dasar2 diagnostik radiologi, prof.bachtiar

Upload: ali-rumi

Post on 16-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

diagnostik

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    1/59

    DASAR-DASAR

    DIAGNOSTIK RADIOLOGIBachtiar Murtala

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    2/59

    Tujuan pembelajaran

    Memahami dasar-dasar pencitraan

    radiologi terutama yang konvensional. Mengetahui macam-macam sinar,proses

    terbentuknya dan sifat2nya

    Mengetahui efek biologik

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    3/59

    Pendahuluan

    Radiologi = Ilmu Sinar cabang ilmu kedokteran yg

    menggunakan sinar2(pengion atau non-pengion),

    baik untuk diagnostik maupun untuk terapi

    Sinar pengion sinar X atau sinar gamma

    Sinar non-pengion Ultrasound (US) & Magnetic

    Resonance Imaging ( MRI )

    Radiologi : Diagnostik : - konvensional- Imaging :CT,US, MRI,

    Nuclear Medicine, DSA

    Terapi : kanker

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    4/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    5/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    6/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    7/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    8/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    9/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    10/59

    Sejarah

    8 Nov 1895 di Jerman --. Prof Wilheim ConradRoentgen menemukan suatu jenis sinar baru

    selanjutnya disebut sinar X atau sinar Roentgen

    Penemuan besar abad 19 .

    1896 Henri Becquerelradioaktif uranium

    1898 Madame Marie Curie radioaktif radium

    Sampai sekarang ini Radiologi terus berkembang,baik yang menggunakan sinar X dan radioaktif

    maupun sumber radiasi nonpengion, seperti US

    dan MRI

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    11/59

    Macam-macam sinar

    Elektromagnetik Sinar XSinar Gamma

    - Sinar inframerah

    - Sinar ultraviolet- Sinar terlihat- Gelombang radio

    Partikel- elektron- proton- dendron- sinar

    - sinar

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    12/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    13/59

    RADIOAKTIVITASDisintegrasi spontan dari suatu inti

    atom membentuk suatu nuklida yg

    berbeda nomor atomnya. Disintegrasi

    selalu disertai pelepasan sinar gammadan partikel alfa atau beta.

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    14/59

    Bahan radioaktiv mempunyai waktuparuh/half-life yaitu waktu yg

    digunakan oleh atom-atom untuk

    meluruh hingga tinggal setengahnya.

    Half-life dan energi sinar gamma dari

    sejumlah bahan radioaktif yg dipakai

    dalam dunia kedokteran

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    15/59

    Nama Radioaktif Energi SinarGamma

    ( MeV )

    Half - life

    - Radium-226 0.029-2.43 1620 Th

    - Caesium-137 0.662 30 Th

    - Cobalt- 60 1.17 & 1.33 5,3 Th

    - Iridium-192 0.296 & 0.613 74 hari

    - Iodine-131 0.364 & 0.637 8 hari- Gold-198 0.411 2-7 hari

    - Technetium-99m 0.140 6 jam

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    16/59

    Interaksi Radiasi dengan Materi

    Absorbsi energi radiasi oleh

    materiattenuasi

    Energi melemah dan arahberubahscatter

    1. Absorbsi Fotolistrik

    2. Efek Compton

    3. Pair Production

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    17/59

    SINAR XPembangkit Sinar X, syaratnya :

    1. Ada sumber elektron (listrik)2. Gaya percepatan elektron

    3. Ruang hampa udara

    4. Alat pemusat berkas sinar (focusing cup)

    5. Benda penghenti elektron

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    18/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    19/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    20/59

    Output tabung Roentgen, td:

    - Sinar X 1%

    - Panas 99%

    Jadi perlu sistem pendingin :udara, air,minyak

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    21/59

    Sifat-sifat Sinar X danSinar Gamma

    1. Mempunyai daya tembus (penetratingpower) karena panjang gelombang

    sangat pendek.

    2. Atenuasi(perlemahan) sewaktumengenai bahan

    3. Scatter (sinar hambur )

    4. Efek Luminiscent (fluoresensi dan

    phosphorescensi)

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    22/59

    5. Efek fotografis

    6. Keluar dari fokus sebagai garis lurusdan memancar secara divergen

    7. Ionisasi (ionizing effect)

    8. Efek Biologik

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    23/59

    Sinar Gamma

    Mirip sinar X, keduanya merupakan

    sinar elektromagnetik, bersifatmengionisasi materi/atom, memiliki

    panjang gelombang yg pendek

    sehingga daya tembusnya besar.

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    24/59

    Sinar X Sinar Gamma

    1. Pembangkit Tabing Roentgen Radioisotop

    2.Panjang Gelombang Heterogen Homogen

    3. Pancaran Radiasi Terjadi bila pesawat

    dinyalakan

    Terus-menerus dan spontan

    4. Half-life Tidak ada Ada

    5. Penggunaan Diagnostik dan

    Terapi

    Terapi dan diagnostik

    Beberapa perbedaan :

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    25/59

    Teknik Pembuatan Foto(Radiografi)

    Terdiri dari 2 tahap :

    1. Pemotretan dlm ruang pesawat roentgen

    2. Processing di kamar gelap

    Pemotretan

    Faktor2yg berpengaruh terhadap kualitas gambar

    a. Pengaturan data elektrik pesawat meliputi :

    kV,mA , dan s (waktu)

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    26/59

    b. Densitas dan kontras

    Densitas ad. Kehitaman pd film.Ditentukan oleh banyaknya sinar ygterbentuk.

    Sinar X ionisasi AgBr pd film Ag+&Br-reduksi menjadi Ag2O (kehitamanfilm). Densitas dipengaruhi pulakerapatan& nomor atom bahan.

    Kontras ad. Perbedaan bagian2yg hitam/gelap dan putih/terang pd film.

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    27/59

    C. Scatter/ sinar hambur

    Merupakan musuh utama pembuatan

    radiografi. Scatter menyebabkan

    kekaburan gambar & meningkatkan dosisradiasi pd diri penderita.

    Karena itu perlu usaha2untuk

    mengurangi scatter, dgn jalan :

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    28/59

    1. Mencegah scatter mencapai penderita

    Conus berfungsi mengurangi

    pembentukan sinar hambur, tebuat dari

    besi / aluminium

    Diafragma (Collimator)

    Terpasang pd pesawat roentgen,

    berfungsi mengatur luas lap. Dan

    mencegah diteruskannya sinar hambur

    yg terbentuk antara tabung roentgen

    dgn diafragma

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    29/59

    2. Mencegah scatter mencapai film

    Kompressi

    Alat yg digunakan u/ mempertipis tebal

    obyek shg lintasan sinar jauh lebih pendek

    & scatter menjadi minimal

    Perbesar jarak obyek dgn film

    Sinar hambur kurang yg mencapai film,

    tetapi menimbulkan kekaburan gambar &

    magnifikasi

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    30/59

    F i l t e r

    Untuk menahan sinar2hambur yg energinyasudah lemah

    G r i d

    Inilah yg paling populer digunakan.Merupakan lapisan2 tipis dari timbal &lapisan2 dari bahan radiolusen sepertikayuatau plastik. Lapisan timbal ada ygbersusun miring disebut Lysholm,ditempatkan langsung & tidak bergerakdiatas kaset (stationaary grid). Grid vertikaldigerakkan o/ motor listrik (moving grid)atau Potter-Bucky diaphragma.

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    31/59

    d. Focal Spot/ Targetmakin kecil, makin tajam gambar, tetapi daya

    tahannya kurang terutama terhadap panas ygterbentuk.

    e. Jarakterdiri 2 hal yaitu : 1. Kekaburan geometris

    2. Hk.kuadrat terbalik

    Kekaburan geometris dpt dikurangi dgn :

    Focal spot lebih kecil

    Jarak obyek-film diperkecil (paling utama)

    Jarak focus-obyek diperbesar

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    32/59

    f. Intensifying Screen

    Lembaran penguat yg terdiri dari bahanyg dpt berphosphorescensi seperti Ca-

    Wolframat, Barium Sulfat timbal, Zink

    Sulfida. Terletak didepan & dibelakang

    film didalam kaset.

    Keuntungannya mengurangi

    kekuatan sinar X yg diperlukan & dosis

    radiasi terhadap penderita.

    Kelemahan gbr relatif lebih kabur

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    33/59

    g. Bagian tubuh yg difotoObyek yg tipis seperti ekstremitashanya perlu kV rendah & tidak perlugrid. Obyek yg tebak seperti kepala,abdomen, perlu kV tinggi & grid.

    h. Posisi penderitaPosisi yg umum adalah :PA : posterior-anterior, maksudnya

    sinar X lebih dulu mengenai bagian

    tubuh posterior lalu menembus keanterior.

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    34/59

    AP : Anterio-posteriorkebalikannya

    Lateral kiri : film di kiri penderita, sinar dari

    kanan

    Lateral kanan : kebalikannyaOblik : arah sinar membentuk sudut

    terhdp bidang transversal tubuh.

    Dikenal RAO,LAO,RPO & LPO

    Dekubitus : RLD & LLD

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    35/59

    i. F i l m

    Film roentgen td 7 lapisan yg tebal seluruhnya

    < 2 mm.

    Lap 1 & 7lap.pelindung dr pengaruh

    mekanik

    Lap 2 & 6

    emulsi yg td gelatin & butir Ag Bryg sensitif terhdp sinar X & sinar biasa

    Lap 3 & 5perekat emulsi pd bahan dasar

    Lap 4bahan dasar td cellulose acetat atau

    polyester yg transparan & kebiruan-biruan.

    Dari besarnya butiran AgBr dikenal 3 macam

    film : film dgn butiran AgBr kasar, sedang &

    halus.

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    36/59

    Dikenal pula :

    1. Film nonscreen

    AgBr lebih tebal2. Film Screen AgBr lebih tipis

    Waktu Ekspos

    Pada anak2yg tidak kooperatif &

    cenderung bergerak, waktu ekspos harus

    dibuat sesingkat mungkin,karena itu mA-

    nya dinaikkan agar mencapai mAs ygoptimal .

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    37/59

    Processing di kamar gelap

    Kamar gelap berfungsi untuk :

    Pencucian film Penyimpanan film

    Pengisian & pengeluaran film dari kaset

    Processing film dpt dilakukan dgn :

    Mesin otomatis

    Manual

    Film yg sudah terekspos sinar X telahmengandung bayangan latent yg belum terlihat,

    sehingga perlu processing/pencucian di kamar

    gelap.

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    38/59

    Cairan pembangkit (Developer)mengandung :

    Developing agent-Phenidon berfungsi

    merubah Ag+menjadi Ag2O (hitam)

    Natrium Sulfida preservative agent

    Natrium karbonat aktifator/akselerator

    Kalium Bromida restrainerLamanya dlm larutan kl. 5 menit

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    39/59

    Fixer (Larutan penetap), berisi :

    Natrium Thiosulfat Clearing agent

    Natrium Sulfida

    preservative agentAkuin tawas

    Asam asetatacidifier

    Fungsinya :

    - menghentikan kerja proses developer

    - membersihkan AgBr yg tdk kena sinar X

    Lamanya : 2 kali waktu developer

    Sebelum film ke fixer, hrs dibilas air mengalir

    kl.30 detik. Dari fixer film direndam di air kl 30-

    60 menit. Selanjutnya dikeringkan

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    40/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    41/59

    Bayangan dasar Radiografi

    1. Hiperradiolusen udara bebas

    2. Radiolusen paru, lemak

    3. Intermediate soft tissue, jantung,hepar

    4. Radiopak Ca-density, Bone density

    5. Hiperradiopak metal density

    USG Echo

    CT Dense

    MRI Intense

    Nuklir Hot, Cold

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    42/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    43/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    44/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    45/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    46/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    47/59

    Efek Biologik Radiasi

    Disebabkan efek ionisasi sinar X atau sinar

    radioaktif.

    Sinar X atau gamma yg mengenai bahan

    biologik akan menyebabkan :

    Proses fisikafisiko-kimiawibiokimiawiefek biologik

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    48/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    49/59

    Efek radiasi pengion pada manusia ;

    a) Efek cepat (early,immediate) ;1. Acute radiation synd :-Haematologic synd

    -gastrointestinal synd

    -CNS synd

    2. Local tissue damage ; a. Skin

    b. Gonads

    c. Extremities

    3. Haematologic depression4. Cytognetic damage

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    50/59

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    51/59

    b) Efek lambat (delayed, latent)

    1. Leukemia

    2. Malignitas lain spt : tulang, paru, tiroid

    3. Local tissue damage : kulit,gonad, mata

    4. Life-span shortening

    5. Genetic damage

    c) Efek pada fetus

    1. Leukemia

    2. Kematian prenatal

    3. Kematian neonatal

    4. Malformasi kongenital

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    52/59

    Dapat juga dibedakan atas :

    Efek somatic & efek geneticEfek stokhastik (nondeterministik) dan

    efek nonstokhastik (deterministik)

    Stokhastik tdk mengenal dosis ambang,manifest setelah masa tenang yg lama.

    Keparahan tdk tergantung dosis . Tidak

    terdpt penyembuhan spontanContoh : leukemia, kanker (somatic) dan

    penyakit keturunan (genetic)

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    53/59

    Nonstokhastik Ada dosis ambang

    Manifestasinya cepatKeparahan tergantung dosis

    Contoh : luka bakar, sterilitas, katarak (somatic)

    Dilakukan terhdp : 1. Penderita

    2. Pekerja radiasi3. Masyarakat umum/sekitar

    PROTEKSI RADIASI

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    54/59

    Prinsip utama Proteksi :

    1. Waktu tekan sesingkat mungkin waktu

    ekspos, dosis radiasi yg diterima

    berbanding lurus dgn lamanya radiasi

    2. Jarak perlebar jarak antara sumberradiasi dgn org yg diekspos. Penurunan

    dosis mengikuti hukum kuadrat terbalik

    3. Alat2

    pelindung radiasi

    antara sumberradiasi dgn org yg terekspos. Mis : sarung

    tangan, apron yg ada lapisan Pb

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    55/59

    Maximum Permissible Dose (MPD)

    adalah dosis maksimum yg diperbolehkan.

    Dosis untuk SELURUH TUBUH bagi

    petugas ditentukan oleh formula berikut :

    MPD = 5 (N-18) rem

    dimana N umur

    rem ( roentgent equivalent man)

    Tabel MPD berbagai kalangan

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    56/59

    Tabel MPD berbagai kalangan

    Kelompok M P D

    Petugas RadiasiTahunanJangka PanjangKulit

    TanganLenganOrgan lainnyaWanita hamilMahasiswa/siswa

    Populasi umumGenetik

    somatik

    5 rem/th(N18 ) rem

    15 rem/th

    75 rem/th30 rem/th15 rem/th0,5 rem/th0,1 rem/th

    0,17 rem/th0,17 rem/th

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    57/59

    DOSIMETRI

    Rad = Roentgent absorbed dose (dipakaipada radioterapi)

    Rem = Roentgent equivalent man (dipakai

    pada proteksi radiasi)

    1 Radad. Absorbsi enegi dari sinarpengion sebesar 100 erg/ gr

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    58/59

    1 Remad. Satuan dari berbagai tipe radiasi

    yg menghasilkan efek biologik yg sama

    pd manusia yg terjadi akibat absorbsi 1

    Roentgent sinar X atau gamma. Jadi

    mempehitungkan RBE

    RBE= Relative Biological Effectiveness ad.

    Perbandingan dosis sinar X 250 kV dgn

    dosis radiasi lain yg memberikan efekbiologik yg sama

  • 5/26/2018 Dasar2 Diagnostik Radiologi, Prof.bachtiar

    59/59