digital_125183-tesis0653 emm n09p-pengaruh latihan-literatur bab 2
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
1/40
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Stroke
1. Definisi Stroke
Stroke masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
serius, karena morbiditas dan mortilitasnya cukup tinggi. Di negara maju,
stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan
kanker, serta menjadi penyebab kecacatan utama pada orang dewasa
(Ignatavicius, orman ! "ishler, #$$%&.
Stroke adalah sebagai suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan
'ungsi otak secara 'okal atau global yang dapat menimbulkan kematian atau
kelainan yang menetap lebih dari # jam, tanpa penyebab lain kecuali
gangguan vaskular ()*, 1++ dalam "ulyatsih, #$$%&. -lack ! )awks
(#$$5& mendi'inisikan stroke sebagai suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan adanya perubahan neurologi yang disebabkan oleh gangguan
dalam suplai darah ke otak. erubahan neurologi bervariasi tergantung pada
lokasi dan luas lesi, antara lain / penurunan tingkat kesadaran, nyeri kepala,
vertigo, gangguan visus, gangguan lapang pandang, gangguan menelan,
gangguan pergerakan, gangguan sensibilitas, serta gangguan eliminasi.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
10
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
2/40
-erdasarkan patologianatomi stroke terbagi dalam stroke perdarahan dan
stroke iskemik. Dari seluruh kejadian stroke, 23 adalah stroke iskemik dan
sisanya 1%3 stroke hemoragik (-rowman, #$$1&. Stroke Iskemik disebabkan
oleh trombosis dan emboli, sedangkan stroke perdarahan karena rupturnya
pembuluh darah yang menyebabkan perdarahan intra serebral atau
perdarahan subarachnoid. Data pasien di 4nit Stroke S46 Dr 7ipto
"angunkusumo dalam tahun #$$0 menunjukkan %23 stroke iskemik, 123
stroke perdarahan intra serebral, dan hanya 3 stroke perdarahan sub
arachnoid.
Stroke iskemik terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti secara tibatiba
karena adanya penyumbatan pembuluh darah ke otak. Stroke iskemik karena
trombosis lebih sering terjadi dibandingkan stroke iskemik karena emboli.
Stroke dapat terjadi baik di pembuluh darah besar maupun di pembuluh darah
kecil. embuluh dasar besar yang mengalami penyumbatan adalah arteri
serebral utama seperti arteri karotid interna, arteri serebri anterior, arteri
serebri media, arteri serebri posterior, arteri vertebral atau arteri basiler.
Sedangkan stroke pada pembuluh darah kecil terjadi pada arteri intra serebral,
cabang dari sirkulasi wilisi, atau arteri yang muncul dari vertebral distal
("isbach, 1+++&.
Stroke iskemik karena trombosis diawali oleh adanya kerusakan lapisan
endotel pembuluh darah. Selanjutnya terjadi proses in'lamasi dan terjadi
penumpukan material lemak dan membentuk plak pada dinding pembuluh
darah tersebut.lak ini terus membesar dan menutup secara total lumen
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
1%
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
3/40
pembuluh darah sehingga menyumbat aliran darah. Stroke iskemik karena
trombosis sering terjadi pada pasien diabetes mellitus.
Stroke iskemik karena emboli juga terjadi penyumbatan pada pembuluh
darah, tetapi penyebab penyumbatan adalah emboli. 8mboli berasal dari luar
otak, bisa dari jantung atau bisa juga berasal dari lepasnya plak pembuluh
darah di luar otak. -iasanya plak terlepas dari arteri karotis interna dan
terbawa aliran ke sirkulasi serebral. 8mboli dari jantung paling sering terjadi
pada pasien yang mengalami atrial 'ibrilasi. Sumber emboli lainnya adalah
tumor, lemak, bakteria dan udara ()ickey, 1++%&.
Stroke perdarahan terjadi karena ruptur pembuluh darah serebral. erdarahan
intra serebral biasanya disebabkan oleh pecahnya berry aneurysm karena
hipertensi. Sedangkan perdarahan sub arachnoid adalah masuknya darah ke
rongga arachnoid. Dua penyebab utama perdarahan sub arachnoid adalah
ruptur aneurisma dan mal'ormasi pembuluh darah arteri dan vena ("isbach,
1+++&.
2. Faktor Risiko Stroke
Secara garis besar terdapat dua 'aktor risiko stroke, yaitu 'aktor yang tidak
dapat dimodi'ikasi dan 'aktor yang dapat dimodi'ikasi. 9aktor yang tidak
dapat dimodi'ikasi mencakup usia, jenis kelamin, ras, kelainan anatomis pada
pembuluh darah, dan penyakit genetik seperti penyakit jantung, diabetes
mellitus atau hipertensi. Sedangkan 'aktor yang dapat dimodi'ikasi meliputi
tekanan darah tinggi, perokok, kadar gula darah yang tinggi, obesitas,
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
12
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
4/40
dislipidemia, stress, depresi, kurang akti'itas, in'eksi virus, homosistein, serta
de'isiensi vitamin -0, -1#, dan 'olic acid.
3. Patofosiologi Stroke
Dalam keadaan normal aliran darah ke otak (:D*& adalah 5$0$ ml;1$$
gram jaringan otak per menit. Iskemik otak terjadi bila :D* kurang dari $
ml;1$$. -ila :D* turun dibawah 1$ ml;gram jaringan per menit akan timbul
kegagalan homeostasis yang kemudian disusul dengan in'luks kalsium yang
cepat, aktivasi protease, keadaan sitotoksik dan kematian neuronal (("isbach,
1+++&.
enurunan aliran darah yang berkurang selain menyebabkan neuron in'ark
juga menyebabkan daerah sekeliling in'ark mengalami daerah kurang oksigen
yang dikenal dengan daerah penumbra. Sel otak di daerah penumbra ini
secara struktural masih normal tetapi mengalami gangguan 'ungsional.
Daerah penumbra ini bisa diselamatkan dan 'ungsi otak bisa kembali normal
bila ditangani cepat melalui upaya reper'usi jaringan serebral. -ila terlambat
penanganannya daerah penumbra menjadi in'ark sehingga memperluas in'ark
dan akan memperburuk outcome pasien..
Selain terjadi penurunan aliran darah pada sisi yang mengalami in'ark, pasa
saat yang sama terjadi penurunan aliran darah pada hemis'er serebral atau
serebellum sisi kontralateral. )al ini yang mendukung konsep diaschisis.
9enomena diaschisis menyebabkan pasien juga mengalami gangguan 'ungsi
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
1+
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
5/40
otak pada sisi yang tidak terkena stroke. Diaschisis ini terjadi pada 'ase akut
atau dalam satu minggu pertama pasca stroke ( arlow, et al. #$$$&.
*leh karena terjadi penurunan aliran darah ke otak, asupan glukosa, oksigen
dan nutrisi lain ke otak juga berkurang. eadaan kurang glukosa ini menyebabkan mitokondria
tidak mampu menghasilkan := sehingga menyebabkan dis'ungsi seluler
bahkan kematian seluler. ompa natrium gagal mempertahankan gradient
natrium, sehingga natrium masuk ke intra sel dan menyebabkan edema
sitotoksik. =erjadi kerusakan reseptor kalsium sehingga kalsium mengalir
masuk ke intra sel. >alsium mengakti'kan beberapa proses yang
menyebabkan produksi radikal bebas. ?epasnya radikal bebas, yaitu unsur
yang mempunyai elektron pada lingkar paling luarnya tidak berpasangan
menjadikan @at ini sangat labil dan sangat reakti'. Aat ini bergerak bebas,
merusak struktur protein dalam sel dan menghasilkan @at@at toksik. Badi,
pada otak yang mengalami in'ark bukan hanya terjadi penurunan atau
terhentinya aliran darah, tetapi juga terjadi proses sekunder yang jauh lebih
kompleks ( "isbach, 1+++/ Suroto, #$$$&.
ato'isiologi stroke perdarahan. erdarahan intra serebral disebabkan ruptur
pembuluh darah arteri kecil, yang dikenal dengan pecahnya berry aneurysm
akibat hipertensi. -ekuan darah dapat menyebabkan tekanan pada jaringan
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#$
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
6/40
otak dan bila meluas bisa meningkatkan tekanan intra kranial, yang dapat
mengancam jiwa pasien stroke ()ickey, 1++%&. "enurut "isbach (1+++&,
Bika perdarahan yang timbul kecil ukurannya, maka masa darah hanya
menyela diantara selaput akson tanpa merusak jaringan otak. Sedangkan pada
perdarahan yang luas terjadi destruksi masa otak, peninggian tekanan intra
kranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak.
ada perdarahan sub arachnoid, masuknya darah ke ruang sub arachnoid akan
reaksi berupa sakit kepala hebat. Selanjutnya terjadi penurunan kesadaran
pada 5$3 kasus disertai tanda gelisah. angsang meningeal dan gelisah
ditemukan pada 1$3 kasus ("isbach, 1+++&. isiko terjadinya rebleeding
pada kasus perdarahan sub arachnoid terjadi pada # minggu pertama.
>omplikasi yang terjdi setelah perdarahan sub arachnoid adalah hidrose'alus
karena tersumbatnya aliran likuor intra ventrikuler. =indakan operati' untuk
mengatasi hal ini adalah pemasangan Ventriculer Peritoneal shunt (VP Shunt)
untuk drainase likuor.
. !anifestasi Klinis Stroke
)ickey (1++%& menyebutkan tanda dan gejala stroke tergantung pada arteri
serebral yang mengalami sumbatan atau perdarahan. -erikut ini tanda dan
gejala stroke berdasarkan pembuluh arteri yang terkenaC
a. Sin"ro# Arteri Karoti" Interna.
"ani'estasi klinis yang muncul yaitu paralisis kontra lateral pada wajah,
lengan dan tungkai, de'isit sensori kontra lateral pada wajah, lengan dan
tungkai, a'asia (jika hemis'er dominan terkena&, apraksia, agnosia,
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#1
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
7/40
unilateral neglect (jika hemis'er nondominan terkena&, homonimous
hemianopia.
$. Sin"ro# Arteri Sere$ri !e"ia.
:rteri serebri media lebih sering mengalami penyumbatan dan dapat
menyebabkan in'ark luas pada hemis'er yang diperdarahinya.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
8/40
"ani'estasi klinik mencakup mual dan muntah, dis'agia ! disartria,
nistagmus hori@ontal, ataEia dan vertigo, hilangnya sensasi nyeri dan suhu
pada dada dan tungkai.
(. Diagnosis Stroke
Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan anamnesa perjalanan penyakit,
pemeriksaan 'isik, dan pemeriksaan diagnostik. Computed Tomography (CT)
Scan merupakan standar emas untuk menegakkan diagnosis stroke. =ujuan
utama pemeriksaan 7= Scan adalah memastikan jenis stroke iskemik atau
perdarahan. -ila letak lesi di batang otak atau mendeteksi adanya iskemik
dapat dilakukan Magnetic Resonance maging (MR). ada stroke
perdarahan sub arachonoid bila keadaan memungkinkan dilakukan
pemeriksaan !igital Sustruction Angiography (!SA). -ila dicurigai sebagai
stroke iskemik karena emboli, pasien dilakukan pemeriksaan The Trans
Thoracal "chocardiography (==8& atau The Trans "osophageal
"chocardiography (=88& untuk mendeteksi adanya trombus pada jantung
sebagai penyebab stroke. emeriksaan penunjang lain adalah pemeriksaan
laboratorium lengkap yang meliputiC darah tepi ! sistem hemostase lengkap
(protrombin time, :cti'ied rotrombin =ime, kadar 'ibrinogen, D Dimer, dan
viskositas plasma&, kholesterol dan pro'il lipid, ureum; kreatinin, uric acid,
elektrolit, dan protein 7 serta protein S ("ulyatsih dalam asyid !
Soertidewi, #$$%&.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#
). Penatalaksanaan Pasien Stroke
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
9/40
asien stroke idealnya dirawat di ruang 4nit stroke ()ankey, #$$#&. 4nit
stroke adalah suatu area ; unit perawatan khusus untuk pasien stroke 'ase akut
hingga 'ase pemulihan, yang dilakukan oleh tim multidisiplin secara
komprehensi' dan terpadu. =im multidisipiner ini atau yang lebih dikenal
dengan tim stroke terdiri dari dokter, perawat yang terlatih menangani pasien
stroke, terapis 'isik, terapis okupasi, terapis wicara, ahli gi@i, dan pekerja
sosial medik.
>ekuatan utama 4nit stroke adalah pada tim interdisiplin yang mengelola
pasien stroke secara terpadu. Setiap anggota tim melakukan pengkajian pada
semua pasien baru, merumuskan masalah ! menyususn rencana tindakan,
melakukan intervensi serta melakukan evaluasi sesuai bidang masingmasing.
)asil pengkajian dibicarakan dalam pertemuan tim stroke yang
diselenggarakan minimal sekali seminggu. Selain membahas tentang pasien
baru, pertemuan tim juga membahas masalah yang dihadapi pasien akibat
stroke, perkembangan kondisi pasien, tujuan atau goal , dan menyusun
rencana tindakan selanjutnya termasuk menyusun perencanaan pulang atau
discharge planning .
=elah dilakukan studi observasi untuk membandingkan apakah ada perbedaan
outcome setelah pasien dirawat di 4nit Stroke dan -angsal 4mum
(7andelise,
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
10/40
disabiliti (ankin score lebih dari #&, yang dinilai # tahun setelah perawatan.
Secara keseluruhan, 15%0 meninggal di rumah sakit, #10+ meninggal selama
periode 'ollowup, % keluar dari 'ollowup. Dibandingkan dengan
perawatan konvensional di bangsal umum, perawatan di 4nit stroke
dihubungkan dengan menurunnya mortalitas dan disabiliti pada akhir 'ollow
up (odds ratio $,21, +53 7I $,%#$,+1/ pF$,$$$$1&. Direkomendasikan
seluruh pasien stroke 'ase akut dirawat di 4nit stroke, khususnya dalam 2
jam pertama setelah serangan stroke.
-erdasarkan studi yang dilakukan di S7" pada tahun #$$ terdapat 2+
pasien stroke, ##0 pasien dirawat di 4nit Stroke dan #0 di bangsal. Studi ini
untuk mengkormasi e'ekti'itas 4nit stroke dibandingkan dengan perawatan
konvensional di bangsal. )asilnya adalah perawatan di 4nit stroke mampu
secara bermakna memperpendek lama rawat di rumah sakit, mengurangi
disabilitas yang permanent akibat stroke, serta meningkatkan kemampuan
untuk kembali ke kehidupan social normal ( asyid, #$$%&.
"enurut )ankey (#$$#&, hasil studi deskripti' juga mengindikasikan bahwa
man'aat yang diperoleh dari perawatan pasien di 4nit Stroke mencakup
berbagai hal, antara lain/ mobilisasi dini, pengelolaan dis'agia, penggunaan
6a7l intra vena secara rutin, pemilihan selekti' terhadap penggunaan anti
piretik dan antibiotik, oksigen, dan insulin. ?ebih jauh, man'aat lain
perawatan di 4nit stroke meliputi pemantauan secara ketat tekanan darah,
osmolaritas, temperatur, saturasi oksigen, dan kadar gula darah pasien.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#5
*. Penatalaksanaan Kepera+atan.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
11/40
erawat mempunyai peran utama atau core dalam tim stroke, sehingga
perawat yang bertugas di unit stroke harus memiliki pengetahuan dan
ketrampilan merawat pasien stroke, yang diperoleh melalui pendidikan
khusus yang terprogram dan terstruktur, yang dibuktikan dengan serti'ikat.
eran utama perawat dalam tim stroke mencakup peran sebagai pemberi
layanan asuhan keperawatan atau pro#ider , pendidik atau educator$ penasihat
atau consellor bagi pasien dan keluarga, 'asilitator, dan peran sebagai peneliti
atau researcher . eran perawat sebagai peneliti sangat diperlukan untuk
peningkatan mutu asuhan keperawatan, karena semua rencana tindakan
keperawatan atau intervensi keperawatan seharusnya didasarkan pada hasil
penelitian secara ilmiah atau based e#idence practice ("ulyatsih dalam
asyid ! Soertidewi, #$$%&.
erawat, sebagai bagian dari tim stroke memiliki peran yang sangat penting
karena memberikan asuhan keperawatan selama # jam kepada pasien secara
berkesinambungan ()ankey, #$$#&. -erbagai peran dan tanggung jawab
perawat di 4nit Stroke meliputiC a&. "elakukan observasi status neurologi
dan keadaan umum pasien secara ketat, melakukan deteksi dini adanya
gangguan menelan dan inkontinensia urin, serta melakukan mobilisasi dini
dan stimulasi dini/ b&. "engkaji status 'ungsi psikososial pasien/ c&.
"endeteksi e'ek samping obat yang mungkin terjadi/ d&. "emberikan
bantuan dalam memenuhi kebutuhan seharihari dan memberikan dukungan
terhadap kebutuhan psikologis pasien/ e&. "emberikan perlindungan untuk
mencegah jatuh atau cedera/ '&. "encegah; meminimalkan komplikasi
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#0
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
12/40
dengan cara melakukan observasi ketat dan melakukan intervensi
keperawatan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat immobilisasi,
seperti in'eksi paru, dekubitus, serta !eep Vein Thrombosis (DG=& yang
dapat mengancam jiwa pasien/ g&. "emberikan kesempatan dan melatih
pasien untuk mandiri/ h&. "emberi kesempatan kepada pasien dan keluarga
untuk berlatih dan beradaptasi dengan kelemahan yang dialami/ i&. -erperan
sebagai %iaise &urs$ menjadi 'asilitator antara anggota tim stroke lain, pasien,
dan keluarga/ j&. "emberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang
perawatan pasien stroke di rumah dan membantu pasien untuk beradaptasi
dengan pola kehidupan yang baru.
B. Disfagia
1. Definisi Disfagia.
Dis'agia adalah kesulitan dalam menelan cairan dan atau makanan yang
disebabkan karena adanya gangguan pada proses menelan (emer, #$$5&.
omplikasi utama akibat dis'agia mencakup malnutrisi, dehidrasi, dan
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#%
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
13/40
in'eksi. Diperkirakan proses menelan yang tidak aman pada tiga hari pertama
pasca stroke sebagai penyebab in'eksi saluran na'as atas, lima sampai 1$ kali
lipat risiko in'eksi dibanding pasien yang tidak mengalami gangguan 'ungsi
menelan (?ees, Sharpe, ! 8dwards, #$$0&. enatalaksanaan pasien stroke
yang mengalami dis'agia secara tepat sedini mungkin selain menurunkan
risiko aspirasi juga terbukti memperbaiki status gi@i, mengoptimalkan
program rehabilitasi, dan memperpendek lama rawat di rumah sakit.
-erbagai studi menunjukkan bahwa seringkali pasien stroke dengan dis'agia
belum dikelola secara tepat. erawat, sebagai anggota dari tim stroke, dapat
dilatih dalam melakukan skrining terhadap adanya gangguan menelan pada
pasien stroke. "enurut arlow ( 1++% &, tim stroke perlu segera melakukan
identi'ikasi terhadap pasien stroke yang kemungkinan mengalami dis'agia,
misalnya stroke hemis'er yang luas, stroke batang otak, atau pasien yang
mengalami penurunan tingkat kesadaran.
2. Fisiologi Proses !enelan.
roses menelan merupakan suatu sistem kerja neurologik yang sinkron,
berurutan, terkoordinasi, simetris, semiotomatis, unik dan spesi'ik bagi setiap
individu (Smithard, #$$# &.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#2
,a#$ar 2.1 Anato#i "asar faring "an laring pa"a ga#$aran sagital.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
14/40
SumberC almer, Drennan, and -aba (#$$$&.
roses menelan terbagi dalam tiga 'ase berikutC
a. Fase -ral.
9ase oral terbagi lagi dalam 'ase persiapan oral dan 'ase transport oral.
ada 'ase persiapan oral, meliputi akti'itas menggigit dan mengunyah
makanan, terjadi akti'itas yang terkoordinasi dari gigi, bibir, lidah,
mandibula, palatum dan otot maseter. Dengan bantuan saliva yang
diproduksi oleh tiga pasang kelenjar saliva, sensasi rasa, suhu, dan sensasi
propriosepti', bahan makanan akan berubah bentuk menjadi bentuk bolus.
Selanjutnya pada 'ase persiapan oral, bolus makanan bergerak ke atas dan
ke belakang menyentuh palatum durum, dan dibawa ke belakang ke arah
'aring oleh lidah. roses menelan pada 'ase ini membutuhkan
kemampuan bibir untuk menutup secara rapat supaya bolus tidak keluar
dari oral. 9ase oral ini merupakan akti'itas volunter atau gerakan yang
disadari, yang dikontrol oleh korteks serebri melalui traktus
kortikobulbar.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#+
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
15/40
,a#$ar 2.2 Proses #enelan fase oral "ari sisi lateral pa"a orang
nor#al $er"asarkan reka#an &i"eofl'oros%op/.
>eterangan gambarC
(:& "akanan (warna hijau& terlihat telah membentuk bolus dan
bercampur dengan saliva, berada di bagian belakang lidah. (-& -olus
bergerak keatas dan kebawah, ujung lidah bersentuhan dengan palatum
durum depan. (7&?idah tetap kontak dengan palatum mendorong bolus
makanan ke arah oro'aring.(D& :rea dimana lidah kontak dengan palatum
melanjutkan dorongan bolus hingga mencapai #alleculae (statu ruang
antara epiglotis dan bagian belakang lidah&. (8& Dagu mencapai posisi
bawah maksimum, lidah kebawah menjauhi palatum, sebagian bolusmakanan masih tertinggal di #alleculae.
(almer, Drennan ! -aba, #$$$&.
$. Fase Faringeal
9ase 'aringeal merupakan suatu gerakan involenter atau re'leks, yaitu
berpindahnya bolus dari oral ke eso'agus, yang normalnya membutuhkan
waktu kurang dari satu detik. "eninggalkan bagian belakang lidah, bolus
terhenti sebentar di #alleculae$ daerah antara lidah dan epiglotis.
>emudian, tergantung ukuran dan konsistensi, melalui atas atau sekitar
epiglotis, melewati laring masuk ke eso'agus. Sewaktu bolus makanan
memasuki bagian posterior mulut dan 'aring, bolus menyentuh reseptor
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
$
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
16/40
menelan pada daerah arkus 'aring anterior atau 'aucial Pillar , sehingga
pola re'leks menelan dimulai secara otomatis. =erjadi rileksasi otot
kriko'aring dan s'ingter membuka sehingga bolus masuk ke esopagus.
ada saat yang hampir bersamaan laring elevasi dan menutup untuk
melindungi jalan na'as.
,a#$ar 2.3. Proses #enelan fase faringeal "ari sisi lateral pa"a
orang nor#al $er"asarkan reka#an &i"eofl'oros%op/
>eterangan gambarC
(:& -olus makanan berada di bagian belakang lidah. Sebagian bolus
masih di
valleculae. (-& -ergerak keatas dan kebawah lidah bersentuhan dengan
palatum durum bagian anterior. (7& :rea dimana terjadi kontak antara
lidah dan palatum mendorong makanan kea rah oro'aring. alatum mole
dan laring mulai elevasi, dan epiglottis terangkat keatas.(D& ?idah terus
mendorong makanan kearah belakang bawah melewati hipo'aring. =ulanghioid dan laring tertarik keatas dan kedepan, hasilnya adalah s'ingter
eso'agus atas membuka. (8& ?idah terus mendorong ke belakang, dan
bolus melewati s'ingter esophagus atas. Dinding 'aring posterior
mendorong kedepan dan bersentuhan dengan permukaan belakang lidah.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
17/40
9ase eso'agus dimulai pada saat bolus melewati s'ingter eso'agus atas
yang rileksasi dan masuk ke dalam lumen eso'agus. 9ase eso'agus
merupakan 'ase akhir dari proses menelan yang dikendalikan oleh batang
otak dan pleksus mienterikus. -olus terdorong secara sekuensial oleh
gerak peristaltik yang dimulai dari 'aring, masuk ke lambung melalui
s'ingter kardia yang rileksasi.
3. Kontrol Persarafan Pa"a Proses !enelan.
roses menelan memerlukan beberapa elemenC input sensori dari sara' tepi,
koordinasi sara' pusat, dan respon motorik sebagai umpan balik. Input sensori
dari sara' tepi terutama dari sara' cranial G, GII, IH, H, dan HII. eseptor
sensori memperoleh stimulus dari berbagai macam bentuk rasa, cairan, atau
tekanan. :rea paling e'ekti' sebagai rangsang menelan adalah arkus 'aring
anterior. "eskipun peran yang pasti sebagai pusat menelan belum jelas,
diperkirakan kortikal dan subkortikal mengatur ambang rangsang menelan.
Sedangkan pusat menelan di batang otak menerima input, mengaturnya
menjadi respon yang terprogram, dan mengirim respon tersebut melalui sara'
tepi untuk akti'itas otototot mengunyah dan menelan.
6ervus trigeminus atau nervus kranial G merupakan nervus dengan serabut
motorik dan sensorik dengan inti nervus berada di pons. Serabut motoriknya
mempersara'i otototot untuk mengunyah, termasuk otot temporalis, otot
maseter, serta otot pterigoid medial dan lateral. Selain itu, nervus trigeminus
juga membantu sara' gloso'aringeal mangangkat laring dan menariknya
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
18/40
kembali selama 'ase 'aringeal. Sedangkan serabut sensoriknya memiliki
cabang. 7abang pertama ke arah optalmika, cabang kedua mempersara'i
palatum, gigi, bibir atas, dan sulkus gingivibukal. 7abang ketiga
mempersara'i lidah, mukosa bukal, dan bibir bawah. Secara umum, serabut
sensorik nervus G ini membawa in'ormasi tentang sensasi yang berasal dari
wajah, mulut dan mandibula (=ortora !
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
19/40
sensasi, termasuk rasa, dari sepertiga lidah bagian belakang (=ortora !
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
20/40
ada 'ase ini, dapat terjadi dis'ungsi palatum mole dan 'aring superior
yang menyebabkan makanan atau cairan re'luks ke naso'aring. Dapat
juga terjadi berkurangnya elevasi laring dan 'aring sehingga
meningkatkan risiko aspirasi. elainan yang mungkin terjadi pada 'ase ini adalah kelainan dinding
eso'agus atau kelemahan peristaltik eso'agus.
(. Disfagia ata' ,angg'an F'ngsi !enelan pa"a Stroke.
:kibat stroke, sel neuron mengalami nekrose atau kematian jaringan,
sehingga mengalami gangguan 'ungsi.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
21/40
emer (#$$5& mengemukakan bahwa lesi pada hemis'er kiri menyebabkan
menurunnya akti'itas motorik di oral dan apraEia, sedangkan lesi di hemis'er
kanan berhubungan dengan terlambatnya re'leks menelan, bolus tertahan di
'aring, sehingga dapat menyebabkan aspirasi. eneliti lain (Smithards, #$$#&
mengemukakan, bahwa selama 'ase akut tidak ada hubungannya antara
kejadian aspirasi atau dis'agia dengan lokasi stroke dan letak lesi. Stroke akut
pada batang otak kemungkinan dapat menyebabkan dis'agia dengan atau
de'isit neurologik yang lain. )ampir 0#,5 pasien stroke batang otak
mengalami aspirasi, terutama lesi pada medulla atau pons. isiko aspirasi
akan meningkat bila mengenai bilateral, dan biasanya berupa aspirasi yang
tersembunyi. arese sara' kranial H sampai HII dismobilitas dan asimetri
'aring, laring tidak menutup sempurna, terkumpulnya bolus di vallecula, dan
tidak sempurnanya rileksasi atau spasme dari cricopharingeal.
). !anifestasi Klinik Disfagia.
sekitar #%3 pasien stroke 'ase akut mengalami dis'agia, atau sekitar $3 bila
dihitung termasuk pasien stroke yang penurunan tingkat kesadaran, kondisi
terminal, atau telah mengalami dis'agia sebelumnya (estergren, )allberg
! *hlsson, 1+++&. Studi lain yang dilakukan oleh )orner, "assey, dan
-ra@er oada tahun 1++$ ("assey ! Bedlicka, #$$#&, membuktikan bahwa
sekitar $3 pasien stroke akan mengalami dis'agia. asien stroke yang
mengalami dis'agia cenderung untuk mengalami malnutrisi, dehidrasi, dan
aspirasi pneumonia. asien akan menunjukkan tanda aspirasi pneumonia
sekitar # jam setelah terjadi aspirasi. =etapi seringkali pasien juga bisa
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 20090
mengalami aspirasi tersembunyi atau silent aspiration. "ani'estasi klinik
dis'agia pada pasien stroke dapat ditemukan melalui pengkajian keperawatan
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
22/40
baik melalui anamnesa, observasi ataupun pemeriksaan 'isik. )asil anamnesa
menunjukkan pasien atau keluarga menyatakan adanya riwayat pasien
tersedak pada saat pasien makan atau minum. Inspeksi oleh perawat
menunjukkan tanda pasien mengalami penurunan tingkat kesadaran, atau
kesadaran baik tetapi wajah tidak simetris, mengiler, disartria, atau psien
tidak mampu menopangb kepala. emeriksaan 'isik memperlihatkan adanya
penurunan tingkat kesadaran, atau adanya gangguan nervus kranial G, GII,
IH, H, dan HII (estergren, )allberg, ! *hlsson, 1+++&.
*. Pe#eriksaan Pen'nang 'nt'k !enegakkan Diagnosa Disfagia
Dis'agia dapat didiagnosa melalui beberapa pemeriksaan 'ungsi menelan baik
secara invasi' maupun non invasi' (7rary !
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
23/40
e) Transnasal Esophagoscopy $ sesuai untuk kasus divertikula eso'agus
atau tumor.
f) Ultrasonography, untuk mengevaluasi gerak jaringan lunak selama
'ase oral dan 'aringeal.
g Electromyography, lebih sering digunakan untuk penelitian
mengevaluasi 'ungsi mioelektrik.
4. As'5an Kepera+atan Pasien Stroke "engan Disfagia.
1. Pengkaian.
engkajian keperawatan pada pasien stroke meliputi/ riwayat perjalanan
penyakit atau kesehatan sebelum sakit, kebiasaan atau gaya hidup sebelum
sakit, serta pemeriksaan 'isik dan pemeriksaan penunjang. emeriksaan 'isik
mencakup kondisi 'isik pasien secara umum dan status neurologik, yang
meliputi/ a& =andatanda vitalC tekanan darah, nadi, perna'asan, dan
temperatur/ b&. =ingkat kesadaran; ,lasgo Coma Scale (
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
24/40
>husus pada pasien stroke dengan dis'agia, pengkajian keperawatan ditujukan
pada proses menelan individu dan mengidenti'ikasi gangguan menelan yang
dialami pasien. engkajian lengkap mencakup riwayat keperawatan,
kemampuan dalam mengkonsumsi makanan dan cairan ( kemampuan
mengunyah dan menelan &, serta hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
()oeman, 1++0&. iwayat keperawatan di'okuskan pada empat area/
kemampuan pasien dalam mengkonsumsi makanan, kecukupan intake nutrisi,
kesulitan dalam mengunyah dan menelan, serta kebiasaan makan sebelum
sakit.
>emampuan mengunyah dan menelan pasien pada stroke 'ase akut dilakukan
dengan skrining dis'agia atau skrining 'ungsi menelan. Skrining ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menngunakan The Massey
*edside Salloing Screen ("-S&. "enurut para ahli, teknik "-S ini
merupakan alat ukur yang valid, akurat dan mudah digunakan. Interrater
reliability telah dihitung dengan hasil yang tinggi. Sensiti'itas dan
spesi'isitasnya mencapai 1$$3 ("assey ! Bedlicka, #$$#&. =eknik ini juga
telah terbukti mampu meningkatkan kualitas asuhan keperawtan, khususnya
dalam perawatan pasien stroke.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
+
2. Diagnosa Kepera+atan
"enurut Dongoes (#$$$& dan )ickey (1++%&, diagnosa keperawatan yang
sering timbul pada pasien stroke secara umum meliputiC a&. isiko; aktualC
tidak e'ekti'nya jalan na'as berhubungan dengan penumpukan slym sekunder
terhadap penurunan tingkat kesadaran, gangguan menelan atau disagia/ b&.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
25/40
erubahan per'usi serebral berhubungan dengan iskemik, edema, dan
peningkatan tekanan intrakranial/ c&. urang mampu
merawat diri; ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan hidup seharihari
berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran, hemiparese, a'asia,
gangguan persepsi sensori/ l&. espon emosi psikologis secara umum terhadap
stroke, termasukC takut, koping tidak e'ekti', cemas, isolasi sosial, perubahan
konsep diri dan ketidakberdayaan berhubungan dengan de'isit neurologis/ m&.
isiko in-ury berhubungan
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
$
>husus pada pasien stroke dengan dis'agia, diagnosa keperawatan yang muncul
adalah kebutuhan nutrisiC kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan tingkat kesadaran dan dis'agia ()ickey, 1++%/ -lack, #$$5&.
Sedangkan )oeman (1++0&, menyatakan dalam bukunya rehabilitation nursing
bahwa kemungkinan diagnosa keperawatan pada pasien stroke dengan dis'agia
meliputi/ aktual; risiko gangguan pertukaran gas, risiko tinggi aspirasi, aktual;
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
26/40
risiko de'isit volume cairan, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
serta kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang cukup, adaptasi peralatan
makan, atau sumber yang tersedia di masyarakat.
Sedangkan diagnosa keperawatan berdasarkan 6:6D: dalam ilkinson
(#$$5&, diagnosa keperawatan pada pasien dis'agia yang dianjurkan adalah
gangguan menelan. De'inisi gangguan menelan adalah mekanisme 'ungsi
menelan abnormal, yang dihubungkan dengan de'isit struktur atau 'ungsi dari
proses menelan baik 'ase oral, 'ase 'aringeal atau 'ase eso'ageal. ilkinson
(#$$5& merekomendasikan penetapan diagnosa keperawatan tidak seimbangnya
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh hanya digunakan pada keadaan berikut/
berat badan kurang #$3 dari berat badan ideal, intake makanan kurang dari
kebutuhan metabolisme tubuh, berat badan menurun dengan intake makanan
adekwat, atau adanya laporan intake makanan yang kurang. Diagnosa ini
dianjurkan untuk digunakan pada pasien yang mampu makan tetapi mengalami
gangguan na'su makan, mual; muntah, gangguan pencernaan makanan, atau
mengalami. gangguan absorbsi.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
1
Diagnosa keperawatan gangguan menelan pada pasien dis'agia juga dinyatakan
oleh Ignatavicius (#$$%& dan Smelt@er ! -are (#$$#&.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
27/40
&ursing utcomes Claciication (6*7& untuk diagnosa gangguan menelan ini
meliputi/ kontrol aspirasi atau aspiration control , yaitu kemampuan individu
untuk mencegah masuknya makanan atau cairan ke saluran perna'asan. >edua
adalah status menelan atau swallowing status, yaitu kondisi aman dari proses
menelan dari oral hingga makanan atau cairan masuk lambung. >ondisi aman
dari proses menelan ini mencakup 'ase oral, 'ase 'aringeal, dan 'ase eso'ageal
("oorhead, Bohnson, ! "aas, #$$&.
>riteria evaluasi menggunakan bahasa 6*7 adalah pasien menunjukkan status
'ungsi menelan, meliputi/ mampu mempertahankan makanan atau cairan
dalam mulut, mampu mengunyah, mampu membawa makanan ke 'aring
bawah dengan re'leks menelan, mampu mengosongkan rongga mulut dari
makanan atau cairan, tidak batuk, tersedak atau muntah pada saat makan dan
minum, tidak mengalami nyeri pada saat menelan.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
#
3. Inter6ensi Kepera+atan pa"a Pasien Disfagia
Sebagian besar latihan menelan dilakukan sedini mungkin, khususnya latihan
menelan menggunakan metode tidak langsung, seperti pengaturan posisi kepala
dan posisi badan pada saat pemberian makan, serta menjaga kebersihan mulut
atau oral higiene. Sedangkan latihan menelan menggunakan metode langsung
dilakukan bila kesadaran pasien kompos mentis. >edua jenis latihan menelan
ini sebaiknya dilakukan secara teratur tiga kali sehari pada saat jam makan atau
meal time selama 1# hari. )al ini sesuai denagn pernyataan arlow (#$$$&
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
28/40
yang menyatakan bahwa status 'ungsi menelan akan membaik pada satu hingga
dua minggu pertama pasca stroke.
"enurut almer, Drennan, dan -aba (#$$$&, penanganan dis'agia ditujukan
untuk menurunkan risiko aspirasi, meningkatkan kemampuan makan dan
menelan, serta mengoptimalkan status nutrisi. Intervensi yang dianjurkan pada
kasus stroke dengan dis'agia mencakup modi'ikasi diet, manuver
kompensatori, serta latihan menelan atau salloing therapy. Salah satu alasan
yang mendasari dilakukannya latihan menelan adalah memberikan stimulus
atau rangsangan terhadap reseptor 'ungsi menelan yang berada di lengkung
'aring anterior atau 'aucial Pillar , sehingga diharapkan 'isiologi menelan yang
normal akan kembali muncul. :kti'itas latihan menelan lain bertujuan
meningkatkan kekuatan otototot mengunyah dan menelan, yang pada
akhirnya akan meningkatkan 'ungsi menelan dan mencegah masuknya
makanan atau cairan ke saluran perna'asan.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
"ann, ?enius, dan 7rary (#$$%& menyatakan, tujuan dari penatalaksanaan
pasien dis'agia adalah memberikan nutrisi yang adekuat pada pasien dengan
cara aman dan e'isien. Intervensi keperawatan yang dianjurkan hampir sama,
yaitu berupa latihan makan dan menelan, manuver, serta strategi untuk
'asilitasi makan per oral termasuk rekomendasi metode makan dengan berbagai
alternati'. "etode latihan makan diklasi'ikasikan dalam metode tidak langsung
(kompensatori& dan metode langsung. "etode kompensatori adalah suatu
strategi atau manuver yang bertujuan untuk mengeliminir gejala dis'agia tanpa
merubah secara langsung 'isiologi menelan. =eknik ini termasuk merubah
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
29/40
posisi kepala, posisi badan, merubah metode pemberian makan, atau
memodi'ikasi konsistensi makanan atau cairan yang dikonsumsi.
"etode tidak langsung atau kompensatori bertujuan meningkatkan kekuatan
otototot menelan tanpa merubah secara langsung 'isiologi menelan. =eknik ini
termasuk merubah posisi kepala, posisi badan, merubah metode pemberian
makan, atau memodi'ikasi konsistensi makanan atau cairan yang dikonsumsi.
Intervensi merubah posisi kepala antara lain dengan mengatur posisi pasien
duduk tegak minimal %$ derajat atau semi 'owler dan kepala agak ditekuk
kedepan. Dengan posisi kepala seperti ini dilaporkan mampu menurunkan
risiko aspirasi, sehingga eso'ageal lebih membuka dan trakhea menutup.
"erubah metode pemberian makan dapat dilakukan berbagai cara, antara lain/
perawat duduk atau berdiri berhadapan wajah pada saat memberikan makan,
menciptakan lingkungan tenang, menganjurkan pasien tidak berbicara ketika
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
sedang makan, meletakkan makanan pada sisi mulut yang sehat, menggunakan
senduk kecil, dan menghindari penggunaan sedotan (Dochterman !
-ullechek, #$$&. "embantu pasien dis'agia pada saat pasien makan juga akan
lebih e'ekti' bila dilakukan dengan memberikan bimbingan baik secara verbal
maupun visual. -elum ada studi tentang merubah metode pemberian makan
dan pengaruhnya terhadap 'ungsi menelan, sehingga akti'itas keperawatan ini
termasuk dalam level IG dari "#idence *est Practice keperawatan
()eckenberg, #$$2&.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
30/40
?atihan menelan metode tidak langsung lainnya adalah memodi'ikasi
konsistensi makanan atau cairan yang dikonsumsi pasien, dengan
menambahkan pengental cairan atau thic+ened li/uids. enggunaan pengental
cairan merupakan satu dari rekomendasi yang paling sering diberikan oleh
dokter. "enurut ?ogemann (1++2& dalam "ills (#$$2&, makanan dalam bentuk
cair merupakan risiko tinggi terjadinya aspirasi pneumonia pada pasien
dis'agia. -ahan makanan berbentuk lunak atau cairan kental juga lebih mudah
dan aman ditelan dibandingkan bahan berbentuk cair (Smelt@er ! -are, #$$#&.
Dilaporkan juga bahwa penggunaan pengental cairan merupakan satu dari
rekomendasi yang paling sering diberikan oleh dokter. enelitian tentang e'ek
modi'ikasi diet ini belum ada sehingga masuk dalam level IG ()eckenberg,
#$$2&.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
5
,a#$ar 2. 4onto5 pro"'k pengental %airan.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
31/40
"enurut 7rary (1+++&, modi'ikasi makanan dapat juga berupa prosentase
makanan yang dapat ditoleransi pasien per oral dan selebihnya dimasukkan
melalui selang lambung atau 6aso
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
32/40
?atihan menelan menggunakan metode langsung dirancang untuk merubah
'isiologi menelan dan membutuhkan partisipasi langsung dari pasien. Mang
termasuk metode ini antara lain/ The "ortul Sallo$ The Mendelsohn
maneu#er$ "xpiratory Muscle Strength Training atau berbagai bentuk
stimulasi sensori lain seperti The "lectromyographic Surace *ioeedbac+ atau
"xpiratory Muscle Strength Training ()egland, osenbek ! Sapien@a, #$$2&.
=eknik maneuver ini bertujuan meningkatkan 'ungsi menelan secara 'isiologi,
sehingga proses menelan pasien menjadi lebih aman.
The "ortul Sallo$ merupakan suatu akti'itas yang membutuhkan
keterlibatan pasien secara akti', bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot
menelan. )asil penelitian menujukkan bahwa The "ortul Sallo mampu
meningkatkan durasi pergerakan hioid (jakun& keatas, durasi membukanya
s'ingter eso'agus atas, serta meningkatkan amplitudo aktivasi otot menelan
pada orang sehat ()egland, osenbek ! Sapien@a, #$$2&. 7aranya adalah
menganjurkan pasien menelan dengan kekuatan penuh otot leher dan otot
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
%
'aring sewaktu menelan, dan bila perlu melakukan akti'itas menelan ulang
setelah akti'itas menelan yang pertama. The Mendelsohn Maneu#er$ juga
terbukti mampu meningkatkan durasi pergerakan hioid (jakun& keatas, durasi
membukanya s'ingter eso'agus atas, serta meningkatkan amplitudo aktivasi
otot menelan pada orang sehat ()egland, osenbek ! Sapien@a, #$$2&.
?atihan ini dapat dilakukan dengan menganjurkan pasien meletakkan
tangannya di kerongkongan (leher& dan merasakan gerakan buah jakun
bergerak keatas pada saat menelan. Selanjutnya pasien dianjurkan memegang
dan menahan buah jakun agar tidak bergerak selama beberapa detik sewaktu
menelan ()egland, osenbek ! Sapien@a, #$$2&.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
33/40
Sedangkan The "lectromyographic Surace *ioeedbac+ dan "xpiratory
Muscle Strength Training adalah suatu latihan menelan menggunakan alat
kesehatan dan membutuhkan partisipasi pasien secara akti'. )ingga saat ini
kedua alat tersebut belum tersedia di S46 Dr 7ipto "angunkusumo,
sehingga tidak dimasukkan kedalam latihan menelan yang akan diujikan
kepada pasien, dan tidak dibahas secara mendalam dalam tulisan ini.
=elah dilakukan penelitian yang membandingkan antara pengaruh The
"ortul Sallo$ The Mendelsohn Maneu#er$ dan "xpiratory Muscle
Strength Training terhadap 'ungsi menelan orang normal. >emudian dilakukan
penilaian 'ungsi menelan menggunakan Videoluoroscopy dan
"lectromyographic surace (s8"
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
34/40
dengan melakukan mout care sebelum dan setelah latihan menelan. Selain
memberikan rasa nyaman, mouth care dapat mencegah terjadi koloni
mikroorganisme di mulut dan mampu merangsang produksi tiga buah kelenjar
saliva dimulut yang ber'ungsi mempermudah pembentukan bolus di 'ase oral
()eckenberg, #$$2&.
Salah satu metode langsung yang belum pernah diterapkan di 4nit Stroke
S7" adalah memberikan permen lolipop untuk dikulum pasien, yang
bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lidah (Dochterman ! -uchelek,
#$$&. >ekuatan otot lidah sangat diperlukan dalam 'ase oral dan 'ase
'aringeal. Selain berperan dalam membawa makanan dari lidah ke gigi dan
dari gigi ke palatum atau sebaliknya hingga membentuk bolus, lidah juga
berperan dalam membawa bolus dari rongga mulut ke oro'aring, 'aring, serta
ke eso'agus. "enurut Stierwalt ! Moumans (#$$%&, kekuatan lidah ini
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
+
dipengaruhi antara lain oleh usia dan jenis kelamin. Semakin bertambah usia
seseorang, semakin menurun kekuatan lidah, sehingga juga berpengaruh
terhadap 'ungsi menelan. Demikian juga kekuatan lidah pada lakilaki normal
lebih tinggi dibandingkan kekuatan lidah perempuan. )asil studi yang meneliti
pengaruh latihan penguatan otot lidah selama 2 minggu terhadap 1$ orang
lanjut usia (yang berisiko mengalami dis'agia& menunjukkan, bahwa terdapat
peningkatan kekuatan otot lidah secara signi'ikan setelah dilakukan latihan
kekuatan lidah atau strength training (Stierwalt ! Moumans, #$$%&.
Sedangkan menurut Dochierman (#$$&, intervensi keperawatan berdasarkan
&ursing nter#ention Classiication (6I7& adalah aspiration precaution$
positioning$ dan salloing therapy.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
35/40
a. Aspiration
recaution
Aktifitas kepera+atan #elip'ti7 monitor tingkat kesadaran, re'leks batuk,
re'leks muntah, dan lemampuan menelan, monitor status 'ungsi paru,
pertahankan jalan na'as e'ekti', atur posisi kepala tegak +$ derajat jika
memungkinkan, sediakan suction pada kondisi siap digunakan, berikan
makanan dalam jumlah kecil, cek residu cairan lambung sebelum
memberikan makanan atau ciaran, potong makanan dalam bentuk kecil,
berikan makanan atau cairan yang dapat dibentuk menjadi bolus, mintakan
obat dalam bentuk eliksir, hancurkan pil sebelum diberikan ke pasien, serta
kolaborasi dengan terapis wicara bila diperlukan.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
5$
$. ositioning
6I7 positioning tidak membahas secara khusus akti'itas keperawatan pada
pasien stroke dengan dis'agia. 6ursing Intervention 7lassi'ication
(Dochierman, #$$& hanya membahas tentang akti'itas keperawatan
positioning untuk meningkatkan kesejahteraan 'isik dan psikologis pasien,
intra operati', serta positioning untuk pasien dengan gangguan spinal cord
dan vertebre. engaturan posisi sewaktu latihan menelan akan dibahas
dalam salloing therapy.
%. Swallowing Therapy
De'inisi dari salloing therapy atau latihan menelan adalah mem'asilitasi
menelan dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi akibat gangguan
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
36/40
menelan (Dochierman, #$$&. :kti'itas keperawatan yang ditampilkan dalam
salloing therapy ini lengkap, mencakup metode latihan menelan langsung
dan tidak langsung sebagaimana telah dijelaskan diatas.
:kti'itas keperawatan meliputi/ 1&. >olaborasi dengan anggota tim kesehatan
lain/ #&. >aji kemampuan pasien mengunyah dan menelan/ &. )indari
distraksi dari lingkungan, :tur posisi duduk tegak %$+$ derajat/ &. Belaskan
tujuan latihan menelan pada pasien dan keluarga/ 5&.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
37/40
pengasuh/ #&. -erikan dan monitor konsistensi makanan sesuai kemampuan
menelan pasien/ #5&. >olaborasi dengan dokter dan atau terapis wicara
tentang perubahan lanjut konsistensi makanan secara bertahap.
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
5#
,a#$ar 2.(. 4onto5 lati5an #enelan #engg'nakan #eto"e ti"ak
langs'ng ko#pensatori "an #eto"e langs'ng
�ila paSlim S tn,l I KU*S+,rEMP %- 7T DU R
.
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
38/40
SumberC "ulyatsih ! :hmad (#$$2&
Pengaruh Latihan…, MG Enny Mulyatsih, FIK UI, 2009
5
. I#ple#entasi Kepera+atan
Implementasi keperawatan dimulai sejak pasien dinyatakan hasil skrining
dis'agia positi'. Idealnya hasil ini segera diin'ormasikan ke dokter dan terapis
wicara untuk dilakukan pengkajian 'ungsi menelan tahap lanjut. Selanjutnya
dilakukan latihan menelan seperti telah dijelaskan diatas.
5. 06al'asi Kepera+atan
8valuasi keperawatan dilakukan melalui proses berkelanjutan selama # jam.
Sebagian besar pasien stroke yang mengalami dis'agia akan pulih 'ungsi
menelannya dalam 1# minggu pasca stroke, sehingga sangat jarang yang
mengalami dis'agia permanen ( arlow, et al. #$$$&. Di negara luar, bila
dis'agia lebih dari # minggu pasien dianjurkan untuk terpasang "nteral
'eeding ,astrosnomy (89
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
39/40
Idealnya, pasien yang terpasang 6
-
8/17/2019 Digital_125183-TESIS0653 Emm N09p-Pengaruh Latihan-Literatur Bab 2
40/40
Ko#plikasi8 "alnutrisi Dehidrasi :spirasi In'eksi paru
?*S memanjang
6igh cost
"orbiditas meningkat"ortilitas meningkat
9ATI:AN !0N09AN; S