d a n k a s i h berita u.k 7 am kapal mendarat di pelabuhan heraklion

12
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. A. Purwono SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] Bersambung ke halaman 8, iang itu, matahari sangat terik di High Park. Namun teriknya tak menyengat, karena laju angin. Ia semilir, menghembuskan kesegaran perpaduan aroma alam. Sepeda yang kukayuh, tak pula menimbulkan peluh. Hanya nafas terengah, saat melaju di tanjakan Center Rd. yang penghujungnya, bertemu Colborne Lodge Dr. Bila belok ke kanan dan terus ke utara akan bertemu Bloor Street West, sebaliknya bila belok ke kiri, terus ke selatan, jalanan menurun dan bertemu jalan besar bernama The Queensway. Namun Colborne Lodge Dr yang membentang dan membelah High Park dari Selatan ke Utara, tengahnya merupakan tempat datar. Sehingga tidak heran jika ada Grenadier Restaurant di situ. Juga tempat parkir yang lumayan luas. Kusandarkan sepedaku. Lalu, kumelangkah ke arah pohon rindang di sudut jalan. Di sana ada kursi menghadap ke jalan. Letaknya sangat strategis untuk memandang sekeliling dan menyaksikan orang lalu lalang. Tapi, saya memilih untuk tidak mengamati itu semua. Hanya rasa hauslah yang menggoda perhatianku untuk mengambil air minum dalam tas yang tadi kubawa. Kuambil lalu ku minum. Kutarik nafas dalam dan kunikmati kesegaran yang semakin sempurna rasanya. Kusandarkan punggungku di kursi dan menikmati semilir angin. Dalam hati, aku cuma bisa bergumam, inikah yang disebut kebahagiaan? Kedamaian? Atau apalah namanya? Kalau iya, betapa mudah mendapatkannya, ambil sepeda, pergi ke park, duduk sendirian menikmati semilir angin dan kesegaran alam. Tidak diganggu oleh urusan atau apapun. Betul betul menikmati kesendirian yang menyegarkan. Namun aku kembali terusik oleh sebuah pertanyaan lain. Jenis kebahagian, kedamaian, dan kenyamanan macam apakah yang sedang kunikmati dan kuperjuangkan ini? Tidakkah aku menjadi sosok yang sedang berburu kenyamanan. Aku sedang berada pada sebuah nilai yang tidak keliru tetapi, tidakkah sangat jauh dengan nilai yang seharusnya kuperjuangkan? Aku tersenyum malu pada diri sendiri. Teringat kotbah dan juga renungan yang pernah kubawakan tentang sikap lepas bebas. Bahwa salah satu hal yang bisa membuat hidup seseorang bisa lepas bebas, adalah kerelaan meninggalkan kemapanan | Oleh Romo Antonius Purwono SCJ | KEGIATAN DI BULAN JULI Misa Minggu II, 13 Juli 2014 Misa Minggu IV, 27 Juli 2014 Kesendirian Dalam Sebuah Kisah S WWW.UKI.CA JUNE 2014/NO.265 BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

Upload: buidien

Post on 20-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

GEREJA

St. Anselm’s Church

1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)

Toronto

ON M4G 3H3

Ph: (416) 485-1792

Subway Stn:

Davisville

Redaksi:

Angelina Hanapie

Julian Wibowo

Novius Handy

Randy Danurahardja

Yusup Yusup

Penasehat:

Rm. A. Purwono SCJ

Alamat Redaksi:

c/o Priests of the

Sacred Heart

58 High Park Blvd.

Toronto

ON M6R 1M8

Email:

[email protected]

Bersambung ke halaman 8,

iang itu, matahari sangat terik di

High Park. Namun teriknya tak

menyengat, karena laju angin. Ia

semilir, menghembuskan kesegaran

perpaduan aroma alam. Sepeda yang

kukayuh, tak pula menimbulkan peluh.

Hanya nafas terengah, saat melaju di

tanjakan Center Rd. yang penghujungnya,

bertemu Colborne Lodge Dr. Bila belok ke

kanan dan terus ke utara akan bertemu Bloor

Street West, sebaliknya bila belok ke kiri,

terus ke selatan, jalanan menurun dan

bertemu jalan besar bernama The

Queensway. Namun Colborne Lodge Dr

yang membentang dan membelah High Park

dari Selatan ke Utara, tengahnya merupakan

tempat datar. Sehingga tidak heran jika ada

Grenadier Restaurant di situ. Juga tempat

parkir yang lumayan luas.

Kusandarkan sepedaku. Lalu, kumelangkah

ke arah pohon rindang di sudut jalan. Di

sana ada kursi menghadap ke jalan.

Letaknya sangat strategis untuk memandang

sekeliling dan menyaksikan orang lalu

lalang. Tapi, saya memilih untuk tidak

mengamati itu semua. Hanya rasa hauslah

yang menggoda perhatianku untuk

mengambil air minum dalam tas yang tadi

kubawa. Kuambil lalu ku minum. Kutarik

nafas dalam dan kunikmati kesegaran yang

semakin sempurna rasanya. Kusandarkan

punggungku di kursi dan menikmati semilir

angin. Dalam hati, aku cuma bisa

bergumam, inikah yang disebut

kebahagiaan? Kedamaian? Atau apalah

namanya? Kalau iya, betapa mudah

mendapatkannya, ambil sepeda, pergi ke

park, duduk sendirian menikmati semilir

angin dan kesegaran alam. Tidak diganggu

oleh urusan atau apapun. Betul betul

menikmati kesendirian yang menyegarkan.

Namun aku kembali terusik oleh sebuah

pertanyaan lain. Jenis kebahagian,

kedamaian, dan kenyamanan macam apakah

yang sedang kunikmati dan kuperjuangkan

ini? Tidakkah aku menjadi sosok yang

sedang berburu kenyamanan. Aku sedang

berada pada sebuah nilai yang tidak keliru

tetapi, tidakkah sangat jauh dengan nilai

yang seharusnya kuperjuangkan?

Aku tersenyum malu pada diri sendiri.

Teringat kotbah dan juga renungan yang

pernah kubawakan tentang sikap lepas

bebas. Bahwa salah satu hal yang bisa

membuat hidup seseorang bisa lepas bebas,

adalah kerelaan meninggalkan kemapanan

| Oleh Romo Antonius Purwono SCJ |

K E G I A T A N

D I B U L A N

J U L I

Misa Minggu II,

13 Juli 2014

Misa Minggu IV,

27 Juli 2014

Kesendirian Dalam Sebuah Kisah

S

W W W . U K I . C A J U N E 2 0 1 4 / N O . 2 6 5

BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

Page 2: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

Pastor Pamong

Rm. Antonius Purwono SCJ, (647) 896.5945

[email protected]

Deacon

Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274

[email protected]

DEWAN PENGURUS

UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator

Christine Budihardjo, (647) 895.7089 [email protected]

Wakil Koordinator

Albert Tee, (905) 824.1168 [email protected]

Sekretaris

Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801 [email protected]

Bendahara

Janto Solichin, (416) 587.2362 [email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah

[email protected]

Seksi Liturgi

Jeffrey Susilo, (416) 388.6169

[email protected]

Seksi Bina Iman

Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030

[email protected]

Seksi Sosial

Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900

[email protected]

Seksi Rumah Tangga

Selvie Widjaja, (647) 896.6121

[email protected]

Usher

Harty Doyle, (647) 533.6246

[email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah

Ben Dijong, (905) 997.5765

[email protected]

Seksi Liturgi

Raymond Wirahardja, (905) 812.9491

[email protected]

Seksi Bina Iman

Maya Adisuria, (905) 814.8475

[email protected]

Seksi Sosial

Lucas Noegroho, (416) 859.0222

[email protected]

Seksi Rumah Tangga

Ribkah Mesach, (905) 286.9081

[email protected]

Usher

Joyo Sudardi, (905) 785.6379

[email protected]

BIDANG KHUSUS

Mudika, Yoanitha

[email protected]

PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor

Lilian Tjokro, (905) 887.9546 [email protected]

Ketua Sakristi

Hendry Wijaya, (416) 450.6536 [email protected]

Page 3: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

H A L A M A N 3 J U N E 2 0 1 4 / N O . 2 6 5

| Oleh Rm Aegidius Warsito SCJ |

i kota inilah kita bisa menjumpai reruntuhan the Pal-

ace of Knossos, yang pada masa Minoan merupakan

pusat penduduk di Crete/Kreta. Meskipun tidak ada

bukti arkeologi, Knossos kemungkinan memiliki pelabuhan

yang berlokasi di Heraklion sejak tahun 2000 SM.

Kota Heraklion yang sekarang, didirikan pada 824 oleh Sar-

acen yang telah diusir dari Al-Andalus oleh Emir Al-Hakam

I, yang telah mengambil alih pulau ini dari Kekaisaran

Romawi Timur. Mereka membangun parit di sekitar kota

untuk perlindungan, dan diberi nama kota ,ربض الخندقrabḍ

al-ḫandaq (Castle of the Moat).

Jam 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

dan rombongan UKI langsung masuk bus untuk mengunjun-

gi reruntuhan the Palace of Knossos. The Palace of Knossos

tidak dapat disangkal sebagai ibukota Minoan Crete. Istana

ini sangat megah, sangat kompleks, dan lebih flamboyan

daripada istana lainnya yang kita kenal, dan terletak sekitar

Heraklion

Heraclion

Iraklion Heraklion adalah kota terbesar

sekaligus ibukota dari pulau

Crete (Kreta) – Yunani, bahkan

juga salah satu kota besar di

Yunani. Adapun jumlah

penduduknya (berdasarkan

sensus 2011) sebanyak 173.993

dengan luas wilayah 120 km2

dan tingkat kepadatan peduduk

1,450/km2.

Salah satu sisi reruntuhan the Palace of Knossos

Saluran air untuk memenuhi kebutuhan penghuni the Palace

of Knossos (diambil dari bukit)

The Throne room

Ilustrasi the Palace of Knossos.

D

Page 4: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

H A L A M A N 4 J U N E 2 0 1 4 / N O . 2 6 5

dua puluh

menit di se-

latan kota

pelabuhan

modern Hera-

klion.

Knossos dihu-

ni selama be-

berapa ribu

tahun, dimulai

dengan pe-

mukiman neolitik

sampai dengan

milenium ketujuh

SM, dan ditinggal-

kan setelah kehan-

curannya pada

tahun 1375 SM

yang menandai

berakhirnya

peradaban Mino-

an. Istana pertama

dibangun di bukit

yang rendah dan

di samping sungai

Krairatos pada

sekitar tahun 1900

SM di atas re-

runtuhan pemukiman sebelumnya. Istana ini hancur untuk

pertama kalinya bersamaan dengan istana Protopalatial

lain di sekitar Crete pada 1700 SM, yang mungkin

disebabkan oleh gempa bumi besar atau invasi dari bangsa

asing. Akan tetapi istana ini segera dibangun kembali

dengan konstruksi yang lebih rumit dan megah dan sem-

pat mengalami kerusakan beberapa kali karena gempa

bumi, invasi dari bangsa lain, dan yang paling hebat pada

tahun 1450 SM oleh letusan gunung berapi Thera serta

invasi bangsa Mycenaean yang kemudian menggunakan

tempat ini sebagai pusat pemerintahannya selama men-

guasai pulau Crete/Kreta sampai 1375 SM.

Arthur Evans, seorang Arkeolog Inggris yang menggali

situs ini pada tahun 1900 M telah memulihkan sebagian

besar the Palace of Knossos (yang menempati areal

seluas kurang lebih 20.000 meter persegi) dengan tujuan

agar generasi sekarang bisa menghargai kemegahan dan

kompleksitas struktur bangunan yang berkembang selama

beberapa ribu tahun yang. Kalau kita melihat bangunan

istana yang bertingkat dan kompleks ini maka kita dapat

memahami mengapa the Palace of Knossos dikaitkan

dengan labirin mitologis. Menurut mitologi Yunani,

perancang dari istana ini adalah Dedalos dan anaknya Ika-

ros.

Bagi kita, para pengunjung jaman sekarang, daerah sekitar

jalan yang menuju ke ke istana utama, memperlihatkan

reruntuhan strata kaya yang menjangkau ribuan tahun. Di

sebelah kiri pintu masuk jalan ada tiga kouloures besar

dalam bentuk lubang-lubang bulat besar yang

mengungkapkan bahwa di bawah mereka ada sisa-sisa

reruntuhan bangunan Prepalatial. The Palace of Knossos

adalah pusat administrasi seluruh pulau selama masa Mi-

noan, dan dengan apa yang ada di dalam istana ini meng-

gambarkan pertumbuhan yang luar biasa dan tingkat ke-

makmuran yang ada pada saat itu seperti yang bisa di-

saksikan di dalam perpustakaan, lokakarya, dan lukisan

dinding. Ruangan the Throne, dengan tahta gipsum dan

bangku-bangku untuk menampung enam belas orang, ha-

laman tengah, dan teater, bersama dengan ruang kerajaan

melukiskan potret dari the Palace of Knossos sebagai fo-

rum ritual yang rumit dan kejadian sejarah yang sangat

luar biasa.

Kesan saya pribadi, tempat ini sungguh luar biasa karena

dibangun pada ribuan tahun sebelum Yesus lahir. Ini

merupakan karya arsitektur yang luar biasa, dengan

peralatan yang sangat sederhana tapi bisa menghasilkan

sebuah karya arsitektur yang sangat mengagumkan. Saya

yakin bahwa pembangunan istana ini memakan waktu

puluhan tahun dan mungkin para pekerja juga bergantian

(karena dimakan usia) akan tetapi yang hebatnya bahwa

mereka bisa mempertahankan idea awal pembangunan.

Queen’s Megaron

Kouloures

The Magazine of

the Giant Pithoi

(yang warna coklat

adalah aslinya)

Makan siang terakhir di Louis Olympia Cruse (Nasi Goreng,

Ayam Bali, sambal)

Page 5: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

H A L A M A N 5 J U N E 2 0 1 4 / N O . 2 6 5

Dari sini saya bisa menyadari betapa Tuhan sungguh men-

jadikan manusia itu makhluk ciptaan yang lebih unggul

dari ciptaan yang lainnya sehingga dengan keunggulannya

ini manusia dapat berkreasi dan menciptakan karya yang

agung.

Jam 11.30 rombongan kembali ke kapal untuk makan

siang dengan menu khusus yang telah dipersiapkan oleh

para awak kapal yang berasal dari Indonesia, yaitu nasi

goreng dan ayam goreng Bali dengan sambalnya. Jam 1

pm rombongan pilgrimage UKI mengadakan misa di salah

satu ruangan yang ada di kapal, sementara itu kapal Louis

Olympia Cruise melanjutkan perjalanan menuju ke Santo-

rini (kurang lebih 3 jam dari Heraklion). Dan seperti hari

sebelumnya, kapal terpaksa melabuhkan jangkarnya di

tengah laut, karena dermaga Santorini cukup dangkal un-

tuk dirapati kapal sekelas Cruise. Oleh karena seperti

sehari sebelumnya, kami dijemput oleh kapal-kapal kecil

dan kami melanjutkannya perjalanan dengan bus naik ke

atas bukit untuk melihat dan mengagumi keindahan pulau

ini.

Santorini adalah bagian dari wilayah Thera – Yunani

merupakan sebuah pulau di bagian selatan Laut Aegean,

sekitar 200 km (120 mil) tenggara dari daratan Yunani.

Pulau ini memiliki luas sekitar 90.69 km2 dengan jumlah

penduduk sekitar15.550 (menurut sensus 2011). Pulau ini

sendiri terbentuk dari letusan sebuah gunung berapi yang

sangat dasyat puluhan ribu tahun yang lalu. Adapun nama

Santorini diberikan oleh kekaisaran Romawi pada abad ke

13, yang merupakan referensi

ke Saint Irene, dari nama katedral tua di desa Perissa.

Sebelum itu, pulau ini dikenal dengan nama Kalliste

(artinya "salah satu yang paling indah"), atau Strongýlē

(artinya "yang melingkar"), atau Thera. Nama Thera

dihidupkan kembali pada abad kesembilan belas sebagai

nama resmi pulau dan kota utama di pulau ini, akan tetapi

nama Santorini masih populer digunakan sampai sekarang.

Pulau ini sungguh menyuguhkan panorama yang sangat

indah sehingga tidak heran menjadi obyek tourism, khu-

susnya musim summer.

Rombongan UKI sendiri diberikan kebebesan untuk berfo-

to dan menikmati keindahan pulau ini dari atas bukit, dan

setelah hari semakin gelap kami diantar oleh sang guide

local menuju ke Gondola untuk turun ke dermaga yang

sangat curam. Turun dari bukit dengan Gondola sih me-

makan waktu yang singkat sekali (sekitar 5 menit), akan

tetapi antrean panjang untuk bisa masuk ke Gondola me-

makan waktu lebih dari satu jam.

Saya pribadi sangat senang dengan pengalaman hari ini,

karena cukup bervariasi kegiatan hari ini yaitu: melihat

reruntuhan the Palace of Knossos, Misa di kapal (yang

juga dihadiri 3 orang tamu dari Australia dan Korea),

melihat keindahan alam, di samping itu kendaraan yang

dipakai juga bervariasi kapal cruise, kapal kecil, bus, dan

gondola. Sungguh suatu pengalaman yang sangat

mengesankan, yang membuat saya bisa tidur pulas di ma-

lam terakhir dengan Louis Olympia Cruise yang melanjut-

kan perjalanan pulang

ke Athena. □

Kapal yang menjemput rombongan dari Louis

Olympia Cruse dengan latar belakang Santorini Mampir di kedai Es Krim sebelum melihat

Caldera Volcano Santorini Salah satu pemandangan indah dari Caldera

Volcano - Santorini

Pemandangan indah di Caldera Volcano

– Santorini

Salah satu gereja yang ada di

Santorini

Salah satu ornament yang ada di dalam

gereja di Santorini

Antrean panjang ( 1 jam lebih) untuk bisa

naik Gondola turun dari bukit di Santorini

Page 6: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

H A L A M A N 6

PDKK Gratia Spiritus Sancti di ben-

tuk pada tahun 2008 sebagai wadah

anggota KTM (Komunitas Tritunggal

Mahakudus) untuk melayani umat

Katolik dan mengembangkan bakat

serta karunia-karunia Roh Kudus

yang diberikan Allah kepada tiap-tiap

pribadi.

Sebagaimana visi dan misinya, PD

“Gratia” dimaksudkan untuk memba-

wa jiwa-jiwa lebih dekat kepada Tu-

han serta membina para anggotanya

untuk mempunyai semangat pela-

yanan yang sejati, penuh komitmen

dan dedikasi serta semata-mata mela-

yani untuk kemuliaan Tuhan.

Di samping itu PD “Gratia” merupa-

kan wadah umat Allah memperdalam

iman Katolik seturut dengan perkem-

bangan jaman.

PD “Gratia mempunyai semangat

evangelisasi yang tinggi serta terbuka

pada karya dan bimbingan Roh Ku-

dus. PD “Gratia” mempunyai ciri

yang khusus dan unik yaitu murni

Katolik serta bersumber pada

Karismatik dan spiritualitas Karmel,

sama dengan spiritualitas yang dimili-

ki KTM.

Sebagai anggota CCRC (Catholic

Charismatic Renewal Council) Toron-

to, PD “Gratia” menjadi salah satu

saluran informasi dari ICCRS di

Vatikan (International Catholic Char-

ismatic Renewal Service) bagi umat

Katolik Toronto serta tunduk pada

ketentuan Uskup setempat.

Pertemuan PD “Gratia” diselenggara-

kan 2 kali sebulan yaitu pada hari:

Jumat ke-2 dalam Bahasa Inggris

Jumat ke-4 dalam Bahasa Indonesia

Tempat: Gereja St. Gabriel Parish,

670 Sheppard Avenue East, North

York, Ontario M2K 1B7

Jam: 7:30 pm – 9:30 pm

Semua umat yang rindu akan Sabda

Allah, silakan datang dan bergabung

dengan kami. Untuk informasi lebih

lanjut, silakan menghubungi Steven

Susanto

([email protected]) atau

William Bong

([email protected]).

“Marilah kepa-

da-Ku, semua

yang letih lesu

dan berbeban

berat, Aku akan

memberikan

kelegaan kepa-

damu.” (Matius

11:28)

Persekutuan Doa

Karismatik Katolik (PDKK)

“GRATIA SPIRITUS SANCTI”

Sing to Praise the Almighty bersama MUDIKA UKI

Seminar Dasar Hidup Baru bersama Fr.

Daren Bryk CC

Retreat Hening KTM di Jericho House

Page 7: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

H A L A M A N 7

KTM adalah persekutuan orang

beriman yang didirikan sebagai se-

buah Komunitas Awam di dalam Ge-

reja untuk melayani umat Allah dalam

kesatuan dan di bawah bimbingan

para Uskup setempat. KTM di Toron-

to telah terdaftar di Keuskupan To-

ronto dan berada di bawah bimbingan

Suster Putri Karmel yang berdomisili

di San Francisco.

KTM berusaha menghayati hidup

kristiani yang sejati, berdasarkan pada

misteri agung cinta Bapa, Putera dan

Roh Kudus. Tujuan KTM adalah

membentuk anggotanya menjadi

murid Kristus yang sejati, mengenal

Allah secara pribadi dan menjadikan

Yesus pusat hidup mereka. Karena itu

penghayatan Sakramen terutama

Ekaristi dan Tobat, doa dan kontem-

plasi, peresapan Sabda Allah dan

keterbukaan pada Roh Kudus dengan

segala karunia-Nya menjadi prioritas

dalam hidup

anggotanya.

Sebagai

komunitas,

mereka

berkumpul da-

lam kelompok

kecil yang dise-

but kelompok

sel, dimana

semua ang-

gotanya saling

membantu dalam pertumbuhan iman

dan cinta persaudaraan. KTM tersebar

di lima benua dan saat ini telah ter-

bentuk 5 kelompok sel di Greater To-

ronto Area dan 3 kelompok sel di

Vancouver.

KTM bernaung dibawah perlindungan

Bunda Maria serta meneladani iman-

nya yang besar dan kerendahan hati-

nya yang mendalam.

“Vivit Dominus in cuius conspectu

sto” (Allah hidup dan aku berdiri di

hadapanNya)

adalah motto KTM yang diambil dari

kehidupan Nabi Elia yang senantiasa

hidup di hadirat Allah dan segala

kegiatannya didorong oleh kehendak

Allah.

Kegiatan KTM Toronto antara lain:

Persekutuan Doa Karimastik Katolik

(PDKK) “Gratia Spiritus Sancti”.

Retreat dan seminar.

Pemutaran serial “Catholicism” oleh

Fr. Barron dan diskusi kelompok.

Adorasi.

Fasilitator kepada youth group.

Pelayanan pribadi.

Ziarah dan piknik.

Untuk informasi lebih lanjut

mengenai KTM, silakan menghub-

ungi pelayan wilayah KTM Toronto,

Ancella Pitasari

([email protected]).

Komunitas Tritunggal

Mahakudus (KTM)

KTM Toronto di San Diego, CA, Retret Santa Teresia Lisieux

KTM Toronto, Retret Hening 2013

KTM Toronto hiking di Scarborough Bluffs

Page 8: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

H A L A M A N 8

dan kenyamanan. Sementara yang sedang kulakukan

adalah meninggalkan paradoks itu. Aku sedang berburu

kemapanan dan menikmati kenyamanan. Mengusir

“kegundahan” kuambil sebuah buku yang juga kubawa

dalam tas berjudul “The Way of The Heart: Desert

Sprituality and Contemporary Ministry. Karangan Henry

J.M. Nouwen.

Dalam salah satu bagian, Nouwen menuliskan; “In order

to understand the meaning of solitude, we must first un

mask the ways in which the idea of solitude has been dis-

torted by our world. We say to each other that we need

some solitude in our lives. What we really are thinking of,

however, is a time and a place for ourselves in which we

are not bothered by other people, can think our own

thoughts, express our own complaints, and do our own

thing, whatever it may be. For us, solitude most often

means privacy. We have come to dubious conviction that

we all have a right to privacy. Solitude thus becomes like a

spiritual property for which we can compete on the free

market of spiritual goods. But there is more. We also think

solitude as a station where we can recharge our batteries,

or as the corner of the boxing ring where our wounds are

oiled, our muscles massaged, and our courage restored by

fitting slogans. In short, we think of solitude as a place

where we gather new strength to continue the ongoing

competition.

But that is not the solitude of St. John the Baptist, of St.

Anthony or St. Benedict, of Charles de Foucauld or the

brothers of Taize. For them solitude is not a private or

therapeutic place. Rather, it is place of conversion, the

place where the old self dies and the new self is born, the

place where the emergence of the new man and the new

woman occurs.

How can we gain a clearer understanding of this

transforming solitude? Let me try to describe in more de-

tail the struggle as well as the counter that takes place in

this solitude.

In solitude I get rid of my scaffolding: no friends to talk

with, no telephone calls to make, no meeting to attend, no

music to entertain, no books to distract, just me-naked,

vulnarable, weak, sinful, deprived, broken-nothing. It is

nothingness so dreadful that everything in me wants to run

to my friends, my work, and my distractions so that I can

forget my nothingness and make myself believe that I am

worth something. But that is not all. As soon as I decide to

stay in my solitude, confusing ideas, disturbing images,

wild fantasies, and weird associations jump about in my

mind like monkeys in a banana tree. Anger and greed

begin to show their ugly faces. I give long, hostile speech-

es to my enemies and dream lustful dreams in which I am

wealthy, influential, and very attractive-or poor, ugly, and

in need of immediate consolation. Thus, I try again to run

from the dark abyss of my nothingness and restore my

false self in all its vainglory.

The task is to persevere in my solitude, to stay in

my cell until all my seductive visitors get tired of pound-

ing on my door and leave me alone. The “Insenheim Al-

tar” painted by Grunewald shows with frightening realism

the ugly faces of many demons who tempted Anthony in

his solitude. The struggle is real because the danger is real.

It is the danger of living the whole of our life as one long

defense against the reality of our condition, one restless

effort to convince ourselves of our virtuousness. Yet Jesus

“did not come to call the virtues, but sinner” (Matthew

9:13).

That is the struggle. It is to die to the false self. But this

struggle is far, far beyond our own strength. Anyone who

wants to fight his demons with his own weapon is a fool.

The wisdom of the desert is that the confrontation with our

own frightening nothingness forces us to surrender our-

selves totally and unconditionally to the Lord Jesus Christ.

Alone, we cannot face “the mystery of iniquity” with im-

punity. Only Christ can overcome the powers of evil. Only

in and through him can we survive the trials of our soli-

tude.

Sampai di sini kuhentikan buku yang kubaca. Kutarik

nafas dalam dalam. Dan kehembuskan dengan kelegaan.

Ada rasa puas mendapat pencerahan dari buku yang baru

kubaca. Bahwa dalam “kesendirian”ku menikmati

“kenyamanan”, “kebahagiaan” dan “kedamaian”, tetaplah

memiliki makna, manakala menjadi moment untuk

mengubah manusia lama menjadi manusia baru. Ia

bermakna karena dalam “kesendirian” bukanlah sebuah

pelarian dari aneka kebisingan. “Kesendirian” justru

kesempatan masuk dalam diri, menemukan diri yang rapuh,

lemah, dan aneka ketakutan lain. Dari situ, “kekosongan diri”

menjadi peluang untuk sampai pada diri yang dipenuhi oleh

Allah sendiri. Hidup yang dipenuhi oleh Allah, akan menjadi

hidup yang berkelimpahan.

Seperti sepeda yang kini kuambil untuk melanjutkan perjalanan,

demikian juga inspirasi tersebut menjadi bagian untuk

melanjutkan perjalanan hidup. Aku belok ke kiri. Menyusuri

Colborne Lodge Rd ke arah selatan. Sepeda tak perlu kukayuh

terus menerus, karena jalanan menurun. Dan inilah kebahagian,

menemukan pencerahan saat dalam “kegalauan”.□

Sambungan dari halaman 1,

Page 9: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

H A L A M A N 9 J U N E 2 0 1 4 / N O . 2 6 5

Thank YOU It was really a good and unique experience to be with 40

UKI Mudikans at their Annual Retreat in May 16-18/2014

at Crieff Hills Community Retreat & Conference Centre,

Puslinch, ON. I was deeply touched with the way they

expressed their understanding and belief in God, as our

Creator who has given grace and mercy.

First words came to my mind after the adoration were, “I

am sorry that I have never had enough time to be

with you, the Mudikans of UKI family…” I

thank God for His helping hands through Maya,

Rudy, Kris, and Siu Yang for over the

years. They did not only help in preparing

meals, transportation, lodging, but also being

with those young people through their journey of

Catholic faith. I also would like to thank all par-

ents who gave permissions to their young ones

to join the retreat; who helped preparing some

meals, delivered them to Crieff Hills, and pro-

vided transportation for Mudikans. Highly ap-

preciated!

My big thanks to Fr. Peter McKenna who has

been teaching, guiding, and being with the

Mudikans despite his busy time with the Becoming Neigh-

bours and other things. He remembers every Mudikan’s

name and face. He often asked me who their parents are,

which challenged me since he gave only their first

names… On the last day, Fr. McKenna also led all partici-

pants to do the clean-up, not only their rooms but also con-

ference and dining rooms. It was really a big help!

Thanks to Mudika Core team (Yoan, Aldo, Mike, and

team) for arranging the event…. Simple, but nice and

memorable.

Yes, Mudika is part of UKI family. We are walking to-

gether on our journey of Catholic faith. May God always

lead Mudika in each and every step they are tak-

ing. Amen.

Christine Budihardjo

Koordinator UKI | Markham, June 2014

Page 10: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

H A L A M A N 1 0

spite of our supersonic generation, high-tech wizard-

ry, and computer gadgetry, there is no technical tool

equal to praise." — Jerry D. Twentier

Upon accepting an award, Jack Benny once remarked,

"I really don't deserve this. But I have arthritis, and I don't de-

serve that either."

Wouldn't it be great if appreciation would become as

natural to give as undesirable life experiences were to contract?

How many times do small, seemingly insignificant actions go

unnoticed? The doers of such tasks feel they would be better off

getting attention in unacceptable ways.

Consider the employee who came in late one morning

only to be greeted by his supervisor who says, "Sam, you're

late!"

Sam goes about his duties thinking, "So that's what I

need to do to get noticed. Day in and day out I do my job with-

out anyone paying any attention. Come in late and finally, they

know I'm working here."

People want to believe their efforts deserve praise, and

they are willing to go to great lengths to receive it. Yet, express-

ing appreciation is one of the most neglected acts in relation-

ships. When you observe people doing good things, let them

know you recognize it. How? Glad you asked.

Here are some simple phrases that will help you praise

people and encourage them to repeat their positive behavior:

I appreciate the way you…

I'm impressed with…

You're terrific, because…

Thanks for going all out when you…

One of the things I enjoy most about you is…

I admire your…

Great job with…

I really enjoy working with you because…

Our team couldn't be successful without your…

Thank you for your…

You made my day when…

You can be proud of your…

You did an outstanding job of…

It's evident you have the ability to…

I like your…

You deserve a pat on the back for…

You should be proud of yourself for…

I admire the way you take the time to…

You're really good at…

You've got my support with…

What a great idea!

It's evident you have a special knack of…

You were a great help when…

You have a special gift for…

I enjoy being with you because you…

You're doing a top-notch job of…

It's fun watching you…

I know you can do it!

I believe in you…

Your commitment to _____ is appreciated!

The power of positive praise is limited only by its lack of use.

How many people do you know who could benefit from a sin-

cere "congratulations" or "great job" or possibly even "you're the

best?" Silent appreciation doesn't mean much. Let others know

your positive regards toward them. They'll live up to your com-

pliment.

Samuel Goldwyn said, "When someone does some-

thing good, applaud! You will make two people happy." Take

time to look through that list of phrases you can use to applaud

people. Use them frequently. Find additional ways to praise and

increase people's good feelings about themselves. You'll be hap-

py you did.

Make it a great day!

A T T I T U D E

OF GRATITUDE B E T H A N K F U L

Gratitude seems to be something that is

underused. We all need to show our

gratitude towards one another more

frequently…

Gratitude

An excerpt from: Love is a Verb

by Glenn Van Ekeren

Mengaku dosa merupakan kewajiban sebagai orang Katolik. Namun saya masih lemah dalam mendisiplinkan diri melakukan

pengakuan dosa secara teratur selain di luar jadwal “NaPas” (Natal dan Paska)!.

Pada saat pengakuan dosa di bulan ini ...merasa malu, lemah dan tidak pantas di hadapan Tuhan, melalui seorang Pastor

yang menjadi saluran rahmat pengampuan dan pendamaian Allah dalam sakramen pengakuan dosa atau sakramen tobat, menguatkan

saya kembali akan pentingnya bukan hanya sekedar menyesali atas dosa-dosa saya, melainkan keinginan dan usaha untuk melakukan

perubahan hati dan seluruh sikap hidup. Allah hanya meminta niat baik dan usaha pertobatan yang dilakukan dari manusia, dan Allah selalu siap menerima orang yang bertobat. Seusai bertobat, kemudian ada beberapa “homework” yang diberikan oleh Pastor kepada

saya salah satunya, sepulangnya dari sini ambil waktu di setiap sore atau malam hari, jadikan hal yang rutin untuk jalan seputar

rumah - nikmati udara dan kesendirian anda dengan memikirkan Allah Tri-Tunggal (Bapa, Putra dan Roh Kudus), kemudian pikirkan

tiga hal yang telah terjadi di kehidupan saya pada hari ini yang merupakan berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan oleh Tuhan,

bersyukur dan berterimakasih atas segalanya. Homework lainnya adalah membaca artikel mengenai Gratitude yang akan dikirimkan

untuk direnungkan dan dilakukan sebagai inspirational reflection. Melalui kesempatan ini, saya sajikan di atas bacaan mengenai

``Attitude of Gratitude, Be Thankful``.□ [Angie Hanapie]

"In

Page 11: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

U C A P A N T E R I M A K A S I H

Warga UKI yang terkasih,Keluarga besar almarhum

Dr.Christopher Budihardjo, yaitu Linda Budihardjo, anak, cucu

dan mantu, Oma Tini Tedjo dan keluarga besar Te-

djosoengkono di Indonesia, USA, dan Canada, mengucapkan

banyak terima kasih atas doa, perhatian, simpati, dan ucapan

bela sungkawa melalui email dari semua teman-teman and

warga UKI Toronto, khususnya kepada Romo Pur, Romo Aegi,

dan Christine Budihardjo.

Almarhum telah dikremasi di Jakarta pada tanggal 29 May

2014.

Terima kasih atas segala doa dan support dari anda semua.

Hi Everyone,

The UKI West team is looking to recruit volleyball players for the tour-

nament on August 9th, 2014. There are limited spaces and are at a

first come first serve basis. If you are interested in playing, please

email me directly at [email protected]

Lukas 2: 29-30 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,

sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu”

Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya,

TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:

Ibu Elizabeth Maria Betsy Meninggal 29 Mei 2014 Di Surabaya, Indonesia

Adik/Adik Ipar dri Tris dan Max Steven

Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa

di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.

PENDAFTARAN

PETUGAS-PETUGAS LITURGY UKI Bagi Anda yang berminat, silakan mendaftarkan diri.

Bagi anda yang sudah bertugas saat ini, wajib daftar ulang. Pendaftaran paling lambat 5 July 2014.

Petugas Lektor kepada LilianTjokro ([email protected] 905 887 9546 Petugas Sakristan & Pembagi Komuni (khusus bagi Anda yang sudah melayani di parish local), Kepada Henry Wijaya ([email protected]) 905 887 9546 Petugas Usher EAST: Harty Doyle ([email protected]) atau 647 533 6246 WEST: Joyo Sudardi ([email protected]) atau 905 785 6379 Bagi Anda yang mendaftar sebagai Lektor, Sakristan & Pem-bagi Komuni, dan Usher, Anda WAJIB hadir dalam Pelatihan & Penyegaran di hari Sabtu, 26 July 2014. Petugas Altar Server / Misdinar (untuk anak-anak yang sudah menerima komuni pertama sam-pai Grade 12) Kepada Christine Budihardjo ([email protected])

Page 12: d a n K a s i h BERITA U.K 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion

WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA

TELEPHONE # 905-695-1745