Download - Getaran by Haris Dwi
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
1/41
iii
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
GETARAN P1
Getaran Teredam
Disusun oleh :Haris Dwi Happy Putra (2413 100 001)
Asisten:Ainun Nadiroh (2412 100 063)
JURUSAN TEKNIK FISIKAFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya2015
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
2/41
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
3/41
i
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
GETARAN P1
Getaran Teredam
Disusun oleh :Haris Dwi Happy Putra (2413 100 001)
Asisten:Ainun Nadiroh (2412 100 063)
JURUSAN TEKNIK FISIKAFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya
2015
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
4/41
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
5/41
iii
ABSTRAK
Getaran adalah gerak bolak balik melalui titikkesetimbangan. Getaran teredam ada tiga jenis yaitu getarankurang teredam, getaran teredam kritis, getaran teredam lebih.Untuk menentukan jenis getaran ini, harus mengetahui nilai besar
rasio redamannya. Ketika rasio redamannya di antara 0 dan 1maka termasuk getaran kurang teredam, rasio redamannya sama
dengan 1 maka getaran teredam kritis, dan rasio redamannyalebih dari satu maka disebut getaran teredam lebih. Berdasarkan
dari hasil percobaan, didapatkan besar konstanta pegas pertamasebesar 53.9 N/m dan konstanta pegas kedua sebesar 57.07 N/m.Nilai rasio redaman pegas pertama di udara sebesar 0.000692 danrasio redaman di oli sebesar 0.057. Berdasarkan hasil perhitungandan grafik dari matlab dapat disimpulkan bahwa pegas pertama di
udara dan oli termasuk jenis getaran kurang teredam.
Kata kunci: getaram, rasio redaman, pegas
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
6/41
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
7/41
v
ABSTRACT
Vibration is back and forth motion from equilibrium.Vibration damped there are 3 kind that is under damped,critically damped, over damped. To know what kind of thatvibration, must know value of damping ratio. If damping ratio
between 0 and 1 is under damped. If damping ratio equal 1 iscritically damped. If damping ratio more than 1 is called over
damped. From the experiment, we get the spring constant of thefirst spring is 53.9 N/m and the second spring is 57.07 N/m. Value
of damping ratio of the first spring in air is 0.000692 anddamping ratio in oil is 0.057. From the result of calculating andgraphic from mat lab we get the conclusion that the first spring inair and oil that include under damped.
Keywords : vibration, damping ratio, spring
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
8/41
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
9/41
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatrahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Resmi PraktikumGetaran P1 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan kali ini penyusun mengucapkan terima
kasih kepada:1. Asisten laboratorium Vibrasi yang telah membimbing
dalam pelaksanaan praktikum P1
2. Rekan-rekan yang telah membantu terlaksananya
kegiatan praktikum ini.3. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
pembuatan laporan ini baik dari segi materi maupun
penyajian. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaatbagi penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surabaya,
Penulis
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
10/41
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
11/41
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................iii
ABSTRACT .................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................xiiiDAFTAR TABEL ....................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................... 1
1.3 Tujuan Pratikum ............................................................ 2
1.4 Sistematika Laporan ...................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ............................................................... 3
2.1 Getaran .......................................................................... 3
2.2 Getaran Harmonik Sederhana ....................................... 3
2.3 Getaran Teredam ........................................................... 4
2.3.1 Getaran Kurang Teredam ...................................... 5
2.3.2 Getaran Teredam Kritis ......................................... 6
2.3.3 Getaran Teredam Lebih ......................................... 7
2.4 Frekuensi Natural .......................................................... 7
2.5 Getaran Bebas System 1 DOF Teredam ........................ 8
2.6 Rasio Redaman .............................................................. 8
2.7 Konstanta Pegas ............................................................ 9
BAB III METODOLOGI ........................................................... 11
3.1 Alat dan Bahan ............................................................ 11
3.2 Prosedur Percobaan ..................................................... 11
http://e/Haris/Getaran/P1%20fix.docx%23_Toc432688612http://e/Haris/Getaran/P1%20fix.docx%23_Toc432688612 -
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
12/41
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
13/41
xi
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................. 13
4.1 Analisis Data ............................................................... 13
4.1.1 Data Hasil Perhitungan ........................................ 144.1.2 Grafik Menggunakan Matlab .............................. 15
4.2 Pembahasan ................................................................. 19
BAB V PENUTUP ...................................................................... 21
5.1 Kesimpulan .................................................................. 21
5.2 Saran ............................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
14/41
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
15/41
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Getaran harmonis sederhana ..................................... 3
Gambar 2. 2 Getaran harmonis teredam ........................................ 5
Gambar 2. 3 Getaran Kurang Teredam ......................................... 6
Gambar 2. 4 Getaran Teredam Kritis ............................................ 6
Gambar 2. 5 Getaran Teredam Lebih ............................................ 7
Gambar 2. 6 Pegas di beri F .......................................................... 9
Gambar 3. 1 Susun Pegas ............................................................ 11Gambar 4. 1 Grafik Getaran Pegas Pertama di Udara ................. 17
Gambar 4. 2 Grafik Getaran Pegas Pertama di Oli ..................... 17
Gambar 4. 3 Grafik Getaran Pegas Pertama di Udara ................. 18
Gambar 4. 4 Grafik Getaran Pegas Pertama di Oli ..................... 18
http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334136http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334138http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334139http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334229http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334158http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334159http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334159http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334158http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334229http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334139http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334138http://e/Haris/Getaran/Lapres%20P1%201.0.docx%23_Toc432334136 -
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
16/41
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
17/41
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Data Hasil Percobaan Menggunakan Pegas Pertama . 13
Tabel 4. 2 Data Hasil Percobaan Menggunakan Pegas Kedua .... 13
Tabel 4. 3 Konstanta Pegas Pertama dan Kedua ......................... 14
Tabel 4. 4 Nilai Rasio Redaman Pegas Pertama ......................... 14
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
18/41
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
19/41
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bergetar atau peristiwa getaran bolak balik disekitar daerah
keseimbangan merupakan gejala fisis yang terjadi di kebanyakansistem fisis.ada banyak sekali getaran yang terjadi di alam ini
misal getaran pada bandul yang diayunkan atau pun pegas yangbergetar. Namun pada kenyataannya bila dianalisa secara fisismaka akan menimbulkan beberapa jenis getaran. Dalam sistem
fisis tersebut secara garis besar getaran digolongkan menjadigetaran harmonik sederhana dan getaran teredam dan getaran
paksa.Namun pada kali ini yang akan ditinjau yakni getaran
teredam , getaran teredam sendiri merupakan getarann yangsecara nyata ada karena dialam ini kebanyakan getaran suatu
benda itu teredam alias akan berhenti pada waktu tertentu.
Sehingga untuk memeahami hal tersebut perlu dilakukan
percobaan mengenai getaran teredam ata osilasi teredam tersebutyang akan mendasari terjadinya praktikum ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagaiberikut :
a.Bagaimana nilai konstanta pegas dan rasio redaman padasuatu sistem pegas?
b.Bagaimana perbandingan rasio redaman dari jenis damper
yang digunakan?c.Bagaimana jenis-jenis peredaman dalam sistem pegas
tersebut?
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
20/41
2
1.3 Tujuan Pratikum
Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a.
Menentukan Konstanta pegas dan rasio redaman padasuatu sistem pegas.
b. Membandingkan rasio redaman dari jenis damper yang
digunakan.c. Menentukan jenis peredaman dalam sistem pegas.
1.4 Sistematika Laporan
Pada laporan praktikum ini berisi lima bab, yakni
pendahuluan, dasar teori, metodologi percobaan, data danpembahasan, dan penutup. Pendahuluan meliputi latar belakang,permasalahan, tujuan dan sistematika penulisan., Dasar Teori
meliputi hal-hal yang berkaitan dengan jaringan computer secaraumum. Metodologi Percobaan, meliputi peralatan yang
dibutuhkan selama kegiatan praktikum serta bagaimana prosedurpelaksanaan praktikum. Data dan pembahasan berisi data danresume masing-masing praktikan tentang praktikum yang
dilakukan dan analisis tentang masalah-masalah yang ditemuiselama praktikum. Bagian penutup berisi kesimpulan secara
keseluruhan dan saran untuk praktikum kedepan.
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
21/41
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Getaran
Gerakan periodik atau getaran merupakan gerakan sebuah
objek secara berulang ulang yang dimana objek secara berulangulang yang dimana objek kembali ke posisi awal setelah beberapa
waktu. Dalam identifikasi kehidupan sehari-hari misal posisibumi ketika setelah mengelilingi matahari. Dan pada suatu kasuskhusus terdapat gejala getaran pada suatu sistem mekanik yang
diakibatkan oleh sebuah gaya pemulih dari sebuah objek tersebutyang selalu mengembalikan objek keposisi semula dan gerakan
itu disebut getaran harmonis sederhana.
2.2 Getaran Harmonik Sederhana
Bentuk dari getaran harmonik sederhana yakni ketika sebuahpegas digetarkan maka pegas tersebut akan berosilasi disekitar
daerah keseimbangan . hal ini dikarenakan terdapat gaya pemulih
yang melawan arah pergerakan pegas tersebut sehingga sistemakan berulangulang atau bersoilasi. Dan secara umum persamaanharmonik sederhana diturunkan dari sistem berikut ini. [1]
Gambar 2. 1Getaran harmonis sederhana [1]
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
22/41
4
Dan bila dianalisa dengan persaman hukum newton ke II dihasilkan persamaan sebagai berikut.
sxxm
................................................................. (2.1)
Dimana,percepatan merupakan
2
2
dt
xdx
.................................................................... (2.2)
Persamaan 3 tersebut memberikan bahwa
0
sxxm
0
xmsx ............................................................... (2.3)
Persamaan 5 merupakan persamaan diferensial getaranharmonik. Dalam persamaan terhadap s/m dapat ditulis yang
berarti frekuensi angular yang dimiliki sistem.
2.3 Getaran Teredam
Pada awalnya setelah getaran harmonic sederhana dimana
total energi yang dihasilkan konstan dan perubahan simpanganberupa kurva sinusoidal dan untuk waktu tek hingga. Namun padakenyataannya terdapat energi yang terbuang akibat hambatan ataukekentalan misal sebuah bandul yang diayunkan maka lama-kelamaan akan berhenti akibat energi yang hilang.
Karena adanya energi yang hilang dalam geraknya, berartibahwa adanya gaya lain yang aktif, yang sebanding dengan
kecepatannya. Adanya gaya pergeseran pada sistem sehingga
menyebabkan persamaan Hukum II Newton menjadi0
sxxrxm ...................................................... (2.4)
Dimana r merupakan konstanta kesebandingan dengankecepatan. m, r, dans merupakan nilai yang konstan. Pernyataangetaran teredam digambarkan dengan gambar 2.2
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
23/41
5
Gambar 2. 2Getaran harmonis teredam [1]
Dari Hukum II Newton pada persamaan 6
0
sxxrxm ...................................................... (2.5)Dengan :
m
r , yang merupakan faktor redaman
m
s
2
0
m
s0 , yang merupakan frekuensi natural
Sehingga, persamaan 7 dapat ditulis
02
0
xxx .................................................... (2.6)
Persamaan diatas merupakan persamaan diferensial getarandengan redaman.
2.3.1 Getaran Kurang Teredam
Ketika damping rasio dalam range 0 < < 1, sistem getaran
kita sebut underdamped. Benda yangmengalami underdampedbiasanya melakukan beberapa osilasi
sebelum berhenti. Benda masih melakukan beberapa getaransebelum berhenti karena redaman yang dialaminya tidak terlalu
besar. Contoh benda yang mengalami underdamped ditunjukkanpada gambar di bawah.
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
24/41
6
2.3.2 Getaran Teredam Kritis
Ketika = 1, sistem getaran kita sebut critically damped.Getaran ini lebih cepat mendekati kesetimbangan daripada
getaran kurang teredam. Grafik teredam kritis seperti gambardibawah ini.
Gambar 2. 4 Getaran Teredam Kritis [1]
Gambar 2. 3Getaran Kurang Teredam [1]
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
25/41
7
2.3.3 Getaran Teredam Lebih
Ketika > 1, sistem getaran kita sebut overdamped.
Getaran ini menuju kesetimbagan bahkan tidak berisolasi. Untukgrafik teredam ini seperti dibawah ini.
2.4
Frekuensi NaturalUntuk getaran translasi 1 DOF, frekuensi natural n
didefinisikan [2]
m
kfnn 2 ..................................................... (2.7)
dimana k adalah kekakuan pegas dan m adalah massa. Untukgetaran translasi dengan arah vertikal, frekuensi natural dapat
didefinisikan [2]
st
nn
gf
2 ..................................................... (2.8)
dimana st adalah defleksi statik.
Gambar 2. 5 Getaran Teredam Lebih [1]
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
26/41
8
Sedangkan untuk getaran rotasi 1 DOF, frekuensi natural
n didefinisikan [2]
J
kf tnn 2 ..................................................... (2.9)
dimana kt adalah kepegasan torsi dan J adalah momen
inersia.
2.5 Getaran Bebas System 1 DOF Teredam
Persamaan gerak getaran bebas tak teredam untuk getaran
translasi didefinisikan sebagai [2]
0
kxxcxm .................................................... (2.10)
Getaran 1 DOF seperti Gambar 2.2.
2.6 Rasio Redaman
Rasio redaman adalah tolak ukur untuk menentukan jenisgetaran yang terjadi. Jika 0 < 1termasuk getaran teredam lebih. Untuk mengetahui besar rasioredamannya, perlu di cari besar nilai peluruhan logaritmiknya
dengan persamaan berikut.
)ln(1
1
n
n
A
A
n
........................................................ (2.11)Dimana :
n = bilangan bulat untuk menyatakan urutan amplitudo
satu gelombang (1,2,3..)
A = amplitudo (m)
Setelah mendapatkan nilai peluruhan logaritmik, kemudian
mencari nilai rasio redamannya dengan menggunakan persamaanberikut.
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
27/41
9
22
2
4
..................................................... (2.12)
Sehingga didapatkan nilai rasio redamannya. Dan juga rasioredaman memiliki persamaan seperti ini.
km
c
2
.............................................................. (2.13)
2.7 Konstanta Pegas
Konstanta pegas merupakan besaran dari kekuatan pegas
tersebut. Untuk mencari nilai besar konstanta menggunakanpersamaan.
xkgm ............................................................... (2.14)
Dimana :m = massa pegas + massa beban (kg) = 495 gr
g = gravitasi bumi, 9.8 m/s2
k = konstanta pegas (N/m)
x = simpangan (m)Sehingga didapatkan besar konstanta pegas.
Gambar 2. 6 Pegas di beri F [1]
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
28/41
10
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
29/41
11
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Adapun peralatan yang digunakan dalam melaksanakan
percobaan ini adalah sebagai berikut:1. Statif
2. Pegas
3. Damper
4. Beban
5.
Kertas6. Oli
7. Air8. Kamera perekam
3.2 Prosedur Percobaan
Prosedur yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:1. Bahan dan alat disiapkan, lalu disusun seperti gambar
dibawah ini.
Gambar 3. 1 Susun Pegas
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
30/41
12
2. Pada sistem pegas diberi simpangan tertentu.
3.
Secara perlahan beban dilepaskan, getaran ditungguhingga steady.
4. Langkah (2) sampai (3) di dilakukan di media udara dan
oli5. Langkah (2) sampai (4) di ulangi untuk jenis peredam
yang lain6.
Konstanta pegas dan rasio redaman dihitung dari data
yang didapatkan.
7.
Hasil perhitungan dianalisa dan jenis getaran masing-masing ditentukan.
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
31/41
13
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data
Dari hasil percobaan langsung, diperoleh data pada pegaspertama dan kedua yaitu panjang awal sistem, simpangan awal,
Amplitudo ke-1 dan ke-2 dan diketahui juga massa dari pegas iniyaitu 0.495 kg, lebih jelasnya tabel dibawah ini.
Tabel 4. 1 Data Hasil Percobaan Menggunakan Pegas
PertamaPegas 1
Udara Oli
Kondisi Awal 19 cm Kondisi Awal 19 cm
Simpangan
awal
28 cm Simpangan
awal
26 cm
Amplitudo
ke-1
11.5 cm Amplitudo
ke-1
16.5 cm
Amplitudo
ke-2
11.45 cm Amplitudo
ke-2
11.5 cm
Tabel 4. 2Data Hasil Percobaan Menggunakan Pegas
Kedua
Pegas 2
Udara Oli
Kondisi Awal 18 cm Kondisi Awal 19 cm
Simpangan
awal
26.5 cm Simpangan
awal
25 cm
Amplitudo
ke-1
16.5 cm Amplitudo
ke-1
17 cm
Amplitudo
ke-2
- cm Amplitudo
ke-2
- cm
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
32/41
14
4.1.1 Data Hasil Perhitungan
Berdasarkan hasil percobaan, dapat dihitung nilai konstanta
pegasnya dan damping rasionya. Konstanta Pegas
Konstanta pegas dari kedua pegas tersebut dapat dihitung
menggunakan persamaan (2.14). Sehingga didapatkan besar
konstanta pegas masing-masing pegas yaitu :
Tabel 4. 3 Konstanta Pegas Pertama dan Kedua
Pegas 1 Pegas 2
x k1 x k2
9 cm 53.9 N/m 8.5 cm 57.07 N/m
Rasio Redaman
Rasio redaman dari masing-masing pegas ketika di udara
dan minyak dapat dihitung dengan mencari nilai peluruhanlogaritmik terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan
(2.11). Setelah mendapatkan nilai peluruhan logaritmik,
kemudian mencari nilai rasio redamannya dengan
menggunakan persamaan (2.12) Sehingga didapatkan nilai
rasio redamannya sebagai berikut
Tabel 4. 4Nilai Rasio Redaman Pegas PertamaPegas 1
Udara Oli
0.00435 0.361
0.000692 0.057
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
33/41
15
4.1.2 Grafik Menggunakan Matlab
Di matlab mencari bentuk grafik getaran untuk menentukan
jenis getarannya dengan menggunakan syntax berikut.
clc
clear all
m=0.495;
c=0.6;
k=57.07;
x0=0.26;
v0=0;
%jika massa hanya dilepas saat disimpangkan awal,maka
kecepatan awal = 0
Durasi=2;
zeta=c/(2*sqrt(k*m));
wn=sqrt(k/m);
t=0:Durasi/1000:Durasi;
if zeta==1; % respon gerak dg karaktersitik critically
damped
a1=x0;
a2=x0;
x=a1.*exp(-wn*t)+a2.*t.*exp(-wn*t);
elseif zeta>1; % respon gerak dg karaktersitik overdamped
a1=(-v0+((-zeta+sqrt(zeta^21))*wn*x0))/(2*wn*sqrt(zeta^2-1));
a2=(v0+((zeta+sqrt(zeta^2-1))*wn*x0))/(2*wn*sqrt(zeta^2-1));
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
34/41
16
x=(exp(-zeta*wn*t)).*((a1.*exp(-wn*t*sqrt(zeta^2-1)))
+(a2.*exp(wn*t*sqrt(zeta^2-1))));
elseif zeta~=0;zeta
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
35/41
17
Berdasarkan dari data hasil percobaan, didapatkan grafikpegas pertama di udara dan oli selama 2 detik seperti gambar
dibawah ini.
Gambar 4. 1 Grafik Getaran Pegas Pertama di Udaraselama 2 detik
Gambar 4. 2Grafik Getaran Pegas Pertama di Oliselama 2 detik
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
36/41
18
Jika waktu terjadinya getaran di perlama, misalnya getaranpegas pertama di udara diperlama menjadi 10 menit supaya hasil
plot getarannya jelas sehingga didapatkan grafiknya yaitu.
Gambar 4. 3 Grafik Getaran Pegas Pertama di Udaraselama 10 menit.
Dan getaran pegas pertama di oli, hasil plot dalam selangwaktu 10 detik sudah cukup jelas grafiknya yaitu.
Gambar 4. 4Grafik Getaran Pegas Pertama di Oliselama 10 detik
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
37/41
19
4.2 Pembahasan
Dari analisa data, didapatkan nilai konstanta pegas pertama
yaitu 53.9 N/m dan konstanta pegas kedua yaitu 57.07 N/m. Dannilai rasio redaman dari pegas pertama ketika di udara sebesar0.000692 dan ketika di oli sebesar 0.057. Dimana kedua kejadian
tersebut termasuk getaran kurang teredam jikalau dilhat dari nilairasio redamannya yaitu 0 < < 1. Dan nilai rasio redaman pada
pegas kedua tidak dihitung dikarenakan besar amplitudo kedua
tidak dapat di lihatdikarenakan amplitudo kedua langsung menujukesetimbangan. Berdasarkan dari grafik matlab, didapatkan grafik
pegas pertama di udara gambar 4.3 sesuai dengan grafik getarankurang teredam gambar 2.3 dan juga sesaui dengan hasil
perhitungan tabel 4.4 dimana getaran pegas pertama di udaratermasuk getaran kurang teredam (under damped). Pada grafik
pegas pertama di oli gambar 4.4 sesuai dengan gambar 2.3 danjuga sesuai dengan hasil perhitungan tabel 4.4 dimana getaranpegas pertama di oli termasuk getaran kurang teredam (under
damped). Akan tetapi tidak sesuai dengan teori yang ada dimanaketika pegas di celupkan ke oli akan membuat getaran menjadigetaran teredam lebih (over damped). Mungkin ini dikarenakan
pegas yang digunakan terlalu lentur, dan kurang ketelitianpraktikan dalam mengambil data.
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
38/41
20
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
39/41
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum P1 Getaran
antara lain :1. Konstanta pegas pertama sebesar 53.9 N/m dan konstanta
pegas kedua sebesar 57.07 N/m.
2. Getaran pegas pertama di udara memiliki rasio redaman
sebesar 0.000692 dan rasio redaman di oli sebesar 0.057.
3.
Getaran pegas pertama di udara dan oli termasuk getaran
kurang teredam berdasarkan hasil perhitungan dan hasil
grafik dari matlab.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum P1 Getaran antara lain :
1. Beban pegas di kondisikan seimbang supaya ketika
dipegaskan menjadi getaran yang teratur.2. Wadah untuk olinya kurang besar supaya olinya tidak
ikut keluar dari wadah ketika dipegaskan
3. Asistennya terlalu baik.
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
40/41
22
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
7/24/2019 Getaran by Haris Dwi
41/41
DAFTAR PUSTAKA
[1] Keysha Wellviestu Zakri, "Getaran Teredam," Gejala Osilasi
Teredam, 2014.
[2] ITS,Buku Getaran 1 DOF. Surabaya, Jawa Timur, Indonesia:
Teknik Mesin, 2015.