cva

27
 Cerebro V ascule r Accident (CVA)

Upload: andi

Post on 04-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

saraf

TRANSCRIPT

CVA (

Cerebro Vasculer Accident (CVA)

CVA

Ischemic: Aliran darah terganggu o/k trombus/embolusHemorrhagic: Pemb darah rusak, darah keluarmasuk ke otakLokasi umumnya: Internal carotid artery Vertebral arteries Junction of vertebral and basilar arteries

Tanda dan Gejala StrokeMati rasa/kelemahan tiba2 pd wajah, lengan, kaki khususnya pd salah satu sisi tubuh Mengalami kebingungan tiba2, kesulitan bicara atau memahami pembicaraan Kesulitan melihat tiba2 pada salah satu mata atau keduanyaKehilangan keseimbangan tubuh tiba2, kesulitan berjalanSakit kepala berat tiba2 tanpa penyebab jelas Ischemic: Thrombotic Stroke>>Atherosclerosis obstruksi vascular thrombosis Thrombosis- clot pd arteri kecil50% jenis stroke

8Ischemic: Embolic StrokeEmbolism-blood clot or fatty plaque yg dilepaskan ke sirkulasiOften a fragment from a thrombosis or fatty plaque

9

Hemorrhagic Stroke

Rupture of weak vessel wall or cerebral aneurysm

Arteriovenous malformation

Bleeding into brain or meninges

10CVAFase akut 48-72 jamProses pemulihan 6 bulanTujuan Jangka pendek dan panjang ditetapkan saat masukCegah pneumonia, kontraktur, skin integrity, infeksi dan ggn pernapasan

1111Dampak masalah pada individuGangguan perfusi jaringanotak; sumbatan pembuluh darah otak, perdarahan otak, vasospasme serebral, edema otakGangguan mobilitas fisik; kelemahan, kelumpuhan dan menurunnya persepsi / kognitifGangguan komunikasi verbal; menurunnya/ terhambatnya sirkulasi serebral, kerusakan neuromuskuler, kelemahan otot wajahGangguan nutrisi; adanya kesulitan menelan, kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah, nafsu makan yang menurunGangguan eliminasi uri dan alvi ; akibat klien tidak sadar, dehidrasi, imobilisasi dan hilangnya kontrol miksi Ketidakmampuan perawatan diri; kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kehilangan koordinasi / kontrol otot, menurunnya persepsi kognitif.Gangguan psikologis ; emosi labil, mudah marah, kehilangan kontrol diri, ketakutan, perasaan tidak berdaya dan putus asa.Gangguan penglihatan; penurunan ketajaman penglihatan dan gangguan lapang pandang.Pada keluarga1)Terjadi kecemasan2)Masalah biaya3)Gangguan dalam pekerjaan Treatment Cont: Surgical TherapyCarotid Endarterectomy- for pts who have had TIAs or significant narrowing of carotid arteries

14Surgical Removal:Hematoma

Perawatan di Rumah SakitNursing IssuesMedikasi? Clinical pathway/Alur manajemen klinis TD?Kenali tanda2 perdarahan Intrakranial dan tindakannya?Terapi? Fisoterapi/okupasi terapi/terapi wicara? IV fluids (Normal Saline or LR)?Nutrisi?Demam?Kadar gula darah?Perubahan posisi? Bantal diletakkan di bawah lengan yang parese. Ubah posisi tiap 2 jam Rehab16Rehabilitasi klien dengan strokeProses yg dinamis, progresif, tuj: agar klien yg punya ggn atau keterbatasan dpt mencapai tingkat kes.nya secara optimal pd fs fisiologis, kognitif, emosional, komunikasi dan sosial.dilakukan sejak onset stroke terjadi Rehabilitasi sejak dini dapat mengoptimalkan penatalaksanaan strokeProses rehabilitasi dilakukan secara holistik, berkelanjutan, multidisipliner dan ada follow-up

Tujuan rehabilitasi klien dengan stroke:Mencegah dan mengobati terjadinya komplikasi strokeMemulihkan fungsi kesehatan klien secara mandiriMemfasilitasi koping individu Mempromosikan komunikasi yang terintegrasi secara multidisiplinerMeningkatkan kualitas hidupRehabilitation Nursing Role ClinicianCollaboratorCoachEducatorAdvocateResearcher

PengkajianUsiaRiwayat kesehatanFaktor resikoPola hidupPekerjaan?

AnamnesisIdentitas klien nama, usia, jenis kelamin,pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal, jam masuk rumah sakit, nomor register, DX medisKeluhan Utama kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi, penurunan tingkat kesadaranRiwayat penyakit saat ini serangan stroke hemoragik biasanya disertai nyeri kepala, mual, muntah, kejang, tidak sadarRiwayat penyakit dahulu adanya riwayat hipertensi, riwayat stroke sebelumnya, DM, penyakit jantung, anemia, riwayat trauma, pemakaian kontrasepsi oral jangka waktu lama, penggunaan antikoagulan, aspirin, dan obesitas.Riwayat penyakit keluarga adnya riwayat keluarga yang menderita hipertensi, DM,stroke

Pengkajian23Pengkajian Psiko-sosio-spiritualPerawat perlu memperoleh persepsi yang jelas mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku klien.Pengkajian mekanisme koping menilai respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan perubahan peran klien dalam keluarga dan masyarakatDampak perawatan pada status ekonomi klienDampak gangguan neurologis pada gaya hidup klien

24Pemeriksaan fisikKeadaan umum penurunan kesadaran, suara bicara mengalami gangguan, tekanan darah meningkat, denyut nadi bervariasiBreathing : Inspeksi didapatkan klien batuk, peningkatan produksi sputum, sesak napas, penggunaan otot bantu napas, peningkatan frekuensi pernapasan. Pada auskultasi terdapat bunyi napas tambahan ronkhi.Blood : syok hipovolemik, adanya hipertensi masiv TD > 200 mmHgBrain : Menyebabkan defisit neurologis bergantung pada lokasi lesi, ukuran area yang yang perfusinya tidak adekuat, aliran darah kolateral. - Tingkat kesadaran tingkat kesadaran klien dan respon terhadap lingkungan adalah indikator paling sensitif untuk mendeteksi disfungsi sistem persarafan25Diagnosa keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intracerebral. (Marilynn E. Doenges, 2000)2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese/hemiplagia (Donna D. Ignativicius, 1995)3. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan sensori, penurunan penglihatan ( Donna D. Ignativicius, 1995)4. Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan ( Barbara Engram, 1998)5. Kurangnya pemenuhan perawatan diri yang berhubungan dengan hemiparese/hemiplegi (Donna D. Ignativicius, 1995)6. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak (Donna D. Ignativicius, 1995)7. Gangguan eliminasi alvi(konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi, intake cairan yang tidak adekuat (Donna D. Ignativicius, 1995)

8. Resiko gangguan integritas kulit yang berhubungan tirah baring lama (Barbara Engram, 1998)9. Resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan penurunan refleks batuk dan menelan.(Lynda Juall Carpenito, 1998)10. Gangguan eliminasi uri (inkontinensia uri) yang berhubungan dengan lesi pada upper motor neuron (Lynda Juall Carpenito, 1998)