diabetes ketoasidodis
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
1/31
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketoasidosis diabetikum adalah salah satu komplikasi metabolik akut
pada diabetes mellitus dengan perjalanan klinis yang berat dalam angka
kematian yang masih cukup tinggi. Ketoasidosis diabetikum dapat ditemukan
baik pada mereka dengan diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2. Tetapi lebih
sering pada diabetes melitus tipe 1.
Ketoasidosis diabetik disebabkan oleh penurunan kadar insulin efektif
disirkulasi yang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon seperti
glukagon, katekolamin, kortisol,dan growth hormone. Ketoasidosis diabetik
(KA! merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak
dengna iabetes "elitus tipe 1 (#"!. "ortalitas terutama berhubungan
dengan edema serebri yang terjadi sekitar $%& ' %& dari seluruh kematian
akibat KA.
)eningkatan lipolisis, dengan produksi badan keton (hidroksibutirat
dan asetoasetat! akan menyebabkan ketonemia dan asidosis metabolik.
*iperglikemia dan asidosis akan menghasilkan diuresis osmotik dehidrasi
dan kehilangan elektrolit. +ecara klinis, ketoasidosis terbagi kedalam tiga
kriteria yaitu ringan, sedang dan berat yang dibedakan menurut p* serum.
esiko KA pada #" adalah 1'1-& per pasien per tahun. isiko
meningkat dengan kontrol metabolik yang jelek atau sebelumnya pernah
mengalami episode KA,anak perempuan yang memasuki masa puber dan
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
2/31
2
remaja, anak dengan gangguan psikiatrik (termasuk gangguan makan!, dan
kondisi keluarga yang sulit (termasuk status sosial ekonomi rendah dan
masalah asuransi kesehatan!. )engobatan dengan insulin yang tidak teratur
juga dapat memicu terjadinya KA.
Angka kematian ketoasidosis menjadi lebih tinggi pada beberapa
keadaan yang menyertai, seperti sepsis, syok yang berat, infark miokard
akut yang luas, pasien usia lanjut, kadar glukosa darah yang tinggi, uremia,
kadar keasaman darah yang rendah. Kematian pada pasien ketoasidosis usia
muda, umumnya dapat dihindari dengan diagnosis cepat, pengobatan yang
tepat dan rasional, serta memadai sesuai dengan dasar patofisiologinya. )ada
pasien kelompok usia lanjut, penyebab kematian lebih sering dipicu oleh
faktor penyakit dasarnya.
/ejala yang paling menonjol pada ketoasidosis adalah hiperglikemia
dan ketosis. *iperglikemia dalam tubuh akan menyebabkan poliuri dan
polidipsi. +edangkan ketosis menyebabkan benda'benda keton bertumpuk
dalam tubuh, pada sistem respirasi benda keton menjadi resiko terjadinya
gagal nafas.
0leh sebab itu penanganan ketoasidosis harus cepat, tepat dan
tanggap. "engingat masih sedikitnya pemahaman mengenai ketoasidosis
diabetik dan prosedur atau konsensus yang terus berkembang dalam
penatalaksanaan ketoasidosis diabetik. "aka, perlu adanya pembahasan
mengenai bagaimana metode tatalaksana terkini dalam menangani
ketoasidosis diabetik.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
3/31
3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Keto Asidosis iabetikum
2. Apa saja etiologi dari Keto Asidosis iabetikum
. Apa saja manifestasi klinis dari Keto Asidosis iabetikum
3. 4agaimana patofisiologi dari Keto Asidosis iabetikum $. Apa saja pemeriksaan penunjang dari Keto Asidosis iabetikum
5. 4agaimana penatalaksaan dari Keto Asidosis iabetikum
%. 4agaimana pencegahan dari Keto Asidosis iabetikum
. Apa saja komplikasi dari Keto Asidosis iabetikum
6. 4agaimana askep pada klien dengan Keto Asidosis iabetikum
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan ini adalah
agar mahasiswa mampu menerapakan asuhan keperawatan pada pasien
penderita Ketoasidosis iabetikum.
. Tujuan !husus
Adapun tujuan khusus dalam penulisan ini adalah sebagai berikut
a. 7ntuk mengetahui pengertian dari Keto Asidosis iabetikum
b. 7ntuk mengetahui etiologi dari Keto Asidosis iabetikum
c. 7ntuk mengetahui manifestasi klinis dari Keto Asidosis
iabetikum
d. 7ntuk mengetahui patofisiologi dari Keto Asidosis iabetikum
e. 7ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari Keto Asidosis
iabetikum
f. 7ntuk mengetahui penatalaksaan dari Keto Asidosis iabetikum
g. 7ntuk mengetahui pencegahan dari Keto Asidosis iabetikumh. 7ntuk mengetahui komplikasi dari Keto Asidosis iabetikum
D. Met"#e Penulisan
alam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode
deskriptif yaitu dengan penjabaran dan menggunakan studi kepustakaan dari
literatur yang ada baik di perpustakaan maupun di media internet sebagai
pelengkap.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
4/31
4
E. $istematika Penulisan
"akalah ini disusun secara sistematis yang terdiri dari
bab, yaitu
4A4 # )endahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang penulisan,
rumusan penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan.
4A4 ## Tinjauan Teori, yang menguraikan tentang anatomi fisiologi,
pengertian, etiologi, manisfestasi klinis, fatofisiologi, komplikasi,
pemeriksaan diagnostic, penatalaksanaan keperawatan dan medis serta asuhan
keperawatan.
4A4 ### )enutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TIN%AUAN TE&RI
A. Pengertian
iabetik ketoasidosis adalah keadaan yang mengancam hidup
komplikasi dari diabetes mellitus tipe 1 tergantung insulin dengan criteria
diagnostic yaitu glukosa 8 2$- mg9dl, p* : ; %., serum bikarbonat ;1
m, ketoanemia atau ketourinia. (7rden >inda, 2--!.
Ketoasidosis iabetik adalah keadaan kegawatan atau akut dari "
tipe #, disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda'benda keton
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
5/31
5
akibat kekurangan atau defisiensi insulin, dikarakteristikan dengan
hiperglikemia, asidosis, dan keton akibat kurangnya insulin (+tillwell, 1662!.
Ketoasidosis diabetikum adalah kasus kedaruratan endokrinologi yang
disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut. Ketoasidosis
iabetikum terjadi pada penderita #". ("arylyn
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
6/31
6
tidak terkontrol karena ketidakmampuan untuk menjalani terapi yang
telah ditentukan.
C. Tan#a #an 'ejala
/ejala klinis biasanya berlangsung cepat dalam waktu kurang dari 23
jam. )oliuria, polidipsi, dan penurunan berat badan yang nyata biasanya
terjadi beberapa hari menjelang KA, dan sering disertai mual'muntah dan
nyeri perut. Byeri perut sering disalah artikan sebagai Cakut abdomenD.
Asidosis metabolik diduga menjadi penyebab utama gejala nyeri abdomen,
gejala ini akan hilang dengan sendirinya setelah asidosisnya teratasi.
+ering dijumpai penurunan kesadaran, bahkan koma (1-&! kasus,
penglihatan kabur, lemah, sakit kepala, kadar gula darah tinggi (8 23- mg9dl!,
terdapat keton di urin, dehidrasi dan syok hipoEolemik (kulit9mukosa kering
dan penurunan turgor, hipotensi dan takikardi! . 4isa terjadi ileus sekunder
akibat hilangnya KF karena diuresis osmotic. Tanda lain adalah napas cepat
(kusmaul! yang merupakan kompensasi hiperEentilasi akibat asidosis
metabolik, disertai bau aseton pada nafasnya.
. )atofisiologi
iabetes ketoasidosis disebabakan oleh tidak adanya insulin atau tidak
cukupnya jumlah insulin yang nyata, keadaan ini mengakibatkan gangguan
pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Ada tiga gambaran klinis
yang penting pada diabetes ketoasidosis yaitu dehidrasi, kehilangan elektrolit
dan asidosis.
Apabila jumlah insulin berkurang, jumlah glukosa yang memasuki sel
akan berkurang pula. isamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak
terkendali. Kedua faktor ini akan mengakibatkan hipergikemia. alam upaya
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
7/31
7
untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, ginjal akan
mengekresikan glukosa bersama'sama air dan elektrolit (seperti natrium, dan
kalium!. iurisis osmotik yang ditandai oleh urinasi berlebihan (poliuri! ini
kan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elekrolit. )enderita ketoasidosis
yang berat dapat kehilangan kira @ kira 5,$ liter air dan sampai 3-- hingga
$-- m
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
8/31
8
$. "# atau GT'scan
5. Hoto Toraks
(. Penatalaksanaan
)rinsip terapi KA adalah dengan mengatasi dehidrasi, hiperglikemia,
dan ketidakseimbangan elektrolit, serta mengatasi penyakit penyerta yang
ada. )engawasan ketat, K7 jelek masuk *G79#G7. 4erikut adalah beberapa
tahapan tatalaksana KA
1. )enilaian klinik awala. )emeriksaan fisik (termasuk berat badan!, tekanan darah, tanda
asidosis (hierEentilasi!, derajat kesadaran (/G+!, dan derajat
dehidrasi.
b. Konfirmasi biokimia darah lengkap (sering dijumpai gambaran
lekositosis!, glukosuria, ketonuria dan analisis gas darah.
eusitasi
a. )ertahankan jalan nafas.
b. )ada syok berat berikan oksigen 1--& dengan masker.
c. ?ika syok berikan larutan isotonik (normal salin -,6&!
2-cc9Kg44 bolus.
d. 4ila terdapat penurunan kesadaran perlu pemasangan
nasogastrik tube untuk menghindari aspirasi lambung.
2. 0bserEasi klinik
)emeriksaan dan pencatatan harus dilakukan atas
a. Hrekwensi nadi, frekwensi nafas, dan tekanan darah setiap jam.
b. 7kur suhu badan dilakukan setiap 2'3 jam.
c. )engukuran balance cairan setiap jam.
d. Kadar glukosa darah kapiler setiap jam.
e. Tanda klinis dan neurologis atas edema serebri.
f.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
9/31
9
. ehidrasi
)enurunan osmolalitas cairan intraEaskular yang terlalu cepat
dapat meningkatkan resiko terjadinya edema serebri. >angkah'langkah
yang harus dilakukan adalah
a. Tentukan derajat dehidrasi penderita.
b. /unakan cairan normal salin -,6&.
c. Total rehidrasi dilakukan 3 jam, bila terdapat hipernatremia
(corrected Ba! rehidrasi dilakukan lebih perlahan bisa sampai %2
jam.
d. $-'5-& cairan dapat diberikan dalam 12 jam pertama.e. +isa kebutuhan cairan diberikan dalam 5 jam berikutnya.
3. )enggantian Batrium
a. Koreksi Batrium dilakukan tergantung pengukuran serum elektrolit.
b. "onitoring serum elektrolit dapat dilakukan setiap 3'5 jam.
c. Kadar Ba yang terukur adalah lebih rendah, akibat efek dilusi
hiperglikemia yang terjadi. Artinya sesungguhnya terdapat
peningkatan kadar Ba sebesar 1,5 mmol9> setiap peningkatan kadar
glukosa sebesar 1-- mg9d> di atas 1-- mg9d>.
d. 4ila corrected Ba 8 1$- mmol9>, rehidrasi dilakukan dalam 8 3
jam.
e. 4ila corrected Ba ; 12$ mmol9> atau cenderung menurun lakukan
koreksi dengan BaGl dan eEaluasi kecepatan hidrasi.
f. Kondisi hiponatremia mengindikasikan oEerhidrasi dan
meningkatkan risiko edema serebri.
$. )enggantian Kalium
)ada saat asidosis terjadi kehilangan Kalium dari dalam tubuh
walaupun konsentrasi di dalam serum masih normal atau meningkat
akibat berpindahnya Kalium intraseluler ke ekstraseluler. Konsentrasi
Kalium serum akan segera turun dengan pemberian insulin dan asidosis
teratasi.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
10/31
10
a. )emberian Kalium dapat dimulai bila telah dilakukan pemberian
cairan resusitasi, dan pemberian insulin. osis yang diberikan adalah
$ mmol9kg 449hari atau 3- mmol9> cairan. b. )ada keadaan gagal ginjal atau anuria, pemberian Kalium harus
ditunda.
5. )enggantian 4ikarbonat
a. 4ikarbonat sebaiknya tidak diberikan pada awal resusitasi.
b. Terapi bikarbonat berpotensi menimbulkan Terjadinya asidosis
cerebral, *ipokalemia, ! sesudah dilakukan rehidrasi
awal, dan pada syok yang persistent.
d. ?ika diperlukan dapat diberikan 1'2 mmol9kg 44 dengan
pengenceran dalam waktu 1 jam, atau dengan rumus 19 I (defisit
basa I Kg44!. Gukup diberikan J dari kebutuhan.
%. )emberian #nsulin
a. #nsulin hanya dapat diberikan setelah syok teratasi dengan cairan
resusitasi.
b. #nsulin yang digunakan adalah jenis +hort acting9apid #nsulin (#!.
c. alam 5-'6- menit awal hidrasi, dapat terjadi penurunan kadar gula
darah walaupun insulin belum diberikan.
d. osis yang digunakan adalah -,1 unit9kg 449jam atau -,-$ unit9kg
449jam pada anak ; 2 tahun.
e. )emberian insulin sebaiknya dalam syringe pump dengan
pengenceran -,1 unit9ml atau bila tidak ada syringe pump dapat
dilakukan dengan microburet ($- unit dalam $-- m> B+!, terpisah
dari cairan rumatan9hidrasi.
f. )enurunan kadar glukosa darah (K/! yang diharapkan adalah %-'
1-- mg9d>9jam.
g. 4ila K/ mencapai 2--'-- mg9d>, ganti cairan rumatan dengan
$ +alin.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
11/31
11
h. Kadar glukosa darah yang diharapkan adalah 1$-'2$- mg9d>
(target!.
i. 4ila K/ ; 1$- mg9d> atau penurunannya terlalu cepat, ganti cairan
dengan 1- +alin.
j. 4ila K/ tetap dibawah target turunkan kecepatan insulin.
k. ?angan menghentikan insulin atau mengurangi sampai ; -,-$ unit9kg
449jam.
l. )emberian insulin kontinyu dan pemberian glukosa tetap diperlukan
untuk menghentikan ketosis dan merangsang anabolisme.
m. )ada saat tidak terjadi perbaikan klinis9laboratoris, lakukan penilaian
ulang kondisi penderita, pemberian insulin, pertimbangkan penyebab
kegagalan respon pemberian insulin.
n. )ada kasus tidak didapatkan jalur #L, berikan insulin secara
intramuskuler atau subkutan. )erfusi jaringan yang jelek akan
menghambat absorpsi insulin.
. Tatalaksana edema serebri
Terapi harus segera diberikan sesegera mungkin saat diagnosis
edema serebri dibuat, meliputi
a. Kurangi kecepatan infus.
b. "annitol -,2$'1 g9kg44 diberikan intraEena dalam 2- menit
(keterlambatan pemberian akan kurang efektif!.
c. 7langi 2 jam kemudian dengan dosis yang sama bila tidak ada
respon.
d. 4ila perlu dilakukan intubasi dan pemasangan Eentilator.e. )emeriksaan "# atau GT'scan segera dilakukan bila kondisi stabil.
6. Hase )emulihan
+etelah KA teratasi, dalam fase pemulihan penderita
dipersiapkan untuk memulai diet per'oral, peralihan insulin drip menjadi
subkutan.
a. "emulai diet per'oral.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
12/31
12
1! iet per'oral dapat diberikan bila anak stabil secara metabolik
(K/ ; 2$- mg9d>, p* 8 %,, bikarbonat 8 1$ mmol9>!, sadar
dan tidak mual9muntah.2! +aat memulai snack, kecepatan insulin basal dinaikkan menjadi
2I sampai - menit sesudah snack berakhir.
! 4ila anak dapat menghabiskan snacknya, bisa dimulai makanan
utama.
3! +aat memulai makanan, kecepatan insulin basal dinaikkan
menjadi 2I sampai 5- menit sesudah makan utama berakhir.
b. "enghentikan insulin intraEena dan memulai subkutan.
1! #nsulin iE bisa dihentikan bila keadaan umum anak baik,
metabolisme stabil, dan anak dapat menghabiskan makanan
utama.
2! #nsulin subkutan harus diberikan - menit sebelum makan utama
dan insulin iE diteruskan sampai total 6- menit sesudah insulin
subkutan diberikan.
! iberikan short acting insulin setiap 5 jam, dengan dosis
indiEidual tergantung kadar gula darah. Total dosis yang
dibutuhkan kurang lebih 1 unit9kg 449hari atau disesuaikan dosis
basal sebelumnya.
3! apat diawali dengan regimen 29% sebelum makan pagi, 29%
sebelum makan siang, 29% sebelum makan malam, dan 19%
sebelum snack menjelang tidur.
'. Pen)egahan
ua faktor yang paling berperan dalam timbulnya KA adalah terapi
insulin yang tidak adekuat dan infeksi. ari pengalaman di negara maju
keduanya dapat diatasi dengan memberikan hotline9akses yang mudah bagi
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
13/31
13
penderita untuk mencapai fasilitas kesehatan, komunikasi yang efektif antara
petugas kesehatan dan penderita dan keluarnya disaat sakit serta edukasi.
>angkah'langkah pencegahan efektif yang dapat dilakukan pada
penderita " tipe 1 agar tidak terjadi KA adalah deteksi awal adanya
dekonpensasi metabolik dan penanganan yang tepat. *al praktis yang dapat
dilaksanakan adalah
1. "enjamin agar jangan sampai terjadi defisiensi insulin (tidak
menghentikan pemberian insulin, managemen insulin yang tepat disaat
sakit!.
2. "enghindari stress.
. "enghindari puasa berkepanjangan.
3. "encegah dehidrasi.
$. "engobati infeksi secara adekuat.
5. "elakukan pemantauan kadar gula darah9keton secara mandiri.
H. !"m*likasi #ari !et" Asi#"sis Dia+etikum
1. /injal diabetik (Befropati iabetik!
Befropati diabetik atau ginjal diabetik dapat dideteksi cukup
dini. 4ila penderita mencapai stadium nefropati diabetik, didalam air
kencingnya terdapat protein. engan menurunnya fungsi ginjal akan
disertai naiknya tekanan darah. )ada kurun waktu yang lama penderita
nefropati diabetik akan berakhir dengan gagal ginjal dan harus
melakukan cuci darah. +elain itu nefropati diabetik bisa menimbulkan
gagal jantung kongestif.
2. Kebutaan (etinopati iabetik!
Kadar glukosa darah yang tinggi bisa menyebabkan sembab pada
lensa mata. )englihatan menjadi kabur dan dapat berakhir dengan
kebutaan. Tetapi bila tidak terlambat dan segera ditangani secara dini
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
14/31
14
dimana kadar glukosa darah dapat terkontrol, maka penglihatan bisa
normal kembali.
. +yaraf (Beuropati iabetik!
Beuropati diabetik adalah akibat kerusakan pada syaraf. )enderita
bisa stres, perasaan berkurang sehingga apa yang dipegang tidak dapat
dirasakan (mati rasa!. Telapak kaki hilang rasa membuat penderita tidak
merasa bila kakinya terluka, kena bara api atau tersiram air panas.engan
demikian luka kecil cepat menjadi besar dan tidak jarang harus berakhir
dengan amputasi.
3. Kelainan ?antung
Terganggunya kadar lemak darah adalah satu faktor timbulnya
aterosklerosis pada pembuluh darah jantung. 4ila diabetes mempunyai
komplikasi jantung koroner dan mendapat serangan kematian otot jantung
akut, maka serangan tersebut tidak disertai rasa nyeri. #ni merupakan
penyebab kematian mendadak. +elain itu, terganggunya saraf otonom yang
tidak berfungsi, sewaktu istirahat jantung berdebar cepat. Akibatnya
timbul rasa sesak, bengkak dan lekas lelah.
$. *ipoglikemia
*ipoglikemia terjadi bila kadar gula darah sangat rendah. 4ila
penurunan kadar glukosa darah terjadi sangat cepat, harus diatasi dengan
segera. Keterlambatan dapat menyebabkan kematian. /ejala yang timbul
mulai dari rasa gelisah sampai berupa koma dan kejang @ kejang.
5. #mpotensi
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
15/31
15
+angat banyak diabetisi laki'laki yang mengeluhkan tentang
impotensi yang dialami. *al ini terjadi bila diabetes yang diderita telah
menyerang saraf. Keluhan ini tidak hanya diutarakan oleh penderita lanjut
usia, tetapi juga mereka yang masih berusia $'3- tahun. )ada tingkat
yang lebih lanjut, jumlah sperma yang ada akan menjadi sedikit atau
bahkan hampir tidak ada sama sekali. #ni terjadi karena sperma masuk
kedalam kandung seni (ejaculation retrograde!.
)enderita yang mengalami komplikasi ini, dimungkinkan
mengalami kemandulan. +angat tidak dibenarkan, bila untuk mengatasi
keluhan ini penderita menggunakan obat'obatan yang mengandung
hormon dengan tujuan meningkatkan kemampuan seksualnya. Karena
obat'obatan hormon tersebut akan menekan produksi hormon tubuh yang
sebenarnya kondisinya masih baik. 4ila hal ini tidak diperhatikan maka sel
produksi hormon akan menjadi rusak. 4agi diabetes wanita, keluhan
seksual tidak banyak dikeluhkan. Malau demikian diabetes melitus
mempunyai pengaruh jelek pada proses kehamilan. )engaruh tersebut
diantaranya adalah mudah mengalami keguguran yang bahkan bisa terjadi
sampai '3 kali berturut'turut, berat bayi saat lahir bisa mencapai 3 kg atau
lebih, air ketuban yang berlebihan, bayi lahir mati atau cacat dan lainnya.
%. *ipertensi
Karena harus membuang kelebihan glukosa darah melalui air seni,
ginjal penderita diabetes harus bekerja ekstra berat. +elain itu tingkat
kekentalan darah pada diabetes juga lebih tinggi. itambah dengan
kerusakan'kerusakan pembuluh kapiler serta penyempitan yang terjadi,
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
16/31
16
secara otomatis syaraf akan mengirimkan signal keotak untuk menambah
tekanan darah.
Komplikasi lainnya.
+elain komplikasi yang telah disebutkan diatas, masih terdapat
beberapa komplikasi yang mungkin timbul.
1. /angguan pada saluran pencernaan akibat kelainan urat saraf. 7ntuk
itu makanan yang sudah ditelan terasa tidak bisa lancar turun ke
lambung.
2. /angguan pada rongga mulut, gigi dan gusi. /angguan ini pada
dasarnya karena kurangnya perawatan pada rongga mulut gigi dan
gusi, sehingga bila terkena penyakit akan lebih sulit penyembuhannya.
. /angguan infeksi. ibandingkan dengan orang yang normal,
penderita diabetes melitus lebih mudah terserang infeksi.
I. Asuhan !e*era,atan
1. )engkajian
a. 4iodata terdiri dari nama, umur (7sia anak'anak cenderung mengalami
#" Tipe #! tanggal lahir, jenis kelamin, agama.
b. iwayat penyakit sekarang datang dengan atau tanpa
keluhan )oliuria,)oliphagi, lemas, luka sukar sembuh atau adanya
koma atau penurunan kesadaran dengan sebab tidak diketahui. )ada lansia
dapat terjadi nepropati,neurophati atau retinophati serta penyakit
pembuluh darah.
c. iwayat penyakit sebelumnya mungkin klien telah menderita penyakit
sejak beberapa lama dengan atau tanpa menjalani program pengobatan.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
17/31
17
)enyakit paru, gangguan kardioEaskuler serta penyakit neurologis serta
infeksi atau adanya luka dapat memperberat kondisi klinis.
d. iwayat penyakit keluarga penyakit diabetik dikenal sebagai penyakit
yang diturunkan (herediter! walaupun gejala tidak selalu muncul pada
setiap keturunan atau timbul sejak kecil (kongenital!. /enogram mungkin
diperlukan untuk menguatkan diagnosis.
e. +tatus metabolik #ntake makanan yang melebihi kebutuhan kalori,
infeksi atau penyakit'penyakit akut lain, stress yang berhubungan dengan
faktor'faktor psikologis dan social, obat'obatan atau terapi lain yang
mempengaruhi glukosa darah, penghentian insulin atau obat anti
hiperglikemik oral.
f. )emeriksaan Hisik
1! Kesadaran bisa G", letargi atau koma.
2! Keadaan umum ()enurunan 44, nyeri abdomen, status giNi
turun!.
! +istem pernafasan (nafas kusmaul, takhipneu, nafas bau
aseton, Eesikuler pada lapang paru!.
3! +istem integument (turgor kulit turun, kulit kering, mukosa
bibir kering!.
$! +istem kardioEaskuler (hipertensi, 0rtostatik hipotensi9sistole
turun 2- mm*g atau lebih saat berdiri!.
5! +istem gastrointestinal (nyeri abdomen, mual muntah,
anoreksia!.
%! +istem neurologi (sakit kepala, kesadaran menurun!.! +istem penglihatan (penglihatan kabur!.
g. )engkajian gawat darurat
1! Airways kaji kepatenan jalan nafas pasien, ada tidaknya
sputum atau benda asing yang menghalangi jalan nafas.
2! 4reathing kaji frekuensi nafas, bunyi nafas, ada tidaknya
penggunaan otot bantu pernafasan.
! Girculation kaji nadi, capillary refill.
h. AktiEitas 9 #stirahat
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
18/31
18
/ejala >emah, letih, sulit bergerak9berjalan, kram otot, tonus otot
menurun, gangguan istrahat9tidur. Tanda Takikardia dan takipnea
pada keadaan istrahat atau aktifitas, letargi 9disorientasi, koma.
i. +irkulasi
/ejala Adanya riwayat hipertensi, #" akut, klaudikasi, kebas dan
kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang
lama, takikardia. Tanda )erubahan tekanan darah postural,
hipertensi, nadi yang menurun9tidak ada, disritmia, krekels,
distensi Eena jugularis, kulit panas, kering, dan kemerahan, bola
mata cekung.
j. #ntegritas9
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
19/31
19
(ThiaNid!. Tanda Kulit kering9bersisik, turgor jelek,
kekakuan9distensi abdomen, muntah, pembesaran tiroid
(peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula
darah!, bau halisitosis9manis, bau buah (napas aseton!.
l. Beurosensori
/ejala )using9pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan
pada otot, parestesi, gangguan penglihatan. Tanda isorientasi,
mengantuk, alergi, stupor9koma (tahap lanjut!, gangguan memori
(baru, masa lalu!, kacau mental, refleks tendon dalam menurun
(koma!.
m. Byeri9kenyamanan
/ejala Abdomen yang tegang9nyeri (sedang9berat!. Tanda Majah
meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati'hati.
n. )ernapasan
/ejala "erasa kekurangan oksigen, batuk dengan9tanpa sputum
purulen (tergantung adanya infeksi9tidak!. Tanda >apar udara,
batuk dengan9tanpa sputum purulen, frekuensi pernapasan
meningkat.
o. Keamanan
/ejala Kulit kering, gatal, ulkus kulit. Tanda emam, diaphoresis,
kulit rusak, lesi9ulserasi, menurunnya kekuatan umum9rentang gerak,
parestesia9paralisis otot termasuk otot'otot pernapasan (jika kadar
kalium menurun dengan cukup tajam!.
p. +eksualitas
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
20/31
20
/ejala abas Eagina (cenderung infeksi!. "asalah impoten pada
pria, kesulitan orgasme pada wanita.
=. )enyuluhan9pembelajaran
/ejala Haktor resiko keluarga ", jantung, stroke, hipertensi.
)enyembuhan yang lambat, penggunaan obat sepertii steroid,
diuretik (thiaNid!, dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan
kadar glukosa darah!. "ungkin atau tidak memerlukan obat
diabetik sesuai pesanan. encana pemulangan "ungkin
memerlukan bantuan dalam pengaturan diet, pengobatan,
perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah.
. Diagn"sa !e*era,atan
a. efisit Eolume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat
hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan diare, muntah, pembatasan
intake akibat mual, kacau mental.
b. )erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, status
hipermetabolisme.
c. /angguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
respirasi ditandai dengan pernafasan kusmaul.
d. /angguan keseimbangan cairan berhubungan dengan dehidrasi ditandai
dengan poliuri.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
21/31
21
-. Ren)ana !e*era,atan
a. efisit Eolume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat
hiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan diare,
muntah, pembatasan intake akibat mual. Kriteria *asil
1! TTL dalam batas normal.
2! )ulse perifer dapat teraba.
! Turgor kulit dan capillary refill baik.
3! Keseimbangan urin output.
$! Kadar elektrolit normal
Interensi Rasi"nal
1. Kaji riwayat durasi9intensitas mual,
muntah dan berkemih berlebihan.
2. "onitor Eital sign dan perubahan
tekanan darah orthostatic.
. "onitor perubahan respirasi
kussmaul, bau aceton.
3. 0bserEasi kualitas nafas,
penggunaan otot asesori dan
cyanosis.
$. 0bserEasi ouput dan kualitas urin.
5. Timbang 44.
%. )ertahankan cairan 2$-- ml9hari
jika diindikasikan.
. Giptakan lingkungan yang nyaman,
1. "embantu memperkirakan pengurangan
Eolume total. )roses infeksi yang
menyebabkan demam dan status
hipermetabolik meningkatkan pengeluaran
cairan insensibel.
2. *ypoEolemia dapat dimanifestasikan oleh
hipotensi dan takikardia. *ipoEolemia
berlebihan dapat ditunjukkan dengan
penurunan T lebih dari 1- mm*g dari
posisi berbaring ke duduk atau berdiri.
. )elepasan asam karbonat lewat respirasi
menghasilkan alkalosis respiratorik
terkompensasi pada ketoasidosis. Bapas bau
aceton disebabkan pemecahan asam keton
dan akan hilang bila sudah terkoreksi.
3. )eningkatan beban nafas menunjukkan
ketidakmampuan untuk berkompensasi
terhadap asidosis.
$. "enggambarkan kemampuan kerja ginjal dan
keefektifan terapi.
http://nursingbegin.com/askep-diare-anak/http://nursingbegin.com/askep-diare-anak/http://nursingbegin.com/vital-signs-atau-tanda-vital/http://nursingbegin.com/vital-signs-atau-tanda-vital/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/vital-signs-atau-tanda-vital/http://nursingbegin.com/anatomi-fisiologi-saluran-pernafasan/http://nursingbegin.com/askep-diare-anak/
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
22/31
22
perhatikan perubahan emosional.
6. Gatat hal yang dilaporkan seperti
mual, nyeri abdomen, muntah dan
distensi lambung.
1-. 0bseEasi adanya perasaan
kelelahan yang meningkat, edema,
peningkatan 44, nadi tidak teratur
dan adanya distensi pada Easkuler.
!"la+"rasi/
11. )emberian B+ dengan atau tanpa
deItrosa
• Albumin, plasma, deItran
• )ertahankan kateter terpasang
• )antau pemeriksaan lab
*ematokrit
47B9Kreatinin
0smolalitas
Batrium
5. "enunjukkan status cairan
dankeadekuatan rehidrasi.
%. "empertahankan hidrasi dan sirkulasi
Eolume.
. "engurangi peningkatan suhu yang
menyebabkan pengurangan cairan, perubahan
emosional menunjukkan penurunan perfusi
cerebral dan hipoksia.
6. Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah
motilitas lambung, sering menimbulkan
muntah dan potensial menimbulkan
kekurangan cairan O elektrolit
1-. )emberian cairan untuk perbaikan yang cepat
mungkin sangat berpotensi menimbulkan
beban cairan dan /?K.
!"la+"rasi /
11. )emberian tergantung derajat kekurangan
cairan dan respons pasien secara indiEidual.
• )lasma ekspander dibutuhkan saat kondisi
mengancam kehidupan atau T sulit kembali
normal
• "emudahkan pengukuran haluaran urin
• )emeriksaan lab
"engkaji tingkat hidrasi akibat
hemokonsentrasi.•
)eningkatan nilai mencerminkan
kerusakan sel karena dehidrasi atau
http://nursingbegin.com/dehidrasi/http://nursingbegin.com/dehidrasi/
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
23/31
23
Kalium
awitan kegagalan ginjal•.
"eningkat pada hiperglikemi
dan dehidrasi.
"enurun mencerminkan perpindahan
cairan dari intrasel (diuresis osmotik!,
tinggi berarti kehilangan cairan9dehidrasi
berat atau reabsorpsi natrium dalam
berespons terhadap sekresi aldosteron
Kalium terjadi pada awal asidosis dan
selanjutnya hilang melalui urine, kadar
absolut dalam tubuh berkurang. 4ila
insulin diganti dan asidosis teratasi
kekurangan kalium terlihat.
b. )erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, status
hipermetabolisme. Kriteria hasil
1! Klien mencerna jumlah kalori9nutrien yang tepat.
2! "enunjukkan tingkat energi biasanya.
! "endemonstrasikan berat badan stabil atau penambahan sesuai
rentang normal.
Interensi Rasi"nal
1. )antau berat badan setiap hari atau
sesuai indikasi.
2. Tentukan program diet dan pola
makan pasien dan bandingkan
dengan makanan yang dihabiskan.
. Auskultasi bising usus, catat
adanya nyeri abdomen9perut
1. "engkaji pemasukan makanan yang
adekuat termasuk absorpsi dan utilitasnya.
2. "engidentifikasi kekurangan dan
penyimpangan dari kebutuhan terapetik
. *iperglikemia dan ggn keseimbangan
cairan dan elektrolit dapat menurunkan
motilitas9fungsi lambung (distensi atau ileus
http://nursingbegin.com/dehidrasi/http://nursingbegin.com/dehidrasi/
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
24/31
24
kembung, mual, muntahan
makanan yang belum dicerna,
pertahankan puasa sesuai indikasi.3. 4erikan makanan yang
mengandung nutrien kemudian
upayakan pemberian yang lebih
padat yang dapat ditoleransi.
$. >ibatkan keluarga pasien pada
perencanaan sesuai indikasi.
5. 0bserEasi tanda hipoglikemia.
%. Kolaborasi
• )emeriksaan /A dengan
finger stick.
• )antau pemeriksaan aseton,
p* dan *G0.
• 4erikan pengobatan insulin
secara teratur sesuai indikasi.
• 4erikan larutan dekstrosa dan
setengah salin normal.
paralitik! yang akan mempengaruhi pilihan
interEensi.
3. )emberian makanan melalui oral lebih baik
jika pasien sadar dan fungsi gastrointestinal
baik.
$. "emberikan informasi pada keluarga untuk
memahami kebutuhan nutrisi pasien.
5. *ipoglikemia dapat terjadi karena
terjadinya metabolisme karbohidrat yang
berkurang sementara tetap diberikan insulin,
hal ini secara potensial dapat mengancam
kehidupan sehingga harus dikenali.
%. Kolaborasi
• "emantau gula darah lebih akurat
daripada reduksi urine untuk
mendeteksi fluktuasi.
• "emantau efektifitas kerja insulin agar
tetap terkontrol.
• "empermudah transisi pada
metabolisme karbohidrat dan
menurunkan insiden hipoglikemia.• • >arutan glukosa setelah insulim
dan cairan membawa gula darah kira'
kira 2$- mg9dl. engan mertabolisme
karbohidrat mendekati normal
perawatan harus diberikan untuk
menhindari hipoglikemia.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
25/31
25
c. /angguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
respirasi ditandai dengan pernafasan kusmaul. Kriteria hasil
1! )ertahanan pola nafas efektif.
2! Tampak rileI.
! Hrekuensi nafas normal.
Interensi Rasi"nal
1. Kaji pola nafas tiap hari.
2. Kaji kemungkinan adanya secret
yang mungkin timbul.
. Kaji pernafasan kusmaul atau
pernafasan keton.
1. )ola dan kecepatan pernafasan dipengaruhi
oleh status asam basa, status hidrasi, status
cardiopulmonal dan sistem persyarafan.
Keseluruhan faktor harus dapat diidentifikasi
untuk menentukan faktor mana yang
berpengaruh9paling berpengaruh.
2. )enurunan kesadaran mampu merangsang
pengeluaran sputum berlebih akibat kerja
reflek parasimpatik dan atau penurunan
kemampuan menelan.
. )aru'paru mengeluarkan asam karbonat
melalui pernafasan yang menghasilkan
kompensasi alkalosis respiratorik terhadap
keadaan ketoasidosis. )ernafasan yang
berbau keton berhubungan dengan
pemecahan asam ketoasetat dan harus
berkurang bila ketosis harus terkoreksi.
3. )engaturan posisi ekstensi kepala
memfasilitasi terbukanya jalan nafas,
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
26/31
26
3. )astikan jalan nafas tidak
tersumbat.
$. 4aringkan klien pada posisi nyaman,
semi fowler.
5. 4erikan bantuan oksigen.
%. Kaji Kadar A/ setiap hari.
menghindari jatuhnya lidah dan
meminimalkan penutupan jalan nafas oleh
sekret yang munkin terjadi.$. )ada posisi semi fowler paru @ paru tidak
tertekan oleh diafragma.
5. )ernafasan kusmaul sebagai kompensasi
keasaman memberikan respon penurunan
G02 dan 02, )emberian oksigen sungkup
dalam jumlah yang minimal diharapkan dapat
mempertahankan leEel G02.
%.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
27/31
27
3! Keseimbangan urin output.
$! Kadar elektrolit normal
#nterEensi asional
1. Kaji riwayat pengeluaran berlebih
poliuri, muntah, diare.
2. )antau tanda Eital.
. Kaji nadi perifer, pengisian kapiler,
turgor kulit dan membrana mukosa.
3. 7kur 44 tiap hari.
$. )antau masukan dan pengeluaran
urine.
5. 4erikan cairan paling sedikit 2$--
cc9hr.
%. Kolaborasi
• 4erikan BaGl, BaGl, dengan
atau tanpa dekstrose.
• )antau pemeriksaan
laboraorium *t,
47B9Greatinin, Ba, K.
1. "emperkirakan Eolume cairan yang hilang.
Adanya proses infeksi mengakibatkan
demam yang meningkatkan kehilangan
cairan #M>.
2. *ipoEolemia dapat dimaniEestasikan dengan
hipotensi dan takikardi. )erkiraan berat
ringannya hipoEolemia dapat dibuat ketika
tekanan darah sistolik pasien turun lebih dari
1- mm*g dari posisi berbaring ke posisi
duduk9berdiri.
. #ndikator tingkat hidrasi atau Eolume cairan
yang adekuat.
3. "emberikan hasil pengkajian yang terbaik
dari status cairan yang sedang berlangsung
dan selanjtunya dalam pemberian cairan
pengganti.
$. "emberikan perkiraan kebutuhan akan
cairan pengganti, fungsi ginjal, dan
keefektifan terapi yang diberikan.5. "empertahankan hidrasi dan Eolume
sirkulasi.
%. Kolaborasi
• Tipe dan jumlah cairan tergantung pada
derajad kekurangan cairan dan respon
pasien indiEidual.
• Ba menurun mencerminkan
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
28/31
28
• 4erikan Kalium atau elektrolit
#L90ral.
• 4erikan 4ikarbonat.
•
• )asang selang B/ dan lakukan
penghisapan.
perpindahan cairan dari intrasel
(diuresis osmotik!. Ba tinggi
mencerminkan dehidrasi berat atau
reabsorbsi Ba akibat sekresi aldosteron.
*iperkalemia sebagai repon asidosis
dan selanjutnya kalium hilang melalui
urine. Kadar Kalium absolut tubuh
kurang.
• Kalium untuk mencegah hipokalemia
harus ditambahkan #L. Kalium fosfat
dapat diberikan untuk menngurangi
beban Gl berlebih dari cairan lain.
• iberikan dengan hati'hati untuk
memperbaiki asidosis.
•"endekompresi lambung dan dapat
menghilangkan muntah
0. Im*lementasi
#mplementasi adalah tahap pelaksanaan terhadap rencana tindakan
keperawatan yang telah ditetapkan untuk perawat bersama klien. #mplementasi
dilaksanakan sesuai dengan interEensi yang telah direncanakan.
. Ealuasi
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
29/31
29
BAB III
PENUTUP
A. !esim*ulan
Keto Asidosis iabetikum (KA! merupakan salah satu kompliasi
akut " akibat defisiensi hormone insulin yang tidak dikenal dan bila tidak
mendapat pengobatan segera akan menyebabakan kematian.
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
30/31
30
mensekresikan dengan natrium dan air yang disebut poliuri. +edangkan
asidosis adalah peningkatan p* dan diiringi oleh penumpukan benda keton
dalan tubuh.Keadaan ketoasidosis merupakan keadan yang memerlukan
banyak pengontrolan, karena bila kekurangan atau malah terjadi kelebihan
akan mengakibatkan komplikasi yang sulit untuk ditanggulangi.
B. $aran
4ila menemukan klien yang " tetapi belum terjadi KA berikan
informasi tentang KA dan pencegahan terhadap KA. 4ila menemukan
klien dengan KA, sebaiknya selalu kontrol pemberian insulin dan cairan
elektrolit sehingga meminimalkan terjadinya komplikasi yang tidak
diinginkan.
DA(TAR PU$TA!A
4uku Ajar #lmu )enyakit alam. ynda ?uall (2---!, 4uku saku iagnosa Keperawatan, ippincot
-
8/19/2019 Diabetes Ketoasidodis
31/31
Krisanty )aula, dkk. Asuhan Keperawatan /awat arurat. Getakan
)ertama, ?akarta, Trans #nfo "edia, 2--6.