Download - case report tifoid dimas.doc
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
1/27
BAB I
ILUSTRASI KASUS
I. Identitas
Identitas Pasien Nama : An. S
Umur : 10 TahunJenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No. Medrek : !"1
Alamat : Pameuntasan #T$#% &$&' Ke(.)i*ide+ Ka,.-andungTanggal Masuk #S : &" Mei &01
Tanggal Pemeriksaan : 01 Juni &01
II. Anamnesa/ilakukan se(ara autoanamnesis dan aloanamnesis kepada i,u pasien pada tanggal
Maret &01 di #uang Melati #SU/ Soreang.
Keluhan Utama
/emam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien diantar ke I/ #SU/ Soreang dengan keluhan demam +ang dirasakan
se2ak 1 minggu se,elum masuk rumah sakit naik turun terutama meningkat pada
malam hari. Keluhan disertai dengan mual tanpa di sertai muntah' ,atuk namun tidak
,erdahak' pilek dengan se(ret ,er*arna putih ,ening' sakit kepala' dan ,adan +ang
terasa lemas dan lesu serta na3su makan +ang ,erkurang. Mimisan dan gusi ,erdarah
disangkal. Pasien mengatakan -A- terakhir pada tanggal 1 hari se,elum masuk
rumah sakit. -AK normal tidak ada kelainan. I,u pasien mengatakan ,ah*a pasien
sering 2a2an makanan di luar rumah. #i*a2at imunisasi lengkap' ri*a+at kontak
dengan penderita T- disangkal' dan ri*a+at alergi terhadap o,at4o,atan di sangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien ,elum pernah mengalami hal +ang serupa.
Riwayat Penyakit Keluarga (dan lingkungan)
/ikatakan terdapat tetangga pasien +ang mengalami pen+akit +ang mirip dengan
pasien.
Riwayat Tumuh Kemang
1
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
2/27
Menurut i,u pasien perkem,angan anak sama dengan anak anak seusian+a.
III. Pemeriksaan !isik 5Tanggal &" Mei &016
Tanda 7ital :Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : )ompos Mentis
Tekanan /arah : 110$80 mm9g Nadi : "0 $menit' reguler
Suhu : !'0 )
#espirasi : & $menit
Status i;i:
Umur : 10 tahun
-- : &1 kgT- : 1& (m
-MI < 1!. < = 54&6 S/
U 10 tahuni;i Kurang
Status eneralis:
Kepala : Normo(ephal
Mata
4 Kon2ungti>a : Anemis 54$46
4 Sklera : Ikterik 54$46
4 Pupil : -ulat' isokor ! mm$ ! mmƟ4 #)?$#)T? : @$@
Telinga : Sekret 4$4
9idung : Sekret 4$4' P)9 546
Mulut : P) 546' Tonsil T14T1
?eher : K- tidak tera,a mem,esar' retraksi suprasternal 546
Thoraks
4 Paru : Inspeksi : -entuk dan gerakan dada simetris kanan dan
kiri' retraksi interkostal 546
Palpasi : Bremitus >okal kanan < kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : 7-S kanan < kiri' ronkhi4$4' *hee;ing 4$4
slem 4$4
2
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
3/27
4 Jantung : Inspeksi : I(tus (ordis tidak terlihat
Palpasi : I(tus (ordis tera,a di I)S 7 linea mid(la>i(ula
sinistra
Perkusi : -atas 2antung kanan : I)S 7 linea sternalis
dekstra
-atas 2antung kiri : I)S I7 I 2ari medial ?M)S
Auskultasi : -un+i 2antung murni reguler' gallop 546'
murmur 546
A,domen : Inspeksi : /atar' retraksi epigastrium 546
Palpasi : ?em,ut' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'
konsistensi ken+al' n+eri tekan 546' lien tidak
tera,a mem,esar' n+eri tekan epigastrium 546
Perkusi : Timpani di seluruh lapang a,domen
Auskultasi : -ising usus 5@6 normal.
Ckstremitas : Akral hangat' )apillar+ #e3ill Time = & detik.
I". Pemeriksaan Penun#ang
9ematologi
/arah #utin 5&" Mei &016
9emoglo,in : 11.0 g$dl9ematokrit : !& D
?eukosit : .!00$mm!
Trom,osit : 1E.000$mm!
Imunoserologi %idal 5&" Mei &016
S. Ty$hi%& ' *+,
S. Paraty$hi%A& ' *+,
S. Paraty$hi%B& ' *+,
S. Paraty$hi%-& ' *+,
S. Ty$hi% ' *+,
S. Paraty$hi%A ' *+,
S. Paraty$hi%B ' /,
3
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
4/27
S. Paraty$hi%- ' /,
". Diagn0sa Ker#a
/emam t+3oid
"I. Usulan Pemeriksaan4
"II. Tatalaksana
4 -ed rest
4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro6
4 P)T s+rup ! & (th4 )e3otaime ! 00 mg 5I76
"III. 1dukasi
4 Men2aga higienitas4 Pengolahan makanan +ang ,enar
4 Mem,uang tin2a di 2am,an +ang saniter
I2. Pr0gn0sis
Fuo ad >itam : du,ia ad ,onamFuo ad 3ungsionam : du,ia ad ,onam
Fuo ad sanationam : du,ia ad ,onam
2. !0ll0w U$
*, 3ei +,/
S : /emam 546 ' mual 546' muntah 546' n+eri perut 546' ,atuk 546' pilek 546' mual 546' muntah 546'
lemes 5@6' -A- 546' -AK 5@6 tidak ada kelainan' na3su makan menurun.
: Tekanan /arah : 100$0 mm9g
Nadi : 100$menit
Perna3asan : &$menit
Suhu : !'0)
Mata
4 Kon2ungti>a : Anemis 54$46
4 Sklera : Ikterik 54$46
4 Pupil : -ulat' isokor ! mm$ ! mmƟ4 #)?$#)T? : @$@
Telinga : Sekret 4$4
9idung : Sekret 4$4' P)9 546
4
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
5/27
Mulut : P) 546' Tonsil T14T1
?eher : K- tidak tera,a mem,esar' retraksi suprasternal 546
Thoraks
4 Paru : Inspeksi : -entuk dan gerakan dada simetris kiri dan
kanan' retraksi interkostal 546
Palpasi : Bremitus >okal kanan < kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : 7-S kanan < kiri' ronkhi4$4' *hee;ing 4$4
slem 4$4
4 Jantung : Inspeksi : I(tus (ordis tidak terlihat
Palpasi : I(tus (ordis tera,a di I)S 7 linea mid(la>i(ula
sinistraPerkusi : -atas 2antung kanan : I)S 7 linea sternalis
dekstra
-atas 2antung kiri : #I) I7 I 2ari medial ?M)S
Auskultasi : -un+i 2antung murni reguler' gallop 546'
murmur 546
A,domen : Inspeksi : /atar' retraksi epigastrium 546
Palpasi : Supel' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'
konsistensi ken+al' n+eri tekan 546' lien tidak
tera,a mem,esar' n+eri tekan epigastrium 5@6
Perkusi : Timpani di seluruh lapang a,domen
Auskultasi : -ising usus 5@6 normal.
Ckstremitas : Akral hangat' )apillar+ #e3ill Time = ! detik.
A : /emam Ti3oid
P : 4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro64 P)T s+rup ! & (th
4 )e3otaime ! 00 mg 5I76
4 T/ I
* 3ei +,/
5
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
6/27
S : /emam 546 ' mual 546' muntah 546' n+eri perut 546' ,atuk 546' pilek 546' mual 546' muntah 546'
lemes 5@6' -A- 546' -AK 5@6 tidak ada kelainan' na3su makan menurun.
: Tekanan /arah : 100$0 mm9g
Nadi : 100$menit
Perna3asan : !0$menit
Suhu : ! 0)
Mata
4 Kon2ungti>a : Anemis 54$46
4 Sklera : Ikterik 54$464 Pupil : -ulat' isokor ! mm$ ! mmƟ
4 #)?$#)T? : @$@
9idung : Sekret 4$4' P)9 546
Mulut : P) 546' Tonsil T14T1
?eher : K- tidak tera,a mem,esar' retraksi suprasternal 546
Thoraks
4 Paru : Inspeksi : -entuk dan gerakan dada simetris kiri dankanan' retraksi interkostal 546
Palpasi : Bremitus >okal kanan < kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : 7-S kanan < kiri' ronkhi4$4' *hee;ing 4$4
slem 4$4
4 Jantung : Inspeksi : I(tus (ordis tidak terlihat
Palpasi : I(tus (ordis tera,a di I)S 7 linea mid(la>i(ula
sinistra
Perkusi : -atas 2antung kanan : I)S 7 linea sternalis
dekstra
-atas 2antung kiri : #I) I7 I 2ari medial ?M)S
Auskultasi : -un+i 2antung murni reguler' gallop 546'
murmur 546
A,domen : Inspeksi : /atar' retraksi epigastrium 546
Palpasi : Supel' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'
6
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
7/27
konsistensi ken+al' permukaan rata' n+eri tekan
5@6' lien tidak
tera,a mem,esar' n+eri tekan epigastrium 5@6
Perkusi : Timpani di seluruh lapang a,domen
Auskultasi : -ising usus 5@6 normal.
Ckstremitas : Akral hangat' )apillar+ #e3ill Time = & detik.
A : /emam Ti3oid
P : 4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro6
4 P)T s+rup ! & (th4 )e3otaime ! 800 mg 5I76
4 T/ I
, 4uni +,/
S : /emam 546 ' mual 546' muntah 546' n+eri perut 546' ,atuk 546' pilek 546' mual 546' muntah 546'
lemes 5@6' -A- 546' -AK 5@6 tidak ada kelainan' na3su makan menurun.
: Tekanan /arah : 110$80 mm9g
Nadi : E$menit
Perna3asan : !0$menit
Suhu : !'E0)
Mata
4 Kon2ungti>a : Anemis 54$464 Sklera : Ikterik 54$46
9idung : Sekret 4$4' P)9 546
Mulut : P) 546'
?eher : K- tidak tera,a mem,esar' retraksi suprasternal 546
Thoraks
4 Paru : -entuk dan gerakan dada simetris kiri dan
kanan' retraksi interkostal 546 7-S kanan < kiri' ronkhi4$4'
*hee;ing 4$4' slem 4$4
4 Jantung : -un+i 2antung murni reguler' gallop 546' murmur 546
A,domen : Inspeksi : /atar' retraksi epigastrium 546
Palpasi : Supel' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'
konsistensi ken+al' n+eri tekan 546' lien tidak
7
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
8/27
tera,a mem,esar' n+eri tekan epigastrium 546
Perkusi : Timpani di seluruh lapang a,domen
Auskultasi : -ising usus 5@6 normal.
Ckstremitas : Akral hangat' )apillar+ #e3ill Time = ! detik.
A : /emam Ti3oid
P : In3us #? &0 gtt$menit
)e3otaime ! 800 mg 5I76 stop
Para(etamol S+rup ! (th II 5,ila panas6
T/ 1
/ul(ola supp
)e3iime s+rup & )th II
)ek darah rutin ulang ,ila normal ,oleh pulang
9asil ?a,oratorium : 9, 11'1 g$d?' 9t !& D' ?eukosit .800 $mm!' Trom,osit
&1.000$mm!
BAB II
A5ALISA KASUS
. A$akah diagn0sis $ada $asien ini sudah te$at6
/iagnosis a*al pada pasien ini adalah : /emam t+3oid
Anamnesis :
4 Keluhan demam le,ih dari 1 minggu
8
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
9/27
4 /emam naik turun +ang terutama meningkat pada malam hari
4 Terdapat rasa mual ' sakit kepala' dan na3su makan menurun.
4 Terdapat sulit -A-
Pemeriksaan 3isik :
4 Pada palpasi a,domen tera,a lem,ut' hepar tera,a ! (m -A) tepi ta2am'
konsistensi ken+al' n+eri tekan 546' lien tidak tera,a mem,esar' n+eri tekan
epigastrium 5@6
Pemeriksaan penun2ang :
/arah #utin 5&" Mei &0169emoglo,in : 11.0 g$dl
9ematokrit : !& D
?eukosit : .!00$mm!
Trom,osit : 1E.000$mm!
Imunoserologi %idal 5&" Mei &016
S. Ty$hi%& ' *+,
S. Paraty$hi%A& ' *+,
S. Paraty$hi%B& ' *+,
S. Paraty$hi%-& ' *+,
S. Ty$hi% ' *+,
S. Paraty$hi%A ' *+,
S. Paraty$hi%B ' /,
S. Paraty$hi%- ' /,
Pada kasus ini' pasien sedang mengalami ge2ala pada periode inku,asi dari
demam ti3oid ,erupa demam. Penampilan demam pada kasus demam ti3oid
mempun+ai istilah khusus +aitu step-ladder temperature chart +ang ditandai
dengan demam tim,ul ti,a4ti,a' kemudian naik se(ara ,ertahap tiap harin+a dan
men(apai titik tertinggi pada akhir minggu pertama. /emam le,ih tinggi saat sore
dan malam hari di,andingkan dengan pagi harin+a.
Pada pasien ini 2uga ditemukan pertanda serologis +ang positi3 untuk ti3oid +aitu
titer S. t+phi ' 9' parat+phi A' -' )' dan A9 +ang men(apai 1$!&0 pada tes
*idal. %alaupun tes *idal memiliki rendahn+a sensiti>itas dan spesi3isitas serta
9
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
10/27
sulitn+a melakukan interpretasi hasil penegakan diagnosis demam ti3oid akan
tetapi hasil u2i %idal +ang positi3 akan memperkuat dugaan pada tersangka
penderita demam ti3oid.
Maka diagnosis pada pasien ini adalah Demam Ty$h0id.
+. A$akah tatalaksana $ada $asien ini sudah te$at6
Tatalaksana I/
4 -ed rest4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro6
4 P)T s+rup ! & (th
4 )e3otaime ! 00 mg 5I76
Tatalaksana ,angsal melati
4 In3us #? &0 gtt$menit 5in3us makro6
4 P)T s+rup ! & (th 5,ila panas64 )e3otaime ! 00 mg 5I76
4 T/ I
Pem,erian para(etamol pada pasien ini ditu2ukan se,agai penurun panas dengan dosis !1 per
oral dan di,erikan ketika panas. Pem,erian (e3otaime ! 00 mg 5I76 sudah sesuai dengan
dosis la;im o,at dan saat di,erikan anti,iotik panas ,adan turun *alaupun o,at penurun panas
telah di stop. Pem,erian (airan #? pada pasien ini ditu2ukan untuk pem,erian nutrisi agar
menghindari 3aktor pen+ulit karena pasien 2uga kehilangan na3su makan.
*. K0m$likasi a$a yang da$at timul $ada $asien ini6
Per3orasi usus +ang tim,ul ,iasan+a pada minggu ketiga atau setengahn+a dan ter2adi pada
,agian distal ileum. Peritonitis +ang ,iasan+a men+ertai per3orasi tetapi dapat ter2adi tanpa
per3orasi usus. T+phoid ense3alopati Merupakan komplikasi ti3oid dengan ge2ala dan tanda klinis
,erupa kesadaran menurun' ke2ang G ke2ang' muntah' demam tinggi' pemeriksaan otak dalam
,atas normal atau ,isa sampai ke meningitis.
7. Bagaimana $r0gn0sis $ada $asien ini6
/i negara ma2u' dengan terapi anti,iotik +ang adekuat' angka mortalitas =1D. /i negara
,erkem,ang' angka mortalitasn+a H 10D' ,iasan+a karena keterlam,atan diagnosis' pera*atan'
10
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
11/27
dan pengo,atan. Mun(uln+a komplikasi' seperti per3orasi gastrointestinal atau perdarahan he,at'
meningitis' endokarditis' dan pneumonia' mengaki,atkan mor,iditas dan mortalitas +ang tinggi.
BAB III
TI54AUA5 PUSTAKA
Demam Ti80id
.. De8inisi
/emam ti3oid 5ti3us a,dominalis' enteric fever 6 adalah pen+akit in3eksi akut +ang
,iasan+a terdapat pada saluran pen(ernaan dengan ge2ala demam +ang le,ih dari 8 hari'
gangguan pada saluran pen(ernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
.+. 1$idemi0l0gi
/emam ti3oid dan parati3oid merupakan salah satu pen+akit in3eksi endemik di Asia'
A3rika' Amerika ?atin Kari,ia dan (eania' termasuk Indonesia. Pen+akit ini tergolong
pen+akit menular +ang dapat men+erang ,an+ak orang melalui makanan dan minuman
+ang terkontaminasi. Insiden demam ti3oid di seluruh dunia menurut data pada tahun
&00& sekitar 1 2uta per tahun' 00.000 di antaran+a men+e,a,kan kematian. /i
Indonesia pre>alensi "1D kasus demam ti3oid ter2adi pada umur !41" tahun' ke2adian
11
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
12/27
meningkat setelah umur tahun. Ada dua sum,er penularan S.typhi : pasien +ang
menderita demam ti3oid dan +ang le,ih sering dari carrier +aitu orang +ang telah
sem,uh dari demam ti3oid namun masih mengeksresikan S. typhi dalam tin2a selama
le,ih dari satu tahun.
.*. 1ti0l0gi/emam ti3oid dise,a,kan oleh Salmonella typhi (S. typhi)' kuman ,er,entuk ,asil gram
negati3 ,erukuran &4 m 0.40'E m' ,ergerak dengan 3lagel peritrik' dan tidak
,erspora. Salmonella sp. tum,uh (epat dalam media +ang sederhana hampir tidak pernah
mem3ermentasi laktosa dan sukrosa' mem,entuk asam dan kadang gas dari glukosa dan
manosa' ,iasan+a memproduksi hidrogen sul3ide atau 9&S. Pada ,iakan agar kolonin+a
,esar ,ergaris tengah &4E milimeter' ,ulat agak (em,ung' 2ernih' smooth. Salmonella
typhi mempun+ai antigen somatik 56 +ang terdiri dari oligosakarida' 3lagelar antigen
596 +ang teridi dari protein dan en>elope antigen 57i6 +ang terdiri polisakarida. Kuman
ini mempun+ai makromolekular lipopolisakarida kompleks +ang mem,entuk lapisan
luar dari dinding sel +ang dinamakan endotoksin. Salmonella t+phi 2uga dapat
memperoleh plasmid 3a(tor4# +ang ,erikatan dengan resistensi terhadap multiple
anti,iotik. Kuman ini tum,uh dalam suasana aero, dan 3akultati3 anaero,. Kuman ini
mati pada suhu ) dan pada keadaan kering. /i dalam air dapat ,ertahan hidup selama
minggu dan hidup su,ur pada medium +ang mengandung garam empedu.
.7. Pat08isi0l0gi
Patogenesis demam ti3oid meli,atkan proses kompleks +ang mengikuti ingesti
organism' +aitu: 16 penempelan dan in>asi sel4 sel pada Pe+er Pat(h' &6 ,akteri ,ertahan
hidup dan ,ermultiplikasi dalam makro3ag Pe+er Pat(h' nodus lim3atikus mesenteri(a'
dan organ4 organ etra intestinal sistem retikuloendotelial !6 ,akteri ,ertahan hidup di
dalamaliran darah' 6 produksi enterotoksin +ang meningkatkan kadar (AMP di dalam
kripta usus dan meningkatkan permea,ilitas mem,rane usus sehingga men+e,a,kan
keluarn+a elektrolit dan air ke dalam lumen intestinal
Masukn+a kuman Salmonella t+phi dan Salmonella parat+phi ke dalam tu,uh
manusia ter2adi melalui makanan +ang terkontaminasi kuman. Se,agian kuman
dimusnahkan dalam lam,ung karena suasana asam di lam,ung 5p9 = &6 ,an+ak +ang
mati namun se,agian lolos masuk ke dalam usus dan ,erkem,ang ,iak dalam pe+er
12
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
13/27
pat(h dalam usus. Untuk diketahui' 2umlah kuman +ang masuk dan dapat men+e,a,kan
in3eksi minimal ,er2umlah 10 dan 2umlah ,isa sa2a meningkat ,ila keadaan lokal pada
lam,ung +ang menurun seperti aklorhidria' post gastrektomi' penggunaan o,at4 o,atan
seperti antasida' 9&4,loker' dan Proton Pump Inhi,itor.
-akteri +ang masih hidup akan men(apai usus halus tepatn+a di 2e2num dan ileum.
-ila respon imunitas humoral mukosa usus 5IgA6 kurang ,aik maka kuman akan
menem,us sel4 sel epitel 5sel4M merupakan selnepitel khusus +ang +ang melapisi Pe+er
Pat(h' merupakan port de entr+ dari kuman ini6 dan selan2utn+a ke lamina propria. /i
lamina propria kuman ,erkem,ang ,iak dan di3agosit oleh sel4 sel 3agosit terutama
makro3ag. Kuman dapat hidup dan ,erkem,ang ,iak di dalam makro3ag dan selan2utn+a
di,a*a ke peyer patch di ileum distal dan kemudian kelen2ar getah ,ening mesenterika.
Selan2utn+a melalui du(tus thora(i(us' kuman +ang terdapat dalam makro3ag ini masuk
ke dalam sirkulasi darah 5mengaki,atkan ,akteremia pertama +ang si3atn+a
asimtomatik6 dan men+e,ar ke seluruh organ #etikuloendotelial tu,uh terutama hati dan
?impa. /i organ4 organ #CS ini kuman meninggalkan sel4 sel 3agosit dan kemudian
,erkem,ang ,iak di luar sel atau ruang sinusoid dan selan2utn+a kem,ali masuk ke
sirkulasi sistemik +ang mengaki,atkan ,akteremia kedua dengan disertai tanda4 tanda
dan ge2ala in3eksi sistemik.
/i dalam hepar' kuman masuk ke dalam kandung empedu' ,erkem,ang ,iak' dan
,ersama (airan empedu diekskresikan se(ara intermittenL ke dalam lumen usus.
Se,agian kuman dikeluarkan ,ersama 3eses dan se,agian masuk lagi ke dalam sirkulasi
setelah menem,us usus. Proses +ang sama terulang kem,ali' ,erhu,ung makro3ag telah
terakti>asi dan hiperakti3 maka pada saat 3agositosis kuman Salmonella ter2adi ,e,erapa
pelepasan mediator in3lamasi +ang selan2utn+a akan menim,ulkan ge2ala reaksi
in3lamasi sistemik seperti demam' malaise' mialgia' sakit kepala' sakit perut' diare
diselingi konstipasi' sampai gangguan mental dalam hal ini adalah delirium. Pada anak4
anak gangguan mental ini ,iasan+a ter2adi se*aktu tidur ,erupa mengigau +ang ter2adi
dalam ! hari ,erturut4 turut.
/alam Pe+er Pat(h makro3ag hiperakti3 menim,ulkan reaksi hiperplasi 2aringan 5S.
t+phi intra makro3ag menginduksi reaksi hipersensiti>itas tipe lam,at' h+perplasia
2aringan dan nekrosis organ6. Perdarahan saluran (erna dapat ter2adi aki,at erosi
13
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
14/27
pem,uluh darah sekitar pe+er pat(h +ang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasi
aki,at akumulasi selselmononu(lear di dinding usus.
Proses patologis 2aringan lim3oid ini dapat ,erkem,ang hingga ke lapisan otot'
serosa usus' dan dapat mengaki,atkan per3orasi. Cndotoin dapat menempel di reseptor
sel endotel kapiler dengan aki,at tim,uln+a komplikasi seperti gangguan
neuropsikiatrik' kardio>askuler' respirasi' dan gangguan organ lainn+a. Peran endotoksin
dalam pathogenesis demam ti3oid tidak 2elas' hal terse,ut ter,ukti dengan tidak
terdeteksin+a endotoksin dalam sirkulasi penderita melalui pemeriksaan limulus. /iduga
endotoksin dari salmonella t+phi ini menstimulasi makro3ag di dalam hepar' lien' 3olikel
usus halus dan kelen2ar lim3e mesenterika untuk memproduksi sitokin dan ;at4 ;at lain.
Produk dari makro3ag inilah +ang dapat menim,ulkan kelainan anatomis seperti
nekrosis sel' sistem >askuler' +ang tidak sta,iil' demam' depresi sumsum tulang'
kelainan pada darah dan 2uga menstimulasi sistem imunologis.
-agan patomekanisme In3eksi Salmonella typhi :
14
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
15/27
.9 Sumer Penularan
1..1. Penderita /emam Ti3oid
Sum,er penularan +ang utama adalah penderita demam ti3oid' dimana indi>idu
terse,ut dapat mengeluarkan ,er2uta42uta kuman salmonella t+phi dalam 3esesn+a dan
3eses inilah +ang merupakan sum,er pen(emar untuk makanan dan minuman ,aik se(ara
langsung melalui tangan penderita maupun melalui lalat se,agai >ektor.
1..&. (arrier demam ti3oid
15
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
16/27
-er,eda dengan pen+akit in3eksi lain' penderita demam ti3oid *alaupun sudah
din+atakan sem,uh' mereka masih dapat menularkan pen+akitn+a ke orang lain. ,akteri
salmonella dapat ,ersem,un+i di kantung empedu dan ,akteri ini diekskresikan melaui
tin2a atau air seni tanpa menun2ukkan ge2ala klinis5(arrier6. )arrierini dapat ,erlangsung
(ukup lama' ,ahkan ada +ang sampai satu tahun atau ,ahkan seumur hidup.
/iantara demam ti3oi3 +ang sem,uh klinis' &0D diantaran+a masih ditemukan kuman
salmonella t+phi setelah & ,ulan dan 10D masih ditemukan pada ,ulan ke4! serta !D
masih ditemukan setelah 1 tahun. /ikenal ada & tipe (arrier demam ti3oid
a. (arrier (on>ales(ent 5,aru sem,uh klinis6 +aitu penderita +ang sedang dalam masa
pen+em,uhan masih mengeluarkan ,asil ti3oid dalam tin2an+a sampe ,ulan se2ak
terin3eksi
,. (arrier (hronis5menahun6 +aitu penderita +ang telah sem,uh' tetapi masihmengandung dan mengeluarkan organisme salmonella t+phi dalam tin2an+a sampai le,ih
dari satu tahun.
1..!. makanan dan minuman +ang terkontaminasi
Kuman salmonella t+phi masuk ke dalam tu,uh manusia melalui mulut
,ersamaan dengan makanan dan minuman +ang telah terkontaminasi oleh tin2a dan urin
dari penderita dan (arrier. Pen+e,aran ,akteri ke dalam makanan atau minuman ,isa
ter2adi aki,at pen(u(ian tangan +ang kurang ,ersih setelah ,uang air ,esar maupun
setelah ,uang air ke(il. /i ,e,erapa negara penularan ter2adi karena mengonsumsi
kerang4kerangan +ang ,erasal dari air ter(emar',uah4,uahan' sa+ur4sa+uran mentah.
?alat dapat 2uga ,erperan se,agai perantara penularan memindahkan mikroorganisme
dari tin2a ke makanan.
./. 3ani8estasi Klinis
1. Panas +ang makin tinggi terutama pada malam hari dan pagi hari' ,ila panas
sering disertai delirium' demam dapat ,ersi3at remitten dapat pula kontinua.
Suhu meningkat dan ,ertahap seperti tangga' men(apai pun(akn+a pada hari
ke ' dapat men(apai !"o 4 0o)
&. ?emah ,adan' n+eri kepala di 3rontal.!. Mual 4 anoreksia.
. angguan de3ekasi :
4 ,stipasi pada minggu I.
16
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
17/27
4 /iare pada minggu II 5peas soup diare6. Karena peradangan mukosa dari
usus' sering disertai dengan perdarahan dari selaput lendir usus' terutama
ileum.
. Insomnia.
. Muntah.8. N+eri perut.
E. Apatis$,ingung dapat diaki,atkan toksik men2adi delirium +ang akan men2adi
meningismus 5akhir minggu ke I6.". M+algi$atralgi.
10. -atuk.
11. Nadi ter2adi ,radi(ardi relati3 5normaln+a 3rekuensi nadi akan meningkat
se,an+ak 1E$menit pada setiap peningkatan suhu tu,uh se,an+ak 1o )' pada
demam t+poid den+ut nadi akan le,ih lam,at dari perhitungan +ang
seharusn+a6' hal ini dise,a,kan oleh karena e3ek endotoksin pada miokard.1&. ?idah' t+phoid tongue' dengan *arna lidah putih kotor ke(oklatan dengan
u2ung dan tepi hiperemis dan terdapat tremor.1!. Thoraks' paru4paru dapat ter2adi ,ron(hitis$pneumonia' pada umumn+a
,ersi3at tidak produkti3' ter2adi pada minggu ke II atau minggu ke III' +ang
dise,a,kan oleh pneumo(o((us atau +ang lainn+a.
1. A,domen' agak (em,ung dan meteorismus.
1. Splenomegali pada 80D dari kasus' dengan pera,aan keras' mulai tera,a
pada akhir minggu ke I sampai minggu ke III' akan tetapi dapat 2uga lunak
dan n+eri tekan positi3.&. 9epatomegali pada &D dari kasus' ter2adi pada minggu ke II sampai
dengan masa kon>alesens.
!. Kantung empedu' merupakan sum,er kuman +ang dapat tetap utuh' dapat
ter2adi kholesistitis akut terutama pada *anita tua dan gemuk. Karier sering
ter2adi pada penderita dengan kholesistitis kronik dan ,atu empedu.
Meteorismus' kita harus hati4hati untuk tanda per3orasi$adan+a perdarahan
pada usus.
. Peru,ahan ter2adi pada ,agian distal dari Ileum' Plaue pa+eri
menun2ukkan :
9iperplasti pada minggu ke I.
Nekrose pada minggu ke II. Ul(erasi pada minggu ke III.
Pen+em,uhan pada minggu ke
17
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
18/27
1. Kulit' #ose spot' adalah suatu rash +ang khas untuk tipoid' ter2adi pada akhir
minggu ke I sampai minggu ke III terutama pada dinding dada dan perut. 9al
ini ter2adi karena in3iltrasi oleh sel monosit pada u2ung4u2ung kapiler +ang
dise,a,kan oleh in3iltrasi kuman Salmonella t+phi pada kulit' +ang
men+e,a,kan ter2adin+a proses radang' sehingga ter2adi perem,esan dari sel
eritrosit' karena permea,ilitas kapiler meningkat.
1. in2al' karena &D 4 !0D dari penderita demam ti3oid mengeksresikan
Salmonella t+phi dalam air kemih pada stadium akut dari pen+akit' maka
dianggap ,ah*a gin2al sering ter2angkit. Tetapi kelainan gin2al +ang menetap
2arang ter2adi' seperti 2uga 2arangn+a karier air kemih.
18. Sistim s+ara3 pusat' dapat tim,ul en(ephalopath+ dengan ring haemorrhagi('
trom,us kapiler' dem+elinasi peri>askuler' trans>erse m+elitis dan uillain
-arre s+ndrome. Meningitis purulenta telah dilaporkan. Penurunan
pendengaran 2uga sering ditemukan.1E. ?esi4lesi 3okal' a,ses ti3oid dapat ter2adi dimana4mana:
1. steom+elitis.
&. A,ses otak.!. A,ses lim3a.
. Cksudat pada kasus4kasus ini merupakan suatu PMN dan ,ukan
mononuklear.1". Status t+phosa :
1. Toi(
&. Mengantuk!. Apatis
. /elirium
. In(ontinentia urin. Tremor halus: tangan dan lidah.
8. e2ala psikose sampai koma.
.:. Diagn0sis
Anamnesis
4 /emam naik se(ara ,ertahap tiap hari' men(apai suhu tertinggi pada akhir minggu
pertama' minggu kedua demam terus menerus tinggi
4 Anak sering mengigau 5delirium6' malaise' letargi' anoreksia' n+eri kepala' n+eri perut'
diare atau konstipasi' muntah' perut kem,ung.
18
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
19/27
4 Pada demam ti3oid ,erat dapat di2umpai penurunan kesadaran' ke2ang dan ikterus
Pemeriksaan !isik
e2ala klinis ,er>ariasi dari +ang ringan sampai ,erat dengan komplikasi. Keasadarammenurun' delirium' se,agian ,esar anak mempun+ai lidah ti3oid +aitu di,agian tengah kotor
dan pinggir hiperemis' meteorismus' hepatomegali le,ih sering di2umpai daripada
splenomegali. Kadang4kadang terdengar ronki pada pemeriksaan paru.
Pemeriksaan Penun#ang
/arah tepi peri3er :4 Anemia' pada umumn+a ter2adi karena supresi sumsum tulang' de3isiensi Be atau
perdarahan usus
4 ?eukopenia' namun 2arang kurang dari !000$u?
4 ?im3ositosis relati>e
4 Trom,ositopenia' terutama pada demam ti3oid ,erat
Pemeriksaan serologi :
4 Serologi *idal : kenaikan titer S.typhi titer 1:&00 atau kenaikan kali titer 3ase akut ke
3ase kon>alesens
4 Kadar IgM dan ig 5Typhi-dot)
Pemeriksaan ,iakan salmonella
4 -iakan darah terutama pada minggu 14& dari per2alanan pen+akit
4 -iakan sumsum tulang masih positi3 sampai minggu ke4
Pemeriksaan #adiologi
4 Boto thoraks apa,ila diduga ter2adin+a komplikasi pneumonia
4 Boto a,domen' apa,ila diduga ter2adi komplikasi intraintestinal seperti per3orasi usus atau
perdarahan saluran (erna
4 Pada per3orasi usus tampak:
/istri,usi udara tidak merata
Air3luid le>el
19
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
20/27
-a+angan radiolusen di daerah hepar
Udara ,e,as pada a,domen
.;. Tatalaksana
I.1. Non Medika Mentosaa6 Tirah ,aring
Seperti ke,an+akan pen+akit sistemik' istirahat sangat mem,antu. Pasien harus
diedukasi untuk tinggal di rumah dan tidak ,eker2a sampai pemulihan.
,6 NutrisiPem,erian makanan tinggi kalori dan tinggi protein 5TKTP6 rendah serat adalah
+ang paling mem,antu dalam memenuhi nutrisi penderita namun tidak
memper,uruk kondisi usus. Se,aikn+a rendah selulosa 5rendah serat6 untuk
men(egah perdarahan dan per3orasi. /iet untuk penderita demam ti3oid' ,asan+a
diklasi3ikasikan atas diet (air' ,u,ur lunak' tim' dan nasi ,iasa.
(6 )airan
Penderita harus mendapat (airan +ang (ukup' ,aik se(ara oral maupun parenteral.
)airan parenteral diindikasikan pada penderita sakit ,erat' ada komplikasi'
penurunan kesadaran serta +ang sulit makan. )airan harus mengandung elektrolit
dan kalori +ang optimal. Ke,utuhan kalori anak pada in3us setara dengan ke,utuhan
(airan rumatann+a.
d6 Kompres air hangat
Mekanisme tu,uh terhadap kompres hangat dalam upa+a menurunkan suhu tu,uh
+aitu dengan pem,erian kompres hangat pada daerah tu,uh akan mem,erikan sin+al
ke hipotalamus melalui sumsum tulang ,elakang. Ketika reseptor +ang peka
terhadap panas di hipotalamus dirangsang' sistem e3ektor mengeluarkan sin+al +ang
memulai ,erkeringat dan >asodilatasi peri3er. Peru,ahan ukuran pem,uluh darah
diatur oleh pusat >asomotor pada medulla o,longata dari tangkai otak' di,a*ah pengaruh hipotalamik ,agian anterior sehingga ter2adi >asodilatasi. Ter2adin+a
>asodilatasi ini men+e,a,kan pem,uangan$ kehilangan energi$ panas melalui kulit
meningkat 5,erkeringat6' diharapkan akan ter2adi penurunan suhu tu,uh sehingga
men(apai keadaan normal kem,ali. 9al ini sependapat dengan teori +ang
dikemukakan oleh Aden 5&0106 ,ah*a tu,uh memiliki pusat pengaturan suhu
20
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
21/27
(thermoregulator) di hipotalamus. Jika suhu tu,uh meningkat' maka pusat
pengaturan suhu ,erusaha menurunkann+a ,egitu 2uga se,alikn+a.
I.&. Medika Mentosa
a6 Simptomatik
Panas +ang merupakan ge2ala utama pada ti3oid dapat di,eri antipiretik. -ila
mungkin peroral se,aikn+a di,erikan +ang paling aman dalam hal ini adalah
Para(etamol dengan dosis 10 mg$kg$kali minum' sedapat mungkin untuk
menghindari aspirin dan turunann+a karena mempun+ai e3ek mengiritasi saluran
(erna dengan keadaan saluran (erna +ang masih rentan kemungkinan untuk
diper,erat keadaann+a sangatlah mungkin. -ila tidak mampu intake peroral dapat
di,erikan >ia parenteral' o,at +ang masih dian2urkan adalah +ang mengandung
Methami;ole Na +aitu antrain atau No>algin.
,6 Anti,iotik
Anti,iotik +ang sering di,erikan adalah :
• )hlorampheni(ol' merupakan anti,iotik pilihan pertama untuk in3eksi ti3oid 3e>er
terutama di Indonesia. /osis +ang di,erikan untuk anak4 anak 04100 mg$kg$hari
di,agi men2adi dosis untuk pem,erian intra>ena ,iasan+a (ukup 0 mg$kg$hari.
/i,erikan selama 1041 hari atau sampai 8 hari setelah demam turun. Pem,erian
Intra Muskuler tidak dian2urkan oleh karena hidrolisis ester ini tidak dapat
diramalkan dan tempat suntikan terasa n+eri. Pada kasus malnutrisi atau didapatkan
in3eksi sekunder pengo,atan diperpan2ang sampai &1 hari. Kelemahan dari anti,iotik
2enis ini adalah mudahn+a ter2adi relaps atau kam,uh' dan (arier.
•
)otrimoa;ole' merupakan ga,ungan dari & 2enis anti,iotika trimetoprim dansul3ametoa;ole dengan per,andingan 1:. /osis Trimetoprim 10 mg$kg$hari dan
Sul3ameto;a;ole 0 mg$kg$hari di,agi dalam & dosis. Untuk pem,erian se(ara s+rup
dosis +ang di,erikan untuk anak 4 mg$kg$kali minum sehari di,eri & kali selama &
minggu. C3ek samping dari pem,erian anti,iotika golongan ini adalah ter2adin+a
gangguan sistem hematologi seperti Anemia megalo,lastik' ?eukopenia' dan
21
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
22/27
granulositopenia. /an pada ,e,erapa Negara anti,iotika golongan ini sudah
dilaporkan resisten.
• Ampi(illin dan Amoi(illin' memiliki kemampuan +ang le,ih rendah
di,andingkan dengan (hlorampheni(ol dan (otrimoa;ole. Namun untuk anak4 anak
golongan o,at ini (enderung le,ih aman dan (ukup e3ekti3. /osis +ang di,erikan
untuk anak 1004&00 mg$kg$hari di,agi men2adi dosis selama & minggu. Penurunan
demam ,iasan+a le,ih lama di,andingkan dengan terapi (hlorampheni(ol.
• Se3alosporin generasi ketiga 5)e3triaone' )e3otaim' )e3iime6' merupakan
pilihan ketiga namun e3ekti3itasn+a setara atau ,ahkan le,ih dari )hlorampheni(ol
dan )otrimoa;ole serta le,ih sensiti>e terhadap Salmonella t+phi. )e3triaone
merupakan prototipn+a dengan dosis 100 mg$kg$hari I7di,agi dalam 14& dosis
5maksimal gram$hari6 selama 48 hari. Atau dapat di,erikan (e3otaim 104&00
mg$kg$hari di,agi dalam !4 dosis. -ila mampu untuk sediaan Per oral dapat
di,erikan )e3iime 1041 mg$kg$hari selama 10 hari.
Pada demam ti3oid ,erat kasus ,erat seperti delirium' stupor' koma sampai s+ok
dapat di,erikan kortikosteroid I7 5deametasone6 ! mg$kg dalam !0 menit untuk
dosis a*al' dilan2utkan 1 mg$kg tiap 2am sampai E 2am.
Untuk demam ti3oid dengan pen+ulit perdarahan usus kadang4 kadang diperlukan
tran3usi darah. Sedangkan +ang sudah ter2adi per3orasi harus segera dilakukan
laparotomi disertai penam,ahan anti,iotika metronida;ol.
.
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
23/27
terdapat udara dirongga peritoneum +aitu pekak hati menghilang dan terdapat udara
diantara hati dan dia3ragma pada 3oto rontgen a,domen +ang di,uat dalam keadaan
tegak.
(6 Peritonitis
-iasan+a men+ertai per3orasi tetapi dapat ter2adi tanpa per3orasi usus. /itemukange2ala akut' +aitu n+eri perut +ang he,at' dinding a,domen tegang' dan n+eri tekan.
&. Komplikasi diluar usus halusa6 -ronkitis dan ,ronkopneumonia
Pada se,agian ,esar kasus didapatkan ,atuk' ,ersi3at ringan dan dise,a,kan oleh
,ronkitis' pneumonia ,isa merupakan in3eksi sekunder dan dapat tim,ul pada a*al
sakit atau 3ase akut lan2ut. Komplikasi lain +ang ter2adi adalah a,ses paru' e3usi'
dan empiema.
,6 KolesistitisPada anak 2arang ter2adi' ,ila ter2adi umumn+a pada akhi minggu kedua dengan
ge2ala dan tanda klinis +ang tidak khas' ,ila ter2adi kolesistitis maka penderita
(enderung untuk men2adi seorang karier.
(6 T+phoid ense3alopatiMerupakan komplikasi ti3oid dengan ge2ala dan tanda klinis ,erupa kesadaran
menurun' ke2ang G ke2ang' muntah' demam tinggi' pemeriksaan otak dalam ,atas
normal. -ila disertai ke2ang G ke2ang maka ,iasan+a prognosisn+a 2elek dan ,ila
sem,uh sering diikuti oleh ge2ala sesuai dengan lokasi +ang terkena.
d6 MeningitisMenigitis oleh karena Salmonella t+phi +ang lain le,ih sering didapatkan pada
neonatus$,a+i di,andingkan dengan anak' dengan ge2ala klinis tidak 2elas sehingga
diagnosis sering terlam,at. Tern+ata pe+e,a,n+a adalah Salmonella havana dan
Salmonella oranemburg .
e6 Miokarditis
Komplikasi ini pada anak masih kurang dilaporkan serta gam,aran klinis tidak
khas. Insidensn+a terutama pada anak ,erumur 8 tahun keatas serta sering ter2adi
pada minggu kedua dan ketiga. am,aran CK dapat ,er>ariasi antara lain : sinus
takikardi' depresi segmen ST' peru,ahan gelom,angan I' A7 ,lok tingkat I' aritmia'
supra>entrikular takikardi.36 In3eksi saluran kemih
Se,agian kasus demam ti3oid mengeluarkan ,akteri Salmonella t+phi melalui urin
pada saat sakit maupun setelah sem,uh. Sistitis maupun pilone3ritis dapat 2uga
23
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
24/27
merupakan pen+ulit demam ti3oid. Proteinuria transien sering di2umpai' sedangkan
glomerulone3ritis +ang dapat ,ermani3estasi se,agai gagal gin2al maupun sidrom
ne3rotik mempun+ai prognosis +ang ,uruk.
g6 Karier kronik
Ti3oid karier adalah seorang +ang tidak menun2ukkan ge2ala pen+akit demam ti3oid'tetapi mengandung kuman Salmonella t+phosa di sekretn+a. Karier temporer4
ekskresi S.typhi pada 3e(es selama tiga ,ulan. 9al ini tampak pada 10D pasien
kon>alesen. #elapse ter2adi pada 410D pasien ,iasan+a &4! minggu setelah
demam mengalami resolusi dan pada isolasi organisme memiliki ,entuk sensi>itas
+ang sama seperti semula. Baktor predisposisi men2adi kronik karier adalah 2enis
kelamin perempuan' pada kelompok usia de*asa' dan (holelithiasis. Pasien dengan
traktus urinarius +ang a,normal' seperti s(histosomiasis' mungkin memgeluarkan
,akteri pada urin+a dalam *aktu +ang lama.
.,. Pr0gn0sis
Prognosis pasien demam ti3oid tergantung ketepatan terapi' usia' keadaan
kesehatan se,elumn+a' dan ada tidakn+a komplikasi. /i negara ma2u' dengan terapi
anti,iotik +ang adekuat' angka mortalitas =1D. /i negara ,erkem,ang' angka
mortalitasn+a H 10D' ,iasan+a karena keterlam,atan diagnosis' pera*atan' dan
pengo,atan. Mun(uln+a komplikasi' seperti per3orasi gastrointestinal atau perdarahanhe,at' meningitis' endokarditis' dan pneumonia' mengaki,atkan mor,iditas dan
mortalitas +ang tinggi.
#elaps dapat tim,ul ,e,erapa kali. Indi>idu +ang mengeluarkan S.ser.
T+phi O ! ,ulan setelah in3eksi umumn+a men2adi karier kronis. #esiko men2adi karier
pada anak G anak rendah dan meningkat sesuai usia. Karier kronik ter2adi pada 14D
dari seluruh pasien demam ti3oid
.. Pen=egahan
Se(ara garis ,esar ada ! strategi pokok untuk memutuskan transmisi ti3oid :
1. Identi3ikasi dan eradikasi Salmonella t+phi ,aik pada kasus demam ti3oid maupun
kasus karier ti3oid. Tindakan identi3ikasi atau pen+aringan pengidap kuman S. T+phi ini
(ukup sulit dan memerlukan ,ia+a (ukup ,esar ,aik ditin2au dari pri,adi maupun skala
24
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
25/27
nasional. )ara pelaksanan+a dapat se(ara akti3 +aitu mendatangi sasaran maupun pasi3
menungu ,ila ada penerimaan pega*ai di suatu instansi. Sasaran akti3 le,ih diutamakan
pada populasi tertentu seperti pengelola sarana makanan4minuman ,aik tingkat usaha rumah
tangga' restoran' hotel sampai pa,rik ,eserta distri,utorn+a. Sasaran lainn+a adalah +ang
terkait dengan pela+anan mas+arakat' +aitu petugas kesehatan' guru' petugas kesehatan'
pengelola sarana umum lainn+a.
&. Pen(egahan transmisi langsung dari penderita terin3eksi S.t+phi akut maupun karier.
Kegiatan ini dilakukan di rumah sakit' klini maupun di rumah dan lingkungan sekitar orang
+ang telah diketahui pengidap kuman S.t+phi
!. Proteksi pada orang +ang ,eresiko tingi tertular dan terin3eksi. Sarana proteksi pada
populasi ini dilakukan dengan (ara >aksinasi ti3oid di daerah endemik maupun
hiperendemik. Sasaran >aksinasi tergantung daerahn+a endemis atau non4endemis' tingkat
resiko tertularn+a +aitu ,erdasarkan tingkat hu,ungan perorangan dan 2umlah 3rekuensina'
serta golongan indi>idu ,erisiko +airu golongan imunokompromais maupun golonganrentan
7aksinasi
7aksinasi ti3oid ,elum dian2urkan se(ara rutin di USA' demikian 2uga di daerah lain.
Indikasi >aksinasi :
1. 9endak mengun2ungi daerah endemik' resiko terserang demam ti3oid semakin tinggi
untuk daerah ,erkem,ang 5 amerika latin' asia' a3rika 6
&. rang +ang terpapar dengan penderita karier ti3oid
!. Petugas la,oratorium $ mikro,iologi kesehatan
Jenis >aksin :
1. 7aksin oral T+&1a 5 >i>oti3 -erna 6' ,elum ,eredar di indonesia
&. 7aksin parenteral 7I)PS 5 T+phim 7i $ Pasteur Merieu 6' >aksin kapsul polisakarida
Kontra indikasi :
1. rang +ang memiliki alergi
&. rang +ang memiliki imunitas +ang rendah
C3ek samping :
1. 7aksin oral T+&1a : demam 5 04D 6 dan sakit kepala 5 04D 6
25
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
26/27
-
8/15/2019 case report tifoid dimas.doc
27/27
!. Pa*itro UC' Noor>itr+ M' /armo*ando*o %. /emam Ti3oid. /alam : Soegi2anto S' Cd.
Ilmu Pen+akit Anak : /iagnosa dan Penatalaksanaan' edisi 1. Jakarta : Salem,a Medika'
&00&:14!.
. Praset+o' #isk+ 7. dan Ismoedi2anto. Metode diagnostik demam ti3oid pada anak.
Sura,a+a : BK UNAI# &010. h. 1410.. #i(hard C. -ehrman' #o,ert M. Kliegman' Ann M. Ar>in edisi ,ahasa Indonesia: A Samik
%aha, Ilmu Kesehatan Anak Nelson' ed.1. Jakarta: C) &000.. Soedarmo' Sumarmo S.' dkk. /emam ti3oid. /alam : -uku a2ar in3eksi Q pediatri tropis. Cd.
&. Jakarta : -adan Pener,it I/AI &00E. h. !!E4.
8. Setio*ati et'al. Tim Ilmu Pen+akit /alam 2ilid III Cdisi I7. Jakarta: -alai Pener,it
BKUI&008