Edisi No. 03
2013
Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Yang Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara
USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,
Tenaga Kependidikan, dan Siswa.
Butuh informasi pendidikan bemutu?
www.prioritaspendidikan.org
USAID PRIORITAS:
Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities
for Reaching Indonesia’s Teachers,
Administrators, and Students
USAID, AusAID dan RTI International Terkesan dengan Perkembangan Pro-
gram USAID PRIORITAS di Sumut
Rombongan kerja The United States Agency
for International Development (USAID) ,
The Australian Agency for International Develop-
ment (AusAID) dan RTI International terkesan
dengan perkembangan Program USAID PRIORI-
TAS di Provinsi Sumatera Utara. Kesan itu
disampaikan di kantor Dinas Pendidikan Provinsi
Sumatera Utara beberapa waktu lalu.”Kami
sangat terkesan dengan perkembangan pendidi-
kan yang terjadi di sini. Kami beruntung
berkesempatan mengunjungi sekolah, berdiskusi
dengan guru, pengawas, komite sekolah, kepala
sekolah dan siswa,” terang Wakil Direktur
Kantor Pendidikan USAID Indonesia Lawrence
W. Dolan, Ph.D.
Konsul AS dan USAID PRIORITAS Bekali Kepala Madrasah
Sibolangit. Konsul AS untuk Pulau Sumatra
Kathryn A. Crokart dan USAID PRIORITAS
membekali 260 kepala madrasah se Sumut
dalam Rapat Koordinasi Biaya Operasional
Sekolah (BOS) di Wilayah Kementerian Aga-
ma Provinsi Sumatera Utara di The Hill Ho-
tel & Resort, Sibolangit, Deli Serdang, Selasa
(1/10). Kathryn mengatakan melalui
kemitraan komprehensif, Pemerintah Indone-
sia dan United States Agency for International
Development (USAID) telah mengembangkan
program USAID PRIORITAS.
Lanjut ke halaman 2
UTAMA
UTAMA
“Kita beruntung
mendapat dukungan
dari USAID PRIORI-
TAS bidang pendidi-
kan, program ini
dinilai relevan
dengan kurikulum
2013, karena pro-
gram USAID ini telah memiliki
pengalaman dan keterampilan
dalam mengimplementasikan
model pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum 2013.“
Syaiful Bahri, Sekda Kota
Medan dalam Starberita.com,
Rabu (9/9)
Kerjasama
Pemerintah
Amerika Serikat
(AS) dengan Indo-
nesia dalam bi-
dang pendidikan
dalam kurun
sepuluh tahun terakhir telah
memberikan dampak signif-
ikan dalam peningkatan mutu
pendidikan dasar, khususnya
di Sumatera Utara (Sumut).
Drs. Mahdi Ibrahim, MM,
Sekretaris Dewan Pendidikan
Provinsi Sumatera Utara da-
lam Harian Analisa, Senin
(24/6)
Kutipan Berita
PAKEM. Jerry Strudwick (Lead Education Specialist, AusAID) dan Julia Wheeler (Senior Program Manager,
Basic Education Unit, AusAID) mengamati pembelajaran PAKEM di SDN 060843 Medan Barat.
Konsul AS untuk Pulau Sumatra Kathryn A.
Crockart memberikan cendera mata kepada Kabid
Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provsu, Drs.
H. Tohar Bayoangin, M. Ag
Lanjut ke halaman 2
EDITORIAL
SEBARLUASKAN
PRAKTIK YANG BAIK
Akhirnya kita tiba di-
penghujung tahun 2013.
Setelah diluncurkan pada No-
vember 2012, program
USAID PRIORITAS telah
merealisasikan sejumlah tar-
get. Kami telah melatih 1.086 guru di tiga distrik priori-
tas (Medan, Labuhan Batu dan Nias Selatan), mengem-
bangkan kapasitas 178 dosen LPTK mitra dan menye-
diakan 318 tenaga pelatih professional dari unsur guru,
kepala sekolah, pengawas, dosen LPTK dan widyaswa-
ra LPMP.
Kami juga mendapat dukungan kuat dari 10 kabupat-
en mitra. Pada tahun 2013, kami mencatat mitra kami
telah mengalokasikan dana sebenar Rp. 4.645.970.000,-
untuk diseminasi program ke banyak sekolah guru,
sekolah, madrasah dan siswa. Dari jumlah itu Kabupat-
en Deli Serdang menyumbang Rp 2.952.614.000,- yang
akan memberikan manfaat kepada 1.190 orang tenaga
pendidik dan non-kependidikan.
Kabupaten Labuhan Batu juga melakukan percepatan
perluasan program. Tahun ini Labuhan Batu menambah
dua kecamatan baru sebagai sasaran program.
Bagi kami semua pencapaian ini merupakan semangat
untuk menyebarluaskan praktik baik peningkatan mutu
KABAR PRIORITAS 2
AGUS MARWAN Koordinator Provinsi
Langkat dan Tobasa : Mitra Baru
USAID PRIORITAS Sumut
Medan. Kabupaten
Langkat dan Kabupaten
Labuhan Batu terpilih men-
jadi mitra USAID PRIORI-
TAS Kohor 2. Kerjasama
antara kedua belah pihak
akan berlangsung mulai
Oktober 2013 sampai April
2017. Setiap kabupaten,
USAID PRIORITAS akan
mengembangankan 24
sekolah mitra yang terdiri
dari16 SD/MI dan 8
SMP/MTs.
Terpilihnya kedua kabu-
paten telah melalui proses
seleksi yang melibatkan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Utara, BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara, Kanwil Kementerian
Agama Provinsi Sumatera Utara, Dewan Pendidikan Provinsi
Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN
Sumatera Utara. Kedua kabupaten dinilai memiliki komitmen
yang kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan (*)
Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS
Sumut Agus Marwan dan Bupati
Langkat H. Ngongesa Sitepu menan-
datangangi Kerangka Acuan Kerjasa-
ma (KAK) di Gedung Serba Guna,
Stabat, Langkat, Jumat (4/10)
Rantauprapat. Dinas Pendidikan (Diknas) Labuhan Batu
melaksanakan training of trainers (ToT) bagi 30 fasilitator daerah (fasda)
baru. Fasda baru ini merupakan bagian dari rencana Diknas Labuhan
Batu mempercepat perluasan program USAID PRIORITAS di dua
kecamatan baru.
Fasda direkrut dari unsur guru, pengawas dan kepala sekolah. Proses
rekrutmen dilakukan oleh tim seleksi Diknas Labuhanbatu. Tim mem-
ilih 20 orang guru, 6 orang kepala sekolah dan 4 orang Pengawas se-
bagai fasda akselerasi.
Pelatihan fasda baru dibuka langsung oleh Sekretaris Diknas. Pelati-
han dilaksanakan selama 6 hari, mulai 7 –12 Desember 2013. Peserta
pelatihan dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas SD dan kelas SMP. Setiap
kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Proses pelatihan diampuh
oleh Fasilitator Provinsi USAID PRIORITAS.
Sebagai tindak lanjut pelatihan, fasda baru akan melaksanakan kun-
jungan belajar. Kunjungan ini akan dilaksanakan di Kota Binjai. Kunjun-
gan ini ditujukan untuk melihat langsung praktik peningkatan mutu
pendidikan mulai dari sekolah sampai pemangku kepentingan.
Diknas Labuhan Batu merencakan melakukan percepatan penyebar-
luasan praktik baik program USAID PRIORITAS. Setiap tahun Diknas
Labuhan Batu akan menambah dua kecamatan baru sebagai sasaran
program (*)
Labuhanbatu Latih 30 Fasilitator Daerah Baru
1
2
1. Sekretaris Diknas Labuhan Batu membu-
ka pelatihan.
2. Suasana pelatihan fasda baru Labuhan
Batu
KABAR PRIORITAS 3
UTAMA
Kunjungan kerja kali ini bertujuan
mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang
mendukung keberhasilan Program USAID
PRIORITAS. Tim berkunjung ke Kota
Binjai, Kota Medan, LPTK dan bertemu
pemangku kepentingan sektor pendidikan
di tingkat provinsi. Di Kota Binjai, tim
mengunjungi sekolah, madrasah yang
mengimplementasikan program DBE
(Decentralized Basic Education). Tim juga
bertemu dan berdiskusi dengan Wakil
Walikota Binjai, DPRD dan Dinas Pen-
didikan. Sedangkan di Kota Medan, tim
mengunjungi sekolah dan madrasah yang
mengimplementasikan program USAID
PRIORITAS. “Kami sangat berterima
kasih kepada seluruh pemangku kepent-
ingan sektor pendidikan di Provinsi Su-
matera Utara yang telah menunjukkan
komitmen yang luar biasa untuk men-
dukung usaha peningkatan mutu pendidi-
kan,” tutur Lawrence lebih lanjut.
Wakil Walikota Binjai Timbas Tari-
gan mengapresiasi dukungan USAID
kepada kota Binjai. Program DBE dan
PRIORITAS dirasakan bermanfaat
meningkatan mutu pendidikan.”Warga
kami menginginkan tersedia layanan pen-
didikan yang bermutu. Kami sebagai
pemangku kepentingan berkewajiban
memenuhi keinginan warga tersebut.
Program pendidikan dari USAID telah
membantu kami mengwujudkan layanan
pendidikan yang bermutu itu,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota
Medan, Syaiful Bahri, ST mengatakan
Pendidikan Inklusi dan BOS
Selain Konsul AS, hadir pula tiga
narasumber lain guna membekali kepala
madrasah se Sumut. L. Scott Lissner dari
The Ohio State University, AS
membekali peserta tentang pendidikan
inklusi. Scott mengatakan sekolah dan
madrasah di Indonesia perlu mem-
berikan kesempatan kepada anak
berkebutuhan khusus (ABK). “Anak
berkebutuhan khusus juga punya poten-
si, sehinga mereka perlu mendapatkan
kesempatan yang sama dengan anak yang
normal,” tukasnya.
Sedangkan Whole School Develop-
ment Specialist (WSD) USAID PRIORI-
TAS Sumut Agus Prayitno dan Kepala
SMPN 1 Tanjugmorawa Deli Serdang
Drs. Suriadi, M.Pd berbicara tentang
pengoptimalan penggunaan BOS untuk
peningkatan mutu pendidikan. Agus
mengatakan BOS didesain guna me-
ringankan beban masyarakat terhadap
pembiyaan pendidikan dalam rangka wajib
belajar 9 tahun yang bermutu.” Pengel-
olaan BOS harus partisipatif agar akunta-
bel dan transparan,” terangnya.
Suriadi mengatakan penyediaan pen-
didikan bermutu membutuh peran serta
masyarakat (PSM). PSM dapat membantu
sekolah menyediakan kebutuhan yang
tidak terakomodir BOS.” Tapi kita harus
mengubah cara pandang kita tentang
PSM. Selama ini kita hanya mengartikan
PSM sebagai kutipan-kutipan dan sum-
bangan dalam bentuk tunai. Padahal PSM
bisa dilakukan dalam bentuk bantuan lain
seperti pelatihan dan kerjasama,” terang
Suriadi. Pemanfaatkan PSM membuat
SMPN 1 Tanjungmorawa berhasil meraih
penghargaan sekolah Adiwiyata 2013 dari
Gubernur Sumatera Utara.
1
2
3
4
5
1
2
1. Tim disambut Wakil Walikota Binjai.
2. Tim melihat proses perkuliahan di Unimed
dengan topic cross culture understanding.
3. Tim berdiskusi dengan Rektor Unimed.
4. Tim mengobservasi pembelajaran di MIN
Binjai.
5. Lawrence W. Dolan diwawancarai siswa di
SMPN 16 Medan.
1. Konsul AS untuk Pulau Sumatra Kathryn A.
Crockart memotivasi kepala madrasah.
2. Kepala SMP N 1 Tanjungmorawa Drs. Suriadi,
M.Pd mempresentasikan pengelolaan BOS
setelah mendapatkan pelatihan dari USAID.
USAID, AuSAID dan RTI...
Konsul AS ...
Program USAID PRIORITAS berhasil
diimplementasikan di Kota Medan.
Menurutnya, saat ini pola pembelajaran yang
diberikan oleh USAID prioritas adalah di
bidang peningkatan pembelajaran di
sekolah serta peningkatan kualitas guru,
namun program ini juga perlu dikem-
bangkan di bidang lain seperti pendistri-
busian guru yang merata guna menghindari
sekolah favorit. Sekda berjanji akan me-
nyebarluaskan praktik baik program USAID
PRIORITAS kekecamatan baru pada tahun
2014 melalui APBD.
Tim terdiri yang terdiri dari atas Law-
rence W. Dolan (Deputy Director, USAID
Indonesia Education Office) Jerry Strudwick
(Lead Education Specialist, AusAID), Julia
Wheeler (Senior Program Manager, Basic
Education Unit, AusAID), Hanna Bridsey
(AusAID), Melinda Taylor (Vice President
for International Education, RTI Interna-
tional) dan Stuart Weston (Direktur Pro-
gram Pendidikan USAID PRIORITAS) juga
mengunjungi Universitas Negeri Medan
(Unimed) dan IAIN Sumatera Utara untuk
melihat proses perkuliahan dan berdiskusi
dengan pejabat kedua LPTK. (*)
KABAR PRIORITAS 4
UTAMA
Medan. USAID PRIORITAS membantu Universitas Negeri
Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara mengem-
bangkan sekolah mitra (lab school). Guna mengwujudkan hal
itu USAID PRIORITAS telah mengirimkan Prof. Dr. Abdul
Hamid K, M.Pd sebagai perwakilan Unimed dan Drs. Irwan
Nasution, MSc perwakilan IAIN SU untuk mengikuti Loka-
karya Kebijakan Pendidikan (Education Policy Workshop ) di
Amerika Serikat (AS).” Dalam lokakarya ini kami fokus
belajar dari rekan sejawat di AS, tentang cara mengem-
bangkan kemitraan antara LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga
Kependidikan) dengan sekolah-sekolah untuk meningkatan
mutu pendidikan,” terang Guru Besar Unimed Prof. Dr.
Abdul Hamid, M.Pd.
Abdul Hamid mengatakan LPTK di AS selalu memiliki
sekolah mitra (lab school). Kemitraan ditujukan membantu
guru, kepala sekolah dan komite sekolah mengembangkan
model-model pembelajaran yang kreatif dan tata kelola
pendidikan yang efektif. “Kerjasama antara dosen LPTK dan
guru menjadikan lab school menjadi sekolah yang lebih ber-
mutu,”ungkapnya.
Selanjutnya Abdul Hamid mengatakan lokakarya diikuti
oleh perwakilan Kemendikbud, Kemenkokesra dan 16
LPTK mitra USAID PRIORITAS yakni Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang,
Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Suraba-
ya, IAIN Walisongo, IAIN Sunan Ampel, Universitas Pen-
didikan Indonesia-Bandung, Universitas Syah Kuala-Aceh,
Universitas Negeri Medan, IAIN Sumatera Utara, UIN
Sunan Gunung Jati Bandung, IAIN Arraniry-Aceh. Lokakar-
ya berlangsung pada 16—21 September 2013 di dua negara
bagian AS yaitu Boston, Massachusetts dan Washington
DC. Selama di AS, mereka berkesempatan berdiskusi
dengan ahli pendidikan dari Harvard University dan MIT
(Massachusetts Institute of Technology). “Kami juga
melihat langsung proses pembelajaran baik dari tingkat SD,
SMP dan SMA di lab school binaan kedua universitas,”
tukasnya (*)
Unimed dan IAIN SU Studi Ke Amerika Serikat Untuk
Kembangkan Sekolah Mitra
kuliah tentang system pendidikan di Amerika
Serikat (AS).
4. Peserta workshop berdikusi dengan pengel-
ola sekolah di Eagle View Elementary School,
Whasington DC, AS.
5. Peserta workshop berdiskusi dengan pengel-
ola sekolah Saint Columbklille, Boston,
Amerika Serikat (AS).
6. Proses pembelajaran di Eagle View Elemen-
tary School, Whasington DC, AS.
7. Siswa bekerja secara berpasangan di…
1
2
3
4
5
6
7
8
1. Drs. Irwan Nasution, MSc perwakilan
IAIN SU (memakai jaket) berbicara
dengan siswa.
2. Peserta workshop mengobservasi proses
pembelajaran di Saint Columbkille, Bos-
ton, Amerika Serikat (AS)
3. Prof.Dr. Paul Revile dari Harvard Universi-
ty Graduate School of Education memberi
UNIMED dan IAIN SU Latih 18 Sekolah Mitra
Medan. USAID PRIORITAS bersama Unimed dan IAIN SU melatih 88 tenaga
pendidik dari 18 sekolah mitra (lab school) LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga
Kependidikan). Pelatihan ini merupakan langkah awal Unimed dan IAIN SU untuk
mengembangkan layanan pendidikan bermutu di sekolah mitra. Selama tiga hari
peserta dilatih mengimplementasikan Pembelajaran, Aktif, Kreatif dan Me-
nyenangkan (PAKEM) dan Contextual Teaching and Learning (CTL). Peserta juga
dilatih mengintegrasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking)
ke dalam pembelajaran. Selain materi di dalam kelas, peserta melakukan pula
praktik mengajar (real teaching).
Ke 18 sekolah mitra LPTK tersebut adalah SDN 106812 Sei Rotan Kabupaten
Deli Serdang, SDN 106163 Bandar Kalippa Deli Serdang, SDN 101774 Sampali Deli Serdang, SDN 101775 Sampali Deli Serdang, SDN
105228 Sei Rotan Deli Serdang, SDN 101771 Tembung Deli Serdang, MI Madinatussalam Tembung Deli Serdang, MI Nurul Fadhilah
Bandar Setia Deli Serdang, MI Hidayatussalam Bandar Khalifah Deli Serdang, SD Tekad Mulia, SD Al Ittihadiyah Laut Dendang Deli
Serdang, SD PAB Kampung Kolam Deli Serdang, MTs PAB Helvetia Kab Deli Serdang , SMP Karya Bunda Laut Dendang Deli Serdang,
SMPN 29 Kota Medan, SMPN 3 Kota Medan, SMP Swasta Al Azhar Medan dan MTs Lab FT IAINSU Medan (*)
8. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd perwakilan Unimed menerima sertifikat dari
Direktur Program USAID PRIORITAS Stuart Weston setelah mengikuti
lokakarya kebijakan pendidikan di AS.
Peserta pelatihan dari SMP Swasta Al-Azhar Medan
menerima sertifikat setelah pelatihan
KABAR PRIORITAS 5
UTAMA
Disdik mendorong
pihak sekolah me-
manfaatkan dana BOS
(Biaya Operasional
Sekolah) untuk
membiayai pelatihan.
Medan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota
Medan memuji inisatif sekolah non mitra
melakukan pelatihan secara mandiri
menggunakan modul dan tenaga pelatih dari
USAID PRIORITAS. Pujian itu disampaikan
Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum SMP Disdik
Kota Medan Drs. Supri Harahap saat mem-
buka Pelatihan Pembelajaran Kontekstual di
SMP N 42 Medan, Selasa
(19/8).” Sekolah ini lebih
maju selangkah,” sebut
Supri Harahap.
Sup r i Harahap
mengatakan pembelaja-
r a n k o n t e k s t u a l
(Contextual Teaching and
Lear n in g /CTL ) yang
dikembangkan USAID
PRIORITAS sesuai dengan kurikulum 2013.
Ketersesuain itu terletak pada pendekatan
scientific. Pembelajaran CTL sangat
menekankan pendekatan Saintifik. “ Walau
bukan sekolah yang diminta mengimple-
mentasikan kurikulum 2013, tapi setelah
dilatih, guru-guru di sekolah ini sudah lebih
mengimplementasikan kurikulum 2013.
Dibolak-balikpun kurikulumnya, apakah
KBK, KTSP atau kurikulum 2013, pembela-
jaran kontekstual yang dikembangkan
USAID tetap relevan dan mendukung,” ujar
Supri Harahap.
Hal senada disampaikan Kasi Ku-
rikulum TK dan SD Disdik Kota Me-
dan Drs. Hamzah Harahap, M.Pd. saat
menutup pelatihan KKG (Kelompok
Kerja Guru) wilayah I di Kecamatan
Medan Kota, Sabtu (23/8). Pelatihan ini
diikuti 8 sekolah di Kecamatan Medan
Kota (SDN 064036, SDN 060807,
SDN 060809, SDN 060810,
SDN 060813, SDN 080815,
SDN 060790 dan SD Swasta
Parulian). Selama lima hari,
peserta sebanyak 40 orang
yang terdiri dari guru dan
kepala sekolah dilatih men-
e r a p k a n P A K E M
(Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan)
dan MBS (Manajemen Ber-
basis Sekolah). Pelatihan menggunakan
modul dan tenaga pelatih yang dikem-
bangkan oleh USAID PRIORITAS.
Disdik mendorong pihak sekolah
memanfaatkan dana BOS (Biaya
Operasional Sekolah) untuk membiayai
pelatihan. Menurut Hamzah, dari 13
komponen penggunaan dana BOS salah
satunya ditujukan untuk pengembangan
profesi guru.”Pengembangan profesi
guru dapat dilakukan melalui pelatihan.
Karena itu dana BOS bisa digunakan,”
terang Hamzah Harahap. (*)
DPRD DUKUNG DISEMINASI
Ketua DPRD Kota Medan Drs. H. Amiruddin mendukung diseminasi
program USAID PRIORITAS.
Dukungan itu disampaikan
Amiruddin saat memberangkatan
peserta kunjungan belajar dari kota
Medan ke Kota Binjai. Amiruddin
mengatakan DPRD berencana
menyediakan anggaran diseminasi
untuk dua kecamatan baru tahun
depan. "Sebagai Ketua DPRD saya
sangat perduli dengan pendidikan,"
ungkapnya di Grand Angkasa
International Hotel beberapa waktu
lalu.
Ketua DPRD Kota Medan Drs. H Amiruddin
Sekolah Non Mitra Aktif Lakukan Diseminasi Mandiri
Lubuk Pakam. Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Deli Serdang berkomitmen
menggunakan program USAID PRIORI-
TAS untuk meningkatkan mutu pendidi-
kan. Komitmen itu diwujudkan dalam
anggaran diseminasi sebesar Rp.
2.952.614.000,- dalam APBD 2013. Anggaran itu akan dil-
aksanakan kedalam 12 kegiatan. Keseluruhan keguatan akan
memberikan manfaat kepada 1.190 orang tenaga pendidik dan
non-kependidikan. Implementasi diseminasi telah kami mulai
sejak April 2013. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olaharaga (Dikpora) Deli Serdang Hj. Sa’adah Lubis, S.Pd,
M.AP menggunakan modul dan tenaga pelatih yang dibina
oleh USAID PRIORITAS karena telah terbukti secara praktis.
Metode pelatihan yang dikembangkan USAID PRIORITAS san-
gat praktikal dan mampu membantu guru mengatasi masalah
pembelajaran. Keberhasilan itu sudah dirasakan oleh masyara-
kat pendidikan di Deli Serdang. Kami menargetkan setelah
pelatihan ini manajemen sekolah lebih baik, guru-guru semakin
berkualitas dan siswa mendapatkan pelayanan belajar yang opti-
mal. (*)
Rp. 2, 9 Milyar untuk Diseminasi Program
USAID PRIORITAS di Deli Serdang
Rantau Prapat. Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Labuhan Batu, Sumatera Utara
mempercepat perluasan program USAID
PRIORITAS pada tahun 2013. Pemkab
menambah dua kecamatan baru sebagai lokasi
impelementasi program yaitu Pangkatan dan
Panai Hulu. Percepatan ini akan menjangkau 16
sekolah (12 SD dan 4 SMP) dan memberikan manfaat langsung
kepada 2.500 siswa. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Labuhan
Batu, Drs. Iskandar, M.Pd menyebut percepatan perluasan pro-
gram USAID PRIORITAS ini, merupakan kebijakan Bupati Dr.H.
Tigor Panusunan Siregar untuk memperluas layanan pendidikan
bermutu di Labuhan Batu. Direncanakan dalam lima tahun, se-
luruh kecamatan telah bisa mengakses layanan pendidikan
berkelas dunia yang dikembangkan oleh United States Agency for
International Development (USAID).”Setiap tahun kami akan
menambah dua kecamatan baru dengan dana APBD,” tukas Is-
kandar (*)
Percepatan Perluasan Program USAID PRIORITAS
di Labuhan Batu
PRAKTIK YANG BAIK
KABAR PRIORITAS 6
Medan. Pasca pelatihan, kami dikirim ke sekolah un-
tuk melakukan pendampingan. Ini merupakan bagian
penting dari keberhasilan perubahan pembelajaran di
kelas. Karena disinilah guru dibantu untuk mempersiap-
kan dan mempraktikkan PAKEM di kelas yang dikelolan-
ya. Sebagai fasilitator daerah (fasda), saya harus
melakukan pendampingan secara kolegial. Artinya saya
datang sebagai rekan diskusi yang setara. Saya bukan su-
pervisor yang menilai kemampuan guru yang saya damp-
ing.
Mengawali aktivitas pendampingan di SD Negeri
064037. Saya mulai pendampingan dengan berdiskusi
dengan guru-guru di ruang kepala sekolah. Selanjutnya
guru – guru melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai
dengan RPP yang dirancang. Saya mendampingin Ibu Sis-
ka Andriani mengajar di kelas VI- A bidang studi Ma-
tematika. Hari itu Ibu Sika mengajar kompetensi dasar
(kd) menghitung luas segi banyak yang merupakan gabun-
gan dari dua bangun datar sederhana.
Saya tidak cuma mengamati Ibu Siska. Saya juga ikut
serta mengajar dan memberikan contoh kepada Ibu Andriani
bagaimana dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sebagai
team teaching. Proses ini sangat membantu Ibu Siska me-
mahami praktik PAKEM.
Setelah team teaching, saya mengajak Ibu Siska melakukan
evaluasi dan refleksi dari proses pembelajaran. Kami
menemukan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dil-
aksanakan, Ibu Siska Andriani sudah telihat PAKEM. Tetapi
perlu ada pembenahan untuk memaksimalkan aktivitas dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Penataan ruang kelas yang dilakukan Ibu Adriani dalam
tahap pembenahan. Kursi dan meja sudah tampak tersusun
dengan baik, akan tetapi pada pajangan, sudut baca, dan hasil
karya siswa masih sangat minim, sehingga perlu memaksimal-
kan kegiatan agar pembelajaran dan penataan ruangan dapat
lebih baik lagi seperti yang diharapkan.
Ibu Siska merasa senang dengan proses pendampingan.
Ia menjadi lebih tahu dan percaya diri dalam mempraktikkan
PAKEM (*)
Pendampingan Kunci Perubahan di Kelas
Oleh Ermansyah, S.Pd, Fasda SD Kota Medan
Kiri-kanan : Berdiskusi dengan Ibu Siska untuk melihat RPP dan perangkat pembelajaran yang dirancang; Melakukan team teaching bersama
Ibu Siska; Berdiskusi dengan guru-guru yang lain untuk memaksimalkan pembelajaran berbasis PAKEM.
SMPN 16 Medan: Semua Guru Harus Implementasikan
Medan. Kepala SMPN 16 Medan Dra. Irmawati menginstruksikan seluruh guru
melaksanakan pembelajaran dengan pola CTL (Contextual Teaching Learning). Pasca
pelatihan yang dilaksanakan USAID PRIORITAS, Irmawati melakukan rapat dengan
guru. Dalam rapat tersebut Irmawati meminta seluruh guru yang mengikuti pelatihan
membantu guru yang belum mengikuti pelatihan.
Guna mengurangi kesenjangan kemampuan Antara guru yang telah dilatih USAID
PRIORITAS dengan guru yang belum dilatih, Irmawati meminta fasda melakukan pen-
dampingan secara menyeluruh. Ketika fasda melakukan pendampingan, maka seluruh
guru pada mata pelajaran yang sama juga ikut didampingin. Proses ini membantu guru
untuk meningkatkan kemampuannya.” Saya ingin semua guru mendapatkan manfaat dari
pendampingan,” terang Irwamati.
Menurut Irmawati, model pembelajaran CTL bukanlah hal yang baru bagi SMPN 16
Medan. Model ini sudah dikenal sebelumnya. Sejumlah guru juga sudah pernah dilatih
CTL.”Namun metodologi pelatihan yang dirancang USAID PRIORITAS lebih pas. Se-
hingga guru lebih mudah untuk mengimplementasikan di dalam kelas,” terangnya (*)
Descriptive dan Recount Text
Lebih Menyenangkan Dengan Poster
Agar siswa berhasil mengerjakan descriptive dan recount text,
saya merancang pembelajaran menggunakan permainan kata
dan media berupa poster perempuan cantik.
Oleh Vestina Hondro, A.Md *)
Saya mulai PBM (Proses Belajar
Mengajar) dengan wajah riang gembira. Saya
katakan kepada siswa, kalau mereka akan bisa
mendeskripsikan benda dan menyusun
deskripsi itu ke dalam sebuah paragrap.
Setelah itu saya mulai menunjukkan se-
buah poster perempuan cantik. Saya minta
siswa mengomentari poster perempuan itu.
Respon siswa beragam. Ada yang bilang per-
empuan itu berambut panjang, punya mata
indah, kulitnya putih dan
sebagainya.”Beautiful girl,
baby face, thin lips, long
neck, white and black
eys…,” kata mereka.
Komentar itu saya tulis-
kan kembali di papan
tulis.
Setelah punya daftar
kata-kata yang banyak,
kemudian saya ajak siswa
menuliskan kata-kata itu
kedalam kalimat. Misal-
nya untuk perempuan
yang berambut panjang,
saya menulisnya menjadi,
”She has long hair.” Un-
tuk perempuan yang berparas rupawan saya
tulis sebagai,”She has beautiful face.” Deskripsi
dan penulisan kalimat ini saya tujukan agar
siswa mengenal jenis-jenis kata dan kalimat
descriptive dan recount. Seperti kata pepatah,
ala bisa karena biasa.
Setelah siswa mengenal kata-kata dan
kalimat descriptive dan recount, saya meminta
siswa membentuk kelompok. Setiap ke-
lompok saya beri amplop dan lembaran kerja
(LK) I. LK I berisi instruksi agar siswa me-
nyusun potongan-potongan kalimat di dalam
amplop menjadi satu paragrap. Kalimat ini
akan mendeskripsikan wajah seseorang. Siswa
harus berdiskusi dan menentukan bersama
susunan kalimat yang pas.
Saya meminta setiap kelompok menunjuk
seorang juru bicara. Sang juru bicara kemudi-
an mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Ketika presentasi, saya minta kelompok lain
memberikan komentar dan perbaikan.
Setetalah itu kami masuk ke LK II. Saya
memberi poster kepada setiap kelompok.
Mereka harus mendeskripsikan poster itu
dengan kata-kata mereka sendiri.
Ketika menulis urutan kalimat, siswa be-
rusaha agar sesuai dengan contoh sebe-
lumnya. Kemudian saya minta setiap ke-
lompok untuk membacakan hasil
deskripsi mereka. Pada bagian ini, mereka
cukup membacakan di dalam kelompok
saja. Setiap kelompok harus mengajukan
juru bicara yang baru. Pergantian juru
bicara ini, saya tujukan agar semua siswa
dapat kesempatan berbicara. Saya tidak
ingin hanya siswa pin-
tar saja yang berbicara.
Nah, saat yang paling
saya tunggu tiba.
Setelah seluruh juru
bicara selesai mem-
bacakan naskah hasil
diskusi kelompoknya,
saya kembali meminta
siswa untuk presentasi.
Kali ini siswa tidak
membaca naskah, teta-
p i l a n g s u n g
mendeskripsikan rupa
gadis di poster dengan
kata-katanya sendiri.
Saya sendiri yang
menentukan siswa yang presentasi dari
setiap kelompok. Saya ingin memastikan
apakah mereka mampu menggunakan
descriptive dan recount secara verbal.
Saya senang sekaligus terkejut. Mera-
sa senang karena siswa bisa mendeskripsi-
kan sebuah poster dengan baik. Terkejut
karena siswa yang biasanya pemalu dan
kurang aktif, namun ketika diminta bicara,
Ia bisa tampil baik dan mengesankan (*)
*) Guru Bahasa Inggris SMP Swasta Bintang Laut, Teluk
Dalam, Nias Selatan
Saya senang sekaligus
terkejut. Merasa senang
karena siswa bisa
mendeskripsikan sebuah
poster dengan baik.
Terkejut karena siswa
yang biasanya pemalu
dan kurang aktif, namun
ketika diminta bicara, Ia
bisa tampil baik dan
mengesankan
3
2
4
5
6
1
1. Saya memperkenalkan kata-kata
dan kalimat yang berhubungan
untuk mendeskripsikan poster.
2. Siswa secara berkelompok
mengerjakan LK I dengan me-
nyusun potongan kalimat menjadi
satu paragaf.
3. Juru bicara setiap kelompok mem-
presentasikan hasil kerja LK I.
4. Siswa secara berkelompok
mengerjakan LK II dengan
mendeskripsikan poster dengan
kata-kata mereka sendiri.
5. Saya menunjuk siswa secara acak
untuk mendeskripsikan poster
secara verbal di depan kelas.
6. Saya dan siswa menujukkan hasil
produk pembelajaran.
PRAKTIK YANG BAIK
KABAR PRIORITAS 7
KABAR PRIORITAS
Penanggung Jawab: Agus Marwan (Koordinator Provinsi) Editor: Erix Hutasoit (Communication Specialist) Tim Redaksi: Parapat Gultom, Ph.D (TTI Development Specialist),
Agus Prayitno, M.Pd (WSD Specialist), Hariyadi (M/E Specialist), DR. Elly Djulia (TTO Primary), M. Ikyar (TTO Secondary), Edy Malaha (IT Specialist).
ALAMAT REDAKSI : Kantor USAID PRIORITAS Sumatera Utara Jln. Sei Tenang No.3 Medan Petisah 20119, Sumatera Utara, Indonesia.
Telp. 061-88813501, 061-88813502 Fax . 061-88813500
Newsletter KABAR PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik pen-
didikan yang baik. Isi dari newsletter ini bukan mempresentasikan pendapat resmi dari USAID maupun pemerintah Amerika Serikat.
USAID PRIORITAS adalah
program lima tahun yang didanai
oleh United States Agency for
International Development (USAID),
yang diimplementasikan oleh
Research Triangle Institute (RTI),
Education Development Center
(EDC), dan World Education (WE).
USAID PRIORITAS dirancang
untuk meningkatkan akses
pendidikan pendidikan dasar
berkualitas di Indonesia, khu-
susnya untuk: (1) Meningkatkan
kualitas dan relevansi pembelaja-
ran di sekolah; (2) Meningkatkan
tata kelola dan manajemen pen-
didikan di sekolah dan kabu-
paten/kota; (3) Meningkatkan
dukungan koordinasi di dalam dan
antar sekolah, lembaga pendidi-
kan/pelatihan guru dan pemerintah
di semua jenjang.
Di Sumatera Utara, USAID PRI-
ORITAS bekerja di 12 kabu-
paten/kota yaitu Medan, Binjai,
Langkat, Deli Serdang, Tebing
Tinggi, Tanjungbalai, Labuhan Ba-
tu, Toba Samosir,Tapanuli Utara,
Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias
Selatan. Serta bermitra dengan
dua LPTK yaitu Universitas Negeri
Medan dan IAIN Sumatera Utara.
Medan. Siswa kami biasanya takut
mengucapkan sebuah kata atau kalimat
dalam bahasa Inggris karena takut sa-
lah. Guna mengatasi ini, kami
menggunakan cara bernyanyi agar
siswa berani mengucapkan kata-kata
dan kalimat.
Langkah awal guru menyanyikan
sebuah lagu. Siswa mendengar dan
menyimak lagu tersebut. Setelah itu,
guru mengajak siswa bernyanyi bersa-
ma. Tentu saja ada beberapa bait lirik
yang salah dinyanyikan siswa karena
tidak mengetahui teksnya.
Kemudian guru menuliskan lirik lagu,
namun pada bagian tertentu lirik terse-
but buat agar kosong agar siswa men-
cari kata yang tepat untuk lirik itu.
Kami akan bermain tebak lirik.
Guru kembali bernyanyi dan siswa
mengdengar baik-baik lirik yang
dinyanyikan. Setelah siswa yakin, mere-
ka kemudian mengisi lirik yang kosong.
Ternyata beberapa siswa masih salah
menebak lirik. Setelah mengetahui
kesalahannya, siswa akhirnya bias
memperbaikinya.
Proses tebak lirik ini sangat me-
nyenangkan bagi siswa. Mereka seperti
berkompetisi sambil bermain-main.
Siswa yang tebaknya salah, terkadang
tertawa ketika mengetahui Ia salah
menebak lirik. Mereka juga tersenyum
puas ketika mampu mengisi lirik yang
kosong dengan tepat.
Setelah proses ini selesai, siswa tidak
takut lagi untuk mengucapkan kata-
kata dan kalimat dalam bahasa Inggris.
Siswa makin terpacu untuk mengucap-
kan banyak kata karena proses pem-
belajaran menyenangkan.Dari Praktik
yang Baik tersebut siswa-siswa ber-
lomba untuk berpidato sekali dalam
seminggu di depan/ podium sekolah (*)
Bernyanyi Membangkitkan Minat
Speaking
Oleh Hermina Br. Simamora, S.Pd Guru Bahasa Inggris SMPN 23 Medan
Atas-bawah: Siswa
bersama-sama guru bern-
yanyi bersama-; Siswa
berusaha menghafal lirik
lagu; Lirik lagu ditulis
dengan kalimat yang sen-
gaja dikosongkan pada
sebuah kertas besar;
siswa bekerja secara
kelompok untuk mene-
bak dan menuliskan lirik
lagu.
PRAKTIK YANG BAIK