JFAS: Journal of Finance and Accounting Studies
Volume 1 Nomor. 1, Pebruari 2019
Halaman 33-45
*Penulis Korespondensi
Pengaruh Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Usaha
(Studi Kasus KPP Pratama Pare)
Faizatul Azizah*
Program Studi Akuntansi Fakultas EkonomiUniversitas Hasyim Asy’ari
Jalan Irian Jaya Nomor 55, Jombang, Indonesia [email protected]
Abstract
This research aimed to know how big the influence of tax sanction and tax socialization on taxpayer compliance of individuals who conducted business in KPP Pratama Pare.
The population in this study are taxpayers of individuals who conduct business activities
registered on KPP Pratama Pare. Based on data until the end of 2016 there are 43,769
individual taxpayers conducting business activities. Sampling method is simple random sampling with sample number 397 taxpayer. The results of simultaneous research Tax
Sanctions and Socialization Taxation provide a significant effect on Personal taxpayer
Compliance. Partially the tax sanction does not give a significant influence on Personal Taxpayer Compliance while Taxation Socialization gives negative and significant
influence to Personal taxpayer Compliance. For the future efforts in implementing
socialization should be increased with target and more intensive by KPP Pratama Pare and is expected to implement the enforcement of tax sanctions in accordance with
applicable tax rules.
Keywords: Tax sanction; Taxation socialization; Taxpayer compliance .
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sanksi pajak dan
sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama
Pare. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan usaha yang terdaftar pada KPP Pratama Pare. Berdasarkan data hingga akhir tahun 2016 terdapat 43.769 wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha.
Metode pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 397
wajib pajak. Hasil penelitian secara simultan Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
Secara parsial sanksi pajak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Kepatuhan wajib pajak orang pribadi sedangkan Sosialisasi Perpajakan memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Untuk
kedepannya upaya-upaya dalam melaksanakan sosialisasi harus ditingkatkan dengan
tepat sasaran dan lebih intensif oleh KPP Pratama Pare serta diharapkan dapat
melaksanakan penegakan sanksi pajak sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku.
Kata kunci: Sanksi pajak; Sosialisasi perpajakan; Kepatuhan wajib pajak
34 JFAS: Journal of Finance and Accounting Studies
Volume 1 Nomor 1, Pebruari 2019
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
PENDAHULUAN
Pajak merupakan wujud dari peran serta masyarakat dalam mendukung
pembangunan maupun perekonomian di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan
kesadaran dan rasa tanggung jawab. Peran pajak bagi suatu negara menjadi sangat
dominan. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara, iuran tersebut berupa
uang bukan barang. Pajak yang dipungut berdasarkan ketentuan UUD dan aturan
pelaksanaannya tanpa jasa timbal balik secara langsung dari negara.
Wajib pajak menentukan sendiri besarnya pajak terutang dan menjadikan
kepatuhan wajib pajak menjadi faktor yang sangat penting dalam hal untuk
mencapai keberhasilan penerimaan pajak. Penerimaan pajak dapat berasal dari
Pajak Penghasilan (PPh) dari sektor migas dan non migas, Pajak Pertambahan
nilai (PPn), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), penerimaan
cukai, maupun pajak-pajak lainnya (Mutia, 2014). Namun dalam praktiknya,
sistem pemungutan pajak di Indonesia sulit dijalankan sesuai harapan. Menurut
(Tarjo & Kusumawati, 2006) menjelaskan bahwa tingkat kepatuhan perpajakan
masih tergolong rendah yang ditunjukkan dengan masih sedikitnya jumlah
individu yang mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan melaporkan
SPT.
Kepatuhan wajib pajak merupakan persoalan yang sejak dulu ada dalam
perpajakan. Didalam negeri rasio kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan
pemenuhan kewajiban perpajakannnya dari tahun ke tahun masih menunjukkan
presentase yang tidak mengalami peningkatan secara berarti. Hal ini didasarkan
pada perbandingan jumlah wajib pajak yang memenuhi syarat patuh di Indonesia
sedikit sekali jika dibandingkan dengan jumlah total wajib pajak terdaftar. Dari
sekian banyak wajib pajak yang ada, sebagian besar wajib pajak belum mengerti
apa saja yang menjadi hak dan kewajibannya. Tugas pokok Direktorat Jenderal
Pajak dalam hal ini khususnya sangat menonjol sesuai dengan fungsinya adalah
Faizatul Azizah : Pengaruh Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Usaha.
35
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
melakukan pembinaan, penelitian, pengawasan, dan pelayanan dalam hubungan
dengan pelaksanaan kewajiban perpajakan dari wajib pajak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang
berlaku.
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pajak yang diwakili oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Pare berupaya meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman wajib pajak akan dunia perpajakan. Wajib pajak dituntut aktif dalam
mengurus pajaknya sendiri. Salah satu upaya KPP Pratama Pare adalah
Pelaksanaan sanksi pajak yang dapat menyebabkan terpenuhinya kewajiban
perpajakan oleh wajib pajak, sehingga wajib pajak akan patuh karena mereka
memikirkan adanya sanksi berat berupa denda akibat tindakan ilegal dalam
usahanya menyelundupkan pajak. Selain itu yang dilakukan Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Pare untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman wajib
pajak akan hak dan kewajibannya adalah dengan sosialisasi perpajakan. Melalui
sosialisasi diharapkan Wajib Pajak patuh akan kewajibannya dan mendapatkan
haknya.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah suatu metode penelitian dimana data yang
digunakan dalam penelitian adalah berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik (Sugiyono, 2010). Menurut Sugiyono (2010) merupakan penelitian yang
bertujuan untuk pengujian hipotesis, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena
yang terjadi dalam bentuk hubungan antar variabel. Tujuan khususnya adalah
menguji pengaruh sanksi pajak dan sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan
wajib pajak. Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Pare Kediri Wilayah
Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur III yang bertempat di Jalan Hasanuddin
no.16, Dandangan, Kecamatan Kota Kediri, Kota Kediri, Jawa Timur 64122.
Waktu Penelitian Bulan April sampai dengan Juli 2017.
36 JFAS: Journal of Finance and Accounting Studies
Volume 1 Nomor 1, Pebruari 2019
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
Dalam penelitian ini dilakukan teknik pengambilan data berupa observasi,
pemberian angket kepada responden, dan dokumentasi. Sedangkan untuk populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan
Usaha yang terdaftar pada KPP Pratama Pare yang berjumlah 43.769 wajib pajak.
Sampel adalah himpunan bagian dari unit populasi. Karena jumlah populasi yang
banyak, maka tidak semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 397 responden dengan
metode penelitian sampel secara acak (Simple Random Sampling).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Hasil penyebaran kuisioner yang dilakukan diperoleh data mengenai profil
responden. Berdasarkan usia 22-30 tahun (176 orang), 31-46 tahun (165 orang),
47-64 tahun (56 orang), >65 tahun (tidak ada). Berdasarkan jenis kelamin laki-laki
(177 orang) dan Perempuan (220 orang). Tingkat pendidikan responden D3 (5
orang), tingkat sarjana (185 orang)) tingkat pascasarjana (38 orang), tingkat
doktor (10 orang) dan lain-lain (159 orang). Pengetahuan pajak melalui kursus (37
orang), penyuluhan (102 orang), tidak memiliki pengetahuan (122 orang) dan
lain-lain (136 orang).
Hasil uji validitas semua variabel menunjukkan koefisien korelasi
mempunyai nilai > 0,3 dengan nilai signifikansi < 0,05. Hasil uji reliabilitas
semua variabel juga menunjukkan nilai cronbach alpha > 0,6.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dilihat dari nilai asymptitic significance (2-tailed)
lebih besar dari 0,05, yang artinya bahwa semua variabel bebas terdistribusi
normal.
Faizatul Azizah : Pengaruh Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Usaha.
37
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
Tabel 1. Hasil uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 397
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 5,02010812
Most Extreme
Differences
Absolute ,044
Positive ,044
Negative -,023
Test Statistic ,044
Asymp. Sig. (2-tailed) ,058c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada uji normalitas
merupakan pengujian tentang kenormalan distribusi data pada Kepatuhan Wajib
Pajak, Sanksi Pajak serta Sosialisasi Perpajakan. Terlihat bahwa nilai Asymp. Sig
(2-tailed) bernilai 0,058 > 0,05 artinya variabel Y; X1; X2 berdistribusi
normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilihat dari grafik scatterplot berikut :
Gambar 2. Hasil Heteroskedastisitas
Sumber : Data Diolah Peneliti (2017)
Gambar di atas dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak sehingga
dapat dikatakan bahwa tidak adanya gejala heteroskedastisitas dan model regresi
layak digunakan.
38 JFAS: Journal of Finance and Accounting Studies
Volume 1 Nomor 1, Pebruari 2019
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
3. Uji Multikolonieritas
Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat apabila semua variabel bebas
dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, sehingga dapat
dikatakan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel bebas.
Tabel 2 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleran
ce VIF
1 (Constant) 28,386 2,761 10,279 ,000 Sanksi Pajak ,130 ,067 ,096 1,934 ,054 ,998 1,002
Sosialisasi Perpajakan
-,216 ,062 -,171 -3,464 ,001 ,998 1,002
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber : Data Diolah Peneliti (2017)
Tabel hasil uji diatas dapat dilihat sanksi pajak dan sosialisasi perpajakan
jika nilai tolerance 0,998>0.1 dan nilai VIF 1,002<10, jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada korelasi antar variabel bebas atau tidak terjadi
multikorelinearitas. Standar nilai VIF agar dikategorikan bebas dari
multikolinieritas cukup beragam. Namun 2 nilai, standar yang sering dipakai
sebagai batasan adalah 5 atau 10. Dapat dilihat bahwa VIF pada kasus ini adalah
1,002 untuk kedua model tidak terjadi multikolinieritas.
4.Uji Linieritas
Hasil nilai deviation from linearity > 0,05 maka antara variabel bebas dan
variabel terikat mempunyai hubungan linier.
Faizatul Azizah : Pengaruh Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Usaha.
39
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
Tabel 3
Hasil Uji Lineritas pada Variabel Sanksi Pajak
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Kepatuhan Wajib Pajak * Sanksi Pajak
Between Groups
(Combined) 701,876 19 36,941 1,441 ,104
Linearity 80,338 1 80,338 3,135 ,077
Deviation from Linearity
621,538 18 34,530 1,347 ,155
Within Groups 9662,245 377 25,629 Total 10364,12
1 396
Sumber : Data Diolah Peneliti (2017)
Berdasarkan tabel diatas mengetahui nilai Sig. Deviation from Linearity
adalah 0,155 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan linier
antara sanksi pajak dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
Tabel 4
Hasil Uji Lineritas pada Variabel Sosialisasi Perpajakan
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Kepatuhan Wajib Pajak * Sosialisasi Perpajakan
Between Groups
(Combined) 1041,615 22 47,346 1,899 ,009
Linearity 289,628 1 289,628
11,619
,001
Deviation from Linearity
751,988 21 35,809 1,437 ,097
Within Groups 9322,506 374 24,926 Total 10364,121 396
Sumber : Data Diolah Peneliti (2017)
Sedangkan pada tabel 4 dapat diketahui nilai Sig.Diviation from Linearity
sebesar 0,097 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan linier pada
variabel sosialisasi perpajakan dengan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan regresi linier berdasarkan hasil penelitian ini yaitu :
Y = 28,386 + 0,130X1 - 0,216X2
40 JFAS: Journal of Finance and Accounting Studies
Volume 1 Nomor 1, Pebruari 2019
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28,386 2,761 10,279 ,000
Sanksi Pajak ,130 ,067 ,096 1,934 ,054
Sosialisasi
Perpajakan -,216 ,062 -,171 -3,464 ,001
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Sumber : Diolah Peneliti (2017)
Persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Nilai Konstanta
Nilai konstanta sebesar 28,386 mengindikasikan bahwa jika variabel
independen yaitu sosialisasi perpajakan dan sanksi perpajakan adalah 0 maka
kepatuhan wajib pajak orang pribadi adalah sebesar konstanta 28,386.
2. Koefisien Regresi (b) X1
Koefisien sosialisasi perpajakan sebesar 0,130 mengindikasikan bahwa
setiap peningkatan sosialisasi perpajakan satu satuan, maka akan mengakibatkan
peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi sebesar 0,130 satuan dengan
asumsi variabel lain konstan.
3. Koefisien Regresi (b) X2
Koefisien sanksi perpajakan sebesar - 0,216 mengindikasikan bahwa setiap
peningkatan satu satuan sanksi pajak, maka akan mengakibatkan penurunan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi sebesar 0,216 dengan asumsi variabel lain
konstan.
Uji T (Parsial)
Faizatul Azizah : Pengaruh Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Usaha.
41
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
Tabel 5, hasil output model regresi yang digunakan merupakan model
tetap, dapat dilakukan dengan membandingkan antara nilai Sig dan (α) = 0,05
0,054 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Sanksi Pajak
tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi. Sedangkan secara parsial Sosialisasi Perpajakan memberikan pengaruh
negatif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dimana
nilai signifikansi yakni 0,001 < 0,05.
Uji F (Simultan)
Tabel 6 Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 384,333 2 192,166 7,587 ,001b
Residual 9979,788 394 25,329
Total 10364,121 396
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
b. Predictors: (Constant), Sosialisasi Perpajakan, Sanksi Pajak Sumber : Diolah Peneliti (2017)
Tabel 6, hasil output model regresi yang digunakan merupakan model
tetap, dapat dilakukan dengan membandingkan antara nilai Sig dan (α) = 0,05
yaitu nilai Signifikansi 0,001< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Sanksi
Pajak dan Sosialisasi Perpajakan secara simultan mampu menjelaskan
pengaruhnya terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak.
Koefesien Determinasi
Tabel 7. Hasil Koefesien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,193a ,037 ,032 5,03283
a. Predictors: (Constant), Sosialisasi Perpajakan, Sanksi Pajak
b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Sumber : Diolah Peneliti (2017)
42 JFAS: Journal of Finance and Accounting Studies
Volume 1 Nomor 1, Pebruari 2019
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
Tabel 7 hasil output diperoleh angka R Square sebesar 0,037. Hal ini
mengindikasikan bahwa variabel Sosialisasi Perpajakan dan Sanksi Perpajakan
memberikan pengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
Melakukan Usaha adalah sebesar 3,7%, sedangkan 96,3% lainnya ditentukan oleh
faktor lain diluar model yang tidak terdeteksi dalam penelitian ini.
Hasil penelitian mengenai pengaruh sanksi pajak dan sosialisasi
perpajakan terhdap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan usaha
pada KPP Pratama Pare. Pada variabel sanksi pajak Nilai signifikansi lebih besar
daripada 0,05 yaitu 0,054 maka mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi
pada variabel sanksi pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak. Hasil penelitian menunjukkan koefisien transformasi regresi sebesar 0,994
lebih kecil dari t tabel yaitu 1,966003 bahwa sanksi pajak tidak memberi pengaruh
yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan
usaha. Selain itu adanya hasil yang tidak berpengaruh tersebut karena tingkat
pengetahuan wajib pajak belum maksimal terkait sanksi pajak seperti sanksi
administrasi berupa sanksi bunga dengan menerbitan SKPKBT dan SKPKB atau
sanksi kenaikan bagi wajib pajak. Sanksi pajak pengaruh negatif yang ditunjukkan
oleh sanksi pajak mengindikasikan bahwa apabila sanksi pajak mengalami
kenaikan maka angka kepatuhan wajib pajak tidak mengalami
kenaikanPernyataan ini mendukung hasil penelitian terdahulu penelitian yang
dilakukan oleh Winerungan (2013) bahwa Sanksi Perpajakan tidak memberikan
pengaruh terhadap perubahan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dari
masyarakat di Kota Manado dan Kota Bitung dan berkaitan dengan sanksi
keterlambatan membayar pajak yang bisa memberatkan masyarakat dan penilaian
masyarakat di kedua kota tersebut terhadap fungsi penting pajak .
Sedangkan untuk Sosialisasi Perpajakan, hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara sosialisasi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan usaha. Variabel
sosialisasi perpajakan secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar -3,464 lebih
Faizatul Azizah : Pengaruh Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Usaha.
43
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
kecil dari t tabel 1,966003 dengan signifikansi 0,001 lebih kecil daripada 0,05
bahwa rasio sosialisasi perpajakan memiliki pengaruh negatif terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi. Pengaruh negatif yang ditunjukkan oleh sosialissi
perpajakan mengindikasikan bahwa apabila variabel sosialisasi perpajakan
mengalami kenaikan maka angka kepatuhan wajib pajak akan mengalami
penurunan, begitupun sebaliknya. Dilihat dari indikator penelitian ini
menggunakan tiga indikator yaitu sosialisasi secara langsung, sosialisasi secara
tidak langsung, dan pemahaman sosialisasi. Menurut data yang sudah dianalisis
sebanyak 136 responden memperoleh pengetahuan dan informasi pajak melalui
banyak sumber secara tidak langsung seperti melalui buku, situs internet,
berdiskusi pada forum tertentu. Variabel Sosialisasi Perpajakan berpengaruh
negatif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi juga dapat disebabkan
oleh salahnya sasaran Sosialisasi Pajak. Sosialisasi Pajak diadakan pada instansi
besar seperti kantor Pemkot atau di balai kota yang bersifat perwakilan dari Wajib
Pajak sedangkan di daerah kelurahan jarang di adakan sosialisasi pajak.
Pernyataan ini juga mendukung penelitian terdahulu dengan hasil
penelitian dari Wijayanto (2016) dan Tatiek (2009) yang menunjukkan bahwa
sosialisasi perpajakan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
tingkat kepatuhan wajib pajak.
Sanksi pajak dan sosialisasi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Pare. Diketahui nilai R Square sebesar 0,037. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa pengaruh variabel sanksi pajak (X1) dan sosialisasi perpajakan (X2) secara
simultan terhadap variabel Y aalah sebesar 3,7% dan 96,3% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lainnya. Wajib pajak akan mematuhi pembayaran pajak bila
memandang sanksi denda akan lebih banyak merugikannya. Semakin banyak sisa
tunggakan pajak yang harus dibayar wajib pajak, maka akan semakin berat bagi
wajib pajak untuk melunasinya. Walaupun wajib pajak tidak mendapatkan
penghargaan atas kepatuhannya dalam melaksanakan kewajiban perpajakan, wajib
44 JFAS: Journal of Finance and Accounting Studies
Volume 1 Nomor 1, Pebruari 2019
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
pajak akan dikenakan banyak hukuman apabila alfa atau sengaja tidak
melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Sosialisasi Perpajakan diadakan akan meningkatkan pemahaman Wajib
Pajak dalam pengetahuan perpajakan serta memahami peraturan perpajakan
sehingga menimbulkan kesadaran Wajib Pajak akan manfaat pajak yang membuat
Wajib Pajak secara sukarela menjalankan kewajiban pajaknya. Oleh sebab itu
didalam penelitian ini pada pelaksanaan sanksi pajak dan sosialisasi perpajakan
dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya.
PENUTUP
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sanksi pajak secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang
melakukan usaha Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pare. Sedangkan untuk
sosialisasi perpajakan secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan usaha Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Pare. Sehingga sanksi pajak dan sosialisasi perpajakan secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan pada Kepatuhan Wajib Pajak orang
pribadi yang melakukan usaha pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pare.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi
Revisi). Jakarta : Rineka Cipta
Esther ,Yohannah, 2012. “Tinjauan atas Sosialisasi Peraturan Perpajakan dan
Kinerja Account Representative Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan
Wajib Pajak (Studi Kasus KPP Pratama Jakarta Pademangan)”. Skripsi.
Jakarta. Fakultas Ekonomi Program Studi SI Reguler Akuntansi
Universitas Indonesia. Depok
Latuperissa, Wanda. 2010. “Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Atas
Pengenaan Sanksi Perpajakan Terhadap Meminimalisasikan Tindakan Tax
Faizatul Azizah : Pengaruh Sanksi Pajak dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Usaha.
45
https://ejournal.feunhasy.ac.id/index.php/jfas
Evasion” SKRIPSI tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Komputer
Indonesia
Mardiasmo. 2011. Perpajakan. C.V Andi Offset, Yogyakarta.
Mohammad, Zain. (2003). Manajemen Perpajakan. Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Empat.
Mutia, Sri Putri Tita. 2014. “Pengaruh Sanksi Perpajakan, Pelayanan Fiskus,
Dan Tingkatak Pemahaman Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di
KPP Pratama Padang)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Padang.
Rahmawati, Sri. (2015). “Pengaruh Kemanfaatan NPWP, Kualitas Pelayanan,
dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pekanbaru
Senapelan)”. Jurnal Online Mahasiswa FE Universitas Brawijaya. Vol 3,
No 1
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif ,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Tarjo, dan Kusumawati. (2006). “Analisis Perlakuan Wajib Pajak Orang Pribadi
terhadap Pelaksanaan Self Assesment”. Jurnal Perpajakan Indonesia. hal
101-120.
Wijayanto, Guntur Jati. 2016. “Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Dan
Pemahaman Prosedur Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan
Perkotaan (Pbb P2) Di Kota Magelang Tahun 2015”. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta.