DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................1
I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 21.1. Latar Belakang .................................................................................................. 21.2. Perumusan Masalah .......................................................................................... 51.3. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 61.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 61.5. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 7
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 82.1..Pemasaran ....................................................................................................... 8 2.2. Segmentasi Pasar,Pasar Sasaran,dan Posisi Pasar ........................................... 8
2.2.1.Pasar Sasaran........................................................................................... 82.2.2.Posisi pasar.............................................................................................. 9
2.3..Bauran Pemasaran (Marketing Mix)................................................................ 92.3.1.Produk..................................................................................................... 92.3.2.Price......................................................................................................... 102.3.3.Place........................................................................................................ 102.3.4.Promosi ................................................................................................... 10
2.4..Komunikasi....................................................................................................... 102.4.1.Komunikasi pemasaran........................................................................... 11
2.5. Pengertian efektivitas ....................................................................................... 122.6. Pengertian Social Media................................................................................... 122.7. Konsumen......................................................................................................... 13
2.7.1.Pengertian konsumen.............................................................................. 132.7.2.Pengertian Perilaku Konsumen......................................... 13
2.8. Proses Keputusan Pembelian............................................................................ 13III. METODE PENELITIAN ..................................................................................... 16
3.1. Lokasi, Waktu , dan Jadwal Penelitian ............................................................ 163.1.1.Lokasi Penelitian .................................................................................... 163.1.2.Jadwal Penelitian..................................................................................... 163.1.3.Waktu Penelitian..................................................................................... 17
3.2. Subjek Penelitian ............................................................................................. 17 3.3. Pengambilan Sampel........................................................................................ 173.4. .Metode da Desain Penelitian........................................................................... 19
3.4.1.Metode Penelitian.................................................................................... 193.5. Prosedure Penelitian dan Recana Tindakan ..................................................... 19
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 204.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 204.2. Saran ................................................................................................................ 22
1
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
perusahaan yang ada di seluruh dunia. Dengan bertambahnya jumlah produk dan
pesaing berarti tidak kekurangan bahan, namun kekurangan konsumen. Ini membuat
konsumen menjadi raja konsumen lebih banyak pilihan dan informasi. Seiring dengan
perkembangan zaman, teknologi telekomunikasi tidak hanya menjadi instrumen
peningkatan efektifitas dan efisiensi bisnis tetapi juga telah menjadi area bisnis yang
menggiurkan.
Era teknologi telekomunikasi telah melanda sendi-sendi kehidupan
manusia, dimana penggunaan teknologi telekomunikasi dalam
membantu serta meringankan pekerjaan sangat dibutuhkan. Era
teknologi telekomunikasi menjadi area bisnis yang banyak diperebutkan
pelaku usaha karena potensi luar biasa yang dikandungnya. Salah satu
prduk teknologi telekomunikasi yang saat ini dipasarkan adalah
handphone.
Tabel 1.Data Penjualan Smartphone di Dunia Berdasarkan Sistem
Operasinya Tahun 2009 –2011
KETERANGANTAHUN
2009 2010 2011 2012Symbian 80,878.3 111,576.7 91,576.7 121,576.7Android 43,984.0 67,224.5 68,224.5 38,224.5
RIM 34,346.6 47,451.6 32,451.6 42,451.6iOS 24,889.7 46,598.3 76,598.3 66,598.3
Microsoft 15,031.0 12,378.2 27,378.2 67,378.2Other Oss 10,432.1 7,417.4 12,417.4 22,417.4
2
Berdasarkan data penjualan smartphone di dunia berdasarkan
system operasinya tahun 2009 –2011 dapat disimpulkan antara lain:
1. Android menanjak dari dengan angka yang cukup mengesankan dari
tahun 2009. Marketshare Android naik sekitar 888,8% dari tahun lalu
dan dengan cepat mengalahkancompetitor-kompetitor mereka.
2. Nokia symbian masih merajai market share OS smartphone walaupun
mengalami penurunan market share. Namun begitu, penjualan
smartphone berbasis symbian masih meningkat dibanding tahun lalu.
Dan juga, ada kemungkinan symbian tahun ini akan menanggalkan
gelar raja di pasar smartphone apalagi setelah kerja sama Nokia
dengan Microsoft;
3. Microsoft walaupun system operasi mobile terbaru mereka, Windows
Phone 7 mendapat banyak review positif namun market share mereka
malah turun jauh. Penjualan smartphone berbasis OS dari Microsoft di
platform smarphone akan menanjak atau tidak setelah bekerja sama
dengan Nokia.
Gambar 1.Data Penjualan Smartphone di Dunia Berdasarkan Sistem
Operasinya
Tahun 2009 – 2012
3
Dalam dua tahun terakhir, OS Android telah banyak digunakan
oleh berbagai produk smarphone dan handheld lainnya termasuk juga
PC Tablet. Begitu pula di Indonesia, mobile dengan sistem operasi
android pun telah beredar luas karena memang selain produk mobile
dari Blackberry dan Apple (memiliki OS tersendiri ( iOS dan Blackberry
OS ), umumnya gadget terbaru menggandeng Android sebagai system
operasinya. Bagi sebagian orang, Android adalah hal yang asing, karena
selama ini di Indonesia sudah terlebih dahulu nyaman dengan Symbian.
Kemudian disusul dengan ledakan Blackberry yang menggunakan
Blackberry OS nya. Kedua OS tadi memang cukup akrab dengan
konsumen di Indonesia.
Sistem Operasi Android adalah sebuah sistem operasi untuk mobile berbasis
Linux. Untuk lebih jelasnya mengenai Android, berikut adalah kutipan singkat dari
Wikipedia. Android adalah system operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan
aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Cepatnya
4
perubahan teknologi juga berdampak pada media yang digunakan oleh pelaku pemasar.
Pemasaran yang pada awalnya hanya melakukan promosi dengan televise atau media
cetak, kini hal tersebut berubah. Pelaku pemasaran juga harus mempertimbangkan
khalayak pengguna social media.
Perkembangan jejaring sosial yang sangat pesat ditandai dengan
banyaknya kemunculan media jejaring sosial (social media),
diantaranya seperti 4 layanan MySpace, Friendster, Facebook, Twitter,
LinkedIn, Meebo, dan lain-lain. Apabila dilihat dari jumlah pengguna,
saat ini Sosial Media di Indonesia dikuasai oleh dua pemain besar, yaitu
Facebook dan Twitter. Pengguna kedua layanan ini kecenderungannya
meningkat dari tahun ke tahun.
Data dan fakta pengguna jejaring sosial Twitter Indonesia.
Tweeple atau Tweep adalah sebutan untuk pengguna jejaring sosial
Twitter. Menurut data yang dilansir situs Semiocast Dot Com, jumlah
tweeps di Indonesia sebanyak 19,5 juta orang. Jumlah tersebut
menempati posisi kelima dunia setelah Amerika Serikat (sekitar 107
juta pengguna), Brasil (33 juta pengguna), Jepang (29 juta pengguna),
dan Inggris (24 juta pengguna).
Semiocast telah menganalisis 383 juta profil pengguna Twitter
yang dibuat sebelum 1 Januari 2012. Analisis tersebut juga
mengungkapkan bahwa dengan 107.7 juta akun yang dibuat sebelum 1
Januari 2012, Amerika Serikat sekarang hanya mewakili 28,1% dari
seluruh pengguna Twitter. Namun demikian, jejaring sosial tersebut
5
tetap sangat aktif di Negara asalnya. Pada bulan Desember 2011 saja,
sekitar 5.6 juta pengguna baru diciptakandari Amerika Serikat.
Tingginya penggunaan social media di Indonesia menjadikan
peluang yang cukup besar bagi para pemasar untuk dapat
mempromosikan produknya yang loyal (secara lebih spesifik disebut
pelanggan), dan salah satunya adalah melalui perang antar
merek.Perusahaan semakin menyadari merek menjadi faktor penting
dalam persaingan dan menjadi aset perusahaan yang bernilai. Promosi
yang dilakukan pemasar melalui social media bertujuan agar
mendapatkan tingkat penjualan yang tinggi. Peran pemilik untuk dapat
mengontrol mereknya untuk tetap menciptakan karakter dari merek
yang dipromosikan, sehingga harapannya promosi yang dilakukan pada
social media dapat efektif sampai pada benak konsumen.
1.2. Perumusan Masalah
Promosi melalui social media merupakan salah satu bentuk
komunikasi pemasaran yang cukup efaktif dan murah. Perusahaan tidak
perlu mengeluarkan anggaran yang besar untuk melakukan promosi
tersebut, promosi ini didapatkan gratis dari para konsumen yang telah
mengkonsumsi produk mereka. Komunikasi pemasaran ini sangat
ampuh meningkatkan jumlah penjualan suatu produk, karena
konsumen cenderung akan menginformasikan mengenai produk yang
telah dikonsumsinya secara jujur.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan masalah
penelitian ini, yaitu bagaimana efektivitas social media pada
6
pemasaran android dalam mengkomunikasikan pesannya kepada
konsumen dengan menggunakan Model Persamaan Struktur?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumuasn permasalahan tersebut diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
Mengidentifikasi karakteristik pelanggan dari pengguna jasa
maskapai
penerbangan di Kota Bogor.
2. Menganalisis pengaruh ekspektasi pelanggan (customer
expectation), kualitas yang dirasakan (perceived quality), nilai yang
dirasakan (perceived value), dan citra produk (image) terhadap
loyalitas pelanggan maskapai penerbangan di Kota Bogor.
3. Membandingkan model CSI antara pelanggan maskapai
penerbangan tariff atas dengan pelanggan maskapai penerbangan tarif
bawah.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan
sebagai berikut:
1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi pengembangan dalam bidang pemasaran, terutama sebagai acuan
studi tentang bagaimana menganalisa efektifitass social media dalam
suatu proses keputusan pembelian, juga untuk memberikan
7
sumbangan informasi yang dapat menambah pengetahuan bagi
pembacanya.
2. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dibidang
manajemen pemasaran khususnya mengenai promosi melalui social
media dan keputusan pembelian serta melatih kemampuan menulis
untuk mengaplikasikan teori-teori yang sudah didapatkan saat
perkuliahan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada menganalisis
Efektivitas Social Media pada Pemasaran Android dengan Menggunakan
Model Persamaan Struktural.
8
II TINJAUAN PUSTAKA
4.1. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan caramenciptakan, menawarkan, dan menukarkan
produk yang memiliki nilai komoditas(Kotler, 2004). Pemasaran
merupakan ujung tombak keberhasilan suatu usaha. Untukmencapai
keberhasilan tersebut, sebuah perusahaan diharuskan untuk
menentukan strategipemasaran yang tepat. Dengan mengunakan
strategi pemasaran yang tepat, suatuperusahaan dapat menempati
posisi yang kuat dalam persaingan.
Menurut Rangkuti (2006) pemasaran adalah suatu proses kegiatan
yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi,
dan manajerial. Akibatdari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah
masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan
dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan
produk yang memiliki nilai komoditas.
9
4.2. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, dan Posisi Pasar
2.3.1. Pasar Sasaran
Apabila perusahaan telah mengidentifikasi peluang pada tiap
segmen pasarnya maka, selanjutnya perusahaan harus mengevaluasi
beragam segmen dan memutuskanberapa berapa banyak segmen dan
segmen mana yang akan dibidik. Proses mengevaluasi segmen pasar
yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan factor daya tarik
segmen secara keseluruhan serta faktor tujuan dan sumber daya
perusahaan (Kotler dan Amstrong, 2004). Penentuan pasar sasaran
yakni tindakan memilih satuatau lebih segmen pasar untuk dimasuki
atau dilayani berdasarkan potensi laba segmentersebut dan
kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan (Tjiptono, 2008).
2.3.2. Posisi Pasar
Menurut Kotler dan Amstrong (2004), setelah perusahaan
memutuskan segmen-segmen pasar yang akan dimasuki, haruslah
diputuskan posisi apa yang harus ditempati dalam segmen tersebut.
Posisi produk adalah cara produk didefiisikan olehkonsumen
berdasarkan makna tempat suatu produk, merek, atau sekelompok
produkdi dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran
pesaingnya. Positioning suatu produk menuntut perusahaan untuk
menanamkan keunikan manfaat dan diferensiasi merek ke dalam benak
konsumen.
4.3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
10
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
diunakan perusahaanuntuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran
di pasar sasaran (Kotler, 2002). Bauranpemasaran (marketing mix)
yaitu empat keputusan bagi sebuah merek yang saling terkaitmeliputi
product, price, place, dan promotoin:
2.4.1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk memuaskankeinginan atau kebutuhan. Menurut Tjiptono (2008)
produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasaryang
bersangkutan, baik intangible maupun tangible.
2.4.2. Price
Harga adalah nilai barang atau jasa dalam bentuk uang. Harga
juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan oleh
perusahaan kepada pasar tentang produk dan mereknya. Harga
merupakan satu–satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur
lain menyebabkan timbulnya biaya. Harga juga merupakan unsur
bauran pemasaran ang bersifat fleksibilittas, artinnya dapat diubah
dengan cepat(Tjiptono, 2008).
11
2.4.3. Place
Tempat atau saluran distribusi merupakan serangkaian organisasi
yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan
produk siap untuk dikonsumsi oleh konsumen. Pendistribusian dapat
diartikan sebagai kegiatann pemasaran yang berusaha memperlancar
dan mempermudah penyampaian barang danjasa dari produsen ke
konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan
(Tjiptono, 2008).
2.4.4. Promosi
Kordinasi semua penjual dalam memulai suatu usaha untuk
menyediakan saluraninformasi dan persuasi untuk menjual barang dan
jasa atau mempromosikan sebua hide.
4.4. Komunikasi
Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman
disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu
(Shimp, 2003). Komunikasi juga diartikankedalam suatu proses
pertukaran informasi antar individu melalui system yang biasa (lazim)
baik dengan simbol – simbol, sinyal – sinyal, maupun perilaku atau
tindakan.
Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau
lebih dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa
dilakukan oleh seseorang sepertimelalui lisan, tulisan, maupun sinyal-
sinyal nonverbal (Purwanto, 2003). Bentuk komunikasi dibagi menjadi
12
dua bagian yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang lazim digunakan
untuk meyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain melalui
tulisan maupun lisan dan memiliki struktur yang teratur dan
terorganisasi dengan baik. Komuikasi non verbal memiliki sifat yang
kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari seperti komunikasi
menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh sebagai alat
untuk berkomunikasi dengan orang lain (Purwanto, 2003).
2.4.1. Komunikasi Pemasaran
Menurut Tjiptono (2008), Komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaranyang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau
membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Terdapat empat cara
dari komunikasi pemasaran yang utama atau sering disebut
baurankomunikasi (Durianto, 2003), yaitu:
1. Advertising (Periklanan), yaitu semua bentuk penyajian
nonpersonal, promosi, danide tentang barang atau jasa yang dibayar
oleh suatu sponsor.
2. Sales Promotion (Promosi Penjualan), yaitu berbagai bentuk
insentif jangka pendekuntuk mendorong keinginan konsumen untuk
mencoba atau membeli suatu produkatau jasa.
13
3. Public relation (Hubungan Masyarakat dan Publisitas), yaitu
berbagai macamprogram untuk memelihara, menciptakan, dan
mengembangkan citra perusahaan ataumerek sebuah produk.
4. Personal Selling (Penjualan Pribadi), yaitu interaksi langsung
dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
4.5. Pengertian Efektivitas
Efektivitas adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang
memadai atau bisa diartikan melakukan hal yang tepat, sedangkan
efisiensi berarti kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber
daya dalam mencapai tujuan organisasi atau melakukan sesuatu yang
tepat (Stoner, 1996).
4.6. Pengertian Social Media
Menurut Thoyibie (2010), Social media adalah konten berisi
informasi, yangdibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi
penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk
memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan
dengan khalayak umum. Hal ini biasanya dilakukan melalui internet dan
jaringan komunikasi mobile. Social media marketing adalah proses
mempromosikan produk atau bisnis melaluisaluran media sosial,
merupakan bagian dari word of mount marketing, dan merupakan
strategi pemasaran yang efektif dan murah untuk dilakukan. Social
14
media marketing merupakan keterlibatan komunitas online untuk
menghasilkan peluang meningkatkan penjualan. Social media
merupakan alat yang paling sederhana tapi dengan efek yang sangat
luar biasa.
4.7. Konsumen
2.7.1 Pengertian Konsumen
Kotler (2005) mendefinisikan konsumen sebagai individu atau
kelompok yang berusaha memenuhi atau mendapatkan barang atau
jasa yang dipergunakan untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya.
Berdasarkan pasal 1 ayat 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999
mengenai perlindungan konsumen, menerangkan bahwa konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
2.7.2 Pengertian Perilaku Konsumen
Schiffman dan Kanuk dalam Samuel (2004), menjelaskan bahwa
perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam
pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan
penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapatmemuaskan
kebutuhan konsumen.
15
2.8. Proses Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku
konsumen. Perilakukonsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsiserta menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini (Engel, 1994). Peter dan Olson (1999) mengemukakan
bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah
satu diantarany hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu
pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.
Kotler (1996) mengungkapkan bahwa seseorang mungkin dapat
memiliki peranan yang berbeda-beda dalam setiap keputusan
pembelian. Berbagai peranan yang mungkin terjadi antara lain sebagai
berikut:
1. Pengambil inisiatif (initiator), yaitu orang yang pertama-tama
menyarankan ataumemikirkan gagasan membeli produk atau jasa
tertentu.
2. Orang yang mempengaruhi (influence), yaitu orang yang
pandangan atau nasihatnya diperhitungkan dalam membuat
keputusan akhir.
3. Pembuat keputusan (decider), yaitu seseorang yang akan
menentukan keputusan mengenai produk yang akan dibeli, cara
pembayaaran, tempat melakukan pembelian.
16
4. Pembeli (buyer), yaitu seseorang yang melakukan pembelian.
Pemakai (user), yaitu seseorang atau beberapa orang yang
menikmati atau memakai produk atau jasa. Henry Assael (1995)
merumuskan bahwa perilaku pembelianyang dilakukan oleh
konsumen dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu sebagai
berikut:
a. Perilaku pembeli yang kompleks. Keterlibatan konsumen dalam
proses pemilihan dan pembelian produk sangat tinggi.
Keterlibatan konsumen dalam proses pemulihan dan pembelian
akan menjadi semakin tinggi apabila produk yang akan dibeli
merupakan produk berharga tinggi, jarang dibeli, berisiko, sangat
berkesan dan informasi yang dimiliki konsumen mengenai produk
tersebut sedikit.
b. Perilaku membeli yang mengurangi ketidak cocokan. Keterlibatan
konsumen dalam proses pemilihan serta pembelian produk tinggi,
namun konsumen akan melakukan proses pembelian dengan
waktu yang lebih cepat karena perbedaan dalam hal merek tidak
terlalu diperhatikan. Pemasar harus dapat memperhatikan hal-hal
yang dapat mempengaruhi pilihan konsumen terhadap
merek,seperti harga, lokasi dan tenaga penjual. Selain itu,
komunikasi pemasaran yang baikjuga diperlukan sebagai factor
yang dapat menimbulkan kepercayaan dari konsumen terhadap
produk dan agar konsumen merasa telah menentukan pilihan
yang tepat.
17
c. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan. Keterlibatan konsumen
dalam proses pembelian ini relative kecil. Selain itu tidakterdapat
perbedaan yang mencolok antar berbagai merek dalam kategori
produksejenis, sehingga pemasar dapat memanfaatkan promosi
harga dan penjualan agarkonsumen tertarik untuk membeli
produk tersebut.
d. Perilaku pembeli yang mencari keragaman. Keterlibatan
konsumen dalam proses pembelian relative kecil, namun terdapat
perbedaan yang mencolok antar berbagai merek. Dalam kondisi
ini loyalitas konsumenkecil karena konsumen sering kali berganti-
ganti merek dalam kategori produk sejenis. Perpindahan merek
tersebut terjadi karena konsumen merasa tidak puas akan produk
tersebut. Proses keputusan pembelian dapat melewati lima
tahapan proses pembelian (Kotler,2005).
18
III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi, Waktu, dan Jadwal Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
a. Lokasi tempat penelitian adalah SDN Suka Wening Kabupaten
Sumedang. Alasan memilih SDN Sukawening berdasarkan
pertimbangan sebagian besar siswa kelas V SDN Sukawening memiliki
ketertarikan yang masih rendah terhadap permainan bola basket serta
mesih rendahnya keterampilan dasar bermain bola basket yang dimiliki
oleh sebagian besar siswa.
b. Penelitian sendiri adalah salah satu guru di SDN Sukawening
yang memiliki keinginan untuk meningkatkan gerak kelincahan dalam
permainan bola
basket dan terus berupaya meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme guru.
c. Tersedianya lapangan yang luas meskipun tidak tertunjang
oleh kualitas apangan yang memadai serta rendahnya unsure
pendukung lain seperti minimnya jumlah bola basket dan tidak
tersedianya ring basket yang dimiliki oleh sekolah tersebut.
3.1.2. Jadwal Penelitian
19
Jadwal penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan
pelaporan hasil penelitian dalam bentuk bar chat. Jadwal maksimal 4
bulan.
Tabel 2. Jadwal Penelitian Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas YARSI Tahun 2015
3.1.3. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan dalam waktu
bulan terhitung dari bulan Maret hingga bulan Juni 2015.
No KeteranganApr Mei Jun Jul
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Survey Lapangan2 Pembuatan Proposal3 Seminar Proposal4 Pengumpulan Data5 Analisa Data6 Pembuatan Laporan7 Seminar Skripsi8 Perbaikan Laporan9 Sidang Skripsi
10 Perbaikan Laporan11 Penyerahan Skripsi
3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah meningkatakn kelincahan dalam
permainan bola basket melalui pembelajaran permainan tradisional
20
kucing jukut riut. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN
Sukawening Sumedang tahun ajaran 2010/2011. Jumblah siswa
sebanyak 30 orang terdiri dari siswa perempuan sebanyak 17 orang
dan jumlah siswa laki-laki sebanyak 13 orang. Peneliti bertindak
sebagai guru yang terjun langsung ke lapangan untuk menyajikan
pembelajaran yang dibantu oleh guru yang lainnya sebagai mitra
observer selama penelitian berlangsung.
3.3. Pengambilan Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan prosedur
penarikan contoh dengan teknik quota sampling, yakni prosedur
dimana peneliti mengklarifikasi populasi berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu, kemudian menentukan posisi atau kuota sampel dari masing-
masing klarifikasi tersebut. Teknik ini dipilih untuk memastikan bahwa
beberapa karakteristik populasi terwakili dalam contoh yang dipilih.
Populasi penduduk Kota Bogor yang berjumlah 967.398 dengan
persen kelonggaran yang digunakan adalah 0.1 sehingga jumlah contoh
yang dibutuhkan adalah 100 orang. Jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah 100 orang responden dan dibagi sesuai dengan
proporsi masing-masing kecamatan. Proporsi setiap kecamatan
didapatkan dari hasil perhitungan jumlah penduduk masing-masing
kecamatan dibagi jumlah penduduk Kota Bogor dikali 100. Presentase
jumlah responden dalam penelitian ini ditunjukan Tabel 3 .
21
Tabel 3.Persentase Jumlah Responden Bogor Utara, Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sereal
NoKecamata
nJumlah Orang
Proposal (%)
Jumlah Contoh
Full Service Carrier
Low Cost Carrier
1Bogor Utara 173,33 17,96 18 5 13
2Bogor Selatan 184,346 19,05 19 19 6
3Bogor Timur 96,607 9,99 10 3 7
4Bogor Barat 214,816 22,21 22 7 15
5Bogor Tengah 102,145 10,56 11 3 8
6Tanah Sereal 195,742 20,23 20 6 14Jumlah 100 100 30 70
22
3.4. Metode dan Desain Penelitian
3.4.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK) sebagian cara untuk menjawab permasalahan yang ada
menurut Mc Taggart (1997) dalam Dikdasmen, (1999: 3). Penelitian tindakan
kelas itu biasanya oleh guru dikelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses praktis dan praksis
pembelajaran. Penelitian tindakan kelas menurut informasi dan tindak lanjut yang
terjadi di lapangan untuk segera dikaji dan ditindaklanjuti secara reflektif,
partisipatif, dan kolaboratif (Suwarsih,1994: 23). Untuk itu perlu keseriusan
penelitian dan orang yang terlibat (misalnya guru) selama proses penelitian.
Makna yang terkandung dari penelitian tindakan kelas ini adalah suatu bentuk
penilaian yang reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu guna
meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran di kelas dan atau di
lapangan ke arah yang lebih baik dan professional.
3.5. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan
Dalam rencana dan prosedur penelitian dibagi pada setiap tahapan
digambarkan pada peran dan intensitas kegiatan, sehingga tampak jelas tingkat
dan kualitas kolaborasi dalam penelitian tersebut, maka setiap siklus tindakan,
memuat langkah-langkah membuat rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi. Kesemua tahapan itu dilakukan setelah melakukan
observasi awal untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristi kemampuan
siswa dalam pembelajaran permainan bola basket
23
IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
1. Karakteristik pengguna jasa maskapai penerbangan di Kota Bogor,
didapatkan sejumlah perempuan 66%. Usia yang banyak melakukan penerbangan
usia 14- 27 sebanyak 49%. Profesi yang banyak melakukan penerbangan di
dominasi oleh pelajar sebanyak 37%, pegawai negeri 25%, dan di benak
penduduk Kota Bogor merek maskapai penerbangan yang paling diingat adalah
Garuda Indonesia sebesar 62%, serta untuk brand recall yaitu merek yang diingat
pelanggan setelah menyebutkan yang pertama adalah Lion Air dengan proporsi
28%.
2. Penduduk Kota Bogor melakukan penerbangan ≤2 kali dalam sebulan
sebesar 72%, tujuan yang dituju mayoritas dalam negeri sebanyak 83%, alasan
utama menggunakan jasa maskapai penerbangan adalah cepat sampai tujuan 82%.
Pengguna jasa maskapai penerbangan melakukan penerbangan bersama keluarga
sebesar 60%, sumber informasi dari keluarga 35% dan media elektronik 33%,
pembelian tiket dengan cara booking online 56%. Merek maskapai yang sering
digunakan Lion Air 41% untuk jenis low cost carrier dan Garuda Indonesia 30%
untuk full service carrier. Pada karakteristik responden usia, profesi, dan tingkat
pengeluaran per bulan tidak ada korelasi dengan loyalitas pelanggan karena nilai
asimtot signifikan > nilai taraf nyata yang menyatakan tidak ada korelasi.
3. Pada model CSI maskapai penerbangan total, Customer Loyalty (I) hanya
dipengaruhi signifikan oleh faktor Image (I) sedangkan faktor lain tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap loyalitas, hal tersebut terjadi karena antara CSI (K)
tidak signifikan pula terhadap loyalitas. Pada hasil penelitian ini kepuasan tidak
24
terbangun pengaruh signifikan oleh faktor Perceived Quality (PQ), perceived
value (PV) dan Costumer Expectation (CE), melainkan hanya Image (I). Dalam
model juga didapatkan bahwa faktor image memberikan pengaruh signifikan pada
Costumer Expectation (CE), dan (CE) punmemberikan pengaruh signifikan pada
Perceived Quality (PQ) dan (PQ) memberikan pengaruh pada perceived value
(PV).
4. Pada model CSI full service carier, hanya faktor image
memberikanpengaruh yang signifikan terhadap loyalitas. Faktor CSI (K)
konsisten tidak dipengaruhi secara signifikan oleh faktor Perceived Quality (PQ),
Perceived Value (PV), Customer Expectation (CE), dan Image (I). Image
memberikan pengaruh signifikan pada Customer Expectation (CE), dan (CE) pun
memberikan pengaruh signifikan pada Perceived Quality (PQ) dan (PQ)
memberikan pengaruh pada Perceived Value (PV).
5. Sedangkan pada model CSI maskapai penerbangan low cost carrier,
image berpangaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, namun dalam model
low cost carrier ini image tidak berpengaruh signifikan juga terhadap CSI (K) jadi
sama halnya dengan konstruk lainnya yaitu Perceived Quality (PQ), Perceived
Value (PV) dan Customer Expectation (CE) tidak bisa memberikan pengaruh
signifikan terhadap kepuasan. Hasil akhirnya dalam model ini tetap bahwa factor
CSI (K) tidak berpengaruh pada loyalitas pelanggan. Dalam model ini juga
didapatkan bahwa image memberikan pengaruh signifikan pada Customer
Expectation (CE), dan CE pun memberikan pengaruh signifikan pada Perceived
Quality (PQ).
25
4.2. Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga model maskapai penerbangan,
secara konsisten faktor image (I) dapat memberikan pengaruh signifikan
terhadap loyalitas. Oleh karena itu dapat dijadikan masukan agar
perusahaan maskapai penerbangan baik jenis full service carrier maupun
low cost carrier dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas
image perusahaannya agar dapat menciptakan loyalitas pelanggan.
2. Penelitian ini memiliki keterbatasan keterbatasan, antara lain hanya
menggunakan faktor image (I), customer expectation (CE), perceived
quality (PQ), perceived value (PV) dan CSI. CSI dalam peneltian ini
direfleksikan oleh sebelas indikator, sebagai saran kedepannya dapat
digunakan indikator yang merefleksikan CSI nya lebih sedikit sehingga
mungkin CSI dapat berpengaruh signifikan terhadap loyalitas.
3. Penelitian selanjutnya, untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi loyalitas pada pengguna maskapai penerbangan dapat
dianalisis dengan menggunakan faktor lain seperti faktor harga dan alat
analisis SEM lainnya seperti AMOS atau LISREL
26