debate: apakah quran wahyu tuhan?

23
DEBAT: APAKAH QURAN WAHYU TUHAN? Sebuah Analisa Historis

Upload: islamexpose

Post on 06-Apr-2016

254 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Yang Mana Sabda Tuhan: Injil atau Qur'an? Klaim islam mengatakan bahwa Qur'an bukan saja wahyu dari Tuhan tetapi juga Firman Tuhan yg terakhir pada umat manusia. Setiap hurufnya bebas dari pengaruh manusia, suci, memiliki otoritas & integritas. >> Semua bangunan klaim islam itu runtuh seketika disentil jari analisa historis, sehingga muslim butuh buldozer untuk membersihkan puing-puingnya. Selamat mengaji Kebenaran.

TRANSCRIPT

Page 1: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

DEBAT:

APAKAH QURANWAHYU TUHAN?

Sebuah Analisa Historis

Baca-an serius buat

yg serius rindu Kebenaran

Page 2: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

The Leicester Debate: Jay Smith vs. Shabir Ally

Yang Mana Sabda Tuhan:Injil atau Qur'an?

Inilah topik debat di Universitas Leicester University, 8 May 1998oleh Jay Smith, apologis Kristen di London, dan Shabir Ally dari theCanadian Islamic Propagation Centre.

Siapa Jay Smith? Dapat ditelusuri di link ini.

Sekitar 600 siswa memenuhi The Rattray Lecture Theatre dengan banyaklagi berkumpul di pintu-pintu dan gang-gang sekitar ruang pertemuan. Danada sekitar 200 orang menonton lewat layar TV yg disediakan kampus.

Para 'pakar' Liberal

Meminjam materi 'pakar' Kristen Liberal, Shabir sebelumnya menyerangotentisitas Injil Perjanjian Baru; menunjuk pada tuduhan tambal sulam,tidak konsisten dalam manuskrip-manuskrip dan mengatakan bahwabeberapa buku (eg. 2 Peter) tidak ditulis oleh para apostle.

Ia menggunakan karya-karya Bruce Metzger, emeritus professor of NewTestament at Princeton theological Seminary, dan penulis ‘Manuscripts of theGreek Bible’. Saat debat berlangsung nampak jelas bahwa ia sekedarmengutip (copy-paste) dari Metzger, dan sebenarnya Bruce Metzger sendirimengutip pendapat-pendapat dari penulis lain.

Bukti Manuskrip

Jay Smith memulai pembelaannya dengan resume dampak Injil terhadapsejarah dunia sebelum menguraikan dukungan Qur’an pada otoritas Injil danmembedakan bukti arkeologis dan manuskrip kedua kitab suci itu.Dalam diskusi, Qur’an kalah telak.

Dalam balasannya, Shabir menekankan kembali point-pointnya terdahuludan kemudian mengritik keras hukum-hukum Perjanjian Lama. Seperti juga

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 1

Page 3: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

di Birmingham ia tidak berupaya [baca: tidak mampu] membela historisitasQur’an dan tradisi Islam.

Pembalasan Jay menunjukkan fakta bahwa hingga kini para akademisiMuslim belum memiliki jawaban atas pertanyaan otentisitas historis Quran-nya sendiri. Ia lalu menunjukkan sebuah buku berjudul ‘101 Penjelasan AtasKontradiksi Dalam Injil’ menjawab buku Shabir yg tadinya disampaikan diBirmingham.

Diskusi Berguna

Setelah debat itu, beberapa siswa Muslim menghampiri Shabir dan bertanyamengapa ia tidak sanggup membela historisitas Qur’an. Jelas bahwa merekamenunggu jawaban yg ia tidak mampu berikan. Dua kelompok siswa Muslimdan siswa atheis mengucapkan selamat kepada Jay Smith.

Buku ‘Penjelasan Atas Kontradiksi Dalam Alkitab (PL-PB)’ bisadidapatkan gratis via email: [email protected]

Kritik historis Jay Smith terhadap Qur’an dan Hadis dibahas dalam isu Isa alMasih dalam judul ‘Problems With The Qur'an’.

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 2

Page 4: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

Debat Kedua;vs. Jamal Badawi

"Is The Qur'an The Word of God?"

BY JAY SMIthn

A: PENDAHULUAN

Bulan Agustus 1995 saya diundang berdebat tentang topik, "Apakah Qur'anAdalah Firman Tuhan?" dengan Jamal Badawi. Debat ini berlangsung diTrinity College, Cambridge dan setelah tesis kami berdua disampaikankepada hadirin, disediakan 1 jam bagi pertanyaan untuk hadirin Muslimmaupun non-Muslim. Dibawah ini adalah isi tesis saya dalam debat itu.

Karena tingginya perhatian pada topik ini, kami menempatkan tesis inibeserta dengan 10 tesis apologis lainnya dan beberapa sanggahan Muslimdisini.---------------------------------

Islam mengatakan bahwa Qur'an bukan saja wahyu dari Tuhan tetapipengungkapan terakhir kepada umat manusia. Ini bisa dilihat dari klaimislam tentang quran sebagai "Ibu semua kitab" dalam Surah 43:2-4. Muslimbersikeras bahwa Qur'an adalah ungkapan pernyataan Tuhan paling akhirdan setiap kata dalam Quran sama persis dengan apa kata Allah. KitabQuran yang asli disimpan di surga. Surah 85:21-22 mengatakan, "Nay this isa glorious Qur'an, (inscribed) in a tablet preserved." Para pakar Islam olehkarena itu mengatakan bahwa surah ini merujuk pada kitab Quran yangdisimpan di surga dan oleh karena itu tidak pernah diciptakan. Qur'an ygtersebar di bumi adalah identik dengan yg disimpan di surga, bahkan sampaikepada tanda titik, judul dan pembagian bab. Persis sama!

Menurut tradisi Muslim, wahyu-wahyu ini diturunkan (Tanzil atau Nazil),pada bagian langit ketujuh yg paling bawah pada bulan Ramadan, padamalam lailat al Qadari (Surah 17:85). Sejak itu wahyu-wahyu diturunkan

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 3

Page 5: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

pada Muhamad secara bertahap, sesuai kebutuhan, lewat Jibril (Surah25:32). Jadi, setiap huruf bebas dari pengaruh manusia, sehinggamenampakkan Qur'an sebagai suci, memiliki otoritas dan integritas.

Pernyataan-pernyataan diatas tidak pernah terbukti benar. Karena orangselalu enggan untuk memaparkan pertanyaan tentang Qur'an dan Muhamadkarena takut mengundang reaksi negatif. [Karena muslim memang alergiterhadap setiap pemikiran kritis. Makanya mayoritas masyarakatarakatmuslim kagak pernah maju-maju sampe sekarang, tetep miskin, stupid danterbelakang. Kalo mau pinter dan maju harus sekolah dan berguru ke orang-orang ‘kafir’ di dunia Barat sana. Banyak yg meninggalkan negerinya sendiriuntuk mendapatkan kehidupan yg lebih layak di negeri kafir. Tapi setelahhidup enak di negeri kafir, bukannya berterimaksih malah mau ngejadiinBarat sebagai negeri taklukan islam! Sungguh masyarakatarakat muslim ygtak tahu balas budi. Memang islam tak pernah mengajarkan orang untukmenjadi baik budi. -adm].

Baru sekarang, para pakar Islam sekuler menguji kembali sumber-sumberislam ini. Dan mereka menemukan bahwa Qur'an tidak diturunkan kepadasatu orang, tetapi merupakan kumpulan atau pengeditan oleh sekelompokorang selama beberapa abad (Rippin 1985:155; dan 1990:3,25, 60). Jadi,Qur'an yg kita baca sekarang tidak sama dengan apa yg ada pada abad ke7M. Kemungkinan merupakan hasil abad 8M dan 9M (Wansbrough1977:160-163). Akibatnya, tahap pembentukan Islam, menurut mereka,tidak berlangsung pada masa Muhamad, namun berkembang selama 200-300 tahun berikutnya setelah kematian nabi islam (Humphreys 1991:71, 83-89).

Sumber-sumber materi bagi periode ini sangat sedikit. Dan diluar Qur'an,semua sumber berusia jauh setelah abad 7. Sebelum tahun 750M kita tidakmemiliki dokumen yg bisa diverifikasi yg bisa menjelaskan periodepembentukan Islam ini (Wansbrough 1978:58-59). Tidak ada satupunmateri yg eksis guna membuktikan materi tradisi Islam ini. Dokumenberikutnya hanyalah mencontek dokumen-dokumen sebelumnya, yg tidaklagi eksis (kalau memang pernah eksis). [Crone 1987:225-226; Humphreys1991:73].

Periode klasik ini (sekitar 800 AD) menggambarkan masa lalu tetapi darisudut pandangnya sendiri, seperti orang dewasa menulis tentang masakecilnya yg cenderung mengingat-ngingat hal yg manis-manis saja sehinggakesaksian ini bersifat tidak obyektif dan oleh karena itu tidak dapat diterimasebagai otentik (lihat studi Crone tentang problema tradisi, khususnyamereka yg tergantung cerita-cerita para penyair setempat di Mekah... 1987,pp.203-230 dan ‘Slaves on Horses’, 1980, pp.3-17).

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 4

Page 6: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

Akibatnya, jurang pendapat antara pakar sejarah dengan Muslim semakinbesar: Muslim ortodox percaya penuh bahwa wahyu Islam adalah intervensiIlahi lewat Jibril selama periode 22 thnn (610-632 A.D.), masa ygmenetapkan hukum dan tradisi yg akhirnya membentuk Islam. Tetapi teoriini pula diragukan sejarawan sekuler karena ini mengasumsikan bahwa padaabad ke 7, Islam, sebuah agama yg terdiri dari hukum dan tradisi ygnjelimet dibentuk dalam sebuah budaya nomad terbelakang dan berfungsipenuh dalam hanya 22 thnn.

Wilayah Arabia sebelumnya tidak dikenal sebagai wilayah dunia beradab.Periode ini bahkan dicap sebagai periode Jahiliyah (period keterbelakangan).Wilayah Arabia sebelum Muhamad tidak memiliki budaya maju, apalagiinfrastruktur yg diperlukan untuk menciptakan keadaan yg mendukungpembentukan Islam (Rippin 1990:3-4). Jadi, bagaimana Islam diciptakansecepat dan serapih itu? dalam lingkungan padang pasir yg terbelakang?

Muncullah kelompok-kelompok pakar sejarah baru tentang Islam, sepertidari. John Wansbrough, Michael Cook [dari SOAS, London], Patricia Cronedari Oxford - Cambridge, Yehuda Nevo dari University of Jerusalem,Andariew Rippin dari Canada, dll.

Tulisan saya ini didasarkan atas studi mereka guna dapat mengerti asal-usulQur'an. Ini merupakan materi yg perlu dihadapi para apologis Muslimdengan serius karena kebanyakan data mereka meragukan claim-claim parapakar Muslim tradisonal tentang Qur'an dan Muhamad.

Mari kita mulai.

B: PROBLEMA dengan TRADISI-TRADISI ISLAM

B1: SUMBER-SUMBER ISLAMSemua studi tentang Quran harus dimulai dengan masalah sumber-sumberprimer dan sumber-sumber sekunder. Sumber-sumber primer adalah materiyg paling dekat pada peristiwa yang bersangkutan. Sumber sekunder hanyamenyangkut materi akhir-akhir ini, dan tergantung sumber-sumber primer.

Dalam Islam, sumber-sumber primer yg kita miliki adalah 150-300 thnnsetelah peristiwa yang bersangkutan, dan oleh karena itu cukup jauh dariperistiwa tersebut (Nevo 1994:108; Wansbrough 1978:119; Crone1987:204).

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 5

Page 7: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

Oleh karena itu, sumber-sumber sekunder, tergantung dari materi lain,kebanyakan tidak lagi eksis.Sumber-sumber pertama dan terbesar adalah "tradisi Muslim atau Islam."

Tradisi Muslim merupakan tulisan-tulisan yg disusun Muslim pada abad ke 8-10M tentang apa yg dikatakan dan dilakukan Muhamad pada abad 7M sertakomentar-komentar tentang Qur'an. Ini merupakan materi yang paling luasyg pernah kita miliki tentang masa dini Islam. Tradisi-tradisi ini juga ditulissecara lebih mendetil, mencakup tanggal-tanggal dan keterangan tentangapa yg terjadi. Mereka merupakan pelengkap Qur'an.

Qur'an sendiri sulit diikuti, membingungkan pembaca karena meloncat daricerita yang satu ke cerita yang lain, dengan sedikit narasi latar belakangataupun penjelasan, oleh karena itulah diperlukan Tradisi karena merekamenambahkan detil-detil yg hilang.

Dalam beberapa hal tertentu, Tradisi lebih kuat ketimbang Qur'an. Contoh,saat Qur'an menyebut tentang tiga kali sholat (surah 11:114; 17:78-79;30:17-18 dan 24:5, sementara Tradisi menyebut lima kali sholat, ygkemudian diterima Muslim. (Glasse 1991:381).

Para pengarang Tradisi ini bukan penulis, melainkan pengumpul dan editoryg mengumpulkan informasi yg disampaikan kepada mereka dan lalumereproduksinya. Ada banyak pengumpul informasi, tetapi empat orangdianggap yg paling otoritatif oleh Muslim dan kesemuanya mengumpulkanmateri mereka antara thnn 750-923 AD. (atau 120-290 tahun setelahkematian Muhamad).

Sirat Rasulullah adalah kesaksian tentang kehidupan tradisonal nabi(termasuk berbagai pertempurannya). Yang paling komprehensif ditulis olehIbn Ishaq (w. 765 AD), walau tidak ada satupun manuskripnya eksis dijaman ini. Akibatnya, kita tergantung Sirat-nya Ibn Hisham (wafat 833 AD),yg katanya diambil dari Ibn Ishaq, meski, menurut pengakuannya sendiri(menurut riset Patricia Crone) ia menghindari topik-topik yg dianggaprawan, seperti hal-hal yg dianggapnya keterlaluan, dan hal-hal yg tidakdapat ia percaya. (Crone 1980:6).

Hadis adalah ribuan laporan pendek atau narasi (akhbar) tentang perkataandan kelakuan muhammad yg dikumpulkan Muslim di abad 9-10M. Yangpaling terkenal adalah koleksi hadis al-Bukhari (w. 870 AD) dan dianggappara muslim sebagai yg paling otoritatif. Ta'rikh adalah sejarah ataukronologi kehidupan sang ‘nabi,’ yg paling terkenal ditulis oleh al-Tabari (w.923 AD) pada permulaan abad ke 10M. Tafsir adalah komentar dan exegesis

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 6

Page 8: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

tentang Qur'an, bahasa dan konteks; yang paling terkenal ditulis al-Tabari(w. 923 AD).

B2: TANGGAL-TANGGAL TERLAMBAT

Nah, pertanyaan pertama adalah, mengapa tradisi-tradisi diatas ini ditulisbegitu terlambat? 150-300 tahun setelah kejadian?

“Kita tidak memiliki satupun kesaksian dari masyarakatarakat Islam selama150 tahun pertama, antara invasi-invasi Arab pertama [permulaan abad ke7] dan timbulnya naratif-naratif sira-maghazi dari literatur Islam paling dini”[menuju abad ke8]. (Wansbrough 1978:119).

Masa’ tidak ada sedikitpun bukti-bukti atas perkembangan tradisi kuno Arabmenuju Islam selama 150 thnn itu? Faktanya memang, kita tidak temukanapa-apa! (Nevo 1994:108; Crone 1980:5)

Muslim ada yg tidak setuju dan bersikeras bahwa ada bukti tradisi-tradisi yglebih dini, khususnya dari Muwatta oleh Malik ibn Anas (lahir thnn 712M danwafat 795M). Norman Calder dalam bukunya ‘Studies in Early MuslimJurisprudence’ tidak setuju dengan tanggal dini itu dan mempertanyakanapakah karya-karya itu bisa diatribusikan kepada para pengarang-pengarang dini. Katanya, kebanyakan teks jaman itu merupakan "teks-tekssekolah," ditransmisikan dan dikembangkan selama beberapa generasi dandalam bentuk yg jelas jauh lebih modern dari pada jaman ‘pengarang-pengarang asli.’

Setelah adanya asumsi bahwa hukum Shafi'i (yg menuntut bahwa semuahadis dicari sumbernya ke Muhamad) hanya berlaku sesudah thn 820, iamenyimpulkan bahwa karena Mudawwana sama sekali tidak menyinggungotoritas kenabian Muhamad (padahal Muwatta melakukannya), ini berartibahwa Muwatta pastilah dokumen paling akhir.

Akibatnya, Calder menempatkan Muwatta tidak sebelum thn 795, tetapisetelah ditulisnya Mudawwana pada thn 854. Malah Calder menempatkanMuwatta bukan di abad ke 7 tapi ke abad 11 di Cordoba, Spanyol (Calder1993). Kalau memang ia benar, maka kita memang tidak memiliki buktiapapun tentang tradisi dari masa permulaan Islam.

Humphreys mengatakan, "Muslimin, kami asumsikan, pastilah sangatberhati-hati dalam mencatat prestasi spektakuler mereka, sementaramasyarakat yg mereka jajah, yg jauh lebih berpendidikan dan beradab, pastisulit mengerti nasib apa yg menimpa mereka." (Humphreys 1991:69)Namun menurut Humphreys, semua yg kita temukan dari periode dini ini

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 7

Page 9: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

adalah sumber-sumber yg , "entah terpecah-pecah (fragmented) ataumewakili perspektif yg sangat spesifik atau bahkan eksentrik," sehinggamenjadikan sulit untuk merekonstruksi abad pertama Islam secara memadai(Humphreys 1991:69).

Pertanyaannya, oleh karena itu, dari mana para penyusun abad ke 8 dan 9Mmendapatkan materi mereka? Jawabannya? Kita tidak tahu! "Bukti atasdokumentasi sebelum 750 AD terdiri dari hampir seluruhnya kutipan-kutipanmeragukan yg tercatat dalam kompilasi abad berikutnya." (Humphreys1991:80)

KESIMPULAN, tidak adanya bukti yg meyakinkan bahwa Tradisi atau bahkanQur'an memang berbicara secara jujur tentang kehidupan Muhamad(Schacht 1949:143-154). Kita diminta untuk percaya bahwa dokumen-dokumen ini, yg tertulis ratusan tahun dianggap akurat, walau tidakdibarengi dengan bukti diluar Isnad, yg tidak lebih dari daftar nama-namamereka yg menurunkan tradisi-tradisi ini. Bahkan Isnad tidak didukung olehdokumen yg bisa membuktikan otentisitas mereka! (Humphreys 1991:81-83). Lebih jelas tentang Isnad, di akhir paper ini.

B2a: TULISANMuslim membela diri dengan mengatakan bahwa tanggal-tanggal terlambatdari sumber-sumber primer itu dikarenakan tradisi tulisan dalam kawasanterisolasi itu pada jaman itu belum ada. Ini jelas omong kosong karenatradisi menulis diatas kertas sudah dimulai jauh sebelum abad ke 7. Kertastulis diciptakan di abad ke empat dan digunakan secara luas di duniaberadab setelah itu. Dinasti Persia, Umayyad, bermarkas di Syria, daerah ygtadinya Kristen Byzantin dan BUKAN Arab. Mereka merupakan budaya majuyg menggunakan sekretaris dalam istana-istana Kalifah, dan membuktikanbahwa penulisan manuskrip sudah dikembangkan disitu.

Dikatakan bahwa jazirah Arab (atau dikenal sebagai Hijaz) di abad ke 7 dansebelumnya merupakan daerah perdagangan dengan karavan-karavanmelewati rute-rute utara-selatan dan mungkin timur-barat. Walau bukti-bukti menunjukkan bahwa perdagangan sebagian besar bersifat lokal (akandidiskusikan nanti), tradisi karavan memang sudah ada. bagaimana parapemilik karavan mencatat harga-harga dagangan mereka? denganmenghafal angka-angka?!

Dan akhirnya, kita harus bertanya, BAGAIMANA KITA BISA MENDAPATKANQURAN, KALAU TIDAK ADA ORANG SAAT ITU YG BISA MENULIS DI ATASKERTAS?!? Muslimin bersikeras bahwa eksistensi sejumlah kodifikasi Quranada tidak lama setelah wafatnya Muhamad, seperti miliknya Abdullah ibn

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 8

Page 10: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

Mas'ud, Abu Musa, dan Ubayy b. Ka'b (Pearson 1986:406). Apa kodeks-kodeks itu kalau bukan dokumen tertulis?

Teks Usman sendiri harus ditulis, kalau tidak maka tidak akan disebut TEKS!Teknologi menulis diatas kertas sudah ada, tetapi karena alasan tertentu,tidak ada data-data yg membuktikan adanya dokumen-dokumen sebelum750 AD.

B2b: UMURPakar Muslim juga ada yg mengatakan bahwa alasan tidak adanya dokumendini itu adalah karena usia tua! Bahan penulisan sumber-sumber primer ituentah rapuh karena usia atau karena manusia tidak hati-hati dalammenanganinya dan oleh karena itulah lumrah kalau mereka hancur.

Argumen ini agak aneh. The British Library saja memiliki ribuan dokumen ygditulis oleh masyarakat yg hidup di sekitar jazirah Arab, Timur tengah danjauh lebih dini dari masa islam. Yg dipertontonkan adalah manuskrip-manuskrip Perjanjian Baru seperti Codex Syniaticus dan CodexAlexandariinus, keduanya ditulis di abad ke 4, atau 300-400 tahun sebelumperiode Muhamad! Kok mereka tidak rapuh karena usia?!

Argumen tak ada dokumen karena usia tua ala Muslim ini lemahmenyangkut Qur'an itu sendiri. "Teks Usman" Qur'an (kodeks final ygdianggap disusun oleh Zaid ibn thnabit, dibawah pengawasan kalif ketiga,Usman) dianggap Muslimin sebagai literatur yg paling penting yg pernahditulis. Seperti yg kami sebutkan sebelumnya, menurut Surah 43:2-4, Quranadalah "ibu segala buku." Keunikannya adalah karena Quran ini adalahduplikat persis dari "kalam abadi" yg eksis di surga (Surah 85:22).

Tradisi Muslim mengatakan bahwa semua kodeks dan manuskrip ygbersaingan dengannya DIHANCURKAN setelah 646-650. Bahkan "copyHafsah," dari mana resensi final diambil telah DIBAKAR. Kalau teks Usmanini begitu penting, MENGAPA OH MENGAPA TIDAK DITULIS PADA KERTAS,atau pada bahan lain yg bisa awet sampai sekarang? Kalau memangmanuskrip-manuskrip dini rapuh karena usia, mengapa mereka tidak digantidengan tulisan-tulisan pada kulit binatang, seperti dokumen-dokumen kunolainnya --yg lebih tua dari eksistensi islam-- sampai sekarang masih eksis?

Kita tidak memiliki bukti absolut apapun tentang teks asal Qur'anic(Schimmel 1984:4). Kita juga tidak memiliki ke-empat copy yg dibuat dariresensi ini dan dikirim ke Mekah, Medinah, Basra dan Damascus (lihatargumen Gilchrist dalam bukunya “Jam' al-Qur'an”, 1989, pp.140-154, danjuga “The Quran” tulisan Ling & Safadi, 1976, pp.11-17).

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 9

Page 11: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

Bahkan kalau copy-copy ini rapuh karena usia, mana mungkin tidak adasedikitpun bekas-bekas fragmen yg dapat kita jadikan bahan rujukan? Padaakhir abad ke 6, Islam meluas sampai Afrika Utara dan Spanyol dan bahkansampai ke India. Qur'an merupakan buku suci para penjajah Muslim itu. Nah,kalau memang begitu, pastilah ada dokumen-dokumen ataupun manuskripQur'an yang masih eksis sampai hari ini. Nyatanya, tidak ada apapun ygtersisa dari periode itu!

Sementara itu, Perjanjian Baru milik Kristen dapat dibuktikan oleh lebih dari5300 manuskrip Yunani, 10.000 Latin Vulgates dan paling tidak 9300 versidini, sehingga total manuskrip kuno Perjanjian Baru mencapai lebih dari24.000 manuskrip YANG MASIH EKSIS (McDowell 1990:43-55), kebanyakanditulis antara 25-400 tahun setelah masa penyaliban Kristus (McDowell1972:39-49). Tetapi ISLAM TIDAK DAPAT MENUNJUKKAN SATUMANUSKRIPpun sebelum abad ke DELAPAN! (Lings & Safadi 1976:17;Schimmel 1984:4-6). Dokumen Injil Kristen yg umurnya jauh ratusan thnsebelum quran masih eksis, tapi dokumen/manuskrip quran yg umurnyalebih muda – yg seharusnya msh ada -- raib entah kmana. Lalu bagaimanakita membuktikan bahwa quran itu otentik?

Kalau Kristen, bisa menyimpan puluhan-ribu manuskrip kuno dan semuanyaditulis jauh sebelum abad ke 7, pada saat KERTAS BELUM DICIPTAKAN,sampai harus menulis pada papirus yg akhirnya juga rapuh tetapi dicatatkembali lagi secara berulang-ulang, mengapa Muslim tidak mampumenunjukkan satu manuskrip apapun dari abad Quran dikatakan,‘diturunkan’?! Jadi, argumen bahwa quran-quran kuno rapuh dimakan rayapadalah alasan yg dicari-cari.

B2c: MANUSKRIPMuslim masih ngotot juga dan mengatakan bahwa mereka toh memiliki‘resensi Usmani’ ini berupa copy-copy orijinal dari abad ke 7. Ada Muslim ygmengatakan copy-copy asli itu disimpan di Mekah, Kairo dan hampir disetiap kota kuno yg dijajah Islam. Tapi kalau saya meminta data yg bisamembuktikan usia manuskrip-manuskrip itu, (mengingat sekarang hal itubisa dilakukan dengan teknik ‘carbon-dating’) ternyata manuskrip-manuskriptersebut belum pernah diuji usianya. Muslim hingga kini tidak beranimelakukan verifikasi usia dokumen dengan metode Carbon-dating padamanuskrip Usmani.

Memang ada dua dokumen yg bisa dipercaya dan sering dirujuk Muslim. Inidinamakan dengan manuskrip Samarkand, yg disimpan di PerpustakaanSoviet di Tashkent, Uzbekistan (bagian selatan ex Uni Soviet), danmanuskrip Topkapi, yg berada Museum Topkapi di Istanbul, Turki. Kedua

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 10

Page 12: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

dokumen ini memang tua, dan sudah banyak dianalisa secara etimologis danpaleografis oleh para skriptologis dan ahli kaligrafi Arab.

MANUSKRIP SAMARKAND – diambil dari ‘Jam' al-Qur'an’-nya Gilchrist1989, pp. 148-150:Manuskrip Samarkand bukan dokumen komplet. Malah, dari 114 surah ygditemukan di Qur'an sekarang, hanya surah-surah 2-43 yg termasukdidalamnya. Dari surah-surah ini pun kebanyakan teks hilang. Inskripsi tekscodex Samarkand ini menawarakan masalah karena tidak reguler. Adahalaman-halaman yg ditulis secara rapi dan seragam, sementara ada ygtidak rapi dan tidak seimbang (Gilchrist 1989:139 and 154). Di beberapahalaman, teks itu sangat ekspansif, sementara di halaman-halaman lainteksnya berjejalan dan padat. Kadang, huruf Arab KAF dikecualikan dari teks,sementara ditempat lain, huruf itu tidak hanya diperluas tetapi malahmerupakan huruf dominan di teks yang bersangkutan. Karena kebanyakanhalaman-halaman manuskrip begitu berbeda satu sama lain, asumsinyaadalah bahwa manuskrip Samarkand tersebut merupakan kumpulan teksdari manuskrip-manuskrip yg berbeda (Gilchrist 1989:150).

Bahkan dalam satu teks bisa ditemukan iluminasi artistic antara sesamasurah, biasanya dalam bentuk barisan kotak-kotak berwarna dan 151 medalimerah, hijau, biru dan oranye. Iluminasi ini menunjukkan kepada paraskriptologis bahwa kodex itu berasal dari abad ke SEMBILAN, karena hiasan-hiasan ornamen macam itu sudah pasti bukan praktek manuskrip jamanUsman abad ke 7 yg kemudian dibagi-bagikannya ke provinsi-provinsijajahan Islam (Lings & Safadi 1976:17-20; Gilchrist 1989:151).

MANUSKRIP TOPKAPI - Manuskrip ini berada di Istanbul, Turki dan jugaditulis pada papyrus dan tidak memiliki vokalisasi (Gilchrist, 1989, pp.151-153). Seperti manuskrip Samarkand, manuskrip Turki ini dihiasi ornamen-ornamen medali yg menunjukkan jaman yg lebih maju, BUKAN ABAD 7(Lings & Safadi 1976:17-20).

Muslim juga mengatakan bahwa ini pasti juga salah satu dari copy-copyorijinal, kalau bukan memang yg asli yg dikumpulkan Zaid ibn thabit padaabad ke 7. Tetapi tidak sulit membandingkannya dengan codex Samarkanddan anda akan melihat bahwa tidak mungkin keduanya berasal dari jamanUsman. Misalnya, codex Topkapi memiliki 18 garis per halaman sementaracodex Samarkand hanya memiliki setengahnya, antara 8-12 garis perhalaman; codex Istanbul ditulis dalam bahasa formal, kata-kata dan garis-garis ditulis secara seragam, sementara teks codex Samarkand seringamburadul dan terdistorsi. Sulit dipercaya bahwa kedua manuskrip ini ditulisoleh jawatan yg sama.

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 11

Page 13: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

ANALISA MANUSKRIP:Para pakar menggunakan 3 tes untuk menentukan usia manuskrip. Merekamenguji usia kertas manuskrip itu dengan menggunakan proses kimiawiseperti ‘carbon-14 dating’. Penentuan usia antara +/-20 tahun sangatdimungkinkan. Tapi orang enggan menggunakan cara ini karena jumlahmateri yg harus dihancurkan untuk proses ini (antara 1-3 gram) bisamenghancurkan manuskrip tersebut. Jadi digunakanlah bentuk carbon-14dating yg lebih canggih yg dikenal dengan nama AMS (Accelerator MassSpectometry) yg hanya memerlukan 0,5-1mg materi untuk diuji(Vanderkam 1994:17). Namun sampai sekarangpun, manuskrip-manuskripIslam itu tidak pernah diuji dengan metode yg canggih ini. Pihak muslimketakutan. Ada apakah gerangan kok takut?!

Para pakar juga akan mempelajari tinta manuskrip dan dapat menentukandaerah asalnya atau apakah tulisannya telah dihapus atau ditulis diatasnyasecara berulang kali. Tetapi akses pada manuskrip itu terutama dihalangioleh para pejabat muslim yg sangat ketakutan untuk menyerahkannyakepada riset ilmiah.

Jadi terpaksa para pakar hanya bisa menganalisa gaya tulisannya, apakahmanuskrip itu memang kuno atau dari jaman yg lebih modern. Bidang studiini dinamakan dengan Paleografi. Gaya-gaya penulisan berubah denganjaman. Perubahan ini biasanya seragam karena manuskrip selalu ditulis olehkaligrafis professional. Dan mereka selalu mengikuti aturan yg sudahditetapkan, dengan hanya modifikasi secara bertahap (Vanderkam 1994:16).dengan mempelajari tulisan tangan yg tanggalnya sudah diketahui danmelihat perkembangan mereka, seorang paleografer bisa membandingkanmereka dengan teks-teks yg tidak ada tanggalnya dan menentukan asalperiode mereka.

Pengujian paleografis terhadap kedua manuskrip Samarkand dan Topkapimencapai kesimpulan yang sangat menarik tentang tanggal asal mereka.Bukti inilah merupakan argument yg paling kuat bahwa kedua manuskriptersebut BUKAN berasal dari jaman Usman ataupun eksis di abad ke tujuh.

HURUF KUFIApa yg tidak disadari kebanyakan Muslim adalah bahwa kedua manuskrip iniditulis dengan huruf Kufi, huruf yg menurut pakar Quran modern sepertiMartin Lings dan Yasin Hamid Safadi, tidak muncul sebelum abad ke 8(setelah thn 790), dan sama sekali tidak digunakan di Mekah dan Medinah diabad ke 7 (Lings & Safadi 1976:12-13,17; Gilchrist 1989:145-146; 152-153).

Alasannya sangat mudah. Huruf Kufi, yg dikenal dengan nama al-Khatt al-Kufi, berasal dari kota KUFA di IRAK (Lings & Safadi 1976:17).… Kota Kufa

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 12

Page 14: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

itu dulunya merupakan kota Sassanid atau Persia sebelum masapendudukan Arab (637-8 AD). Jadi, walaupun bahasa Arab dikenal disana,bahasa itu bukan bahasa dominan, apalagi huruf dominan, kecuali padamasa berikutnya saat penjajahan islam.

Fakta menunjukkan bahwa huruf Kufi disempurnakan pada akhir abad 8(sampai 150 tahun setelah kematian Muhamad) dan setelah itu digunakansecara luas diseluruh kawasan wilayah jajahan Muslim (Lings & Safadi1976:12,17; Gilchrist 1989:145-146). Ini masuk akal karena sejak 750AD,kerajaan Abbasid menguasai Islam, dan karena latar belakang Persiamereka, bermarkas di Kufa dan Bagdad. Oleh karena itu mereka ingin agarhuruf mereka mendominasi. Karena mereka sendiri dulunya didominasiUmayyad (yg bermarkas di Damascus) selama 100 tahun, kini bisadimengerti bagaimana huruf Arab yg berasal dari kawasan pengaruh mereka,seperti huruf Kufi, berkembang ke dalam apa yg kita temukan pada keduamanuskrip ini.

FORMATFaktor lain yg menunjuk pada usia jauh setelah abad ke 7 adalah melihatpada format penulisannya. Gaya huruf Kufi yang ber-elongasi (panjang),mereka menggunakan lembaran yang lebih lebar ketimbang tinggi. Inidikenal sebagai ‘the landscape format', format yg dipinjam dari dokumen-dokumen Kristen Syria dan Iraq dari abad ke 8 dan 9. Format manuskripArab lebih dini semuanya ditulis dalam format ‘tegak.’ (terima kasih kepadaHugh Goodacre dari the Oriental and India Office Collections, yg menunjuksaya pada fakta ini bagi debat South Bank).

Oleh karena itu, kedua manuskrip Topkapi dan Samarkand, karena merekaditulis dalam huruf Kufi dan menggunakan ‘landscape format,’ tidak mungkinditulis 150 tahun sebelum dikumpulkannya Resensi Usman; paling diniadalah thn 700-an atau permulaan 800-an (Gilchrist 1989:144-147).

SKRIPs MA’IL dan MASHQJadi, apa huruf yg digunakan di jazirah Hijaz (Arab) pada saat itu? Kita tahubahwa ada huruf Arab yg paling dini (tua) yg kebanyakan Muslim awamtidak mengetahuinya. Ini merupakan huruf al-Ma'il Script, yg dikembangkandi Hijaz, khususnya di Mekah dan Medinah, dan huruf Mashq, jugadikembangkan di Medinah (Lings & Safadi 1976:11; Gilchrist 1989:144-145).Hururf al-Ma'il digunakan pada abad 7 dan mudah di-identifikasi, karenaditulis agak miring (lihat contoh pada halaman 16 dari buku Gilchrist, Jam'al-Qur'an, 1989). Malah, kata al-Ma'il berarti "miring." Huruf ini bertahanselama dua abad sebelum kemudian ditinggalkan.

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 13

Page 15: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

Hururf Mashq juga dimulai pada abad ke 7, tetapi terus digunakan berabad-abad kemudian. Bentuknya lebih horizontal dan ciri khasnya adalah gayanyayg lebih bulat dan relaks (Gilchrist 1989:144). Jika Qur'an disusun padaabad ke 7 ini, maka paling tidak Quran ditulis dalam huruf Ma'il atau Mashq.

Anehnya, memang ada Qur'an yg ditulis dalam huruf Ma'il, dan dianggapsebagai Qur'an yg paling kuno yg kita miliki. Tetapi Quran ini tidak berada diIstanbul atau Tashkent, melainkan, ironisnya, di British Library di London(Lings & Safadi 1976:17,20; Gilchrist 1989:16,144). Ini juga dikatakanberasal dari sekitar akhir abad ke 8, oleh Martin Lings, mantan kuratormanuskrip the British Library, yg sendirinya adalah seorang Muslim!!

Oleh karena itu, dengan bantuan analisa huruf, kita yakin bahwa tidak adamanuskrip Quran yg eksis di dunia ini sebelum abad ke 7 (Gilchrist1989:147-148,153). Hampir semua fragmen-fragmen manuskrip Quran dinitidak berasal dari jaman lebih dini dari 100 tahun setelah kematianMuhamad. dalam bukunya, ‘Calligraphy and Islamic Culture’, AnnemarieSchimmel menggaris-bawahi point ini dengan mengatakan bahwa Quran-quran yg baru-baru ini ditemukan di Sanaa, "fragmen-fragmennya berasaldari pertengahan abad ke 8." (Schimmels 1984:4)

Kedelapan Qur'an dari Sanaa ini memang misterius karena pemerintahYemen tidak mengijinkan orang-orang Jerman yg menemukannya untukmengumumkan penemuan mereka ini. Mungkinkah ini untukmenyembunyikan asal jaman Quran-quran itu? Ada yg mengatakan bahwahuruf dalam kedelapan Quran ini tidak mirip dengan Quran yg kita milikisekarang. Kami masih menunggu perkembangan ini.

B3: KREDIBILITASBagaimana dengan kredibilitas penyusunan HADIS? Seperti dibahassebelumnya, teks-teks bersejarah tentang Islam masa dini disusun antarathn 850-950 AD. (Humphreys 1991:71). Semua materi kemudianmenggunakan penyusunan ini sebagai patokan mereka, sementara materiyg lebih dini tidak dapat dipastikan otentisitasnya (Humphreys 1991:71-72).Bisa saja bahwa tradisi-tradisi sebelumnya tidak lagi relevan, sehinggadibiarkan rapi atau dihancurkan. Kita tidak tahu. Apa yg kita tahu adalahbahwa para penyusun itu kemungkinan besar mengambil materi mereka darikoleksi yg disusun dalam abad sekitar 800 AD, dan bukan dari dokumen ygditulis dalam abad ke 7, dan jelas bukan juga dari Muhamad atau parasahabatnya (Humphreys 1991:73, 83; Schacht 1949:143-145; Goldziher1889-90:72).

Kita juga tahu bahwa kebanyakan susunan mereka adalah cuplikan-cuplikandari Akhbar-akhbar (anekdot dan anak kalimat) yg mereka anggap bisa

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 14

Page 16: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

diterima walau kriterianya masih misterius (Humphreys 1991:83). Sekarangnampak jelas bahwa aliran-aliran hukum permulaan abad ke 9 mencakupkandoktrin-doktrin mereka sendiri dengan mengatakan bahwa mereka datangdari para sahabat nabi dan bahkan dari nabi sendiri (Schacht 1949:153-154).

Schacht memastikan bahwa sumber ketetapan ini adalah al-Shafi'i (w. 820AD). Ialah yg menentukan bahwa semua tradisi hukum harus dilacakkembali ke Muhamad guna memastikan kredibilitasnya. Hasilnya, tradisihukum dalam jumlah besar yg mencari otoritas sang ‘nabi’ ini timbul darijaman Shafi'i dan sesudahnya, dan akibatnya mengekspresikan doktrin-doktrin Irak saat itu, dan bukan doktrin-doktrin Arab kuno (Schacht1949:145). Agenda inilah yg diberlakukan oleh setiap aliran hukumsehubungan dengan pemilihan tradisi pada abad 9 dan 10, yg dipercayasebagai cara menguji otentisitas hadis.

Wansbrough setuju dengan Humphreys dan Schacht kala ia mengatakanbahwa data-data literatur, walau menunjukkan diri sebagai sesuai denganjaman terjadinya peristiwa yang bersangkutan, sebenarnya berasal darimasa jauh setelah berlangsungnya peristiwa tersebut, menurut pandanganmata jaman itu dan agar sesuai dengan tujuan dan agenda jaman itu.(Rippin 1985:155-156).

Contoh, kaum Shi'ah. Agenda mereka sudah jelas karena merekamengatakan bahwa dari 2000 hadis sahih, mayoritas hadis (1.750) berasaldari Ali, menantu nabi, yg menjadi panutan kaum Shi'ah. Anda mungkinakan bertanya: Kalau otentisitas bagi hadis-hadis oleh Shi’ah sepenuhnyabersifat politis, bagaimana dengan penyusun-penyusun tradisi lainnya?Pertanyaan yg harus diajukan adalah, adakah kebenaran sejarah yg bisa kitaselidiki? Schacht dan Wansbrough keduanya skeptis tentang point ini(Schacht 1949:147-149; Wansbrough 1978:119).

Patricia Crone mengatakan bahwa kredibilitas tradisi sudah hilang akibatsubyektivitas setiap individu penyusun hadis. Katanya; Karya-karyapenyusun pertama seperti Abu Mikhnaf, Sayf b.'Umar, 'Awana, Ibn Ishaqdan Ibn al-Kalbi tidak lebih dari timbunan tradisi-tradisi yg terpencar-pencardan tidak merefleksikan satu kepribadian, aliran, tempat ataupun waktu:karena Ibn Ishaq dari Medinah menyampaikan tradisi yg menguntungkanIraq, pihak Sayf Iraqi Sayf memiliki tradisi yg menentangnya. Dan kesemuakompilasi dikarakterisasi oleh pencakupan material yg mendukung aliran-aliran legal dan doktrin yg saling bertentangan. (Crone 1980:10).

Dengan kata lain, aliran-aliran hukum setempat membentuk tradisi-tradisiberbeda, dan bergantung pada hukum setempat dan pendapat para pakarsetempat (Rippin 1990:76-77). Pada akhrinya, pakar-pakar itu menyadari

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 15

Page 17: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

perbedaan ini dan melihat perlunya menyatukan hukum Islam. Solusinyatercapai dengan memohon pada tradisi nabi, yg akan memiliki otoritas ataspendapat (ra'y) pakar. Oleh karena itu, tradisi yg diatribusikan kepada nabimulai berkembang biak dari sekitar thn 820 AD (Schacht 1949:145; Rippin1990:7).

Contoh, Sirat Rasulullah yg memberikan materi terbaik atas kehidupanmuhammad. Nampaknya Sirat mengambil sejumlah informasi dari Qur'an.Walaupun Isnad digunakan untuk menentukan otentisitas (yg sekarangdiragukan kebenarannya, seperti yg akan kita lihat nanti), otoritasnyatergantung dari otoritas Qur'an, yg kredibilitasnyapun diragukan (juga akandibahas dalam sesi berikutnya).

Menurut G. Levi Della Vida, pembentukan Sirat didasarkan pada hal-halberikut: Semakin meningkatnya pemujaan terhadap sosok Muhamadmengakibatkannya tumbuh sebagai tokoh legenda dengan karakter yg di-idolakan, persis seperti karakter-karakter yg ada dalam tradisi Yahudi atauKristen (mungkin juga Iran). (Levi Della Vida 1934:441)

Ia menjelaskan bahwa material ini menjadi terorganisasi, tersistematisasidalam aliran Muhaddithun Medinah lewat sebuah 'midariash,' yg terdiri dariayat-ayat Quran dalam mana exegesis menganggap ilusi menjadi peristiwanyata dalam hidup nabi. dengan cara inilah sejarah periode Medinahterbentuk. (Levi Della Vida 1934:441)

Dengan begitu kita memiliki dokumen-dokumen dengan kredibilitas lemah(Crone 1987:213-215). Bahkan materi-materi sebelumnya tidak banyakmembantu. Maghazi, atau cerita-cerita pertempuran-pertempuran nabi,adalah dokumen-dokumen Muslim paling dini yg kita miliki. Merekaseharusnya memberikan gambaran tentang jaman itu, tetapi merekapuntidak menyebut sedikitpun tentang ajaran dan kehidupan muhammad. Malahanehnya, dokumen-dokumen ini tidak sedikitpun memuat pemujaanterhadap Muhamad sebagai nabi!

B4: KONTRADIKSIMasalah berikutnya adalah bahwa tradisi-tradisi ini penuh dengankontradiksi, kebingungan, tidak konsisten dan malah keanehan. Contoh,Crone bertanya, "Apa yg kami lakukan dengan pernyataan Baladhuri bahwaQiblat dalam mesjid Kufan pertama adalah arah barat... bahwa ada begitubanyak Fatima, dan bahwa ‘Ali kadang disebut sebagai adik Muhamad? Inisebuah tradisi yg informasinya tidak berarti apa-apa dan entah berakhirkemana." (Crone 1980:12)

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 16

Page 18: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

Al-Tabari, contohnya, sering memberikan kesaksian berbeda dan bahkanberlawanan tentang peristiwa yg sama (Kennedy 1986:362). Pertanyaantentang bagaimana al-Tabari mengedit materinya oleh karena itumerupakan sebuah tanda tanya. Apakah ia memilih akhbar (narasi pendek)untuk mengembangkan dan mengilustrasikan tema-tema penting tentangsejarah kenegaraan Islam? Kita tidak tahu.

Ibn Ishaq mengatakan bahwa Muhamad mengisi kekosongan politik saatmemasuki Yathrib (Medinah), tetapi kemudian mengatakan bahwa iaMEREBUT otoritas dari penguasa yg sudah mantap disana (Ibn Hishamed.1860:285, 385, 411). Ibn Ishaq juga mengatakan bahwa Yahudi diMedinah sangat suportif terhadap tetangga-tetangga Arab mereka, namuntoh dilecehkan juga oleh mereka (Ibn Hisham ed.1860:286, 372, 373, 378).Jadi yg mana yg bisa dipercaya? Seperti dikatakan Crone, "Cerita-cerita inidisampaikan dengan sama sekali tidak mempedulikan fakta sejarah Medinahketika itu." (Crone 1987:218)

Contoh lain: Perbedaan antara satu penyusun dengan penyusun yg lain(Rippin 1990:10-11). Terdapat banyak variasi atas satu tema. Contoh, ke 15kesaksian berbeda tentang pertemuan Muhamad dengan wakil agama non-Islam yg meramalkan kenabiannya (Crone 1987:219-220). Ada tradisi ygmenyebuntukan pertemuan ini terjadi tatkala Muhamad masih bayi (IbnHisham ed.1860:107), ada yg mengatakan ia berusia 9 atau 12 (Ibn Sa'd1960:120), sementara ada juga yg mengatakan bahwa ia kala itu berusia 25(Ibn Hisham ed.1860:119).

Ada yg mengatakan bahwa ia bertemu kaum Kristen Ethiopia (Ibn Hishamed.1860:107), ada juga yg bilang Yahudi, bukan Ethiopia (Abd al-Razzaq1972: 318), sementara ada juga yg mengatakan Muhamad ketemu peramalatau seorang Kahin di entah Mekah atau Ukaz atau Dhu'l-Majaz (Ibn Sa'd1960:166; Abd al-Razzaq 1972:317; Abu Nu'aym 1950:95, 116f). Cronemenyimpulkan bahwa kita memiliki tidak lebih dari "lima belas versi fiktiftentang peristiwa yg tidak pernah terjadi." (Crone 1987:220)

Jadi, akibatnya sulit menentukan mana hadis yg sahih dan mana yg harusdibuang. Inilah problema Muslim sampai sekarang!!!

B5: PERSAMAANDipihak lain, kebanyakan tradisi menunjukkan materi sama seperti yg lain,menunjukkan daur ulang data yg sama selama berabad-abad TANPAMENUNJUKAN ASAL MUASALNYA.

Contoh: Sejarah al-Tabari tentang kehidupan muhammad yg mirip denganSiratnya Ibn Hisham dan mirip dengan "Komentar tentang Qur'an-nya" yg

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 17

Page 19: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

juga tidak berbeda dengan koleksi Hadisnya Bukhari. Karena persamaan-persamaan ini pada tanggal yang cukup terlambat (dari jaman Muhamad),ini menunjukkan adanya satu sumber di abad ke 9, yg menjadi rujukanmereka (Crone 1980:11). Apakah ini menunjukkan adanya "canon" materiyg disetujui Ulama saat itu? Mungkin, kita tidak tahu pasti. Pertanyaannyaadalah, apakah sumber-sumber primer eksis, dan kalau begitu bagaimanakita mengenalinya dengan menggunakan sumber-sumber sekunder yg kitamiliki?

B6: PROLIFERASISeperti telah disebutkan sebelumnya, penyusunan Quran mulai timbul tidaksebelum abad 8 (200-300 tahun setelah peristiwa yang bersangkutan). Tiba-tiba mereka berkembang biak menjadi ratusan ribu. Mengapa? Siapa yg bisamenjelaskan proliferasi ini?

Contoh, kematian 'Abdallah, ayah Muhamad. Para penyusun pertengahandan akhir abad 8 (Ibn Ishaq and Ma'mar) setuju bahwa Abdallah wafat danmeninggalkan Muhamad sebagai anak yatim; tetapi detil kematiannya tidakdicatat, ‘hanya auwloh yang tahu' (Cook 1983:63).

Namun 50 tahun kemudian, Waqidi, tidak hanya menulis tentang kapanAbdallah wafat, tetapi bagaimana, dimana dan berapa umurnya dan bahkandimana persisnya penguburannya. Menurut Michael Cook, "evolusi dalam 50tahun ini dari ketidakpastian kepada kepastian dan detil persis menunjukkansesuatu yg diketahui Waqidi sebagai bukan fakta" (Cook 1983:63-65). Inimemang khas Waqidi. Ia selalu rajin memberi data-data persis, lokasi, nama,semantara Ibn Ishaq tidak memiliki apa-apa (Crone 1987:224). "Tidakheran," Crone mengatakan, bahwa para pakar begitu senang dengan Waqidi:dimana lagi mereka bisa menemukan info-info mendetil tentang apapun ygingin mereka ketahui? Namun mengingat bahwa informasi ini tidak diketahuidi jaman sebelumnya, jaman Ibn Ishaq, kebenaran Waqidi sangat diragukan.Dan jika informasi rawan yg tumbuh dalam hanya dua generasi antara IbnIshaq dan Waqidi, tidak sulit untuk berkesimpulan bahwa lebih banyak lagiinformasi rawan yg terkumpul dalam tiga generasi antara muhammaddengan Ibn Ishaq." (Crone 1987:224)

Para pakar Muslim sadar akan fenomena proliferasi ini dan alasan merekaadalah: agama Islam baru mulai menstabilisasi diri pada saat itu. Jadiwajarlah kalau karya-karya tulisan tampil semakin banyak. Tulisan-tulisansebelumnya, kata mereka ,tidak lagi relevan bagi Islam baru dan akibatnyaharus dibuang ataupun hilang (Humphreys 1991:72).

Walau teori ini bisa dimengerti, mengapa kalau begitu tidak ada sedikitpundokumen yg disimpan dalam sebuah perpustakaan atau dalam koleksi

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 18

Page 20: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

seseorang? Ternyata tidak ada sedikitpun yg tersisa dari Quran-quran padajaman dini. Ini mencurigakan!

Yang lebih penting adalah teks Quran-nya Usman (resensi final) yg katanyadikumpulkan oleh Zaid ibn Thabit tahun 646-650 AD. Menurut tradisi,semua copy dan kodeks dibakar Kalif Usman tidak lama kemudiandan ia hanya meninggalkan satu teks, yg dibuatkan kedalam 4 copy.NAH, DIMANA KEEMPAT COPY ITU? Quran yg kita miliki sekarang tidaklebih dini dari 690-750 AD. (Schimmel 1984:4) Jadi apakah para pakarMuslim diatas itu bersedia mengakui bahwa keempat copy ini JUGADIBUANG karena mereka tidak lagi relevan bagi Islam baru?!

Di pertengahan abad ke 9, timbul kira-kira 600.000 hadith. Malah, menuruttradisi, jumlah itu begitu banyaknya sampai kalif yg berkuasa meminta AlBukhari untuk mengoleksi pernyataan asli ‘nabi’ dari ke 600.000 tersebut!JELAS, PADA SAAT ITUPUN SUDAH ADA KERAGUAN tentang KEBANYAKANHADIS.

Bukhari tidak pernah menyebutkan persyaratan bagi pilihannya, kecualipernyataan samar-samar tentang "tidak dapat dipercaya" atau "tidak cocok"(Humphreys 1991:73). Pada akhirnya, ia hanya memilih 7397 hadis, ataukira-kira hanya 1,2% dari hadis yg ada! Namun, menghitung ayat-ayat ygdiulang-ulang, net total adalah 2762 dari ke 600.000 (A.K.C. 1993:12). Iniberarti bahwa dari 600.000 hadis, 592.603 adalah PALSU dan harus dibuang.Jadi 99% dari hadis yg ada, dianggap MENCURIGAKAN, RAWAN,TIDAK JELAS!! ...Luar biasa!!

Dari mana asal ke 600.000 hadis ini kalau mereka dianggap mencurigakan?Apakah mereka direkam dalam tulisan? Apakah ada bukti eksistensi mereka?Tidak sedikitpun!! Fakta bahwa mereka tiba-tiba muncul pada periode itu(abad ke 9, 250 tahun setelah peristiwa ybs), dan secepat itu pula merekaditolak atau diterima, dan tidak pada masa sebelumnya. Ini membenarkanpernyataan Schacht bahwa para penyususn di abad 9 perlu mensahihkanhukum-hukum dan tradisi dengan mencari-cari hubungan ke muhammad.dalam ketergesa-gesaan mereka, mereka meminjam terlalu banyak ygkemudian memaksakan Ulama untuk turun tangan dan meresmikan hadis ygmereka anggap mendukung agenda mereka. Ini tetap mengundangpertanyaan tentang bagaimana caranya (metode) mereka diputuskanmenjadi hadis yg otentik dan mana yg tidak.

B7: ISNADInilah, kata pakar Muslim sebagai cara untuk menentukan mana hadis ygsahih dan mana yg tidak, yaitu penyampaian secara lisan (oral transmission)yg dalam bahasa Arab disebut Isnad. Ini, kata mereka adalah ilmu yg

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 19

Page 21: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

dipakai Bukhari, Tabari dan para penyusun abad ke 9 dan 10 untukmensahkan kompilasi mereka. untuk mengetahui siapa penulis asli hadis-hadis itu, para penyusun memberikan sebuah daftar nama yg katanya, bisaditelusuri sampai jaman nabi sendiri.

Jad, untuk memberikan kredibilitas kepada hadis, sebuah daftar namadisertakan pada setiap dokumen yg, katanya, menunjukkan dari siapa hadisitu diturunkan. Jadi misalnya: Saya menerima ini dari Si A yg menerimanyadari Si B yang menerimanya dari sahabat nabi.' (Rippin 1990:37-39)

Di Barat, transmisi secara lisan ini memang diragukan, tetapi di Arab, inicara untuk menyampaikan sejarah. Problemanya, transmisi secara lisan inidengan mudah bisa dimanipulasi karena tidak adanya formula tertulis ataudokumentasi untuk membuktikannya. Jadi, ini mudah dimanipulasi menurutagenda sang orator.

Petanyaan selanjutnya adalah, dari mana kita tahu bahwa nama-nama iniotentik? Apakah orang yg menyampaikan Isnad itu memang mengatakan halyg memang benar?

Dalam tradisi Arab, semakin panjang daftar Isnad, semakin besarkredibilitasnya. Sama seperti kita sekarang mengutip nama-nama oranguntuk memback-up pernyataan kita. Bedanya, para penyusun abad ke 9TIDAK memiliki dokumen untuk membuktikannya. Orang-orang yg disebutdalam Isnad sudah lama mati dan tidak dapat membuktikan apa ygdikatakannya.

Anehnya, "semakin kebelakang, isnad semakin tumbuh.' Dalam beberapateks, sebuah pernyataan diatribusikan kepada seorang kalif Umayyad,misalnya. Namun di tempat lain, pernyataan yg sama ditemukan dalambentuk hadis yg isnad lengkap sampai ke Muhamad atau sahabatnya."(Rippin 1990:3)

Lebih-lebih lagi, ilmu Isnad hanya dimulai pada abad ke 10, jauh setelahIsnad-isnad itu seharusnya disusun (Humphreys 1991:81). Karena ini ilmuyg sangat tidak jelas kepastiannya, sejarawan memakai teori mudah:semakin panjang daftarnya, semakin mencurigakan otentisitasnya.' Kitatidak akan pernah tahu apakah nama-nama dalam isnad memang memberiinformasi yang sama, atau memang benar-benar memberikan info.

B8: STORYTELLINGPossibly the greatest argument against the use of Muslim Tradition as asource is the problem of transmission. To better understand the argumentwe need to delve into the hundaried or so years prior to Ibn Ishaq (765A.D.),

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 20

Page 22: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

and after the death of Muhammad in (632 A.D.), since, "the Muslim 'rabbis'to whom we owe [Muhammad's] biography were not the original memorybanks of the Prophet's tradition." (Crone 1980:5)According to Patricia Crone, a Danish researcher in this field of sourcecriticism, we know little about the original material, as the traditions havebeen reshaped by a progression of storytellers over a period of a centuryand a half (Crone 1980:3). these storytellers were called Kussas. It isbelieved that they compiled their stories using the model of the Biblicallegends which were quite popular in and around the Byzantine world at thattime, as well as stories of Iranian origin. From their stories there grew up aliterature which belonged to the historical novel rather than to history (LeviDella Vida 1934:441).Within these stories were examples of material which were transmitted byoral tradition for generations before they were written down. they were oftwo kinds: Mutawatir (material handed down successively) and Mashhur(material which was well-known or widely known) (Welch 1991:361).

Patricia Crone, in her book: Meccan Trade and the Rise of Islam, maintainsthat most of what the later compilers received came from these story-tellers(Kussas) who were traditionally the real repositories of history: ...it was thestorytellers who created the [Muslim] tradition. the sound historical traditionto which they are supposed to have added their fables simply did not exist.It is because the storytellers played such a crucial role in the formation ofthe tradition that there is so little historicity to it. As storyteller followedupon storyteller, the recollection of the past was reduced to a common stockof stories, themes, and motifs that could be combined and recombined in aprofusion of apparently factual accounts. Each combination andrecombination would generate new details, and as spurious informationaccumulated, genuine information would be lost. In the absence of analternative tradition, early scholars were forced to rely on the tales ofstorytellers, as did Ibn Ishaq, Waqidi, and other historians. It is becausethey relied on the same repertoire of tales that they all said such similarthings. (Crone 1987:225).Because the earliest written accounts of Muhammad's life were not writtenuntil the late Umayyid period (around 750 A.D.), "the religious tradition ofIslam," Crone believes, "is thus a monument to the destruction rather thanthe preservation of the past," (Crone 1980:7) and "it is [this] tradition whereinformation means nothning and leads nowhere." (Crone 1980:12) therefore,it stands to reason that Muslim Tradition is simply not trustworthny as it hashad too much development during the course of its transmission from onegeneration to the next. In fact, we might as well repeat what we havealready stated: the traditions are relevant only when they speak on theperiod in which they were written, and nothing more.

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 21

Page 23: Debate: Apakah Quran Wahyu Tuhan?

there are so many difficulties in the traditions: the late dates for the earliestmanuscripts, the loss of credibility due to a later agenda, and thecontradictions which are evident when one reads them, as well as theproliferation due to aggressive redaction by the storytellers, and the inexactscience of Isnad used for corroboration. Is it any wonder that historians,while obliged to refer to the material presented by Muslim Tradition (becauseof its size and scope), prefer to find alternative explanations to thetraditionally accepted ideas and theories, while looking elsewhere for furthersource material? Having referred earlier to the Qur'an, it makes sense,therefore, to return to it, as there are many Muslim scholars who claim thatit is the Qur'an itself which affords us the best source for its own authority,and not the traditions.

ali5196 (Translator)TRANSLATION DEDICATED TO NAMASAMARAN

Sumber 01 - Sumber 02 - Sumber 03See also: Bukti historis terbentuknya Quran.Lihat juga; Sejarah Quran, 4 artikel

twitter: @islamexpose

email: [email protected] 22