27

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1984. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit PT Gramedi Pustaka

Utama. Jakarta Amrullah, K. I. 2002. Nutrisi Ayam Broiler . Lembaga Satu Gunung Budi, Bogor Aregheore, E. M. 2000. Crop residues and agroindustrial byproduct in four Pasific

Island countries: availability, utilization and potensial value in ruminant nutrition. Asian-Aust. J. of Anim. Sci. 13(Supplement B): 266 - 269.

Arora, S. P. 1989. Pencernaan Mikroba Pada Ruminansia. Gajah Mada

University. Edisi Indonesia, Jogyakarta. Budiman, H. 2010. Sukses Bertanam Jagung Komoditas yang

Menjanjikan.Penerbit Baru Press. Bandung. Boonyaratpalin, M. 1997. Nutrient requirements of marine food fish cultured in

Southeast Asia. Aquaculture 151 : 283-313. Boorman, D. H., D. E. Hogue, V. K. Vishell, R. H. D. Dalrymple and C. A. Ricks.

1980. Effects of cimaterol and fishmeal on performance, carcasscharacteristics and skeletal muscle growth in lambs. J. Anim. Sci. 62(4): 370.London.

Carvalho-Castro, G.A., C.O. Lopes, C.A. Leal, P.G. Cardoso, R.C. Leite and H.C.

Figueiredo. 2010. Detection of type III secretion system genes in Aeromonashydrophila their relationship with virulence in Nile tilapia. Department ofVeterinary Medicine, Federal University of Lavras. 144(4): 371-376. Brazil.

Cheeke, P. R. 1999. Applied Animal Nutrition Feeds and Feeding. 2nd Edition.

Department of Animal Sciences Oregon State University, New Jersey. Church, D. C.and W. G. Pond 1988.Basic Animal Nutrition and Feeding.3rd

Edition.John Willey and Sons. New York. Darmadja SGND. 1980. Setengah AbadPeternakan Sapi Tradisional

dalamEkosistem Pertanian di Bali (Desertasi ) Bandung : ProgramPascasarjana. Universitas Pajajaran.

Direktorat Jendral Bina Produksi Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan

IndonesiaKomoditas Kakao. Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta.

28

Eko.2004. Pemanfaatan Sumberdaya Pakan Lokal Untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong.Loka Penelitian Sapi Potong, Grati, Pasuruan 67184. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Hal : 67.

Effendi, S., 1995.Utilization of Cacao Sweatings for Nata Production Using

Acetobacter Xylinum.Menara Perkebunan. 63(1): 23–26. Ensminger, M. E., J. E. Oldfield & W. W. Hineman. 1990. Feed and Nutrition

(Formaly Feed and Nutrition Complete). 2nd Ed. The Esminger Publishing California, USA.

Ganda - Putra, G.P., Harijono, S. Kumalaningsih dan Aulani’am. 2008. Optimasi

kondisi depolimerisasi pulp biji kakao oleh enzim poligalakturonase endojinus. Jurnal Teknik Industri 9 (1): 24 - 34 (Terakreditasi).

Guntoro, S. 2002. Membudidayakan Sapi Bali. Penerbit: Kanisius. Yogyakarta. Haryanto, B. dan A. Djajanegara. 1993. Pemenuhan Kebutuhan zat-zat pakan

ruminansia kecil, dalam produksi kambing dan domba di Indonesia. Penerbit: Sebelas Maret University Press. Surakarta

Haryanto, B. 2009.Inovasi Teknologi Pakan Ternak DalamSistem Integrasi

Tanaman-Ternak BebasLimbah Mendukung Upaya PeningkatanProduksi Daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Pajajaran. 2(3),: 163-176.

Hidayat, E, 2012. Kualitas Fisik Dan Kualitas Nutrisi Jenggel Jagung Hasil

Perlakuan Dengan Inokulan Yang Berbeda. Tersediah di http://tehes89.blogspot.com /2012/12/kualitas-fisik-dankualitasnutrisi.html.Diakses pada tanggal 14Juli 2014, Makassar.

Huang, M. And MC. Craigh-Schmidt. 1996. Arachidionate and docosahexaenoate

added to infant formula influence fatty acid composition and subsequent eicosanoid production in neonatal pigs. J. Nutr. 126:2199-2208.

Kearl, L. C. 1982. Nutrient of Ruminant on Developing Countries.International

Feedstuffs Institute, Utah Agricultural Experiment Station, Utah State University. Logan Utah.

Kearl, L.C. 1982. Nutrient Requirements of Ruminants in Developing

Countries.1st Ed. International Feedstuff Institute.Utah Agricultural Experiment Station University Logan.olahan jerami padi sebagai makanan ternak. Yayasan Dian Grahita, Jakarta.

Lubis, D.A.1992. Ilmu Makanan Ternak. PT. Pembangunan. Jakarta

29

Martini dan Sitompul, Saulina. 2005. Penetapan serat kasar dalam pakan ternakTanpa ekstraksi lemak. Prosiding temu teknisi nasional tenagaFungsional pertanian.Hal. 96.

Moorthy M And K Viswanathan. 2009. Nutritive value of extracted coconut

(Cocos nifera) meal. Department of Poultry Science, Veterinary College and Reseach Institute. India. 5(4): 515-517.

Murni, R., Suparjo, Akmal, dan B. L. Ginting. 2008. Buku ajar teknologi

pemanfaatan limbah untuk pakan. Laboratorium Makanan Ternak. FakultasPeternakan. Universitas Jambi, Jambi.

Muttakin, M. 2006. Pengaruh pemberian sabun kalsium dari minyak ikan lemuru

terhadap sifat fisik dan kimia daging domba jantan lokal.Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Natsir, A. 2012.Efficient Utilization of Fibre for Ruminants. Masagena Press.

Makassar.

Ørskov, E. R. 1992. Protein Nutrition in Ruminants. Edisi ke-2. Harcount Brace Jovanovich, Publishers, London.

Pairunan.2009. Karakteristik Fermentasi Pulp Kakao dalam Produksi Asam Asetat. Bogor. Pamungkas, D., U, U Miyasih, Yn Anggraeny, N.H. Krishna,L.Affandhy,Ma

riyono Dan M.Zulbandi 2004. Teknologi Peningkatan Mutu. Biomas Lokal untuk Penyediaan Pakan Sapi Potong. Laporan Akhir. Loka Penelitian Sapi Potong, Grati.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas

Indonesia Press, Jakarta. Poedjiwidodo, Y. 1996. Sambung Samping Kakao. PT Trubus Agriwidya.

Semarang. Puastuti, W. dan Susana I. W. R. 2014.Potensi dan Pemanfaatan Kulit Buah

Kakao sebagai Pakan Alternatif Ternak Ruminansia. Vol. 24, Hlm 151-159.

Purwaningsih, S., 2000. Teknologi Pembekuan Udang. Penebar Swadaya, Jakarta. Putrawan dan Soerawidjaja 2007. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit PT

Gramedi Pustaka Utama. Jakarta.

30

Rangkuti, J. H. 2009. Produksi dan kualitas susu kambing peranakan etawah (PE)

pada kondisi tatalaksana yang berbeda. Departemen ilmu produksi dan

teknologi peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.Hal 145 – 150.

Rangkuti, J. H. 2011. Produksi dan Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah

(PE) pada Kondisi Tatalaksana yang Berbeda.Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Rasyaf, M. 1990. Bahan Makanan Unggas. Kanisius. Yogyakarta. Rasyaf, M. 1992. Seputar Makanan Ayam Kampung. Kanisius. Yogyakarta. Santoso, U. Kazuhiro,K. Toru, O. Tadahiro, T And Akio, M. 2006. Nutrien

composition of kopyor coconuts (Cocos nicifera L). Food Chemistry 51 (2) : 299-304.

Shcalbroeck. 2001. Toxicologikal evalution of red mold rice. DFG- Senate

Comision on Food Savety.Ternak monogastrik. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor

Siregar, GS. 2008. Analisis Respon Penawaran Komoditas Jagung dalam Rangka

Mencapai Swasembada Jagung di Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi danManajemen IPB. Bogor

Soebarinoto, S. Chuzaemi, dan Mashudi. 1991.Ilmu Gizi Ruminansia. Jurusan

Nutrisi danMakanan Ternak, Universitas BrawijayaMalang Sulistyowati. 1998. Pembuatan Nata dari Pulp Kakao . Warta Pusat Penelitian dari

Kakao, 14(3) , 263 - 270. Suprapto, H., F.M. Suhartati, dan T. Widiyastuti. 2013. Kecernaan serat kasar dan

lemak kasar complete feed limbah rami dengan sumber protein berbeda pada kambing pernakan etawa lepas sapih. Jurnal Ilmiah Peternakan 1(3):938-946.

Sutardi. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan

Ternak. Fakultas Peternakan IPB, Bogor. Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 2005. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Penerbit : Gadjah

Mada University Press. Yogyakarta. Tim Karya Tani Mandiri, 2010. Pedoman Bertanam Jagung. Nuansa Aulia,

Bandung.

31

Thomas, M. G., B. Bao, And G. l. Wiliams. 1997. Dietary fat varying in their fatty acid composition differentially influence follicular growth in cows fed isoenergetic diets. J. Anim. Sci. 75:2512-2519.

Van Soest, P.J. 2006. Rice straw the role of silica and treatment to improve

quality.J. Anim. Feed Sci. Tech. 130(7): 137 – 171. Amerika. Wahyono, D.E. dan R. Hardianto. 2004. Pemanfaatan sumber daya pakan lokal

untuk pengembangan usaha sapi potong. Lokakarya Nasional Sapi Potong

Grati, Pasuruan. Hlm. 66-76. Yusmadi, Nahrowi, And M. Ridla. 2008. Kajian mutu dan palatabilitas silase dan

hay ransum komplit berbasis sampah organik primer pada kambing Peranakan Etawah. Jurnal Agripet 8 (1) : 31-38.

32

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1.OUTPUT SPSS RANCANGAN ACAK LENGKAP.

General Linear Model

Between-Subjects Factors

Value Label N

Perlakuan 1 Perlakuan 0 3

2 Perlakuan 1 3

3 Perlakuan 2 3

Descriptive Statistics

Perlakuan Mean Std. Deviation N

Konsumsi Bahan Kering Perlakuan 0 8.0833 1.53050 3

Perlakuan 1 8.8300 .54562 3

Perlakuan 2 7.3400 .95016 3

Total 8.0844 1.14105 9

Konsumsi Protein Kasar Perlakuan 0 .8400 .07550 3

Perlakuan 1 .8200 .08000 3

Perlakuan 2 .8233 .03786 3

Total .8278 .05890 9

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

Konsumsi Bahan Kering 2.345 2 6 .177

Konsumsi Protein Kasar .478 2 6 .642

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal

across groups.

a. Design: Intercept + Perlakuan

33

Box's Test of Equality

of Covariance Matricesa

Box's M 5.210

F .444

df1 6

df2 897.231

Sig. .849

Tests the null

hypothesisthat the

observed covariance

matrices of the

dependent variables are

equal across groups.

a. Design: Intercept +

Perlakuan

Multivariate Testsc

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Intercept Pillai's Trace .998 1.532E3a 2.000 5.000 .000

Wilks' Lambda .002 1.532E3a 2.000 5.000 .000

Hotelling's Trace 612.649 1.532E3a 2.000 5.000 .000

Roy's Largest Root 612.649 1.532E3a 2.000 5.000 .000

Perlakuan Pillai's Trace .408 .770 4.000 12.000 .565

Wilks' Lambda .601 .725a 4.000 10.000 .595

Hotelling's Trace .648 .648 4.000 8.000 .644

Roy's Largest Root .623 1.868b 2.000 6.000 .234

a. Exact statistic

b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.

c. Design: Intercept + Perlakuan

34

Tests of Between-Subjects Effects

Source Dependent Variable Type III Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Corrected

Model

Konsumsi Bahan Kering 3.330a 2 1.665 1.410 .315

Konsumsi Protein Kasar .001b 2 .000 .076 .927

Intercept Konsumsi Bahan Kering 588.224 1 588.224 498.082 .000

Konsumsi Protein Kasar 6.167 1 6.167 1.367E3 .000

Perlakuan Konsumsi Bahan Kering 3.330 2 1.665 1.410 .315

Konsumsi Protein Kasar .001 2 .000 .076 .927

Error Konsumsi Bahan Kering 7.086 6 1.181

Konsumsi Protein Kasar .027 6 .005

Total Konsumsi Bahan Kering 598.640 9

Konsumsi Protein Kasar 6.195 9

Corrected

Total

Konsumsi Bahan Kering 10.416 8

Konsumsi Protein Kasar .028 8

a. R Squared = .320 (Adjusted R Squared = .093) b. R Squared = .025 (Adjusted R Squared = -.300)

35

Post Hoc Tests

Perlakuan

Multiple Comparisons

Dependent Variable (I) Perlakuan (J) Perlakuan Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Konsumsi

Bahan

Kering

Tukey

HSD

Perlakuan 0 Perlakuan 1 -.7467 .88731 .693 -3.4692 1.9758

Perlakuan 2 .7433 .88731 .695 -1.9792 3.4658

Perlakuan 1 Perlakuan 0 .7467 .88731 .693 -1.9758 3.4692

Perlakuan 2 1.4900 .88731 .287 -1.2325 4.2125

Perlakuan 2 Perlakuan 0 -.7433 .88731 .695 -3.4658 1.9792

Perlakuan 1 -1.4900 .88731 .287 -4.2125 1.2325

Konsumsi

Protein

Kasar

Tukey

HSD

Perlakuan 0 Perlakuan 1 .0200 .05484 .930 -.1483 .1883

Perlakuan 2 .0167 .05484 .951 -.1516 .1849

Perlakuan 1 Perlakuan 0 -.0200 .05484 .930 -.1883 .1483

Perlakuan 2 -.0033 .05484 .998 -.1716 .1649

Perlakuan 2 Perlakuan 0 -.0167 .05484 .951 -.1849 .1516

Perlakuan 1 .0033 .05484 .998 -.1649 .1716

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .005.

Estimated Marginal Means

Perlakuan

Dependent Variable Perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Konsumsi Bahan Kering

Perlakuan 0 8.083 .627 6.548 9.619

Perlakuan 1 8.830 .627 7.295 10.365

Perlakuan 2 7.340 .627 5.805 8.875

Konsumsi Protein Kasar

Perlakuan 0 .840 .039 .745 .935

Perlakuan 1 .820 .039 .725 .915

Perlakuan 2 .823 .039 .728 .918

36

Homogeneous Subsets

Konsumsi Bahan Kering

Perlakuan N

Subset

1

Tukey HSDa Perlakuan 2 3 7.3400

Perlakuan 0 3 8.0833

Perlakuan 1 3 8.8300

Sig. .287

Duncana Perlakuan 2 3 7.3400

Perlakuan 0 3 8.0833

Perlakuan 1 3 8.8300

Sig. .156

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1.181.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Konsumsi Protein Kasar

Perlakuan N

Subset

1

Tukey HSDa Perlakuan 1 3 .8200

Perlakuan 2 3 .8233

Perlakuan 0 3 .8400

Sig. .930

Duncana Perlakuan 1 3 .8200

Perlakuan 2 3 .8233

Perlakuan 0 3 .8400

Sig. .736

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .005.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

37

LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI

38

39

BIODATA

Nama : Ardianto

Nim : I11113093

Jenis kelamin : Laki-Laki

Tempat/tanggal lahir : Bulukumba 29 Oktober 1994

Agama : Islam

No. Tlp : 085218908266

Asal Sekolah : SMA Negeri 09 Makassar

Alamat : Hertasning Baru

Judul Skripsi : Konsumsi bahan kering dan protein kasar ransum sapi bali yang diberi pakan hijauan dan konsentrat yang mengandung pulp kakao.

Nama Orang Tua

Ayah : Jumaring

Ibu : Bacce

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Peternak

Ibu : Ibu Rumah Tangga

Mahasiswa

(Ardianto)