perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi....

98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI BKK PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PRODI. PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN P. IPS FKIP UNS TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh : DIDIT SETYO UTOMO NIM X7407032 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vuongque

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR

DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

DI BKK PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PRODI. PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN P. IPS FKIP UNS

TAHUN 2011

SKRIPSI

Oleh :

DIDIT SETYO UTOMO

NIM X7407032

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR

DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

DI BKK PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PRODI. PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN P. IPS FKIP UNS

TAHUN 2011

Oleh :

DIDIT SETYO UTOMO

NIM X7407032

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Surakarta, Juli 2011

Pembimbing I

Dr. Wiedy Murtini, M.Pd

NIP 1953 0724 1980 10 2 001

Pembimbing II

Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd

NIP 1961 0518 1989 03 1 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Drs. Ign. Wagimin, M.Si

Sekretaris : Dra. C. Dyah SI, M.Pd

Anggota I : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd

Anggota II : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

Didit Setyo Utomo, IMPLEMENTASI PENILAIAN HASILBELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI BKKPENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN P. IPS FKIPUNS . Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasSebelas Maret Surakarta, Juni, 2011.

Tujuan penelitian ini adalah, 1) Untuk mengetahui proses penilaian hasil

belajar yang dilakukan oleh dosen di BKK PAP, FKIP, UNS , 2) Untuk

mengetahui prosedur penilaian hasil belajar yang dilakukan o leh dosen di BKK

PAP, FKIP, UNS, 3) Untuk mengetahui jenis tek nik penilaian yang digunakan

dosen di BKK PAP, FKIP, UNS dalam me lakukan penilaian hasil belajar.

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif, dengan

menggunakan strategi tunggal terpancang. Sumber datanya adalah informan,

lokasi dan dokumen atau arsip. Teknik sampling yang digunakan adalah

purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dengan

menggunakan wawancara, observasi dan analisis dokumen. Validitas data

menggunakan triangulasi data, sedangkan analisis data menggunaka n analisis

interaktif.

Berdasarkan analisis dapat disimpulkan : (1) Pelaksanaan kurikulum di

UNS saat ini merupakan perpaduan antara kurikulum berbasis kompetensi dengan

sistem kredit semester. (2) Sebelum melaksanakan penilaian hasil belajar dosen di

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran mempersiapkan kisi -kisi, soal, dan

sebagian dosen telah menggunakan rubrik dalam menilai. (3) Dosen di BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran menyusun silabus sebelum

menyelenggarakan perkuliahan, namun tidak semua dose n mempersiapkan dan

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. (4) Penilaian hasil belajar

mahasiswa meliputi berbagai unsur yang mengukur kemampuan kognitif, afektif

dan psikomotor. Unsur-unsur yang dinilai tidak hanya berdasar pada kemampuan

mahasiswa menguasai materi, tetapi juga pada keaktifan dan kedisiplinan

mahasiswa. (5) Pelaksanaan pembelajaran remidi oleh dosen dilakukan dengan

memberi tugas atau ujian ulang kepada mahasiswa yang belum tuntas tanpa

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

memberikan bimbingan sesuai dengan pedoman KBK UN S. (6) Dalam penilaian

hasil belajar mahasiswa yang dilakukan oleh dosen memiliki beberapa hambatan,

diantaranya yaitu sarana dan prasarana, jumlah mahasiswa dan waktu. (7) Dari

penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa prosedur/langkah -langkah yang

ditempuh oleh dosen BKK PAP dalam melakukan penilaian hasil belajar meliputi

langkah-langkah sebagai berikut : penyusunan rencana penilaian, menghimpun

data, mengoreksi dan menganalisis, memberikan tindak lanjut. (8) Dalam

menentukan jenis teknik penilaia n hasil belajar dosen BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran menyesuaikan dengan karakteristik mata kuliah, namun

jenis penilaian tertulis merupakan jenis penilaian yang lebih sering digunakan

oleh dosen dalam menguji ketercapaian peserta didik dalam pemb elajaran.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Didit Setyo Utomo, ASSESSMENT OF COMPETENCE BASEDLEARNING IN THE CURRICULUM IN THE OFFICE OFADMINISTRATION DEPARTMENT OF EDUCATION BKK P. IPS FKIPUNS. Thesis, Surakarta, Faculty of Teacher Training and Education, University ofSebelas Maret Surakarta, July, 2011.

The purpose of this study were, 1) To determine the learning outcome

assessment process conducted by professors at BKK, Guidance and Counseli ng

PAP, UNS, 2) To determine the learning outcomes assessment procedures

conducted by professors at BKK, PAP Guidance and Counselling, UNS, 3) To

know the types of assessment techniques used in the Guidelines for PAP BKK

lecturer, and Counseling, UNS on the assessment of learning outcomes.

This study uses a form of qualitative research, using a single fixed

strategy. Data sources are informants, locations and documents or archives.

Sampling technique used was purposive sampling and snowball sampling. Data

collection techniques by using interviews, observation and document analysis.

The validity of the data using triangulation of data, while data analysis using

interactive analysis.

Based on the analysis it can be concluded that: (1) Implementation of the

curriculum in the UNS is a mixture of skills -based curriculum with a system of

credit per semester (2) before learning outcomes assessment conducted by a

Professor of the University counseling Surakarta and BKK Office of

administration of the program of orien tation Sciences of the education economy

Sebelas Maret. (3) Professor of the BKK Office of administration prepare silabus

before evaluation of the constraints, but not all professor prepare the RPP. (4)

Result assessment learn student cover various elemen t measuring cognate ability,

afektif and psikomotor. Elements Assessed do not only base on student abi lity

master items, but also at livelines student (5) Learning remidi carried out by

teachers with a task or test for students not the guidance like a UNS curriculum

guidelines. (6) In result assessment learn student conducted by professor own

some resistance, among other things that is medium, sum up student and time. (7)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

learning outcomes assessment procedure conducted by a Professor of the

University counseling Surakarta and BKK Office of administration of the program

of orientation Sciences of the education economy March eleven are: (a)

preparation of the evaluation plan, b) data collection, c) correct and analyze, d) to

follow up, (8) types of evaluation techniques used in BKK Professor of studies of

Education Office of education of the programme of administration of the

University of Economics FKIP Sebelas Maret of Surakarta in the evaluation of the

results learn to adapt to the characteristics of the subjects, but the type of written

assessment is a type of assessment is used most often by teachers in students in

the learning achievement tests.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

MOTTO

Manusia terindah adalah manusia yang bermanfaat untuk saudaranya

(Mario Teguh)

Orang yang menghindari kesalahan, tidak akan tumbuh

(Mario Teguh)

Tugas kita bukanlah untuk berhasil, t ugas kita adalah mencoba karena di dalam

mencoba itulah kita menemukan dan membangun kesempatan untuk berhasil

(Mario Teguh)

Sebuah cita-cita dan harapan merupakan misteri, kita sebagai manusia tidak tahu

apa yang akan terjadi esok nanti maka mulai lakukanlah yang terbaik yang dapat

kamu lakukan hari ini

(nn)

Kalau orang lain bisa, aku pasti bisa kalau orang lain belum bisa aku akan

berusaha bisa

(nn)

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk :

- Ibuku tercinta terkasih dan tersayang doamu adalah kekuatan bagi anakmu

- Bapakku sebagai suami dari ibuku dan bapak dari anakmu salah satu kekuatan

sebuah keluarga

- Seseorang yang meneteskan sebuah motivasi bagi penulis

- Almamater

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberi

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dan

berbagai pihak. Untuk itu, peneliti ucapkan terima kasih kepada:

1). Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan izin penulisan skripsi;

2). Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahua n Sosial yang telah

memberikan persetujuan skripsi;

3). Ketua BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Program

Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

yang telah memberikan izin penulisan skripsi;

4). Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku pembimbing I dan Dra. Patni

Ninghardjanti, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat penulis selesaikan dengan lancar;

5). Dra. Tri Murwaningsih, M.Si Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran;

6). Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si, Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd, Dr.

Wiedy Murtini, M.Pd, Dra. C. Dyah SI, M.Pd, Susantiningrum, S.Pd.,

SE, MAB, Drs. Ign. Wagimin, M.Si, Anton Subarno, S.Pd., M.Pd, J.

Widodo, S.Sos., M.Si, Andre NR, S.Sos., M.Si, Dra. Tri

Murwaningsih, M.Si, Dr. Djoko S.TH, M.Pd, Drs. Hery Sawiji, M.Pd,

Drs. Sutaryadi, M.Pd yang telah memberikan bekal ilmu selama

peneliti belajar di bangku kuliah ;

7). Ibu dan ayah yang telah memberikan doa restu dan motivasinya

sehingga skripsi ini dapat selesai ;

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

8). Rekan-rekan mahasiswa PAP angkatan 07’ yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu yang membantu dan memberikan warna selama

menjadi mahasiswa dan dalam menyelesaikan skripsi ini;

9). Semua pihak yang tidak sempat peneliti se butkan satu-persatu yang

telah membantu dan ikut berpartisipasi dala m penelitian maupun

penyusunan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran and kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya peneliti

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca.

Surakarta, Juli 2011

peneliti

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

JUDUL ................................ ................................ ................................ ........ i

PENGAJUAN SKRIPSI ................................ ................................ ............. ii

PERSETUJUAN ................................ ................................ ......................... iii

PENGESAHAN ................................ ................................ .......................... iv

ABSTRAK................................ ................................ ................................ ... v

MOTTO ................................ ................................ ................................ ...... ix

PERSEMBAHAN ................................ ................................ ....................... x

KATA PENGANTAR ................................ ................................ ................. xi

DAFTAR ISI ................................ ................................ ............................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................ ................................ ................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................ ................................ ............... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................ ................................ ............ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................ ................................ .... 1

B. Fokus Penelitian ................................ ................................ ................ 5

C. Rumusan Masalah ................................ ................................ ............. 5

D. Tujuan Penelitian ................................ ................................ .............. 5

E. Manfaat Penelitian ................................ ................................ ............ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................ ................................ . 7

A. Landasan Teori................................ ................................ .................. 7

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi ................................ ................. 7

a. Pengertian Kurikulum ................................ ............................ 7

b. Pengertian Kompetensi ................................ .......................... 8

c. Standar kompetensi ................................ ................................ 9

d. Kompetensi dasar ................................ ................................ .. 10

e. Kurikulum Berbasis Kompetensi ................................ ........... 10

2. Penilaian Hasil Belajar ................................ ................................ 11

a. Pengertian nilai ................................ ................................ ...... 11

b. Pengertian Penilaian ................................ .............................. 12

c. Hasil Belajar ................................ ................................ .......... 13

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

d. Penilaian Hasil Belajar ................................ ........................... 13

e. Jenis Penilaian ................................ ................................ ....... 14

f. Prinsip Penilaian Hasil Belajar ................................ ............... 17

g. Prosedur Penilaian Hasil Belajar ................................ ............ 19

h. Tujuan Penilaian ................................ ................................ .... 19

i. Ranah Penilaian Hasil Belajar ................................ ................ 20

j. Rubrik ................................ ................................ ................... 21

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................ ........................... 23

C. Kerangka Pemikiran ................................ ................................ .......... 24

BAB III METODE PENELITIAN ................................ ............................. 26

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................ ............................ 26

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................ ........................... 26

C. Sumber Data ................................ ................................ ..................... 27

D. Teknik Sampling (Cuplikan) ................................ ............................. 29

E. Teknik Pengumpulan Data ................................ ................................ 29

F. Validitas Data................................ ................................ .................... 31

G. Analisis Data ................................ ................................ ..................... 32

H. Prosedur Penelitian................................ ................................ ............ 34

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................ ................................ .. 36

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................ ............................... 36

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ................................ .................... 50

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori ..................... 71

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN ................................ ....... 80

A. Simpulan ................................ ................................ ........................... 80

B. Implikasi ................................ ................................ ........................... 81

C. Saran ................................ ................................ ................................ . 82

DAFTAR PUSTAKA ................................ ................................ .................. 83

LAMPIRAN ................................ ................................ ................................ 84

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Berpikir ................................ ................................ ............. 25

2. Skema Model Analisis Interaktif ................................ ....................... 34

3. Prosedur Penelitian................................ ................................ ............ 35

4. Struktur organisasi ................................ ................................ ............ 39

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Field Note

3. Bagan Struktur Organisasi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

4. Silabus

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

6. Form Nilai Hasil Belajar

7. Rubrik

8. Kontrak Pembelajaran

9. SK Rektor Nomor 553/H27/PP/2009

10. Surat Permohonan Ijin Penelitian

11. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi

12. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka menyongsong keberhasilan pembangunan yang

berkelanjutan, faktor peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan untuk

mencapai salah satu tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang

ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang

pembangunan disegala bidang. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat

perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan dibidang ilmu

pengetahuan dan teknologi yang mutlak kita perlukan untuk mempercepat

pembangunan dewasa ini. Karena itu pendidikan yang bermutu perlu mendapat

perhatian serius. Makin besar perhatian kita terhadap bidang pendidikan, dit ambah

lagi dengan ketepatan arah pendidikan yang dicanangkan, niscaya akan membawa

bangsa pada tingkat kemajuan, sehingga tidak akan tertinggal atau ditinggalkan

oleh bangsa lain. Pendidikan di Indonesia dewasa ini masih jauh tertinggal

dibanding pendidikan di negara lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut salah satu

aspek yang perlu diperhatikan yaitu kurikulum.

Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang

penting, karena kurikulum merupakan penuntun dalam proses belajar mengajar

(PBM) di sekolah dan universitas. Oleh karena itu kurikulum selalu berubah -ubah

sesuai perubahan yang mendasarinya. Sebuah kurikulum yang tidak memadai

lagi perlu disempurnakan. Guna menjawab permasalahan kehidupan tersebut,

maka Universitas Sebelas Maret S urakarta melalui Peraturan Rektor Universitas

Sebelas Maret nomor 553/H27/PP/2009 mengadakan perubahan kurikulum

menjadi Kurikulum 2004 atau yang lazim disebut Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK). Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret (2009:3)

“Kurikulum Berbasis Kompetensi, selanjutnya disingkat KBK, adalah kurikulum

yang disusun berdasarkan atas elemen -elemen kompetensi yang dapat

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mengantarkan mahasiswa untuk mencapai kompetensi utama, kompetensi

pendukung dan kompetensi lainnya”.

Kurikulum 2004 memiliki ciri - ciri sebagai berikut : (1) menekankanpada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal,(2) berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman , (3) penyampaianpembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervar iasi, (4)sumber belajar bukan hanya guru tapi juga sumber belajar lainnya yangmemenuhi unsur edukatif dan (5) penilaian menekankan pada proses danhasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi(Mulyasa, 2004:42).

Sementara itu Nurhadi (2004:9) menjelaskan perbedaan Kurikulum 1994

dengan Kurikulum 2004 seperti pada tabel dibawah ini :

Kurikulum 1994 Kurikulum 2004

1. Berbasis isi atau materi2. Menekankan pada ketuntasan

materi.3. Pada praktiknya aspek lebih

diperhatikan dibandingkanafeksi dan psikomotorik.topikyang harus dikuasai siswa.

4. Pengembangan kurikulumbersifat sentralisasi.

5. Kurikulum bidang studi berisidaftar yang diajarkan.

1. Berbasis kompetensi2. Menekankan pada

pencapaian kompetensi.3. Perimbangan antara aspek

kognisi dan psikomotorik.4. Pengembangan kurikulum

bersifat desentralisasi5. Kurikulum bidang

studiberisi daftarkompetensi standar(standar minimal) yangharus dikuasai siswa.

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan

sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang

mengacu pada pengalaman langsung. Peserta didik perlu mengetahui tujuan

belajar dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria

pencapaian secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan dan memiliki kontribusi terhadap kompetensi -kompetensi yang

sedang dipelajari.

Proses pembelajaran tidak lepas dari penilaian hasil belajar. Penilaian

terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif berdasarkan

kinerja peserta didik sebagai bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan,

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

ketrampilan, dan nilai sikap sebagai hasil belajar. Dengan demikian dalam

pembelajaran yang dirancang berdasarkan kompetensi, penilaian tidak d ilakukan

berdasarkan pertimbangan yang bersifat subyektif.

Penilaian hasil belajar di Universitas Sebelas Maret khususnya BKK

PAP, Prodi. Ekonomi, Jurusan P .IPS, FKIP diharapkan telah sesuai dengan

Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret nomor 553/H27/PP/2009 tentang

pembelajaran berbasis kompetensi. Penilaian dalam pembelajaran tersebut

didasarkan pada penilaian sistem belajar tuntas (mastery learning), yang

mengharuskan mahasiswa menguasai kompetensi pada setiap kompetensi dasar

(KD) atau kelompok kompetensi dasar (KKD). Penilaian dengan sistem mastery

learning mengharuskan tiap-tiap kompetensi dasar diberikan secara bertahap, jadi

semua materi kuliah dari satu mata kuliah dijadikan dalam 4 KD, tiap -tiap KD

diberikan maksimal 4 (empat) kali pertemuan dimana setiap selesai memberikan 1

KD dosen akan memberikan ujian yang lebih dikenal dengan nama Ujian KD.

Hasil ujian KD akan digunakan sebagai acuan apakah mahasiswa boleh mengikuti

kuliah KD selanjutnya. Setelah penilaian hasil belajar kompetensi dasar dilakukan

maka bagi mahasiswa yang tidak lulus tidak dapat m engikuti kuliah KD

selanjutnya Oleh karena itu setelah dilaksanakannya ujian maka dosen

mengumumkan nilai hasil belajar kepada mahasiswa paling lambat 1 minggu

setelah ujian dilaksanakan. Sehingga bagi mahasiswa yang tidak lulus tersebut

dapat mengikuti pembelajaran remedial untuk meningkatkan penguasaan

kompetensi agar dapat mengikuti perkuliahan kompetensi selanjutnya.

Mengingat tidak lagi dilaksanakannya ujian mid semester dan ujian

semester dan digantikannya dengan ujian KD/ KKD maka pelaksanaan ujian pun

menjadi tidak terjadwal, penilaian dapat berlangsung kapanpun dan dari sumber

apapun. Sementara itu apakah penilaian yang dilakukan benar -benar dapat

mengukur tingkat pencapaian kompetensi mahasiswa. Sebagaimana diungkapkan

tim penelitian Litbang LPM Kentingan dalam civitas (2010:10) menyatakan

”Dalam sistem baru ini, mahasiswa harus ditutut lebih aktif dan menguasai bahan

serta materi perkuliahan. Tidak hanya akademis, namun mahasiswa juga harus

menguasai seluruh hal yang menjadikan faktor penilaian, yaitu afektif, kognitif

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dan psikomotor”. Oleh karena faktor yang dinilai meliputi afektif, kognitif dan

psikomotor maka dosen dalam melakukan penilaian harus tepat sesuai kompetensi

yang diajarkan.

Sebagai seorang pendidik, dosen melakukan penilaian has il belajar untuk

mengetahui seberapa besar tingkat ketuntasan mahasiswa pada kompetensi yang

diajarkan. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi mahasiswa dituntut banyak

belajar dari dunia nyata baik di lembaga pendidikan maupun di masyarakat,

sehingga dosen berwenang untuk menentukan kriteria keberhasilan dan jenis

penilaian yang akan dilakukan sesuai dengan materi atau mata kuliah dalam

pembelajaran. Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai jenis, diantaranya yaitu

penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian produk,

penilaian portofolio dan lain sebagainya.

Mahasiswa sebagai peserta didik kadang merasa kurang puas terhadap

penilaian yang dilakukan dosen. Salah satu contoh jenis penilaian yang dilakukan

dari tugas kelompok, namun nilai yang diperoleh masing-masing mahasiswa dari

keputusan tersebut berbeda-beda dan dengan grade yang berbeda -beda pula.

Sedangkan belum tentu yang memperoleh nilai tinggi adalah mahasiswa yang

aktif dalam mengerjakan tugas. Hal ini menyebabkan mahasisw a merasa

diperlakukan tidak adil, oleh karena itu dosen sebagai pendidik harus mampu

menyelenggarakan pembelajaran dan dapat melakukan penilaian secara objektif. .

Mahasiswa merupakan calon tenaga kerja, tentu permasalahan nilai kompetensi

nantinya akan mempengaruhi perjalanan hidup mahasiswa setelah mereka lulus dari

bangku perkuliahan, karena tidak sedikit lembaga pencari kerja yang menetapkan

batas nilai tertentu sebagai syarat diterimanya seorang pencari kerja. Berdasarkan

hal tersebut maka penilaian perlu dilakukan secara tepat dan obyektif untuk

memperoleh informasi tentang perkembangan dan hasil belajar mahasiswa dalam

ketuntasan penguasaan kompetensi.

Berdasar latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang : IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL

BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI BKK

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN, PRODI. PENDIDIKAN

EKONOMI, JURUSAN P. IPS, FKIP, UNS SURAKARTA.

B. Fokus Penelitian

Sebagaimana telah dikemukakan dalam latar belakang mas alah serta dari

pengamatan awal ditemukan fenomena -fenomena yang dipilih sebagai objek

perhatian untuk dikaji secara ilmiah. Penelitian ini difokuskan pada kajian proses

penilaian, prosedur penilaian dan jenis teknik penilaian.

C. Perumusan Masalah

Sebelum menguraikan permasalahan dari penelitian ini, terlebih dahulu

dapat dikemukakan istilah masalah menurut Winarno Surahmad (1989:133)

bahwa: “masalah adalah kesulitan yang menggerakkan orang untuk

memecahkannya, masalah harus dapat dirasakan sebagai tantanga n yang mestinya

harus dilalui (tentang jalan mengatasinya) apabila kita akan berjalan terus

menampakkan diri sebagai tantangan”.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana proses penilaian hasil belaja r yang dilakukan oleh dosen di BKK

PAP, FKIP, UNS?

2. Bagaimana prosedur penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh dosen di BKK

PAP, FKIP, UNS?

3. Apakah jenis teknik penilaian yang digunakan dosen di BKK PAP, FKIP,

UNS dalam melakukan penilaian hasil belajar?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai implementasi

penilaian hasil belajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi di BKK PAP,

FKIP, UNS Tahun 2010 mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses pen ilaian hasil belajar yang dilakukan ol eh dosen di

BKK PAP, FKIP, UNS.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Untuk mengetahui prosedur penilaian hasil belajar yang dilakukan o leh dosen

di BKK PAP, FKIP, UNS.

3. Untuk mengetahui jenis teknik penilaian yang digunakan dosen di BKK PAP,

FKIP, UNS dalam melakukan penilaian hasil belajar.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting karena menghasilkan informasi rinci, akurat dan

aktual yang akan memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan penelitian

secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam ilmu

pendidikan, khususnya penilaian hasil belajar dalam pembelajaran berbasis

kompetensi/ KBK di universitas.

2. Manfaat praktis

a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk

meningkatkan keefektifan dalam proses belajar mengajar dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa.

c. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu prasyarat mahasiswa

pendidikan administrasi perkantoran dalam memperoleh gelar sarjana.

d. Menambah daftar kepustakaan di Fakultas serta diharapkan dapat

memberikan gambaran bagi peneliti lain yang akan mengadak an

penelitian terhadap masalah yang sejenis dengan yang penulis teliti.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Dalam suatu penelitian ilmiah, mengkaji teori merupakan langkah awal

dalam usaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dari kajian tersebut,

akan diperoleh informasi atau keterangan yang bersangkutan dengan variabel

yang diteliti. Berpedoman pada teori i nformatif peneliti dapat mencari data

lapangan yang tepat dan berdaya guna sehingga tujuan peneliti dapat tercapai

dengan baik. Telaah teori dari variabel yang hendak diteliti oleh peneliti

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kesimpulan akhir yang hendak

dicapai.

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi

a. Pengertian Kurikulum

Mimin Haryati dalam buku Model dan Teknik Penilaian (2007:1)

menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara ya ng digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu”. Pernyataan tersebut sejalan dengan pengertian kurikulum

menurut Oemar Hamalik (2003:18) “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar ”.

Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran yang

diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstuktural

untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk

pengembangan strategi pembelajaran agar sasaran dan tujuan pendidikan dapat

tercapai (Hasan, 2009).

Tilaar (2004:177) mengungkapkan bahwa “Kurikulum adalah keseluruhan

program, fasilitas, dan kegiatan suatu lembaga pendidikan atau pelatihan untuk

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

mewujudkan visi dan misi lembaganya”.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu (Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun2003 tentang sistem pendidikan, 2003: 5)

Lebih lanjut dalam Kepmendiknas (2000:2) ”Kurikulum pendidikan tinggi

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian

dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar -mengajar di perguruan tinggi”.

Dari beberapa pengertian kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa

dengan adanya kurikulum maka dosen sebagai pendidik dapat melaksanakan

pembelajaran lebih terarah, karena terdapat rencana sebagai pedoman sehingga

tujuan pendidikan dapat tercapai. Selain itu, dengan kurikulum akan membuat

mahasiswa lebih mengetahui jalannya pembelajaran, dan dapat menerima materi

pembelajaran dengan lebih baik karena pendidik sudah mempersiapkan bahan

kajian serta cara menyampaikannya.

b. Pengertian Kompetensi

Menurut Mulyasa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (2008:37)

menyatakan bahwa “Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak”.

Pengertian kompetensi diatas sejalan dengan pengertian kompetensi

menurut Mimin Haryati dalam buku Model dan Teknik Penilaian (2007:3)

“Kompetensi merupakan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai -nilai (afektif) dan

keterampilan (psikomotor) yang diwujudkan dalam kebias aan berfikir dan

bertindak sehingga mampu menghadapi persoalan yang dihadapinya”. Dari kedua

pendapat tersebut maka dapat dikatakan bahwa kompetensi merupakan

kemampuan yang dikuasai seseorang baik kemampuan pengetahuan, sikap,

ataupun keterampilan sehingga mampu menghadapi persoalan yang dihadapi.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Lebih lanjut Finch dan Crunkilyon dalam Mulyasa (2008: 38)

mengartikan “kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan,

sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan”. Sementara

itu McAshsan dalam Mulyasa (2008:38) meng emukakan bahwa kompetensi

adalah: “… is a knowledge, skill, and abilities or capabilities that a person

achieves, which become part of his or her being to the exent he or she can

satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor beha vior”.

Dalam hal ini kompetensi dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,

sehingga ia dapat melakukan perilaku -perilaku kognitif, afektif dan psikomotor

dengan sebaik baiknya.

c. Standar Kompetensi

Mimin Haryati dalam buku Model dan Teknik Penilaian (2007:6)

menyatakan “Standar kompetensi merupakan batas dan arah kemampuan yang

harus dimiliki dan dapat dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran

dalam suatu mata ajar tertentu”.

Sementara itu menurut Budi Susetyo dalam penilaian hasil belajar

(2009:23) “Standar Kompetensi (SK) merupakan dasar, merujuk kepada

klasifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan aspek -aspek

kemampuan dari suatu program pendidikan tertentu, sebagaimana terdapat dalam

kurikulum sekolah”.

Dalam kegiatan belajar mengajar dosen perlu menyusun rumusan

mengenai kompetensi minimal yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik setelah

kegiatan belajar mengajar selesai. Peraturan Rektor UNS (2009:3) “Standar

kompetensi, selanjutnya disingkat SK, adalah rumusan tentang kemampuan yang

harus dimiliki mahasiswa untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan yang meliputi

pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan unjuk kerja yang

dipersyaratkan”. Jadi standar kompetensi merupakan rumusan mengenai dasar

kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian standar kompetensi bagi peserta

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

didik merupakan dasar kompetensi min imal yang harus diperoleh setelah

mengikuti pembelajaran, sehingga dengan mengetahui standar kompetensi

pembelajaran peserta didik dapat mempersiapkan materi yang harus mereka

pelajari.

d. Kompetensi Dasar

Peraturan Rektor UNS (2009:3) “Kompetensi dasar, se lanjutnya

disingkat KD, adalah rincian SK dalam setiap bahan kuliah/blok yang harus

dipelajari mahasiswa sebagai kompetensi yang diharapkan dapat dicapai pada

suatu jenjang studi dan dalam kurun waktu satu semester”.

Menurut Budi Susetyo dalam Penilaian H asil Belajar (2009:23)

“Kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi, yang

merupakan deskripsi dari isi tujuan yang terkandung didalamnya, sebagai acuan

pencapaian tujuan pembelajaran dari program yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Jadi kompetensi dasar merupakan bagian dari standar kompetensi yang

harus dikuasai oleh peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga

dengan adanya kompetensi dasar maka dapat memperjelas dan mempermudah

penyampaian standar kompetensi. Dalam mencapai s tandar kompetensi/

kompetensi dasar maka dilakukan sebuah uji kompetensi. Sebagaimana yang

tercantum dalam Peraturan Rektor UNS (2009:3) “Uji kompetensi adalah tindakan

mengukur dan menilai ketercapaian penguasaan kompetensi dasar dari suatu

dan/atau kelompok mata kuliah/blok”. Dengan demikian kompetensi dari peserta

didik dapat diketahui dan dapat dibandingkan dengan kompetensi peserta didik

lain.

e. Kurikulum Berbasis Kompetensi

Mulyasa dalam buku Kurikulum Berbasis Kompetensi (2008:39)

berpendapat bahwa :

“Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatukonsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuanmelakukan (kompetensi) tugas -tugas dengan performasi tertentu, sehingga

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa pen guasaan terhadapseperangkat kompetensi tertentu”.

Menurut Kay (1977) dalam Mulyasa (2008: 40) mengemukakan

kurikulum berbasis kompetensi merupakan: “… an approach to instruction that

aims to teach each student the basic knowledge, skill, attitudes and value essential

to competence”. Kompetensi merupakan indikator yang menunjukan kepadaperbuatan yang bisa diamati, dan sebagai konsep yang mencakup aspek -aspek

pengertahuan, keterampilan nilai, sikap, serta tahap -tahap pelaksanaannya secara

utuh.

Sementara itu menurut Nurhadi (2004:16) “KBK adalah seperangkatrencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai

siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya

pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekola h”. Pernyataan dari Nurhaditersebut sama dengan keputusan Depdiknas (2004:4) yang mengemukakan bahwa

kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan peng aturan

tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian belaja r

mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan

kurikulum.

KBK sebagai suatu konsep kurikulum yang memfokuskan pada

pengembangan kemampuan melaksanakan kompetensi-kompetensi dengan

standar kinerja tertentu, sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh peserta didik

berupa profesionalitas sesuai kompetensi yang diharapkan (Munib, 2004).

Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum

berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

pelaksanaan proses pembelajaran yang lebih menekankan pada pengembangan

kemampuan/kompetensi. Dengan demikian nam pak bahwa KBK merupakan

pendekatan dalam pengembangan kurikulum yang berfokus pada kompetensi atau

kemampuan.

2. Penilaian Hasil Belajar

a. Pengertian Nilai

Peraturan Rektor UNS (2009:4) “Nilai adalah keputusan yang diambil

oleh dosen berdasarkan skor hasil pengukuran, yang menunjukkan tingkat

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

kompetensi mahasiswa dalam suatu mata kuliah/blok tertentu dengan

menggunakan aturan tertentu bersifat kualitatif yakn i A, B, C, D, E”.

Dari pengertian diatas maka yang dimaksud dengan nilai adalah

keputusan mengenai kemampuan seseorang yang digambarkan menggunakan

angka atau skala tertentu. Sehingga nilai dapat dijadikan tolok ukur kemampuan

seseorang terutama dalam pendidikan. Sejalan dengan pendapat tersebut Asmawi

Zainul dan Noehi Nasution dalam buku Penilaian Hasil Belajar (2005:196)

“Angka atau skala tertentu yang menggambarkan tingkat kemampuan peserta test,

yang menggambarkan kedudukan peserta tes tersebut diantar a peserta tes lain atau

penguasaanya terhadap suatu bidang studi atau mata kuliah tertentu”.

b. Pengertian Penilaian

Asmawi Zainul dan Noehi Nasution dalam buku Penilaian Hasil Belajar

(2005:8) berpendapat bahwa “Penilaian adalah suatu proses untuk mengambi l

keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran

hasil belajar baik yang menggunakan instrument tes maupun non -tes”. Pendapat

tersebut tidak jauh berbeda dengan pengertian penilaian yang dikemukakan

Djemari Mardapi (1999:8) “penil aian adalah kegiatan menafsirkan atau

mendeskripsikan hasil pengukuran”.

Penilaian merupakan pengambilan keputusan dengan melalui berbagai

langkah yang sistematis. Apabila penilaian dilakukan dengan baik maka dapat

diketahui mengenai karakteristik atau kemampuan seseorang dengan tepat, begitu

pula sebaliknya. Griffin dan Nix (1991) dalam Mimin Haryati (2007:15)

“penilaian adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan

karakteristik seseorang atau sesuatu”. Lebih lanjut Depdiknas (2004:23)

mengemukakan “penilaian adalah suatu proses sistematis yang mengandung

pengumpulan informasi, menganalisis dan menginterpretasi informasi tersebut

untuk membuat keputusan”.

Jadi, penilaian merupakan suatu proses pemberian keputusan mengenai

suatu kegiatan atau aktivitas dengan mendeskripsikan hasil pengukuran baik

menggunakan test ataupun non test.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Hasil Belajar

Mimin Haryati dalam buku Model dan Teknik Penilaian (2007:22)

menyatakan “Pada umumya hasil belajar dapat dikelompokan menjadi tiga aspek

yaitu ranah kognitif, psikomotor, dan afektif”. Sedangkan Hamalik (2002:155)

menyatakan bahwa “Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah

laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan

pengetahuan, sikap dan ketrampilan”.

Sementara itu Davis dalam Abdullah (2007:4) menegaskan “Dalam

setiap proses belajar akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur. Hasil

nyata yang dapat diukur dinyatakan sebagai prestasi belajar seseorang”.

Berdasarkan beberapa pendapat d iatas jelas bahwa suatu proses belajar

mengajar pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang diperoleh oleh seseorang setelah meng ikuti

kegiatan belajar yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

d. Penilaian Hasil Belajar

Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret (2009:4) menyatakan

”Penilaian Hasil Belajar adalah penilaian terhadap penguasaan kompetensi suatu

mata kuliah/blok dan/atau kelompok mata kuliah/blok”. Pengertian penilaian hasil

belajar menurut peraturan rektor tersebut menjelaskan bahwa penilaian hasil

belajar dilakukan terhadap kompetensi yang dimiliki mahasiswa dalam suatu mata

kuliah.

Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain untukmemantau proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didiksesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus sebagai umpan balikkepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses programpembelajaran (Mimin Haryati, 2007:13).

Penilaian hasil belajar merupakan proses pemberian nilai yang dilakukan

oleh tenaga pendidik terhadap peserta didik sesuai dengan kompetensi yang

dicapainya. Ditjen PMPTK dalam Penilaian Hasil Belajar (2008: 4-5) “Penilaian

hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil -hasil belajar yang

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dicapai siswa dengan kriteria tertentu”. Jadi dalam penilaian hasil belajar

hendaknya dilakukan berdasar kriteria tertentu mengenai kompetensi yang

diajarkan dalam masing-masing mata kuliah.

e. Jenis Penilaian

Budi Susetyo dalam penilaian hasil belajar (2009:9) “ Teknik penilaian

yang dapat dipergunakan dalam penilaian pada satuan pendidikan antara lain; tes

tertulis, observasi, tes kinerja, penilaian portofol io, penilaian diri, dan penilaian

antar teman”.

Dalam pedoman pembelajaran berbasis kompetensi Universitas Sebelas

Maret Surakarta (2009:23), menyebutkan jenis penilaian diantaranya :

1) Penilaian Kelas (classroom assessment)

2) Penilaian portofolio

3) Penilaian authentic

Adapun penjelasannya sebagai berikut :

1) Penilaian kelas

Dalam penilaian berbasis kelas, penilaian dirancang untuk memberikan

informasi yang akurat kepada dosen mengenai kualitas belajar mahasiswa.

Selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk memfasilitasi dialog antar

mahasiswa dan dosen tentang kualitas belajar mahasiswa dan bagaimana

meningkatkannya.

2) Penilaian portofolio

Penilaian portofolio memungkinkan dosen dapat memberikan penilaian

terhadap hasil kerja mahasiswa secara keseluruhan.

3) Penilaian authentic

Penilaian authentic digunakan untuk memberikan gambaran tentang

kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan berbagai masalah praktis

(dunia nyata) yang membutuhkan aplikasi pengetahuan dan keterampilan

relevan yang mereka miliki.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Mimin Haryati dalam buku Model dan Teknik Penilaian (2007:44)

menyebutkan ada tujuh teknik yang dapat digunakan dalam penilaian yaitu :

1) Teknik penilaian unjuk kerja2) Teknik penilaian project work3) Penilaian tertulils4) Penilaian produk5) Penilaian portofolio6) Penilaian sikap7) penilaian diri

Menurut ( Depdiknas,2003 : 10 ) jenis penilaian yang perlu diberikan

sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai terdiri dari :

1) Penilaian unjuk kerja2) Penilaian sikap3) Penilaian tertulis4) Penilaian proyek5) Penilaian produk6) Penilaian portofolio7) Penilaian diri

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

1) Penilaian unjuk kerja

Merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta

didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini dapat digunakan untuk menilai

kompetensi seperti kemampuan berbicara, peserta didik dapat diamati

dengan cara diskusi, bercerita dan melakukan wawancara.

2) Penilaian sikap

Merupakan penilaian yang dilakukan dengan melihat ekspresi dari nilai -nilai

yang dimiliki oleh seseorang. Misalnya penilaian sikap peserta didik terhadap

materi pelajaran atau terhadap proses pembelajaran.

3) Penilaian tertulis

Penilaian ini dilakukan dengan tes tertulis yaitu dimana soal dan jawaban yang

diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Mis al dengan soal yang

memilah jawaban (pilihan ganda, benar salah, menjodohkan).dan dengan

mensuplai jawaban (isian, soal uraian).

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

4) Penilaian proyek

Merupakan penilaian terhadap sutu tugas yang harus diselesaikan dalam

periode tertentu. Misal kemampuan peserta didik dalam memilih topik dan

mencari informasi serta dalam mengelola waktu pengumpulan data dan

penulisan laporan.

5) Penilaian produk

Penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk tersebut. Misal

kemampuan peserta didik dalam membuat produk teknologi dan seni seperti

hasil karya seni dan lain-lain.

6) Penilaian portofolio

Merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan

informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam

satu periode tertentu. Misalnya hasil pekerjaan dari proses pembelajaran yang

dianggap terbaik oleh peserta didiknya, hasil tes (bukan nilai).

7) Penilaian diri

Penilaian dimana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya

sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi

yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Penilaian ini dapat

digunakan dalam menilai berbagai aspek yang berkaitan dengan kompetensi

kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penilaian aspek kognitif misalnya,

peserta didik diminta untuk menilai penguasan pengetahuan dan

keterampilan berpikir sebagai ha sil belajar dalam mata pelajaran tertentu.

Dalam penilaian aspek afektif misalnya, peserta didik diminta untuk membuat

tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu obyek sikap

tertentu. Dan dalam penilaian pada aspek psikomotor misalnya, pe serta

didik diminta untuk menilai kecakapan/keterampilan yang telah

dikuasainya sebagi hasil belajar berdasarkan acuan/kriteria yang telah

disiapkan. (Depdiknas, 2003)

Dari pendapat beberapa sumber penilaian menurut Mimin Haryati dan

berdasarkan Depdiknas tahun 2003 lebih lengkap dan lebih rinci. Jadi terdapat

tujuh jenis penilaian hasil belajar yaitu penilaian tertulis, penilaian proyek,

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

penilaian produk, penilaian portofolio, penilaian diri, penilaian sikap dan

penilaian unjuk kerja.

f. Prinsip Penilaian Hasil Belajar

Menurut Drs. Anas Sudijono dalam pengantar evaluasi pendidikan

(2008:31) “ Evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksanakan dengan baik

apabila dalam pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip dasar

berikut ini : (1) prinsip keseluruhan, (2) prinsip kesinambungan, dan (3) prinsip

obyektivitas”.

Ditjen PMPTK dalam Penilaian Hasil Belajar (2008: 7) prinsip -prinsippenilaian :

1. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari prosespembelajaran.

2. Penilaian hasil belajar hendaknya dirancang dengan jelas kemampuan apayang harus dinilai, materi atau isi bahan ajar yang diujikan, alat penilaianyang akan digunakan, dan interpretasi hasil penilaian.

3. Penilaian harus dilaksanakan secara komprehensif, artinya kemam puanyang diukur meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotoris.

4. Alat penilaian harus valid dan reliabel.5. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjut.6. Penilaian hasil belajar harus obyektif dan adil.

Depdiknas (2004 : 7) menyatakan b ahwa prinsip atau kriteria penilaianyaitu:

1. Validitas2. Reliabilitas3. Terfokus pada kompetensi4. Keseluruhan atau komprehensif5. Objektivitas6. Mendidik

Selain prinsip penilaian diatas Nurhadi (2004:164) merinci prinsippenilaian menjadi delapan yaitu :

1. Menyeluruh2. Berkesinambungan3. Valid4. Terbuka5. Bermakna6. Mendidik7. Berorientasi pada kompetensi8. Adil

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berdasarkan prisip-prinsip yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas

dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan penilaian hasil belajar harus

berpegang pada prinsip-prinsip sebagai diantaranya sebagai berikut :

1. Menyeluruh

Penilaian dapat di lakukan dengan berbagai teknik termasuk

mengumpulkan berbagai bukti bagi hasil belajajar siswa. Penilaian

meliputi pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotor), sikap (afektif).

2. Berkesinambungan

Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan berencana, bertahap, dan

terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan

belajar siswa.

3. Valid

Penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil

belajar siswa, misalnya apabila pembelajaran menggunakan

pendekatan eksperimen maka kegiatan melakukan eksperimen harus

menjadi salah satu obyek yang di nilai.

4. Terbuka

Proses dari hasil penilaian harus bersifat terbuka dan diterima semua

pihak terkait yaitu siswa, guru, sekolah, orang tua, dan masyarakat.

5. Mendidik

Hasil penilaian harus dapat membina dan memberi dorongan

kumparan siswa untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

6. Adil

Penilaian harus adil terhadap semua siswa de ngan tidak membedakan latar

belakang sosial- ekonomi,budaya, bahasa dan kelamin.

7. Objektivitas

Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif, untuk itu penilaian harus

adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat

dipahami peserta didik dan menerapkan kriteria yang jelas dalam

pembuatan keputusan atau pemberian angka.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

g. Prosedur Penilaian Hasil Belajar

Menurut Drs. Anas Sudijono dalam pengantar evaluasi pendidikan

(2008:59) terdapat beberapa langkah dalam evaluasi hasil belajar diantaranya

yaitu :

1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar2. Menghimpun data3. Melakukan verifikasi data4. Mengolah dan menganalisis data5. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan6. Tindak lanjut hasil evaluasi

Menurut Mimin Haryati dalam buku Model dan Teknik Penilaian

(2007:19) langkah-langkah penilaian sebagai berikut :

1. Perencanaan penilaian2. Pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan

pencapaian hasil belajar3. Pelaporan4. Penggunaan informasi tentang hasil belajar

Dalam Pedoman Pembelajaran Berbasis Kompetensi Universitas Sebelas

Maret Surakarta (2009:24) menyatakan lima langkah dalam proses penilaian kelas

yaitu :

1. Pilih tujuan belajar yang akan dicapai2. Pilih teknik penilaiannya3. Terapkan teknik penilaian tersebut4. Lakukan analisis data dan tunjukkan hasilnya kepada mahasiswa5. Berikan respon terhadap hasil analisis data.

Dari beberapa pendapat diatas, prosedur penilaian menurut buku

pedoman pembelajaran berbasis kompetensi UNS lebih dekat dan sesuai dengan

permasalahan penelitian ini. Sehingga dapat diketahui bagaimana prosedur

penilaian yang dilakukan dilapangan dengan prosedur yang semestinya dilakukan

sesuai pedoman pembelajaran.

h. Tujuan Penilaian

Ditjen PMPTK dalam Penilaian Hasil Belajar (2008: 6) mengungkapkan

beberapa tujuan dari penilaian, diantaranya yaitu :

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahuikelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau matapelajaran yang ditempuhnya.

2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.4. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah

kepada pihak yang berkepentingan.Dalam Pedoman Pembelajaran Berbasis Kompetensi Universitas Sebelas

Maret Surakarta (2009:22) menyatak an “Secara umum tujuan penilaian adalah

untuk mengetahui apakah standar yang ditetapkan sudah tercapai atau belum”.

Depdiknas (2003:9) merinci tujuan penilaian menjadi tujuh yaitu:

1. Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi2. mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa3. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa4. Mengetahui hasil pembelajaran5. Mengetahui pencapaian kurikulum6. Mendorong siswa belajar7. Mendorong guru untuk mengajar lebih baik

Berdasarkan tujuan penilaian yang dikemukakan beberapa sumber diatas

maka dapat disimpulkan bahwa tujuan penilaian yaitu :

1) Mengetahui tingkat pencapaian standar2) Mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta didik3) Mengetahui hasil pembelajaran4) Mengetahui kelebihan dan kelemahan kompetensi peserta didik5) Sebagai pertanggungjawaban

i. Ranah Penilaian Hasil Belajar

Howard kingsley dalam Ditjen PMPTK (2008:11) “Tiga macam hasil

belajar, yakni : (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian,

(c) sikap dan cita-cita”.

Ditjen PMPTK dalam Penilaian Hasil Belajar (2008:12) “Dalam

penilaian secara garis besar terbagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotoris”. Sedangkan menurut Mimin Haryati dalam buku

Model dan Teknik Penilaian (2007:22) “Pada umumnya hasil belajar dap at

dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu : ranah kognitif, psikomotor dan afektif”.

Berdasarkan pendapat dari beberapa sumber diatas maka dapat

disimpulkan bahwa ranah yang terkandung dalam penilaian hasil belajar meliputi :

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

1. Afektif

Ranah afektif yaitu berkenaan dengan sikap atau nilai.

2. Kognitif

Pada ranah kognitif ini lebih ditekankan pada teori yang berhubungan

dengan kemampuan berpikir seperti kemampuan memahami, menghapal,

menganalisis dan mengevaluasi.

3. Psikomotor

Psikomotoris tampak dalam bentuk kete rampilan atau kemampuan

bertindak.

j. Rubrik

Menurut dirjen dikti (2008:39) “Rubrik merupakan panduan asesmen

yang menggambarkan kriteria yang digunakan dosen dalam menilai dan

memberi tingkatan dari hasil pekerjaan mahasiswa”. Sementara itu dalam Pedoman

Pembelajaran Berbasis Kompetensi UNS (2009:23) “ Secara umum rubrik adalah

panduan assessment yang menggambarkan kriteria dari berbagai tingkatan kualitas

kemampuan mahasiswa mulai dari yang paling baik sampai yang kurang baik,

yang dapat dimanfaatkan untuk menilai hasil pekerjaan mahasiswa”.

Untuk mengukur tingkat kompetensi peserta didik, maka dosen perlu

menggunakan rubrik sebagai pedoman dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar.

Hal tersebut juga dikemukakan dalam Pedoman Pembelajaran Berbasis

Kompetensi UNS (2009:23) “Agar dosen lebih konsisten dan lebih fair dalam

melakukan assessment, model penilaian secara rubric merupakan salah satu

alternative yang dapat digunakan oleh dosen”. Rubrik perlu memuat daftar

karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan

mahasiswa dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik

tersebut. Lebih jelas dinyatakan dirjen dikti (2008:39) Manfaat pemakaian

rubrik di dalam proses penilaian adalah:

1. Rubrik menjelaskan deskripsi tugas

2. Rubrik memberikan informasi bobot

3. Mahasiswa memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4. Penilaian lebih objektif dan konsisten

Pedoman Pembelajaran Berbasis Kompetensi UNS (2009:23) menyebutkan

beberapa langkah dalam menyusun rubrik :

1. Menentukan kompetensi2. Menentukan kriteria yang digunakan sebagai acuan pencapaian

kompetensi.3. Untuk setiap kriteria, disusun deskripsi tenta ng pencapaian kriteria dari

yang paling baik sampai ke yang kurang baik kualitasnya.4. Masukkan kriteria dan deskripsi yang dimaksud ke dalam matriks5. Tentukan skor untuk masing-masing deskripsi mulai dari kriteria terbaik

sampai dengan yang kurang baik.

Rubrik yang sering digunakan untuk menilai hasil belajar ada dua

macam, yaitu rubrik deskriptif dan rubrik holistik Penjelasan lebih lanjut

mengenai kedua rubrik yaitu:

1. Rubrik deskriptif

Rubrik deskriptif memiliki empat komponen atau bagian, yaitu

deskripsi tugas, skala nilai, dimensi, dan deskripsi dimensi. Rubrik

deskriptif memberikan deskripsi karakteristik atau tolok ukur

penilaian pada setiap skala nilai yang diberikan. Format ini banyak

dipakai dosen dalam menilai tugas mahasiswa karena memberikan

panduan yang lengkap untuk menilai hasil kerja mahasiswa.

Meskipun memerlukan waktu untuk menyusunnya, manfaat rubrik

deskriptif bagi dosen dan mahasiswa (sebagai umpan balik atas

kinerja) melebihi usaha untuk membuatnya.

2. Rubrik Holistik

Berbeda dengan rubrik deskriptif yang memiliki beberapa skala nilai,

rubrik holistik hanya memiliki satu skala nilai, yaitu skala tertinggi. Isi

dari deskripsi dimensinya adalah kriteria dari suatu kinerja untuk skala

tertinggi. Apabila mahasiswa tidak memenuhi kriteria tersebut, penilai

memberi komentar berupa alasan mengapa tugas mahasiswa tidak

mendapatkan nilai maksimal. Kelemahan rubrik holistik adalah dosen

masih harus menuliskan komentar atas capaian mahasiswa pada setiap

dimensi bila mahasiswa tidak mencapai kriteria maksimum. Karena

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

tidak ada panduan terperinci mungkin sekali terjadi ketidakajegan

pemberian komentar atau umpan balik kepada mah asiswa. Dosen perlu

menuliskan komentar yang sama pada tugas mahasiswa yang

menunjukkan karakteristik yang sama, sehingga akan memerlukan lebih

banyak waktu. Diakui bahwa menyusun rubrik holistik lebih sederhana

daripada rubrik deskriptif, namun waktu yang diperlukan untuk

melakukan penilaian menjadi lebih lama. (Pedoman PBK UNS: 2009).

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai penilaian hasil belajar sebelumnya pernah diteliti

oleh mahasiswa UNNES dengan judul skripsi “Penilaian Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pada Mata Pelajaran

Ekonomi diSMA Negeri Subah Kabupaten Batang”. Hasil dari penelitian tersebut

diantaranya yaitu “Pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa berdasarkan KBK di

SMA Negeri Subah diawali dari berbagai tahap, dimana setiap tahap saling

berhubungan untuk menghasilkan penilaian yang mendekati sempurna. Proses

penilaian disesuaikan tiap aspek yang dinilai meliputi aspek kognitif dan afektif

yang dinilai dan dilakukan apa adanya sesuai dengan h asil belajar siswa, tidak

boleh direkayasa dan dibuat -buat”.

Selain penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UNNES, penelitian

yang serupa juga dilakukan oleh Edy Purnomo dan Sudji Munadi dari Universitas

Negeri Yogyakarta dengan judul “Evaluasi Hasil Bel ajar Dalam Implementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi Di Sekolah Menengah Kejuruan”. Hasil

penelitian tersebut diantaranya yaitu “ Dengan KBK diharapkan hasil belajar

peserta didik dan lulusan SMK merupakan satu kesatuan yang integral antara

pengetahuan, sikap, dan keterampilan; pengujian kompetensi sebagai hasil belajar

dari peserta didik dilakukan dengan bentuk tes tertulis, tes penampilan, penugasan

dan portofolio secara tepat, teratur dan sistematis”

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Kerangka Berpikir

Universitas sebelas maret seba gai lembaga pendidikan tentunya

menginginkan mahasiswanya memiliki kompetensi yang baik, yang dapat sebagai

bekal kelak ketika terjun di masyarakat serta mendukung dalam pembangunan

bangsa.

Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dalam proses belajar d i

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran, Prodi. Ekonomi, FKIP UNS

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa, baik itu kemampuan

kognitif, afektif ataupun psikomotor. Keberhasilan proses belajar yang dialami

oleh mahasiswa dapat diketahui dengan p enilaian. Oleh karena itu selain

mahasiswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, dosen selaku tenaga pendidik

juga dituntut dapat menilai perubahan atau kemajuan belajar mahasiswa yaitu

dengan penilaian hasil belajar. Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar

tentunya seorang dosen telah menetapkan langkah -langkah/ prosedur yang akan

ditempuh dalam melakukan penilaian agar penilaian dapat berjalan dengan baik

dan lancar. Selanjutnya dalam menilai, dosen dapat menggunakan berbagai jenis

penilaian diantaranya yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian

tertulis, penilaian produk, penilaian portofolio dan lain sebagainya. Penggunaan

jenis penilaian tersebut disesuaikan dengan mata kuliah yang diajarkan dalam

perkuliahan. Agar dalam memberikan nilai terhadap mahasiswa melalui suatu jenis

penilaian lebih konsisten dan adil, maka dosen dapat menggunakan rubrik dalam

menilai. Setelah proses penilaian dilakukan maka akan dapat diketahui hasil

belajar mahasiswa.

Selain untuk mendeskripsikan kompetensi mahasiswa, diketahuinya hasil

belajar melalui penilaian dapat dijadikan titik tolak pembelajaran dan penilaian

hasil belajar berikutnya. Sehingga pembelajaran dan penilaian yang akan datang

dapat lebih baik lagi, dan tidak banyak masalah yang timbul.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Adapun skema mengenai kerangka berpikir diatas adalah sebagai berikut:

Gb. 1 Skema Kerangka Berpikir

HASIL PENILAIAN

DOSEN

PENILAIAN HASILBELAJAR

Pilih teknikpenilaian

Pilih tujuanbelajar

Analisis data

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan

obyek dalam memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan

penelitian. Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret

Surakarta, khususnya BKK Pendidikan Admini strasi Perkantoran, Prodi.

Pendidikan Ekonomi, Jurusan P. IPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Adapun yang menjadi alasan peneliti untuk menetapkan tempat tersebut adalah :

a. Di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran terdapat permasalahan yang

terkait dengan topik penelitian.

b. Di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran terdapat data yang

diperlukan oleh peneliti.

c. Tempat penelitian mudah dijangkau oleh peneliti sehingga mempermudah

dalam menggali data yang akurat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan yaitu mulai bulan Janu ari

2011 sampai dengan bulan Jul i 2011.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian merupakan salah satu factor penting dalam suatu

penelitian, karena bentuk dari penelitian tersebut turut menunjang proses

penyelesaian penelitian yang sedang dilaksanakan. Sesuai dengan permasalahan

dan teori yang telah disusun dalam penelitian ini peneliti memilih bentuk

penelitian kualitatif. Peneliti memilih penelitian kualitatif didasarkan bahwa

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pendekatan penelitian ini lebih menekankan pada sifat naturalisme, yaitu realita

yang muncul menjadi bahan kajian dalam penelitian. Hal ini sesuai dengan

pendapat Van Manen yang dikutip H. B. Sutopo (1996 : 35) bahwa “riset

kualitatif mengarahkan kegiatan secara dekat pada hal -hal kekinian, kepentingan

pokoknya ditelaah pada peristiwa -peristiwa nyata dalam dunia aslinya bukan

sekedar laporan yang ada.”

2. Strategi Penelitian

Untuk mengkaji permasalahan yang diteliti diperlukan suatu pendekatan

penelitian melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi yang dipilih

akan digunakan untuk mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk

menyajikan analisis hasil penelitian serta untuk mendukung cara untuk

menetapkan sampel dan pemilihan instrumen penelitian yang nantinya akan

digunakan untuk mengumpulkan informasi .

Dalam penelitian ini strategi yang digunakan adalah tunggal terpancang.

Tunggal artinya hanya melakukan penelit ian pada BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran, Prodi. Pendidikan Ekonomi, Jurusan P. IPS, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Terpancang artinya

penelitian dilaksanakan dengan mengacu pada fokus masalah yang sudah

ditentukan sebelumnya.

C. Sumber Data

Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena

ketepatan dalam memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan

ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Menurut H. B.

Sutopo (1990: 2) bahwa “sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peris tiwa

dan tingkah laku, dokumen dan arsip serta berbagai benda lainnya”. Sedangkan

Lofland dan Lofland dalam Lexy. J. Moleong (2001: 112) “sumber data dalam

kualitatif ialah kata-kata dan selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan

lain-lain”. Informan adalah orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti.

Dalam hal ini peneliti akan melakukan seleksi kepada informan dengan tujuan

untuk mendapatkan informasi yang benar -benar mengetahui permasalahan

sehingga akan diperoleh data yang obyektif. Tempat dan peristiwa menjadi

sumber informasi karena dalam pengamatan harus sesuai dengan konteksnya dan

situasi sosial melibatkan tempat, pelaku dan aktivitasnya. Dokumen dan arsip

merupakan sumber data yang penting artinya, peneliti menggunakan sumber data

berupa catatan-catatan tertulis, tergambar dan tercetak. Sehingga dari tiga unsur

diatas yaitu informasi, tempat dan peristiwa serta dokumen dan arsip, peneliti

memperoleh data yang diperlukan.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Informan

Penentuan informan dalam penelitian ini didahului dengan penentuan

informan kunci yaitu informan yang dianggap mengetahui tentang

masalah yang sedang diteliti. Informan kunci yang menjadi sumber

penelitian ini adalah Ketua BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran,

Prodi. Pendidikan Ekonomi, Jurusan P. IPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Lokasi

Lokasi yang dijadikan latar penelitian ini adalah BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran, Pendidikan Ekonomi, FKIP, UNS.

3. Dokumen dan Arsip

Sumber data yang sangat penting artinya dalam penelitian kualitatif,

terutama bila sasarannya terarah pada latar belakang peristiwa masa

lampau sangat berkaitan dengan kondisi peristiwa masa kini yang sedang

dipelajari. Sumber data yang berupa dukumen dan arsip ini berhubungan

dengan permasalahan penelitian, hal ini dapat diambil dari arsip -arsip yang

relevan tentang penilaian hasil belajar di Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

D. Teknik Sampling (Cuplikan)

Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan sejumlah sampel.

Peneliti hanya menentukan informan untuk diwawancarai guna memperoleh

keterangan tentang permasalahan yang diteliti. Dalam menentukan informan ini

peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Goetz dan Le Comte

dalam H.B Sutopo (2002 : 185) bahwa “Purposive sampling yaitu teknik

mendapatkan sampel dengan memilih individu -individu yang dianggap

mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya

untuk menjadi sumber data”.

Peneliti juga menggunakan teknik bola salju (snowball sampling). Dalam

teknik ini untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan yang

mengetahui permasalahan yang sedang diteliti, yaitu dengan cara menunjuk

seorang informan kunci kemudian informan kunci yang terpilih dapat menunjuk

informan yang lebih tahu, sehingga akan didapat data yang lebih lengkap.

Penarikan sampel bola salju ini mempunyai beberapa tahapan. Tahap

pertama, menentukan satu informan kunci untuk diwawancarai. Informan kunci

tersebut berperan sebagai titik awal penarikan sampel . Dalam penelitian ini yang

menjadi titik awal penarikan sampel adalah Ketua BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran. Tahap kedua, dari informan kunci yang pertama selanjutnya

menunjuk informan yang dirasa lebih mengetahui tentang permasalahan yang

sedang diteliti. Kemudian peneliti mewawancarai informan tersebut dan demikian

selanjutnya sampai diperoleh dat a yang mendalam dan data yang dikumpulkan

benar-benar mendukung tercapainya tujuan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Sutrisno Hadi (1979: 104) dikemukakan baik buruknya suatu hasil

research sebagian tergantung pada teknik pengumpulan datanya, akurat dan

relevan dan reliable pekerjaan research menggunakan teknik-teknik, prosedur-

prosedur, alat-alat serta kegiatan dipenabel yang dapat diandalkan”.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Untuk mendapatkan data objektif perlu diperhat ikan mengenai teknik

pengumpulan data yang digunakan sebagai alat pengumpul atau pengambil data.

Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan

meliputi :

1. Wawancara

Lexy. J. Moleong (2000 : 135) mengatakan bahwa “wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh pihak -

pihak pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu”. Dalam teknik ini, peneliti mengumpulkan data denga cara

mengajukan pertanyaan kepada informan, dimana pertanyaan -pertanyaan

tersebut sudah disiapkan dan dibuat kerangkanya secara sistematis

sebelum berada di lokasi. Dalam pelaksanaan wawancara dilakukan secara

terbuka agar informan dapat mengungkapkan secara bebas tanpa adanya

tekanan namun masih mengacu pada pokok bahasan, sehingga informasi

yang diperoleh merupakan data yang objektif. Penggunaan teknik

wawancara ini sesuai dengan pendapat H. B. sutopo (1996: 24) bahwa

“dengan wawancara maka akan dapat menggali tentang informasi secara

mendalam atau disebut dengan indept interwiewing”.

2. Observasi

Suharsimi Arikunto (1993: 128) “Kegiatan observasi meliputi kegiatan

pemusatan terhadap objek yang menggunakan seluruh aspek indra”.

Kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan

pengamatan secara langsung dan pencatatan terhadap kegiatan -kegiatan

yang ada kaitannya dengan persepsi mahasiswa terhadap perubahan

penilaian hasil belajar, maupun kondisi latar penelitian baik kondisi fisik

maupun kondisi sosial. Pengamatan ini tidak dilakukan hanya sekali, akan

tetapi dilakukan berulang kali dengan harapan data yang diperoleh akan

lebih valid.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3. Analisis Dokumen

Selain menggunkan wawancara dan observasi, pengumpulan data juga

dapat dilakukan dengan mencatat arsip atau dokumen yang berkaitan

dengan permaslahan penelitian. Lexy. J. Moleong (2001: 161)

menjelaskan bahwa “ dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film

dengan demikian metode ini untuk mencari data mengenai hal -hal yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian dengan melihat atau meneliti

dokumen”.

F. Validitas Data

Dalam penelitian keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data

didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut Lexy. J. Moleong (2001: 173)

bahwa :

“Untuk menetapkan trustworthiness atau keabsahan data diperlukanteknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atassejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunaka n dalamteknik pemeriksaan data yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan(transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian(confirmability)”.

Ada beberapa cara untuk memperdalam tingkat kepercayaan atau teknik

pemeriksaan keabsahan data, antara lain dengan triangulasi, memperpanjang masa

observasi, pengamatan secara terus -menerus dan mengadakan membercheck.

Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan untuk memperoleh

tingkat kepercayaan data menurut H. B. Sutopo (1996: 71) bahwa “Triangulasi

merupakan teknik yang didasari pola fenomenologi yang bersifat multiperspektif,

diartikan untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya satu

cara pandang”. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Patton HB. Sutopo

(1989:26) menyatakan bahwa ;

“Ada empat macam triangulasi : 1. Data triangulation dimana penelitimenggunakan beberapa sumber data yang sama, 2. Investigatortriangulation yaitu pengumpulan data yang sama dan dilakukan beberapaorang peneliti, 3. Methodological triangulation yaitu penelitian yangdilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda atau

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pun dengan menggunakan data yang sejenis, tetapi dengan menggunakanteknik pengumpulan data yang berbeda,dan 4. Theoretical triangulationyaitu menggunakan penelitian tentang topik yang sama dan datanyadianalisis dengan menggunakan beberapa perspektif teoritis yangberbeda”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi data (sumber),

sebagaimana dinyatakan oleh Patton dalam bukunya Lexy. J. Moleon g (1991:178)

ditegaskan bahwa “ triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda dalam metode kualitatif”. Dalam triangulasi data (sumber)

menggunakan beberapa sumber untuk mengumpulkan data dengan permasalahan

sama, artinya bahwa data yang ada di lapangan diambil dari sumber obyek

penelitian yang berbeda-beda. Data yang diperoleh melalui sumber, kemudian

dilakukan uji keabsahan melalui teknik triangulasi antar sumber. Hal ini dilakukan

dengan cara membandingkan hasil wawancara antar informan yang satu dengan

informan yang lainnya. Selain itu peneliti juga menggunakan triangulasi metode,

yaitu peneliti mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik at au

metode pengumpulan data yang berbeda untuk menguji kemantapan informasinya.

G. Analisis Data

Menurut Patton (1980: 268) mengatakan bahwa analisis data ialah proses

mengatur data, mengorganisasikan data kedalam suatu pola, kategori, dan satuan

uraian dasar. Analisis penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses

pengumpulan data atau dilakukan di lapangan. Sedangkan model analisa data

yang peneliti gunakan adalah model saling terjalin dan interaktif. H. B. Sutopo

(2002:92) menyebutkan bahwa: “Dalam proses analisis data ada tiga komponen

yang harus disadari sepenuhnya oleh setiap peneliti, tiga komponen itu

adalah (1) Reduksi Data, (2) Sajian Data, (3) penarikan kesimpulan atau

verifikasi”. Untuk lebih jelas mengenai analisis data tersebut akan peneliti

uraikan sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul

dan catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Selama pengumpulan data

berlangsung terjadilah proses reduksi yang kemudian membuat

ringkasan, mengkode, menulusuri tema, memusatkan data yang diperoleh

dan menentukan batas-batas permasalahan. Proses ini berlangsung terus -

menerus sampai laporan akhir penelitian selesai ditulis.

2. Sajian Data

Sajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dalam bentuk

narasi yang memberi kemungkinan terjadinya penarikan kesimpulan.

Data diambil dari data yang telah disederhanakan dalam reduksi data

dimana pada bagian ini harus ada ganbaran secara menyeluruh mengenai

kesimpulan yang diambil. Dalam hal ini perolehan data sangat membantu

peneliti untuk memahami dan mempermudah dalam mengambil suatu

kesimpulan. Semua itu dirancang dengan berbagai je nis matrik, gambar,

skema, dan tabel sebagai pendukung narasinya. Kemudian semuanya itu

dirancang untuk menyusun informasi secara teratur sehingga mudah

dimengerti dan dipahami dalam bentuk yang kompak.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses dimana suatu

analisa (reduksi data dan sajian data) yang dilakukan semakin

tampak jelas. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menangkap

berbagai hal yang kuat, tetapi masih bersifat sementara. Oleh karena itu

kesimpulan harus diverivikasi terlebih dahulu supaya mantap dan dapat

dipertanggungjawabkan. Salah satunya dengan cara melakukan aktifitas

pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali

dengan cepat yang timbul akibat pikiran kedua melintas

pada peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembal i

catatan lapangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai

berikut :

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar. Skema Model Analisis Interaktif(Sumber H B. Sutopo,2002)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan -tahapan yang ditempuh dalam suatu

penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian.

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini dilakukan mulai berbagai kegiatan sebelum peneliti terjun

ke lapangan mulai dari pengajuan judul, pembuatan proposal penelitian

dan mengurus ijin untuk memperlancar jalannya penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan pengumpulan data p eneliti menggunakan tiga teknik

yaitu : wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini

digunakan untuk melengkapi data yang lain sehingga data yang

dikumpulkan benar-benar valid.

3. Tahap Analisis Data Awal

Tahap ini dugunakan untuk mengetahui apaka h data yang dikumpulkan

tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tahap Analisis Data Akhir

Analisis data akhir dilakukan setelah data awal dianalisis. Data yang

dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam

Reduksi Data

Pengumpulan Data Penyajian Data

PenarikanKesimpulan/ Verifikasi

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pengumpulan data yang merupakan data pendukung dalam mencapai

tujuan penelitian.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung oleh

data yang valid, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan.

6. Tahap Penulisan dan Penggandaan laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelit ian yang mencakup semua

kegiatan yang berhubungan dengan penelitia n dan hasil yang dicapai,

ditulis dan dilaporkan kepada pihak -pihak yang berkepentingan dengan

bentuk laporan yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dibuat bagan prosedur penelitian

sebagai berikut :

Gambar. Prosedur Penelitian(Sumber:Lexy J. Moleong:85)

Analisis Data Awal

Pembuatanproposal penelitian

dan perijinan

Pengumpulan dataPersiapanpenelitian

Analisis Data Akhir

Penarikan Kesimpulan

Pembuatan danPenggandaan Laporan

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Tinjauan Singkat Tentang BKK PAP FKIP UNS

Program Studi Pendidikan Ekonomi ada dalam lingkup jurusan PIPS

adalah program studi yang setara dengan jurusan. Bermula dari IKIP Negeri

Surakarta, dengan Fakultas Keguruan Ilmu Sosial membawahi jurusan Ekonomi

Umum, Ekonomi Perusahaan, Administrasi, Civi c Hukum, Sejarah dan Geografi.

Dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10

tahun 1976 tentang pendirian “Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret”,

tanggal 8 Maret 1976, maka Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (IKIP Negeri

Surakarta) berubah statusnya menjadi Fakultas Keguruan (Universitas Negeri

Surakarta Sebelas Maret), dengan jurusan -jurusan yang ada dibawahnya,

diantaranya ialah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial membawahi diantaranya

Program Studi Ekonomi Umum, Program Studi Ekonom i Perusahaan, Program

studi Ekonomi Administrasi.

Dalam perkembangannya, Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu

Pendidikan bergabung menjadi satu ialah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) UNS, membawahi diantaranya Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahua n

Sosial (PIPS). PIPS membawahi Program Studi Pendidikan Ekonomi (PSPE).

Pada tahun 1984 melalui legalisasi SK Dirjen Dikti Nomor

39/DIKTI/Kep/1984, tiga program studi yang dimaksud kemudian dirubah

namanya menjadi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Pro gram Studi

Pendidikan Tata Niaga dan Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran.

Ketiga program studi ini berada dibawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial di samping tiga program studi lain yaitu Program Studi Pendidikan

Kewarganegaraan, Pendidikan Geografi, Pendidikan Sejarah dan Pendidikan

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Sosiologi Antropologi. Namun, sejak tahun 1995 berdasarkan SK Mendikbud

Nomor 0217/1995 ketiga Program Studi yang dimaksud dilebur menjadi satu

dengan nama PSPE. Selanjutnya status ketiga Program Studi t ersebut berubah

menjadi Bidang Keahlian Khusus.

2. Lokasi BKK PAP

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran berada di Kampus UNS pusat yang

beralamat di Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta. BKK PAP berada di lantai

dasar gedung B Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran BKK PAP

a. Visi

Menjadi program studi penghasil dan pengembang tenaga guru / instruktur yang

berkarakter kuat dan cerdas dengan kompetensi dibidang Pendidikan Ekonomi

Administrasi, berbasis teknologi informasi, mampu bersaing di pasar nasional

maupun internasional serta menjadi pusat pengembangan bidang Pendidikan

Ekonomi Administrasi

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran dan bimbingan secara efektif

untuk menghasilkan tenaga guru / instruktur yang profe sional, berdaya saing

tinggi, mandiri dan berkepribadian dalam bidang Pendidikan Ekonomi

Administrasi .

2) Melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi untuk

mendukung pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran serta mampu

menghasilkan inovasi pembelajaran dibidang Administrasi.

3) Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat yang berkaitan dengan

Pendidikan Administrasi.

4) Menyelenggarakan kerjasama kelembagaan dengan berbagai pihak untuk

meningkatkan kualitas lulusan dan kinerja Program Studi.

5) Mengembangkan jaringan komunikasi dengan Alumni.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

6) Menyelenggarakan organisasi berdasarkan prinsip keberlanjutan dan

akuntabilitas.

c. Tujuan

1) Menghasilkan guru/instruktur pendidikan ekonomi dengan indeks prestasi

kumulatif tinggi dan berkepribadian pendidik serta masa studi dan masa tunggu

pendek;

2) Menghasilkan penelitian dan pengembangan dalam bidang kependidikan yang

semakin meningkat dalam kualitas maupun kuantitas;

3) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang semakin meningkat dalam

kualitas maupun kuantitas;

4) Menghasilkan produk-produk inovatif dalam bidang kependidikan.

d. Sasaran

1) Mempersiapkan tenaga guru/instruktur di Bidang Pendidikan Ekonomi dengan

keahlian Pendidikan Administrasi Perkantoran.

2) Mempersiapkan tenaga Peneliti dan Pengabdi Pada Masyarakat serta

Pengembang Ilmu dibidang Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran.

3) Melakukan sertifikasi keahlian dibidang Pendidikan Ekonomi Perkantoran.

4) Memberikan Akta mengajar dibidang Pendidikan Ekonomi Administrasi

Perkantoran.

5) Bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan dunia usaha/industri untuk

mendukung pembentukan life skill melalui magang Industri.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4. Struktur Organisasi BKK PAP

Sumber : Kantor BKK PAP 2010/1011

5. Kondisi Dosen

BKK PAP Prodi Pendidikan Ekonomi telah memiliki sumberdaya manusia

khususnya dosen tetap yang memadahi baik dilihat dari segi jumlah maupun

kualifikasinya. Dilihat dari kualifikasi di bidang pendidikan, semua dosen tetap

telah memenuhi standar minimal yait u telah menempuh pendidikan S2 (Magister).

Dilihat dari kepangkatan dan usianya, sebagian besar dosen tetap BKK PAP Prodi

Pendidikan Ekonomi relatif berusia muda, sehingga motivasi dan semangat untuk

berkembang masih sangat tinggi. Selain itu, komposisi pe ndidikan dosen sudah

memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Dikti, seperti yang tertuang dalam

Ketua Prodi. Ekonomi

Sekretaris

Ketua BKK PAP

Dra. C. Dyah SI, M.Pd

Sekretaris

Susantiningrum, S.Pd., SE.,MAB

Ketua LaboratoriumDra. Patni

Ninghardjanti,M.Pd

Tim KerjasamaDr. Djoko SantosoTH,

M.Pd

Tim KemahasiswaanAndre N. R, S.Sos.,M.Si

Tim Penjaminan MutuDr. Wiedy Murtini, M.Pd

Tim PAKDrs.Ign. Wagimin, M.Si

DEWAN DOSEN

Tim KesejahteraanTutik Susilowati, S.Sos.,

M.Si

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor: l08/DlKTI/Kep/2001 tentang

Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan.

Secara lebih terperinci, kualifikasi dose n tetap di BKK PAP Prodi

Pendidikan Ekonomi dijelaskan sebagai berikut.

a. Tingkat Pendidikan

Sampai dengan saat ini kualifikasi tingkat pendidikan yang dimiliki oleh

dosen tetap BKK PAP Prodi Pendidikan Ekonomi adalah sebagai berikut:

1. 2 orang dosen (15%) berpendidikan Doktor,

2. 4 orang dosen (30%) sedang menempuh program Doktor,

3. 8 orang dosen (55%) berpendidikan Magister.

Saat ini dosen yang telah berpendidikan doktor tengah dalam proses mengajukan

gelar Guru Besar (Profesor) yaitu Dr. Wiedy Murtini, M.Pd., dan Dr. Djoko

Santoso TH, M.Pd. Data pengalaman pendidikan selengkapnya disajikan pada

tabel 4.1.

Kualifikasi Pendidikan Dosen BKK PAP Prodi Pendidikan Ekonomi

No NAMA/NIPPENDIDIKAN

S1 S2 S3

1. Drs. Ign Wagimin,MSi

NIP. 19510510197603 1 003

PendidikanEkonomiAdministrasiUniversitasSebelas Maret.

Ilmu AdministrasiNiaga, UniversitasBrawijaya Malang

2. Drs. Sutaryadi, MPd

NIP. 19540526198103 1 004

PendidikanEkonomiAdministrasiUniversitasSebelas Maret.

AdministrasiPendidikan IKIPBandung

3. Dr. Djoko SantosoTh,MPd

NIP. 19540203

PendidikanEkonomiAdministrasiUniversitas

PendidikanSejarah Program

Pasca Sarjana

PendidikanEkonomi,

Universitas

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

198103 1 002 Sebelas Maret. IKIP NegeriJakarta

Negeri Malang

4. Dr. Wiedy Murtini.MPd

NIP. 19530724198010 2 001

PendidikanEkonomiAdministrasiUniversitasSebelas Maret

Pendidikan IPSIKIP Padang

PendidikunEkonomiUniversitasNegeri Malang

5. Dra. C. Dyah SI, MPd

NIP. 19611112198909 2 001

PendidikanAdministrasiPerkantoran

UniversitasSebelas Maret

PendidikanSejarahUniversitas NegeriJakarta

IlmuPendidikanUNS

(dalam proses)

6. Drs. Hery Sawiji, MPd

NIP. 19610518198003 1 001

PendidikanAdministrasiPerkantoranUniversitasSebelas Maret

AdministrasiPendidikan IKIPJakarta

ManajPendidikan

UniversitasNegeri Jakarta

(dalam proses)

7. Dra. PatniNinghardjanti, MPd

NIP. 19630406198903 2 001

PendidikanAdministrasiPerkantoran

UniversitasSebelas Maret

Penelitian danevaluasipendidikanUniversitas NegeriYogyakarta

8. Dra. TriMurwaningsih, MSi

NIP. 19661202199203 2 002

PendidikanEkonomi FKIPUniversitasSebelas Maret

Ilmu Manajemen(MSDM)UniversitasAirlanggaSurabaya

Pend. Ekonomi

Univ. NegeriMalang

(dalam proses)

9. Andre N. Rahmanto,S.Sos.,M.Si.

NIP. 19770715200501 1 002

IlmuKomunikasiFISIPUniversitas

Ilmu KomunikasiUniversitasSebelas Maret

IlmuKomunikasiUniv.Padjajaran

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Sebelas Maret Bandung(dalam proses)

10.

Tutik Susilowati,S.Sos., M.Si.

NIP. 19751021200501 2 001

IlmuKomunikasiFISIPUniversitasSebelas Maret

Ilmu KomunikasiUniversitasSebelas Maret

11.

Susantiningrum, SPd.,SE., MAB.

NIP. 19761229200501 2 002

- PendidikanAdmPerkantoranUniveristasSebelasMaret

- EkonomiAkuntansiUniversitasIslam BatikSka

Ilmu AdministrasiBisnis

UniversitasBrawijaya Malang.

12.

Anton Subarno, SPd.MPd

NIP. 19751223200701 1 002

Prodi.EkonomiBKK PAPUniversitasSebelas Maret

PendidikanKependudukandan LingkunganHidup UniversitasSebelas Maret.

13.

J. Widodo, S.Sos., Msi

NIP. 19771007 008011 001

AdministrasiNegara FISIPUniversitasSebelas Maret

ManajemenAdministrasiPublik UniversitasSebelas Maret.

Sumber : Borang PAP 2010

b. Bidang Keahlian

Dilihat dari bidang keahlian, sebagian besar dosen tetap BKK PAP Prodi

Pendidikan Ekonomi telah memiliki keahlian yang linier dan relevan dengan

kebutuhan yang diperlukan baik di bidang administrasi, manajemen, perkantoran

maupun komunikasi dan utamanya bidang pendidikan. Selengkapnya bidang

keahlian dosen tetap BKK PAP Prodi Pendidikan Ekonomi disajikan pada tabel

4.2 berikut.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Bidang Keahlian Dosen Tetap BKK PAP Prodi Pendidikan Ekonomi

No NAMA BIDANG KEAHLIAN UTAMA

1.Drs. Sutaryadi, MPd

- Administrasi Pendidikan

- Statistika

- Metode Penelitian

2. Drs. Ign Wagimin, MSi - Manajemen SDM

- Mengetik

- Strategi Belajar Mengajar

3. Dr. Djoko Santoso Th,MPd - Pendidikan Ekonomi

- Hubungan Masyarakat

- Kewirausahaan

4. Dr. Wiedy Murtini. MPd - Pendidikan Ekonomi

- Manajemen Kearsipan

- MSDM

- Metode Penelitian

- Pendidikan Kewirausahaan

5. Dra. C. Dyah SI, MPd - Stenografi Bhs Indonesia

- Stenografi Bhs Inggris

- Kesekretariatan

6. Dra. Patni Ninghardjanti, MPd - Evaluasi Pendidikan

- Komputer Administrasi

- Metode Penelitian

7. Drs. Hery Sawiji, MPd - Manajemen Perkantoran

- Administrasi Pendidikan

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

- Metode Penelitian

8. Dra. Tri Murwaningsih, MSi - Manajemen SDM

- Etika Profesi

- Korespondensi Bhs Indonesia

9. Andre N. Rahmanto, S.Sos.,M.Si. - Ilmu Komunikasi

- Hubungan Masyarakat

- Kebijakan Publik

10.

Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si. - Komunikasi Bisnis

- Sistem Informasi Manajemen

- Kewirausah

11.

Susantiningrum, SPd., SE., MAB. - Ilmu Administrasi Bisnis

- Kebijakan Bisnis

- Bahasa Inggris Bisnis

12.

Anton Subarno, SPd. MPd - Teknologi Perkantoran

- Korespondensi Bhs Inggris

- Komputer Administrasi

13.

J. Widodo, S.Sos., MSi - Ilmu Administrasi Publik

- Korespondensi Bhs Inggris

- Kewirausahaan

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

6. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka menunjang pelaksanaan sistem pembelajaran yang bermutu,

BKK PAP Prodi Pendidikan Ekonomi memiliki sarana dan prasarana perkuliahan

yang sangat memadai. Selengkapnya perincian sarana dan prasarana perkuliahan

sebagai berikut :

a. Ruang Kantor

Ruang kantor BKK PAP Prodi Pendidikan Ekonomi menempati ruang

dengan luas sekitar 35m2 yang dilengkapi dengan AC, sehingga cukup nyaman.

Seluruh dosen pengampu telah disediakan tempat duduk dan meja sendiri -sendiri.

Disamping itu juga disediakan fasilitas filling cabinet untuk menyimpan berkas-

berkas yang berkaitan dengan proses pembelajara n. Penataan tata ruang telah

mengikuti prosedur tata ruang kantor modern sehingga tampak rapi dan tertata

dengan baik. Kebersihan dilakukan setiap hari secara teratur oleh petugas khusus

kebersihan.

b. Ruang Kuliah

Ruang kuliah yang dipergunakan oleh BKK PAP Prodi Pendidikan

Ekonomi menempati ruang 3201 dan 3202. Apabila diperlukan ruang tambahan

maka ruang laboratorium TP juga dapat dipergunakan untuk kegiatan perkuliahan

dengan daya tampung 40 mahasiswa. Setiap ruang kuliah memiliki kursi kuliah

sekitar 60 kursi, tersedia whiteboard, OHP, AC, Kipas Angin dan juga telah

disediakan LCD. Khusus untuk ruang 3202 bahkan telah disediakan komputer PC

yang disambungkan dengan LCD permanent.

c. Laboratorium

Laboratorium yang dimiliki oleh BKK PAP Prodi Pendidikan Ekono mi

terdiri dari :

1) Laboratorium Mini Office Berbasis Teknologi Informasi

Laboratorium Mini Office menyediakan sarana pembelajaran berbasis

Teknologi informasi. Semua civitas academika dapat mengakses internet

dan di Mini Office sudah tersedia Hot Spot Area. Sehingga semua dosen

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dan mahasiswa dapat mengakses internet sesuai dengan kebutuhannya.

Dengan demikian warga BKK PAP Prodi Pendidikan Ekonomi dapat

dengan mudah mengembangkan materi -materi yang dibutuhkannya.

Mahasiswa dapat belajar lebih mudah dengan m enggunakan fasilitas yang

ada di laboratorium tersebut. Dan wawasan mahasiswa akan menjadi lebih

luas, sehingga lulusan Pendidikan Administrasi Perkantoran sudah tidak

gagap lagi dengan teknologi informasi yang berkembang saat ini.

Selain itu di laboratorium mini office juga mewadahi bakat mahasiswa

yang tertarik dibidang kewirausahaan. Di sini mahasiswa dapat

mempraktekkan mata kuliah kewirausahaan dengan menggunakan fasilitas

yang tersedia di laboratorium tersebut, sehingga bakat m ahasiswa dapat

berkembang.

2) Laboratorium Teknologi Perkantoran

Laboratorium Teknologi Perkantoran menyediakan sarana pembelajaran

yang berupa alat-alat perkantoran modern, baik yang manual maupun yang

electrik. Diharapkan semua mahasiswa BKK PAP Prodi Pendidikan

Ekonomi dapat mengoperasikan alat -alat tersebut, sehingga mahasiswa

yang akan terjun PPL betul -betul sudah siap untuk mengajar semua materi

Administrasi Perkantoran. Meraka siap untuk diminta mengajar semua

mata diklat di SMK jurusan Administrasi Pe rkantoran dengan baik.

3) Laboratorium Mengetik Manual

Laboratorium Mengetik Manual menyediakan sarana pembelajaran yang

berupa mesin-mesin ketik manual. Di lab tersebut mahasiswa dapat belajar

mengetik dengan 10 jari buta berirama, sehingga mereka tidak can ggung

lagi untuk berhadapan dengan mesin ketik. Selain itu mereka tidak akan

kesulitan untuk praktek mengetik dengan format -format yang sudah ada,

sehingga dapat mengetik tepat pada garis -garis yang sudah ditentukan

seperti mengisi formulir atau form -form pajak.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

d. Perpustakaan

Selain laboratorium, BKK PAP Prodi Pendidikan Ekonomi juga telah

memiliki perpustakaan sendiri. Perpustakaan merupakan fasilitas penunjang yang

sangat penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, untuk melengkapi

koleksi buku-buku yang dimiliki oleh perpustakaan di tingkat fakultas, BKK PAP

Prodi Pendidikan Ekonomi kemudian merintis pengadaan koleksi buku -buku

terutama buku referensi mata kul iah menjadi perpustakaan BKK. Tujuan

didirikannya perpustakaan selain untuk mempermudah sivitas akademika dalam

memperoleh buku, atau karya ilmiah lainnya, juga dimanfaatkan untuk tempat

praktek mahasiswa dalam pengelolaan administrasi perpustakaan.

Perpustakaan PAP memiliki koleksi buku yang masih terbatas, namun

dalam pelayanannya sedang dirintis proses pengadministrasian secara

komputerisasi. Buku-buku tentang pendidikan tersedia 62 judul buku, sedangkan

untuk buku referensi bidang administrasi perkanto ran tersedia 55 judul. Jumlah

buku pada masing-masing judul buku bervariasi, kisarannya antara 1 sampai

dengan 3 buah. Penempatan perpustakaan sampai dengan saat ini masih

menginduk pada ruang lab.

7. Kode Etik

Kode etik dosen BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Prodi.

Ekonomi J. PIPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Maret Surakarta :

1. Dosen wajib dengan sungguh-sungguh dan penuh tangguung jawab

mencurahkan tenaga dan waktunya untuk pengajaran yang berkualitas.

2. Dosen wajib mengajar dengan penuh dedikasi, jujur, dan

bertanggungjawab.

3. Dosen wajib membantu mahasiswa dan melayani mereka secara adil.

4. Dosen wajib berperean sebagai panutan (role model) bagi mahasiswa.

5. Dosen wajib berjuang keras untuk melakukan dan memberhasilkan

penelitian mereka.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

6. Dosen wajib memelihara kemampuan dan kemajuan akademik dalam

disiplin ilmu masing-masing, sehingga mereka dapat terus mengikuti arah

perkembangan ilmu dan teknologi.

7. Dosen wajib melakukan penelitian dengan mematuhi kode etik penelitian.

8. Dosen wajib melakukan pengabdian pada masyarakat dengan mematuhi

kode etik pengabdian pada masyarakat.

9. Dosen wajib menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran ilmiah serta

menghindarkan diri dari perbuatan yang melanggar norma masyarakat

ilmiah seperti penjiplakan, pemalsuan data dan sebagainya.

10. Dosen wajib menciptakan dan mempromosikan kesatuan dan ikut berperan

serta dalam pengembangan kolektif universitas.

11. Dosen wajib mengembangkan dan merangsang pemikiran kreatif dan

inovatif mahasiswa.

12. Dosen wajib memberikan penilaian dan menentukan kelulusan mahasiswa

sesuai dengan kemampuan dan hasil prestasi mahasiswa secara objektif

dan tidak diskriminatif.

13. Dosen wajib berorientasi pada upaya peningkatan kualitas mahasiswa.

14. Dosen wajib berinisiatif untuk meningkatkan ku alitas pengetahuan,

kemampuan, ketrampilan dan sikap para mahasiswa.

15. Dosen wajib selalu berusaha untuk menjadi teladan bagi mahasiswa.

16. Dosen wajib menghindarkan diri dari penyalahgunaan mahasiswa untuk

kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan.

17. Dosen wajib memberikan pendidikan dan pengajaran dengan empaty,

santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan.

8. Kurikulum

Penyusunan Kurikulum di Program Studi Pendidikan Ekonomi

Administrasi Perkantoran yang melibatkan Stakeholders, organisasi profesi dan

alumni melalui beberapa tahap, yaitu :

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

1. Mengideentifikasi kebutuhan masyarakat terhadap lulusan, dengan tujuan

agar lulusan yang dihasilkan dapat diterima dimasyarakat karena

kompetensi yang dimiliki sesuai dengan tuntutan.

2. Mendiskripsikan Kompetensi ( Paedagogik , profesi, sosial. dan

kepribadian )

3. Mendiskripsikan kegiatan belajar

4. Menyusun bidang kajian yang diaraykan untuk pemenuhan kompetensi

lulusan.

5. Penanaman bidang kajian ( Mata Kuliah )

Struktur kurikulum didasarkan pada prinsip integralitas antar mata kuliah.

Mata kuliah yang menjadi persyaratan disajikan disajikan pada semester sebelum

penyajian matakuliah yang membutuhkan prasyarat. Pengambilan matakuliah

yang membutuhkan prasyarat, baru dapat dilakukan oleh mahasiswa setelah yang

berdankutan pernah menempuh matakuliah tertentu yang menjadi prasyaratnya.

Penerapan urutan penyajian matakuliah dengan sistem prasyarat dimaksudkan

untuk memberikan pemahaman secara lebih mendalam dan komprehensif. Urutan

penyajian matakuliah juga mempertimbangkan sifat mata kuliah ditinjau dari

karakteristik materi perkuliahan, teori, praktikum, dan praktek kerja nyata.

Dengan mempertimbangkan tersebut maka akan tercapai keseimbangan

penguasaan mahasiswa terhadap pengetahian teoritis dan keterampilan .

9. Sasaran Mutu

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran, Prodi. Pendidikan ekonomi J.

P.IPS sampai dengan tahun 2015

1. Sasaran IPK sebesar 3.2

2. Lama penyusunan skripsi selama 6 bulan

3. Lama studi selama 4 tahun 2 bulan

4. Masa tunggu lulusan selama 6 bulan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Dalam Penelitian ini, peneliti mendeskripsikan mengenai pelaksanaan

penilaian hasil belajar mahasiswa berdasar kurikulum berbasis kompetensi (KBK)

di BKK PAP, Prodi. P. Ekonomi, J. P.IPS FKIP UNS. Untuk mengetahui tingkat

keberhasilan mahasiswa dalam proses pembelajaran maka diperlukan penilaian

mengenai hasil belajar mahasiswa, hal tersebut perlu dilakukan agar diketahui

tingkat kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran sesuai dengan kompetensi

yang telah ditetapkan.

Sejalan permasalahan yang dite liti, peneliti membahas mengenai

bagaimana proses penilaian hasil belajar mahasiswa yang dilakukan dosen di

BKK PAP, prosedur apa saja yang dilakukan dalam penilaian hasil belajar, dan

apakah jenis teknik penilaian yang digunakan dosen di BKK PAP, FKIP, UNS

dalam melakukan penilaian hasil belajar.

1. Proses penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh dosen di BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan

Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret Suarakarta

Penilaian merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari

pembelajaran di sekolah. Pelaksanaan penilaian berdasarkan Kurikulum Berbasis

Kompetensi di BKK PAP dilaksanakan mulai tahun 2009 sesuai dengan

keputusan rektor UNS nomor 553/H27/PP/2009. Kurikulum Berbasis Kompetensi

merupakan kurikulum yang tidak semata -mata meningkatkan pengetahuan peserta

didik, tetapi kompetensi secara utuh yang merefleksikan pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap sesuai dengan karakteristik mata kuliah.

Kurikulum di universitas sebelas maret Surakarta m erupakan perpaduan

antara kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan sistem kredit semester

(SKS). Hal tersebut juga diungkapkan oleh informan I pada wawancara 5 Mei

2011 mengatakan bahwa “Dalam kurikulum berbasis kompetensi seharusnya tidak

ada sistem kredit semester/SKS, karena antara SKS dan KBK tidak sesuai”. Hal

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

senada juga diungkapkan Informan III pada wawancara 25 April 2011

mengatakan bahwa :

“Sebenarnya kalau memang belum terlalu bagus ya karena memang masihbelum pure KBK karena ini masih menerap kan sistem kredit semester jugadan kebetulan memang pemahaman KBK juga kadang -kadang dari masing-masing dosen dengan dosen lain ada berbeda juga sehingga memang yaberjalannya iya tapi memang belum maksimal”.

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kuriku lum yang disusun

berdasarkan atas elemen-elemen kompetensi yang dapat mengantarkan mahasiswa

untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. KBK

menekankan pencapaian kompetensi tertentu bagi para mahasiswa yang harus

disesuaikan dengan kebutuhan calon pemakainya sehingga kompetensi -

kompetensi tersebut sebagai ukuran keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kurikulum yang menekankan pada

ketuntasan belajar peserta didik. Oleh karena itu dalam pembe lajaran berbasis

KBK mahasiswa dituntut untuk tuntas belajar dan apabila belum tuntas

mahasiswa diperkenankan untuk mengikuti pembelajaran remidi agar dapat

mengikuti perkuliahan selanjutnya sehingga mahasiswa mempunyai kompetensi

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam pembelajaran.

Sistem kredit semester merupakan suatu sistem penyelenggaraan

pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban

studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban

penyelengaraan program. Dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum berbasis

kompetensi dalam sistem kredit semester, seorang pendidik perlu merencanakan

dengan baik kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Hal tersebut karena

dalam kurikulum berbasis kompetensi menuntut keberhasilan mahasiswa dalam

belajar yang dibuktikan dengan ketuntasan mahasiswa menguasai kompetensi

dasar yang ditetapkan, sedangkan waktu pembelajaran yang ditetapkan dalam

pembelajaran sesuai dengan sistem kredit semester terbatas. Hal tersebut

ditegaskan oleh informan II pada tanggal 18 April 2011 menyatakan bahwa :

“Karena kita perpaduan dengan SKS yang harus 6 bulan selesai, kalaumemang seperti itu mudah, kalau tidak pakai SKS mudah jadi pokoknya ituharus lulus tapi karena kita dibatasi 1 semester itulah makanya UNS itu di

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

SK Rektor nomor 553 menunjuk bahwa itu boleh tapi harus sepengetahuandosennya”.

Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan seorang narasumber pada

wawancara tanggal 23 Mei 2011 menyatakan bahwa : “KBK kita masih menganut

sistem kredit, nha inilah yang kemudian kita mengkompromikan antara sistem

KBK dengan sistem pelaksanaan pendidikan dengan sistem kredit”. Kemudian

ditegaskan lagi oleh narasumber (Ketua PPSP) bahwa:

“Walaupun sudah ada peraturan rektor sebagai pijakan pusat tap i dalampelaksanaan di fakultas-fakultas, berdasarkan monitoring yang dilakukanoleh LPP variatif ada yang sudah penuh melaksanakan KBK seperti FKIP,fakultas kedokteran. Fakultas -fakultas yang lain ini masih dalam prosesbelum sepenuhnya misalnya sama -sama fakultas kedokteran prodi psikologiitu belum sepenuhnya KBK karena apa penilaiannya itu MID semester danakhir semester jadi seperti itu. Sistem kredit semester belum dicabut bahkanperaturan pemerintah no. 17 tahun 2010 itu masih menggunakan sistemkredit”.

Dari hasil data yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kurikulum berbasis kompetensi yang diterapkan di UNS memang bukan

sepenuhnya KBK karena masih dikombinasikan dengan sistem kredit semester.

Selain berdasarkan pada peraturan rektor nom or 553/H27/PP/2009 juga berdasar

pada peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 yang masih menggunakan

pelaksanaan sistem kredit.

Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi menuntut ketuntasan

mahasiswa dalam belajar yaitu menguasai kompetensi dasar yang ditetapkan.

Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar mahasiswa maka dalam proses

belajar perlu dilakukan penilaian. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh informan

I pada wawancara tanggal 5 Mei 2011 mengatakan bahwa “Tujuan pelaksanaan

penilaian adalah untuk mengetahui seberapa pencapaian hasil belajar yang sudah

diberikan”.

Dengan kompetensi sebagai acuan program pendidikan maka

keberhasilan mahasiswa tidak hanya semata -mata diukur dari indeks prestasi

tetapi juga harus dilengkapi dengan ukuran yang lain yaitu kemampuan

mahasiswa dilihat dari kehidupan nyata. Oleh karena itu penilaian dalam

pembelajaran tidak hanya bertujuan mengukur kemampuan mahasiswa dalam

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menguasai materi tetapi juga tingkah laku mahasiswa dalam pembelajaran. Hal

tersebut senada dengan pernyataan informan III pada wawancara tanggal 13 Mei

2011 mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan penilaian adalah :

“Sebenarnya kalau penilaian itu menurut saya sendiri penilaian itu tidakhanya dari sisi dia mampu nggak secara kompetensi untuk menguasaikompetensi perkuliahan tapi juga dari sisi ada karena apa lagi FKIPsekarang menggalakkan pendidikan berkarakter jadi otomatis ada 2 hal yangsaya jadikan indikator untuk penilaian di mata kuliah yang saya ampu yangpertama hardskill itu dari kemampuan dia menguasai materi kemudian yangke 2 dari softskill biasanya dari pengamatan proses pembelajaran dan jugatingkah laku mahasiswa di dalam dan di luar pembelajaran”.

Menurut informan IV pada wawancara tanggal 28 April 2011

mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan penilaian adalah “Penilaian merupakan

proses mengukur kompetensi mahasiswa, menurut saya tujuan penilaian yaitu

untuk mengetahui kemampuan mahasiswa”. Untuk mengukur kemampuan

mahasiswa seorang pendidik harus dapat mengukur kompetensi mahasiswa sesuai

dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Hal tersebut senada dengan pernyataan

seorang narasumber (Ketua PPSP) pada wawancara tanggal 23 Mei 2011 yang

menyatakan bahwa tujuan penilaian adalah : “untuk mengetahui tingkat

penguasaan kompetensi peserta didik/maha siswa”. Dengan diketahuinya tingkat

kompetensi yang berhasil dicapai mahasiswa maka akan terlihat seberapa besa r

mahasiswa tuntas dan belum tuntas.

Dari beberapa pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran diperlukan proses penila ian hasil belajar mahasiswa dengan tujuan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa dalam menguasai kompetensi

yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. Keberhasilan belajar mahasiswa tidak

hanya diukur dari segi penguasaan materi pembelajaran tetapi juga dari segi

kemampuan nyata mahasiswa kaitannya dengan kompetensi yang diajarkan

seperti halnya tingkah laku mahasiswa.

Berikut ini hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan proses

penilaian hasil belajar mahasiswa :

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

a. Persiapan

Penilaian hasil belajar merupakan proses yang kompleks jadi da lam

pelaksanaan penilaian memerlukan persiapan -persiapan khusus agar dapat

berjalan lancar, adil dan memuaskan. Penilaian memerlukan persiapan -persiapan

baik itu materi, fasilitas maupun rubrik penilaian. Pernyataan tersebut

sebagaimana disampaikan oleh in forman I pada wawancara 16 April 2011

mengatakan bahwa “Yang saya siapkan sebelum penilaian yaitu meng -crosschek

materi yang sudah disampaikan kemudian fasilitas seperti kertas dan media selain

itu saya juga membuat rubrik dulu dalam menilai”. Rubrik merup akan panduan

penilaian jadi agar penilaian berjalan dengan baik lancar dan mudah maka

sebelum penilaian dilakukan perlu dibuat rubrik penilaian. Pernyataan tersebut

juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal 18 April 2011

sebagai berikut : “Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik, jadi assesmen

alternative itu sudah saya siapkan sebelum tes dilakukan. Ketika saya membuat

soal saya usahakan membuat rubrik”. Hal tersebut juga senada dengan pernyataan

informan IV pada wawancara tanggal 28 A pril 2011 sebagai berikut: “Kalo saya

pribadi kalo mau melakukan penilaian tentu saja mempersiapkan kunci dan

kemudian ada kriteria penilaian atau rubriknya”.

Rubrik merupakan panduan dalam penilaian yang menggambarkan

kriteria dari berbagai tingkatan kual itas kemampuan mahasiswa mulai dari yang

paling baik sampai yang kurang baik yang dapat dimanfaatkan untuk menilai hasil

pekerjaan mahasiswa. Untuk mengukur tingkat kompetensi peserta didik, maka

dosen perlu menggunakan rubrik sebagai pedoman dalam pelaksa naan penilaian

hasil belajar.

Sebelum melaksanakan penilaian hasil belajar, sebagai seorang pendidik

perlu mempersiapkan dan membuat kisi -kisi yang tentunya disesuaikan dengan

kompetensi dasar, menyusun test dengan pertimbangan -pertimbangan tertentu.

Hal tersebut dipertegas oleh seorang narasumber (Ketua PPSP) pada wawancara

23 Mei 2011 yang menyatakan bahwa persiapan sebelum penilaian yaitu :

“Buat kisi-kisi, kisi-kisi wajib kemudian dalam membuat kisi -kisi harusdisesuaikan dengan kompetensi dasar dan dengan indikator -indikatornyadengan lingkup materi ujinya. Setelah itu menyusun test sebagai alat ukur

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

sesuai dengan waktu yang telah ditentuka n ini terkait dengan jenis tes yangakan digunakan apakah itu essay atau obyektif”.

Penyusunan persiapan-persiapan sebelum penilaian perlu dilakukan, selain itu

agar penilaian dapat berjalan dengan lancar dan dapat dilakukan dengan obyektif

maka perlu menggunakan rubrik. Hal tersebut juga diungkapkan oleh narasumber

(Ketua PPSP) pada wawancara 23 Mei 2011 yang menyatakan bahwa :

“Kalau itu menggunakan bentuk essay itu wajib, tester atau dosen yangmenggunakan itu membuat rubrik wajib itu kan kenapa itu meru pakan suatucara untuk menentukan apakah jawaban dari peserta didik itu sudahmemenuhi kriteria yang ditentukan oleh dosen. Rubrik itu kan sebagaicriteria tapi kalau dia tidak membuat rubrik, dia tidak bisa memberikanpenilaian secara obyektif terhadap ja wabannya”.

Penggunaan rubrik dalam penilaian memberikan dampak yang positif bagi dosen

dan mahasiswa. Dengan adanya rubrik seorang dosen akan lebih mudah dalam

menilai tingkat ketuntasan mahasiswa dalam belajar, karena didalam rubrik

tersusun kriteria-kriteria penilaian sesuai dengan kompetensi dasar. Selanjutnya

apabila penilaian dengan menggunakan rubrik tersebut dilaksanakan maka akan

berdampak pada obyektifitas nilai mahasiswa.

Dari hasil data yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa

persiapan dosen sebelum melakukan penilaian yaitu selain mempersiapkan soal,

kunci jawaban, membuat kisi-kisi dan menyusun test sebagian dosen juga

mempersiapkan rubrik dalam menilai. Rubrik merupakan panduan dalam menilai

yang didalamnya terdapat kriteria kemampuan mahasiswa dari yang paling baik

sampai yang kurang baik sehingga penyusunan rubrik sangat membantu dalam

menilai.

b. Silabus dan RPP dalam pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh dosen sebagai pendidik

dalam kaitannya dengan kurikulum berbasis kompetensi tidak terlepas dari

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan

pembelajaran merupakan pedoman bagi pendidik dalam melakukan pembelajaran,

namun pembuatan RPP terdapat pro dan kontra. Sebagaimana yang dituturk an

oleh informan I pada wawancara 16 April 2011 mengata kan bahwa “Dalam

perkuliahan seharusnya ada RPP, namun pada kenyataannya hanya sebagian saja

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

yang membuat RPP. Di Universitas RPP belum begitu merasuk karena terdapat

pro dan kontra mengenai pembuatan RPP”. rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) merupakan pedoman dalam melakukan pembelajaran namun dalam aplikasi

di perguruan tinggi keberadaan silabus dan rpp terdapat pro dan kontra. Salah satu

penyebab adanya pihak yang menentang adanya RPP yaitu adanya pemahaman

bahwa dalam pembelajaran situasi dan kondisi selalu berubah sehingga

pembelajaran juga tidak selalu sama dengan apa yang telah disusun dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan globalisasi

mengakibatkan persaingan yang makin ketat tentang perlunya penyediaan sumber

daya manusia yang unggul. Untuk mempersiapkan mahasiswa terhadap tuntutan

tersebut maka salah satu hal yang perlu dilakukan oleh seorang dosen yaitu

memperbarui silabus dan RPP karena dimungkinkan terdapat tambahan informasi,

ilmu dan pengetahuan yang dapat dimasukkan dalam silabus dan RPP untuk

pembelajaran. Pernyataan tersebut seperti yang diungkapkan informan II pada

wawancara tanggal 18 Apr il 2011 sebagai berikut : “Jadi karen a diprogramkan

jadi kita perlu mengupdate jadi masing -masing dosen mengupdate silabus dan

RPP yang ada mungkin ada tambahan ilmu dan pengetahuan yang perlu

dimasukkan”. Hal serupa juga dituturkan informan IV pada wawancara tanggal 28

April 2011 sebagai berikut: “Kita semua ada silabusnya semua mata kuliah ada

silabusnya dan semua juga sudah tersimpan diarsip BKK selain masing -masing

dosen memiliki tapi di BKK juga ada arsipnya. Untuk RPP kurang lebih 80 persen

sudah pake”.

Seorang narasumber (Ketua PPSP) pada wawancara tanggal 23 Mei 2011

juga menjelaskan mengenai silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran :

“Sebenarnya tidak hanya guru di SMP, SMA dan SD, diperguruan tinggipundosen wajib membuat silabus, membuat RPP. Dasar hukumnya itu peraturanpemerintah nomor 19 tahun 2005 pasal 20, pendidik wajib menyusunperencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP itu bunyi PP no.19 dan untuk UNS ini sudah dilakukan pelatihan -pelatihan membuatsilabus, membuat RPP, membuat bahan ajar dan khususnya dalam pelatihanpekerti dan AA. Soal itu dilapangan itu nanti jadi kewajiban ketua programdi dalam memonitor dan yang lebih kuat lagi untuk keperluan akreditasiprogram studi itu silabus dan RPPnya dosen itu menjadi dilihat oleh

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

assessor. Jadi sebenarnya silabu s dan RPP itu menjadi kewajiban dariseorang dosen karena apa, dasar silabus dan RPP itu pada PP no. 19 tahun2005 tetapi dasar hukumnya kenapa dosen membuat RPP dan silabus itupada PP UU no 14 tahun 2005 bab 5 pasal 72 ayat 1, beban kerja dosenmencakup tugas pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakanpembelajaran, mengevaluasi pembelajaran mendidik dan melatih,melakukan tugas tambahan melaksanakan penelitian serta melakukanpengabdian masyarakat. Jadi kalau seorang dosen tidak membuat itudisamping dia tidak melaksanakan tugas pokok juga menyalahi peraturantadi”.

Sebagai seorang pendidik, dosen wajib menyusun silabus dan RPP sebagai

pedoman pembelajaran. Dan bagi dosen yang dalam melakukan pembelajaran

tidak menyusun silabus dan rencana pelaks anaan pembelajaran berarti dosen

tersebut menyalahi tugas pokok dosen dan menyalahi PP tahun 2005. Universitas

sebelas maret sebagai lembaga pendidikan tinggi berusaha meningkatkan kualitas

pembelajaran, dalam hal ini universitas sebelas maret menyelenggar akan

pelatihan-pelatihan menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan

materi ajar. Hal tersebut dilakukan agar dosen mampu melaksanakan tugas pokok

sebagai seorang pendidik dalam pembelajaran. Penyusunan silabus dan RPP juga

mendapat perhatian yang serius bagi tim assessor dalam rangka akreditasi

program studi, oleh karena itu dosen wajib menyusun silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa meskipun penyusunan silabus dan RP P di perguruan tinggi terdapat pro

dan kontra, namun sebagian besar dosen telah membuat silabus dan RPP sebelum

melakukan pembelajaran. Penyusunan silabus dan RPP baik guru dan dosen

adalah wajib, hal tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah tahun 2005,

sehingga guru dan dosen harus menyusun silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

Silabus dan RPP merupakan panduan dalam melaksanakan pembelajaran

yang didalamnya terdapat tujuan pembelajaran dan perlu diketahui oleh peserta

didik agar dapat mencapai tujuan tersebut. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh

informan III pada wawancara tanggal 18 April 2011 menyatakan bahwa “Selain

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

diawal perkuliahan selain silabus juga biasanya ada kontrak belajar dan ketentuan -

ketentuan khusus pembelajaran”.

Dalam proses pembelajaran seorang pendidik perlu menyampaikan

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pernyataan tersebut ditegaskan oleh

informan II pada wawancara tanggal 18 April 2011 menyatakan bahwa “Jadi ada

istilahnya pada awal pertemuan ada slide powerpoint khusus yang memang kita

kontrakkan didepan”. Hal tersebut senada dengan pernyataan informan IV pada

wawancara tanggal 18 April 2011 mengatakan bahwa “Tujuan pembelajaran saya

informasikan kepada mahasiswa pada awal perkuliahan…”. Pada awal

perkuliahan, dosen menyampaikan informasi -informasi mengenai mata kuliah

yang diajarkan. Informasi -informasi tersebut seperti tujuan pembelajaran,

kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa dalam perkuliahan, dan kontrak

belajar dalam perkuliahan. Dosen dapat menggunaka n media powerpoint dalam

menyampaikan informasi-informasi kepada mahasiswa tersebut.

Dari hasil data yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada

proses pembelajaran, seorang pendidik harus menginformasikan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapka n. Informasikan tujuan pembelajaran dan

perkuliahan dilakukan dapat dilakukan pada awal perkuliahan.

c. Unsur yang dinilai

Penilaian memuat beberapa aspek, namun aspek tersebut tergantung dari

kompetensi dasar yang telah dirumuskan. Hal tersebut senada dengan pernyataan

informan I pada wawancara 16 Ap ril 2011 mengatakan bahwa “Aspek -aspeknya

tentu saja melihat dari kompetensi dasar yang dirumuskan didalam setiap awal

pembelajaran”. Sebelum melakukan pembelajaran, dosen menyusun rencana

pembelajaran termasuk didalamnya unsur-unsur yang akan dinilai. Hal tersebut

perlu diketahui sebagai penentuan dan pertimbangan penilaian yang akan

dilakukan.

Dalam melakukan penilaian hasil belajar mahasiswa, seorang dosen

dapat menilai dari beberapa unsur misalnya melalui uji an, tentunya sesuai dengan

kompetensi dasar yang diajarkan selain itu penilaian juga dapat berasal dari

keaktifan mahasiswa mengikuti perkuliahan. Pernyataan tersebut sejalan dengan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

pernyataan informan IV pada wawancara tanggal 18 Apr il 2011 sebagai berikut :

“Saya mengambil nilai dari beberapa aspek yaitu dari presensi, keterlambatan,

keaktifan, ujian dan tugas aspek tersebut memiliki bobot yang berbeda -beda”.

Sedangkan menurut informan III pada wawancara tanggal 13 Mei 2011 sebagai

berikut:

“…ada 2 hal yang saya jadikan indikator untuk penilaian di mata kuliahyang saya ampu yang pertama hardskill itu dari kemampuan dia menguasaimateri kemudian yang ke 2 dari softskill biasanya dari pengamatan prosespembelajaran dan juga tingkah laku mahasiswa di dalam dan di luarpembelajaran”.

Untuk mengetahui keberhasilan belajar mahasiswa maka harus ada proses

penilaian. Penilaian merupakan proses mengukur tingkat kompetensi mahasiswa.

Dalam rangka mengukur tingkat kompetensi maka harus jelas hal -hal apa saja

yang akan dinilai. Kompetensi mahasiswa tidak hanya dapat diukur dari

kemampuan mahasiswa menguasai materi, tetapi juga melalui pengamatan dalam

proses pembelajaran. Pengamatan tersebut dapat melalui keaktifan mahasiswa

mengikuti pembelajaran, kehadiran, keterla mbatan, tugas dan praktek.

Seorang narasumber (Ketua PPSP) pada wawancara tanggal 23 Mei 2011

menyatakan bahwa :

“UK misalnya ya, UK itu uji kompetensi, uji kompetensi apa, itu ujikompetensi dasar, setiap kompetensi dasar punya indikator -indikator, nhaitulah yang harus dinilai apakah setiap mahasiswa menguasai kompetensidasar ditunjukkan dengan menguasai indikator -indikator itu, itu yang dinilaiya indikator dari kompetensi dasar yang sudah dirumuskan didalam RPP”.

Dalam kurikulum berbasis kompetensi di Universitas Sebelas Maret Surakarta,

pembelajaran dalam satu semester dikelompokkan menjadi 4 (empat) kompetensi

dasar/kelompok kompetensi dasar. Dalam kompetensi dasar tersebut terdapat

indikator-indikator yang dijadikan dasar bagi seorang dosen dalam mem berikan

nilai kepada mahasiswa. Kompetensi dasar beserta indikator -indikator tersebut

tercantum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat

dosen sebelum proses pembelajaran dimulai.

Dari hasil data yang diperoleh tersebut, dapat disim pulkan bahwa dalam

suatu penilaian hasil belajar terdapat aspek -aspek yang dinilai, aspek-aspek

tersebut sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran baik

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

itu aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Dalam penilaian hasil belajar

aspek-aspek tersebut dapat berupa keaktifan, ujian ataupun tugas. Berbagai aspek -

aspek tersebut sesuai dengan indikator yang ditetapkan sesuai kompetensi dasar

yang sudah dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

d. Pelaporan hasil penilaian

Nilai sebagai salah satu bentuk tingkat kemampuan peserta didik dalam

pembelajaran, jadi selain nilai dilaporkan kepada pengolah nilai, peserta didik

juga harus mengetahui berapa nilai yang telah mereka capai dalam pembelajaran.

Pernyataan tersebut senada dengan informan I pada wawancara 16 April 2011

mengatakan bahwa “Pelaporan dilakukan kepada mahasiswa agar mengetahui

ketuntasan yang dicapai, pelaporan juga dilakukan ke bagian komputer setiap

selesai UKD, namun tidak semua dosen melaporkan nilai tepat waktu ”.

Pelaporan nilai kepada peserta didik dan bagian pengolah perlu

dilakukan, namun pelaporan nilai tersebut tergantung dari soal dan koreksinya.

Hal tersebut senada dengan pernyataan informan II pada wawancara tanggal 18

April 2011 sebagai berikut : “Kalau mahasi swa kan umpan balik jadi kalau

dengan teknik essay yang punya waktu ngoreksinya dengan jumlah mahasiswa

dua kelas seperti ini ya saya dua minggu, kalo ke bagian administrasi kan setiap

UK dilaporkan”. Pernyataan tersebut senada dengan pernyataan informan I II pada

wawancara tanggal 18 April 2011 sebagai berikut: “Kalau saya itu kita kan

langsung ke bagian komputer fakulas ya, dan kepada mahasiswa biasanya saya itu

maksimal dua minggu setelah UK”. Pelaporan nilai hasil belajar dilakukan setelah

nilai tersebut dikoreksi, tergantung dari banyaknya mahasiswa dan waktu yang

tersedia.

Seorang narasumber (Ketua PPSP) pada wawancara tanggal 23 Mei 2011

menyatakan bahwa :

“Menjadi kewajiban seorang dosen laporan utamanya kepada ketuaprogram, itu laporan secara hierar kisnya sebab apa yang nanti akanmenghimpun itu adalah ketua program tapi karena di FKIP inimenggunakan sistem online, ini dilaporkan ke bidang akademik. Bagianakademik disana menggunakan sistem online. Kemudian apa itu setelah itudilaporkan lembaran-lembaran presensi yang ada nilai itu diserahkan kepadaketua program, kalau terjadi komplain itu mahasiswa kepada ketua program

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kemudian ketua program mengirim kepada dosennya hierarkisnya begitu.Jadi dosen setelah mengolah wajib nilai mestinya dikirim ke k etua programsupaya mempercepat proses dikirim ke bagian akademik, bagian akademikitulah yang kemudian mengolah ada UK 1, ada UK 2, ada UK 3, ada UK 4tapi lembaran-lembaran nilai itu dikirim ke ketua program untuk digunakansewaktu-waktu ada komplain dari mahasiswa datangnya ke ketua program,kalau masih perlu penjelasan dari dosen mahasiswa disuruh menemuidosennya. Dosen juga mempunyai kewajiban menyampaikan kepadamahasiswa terutama bagi mereka yang nilainya katakanlah kurangmemuaskan”.

Sebagai seorang pendidik, dosen harus melaporkan nilai hasil belajar kepada

mahasiswa sehingga mengetahui tingkat ketuntasan mereka dalam pembelajaran.

Apabila mahasiswa tersebut belum tuntas maka diperkenankan mengikuti

remedial agar tuntas dan dapat mengikuti perkulia han selanjutnya. Selain itu nilai

juga dilaporkan kepada ketua Prodi dan bagian administrasi fakultas. Apabila

terdapat mahasiswa yang mengalami permasalahan dengan nilai yang mereka

peroleh maka dapat menghubungi ketua prodi, dan jika masih memerlukan

penjelasan maka mahasiswa diperkenankan menemui dosen pengampu.

Dari beberapa pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

dosen melaporkan hasil belajar mahasiswa tidak hanya kepada bagian administrasi

fakultas saja, namun dosen juga melaporkan kepada mahasiswa agar menjadi

koreksi terutama bagi mahasiswa yang belum tuntas.

Dosen bertanggungjawab atas nilai hasil belajar mahasiswa sehingga

setiap dosen harus melaporkan/menyetorkan nilai hasil belajar kepada bagian

administrasi fakultas. Menurut inform an III pada wawancara tanggal 28 April

2011 menyatakan bahwa :

“Kalau saya itu kan langsung ke bagian komputer fakultas ya, itu memangdengan prosedur penilaian yang kita lakukan ada beberapa hal yang kurangbegitu sesuai kalau menurut saya, karena misalny a gini dulu waktusosialisasi KBK kita disarankan 1 UKD itu tidak boleh hanya 1 nilaiminimal 2 unsur penilaian bahkan 4 unsur penilaian tapi kita memasukkannilai itu diminta nilai jadi UKD 1, 2, 3, 4 sehingga mungkin ada beberapaorang yang sudahlah hanya 1 nilai saja sama saja dengan 1 tes, lisan yalisan, tugas ya tugas saja. Bahkan ada beberapa temen itu ya sudahlah kalau4 itu hamper sama dengan yang dulu ya, ada kuis, tugas, mid, dan semester.Jadi belum merata pemahaman penerapan KBK”

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Pelaporkan nilai kepada bagian administrasi fakultas sebagai bentuk tanggung

jawab dosen terdapat ketidaksepahaman karena sosialisasi yang kurang mantap

dan kekurangtegasan fakultas. Sehingga proses pelaporan kepada bagian

administrasi fakultas berbeda -beda. Sedangkan menurut informan II pada

wawancara tanggal 18 April 2011 menyatakan bahwa :

“Kalau dulu karena siakadnya susah ya saya biasanya printout langsungsaya serahkan ke bagian administrasi biar mereka yang entry dan itu nantibiasanya saya suruh ngecek dan sekarang agak dipermudah karena bagianentry hasil nilai sudah ada di jurusan. Dalam menggunakan siakadsebetulnya mudah tapi karena disini internetnya agak lemot nha itu kendaladari dulu sampai sekarang belum juga diatasi jadi dosen mengambil langkahdiprintout aja karena lemot”.

Pelaporan nilai kepada bagian fakultas dilakukan secara online melalui website

siakad. Karena dirasa jaringan hotspot di BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran kurang begitu mendukung akses internet, yang selanjutnya akan

mempengaruhi proses pelaporan penilaian maka perlu adanya perbaikan jaringan

internet khususnya di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran.

Dari hasil data yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa masih

terdapat ketidaksepahaman mengenai pelaporan nilai hasil belajar mahasiswa

kepada bagian administrasi fakultas. Hal tersebut karena sosialisasi yang kurang

mantap dan kekurangtegasan bagian admnistrasi. Selain itu sehubungan dengan

pelaporan nilai secara online maka jaringan internet di FKIP yang kurang

mendukung akan mengakibatkan pelaporan yang terhambat.

e. Remidi

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kurikulum yang menekankan

pada ketuntasan belajar peserta didik. Mahasiswa apabila setelah menempuh ujian

kompetensi dasar tidak lulus/ tuntas maka diperken ankan untuk mengikuti

pembelajaran remidi. Pernyataan tersebut diungkapkan informan III pada

wawancara tanggal 18 April 2011 sebagai berikut :

“Setiap UKD itu kan akan ada ekspose nilai diberitahu yang sudahmencapai batas minimal penguasaan kompetensi ter sebut minimal kan 60 yakalau kurang dari 60 diberi kesempatan untuk remidi tapi kadang -kadangkan ada juga yang tidak remidi dan sebagainya. Kalau mereka tidak remidikan kita juga tidak bisa memberikan penambahan nilai. Kalau memang diasudah remidi juga tetap nggak bisa tidak bisa dipaksakan, apa ya mungkin

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

kalau saya pribadi kalau mereka sudah remidi sekali dua kali gak bisa yasudah, tapi memang tetap masih bisa melanjutkan ke KD berikutnya. Jadinanti toh hasilnya kan akan dirata -rata, harapannya mungkin KD lain bisamenutup”.

Kurikulum berbasis kompetensi di UNS, dalam 1 (satu) semester dibagi

menjadi 4 (empat) KD/KKD. Setiap KD diadakan ujian kompetensi dasar/UKD

untuk mengetahui ketuntasan peserta didik, dan mahasiswa perlu diinformasikan

nilai yang mereka peroleh agar bagi yang belum tuntas dapat mengikuti remidi.

Hal tersebut senada dengan pernyataan informan II pada wawancara tanggal 18

April 2011 sebagai berikut : “Kalau dengan kurikulum berbasis kompetensi per

UK setelah dievaluasi ternyata ada yang nggak lulus seperti ini nilainya 56 berarti

saya harus mengumumkan mahasiswa yang remidi”. Pernyataan tersebut senada

dengan pernyataan yang diungkapkan informan I pada wawancara tanggal 16

April 2011 menyatakan bahwa: “Setiap UK nilai dilaporkan kepa da mahasiswa

agar mengetahui ketuntasan yang dicapai, apabila tidak tuntas maka dilakukan

remedial dan apabila dalam ujian remedial masih belum tuntas maka akan

diadakan ujian lagi pada akhir KD 4 (empat) namun tidak dapat memperoleh nilai

maksimal”.

Kurikulum berbasis kompetensi tidak lepas dari adanya pembelajaran

remedial. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membimbing mahasiswa

mencapai penguasaan kompetensi dasar/kelompok kompetensi dasar,

pembelajaran remedial diakhiri dengan uji kompetensi lagi. Pelaksanaan

pembelajaran remedial dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali. Apabila mahasiswa

setelah mengikuti pembelajaran remedial 2 (dua) kali belum mencapai penguasaan

kompetensi dasar maka dilakukan uji kompetensi di akhir semester, dan

mahasiswa yang bersangkutan tersebut diizinkan untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran untuk kompetensi dasar berikutnya.

Seorang narasumber (Ketua PPSP) pada wawancara tanggal 23 Mei 2011

menyatakan bahwa :

“Kalau kita mengikuti alur pembelajaran berbasis kompetensi itu kansebagai pelaksanaan riel dari KBK. Proses pembelajaran nya itu untukmelanjutkan ke KD selanjutnya itu dia harus lulus KD yang mendahului,

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

KD 1 lulus baru bisa ke KD 2, KD 2 ke KD 3, karena ini menggunakanacuan atau pendekatan dengan mastery learning. Tap i karena pembelajaranberbasis kompetensi kita kaitannya dengan KBK masih menganut sistemkredit. Nha inilah yang kemudian kita mengkompromikan antara sistemKBK dengan sistem pelaksanaan pendidikan dengan sistem kredit. Kalaunanti itu setiap kali KD remidi sampai semua mahasiswa itu tuntas berartiwaktu yang disediakan kurang. Nha sekarang hanya dibatasi 2 kali remidikalau nanti belum lulus mahasiswa tetap melanjutkan ke KD berikutnyauntuk remidi yang KD 1 tadi nanti setelah diakhir, diatur seperti itu karenaapa karena kita mengakomodasi KBK dalam SKS dan ini mestinya kalauKBK itu murni maju berkelanjutan terus. Jadi mahasiswa yang sudah lulusmaju terus, yang belum lulus remidi, nha karena ini kita maju bersamahanya dibatasi 2 kali kalau belum nanti diakhir kalau belum lulus berartinanti juga tidak lulus karena rata -rata KD 1 2 3 4 itu kurang. Jadi pendapatyang mengatakan bahwa KBK itu semua mahasiswa menjadi lulus, tidak,aturannya tidak seperti itu”.

Dalam kurikulum berbasis kompetensi, mahasiswa dituntut harus tuntas

menguasai kompetensi yang diajarkan sebelum melangkah ke kompetensi

berikutnya. Namun karena kurikulum yang dilaksanakan di UNS merupakan

perpaduan antara kurikulum berbasis kompetensi dengan sistem kredit semester

maka pelaksanaan belajar tuntas (mastery learning) belum begitu berjalan sesuai

konsep KBK. Pelaksanaan remidi bagi mahasiswa yang belum tuntas pada setiap

selesai UK (uji kompetensi) dibatasi 2 (dua) kali. Dan selanjutnya apabila masih

belum tuntas, diakhir semester diberi remidi lagi. Selanjutnya apabila mahasiswa

yang belum tuntas pada remidi diakhir semester masih belum tuntas, maka tidak

lulus mata kuliah tersebut dan diperkenankan mengulang tahun depan.

Pembelajaran remedial dilaksanakan oleh dosen sebagai bentuk

pelaksanaan bimbingan kepada mahasiswa yang belum tuntas menguasai

kompetensi dasar setelah dilaksanakan uji kompetensi agar mahasiswa menguasai

kompetensi dasar yang diharapkan. Dalam melakukan pembelajaran remedial,

dosen perlu mengetahui keragaman kemampuan m ahasiswa dan penguasaan

materi ajar sehingga dosen dapat menentukan pembelajaran remedial yang tepat

yang akan dilaksanakan. Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan beberapa

cara, yaitu : memberikan pembelajaran ulang, memberikan tugas dengan

bimbingan, pembelajaran tutor sebaya, melaksanakan praktek ulang dengan

bimbingan, dan memberi bimbingan secara individual atau kelompok kecil.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dari hasil data yang diperoleh dalam penelitian ditemukan bahwa setelah

dilaksanakan ujian kompetensi maka dosen menginf ormasikan kepada mahasiswa

agar mengetahui ketuntasan belajar mereka, sehingga apabila mereka belum

tuntas dapat mengikuti ujian remidi. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan

kurikulum yang mengharuskan peserta didik tuntas pada setiap kompetensi dasar,

namun pada pelaksanaannya apabila mahasiswa dalam mengikuti remidi masih

belum tuntas mereka masih diperkenankan mengikuti kompetensi dasar

berikutnya. Dan diakhir perkuliahan diselenggarakan remidi lagi bagi mahasiswa

yang belum tuntas, selanjutnya apabil a rata-rata nilai mahasiswa masih dibawah

rata-rata maka mahasiswa tersebut tidak lulus.

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian dapat dikatakan bahwa

pengertian pembelajaran remedial oleh dosen kurang sesuai dengan pengertian

berdasar pedoman KBK UNS. Dalam pedoman KBK, pembelajaran remedial

dilaksanakan untuk membimbing mahasiswa yang belum tuntas dan selanjutnya

setelah diberi bimbingan mahasiswa diberi uji kompetensi lagi. Sedangkan dalam

hal ini remidi yang dilakukan oleh dosen adalah dengan m emberikan ujian dan

tugas lagi bagi mahasiswa yang belum tuntas tanpa dilakukan bimbingan. Hal

tersebut karena sosialisasi yang kurang mengenai kurikulum berbasis kompetensi

di universitas sebelas maret.

f. Faktor yang menghambat pelaksanaan penilaian

Pelaksanaan penilaian merupakan hal yang tidak mudah dan

membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hal tersebut senada dengan pernyataan

informan I pada wawancara 16 Ap ril 2011 mengatakan bahwa “Kalau saya itu

terutama didalam menilai proses, karena kita haru s paham dan hafal mahasiswa,

selain itu kendala waktu, karena kita tugasnya tidak hanya mengoreksi saja ”.

Sebagai seorang dosen yang tugasnya tidak hanya mengajar dan menilai,

tetapi juga bertugas melakukan penelitian, pengabdian masyarakat dan tugas

administratif lainnya. Pernyataan tersebut juga diungkapkan informan II pada

wawancara tanggal 18 April 2011 sebagai berikut :

“Kalau kendala sebetulnya karena kita tugasnya tri darma perguruan tinggitidak hanya mengajar, tidak hanya nilai kendalanya. Kal au saya terus terang

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

waktu karena kalau menilai saya tidak akan beranjak dari tempat dudukkalau satu nomer selesai, karena kalau pindah nanti kembali lagi sudah bedalagi, itu kendalanya harus menyempatkan waktu khusus untuk mengoreksi ”

Sebagai seorang pendidik, dosen memliki tugas tri dharma perguruan tinggi yaitu

selain melakukan pendidikan dan pengajaran juga melakukan penelitian serta

pengabdian pada masyarakat. Dengan tugas dosen yang tidak sedikit tersebut,

waktu merupakan kendalanya. Sehingga seoran g dosen perlu mengatur waktu

dengan sebaik-baiknya.

Nilai selain dilaporkan kepada peserta didik juga dilaporkan kepada

bagian pengolah nilai, pelaporan ke bagian pengolah nilai di FKIP harus dikirim

secara online. Hal tersebut dipertegas oleh pernyataan informan IV pada

wawancara tanggal 28 April 2011 sebagai berikut:

“Kita kan setornya harus online dikirim kebetulan akses internet kitakadang-kadang susah kadang-kadang enggak, siakadnya juga sulit.Keterbatasan sarana dan prasarana dan memang saya gak tau kenapahimbauannya setiap UKD itu diserahkan tapi karena dulu ditolak jadisekarang nanti ajalah”

Seorang narasumber (Ketua PPSP) pada wawancara tanggal 23 Mei 2011

menyatakan bahwa :

“Ini pendapat pribadi lho ya, karena belum ada penelitian tentangbagaimana pelaksanaan KBK dan juga hambatan -hambatan pelaksanaannya,baru akan diteliti oleh salah satu komisi ya, jadi kalau hambatan -hambatanpelaksanaan penilaiannya itu penilaian itu kalau itu mengikuti alur penilaiandan mengikuti rambu-rambu itu sebenarnya tidak ada hambatan, artinya apastrateginya itu setiap selesai KD langsung diadakan penilaian biasanyahambatannya itu karena apa, karena banyaknya kegiatan -kegiatan dosenyang kadang-kadang tidak fokus pada pembelajaran gitu lho, misalnya adayang ditugasi oleh jurusan/prodi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaranlain, kadang-kadang mundur KDnya, kadang-kadang menyita waktu, tapikalau kita mengikuti alur itu tidak terlalu mengganggu. Dari mahasiswa jugakadang ada yang pas uji KD dia gak datang itu ju ga menghambatsebenarnya, kita harus menyelenggarakan sendiri, buat soal sendiri kanbegitu, jadi baik dari mahasiswa atau dosen kadang -kadang ada faktor-faktor penghambat yang tak terduga. Tapi kalau soal memberikan penilaian,kalau kita sudah punya rubrik itu gak masalah, soal essay saya beri nilai 4kalau jawaban mahasiswa itu mengandung ini ini ini nilai 3 kalau ini ini ini,tinggal kita mencocokan saja. Cuma menginterpretasikan jawabanmahasiswa itu kadang-kadang juga hambatan, ada yang jawabannya sing katada yang panjang, itu kan hambatan termasuk menginterpretasikan jawabanmahasiswa dicocokan dengan rubrik itu juga hambatan”.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Pelaksanaan penilaian akan dapat berjalan dengan baik apabila dapat sesuai

dengan alur dan rencana pembelajaran. Sebagai seora ng dosen, tidak menutup

kemungkinan diberi tugas-tugas lain baik dari prodi atau fakultas. Banyaknya

kegiatan-kegiatan dosen kadang-kadang dapat mengakibatkan tidak focus pada

pembelajaran. Selain itu mahasiswa juga dapat menjadi masalah dalam penilaian,

misalnya waktu diadakan uji kompetensi terdapat beberapa mahasiswa yang tidak

hadir. Hal tersebut menjadi hambatan, karena dosen harus menyelenggarakan uji

kompetensi, membuat soal dan mengoreksi lagi. Selain itu interpretasi jawaban

mahasiswa juga menjadi hambatan dalam meilai, karena keberagaman jawaban

mahasiswa, ada jawaban yang pendek dan juga ada jawaban yang panjang.

Dari hasil data yang diperoleh dalam penelitian ditemukan bahwa dalam

proses penilaian tidak terlepas dari adanya hambatan, hambatan pen ilaian yang

dilakukan oleh dosen di BKK PAP selain kendala sarana dan prasarana, jumlah

mahasiswa, lama interpretasi nilai, keaktifan mahasiswa juga kendala waktu

karena dosen tugasnya tri darma perguruan tinggi.

2. Prosedur penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh dosen di BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan

Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret Suarakarta

Langkah-langkah dalam menilai merupakan satu kesatuan yang utuh dan

harus dilaksanakan. Hal tersebut dipertegas oleh pernyataan informan I pada

wawancara 16 April 2011 mengatakan bahwa “Mulai dari menyusun kisi -kisi,

kompetensi dasar, membuat soal dan kunci jawaban, bobot, nilai menjadi nilai

akhir”.

Penilaian memiliki beberapa langkah, yaitu mulai dari rencana penilaian ,

menghimpun data, verifikasi, mengolah data dan umpan balik. Hal tersebut seperti

yang telah diungkapkan informan III pada wawancara tanggal 28 Apr il 2011

sebagai berikut: “Prosedur penilaian saya meliputi perancangan rencana penilaian,

menghimpun data, verifikasi data, mengolah, memberikan interpretasi dan tindak

lanjut”. Hal senada juga diungkapkan informan II pada wawancara tanggal 18

April 2011 sebagai berikut : “Langkah -langkah penilaian yang saya lakukan mulai

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dari membuat soal dan rubrik, melakukan evaluasi, mengoreksi, menganalisis,

menarik kesimpulan dan yang terakhir umpan balik ”.

Seorang narasumber (Ketua PPSP) pada wawancara tanggal 23 Mei 2011

menyatakan bahwa :

“Jadi sebelum memberikan nilai akhir dosen itu mesti mengoreksi jawabanmahasiswa, kalau itu obyektif jawabannya sudah pasti itu ya, kalau essay ituharus ada rubriknya. Dalam penerapan rubrik itu menurut istilahnyaketentuan dalam mengoreksi essay itu personal untuk seluruh mahasiswa,jadi nomor 1 nomor satu semuanya, nomor 2 nomor 2 se muanya, 3 nomor 3semuanya. Nha ini aturannya karena apa untuk menjaga konsistensi rubric,mengandung ini ini ini, apakah dosen melakukan seperti itu kami tidak tahupersis tapiaturan mengoreksi essay seperti itu untuk menjaga obyektifitas,konsistensinya, baru kemudian setelah itu dosen sesuai dengan beratringannya, sukar mudahnya soal itu diberikan bobot. Jadi nanti memberikanpenilaian itu nilai item soal kali bobot ditambah nilai soal kali bobot dibagijumlah bobot. Jadi misalnya saya membuat nilai ess ay 5, kalau sama sihtidak masalah ya, tapi kalau ada yang katakanlah untuk memberikanmotivasi pada mahasiswa ada yang pinter ada yang siap ada yang tidak, nhaini kan diberi bobot, yang sukar yang sedang, yang mudah. Yang mudahmemberikan motivasi pada mahasiswa yang kurang, atau yang mengalamibanyak hambatan dan yang sukar memberikan memotivasi pada yang pintersehingga perlu pembobotan. Dari itulah nanti kemudian nilai akhir. Jadimisalnya essay 5 obyektif 50 biasanya bobotnya sama jadi nanti setelahessay dikoreksi sendiri obyektif dikoreksi sendiri kemudian dibagi dua baruditemukan nilai akhir untuk setiap KD. Nha nanti nilai akhir kalau itu yangmengambil nilai akhir itu dosen itu biasanya disitulah dosen menerapkankearifan. Maksudnya kearifan itu ada 2 orang mahasiswa rata -raa nilai KD1234 sama-sama 79. Nha dosen akan memberikan A/B kepada dua -duanya,kalau kita mengikuti aturannya 79 itu masih B. tapi si A ini sregep, cukupbagus, rajin, kalau ada tugas tepat waktu. Tapi si B kurang rajin tidak t epatwaktu, sama-sama dapat 79 yang satu bisa mendapatkan bonus karenakerajinannya, kedisiplinannya sebagai afektifnya maka dia bisa dijadikan A,tapi yang 79nya tadi kurang rajin, tidak tepat waktu tapi nilai ujiannya 79maka itu tadi kita menerapkan kea rifan, sering dosen-dosen dalammemberikan kearifan. Kearifan dalam hal ini bukan kearifan yang tidakpunya dasar tapimendasarkan pada kerajinan mahasiswa, kedisiplinankemudian dalam hal mengumpulkan tugas termasuk presentasi. Maka diFKIP ini ada variasi dosen yang mengabsen sendiri ada, presentasi dinilaiada, dilihat sepintas ada. Ini artinya dalam rangka memberikanpertimbangan, karena sekarang itu nilai akhir itu diolah komputer, ya sudahapa adanya nilai itu. Sehingga khusus saya itu untuk nilai KD s udah sayapertimbangkan itu, sudah ada pertimbangan termasuk kerajinannya, waktupresentasi bagaimana jadi nilai KD sudah mempertimbangkan aspek -aspekafektifnya. Karena apa, yang namanya kompetensi itu adalah integrasi

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

antara kemampuan kognitif, afektif d an psikomotorik yang terwujud dalamperilaku sehari-hari”.

Pelaksanaan penilaian meliputi berbagai langkah meliputi perencanaan penilaian

yang tentunya disesuaikan dengan kompetensi dasar, menghimpun data dari

mahasiswa baik menggunakan test ataupun nontes t, mengolah dan interpretasi

serta tindak lanjut. Dalam memberikan mengoreksi, interpretasi jawaban

mahasiswa khususnya pada soal tertulis essay, perlu adanya rubrik dalam menilai.

Selain rubrik sebagai pedoman penilaian, dalam mengoreksi essay juga ada

ketentuannya yaitu apabila mengoreksi jawaban mahasiswa soal nomor 1 (satu)

maka nomor satu semuanya, soal nomor 2 (dua) maka nomor dua semuanya dan

seterusnya. Hal ini dimaksudkan memperkecil bias yang terjadi dalam

mengoreksi.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan hasil penelitian tersebut diatas maka

dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan suatu proses yang sistematis dan

memiliki langkah-langkah tertentu. Langkah-langkah dalam menilai hasil belajar

mulai dari penyusunan rencana penilaian, menghimpun data, mengoreksi,

menganalisis dan memberikan tindak lanjut.

3. Jenis teknik penilaian yang digunakan dosen di BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam melakukan penilaian hasil

belajar

Penentuan jenis penilaian dalam proses pembelajaran merupakan hal

yang perlu diperhatikan, karena masing -masing mata kuliah memiliki karakteristik

yang berbeda. Hal senada juga diungkapkan oleh informan I pada wawancara 16

April 2011 mengatakan bahwa “Jenis penilaian yang sering saya gunakan yaitu

penilaian praktek dan tertulis dengan alasan saya sesuaikan dengan karakteristik

mata kuliah yang saya ampu”. Dalam menentukan jenis penilaian hasil belajar

mahasiswa perlu disesuaikan dengan karakteistik mata kuliah dan indikator-

indikator dalam kompetensi dasar.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Setiap jenis teknik penilaian masing -masing memiliki keunggulan dan

kelemahan. Sebagai seorang pendidik harus mampu memilih jenis teknik

penilaian yang tepat. Pernyataan tersebut dipertegas informan II pada wawancara

tanggal 18 April 2011 sebagai berikut :

“Kita lihat tingkat karakteristik mahasiswa contoh misal saya akanmemberikan point plus pada mahasiswa yang aktif pada waktupembelajaran. Saya lebih banyak menggunakan jenis penilaian essay ata utertulis karena apa, kalau multiple choice itu hanya gambling kemudiankalau portofolio dia hanya copy paste, jadi memang perpaduan dari unjukkerja dan kreatifitas dia”

Penilaian hasil belajar tidak hanya berdasar pada satu nilai, penilaian dapat

dilakukan dari beberapa sumber dan dapat dilakukan dengan beberapa teknik

penilaian. Sebagaimana diungkapkan oleh informan IV pada wawancara tanggal

28 April 2011 sebagai berikut:

“Kita kan ada 4 UKD ya, kalau saya pribadi itu 1 UKD itu minimal 2 pointnilai yang pertama bisa ujian tertulis kemudian bisa juga dari tugas, bisajuga dari diskusi atau tugas kelompok atau individu. Penentuan jenispenilaian tentu saja disesuaikan dengan materi dan kompetensi yang ingindicapai pada kompetensi itu”.

Seorang narasumber (Ketua PPSP) pada wawancara tanggal 23 Mei 2011

menyatakan bahwa :

“Biasanya produk membuat makalah, kalau saya, saya selingi jadi misalnyauntuk uji KD 2 coba anda membuat makalah yang terkait dengan isi materikajian KD 2. Ada juga yang menggunakan peni laian tertulis, ada yangmenggunakan lisan, ini juga diserahkan sepenuhnya pada dosen sesuaidengan karakteristik mata kuliah. Jadi tidak ada keharusan seorang dosen ituharus lisan, tertulis atau produk tapi disesuaikan dengan karakteristik matakuliah. Biasanya yang paling sering digunakan tertulis dan produk, sekarangini dosen-dosen sudah mulai mengadakan penilaian dengan membuatmakalah, artinya melatih menuangkan idenya didalam tulisan, yang keduamelatih menulis”.

Penentuan jenis teknik penilaian dal am pembelajaran untuk mengukur tingkat

ketuntasan mahasiswa dalam belajar dilakukan oleh dosen dengan pertimbangan -

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut diantaranya pertimbangan

kompetensi yang diajarkan dan karakteristik mata kuliah. Dosen tidak di haruskan

menggunakan jenis penilaian yang sama dengan dosen lainnya dalam menilai,

sehingga dosen dapat menggunakan jenis teknik penilaian yang dirasa dapat

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

mengukur kemampuan mahasiswa sesuai dengan keinginan dosen tersebut namun

tentu saja mempunyai pert imbangan-pertimbangan tertentu.

Dari hasil data yang diperoleh dalam penelitian ditemukan bahwa dalam

pembelajaran seorang pendidik dapat menggunakan beberapa jenis teknik

penilaian karena nilai dapat diambil dari beberapa hal. Penentuan jenis teknik

penilaian harus disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah, namun jenis

penilaian tertulis merupakan jenis penilaian yang lebih sering digunakan oleh

pendidik dalam menguji ketercapaian peserta didik dalam pembelajaran.

C. Temuan Studi yang Dihubungkan den gan Kajian Teori

Dalam bagian ini, peneliti menganalisis data yang dikumpulkan di

lapangan, sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dihubungkan dengan

teori yang sudah ada. Untuk lebih jelasnya, diuraikan sebagai berikut:

1. Proses penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh dosen di BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan

Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret Suarakarta

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh pemahaman dari pihak BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran bahwa pelaksanaan KBK di Universitas

Sebelas Maret sesuai dengan peraturan rektor nomor 553/H27/PP/2009 bahwa

dalam pembelajaran menggunakan kurikulum berbasis kompetensi, namun masih

tetap menggunakan sistem kredit semester (SKS). Kurikulum berbasis kompe tensi

merupakan kurikulum yang menekankan pada ketercapaian/ketuntasan peserta

didik, apabila kurikulum tersebut dipadukan dengan sistem kredit semester maka

pelaksanaannya kurang begitu maksimal. Perpaduan antara kurikulum berbasis

kompetensi dengan sistem kredit semester selain berdasar pada peraturan rektor

nomor 553/H27/PP/2009 juga dalam peraturan pemerintah tahun 2010.

Dalam prakteknya, dosen di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

dalam pembelajaran mengacu pada peraturan rektor nomor 553/H27/PP /2009.

Kurikulum berbasis kompetensi berdasar sistem kredit semester dilaksanakan

UNS sejak tahun 2009. Dosen di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

berpendapat bahwa kurikulum berbasis kompetensi yang dilaksanakan di UNS

bukan murni KBK karena masih d ipadukan dengan SKS. Pelaksanaan

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

pembelajaran tuntas belum begitu terlaksana dengan baik karena waktu yang

tersedia dalam pembelajaran sesuai SKS kurang sesuai, walaupun demikian dosen

di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran tetap melaksanakan kurikulum

sesuai dengan peraturan rektor nomor 553/H27/PP/2009 dan peraturan pemeritah

tahun 2010.

Pedoman pembelajaran berbasis kompetensi UNS tahun 2009

menegaskan bahwa penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung sampai setelah pembelajaran selesai untuk menilai apakah

masing-masing kompetensi dasar sudah dicapai oleh mahasiswa. Di dalam

setiap proses belajar mengajar, diperlukan adanya sistem penilaian. Sesuai

dengan KBK maka sistem penilaiannya pun harus berbasis KBK. Sesuai dengan

karakteristik dari penilaian berbasis KBK itu sendiri kegiatan penilaian di BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran dilaksanakan dengan prinsip penilaian

berkelanjutan atau terus menerus sesuai tingkat perkembangan peserta didik

dapat terlihat sejak awal proses belajar mengajar sampai dengan satu periode

pengajaran.

Penilaian yang dilakukan oleh dosen di BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran dalam pembelajaran mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui

tingkat keberhasilan mahasiswa dalam menguasai kompetensi yang te lah

ditetapkan dalam pembelajaran. Dosen di BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran memandang bahwa kompetensi mahasiswa tidak hanya diukur dari

segi penguasaan materi pembelajaran tetapi juga dari segi kemampuan nyata

mahasiswa kaitannya dengan kompetensi yang diajarkan seperti halnya tingkah

laku mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan konsep kurikulum berbasis

kompetensi yang menekankan pada dampak yang dimiliki mahasiswa setelah

mengikuti pembelajaran, tercermin dalam perilaku dan kemampuan sesuai dengan

kompetensi yang diajarkan selanjutnya diterapkan dan berguna bagi masyarakat.

a. Persiapan

Persiapan merupakan hal pertama yang perlu dilakukan sebelum

melakukan sesuatu hal begitu pula sebelum melakukan penilaian, penilaian hasil

belajar merupakan proses yang kompleks jadi dalam pelaksanaan penilaian

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

memerlukan persiapan-persiapan khusus agar dapat berjalan lancar, adil dan

memuaskan.

Persiapan dosen di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran sebelum

melakukan penilaian yaitu selain mempersiapkan soal, kunci jawaban, membuat

kisi-kisi dan menyusun test dosen juga mempersiapkan rubrik dalam menilai.

Rubrik merupakan panduan dalam menilai yang didalamnya terdapat kriteria

kemampuan mahasiswa dari yang paling baik sampai yang kurang baik sehingga

penyusunan rubrik sangat membantu dalam menilai. Namun tidak semua dosen

menggunakan rubrik dalam menilai hasil belajar mahasiswa. Menurut pedoman

pembelajaran berbasis kompetensi UNS tahun 2009 penilaian dengan

menggunakan rubrik sangat membantu dosen agar konsisten dan fair dalam

menilai. Meskipun tidak semua dosen menggunakan rubrik, tetapi sebagian besar

dosen di BKK Pendidikan Admnistrasi Perkantoran telah menggunakan rubrik

dalam menilai.

b. Silabus dan RPP dalam pembelajaran

Silabus dan RPP merupakan pedoman khusus se orang pendidik dalam

melakukan pembelajaran. Didalam RPP mencakup beberapa hal diantaranya yaitu

tujuan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, langkah

pembelajaran, penilaian dan lain -lain. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor

19 tahun 2005 pasal 20, pendidik wajib menyusun perencanaan pembelajaran

dalam bentuk silabus dan RPP.

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh pemahaman dari pihak

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran bahwa silabus dan RPP merupakan

pedoman dalam melakukan pem belajaran namun dalam aplikasi di perguruan

tinggi keberadaan silabus dan RPP terdapat pro dan kontra. Salah satu penyebab

adanya pihak yang menentang adanya RPP yaitu adanya pemahaman bahwa

dalam pembelajaran situasi dan kondisi selalu berubah sehingga pe mbelajaran

juga tidak selalu sama dengan apa yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan globalisasi

mengakibatkan persaingan yang makin ketat tentang perlunya penyediaan sumber

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

daya manusia yang unggul. Untuk mempersiapkan mahasiswa terhadap tuntutan

tersebut maka dosen di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran memperbarui

silabus dan RPP karena dimungkinkan terdapat tambahan informasi, ilmu dan

pengetahuan yang dapat dimasukkan dal am silabus dan RPP untuk pembelajaran.

Dalam prakteknya BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran dalam

melakukan pembelajaran walaupun tidak semua dosen menyusun silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran namun sebagian besar dosen telah menyusun

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Unsur yang dinilai

Dari penelitian yang telah dilakukan di BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran di dapat pemahaman bahwa dalam suatu penilaian hasil belajar

terdapat aspek-aspek yang dinilai, aspek-aspek tersebut sesuai dengan apa yang

telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran baik itu aspek kognitif, afektif

maupun psikomotor. Dalam penilaian hasil belajar aspek -aspek tersebut dapat

berupa keaktifan, ujian ataupun tugas.

Dalam prakteknya dosen di BKK Pendidikan Ad ministrasi Perkantoran

dalam menilai terdapat kesesuaian dengan teori menurut Ditjen PMPTK yaitu

penilaian yang berlangsung meliputi beberapa aspek diantaranya yaitu aspek

afektif, kognitif dan psikomotor yang mana aspek -aspek tersebut disesuaikan

dengan indikator-indikator dalam kompetensi dasar yang diajarkan dalam

perkuliahan.

d. Pelaporan hasil penilaian

Seperti yang tercantum dalam pedoman pembelajaran berbasis kompetensi

UNS 2009 bahwa selama proses pembelajaran, hasil penilaian disampaikan

kepada mahasiswa. Nilai sebagai salah satu bentuk tingkat kemampuan peserta

didik dalam pembelajaran. Hasil penilaian ini dijadikan dasar pemberian

treatment kepada mahasiswa oleh dosen. Hal ini dilakukan sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar agar sesuai denga n standar yang telah ditetapkan atau

kompetensi yang ditargetkan akan dicapai. Pada akhir periode pembelajaran hasil

keseluruhan penilaian dilaporkan kepada pimpinan yang kemudian disampaikan

kepada pihak-pihak terkait sampai kepada mahasiswa. Hal ini meru pakan aspek

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

akuntabilitas dosen kepada mahasiswa, orang tua mahasiswa, pengguna kerja,

pimpinan dan masyarakat luas.

Berdasarkan data yang diperoleh dari informan BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran bahwa pelaporan nilai dilaporkan kepada bagian

komputer dan kepada mahasiswa. Pelaporan kepada bagian komputer dilaporkan

setelah nilai ujian kompetensi dasar selesai, namun karena dalam kurikulum

berbasis kompetensi mahasiswa diharuskan tuntas maka bagi mahasiswa yang

belum tuntas diperkenankan untuk mengi kuti remidi. Pelaksanaan remidi belum

tentu dapat dilakukan satu kali remidi, selain itu pelaksanaan koreksi yang tidak

sedikit sehingga menyebabkan pelaporan nilai terhambat, begitu pula pelaporan

nilai kepada mahasiswa. Selain nilai dilaporkan kepada bag ian komputer nilai

juga dilaporkan kepada mahasiswa kurang lebih satu minggu setelah ujian

dilaksanakan agar mereka mengetahui tingkat kompetensinya khususnya bagi

mereka yang belum tuntas menguasai kompetensi yang diajarkan.

e. Remidi

Seperti yang tercantum dalam Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret

dan pedoman pembelajaran berbasis kompetensi UNS bahwa kurikulum berbasis

kompetensi merupakan kurikulum yang menekankan pada ketuntasan belajar

peserta didik. Mahasiswa apabila setelah menempuh ujian kompet ensi dasar tidak

lulus/tuntas maka diperkenankan untuk mengikuti pembelajaran remidial.

Prakteknya dosen di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran dalam

melaksanakan pembelajaran apabila setelah ujian kompetensi dasar dilaksanakan,

selanjutnya dosen melaporkan nilai kepada mahasiswa kurang lebih satu minggu

setelah ujian dilaksanakan. Apabila dalam pelaporan nilai tersebut terdapat

mahasiswa yang belum tuntas maka mahasiswa tersebut diperkenankan untuk

mengikuti remidi.

Dalam kurikulum berbasis kompetensi, mahasiswa dituntut harus tuntas

menguasai kompetensi yang diajarkan sebelum melangkah ke kompetensi

berikutnya. Namun karena kurikulum yang dilaksanakan di UNS merupakan

perpaduan antara kurikulum berbasis kompetensi dengan sistem kredit semester

maka pelaksanaan belajar tuntas (mastery learning) belum begitu berjalan sesuai

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

konsep KBK. Pelaksanaan remidi bagi mahasiswa yang belum tuntas pada setiap

selesai UK (uji kompetensi) dibatasi 2 (dua) kali. Dan selanjutnya apabila masih

belum tuntas, diakhir semes ter diberi remidi lagi. Selanjutnya apabila mahasiswa

yang belum tuntas pada remidi diakhir semester masih belum tuntas, maka tidak

lulus mata kuliah tersebut dan diperkenankan mengulang tahun depan.

Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa set elah

dilaksanakan ujian kompetensi maka dosen BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran menginformasikan kepada mahasiswa agar mengetahui ketuntasan

belajar mereka, sehingga apabila mereka belum tuntas dapat mengikuti ujian

remidi. Kurikulum berbasis kompete nsi merupakan kurikulum yang

mengharuskan peserta didik tuntas pada setiap kompetensi dasar, namun pada

pelaksanaannya apabila mahasiswa dalam mengikuti remidi masih belum tuntas

mereka masih diperkenankan mengikuti kompetensi dasar berikutnya. Dan diakhir

perkuliahan diselenggarakan remidi lagi bagi mahasiswa yang belum tuntas,

selanjutnya apabila rata-rata nilai mahasiswa masih dibawah rata -rata maka

mahasiswa tersebut tidak lulus.

Selanjutnya didapat bahwa pengertian pembelajaran remedial oleh dosen

di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran kurang sesuai dengan pengertian

berdasar pedoman KBK UNS. Dalam pedoman KBK, pembelajaran remedial

dilaksanakan untuk membimbing mahasiswa yang belum tuntas dan selanjutnya

setelah diberi bimbingan mahasiswa diberi uji kompetensi lagi. Sedangkan dalam

hal ini remidi yang dilakukan oleh dosen adalah dengan memberikan ujian dan

tugas lagi bagi mahasiswa yang belum tuntas tanpa dilakukan bimbingan.

f. Faktor yang menghambat pelaksanaan penilaian

Dalam pelaksanaan sistem penilaian hasil belajar pada KBK tentu tak

semudah dan selancar yang diinginkan, pasti di dalamnya terdapat hambatan atau

kendala yang dihadapi sehingga perlu ditelaah dan sebisa mungkin untuk

dikurangi supaya kegiatan penilaian tersebut dapat berjalan dengan baik dan

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan kegiatan penilaian hasil

belajar berbasis KBK di Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran menemui beberapa hambatan atau kendala.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Dalam penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh pemahaman bahwa

dosen BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran dalam mela kukan penilaian hasil

belajar mahasiswa mengalami beberapa hambatan/kendala diantaranya yaitu

kendala sarana dan prasarana, jumlah mahasiswa dan kendala waktu karena dosen

tugasnya tri darma perguruan tinggi. Tugas seorang dosen merupakan tugas yang

tidak mudah, tugas seorang dosen tidak sebatas mengajar saja tetapi juga memiliki

tugas penelitian dan pengabdian masyarakat.

2. Prosedur penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh dosen di BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan

Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret Suarakarta

Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa prosedur/langkah -

langkah yang ditempuh oleh dosen BKK PAP dalam melakukan penilaian hasil

belajar yaitu meliputi langkah-langkah mulai dari :

1. Penyusunan rencana penilaian

2. Menghimpun data

3. Mengoreksi dan menganalisis

4. Memberikan tindak lanjut

Langkah-langkah penilaian yang dilakukan oleh dosen di BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran telah sesuai dengan langkah -langkah

penilaian menurut Anas Sudijono dalam pengan tar evaluasi pendidikan.

Pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh dosen di BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran meliputi berbagai langkah meliputi perencanaan

penilaian yang tentunya disesuaikan dengan kompetensi dasar, menghimpun data

dari mahasiswa baik menggunakan test ata upun nontest, mengolah dan

interpretasi serta tindak lanjut. Dalam memberikan mengoreksi, interpretasi

jawaban mahasiswa khususnya pada soal tertulis essay, perlu adanya rubrik dalam

menilai. Selain rubrik sebagai pedoman penilaian, dalam mengoreksi essay juga

ada ketentuannya yaitu apabila mengoreksi jawaban mahasiswa soal nomor 1

(satu) maka nomor satu semuanya, soal nomor 2 (dua) maka nomor dua semuanya

dan seterusnya. Hal ini dimaksudkan memperkecil bias yang terjadi dalam

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

mengoreksi. Kemudian setelah d ikoreksi selanjutnya dosen mengumumkan

kepada mahasiswa dan memberi tindak lanjut,terutama bagi mahasiswa yang

belum tuntas.

3. Jenis teknik penilaian yang digunakan dosen di BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP

Universitas Sebelas Maret Suarakarta dalam melakukan penilaian hasil

belajar

Dalam penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi semua indikator di uji

dan hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang sudah dikuasai

dan belum tuntas dikuasai o leh peserta didik. Untuk melakukan penilaian pada

kurikulum berbasis kompetensi diperlukan teknik penilaian yang tepat. Penentuan

teknik penilaian yang digunakan berdasarkan kopetensi dasar yang ingin di nilai.

Banyak teknik dan metode yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan

informasi tentang kemajuan belajar perserta didik, baik yang berhubungan dengan

proses belajar maupun hasil belajar. Menurut Mimin Haryati (2007:44) teknik

dalam mengumpulkan informasi hasil belajar tersebut diantaranya penilaian unjuk

kerja, penilaian proyek, penilaian tertulis, penilaian produk, portofolio, sikap dan

penilaian diri.

Penentuan jenis teknik penilaian dalam pembelajaran untuk mengukur

tingkat ketuntasan mahasiswa dalam belajar dilakukan oleh dosen BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran dengan pertimbangan -pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tersebut diantaranya pertimbangan kompetensi yang

diajarkan dan karakteristik mata kuliah. Dosen tidak diharuskan menggunakan

jenis penilaian yang sama dengan dosen lainnya dalam menil ai, sehingga dosen

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran dapat menggunakan jenis teknik

penilaian yang dirasa dapat mengukur kemampuan mahasiswa sesuai dengan

keinginan dosen tersebut namun tentu saja mempunyai pertimbangan -

pertimbangan tertentu.

Dari penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh pemahaman bahwa

dosen BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran dalam menentukan jenis teknik

penilaian hasil belajar menyesuaikan dengan karakteristik mata kuliah, namun

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

jenis penilaian tertulis merupakan jenis p enilaian yang lebih sering digunakan

oleh dosen dalam menguji ketercapaian peserta didik dalam pembelajaran.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dan analisis yang telah

dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan dan juga merupakan jawaban pertanyaan

penelitian yang telah diajukan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kurikulum di UNS saat ini merupakan perpaduan antara

kurikulum berbasis kompetensi dengan sistem kredit semester.

2. Sebelum melaksanakan penilaian hasil belajar dosen di BKK Pendidikan

Administrasi Perkantoran mempersiapkan kisi -kisi, soal, dan sebagian

dosen telah menggunakan rubrik dalam menilai.

3. Dosen di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran menyusun silabus

sebelum menyelenggarakan pe rkuliahan, namun tidak semua dosen

mempersiapkan dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

4. Penilaian hasil belajar mahasiswa meliputi berbagai unsur yang mengukur

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Unsur -unsur yang dinilai

tidak hanya berdasar pada kemampuan mahasiswa menguasai materi,

tetapi juga pada keaktifan dan kedisiplinan mahasiswa.

5. Pelaksanaan pembelajaran remidi oleh dosen dilakukan dengan memberi

tugas atau ujian ulang kepada mahasiswa yang belum tuntas tanpa

memberikan bimbingan sesuai dengan pedoman KBK UNS.

6. Dalam penilaian hasil belajar mahasiswa yang dilakukan oleh dosen

memiliki beberapa hambatan, diantaranya yaitu sarana/prasarana dan

waktu. Selain itu jumlah mahasiswa juga menjadi hambatan para dosen

dalam menilai, karena banyak sedikit nya jumlah mahasiswa akan

mempengaruhi cepat lamanya proses mengoreksi/menilai.

7. Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa prosedur/langkah -

langkah yang ditempuh oleh dosen BKK PAP dalam melakukan penilaian

hasil belajar meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana penilaian

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

b. Menghimpun data

c. Mengoreksi dan menganalisis

d. Memberikan tindak lanjut

8. Dalam menentukan jenis teknik penilaian hasil belajar dosen BKK

Pendidikan Administrasi Perkantoran menyesuaikan dengan karakteristik

mata kuliah, namun jenis penilaian tertulis merupakan jenis penilaian yang

lebih sering digunakan oleh dosen dalam menguji ketercapaian peserta

didik dalam pembelajaran.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, serta berbagai fenomena yang ditemukan

berkaitan dengan penelitian mengenai “Implementasi Penilaian Hasil Belajar

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi di BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran, Prodi. Pendidikan Ekonomi, Jurusan P. IPS, FKIP, UNS Surakarta”

dapat dikemukakan implikasi yang ditimbulkan sebagai berikut :

1. Perpaduan kurikulum berbasis kompetensi dengan sis tem kredit semester

membuat jumlah jam tatap muka dosen menjadi bertambah. Hasil

penelitian ini menumbuhkan pemikiran bagi instansi terkait dalam

menyusun kurikulum yang lebih baik lagi.

2. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang belum menyeluruh

menumbuhkan pemikiran dan kesadaran bagi dose n dalam melaksanakan

tanggungjawabnya sebagai seorang pendidik .

3. Penilaian yang mengukur kemampuan afektif, kognitif , dan psikomotor

yang dilakukan oleh dosen dapat menumbuhkan mahasiswa yang

kompeten dan berkepribadian unggul.

4. Jenis penilaian tertulis merupakan jenis penilaian yang lebih sering

digunakan oleh dosen sehingga mengurangi porsi jenis penilaian unjuk

kerja dan penilaian lain.

5. Dengan mengetahui segala hal yang berhubungan dengan masalah

penilaian hasil belajar, peneliti memperoleh pengetahuan mengenai

karakteristik dan pelaksanaannya yang dapat menjadi bekal bila kelak

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · di bkk pendidikan administrasi perkantoran prodi. pendidikan ekonomi jurusan p. ips fkip uns tahun 2011 skripsi oleh : didit setyo utomo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

menjadi seorang guru.

C. Saran

Berdasarkan implikasi dan hasil penelitian yang dikemukakan di atas

dapat disampaikan saran-saran yang diharapkan dapat dijadikan sebagai

sumbangan pemikiran untuk meningkatkan efektifitas dan mutu pendidikan

khususnya di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran antara lain sebagi berikut:

1. Perlu adanya sosialisasi dan diklat secara mendalam bagi para dosen

terutama tentang penilaian yang berdasarkan kurikulum berbasis

kompetensi.

2. Agar proses pembelajaran dan penilaian bisa dilaksanakan secara maksimal

maka sarana dan prasarana penunjang serta media pembelajaran perlu

dilengkapi.

3. Para dosen diharapkan menggunakan jenis penilaian yang bervariasi agar

diperoleh data tentang pencapaian belajar siswa yang akurat dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

4. Agar dalam melakukan penilaian dapat fair maka dosen dalam melakukan

penilaian perlu membuat rubrik penilaian terlebih dahulu.

5. Penyusunan RPP perlu dipertegas bagi dosen, karena merupakan kewajiban

bagi pengajar dan sekaligus sebagai arsip di BKK PAP.

6. Sehubungan dengan tri dharma perguruan tinggi , agar penilaian dan

pembelajaran tetap berlangsung dengan baik maka dosen harus dapat

membagi waktu dengan sebaik-baiknya.