Download - Interpretasi Hukum
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
1/33
MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU HUKUM
DOSEN : DR. H. MARTIN ROESTAMY, SH., MH.
AAL LUKMANUL HAKIM, SH.
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
PENEMUAN HUKUM &
ASPEK PENGUBAH HUKUM
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
2/33
PENEMUAN HUKUM
Penemuan hukum ini dilakukan oleh Hakim,
dalam penemuan hukum ini ada perbedaan
pandangan antara Eropa Kontinental denganAnglo Saxon
Eropa Kontinental tidak memisahkan secara
tegas antara metode interpretasi denganmetode konstruksi, sedangkan Anglo Saxon
memisahkannya secara tegas.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
3/33
Kapan Penemuan Hukum diperlukan ?
Untuk menjawab ini ada dua aliran pemikiran:
1. Penganut Doktrin Sen-clairAliran ini berpendapat penemuan hukum
dibutuhkan apabila:
a. Peraturannya belum ada untuk suatu
kasus in konkreto, atau
b. Perturan sudah ada tetapi belum jelas
Diluar keadaan ini penemuan hukum tidak ada.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
4/33
2. Penemuan Hukum harus selalu dilakukan.
Hakim selalu dan tidak pernah tidak
melakukan penemuan hukum
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
5/33
2 Jenis Metode Penemuan
Hukum
Interpretasi
Konstruksi
penemuan
Hukum
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
6/33
Perbedaannya;
Interpretasi:
Penafsiran terhadap teks Undang-undang, dengan masih
tetap berpegang pada bunyi teks itu.
Konstruksi:
Hakim menggunakan penalaran logisnya untuk
mengembangkan lebih lanjut suatu teks UU, dimana
hakim tidak lagi berpegang kepada bunyi teks, tetapi tidakmengabaikan hukum sebagai suatu sistem
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
7/33
INTERPRETASI HUKUM
Interpretasi = Tafsir
Tafsir : Keterangan penjelasan; pengertian;
Mentafsirkan : Menerangkan maksud;
Menangkap maksud perkataan kalimat dan
sebagainya) tidak menurut apa adanya saja
melainkan diterangkan juga apa yang tersirat.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
8/33
1. Interpretasi atau penafsiran gramatikal,
2. Interpretasi sejarah ,
3. Interpretasi sistematis,4. Interpretasi sosiologis,
5. Interpretasi teleologis,
6. Interpretasi otentik.7. freis ermessen.
INTERPRETASI HUKUM
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
9/33
interpretasi atau penafsiran
gramatikal
ketentuan atau kaedah diartikan oleh
masyarakat sebagai bahasa sehari-hari. (misalnya arti kendaraan)
interpretasi Gramatikal adalah
menafsirkan kata kata dalamundang undang sesuai dengan
kaidah bahasa.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
10/33
Interpretasi sejarah
diartikan dengan menafsirkan
suatu ketentuan hukum denganmelihat alasan-alasan
terbentuknya suatu undang-
undang itu.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
11/33
Interpretasi sistematis
yaitu menafsirkan beberapa ketentuan
hukum yang mengatur tentang hal
yang sama. Misalnya dalammenafsirkan cakap hukum, harus
dilakukan penafsiran sitematis antaraketentuan BW, UU Kewarganegaraan,
dan lainnya.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
12/33
Interpretasi sosiologis
yaitu suatu interpretasi yang
menghubungkan dengan sebab-sebab
atau faktor apa dalam masyarakatatau perkembangan masyarakat yang
dapat memberikan penjelasanmengapa pembuat undang- undang
membuat rancangan undang-undang
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
13/33
Interpretasi teleologis
yaitu suatu interpretasi dengan
memperhatikan tujuan dibuatnya suatu
ketentuan hukum. Misalnya tujuandibuatnya UU No. 1 Tahun 1974 adalah
untuk usaha mensukseskan program
pembangunan nasional di bidang keluargaberencana.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
14/33
Interpretasi otentik
yaitu suatu interpretasi yang
diberikan oleh undang-undangitu sendiri. Biasanya
ditempatkan dalam ketentuan
Pasal 1
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
15/33
Freis ermessen
Keleluasaan interpretasi oleh hakim. Apabila
tafsiran otentik dirasa kurang memberikan
keyakinan pada hakim, maka hakim dengankeyakinan sendiri dapat menafsirkan ketentuan
hukum dengan memperhatikan pendapat dari
saksi ahli dan perkembangan masyarakat.
Kebebasan hakim untuk menerapkan undang-
undang sesuai dengan pandangan dan
keyakinannya disebutfreis ermessen.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
16/33
Metode kontsruksi
Apabila ketentuan hukum belum ada,
berdasarkan asas non liquethakim tidak boleh
menolak perkara yang ada turannya, maka
dapat dilakukan metode konstruksi.
Contoh kontruksi adalah :
1.Analogi
2.Argumentum a contrario.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
17/33
AnalogiAnalogi hukum adalah suatu penerapan
ketentuan hukum bagi keadaan yang
pada dasarnya sama dengan keadaan
yang secara eksplisit diatur dengan
ketentuan hukum tersebut tadi, tapipenampian atu bentuk perwujudannya
(bentuk hukum) lain.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
18/33
Analogi Contoh adalah apabila jual beli tidak
memutus perjanjian sewa menyewa ,
maka dapat dianalogikan bahwa jualbeli tidak dapat memutuskan hibah.
Sesuatu barang yang telah dihibahkantidak dapat dibatalkan dengan alasan
barang itu akan dijual.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
19/33
Argumentum a contrar io
Contoh, adalah masa iddah hanya untuk istri
yang telah putus perkawinannya, karena suami
meninggal dunia, cerai atau putusanpengadilan. Ketentuan iddah ditujuakan untuk
memberi kepastian bahwa rahim istri itu adalah
suci, tidak ada janin di dalam rahim itu.
Ketentuan iddah ini secara argumentum a
contrario tidak berlaku bagi suami, karena
suami tidak mempunyai rahim.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
20/33
Penghalusan hukum
Apabila penerapan hukum tertulis sebagaimana adanya akan
mengakibatkan ketidak adilan yang sangat, sehingga ketentuan
hukum tertulis itu sebaiknya tidak diterapkan atau di
diterapkan secara lain apabila hendak dicapai keadilan. Dalam penghalusan hukum ini, hakim dihadapkan kepada
masalah yuridis dan keadilan di sisis lainnya.
Contoh penghalusan hukum adalah adanya kewajiban
pembayaran alimentasi (misalnya pajak bumi bangunan)kepada seorang laki-laki yang menganggur karena cacat
kepada istrinya yang menjadiwiraswasta yang berhasil.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
21/33
Di dalam menerapkan dan mengembangkan hukum perlu
dilakukan penafsiran, atau bahkan terhadap suatu perkara
belum ada aturan Ketentuan hukum dibuat untuk
mengatur kehidupan masyarakat.
Terdapat asas hukum bahwa suatu peraturan apabila
sudah disahkan dan telah di tuangkan ke dalam lembaran
negara, maka setiap orang dianggap wajib untuk
mentaatinya. Semua orang dianggap sudah tahu (meskipun
dalam kenyataannya ia mungkin belum pernah tahu atau
belum pernah membaca). Demikian ini dinamakan fictie
hukum.
PERAN HAKIM
DALAM PEMBENTUKAN HUKUM
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
22/33
Di dalam praktek yang terjadi di masyarakat, kadangkala peraturan itu tidak jelas maknanya. Untuk itu peranhakim sangat penting dalam rangka menemukan dan
membentuk hukum.
Asas non liquet, diterapkan dalam sistem hukumIndonesia. Yang artinya hakim atau pengadilan dilaranguntuk menolak suatu perkara yang diajukan kepadanya
apabila perkara itu belum ada peraturan hukumnya. Asasini diterapkan dan terdapat dalam ketentuan pasal 16ayat (1) Undang-Undang no. 4 tahun 2004 tentangkekuasaan kehakiman ( LN tahun 2004 no. 8) , yaitu :
PERAN HAKIM
DALAM PEMBENTUKAN HUKUM
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
23/33
Pengadilan tidak boleh menolakuntuk memeriksa, mengadili danmemutus sesuatu perkara yangdiajukan dengan dalih bahwa hukumtidak ada atau kurang jelas,melainkan wajib untuk memeriksadan mengadilinya.
PERAN HAKIM
DALAM PEMBENTUKAN HUKUM
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
24/33
Kedudukan hakim di pengadilan adalahmelengkapi ketentuan ketentuan hukum tertulismelalui pembentukan hukum (rechtsvorming) dan
penemuan hukum (rechtsvinding ). Dengan kata lain hakim atau pengadilan dalam
sistem hukum kita yang pada dasarnya tertulismempunyai fungsi membuat hukum baru ( creation
of new law). Sehingga sistem hukum kita meskipun menganut
sistem hukum tertulis, tetapi merupakan sistemyang terbuka ( open system).
PERAN HAKIM
DALAM PEMBENTUKAN HUKUM
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
25/33
PERAN HAKIM
DALAM PEMBENTUKAN HUKUM
Fungsi menemukan dan mengembangkan hukum oleh hakimdilakukan dalam rangka mengisi kekosongan hukum danmencegah untuk tidak segera ditanganinya suatu perkarayang belum ada atau belum jelas peraturannya.
Pembentukan hukum dilakukan oleh hakim apabila belumada aturan hukumnya. Dengan kata lain hakim membuatsendiri hukumnya. melalui metode konstruksi dan
penghalusan hukum. Sedangkan dalam penemuan hukum,hakim hanya melakukan suatu usaha interpretasi. Disini,aturan hukum sudah ada tetapi belum jelas untuk dapatditerapkan ke dalam perkara yang sedang ditanganinya.
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
26/33
Pembentukan hukum dilakukan oleh hakimapabila belum ada aturan hukumnya.
Dengan kata lain hakim membuat sendiri
hukumnya. melalui metode konstruksi danpenghalusan hukum.
Sedangkan dalam penemuan hukum, hakim
hanya melakukan suatu usaha interpretasi. Disini, aturan hukum sudah ada tetapi belum
jelas untuk dapat diterapkan ke dalam perkarayang sedang ditanganinya.
PERAN HAKIM
DALAM PEMBENTUKAN HUKUM
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
27/33
FAKTOR-FAKTOR
PENGUBAH HUKUM
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
28/33
FAKTOR-FAKTOR PENGUBAH HUKUM
ASPEK POLITIK
1. Penguasa
2. Orsospol
3. Ormas
4. LSM/NGO
5. Kelompok penekan
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
29/33
Aspek Budaya
1. Perubahan Nilai
2. Euporia Reformasi
BUDAYA 3. Anti kemapanan
4. Kontak Budaya
5. Stratifikasi
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
30/33
Aspek Ekonomi
-Pengelompokan Negara-Perdagangan bebas
ASPEK -Perjanjian
EKONOMI -Traktat-ADR
-Arbitrase
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
31/33
Tren Global
-Tidak ada batas negara
-Informasi yang cepat-Komunikasi
TREN GLOBAL -Komplek Industri militer
-Lawyer asing
-ADR
-Arbirase
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
32/33
IPTEK
Perobahan gaya hidup
IPTEK Utiliti
Kejahatan tingkat tinggi
-
5/20/2018 Interpretasi Hukum
33/33
Pendidikan
SDM
PENDIDIKAN Pengacara
Pengangguran tkt tinggi