dasar-dasar sistem komunikasi satelit 3
TRANSCRIPT
Introduction To Satellite CommunicationsIntroduction To Satellite CommunicationsMakassar, 6 November 2006Makassar, 6 November 2006
PSN proprietary@ 2006 2
Agenda Agenda
Pendahuluan
Komponen Sistem Komunikasi Satelit Space segment
Ground segment
Link Budget : overview
PSN VSAT Network
Pendahuluan
Komponen Sistem Komunikasi Satelit Space segment
Ground segment
Link Budget : overview
PSN VSAT Network
PSN proprietary@ 2006 3
Definisi dan Konfigurasi Sistem Satelit Definisi dan Konfigurasi Sistem Satelit
• Definisi : Objek artifisial yang berputar mengelilingi bumi dengan periode tertentu dan tujuan tertentu.
• Prinsip operasional : equilibirium gaya centrifugal dan gravitasi.
• Tipe orbit :• Low Earth Orbit (LEO) : 200 – 1400 km di
atas permukaan bumi• Medium Earth Orbit (MEO) : 5000 km di atas
permukaan bumi.• Geostationary Orbit (GEO) : 36000 km di
atas permukaan bumi• High Eliptical Orbit
• Definisi : Objek artifisial yang berputar mengelilingi bumi dengan periode tertentu dan tujuan tertentu.
• Prinsip operasional : equilibirium gaya centrifugal dan gravitasi.
• Tipe orbit :• Low Earth Orbit (LEO) : 200 – 1400 km di
atas permukaan bumi• Medium Earth Orbit (MEO) : 5000 km di atas
permukaan bumi.• Geostationary Orbit (GEO) : 36000 km di
atas permukaan bumi• High Eliptical Orbit
PSN proprietary@ 2006 4
Band Frekuensi SatelitBand Frekuensi Satelit
BAND FREKUENSI DOWNLINK (GHz) UPLINK (GHz)
L 1.425 - 1.525 1.550 - 1.625S 0.975 - 1.225 1.905 - 2.115
Ext C 3.402 - 3.638 6.427 - 6.663C 3.700 - 4.200 5.925 - 6.425X 7.250 - 7.750 7.900 - 8.400
Ku 11.7 - 12.2 14.0 - 14.5K 17.7 - 20.2 27.5 - 30.5
Ka 20.2 - 21.2 30.5 - 31.0
PSN proprietary@ 2006 5
Mengapa menggunakan satelit?Mengapa menggunakan satelit?
• Tidak mengenal batasan jarak. • bandwidth yang lebar, untuk 1 transponder Ext.C Band tersedia
bandwidth 36 MHz.• Tidak dibatasai oleh pegunungan, keadaan geografi yang sulit.• Fasilitas layanan yang sama baik untuk daerah padat atau pun
remote. • Menjangkau daerah yang belum mempunyai infrastruktur
terrestrial : cable, microwave, fiber optic.• Support aplikasi multimedia : data, voice & video.
• Tidak mengenal batasan jarak. • bandwidth yang lebar, untuk 1 transponder Ext.C Band tersedia
bandwidth 36 MHz.• Tidak dibatasai oleh pegunungan, keadaan geografi yang sulit.• Fasilitas layanan yang sama baik untuk daerah padat atau pun
remote. • Menjangkau daerah yang belum mempunyai infrastruktur
terrestrial : cable, microwave, fiber optic.• Support aplikasi multimedia : data, voice & video.
PSN proprietary@ 2006 6
Cakupan sinyal satelitCakupan sinyal satelit
• Luas permukaan bumi yang bisa terlihat dari satelit GEO (36000 km)• Luas permukaan bumi yang bisa terlihat dari satelit GEO (36000 km)
17.35º 35,870 km
42% Visib le area
17.35º
N
S
162.65
17.34°
G lobal C overageBeam width: 17.34°Earth C overage: 42.5%
Spot BeamCovers a specific region
PSN proprietary@ 2006 7
Arsitektur Sistem Komunikasi Satelit BackArsitektur Sistem Komunikasi Satelit Back
TX ANTENNAMODEMIF TO RF
CONV.POWER
AMPLIFIER
OtherBasebandequiptment
L WG
G tx e/sP tx e/sC/IM e/sC/Ix e/s
G Rx satT sat
FSL up
Rain loss-up
TWTA/SSPA curve
FECcoder
R X A N TE N N A
F S L d n
C /IMC /Ix sa tG T x sa tP tx sa t
R a in lo ss -d o w n
G R x e /sT e /sC /Ix e /s
M O D E MR F TO IF
C O N V .
O therB asebandequip tm ent
FE Cdecoder
LN A
PSN proprietary@ 2006 8
Komponen Sistem Komunikasi SatelitKomponen Sistem Komunikasi Satelit
Space Segment :• Power Supply• Altitude Control• Station Keeping• Thermal Control• TT&C Sub System• Transponder
- Wideband receivers- Input demultiplexer- Power amplifier
• Antenna Sub System
Space Segment :• Power Supply• Altitude Control• Station Keeping• Thermal Control• TT&C Sub System• Transponder
- Wideband receivers- Input demultiplexer- Power amplifier
• Antenna Sub System
PSN proprietary@ 2006 9
Anatomi spacecraftAnatomi spacecraft
PSN proprietary@ 2006 10
Transponder :Komponen satelit yang berfungsi untuk menerima sinyal uplink, mentranslasikannya ke frekuensi downlink, dan memperkuat sinyal tersebut untuk ditransmisikan kembali ke stasiun bumi.
• Blok diagram transponder:
Transponder :Komponen satelit yang berfungsi untuk menerima sinyal uplink, mentranslasikannya ke frekuensi downlink, dan memperkuat sinyal tersebut untuk ditransmisikan kembali ke stasiun bumi.
• Blok diagram transponder:
Band PassFilter
RX Antenna TX Antenna
Low NoiseAmplifier
Local Oscillator
Mixer
High PowerAmplifier
IMUX
PSN proprietary@ 2006 11
Detail TransponderDetail Transponder
Wideband receiver :- Pre amplifier- Mixer- Amplifier
Wideband receiver :- Pre amplifier- Mixer- Amplifier
PSN proprietary@ 2006 12
Input demultiplexer• Memisahkan input frekuensi pita
lebar dengan rentang 3.7 – 4.2 GHz
• Penomoran Ganjil dan Genap untuk pemisahan frekuensi antara channel yang berdekatan.
Power Amplifier• Secara terpisah menyediakan
keluaran daya untuk masing-masing channel transponder.
• Dilengkapi dengan input attenuator (adjustable), dikontrol melalui stasiun TT&C.
Input demultiplexer• Memisahkan input frekuensi pita
lebar dengan rentang 3.7 – 4.2 GHz
• Penomoran Ganjil dan Genap untuk pemisahan frekuensi antara channel yang berdekatan.
Power Amplifier• Secara terpisah menyediakan
keluaran daya untuk masing-masing channel transponder.
• Dilengkapi dengan input attenuator (adjustable), dikontrol melalui stasiun TT&C.
PSN proprietary@ 2006 13
Ground Segment :• Antenna
- LNA/LNB- Controller Unit
• Amplifier- TWTA (Traveling Wave Tube Amplifier)- SSPA (Solid State Power Amplifier)
• Up/Down Converter• Modem (Modulator/Demodulator)• Interface• Power Supply Unit• Accessories.
Ground Segment :• Antenna
- LNA/LNB- Controller Unit
• Amplifier- TWTA (Traveling Wave Tube Amplifier)- SSPA (Solid State Power Amplifier)
• Up/Down Converter• Modem (Modulator/Demodulator)• Interface• Power Supply Unit• Accessories.
PSN proprietary@ 2006 15
Modulasi Digital :
Sinyal analog dikonversi menjadi sinyal digital terlebih dahulu : Analog to Digital Converter (Pulse Code Modulation @ 64 kbps).
Sinyal analog disampling pada periode tertentu dan dikonversi menjadi kode biner.
Quantisasi : level sinyal analog yang kontinyu dikodekan ke level tegangan yang diskrit.
Modulasi Digital :
Sinyal analog dikonversi menjadi sinyal digital terlebih dahulu : Analog to Digital Converter (Pulse Code Modulation @ 64 kbps).
Sinyal analog disampling pada periode tertentu dan dikonversi menjadi kode biner.
Quantisasi : level sinyal analog yang kontinyu dikodekan ke level tegangan yang diskrit.
t
V
PSN proprietary@ 2006 16
Modulasi Digital :Modulasi Digital :
Data
ASK
PSK
FSK
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0
PSN proprietary@ 2006 17
Phase Shift Keying :- BPSK (Binary Phase Shift Keying)- QPSK (Quadrature Phase Shift Keying)- 8-PSK
Modulasi dengan orde yang lebih tinggi akan menghemat BANDWIDTH, tetapi memerlukan POWER yang lebih besar
Phase Shift Keying :- BPSK (Binary Phase Shift Keying)- QPSK (Quadrature Phase Shift Keying)- 8-PSK
Modulasi dengan orde yang lebih tinggi akan menghemat BANDWIDTH, tetapi memerlukan POWER yang lebih besar
0 1
00
01
11
10
000
001
010
011
100
101
110
111
BPSK QPSK 8PSK
PSN proprietary@ 2006 18
Phase Shift Keying : Bit Rate vs BandwidthBit Rate : bps, kbps, Mbps
Bandwidth : Hz, kHz, MHz
BW = ( Bi / (m x FEC) ) x SF
BW = bandwidth
Bi = Bit Rate
M = index modulasi
FEC = forward error correction rate
SF = spacing factor
Contoh :
Bit Rate : 2048 kbps, Modulasi : QPSK (2), FEC : Sequential ¾, Spacing : 1,3.
Bandwidth ?
Bandwidth = (2048/(3 x ¾)) x 1,3 ≈ 1800 kHz
Phase Shift Keying : Bit Rate vs BandwidthBit Rate : bps, kbps, Mbps
Bandwidth : Hz, kHz, MHz
BW = ( Bi / (m x FEC) ) x SF
BW = bandwidth
Bi = Bit Rate
M = index modulasi
FEC = forward error correction rate
SF = spacing factor
Contoh :
Bit Rate : 2048 kbps, Modulasi : QPSK (2), FEC : Sequential ¾, Spacing : 1,3.
Bandwidth ?
Bandwidth = (2048/(3 x ¾)) x 1,3 ≈ 1800 kHz
Bit per symbol
PSN proprietary@ 2006 19
BER : Bit Error Ratio
• Merupakan probabilitas terjadinya error pada saat sinyal melalui kanal transmisi.
• Dalam kanal transmisi, terdapat thermal noise yang mengakibatkan fluktuasi tegangan yang sifatnya random dengan nilai terdistribusi normal.
• Hal ini bisa menyebabkan terjadinya kesalahan deteksi bit/simbol yang diterima.
BER : Bit Error Ratio
• Merupakan probabilitas terjadinya error pada saat sinyal melalui kanal transmisi.
• Dalam kanal transmisi, terdapat thermal noise yang mengakibatkan fluktuasi tegangan yang sifatnya random dengan nilai terdistribusi normal.
• Hal ini bisa menyebabkan terjadinya kesalahan deteksi bit/simbol yang diterima.
Untuk mengurangi error, jarak antar simbol harus lebih besar : power diperbesar.
PSN proprietary@ 2006 20
Forward Error Correction :
Menambahkan bit-bit pada aliran data dengan algoritma tertentu agar receiver bisa melakukan error detection dan error recovery.
Tipe-tipe Forward Error Correction :- Viterbi- Sequential- Turbo Coding- LDPC (Low Density Parity Check)
• FEC akan mengurangi kebutuhan power untuk mencapai BER yang sama, tetapi akan menambah bit rate sehingga memperbesar kebutuhan bandwidth.
• Link Budget akan menentukan kompromi antara kebutuhan power dan bandwidth.
Forward Error Correction :
Menambahkan bit-bit pada aliran data dengan algoritma tertentu agar receiver bisa melakukan error detection dan error recovery.
Tipe-tipe Forward Error Correction :- Viterbi- Sequential- Turbo Coding- LDPC (Low Density Parity Check)
• FEC akan mengurangi kebutuhan power untuk mencapai BER yang sama, tetapi akan menambah bit rate sehingga memperbesar kebutuhan bandwidth.
• Link Budget akan menentukan kompromi antara kebutuhan power dan bandwidth.
PSN proprietary@ 2006 21
PSN proprietary@ 2006 22
Amplifier :– Salah satu properti amplifier yang paling penting adalah linearitas.– Untuk aplikasi multicarrier, amplifier harus bekerja di daerah linear supaya tidak
terjadi Intermodulasi.
TWTA vs SSPA• TWTA bisa bekerja pada bandwidth yang lebar ( 800 MHz )
• Konsumsi daya lebih efisien untuk TWTA.
• Tanpa menggunakan linearizer, TWTA harus beroperasi pada 7 dB backoff ( 20% dari kapasitas output maksimum ).
Misal, HPA 700 Watt sebaiknya dioperasikan pada keluaran 150 Watt untuk aplikasi multi carrier.
• SSPA bisa beroperasi pada 3 dB backoff ( 50% dari kapasitas output maksimum ).
Jika Amplifier bekerja pada daerah non-linear, maka akan menimbulkan produk intermodulasi (IM Product).
Amplifier :– Salah satu properti amplifier yang paling penting adalah linearitas.– Untuk aplikasi multicarrier, amplifier harus bekerja di daerah linear supaya tidak
terjadi Intermodulasi.
TWTA vs SSPA• TWTA bisa bekerja pada bandwidth yang lebar ( 800 MHz )
• Konsumsi daya lebih efisien untuk TWTA.
• Tanpa menggunakan linearizer, TWTA harus beroperasi pada 7 dB backoff ( 20% dari kapasitas output maksimum ).
Misal, HPA 700 Watt sebaiknya dioperasikan pada keluaran 150 Watt untuk aplikasi multi carrier.
• SSPA bisa beroperasi pada 3 dB backoff ( 50% dari kapasitas output maksimum ).
Jika Amplifier bekerja pada daerah non-linear, maka akan menimbulkan produk intermodulasi (IM Product).
PSN proprietary@ 2006 23
• Kurva Linearitas :• Kurva Linearitas :
Daerah non-linear : titik 1 dB kompresi dibawah garis interpolasi dari kurva daerah linear.
PSN proprietary@ 2006 24
Antena
• Interface antara saluran transmisi dengan ruang bebas (free space).• Antena tidak memperkuat sinyal, hanya memfokuskan sinyal ke arah
tertentu.
Antena Isotropis :Hanya ada di level konsep, merupakan antena yang meradiasikan energi sama besar ke semua arah (umumnya menjadi referensi dalam perhitungan Gain antena).Di level praktis, pola radiasi antena cenderung terkonsentrasi ke arah tertentu.
Gain Antena :Rasio antara intensitas radiasi maksimum terhadap intensitas radiasi rata-rata dengan input daya yang sama.Semakin fokus antena, beamwidthnya akan semakin kecil / coverage semakin kecil.Antena dengan gain yang tinggi, mempunyai beamwidth yang kecil.Gain antenna merupakan fungsi dari diameter dan frekuensi kerja.
Antena
• Interface antara saluran transmisi dengan ruang bebas (free space).• Antena tidak memperkuat sinyal, hanya memfokuskan sinyal ke arah
tertentu.
Antena Isotropis :Hanya ada di level konsep, merupakan antena yang meradiasikan energi sama besar ke semua arah (umumnya menjadi referensi dalam perhitungan Gain antena).Di level praktis, pola radiasi antena cenderung terkonsentrasi ke arah tertentu.
Gain Antena :Rasio antara intensitas radiasi maksimum terhadap intensitas radiasi rata-rata dengan input daya yang sama.Semakin fokus antena, beamwidthnya akan semakin kecil / coverage semakin kecil.Antena dengan gain yang tinggi, mempunyai beamwidth yang kecil.Gain antenna merupakan fungsi dari diameter dan frekuensi kerja.
PSN proprietary@ 2006 25
Pola Radiasi & Gain Antena : Pola Radiasi & Gain Antena :
G = 10 * log [ η ( π D / λ )2 ]G = Gain
η = effisiensi
D = Diameter antena
λ = panjang gelombang
Rumus approximasi :
G = 27000 / (HPBW)2
HPBW = degree
Note : akurat untuk Beamwidth yang kecil (diameter antena besar) dengan efisiensi 60 %.
PSN proprietary@ 2006 26
Contoh perhitungan Gain antena : [Konversi decibel]
Diameter : 4.5 m
Frekuensi : 6.5 GHz = 6.5 x 109 Hz
λ : c/f = 3.108/6.5.109 = 0.046
Efisiensi : 0.6 atau 60%
Gain antena ?
Cara 1 :
G = 10 * log [ η ( π D / λ )2 ]
= 10 * log [ η ] + 20 * log ( π D / λ )
= 10 * log [ 0.6 ] + 20 * log ( 3.14 * 4.5 / 0.046 )
= ………………… dB
Cara 2 :
Untuk antena 4.5 m (tipe Suman), HPBW = 0.710 ,
G = 27000 / (HPBW)2
= 10 * log [ 27000 / (0.71)2 ]
= ……………….. dB.
Contoh perhitungan Gain antena : [Konversi decibel]
Diameter : 4.5 m
Frekuensi : 6.5 GHz = 6.5 x 109 Hz
λ : c/f = 3.108/6.5.109 = 0.046
Efisiensi : 0.6 atau 60%
Gain antena ?
Cara 1 :
G = 10 * log [ η ( π D / λ )2 ]
= 10 * log [ η ] + 20 * log ( π D / λ )
= 10 * log [ 0.6 ] + 20 * log ( 3.14 * 4.5 / 0.046 )
= ………………… dB
Cara 2 :
Untuk antena 4.5 m (tipe Suman), HPBW = 0.710 ,
G = 27000 / (HPBW)2
= 10 * log [ 27000 / (0.71)2 ]
= ……………….. dB.
PSN proprietary@ 2006 27
Antena : Azimuth, Elevasi, Polarisasi.Perhitungan Azimuth, Elevasi, dan Polarisasi, merupakan fungsi dari lokasi koordinat stasiun bumi dan lokasi orbit satelit.
Antena : Azimuth, Elevasi, Polarisasi.Perhitungan Azimuth, Elevasi, dan Polarisasi, merupakan fungsi dari lokasi koordinat stasiun bumi dan lokasi orbit satelit.
1A
2A
3A
4A1B
2B
3B
Vertical
Horizontal
E
N=00
S=1800
W
Azimuth
Elevasi
Polarisasi
PSN proprietary@ 2006 28
Link BudgetLink Budget
• Perhitungan link-power budget; transmit power, received power, dan perhitungan selisih power di antara keduanya.
• Berkaitan dengan perangkat yang akan digunakan : ukuran antena, amplifier, modem, dsb.
• Output dari link budget : capacity, quality, cost. [arsitektur sistem komunikasi satelit]
Parameter link budget :Space Segment :
- EiRP- SFD, G/T- Transponder bandwidth.
Ground Segment :- Antena diameter- Amplifier- Bit rate, modulasi, FEC bandwidth.
Transmisi :- Free space loss- Rain attenuation- Pointing loss
Interferensi :- Adjacent satellite- Adjacent channel (multicarrier)- crosspol interference
• Perhitungan link-power budget; transmit power, received power, dan perhitungan selisih power di antara keduanya.
• Berkaitan dengan perangkat yang akan digunakan : ukuran antena, amplifier, modem, dsb.
• Output dari link budget : capacity, quality, cost. [arsitektur sistem komunikasi satelit]
Parameter link budget :Space Segment :
- EiRP- SFD, G/T- Transponder bandwidth.
Ground Segment :- Antena diameter- Amplifier- Bit rate, modulasi, FEC bandwidth.
Transmisi :- Free space loss- Rain attenuation- Pointing loss
Interferensi :- Adjacent satellite- Adjacent channel (multicarrier)- crosspol interference
PSN proprietary@ 2006 29
Bandwidth vs Power Limited :
– Bandwidth / Power merupakan faktor pembatas kapasitas link per transponder.– Perangkat yang digunakan harus disesuaikan agar diperoleh kualitas link yang
diinginkan (modulasi, FEC, antena, ODU).
Contoh perhitungan :Link IDR Telkomsel,
Bit rate : 2048 kbps, modulasi : QPSK, FEC rate : ¾, spacing : 1,3.
Bandwidth : 1800 kHz.
Transponder bandwidth : 36 MHz = 36000 kHz.
Maka, kapasitas link : 36000 kHz / 1800 kHz = 20 link = 10 E1 (full duplex)
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka bisa diperoleh hasil berupa parameter kualitas link yang dinyatakan dalam EbNo (BER). Jika perangkat yang digunakan sudah ditentukan, maka bisa diketahui cost yang diperlukan untuk membangun satu link komunikasi satelit.
Bandwidth vs Power Limited :
– Bandwidth / Power merupakan faktor pembatas kapasitas link per transponder.– Perangkat yang digunakan harus disesuaikan agar diperoleh kualitas link yang
diinginkan (modulasi, FEC, antena, ODU).
Contoh perhitungan :Link IDR Telkomsel,
Bit rate : 2048 kbps, modulasi : QPSK, FEC rate : ¾, spacing : 1,3.
Bandwidth : 1800 kHz.
Transponder bandwidth : 36 MHz = 36000 kHz.
Maka, kapasitas link : 36000 kHz / 1800 kHz = 20 link = 10 E1 (full duplex)
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka bisa diperoleh hasil berupa parameter kualitas link yang dinyatakan dalam EbNo (BER). Jika perangkat yang digunakan sudah ditentukan, maka bisa diketahui cost yang diperlukan untuk membangun satu link komunikasi satelit.
PSN proprietary@ 2006 30
Link BudgetLink Budget
Power Requirement (EiRP uplink):• Total power from all link must be 6 dB
below saturated point.• Limited by SFD values, may vary for
different location. • SFD relate with G/T
Power Requirement (EiRP uplink):• Total power from all link must be 6 dB
below saturated point.• Limited by SFD values, may vary for
different location. • SFD relate with G/T
Apstar-VI- SFD setting
- 6 dB Back-off
- Nr of carriers
- Spreading loss 162.1 dB
- Other losses 0.5 dB
EiRP
EiRP
EiRP EiRP
Antenna gain : 47.5 dB
Pt = EiRP – G – Line Loss
PSN proprietary@ 2006 31
Link Budget (Cont.)Link Budget (Cont.)
Example :- SFD = -90 dBW/m2 - Carrier = 30 = 14.77 dB
EiRP = -90 – 6 – 14.5 – 162.1 – 0.5 = 51.8 dBW
Pt = EiRP – G – line loss = 51.8 – 47.5 – 1
= 5.3 dBW
= 3.5 Watt
Example :- SFD = -90 dBW/m2 - Carrier = 30 = 14.77 dB
EiRP = -90 – 6 – 14.5 – 162.1 – 0.5 = 51.8 dBW
Pt = EiRP – G – line loss = 51.8 – 47.5 – 1
= 5.3 dBW
= 3.5 Watt
PSN proprietary@ 2006 32
Link Budget (Cont.)Link Budget (Cont.)
Total link (including rain loss and other interference)Total link (including rain loss and other interference)
Apstar-VI
Rain loss Rain loss
EiRP up
FSL up
iBO
FSL down
oBO
EiRP down
Interferences:
- Adjacent satellite
- X Pol
- IM product
- Adjacent channel
Calculation :
C/N up, C/N down
C/N total
EbNo
PSN proprietary@ 2006 33
LINK BUDGET FORMULALINK BUDGET FORMULA
C/N required = Eb/No +10*LOG(DR) -10LOG(Occ_bw)
-10*LOG(1-OH/TR)
C/N required = Carrier to Noise ration required by modem Eb/No = Energy per-bit over noise density DR = data rate Occ_BW = TR/m OH = Not-protected Overhead bits TR = transmission rate
C/N required = Eb/No +10*LOG(DR) -10LOG(Occ_bw)
-10*LOG(1-OH/TR)
C/N required = Carrier to Noise ration required by modem Eb/No = Energy per-bit over noise density DR = data rate Occ_BW = TR/m OH = Not-protected Overhead bits TR = transmission rate
PSN proprietary@ 2006 34
C/N uplink = ES_EIRP - FSLup - PTLup -RLup + satG/T + 228.6 -10*LOG(Occ_bw)
ES_EIRP = earth station EIRP = power + Gtx RLup = Rain loss, uplink (see training book chapt. VII) PTLup = transmit earth station pointing loss k=konstanta Boltzman, 1.38 x10-23 J/K =-228.6 dB G/T=Gain over Temperature, dB/K Bw=Allocated Bandwidth (Hz)
C/N UPLINK
PSN proprietary@ 2006 35
C/N DOWNLINKC/N DOWNLINK
C/Ndownlink= EIRPdn- FSLdn- RLdndn n+G/Tdn-k-Bw
EIRPdn=EIRPsatelit
G/Tdn=Gain antenna over temperature dari earth station penerima, dB/K
k=konstanta Boltzman, 1.38 x10-23 J/K Bw=Allocated Bandwidth (Hz)
C/Ndownlink= EIRPdn- FSLdn- RLdndn n+G/Tdn-k-Bw
EIRPdn=EIRPsatelit
G/Tdn=Gain antenna over temperature dari earth station penerima, dB/K
k=konstanta Boltzman, 1.38 x10-23 J/K Bw=Allocated Bandwidth (Hz)
PSN proprietary@ 2006 36
(C/N) TOTAL
Dari perhitungan (C/N)uplink dan (C/N)downlink,
maka dapat dihitung C/N total sbb:
PSN proprietary@ 2006 37
INTERFERENSI
(C/I) inter-system : Interferensi dari adjacent satellite (C/I sat) Interferensi dari terrestrial system (C/I terr)
(C/I) intra-system: Cross-polarisasi (C/Ix) Intermodulasi (C/Im) Interfernsi dari adjacent channel (C/Ia)
PSN proprietary@ 2006 38
SUN OUTAGE SUN OUTAGE
Sun outage terjadi pada saat posisi bumi, satelit, dan matahari berada pada satu garis lurus.
Sun Outage terjadi dua kali dalam setahun , yaitu di bulan Maret dan September ( vernal equinox dan autumn equinox).
Degradasi yang terjadi dapat mengakibatkan putusnya link sesaat.
Sun outage terjadi pada saat posisi bumi, satelit, dan matahari berada pada satu garis lurus.
Sun Outage terjadi dua kali dalam setahun , yaitu di bulan Maret dan September ( vernal equinox dan autumn equinox).
Degradasi yang terjadi dapat mengakibatkan putusnya link sesaat.
PSN proprietary@ 2006 39
Satellite Communication ServicesSatellite Communication Services
• Mobile Satellite Service– Voice Communication, Data
Communication
• Mobile Satellite Service– Voice Communication, Data
Communication
• Fixed Satellite Service– TV Broadcasting, Voice
Communication, Video Conference, Data Communication
• Fixed Satellite Service– TV Broadcasting, Voice
Communication, Video Conference, Data Communication
PSN proprietary@ 2006 40
PSN Satellite SystemPSN Satellite System
PSN proprietary@ 2006 41
PSN Fixed Satellite Systems
PSN proprietary@ 2006 42
PSN Fixed Satellite Services
XPress Connection
Rural public telephone services
XPress Connection
Rural public telephone services
Private Line
Close user group Voice & data services
Bina
Broadband IP over DVB data services
SCPC Services
Satellite backbone services
PSN proprietary@ 2006 43
PSN proprietary@ 2006 44
Quiz :Quiz :
1. Sebutkan komponen-komponen space segment.2. Hitung gain antena parabola 3.7 m pada frekuensi 6.5 GHz
dengan efisiensi 60%.3. Apa saja faktor yang membatasi kapasitas link pada
transponder ?4. Apa tujuan dari perhitungan link budget ?5. Sebutkan parameter-parameter dalam perhitungan link
budget ! Minimal 4.
1. Sebutkan komponen-komponen space segment.2. Hitung gain antena parabola 3.7 m pada frekuensi 6.5 GHz
dengan efisiensi 60%.3. Apa saja faktor yang membatasi kapasitas link pada
transponder ?4. Apa tujuan dari perhitungan link budget ?5. Sebutkan parameter-parameter dalam perhitungan link
budget ! Minimal 4.
PSN proprietary@ 2006 45
Konversi Watt – Logaritmik unitKonversi Watt – Logaritmik unit
Decibel [ dB ] : rasio relatif terhadap suatu nilai dalam satuan logaritmik.- dBW : decibel relatif terhadap 1 Watt
- dBm : decibel relatif terhadap 1 miliWatt
Contoh :
10 Watt = 10000 miliWatt
[dBW] = 10 * log [ 10 ] = 10 dBW
[dBm] = 10 * log [ 10000 ] = 40 dBm
[ previous ]
Decibel [ dB ] : rasio relatif terhadap suatu nilai dalam satuan logaritmik.- dBW : decibel relatif terhadap 1 Watt
- dBm : decibel relatif terhadap 1 miliWatt
Contoh :
10 Watt = 10000 miliWatt
[dBW] = 10 * log [ 10 ] = 10 dBW
[dBm] = 10 * log [ 10000 ] = 40 dBm
[ previous ]