daftar isi table of contents - amarbank.co.id · laporan tahunan 2013 annual report 1 2008 visi,...

90
1 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008 Visi, Misi dan Filosofi Manajemen – Vision, Mission and Management’s Philosophy 2 Informasi Umum - General Information 3 Profil Perusahaan Company Profile 4 Susunan Kepemilikan Saham Shareholders Composition 4 Susunan Dewan Komisaris, Direksi Dan Pejabat Eksekutif Composition of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers 6 Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners 9 Sambutan Direktur Utama – Message from President Director 10 Perkembangan Usaha Bank Business Progress 11 Data Keuangan Penting – Highlights of Financial Data 11 Sasaran Strategi dan Kebijakan Manajemen Target, Strategy and Management Policy 15 Laporan Manajemen – Management Report 17 Struktur Organisasi Organization Chart 18 Perkembangan Hasil Usaha Business Growth 20 Peristiwa Penting - Important Events 22 Hal-hal yang Diperkirakan Terjadi Dimasa Mendatang Forecasting About the Future 22 Pelaksanaan Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Principles Implementation 27 Rapat Umum Pemegang Saham General Shareholders Meeting 28 Laporan Pelaksanaan Manajemen Risiko - Risk Management Implementation Report 47 Informasi Lainnya Others Information 57 Tabel Manajemen Risiko Risk Management Table 58 Laporan Auditor Independen Independent Auditor Report 89 DAFTAR ISI Table of Contents

Upload: dangdien

Post on 05-May-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Visi, Misi dan Filosofi Manajemen – Vision, Mission and Management’s Philosophy 2

Informasi Umum - General Information 3

Profil Perusahaan – Company Profile 4

Susunan Kepemilikan Saham – Shareholders Composition 4

Susunan Dewan Komisaris, Direksi Dan Pejabat Eksekutif – Composition of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers

6

Sambutan Dewan Komisaris – Message from the Board of Commissioners 9

Sambutan Direktur Utama – Message from President Director 10

Perkembangan Usaha Bank – Business Progress 11

Data Keuangan Penting – Highlights of Financial Data 11

Sasaran Strategi dan Kebijakan Manajemen – Target, Strategy and Management Policy 15

Laporan Manajemen – Management Report 17

Struktur Organisasi – Organization Chart 18

Perkembangan Hasil Usaha – Business Growth 20

Peristiwa Penting - Important Events 22

Hal-hal yang Diperkirakan Terjadi Dimasa Mendatang – Forecasting About the Future 22

Pelaksanaan Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik – Good Corporate Governance Principles Implementation

27

Rapat Umum Pemegang Saham – General Shareholders Meeting 28

Laporan Pelaksanaan Manajemen Risiko - Risk Management Implementation Report 47

Informasi Lainnya – Others Information 57

Tabel Manajemen Risiko – Risk Management Table 58

Laporan Auditor Independen – Independent Auditor Report 89

DAFTAR ISI Table of Contents

2 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Bank menjalankan kegiatan usahanya berpedoman pada Visi, Misi dan Filosofi Manajemen :

Bank in dealing with its activities has been oriented at Vision, Mission and Management Philosophy :

V i s i Menjadi Bank yang Solid, Sehat dan Modern

Vision Becoming a Solid, Sound and Modern Bank.

M i s i Memberikan Kepada Nasabah suatu Pelayanan Perbankan yang Modern dan Terpercaya.

Mission Providing a Modern and Reliable Banking Services to the Customers.

Filosofi Manajemen Dalam mencapai Visi dan Misi tersebut ditetapkan filosofi manajemen “STAR” yaitu Satisfaction, Transparency, Ability, Respectable

Management Philosophy To Achieve the Vision and Mission, it determined of “STAR” Management Philosophy which consists of Satisfaction, Transparency, Ability, Respectable.

VISI, MISI DAN FILOSOFI MANAJEMEN Vision, Mission and Management’s Philosophy

3 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

PT. Anglomas International Bank (“Bank”) didirikan oleh keluarga almarhum Noto Suhardjo Wibisono (Lioe Kiem Tjiauw) dan Hartini Wibisono (Tan Sioe Ing) di Surabaya pada tanggal 15 Maret 1991 berdasarkan Akte No. 32 yang dibuat oleh Eddy Widjaja, S.H. Notaris di Surabaya dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 1991. Bank memperoleh ijin operasi sebagai Bank Umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui SK No. 1107/KMK.013/1991 tanggal 12 Nopember 1991. Pada tanggal 31 Maret 2008, secara resmi 90% saham dimiliki oleh Wishart Investments Inc, sebuah perusahaan investasi berkedudukan di British Virgin Islands yang melakukan kegiatan investasi di beberapa negara seperti Singapura, Hongkong, India, Nigeria, Ghana, Dubai dan Eropa/Baltics. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.46 tanggal tanggal 17 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M,Kn., Wishart Investments Inc, membeli saham Bank milik Bambang Sujanto sebanyak 11.880 lembar saham atau Rp.11.880.000.000,- sehingga posisi kepemilikan menjadi 99% atau Rp.130.680.000.000,- Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.47 tanggal tanggal 17 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H.,

PT. Anglomas International Bank (“Bank”) was established by Noto Suhardjo Wibisono’s family (Lioe Kiem Tjiauw) and Hartini Wibisono (Tan Sioe Ing) under virtue of the deed of Notary No. 32 dated 15 March 1991 drawn up by Eddy Wijaya, SH, Notary in Surabaya. The deed was ratified by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia on 1 July 1991. Bank has got its business license as Commercial Bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia with the decree No. 1107/KMK.013/1991 dated 12 November 1991. On 31 March 2008, legally 90% shares owned by Wishart Investments Inc, an investment company domiciled at British Virgin Islands with business activities at several countries like Singapore, Hongkong, India, Nigeria, Ghana, Dubai and Europe/Baltics. Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 46 dated December 17, 2013 legalized by Notary Siti Nurul Yuliami, S.H.,M.Kn., Wishart Investments Inc, purchased Bank shares owned by Bambang Sujanto amounting 11.880 number of shares or Rp.11.880.000.000,- therefore precentage of ownership is 99% or Rp.130.680.000.000,- Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 47 dated December 17,2013 legalized by Notary Siti Nurul

INFORMASI UMUM General Information

4 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

M,Kn., PT. TG Indonesia membeli saham Bank milik Bambang Sujanto sebanyak 1.320 lembar saham atau Rp.1.320.000.000,- (dalam proses persetujuan OJK). Seiring dengan perkembangan bisnis perbankan di Indonesia yang dinamis, Bank berupaya mewujudkan Visinya sebagai Bank Fokus yang Solid dan Disegani. Kepercayaan yang telah diberikan nasabah selama ini menjadi pilar utama untuk terus tumbuh dan berkembang dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.

Yuliami, S.H.,M.Kn., PT. TG Indonesia purchased Bank shares owned by Bambang Sujanto in the Bank amounting 1.320 number of shares or Rp.1.320.000.000,- (on the process for approval from OJK) In line with the dynamic banking business development in Indonesia, Bank has been tried to realize the Vision as a Solid and Respectable Focus Bank. Customer’s trust that already provided so far is the main pillar for continous growing and developing in carry out the function as intermediary institution.

Profil Perusahaan Posisi Desember 2013, Bank mencatat Total Aset sebesar Rp.177.461 juta dengan 4 jaringan kantor yang tersebar di Surabaya dan Jakarta serta didukung oleh lebih dari 72 karyawan.

Company Profile

As of December 2013, Total Assets was recorded Rp.177,461 million with 4 branches network which are located in Surabaya and Jakarta, supported by more than 72 employees.

Sejak awal beroperasi pada tahun 1991 Bank berusaha mengukuhkan eksistensinya dalam dunia perbankan nasional dan pada akhir 2013 Bank memiliki 4 jaringan kantor yang siap melayani nasabah di wilayah Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya serta Jakarta. Dengan fokus pada segmen ritel, Bank berusaha memenuhi kebutuhan nasabah dengan memberikan fasilitas kredit dan pelayanan perbankan lainnya serta melakukan penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk Tabungan, Giro dan Deposito Berjangka.

Since started the operating business in 1991 Bank has been tried to strengthen its presence in Indonesian banking industry and by the end of 2013 Bank had 4 branch network that always ready to serve all customers in East Java, especially in Surabaya and Jakarta with focusing on retail market, Bank has been trying to fulfill customer’s needs by providing loans and other services as well as collecting funds in terms of saving account, current account and time deposit.

Dalam memenuhi Kebijakan Arsitektur Perbankan Indonesia, Bank telah memenuhi ketentuan modal minimum dimana posisi modal disetor akhir Desember 2013 tercatat sebesar Rp.132.000 juta dan Dana Setoran Modal sebesar Rp.18.000 juta.

To complied with Indonesian Banking Architecture, Bank has been fulfilled the minimum capital requirement where the position of paid up capital by the end of December 2013 was Rp.132,000 million and Capital Deposit Funds was Rp.18,000 million.

Posisi Desember 2013, Total Aset sebesar Rp.177.461 juta dengan 4 jaringan kantor yang tersebar di Surabaya dan Jakarta serta didukung oleh lebih dari 72 karyawan. Bank terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya serta berusaha mewujudkan Misinya yaitu meningkatkan fungsi intermediasi melalui pengelolaan manajemen yang sehat dan konservatif dengan prioritas pada usaha kecil dan menengah.

As of December 2013, total assets recorded Rp.177,461 million with 4 branch network located in Surabaya and Jakarta which supported by more than 72 employees. Bank has committed to improve its performance and making serious efforts to reach its Mission by increasing intermediary function through the sound and conservative management with priority in small and medium scale business.

Identitas Perusahaan / Company Identity

Nama Perusahaan/ Company Name

: PT. ANGLOMAS INTERNATIONAL BANK

Bidang Usaha/Business Kepemilikan Saham/ Shareholders

: :

Perbankan/Banking Wishart Investments Inc, : 99%

PT. TG Indonesia : 1% Alamat/Address : Jl. Kusuma Bangsa No.110

Surabaya – 60136 Telp : 031-5355339 Fax : 031-5325855-5325856

Susunan Kepemilikan Saham Berdasarkan Akte No. 46 dan 47 tanggal 17 Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami,SH.,M.Kn., susunan kepemilikan saham Bank adalah sebagai berikut :

Shareholders Composition Based on Notary Deed of Siti Nurul Yuliami.SH.M.Kn., No. 46 and 47, dated 17December 2013, the shareholders composition as follows :

5 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

No Nama Name

Jumlah Saham Total Shares

Nilai Nominal/Amount (jutaan/million Rp.)

%

1 Wishart Investments, Inc 130.680 130.680 99,00 % 2 PT. TG Indonesia 1.320 1.320 1,00 %

Jumlah / Total 132.000 132.000 100,00 %

Pada tanggal 18 Desember 2013, Wishart Investments Inc. dan PT. TG Indonesia melakukan setoran modal masing-masing sebesar Rp.17.820. juta dan Rp.180 juta. Jumlah setoran diatas sementara dicatat sebagai Tambahan Modal Disetor dan baru dipindahkan sebagai Modal Saham setelah mendapatkan pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan.

As of December 18, 2013 Wishart Investments Inc. and PT. TG Indonesia deposited addition capital amounted Rp.17.820 million and Rp.180 million.The amount is temporarily recorded as Additional Paid-in Capital and the shares will be transferred as capital share after obtaining approval from Otoritas Jasa Keuangan.

Profil Wishart Investments, Inc

Wishart Investments Inc, didirikan di British Virgin

Islands sebagai perusahaan bisnis Internasional pada tanggal 11 September 2001 dengan Nomor Registrasi 462407.

Sebagai Perusahaan Induk, perusahaan memiliki investasi

dibeberapa Negara seperti Asia (Singapura, Indonesia, Hongkong, India), Afrika (Nigeria, Ghana), Timur Tengah (Dubai) dan Eropa (Baltik).

Fokus usaha adalah dibidang Manufaktur Makanan,

Penutup Lantai, Kertas, Yarn & Fabrics, Perdagangan, Logistik dan Perumahan. Aktivitas lainnya adalah dibidang Jasa Keuangan, Lifestyles, Pemasaran & Distributor Kendaraan Bermotor, Otomasi Perkantoran, Kimia serta Peralatan di sektor Power & Energy.

Susunan Direksi saat ini adalah :

- Mohan K. Vaswani - Vishamkar T. Adnani - Sajen G. Aswani - Ang Kok Leong

Modal Perusahaan sebesar USD. 150 juta yang terdiri dari

150 juta saham dengan nilai persaham sebesar USD.1,00 Posisi akhir tahun 2013, Aset Perusahaan sebesar

USD.1,142 miliar dan Laba setelah pajak penghasilan sebesar USD.20,9 juta

Kekuatan utama perusahaan ini antara lain berwawasan internasional, jaringan yang luas, pengamatan yang tajam dengan prioritas risiko pada daerah bisnis yang baru. Tim manajemen yang dinamis dan profesional, struktur organisasi yang ramping dan fleksibel sehingga memungkinkan respon yang cepat terhadap kesempatan baru.

Profil PT. TG Indonesia

PT. TG Indonesia, didirikan pada tanggal 13 September 2006 sebagai perusahaan bergerak dibidang ekspor batu bara berdasarkan pengesahan Menteri Hukum dan HAM Nomor W29-00062 HT.01.01-TH. 2006.

Modal perusahaan sebesar USD.100.000,

Profile Of Wishart Investments, Inc

Wishart Investments Inc. was incorporated in the

British Virgin Islands as an International Business Company on 11th September 2001 with Registration Number 462407.

It is a Holding Company with subsidiaries in Asia

(Singapore, Indonesia, Hongkong, India), Africa (Nigeria, Ghana), Middle East (Dubai) as well as Europe (Baltics).

The Company’s main focus is in the manufacture of food,

Floor Coverings, Paper, Yarn & Fabrics, Trading, Logistics and Real Estate. Other activities include Financial Services, Lifestyles and Marketing & Distribution of Automobiles, Office Automation, Chemicals, Power and Energy Equipment.

The current Directors are :

- Mohan K.Vaswani - Vishamkar T. Adnani - Sajen G.Aswani - Ang Kok Leong

The Authorised Capital of the Company is USD.150

Million divide into 150 Million Ordinary Shares of USD.1,00/each.

By the end of 2013, total assets reached about

USD.1.142 billion with profit after tax USD.20,9 million. The core strengths of the company are an international outlook, a wide network, entrepreneurial flair and risk appetite for uncharted territories. Dynamism of a professional management team and agility of lean organization also enable it to respond swiftly to new opportunities.

Profile of PT. TG Indonesia PT. TG Indonesia, was established as a company in the

form of merchandise export coal on September 13, 2006 with the endorsement of the Minister of Justice and Human Rights HT.01.01 No. W29-00062 HT.01.01-TH. 2006.

The company's capital amounted USD.100.000,-

6 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Susunan Dewan Komisaris, Direksi Dan Pejabat Eksekutif Composition of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers Berdasarkan Rapat Umum Para Pemegang Saham tanggal 27 Desember 2013 dan Akte No.1 tanggal 5 Agustus 2013 yang dibuat oleh Anita Anggawidjaja, S.H., Notaris di Surabaya, susunan Pengurus sebagai berikut :

Based on by shareholders’ General Meeting dated 27 December, 2013 and Notary Deed No.1 dated 5 August, 2013 under Anita Anggawidjaja, S.H., Notary in Surabaya, management composition as follows:

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Bernard RKK Tan Komisaris Utama Warga negara Singapura, berumur 48 tahun. Telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan tanggal 29 April 2014 sebagai Komisaris Utama. Memperoleh gelar Master in Business Administration dari Sloan School of Management United States of America, 2002. Mengawali karir di bidang perbankan sejak tahun 2008 sampai dengan Februari 2014 dengan jabatan terakhir sebagai Head Integration Management Office DBS Group Management Committee Concurently President.

Bernard RKK Tan President Commissioner A Singapore citizen, 48 years old. Has obtained approval from the Financial Services Authority at April 29, 2014 as President Commissioner. A Masters in Business Administration from the Sloan School of Management United States of America, 2002. Started his banking career in 2008 to February 2014 with his last position as Head Integration Management Office DBS Group Management Committee Concurently President.

Drs.Ec.Bastian Purnama Komisaris Independen Warga negara Indonesia, berumur 58 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Nopember 2009 sampai saat ini. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran Bandung tahun 1984. Berpengalaman di bidang perbankan, lembaga keuangan dan pasar modal. Beberapa jabatan penting antara lain sebagai direktur utama Bursa Efek Surabaya sampai November 2007 dan sebagai Direktur Informasi Teknologi Bursa Efek Indonesia sampai Juni 2009.

Drs.Ec.Bastian Purnama Independent Commissioner

Indonesian, 58 years old. Appointed as Independent Commissioner since November 2009 until now. Graduated from Padjajaran University majoring in Economics in 1984. Having experience in banking, financial institution and capital market. Several important positions, as President Director of Surabaya Stock Exchange until November 2007 and as Director of Information Technology of Indonesia Stock Exchange until June 2009.

Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak. Komisaris Independen Warga negara Indonesia, berumur 51 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Nopember 2009 sampai saat ini. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Dharma Agung Medan tahun 1988. Lulus Ujian Negara Akuntansi tahun 1991. Berpengalaman di bidang perbankan dan akuntansi.

Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak. Independent Commissioner

Indonesian, 51 years old. Appointed as Independent Commissioner since November 2009 until now. Graduated from Dharma Agung University, Medan majoring in Economics in 1988. Passed from Accounting Test in 1991. Having experiences in banking and accountancy.

7 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Direksi :

Directors : B. Budijanto Jahja Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, berumur 53 tahun. Bergabung sejak 18 Desember 2008 sebagai Direktur Utama sesuai persetujuan Bank Indonesia melalui Surat No.10/164/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 11 Nopember 2008. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya tahun 1986. Mengawali karir perbankan sejak tahun 1983 sebagai Analis Kredit pada PT. Bank Umum Nasional. Tahun 1993-1995 menjabat sebagai Area General Manager pada PT. Bank Surya, Tbk. Sejak Tahun 1995 sampai Oktober 2008 bekerja pada PT. Bank Woori Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Vice President Director/Compliance Director. I.N. Mawa Direktur Kepatuhan Warganegara Indonesia, berumur 66 tahun. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank sejak 7 April 2000 berdasarkan persetujuan Bank Indonesia dengan Surat No. 2/28/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 7 April 2000. Memperoleh gelar Sarjana Sosial dari STIA Panglima Sudirman pada tahun 2000. Mengawali karir perbankan pada tahun 1971 sebagai staff tata usaha pada Bank Bumi Daya-Denpasar. Sampai tahun 1998 berkarir di Bank Bumi Daya dengan jabatan terakhir sebagai Manager Audit dan Marketing Kantor Wilayah XI Bank Bumi Daya Surabaya. Saat ini menjadi Anggota Ahli Honoris di Institut Bankir Indonesia.

B. Budijanto Jahja President Director

Indonesian, 53 years old. Appointed as President Director since 18 December 2008 based on Bank Indonesia approval No. 10/164/GBI/DPIP/Rahasia dated 11 November 2008. Graduated from Atmajaya University majoring in Economics in 1986. Started his banking career in 1983 as Credit Analyst at PT. Bank Umum Nasional. Year 1993-1995 as Area General Manager of PT. Bank Surya, Tbk. Since 1995 to October 2008 worked at PT. Bank Woori Indonesia with his last title as Vice President Director/Compliance Director.

I.N. Mawa Compliance Director

Indonesian, 66 years old. Appointed as Compliance Director since February 2000 based on Bank Indonesia approval No. 2/28/DpG/DPIP/Rahasia dated 7 April 2000. Graduated from STIA Panglima Sudirman majoring in social affair in 2000. Started his banking career in 1971 as administration staff at Bank Bumi Daya, Denpasar. Until 1998 had career at Bank Bumi Daya and his last occupation as Audit and Marketing Manager of Regional Office IX at Bank Bumi Daya Surabaya. He also occupied as Honorary Member at Institut Bankir Indonesia.

Tuk Yulianto Direktur Operasional Warga Negara Indonesia berumur 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasional sejak 19 Juli 2013 berdasarkan persetujuan Bank Indonesia dengan Surat No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 19 Juli 2013. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko sejak tahun 2002. Pendidikan terakhir Magister Manajemen STIE Artha Bodhi Iswara Surabaya tahun 2008.

Tuk Yulianto Operation Director

Indonesian, 49 years old. Appointed as Operation Director since 19 July 2013 based on Bank Indonesia approval No. 15/30/GBI/DPIP/Rahasia dated 19 July 2013. Before he is as Head of Compliance and Risk Mangement Division since 2002. Graduated from University Artha Bodhi Iswara Surabaya, majoring in Magister Management in 2008.

8 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Pejabat Eksekutif : Toto Warsoko Pikir Kepala Divisi Operasional. Warga Negara Indonesia berumur 61 tahun. Menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional sejak 1999. Pendidikan terakhir Magister Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya

tahun 2004. Membawahi Bagian Anggaran & Akuntansi, Teknologi Informasi (TI), Administrasi Kredit dan Umum. Mengawali karir perbankan sejak tahun 1993 sebagai Auditor Intern Bank.

Executive Officer: Toto Warsoko Pikir Head of Operation Division Indonesian, 61 years old. Appointed as Head of Operation Division since 1999. Graduated from Airlangga University Surabaya, majoring in Magister Accounting in 2004. Supervise Budget and Accounting, EDP, Loan Administration and General Affairs. Started his banking career in 1993 as Internal Auditor at the Bank.

Haifan Yahya Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Warga Negara Indonesia berumur 63 tahun. Menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) sejak tahun 2000. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Padjajaran Bandung tahun 1977. Membawahi Bagian Audit Intern. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1998 sebagai staff administrasi valas di Bank Bumi Daya Jakarta. Tahun 1996–2003 sebagai Kepala cabang Bank Bumi Daya Surabaya dan Jember.

Haifan Yahya Head of Internal Audit Indonesian, 63 years old. Appointed as Head of Internal Audit since 2000. Graduated from Padjajaran University Bandung, majoring in Business Accounting in 1977. Supervise Internal Audit Department. Started his banking career in 1978 as staff in foreign exchange Administration at Bank Bumi Daya Jakarta. Year 1996-2003 as Branch Manager at Bank Bumi Daya Surabaya and Jember.

Liling Kepala Cabang Kusuma Bangsa Warga Negara Indonesia berumur 39 tahun. Menjabat sebagai Kepala Cabang Kusuma Bangsa sejak Januari 2012. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya tahun 1998. Membawahi Kantor Cabang Kusuma Bangsa dan Kantor Cabang Pembantu Pasar Atum. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1998 sebagai Acount Officer , Kabag Pemasaran, Kepala Kantor Kas dan Kepala Cabang Pembantu.

Liling Kusuma Bangsa Branch Manager Indonesian, 39 years old. Appointed as Kusuma Bangsa Branch Manager since January 2012. Graduated from 17 August University majoring in Accounting in 1998. Supervise operation activities of Kusuma Bangsa Branch Office and Pasar Atum Sub Branch Office, Started his banking career in 1998 as Acount Officer,Marketing Officer, Head of Cash Office and Sub Branch Manager.

Richard Saksono Kepala Cabang Manyar Warga Negara Indonesia berumur 54 tahun. Menjabat sebagai Kepala Cabang Manyar sejak Januari 2011. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Universitas Surabaya tahun 1985. Membawahi Kantor Cabang Manyar. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 1987 sebagai Staf Administrasi Kredit, Marketing, Manajer Marketing, Kepala Service Point, dan Kepala Cabang,

Richard Saksono Manyar Branch Manager Indonesian, 54 years old. Appointed as Manyar Branch Manager Januari 2011. Graduated from Surabaya University majoring in Economic in 1985. Supervise operation activities of Manyar Branch Office, Started his banking career in 1987 as Administration Staff, Acount Officer, Marketing Manager, Head of Service Point and Branch Manager.

Naniek Widanarti Kepala Cabang Jakarta Warga Negara Indonesia berumur 39 tahun. Menjabat sebagai Kepala Cabang Jakarta sejak Januari 2012. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kerjasama Jogjakarta tahun 2000. Membawahi Kantor Cabang Jakarta. Mengawali karir di perbankan sejak tahun 2000 sebagai Customer Service, Teller, Staf SKAI dan Koordinator Operasional Cabang.

Naniek Widanarti Jakarta Branch Manager Indonesian, 39 years old. Appointed as Jakarta Branch Manager Januari 2012. Graduated from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kerjasama Jogjakarta majoring in Economic in 2000. Supervise operation activities of Jakarta Branch Office. Started his banking career in 2000 as Customer Service, Teller, Internal Audit Staff and Branch Operational Coordinator.

9 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

2013 adalah tahun yang penuh tantangan tetapi juga penting bagi Bank. Tantangan yang dihadapi karena Bank mengalami sedikit kerugian seiring kebijakan Manajemen mempertahankan kebijakan konservatif dalam mengelola kredit dan dana pihak ketiga. Posisi kredit dan dana pihak ketiga pada tahun 2013 tercapai sedikit dibawah tahun sebelumnya. Tahun 2013 juga sangat penting

karena merupakan periode perubahan positif, dimana perubahan tersebut akan membawa Bank berkembang pada tahun mendatang. Pemegang Saham Mayoritas Bank, Wishart Investments Inc, telah meningkatkan kepemilikan menjadi 99% melalui pembelian saham milik Pemegang Saham Minoritas. Dalam rangka pemenuhan ketentuan OJK, Pemegang Saham Minoritas baru akan ditetapkan oleh Bank. Bersamaan dengan itu Pemegang saham telah menyatakan langkah awal dan memberikan komitmen penuh untuk mengembangkan Bank kearah yang lebih baik. Pemegang Saham telah membuktikan komitmen tersebut dengan meningkatkan modal disetor melalui tambahan sebesar Rp. 18 miliar pada akhir tahun 2013, pengangkatan Presiden Komisaris baru, memperkuat fungsi Direksi dan rencana ambisius untuk mengejar strategi digital dalam rangka meningkatkan kemampuan Bank dalam menarik nasabah. Dengan permodalan yang semakin kuat, Bank akan kembali berkomitmen untuk meningkatkan ekspansi kredit yang direncanakan dilakukan pada kuartal kedua 2014. Dalam perubahan mendasar tersebut, Bank akan tetap berkomitmen melaksanakan perbankan yang pruden, mempertahankan pengawasan ketat dan budaya manajemen risiko yang kuat. Bank menginformasikan bahwa tidak terdapat temuan pemeriksaan yang signikan pada tahun 2013 dan posisi kredit terjaga baik dimana rasio NPL adalah rendah (0%).

2014 akan menjadi tahun yang sangat menjanjikan. Atas nama Dewan Komisaris, Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Stakeholders Bank, Pemegang Saham, Manajemen, Karyawan dan terpenting kepada Nasabah yang telah bersama kami dan akan selalu bersama dalam perjalanan Bank selanjutnya.

2013 has been a challenging but significant year for the Bank. It has been challenging because the Bank suffered a year of small losses as the management maintained a conservative approach to managing the loan and deposit book. Both the loan and deposit book were slightly lower for 2013. But 2013 has also been significant because it has marked a period of positive change–change that will see the Bank take off in the years to come.

The majority shareholders of the Bank, Wishart Investments Inc, have raised their shareholding to 99%, in the process buying out the Minority Shareholder. To comply with OJK’s regulation, a new Minority Shareholder will be introduced to the Bank. Together, the Shareholders have stated that it wants a new beginning and has made a firm commitment to grow the Bank in a new direction. They have underlined this commitment with an injection of capital IDR 18 Billion by year 2013, the appointment of a new President Commissioner, a move to strengthen Directors, and an ambitious plan to pursue a digital strategy to increase the reach of the Bank to potential customers. With a stronger capital base, the Bank will be recommitting to expanding its loan books, which it has planned done in the second quarter of 2014.

In the midst of these changes, what remains constant is that the bank remains firm in its commitment to prudential banking - maintaining firm controls and having a strong risk management culture. The bank is pleased to announce that there have been no major audit findings for the year 2013, and that the loan book remains very sound with the NPL rate being at a low [0%].

2014 will be an exciting year as the Bank it charts a new course. On behalf of the Board of Commissioners, I wish to thank all Stakeholders in the Bank, the Shareholders, the Management, the Staff and most importantly our Customers for standing with us, and being with us on this exciting journey.

Mei 2014/May 2014

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Bernard RKK Tan Komisaris Utama/ President Commissioner

Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners

10 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Periode konsolidasi internal masih berlanjut dalam 2013 dimana Manajemen menata dasar-dasar yang kuat dalam rangka menghadapi rencana ekspansi bisnis pada tahun 2014. Manajemen memusatkan kebijakannya dalam meningkatkan kualitas Penerapan Manajemen Risiko, Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Sumber Daya Manusia dan

Penyelesaian Aktiva Bermasalah. Konsolidasi yang dilakukan membawa dampak kepada pencapaian pertumbuhan yang negatif dan posisi kerugian dalam jumlah yang berkurang dibanding tahun sebelumnya. Beberapa perubahan mendasar telah terjadi pada tahun 2013, sebagai komitmen Pemegang Saham atas rencana strategis yang akan dilakukan pada tahun 2014 antara lain pembelian saham milik Pemegang Saham Minoritas sehingga kepemilikan menjadi 99% dan Pemegang Saham Minoritas baru akan ditetapkan dalam waktu segera, penambahan modal disetor sebesar Rp. 18 miliar pada akhir tahun 2013 dan pengangkatan Presiden Komisaris baru. Dengan peningkatan permodalan dan fungsi manajemen akan membawa perubahan signifikan dalam pencapaian rencana selanjutnya terutama ekspansi kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga. Pada kesempatan ini atas nama Manajemen kami menyampaikan perhargaan dan terima kasih kepada Pemegang Saham, Bank Indonesia dan Nasabah setia serta pihak lain atas segala dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan serta seluruh jajaran Direksi dan Karyawan atas dedikasi, dukungan dan kerjasama dalam masa konsolidasi ini. Semoga dengan kerjakeras dan komitmen penuh kita dapat mencapai keberhasilan pada masa mendatang.

Internal comprehensive internal consolidation continued in 2013 where Management prepared strong fundamental for facing strategic plan and business expansion in 2014. Management focused on improving the quality of the implementation of Risk Management, Good Corporate Governance, Human Resources and Settlement of problem assets. Consolidation which implemented affect to negative growth and business loss with lower volume compare to previous year. There were basic changes happened in 2013, as the strong commitment of Shareholder towards the strategic plan in 2014 such as purchasing shares from minority shareholder where the ownership became 99% and remaining 2% shareholder will be determined soon, the additional capital amounting Rp. 18 billion by the end of 2013 and appointment of new President Commissioner of the Bank. With the increasing of capital and management function will provide significant changes on the effort to meet future plan on loan expansion and deposit. In this opportunity on behalf of Management, we addressed highly appreciation and thanksful to Shareholders, Bank Indonesia and our Loyal Customers as well as other parties for all strong support and trust. Finally we would like to appreciate and thanksful to the Board of Commissioners for all support and advice given and all Directors and Employees for the dedication, support and cooperation during this consolidation period. Hopefully with hardworking and strong committment we can achieve the better successful in the future.

Mei 2014/May 2014

B. Budijanto Jahja Direktur Utama/President Director

Sambutan Direktur Utama Message from President Director

11 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Data Keuangan Penting/Highlight of Financial Data (dalam Jutaan/in million Rupiah)

Neraca 2013 2012 % Balance Sheet

Aset Lancar 121.986 99.756 122,28% Current Assets

Aset Produktif 150.343 132.072 113,83% Productive Assets

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

(133) (124) 107,20% Allowance for Impairment Losses

Kredit 34.461 38.907 88,57% Loan

Jumlah Aset 177.461 159.738 111,09% Assets Total

Dana Pihak Ketiga 27.636 46.178 59,85% Third Party Funds

Kewajiban Lain 19.426 2.674 726,48% Other Liabilities

Ekuitas 128.814 110.886 116,17% Equity

(dalam Jutaan/in million Rupiah)

Laporan Laba – Rugi 2013 2012 % Income Statement

Pendapatan Bunga 10.666 11.302 94,37% Interest Income

Beban Bunga 594 1.292 45,98% Interest Expenses

Pendapatan Operasional Lainnya 325 473 68,71% Other Operational Income

Beban Operasional Lainnya 12.121 12.975 93,42% Other Operational Expenses

Laba/Rugi sebelum Pajak (1.572) (2.494) 63,03% Profit/Loss before Tax

Laba/Rugi Setelah Pajak (1.409) (2.221) 63,44% Profit/Loss after Tax

Rasio Keuangan 2013 2012 Financial Ratio

Rasio Pinjaman terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)

124,70% 84,25% Loan to Deposit Ratio

Rasio Kecukupan Modal Minimum (CAR) 181,38% 135,59% Capital Adequacy Ratio

Rasio Laba terhadap Total Aset (ROA) (1,11%) (1,36%) Return on Assets

Rasio Laba terhadap Modal (ROE) (0,84%) (2,17%) Return on Equity

Rasio Aset Tetap terhadap Modal 10,51% 7,59% Fixed Assets to Equity Ratio

Rasio NIM 7,15% 7,47% Net Interest Margin

Rasio BOPO 115,83% 121,06% Operating Expenses to Operating Income Ratio

Rasio pemenuhan CKPN 100,00% 100,00% Provision on Productive Assets Ratio

NPL-bruto 0,00% 0,00% Non Performing Loan – Gross

NPL- neto 0,00% 0,00% Non Performing Loan – Nett

Perkembangan Usaha Bank Business Progress

12 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Klasifikasi Aset Produktif/ Productive Assets Classification (dalam Jutaan/in million Rupiah)

Kolektibilitas 2013 % 2012 % Collectibility

Lancar 34.461 100% 38.907 100% Current

Dalam Perhatian Khusus - - - - Special Mention

Kurang Lancar - - - - Sub Standard

Diragukan - - - - Doubtful

Macet - - - - Loss

Jumlah 34.461 100% 38.907 100% Total

Portofolio Kredit/Loan Portfolio (dalam Jutaan/in million Rupiah)

Sektor Ekonomi 2013 % Economy Sector

Perdagangan, Restoran & Hotel 11.257 32,67% Trading, Restaurant and Hotel

Jasa-jasa dunia Usaha

Industri Pengolahan

Konstruksi

10.354

7.980

3.895

30,05%

23,16%

11,30%

Business Services

Manufacturing Industry

Construction

Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi

625 1,81% Transportation, Warehouse and Communication

Lain-lain 350 1,01% Others

Jumlah 34.461 100,00% Total

13 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Usaha Mikro Kecil dan Menengah/ Small and Medium Business (dalam Jutaan/in million Rupiah)

Jenis Usaha Nominal/Amount % Type of Business

Usaha Mikro 96 0,38% Micro Business

Usaha Kecil 3.444 13,72% Small Business

Usaha Menengah 21.563 85,90% Medium Business

Jumlah 25.103 100,00% Total

Jenis Penggunaan Kredit/ Loan Usage : (dalam Jutaan/in million Rupiah)

Jenis Penggunaan Nominal/Amount % Funds Usage

Modal Kerja 33.009 95,79% Working Capital

Investasi 952 2,76% Investment

Konsumsi 500 1,45% Consumption

Jumlah 34.461 100,00% Total

Kredit kepada Pihak Terkait/Loan to Related Parties (dalam Jutaan/in million Rupiah)

Debitur Nominal/Amount % Debtor

Pihak terkait - 0% Related Parties

Pihak tidak terkait 34.461 100,00% Third Parties

Jumlah 34.461 100,00% Total

14 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Pertumbuhan Aset, Kredit, DPK dan Ekuitas Assets, Loan, Third Party Funds and Equity Growth (dalam Jutaan/in million Rp.)

Pertumbuhan

5 (lima) Tahun

2013 2012 2011 2010 2009 5 years

Growth

Jumlah Aset 177.461 159.738 166.373 214.994 260.110 Total Assets

Kredit 34.461 38.907 60.467 80.587 126.992 Loan

Dana Pihak Ketiga (DPK) 27.636 46.178 60.771 110.066 172.982 Third Party Funds

Ekuitas 128.814 110.886 102.466 103.611 84.109 Equity

15 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Sasaran, Strategi dan Kebijakan Manajemen

Target, Strategy And Management Policy

Penghimpunan Dana Dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga, manajemen tetap berupaya mempertahankan nasabah-nasabah lama dengan menawarkan tingkat suku bunga yang wajar serta tetap berupaya meningkatkan penghimpunan dana murah melalui tabungan.

Funding In th case of third party funding, management keep trying to maintain its existing customers by offering reasonable interest rate and trying to increase low-cost funding through saving accounts.

Penyaluran Kredit Dalam mempersiapkan fundamental yang kuat dimasa mendatang, maka di tahun 2013 manajemen melakukan konsolidasi intern disegala bidang antara lain penyelesaian Agunan yang diambil alih, menjaga kualitas kredit dan meningkatkan kualitas SDM.

Loan Distribution On the preparation for strong fundamental in the future, in 2013 the management conducted comprehensive internal consolidation such as settlement of foreclosed assets, maintaining credit quality and improving the quality of human resources.

Manajemen Strategi Manajemen diarahkan untuk meningkatkan kualitas manajemen umum, manajemen risiko serta fungsi kepatuhan. Dengan mengacu pada peningkatan manajemen yang telah dicapai, Bank tetap menjalankan upaya untuk meningkatkan kualitas manajemen sesuai kebutuhan organisasi dengan menetapkan beberapa strategi sebagai berikut :

Management Management strategy was focused to improve quality of general management, risk management and compliance function. Based on the improved management, Bank will keep on improving quality management based on organization needs by implementing the following strategies :

16 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

1. Bank berusaha mempertahankan eksposur risiko yang

wajar dengan berorientasi kepada : Kebijakan dan prosedur intern serta kemampuan

sumber daya yang tersedia. Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan lain

yang berlaku terkait dengan kegiatan operasional.

2. Bank memastikan bahwa manajemen dan kegiatan operasional dikelola oleh Sumber Daya Manusia yang memiliki pengetahuan dan keahlian dibidang manajemen risiko sesuai dengan kompleksitas dan kemampuan Bank.

Kebijakan peningkatan kualitas manajemen yang ditetapkan senantiasa berorientasi dan sejalan dengan Visi, Misi dan Rencana Strategis Bank.

1. Bank has been tried to maintain a proper risk exposure

which oriented to : Internal policies and procedures. Prevailing Law and other regulation related to the

operation activities.

2. Bank ensured that management and operation activities conducted by human resources who have knowledge and expertise on risk management refer to Bank’s complexity and capacity.

Management quality improvement policies established by referring to the Vision, Mission and Bank Strategic Plan.

Kebijakan & Strategi 1. Mengimplementasikan Prinsip Good Corporate Governance

yang didasarkan pada TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness).

2. Memperbaiki seluruh Aspek Tingkat Kesehatan Bank

dengan berpedoman kepada Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia sehingga dapat menjadi Bank Berpredikat BAIK.

3. Meningkatkan Kepatuhan terhadap Peraturan Bank

Indonesia, Kebijakan Internal dan Ketentuan lain. 4. Menerapkan dan meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada

semua Pihak Terkait oleh seluruh Manajemen Bank yang maksimal dengan menerapkan “STAR” :

⌂ Satisfaction. ⌂ Transparency. ⌂ Ability. ⌂ Respectable

5. Melanjutkan penerapan Prinsip 3 S (terutama staff front-

office): a. Stand-Up & Smile. b. Speed. c. Satisfaction.

6. Meningkatkan kualitas Penerapan Manajemen Risiko

7. Meningkatkan Kenyamanan Lingkungan Kerja serta “Bank’s

Appearance”. 8. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang diawali

dengan ”Perubahan Paradigma dalam Kerangka Pikir ”, serta peningkatan Ketrampilan, Pengetahuan & Kemampuan sehingga dapat bersaing dalam kondisi pasar yang sangat kompetitif.

9. Meningkatkan Efisiensi.

Policy & Strategy 1. Implementing Good Corporate Governance Principles

which based on TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, Fairness).

2. Improving Management Aspect at all Bank Rating by

referring to the result of Bank Indonesia inspection therefore Bank will obtain Sound predicate .

3. Improving the compliance to the prevailing Bank

Indonesia regulation, Internal Policies and others. 4. Implementing and improving Service Excellence by all

level of organization members to give maximum customer satisfaction by implementing the “STAR” :

⌂ Satisfaction. ⌂ Transparency. ⌂ Ability. ⌂ Respectable. 5. Continuing implementing 3 S Principles (especially front

officers) : a. Stand-Up & Smile. b. Speed. c. Satisfaction. 6. Improving the implementation of Risk Management. 7. Improving the convenience of Working Environment

and Bank’s Appearance. 8. Improving the quality of human resources which

started with “Paradigm Shit of Mind-Set”, improving Skills, Knowledge & Ability in order to compete in competitive market.

9. Improving efficiency.

17 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Tahun 2013 merupakan periode konsolidasi internal yang menyeluruh dalam rangka mempersiapkan dasar yang kuat, Manajemen telah cukup mampu menjaga kualitas aktivanya.

In year 2013 where as comprehensive internal consolidation period in order to preparing strong fundamental, Management was able to maintain quite good quality of productive assets.

Secara umum kinerja Bank pada tahun 2013 bila dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya adalah sebagai berikut, Aset naik sebesar 11,11% dari Rp.159.738 juta menjadi Rp.177.461 juta, Kredit menurun sebesar 11,43% dari Rp.38.907 juta menjadi Rp.34.461 juta dengan kolektibilitas Lancar 100,00%. Dana Pihak Ketiga menurun sebesar 40,15% dari Rp.46.178 juta menjadi Rp.27.636 juta. Kerugian sebesar Rp.1.409 juta CAR mencapai 181,38%. Kinerja Bank secara umum mengalami penurunan disebabkan Bank sedang melakukan konsolidasi di semua aspek. Sebagai komitmen untuk mengembangkan Bank, Pemegang Saham pada tahun 2013 menambah Setoran Modal sebesar Rp.38.000 juta. Kinerja Bank yang negatif menyebabkan pencapaian beberapa rasio profitabilitas menunjukkan penurunan seperti ROA dari (1,36%) menjadi (0,84%), ROE dari (2,17%) menjadi (1,11%), NIM dari 7,47% menjadi 7,15% dan rasio BOPO dari 121,08% menjadi 115,83%. Manajemen mempunyai komitmen untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dengan meningkatkan program pendidikan & pelatihan melalui alokasi biaya pendidikan secara bertahap hingga mencapai 5% dari biaya tenaga kerja. Perbaikan lain terus dilakukan terutama berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia sehingga kegiatan operasional menjadi lebih baik dan sehat.

Dalam rangka meminimalkan risiko, Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu berupaya mengkoordinir pengelolaan risiko yang ada khususnya eksposur risiko pada aktivitas perkreditan sehingga kualitas Aset Produktif dapat terjaga baik.

Dalam periode berjalan Bank telah menerapkan penyesuaian PSAK 60 “Instrumen Keuangan Pengungkapan” yang efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013.

In general, Bank performance in year 2013 if compare with the previous year as follow, Asset increased by 11.11% from Rp.159,738 million to Rp.177,461 million, Loan decreased by 11.43% from Rp. 38,907 million to Rp. 34,461 million with 100.00% as Current. Third Parties Funds decreased by 40.15% from Rp. 46,178 million to Rp. 27,636 million. Loss amounting Rp.1,409 million Capital Adequacy Ratio (CAR) reached 181.38%. Bank performance in general has decreased due to the implementation of comprehensive internal consolidation. As commitment to expand the Bank, the Shareholders increased its paid up capital amounted to Rp. 38.000 million year 2013. Bank Performance that led to the achievement of some negative profitability ratios show a decreased such as ROA from (1.36%) to (0.84%), ROE from (2.17%) to (1.11%), NIM from 7.47% to 7.15% and BOPO from 121,08% to 115.83%. Management committed to improve human resources skills through education & training program and allocate adequate budget for education & training up to 5% of personnel expenses. Other improvement was keep on going especially based on Bank Indonesia Inspection result in order to achieve better and sound operation activities.

To minimize risks, Risk Management Unit always tried to coordinate existing governance risks especially risk exposure in lending activities so that Productive Asset quality can be maintained. In the current period, the Bank has adapted improvement on PSAK 60, “Financial Instruments Disclosures” wich is effective for accounting periods beginning on or after January 1,2013 .

Laporan Manajemen Management Report

18 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Struktur Organisasi / Organization Chart ST

RUKT

UR O

RGAN

ISAS

I -OR

GANI

ZATI

ON C

HART

DEW

AN K

OMIS

ARIS

BOAR

D OF

COM

MIS

SION

ERS

DIRE

KTUR

UTA

MA

PRES

IDEN

T DI

RECT

OR

DIRE

KTUR

OPE

RASI

ONAL

OPER

ATIO

N DI

RECT

ORDI

REKT

UR K

EPAT

UHAN

COM

PLIA

NCE

DIRE

CTOR

SEKR

ETAR

IAT

SECR

ETAR

Y

STK

SPEC

IALI

ZED

TASK

UNI

T

DIVI

SI O

PERA

SION

ALOP

ERAT

ION

DIVI

SION

DIVI

SI P

EMAS

ARAN

MAR

KETI

NG D

IVIS

ION

DIVI

SI K

EPAT

UHAN

COM

PLIA

NCE

DIVI

SION

DIVI

SI A

UDIT

INTE

RNIN

TERN

AL A

UDIT

DI

VISI

ON

BAG.

ITIN

FORM

ATIO

N TE

CHNO

LOGY

BAG.

AKU

NTIN

G &

ANGG

ARAN

ACCO

UNTI

NG &

BUD

GETI

NG

BAG.

UM

UMGE

NERA

L AF

FAIR

SBA

G. K

REDI

TCR

EDIT

BAG.

PEM

ASAR

AN &

TR

ESUR

IM

ARKE

TING

& T

REAS

URY

KANT

OR C

ABAN

GBR

ANCH

OFF

ICE

BAG.

KEP

ATUH

ANCO

MPL

IANC

E

BAG.

MAN

AJEM

EN

RISI

KORI

SK M

ANAG

EMEN

T

BAG.

SDM

HUM

AN R

ESOU

RCES

BAG.

SKA

IIN

TERN

AL A

UDIT

Kom

ite A

udit

/ Au

dit C

omm

ittee

Kom

ite P

eman

tau

Risi

ko /

Risk

Mon

itorin

g Co

mm

ittee

Kom

ite R

enum

eras

i & N

omin

asi /

Ren

umer

atio

n &

Nom

inat

ion

Com

mitt

ee

Kom

ite A

.L.C

.O /

Ass

et &

Lia

bilit

y Com

mitt

eeKo

mite

Kre

dit /

Cre

dit C

omm

ittee

Kom

ite P

erso

nalia

/ H

uman

Res

ourc

e Com

mitt

eeKo

mite

Man

ajem

en R

isik

o /

Risk

Man

agem

ent C

omm

ittee

19 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Produk dan Jasa Produk Simpanan

Products and Services

Deposit Products

Tabungan Aster Bonus (Aman Sejahtera Terjamin) Tabungan dengan bunga harian yang kompetitif dan berhadiah langsung berdasarkan Poin yang diperoleh. Tabungan Aster Bonus adalah merupakan modifikasi dari Tabungan Aster dengan perubahan pada hadiah menjadi voucher belanja.

Aster Bonus Saving Account (Saved-Prosperous-Guaranteed) Saving account with competitive daily interest rate and direct rewards based on point obtained. Aster Bonus saving account is the modification from Aster saving account with the changing of goods reward to shopping voucher reward.

Tabungan Amin Cemerlang Tabungan dengan bunga yang kompetitif dan berhadiah langsung.

Amin Cemerlang Saving Account Saving account with competitive interest rate and free gift.

Tabungan Amin Dana Tabungan khusus bagi nasabah prima.

Amin Dana Saving Account Special saving account for prime customers

Deposito Berjangka Simpanan berjangka untuk nasabah perorangan maupun badan hukum dengan jangka waktu tertentu yaitu 1, 3, 6 dan 12 bulan.

Time deposit Time deposit for individual and legal entity with specific time

period 1, 3, 6 and 12 months.

Produk Kredit Fasilitas Rekening Koran Kredit Tetap Kredit Konsumsi (Pemilikan Rumah dan Kendaraan

Bermotor) Kredit Multi Guna Bank Garansi Kredit Usaha Mikro (kredit dengan jumlah sampai Rp.50

juta) Kredit Usaha Kecil (kredit dengan jumlah diatas Rp.50 juta

sampai Rp.500 juta) Kredit Usaha Menengah (kredit dengan jumlah diatas

Rp.500 juta sampai Rp.5.000 juta) Kredit Besar (kredit dengan jumlah diatas Rp.5.000 juta)

Loan: Overdraft Facilities Fixed Loan Consumer Loan (Housing Loan and Car Loan) Multiple Purpose Loan Bank Guarantee Micro Scale Business Loan (up to Rp.50 million) Small Scale Business Loan (> Rp.50 million to Rp.500

million) Medium Scale Business Loan (> Rp.500 million to

Rp.5,000 million) Big Scale Business (> Rp.5,000 million)

Jasa Sistem Kliring Nasional (SKN) Transfer dana Transfer via RTGS

Kliring antarkota Tingkat Suku Bunga Rata- Rata Per Tahun Kredit : 12,89% Simpanan

- Giro : 0,47% - Tabungan :

Aster : 1,53% Amin dana : 2,19% Amin Cemerlang : 2,00% Amin Staf : 2,55%

- Deposito : 3,43%

Services National Bank Clearing System (SKN) Transfer Transfer via RTGS

Intercity clearing Average interest rate per annum Loans : 12.89% Deposits

- Currents accounts : 0.47% - Savings :

Aster : 1.53% Amin dana : 2.19% Amin Cemerlang : 2.00% Amin Staf : 2.55%

- Time Deposits : 3.43%

20 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Teknologi Informasi

Dalam rangka mendukung kegiatan operasional, Bank terus berupaya meningkatkan Sistem Teknologi Informasinya.

Saat ini Bank menggunakan Core Banking System WinCore untuk menunjang kegiatan operasional Bank untuk melakukan pelayanan kepada nasabah, penerapan manajemen risiko, penerapan PSAK 55/50 dan pelaporan Bank Indonesia sesuai ketentuan BASEL II.

Perkembangan Perekonomian dan Target Pasar

Di tengah berbagai tantangan baik dari eksternal maupun internal selama 2013, stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga. Tantangan eksternal dipicu oleh belum pulihnya pertumbuhan perekonomian dunia, penurunan harga komoditas global serta tingginya ketidak pastian di pasar keuangan global.

Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2013 ditandai dengan masih melemahnya perekonomian global seiring dengan adanya Rencana The Federal Reserve yang diumumkan pada Mei 2013 menyebabkan investor mengalihkan investasinya (capital outflow) dari Emerging Market (EM) sehingga berdampak pada pelemahan nilai tukar negara EM termasuk Indonesia.

Dampak dari melemahnya perekonomian global secara langsung berimplikasi menurunkan pertumbuhan ekonomi Nasional Indonesia dari 6,2% tahun 2012 menjadi 5.6% pada tahun 2013. Namun demikian terhadap target pasar Bank yang ada di segmen UMKM hal tersebut tidak terlalu berdampak negatif.

Information Technology

In order to support operational activities, information technology system will be continunously improved.

Currently Bank using WinCore Banking System to support bank operational activities to perform to clients, the application of risk management, the application of PSAK 55/50 and the reporting of Bank Indonesia in accordance with BASEL II.

Economic Development and Target Market In the midst of the many challenges both from external and internal during 2013, the Indonesian financial system stability is maintained. External challenges triggered by the growth of the world economy has not fully recovered, the decline in global commodity prices and the high uncertainty in the global financial markets.

Indonesia's economy in 2013 was marked by the weakening of the global economy in line with the Federal Reserve's plan announced in May 2013 caused investors to shift their investment (capital outflow) from Emerging Market (EM) so that the impact on depreciation of EM countries including Indonesia.

The impact of the global economic slowdown lowered directly implicates the Indonesian economic growth of 6.2% in 2012 to 5.6% in 2013.

However, the Bank's target market in the SME segment with less negative impact.

Perkembangan Hasil Usaha

Pertumbuhan Aset Tahun 2013 aset Bank naik sebesar 11,11% sehingga total aset per 31 Desember 2013 menjadi Rp.177.461 juta dimana 68,74% atau sebesar Rp.121.986 juta dalam bentuk aset lancar (kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, pembelian Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, Surat Berharga). Kualitas aset lancar dalam kondisi yang sehat.

Kredit Yang Diberikan Kredit yang diberikan per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.34.461 juta atau menurun sebesar 11,43% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kualitas Kredit seluruhnya dalam kondisi Lancar 100,00%. LDR sebesar 124,70% atau lebih tinggi dibanding tahun 2012 pada posisi 84,25%.

Pemberian Kredit Kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kredit yang disalurkan kepada usaha mikro, kecil dan menengah adalah sebesar Rp.25.103 juta atau 72,84% dari total kredit telah sejalan dengan kebijakan Pemerintah maupun Bank Indonesia dalam rangka memperkuat dan mendukung sektor usaha mikro, kecil dan menengah.

Business Growth

Asset Growth In year 2013 Bank assets was increased by 11.11% therefore total assets as of 31 December 2013 was Rp. 177,461 million where 68.74% or Rp. 121,986 million was iquid assets (cash, demand deposit with Bank Indonesia, demand deposit with other banks, placement in Bank Indonesia Certificate, Deposit Certificates of Bank Indonesia, Deposit Facility of Bank IndonesiaI, Marketable Securities). Productive assest were in sound condition.

Loan As of 31 December 2013, loan was Rp. 34.461 million or decreased by 11.43% compared to previous year. Loan quality the composition classified as Current was 100.00%. LDR was 124.70% or slightly higher compared to previous year at 84.25%.

Loan to Small and Medium Scale Business

Loan which allocated to Small and Medium Scale Business was Rp. 25,103 million or 72.84% from total loan has been in line with government and Bank Indonesia policies on strengthening and supporting micro, small and medium scale business.

21 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Cadangan Penurunan Penghapusan Saldo cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari sebesar Rp.124 juta tahun 2012 menjadi Rp.133 juta tahun 2013 telah sesuai dengan ketentuan.

Establishment of Loan Provision

Balance reserves of impairment losses amounting to Rp. 124 million in 2012 to Rp. 133 million in 2013 in accordance with the provisions.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Penghimpunan Dana Pihak Ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka menurun sebesar 40,15% yaitu dari Rp.46.178 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.27.636 juta pada tahun 2013.

Deposit Deposit in term of current account, saving account and time deposit were decreased by 40.15% from Rp.46,178 million in 2012 to Rp.27,636 million in 2013.

Kualitas Aset Pada tahun 2013 tidak terdapat aset bermasalah.

Assets Quality In year 2013 without non performing loan.

Permodalan Ekuitas pada tahun 2013 sebesar Rp.128.814 juta atau naik 16,17% bila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp.110.886 juta.

Capital Equity in year 2013 was Rp.128,814 million or increased by 16.17% compared to year 2012 at Rp.110.886 million.

Jaringan Kerja dan Mitra Usaha Bank memiliki jaringan kerja dan Mitra Usaha yang cukup luas di sektor Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM) diwilayah Surabaya dan Jakarta.

Network and Business Partners Bank has a network of business partners and is quite widespread in Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs)

in the region Surabaya and Jakarta.

Jaringan Kantor Jaringan Kantor berada pada lokasi-lokasi strategis di kota Surabaya dan Jakarta yaitu : Kantor Pusat : Jl. Kusuma Bangsa No. 110 Surabaya 60136

Telp. (031) 5355339 (Hunting) Fax. 5325855 -56

Kantor Cabang Kusuma Bangsa : Jl. Kusuma Bangsa No. 110, Surabaya 60136

Telp. (031) 5355339 (Hunting) Fax. 5325855-56

Kantor Cabang Manyar :

Jl. Manyar Kertoarjo V/23 Surabaya 60285 Telp. (031) 5948011 (Hunting) Fax. 5999230

Kantor Cabang Jakarta : Office Park Thamrin Residences Blok RA. 07-08 Jl. Thamrin Boulevard (d/h Kebon Kacang Raya) Jakarta Pusat 10220 Telp. (021) 23579899 (Hunting) Fax. (021) 23579725

Kantor Cabang Pembantu Pasar Atum :

Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Lt. 1 Stand No 12, Jl. Bunguran No 45,Surabaya 60161

Telp. (031) 3532965-66, Fax (031) 3532967

Branch Network Branch Network were located at strategic places in Surabaya and Jakarta as follow : Head Office :

Jl. Kusuma Bangsa No.110 Surabaya 60136 Phone. (62-31) 5355339 (Hunting) Fax. 5325855-56

Kusuma Bangsa Branch Office :

Jl. Kusuma Bangsa No.110, Surabaya 60136 Phone. (62-31) 5355339 (Hunting) Fax. 5325855-56

Manyar Branch Office :

Jl.Manyar Kertoarjo V/23 Surabaya 60285 Phone. (62-31) 5948011 (Hunting) Fax. 59999230

Jakarta Branch Office :

Office Park Thamrin Residences Blok RA. 07-08 Jl. Thamrin Boulevard (d/h Kebon Kacang Raya) Jakarta Pusat 10220 Telp. (021) 23579899 (Hunting) Fax. (021) 23579725

Pasar Atum Sub-branch Office :

Pasar Atum Shopping Center 1st Floor Stand No. 12 Jl. Bunguran No. 45 Surabaya 60161 Phone. (62-31) 3532965-66 Fax. 3532967

22 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Kepemilikan Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha Bank. Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tidak memiliki Saham dalam Kelompok Usaha Bank

Ownership of Directors, the Board of Commissioners and the shareholders in the Bank Business Group. Directors, Board of Commissioners and Shareholders do not have shares in the Bank Business Group

Peristiwa Penting Peristiwa penting yang terjadi pada tahun 2013 antara lain : - Kantor Cabang Andhika Plaza pindah ke Jl. Manyar Kertoarjo

V/23, Surabaya.

- Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 27 Desember 2013 menerima pengunduran diri Anton Baroto sebagai Komisaris dan pengangkatan Bernard RKK Tan sebagai Komisaris Utama.

- Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.46 tanggal 17

Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami S.H.,M.,Kn., Wishart Investments Inc. membeli saham Bank milik Bambang Sujanto, sebanyak 11.880 lembar saham.

- Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.47 tanggal 17

Desember 2013 yang dibuat oleh Notaris Siti Nurul Yuliami S.H.,M.,Kn., PT. TG Indonesia membeli saham Bank milik Bambang Sujanto, sebanyak 1.320 lembar saham.

- Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 5 Agustus 2013 pengangkatan Tuk Yulianto sebagai Direktur Operasional.

- Pemegang Saham pada tahun 2013 menambah Setoran Modal sebesar Rp.38.000 juta

Important Events Important events happened in year 2013 such as :

- Moved Andhika Plaza Branch to Jl. Manyar Kertoarjo V/23 Surabaya.

- Based on the decision of the General Meeting of

Shareholders dated 27 December 2013, accepted the resignation of Anton Baroto as Commissioner and assignment of Bernard RKK Tan as President Commissioners.

- Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 46 dated December 17,2013 legalized by Notary Siti Nurul Yuliami, S.H.,M.Kn., Wishart Investments Inc, purchased Bank shares owned by Bambang Sujanto amounting 11.880 number of shares.

- Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 47

dated December 17,2013 legalized by Notary Siti Nurul Yuliami, S.H.,M.Kn., PT. TG Indonesia purchased Bank shares owned by Bambang Sujanto amounting 1.320 number of shares.

- Based on the decision of the General Meeting of

Shareholders dated 5 August 2013, assignment of Tuk Yulianto as Operation Director.

- The Shareholders increased its paid up capital amounted

to Rp.38.000 million year 2013.

Hal-hal yang Diperkirakan Terjadi dimasa Mendatang

Forecasting About The Future

Saat ini Bank termasuk dalam kategori Buku-1 dan mengalami kerugian dengan posisi kredit diberikan yang terbatas, walaupun telah cukup baik dalam permodalan. Rencana Strategis Bank adalah berkembang menjadi Bank dengan kategori Buku-2. Untuk mencapai rencana tersebut Bank perlu meningkatkan permodalan termasuk kegiatan operasional Bank yaitu peningkatan posisi kredit yang diberikan dan penghimpunan dana pihak ketiga. Sehubungan dengan hal tersebut seluruh infrastruktur Bank akan ditingkatkan secara signifikan termasuk menetapkan sistim IT baru dan infrastrukturnya, menerapkan kegiatan yang terbaik pada semua fungsi dalam Bank, memperkuat sistim dengan standar prosedur operasi (SOP) yang baik pada fungsi utama dan pendukung Bank. Setelah adanya sistim IT yang kuat dan penerapan sistim dimaksud, Bank akan dapat meningkatkan dirinya menjadi Bank yang modern. Langkah yang dilakukan: Bank merencanakan mengambil langkah langkah secepatnya untuk memperoleh Laba seiring dengan usaha mencapai Visi Bank.

Currently bank is Buku 1 category and making losses with a very small loan book, though the bank is well capitalized. Strategically bank plans to grow to be categorized as Buku 2. For this bank needs to grow the capital as well as the operations of the bank i.e. increase the loan book as well as deposit taking. It is pertinent that the overall infrastructure of the bank has to be improved significantly. It would include setting up of new IT systems and infrastructures, putting in place best practices of various functions within the bank, robust systems with standard operating procedures (SOPs) for all core and non-core functions. Once the strong IT and other systems are in place bank can upgrade itself to become a modern bank. Steps : Bank plans to take some immediate steps to become profitable and in parallel take steps to set the base to move closer to its vision.

23 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Rencana Jangka Pendek (2014): 1. Untuk memperoleh Laba dalam waktu singkat: Bank akan

melakukan perubahan investasi dana yang ada sekitar Rp. 80 miliar guna memperoleh peningkatan pendapatan dengan beberapa alternatif antara lain Pemberian Kredit kepada Perusahaan Besar, SME atau BPR (melalui joint financing). Penilaian telah dilakukan terhadap faktor Waktu, Risiko dan likuiditas dari beberapa alternatif dan tertuang dalam Rencana Bisnis Bank. Berdasarkan penilaian secara menyeluruh Bank memutuskan untuk memilih pembiayaan kepada Perusahaan Besar ditahun 2014 dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang paling rendah. Langkah ini akan dilaksanakan untuk meningkatkan laba tanpa berdampak negatif terhadap profil resiko yang rendah.

2. Sesuai rencana pada bulan April 2014 dana sebesar Rp. 80 miliar akan ditanamkan dalam pemberian kredit kepada beberapa Perusahaan Besar yang sangat solid atau blue chips companies. Langkah ini dilaksanakan sebagai langkah jangka pendek dengan tingkat risiko yang rendah dan memungkinkan Bank untuk membangun sistim dan prosedur yang kuat dalam mendukung rencana jangka menengah dalam penyaluran kredit SME.

3. Peningkatan infrastruktur IT akan dilakukan pada tahun 2014

dan pengujian atas keamanan/security test akan dilakukan guna meningkatkan kesiapan Bank menjadi Bank modern pada tahun 2015. Mengingat langkah ini sangat penting, Bank akan membuat subsidiari terpisah untuk mendukung langkah ini apabila diperlukan.

4. Peningkatan kualitas SDM akan dilakukan dengan menambah

staff pada berbagai fungsi termasuk bagian IT untuk memperkuat penerapan internal sistim dan prosedur.

5. Penyempurnaan standard prosedur operasi dengan

berpedoman kepada kegiatan yang baik dalam industri perbankan.

6. Proses perubahan Nama Bank dan rebranding akan

dilaksanakan pada tahun 2014. 7. Peningkatan Modal: Tambahan modal sebesar Rp. 50 miliar

akan dilakukan pada akhir tahun 2014.

8. Perbaikan dalam penerapan ketentuan akan dilakukan terutama dalam tingkat pengawasan. Bank merencanakan mengusulkan dan mengangkat beberapa Komisaris baru serta menambah anggota Direksi.

Rencana Jangka Menengah (2015 – 2016) : 1. Dana Pihak Ketiga akan ditingkatkan dengan tujuan untuk

menurunkan tingkat LDR.

2. Penanaman dana dalam bentuk pembiayaan kredit kepada Perusahaan Besar akan secara bertahap dikurangi dan dialihkan kepada pembiayaan kredit kepada SME.

3. Peningkatan Modal: Tambahan modal sebesar Rp. 200 miliar

akan dilakukan pada akhir tahun 2015 dan tambahan modal lainnya sebesar Rp. 200 miliar akan dilakukan pada akhir tahun 2016.

Short-term Steps (2014):

1. For immediate profitability: Bank has investible cash of IDR 80 billion. There are several options to invest this cash to generate higher returns, such as: Corporate Lending, SME Lending, or Community Lending (through joint financing route). Risk, Time, Liquidity assessment of all the options are done in detail and form part of this business plan. Based on the thorough assessment Bank has decided to opt for Corporate Lending in the year 2014, as this is the lowest risk option. This step will be done to emphasize on profitability without sacrificing the low risk profile.

2. It is planned to lend IDR 80 billion by April 2014 to

few extremely solid, blue chip companies. This action will be done as short-term measures as it has the lowest risk and it will allow bank to build up robust systems and procedures to resume SME lending over medium term.

3. IT infrastructure will be put in place in 2014 and security tests will be conducted for the bank to be ready to get upgraded as a modern bank in 2015. Due to the significance of this step, the bank will create a separate subsidiary to support this role when there is a need to.

4. People will be recruited in various functions including

IT to strengthen the internal systems and procedures.

5. Standard Operating Procedures (SOPs) will be developed benchmarking with industry best practices.

6. Name change and rebranding process of the bank will be done in 2014.

7. Capital Infusion: New Capital of IDR 50 billion will be

injected by end of 2014.

8. Improved governance especially in supervisory level. New commissioners will be appointed and number of directors will be expanded.

Medium-term Steps (2015 – 2016) : 1. Third party deposit taking will restart which will help

reduce the LDR (Loan to Deposit Ratio).

2. Corporate Lending will be gradually reduced and shifted towards SME lending.

3. Capital Infusion: New Capital of IDR 200 billion will be injected by end of 2015 and another IDR 200 billion by the end of 2016.

24 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

4. Bank merencanakan melakukan IPO/penjualan saham melalui bursa pada tahun 2017 dan 2018. Langkah ini diambil dalam rangka mendukung rencana pencapaian permodalan Bank untuk menjadi Bank kategori Buku 2 pada tahun 2018.

Guna meningkatkan kualitas penerapan prinsip pengelolaan Bank berbasis risiko sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, maka kinerja Bank diharapkan dapat mencapai target yang ditetapan pada akhir tahun 2014 yaitu : Profil Risiko Profil Risiko Bank sampai dengan akhir tahun 2014 diproyeksikan berada pada peringkat Risiko “Low to Moderate”. Pengelolaan Risiko diperkirakan masih didominasi oleh Risiko Kredit, Strategik, Likuiditas, dan Operasional. Bank akan tetap mempertahankan tingkat likuiditas yang kuat dengan pengelolaan dana secara berhati-hati dan konservatif melalui kebijakan penanaman dana dalam bentuk Kredit dan Surat Berharga. Tata Kelola Perusahaan Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank berpedoman pada 5 prinsip yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi dan Kewajaran yang senantiasa diterapkan dalam kegiatan bisnis dan pelaksanaan operasional Bank sehari-hari. Pemenuhan kecukupan jumlah Sumber Daya Manusia yang profesional tetap akan dilakukan sesuai dengan kemampuan internal dan kebutuhan. Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan secara reguler dan berkelanjutan, selain itu pemenuhan sertifikasi manajemen risiko akan dilanjutkan untuk pejabat senior sampai direksi dengan mengikuti program sertifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Manajemen akan selalu menyempurnakan prosedur kerja internal dan melakukan evaluasi guna disesuaikan dengan kondisi yang ada. Demikian pula Sistem Informasi Manajemen akan kembali disempurnakan sehingga mampu mendukung proses pengambilan keputusan yang akurat. Rentabilitas Manajemen berupaya meningkatkan kinerja Bank di tahun 2014 menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dan diharapkan laba tahun berjalan setelah pajak mencapai Rp.2.009 juta atau meningkat 142,58% dibandingkan tahun 2013 sehingga saldo laba pada akhir tahun 2014 mencapai (Rp.2.234 juta). Dengan perolehan laba tersebut maka rasio utama rentabilitas adalah : ROA sebesar 0,87%, ROE sebesar 1,37%, NIM sebesar 8,56% dan rasio BOPO sebesar 89,22 %.

4. The company intended to do IPO (Initial Public Offering) in 2017 and 2018. This step will be done to support the capital base to reach BUKU 2 by 2018.

To improve the quality of the implementation of Bank-based risk management principles as stated in Bank Indonesia Regulation Number 13/1/PBI/2011 concerning the assessment of Commercial Bank’s rating, by the end of 2014 Bank’s performance would achieve the following target : Risk Profile Bank’s Risk Profile is projected by the end of 2014 in “Low to Moderate” Risk. Risk Management is predicted to be dominated by Credit, Strategic, Liquidity, and Operational Risk. Bank will keep maintain strong liquidity condition through the implementation of prudential principles and conservatism on the investment activities in terms of loan and marketable securitites. Good Corporate Governance On the implementation of Good Corporate Governance Principles, Bank will focus on 5 principles namely Transparency, Accountability, Responsibility, independency and Fairness that will be implemented on banking business and operation activities. Fulfilling the adequateness of professional Human Resources will keep carry on referring to internal capacity and needs. Improvement of Human Resources will be executed through regular education and training program, also it will continue with the participation on risk management certification program which prioritize to senior officer level up to Directors. Management will keep evaluating and improving the internal policy and procedures in order to adjust with current condition. Management Information System will be improved in order to support on accurate decision making process. Earnings Management will try their best to increase Bank’s performance in 2014 which is better than previous year and expected for Net Income after Tax will be Rp.2009 million or increased by 142.58% compared to 2013 therefore Retained Earnings by the end of 2014 will be (Rp.2.234 million). Based on Net Income, some main profitability ratios will be as follows: ROA at 0.87 %, ROE at 1.37%, NIM at 8.56% and BOPO at 89.22 %.

Permodalan Modal Bank diproyeksikan pada akhir Tahun 2014 sebesar Rp.198.588 juta dengan tingkat CAR sebesar 117,40%.

Capital Bank Capital is projected by the end of 2014 amounting Rp.198,588 million with a CAR at 117.40%.

Aset diproyeksikan pada akhir tahun 2014 mencapai Rp.231.029 juta dengan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp.28.093 juta

By the end 2014 Assett will reach Rp.231,029 million where the third parties funds amounting Rp.28,093 million which

25 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

dengan rincian Giro sebesar 33%, Tabungan sebesar 61% dan Deposito Berjangka sebesar 6%. Proyeksi baki debet Kredit pada akhir 2013 sebesar Rp.115.124 juta yang disalurkan pada sektor Usaha Mikro sebesar 0,33%, Usaha Kecil sebesar 13,37%, Usaha Menengah sebesar 86,26% dan Usaha Non UMKM sebesar 22,38%. Sedangkan proyeksi investasi dalam Surat Berharga adalah sebesar Rp.20.000 juta.

consists of Current Account at 33%, Saving Account at 61% and Time Deposit at 6%. By the end of 2014 it is expected loan balance will be Rp.115,124 million which is distributing to Micro Business 0.33 %, Small Size Business 13.37%, Medium Size Business 86.26%, and Non Micro, Small and Medium Scale Business (Non UMKM) 22.38%. Meanwhile the expected Marketable Securities balance will be Rp.20,000 million.

Sumber Daya Manusia Salah satu aset yang berharga adalah Sumber Daya Manusia sehingga Bank senantiasa berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan maupun upaya peningkatan kualitas kepuasan kerja. Realisasi biaya pendidikan pada tahun 2013 adalah sebesar 2,03% sedangkan pada tahun 2014 diproyeksikan sebesar 5.00% dari biaya tenaga kerja.

Human Resources Human Resources as the one of the valuable assets therefore Bank will keep try to improve the quality through education and training program as well as improvement in employee satisfaction. Realization of training and education expense in 2013 was 2.03% meanwhile in 2014 it is projected at 5.00%

of personnel expense.

Komposisi Tenaga Kerja Menurut Fungsi Manajemen dan Tingkat Pendidikan Employee Composition based on Mangement Function and Education Background

Tingkatan

Level

Jumlah

Total

PENDIDIKAN/EDUCATION

SD

Elementary

School

SLTP

Junior High School

SLTA

Senior High School

DIPLOMA

Bachelor

S1/S2

Graduate/

Master

Managerial 19 - - 1 2 16

Ahli 26 - - 1 1 24

Terampil 22 - - 4 6 12

Non Clerk 25 1 1 22 - 1

Jumlah 92 1 1 28 9 53

Selain upaya meningkatkan kompetensi dan keterampilan Sumber Daya Manusia, Bank juga memberikan perhatian terhadap upaya peningkatan hubungan kemanusiaan dalam bentuk kegiatan kebersamaan yang melibatkan seluruh jajaran organisasi sebagai media untuk melakukan sosialisasi tentang Visi, Misi dan Orientasi kerja guna mendukung pencapaian rencana bisnis Bank. Selain kegiatan tersebut, Bank juga mempunyai tradisi untuk menjalin kebersamaan melalui kegiatan sosial keagamaan antara lain menyelenggarakan acara buka puasa bersama.

Instead of improving skills and competency of Human Resources, Bank also paid attention for increasing the human relationship through “Gathering” activities which participated by all members of organization for socializing the Vision, Mission and Working Orientation in order to support on achieving the business plan. Bank also has tradition of conducting religious actitivites such as gathering on breaking of fasting.

26 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

27 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Pelaksanaan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance Principles Implementation)

Kepercayaan Adalah Kekuatan Yang Harus Diperjuangkan Melalui Nilai-Nilai Tata Kelola Perusahaan Yang Berintegritas Dan

Beretika

Trust is a force be fought the values of corporate governance and ethical integrity (Djajendra)

28 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Bank terus berupaya untuk meningkatkan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnis

Bank will keep trying to improve the implementation of Good Corporate Governance Principles and Prudential Principles in business activities

Penerapan Good Corporate Governance memberikan keyakinan bahwa dengan peningkatan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, kemandirian dan kewajaran membuat Bank memiliki daya saing yang kuat. Oleh karena itu Bank akan senantiasa berusaha menerapkan tata kelola perusahaan sebagaimana ketentuan yang berlaku agar dapat mendukung tujuan bisnis, pertumbuhan usaha, profitabilitas, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders, disamping dapat meningkatkan kemampuan agar kelangsungan usaha dalam jangka panjang dapat dicapai .

The application of Good Corporate Governance, we are confident that with the enhancement of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness, the Bank will have a strong competitive advantage. As a result Bank shall continuously make the effort to apply the company’s management pursuant to the prevailing provisions and regulation in order to be able to support its business aims, growth, and profitability, as well as to give an added value to all stakeholders, aside from enhancing the capability of having a sustained growth of the business attainable.

Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank berpedoman pada 5 prinsip yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi dan Kewajaran yang senantiasa diterapkan dalam kegiatan bisnis dan pelaksanaan operasional Bank sehari-hari. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dilaksanakan dalam beberapa hal, antara lain : Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

Direksi, Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite, Penerapan Fungsi Kepatuhan, Auditor Internal dan Auditor

Eksternal, Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian

Intern, Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana

Besar, Rencana Strategis Bank, Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank.

Good Corporate Governance Principles

On the implementation of Good Corporate Governance Principles, Bank will focus on 5 principles namely Transparency, Accountability, Responsibility, independency and Fairness that will be implemented on banking business and operation activities. Implementation of Good Corporate Governance Principles will be executed in following activities : Implementation of duty and responsibility of the Board of

Commissioners and Directors, Establishment and Implementation of duty of Committees, Implementation of Compliance Function, Internal Auditor and

External Auditor, Implementation of Risk Management including Internal

Control System, Funds provision to the Related Parties and Large Exposure, Bank’s Strategic Plan, Transparency of Bank’s Financial condition and Non Financial

condition.

Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagai organ organisasi tertinggi telah diselenggarakan dengan baik dan dapat mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan Bank dan ketentuan perundang–undangan yang berlaku. Keputusan–keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan untuk menjaga kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang diantaranya strategi, kebijakan, serta hal–hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Komisaris, ataupun Pemegang Saham. Dalam RUPS ini juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Dewan Komisaris maupun Pemegang Saham. Selain RUPS Tahunan, Bank juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Selama tahun 2013 Bank telah menyelenggarakan RUPS Tahunan pada tanggal 28 Juni 2013 dengan keputusan : Menerima pertanggungjawaban Direksi. Mengesahkan Laporan Tahunan 2012. Mengesahkan Revisi Rencana Bisnis Bank Tahun 2013 Mengesahkan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 yang

telah diaudit oleh Kantor Akuntan Independen Drs J. Tanzil & Rekan.

General Shareholders Meeting General Shareholders Meeting (GSM) is the highest authority in the governance structure already conducted properly and adopted decisions accordance with Bank’s interest and prevailing laws. Decisions adopted in GSM based on consideration of going concern of Bank’s business in long terms aspects such as strategy, policy and other important issues which proposed by Directors, Commissioners and Shareholders. On the GSM also discussing about strategy, policy and other important issues that proposed by Directors, Board of Commissioners as well as Shareholders. Instead of AGSM, Bank also hold Extraordinary General Shareholders Meeting at any time when it’s necessary. In 2012 Bank already held AGSM on 28 June 2012 with the following resolutions : Ratifying Director’s accountability. Ratifying 2012 Annual Report. Ratifying Revised Businees Plan Bank 2013. Ratifying 2012 Audited Financial Report by Independent

Accountant Drs J. Tanzil & Rekan.

29 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Menunjuk kembali Kantor Akuntan Independen Drs J. Tanzil & Rekan guna melakukan audit atas laporan keuangan tahun buku 2013 dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk menentukan besarnya biaya audit.

Reappoint the Independent Accountant Drs. J. Tanzil & Rekan to conduct an audit of financial statement year 2013 and authorize the Board of Commissioners and Directors to determine the amount of audit fees.

Pengarahan Pemegang Saham Pemegang Saham mengharapkan pengurus memiliki komitmen yang kuat dan profesionalisme kerja yang tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Pemegang Saham juga menaruh perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan usaha dan mengharapkan adanya kerjasama yang baik diantara semua organ Bank dengan tetap memperhatikan peningkatan kesejahteraan karyawan dan melaksanakan prinsip kehati-hatian.

Direction from Shareholders Shareholders requested to the management to have strong commitment and high professionalism on executing the duty and function. Shareholders also paid attention to the development of business and expected a good cooperation among all level of organization members and keep pay attention on improving the employees welfare as well as implementing prudential principles.

Dewan Komisaris Dan Direksi Dalam mengelola Bank, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris dan Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencantumkan antara lain pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat yang mana menjadi pedoman untuk pelaksanaan tugas yang efektif.

Board of Commissioners and Directors On managing the Bank, the Board of Commissioners and Directors has an authority and responsibility according their function as stated on Articles of Association and prevailing regulation and law. The Board of Commissioners and Directors already had the Policy and Manual which is binding to each member and disclosed about work ethics, working time and meeting arrangement which used as guidance for effective implementation.

Dewan Komisaris Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan secara kolektif bertugas melakukan pengawasan, memberikan nasehat kepada Direksi dan memastikan Bank telah melaksanakan Good Corporate Governance serta melakukan hal–hal lain sebagimana ditentukan dalam Anggaran Dasar. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Dewan Komisaris Bank terdiri dari 3 (tiga) orang yang seluruhnya adalah Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh Pemegang Saham Pengendali.

Board of Commissioners The Board of Commissioners as an integral part of the Company in charge of monitoring, giving advice to the Directors and ensuring that Bank is implementing a Good Corporate Governance and is implementing the other duties as provisioned in the Articles of Association. In accordance to the provision of Bank Indonesia stipulating that at least 50% members of the Board of Commissioners are independent Commissioners, the Board of Commissioners consist of 3 (three) members, all of them are Independent Commissioners who are free from the influence of the controlling Shareholders.

Program Kerja Dewan Komisaris Fungsi Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan, pembinaan dan memberi nasehat kepada Direksi. Dewan Komisaris telah melakukan hal-hal sebagai berikut : Mengarahkan kebijakan strategis tentang pengembangan

usaha dan upaya peningkatan kinerja Bank. Meningkatkan fungsi pengawasan aktif terhadap Direksi.

Working Program of the Board of Commissioners Board of Commissioners function is conducting supervision, education and advices to the Directors and Board of Commissioners already conducted the following action : Directed for strategic policy regarding business

development and effort on increasing Bank’s performance. Improved an active supervision function to the Directors.

30 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Realisasi Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris selama tahun 2013

Realization of the duties of the Board of Commissioners for Implementation in 2013

Rekomendasi Dewan Komisaris selama tahun 2013

Board of Commissioners Recommendation in 2013

Selama tahun 2013 Dewan Komisaris telah memberikan beberapa rekomendasi penting antara lain : Manajemen melakukan upaya untuk meningkatkan kinerja

di tahun 2013 dengan melakukan efisiensi di segala bidang. Manajemen diharapkan memiliki komitmen yang tinggi

untuk mencapai target sesuai dengan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan secara profesional.

Merekomendasi penunjukan kantor Akuntan Publik Drs.J.Tanzil & Rekan untuk melakukan audit tahun buku 2013.

Peningkatkan kualitas pelaksanaan manajemen risiko melalui pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan budaya risiko.

During 2013 the Board of Commissioners already provided several important recommendations such as : Management efforts to improve the performance in 2013

by pursuing efficiency in all sectors. Management is expected to have high committment to

achieving the target in accordance with the established Business Plan professionally.

To recommend the appointment of Independent Accounting Firms Drs.J.Tanzil & Partners Public Accountants to audit the financial year 2013.

To improve the quality of risk management implementation through the education and training

activities in order to increase the risk culture.

Susunan Anggota Dewan Komisaris

Struktur keanggotaan Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Umum sebagaimana diubah oleh PBI 8/14/PBI/2006. Keseluruhan anggota Dewan Komisaris ini sebelumnya telah lulus Uji Kepatutan dan Kelayakan dari Bank Indonesia dan 2(dua) anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia, sedangkan Komisaris Utama berdomisili di Singapura. Adapun susunan dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut :

Composition of the Board of Commissioners The Board of Commissioners structure had fulfilled the requirement of Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 regarding the implementation of Good Corporate Governance in Commercial Bank which was ammended in PBI No.8/14/PBI/2006. All members of the Board of Commissioners have passed Fit and Proper Test from Bank Indonesia and 2(two) members of the Board of Commissioners domiciled in Indonesia whereas the President Commisioner domiciled in Singapore. The Composition of the Board of Commissioners Commissioners and Directors are as follows :

Telah mendapatkan persetujuan OJK tanggal 29 April 2014 / Has received OJK approval at April 29, 2014

No Jabatan/Function Nama/Name

1. Komisaris Utama/President Commissioner Bernard RKK Tan *

2. Komisaris Independen/Independent Commissioner Drs.Ec.Bastian Purnama

3. Komisaris Independen/Independent Commissioner Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak.

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Jumlah pertemuan/rapat Dewan Komisaris pada tahun 2013 adalah sebanyak 5 (lima) kali dengan prosentase kehadiran sebagai berikut :

Frequency of the Board of Commissioners Meeting Total meeting during 2013 was 5 (five) times with the following detail :

No Nama/Name Kehadiran/Presence

1 Dr. Anton Baroto Budi Susatyo,M.Mt * 100%

2 Drs.Ec.Bastian Purnama 100%

3 Drs.Ec.Gindo Tampubolon,Ak. 100%

Menjabat sampai tanggal 26 Desember 2013 / Served up to Desember 26, 2013

31 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Komite Dibawah Dewan Komisaris Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

Committees under the Board of Commissioners In the event of enhancing the efectivity of its duty implementations and responsibilities, the Board of Commissioners had performed an Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee.

Komite Audit Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya dan sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah meyakini bahwa : Struktur pengendalian Bank telah dapat dilaksanakan dengan

baik; Pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah

dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, dan Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh Manajemen. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 2 (dua) orang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang akuntansi/keuangan dan hukum. Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Audit yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut : Ketua : Drs. Ec. Bastian Purnama Anggota : - Dr. Syahrir Majidi, MM.

- Yustin Malau,SH,MH

Audit Committee The function of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners to ensure that : The internal control of Bank is carried out accordingly; The executions of the internal and external audits have

been carried out in accordance with the prevailing auditing standards; and

The follow–up of the audit’s results are implemented by the Management.

Audit Committee will be chaired by Independent Commissioner and having 2(two) independent members who have expertise in accounting/finance and legal/banking. As of 28 December 2009 Bank has established Audit Committee which is chaired by an Independent Commissioner with the following structure : Chairman : Drs. Ec. Bastian Purnama Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. Member : - Dr. Syahrir Majidi, MM.

- Yustin Malau,SH,MH - Prof., Dr., R.Wilopo., M.Si.,Drs.,Ak. - Dr. Syahrir Majidi, MM.

Selama tahun 2013 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 12 pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :

During the 2013 meeting of the Audit Committee has carried out 12 meetings with attendance as follows :

No Nama/Name Kehadiran/Presence

1 Drs.Ec.Bastian Purnama 12 kali/100%

2 Dr. Syaril Majidi, MM 12 kali/100%

3 Yustin Malau, SH, MH 12 kali/100%

Hasil Rapat Komite Audit : 1. Rekomendasi atas Persiapan Penyusunan Rencana Bisnis

Bank. 2. Rekomendasi atas Penyelesaian aset Agunan Yang Diambil

Alih (AYDA). 3. Rekomendasikan Penunjukan Kantor Akuntan Publik Drs. J

Tanzil & Rekan untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Tahun 2013.

4. Rekomendasi terhadap Penanganan dan Pemeliharaan AYDA.

5. A/O supaya mereview debitur sebagai langkah preventif menghindari kredit bermasalah.

Results of Audit Committee Meetings : 1. Recommendation on Preparation Preparation of

Business Plan. 2. Recommendations to Remedy repossessed assets (AYDA).

3. Recommend Appointment of Public Accountant Office of

Drs. Tanzil J & Partners to do Audits of Financial Statements for 2013.

4. Recommendations for Handling and Maintenance of repossessed assets.

5. A/O in order to review the debtor as a preventive measure to avoid non-performing loans

32 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Program Kerja Komite dan Realisasinya : Secara umum pelaksanaan program kerja Komite Audit telah berjalan secara efektif meliputi tugas melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern, Pelaksanaan Tindak Lanjut atas Hasil Temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan Hasil Pengawasan Bank Indonesia, Memberikan Rekomendasi penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dan Melakukan kajian atas hasil pemeriksaan Audit Internal Bank.

Committee Work Program and Realization : In general, the implementation of the Audit Committee's work program has been running effectively undertake the task of carrying out an evaluation of the performance of duties Internal Audit Unit, Implementation Follow-up on Findings of Internal Audit, Public Accounting and Monitoring Results of Bank Indonesia, Provides Recommendations appointment Public Accountant and Accounting Firm Conduct a review of the public and the results of Bank Internal Audit.

Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko yang dibentuk Dewan Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain : Memberikan masukan kepada Direksi melalui Komisaris dalam

penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko; Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan

manajemen risiko, menguji pelaksanaan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Komisaris atau rapat gabungan Komisaris dan Direksi.

Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan–

peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. Mengevaluasi laporan triwulanan profil risiko Bank dan

menyampaikan masukan kepada Komisaris atas hal–hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi.

Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 2 (dua) orang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang akuntansi/keuangan. Komite juga dapat bekerjasama dengan Komite Audit secara umum dan secara khusus meminta SKAI untuk melakukan pemeriksaan terhadap bidang-bidang tertentu yang eksposur risikonya memburuk. Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut : Ketua : Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. Anggota : - Prof., Dr., R.Wilopo., M.Si.,Drs.,Ak.

- Dr. Syahrir Majidi, MM.

Risk Monitoring Committee The risk Monitoring Committee formed by the Board of Commissioners has duties and responsibilities as follow : Giving input to the Directors through the Board of

Commissioners in composing and amending the risk management policies;

Discussing with the Directors or working unit related to the risk management, testing the implementations of risk management and discussing in the Meeting of the Board of Commissioners or the joint Meetings of the Board of Commissioners and Directors.

Studying and reviewing the policies and the internal regulations on the risk management policies.

Evaluating the quarterly reports of the risk profiles of Bank and gives input to the Board of Commissioners and any matters required to be discussed futher with Directors.

Risk Monitoring Committee will be chaired by Independent Commissioner and having 2 (two) independent members who have expertise on accounting/finance and risk management. The Committee will cooperate with Audit Committee in general and for certain reason can request to Internal Audit to conducting audit for a certain subject which showed a deteriorated risk exposure. As of 28 December 2009 Bank has established Risk Monitoring Committee which is chaired by an Independent Commissioner with the following structure : Chairman : Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. Member : - Prof., Dr., R.Wilopo., M.Si.,Drs.,Ak.

- Dr. Syahrir Majidi, MM.

Selama tahun 2013 Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 12 pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :

During the 2013 meeting of the Risk Monitoring Committee

has carried out much 12 meetings with attendance as follows :

No Nama/Name Kehadiran/Presence

1 Drs.Ec.Gindo Tampubolon, Ak 12 kali/100%

2 Prof., Dr., R.Wilopo., M.Si.,Drs.,Ak 12 kali/100%

3 Dr. Syahrir Majidi, MM. 12 kali/100%

33 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Hasil Rapat Komite Pemantau Risiko : 1. Rekomendasi atas pelaksanaan pemberian kredit yang bersifat

pudentsial 2. Rekomendasi atas penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Rekomendasi atas pemenuhan komitmen dalam Rencana Bisnis

Bank tahun 2013 4. Rekomendasi tentang penyelesaian AYDA 5. Rekomendasi tentang Laporan Perkembangan AYDA

Program Kerja Komite dan Realisasinya : Secara umum, program kerja Komite Pemantau Risiko telah mampu secara efektif melakukan tugas melaksanakan evaluasi kebijakan Manajemen Risiko spesifik, Pemantauan Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, memberikan saran dan analisis terhadap Dewan Komisaris, Melakukan pemantauan dan pelaporan pada peristiwa berpotensi menimbulkan kerugian Bank.

The results of the Risk Monitoring Committee Meeting : 1. Recommendations on the implementation of the provision of

credit that is pudentsial 2. Recommendation on Bank Rating 3. Recommendations for the fulfillment of the commitment in

the 2013 Business Plan 4. Recommendations on completion of AYDA 5. Recommendations on Progress Report of AYDA

Committee Work Program and Realization : In general, the work program of the Risk Monitoring Committee has been able to effectively undertake the task of carrying out an evaluation of the policies spesific Risk Management, Monitoring Task Implementation of Risk Management Committee and the Risk Management Unit, provide advice and analysis to the Board of Commissioners, Undertake monitoring and reporting on events potential to cause loss to the Bank.

Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi yang dibentuk Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk mengevaluasi dan menetapkan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi, kriteria untuk seleksi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru; calon yang akan ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan system remunerasi yang tepat bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan 1 Komisaris dan 1 Pejabat Eksekutif yang membawahi operasioanl/seorang perwakilan pegawai. Terhitung sejak tanggal 28 Desember 2009, Bank telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Struktur dan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut : Ketua : Drs. Ec. Bastian Purnama. Anggota : - Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak.

- Toto Warsoko Pikir,Drs.M.Si.,AK

Remuneration and Nomination Committee The Remuneration and Nomination Committee formed by the Board of Commissioners has the duties to evaluate and to stipulate the number of members and the composition of the Board of Commissioners and Directors; the criteria for selecting new members of the Board of Commissioners and Directors; the candidates to be appointed as members of the Board of Commissioners and Directors; and the correct remuneration system for the Board of Commissioners and Directors. Remuneration and Nomination Committee will be chaired by Independent Commissioner and having 1 Commissioner and 1 Executive Officer who responsible for operation/employee’s representative. As of 28 December 2009 Bank has established Remuneration and Nomination Committee which is chaired by an Independent Commissioner with the following structure :

Chairman : Drs. Ec. Bastian Purnama. Member : - Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak.

- Toto Warsoko Pikir,Drs.M.Si.,AK

Selama tahun 2013 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak 4 pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut :

During the 2013 meeting of the Remuneration and Nomination Committee has carried out much 4 meetings with attendance as follows :

No Nama/Name Kehadiran/Presence

1 Drs. Ec. Bastian Purnama. 4 kali/100%

2 Drs. Ec.Gindo Tampubolon,Ak. 4 kali/100%

3 Toto Warsoko Pikir,Drs.M.Si.,AK 2 kali/100%

34 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Hasil Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi : 1. Rekomendasi tentang Penyesuian UMK tahun 2013 2. Rekomendasi tentang Peningkatan Status Pegawai dari Outsuourching

menjadi Pegawai Kontrak sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia tentang Alih Daya.

3. Rekomendasi tentang Peraturan Perusahaan Program Kerja Komite dan Realisasinya : Secara umum pelaksanaan program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi telah berjalan cukup efektif meliputi tugas melaksanakan evaluasi kebijakan remunerasi dan nominasi serta pemenuhan ketentuan perundang Undangan yang terkait dengan Ketenagakerjaan serta permasalahan Kepegawaian.

Results of Meeting of Remuneration and Nomination Committee : 1. Recommendations on adjustments UMK in 2013 2. Recommendations on Improving Employee Status of

Outsuourching a contract employee in accordance with the provisions of Bank Indonesia Regulation on Power Transfer

3. Recommendations on Corporate Regulati

Committee Work Program and Realization : In general, the work program of the Remuneration and Nomination Committee has been running quite effectively undertake the task of carrying out the evaluation and nomination remuneration policy and compliance with laws relating to Invitations Labor and Employment issues.

Direksi Sesuai dengan Pedoman tentang Susunan dan Kedudukan serta Tata Tertib Direksi, tugas pokok Direksi diantaranya adalah : Melaksanakan kepengurusan Bank serta mewakili Bank baik

didalam maupun diluar pengadilan. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan

kerja audit intern Bank, audit eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

Mengungkapkan kebijakan kepada pegawai termasuk kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian.

Menyediakan data dan informasi yang akurat dan relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

Bertanggung jawab penuh secara pribadi, apabila bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Directors Accordance with Policy of Composition, Position and Regulation for Directors, the main duty as follows : To implement Bank’s management and represent the

Bank internally and externally of the court. To follow up audit findings and recommendation from

Internal Audit, External Audit, Bank Indonesia Inspection and other supervision authority.

To responsible on implementation of the duty to the shareholders through GSM.

To disclose the policy including strategic policy regarding human resources to all employees.

To provide accurate, rellevant and up-dated

information to the Board of Commissioners. To responsible personally for any mistakes or

negligence when executing the duty according prevailing regulation.

Susunan Anggota Direksi Selama tahun 2013 Direksi Bank mengalami perubahan. Sampai dengan posisi 31 Desember 2013, Direksi berjumlah 3 (tiga) orang dimana seluruhnya berdomisili di Indonesia dan independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kepatutan dan Kelayakan sebagaimana surat Bank Indonesia nomor 10/164/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 11 Nopember 2008, Surat Nomor 2/28/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 7 April 2000, dan Surat Nomor 15/30/DpG/DPIP/Rahasia tanggal 19 Juli 2013 . Susunan anggota Direksi sebagai berikut :

Directors Composition During 2013 there was changes on the Composition of Directors. .As of 31 December 2013 Directors consist of 3 (three) person where all of them were domiciled in Indonesia and as independent party to the controlling shareholders. All members of the Board of Directors has passed Fit and Proper Test as stated in Bank Indonesia letter number 10/164/GBI/DPIP/Rahasia dated 11 November 2008, number 2/28/DpG/DPIP/Rahasia dated 7 April 2000, and number 15/30/DpG/DPIP/Rahasia dated 19 Juli 2013 The composition is as follows :

No Jabatan/Function Nama/Name

1. Direktur Utama/President Director B. Budijanto Jahja

2. Direktur Kepatuhan/Compliance Director I.N. Mawa

3. Direktur Operasional/Operation Director Tuk Yulianto

Sebagai wujud pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah melaksanakan prinsip transparansi khususnya mengenai kebijakan yang bersifat strategis melalui media yang mudah diakses pegawai antara lain Surat Edaran, Memo Intern maupun sosialisasi kebijakan.

As the realiazation of Good Corporate Governance Principles, Directors has been implemented transparency especially for strategic policy through the media which easy to access by employees such as Circullar Letter, Internal Memo and socialization policy.

35 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Komite yang bertanggung jawab kepada Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Direksi membentuk beberapa Komite Eksekutif yang memiliki lingkup dan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing – masing. Beberapa komite eksekutif tersebut adalah : Komite Manajemen Dana / ALCO Komite Kredit Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Manajemen Risiko Komite Personalia

Committees Responsible to the Directors

In carrying out its duties, Directors established several Executive Committees which have the scope and responsibilities pursuant to their respective affairs. Some of the said Executive Committees are : Asset Liability Committee Credit Committee Information Technology Steering Committee Risk Management Committee Personnel Committee

Komite Manajemen Dana (ALCO) Komite Manajemen Dana atau Asset Liability Committee (ALCO) bertanggung jawab atas penentuan arah kebijakan dan strategi asset dan kewajiban Bank dengan berpedoman pada prinsip kehati – hatian, pengelolaan risiko dan ketentuan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada manajemen neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan. ALCO melakukan pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi posisi aktiva dan kewajiban Bank serta menjaga keselarasan posisi dana pihak ketiga dan kredit Bank. Selama tahun 2013, ALCO yang beranggotakan Direksi, Kepala Divisi dan pejabat terkait telah mengadakan 12 kali rapat dengan keputusan penting antara lain, penyesuaian tingkat bunga pada produk – produk aset dan liabilities, menjaga posisi likuiditas pada tingkat yang baik dan aman dan menjaga keseimbangan komposisi neraca.

Asset Liability Committee (ALCO) Asset Liability Committee (ALCO) is responsible for determining the direction of the policies and strategies of assets and liabilities of Bank having the principles of prudence, risk management and prevailing regulations as the quidelines, including but not limited to the management of balance sheet structure, the liquidity, the rates of interest, the profitability and the growth. The ALCO convened periodic meetings for the evaluation of the assets and liabilities positions of the Bank and for maintaining the balance of third parties’s funds with the Bank’s credit. During 2013, the ALCO which members comprised the Directors, the Division Heads and the related officials convened a total 12 meetings with important decisions, which include the adjustment of the rates of interest of the assets and liabilities product, the maintenance of the liquidity position at a good and sound level and maintaining the balance of the balance sheet’s composition.

Komite Kredit Komite Kredit mempunyai tugas dan tanggung awab untuk memutuskan persetujuan pemberian kredit sesuai batas / limit yang telah ditentukan. Komite Kredit beranggotakan Direksi dan pejabat yang terkait dan melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit.

Credit Committee This Committee has the duties and the responsibilities for deciding credit approval in line with the limits which have been stipulated. This Committee has Directors and the related officials as the members, and convenes meetings in accordance with the requirement of the credit approval process implementation system.

Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite ini bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi (TI) sejalan dengan rencana strategis kegiatan usaha; kesesuaian proyek-proyek TI baik dengan rencana strategis, kebutuhan sistem informasi manajemen maupun kegiatan usaha bank; efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor TI; pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya; upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI, dll. Komite yang beranggotakan anggota Direksi yang membawahi TI dan manajemen Resiko serta pejabat yang terkait dengan penyelenggara TI dan pengguna TI, melakukan rapat secara berkala.

Information Technology Steering Committee This Committee is responsible for giving recommendations to the Directors related to the Strategic Information Technology Plan in line with the business activities’ strategic plan; the approciate implementation of the Information Technology projects either for strategic plans, the management information system requirements as well as for the banking business activities; the effectivity of the steps to minimize the risks on the invesments of the Bank in the Information Technology sector; the monitoring of the Information Technology performance and the enhancement efforts thereof; the finalization effort of problems related to Information Technology, etc. This Committee, with the members being the Directors for Information Technology and Risks Management as well as the officials related to organizing ang using Information Technology, convenes periodic meetings.

36 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Komite Manajemen Risiko Komite ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Bank telah memiliki kerangka manajemen risiko yang efektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Untuk itu, Komite Manajemen Risiko bertugas untuk menetapkan dan mengevaluasi pengelolaan risiko secara keseluruhan dan merumuskan strategi dan kebijakan manajemen risiko yang akan diterapkan Bank ke depan. Dengan adanya Komite Manajemen Risiko maka pengelolaan risiko Bank secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, koordinatif dan berkesinambungan untuk meningkatkan kenerja usaha. Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat secara berkala, termasuk namun tidak terbatas pada pembahasan profil risiko Bank.

Risks Management Committee This Committee is responsible for ensuring that Bank has an effective risks management framework in line with its prudential principles. For this purpose the Risks Management Committee has the duty to stipulate and to evaluate the risks management and to formulate the strategies and the risks management policies which shall be applied by Bank in the future. With the existence of the Risks Managemet Committee, the risks management of Bank can be carried out integrally, directly coordinating and continuously enhancing the business performance. This Committee, which consists of the members of Directors and the related officials, convenes periodic meetings, including but not limited to, the discussions on the risks profiles of the Bank.

Komite Personalia Komite ini bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan terkait dengan remunerasi karyawan, sistem seleksi, prosedur dan kriteria evaluasi penerimaan karyawan, sistem performance appraisal, peningkatan disiplin dan moral kerja karyawan, pelaksanaan rotasi dan mutasi antar unit kerja untuk menghindari kejenuhan, peningkatan produktivitas dan proses alih pengetahuan/ketrampilan (transfer knowledge). Komite yang beranggotakan anggota Direksi dan pejabat terkait ini melakukan rapat sesuai kebutuhan.

Personnel Committee This Committee is responsible for setting regulations related to the remunerations of the employees, the selection system, the procedure and criteria of recruiting employees, the performance appraisal system, the increase of the employees’work discipline and moral, the implementation of the rotation and transfer between work units to avoid saturation, the enhancement of productivity and the process of knowledge transfer. This Committee, which consists of the members of Directors and the related officials, convenes meetings in accordance with requirements.

Audit Intern Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan organ penting dalam rangka memastikan terlaksananya check and balance. Peran dan fungsi SKAI akan senantiasa ditingkatkan dalam upaya untuk memberikan masukan yang lebih strategis dalam pengelolaan aktivitas operasional perbankan. Peningkatan peranan SKAI selain diarahkan untuk mengawasi risk asset Bank dan penerapan pengawasan berbasis risiko (risk base supervison) tetapi juga diharapkan sebagai early warning signals bagi manajemen berupa masukan - masukan khususnya dalam mengamankan aset perusahaan serta meningkatkan kecukupan dan efektivitas internal control. Secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah menunjukkan hasil yang memadai. Pada tahun 2013 ini, Bank telah berupaya agar sistem pengendalian intern dapat berjalan dengan efektif dan efisien, juga pelaksanaan sistem dan prosedur pengawasan yang konsisten serta mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dalam upaya pengendalian intern. Fungsi pengawasan intern dilaksanakan dengan metode audit yang sistematik dan saat ini telah dikembangkan penggunaan pendekatan risk based, sehingga prioritas pengawasan akan dilakukan terhadap proses atau unit yang memiliki risiko lebih besar. SKAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. Dewan Komisaris berdasarkan rekomendasi Komite Audit akan memantau dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut.

Internal Audit The Internal Audit Task Force (SKAI) of Bank plays an important role in ensuring the implementation of check and balance. The role and the function of SKAI shall continuously be upgraded in the efforts to give more strategic input for the management of the banking operational activities. The increasing role of the SKAI, aside from being directed to monitor Bank risk assets and the application of risk based supervision, is also expexted to function as an early warning signals to the management in the form of input, especially in safeguarding the assets of the Company and to enhance the sufficiency and effectivity of internal control. The quality of the internal control system as whole has shown sufficiently satisfactory results. In 2013, Bank had tried to make the internal control system work effectively and efficiently, and to implement consistent control system and procedures and to maintain a condusive working environment in the efforts of the internal control. The function of internal monitoring is carried out with a systematic auditing system and currently, the utilization of a risk based approach has been developed so that the priority of the monitoring shall be made on a process or a unit which has a greater risk. SKAI works pursuant to an annual audit schedule which is approved by the Board of Commissioners and the President Director. The findings of the SKAI are directly reported to the President Director and The Board of Commissioners with copies to the Compliance Director. The Board of Commissioners, based on the recommendation from Audit Committee shall monitor and confirm whether the management has taken sufficient action about the said audit findings.

37 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Satuan Kerja Manajemen Risiko Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja yang independen terhadap satuan kerja operasional (risk taking unit) dan terhadap satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian intern dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Dalam menjalankan fungsinya, Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan beberapa hal berikut : pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko yang

telah disetujui oleh Direksi; pemantauan posisi risiko secara keseluruhan (composite), per

jenis risiko dan per jenis aktivitas fungsional serta melakukan stress test;

melakukan kaji ulang secara berkala terhadap proses manajemen risiko;

melakukan pengkajian usulan aktivitas dan/atau produk baru;

evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko;

memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimilikinya

menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi risiko kepada Direktur Kepatuhan dan Komite Manajemen Risiko secara berkala.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank telah melakukan pengukuran, evaluasi dan monitoring terhadap eksposur risiko yang ada dengan cara memetakan risiko dari masing-masing aktivitas berupa Profil Risiko. Penerapan manajemen risiko telah disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Di tahun 2013 Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan hal-hal sebagai berikut : Memenuhi kecukupan kebijakan Pelaksanaan Manajemen

Risiko, antara lain meliputi kebijakan (risk policy) untuk Risiko kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Kepatuhan.

Meningkatkan kecukupan Kebijakan, Sistem dan Prosedur kegiatan operasional Bank yang berbasis risiko.

Menetapkan ketentuan Limit Risiko, Toleransi Risiko dan Risk

Appetite sebagai sarana untuk pemantauan risiko. Mensosialisasikan parameter pengukuran risiko kepada

seluruh pegawai sebagai bagian dari pemahaman tentang kinerja yang berbasis risiko.

Meningkatkan fungsi proses Manajemen Risiko dalam pengambilan keputusan strategis Bank.

Melaksanakan konsep Audit yang berbasis risiko (Risk Based Audit) dalam pemeriksaan oleh SKAI.

Melakukan tindak lanjut dalam rangka mempersiapkan penerapan Basel II sesuai dengan Roadmap Bank Indonesia.

Sebanyak 17 orang telah memiliki sertifikat Manajemen Risiko yaitu baik dari jalur fast track maupun reguler, dengan data sebagai berikut :

Risk Management Unit Risk Management Unit is independent unit to the risk taking unit and other unit who execute internal control function and responsible directly to the Compliance Director. On implementing the function, Risk Management Working Unit has been taken following action : Monitoring on implementation of risk management

strategy which already approved by Directors, Monitoring on composite risk, each type of risk and

each type of functional activities and conducted stress test,

Reviewing by regularly on risk management process, Reviewing on proposal of new activities or products, Evaluating on accurateness of model and data

validation which used for risk measurement, Providing recommendation to risk taking unit and or

Risk Management Committee accordance their authority,

Establishing and submitting regular Risk Profile/Risk Composition to the Compliance Director and Risk Monitoring Committee.

Accordance with Bank Indonesia regulation, Bank already conducted measurement, evaluation and monitoring on risk exposure by determining risk on each activities as shown in Risk Profile Report. Implementation of Risk management already complied with the objectives, policy, size and business complexity as well as Bank’s capacity. In 2013 Risk Management Unit conducted following actions : Fulfilled the adequateness of Risk Management Policy

such as risk policy on Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk and Compliance Risk.

Improved the adequateness of Policy, System and

Procedures on operation activities which based on risk.

Determined Risk Limit, Risk Tolerance and Risk Appetite requirement as the tools for risk monitoring.

Socialized risk measurement parameter to all employees as the part of understanding regarding risk based performance.

Increased risk management process function on strategic decision making process.

Implemented risk based audit by Internal Audit. Taken necessary action on preparation of Basel II

implementation accordance with Bank Indonesia roadmap.

About 17 staffs obtained Certificate of Risk Management through fast tract and regular program with following information :

38 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

- Level 5, sebanyak 2 orang. - Level 4, sebanyak 1 orang. - Level 2, sebanyak 5 orang.

- Level 1, sebanyak 9 orang

- Level 5, 2 person. - Level 4, 1 person. - Level 2, 5 person.

- Level 1, 9 person.

Kepatuhan Mempertimbangkan bahwa perbankan sebagai sektor yang highly regulated, maka menjadi sangat penting adanya mekanisme untuk memastikan pemenuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mendukung hal tersebut, Bank telah menunjuk serta menugaskan Direktur Kepatuhan yang dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan untuk menetapkan langkah memantau menjaga agar operasional Bank tidak menyimpang atau melanggar ketentuan kehati-hatian di bidang perbankan. Sepanjang tahun 2013 Bank cukup berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan cukup baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen. Direktur Kepatuhan juga membuat Laporan Semesteran kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan Laporan Triwulanan kepada Direktur Utama serta Laporan khusus lainnya apabila diperlukan. Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan termasuk didalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan dan hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur Kepatuhan mengadakan rapat dengan Direksi serta Kepala Divisi terkait termasuk melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku.

Compliance Taking into consideration that banking is a highly regulated sector, it is very important that there is a mechanism to ensure the existence of compliance to the prevailing legal regulations. To support this matter, Bank has appointed a Compliance Director. Thereof the Compliance Director who is assisted by a Compliance Work Unit, stipulate the steps for monitoring and ensuring that the operations are not violating the prudential principles in banking industry. During 2013 Bank has quite succees in maintaining the compliance to the prevailing laws and the other stipulate standards of compliance. The function of compliance, which has gone quite well, shall continuously be developed by enhancing the quality of understanding on the prevailing regulations, the enhancement of monitoring and testing the decision making and or the management policies. Compliance Director also made to Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan a Semester Report and Quarterly Reports to the Managing Director as well as other special reports as required. Compliance Director continuously monitoring the implementation of the compliance principles including the implementation of corrections which must be made and providing on the regular report. To support the commitment in the Implementation of the compliance principles, the Compliance Director holds meetings with Directors and related Division Head including communication and socialization regarding several issues relating law, regulation and new standars.

Rapat Direksi Jumlah pertemuan/rapat Direksi di tahun 2013 sebanyak 24 (dua puluh empat) kali dengan prosentase kehadiran sebagai berikut :

Directors Meeting Directors meeting in 2013 were 24 (twenty four) times with attendance percentge as follows :

Nama Direksi/Name Prosentase Kehadiran/Presence

B. Budijanto Jahja 100%

I.N. Mawa 100%

Tuk Yulianto 100%

Efektifitas Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris memantau dan melakukan evaluasi terhadap

pelaksanaan kebijakan strategis Bank serta tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka fungsi pengawasan

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan peraturan

Effectiveness of Active Supervision Board of Commissioners and Directors The Board of Commissioners monitors and evaluates the

implementation of strategic policy of Bank and is not involved in decision-making operations of Bank, except in the case of loans granted to related parties and other matters set forth in the Articles of Association and/or legislation which applied in the context of its supervisory function.

In carrying out its duties and responsibilities, Directors always adheres to the Articles of Association, and relevant

39 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan tanggung jawab Direksi tercantum dalam Anggaran Dasar antara lain : Mengelola Bank berdasarkan prinsip kehati-hatian

Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia, dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

Membentuk Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja

Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan.

Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

Memiliki kejelasan tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya, dan memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.

Setiap keputusan Direksi telah bersifat mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi.

Setiap kebijakan dan keputusan strategis telah diputuskan melalui rapat Direksi.

Direksi dapat mengendalikan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien.

Direksi telah memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan.

regulations. Their duties and responsibilities include : Management of Bank based on the principle of

prudence Management of Bank with appropriate authority and

responsibilities as stipulated in applicable statutes and regulations.

Implementation of GCG principles in each business activity at the Bank at all levels of the organization.

Follow-up on audit findings and recommendations of the internal audit unit of the Bank, external auditors, the results of supervision of Bank Indonesia and / or other supervisory authorities.

Establishment of Internal Audit, Risk Management and Risk Management Committees and a Compliance Unit.

Provide data and information that is accurate, relevant and timely to the Board of Commissioners.

Having clear roles and responsibilities according to each area of competence, and has guidelines and code of conduct that binds every member of Directors.

Every decision is binding and the Board of Directors has the responsibility of all members of Directors.

Each policy and strategic decision has been decided by a meeting of Directors.

Directors can control the resources of the company effectively and efficiently.

Directors have responsive to the interests of stakeholders.

Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia selain sebagai ”asset” Bank yang penting, juga merupakan ”mitra” dalam mencapai tujuan, oleh karena itu Bank mempunyai komitmen dan perhatian yang tinggi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Sebagai wujud pelaksanaan komitmen tersebut di atas, Bank selama tahun 2013 telah menyelenggarakan berbagai pelatihan, baik yang dilakukan secara intern maupun ekstern, mengenai core banking skills maupun special skills yang melibatkan seluruh karyawan. Materi–materi pelatihan Bank selama tahun 2013 antara lain : Pengembangan LHBU, RTGS/S4, dan LKPB. Operasional IBM Server Persiapan Basel III. Persiapan LSMK. Perpajakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) Prinsip Mengenal Nasabah dan Anti Pencucian Uang. Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko. Persiapan Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko. Per-Kasan BISILK

Human Resources Human resources is important assets for the Bank as well as a “partner” on achieving the goal, therefore Bank has commitment and full attention for improving the quality of human resources. As the implementation of those commitments, during 2013 Bank has held various education and training activities, either internal or external about core banking skills as well as special skill that involved all employees.

Subject of education and training which has been conducted during 2013 were as follows : LHBU, RTGS/S4, and LKPB Development IBM Server Operational Preparation of Basel III Preparation of LSMK Taxation Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI) Know your Customers Principles and Anti Money

Laundering. Risk Management Sertification Refresing Program. Preparation of Risk Management Certification Test Cash management. BISILK

40 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Pedoman Perilaku Dan Etika Bisnis Selama tahun 2013, dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan prinsip GCG Bank telah menetapkan dan melaksanakan Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis dengan mewajibkan seluruh jajaran organisasi untuk memahami serta melaksanakan pedoman tersebut secara konsisten.

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Dan Penyediaan Dana Besar

Code of Conduct During year 2013, referred to the improvement of quality implementation of GCG Principles, Bank had determined and implemented Code of Conduct and Business Ethic by required all organization level to understand as well as implementing those principles consistently.

Funds Distribution on Related Party & Large Exposure

No. Penyediaan Dana/Funds Jumlah/Total

Debitur/ Borrower

Nominal/Amount (Jutaan/million Rp. )

1. Kepada Pihak Terkait/Related Party 0 0

2. Kepada debitur inti/Group of Borrowers :

a. Individu/Individual

b. Group/Group

10

-

22.626

-

* Keterangan : merupakan 10 debitur besar/10 Big Borrowers

Selama tahun 2013 untuk penyediaan dana, Bank sangat memperhatikan prinsip diversifikasi portofolio sehingga dapat meminimalisasi munculnya potensi risiko konsentrasi kredit. Selain itu Bank juga tidak pernah melanggar atau melampaui ketentuan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit).

During 2013 in funding distribution, Bank paid attention of distribution of portfolio in order to minimize of potential risks on loan concentration. Bank has never violating or exceeding Legal Lending Limit (BMPK) regulation.

Audit Laporan Keuangan Dalam melaksanakan audit laporan keuangan, Bank telah menunjuk Akuntan Publik yang memiliki kualifikasi dan terdaftar di Bank Indonesia. Untuk tahun 2013 Bank telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs.J.Tanzil dan Rekan untuk melakukan audit laporan keuangan Bank.

Audited Financial Report In implementation of audited financial statement, Bank appointed Public Accountingm firm which have qualification and registered at Bank Indonesia. Bank appointed Public Accounting Firm Drs .J. Tanzil & Partners to conducted audit of 2013 financial statement.

Rencana Stratejik Bank Bank Strategic Plan

Rencana Jangka Menengah

Rencana Jangka Menengah (2015 – 2016)

1. Dana Pihak Ketiga akan ditingkatkan dengan tujuan untuk menurunkan tingkat LDR.

2. Penanaman dana dalam bentuk pembiayaan kredit kepada Perusahaan Besar akan secara bertahap dikurangi dan dialihkan kepada pembiayaan kredit kepada SME.

3. Peningkatan Modal: Tambahan modal sebesar Rp. 200 miliar

akan dilakukan pada akhir tahun 2015 dan tambahan modal lainnya sebesar Rp. 200 miliar akan dilakukan pada akhir tahun 2016.

4. Bank merencanakan melakukan IPO/penjualan saham

melalui bursa pada tahun 2015 apabila persyaratan dapat dipenuhi. Informasi tentang rencana IPO akan dijelaskan lebih lanjut pada rencana bisnis berikutnya setelah dilakukan evaluasi mendalam dengan pihak terkait. Langkah ini diambil dalam rangka mendukung rencana pencapaian permodalan Bank untuk menjadi Bank kategori Buku 2 pada tahun 2018.

Medium-Term Plan

Medium-term Steps (2015 – 2016) 1. Third party deposit taking will restart which will help

reduce the LDR (Loan to Deposit Ratio).

2. Corporate Lending will be gradually reduced and shifted towards SME lending.

3. Capital Infusion: New Capital of IDR 200 billion will be injected by end of 2015 and another IDR 200 billion by the end of 2016.

4. The company intended to do IPO (Initial Public Offering) in 2015 if listing requirements are met. Details regarding this IPO will be elaborated in later business plan after further discussion with related stakeholders. This step will be done to support the capital base to reach BUKU 2 by 2018.

41 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Rencana Jangka Pendek yang Terealisasi di Tahun 2013 Realisasi Dana Setoran Modal sebesar Rp.38.000 juta. Gedung baru untuk Kantor Cabang Andhika Plaza di Jl.

Manyar Kertoarjo V/ No.23, Surabaya

Realization of Short-Term Plan in 2013 Realization of Additional Capital Rp.38.000 million. New building for Andhika Plaza Branch in Jl. Manyar

Kertoarjo V/ No.23 Surabaya.

Rencana Jangka Menengah Sasaran pengembangan bisnis yang telah ditetapkan Bank untuk jangka menengah sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan 2014-2016 antara lain meningkatkan kinerja dan mempertahankan

kesehatan Bank dengan target :

Medium-Term Plan Business development targets which determined by the Bank for medium term plan has suitable with Yearly Business Plan 2014-2016 such as increasing business performance and maintaining Bank’s soundness with following detail :

(Dalam jutaan/in milion Rupiah)

Keterangan/Remark 2014 2015 2016 Description

1. Aset 231.029 489.837 807.577 Assets

2. Dana Pihak Ketiga 28.093 78.093 178.093 Third Party Funds

3. Penyaluran Kredit 115.124 165.124 365.124 Loan

4. Perolehan Laba setelah pajak 2.009 7.036 15.669 Net Profit

5. Rasio Keuangan penting : Other Important Ratio

CAR 117,40% 189,81% 134,63% CAR

ROA 0,87% 1,92% 2,42% ROA

ROE 1,37% 3,54% 3,86% ROE

NIM 8,56% 6,59% 6,63% NIM

BOPO 89,22% 73,24% 68,21% BOPO

NPL 0,00% 0,00% 0,00% NPL

Kepemilikan Saham Komisaris Dan Direksi Yang Mencapai 5% atau Lebih

Commissioners and Directors Ownership reach 5% or more

Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank tidak memiliki saham pada Bank maupun perusahaan lain didalam maupun diluar negeri

Member of the Board of Commissioners and Board Directors who belonged share in the Bank or other company in domestic as well as overseas

Hubungan Keuangan Dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Financial and Family Relation of the Board of Commissioners and Directors

Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan ataupun keluarga dengan anggota Direksi lainnya maupun dengan Dewan Komisaris.

Directors have no relation of financial, management or family relation with other Directors as well as with the Board of Commissioners members.

42 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Paket/Kebijakan Remunerasi Dan Fasilitas Lain Bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Package/Remuneration Policy and other Facility for the Board of Commissioners and Directors.

Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain/ Remuneration and Other Facility

Jumlah diterima dlm 1 tahun/ Total Accepted in 1 year

Dewan Komisaris/ Board of Commissioners

Direksi/ Directors

Orang/ Person

Jutaan/million Rupiah

Orang/ Person

Jutaan/million Rupiah

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura). Remuneration (salary, bonus, routine subsidy, tantiem and other facility in the form of non natura)

3 496,72 3 1.093,23

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya yang *) : a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki Other facility in the form of natura (housing, transportation, health insurance, etcetera which*) : a. can be owned b. can’t be owned

- -

- -

- -

- -

Jumlah/Total 3 496,72 3 1.093,23

*) yang diterima secara tunai /recieved in cash (orang/person)

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *)

Total Remuneration for each person in 1 year *)

Jumlah Direksi/

Number of Directors

Jumlah Komisaris/

Number of Board of Commissioners

Di atas Rp.2.000 juta/above Rp.2.000 million - -

Di atas Rp.1.000 juta s.d Rp.2.000 juta/above Rp.1.000 million up to 2.000 million

- -

Di atas Rp.500 jt s.d Rp.1.000 juta/above Rp.500 million up to Rp.1.000 million

1 -

Rp.500 juta ke bawah/under Rp.500 million 2 3

*) yang diterima secara tunai/recieved in cash

Share Option Bank belum memiliki program pemberian insentif bagi Direksi dan karyawan senior dengan kriteria tertentu dalam bentuk share option.

Share Option Bank had no program for incentive to Directors and Senior Officer with certain criteria in term of share option.

Buy Back Shares Dan Buy Back Obligasi Bank

Bank tidak memiliki transaksi tersebut.

Buy Back Shares and Buy Back of Bank’s Bonds

Bank had no such transaction.

Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik Bank selama periode tahun 2013 tidak memberikan bantuan untuk kegiatan sosial dan politik

Funds to Social and Political Activities Bank during the period of 2013 does not provide support for social and political activities

43 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah / Highest and Lowest Salary Ratio

Jenis Rasio / Ratio Type Rasio/Ratio

Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah

Highest and Lowest Employee Salary Ratio

7,86 : 1

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah

Highest and Lowest Directors Salary Ratio

2,92 : 1

Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah

Highest and Lowest Commissioner Salary Ratio

1,53 : 1

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi

Highest director salary ratio and Highest employee

2,43 : 1

Jumlah Penyimpangan Internal

Internal Fraud

Berdasarkan hasil pemeriksaan SKAI, Akuntan Publik dan KAP, selama tahun 2013 tidak ditemukan adanya Internal fraud baik berupa penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank.

Based on Internal Audit inspection, Public Accountant and Public Accounting Firms, on 2013 there was no internal fraud in terms of violation/wrong-doing conducted by management, related employees with working process and banking operation which affected to the Bank’s financial condition.

Permasalahan Hukum Terdapat 1 (satu) permasalahan hukum terkait dengan Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) yang sedang dalam proses keputusan Kasasi di Mahkamah Agung.

Legal Issues There is one legal issues related to repossessed assets that are in the process of decision in the Supreme Court of Cassation.

Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Bank berusaha menjunjung tinggi integritas pribadi dan kompetensi, yang dituangkan dalam bentuk kebijakan internal Bank yang wajib dipatuhi oleh seluruh jajaran pegawai dan pengurus. Selama tahun 2013 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang dilakukan oleh pengurus maupun pejabat Bank.

Conflict of Interest Transaction Bank has keep honoured individual integrity and competency which disclosed in Bank’s Internal Policy that should be obeyed by all employees and management. During 2013 it was no transaction conducted by management and officers that contained some conflict of interest.

44 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GCG TAHUN 2013 REPORT OF SCORE GCG SELF ASSESSMENT IN 2013

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG/Score of GCG Self Assessmeny In 2013

Peringkat/Rating Definisi Peringkat/Definiton of Rating Individual/Individual

3

Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank. Reflecting the Bank's management has made the implementation of good corporate governance is generally quite good. This is reflected in an adequate fulfillment of the principles of good corporate governance. If there is a weakness in the application of the principles of good corporate governance, the general weakness of the significant and require considerable attention from the Bank Management.

Analisis/Analysis

A. Peringkat Masing-Masing Faktor /Each Factor Rating

NO ASPEK YANG DINILAI

Aspects PERINGKAT

Rating

1 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris The Implementation of Tasks and Responsibility of the Board of Commissioners

3

2 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi The Implementation of Tasks and Responsibility of Directors

2

3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Completeness and Implementation of Committee’s Tasks

3

4 Penanganan Benturan Kepentingan Handling Conflict of Interest

2

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank The Implementation of Bank’s Compliance Function

3

6 Penerapan Fungsi Audit Intern The Implementation of Internal Audit Function

3

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern The Implementation of External Audit Function

2

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern The Implementation of Risk Management Function and Internal Control

3

9 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Debitur Besar (Large Exposures) Funds Distribution to the Related Party and Large Exposures

2

10

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan laporan Internal Report Bank’s Financial and Non Financial Condition Transparency, Implementation of GCG Report and Internal

2

11 Rencana Strategis Bank Bank Strategic Plan

3

45 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

B. Indentifikasi Permasalahan/Identification of Problems

1. Kelemahan dan Penyebabnya (Weakness and Cause) : a. Pada tanggal 27 Desember 2013, telah ditetapkan Jabatan Komisaris Utama melalui RUPS dan telah mendapatkan

persetujuan dari OJK tanggal 29 April 2014. On December 27, 2013, the Commissioner has determined Position through RUPS and has obtained approval from the OJK at April 29, 2014.

2. Kekuatan Pelaksanaan GCG ( Implementation strength of GCG ) :

Seluruh jajaran Bank senantiasa memiliki komitmen untuk menerapkan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG secara konsisten. Komitmen tersebut diwujudkan dengan melakukan langkah-langkah peningkatan pelaksanaan GCG antara lain : The whole range of the Bank always had a commitment to implement and improve the quality of corporate governance principles consistently. The commitment is manifested by improvement measures GCG include: a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi secara umum baik meliputi Komposisi, Integritas, kompetensi

maupun efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank. Dengan terpenuhinya jumlah anggota Direksi, maka aspek Governance Structure dapat dipenuhi dan kelemahan yang timbul dalam Governance Process dapat diatasi sehingga dapat meningkatkan Governance Outcome berupa hasil- hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi yang lebih baik. Tasks and Responsibilites Implementation from Board of Directors as generally involve Composition, Integriti, Competence nor Board of Directors tasks and responsibility Effectiveness, accordance with the size and complexity of the Bank. With the fulfillment number of members of the Board of Directors, the Governance Structure aspects can be met and weaknesses that arise can be addressed in the Governance Process so as to improve governance Outcome as the results of a better implementation of Directors tasks and responsibilities.

b. Penerapan fungsi Kepatuhan Bank seperti fraud berjalan baik , Pelanggaran BMPK, pelanggaran ketentuan terkait

dengan laporan Bank tidak terjadi, sehingga Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi Bank dapat dilakukan dengan baik . Application of Bank Compliance functions such as fraud goes well, Violation of BMPK, violations of the provisions related to the Bank's report does not occur, so that compliance with the applicable provisions and settlement issues faced by the Bank can be done by either

c. Sebagian besar hasil temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun 2013 dapat ditindak lanjuti.

Most of the findings in the Audit Reports of Bank Indonesia in 2013 can be followed up

46 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Pengungkapan Permodalan , Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko

Capital disclosures, the Risk Exposure and Risk Management

47 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Permodalan Dan Eksposur Risiko Posisi 31 Desember 2013 Capital Structure And Risk Exposure

December 31, 2013 Komponen permodalan Bank : Bank capital components : - Modal Inti (Tier 1) berupa Modal Disetor dan Cadangan Tambahan modal Core Capital (Tier 1) in the form of Additional Paid-in Capital and Capital Reserves - Modal Pelengkap (Tier 2) berupa Cadangan umum PPA Supplementary Capital (Tier 2) in the form of general reserves PPA Rincian Komponen Permodalan, Rasio Permodalan dan Eksposur Risiko Details of Capital Components, Capital Ratio and Risk Exposure

No.

Komponen Modal , Rasio Permodalan dan Eksposur Risiko Components of Capital, Capital Ratio and Risk Exposure

Jumlah/ Rupiah dalam jutaan Number / amount in millions

A. Modal Inti (Tier 1) - Core capital (Tier 1) 1. Modal Disetor - Paid-in Capital 132.000 2. Cadangan Tambahan Modal - Supplemental Reserve Capital 18.822

B. Modal Pelengkap (Tier 2) - Supplementary capital (Tier 2) 333 C. Total Modal Inti dan Pelengkap - Total Core Capital and Supplementary 142.517

D.

Aktiva tertimbang Menurut Risiko (ATMR) - Risk-weighted assets (RWA) 1. Risiko Kredit - Credit Risk 2. Risiko Pasar - Market Risk 3. Risiko Operasional - Operational Risk

56.903

- 21.672

E. Total ATMR Risiko Kredit + Pasar + Operasional Total Risk Weighted Assets + Loans + Market Operations

78.575

F. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal minimum (KPMM) untuk Risiko Kredit, Pasar dan Operasional Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) for Credit Risk, Market and Operational

181,38 %

Pelaksanaan Manajemen Risiko Risk Management Implementation

Kebijakankan Manajemen Risiko Risk Management Polecy

Penerapan manajemen risiko pada Bank dilaksanakan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah dirubah dengan PBI No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang "Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum" dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Perubahan atas surat Edaran No 5/21/DPNP Perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Implementation of risk management at the Bank carried out with reference to the Bank Indonesia Regulation (PBI) on the Application of Risk Management for Commercial Banks No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 as amended by Regulation No.11/25/PBI/2009 date July 1, 2009 Regarding "Risk Management for Commercial Banks" and No.13/23/DPNP Bank Indonesia Circular Letter dated October 25, 2011 on the Amendment of Circular letter No. Subject 5/21/DPNP Regarding of Risk Management for Commercial Banks.

Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai : Risk management is not merely related to monitoring, reporting, and evaluating the existing risks, but also detecting and to anticipate the possible risks. Management's commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating the manual of Guidelines for Application of Risk Management which shall cover the policies and procedures as follows.

- Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

Active supervision by the Board of Commissioners and Directors; - Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;

Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits;

48 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

- Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan Sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risks and the risk management information system; and comprehensive internal control system.

Sesuai dengan kompleksitas usaha dan pengalaman di masa lalu, Bank telah mengelola 5 (lima) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko kepatuhan. Sejak tanggal 30 Juni 2010 dengan berlakunya PBI No.11/25/PBI/2009, pengelolaan risiko Bank meliputi 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko strategik, risiko reputasi dan risiko kepatuhan. In accordance with the complexity of business and previous experience, the Bank has managed 5 (five) risks, which are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk and compliance risk. Effective on June 30, 2010 with the enactment of PBI No.11/25/PBI/2009, the Bank has managed 8 (eight) risks, consists of credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, strategic risk, reputational risk and compliance risk

Bank telah membentuk struktur organisasi manajemen risiko yang terpusat dan independen, yaitu dengan dibentuknya Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko, yang membawahi Satuan Kerja Manajemen Risiko. The Bank has created an organizational structure of a centralized and independent risk management, by establishing Risk Monitoring Committee, Risk Management Committee, and Compliance and Risk Management Division, that supervise the Risk Management Working Unit

Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh Direktur Utama dan beranggotakan Direksi serta pejabat-pejabat eksekutif atau Kepala Divisi mempunyai fungsi memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama dalam pengelolaan dan penerapan manajemen risiko, khususnya dalam penyusunan, perbaikan atau penyempurnaan kebijakan strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko dan penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal The Risk Management Committee which is lead by the President Director with the members composed of Directors and executive staff or Division Heads has the functions to give recommendations to the President Director in management and implementation of risk management, especially formulating, revising or consummating the risk management implementation guidance and policy and justifying matters pertaining to business decisions made which irregular from normal procedures.

Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja yang bertanggung jawab dalam melakukan pemantauan implementasi strategi manajemen risiko dan eksposur risiko, memberikan rekomendasi mengenai maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara kepada Unit Operasional dan Komite Manajemen Risiko, memberikan evaluasi terhadap akurasi dan validitas data yang digunakan Bank untuk mengukur risiko Bank, penyusunan dan penyampaian laporan profil risiko kepada Direktur Utama, Komite Manajemen Risiko dan Bank Indonesia, pengkajian terhadap produk atau aktivitas baru yang akan dikembangkan Bank, mengkaji ulang secara berkala terhadap proses manajemen risiko berdasarkan temuan audit dan atau perkembangan aspek-aspek manajemen risiko yang berlaku dan mengatur kewajiban setiap satuan kerja operasional untuk menginformasikan secara berkala seluruh eksposur risiko yang melekat pada satuan kerja tersebut. Risk Management Working Unit represents the working unit which has the responsibility in monitoring the implementation of the risk management strategy and risk exposure, providing recommendations with respect to maximum risk exposure which must be maintained by the Operational Unit and Risk Management Committee, evaluating the accuracy and validity of data used by the Bank to measure the risk, formulating and submitting the risk profile report to the President Director, Risk Management Committee and Bank Indonesia, providing assessment of new activities or products which will be developed by the Bank, periodically review risk management process based on audit finding and or growth of risk management aspects prevailed and arranging obligation in operational working unit to inform periodically entire inherent risks exposure in their process or transaction.

Untuk menjamin pelaksanaan proses manajemen risiko dapat terlaksana secara baik, maka Bank telah berupaya meningkatkan kemampuan dan integritas pejabat atau staf Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko melalui seminar/workshop Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh pihak eksternal To ensure that the implementation of the risk management process operates well, the Bank has committed to develop the competency and integrity of the officials or staff of the Compliance and Risk Management Division through seminars or workshops on Risk Management which were conducted by external parties. Bank telah memiliki serangkaian prosedur dan metodologi untuk digunakan dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko untuk 8 (delapan) jenis risiko yang melekat pada aktivitas fungsional bank. Namun demikian Bank akan tetap melakukan evaluasi terhadap prosedur dan metodologi yang telah dimiliki dan terus berupaya menyempurnakannya The Bank has a series of procedures and methodology to be used in the identification, measurement, monitoring and control of risks for 8 (eight) types of inherent risks in the Bank’s functional activities. Nevertheless the Bank will regularly evaluate its procedures and methodology and continue to be improved.

49 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Risiko Kredit Risiko kredit adalah potensi kerugian yang timbul dari kegagalan debitur (counterparties) untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian. Risiko kredit dapat bersumber dari penyaluran dana kredit dan kegiatan lain seperti tresuri dan investasi dan pembiayaan perdagangan yang tercatat dalam banking book dan trading book. Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup Kebijakan Perkreditan Bank dan surat-surat edaran yang merupakan petunjuk pelaksanaan yang lebih rinci. Kedua acuan kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan kredit secara lengkap, mulai dari permohonan, proses analisa, persetujuan, pencatatan, pengawasan hingga proses restrukturisasi disertai dengan analisa dan perhitungan risiko. Dengan demikian diharapkan Bank dapat mengoptimalkan kualitas pengelolaan kredit melalui proses yang memadai, penetapan harga yang kompetitif berdasarkan risiko, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan dan penetapan ukuran performance dengan memperhitungkan risiko

Bank telah memiliki Pedoman Umum Penerapan Manajemen Risiko. Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang melekat pada aktivitas perkreditan dan aktivitas tresuri dan investasi, sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Bank akan menerapkan pendekatan standar untuk mengelola risiko kredit mulai 1 Januari 2012 sesuai dengan Surat Edaran BI No.13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011.

Credit Risk Credit risk is the potential for loss arising from the failure of the debtors (counterparties) to meet their contractual obligations. Credit risk arises primarily from lending activities and other activities such as treasury and investment activities and trade finance which is recorded in banking book and trading book Bank has written credit policies and guidelines on loan administration which includes the Bank Loan Policies and various circular letters that constitute a more detailed administration manual. The purpose of these two guidelines is to provide a complete formal loan management manual; from application, analysis, approval, recording, monitoring until the restructuring process, including analysis and risks calculation. Therefore, it is expected that the Bank can optimize the quality of loan management through appropriate processes, competitive riskbased pricing, portfolio diversification, collateral adequacy and risk based performance measurement. Bank has Guidelines for Implementation of Risk Management. The Bank has performed identification, measurement, monitoring, and controlling of inherent credit risks on loans activities, treasury and investment activities, in accordance with the purpose, business policies, size and complexity and Bank's ability

Bank will implement the standard approach to manage credit risk starting January 1, 2012 in accordance with Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP dated February 18, 2011.

Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko kerugian atas laporan posisi keuangan dan rekening administratif akibat dari perubahan dari kondisi pasar. Perubahan dari faktor-faktor pasar akan mempengaruhi nilai instrumen keuangan, terutama instrumen yang peka terhadap risiko pasar. Risiko pasar terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Pemantauan atas eksposur Bank terhadap risiko pasar dilakukan oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang melakukan pengelolaan aset dan liabilitas (ALMA). Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah eksposur yang berlebihan yang dapat mempengaruhi pendapatan di luar yang ditetapkan Bank, selain mengelola fluktuasi nilai pasar yang melekat pada instrumen keuangan Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Tresuri serta petunjuk pelaksanaannya. Bank telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atas risiko pasar yang melekat pada aktivitas perkreditan, aktivitas tresuri dan investasi, dan aktivitas pendanaan. Risiko pasar dikelola dengan cara : - Menetapkan kebijakan pengendalian risiko pasar yang

disesuaikan dengan misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, sumber daya manusia dan risk appetite Bank.

- Membentuk satuan kerja pengelola risiko pasar yang terpisah dengan satuan kerja operasional.

Market Risk Market risk is the risk of losses on statement of financial position and administrative accounts resulting from changes in market conditions. Changes in the market factors will effect to the value of financial instruments, especially those instruments which are sensitive to market risk. Market risk consists of interest rate risk and foreign currency exchange risk. Monitoring of the Bank's exposures to market risk is performed by the Asset and Liability Committee (ALCO) which manages the Asset and Liability (ALMA). The objective of market risk management is to avoid the excessive exposure that may potentially impact earnings in excess of the limits already established by the Bank, and to manage the market value volatile inherent in financial instruments. Bank has guidelines of Liquidity and Treasury and also its manual guidelines. Bank also performs identification, measurement, monitoring and control the market risk is embedded in loan activities, treasury and investment activities and funding activities. Market risk is managed by : - Determining a market risk control policy that is suited the

Bank's mission, business strategy, and capital adequacy, human resources and appetite for risk.

- Forming a market risk management working unit that is separated from the operational unit.

50 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

- Melaksanakan fungsi ALCO (Asset and Liability Committee) untuk membahas kondisi pasar dan menetapkan tindakan yang akan diambil.

- Melakukan pemantauan terhadap semua transaksi dan aktivitas fungsional yang mempunyai eksposur risiko pasar

- Melakukan monitoring tingkat bunga. - Melakukan pengawasan terhadap pos-pos aset dan liabilitas

sesuai dengan jatuh temponya (reprising date). - Melakukan penyesuaian tingkat bunga kredit dan dana setelah

terjadi perubahan tingkat bunga pasar.

- Implementing the ALCO (Asset and Liability Committee) function to discuss market condition and determine appropriate action.

- Carrying out observation of all transactions and functional activities that have market risk exposure

- Performing interest rate monitoring - Carrying out supervision of assets and liabilities accounts

in line with their maturity dates (reprising dates). - Making adjustment to loan and funding interest rates in

response to the changes in market interest rates.

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas timbul akibat aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran dana, pembayaran kewajiban kepada pihak ketiga dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Selain itu risiko likuiditas dapat pula disebabkan oleh kenaikan biaya pendanaan yang tidak diharapkan atas portofolio aset pada saat jatuh tempo serta risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi aset pada waktu yang seharusnya dengan harga yang wajar Manajemen risiko likuiditas merupakan salah satu perhatian yang penting bagi Bank untuk memelihara kepercayaan dan keyakinan nasabah serta untuk memelihara stabilitas laba. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah memelihara posisi aset likuid secara optimal dan Bank dapat memenuhi seluruh kewajiban kontraktual dan ketentuan kewajiban keuangan, termasuk saat kondisi kritis. Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan debitur, baik dalam pemberian kredit, pembayaran deposito, dan kebutuhan likuiditas operasional. Pada tahun 2013, posisi likuiditas Bank dimonitor dengan menggunakan berbagai indikator yang dilakukan secara harian, mingguan atau bulanan, seperti Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR), konsentrasi penempatan deposito/ deposit concentration dan Secondary Reserve ratio. Maximum Cumulative Outflow (MCO) Limit atau Liquidity Gap alert trigger ditetapkan untuk memastikan bahwa kebutuhan pendanaan Bank berada dalam batas dan tingkat yang sesuai, sedangkan implementasi Weekly Liquidity Maturity (WLM) Profile telah mulai dilakukan pada tahun 2009. Bank telah memiliki Pedoman Likuiditas dan Treasury serta Petunjuk Pelaksanaannya. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian yang melekat pada aktivitas perkreditan, aktivitas treasury dan investasi dan aktivitas pembiayaan.

Liquidity Risk Liquidity risk arises as a result of the funding and lending activities, the repayment of deposits to third parties, and the management of working capital requirements. Apart from that, liquidity risk could also be caused by unexpected increases in the cost of funding on the assets portfolio at maturity date and the risk of inability to liquidate assets in a timely manner at a reasonable price. Liquidity risk management is one of the important focus for the Bank to retain customers’ trust and confidence and to maintain earnings stability. The goal of liquidity management is to maintain the liquid asset position in an optimal manner and meet all of its contractual and regulatory financial obligations including the current critical conditions. The Bank’s emphasis is the liquidity maintenance through Bank Indonesia Certificate (SBI) to meet commitments to the customers and counterparties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements. Throughout 2013, monitoring of the Bank’s liquidity position was carried out on a daily, weekly or monthly basis through a spectrum of indicators including Loan to Deposit Ratio (LDR), deposit concentration and Secondary Reserve ratio. Maximum Cumulative Outflow (MCO) Limits or Liquidity Gap alert triggers were established to ensure that funding requirement be kept within acceptable boundaries, while implementation of the Weekly Liquidity Maturity (WLM) Profile was initiated in 2009. Bank has Guidelines of Liquidity and Treasury and also its Implementation Manual. Bank also performs identification, measurement, monitoring, and control that is embedded in loan activities, treasury and investment activities, and funding activities.

Risiko Operasional Sebagai lembaga keuangan yang beroperasi di Indonesia, Bank menyadari adanya empat faktor utama risiko operasional, yaitu manusia, proses, sistem dan faktor eksternal. Kegagalan dalam mengidentifikasi secara baik pengelolaan sumber-sumber risiko operasional tersebut, dapat mempengaruhi kemampuan Bank untuk mencapai tujuan usahanya. Karena itu, Bank secara terus menerus meningkatkan kualitas proses pengelolaan risiko operasional, menelaah dan meningkatkan praktek pengendalian intern atas aktivitas operasional pada kantor pusat dan jaringan kantor

Operational Risk As a financial institution operating in Indonesia, the Bank realized that there are four primary factors of operational risks, which are human, process, system and external factors. Failure to properly identify the management of those operational risk sources may affect the Bank’s ability to achieve its business objectives. Therefore, the Bank continually upgrades the operational risk management processes quality, reviews and improves its internal control practices for operational activities at the head office as well as at its network offices.

51 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Mekanisme kontrol dilakukan dengan memasukan tahapan kontrol ke dalam setiap transaksi yang dapat dilihat pada Standar Manual Kerja Bank. Bank memiliki Satuan Kerja Audit Internal yang melakukan pemeriksaan secara periodik untuk memeriksa kepatuhan pegawai terhadap prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan. Bank telah memiliki Pedoman Kerja Bagian Operasional. Bank juga telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantuan dan pengendalian risiko operasional pada semua aktivitas fungsional Bank, seperti aktivitas perkreditan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, aktivitas pembiayaan perdagangan dan pendanaan, aktivitas teknologi sistem informasi, dan sistem informasi manajemen, serta aktivitas pengelolaan sumber daya manusia. Bank telah menetapkan batasan akses pegawai terhadap sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi dan sistem pengelolaan risiko. Selain itu setiap temuan hasil audit baik yang ditemukan oleh audit intern maupun audit ekstern telah ditindaklanjuti dengan baik oleh Bank dengan melakukan serangkaian tindakan korektif. Untuk pengelolaan risiko operasional Bank menerapkan pendekatan indikator dasar sesuai dengan Surat Edaran (SE) BI No.11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009. Berdasarkan SE ini, beban modal untuk risiko operasional sebesar 5%, 10% dan 15% dari rata-rata pendapatan kotor selama tiga tahun terakhir masing-masing efektif tanggal 1 Januari 2010, 1 Juli 2010 dan 1 Januari 2011. Bank Indonesia menganalisa modal dalam 2 (dua) tingkatan : Modal Tier 1 terdiri dari modal saham biasa, agio saham, saldo laba, selisih penjabaran laporan keuangan, dan kepentingan non pengendali setelah dikurangi goodwill dan aset tak berwujud dan penyesuaian lainnya sehubungan dengan item yang termasuk dalam modal tetapi diperlakukan secara berbeda untuk kepentingan kecukupan modal. Modal Tier 2 terdiri dari pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat dan cadangan umum (maksimum 1,25% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)). Bank tidak memiliki modal tambahan lainnya yang memenuhi kriteria modal tier 3 dalam Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

The internal control mechanism is performed by applying several layers of control to each transaction process, as stated in the Bank’s Standard Operating Manual. The Bank has the Internal Audit Working Unit to conduct periodic control assessments and to ensure staff compliance with applicable procedures and regulations. Bank has the Operational Working Guidelines. Bank has also performed identification, measurement, monitoring, and control of the operational risks to all functional activities of the Bank, such as loans activities, treasury and investment activities, operational and service activities, funding and trading activities, information system technology activities and management information system activities, and human resources management activities Bank has set up access limit for employee to management information system, accounting information system and risk management system. In addition, each finding from the internal and external audit has been followed up by the Bank with a series of corrective actions. To implement the Bank's operational risk management approach to the basic indicators in accordance with the Bank Indonesia Circular Letter No.11/3/DPNP dated January 27, 2009. Based on the Circular Letter, the capital charge for operational risk by 5%, 10% and 15% of average gross revenues for three years each of the effective date of January 1, 2010; July 1, 2010 and January 1, 2011. Bank Indonesia to analyze capital within 2 (two) levels : Capital tier 1 consists of ordinary share capital, share premium, retained earnings, foreign translation adjustment, and non-controlling interest after deduction of goodwill and intangible assets and other adjustments in relation to items included in the capital but are treated differently for the purposes of capital adequacy. Capital tier 2 consists of subordinated loans are eligible and general reserve (maximum 1.25% of Risk Weighted Asset (RWA)). Banks do not have any additional capital that meet the criteria for capital tier 3 in the Bank Indonesia regulations

Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

Legal Risk Legal risk is the risk raised by weakness in judicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, non existence of supporting regulation or weakness in agreement, such as unfulfilled terms and conditions in contract and incomplete binding collateral. Bank manages the legal risks by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank's interests from a legal perspective.

52 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank mengelola risiko stratejik melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan serta kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-komite yang telah dibentuk.

Strategic Risk Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank strategy, inappropriate business decisions or being unresponsive to external changes. Bank manages strategic risks through a consideration of, and decision making process as well as strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the Directors and established Committees.

Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.

Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang- undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi. Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko kepatuhan sejak awal dengan memberikan bantuan kepada unit bisnis dan unit operasional dalam hal proses perumusan struktur transaksi dan pengembangan produk baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan pedoman dan prosedur internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodir sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi pelaksanaannya. Pengelolaan risiko kepatuhan yang baik adalah adanya kepastian dan efektivitas dari pelaksanaan terhadap ketentuan atau ketetapan yang berlaku oleh hampir setiap lini di Bank, serta memastikan bahwa seluruh kewajiban dan komitmen telah dipenuhi. Bank telah menunjuk seorang Direktur Kepatuhan yang memegang wewenang atas strategi kepatuhan Bank secara keseluruhan. Direktur Kepatuhan mendapat dukungan untuk pelaksanaan tugasnya secara efektif, yaitu dengan bantuan Compliance Division yang merupakan satuan kerja kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja operasional Bank, dan Compliance Representative Officer, yang merupakan petugas dari unit bisnis atau fungsional yang ditunjuk sebagai perwakilan dari Compliance Division untuk memastikan prinsip kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku telah dilaksanakan dengan baik di setiap lini organisasi Bank. Strategi kepatuhan Bank mencakup proses yang dilaksanakan secara terus menerus untuk mengungkap dan menganalisa faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan peningkatan eksposur risiko kepatuhan, dengan :

Reputation Risk Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of the Bank. Bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank's reputation.

Compliance Risk Compliance risk is the risk that the Bank does not comply or implement the laws requirements and other relevant regulations. Compliance risk if not manage properly, has potency to imposition of the penalty, punishment and influence the Bank's reputation. Bank identifies and manages the compliance risk by giving aid to business unit and operational unit in the case of formulation of transaction structure and development of new products and actively carry out the assessment to guidance policies and internal procedures owned by Bank to ensure that entire external regulations have been accommodated in such a manner and herein after to be obeyed in its implementation. Proper compliance risk management is both rigor and effectiveness of the implementation of the relevant requirements or the provisions by almost every line in the bank, and ensuring that all obligations and commitments have been met. Bank has appointed a Compliance Director to spearhead the Bank’s overall compliance strategy. For effective discharge of duties, the Compliance Director is supported by the Compliance Division, a compliance working unit that is independent of the Bank’s operational working unit, and Compliance Representative Officer, an officer from the business or functional unit who is elected as an extension of the Compliance Division in assuring application of prudent banking practices and other prevailing laws and regulations across the entire organizational hierarchy. Bank’s compliance strategy consists of the continuous process for identification and analysis of factors that may potentially increase exposure to compliance risk, which is achieved through :

53 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Melakukan pemantauan terhadap ketentuan, peraturan dan perundang-undangan yang baru diberlakukan atau diperbaharui serta memastikan penerapannya di lingkungan Bank

Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan kesesuaiannya terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan antara lain Permodalan (CAR), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Rasio Kredit Bermasalah (NPL).

Constant monitoring on enforcement of new or changes in the legal and regulatory framework as well as consistent adherence and application at Bank

Active and periodic assessment of the adequacy of

Bank’s written Internal Procedures and Guidelines to secure alignment with applicable rules and regulations.

Performing compliance analysis and identification on

plans and development of new activities and products that serves to certify compliance with existing rules and regulations.

Continuous monitoring on the implementation of prudent banking principles, as indicated by Capitalization (CAR), Legal Lending Limit (LLL), Statutory Reserves, Net Open Position and Non-Performing Loans (NPL).

54 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Program Pengembangan Manajemen Risiko (Orientasi Saat Ini Dan Kedepan) Program Pengembangan Manajemen Risiko berorientasi penguatan hasil pencapaian prinsip dasar pengendalian risiko sesuai Building Blocks (Susunan Bangunan) program pengendalian

intern yang efektif meliputi :

Risk Management Developing Program (Current And Future Orientation) Risk Management Developing Program will be oriented on Basic Risk Control Principles accordance with Effective Building Blocks internal control program as follows :

Rencana Stratejik

Strategic Plan

Struktur Organisasi Organization Structure

Diskripsi Jabatan

Job Description

Kebijakan Dan Prosedur (SOP)

Policy and Procedure (SOP)

Kepatuhan Kepada Hukum Dan Regulasi

Law and Regulation Compliance

Otomatisasi, Komputerisasi dan MIS

Automatization, Computerization and System Information Management

Manajemen Sumber Daya Manusia

Human resources Management

Produk dan Jasa

Product and Service

Sistem Pengendalian Intern Internal control System

Audit Intern dan Security Internal Audit and Security

Rencana Stratejik

Strategi pengelolaan risiko terintegrasi dengan rencana strategik Bank yang dilandasi oleh kemampuan Sumber Daya dalam melaksanakan pengendalian risiko, serta berorientasi kepada strategi yang kuat (resillience), dengan berpedoman pada roadmap Bank Indonesia tentang penerapan Manajemen Risiko.

Strategic Plan

Integrated risk management strategy with Bank strategic plan, based on human resources capacity for risk management implementation, resillence oriented by referring to Bank Indonesia’s Risk Management Roadmap.

Struktur Organisasi

Bank senantiasa menyesuaikan Struktur Organisasi yang ada dengan tuntutan penerapan manajemen risiko yang efektif. Disertai dengan mengoptimalkan fungsi masing-masing satuan kerja organisasi dari tingkat tertinggi sampai terendah guna mewujudkan prinsip cheks and balance, dengan pendekatan top down dan bottom up.

Organization Structure

Bank always adjusted the Organization Structure with effective risk management implementation required. Along with optimizing respective working unit function of organization from higher to lower level in order to realize check and balance principles by top down and bottom up approach.

55 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Diskripsi Jabatan

Bank melakukan penyesuaian diskripsi jabatan dengan struktur organisasi yang ada, serta berupaya menghilangkan terjadinya tumpang tindih (overlapping) antar fungsi jabatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.

Job Description

Bank adjusted job description of each title with existing organization and tried to eliminate overlapping between each function in order to improve working efficiency and effectiveness.

Kebijakan dan Prosedur

Bank senantiasa memutakhirkan kebijakan dan prosedur sesuai tuntutan regulasi dan manajemen risiko, serta melakukan implementasi secara konsisten

Policy and Procedures

Bank keeps up-dated the policies and procedures accordance prevailing regulation and risk management requirements as well as consistency on implementation.

Kepatuhan Kepada Hukum dan Regulasi

Kualitas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta regulasi yang terkait dengan operasi Bank, secara normatif senantiasa terus ditingkatkan, sejalan dengan penerapan prinsip Good Corporate Governance.

Law and Regulation Compliance

Compliance quality on law and prevailing regulations related with bank operation will be continuously improved in line with the implementation of Good Corporate Governance Principles.

Otomatisasi, Komputerisasi dan Sistem

Informasi Manajemen

Otomatisasi dan komputerisasi merupakan suatu kebutuhan untuk lebih meningkatkan akurasi suatu transaksi serta kecepatan pelayanan dan sangat bermanfaat dalam mendukung pengembangan sistem informasi dalam penerapan proses manajemen risiko (identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko). Selain itu peningkatan kualitas teknologi IT sangat menunjang tersedianya database yang mampu mendukung kebutuhan informasi sesuai dengan kebutuhan dalam pengukuran manajemen risiko.

Automatization, Computerization and Management Information System

Automatization and computerization are required in order to improve the accuracy of transaction and speed of services as well as very useful on supporting information system development on the process of risk management (identification, measurement, monitoring and controlling of risk).

On the other hand, improvement in quality of information technology is very supported for availability of database which providing valuable information on risk management measurement..

Manajemen Sumber Daya Manusia

Persyaratan implementasi manajemen risiko, memerlukan dukungan kualitas Sumber Daya Manusia yang memadai

Human Resources Management

Risk management implementation required sufficient and qualified human resources.

Produk dan Jasa

Terhadap produk, jasa serta aktivitas baru, Bank senantiasa mengevaluasi dan mempertimbangkan analisis cost and benefit serta berupaya memahami karakter risiko produk yang ada baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang.

Product and Service

To the existing products, services and new activities, Bank will keep evaluate and consider cost and benefit analysis and try to identify risk character of existing as well as new products.

Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian intern dapat diciptakan melalui core banking system, dengan menciptakan mekanisme checks and balance dalam suatu sistem yang saling mengunci. Sedangkan yang tidak mungkin tercover dalam program pengendalian intern harus dilakukan secara manual dan melengkapi sistem IT yang ada.

Internal Control System

Internal controls can be created through the core banking system, to create a mechanism of checks and balances in a system interlock. While that may not be covered in the internal control program must be done manually and complement existing IT systems.

56 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Audit intern dan Security

Cakupan audit intern terus ditingkatkan agar mampu memvisualisasikan eksposur risiko secara menyeluruh serta menjadi sumber data yang valid bagi Satuan Kerja Manajemen Risiko, maupun Satuan Kerja Operasional sesuai masing-masing kepentingan jabatannya

Internal Audit and Security

Scope of internal audit continously improved in order to provide the visualization of comprehensive risk exposure and become a valid data sources for Risk Management Unit as well as Risk Taking Unit according their interest.

Profil Risiko : 31 Desember 2013 Risk Profile: December 31,2013

Profil Risiko Risk Profile

Individual Individual

Peringkat Risiko Inherent

Inherent Risk Rating

Peringkat KPMR Risk Control System

Rating

Peringkat Tingkat Risiko

Risk Rating

Peringkat Agregat Risiko

Agregate Risk Rating

Risiko Stratejik Strategic Risk

3 3 3

3

Risiko Kepatuhan Compliance Risk

2 3 2

Risiko Operasional Operational Risk

3 3 3

Risiko Kredit Credit Risk

3 3 3

Risiko Reputasi Reputation Risk

3 3 3

Risiko Pasar Market Risk

1 3 2

Risiko Likuiditas Liqudity Risk

2 3 2

Risiko Hukum Legal Risk

3 3 3

Analisis/Analysis Sampai dengan periode 31 Desember 2013 hasil penilaian Profil Risiko Bank ada pada peringkat 3 (moderate) , dengan tingkat materialitas Profil Risiko masih didominasi oleh Risiko Kredit, Operasional, Hukum, Stratejik, dan Reputasi masing- masing pada peringkat 3. Sedangkan Risiko Kepatuhan, Pasar dan Likuiditas pada peringkat 2. Peringkat Risiko Kepatuhan pada peringkat 2 (low to moderate) lebih baik dibandingkan Periode sebelumnya yaitu pada peringkat 3 (moderate). Hal tersebut disebabkan Bank tidak melakukan pelanggaran selama bulan laporan dan sebagian besar komitmen kepada Bank Indonesia telah dipenuhi oleh Bank, diantaranya pemenuhan jumlah minimum anggota Direksi, penetapan Jabatan Komisaris Utama yang sudah diputuskan oleh RUPS dan komitmen PSP dalam merealisasikan tambahan Dana Setoran Modal, sehingga akan meningkatkan kemampuan Bank untuk mengcover risiko usahanya. Up to the period of December 31, 2013 the Bank's Risk Profile assessment is on rank 3 (moderate), with the level of materiality Risk Profile is still dominated by the Credit Risk, Operations, Legal, Strategic, and Reputation, respectively on 3 ratings. Meanwhile, Compliance Risk, Market and Liquidity on 2 ratings. Compliance Risk Rating on 2 ratings (low to moderate) is better than the previous period at rank 3 (moderate). This is due to the Bank not violated during the reporting month and most of commitment to Bank Indonesia has been fulfilled by the Bank, including the fulfillment of the minimum number of members of the Board of Directors, Chief Commissioner Position determination that has been decided by the RUPS and commitment in realizing additional PSP Capital Fund Deposit, so it will enhance the Bank's ability to cover its business risk.

57 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Informasi Lainnya Others Information

Aset Bank yang dijaminkan Bank assets pledged as collateral Tidak ada aset Bank yang dijaminkan No bank assets pledged as collateral

Transaksi Penting Lainnya Dalam Jumlah Yang Signifikan Other Significant Transactions in Significant Amount Selama kurun waktu tahun 2013 Bank tidak melakukan Transaksi Penting lainnya dalam jumlah yang signifikan During the period of 2013 Bank did not conduct other important transactions in significant amount

Informasi Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Publik (Subsequent Event) Information of Important event after the Auditor's Report Date (Subsequent Event) Sampai dengan tanggal 26 Maret 2014 tidak ada kejadian penting setelah tanggal Laporan Akuntan Publik. As of 26 March 2014 not event after the Auditor's Report Date (Subsequent Event)

58 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

TABEL MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT TABLE

59 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

60 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

61 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

62 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

63 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

64 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

65 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

66 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

67 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

68 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

69 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

70 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

71 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

72 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

73 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

74 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

75 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

76 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

77 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

78 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

79 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

80 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

81 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

82 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

83 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

84 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

85 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

86 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

87 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

88 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

89 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

Laporan Keuangan yang Diaudit PT. Anglomas International Bank

Tahun Buku 2013

Audited Financial Report PT. Anglomas International Bank

Year 2013

Kantor Akuntan Publik Drs. J.Tanzil & Rekan Registered Public Accountants

90 Laporan Tahunan 2013 Annual Report 2008

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANK