5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Green Computing
Menurut Aggarwal, Garg, dan Kumar (2012: 297) dalam jurnalnya
yang berjudul International Journal of Emerging Technology and
Advanced Engineering (ISSN 2250-2549, Volume 2, Issue 2), Green
Computing adalah studi dan praktek penggunaan sumber daya
komputasi secara efisien.
Menurut Lilius (2012: 3), Green Computing mengacu pada 2 hal
yang berbeda :
1. Mengurangi konsumsi energi ICT.
2. Menggunakan ICT untuk mengurangi konsumsi energi.
Menurut Sobotta (2009: 25), Green IT adalah tentang
menggunakan teknologi untuk masyarakat hijau. Greening IT tentu
saja didasarkan pada penerapan Green IT, tapi Greening IT tidak
berhenti dengan penerapan teknologi - itu adalah proses yang lebih
luas yang menyebar dan mengubah seluruh masyarakat.
Leonhard dan Murray (2009: 8), green computing adalah cara
pemakaian sistem komputer secara efektif dan efisien, pemanfaatan
konsumsi energi dan bertanggung jawab atas pembuangan komponen
yang sudah tidak dibutuhkan. (Leonhard, Woody. 2009. Green Home
Computing For Dummies. United States: Wiley)
Menurut Tripathi, Praveen (2012: 174) dalam jurnal berjudul
Green Computing as a Mandatory Revolution For Proper End - of –
Life, Green Computing merupakan studi dan realisasi dalam
penggunaan sumber daya komputasi secara efisien serta ramah
lingkungan. Komputer tentu telah membuat sebagian besar hidup
banyak orang dan secara tradisional sangat merusak lingkungan.
produsen komputer dan bagian-bagiannya telah mencari solusi green
untuk membantu melindungi lingkungan dari komputer dan limbah
6
elektronik dengan cara apapun. Energy Star telah memulai ”Green
Computing" yaitu gerakan dengan mempertahankan kontrol pada
penggunaan bahan beracun, konservasi energi yang terbuang oleh
komputer seperti mesin pada saat idle (durasi waktu disaat sebuah
peranti dalam kondisi statis. Dengan kata lain piranti itu hidup atau
aktif, tetapi tidak dapat dipakai untuk bekerja). Hal ini jelas
merupakan upaya untuk menyebar kebutuhan dasar green computing
untuk melindungi lingkungan.
Philipson (2010:4), green computing lebih dari sekedar
mengurangi emisi karbon dan konsumsi energi ICT perusahaan.
Green Computing adalah pusat teknologi keberlanjutan. Yang
menyediakan:
1. Alat pengukuran
2. Tempat penyimpanan data
3. Mekanisme pelaporan
4. Teknik mitigasi yang memungkinkan keberlanjutan
Menurut jurnal berjudul Green Computing Tech. View (2008: 1),
Green Computing merupakan salah satu mode terbaru dalam domain
digital. Seringkali, hal ini menjadi tanggung jawab perusahaan dan
digunakan sebagai alat pemasaran. Pengguna komputer juga berbicara
tentang hal yang dapat mengurangi emisi karbon untuk dapat
memperlambat pemanasan global dan yang benar-benar berarti adalah
bagaimana menemukan cara untuk mengurangi kenaikan listrik.
Menurut Webber (2009: 1), green computing adalah pengurangan
dampak lingkungan dari Departemen TI. Kuncinya adalah
menemukan peralatan tepat yang mudah dioperasikan dan diolah
sewaktu tidak dapat digunakan lagi. Terdapat tiga karakteristik utama
dari green computing:
1. Peralatan TI harus efisien.
2. Kapasitas peralatan TI harus sesuai dengan tugasnya.
7
3. Biaya kepemilikan peralatan TI harus sudah termasuk biaya
pengolahan ulang yang tepat.
Menurut Kaseya (2008: 1) dalam bukunya berjudul Green
Computing: Using IT Automation to Achieve Energy Efficieny, green
computing atau green IT adalah 8 praktek pelaksanaan kebijakan dan
prosedur dengan meningkatkan efisiensi sumber daya komputasi
sedemikian rupa untuk mengurangi dampak lingkungan dari
pemanfaatannya. Green computing didirikan pada "triple bottom line",
prinsip ini mendefinisikan kesuksesan suatu perusahaan berdasarkan
kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Filosofi berikut ini diberikan
karena ada jumlah terbatas dari sumber daya alam yang tersedia,
karena itu demi kepentingan komunitas bisnis secara keseluruhan
diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang
terbatas untuk menjamin kelangsungan hidup jangka panjang
ekonomi. Sama seperti industri penebangan kayu lama mereka belajar
bahwa dengan menanam pohon untuk konsumsi listrik saat ini di
perusahaan maka harus memaksimalkan konservasi energi terbaru
sampai menjadi lebih mudah. Hal ini sering disebut sebagai
"keberlanjutan" yaitu, kemampuan planet untuk mempertahankan
tingkat konsisten sumber daya untuk memastikan kelanjutan dari
tingkat masyarakat yang ada dan perusahaan komersial.
Menurut Saranya dan Ponussamy (2013: 1), Green Computing
adalah penggunaan secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan
terhadap komputer dan sumber daya nya.
Menurut Vithoba (2010: 52), green computing memiliki beberapa
solusi di dalam pemakaiannya, antara lain:
− Energy Efficiency
Memaksimalkan pemakaian daya listrik sistem komputer serta
mengurangi penggunaan sistem selama puncak periode waktu.
− Reducing Electronic Waste
8
Merupakan teknologi fisik pada komponen yang sangat beracun.
Beberapa bisnis dan pemerintah kini telah memberlakukan untuk
mendaur ulang komponen elektronik dan 9 produsen perangkat
keras yang sudah tidak bisa digunakan lagi atau sudah tidak
dipakai lagi.
− Employing thin clients
Sistem ini memanfaatkan hanya fungsi komputer dasar dan
kadang-kadang diskless (workstation atau komputer pribadi tanpa
disk drive, yang mempekerjakan boot jaringan untuk memuat
sistem operasi dari server), serta memanfaatkan sistem remote
untuk melakukan kegiatan pengolahan utamanya. Sejak jaman
kuno sistem ini sudah dapat digunakan untuk melakukan fungsi
tertentu, sehingga elektronik limbah dapat berkurang. Kini
perangkat baru untuk klien sudah tersedia dan dirancang dengan
daya rendah konsumsi.
− Telecommuting
Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memungkinkan
karyawan dalam melakukan pekerjaannya dari rumah untuk
mengurangi emisi.
− Remote Administration
Memungkinkan administrator dalam kemampuan membuat akses
jarak jauh, monitor dan sistem perbaikan signifikan untuk
mengurangi kebutuhan dalam perjalanan fisik ke kantor yang
lokasinya jauh dari lokasi pelanggan. Dengan telecommuting,
maka dapat mengurangi perjalanan serta tidak perlu adanya emisi
karbon.
− Green Power Generation
Banyak perusahaan memilih untuk menerapkan kebersihan,
sumber energi terbarukan, seperti matahari dan angin, untuk
sebagian atau seluruhnya dari kekuatan bisnis mereka.
9
− Green Computing Practices
Dengan adanya pelatihan pada green computing maka masyarakat
dapat belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan atau "green"
komputer dengan cara menghemat energi di dalam komputer. Ini
berkaitan dengan penggunaan kertas, toner cartridge,
pembuangan peralatan komputer yang sudah tua dan melakukan
keputusan tepat ketika mempertimbangkan untuk membeli
seperangkat komputer baru.
− Reducing Paper Waste
Untuk membuat kantor tanpa kertas, maka penggunaannya harus
dikurangi semaksimal mungkin. Komputer memiliki jauh dari
penyebab yang meningkatkan produksi kertas dan sampah kertas
lainnya, di bawah ini adalah beberapa saran untuk mengurangi
limbah kertas:
1. Mencetak (print) sedikit mungkin atau bila sangat
dibutuhkan.
2. Meninjau dan memodifikasi dokumen di layar untuk
penggunaan printer.
3. Preview dokumen.
4. Minimalkan jumlah hard copy dan kertas draft yang dibuat.
5. Menyimpan informasi ke dalam disk, daripada mencetaknya
(print).
− Recycle Waste Paper
Gunakan kertas daur ulang di printer dan mesin fotokopi. Simpan
e-mail bila memungkinkan sehingga dapat menghindari
pencetakan. Gunakan e-mail bukan faks atau mengirim faks secara
langsung dari komputer untuk menghilangkan kebutuhan hard
copy. Ketika harus menggunakan faks hard copy, maka dapat
menghemat kertas dengan menggunakan "sticky" faks catatan
10
alamat dan bukan sampul. Pada dokumen yang lebih besar,
gunakan ukuran font yang lebih kecil (konsisten dengan
pembacaan) untuk menghemat kertas. Jika printer dapat mencetak
halaman uji setiap kali dihidupkan, maka fitur yang tidak perlu
harus dinonaktifkan. Sebelum kertas print dibuang, sisihkan
bagian yang kosong untuk digunakan sebagai kertas memo atau
mencetak draft. Ketika dokumen dicetak atau disalin, gunakan dua
kali lipat sisi pencetakan dan penyalinan. Jika memungkinkan,
gunakan beberapa halaman per lembar pilihan pada printer.
Ketika informasi umum jenis dokumen harus dibagi ke pegawai
kantor, cobalah membuat salinan individu untuk setiap orang. Ini
juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu melalui e-mail.
− Reusing and recycling
Daripada membuang, sebaiknya dapat didaur ulang agar
menghemat sumber daya dan mengurangi polusi dan limbah
padat.
Menurut A Green Paper by Connection Research (2010: 6), RMIT
Green ICT Framework mengambil pandangan holistik terhadap Green
ICT dan keberlanjutan, di seluruh perusahaan, dan kemudian latihan
menjadi teknologi individu dan bisnis praktik terbaik. Berisi empat
komponen vertikal, atau "pillar ", masing-masing yang dipecah lebih
lanjut ke area spesifik di Green ICT; dan lima komponen horisontal,
atau "actions" yang menggambarkan pendekatan tersendiri untuk
vertikal.
2.1.1 Manfaat Green Computing
Menurut Kumar dan Ravali (2012: 252), manfaat Green
Computing adalah:
1. Mengurangi penggunaan energi dari teknik Green Computing
diterjemahkan ke dalam emisi karbon dioksida yang lebih rendah,
11
yang berasal dari pengurangan bahan bakar fosil yang digunakan
dalam pembangkit listrik dan transportasi.
2. Pelestarian sumber daya berarti lebih sedikit energi yang
dibutuhkan untuk memproduksi, menggunakan, dan membuang
produk.
3. Penghematan tenaga dan sumber daya menghemat uang.
4. Green Computing juga mencakup perubahan kebijakan
pemerintah untuk mendorong daur ulang dan menurunkan energi
yang digunakan oleh individu dan bisnis.
5. Mengurangi resiko pada laptop seperti kandungan bahan kimia
yang diketahui menyebabkan kanker, kerusakan saraf dan reaksi
kekebalan tubuh pada manusia.
Menurut Lilius (2012: 3), Green Computing mengacu pada 2 hal
yang berbeda :
1. Mengurangi konsumsi energi ICT.
2. Menggunakan ICT untuk mengurangi konsumsi energi.
Sementara menurut Hanle (2009: 6), Green Computing
mempunyai beberapa manfaat untuk stakeholder perusahaan.
Manfaat untuk lingkungan:
1. Mengurangi emisi karbondioksida,
2. Mengurangi konsumsi sumber daya, dan
3. Menaati peraturan (di masa depan).
Manfaat untuk perusahaan:
1. Hemat beban listrik,
2. Mengurangi beban operasi data center, dan
3. Membutuhkan lebih sedikit hardware.
Menurut Stollenmayer (2011:8), manfaat green computing adalah:
1. Pengurangan konsumsi energi,
2. Pengurangan penggunaan bahan baku,
3. Pengurangan penggunaan air,
4. Pengurangan jumlah sampah, dan peningkatan jumlah daur ulang.
12
5. Pengurangan polusi.
Menurut A Green Paper by Connection Research (2010: 12),
potensi manfaat nyata Green ICT adalah dalam penggunaan ICT
sebagai teknologi yang memungkinkan untuk membantu organisasi,
dan masyarakat luas, mengurangi emisi karbon.
2.2 Pengertian Software
Menurut O’Brien (2010: 124), software merupakan istilah umum
untuk berbagai jenis program yang digunakan untuk mengoperasikan
dan memanipulasi komputer beserta alat disekitarnya. Software
bukanlah suatu program yang permanen, oleh karena itu seringkali
disebut sebagai variabel yang dapat berubah-ubah atau berganti dari
sebuah hardware komputer. O’Brien (2010: 124) juga memaparkan
bahwa software dapat dibagi menjadi dua tipe utama yaitu: system
software dan application software.
Menurut Melwin (2007: 22), software berfungsi mengatur
aktivitas kerja komputer dan semua perintah yang mengarah pada
sistem komputer. Software menjembatani interaksi user dengan
komputer yang hanya memahami bahasa mesin.
Menurut Freescale whitepaper (2010: 5) berjudul “Freescale
Technologies For Energy Efficiency”, software berperan penting
dalam pengoperasian sistem yang efisien. Pengaturan energi berbasis
software mendukung fleksibilitas dan peningkatan kerangka kerja
yang melakukan komunikasi dengan hardware melalui device drivers,
pengaturan kebijaksanaan use-case, pemodelan performa dengan
syarat real-time dan respon terhadap tampilan eksternal dan
pemberitahuan kejadian. Kerangka kerja membuat software
menerapkan teknik hemat energi secara dinamis melalui beberapa
komponen hardware.
Menurut Sommerville (2011: 6), software adalah program
komputer dan dokumentasi terkait. Produk software dapat
dikembangkan untuk pelanggan tertentu dan pasar umum.
13
Menurut Pressman (2010: 4), umumnya buku teks (software
engineering) menjelaskan definisi software sebagai berikut: (1)
Perintah (program komputer) jika dijalankan akan menampilkan hasil
sesuai dengan yang diinginkan. (2) Struktur data yang memungkinkan
sebuah program untuk mengubah suatu informasi. (3) Informasi
deskriptif berbentuk hardcopy atau softcopy yang menjelaskan cara
kerja dan manfaat sebuah program.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa software
adalah program komputer yang isi intruksinya dapat diubah dengan
mudah. Software umumnya digunakan untuk mengontrol hardware
(yang sering disebut device driver), melakukan proses perhitungan,
berinteraksi dengan software yang lain dan lebih mendasar (seperti
sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain-lain.
2.2.1 Klasifikasi Software
Software memiliki beberapa klasifikasi lagi di bawahnya. O’Brien
(2010: 124) mengklasifikasikan software menjadi dua jenis, yaitu: (1)
application software dan (2) system software. Dimana application
software kemudian dibagi menjadi dua jenis lagi yaitu: (1) general-
purpose application programs dan (2) application-specific program.
Sedangkan system software juga dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu:
(1) system management programs dan (2) system development
programs.
2.2.1.1 Tipe Application Software
Menurut Sommerville (2011: 10) aplikasi software dapat
dipisahkan menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
a. Stand-alone applications
Ini merupakan sistem aplikasi yang dijalankan pada komputer
lokal seperti PC (Personal Computer). Semua fungsi yang
diperlukan sudah terintegrasi pada aplikasi ini sehingga tidak
perlu terkoneksi pada sebuah jaringan. Contoh dari aplikasi ini
14
seperti aplikasi office, Computer-Aided Design (CAD)
program, aplikasi manipulasi foto, dan lain-lain.
b. Interactive transaction-based applications
Aplikasi ini akan melakukan eksekusi komputer dari jarak
jauh dan diakses oleh pengguna dari PC atau terminal mereka
sendiri. Tentu saja aplikasi web seperti aplikasi e-commerce
juga termasuk, dimana pengguna dapat berinteraksi
menggunakan remote system untuk membeli barang maupun
jasa.
c. Embedded control systems
Ini merupakan software berupa sistem pengendalian yang
melakukan pengaturan pada hardware. Contoh pada sistem
terintegrasi seperti software pada telepon genggam, software
yang mengendalikan anti-lock braking pada mobil, dan
software pada oven microwave untuk pengendalian proses
memasak.
d. Batch processing systems
Sistem ini merupakan sistem bisnis yang dirancang untuk
mengolah data dalam skala besar. Input dari individu yang
banyak dioleh untuk membuat korsepondensi output. Contoh
dari batch systems adalah sistem pembayaran berkala, seperti
sistem pembayaran telepon, dan sistem pembayaran gaji.
e. Entertainment system
Sistem ini diutamakan untuk kepentingan personal dan
bertujuan menghibur pengguna. Kebanyakan dari sistem ini
adalah permainan. Kualitas dari interaksi pada pengguna
merupakan hal terpenting yang menjadi karakteristik dari
entertainment system.
f. Systems for modeling and simulation
Sistem ini dikembangkan oleh para ilmuan dan insinyur untuk
pemodelan proses fisik atau sebuah situasi yang mencakup
banyak objek. Sistem ini seringkali membutuhkan performa
tinggi untuk melakukan pekerjaan komputasi.
g. Data collection systems
15
Sistem ini mengumpulkan data dari lingkungan menggunakan
sekumpulan sensor dan kemudian dikirim kepada sistem lain
untuk diproses. Software ini harus berinteraksi dengan sensor
dan seringkali dipasang dalam lingkungan bertolak belakang
seperti dalam mesin atau di dalam lokasi terpencil.
h. Systems of systems
Sistem ini tersusun dari sejumlah sistem software. Beberapa
dari sistem ini mungkin saja berupa produk software umum,
seperti program spreadsheet.
2.2.2 Green Software
Menurut International Journal of Software Engineering and Its
Applications Vol. 7, No. 4 (2013: 56), green software adalah software
yang bertanggung jawab untuk emisi CO2 sebagai komponen
hardware. Green software memiliki efek tidak langsung pada
lingkungan dengan mengoperasikan dan mengelola hardware yang
mendasari menjalankannya.
Menurut Murugesan dan Gangadharan (2012: 40), green software
merupakan software ramah lingkungan yang dapat membantu
menjaga kestabilan lingkungan. Cara bagaimana sebuah software
dikembangkan dan ditambahkan atributnya dapat memberikan
dampak bagi lingkungan. Pengembangan tersebut dapat berupa
modifiability, reusability, portability, dan performance attributes.
Murugesan dan Gangadharan juga membuat klasifikasi pada green
software dan membaginya menjadi empat kategori, yaitu:
a. Software yang lebih “hijau” mengonsumsi energi lebih sedikit.
b. Software terintegrasi yang membantu hal-hal lain menjadi
“hijau”
c. Software pelaporan ketahanan atau Carbon Management
Software (CMS)
d. Software yang dapat beradaptasi pada perubahan cuaca,
memperkirakan implikasi dan membentuk respon bijaksana.
16
2.3 Pengertian Hardware
Menurut Johanness (2011: 3) hardware adalah setiap mesin
(menggunakan digital) yang membantu kegiatan input, proses,
output, penyimpanan, dari satu sistem informasi.
Menurut Reynold dan Stair (2008:2), hardware terdiri dari setiap
mesin (sebagian besar yang menggunakan sirkuit digital) yang
membantu dalam pengolahan, input, penyimpanan
dan output kegiatan dari Sistem Informasi (SI). Pertimbangan utama
dalam membuat perangkat keras dalam sebuah bisnis adalah
bagaimana perangkat keras dapat digunakan untuk mendukung tujuan
sistem informasi dan tujuan organisasi. Investasi dalam perangkat
keras komputer memungkinkan suatu organisasi untuk dapat
meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan pendapatan,
mengurangi biaya dan menyediakan layanan pelanggan agar lebih
baik.
Menurut Rizky Dhanta (2009: 58), hardware adalah perangkat
komputer yang terdiri atas susunan komponen-komponen elektronik
berbentuk fisik (berupa benda). Hardware adalah sebuah alat atau
benda yang bisa dilihat, sentuh, pegang dan memiliki fungsi tertentu.
Peralatan yang secara fisik terlihat dan bias diraba atau dipegang.
Salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa
dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk
nyata, berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi.
Berdasarkan berbagai definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa
hardware adalah perangkat komputer berbentuk fisik yang dapat
digunakan sebagai alat untuk memasukan data, informasi atau
program ke dalam komputer.
2.3.1 Komponen Hardware
Menurut Johanness (2011: 3), komponen hardware adalah:
17
− Central Processing Unit (CPU)
• Sebuah komponen perangkat keras yang melakukan fungsi
komputasi memanfaatkan ALU, unit kontrol, dan register.
− Arithmetic/Logic Unit (ALU)
• Melaksanakan kalkulasi matematika dan membuat
perbandingan logika.
• Secara sekuens mengakses perintah, mencatatnya,
mengkordinasikan alur data ke dalam dan ke luar, register,
penyimpanan primer dan sekunder, dan bermacam device
output.
− Registers
• Bidang penyimpanan berkecepatan tinggi digunakan
menyimpan instruksi program kecil dan data secara temporer.
− Primary Storage
• Mengukuhkan instruksi program dan data (a.k.a. main
memory)
Menurut Yuniarto (2012: 1), komponen hardware yaitu:
1. Mainboard atau Motherboard
Adalah bagian komputer yang paling utama karena berisi sistem BIOS
(Basic Input Output System), pengatur koneksi input-output (chipset),
soket prosessor, soket memory (RAM), soket kartu grafis (VGA card)
dan soket kartu tambahan (additional cards seperti PCI, ISA). BIOS
adalah bagian utama yang mengatur sistem input output pada
komputer. Bagian yang termasuk input seperti, keyboard dan mouse.
Bagian yang termasuk output seperti monitor dan printer. Beberapa
merk motherboard yang terkenal adalah Asus, Gigabyte, Albatron,
Abit, PCchips, ECS, Biostar, dan Jetway. Harga motherboard
bervariasi tergantung dari merk dan spesifikasinya.
Yang perlu diperhatikan dalam memilih motherboard adalah jenis
soket prosessor, Frekuensi BUS, jumlah soket SATA dan PCI, jumlah
soket RAM, serta yang paling penting adalah reputasi dan kehandalan
dari sebuah merk.
18
2. Processor (CPU)
Adalah otak sentral dari sebuah komputer. Prosessor adalah yang
mengerjakan semua perintah yang sudah terprogram dan disimpan
dalam hard disk. Dalam prosessor dikenal istilah frekuensi clock,
yaitu kecepatan sebuah prosessor untuk mengerjakan perintah
program dalam satu detik. Satuan frekuensi slock dinyatakan dalam
Herts (Hz).
Contoh sebuah prosessor intel pentium 4 dengan frekuensi clock 2
Ghz mampu mengerjakan 2 milyar perintah dalam satu detik. Dalam
menyebut sebuah prosessor biasanya sudah termasuk frekuensi clock
nya, contoh: intel pentium 4 2.0 GHz.
Merk prosessor yang terkenal adalah INTEL dan AMD. INTEL adalah
pabrik prosessor besar yang berasal dari California USA. INTEL
semakin populer setelah memproduksi prosessor INTEL PENTIUM.
Selain INTEL kini ada AMD yang konon lebih bagus dalam mode
grafis jadi cocok untuk para Gamer.
3. Hard Disk (HDD)
Hard Disk adalah media penyimpanan data permanen, jadi data tidak
hilang meskipun listrik sudah dimatikan. Harddisk berisi sebuah
cakram magnetik yang mampu menyimpan data. Ukuran hard disk
dinyatakan dalam Byte (B), contoh: 160GB (160 milyar byte). Hard
disk ditemukan pertama kali oleh Reynold Johnson di tahun 1956.
Hard disk pertama berukuran 4.4 MB.
Sekarang dikenal dua macam hard disk yaitu ATA dan SATA (Serial
ATA). Hard disk ATA mempunyai koneksi 40 pin dan Hard disk SATA
hanya mempunyai koneksi 6 pin. Hard disk SATA lebih cepat
dari Hard disk ATA, namun jika motherboard nya tidak mendukung
koneksi SATA maka kita tidak bisa menggunakan hard disk SATA.
Sekarang ukuran hard disk sudah sangat besar, seperti 500GB,
750GB, dan 1000GB (1TB – Terra Byte).
Merk hard disk yang terkenal adalah Seagate, West Digital, Maxtor,
Samsung, dan lain-lain. Harga hard disk tergantung dari kapasitas
penyimpanan data sebuah hard disk, makin besar semakin mahal.
4. RAM (Random Access Memory)
19
RAM adalah unit penyimpan data tidak permanen artinya data dalam
RAM akan hilang jika listrik mati. Ukuran data RAM dinyatakan
dengan Byte (B) dan kecepatan akses RAM dinyatakan dengan Hertz
(Hz). Jadi dalam RAM tidak cuma data saja, namun ada parameter
lain yaitu kecepatan RAM. Kecepatan RAM harus sesuai dengan
spesifikasi soket RAM pada motherboard. Contoh: RAM 512MB
PC667 mempunyai ukuran data 512MB dengan kecepatan akses 667
MHz.
Keberadaan RAM dapat diibaratkan dengan meja kerja dan Hard disk
diibaratkan dengan lemari arsip. Jika kita akan bekerja, pada awalnya
kita ambil berkas dari lemari arsip lalu dipindah ke meja kerja supaya
memudahkan dan mempercepat proses pengerjaan. Setelah selesai
maka berkas tersebut kita simpan kembali di lemari arsip. Contoh
beberapa merk RAM adalah V-gen , Kingston, Visipro, Ramos, dll.
Generasi RAM dari waktu ke waktu :
− Static RAM (SRAM)
− Non Nolatile RAM (NV-RAM)
− Dynamic RAM (DRAM)
− Syncronous DRAM (SDRAM)
− DDR RAM (Dual data rate RAM)
− DDR II RAM (DDR generasi kedua)
− DDR III RAM (DDR generasi ketiga)
5. Optical drive (CD / DVD)
Optical Drive adalah alat pembaca untuk media penyimpan data
berupa disk DVD / CD. DVD/ CD berupa kepingan cakram optik
yang berisi data.
Ada dua jenis DVD atau CD :
− DVD atau CD ROM (Read Only Memory) yaitu hanya bisa
membaca isi dari disk DVD / CD.
− DVD atau CD RAM (Random Access Memory) yaitu bisa
membaca dan menulis. DVD.
− CD RAM lebih dikenal dengan istilah DVD-RW atau CD-RW
(RW = Read Write).
20
− Contoh Merk DVD / CD ROM atau RAM adalah LG, Samsung,
Sony.
6. Floppy Disk (Disket)
Floppy disk adalah media pembaca untuk disket.Saat ini mungkin
disket sudah tidak populer. Namun diakui atau tidak disket turut
memajukan dunia komputer selama beberapa dekade.
Disket adalah media penyimpan data portabel yang bisa dibawa-bawa.
Disket terbuat dari sebuah cakram dari plastik magnetik. Ukuran
disket sudah distandarkan, contoh: 1.2M, 1.44M.
Dalam struktur drive pada microsoft windows, disket selalu
menempati drive terhormat yaitu drive A.
7. VGA Card (Kartu Grafis)
VGA adalah singkatan dari Video Graphics Array. VGA Card
berfungsi mengeluarkan output grafis (gambar) untuk ditampilkan
pada monitor. Ukuran VGA Card ditentukan dari ukuran RAM nya,
semakin besar RAM sebuah VGA Card maka semakin halus gambar
yang dihasilkan.
Perkembangan VGA Card dari waktu ke waktu :
− VGA Card PCI (Peripheral Component Interconect)
− VGA Card AGP (Accelerator Graphics Processor)
− VGA Card PCI-E (PCI Express)
− Merk VGA yang terkenal adalah ATI, NVIDIA, S3, SIS, dan
Trident.
8. Sound Card
Sound Card adalah bagian yang mendekode data data digital menjadi
sinyal suara. Dengan penemuan sound card maka perkembangan
dunia multimedia pada komputer menjadi makin meluas.
Sound Card yang baik mampu menghasilkan suara dengan sampling
yang rapat dan halus sehingga suara yang dihasilkan mendekati suara
asli / Hi Fi (Hi Fi = High Fidelity). Contoh merk sound card yang
terkenal adalah Creative, Ess, Realtek, Cmedia, dll.
9. Keyboard
21
Keyboard adalah sebuah papan ketik yang berisi semua model huruf,
angka, karakter dan tanda baca yang menjadi sarana bagi pengguna
komputer dalam memasukkan data ke komputer. Tombol-tombol pada
keyboard mengikuti model tombol pada mesin ketik manual. Tombol
keyboard yang paling terkenal adalah tombol ENTER, tombol ini
adalah tombol untuk memasukkan data setelah diketik.
10. Mouse (Pointing Device)
Mouse adalah sebuah alat pointer untuk mengakses melalui layar
monitor. Dengan mouse maka penggunaan komputer menjadi lebih
interaktif dan menggambar melalui komputer menjadi semakin
mudah.
11. Monitor
Monitor adalah media tampilan gambar haril output dari VGA Cards.
Dahulu monitor komputer dimulai dengan monitor tabung hitam-
putih, monitor warna CGA, VGA, dan SVGA.
Kini monitor yang sedang populer adalah monitor LCD. LCD
mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: tipis, hemat biaya dan
tingkat radiasi yang rendah.
12. Printer
Printer adalah alat untuk mencetak hasil kerja dari komputer kedalam
media kertas. Printer ada yang menggunakan sistem dot matrik, tinta
dan laserjet. Dahulu printer hanya untuk mencetak dokumen, kini
printer sudah bisa untuk mencetak foto. Merk printer yang terkenal
adalah HP, Canon, Epson, dll.
2.4 Pengertian Green Behaviour
Menurut Gadotti (2010: 203), Green behavior menjadi sangat
penting untuk menunjang sustainable development di tengah-tengah
perilaku masyarakat kota-kota di dunia termasuk di Bandung di
Indonesia yang pernuh dengan persaingan, rakus akan lahan,
semangat individualis, konsumtif pada barang yang tidak ramah
lingkungan, konflik antar kelompok sosial, dan meninggalkan
kearifan lokal mengenai hidup beradaptasi dengan alam.
22
Menurut Science for Environment Policy Future Brief: Green
Behaviour (2012: 2), Green Behaviour adalah perilaku yang
meminimalkan kerusakan lingkungan sebanyak mungkin, atau bahkan
memberikan manfaat. Contohnya termasuk meminimalkan
penggunaan energi, dan mengurangi limbah. Lebih sederhana, telah
digambarkan sebagai 'berbuat baik dan menghindari yang buruk.
2.5 Metodologi Penelitian
Dengan penelitian lapangan (Research), penulis mendatangi
perusahaan yang diteliti dan melakukan wawancara atau sesi tanya-
jawab dengan bagian yang bersangkutan seperti Kepala Bagian
Humas BMKG, Kepala Sub Bagian Organisasi BMKG, Kepala Sub
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara BMKG, serta beberapa
karyawan Bagian Teknologi Informasi dan Jaringan Komunikasi
BMKG untuk mengetahui dan mendapatkan data serta informasi
seputar Green Computing yang ada pada Perusahaan.
Dengan studi pustaka, penulis menggunakan The Connection
Research - RMIT Green ICT Framework yang mengambil pandangan
holistik Green ICT dan keberlanjutan di seluruh perusahaan, dan
kemudian latihan menjadi teknologi individu dan bisnis praktik
terbaik. Ini berisi empat komponen vertikal atau "pillar ", masing-
masing yang lebih lanjut ke area spesifik di Green ICT, dan lima
komponen horisontal, atau "actions" yang menggambarkan
pendekatan terpisah untuk vertikal. Berikut penjelasan secara lebih
rinci:
23
Gambar 2.1: Green ICT Framework
Sumber: A Green Paper by Connection Research (2010)
A. Peralatan Lifecycle (Equipment Lifecycle)
Pilar ini meliputi akuisisi dan pengadaan peralatan TIK, dan
pembuangan atau daur ulang pada akhir siklus hidup dengan cara
yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Peralatan ICT, seperti semua peralatan lainnya, melewati siklus
hidup. Hal ini dibuat, dijual (dan untuk setiap penjualan ada
pembelian), digunakan dan sering digunakan kembali, dan kemudian
akhirnya dibuang. Pembuangan yang mungkin berarti itu akan dibuang
atau dihancurkan, butit juga dapat dijual atau diberikan kepada orang
lain atau organisasi, di mana ia memiliki siklus hidup lain yang
terkandung dalam siklus hidup yang lebih besar.
1. Pembelian (Procurement)
24
Pengadaan ini bisa dibilang aspek yang paling penting dari Green
ICT dalam hal membuat dampak keseluruhan pada keberlanjutan.
Setidaknya banyak energi yang dihabiskan dalam pembuatan PC
karena mengkonsumsi dalam seumur hidup itu.
Ada dua aspek untuk pengadaan green: sifat dari peralatan itu
sendiri, dan sifat dari pemasok peralatan itu. Setiap peralatan pada
pembelian organisasi dapat memenuhi standar lingkungan seperti
Energy Star and the Electronic Product Environmental Assessment
Tool (EPEAT). Namun, pertimbangan juga harus diberikan kepada
strategi green vendor sendiri dan jejak karbon. Hal-hal ini termasuk
seperti nilai-nilai lingkungan pemasok dalam desain dan pembuatan
peralatan dan bagaimana mengukur mereka, sesuai dengan hukum
lingkungan yang relevan dan kode praktek, dan apakah pemasok
mengambil kembali dan mendaur ulang peralatan lama dari pelanggan.
Organisasi semakin mengembangkan kebijakan untuk mengukur
kinerja lingkungan pemasok ICT mereka. Tingkat efisiensi energi,
emisi siklus hidup produk dan tingkat limbah yang berhubungan
dengan peralatan yang dibeli menjadi faktor pembelian penting. Selain
kriteria biasa harga, kinerja dan tingkat pelayanan, tender dan
permintaan proposal (RFP) juga sering mengevaluasi pemasok pada
kredensial lingkungan mereka dan meminta rincian dari praktek hijau
mereka sendiri dan kebijakan. Untuk mengurangi limbah, beberapa
organisasi hanya akan membeli dari pemasok yang akan memberikan
peralatan mereka, membongkar dan mengambil kemasan pergi dengan
mereka.
2. Recycle dan Reuse
Semua organisasi mengganti peralatan ICT mereka secara berkala.
Beberapa memiliki siklus refresh biasa, beberapa menunggu sampai
mereka harus mengganti, beberapa memanfaatkan semacam proses
update terus-menerus (terutama dengan software). Ini adalah aspek
25
alami dari fungsi ICT. Tetapi banyak organisasi mengganti peralatan
terlalu dini, seringkali melalui rasa takut tidak mampu menjalankan
versi terbaru dari software. Hal ini dapat membuat pemborosan yang
tidak perlu dan pengeluaran sebagai beberapa organisasi selalu
membutuhkan versi terbaru dari hardware dan software untuk
berfungsi secara memadai .
Bahkan ketika saatnya untuk upgrade sistem, hal itu mungkin
tidak diperlukan untuk seluruh perusahaan. Area organisasi yang
benar-benar membutuhkan peralatan baru mungkin dapat lulus pada
peralatan lama mereka ke bagian lain dari organisasi, mungkin mereka
yang kurang misi kegiatan kritis. Setiap peralatan yang sesuai dengan
standar hardware organisasi, dan yang dapat menjalankan versi
software yang masih mendukung untuk dijual, berpotensi dapat
dikembangkan kembali. Pergantian staf dan pemindahan juga
memberikan kesempatan untuk melihat penempatan ulang peralatan,
terutama ketika peran tidak sedang diisi ulang.
3. Pembuangan Sistem ICT (Disposal)
Tidak peduli seberapa jauh suatu organisasi dapat memperpanjang
masa manfaat peralatan, atau berapa banyak peralatan pensiunan
dapat menjual atau menggunakan kembali, akan selalu ada beberapa
yang akan perlu secara fisik dijual. Praktek pembuangan yang
berwawasan lingkungan mendahului konsep Green ICT, karena
banyak organisasi telah sadar untuk beberapa waktu pentingnya
mengurangi kerusakan lingkungan dari e-waste (sampah elektronik).
Dalam beberapa tahun terakhir e-waste telah menjadi bisnis besar.
S industri telah tumbuh disekitar pembuangan ICT dan peralatan
elektronik lainnya, sering didasarkan pada ekstraksi logam mulia dari
papan sirkuit dan komponen lainnya. Dalam banyak yurisdiksi hukum
e-waste telah diberlakukan, yakni wajib membuat pembuangan ramah
lingkungan dari e-waste.
26
B. End User Computing (Komputasi Pengguna Akhir)
Pengguna Akhir Computing adalah bagian dari proses ICT yang
kontrol pengguna akhir. Ada empat bidang: komputasi personal
(desktop), komputasi personal (mobile), komputasi departemen, dan
pencetakan dan bahan habis pakai.
Untuk masing-masing terdapat berbagai teknologi yang berbeda
dan teknik yang dapat mengurangi penggunaan energi organisasi dan
jejak karbon. End User Computing sangat penting karena sebagai
satu-satunya bagian dari TIK yang ada di luar fungsi ICT khusus, ia
memiliki efek terbesar pada sikap hijau yang lebih luas dan perilaku
tenaga kerja organisasi.
1. Personal Computing
• Desktop Computing:
Penting pada semua ukuran organisasi. Dalam organisasi yang lebih
kecil sangat penting karena merupakan bidang utama Green ICT, dan
dalam organisasi yang lebih besar dengan angka yang jelas end user
berarti bahwa efisiensi di daerah ini dapat membuat perbedaan besar
untuk konsumsi energi. Praktek penting termasuk mengubah PC off
dan berbagai teknik manajemen daya PC, dan teknologi penting
termasuk komputasi thin client.
• Computing Mobile:
Peningkatan jumlah pengguna akhir sistem ICT perusahaan tidak lagi
ditambatkan ke desktop mereka. Mereka bekerja di kafe-kafe, di
kantor-kantor klien, di angkutan umum dan di rumah. Banyak dari
mereka menggunakan komputer laptop, yang memiliki masalah
manajemen daya yang sama dengan komputer desktop. Tetapi banyak
dari mereka juga menggunakan berbagai perangkat mobile lainnya,
seperti komputer netbook, ponsel pintar dan PDA (Personal Asisten
Digital). Perangkat ini tidak dengan sendirinya menggunakan
27
sejumlah besar kekuasaan, tetapi masih ada sejumlah pertimbangan
Green ICT yang perlu diperhitungkan dengan penggunaan mereka.
2. Departemental Computing (Komputasi departemen)
Di banyak organisasi, terutama yang lebih besar, ada sejumlah
besar komputasi yang terjadi pada akhirnya departemen pengguna
jauh dari pengawasan departemen ICT. Beberapa kegiatan komputasi
ini bisa sangat besar, sama dalam skala besar untuk apa yang mungkin
digambarkan sebagai komputasi enterprise dalam organisasi yang
lebih kecil. Isu-isu yang berlaku campuran daerah ini yang berlaku
untuk komputasi personal dan komputasi perusahaan. Sistem
komputasi departemen biasanya terdiri server, perangkat
penyimpanan dan peripheral yang tidak disimpan di pusat data.
Mereka sering dari ukuran yang signifikan, dan sering sangat tidak
efisien baik dalam penggunaan energi dan penggunaan sumber daya.
Mereka adalah target utama untuk pengurangan energi.
3. Printing and Consumables (Percetakan)
Percetakan adalah salah satu konsumen terbesar sumber daya
dalam fungsi ICT. Ada sejumlah faktor, di antaranya konsumsi daya
yang sebenarnya dari printer hanya satu. Printer adalah penggunaan
yang sangat tidak efisien energi. Mereka biasanya ditinggalkan
menyala, dan mengkonsumsi sejumlah besar energi bahkan ketika
idle. Tapi ada banyak faktor lain yang, sementara mereka tidak secara
langsung mempengaruhi konsumsi daya organisasi, memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap lingkungan. Printer menggunakan
bahan, yang dikenal di industri ICT asconsumables: kertas dan toner
atau tinta. Ini dapat menyebabkan masalah lingkungan yang utama,
baik dalam produksi dan pembuangan mereka. Dan printer sendiri
adalah perangkat yang tidak ramah lingkungan yang besar, mereka
dibangun dari bahan-bahan yang sulit untuk mendaur ulang atau
bahkan beracun, dan mereka membutuhkan perawatan lebih daripada
kebanyakan perangkat lain, terutama karena mereka memiliki begitu
28
banyak bagian yang bergerak. Semua masalah ini dapat diatasi dengan
hanya mencetak kurang.
C. Enterprise Computing (Perusahaan Komputing)
Perusahaan Komputing adalah bagian dari fungsi ICT
dikendalikan langsung oleh departemen ICT - biasanya pusat data,
jaringan, pengembangan software dan outsourcing. Dalam organisasi
yang cukup besar untuk memiliki data center, manajemen yang efektif
dari peralatan di dalamnya dan lingkungannya dapat menjadi salah
satu aspek yang paling penting dari Green ICT.
1. Pusat Data Peralatan ICT
Dua jenis yang paling penting dari peralatan ICT di pusat data
mencakup server (termasuk mainframe) dan perangkat penyimpanan.
Server biasanya konsumen terbesar listrik, dan konsumsi daya terus
meningkat sebagai prosesor yang lebih kuat yang digunakan di
dalamnya, dan sebagai jumlah server berproliferasi.
Konsumsi daya rata-rata dari rak server telah meningkat lima kali
lipat dalam sepuluh tahun terakhir, ketika kebutuhan pendinginan
diperhitungkan. Penggunaan penyimpanan juga meningkat secara
eksponensial, dan karena harga turun perangkat penyimpanan sering
digunakan sangat tidak efisien.
Server dan penyimpanan virtualisasi telah menjadi salah satu dari
teknologi kunci di pusat-pusat data yang dalam beberapa tahun
terakhir. Hal ini sering disebut-sebut sebagai teknologi untuk
mengurangi konsumsi daya, karena mengurangi jumlah keseluruhan
perangkat, tetapi dalam prakteknya konsumsi daya yang paling pusat
data terus meningkat karena perangkat menjadi lebih kuat dan
menggunakan lebih banyak listrik.
2. Data Centre Environmental (Pusat Data Lingkungan)
Terlepas dari peralatan ICT di pusat data, ada masalah dari pusat
data itu sendiri. Infrastruktur non ICT data center dapat dengan mudah
29
(dan paling sering tidak) mengkonsumsi daya lebih dari peralatan ICT
di dalamnya. Ada tiga aspek utama:
• Catu daya. Pusat data biasanya telah mendedikasikan pasokan
listrik, dan sangat sering lebih dari satu. Efisiensi mereka sangat
bervariasi. Pusat data juga dapat menghasilkan kekuatan mereka
sendiri, dan pasokan listrik cadangan umum untuk kelangsungan
bisnis.
• Pendinginan dan pencahayaan. Peralatan ICT modern biasanya
menuntut sejumlah besar pendinginan, baik pendingin udara atau
pendingin air. Ada banyak desain dan implementasi isu-isu yang
mempengaruhi konsumsi daya. Pencahayaan juga faktor .
• Bangunan yang merumahkan pusat data. Ini mungkin sebuah
fasilitas yang khusus berdiri sendiri, atau mungkin tujuan dibangun
dalam fasilitas lebih besar, dan mungkin dipasang ke tempat yang ada.
Apapun masalahnya, ada sejumlah aspek dari lingkungan binaan yang
akan memiliki efek pada konsumsi daya, seperti isolasi .
3. Networking and Communications (Jaringan dan Komunikasi)
Communication – “C" di ICT memainkan peran penting dalam
ICT modern. Ada sejumlah isu hijau khusus untuk melakukan
komunikasi. Ini termasuk:
• Local Area Network - LAN banyak organisasi dan jaringan data
center sebagian besar terdiri dari koleksi berantakan kabel yang
mengkonsumsi sejumlah besar kekuasaan dan yang menambah
kebutuhan pendinginan. Lebih efisien desain kabel berarti konsumsi
daya yang rendah.
• Wide Area Network - banyak organisasi menggunakan jalur data
disewa atau VPN (virtual private networks) melalui Internet.
Sementara mereka tidak memiliki kontrol langsung atas jaringan ini,
penggunaan yang tidak efisien mereka menambah konsumsi daya
secara keseluruhan dan meningkatkan jejak karbon secara
keseluruhan.
• Komunikasi Wireless - wireless akan mengganti seluruh kabel, tetapi
hal ini menjadi lebih banyak digunakan dan itu memang memiliki
30
peran besar untuk bermain. Tapi komunikasi nirkabel bisa sangat
efisien, terutama ketika pemancar dan penerima yang tersisa ketika
mereka tidak sedang digunakan.
4. Outsourcing and Cloud Computing
Outsourcing telah menjadi salah satu masalah besar di ICT sejak
industri mulai, dengan biro komputer pada tahun 1950. Isu-isu telah
berkembang sebagai teknologi telah berkembang. Pada akhirnya,
semua outsourcing adalah keputusan membeli vs membuat. Apakah
lebih efektif untuk membuat atau melakukan sesuatu sendiri, atau ada
orang lain membangun atau melakukannya untuk Anda. Persamaan
terus berubah, tergantung pada sejumlah faktor.
Dalam ICT, diskusi alih daya ini secara tradisional berpusat di
sekitar isu-isu biaya dan kemampuan.Argumen biaya biasanya
berjalan sepanjang garis ekonomi agen outsourcing yang memiliki
skala yang tidak tersedia di rumah, dan argumen kemampuan
sepanjang garis bahwa keterampilan yang diperlukan tidak tersedia di
rumah.
Munculnya keberlanjutan sebagai isu telah menambahkan dimensi
baru untuk perdebatan ICT outsourcing. Banyak perusahaan
pengelolaan fasilitas kini menyoroti kredensial hijau mereka dan
membangun pusat data hemat energi yang mereka katakan akan
memungkinkan pengguna untuk menurunkan jejak karbon mereka
secara keseluruhan. Itu mungkin terjadi, tapi make tradisional
dibandingkan membeli argumen masih terus. Salah satu isu kunci
dengan outsourcing, dan salah satu yang diabaikan namun sering
mengejutkan, adalah tentang pengukuran. Tidak mungkin untuk
mengetahui apakah outsourcing adalah kesepakatan yang baik atau
tidak secara finansial jika Anda tidak tahu biaya riil apa yang sedang
outsourcing. Demikian pula, Anda tidak bisa mengatakan jika agen
outsourcing akan mengurangi jejak karbon Anda jika Anda tidak tahu
dengan apa untuk memulainya.
Sebuah komplikasi baru untuk perdebatan outsourcing adalah
munculnya awan komputasi , di mana pengolahan berlangsung di
31
"cloud" - suatu tempat di Internet jauh dari pengguna. Cloud
computing belum tentu outsourcing, tetapi sangat sering - membuat
perdebatan bahkan lebih kompleks.
5. Software Architecture
Sistem komputer terdiri dari software yang berjalan pada
hardware. Memang, sering dikatakan bahwa software adalah sistem,
dan hardware hanyalah sebuah teknologi yang memungkinkan.
Kebanyakan diskusi tentang ICT Hijau mengacu pada hardware,
tetapi software juga merupakan faktor.
Arsitektur software sering menentukan arsitektur hardware, yang
pada gilirannya dapat memiliki dampak yang signifikan pada jumlah
atau jenis hardware yang digunakan dengan segala konsekuensi dari
konsumsi energi dari sistem tersebut. Cara software yang
dikembangkan dan digunakan adalah signifikan, kode dapat efisien,
atau dapat menjadi "bloatware". Sistem dapat dikembangkan dari
awal, diadaptasi atau meminjam (dengan "benda") dari software lain,
atau dibeli dari rak. Setiap pendekatan memiliki konsekuensi untuk
konsumsi energi.
D. ICT as a Low-Carbon Enabler
Hal ini umumnya sepakat bahwa ICT bertanggung jawab untuk
sekitar 2 persen dari emisi karbon dunia-terutama melalui penggunaan
listrik untuk menjalankan hardware, banyak yang berasal dari
pembangkit listrik beremisi karbon. Itu berarti bahwa bahkan jika
emisi karbon dari fungsi ICT seluruh dunia telah dibelah dua, emisi
secara keseluruhan akan turun hanya 1 persen. Potensi manfaat nyata
Green ICT dalam menggunakan ICT sebagai teknologi yang
memungkinkan untuk membantu organisasi, dan masyarakat luas,
mengurangi emisi karbon. Yang ditutupi oleh pilar keempat dari
Framework.
32
1. Governance and Compliance (Tata Kelola dan Kepatuhan)
Banyak organisasi saat ini sadar akan keinginan untuk menjadi
warga korporasi yang baik. Semakin itu berarti bertindak dengan cara
yang hijau dan berkelanjutan. Publisitas tentang perubahan iklim dan
isu-isu terkait telah sangat meningkatkan profil keberlanjutan, dan
hampir semua organisasi sedang berusaha untuk meningkatkan
kredensial hijau mereka. Dalam beberapa kasus mereka
melakukannya karena mereka dipaksa, dalam beberapa kasus itu
adalah kasus "greenwash" atau hanya membayar layanan bibir dengan
masalah lingkungan. Namun dalam banyak kasus manajemen
organisasi dengan tulus ingin melakukan hal yang benar.
"Corporate Governance" adalah istilah yang telah datang biasa
digunakan dalam dekade terakhir untuk menggambarkan proses
dimana organisasi memastikan bahwa mereka dikelola dengan baik,
tidak hanya dalam hal memenuhi kewajiban peraturan mereka, tetapi
untuk memastikan bahwa mereka melakukan hal yang benar oleh
semua "stakeholder" mereka. Sisanya menggunakan istilah ini
biasanya mencakup manajemen, pemegang saham dan staf, dan sering
diperluas untuk mencakup mitra bisnis dan lain-lain dalam rantai
pasokan diperpanjang organisasi .
Saat ini sudah ada peningkatan kesadaran bahwa ketika datang ke
lingkungan, semua orang pemangku kepentingan, dan bahwa tata
kelola perusahaan yang baik juga mencakup pengelolaan lingkungan
yang baik. Green ICT dalam banyak hal manajemen dan masalah
pemerintahan. Tata kelola TIK mengacu pada praktik dan metodologi
yang memastikan bahwa ICT diatur dengan benar, dan tata kelola
perusahaan mengacu pada praktik dan metodologi yang memastikan
bahwa perusahaan tersebut dikelola dengan baik.
2. Teleworking and Collaboration
Istilah "teleworking" mencakup berbagai teknologi dan praktik
yang harus dilakukan dengan bekerja pada jarak atau bekerja dari
jarak jauh. Manfaat pengurangan karbon dari teleworking sebagian
besar terkait dengan menghilangkan kebutuhan perjalanan pribadi,
33
jika orang tidak harus mengendarai mobil atau naik pesawat untuk
melakukan pekerjaan mereka, mereka mengurangi jejak karbon
mereka dengan jumlah bahan bakar yang dihasilkan oleh perjalanan.
Varietas teleworking termasuk telecommuting, teleconference dan
video conference, dan telepresence (suatu bentuk resolusi tinggi video
conference).
Kolaborasi alat dan teknik meningkatkan kemampuan sekelompok
orang untuk bekerja sama. Ada banyak cara yang bagus untuk
melakukan hal ini, tetapi semua itu memerlukan kemampuan untuk
berbagi dokumen, proses dan informasi, membuat proses bisnis
mereka lebih efisien dan mengurangi kebutuhan untuk kontak fisik.
Dalam hal ini, kerjasama adalah teleworking, dengan semua manfaat
dari proses itu.
3. Business Process Management
Manajemen Proses Bisnis (BPM) adalah proses meningkatkan
cara organisasi atau individu melakukan hal-hal yang membuat
mereka lebih efisien, dengan langkah-langkah yang lebih sedikit atau
efek yang lebih besar. Istilah ini digunakan di kedua khusus dan
pengertian umum. Rasa spesifik mengacu pada disiplin manajemen
yang disebut BPM, yang biasanya mengidentifikasi lima tahap:
Desain, Pemodelan, Eksekusi, Pemantauan dan Optimisation. Dalam
arti umum, BPM mengacu pada proses keseluruhan mengelola dan
memperbaiki proses bisnis. TIK memiliki peran besar untuk bermain
dalam meningkatkan sebagian proses bisnis. Ini menyediakan alat-alat
untuk pemodelan proses dan banyak teknologi yang memungkinkan
untuk eksekusi.
4. Business Application
Sebagian besar organisasi menjalankan sejumlah aplikasi bisnis
berbasis ICT. Rentang ini sangat bervariasi tergantung pada sektor
industri, tetapi aplikasi khas termasuk Finance Management
Information Systems (FMIS), Enterprise Resource Planning (ERP),
Supply Chain Management (SCM) dan Customer Relationship
34
Management (CRM). Banyak organisasi juga berjalan lebih khusus
atau bahkan aplikasi kustom spesifik untuk industri mereka, atau
untuk menyediakan mereka dengan keunggulan kompetitif.
ICT sangat penting dalam setiap aplikasi ini, yang pada dasarnya
latihan manajemen proses bisnis khusus. Manajer mencari efisiensi
yang lebih besar dalam setiap fase dari setiap proses. Semakin sedikit
waktu dan jarak yang item miliki, fisik yang lebih pendek untuk
dipindahkan, semakin baik. Semakin sedikit transaksi yang perlu
dibuat, semakin baik.
Perbaikan yang sangat kecil dapat memiliki efek yang signifikan,
karena skala operasi dan karena aliran -on efek lebih lanjut atas (atau
bawah) rantai pasokan. Green ICT memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan efisiensi banyak proses komersial
industri dan khusus untuk industri individu, seperti proses manufaktur,
distribusi listrik, dan rekayasa dan konstruksi. Setiap industri
memiliki proses yang unik yang bisa dibuat lebih efisien melalui
penerapan ICT dan efisiensi berarti hijau.
5. Carbon Emisions Management
Carbon Emisions Management (Manajemen Emisi Karbon)
adalah disiplin ilmu baru yang berfokus pada manajemen dan
akhirnya mitigasi emisi karbon organisasi. Ini termasuk penggunaan
sistem ICT yang dirancang khusus untuk mengurangi jejak karbon,
daripada melakukannya sebagai produk sampingan dari efisiensi yang
lebih besar. Sebuah aplikasi utama ICT adalah Carbon Emissions
Management Software (CEMS), yang menyediakan format sesuai dan
konsisten untuk menyajikan data emisi gas rumah kaca ke manajemen
eksekutif dan regulator.
Sebagai kerangka peraturan emisi karbon terus berkembang,
CEMS menjadi alat yang semakin populer untuk mengelola siklus
hidup emisi karbon. Pasar akan terus matang dan kemungkinan besar
akan mengkonsolidasikan sekitar vendor teknologi utama dan
kelompok yang lebih kecil dari niche atau industri vertikal pemain,
dan produk CEMS akan menjadi komponen fungsional dalam
35
portofolio aplikasi banyak organisasi. Koneksi Penelitian telah
meneliti pasar CEMS, dan menulis laporan utama mengenai latar
belakang CEMS dan bagaimana memilih dan menerapkan suatu
produk.
• Green IT Actions
Dimensi horizontal, atau "tindakan", kerangka memiliki lima
komponen. Empat pertama adalah Attitude, Policy, Practice dan
Technology. Semua dapat diterapkan di masing-masing empat pilar.
Tindakan ini didasarkan secara luas pada tingkat pertama hirarki
RMIT University, dengan pengecualian bahwa "Metrik"
menggantikan "Governance" RMIT University.
1. Attitude (Sikap)
Sikap adalah suatu hal yang tidak berwujud. Ini menggambarkan
bagaimana kita berpikir, bukan bagaimana kita bertindak. Kebanyakan
dari semua itu adalah tentang sikap atau budaya. Ini adalah titik awal
yang diperlukan: keinginan untuk mengubah diikuti dengan komitmen
untuk berubah, yang diikuti oleh tindakan, yang diikuti dengan
pengukuran efektivitas tindakan tersebut.
Memiliki sikap positif terhadap Green ICT sangat penting, itu
mendahului segala sesuatu yang lain. Dan seperti yang sering terjadi
dalam bisnis, sikap tersebut yang paling efektif jika mereka datang dari
atas. "Manajemen buy-in" adalah bagian penting dari setiap program
Green ICT.
2. Policy
Ada banyak aspek kebijakan Green ICT. Ada banyak hal yang
dapat kita lakukan dalam menggunakan teknologi hemat energi dan
membuat penggunaan efektif dari teknologi yang sudah ada, dan ada
banyak cara kita dapat mengurangi konsumsi energi dan atau jejak
karbon organisasi .
36
Setiap kebijakan enterprise-wide pengurangan energi ICT yang
efektif harus holistik, koheren, dan dikelola dengan baik dan dipantau.
Sebuah kerangka pengembangan kebijakan meliputi penetapan
kebijakan, komunikasi kebijakan tersebut, penegakan kebijakan
tersebut, dan pengukuran efektivitas kebijakan dan strategi mitigasi.
Kerangka kebijakan Green ICT harus dibentuk untuk memastikan
Green ICT menjadi program yang mendukung bisnis kerja daripada
proyek ICT bijaksana. Ini harus memperhitungkan peran dan tanggung
jawab yang diperlukan, keterampilan set, komitmen, sasaran, kiriman
dan metodologi yang digunakan.
3. Practice
Praktek mengacu pada teknik dan perilaku-hal yang kita lakukan.
Ada banyak praktik yang individu dan organisasi dapat mengadopsi
yang secara langsung membantu dalam penghijauan fungsi ICT. Dan
keuntungan besar dari sebagian besar dari mereka adalah bahwa
mereka tidak mengeluarkan biaya apa-apa, mereka tidak melibatkan
pembelian hardware atau software baru, tetapi hanya perubahan
kebiasaan dan pola pikir. Contoh yang baik adalah mematikan PC jika
tidak digunakan, mencetak dengan kertas daur ulang dan mencetak
kurang, menggunakan peralatan ICT lebih lama daripada
menggantinya ketika masih berguna. Hal-hal yang paling sederhana
bahkan sering menjadi yang paling efektif.
4. Technology
Beberapa orang berpikir Green ICT terutama dari segi teknologi-
thin client, server tervirtualisasi, printer duplex. Ini adalah penting,
tetapi mereka akhirnya hanya bagian dari gambar. Terlalu besar fokus
terhadap teknologi berarti bahwa orang sering berkonsentrasi pada
harga pembelian teknologi itu, yang mengarah ke keyakinan bahwa
Green ICT membutuhkan biaya, di mana sebaliknya adalah benar-
benar terjadi.
Biaya teknologi baru yang sedemikian rupa sehingga sangat
sedikit orang akan membeli peralatan baru sederhana itu yang lebih
37
hijau. Biaya yang dibutuhkan seringkali tidak sepadan kembali,
terutama ketika kita memperhitungkan limbah yang melekat dalam
membuang peralatan tua sementara itu masih berguna. Sejauh ini cara
terbaik dalam kebanyakan kasus untuk mendekati isu teknologi Green
ICT adalah dengan mengambil prinsip-prinsip Green ICT
memperhitungkan sebagai bagian dari siklus penggantian peralatan
normal.
38