Download - Case Jes Kla Sha (Final)
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
1/53
LAPORAN KASUS
Glaukoma dan Katarak
Pembimbingdr. Harie, Sp.MDisusunoleh
Klarissa Chrishalim !"#$!%"$"&" 'essi(a )ulianti !"#$!%"$"&*Sharon +ssael !"#$!%"$"&-
KPAN+/RAAN KL+N+K +LMU KSHA/AN MA/A0AKUL/AS K1OK/RAN UN+KA A/MA 'A)APR+O1 "- Maret !"% 2 3 April !"%
RSU1 R. S)AMSU1+N, SH $ SUKA4UM+!"%BAB I
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
• Nama : Tn. P
• Umur : 80 tahun
• Alamat : Sukabumi
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
2/53
• Pekerjaan : Sudah Pensiun
• Pendidikan : SMA
• Status pernikahan : Sudah Menikah
• Agama : Islam
• Tanggal Pemeriksaan : 4 April 0!"
II. Anamnesis
A. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan pusing disertai dengan mual muntah
B. Keluhan Tambahan
Pasien datang ke #umah Sakit Umum $aerah %#SU$& S'amsudin S( untuk
meminta surat rujukan k)ntr)l ke #umah Sakit Mata *i+end) %#SM*&.
C. Riwayat Penyakit Sekaran
Pasien datang ke p)li bagian mata untuk meminta surat rujukan k)ntr)l ke
#SM*, -andung, karena sudah aktun'a pasien untuk kembali k)ntr)l
semenjak pasien k)ntr)l terakhir pada bulan de+ember 0!/.
Saat datang ke p)li bagian, pasien mengatakan baha sudah semenjak hari
SM#S pasien merasa pusing disertai dengan muntah. Pusing lebih dirasakan
saat pasien membuka mata dan dalam sehari pasien bisa kali muntah. Pasien
mengaku tidak memiliki keluhan seperti demam, diare, ataupun adan'a
gangguan pendengaran.
Pada saat pasien terakhir memeriksakan diri bulan $e+ember 0!/, ditemukan
pada pemeriksaan T)n)metri S+hi)t mata kanan pasien meningkat 'aitu 81!0
atau 2,! mm(g. Setelah ke -andung pasien diberikan 4 ma+am )bat dan
diminta k)ntr)l 2 bulan kemudian.
!. Riwayat Penyakit !ahulu
• #ia'at hipertensi : Semenjak tahun !330an, pasien rutin
minum )bat, aml)dipin ! !0 mg %malam hari&
• #ia'at diabetes mellitus : Semenjak tahun 00/, pasien tidak rutin
meminum )bat.
• #ia'at alergi : disangkal
• #ia'at asma : disangkal
• #ia'at trauma : disangkal
• #ia'at )perasi
5 Pasien menjalani )perasi katarak pada mata kanan bulan N)6ember 0!!,
dan )perasi glauk)ma pada mata kiri pada bulan $e+ember 0!!.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
3/53
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
4/53
-ilik Mata $epan @ernihedalaman : sedang
(i>ema %5&
(ip)pi)n %5&
@ernihedalaman : sedang
(i>ema %5&
(ip)pi)n %5&
Iris Barna +)klat kehitaman
riptus %C&dema %5&Sinekia %5&
Barna +)klat kehitaman
riptus %C&dema %5&Sinekia %5&
Pupil Is)k)r -ulat
$iameter 4 mm %tanpa
midriatikum&
Is)k)r -ulat
$iameter 4 mm %tanpa
midriatikum&
#e>leks Pupil $irek %C& dan indirek %C& $irek %C& dan indirek %C&
9ensa @ernih @ernih
Sekret %5& %5&
Tekanan Intra)kular T)n)metri digital : N
T)n)metri S+hi)t :81/,/ %!0, mm(g& N
T)n)metri digital : N
T)n)metri S+hi)t :81/,/ %!0, mm(g& N
I'. Resume
Pasien datang ke rumah sakit pada Senin, 4 April 0!" dengan keluhan
pusing disertai muntah, dan pasien meminta rujukan untuk k)ntr)l ulang ke #SM*
-andung karena pada pemeriksaan sebelumn'a terdapat peningkatann TI= pada
mata kanan %$esember 0!/&. $ari bandung, 4 jenis )bat 'aitu glau+)n,
glu+)phage, tim)l)l meleate 0,/7, dan liters. Pasien memiliki ria'at pen'akit
hipertensi terk)ntr)l dan diabetes mellitus tidak terk)ntr)l.
Pada bulan N)6ember tahun 0!!, pasien telah menjalani )perasi katarak
pada mata sebelah kanan, dan pada bulan $esember tahun 0!! pasien menjalani
)perasi glauk)ma %iridekt)mi& pada mata sebelah kiri.
Pada pemeriksaan umum, pasien tampak sakit ringan. Pada pemeriksaan
tanda5tanda 6ital, ditemukan pasien memiliki hipertensi ?rade I. Pada
pemeriksaan )>talm)l)gi mata kanan pasien ditemukan 6isus /10 %tanpa k)reksi&dengan k)reksi /1!/ dan tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan lain. Pada
pemeriksaan )>talm)l)gi mata kiri pasien /10< %tanpa k)reksi& dengan k)reksi
/1"
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
5/53
'. !ian$sis Ker*a
5 =pen5Angle ?lauk)ma dan Pseud)>akia )+ulus detra5 P)st5iridekt)mi )+ulus sinistra.
'I. Penatalaksanaan
•
A+eta)lamide tab /0 mg, 2 dd !• Tim)l)l maleate 0,/ 7 e'e dr)p, dd gtt II =$
• S# tab "00 mg, dd !
'II. Pr$n$sis
• Du) ad 6itam : b)nam
• Du) ad >un+ti)nam : malam
• Du) ad sanati)nam : malam
BAB II
TIN+AUAN PUSTAKA
%LAUKO,A
-. !e&inisi
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
6/53
?lauk)ma bukanlah merupakan pen'akit tunggal, melainkan kel)mp)k pen'akit
'ang memiliki +iri khas neur)pati )ptik pr)gresi> 'ang menghasilkan karakteristik
adan'a kelainan pada ner6us aEue)usdan gambaran gangguan lapang pandang 'ang
spesi>ik. Pen'akit ini sering tapi tidak selalu berhubungan dengan peningkatan
tekanan intra)kular.Stadium akhir dari glauk)ma adalah kebutaan.
. "/idemi$l$i
Terdapat 0 juta )rang 'ang menderita glauk)ma di seluruh dunia, dan juta menjadi
buta karena pen'akit tersebut. Pre6alensi glauk)ma di seluruh dunia men+akup 7
dari seluruh p)pulasi 'ang berusia diatas 40 tahun, !07 penduduk berusia diatas 80
tahun, dan /07 diantaran'a tidak terdiagn)sis. ?lauk)ma merupakan pen'akit kedua
tersering 'ang men'ebabkan kebutaan pada negara berkembang setelah diabetes
mellitus, dimana !/507 kebutaan di seluruh dunia disebabkan )leh glauk)ma. Pada
penduduk etnis r)pa dan A>rika, glauk)ma 'ang paling sering adalah glauk)ma
sudut terbuka primer.Sedangan di seluruh dunia, jenis glauk)ma 'ang paling umum
ditemui adalah glauk)ma sudut tertutup primer, dimana men+apai lebih dari /07
kasus.$i Ind)nesia, glauk)ma menjadi pen'ebab lebih dari /00.000 kasus kebutaan
di Ind)nesia dan kebutaan 'ang disebabkan )leh glauk)ma bersi>at permanen.
0. "ti$l$i
?lauk)ma terjadi karena peningkatan tekanan intra)kuler 'ang dapat disebabkan )leh
bertambahn'a pr)duksi hum)r aEue)us )leh badan siliar ataupun berkurangn'a
pengeluaran hum)r aEue)us di daerah sudut bilik mata atau di +elah pupil.
Tekanan intra)kuler adalah tekanan 'ang dihasilkan )leh +airan intra)kular 'ang
melindungi b)la mata. Tekanan intra)kuler 'ang n)rmal adalah sebesar !05! mm(g
dengan rata5rata !"F,/ mm(g. eseimbangan dari tekanan intra)kuler dijaga )leh
keseimbangan antara pr)duksi dan pengeluaran hum)r aEue)us, dengan >akt)r 'ang
memengaruhi adalah:
• Pembentukan hum)raEue)us, 'ang dipengaruhi )leh >akt)r5>akt)r seperti
permeabilitas kapiler siliar dan tekanan )sm)tik pembuluh darah
• #esistensi hum)r aEue)us %drianase& 'ang merupakan >akt)r 'ang paling
penting. eban'akan resistensi dari aliran aEue)us dipengaruhi trabekular
mesh)rk.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
7/53
• Peningkatan tekanan 6ena episklera, seperti ;alsa6a manu6er 'ang
meningkatkan sementara tekanan 6ena episklera.
• $ilatasi pupil, pada pasien dengan sudut terbuka 'ang sempit dapat
men'ebabkan )bstruksi hum)r aEue)us )leh iris.
1. #akt$r Resik$
-eberapa >akt)r resik) 'ang dapat mengarah pada glauk)ma adalah :
!. (erediter, dimana dapat meningkatkan tekanan intra)kuler se+ara multi>akt)rial.
. Umur, dimana tekanan intra)kular meningkat sesudah usia 40 tahun disebabkan
penurunan aliran hum)r aEue)us.
2. @enis kelamin, pada usia 0540 tahun pre6alensi glauk)ma adalah sama, namun
pada kel)mp)k usia lebih tua peningkatan intra)kular lebih sering terjadi pada pria
dibandingkan anita.
4. ;ariasi diurnal tekanan intra)kular, pada umumn'a tekanan intra)kular
meningkat pada pagi hari dan menurun pada s)re hari, disebabkan )leh kadar k)rtis)l
plasma. Pada mata n)rmal, perubahan tekanan ini G/ mm(g namun pada mata 'ang
glauk)ma dapat H8 mm(g.
/. ;ariasi p)stural, dimana tekanan intra)kular meingkat ketika berubah p)sisi dari
duduk ke berbaring.". Tekanan darah, dimana pre6alensi glauk)ma lebih ban'ak pada hipertensi
dibandingkan n)rm)tensi.. Tekanan )sm)tik darah, dimana peningkatan )sm)laritas plasma 'ang terjadi
setelah pemberian manit)l I;, gliser)l )ral maupun pasien dengan uremia
berhubungan dengan turunn'a tekanan intra)kular, dan sebalikn'a.8. Anestesi umum dan )bat5)batan lainn'a dapat memengaruhi tekanan intra)kular,
seperti alk)h)l menurunkan tekanan intra)kular, r)k)k, ka>ein, dan ster)id
menaikkan tekanan intra)kular.
Sedangkan beberapa hal 'ang memperberat resik) glauk)ma adalah :
!. Tekanan b)la mata, makin tinggi makin berat. Makin tua usia, makin berat
2. (ipertensi, resik) " kali lebih sering
4. erja las, resik) 4 kali lebih sering/. eluarga penderita glauk)ma, resik) 4 kali lebih sering
". Tembakau, resik) 4 kali lebih sering
. Mi)pia, resik) kali lebih sering
8. $iabetes melitus, resik) kali lebih sering
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
8/53
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
9/53
?lauk)ma primer sudut terbuka %Primar' =pen Angle ?lau+)ma 1 P=A?& merupakan
tipe glauk)ma dengan peningkatan tekanan intra)kular 'ang tidak jelas pen'ebabn'a,
baik pen'ebab )+ular maupun sistemik, terjadi pada mata dengan sudut terbuka pada
bilik mata depan. ?lauk)ma primer sudut terbuka juga disebut sebagai glauk)ma
simple kr)nis 'ang terjadi pada usia deasa dan memiliki karakteristik peningkatan
tekanan intra)kular se+ara pr)gresi> dan perlahan %H! mm(g& berkaitan dengan
cupping diskus )ptikus dan de>ek lapang pandang.
"ti$/at$enesis
ti)pat)genesis P=A? tidak diketahui se+ara pasti. -eberapa >akta 'ang telah
diketahui berkaitan sebagai berikut :
!. ikan lebih sering ditemukan dan dengan derajat
'ang lebih parah pada )rang kulit hitam dibandingkan kulit putih.
• 9ainn'a : m')pia, hipertensi, diabetes mellitus, tir)t)ksik)sis %+)nt)h :
Graves’ ophthalmic disease&, dan per)k)k meningkatkan risik) P=A?.
. Pat)genesis peningkatan tekanan intra)kular
Tekanan intra)kular meningkat memang terjadi karena adan'a penurunan aliran
keluar hum)r aEue)us 'ang disebabkan peningkatan resistensi trabekular.
Peningkatan resistensi trabekular dapat disebabkan penebalan akibat pr)ses
penuaan, skler)sis trabekula, dan abn)rmalitas kanal S+hlemm. Namun pen'ebab
dari pr)ses tersebut masih belum jelas.2. #esp)n terhadap k)rtik)ster)id
Pasien 'ang memiliki P=A? dapat meningkat tekanan intra)kularn'a setelah "
minggu terapi ster)id.
Insidensi
Insidensi P=A? ber6ariasi pada setiap p)pulasi. Se+ara umum, P=A? dapat terjadi
pada ! dari !00 )rang pada p)pulasi umum dengan usia di atas 40 tahun, tidak terkait
jenis kelamin. P=A? memiliki pr)p)rsi !12 dari seluruh kasus glauk)ma.
,ani&estasi Klinis
?ejala
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
10/53
!. Pada aaln'a, gejalan'a biasan'a tidak terasa dan asimpt)matik. Pasien akan
men'adari saat kehilangan lapang pandang se+ara signi>ikan. Maka dari itu,
pemeriksaan mata se+ara peri)dik dibutuhkan pada usia lanjut.
. Pasien dapat mengalami n'eri kepala dan n'eri pada mata, namun dalam derajat
'ang ringan.2. Pasien biasan'a juga mengeluhkan mengganti ka+amata presbi)pia se+ara
berkala. Pasien mengalami kesulitan dalam memba+a dan bekerja, hal ini
disebabkan karena kegagalan ak)m)dasi lensa akibat tekanan k)nstan 'ang
terjadi pada )t)t siliaris dan persara>ann'a.4. Mata pasien lama beradaptasi dalam kegelapan, terutama pada tahap lanjut.
Tanda
!. Tanda pada segmen mata anteri)r. Pemeriksaan pada mata seperti dengan
bi)mikr)sk)p lampu +elah dapat memberikan gambaran 'ang n)rmal.
. Perubahan tekanan intra)kular. Pada tahap inisial, tekanan intra)kular dapat
meningkat se+ara tidak permanen, namun dapat terjadi 6ariasi diurnal 'ang
berlebihan. Maka dari itu, dibutuhkan )bser6asi berulang tekanan intra)kular
%setiap 254 jam& selama 4 jam %diurnal variation test &. Pada keban'akan pasien
P=A?, tekanan intra)kular menurun pada malam hari, berlaanan dengan
glauk)ma sudut tertutup. P)la 6ariasi diurnal pada tekanan intra)kular dapat
dilihat pada gambar. $engan pemeriksaan t)n)meter S+hi)t, 6ariasi di atas /
mm(g mengarah kepada ke+urigaan diagn)sis, sedangkan 6ariasi di atas 8
mm(g meng)n>irmasi diagn)sis glauk)ma. Pada tahap lanjut, tekanan
intra)kular dapat meningkat se+ara permanen H ! mm(g, dan berkisar antara
2054/ mm(g.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
11/53
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
12/53
eterangan : $iskus )ptikus n)rmal %A : gambaran skematis - : >undusk)pi&Perubahan diskus )ptikus pada glauk)ma %* : gambaran
skematis $ : >undusk)pi&
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
13/53
eterangan : Perubahan tahap lanjut %A: gambaran skematis -: >undusk)pi&
Atr)>i )ptikus %*: gambaran skematis $: >undusk)pi&
4. $e>ek lapang pandang
$e>ek lapang pandang terjadi seiring dengan perubahan pada diskus )ptikus
dan terus berlanjut jika tekanan intra)kular tidak terk)ntr)l.
Pemeriksaan
!. T)n)metri. T)n)metri aplanasi ?)ldmann merupakan g)ld standard untuk
pemeriksaan tekanan intra)kular, namun pemeriksaan t)n)metri S+hi)t dapat
digunakan dalam praktek sehari5hari.
. Tes 6ariasi diurnal. Tes ini berman>aat terutama pada glauk)ma tahap aal.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
14/53
2. ?)ni)sk)pi. ?)ni)sk)pi dapat meng)n>irmasi tipe glauk)ma apakah sudut
terbuka atau tertutup, sehingga g)ni)sk)pi sangat membantu dalam diagn)sis
P=A?.
4. $)kumentasi perubahan diskus )ptikus, dapat berupa gambar serial, >)t)gra>i
maupun ph)t)grammetr'./. Pemeriksaan lampu +elah pada segmen anteri)r untuk mengeksklusi sebab lain
pada glauk)ma sekunder sudut terbuka.". Perimetri untuk mendeteksi de>ek lapang pandang.
. Ner6e >ibre la'er anal'er %Nek lapang pandang.
8. Tes pr)6)kati>. Tes pr)6)kati> dibutuhkan pada kasus 'ang pada ambang batas.
Tes 'ang dapat dilakukan adalah tes minum air, tes minum k)pi, dan lainn'a,
untuk menilai adan'a peningkatan dari tekanan intra)kular.
!ian$sis
$iagn)sis glauk)ma memiliki trias : peningkatan tekanan intra)kular, perubahan pada
diskus )ptikus, dan de>ek lapang pandang. $iagn)sis men+akup :
!. P=A? : tekanan intra)kular meningkat H ! mm(g dengan gambaran cupping
pada diskus )ptikus dan de>ek lapang pandang.
. Suspek glauk)ma atau hipertensi )kular. Pasien dengan peningkatan tekanan
intra)kularH ! mm(g tetapi tidak disertai dengan perubahan diskus )ptikus dan
de>ek lapang pandang.
2. N)rmal 1 l) tensi)n glauk)ma. Pasien tanpa peningkatan tekanan intra)kularG
! mm(g dengan cupping diskus )ptikus, dengan atau tanpa de>ek lapang
pandang.
Tatalaksana
A. Terapi medisTerapi medis tetap menjadi terapi inisial P=A?. Prinsip dasar terapi medis P=A? :
5 Identi>ikasi target tekanan intra)kular
Pada umumn'a, pr)gresi glauk)maakan berhenti pada tekanan intra)kularG !"
5!8 mm(g pada pasien dengan kerusakan derajat ringn J sedang. Pada pasien
dengan derajat kerusakan parah, dapat mentargetkan tekanan intra)kularG !5!4
mm(g.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
15/53
5 Terapi )bat tunggal 1 k)mbinasi. =bat antiglauk)ma tunggal dapat menajdi terapi
inisiasi. Terapi k)mbinasi diindikasikan jika )bat tunggal tidak e>ekti> dalam
meng)ntr)l tekanan intra)kular.
?)l)ngan
)bat
ek samping )ntraindikasi *)nt)h
)bat
Anal)g
pr)stagla
ndin
Mening
katkan
aliran
keluar
u6e)skle
ra atau
trabekular
/522 *'st)id ma+ular
edema
Injeksi
k)njungti6a
Peningkatan
pertumbuhan
bulu mata(iperpigmentasi
peri)kular
Perubahan arna
iris
U6eitis
emungkinan
akti6asi 6irus
herpes
Ma+ular edema
#ia'at keratitis
herpes
9atan)
pr)st
0,00/7
!1hari
Tra6)p
r)st
0,0047!1hari
-eta
bl)+ker
Menuru
nkan
pr)duksi
aEue)us
hum)r
05/ T)ksisitas k)rnea
#eaksi alergi
-r)nk)spasme
-radikardi
$epresi
Imp)tensi
PP= %n)nselekti>&
Asma %n)nselekti>&
*(<
-radikardia
(ip)tensi
-l)k jantung lebih
dari derajat !
Tim)l)
l 0,/7
dan
0,/7
1hari
-eta)l
)l 0,/7
1hari
Ag)nis
al>a
adrenergi
k
N)n
selekti>:
memper
baiki
05/ Injeksi
k)njungti6a
#eaksi alergi
elelahan
Terapi m)n)amine
)ksidase pen'ekat
Anak usia G tahun
-rim)n
idine
0,7
1hari
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
16/53
aliran
aEue)us
Selekti>:
Menuru
nkan
pr)duksi
aEue)us,
menurun
kan
tekanan
6ena
episkler
a atau
meningk
atkan
aliran
keluar
u6e)skle
ra
S)mn)len
N'eri kepala
Apra+l
)nidine
!7
atau
0,/7
untuk
jangka
pendek
Agen
parasimp
at)mimet
ik
Mening
katkan
aliran
keluar
trabekul
a
05/ Peningkatan
mi)pia
N'eri pada mata
atau dahi
Penurunan tajam
penglihatan
atarak
$ematitis k)ntak
peri)kuler
T)ksisitas k)rnea
Penutupan sudut
parad)ksal
?lauk)ma
ne)6askular, u6eitis,
keganasan
Pemeriksaan >undus
rutin
Pil)kar
pin !7
2
kali1har
i
Pen'ekat Menuru !/50 T)pikal: Alergi sul>)namid $)r)l
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
17/53
karb)nik
anhidrase
nkan
pr)duksi
aEue)us
hum)r
Sensasi rasa
metalik
$ermatitis atau
k)njungti6itis
alergi
dema k)rnea
=ral:
S@S
Malaise,
an)reksia,
depresi
etidakseimban
gan elektr)lit
serum
-atu ginjal
$iskrasia darah
%anemia aplastik,
tr)mb)sit)penia&
#asa metalik
-atu ginjal
Anemia aplastik
Tr)mb)sit)penia
Anemia sel sabit
amide
7
21hari
%tungga
l&,
%k)mbi
nasi&
-rin)l
amide
!7
1hari
Sistemi
k:
Aeta
)lamid
/05
!000
mg
1hari
Terapi k)mbinasi : k)mbinasi )bat 'ang menurunkan pr)duksi aEue)us hum)r
dan )bat lainn'a 'ang meningkatkan aliran keluar aEue)us hum)r.
5 M)nit)ring terapi melalui pemeriksaan diskus )ptikus, lapang pandang, dan
t)n)metri.
-. Trabekul)plast'
Trabekul)plasti dengan met)de laser dipertimbangkan pada kasus tekanan
intra)kular tidak terk)ntr)l dengan )bat5)bat k)mbinasi.Trabekul)plast' dapat
menurunkan 85!0 mm(g pada pasien 'ang telah menjalani terapi medis dan !5!"
mm(g 'ang tidak menjalani terapi medis.
*. Pembedahan >ilterasi
Pembedahan >ilterasi diindikasikan pada kasus 'ang tidak e>ekti> dengan terapi
medis dan trabekul)plast'.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
18/53
(ipertensi )kular
(ipertensi )kular ataupun suspek glauk)ma adalah keadaan dimana pasien memiliki
tekanan intra)kular lebih dari ! mm(g tanpa adan'a perubahan pada lapang pandang
maupun diskus )ptikus.Pasien dengan hipertensi )kular harus dim)nit)r )leh d)kter spesialis mata atau diterapi seperti P=A? jika memiliki >akt)r risik) tinggi.
ikan pada cupping kedua mata
• #ia'at glauk)ma keluarga
• Mi)pia tinggi, diabetes, maupun perubahan pigmentasi pada bilik mata depan
Terapi:
• Pasien dengan >akt)r risik) tinggi dapat diterapi sama dengan P=A?, dengan
target terapi 'aitu menurunkan tekanan intra)kular sebesar 07
• Pasien tanpa >akt)r risik) tinggi harus melakukan penge+ekan diskus )ptikus
dengan teratur, perimetri, dan pengukuran tekanan intra)kular. Terapi tidak
diperlukan hingga ditemukan kerusakan glauk)ma.
N)rmal tensi)n glau+)ma %NT?&
$isebut juga l) tensi)n glau+)ma, jika terdapat perubahan diskus )ptikus mengarah ke
glauk)ma tanpa atau dengan de>ek lapang pandang, dimana tekanan intra)kular selalu di
baah ! mm(g.Sudut dari bilik mata depan terbuka pada g)ni)sk)pi dan tidak ada
pen'ebab sekunder dari perubahan diskus. Ini merupakan 6ariasi P=A? 'ang men+akup
!"7 dari kasus, dan pre6alensi di atas 40 tahun adalah 0,7.
ti)pat)genesis
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
19/53
$iduga merupakan hasil dari 6askular per>usi kr)nis 'ang rendah, 'ang men'ebabkan
tekanan intra)kular tetap n)rmal. Terdapat hubungan dengan k)ndisi berikut:
• #a'nauld phen)men)n, seperti spasme 6askular peri>er
• Migrain
• (ip)tensi sistemik n)kturnal dan hipertensi sistemik 'ang diterapi berlebihan
• Penurunan laju aliran darah pada arteri )ptalmikus dilihat dengan $)ppler.
?ejala klinis
?ejala klinis dari glauk)ma ini mirip dengan P=A?, han'a saja tekanan intra)kular pada NT?
G! mm(g. arakteristik lain dari NT? adalah as)siasi 'ang sudah disebutkan pada
pat)genesis.
$iagn)sis banding
• P=A?: pada stadium aal, P=A? dapat memiliki tekanan intra)kular 'ang
n)rmal karena lebarn'a 6ariasi diurnal. Tes 6ariasi diurnal umumn'a
menunjukkan tekanan intra)kular H! mm(g pada jam5jam tertentu pada pasien
P=A?.
• An)mali diskus )ptikus k)ngenital: seperti besarn'a +elah diskus )ptikus atau
k)l)b)ma dapat disalahartikan sebagai kerusakan akibat glauk)ma. $iperlukan
pemeriksaan 'ang teliti untuk men+egah hal ini.
Penanganan
• Terapi medikament)sa: untuk menurunkan tekanan intra)kular hingga 207
untuk memper)leh tekanan intra)kular sebesar !5!4 mm(g. =bat5)batan 'ang
digunakan 'aitu:
o -eta)l)l, digunakan sebagai )bat pilihan karena selain dapat
menurunkan tekanan intra)kular juga dapat meningkatkan aliran darah
ner6us )ptikus.
o -eta bl)ker dan adrenergik lainn'a, seperti dipi6era>rine sebaikn'a
dihindari karena dapat men'ebabkan hip)tensi sistemik n)kturnal dan
dapat men'ebabkan e>ek samping untuk per>usi ner6us )ptikus.
o =bat5)batan dengan >ungsi neur)pr)tekti> seperti brim)nidine lebih
disukai.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
20/53
o Anal)g pr)staglandin, seperti latan)pr)st, dapat memiliki e>ek hip)tensi
)kular 'ang lebih besar pada NT?.
• Trabekulekt)mi dapat dipertimbangkan saat kehilangan lapang pandang
pr)gresi>, meskipun tekanan intra)kular rendah.
• Penghambat kanal kalsium sistemik, dapat berguna pada pasien dengan
6as)spasme peri>er.
• M)nit)r tekanan darah sistemik harus dilakukan dalam 4 jam. @ika terjadi
n)+turnal dip, dapat dihindari pemberian d)sis malam untuk antihipertensi.
b. ?lauk)ma primer sudut tertutup
?lauk)ma primer sudut tertutup ditandai dengan sudut bilik mata depan 'ang
tertutup.?ejala 'ang dirasakan )leh pasien, seperti : tajam penglihatan kurang %kabur
mendadak&, mata merah, bengkak, mata berair, k)rnea suram karena edema, bilik
mata depan dangkal dan pupil lebar dan tidak bereaksi terhadap sinar, diskus
aEue)usterlihat merah dan bengkak, tekanan intra )kuler meningkat hingga terjadi
kerusakan iskemik pada iris 'ang disertai edema k)rnea, melihat hal) %pelangi di
sekitar )bjek&, n'eri hebat peri)rbita, pusing, bahkan mual5muntah.
?ambar ." ?lauk)ma Primer Sudut Tertutup
Peningkatan tekanan intra)kular 'ang disebabkan )leh bl)kade aliran aEue)us hum)ur
)leh penutupan sudut bilik mata depan 'ang sempit.
ti)l)gi :
a. akt)r anat)mi dan umum & :
5
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
21/53
o Mata dengan sudut bilik mata depan 'ang sempit, diakibatkan )leh
b)la mata ke+il, ukuran lensa relati> besar dan diameter k)rnea 'ang
lebih ke+il atau ukuran k)rpus siliari 'ang lebih besar.5
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
22/53
%lauk$ma /rimer sudut tertutu/ laten
Adalah mata 'ang se+ara anat)mis terdisp)sisi )leh glauk)ma sudut tertutup.$isebut
juga dengan suspek glauk)ma primer sudut tertutup. $iagn)sis ini ditegakkan pada
pemeriksaan slit lamp rutin ketika pasien datang dengan keluhan lain, atau pada pasien
'ang memiliki serangan glauk)ma sudut tertutup akut di satu mata dapat didiagn)sis
dengan glauk)ma primer sudut tertutup laten pada mata satun'a.
?ejala klinis:
Pasien tidak mengeluhkan gejala apapun.
Tanda:
• +lipse sign, 'ang mengindikasikan penurunan kedalaman bilik mata depan
aksial, dapat dilihat dengan +ara men')r)tkan penlight ke bilik mata depan dari
sisi temp)ral dan ditemukan +aha'a pada nasal.
#elati6e pupil bl)+k
Iris b)mbe >)rmati)n
App)siti)nal angle
+l)sure
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
23/53
• Slit lamp bi)mi+r)s+)pi+ sign, 'aitu:
o Penurunan kedalaman blik mata depan aksial
o $ia>ragma lensa iris berbentuk k)n6eks
o Pr)ksimitas 'ang dekat dari iris ke k)rnea di peri>er
• Pemeriksaan g)ni)sk)pi, ditemukan sudut 'ang sangat sempit %Sha>>er derajat I,
trabekular mesh)rk berpigmen tidak terlihat tanpa indentasi atau manipulasi
pada sekurang5kurangn'a 2 dari 4 kuadran&
• ;an (eri+k slit5lamp grading )> the angle dapat digunakan dengan akurasi baik
pada g)ni)sk)pi 'ang tak dapat digunakan. -erikut ini adalah kedalaman bilik
mata depan peri>er %PA*$& dibanding dengan ketebalan k)rnea %*T& 'ang
mengindikasikan besarn'a sudut:
o Tingkat 4 %sudut terbuka lebar&: PA*$K!14 sampai ! *T
o Tingkat 2 %sudut sempit ringan&: PA*$K!14 sampai L *T
o Tingkat %sudut sempit sedang&: PA*$K!14 *To Tingkat ! %sudut sangat sempit&: PA*$KG!14 *T
o Tingkat 0 %sudut tertutup&:PA*$K0
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
24/53
• Pada mata dengan glauk)ma sudut tertutup primer laten tanpa terapi, dapat
terjadi k)ndisi berikut:
o Tekanan intra)kular n)rmal
o ?lauk)ma sudut tertutup subakut atau akut dapat terjadi seaktu5aktu
o ?lauk)ma sudut tertutup kr)nik dapat terbentuk tanpa harus meleati
stadium akut atau subakut
$iagn)sis
• ?ejala klinis, dan tes pr)6)kati> p)siti>
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
25/53
• Tes pr)6)kati> untuk suspek PA*? diran+ang untuk mempresipitasi penutupan
sudut:
o Pr)ne darkr))m test, adalah tes 'ang paling p)pular dan merupakan tes
pr)6)kati> >isi)l)gis terbaik pada suspek PA*?. Pada tes ini, baseline
tekanan intra)kular direkam dan pasien diminta berbaring pada ruang
gelap selama ! jam. Pasien harus tetap terbangun untuk mendilatasi
pupil. Setelah ! jam, tekanan intra)kular kembali diukur. Peningkatan
tekanan intra)kular lebih dari 8 mm(g dianggap PA*?.
o M'driati+ pr)6)+ati6e test, saat ini kurang disukai karena tidak >isi)l)gis.
Pada tes ini, midriatikum lemah seperti 0,/7 tr)pi+amide, atau se+ara
bersamaan midriatikum dan mi)tikum %!07 phen'lephrine dan 7
pil)+arpine& 'ang digunakan untuk mendilatasi pupil. @ika tekanan
intra)kular naik lebih dari 8 mm(g, dianggap p)siti>.
• Inter6ensi dari tes pr)6)kati>:
o Tes pr)6)kasi p)siti> mengindikasikan baha sudut dapat tertutup sp)ntan
o Tes pr)6)kasi negati> pada adan'a sudut 'ang sempit pada bilik mata
depan tidak menutup kemungkinan tertutup sp)ntann'a sudut, sehingga
pasien perlu berhati5hati akan terjadin'a serangan PA*?.
• Terapi:
o Iridekt)mi laser pr)>ilaksis harus dilakukan untuk kedua mata pasien 'ang
didiagn)sis sebagai glauk)ma sudut tertutup laten. @ika tidak ditangani,risik) kenaikan akut dalam / tahun men+apai /07.
%lauk$ma sudut tertutu/ /rimer subakut atau intermiten
?lauk)ma ini terjadi sebagai serangan dari tekanan intra)kuler 'ang naik tiba5tiba
menjadi 405/0 mm(g 'ang terjadi selama beberapa menit hingga !5 jam. Presipitasi
terjadin'a serangan ini pada penderita adalah:
• Midriasis >isi)l)gis, seperti saat memba+a pada +aha'a remang, men)nt)n
tele6isi atau >ilm di ruangan gelap, atau saat +emas %)6erakti6itas simpatis&
• Perubahan pada bilik mata depan se+ara >isi)l)gis setelah berbaring
?ejala klinis
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
26/53
?ejala: PA*? subakut ditandai dengan pengalaman penglihatan kabur unilateral tiba5tiba, sakit
kepala, hal) berarna di sekitar +aha'a, dan n'eri pada mata 'ang terkena. Serangan rekuren
tidak sering terjadi.$iantara serangan rekuren, pasien tidak merasakan gejala papun.
Tanda
Pada pemeriksaan, mata terlihat putih dan tidak terk)ngesti.
Mata 'ang mengalami PA*? subakut tanpa diterapi dapat terjadi serangan akut glauk)ma sudut
mata tertutup primer, maupun dapat menjadi kr)nis tanpa meleati >ase akut.
$iagn)sis dan terapi
$iagn)sis sama dengan PA*? laten.
$iagn)sis banding dari hal) berarna pada PA*?
(al) berarna terjadi karena akumulasi +airan pada epitel k)rnea dan alterasi dari k)ndisi
re>raksi pada lamela k)rnea. Pasien akan mengeluhkan adan'a arna terdistribusi seperti arna
pelangi saat melihat +aha'a. (al) berarna ini harus dapat dibedakan dengan 'ang terjadi di
k)njungti6itis akut purulen maupun katarak imatur. Pada k)njungti6itis, hal) dapat hilang ketika
sekret dibersihkan. Pada glauk)ma dan katarak imatur, hal) dapat dibedakan dengan melakukan
tes
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
27/53
Serangan PA*? akut terjadi karena penutupan sudut mendadak 'ang mengakibatkan
kenaikan tekanan intra)kular se+ara tiba5tiba.PA*? akut adalah keadaan emergensi.
?ejala klinis
?ejala
• N'eri, n'eri 'ang dialami berupa n'eri hebat 'ang menjalar sepanjang +abang
persara>an N.;
• Mual dan muntah 'ang dapat berhubungan dengan n'eri
• Perburukan penglihatan se+ara +epat dan pr)gresi>, mata merah, >)t)>)bia, dan
lakrimasi
• #ia'at adan'a serangan PA*? subakut pada /7 penderita
Tanda
•el)pak dapat edema
• )njungti6a kem)sis dan k)ngesti
• )rnea edema dan insensiti>
• -ilik mata depan dapat ditemukan >lare maupun sel
• Sudut bilik mata depan tertutup t)tal pada g)ni)sk)pi %Sha>>er grade 0&
• Iris dapat tidak berarna
• Pupil semidilatasi, l)nj)ng 6ertikal dan ter>iksasi, tidak reakti> terhadap +aha'a
dan ak)m)dasi
• Tekanan intra)kular naik se+ara signi>ikan, umumn'a 4050 mm(g
• $iskus )ptikus edema dan hiperemis
• Pada mata sebelahn'a dapat terjadi PA*? laten
$iagn)sis
• $iagn)sis PA*? akut dapat terlihat jelas dari gejala klinis
• $iagn)sis banding:
o Terhadap sebab lain dari mata merah akut, seperti k)njungti6itis akut
maupun irid)siklitis akut
o ?lauk)ma k)ngesti> sekunder seperti glauk)ma >ak)m)r>ik, glauk)ma
akut ne)6askular maupun krisis glau)mat)siklitik
Terapi
• Medikament)sa
o Agen hiper)sm)tik, seperti manit)l ! gram per kg--
o Aseta)lamid /00 g I; diikuti /0 mg tablet 2 kali sehari
o Analgesik dan antiemetik
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
28/53
o Pil)karpin 7 setiap 20 menit selama !5 jam, kemudian setiap " jam
o Tim)l)l maleat 0,/7 atau beta)l)l 0,/7 kali sehari
o Tetes mata k)rtik)ster)id seperti deamethas)ne maupun bethamethas)ne,
254 kali sehari
• Pembedahan
o Irid)t)mi peri>er: indikasi pada sinekia peri>er anteri)r 'ang terbentuk
pada G/07 sudut bilik mata depan dan sebagai pr)>ilaksis mata lainn'a.
Irid)t)mi peri>er mengembalikan k)munikasi antara bilik mata depan dan
belakang. Alternati> lain adalah irid)t)mi laser, 'ang bersi>at n)nin6asi>.
o Pembedahan >iltrasi, sebaikn'a dilakukan pada kasus dimana tekanan
intra)kuler tidak terk)ntr)l )leh terapi medikament)sa dan ketika
terbentuk sinekia anteri)r pada H/07 sudut bilik mata depan.
o kstraksi lensa dengan >ak)emulsi>ikasi dengan implantasi lensa
intra)kular.
%lauk$ma sudut tertutu/ /$stk$nesti&
Merupakan status klinis pada mata setelah PA*? akut dengan atau tanpa terapi. eadaan ini
dapat terlihat pada:
• PA*? p)stsurgi+al p)stk)ngesti>, 'aitu status klinis pada mata setelah terapi
irid)t)m' peri>er laser setelah serangan PA*? akut.
• Pembukaan sudut sp)ntan
• ?lauk)ma sudut tertutup k)ngesti> kr)nik, dapat terjadi pada PA*? 'ang tidak
diterapi atau saat terapi irid)t)m' tidak berhasil.
• Penutupan badan silier
%lauk$ma sudut tertutu/ kr$nik /rimer
Pat)genesis
PA*? kr)nik terjadi akibat penutupan sinekia se+ara bertahap pada sudut bilik mata depan
pada beberapa k)ndisi berikut:
• *reeping s'ne+hial angle +l)sure, 'ang terjadi mulai dari superi)r dan
pr)gresi> bertahap se+ara sirkum>erens sampai ter+apai sudut 2"0 derajat
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
29/53
• Serangan glauk)ma sudut tertutup subakut
• )mbinasi kedua k)ndisi di atas
?ejala klinis
•
Tekanan intra)kular naik se+ara bertahap• -)la mata tidak terdapat k)ngesti dan n'eri
• $iskus )ptikus menunjukkan +upping glauk)ma
• $e>ek lapang pandang mirip P=A?
• ?)ni)sk)pi menunjukkan sudut penutupan ber6ariasi
Terapi
• Irid)t)m' laser bersama dengan medikament)sa
• Trabekulekt)m' diperlukan jika terapi di atas gagal
• Irid)t)m' pr)>ilaksis pada mata sebelahn'a
%lauk$ma /rimer sudut tertutu/ abs$lut
?lauk)ma abs)lut merupakan >ase kr)nik glauk)ma jika tidak diterapi.
?ambaran klinis :
5 Painful blind eye. N'eri mata, irritable, dan buta % no light perception)
5 Perilimbal reddish blue zone : terdapat slight ciliary flush disekitar k)rnea akibat
dilatasi 6ena anteri)r siliar.
5 Caput medusae : pembuluh darah 'ang men)nj)l dan melebar 'ang terdapat padakasus 'ang sudah lama.
5 )rnea aaln'a jernih tetapi peka. Perlahan menjadi kabur dan berkembang
epithelial bullae %bullous keratopathy) atau >ilamen % >ilamentar' keratitis&.5 -ilik mata depan dangkal
5 Iris menjadi atr)>i
5 Pupul ter>iksasi dan dilatasi dan berarna kehijauan5 $iskus aEue)us terdapat glauk)mat)us )ptikus atr)ph'
5 Tekanan intra)kular meningkat, b)la mata menjadi keras % stony hard)
Tatalaksana glauk)ma abs)lut
!. Injeksi alk)h)l retr)bulbar. $apat digunakan untuk menghilangkan rasa n'eri.Pada aaln'a, disuntikkan ! ml 'l)+aine 7, setelah /5!0 menit diikuti dengan
! ml alk)h)l 80 7. Injeksi alk)h)l retr)bulbar merusak gangli)n siliaris.. $estruksi epitel siliar sekret)ris untuk menurunkan tekanan intra)kular dengan
+'+l)+r')therap' 1 +'+l)diatherm' 1 +'+l)ph)t)+)agulati)n.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
30/53
2. nukleasi b)la mata. $apat dipertimbangkan pada k)ndisi n'eri tidak dapat
diatasi dengan met)de lainn'a.
)mplikasi
Tekanan intra)kular 'ang meningkat berkepanjangan dapat menimbulkan k)mplikasi :
!. Ulserasi k)rnea diakibatkan edema epithelial dam insensti6itas. Ulser dapat
menimbulkan per>)rasi.. Pembentukan sta>il)ma. Peningkatan tekanan intra)kular men'ebabkan
penipisan s+lera dan atr)>i sehingga dapat men'ebabkan lemahn'a dinding
s+lera. (al ini berujung pada pembentukan sta>il)ma.2. Atr)>i bulbi akibat degenerasi k)rpus siliaris. Tekanan intra)kular menurun dan
b)la mata mengerut.
(. ?lauk)ma k)ngenital %ju6enil&
?lauk)ma k)ngenital timbul saat lahir atau dalam tahun pertama dengan gejala klinis
adan'a mata berair berlebihan, peningkatan diameter k)rnea %bu>talm)s&, k)rnea
beraan karena edema epitel, terpisah atau r)bekn'a membran des+emet, >)t)>)bia,
peningkatan tekanan intra)kular, peningkatan kedalaman kamera anteri)r,
pen+ekungan diskus aEue)us.
d. ?lauk)ma Sekunder
?lauk)ma sekunder timbul sebagai akibat pen'akit lain dalam b)la mata, 'ang
disebabkan )leh :
• elainan 9ensa
o 9uksasi
9uksasi lensa ke depan atau ke belakang, lensa 'ang membengkak karena
katarak atau karena trauma, pr)tein lensa 'ang menimbulkan u6eitis 'ang
kemudian mengakibatkan tekanan b)la mata naik.
o Pembengkakan %intumesen&
9ensa 'ang membengkak dapat menimbulkan gejala glauk)ma
akut.$ikel)la seperti glauk)ma akut dan bila sudah tenang lensa
dikeluarkan.
o ilaktik
Pada katarak 'ang terlalu matang
• elainan U6ea
o U6eitis
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
31/53
Men'ebabkan terbentukn'a perlekatan iris bagian peri>er %sinekia& dan
eksudatn'a 'ang menutup +elah5+elah trabekulum, sehingga )ut>l)
aku)s hum)r terhambat.
o Tum)r
Ukurann'a dapat men'empitkan r)ngga b)la mata atau mendesak iris kedepan dan menutup sudut bilik mata depan.
• Trauma :
o Perdarahan dalam bilik mata depan %hi>ema&
$apat membl)kir saluran outflo trabekulum.
o Per>)rasi k)rnea dan pr)laps iris, 'ang men'ebabkan leuk)ma adheren
Per>)rasi k)rnea karena ke+elakaan men'ebabkan iris terjepit dalam luka
dan karenan'a bilik mata depan dangkal. $engan sendirin'a aku)s hum)r
tidak dapat men+apai jaringan trabekulum untuk pen'aluran keluar.
• Pembedahan
-ilik mata depan 'ang tidak +epat terbentuk setelah pembedahan katarak
sehingga men'ebabkan perlekatan iris bagian peri>er hingga pen'aluran aku)s
hum)r terhambat.
• Pen'ebab ?lauk)ma Sekunder lainn'a :
o #ube)sis iridis %akibat thr)mb)sis 6ena arteri sentral&
Men'ebabkan pembentukan pembuluh darah iris. $imana pada bagian
peri>er iris dapat terjadi perlekatan sehingga sudut balik mata depan
tertutup. -iasan'a glauk)ma 'ang ditimbulkan akan memberikan keluhan
n'eri dan sulit di)bati.o Penggunaan k)rtik)ster)id t)pikal berlebihan
Mun+ul pada mereka 'ang memang sudah memiliki bakat
glauk)ma.?lauk)ma 'ang ditimbulkan men'erupai glauk)ma sudut
terbuka.Mereka 'ang harus di)bati degan k)rtik)ster)id jangka lama,
perlu diaasi tekanan b)la matan'a se+ara berkala.
3. Pemeriksaan /enun*an
5 Iluminasi )blik dari *=A
*=A diiluminasi dengan sinar dari lampu tangensial menuju bidang
iris.Pada mata dengan kedalaman *=A 'ang n)rmal, iris tampak seragam
saat diiluminasi.Pada mata dengan *=A 'ang dangkal dan sudut 'ang
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
32/53
tertutup baik sebagian ataupun seluruhn'a, iris men)nj)l ke anteri)r dan
tidak seragam saat diiluminasi.
?ambar . Pemeriksaan edalaman *=A
5 Slit 9ampedalaman sentral dan peri>er dari *=A harus die6aluasi dengan ketebalan
dari k)rnea.*=A 'ang memiliki kedalam kurang dari 2 kali ketebalan
k)rnea pada bagian sentral disertai kedalam bagian peri>er kurang dari
ketebalan k)rnea memberikan kesan sudut 'ang sempit. ?)ni)sk)pi
penting dilakukan untuk e6aluasi selanjutn'a. Untuk e6aluasi kedalaman
dari *=A dengan pemeriksaan slit lamp bi)mi)+r)s+)p, pengaturan +aha'a
'ang sempit dipilih. *aha'a harus mengenai mata pada sudut penglihatan
'ang sempit dari garis +aha'a pemeriksa.Alat untuk imaging dari segmen
anteri)r telah tersedia %;isante =*T, eiss& men'ediakan gambaran
t)m)gra>i dari *=A dan ukurann'a.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
33/53
?ambar .8 6aluasi edalaman *=A dengan Slit 9amp
5 ?)ni)sk)pi
Sudut dari *=A die6aluasi dengan g)ni)sk)p 'ang diletakkan se+ra
langsung pada k)rnea. ?)ni)sk)pi dapat membedakan beberapa
k)ndisi:
Sudut terbuka : glauk)ma sudut terbuka
Sudut tertutup : glauk)ma su>ut tertutup Akses sudut men'empit : k)n>igurasi dengan risik) glauk)ma akut
sudut tertutup
Sudut ter)klusi : glauk)ma sekunder sudut tertutup, sebagai +)nt)h
disebabkan ne)6askularisasi pada rube)sis iridis. Sudut terbuka tetapi disertai dep)sit sel in>lamasi, eritr)sit atau
pigmen pada jalinan trabekular : glauk)ma sekunder sudut terbuka
?)ni)sk)pi merupakan pemeriksaan pilihan untuk mengidenti>ikasi
bentuk respekti> dari glauk)ma.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
34/53
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
35/53
?ambar .!0 ?)ni)sk)pi
5 Pengukuran Tekanan Intra)kular
Palpasi Perbandingan palpasi dari kedua b)la mata merupakan
pemeriksaan aal 'ang dapat mendeteksi peningkatan tekanan
intra)kular. @ika pemeriksa dapat memasukkan b)la mata dimana
pada saat palpasi ber>luktuasi, tekanan kurang dari 0 mm(g. -)la
mata 'ang tidak berpegas tetapi keras seperti batu merupakan tanda
tekanann'a sekitar "050 mm(g %glauk)ma akut sudut tertutup&.
?ambar .3 Pengukuran Tekanan Intra)kular dengan Palpasi
T)n)metri S+hi)t
Pemeriksaan ini mengukur derajat dari k)rnea 'ang dapat
diindentasi pada p)sisi pasien supine. Semakin rendah tekanan
intra)kular, semakin dalam pin t)n)metri 'ang masuk dan semakin
besar jarak dari jarum bergerak. T)n)metri indentasi sering
memberikan hasil 'ang tidak tepat. Sebagai +)nt)hn'a kekakuan
dari sklera berkurang pada mata mi)p dimana akan men'ebabkan
pin dari t)n)meter masuk lebih dalam. =leh karena itu t)n)metri
indentasi telah digantikan )leh t)n)metri applanasi.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
36/53
?ambar .!! Pemeriksaan T)n)metri S+hi)t
T)n)metri Applanasi
Met)de ini merupakan met)de 'ang paling sering dilakukan untuk
mengukur tekanan intra)kular. Pemeriksaan ini memungkinkan
pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan pada p)sisi pasien duduk
dalam beberapa detik %met)de ?)ldmanns&. Atau p)sisi supine
% met)de $raegers&. T)n)meter dengan ujung 'ang datar memiliki
diameter 2.0" mm untuk applanasi pada k)rnea diatas area 'ang
sesuai %,2/ mm& . Met)de ini dapat mengeliminasi kekakuan dari
sklera 'ang merupakan sumber dari kesalahan .
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
37/53
?ambar .! Pemeriksaan T)n)metri Applanasi ?)ldmann
T)n)metri pneumatik n)n k)ntak
T)n)meter elektr)nik menembakkan udara 2ms se+ara langsung ke
k)rnea. T)n)meter merekam de>leksi dari k)rnea dan
mengkalkulasi tekanan intra)kular.
euntungan : tidak memerlukan penggunaan anestesi t)pikal,
pengukuran tanpa k)ntak mengurangi risik) in>eksi %dapat
dilakukan pengukuran pada keadaan k)njungti6itis&.
erugian : kalibrasi sulit, pengukuran 'ang tepat han'a dapat
dilakukan sdiantara tekanan 'ang rendah dan sedang, tidak bisa
digunakan bila terdapat skar pada k)rnea, pemeriksaan tidak
n'aman untuk pasien, aliran udara besar, peralatan lebih mahal
dibandingkan t)n)meter applanasi.
ur6a Pengukaran tekanan 4 jam
Pengukuran dilakukan untuk menganalisis >luktuasi dari tekanan
sepanjang 4 jam pada pasien dengan suspek glauk)ma.
Pengukuran single dapat tidak representati6. (an'a kur6a 4 jam
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
38/53
'ang men'ediakan in>)rmasi 'ang tepat mengenai tingkat tekanan.
Tekanan inta)kular ber>luktuasi pada gambaran ritmis.Anga
tertinggi seringn'a timbul pada malam hari atau aal pagi hari.
Pada pasien n)rmal, >luktuasi dari tekanan intra)kular jarang
melebihi 45" mm(g. Tekanan diukur pada pukul 0".00 pagi hari
dan pukul 0".00 s)re hari, 03.00 malam hari dan tengah malam.
ur6a tekanan 4 jam dari pasien raat jalan tanpa pengukuran
aktu malam hari dan aal pagi hari hasiln'a kurang tepat.
?ambar .!2 ur6a Tekanan 4 @am
=>talm)sk)p
$iskus aEue)us memiliki indentasi 'ang disebut )ptikus +up.Pada
keadaan peningkatan tekanan intra)kular 'ang persisten, )ptikus+up menjadi membesar dan dapat die6aluasi dengan )>talm)sk)p.
Pemeriksaan stere)sk)pik dari diskus aEue)us melalui slit lamp
bi)mi+r)s+)pe di+)ba dengan lensa k)ntak memberikan gambaran
2 dimensi. =ptikus +up dapat diperiksa stere)sk)p dengan pupil
'ang dilatasi. Ner6us )ptikusus memurapakan Oglauk)ma
mem)r'. 6aluasi struktur ini akan memberikan in>)rmasi pada
pemeriksa keruasakan akibat glauk)ma terjadi dan berapa jauh
kerusakan tersebut.
=ptikus +up n)rmal, anat)mi n)rmal dapat berbeda jauh. =ptikus
+up besar 'ang n)rmal selalu bulat dan el)ngasi 6ertikal dari
)ptikus +up didapatkan pada mata dengan glauk)ma.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
39/53
Pengukuran diskus aEue)us, area diskus aEue)us, )ptikusus +up dan
pinggiran neur)retinal %jaringan 6ital diskus aEue)us& dapat diukur
dengan planimetri pada gambaran dimensi dari ner6us )ptikusus.
?ambar .!" $iskus AEue)us N)rmal
Perubahan glauk)mat)sa pada ner6us )ptikus, glauk)ma
menimbulkan perubahan tipikal pada bentuk dari )ptikusus +up.
erusakan pr)gresi> dari serabut sara>, jaringan >ibr)sa dan
6askular, serta jaringan glial akan di)bser6asi. Atr)>i jaringan ini
akan men'ebabkan peningkatan pada ukuran dari )ptikus +up dan
rna diskus aEue)us menjadi pu+at. Perubahan pr)gresi> dari
diskus aEue)us pada glauk)ma berhubungan dekat dengan
peningkatan de>ek dari lapang pandang.
?ambar . ! 9esi ?lauk)mat)sa pada Ner6us =ptikusus
Tes 9apang Pandang$eteksi glauk)ma sedini mungkin memerlukan d)kumentasi
gangguan lapang pandang pada stadium sedini mungkin. Seperti
telah diketahui baha gangguan lapang pandang pada glauk)ma
bermani>estasi pada aaln'a di daerah lapang pandang superi)r
para+ental nasal atau jarangn'a pada lapang pandang in>eri)r,
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
40/53
dimana sk)t)ma relati> nantin'a akan berkembang menjadi sk)t)ma
abs)lut. ?angguan lapangan pandang akibat glauk)ma terutama
mengenai 20Q lapang pandang bagian tengah.elainan pandang
pada glauk)ma 'aitu terjadin'a pelebaran blind sp)t dan perubahan
s+)t)ma menjadi b'errum, kemudian jadi ar+uata dan berakhir
dengan pembentukan ring, serta terdapatn'a seidel sign
Computerized static perimetry %pengukuran sensiti6itas untuk
membedakan +aha'a&pemeriksaan utama dibandingkan met)de
kinetik dalam mendeteksi gangguan lapang pandang stadium aal.
5 Tes pr)6)kasi, dilakukan pada keadaan 'ang meragukan.
Tes 'ang dilakukan : tes kamar gelap, tes midriasis, tes memba+a,
tes bersujud %pr)ne test&. Untuk glauk)ma sudut tertutup, 'ang
umum dilakukan adalah tes kamar gelap %karena pupil akan
midriasis dan pada sudut bilik mata 'ang sempit, ini akan
men'ebabkan tertutupn'a sudut bilik mata&. *aran'a adalah ukur
TI= aal, kemudian pasien masuk kamar gelap selama "0530
menit. Ukur segera TI= n'a. enaikan R8 mm(g, tes pr)6)kasi %C&
4. Pen$batan
Prinsip dari peng)batan glauk)ma 'aitu untuk mengurangi pr)duksi hum)r
aEue)us dan meningkatkan sekresi dari hum)r aEue)us sehingga dapat menurunkan
tekanan intra )kuler.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
41/53
?ambar .!3 Pilihan Terapi Medikament)sa untuk ?lauk)ma
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
42/53
KATARAK
I.- !e&inisi
atarak merupakan abn)rmalitas pada lensa mata berupa kekeruhan lensa
'ang men'ebabkan tajam penglihatan penderita berkurang. atarak lebih sering
dijumpai pada )rang tua, dan merupakan pen'ebab kebutaan n)m)r ! di seluruh
dunia. Penuaan merupakan pen'ebab katarak 'ang terban'ak, tetapi ban'ak juga
>a+t)r lain 'ang mungkin terlibat, antara lain : trauma, t)ksin, pen'akit sistemik
%mis diabetes&, mer)k)k, dan herediter. ata katarak berasal dari unani
!katarraktes" 'ang berarti air terjun.. atarak bisa terjadi akibat hidrasi
%penambahan +airan& lensa, denaturasi pr)tein lensa, dan pr)ses penuaan.
ekeruhan pada katarak umumn'a mulai tampak ke+il dan terl)kalisasi, namun
akhirn'a seluruh lensa akan mengalami kekeruhan dimana kekeruhann'a biasaterjadi mengenai dua mata dan berjalan pr)gresi> ataupun dapat tidak mengalami
perubahan dalam aktu 'ang lama.
I. "/idemi$l$i
atarak ter+atat sebagai pen'akit kebutaan n)m)r satu di dunia dengan
angka /!7 men'ebabkan kasus kebutaan di seluruh dunia. Seiring dengan
meningkatn'a angka harapan hidup, maka meningkat pula jumlah )rang 'ang
mengalami katarak. 9ebih dari 307 kejadian katarak merupakan katarak senilis.
atarak biasan'a ditemukan pada pasien di atas umur /0 tahun, dimana /07 terjadi
pada usia "/ J 4 tahun dan
sekitar 07 pada pasien di atas
0 tahun. Perkiraan
insiden katarak adalah satu diantara !.000 )rang setiap
tahunn'a terdapat
se)rang penderita
baru. Penduduk Ind)nesia
juga memiliki
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
43/53
ke+enderungan menderita katarak !/ tahun lebih +epat dibandingkan penduduk di
daerah subtr)pis,
I.0 "ti$l$i dan #akt$r Risik$
5 -ahan t)ksik khusus % kimia dan >isik &. era+unan beberapa jenis )bat dapat
menimbulkan katarak seperti : eserin % 0,/ J 0,/7&, k)rtik)ster)id, erg)t dan
antik)linesterase t)pikal.
5 Pen'akit predisp)sisi baik dari pen'akit sistemik maupun metab)lik seperti
diabetes mellitus, hip)kalsemia, galakt)semi, dan distr)>i mi)t)nik.
5 ?enetik dan gangguan perkembangan
5 In>eksi 6irus di masa pertumbuhan janin
5 Pr)ses degenerasi %usia tua&5 Trauma seperti ditusuk ataupun serangan listrik
5 Akibat sekunder seperti u6eitis anteri)r kr)nis, radiasi i)n, tum)r, glauk)ma akut
%glauk)ma >le+ken& ataupun pen'akit mata degenerati> seperti retinitis
pigment)sa.
I.1 %e*ala dan Tanda Klinis
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
44/53
?ejala klinis dari katarak adalah adan'a penurunan penglihatan atau
penglihatan kabur 'ang berjalan lambat namun pr)gresi> 'ang biasan'a berlangsung
beberapa bulan sampai tahun, dan mengenai satu atau kedua mata. ilatan +aha'a
juga menjadi salah satu gejala 'ang terjadi terutama saat berkendara di malam hari.
Mudah merasa silau dan penglihatan ganda juga menjadi salah satu gejala 'ang
biasan'a terjadi. arakteristik dari katarak 'ang berbeda J beda juga mempengaruhi
gejala 'ang timbul.
!. Silau, Pasien katarak sering mengeluh silau, 'ang bisa ber6ariasi keparahann'a mulai
dari penurunan sensiti6itas k)ntras dalam lingkungan 'ang teranghingga silau pada saat
siang hari atau seaktu melihat lampu m)bil atauk)ndisi serupa di malam hari.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
45/53
. $ipl)pia m)n)kular atau p)l'pia terkadang, perubahan nuklear terletak pada lapisan
dalam nukleus lensa, men'ebabkan daerah pembiasan multipel di tengah lensa. $aerah
ini dapat dilihat dengan re>leks merah retin)sk)pi atau )>talm)sk)pi direk. Tipe katarak
ini kadang5kadang men'ebabkan dipl)pia m)n)kular atau p)l'pia. (al ini bisa terjadi
pada beberapa pasien )leh karena terpe+ahn'a sinar putih menjadi spektrum arna )leh
karena meningkatn'a kandungan air dalam lensa.
2. $ist)rsi katarak dapat men'ebabkan garis lurus kelihatan bergel)mbang, sering
dijumpai pada stadium aal katarak.
4. Penurunan tajam penglihatan pada katarak men'ebabkan penurunan penglihatan
pr)gresi> tanpa rasa n'eri. Umumn'a pasien katarak men+eritakan ria'at klinisn'a
langsung tepat sasaran, dan pasien men+eritakan kepada d)kter mata, akti6itas apa saja
'ang terganggu. $alam situasi lain, pasien han'a men'adari adan'a gangguan
penglihatan setelah dilakukan pemeriksaan. Setiap tipe katarak biasan'a mempun'ai
gejala gangguan penglihatan 'ang berbeda5beda, tergantung pada +aha'a, ukuran pupil
dan derajat mi)pia. Setelah didapat ria'at pen'akit, maka pasien harus dilakukan
pemeriksaan penglihatan lengkap, dimulai dengan re>raksi. Perkembangan katarak
nuklear skler)tik dapat meningkatkan di)ptri lensa, sehingga terjadi mi)pia ringan
hingga sedang.
/. M')pi+ shi>t, Perkembangan katarak dapat terjadi peningkatan di)ptri kekuatan lensa,
'ang umumn'a men'ebabkan mi)pia ringan atau sedang. Umumn'a, pematangan
katarak nuklear ditandai dengan kembalin'a penglihatan dekat )leh karena
meningkatn'a mi)pia akibat peningkatan kekuatan re>rakti> lensa nuklear skler)tik,
sehingga ka+amata ba+a atau bi>)kal tidak diperlukan lagi.
Perubahan ini disebut se+)nd sight
Namun, seiring dengan perubahankualitas )ptikal lensa, keuntungan tersebut akhirn'a
hilang juga.
I.2 Pat$enesis
9ensa mata mempun'ai bagian 'ang disebut pembungkus lensa atau kapsul
lensa, k)rteks lensa 'ang terletak antara nukleus lensa atau inti lensa dengan kapsul
lensa. Pada anak dan remaja, nukleus bersi>at lembek sedang pada )rang tua
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
46/53
nukleus ini menjadi keras. -ertambah tuan'a sese)rang membuat lensa mata
menjadi kekurangan air dan menjadi lebih padat. 9ensa akan menjadi keras pada
bagian tengahn'a, sehingga kemampuann'a mem>)kuskan benda dekat berkurang,
lensa mulai mengeruh, keadaan ini akan berkembang dengan bertambah beratn'a
katarak.
Selain itu, )ksidasi dari pr)tein lensa juga merupakan salah satu >akt)r
penting. Serat5serat pr)tein 'ang halus 'ang membentuk lensa internal itu sendiri
bersi>at bening. ebeningan lensa se+ara keseluruhan bergantung pada keseragaman
penampang dari serat5serat ini serta keteraturan dan kesejajaran letakn'a di dalam
lensa. etika pr)tein rusak, keseragaman struktur ini menghilang dan serat5serat
bukann'a meneruskan +aha'a se+ara merata, tetapi men'ebabkan +aha'a terpen+ar
dan bahkan terpantul. (asiln'a adalah lensa tampak mengeruh dan terjadilah
penurunan penglihatan.
I.3 Klasi&ikasi
lasi>ikasi katarak berdasarkan usia terbagi menjadi :5 atarak k)ngenital : katarak 'ang sudah terlihat pada usia di baah ! tahun
5 atarak ju6enil : atarak 'ang terjadi sesudah usia ! tahun
5 atarak senilis : atarak setelah usia /0 tahun
atarak berdasarkan tempat terjadi %m)r>)l)gi&:
5 atarak inti %nu+lear& : l)kasi terletak pada nukleus atau bagian tengah lensa5 atarak k)rtikal : biasan'a di k)rteks dan kekeruhan mulai dari tepi lensa dan
berjalan ke tengah sehingga menganggu penglihatan
5 atarak subkapsular %anteri)r dan p)steri)r& : dimulai dengan kekeruhan ke+il di
baah kapsul lensa, tepat pada lajur jalan sinar masuk
atarak berdasarkan stadium kematangan 1 >ase perkembangann'a :
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
47/53
5 atarak insipien : kekeruhan mulai dari tepi ekuat)r berbentuk jeriji menuju
k)rteks anteri)r dan p)steri)r 5 atarak Imatur : sebagian lensa keruh
5 atarak matur : pada seluruh masa lensa
5 atarak hipermatur : mengalami pr)ses degenerasi lebih lanjut, dapat menjadi
keras atau lembek dan men+air
9ain J lain :
5 atarak rubela : rubela pada ibu men'ebabkan katarak pada lensa >etus
5 atarak k)mplikata : katarak akibat pen'akit mata lain seperti radang, dan pr)ses
degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigment)sa, glauk)ma, tum)r intra
)kular, iskemia )kular, nekr)sis anteri)r segmen, bu>talm)s, akibat trauma dan
pas+a bedah mata.5 atarak diabetes : katarak 'ang terjadi akibat adan'a pen'akit diabetes mellitus
5 atarak sekunder : akibat terbentukn'a jaringan >ibr)sis pada sisa lensa 'ang
tertinggal pas+a )perasi katarak.5 atarak traumatik : akibat trauma
I.4 Katarak Senilis
atarak senilis adalah semua kekeruhan lensa 'ang terdapat pada usia lanjut,
'aitu usia diatas /0 tahun dengan pen'ebab 'ang tidak diketahui pasti. Adapun
perubahan lensa pada usia lanjut :
!. apsula& Menebal dan kurang elastis %!14 dibanding anak&.
b& Mulai presbi)pia
+& -entuk lamel kapsul berkurang atau kabur.d& Terlihat bahan granular
. pitel J makin tipis
a& Sel epitel %germinati>& pada eEuat)r bertambah besar dan berat.
b& -engkak dan 6aku)lisasi mit)k)ndria 'ang n'ata.2. Serat lensa :
a& 9ebih irregular
b& Pada k)rteks jelas kerusakan serat sel.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
48/53
+& -r)n s+ler)ti+ nu+leus, sinar ultra6i)let lama kelamaan merubah
pr)tein nukleus %histidin, tript)>an, meti)nin, sistein, tir)sin& lensa, sedang arna
+)klat pr)tein lensa nukleus mengandung histidin dan tript)>an dibanding
n)rmal.
d& )rteks tidak berarna karena:5 adar asam ask)rbat tinggi dan menghalangi >)t))ksidasi.
5 Sinar tidak ban'ak mengubah pr)tein pada serat muda.
atarak senil biasan'a berkembang lambat selama beberapa tahun,
kekeruhan lensa dengan nukleus 'ang mengeras akibat usia lanjut 'ang biasan'a
mulai terjadi pada usia lebih dari "0 tahun. atarak senil se+ara klinik dikenal
empat stadium 'aitu: insipien, intumesen, imatur, matur, hipermatur m)rgagni.
Perbedaan Stadium atarak Senil
Insi/ien Imatur ,atur 5i/ermatur
ekeruhan #ingan Sebagian Seluruh Masi>
*airan 9ensa N)rmal-ertambah %
air masuk& N)rmal
-erkurang %air C
masa lensa keluar&
Iris N)rmal Terd)r)ng N)rmal Tremulans-ilik Mata
$epan N)rmal $angkal N)rmal $alam
Sudut -ilik
Mata N)rmal Sempit N)rmal Terbuka
Shad) Test Negati> P)siti> Negati> Pseud)p)siti>
Pen'ulit 5 ?lauk)ma 5 U6eitisC?lauk)ma
Katarak Insi/ien. Pada stadium ini akan terlihat hal5hal berikut: ekeruhan
mulai dari tepi ekuat)r berbentuk jeriji menuju k)rteks anteri)r dan p)steri)r % katarak k)rtikal &. ;aku)l
mulai terlihat di dalam
k)rteks.
atarak subkapsular
p)steri)r, kekeruhan mulai
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
49/53
terlihat anteri)r subkapsular p)steri)r, +elah terbentuk antara serat lensa dan dan
k)rteks berisi jaringan degenerati> %benda M)rgagni& pada katarak insipien.
ekeruhan ini dapat menimbulkan p)li)pia )leh karena indeks re>raksi 'ang tidak
sama pada semua bagian lensa. -entuk ini kadang5kadang menetap untuk aktu
'ang lama.
Katarak Intumesen. ekeruhan
lensa disertai pembengkakan lensa
akibat lensa degenerati> 'ang men'erap
air. Masukn'a air ke dalam +elah lensa
disertai pembengkakan lensa menjadi
bengkak dan besar 'ang akan
mend)r)ng iris sehingga bilik mata
menjadi dangkal dibanding dengan
keadaan n)rmal. Pen+embungan lensa ini akan dapat memberikan pen'ulit
glauk)ma. atarak intumesen biasan'a terjadi pada katarak 'ang berjalan +epat dan
mengakibatkan mi)pia lentikular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi k)rteks
sehingga akan men+embung dan da'a biasn'a akan bertambah, 'ang memberikan
mi)pisasi. Pada pemeriksaan slitlamp terlihat 6aku)l pada lensa disertai peregangan
jarak lamel serat lensa.
Katarak Imatur. Sebagian lensa keruh atau katarak. atarak 'ang belum
mengenai seluruh lapis lensa. Pada katarak imatur akan dapat bertambah 6)lume
lensa akibat meningkatn'a tekanan )sm)tik bahan lensa 'ang degenerati>. Pada
keadaan lensa men+embung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga
terjadi glauk)ma sekunder.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
50/53
Katarak ,atur. Pada keadaan matur kekeruhan telah mengenai seluruh
masa lensa. ekeruhan ini bisa terjadi akibat dep)sisi i)n *a 'ang men'eluruh. -ila
katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan maka +airan lensa akan keluar,
sehingga lensa kembali pada ukuran 'ang n)rmal. Akan terjadi kekeruhan seluruh
lensa 'ang bila mana akan mengakibatkan kalsi>ikasi lensa. -ilik mata depan akan
berukuran kedalaman n)rmal kembali, tidak terdapat ba'angan iris pada lensa 'ang
keruh, sehingga uji ba'angan iris negati>.
Katarak 5i/ermatur. atarak hipermatur adalah katarak 'ang mengalami
pr)ses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan men+air. Masa lensa
'ang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi menge+il,
berarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan lipatan
kapsul lensa. adang5kadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan
)nula inn menjadi kend)r. -ila pr)ses katarak berjalan lanjut disertai dengan
kapsul 'ang tebal maka k)rteks 'ang berdegenerasi dan +air tidak dapat keluar,
maka k)rteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekant)ng susu disertai dengan
nukleus 'ang terbenam di dalam k)rteks lensa karena lebih berat. eadaan ini
disebut katarak ,$rani.
Peng)batan terhadap katarak adalah dengan pembedahan. Pembedahan
dilakukan apabila tajam penglihatan sudah menurun sehingga menganggu pekerjaan
atau bila katarak ini telah menimbulkan pen'ulit seperti glauk)ma dan u6eitis.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
51/53
Indikasi dilakukan bedah katarak adalah :
!. Indikasi medis : apabila terjadi k)mplikasi seperti u6eitis dan glauk)ma. Meningkatkan >ungsi penglihatan
2. Indikasi k)smetik : katarak diangkat agar leuk)ria hilang
-eberapa tekhnik ekstraksi katarak, 'aitu :!. Tekhnik ekstraksi katarak ekstra kapsular dengan lensa intra)kular %insisi
men+apai !0 dengan / J jahitan&. Manual insisi ke+il % SI*S, small incision cataract surgery) : Insisi
dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi ber6ariasi dari /58 mm, tanpa jahitan,
Penutupan luka insisi terjadi dengan sendirin'a %sel>5sealing&. Teknik )perasi ini
dapat dilakukan pada stadium katarak immatur, matur, dan h'permatur
2.
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
52/53
!A#TAR PUSTAKA
!. hurana, A.. 00. *)mprehensi6e )phthalm)l)g', 4 editi)n , Ne $elhi, NeAgeInternati)nalPublishers, hal : 0/54!.
. ;aughan, $.?. Asbur', T. #i)dan56a, P. 00. ?eneral )phthalm)l)g', edisi !,
united kingd)m, M* gra hill, , hal : 4454/.2. Il'as, Sidartha, dkk. , 00. ?lauk)ma. dalam: Ilmu Pen'akit Mata, edisi 2, @akarta:
-alai Penerbit
-
8/18/2019 Case Jes Kla Sha (Final)
53/53
4. anski @@, -)ling -. 0!!. *lini+al )phthalm)l)g', edisi , united kingd)m,
else6ier./. ?erstenblith AT, #abin)it MP. 0!!. The ills e'e manual : )>>i+e and
emergen+' r))m diagn)sis and treatment )> e'e disease.edisi ". 9ippin+)tt illiams
ilkins.