Download - Materi Beton 1
-
7/27/2019 Materi Beton 1
1/50
Skip to navigation
Skip to main content Skip to primary sidebar Skip to secondary sidebar Skip to footer
Islamic Civil Engineer
BerandaFacebookPengumpan RSS
Arsip Kategori: perhitungan balok
T beam Design
Jan 28
Posted bysanggapramana
4 Votes
T beam atau dalam bahasa Indonesianya adalah balok T, adalah balok yang pengecorannyadilaksanakan bersamaan dengan pengecoran pelat lantai atau sering disebut (monolit). Sehingga
plat beton diperhitungkan sebagai sayap dari balok, dengan lebar sayap tertentu. Secara umum
balok T dibagi menjadi 2 yaitu balok pinggir (exterior) dan balok tengah (interior) .
ya gambar di atas saya ambil dari salah satu website teknik sipil di Indonesia, dan kita akan
menentukan jumlah tulangan untuk balok T tersebut dapat menahan beban yang bekerja
padanya. sebelumnya perilaku balok T apabila terkena momen yang bekerja padanya adalahsebagai berikut :
http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#accesshttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#accesshttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#mainhttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#mainhttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#sidebarhttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#sidebarhttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#sidebar2http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#sidebar2http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#footerhttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#footerhttp://sanggapramana.wordpress.com/http://sanggapramana.wordpress.com/http://sanggapramana.wordpress.com/http://sanggapramana.wordpress.com/http://www.facebook.com/sangga.wicaksanahttp://sanggapramana.wordpress.com/feed/http://sanggapramana.wordpress.com/feed/http://sanggapramana.wordpress.com/feed/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/01/28/t-beam-design/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/01/28/t-beam-design/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/01/28/t-beam-design/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/01/28/t-beam-design/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/01/28/t-beam-design/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/01/28/t-beam-design/http://sanggapramana.wordpress.com/feed/http://www.facebook.com/sangga.wicaksanahttp://sanggapramana.wordpress.com/http://sanggapramana.wordpress.com/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#footerhttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#sidebar2http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#sidebarhttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#mainhttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/#access -
7/27/2019 Materi Beton 1
2/50
LEBAR EFEKTIF SAYAP
Pada saat balok menahan beban, tidak semua bagian pelat yang berada diatasnya berdeformasi.
Semakin jauh pelat dari sumbu balok semakin kecil konstruksi pelat itu mempengaruhi
deformasi balok yang dihasilkan. SNI 2002 pasal 10, 10 mengatur besaran bagian pelat yangdapat diambil sebagai bagian dari balok (atau lebih dikenal dengan lebar efektiv pelat), yaitu :
1. Lebar efektiv pelat lantai adalah 1/4 bentang balok2. Lebar efektiv pelat yang diukur dari masing-masing tepi badan balok tidak boleh
melebihi nilai terkecil dari :
8 kali tebal pelat 1/2 jarak bersih antara badanbadan yang bersebelahan
Untuk balok dengan pelat hanya pada satu sisinya saja (balok eksterior), lebar sayap efektiv
diukur dari sisi balok tidak boleh melebihi dari :
1/12 panjang batang balok 6 kali tebal pelat 1/2 jarak bersih antara badan-badan balok yang berdekatan
ANALISIS BALOK T
Pada umumnya, zona tekan balok T berbentuk persegi seperti terlihat pada gambar 4.2b(diatas). Untuk kasus seperti ini, balok T tersebut dapat dianalisa sebagai balok persegi dengan
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2012/01/gambar-momen-balok-t.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
3/50
lebar b. Untk kasus dimana zona tekan berbentuk T seperti pada gambar 4.2d (diatas)analisis dapat dilakukan dengan memperhitungkan secara terpisah kontribusi sayap dan badan
penampang dalam menahan momen. (gambar dibawah)
Analisis dilakukan secara terpisah sebagai berikut :
BALOK SAYAP
Luas zona tekan = (bbw) hf
Gaya tekan Cf = 0,85. fc. (b bw) hf
Syarat keseimbangan , Tf = Cf
Sehingga dengan asumsi fs = fy maka :
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2012/01/balok-t-yang-ke-2.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
4/50
Asf. fy = 0,85. fc. (b-bw) hf
sehingga Asf dapat dicari dari persamaan di atas
Lengan momen = (d-hf/2)
Mnf = 0,85. fc. (b-bw) hf (d-hf/2)
atau, Mnf = Asf. fy (d-hf/2)
BALOK BADAN
Luas tulangan tarik badan> Asw = AsAsf
Gaya tekan , Cw = 0,85. fc. bw. a
Syarat keseimbangan> Cw = Tw = Asw . fy
sehingga, a = Asw.fy / 0,85. fc. bw
Lengan momennya adalah (d-a/2), sehingga :
Mnw = 0,85. fc. bw. a (d-a/2), atau
Mnw = Asw. fy (d-a/2)
Maka Momen pada balok T adalah = Momen pada balok sayap + Momen pada balok badan
Momen balok T = Mnf + Mnw
PERHITUNGAN APAKAH fs=fy
Pada langkah analisis di depan, fs diasumsikan = fy (tulangan leleh). Asusmsi ini harus dicek,
seperti yang pernah dijelaskan pada bab sebelumnya, dengan membandingkan nilai (a/d) hasilperhitungan terhadap nilai(ab/d) yaitu
ab/d = 1. (600/600+fy)
Jika a/d ab/d , , , maka fs = fy
BATASAN TULANGAN MAXIMUM UNTUK BALOK T
Untuk menjamin perilaku yang daktail, SNI 2002 pasal 12.3 butir 3 mensyaratkan :
0,75b
-
7/27/2019 Materi Beton 1
5/50
Untuk balok T yang berperilaku seperti balok persegi, perhitungan b dapat dihitungmenggunakan rumus yang diberikan pada bab sebelumnya. Jika zona kompresi pada balok T
berbentuk T maka perlu dihitung luas tarik yang berhubungan dengan keruntuhan seimbang(balanced), yaitu :
Asb = Cb/fy > Cb = 0,85.fc. [(b-bw)hf+bw.a]
sehingga, A max Asb
TULANGAN MINIMUM BALOK T
SNI 2002 pasal 12.5 butir 2 mensyaratkan batasan tulangan minimum untuk balok T yaitu
Asmin = (fc / 2.fy) bw.d
atau
Asmin = (fc / 4.fy) bf.d
Rujukan : Bahan Ajar Struktur berton Dr.Ir Antonius, MT (Dosen Unissula Semarang)
Ditulis dalamperhitungan balok
2 Komentar
Design balok beton bertulang
Okt 6
Posted bysanggapramana
6 Votes
Alhamdulillah, saya ucapkan kepada Allah SWT dan junjungan nabi besarnya Muhammad saw,
saya telah mendapatkan ilmu ini, dari dosen saya Ir. H. Sumirin MS, dan kandidat doktor, terimakasih banyak saya haturkan pada beliau melalui blog saya ini, karena beliau menurut saya adalah
salah satu dosen yang cerdas dan juga cerdas dalam transfer ilmu kepada mahasiswanya. matur
nuwun pak dosen, sip kita mulai design balok beton bertulangnya. ,
http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/01/28/t-beam-design/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2012/01/28/t-beam-design/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/attachment/4/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/01/28/t-beam-design/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
6/50
b = lebar balok (cm)
h = tinggi balok (cm)
d = tinggi efektif balok (dari atas sampai titik berat tulangan bawah)
notasi d atau tinggi efektif umumnya adalah 0,9 h
As = luas tulangan tarik (cm2)
T = gaya tarik tulangan = As . fy
Cc = Gaya tekan beton = 0,85 . fc . b.d
a = tinggi blok tegangan beton
Rumus perhitungannya ada dibawah,
http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/gambar_penampang_balok/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
7/50
kalo yang baru lihat pertama rumus di atas pasti membingungkan, tapi yang sudah pernah lihatdan mendesign pasti sudah nggak asing lagi, memang saya tidak sepandai dosen saya dalam
menyampaikan, mungkin kita bisa langsung dalam contoh soalnya saja ya . .
Pertama-tama Cari Momen maksimal dulu la ditengah bentangnya ., q = 1000 kgcm dikalikan
bentang 40 cm. = 40000 kgcm . jadi Q = 40000 kg.
http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/1-8/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/rumus_balok1/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/1-8/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/rumus_balok1/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/1-8/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/rumus_balok1/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
8/50
Reaksi A dan B adalah 20000 kg atau 20 ton. jadi Mmax = 20000.2020000.10 = 20000 kgcm.
atau bila langsung dengan rumus, 1/8*q*L^2 = 200000 kgcm
ini adalah luas tampang besi dari bermacam2 diameter, dari rumus 1/4*3,14*D^2 , yang sudah
dihitung dengan menggunakan excel.,
lalu perhitungan dengan menggunakan rumus diatas saya gunakan excel hingga bertemu dengan
jumlah tulangan yang diperlukan, pada bagian terakhir luas tulangan tarik (As) dibagi dengan
luas tampang besi yang akan digunakan, sehingga kebutuhan untuk besi tulangan 8,10,12 dan 16
akan berbeda2., silahkan mencoba
http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/attachment/3/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/attachment/3/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
9/50
NB = rumus omega () itu sebenarnya = 1- (1-2Rn)^0.5
Ditulis dalamperhitungan balok
http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/attachment/4/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/attachment/5/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/attachment/4/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/attachment/5/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
10/50
13 Komentar
Perhitungan Balok Portal Sederhana
Agu 6
Posted bysanggapramana
Rate This
Langsung saja, masih dari materi lanjutan dari Perhitungan pelat lantai sedehana(Part 1)dan(Part 2), dapat dilihat pertama-tama gambar di bawah :
http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/06/perhitungan-balok-portal-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/06/perhitungan-balok-portal-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/06/perhitungan-balok-portal-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/06/perhitungan-balok-portal-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/26/perhitungan-pelat-lantai-sederhana-part-1/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/26/perhitungan-pelat-lantai-sederhana-part-1/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/26/perhitungan-pelat-lantai-sederhana-part-1/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/29/perhitungan-pelat-lantai-sederhana-part-2/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/29/perhitungan-pelat-lantai-sederhana-part-2/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/29/perhitungan-pelat-lantai-sederhana-part-2/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/26/perhitungan-pelat-lantai-sederhana-part-1/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/06/perhitungan-balok-portal-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/06/perhitungan-balok-portal-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/2011/10/06/design-balok-beton-bertulang/#comments -
7/27/2019 Materi Beton 1
11/50
Keterangan :
Arah panah menunjukkan arah beban pada pelat yang dipikul oleh balok melintang dan balok
memanjang.
Arah Melintang Pot. 11
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/perhitungan-balok-sederhana1.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
12/50
a) Perhitungan beban
Untuk potongan 11 perlu dihitung pemindahan beban pelat pada balok pemikul. Pada gambar
tampak bahwa beban memusat pada P. P adalah penjumlahan antara beban pelat dan bebanbalok. Beban pelat terdiri dari beban trapesium dan beban segitiga.Adapun nilai beban-beban
tersebut adalah :
Beban Pelat Trapesium = 0,5 * 0,5 * (ly/lx - 0,5) *q * lx2 Beban Pelat Segitiga = 0,25 * q * lx2
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/denah-potongan-1-1.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
13/50
-
7/27/2019 Materi Beton 1
14/50
PERENCANAAN BALOK TULANGAN RANGKAP
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/potongan.pnghttp://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/begel-2.pnghttp://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/potongan.pnghttp://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/begel-2.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
15/50
1.Pemasangan tulangan balok
Tulangan longitudinal tarik maupun tekan pada balok dipasang dengan arah sejajar sumbu balok.Biasanya tulangan tarik dipasang lebih banyak daripada tulangan tekan, kecuali pada balok yang
menahan momen lentur kecil. Untuk balok yang menahan momen lentur kecil (misalnya balok
praktis, cukup memasang tulangan tarik dan tulangan tekan masing-masing 2 batang (sehinggaberjumlah 4 batang), dan diletakkan pada 4 sudut penampang balok.
Untuk balok yang menahan momen lentur besar, tulangan tarik dipasang lebih banyak daripadatulangan tekan. Keadaan ini disebabkan oleh kekuatan beton pada daerah tarik yang diabaikan,
sehingga praktis semua beban tarik ditahan oleh tulangan longitudinal tarik (jadi jumlahnya
banyak). Sedangkan pada daerah beton tekan, beban tekan tersebut sebagian besar ditahan olehbeton, dan sisa beban tekan yang masih ada ditahan oleh tulangan, sehingga jumlah tulangan
tekan hanya sedikit.
Pada portal bangunan gedung, biasanya balok yang menahan momen lentur besar terjadi di
daerah lapangan (bentang tengah) dan ujung balok (tumpuan jepit balok), seperti dilukiskan
(a) Bidang momen (BMD) akibat kombinasi beban pada balok.
Keterangan Gambar =
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/bmd1.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
16/50
BMD oleh kombinasi beban:
(1) : D, L dan E(+)/ke kanan.
(2) : D,L.
(3) : D,L dan E(+)/ke kiri
(b) Pemasangan tulangan longitudinal balok
Tampak pada gambar(a) bahwa di lapangan (bentang tengah balok) terjadi momen positif(M(+)), berarti penampang beton daerah tarik berada di bagian bawah, sedangkan di ujung (dekatkolom) terjadi sebaliknya, yaitu terjadi momen negatif (M(-)),berarti penampang beton daerah
tarik berada dibagian atas. Oleh karena itu pada gambar (b) di daerah lapangan dipasang
tulangan bawah 8D22 yang lebih banyak daripada tulangan atas 4D22, sedangkan di ujung
terjadi sebaliknya yaitu dipasang tulangan atas 6D22 yang lebih banyak daripada tulangan bawah4D22.
Distribusi regangan dan tegangan
Regangan dan tegangan yang terjadi pada balok dengan penampang beton bertulang rangkap
dilukiskan seperti gambar (1), (2), dan (3). Pada gambar ini dilengkapi dengan notasi yang akandipakai pada perhitungan selanjutnya.
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/pemasangan-tulangan-long.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
17/50
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/penampang-balok.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
18/50
Ditulis dalamperhitungan balok
1 Komentar
Pengenalan torsi pada balok (for basic)
Agu 1
http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/03/balok-persegi-panjang-dengan-tulangan-rangkap/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/03/balok-persegi-panjang-dengan-tulangan-rangkap/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/pengenalan-torsi-pada-balok-for-basic/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/pengenalan-torsi-pada-balok-for-basic/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/pengenalan-torsi-pada-balok-for-basic/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/pengenalan-torsi-pada-balok-for-basic/http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/keterangan-notasi.pnghttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/pengenalan-torsi-pada-balok-for-basic/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/pengenalan-torsi-pada-balok-for-basic/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/03/balok-persegi-panjang-dengan-tulangan-rangkap/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
19/50
Posted bysanggapramana
2 Votes
Wedew, setelah tadi pengenalan tulangan geser kini kita masuk ke tulangan torsi, langsung saja. .. .
check this out . . . .
Pengenalan torsi
Torsi (twist) atau momen puntir adalah momen yang bekerja terhadap sumbu longitudinal
balok/elemen struktur.Torsi dapat terjadi karena adanya beban eksentrik yang bekerja pada balok
tersebut.Selain itu,pada umumnya torsi dijumpai pada balok lengkung atau elemen strukturportal pada ruang.Lihat gambar di bawah . .. . .
http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
20/50
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/torsi-bulat.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
21/50
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/torsi-kantilever.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
22/50
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/torsi-balok-lengkung.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
23/50
Pada
kasus-kasus tertentu, pengaruh torsi lebih menentukan dalam perencanaan elemen struktur jikadibandingkan dengan pengaruh beban-beban yang lain, misalnya : torsi pada kantilever(gambar(b)) atau torsi pada kanopi (gambar(d)).
Jenis beban torsi
Beban torsi dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu
Torsi keseimbangan= momen torsi yang timbul karena dibutuhkan untuk keseimbanganstruktur, seperti terlihat pada gambar diatas,dari gambar (a) sampai gambar (d).
Torsi kompatibil itas =Momen torsi yang timbul karena komptabilitas deformasi antaraelemen-elemen struktur yang bertemu pada sambungan, seperti gambar dibawah. .
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/torsi-kanopi.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
24/50
Ditulis dalamperhitungan balok
1 Komentar
Mengatasi retak geser pada balok
Agu 1
Posted bysanggapramana
1 Vote
Setelah membahasRetakan pada balok akibat gaya geser, sekarang kita lanjut untuk penelesaiansolusinya, ,
http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/pengenalan-torsi-pada-balok-for-basic/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/pengenalan-torsi-pada-balok-for-basic/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/mengatasi-retak-geser-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/mengatasi-retak-geser-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/mengatasi-retak-geser-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/mengatasi-retak-geser-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/31/retakan-pada-balok-akibat-gaya-geser/http://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/31/retakan-pada-balok-akibat-gaya-geser/http://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/31/retakan-pada-balok-akibat-gaya-geser/http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/komptibilitas.pnghttp://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/31/retakan-pada-balok-akibat-gaya-geser/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/mengatasi-retak-geser-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/mengatasi-retak-geser-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/01/pengenalan-torsi-pada-balok-for-basic/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
25/50
1. Unsur penahan geser
Meskipun elemen beton dapat menahan gaya geser/gaya lintang yang bekerja pada balok, tetapijika gaya geser tersebut cukup besar(terutama pada daerah ujung balok), maka elemen beton
yang arahnya miring (menyudut).Untuk mengatasi retak miring akibat gaya geser maka pada
lokasi yang gaya gesernya cukup besar ini diperlukan tulangan khusus, yang disebut tulangangeser.
Sebetulnya retak miring pada balok dapat ditahan dengan 4 unsur, yaitu :
1) Bentuk dan kekasaran permukaan agregat beton (pasir dan kerikil). Bentuk agregat yangtajam/menyudut dan permukaannya kasar sangat kuat menahan geser, karena agregat akan saling
mengunci, sehingga mempersulit terjadinya slip (tidak mudah retak) seperti terlihat pada gambar
(a). Tetapi jika agregat berbentuk bulat dan permukaannya halus tidak kuat menahangaya geser
karena mudah terjadi slip (mudah retak), seperti terlihat pada gambar (b).
2) Retak geser ditahan oleh gaya tarik dan gaya potong ( dowel action ) dari tulangan
longitudinal, seperti terlihat pada gambar (c) dan gambar (d).
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/agregat1.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
26/50
3) Retak geser ditahan oleh struktur beton
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/dowel-action1.pnghttp://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/retak-ditahan-copy.pnghttp://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/dowel-action1.pnghttp://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/retak-ditahan-copy.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
27/50
4) Retak geser ditahan oleh gaya tarik tulangan geser, baik berupa tulangan miring maupun
tulangan begel, seperti terlihat pada gambar (e) dan (f)
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/retak-ditahan.pnghttp://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/retak-ditahan-copy-2.pnghttp://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/retak-ditahan.pnghttp://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/retak-ditahan-copy-2.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
28/50
-
7/27/2019 Materi Beton 1
29/50
yaitu retak yang arahnya vertikal dan retakan yang arahnya miring.
Retak vertikal terjadi akibat kegagalan balok dalam menahan beban lentur, sehingga biasanya
terjadi pada daerah lapangan (benteng tengah) balok, karena pada daerah ini timbul momen
lentur paling besar. Retak miring terjadi akibat kegagalan balok dalam menahan gaya geser,sehingga biasanya terjadi pada daerah ujung (dekat tumpuan) balok, karena pada daerah ini
timbul gaya geser/gaya lintang paling besar.
Retak balok akibat gaya geser
Untuk memberikan gambaran cukup jelas tentang bekerjanya gaya geser/gaya lintang padabalok, diambil sebuah elemen kecil dari beton yang berada di dekat ujung balok, kemudian
elemen tersebut diperbesar sehingga dapat dilukiskan gaya-gaya geser di sekitar elemen betonseperti gambar di bawah.
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/retak.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
30/50
Pada gambar (a), akibat berat sendiri dan beban-beban di atas balok, maka pada tumpuan kiri
maupun kanan timbul reaksi (RA dan RB) yang arahnya ke atas, sehingga pada tumpuan kiri
terjadi gaya lintang/geser sebesar RA ke atas.
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/elemen-pada-balok.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
31/50
Gaya lintang RA iniberakibat pada elemen beton (yang diperbesar) pada gambar (b) sebagai berikut :
1. Arah reaksi RA ke atas, sehingga pada permukaan bidang elemen sebelah kiri terjadigaya geser dengan arah ke atas pula.
2. Karena elemen beton berada pada keadaan stabil, berarti terjadi keseimbangan gayavertikal pada elemen beton, sehingga pada permukaan bidang elemen sebelah kanantimbul gaya geser ke bawah. Kedua gaya geser pada kedua permukaan bidang (bidang
kiri dan kanan) ini besarnya sama.
3. Akibat gaya geser ke atas pada kedua permukaan bidang kiri dan gaya geser ke bawahpada permukaan bidang kanan, maka pada elemen beton timbul momen yang arahnya
sesuai dengan arah putaran jarum jam.
4. Karena elemen beton berada pada keadaan stabil, berarti terjadi keseimbangan momenpda elemen beton, sehingga momen yang ada harus dilawan oleh momen lain yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
5. Momen lawan yang arahnya berlawanan dengan arah jarum putaran jam pada item 4)dapat terjadi, jika ada permukaan bidang elemen sebelah atas ada gaya geser dengan arah
kiri, dan pada permukaan bidang elemen sebelah bawah ada gaya geser dengan arah kekanan.Kedua gaya geser terakhir ini besarnya juga sama.
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/elemen.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
32/50
Pada gambar (c),
terjadi keadaan berikut :
1. Gaya geser ke atas pada permukaan bidang kiri dan gaya geser ke kiri pada permukaanbidang atas, membentuk resultante R yang arahnya miring ke kiri-atas.2. Gaya geser ke bawah pada permukaan bidang kanan dan gaya geser ke kanan padapermukaan bidang bawah, juga membentuk resultante R yang arahnya miring ke kanan-
bawah.
3. Kedua resultant yang terjadi dari item 1 dan item 2 tersebut sama besarnya, tetapiberlawanan arah dan saling tarik-menarik.
4. Jika elemen beton tidak mampu menahan gaya tarik dari kedua resultant R, maka elemenbeton akan retak dengan arah miring, membentuk sudut 45 derajat.
Semoga bermanfaat
Salam . .sipil Indonesia
Ditulis dalamperhitungan balok
1 Komentar
Contoh hitungan balok sederhana
http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/retakan-pada-balok-akibat-gaya-geser/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/retakan-pada-balok-akibat-gaya-geser/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/contoh-hitungan-balok-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/contoh-hitungan-balok-sederhana/http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/elemen-retak.pnghttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/contoh-hitungan-balok-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/retakan-pada-balok-akibat-gaya-geser/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
33/50
Jul 31
Posted bysanggapramana
7 Votes
Balok beton bertulang berukuran 300 mm x 500 mm terletak di atas tumpuan sederhana seperti
tampak pada gambar diatas .Di atas balok tersebut bekerja beban mati plat (q_dpelat) = 2 kN/m
http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/contoh-hitungan-balok-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/contoh-hitungan-balok-sederhana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/pelat-kkfk.pnghttp://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/contoh-hitungan-balok-sederhana/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
34/50
-
7/27/2019 Materi Beton 1
35/50
(b)Menghitung momen nominal Mn balok
di dalam Belajar tentang balok dan pelat beton bertulang ( untuk pemula)sudah dijelaskanbahwa kuat rencana minimal sama dengan kuat perlu balok. Kuat perlu ini sudah dihitung yaitu
Mu sebesar 80,8 kN-m
Ni lai kuat rencana=faktor reduksi kekutan * kuat tekan nominal
Jadi, momen rencana(Mr) =faktor reduksi kekutan * Momen nominal (Mn)
Menur ut persamaan diperoleh : M r > atau = Mu
Jika diambil Mr = Mu = 80,8 kNm, dan faktor reduksi kekuatan untuk (struktur menahan lentur)
= 0,80 maka diperoleh
Mn = Mr/ faktor reduksi kekuatan
= 80,8/0,8
= 101 kNm
Jadi, Mn = 101 kNm
Salam sipil Indonesia
Ditulis dalamperhitungan balok
3 Komentar
Pemasangan tulangan pada balok (untuk pemula)
Jul 31
Posted bysanggapramana
2 Votes
tulisan Ini, adalah lanjutan dariBelajar tentang balok dan pelat beton bertulang ( untuk pemula),langsung aja ya. . . .
1. Pemasangan tulangan longitudinal / memanjang
http://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/contoh-hitungan-balok-sederhana/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/contoh-hitungan-balok-sederhana/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/pemasangan-tulangan-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/pemasangan-tulangan-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/pemasangan-tulangan-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/pemasangan-tulangan-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/pemasangan-tulangan-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/pemasangan-tulangan-pada-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/contoh-hitungan-balok-sederhana/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
36/50
Fungsi utama baja tulangan pada struktur beton bertulang yaitu untuk menahan gaya tarik. Oleh
karena itu pada struktur balok, pelat, fondasi, ataupun struktur lainnya dari bahan beton
bertulang, selalu diupayakan agar tulangan longitudinal (memanjang) dipasang pada serat-seratbeton yang mengalami tegangan tarik. Keadaan ini terjadi terutama pada daerah yang menahan
momen lentur besar (umumnya di daerah lapangan/tengah bentang, atau di atas tumpuan),
sehingga sering mengakibatkan terjadinya retakan beton akibat tegangan lentur tersebut.
Tulangan longitudinal ini dipasang searah sumbu batang .Berikut ini diberikan beberapa contoh
pemasangan tulangan memanjang pada balok maupun pelat.
2.
Pemasangan tulangan geser
Retakan beton pada balok juga dapat terjadi di daerah ujung balok yang dekat dengan tumpuan.Retakan ini disebabkan oleh bekerjanya gaya geser atau gaya lintang balok yang cukup besar,
sehingga tidak mampu ditahan oleh material beton dari balok yang bersangkutan. Retakan balok
akibat gaya geser dan cara mengatasi retakan geser ini akan dijelaskan lebih lanjut . . .
Agar balok dapat menahan gaya geser tersebut, maka diperlukan tulangan geser yang dapat
berupa tul angan miri ng/tul angan-serong atau berupa sengkang/begel. Jika sebagai penahan
gaya geser hanya digunakan begel saja, maka pada daerah yang gaya gesernya besar (mislnyapada ujung balok yang dekat tumpuan) dipasang begel dengan jarak yang kecil/rapat, sedangkan
pada daerah dengan gaya geser kecil (daerah lapangan/tengah bentang) dapat dipasang begel
dengan jarak yang lebih besar/renggang.
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/tulangan.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
37/50
3. Jarak tulangan pada balok
Tulangan longitudinal maupun begel balok diatur pemasangannya dengan jarak tertentu, seperti
terlihat pada gambar berikut :
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/begel.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
38/50
Keterangan gambar :
Sb = tebal penutup beton minimal (9.7-1 SNI 03-2847-2002).Jika berhubungan dengantanah/cuaca : Untuk D >atau =16 mm, tebal Sb = 50 mm. ; Untuk D< 16 mm, tebal Sb =
40 mm ; Jika tak berhubungan tanah dan cuaca tebal Sb = 40 mm.
b = Jarak maksimum (as-as) tulangan samping (3.3.6-7 SK SNI T-15-1991-03), diambil atau= 25 mm, dan > atau = D.
Sn = Jarak bersih tulangan pada arah mendatar (9.6-1 SNI 03-2847-2002) diambil > atau= 25 mm, dan > atau = D. Disarankan d > atau = 40 mm, untuk tulangan balok.
D = diameter tulangan longitudinal (mm)
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/balok-1.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
39/50
ds = Jarak titik berat tulangan tarik sampai serat tepi beton bagian tarik, sebaiknyadiambil > atau = 60 mm.
4. Jumlah tulangan maksimum dalam 1 baris
Dimensistruktur biasanya diberi notasi b dan h, dengan b adalah ukuran lebar dan h adalahukuran tinggi total dari penampang struktur.Sebagai contoh dimensi balok ditulis dengan b/h
atau 300/500, berarti penampang dari balok tersebut berukuran lebar balok, b = 300 mm dan
tinggi balok h = 500 mm.
Keterangan gambar :
As = luas turangan tarik (mm2) As = luas tulangan tekan (mm2) b = lebar penampang balok (mm) c = jarak antara garis netral dan tepi serat beton tertekan (mm) d = tinggi efektif penampang balok (mm)
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/penampang-balok.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
40/50
ds1= Jarak antara titik berat tulangan tarik baris pertama dan tepi serat beton tarik (mm) ds2= jarak antara titik berat tulangan tarik baris kedua dengan tulangan tarik baris
pertama (mm)
ds = jarak antara titik berat tulangan tekan dan tepi serat beton tekan (mm) h = tinggi penampang balok (mm)
Karena lebar balok terbatas pada nilai b, maka jumlah tulangan yang dapat dipasang pada 1 baris
(m) juga terbatas. Jika dari hasil hitungan tulangan balok diperoleh jumlah total (n) yang ternyata
lebih besar daripada nilai m, maka terpaksa tulangan tersebut harus dipasang pada barisberikutnya. Jumlah tulangan maksimal pada baris (m) tersebut ditentukan dengan persamaan
berikut :
keterangan :
m = jumlah tulangan maksimal yang dapat dipasang pada 1 baris. Nilai m dibulatkan kebawah, tetapi jika angka desimal lebih besar daripada 0,86 maka dapat dibulatkan ke atas.
b = lebar penampang balok (mm) ds1 = jarak antara titik berat tulangan tarik baris pertama dan tepi serat beton tarik (mm) D = diameter tulangan longitudinal balok (mm) Sn = jarak bersih antar tulangan pada arah mendatar, dengan syarat lebih besar dari D dan
lebih besar dari 40 mm (dipilih nilai yang besar)
Pada persamaan di atas, jika ternyata jumlah tulangan balok (n) > jumlah tulangan per baris (m),
maka kelebihan tulangan (n-m) tersebut harus dipasang di baris berikutnya.
Gak mudeng ya ??????
wkwkwkwkwkwkwkwk
langsung ke contoh soal aja
ayuxxxxxxxxxxxxx
Ditulis dalamperhitungan balok
7 Komentar
Belajar tentang balok dan pelat beton bertulang (
untuk pemula)
Jul 30
http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/pemasangan-tulangan-pada-balok/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/pemasangan-tulangan-pada-balok/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/rumus-gapleki.pnghttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/31/pemasangan-tulangan-pada-balok/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
41/50
Posted bysanggapramana
10 Votes
Yah, kita ketemu lagi, sekarang saya akan membahas tentang Balok beton bertulang, ni tulisansaya bersumber dari buku Balok dan pelat beton bertulang oleh Ali Asroni penerbit graha ilmu
bagi yang mau beli bukunya silahkan, bagi yang mau belajar dari sini juga bisa.maaf untuk
simbol2 ada yang tidak dapat dimasukkan karena keterbatasan fitur ini. Lets start . . . . .
Balok tanpa tulangan
Kita tau sifat beton yaitu kuat terhadap gaya tekan tetapi lemah terhadap gaya tarik.Oleh karena
itu, beton dapat mengalami retak jika beban yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang
melebihi kuat tariknya.
Jika sebuah balok beton (tanpa tulangan) ditumpu oleh tumpuan sederhana (sendi dan rol), dan di
atas balok tersebut bekerja beban terpusat P serta beban merata q, maka akan timbul momen luarsehingga balok akan melengkung ke bawah.
Pada balokyang melengkung ke bawah akibat beban luar ini pada dasarnya ditahan oleh kopel gaya-gaya
dalam yang berupa tegangan tekan dan tarik. Jadi pada serat-serat balok bagian tepi atas akan
menahan tegangan tekan, dan semakin ke bawah tegangan tersebut akan semakin kecil.
Sebaliknya, pada serat-serat bagian tepi bawah akan menahan tegangan tarik, dan semakin keatas tegangan tariknya akan semakin kecil pula.
Pada tengah bentang (garis netral) , serat-serat beton tidak mengalami tegangan sama sekali
(tegangan tekan dan tarik = 0).
http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/portal11.jpghttp://sanggapramana.wordpress.com/author/sanggapramana/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
42/50
Jika beban diatas balok terlalu besar maka garis netral bagian bawah akan mengalami tegangan
tarik cukup besar yang dapat mengakibatkan retak pada beton pada bagian bawah.Keadaan ini
terjadi terutama pada daerah beton yang momennya besar, yaitu pada lapangan/tengah bentang.
Balok Beton dengan tulangan
Untukmenahan gaya tarik yang cukup besar pada serat-serat balok bagian tepi bawah, maka
perlu diberi baja tulangan sehingga disebut dengan beton bertulang. Pada balok betonbertulang ini, tulangan ditanam sedemikian rupa, sehingga gaya tarik yang dibutuhkan untukmenahan momen pada penampang retak dapat ditahan oleh baja tulangan.
Karena sifat beton yang tidak kuat tehadap tarik, maka pada gambar di atas, tampak bahwa balokyang menahan tarik (di bawah garis netral) akan ditahan tulangan, sedangkan bagian menahantekan (di bagian atas garis netral) tetap ditahan oleh beton.
Fungsi utama beton dan tulangan
Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa baik beton maupun baja-tulangan pada struktur beton
bertulang tersebut mempunyai fungsi atau tugas pokok yang berbeda sesuai dengan sifat bahanyang bersangkutan.Fungsi utama beton yaitu untuk
Fungsi utama beton
Menahan beban/gaya tekan Menutup baja tulangan agar tidak berkarat
Fungsi utama baja tulangan
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/blk-beton.png -
7/27/2019 Materi Beton 1
43/50
Menahan gaya tarik (meskipun kuat juga terhadap gaya tekan) Mencegah retak beton agar tidak melebar
Faktor keamanan
Agar dapat terjamin bahwa suatu struktur yang direncankan mampu menahan beban yangbekerja, maka pada perencanaan struktur digunakan faktor keamanan tertentu.Faktor keamanan
ini tersdiri dari 2 jenis , yaitu :
1. Faktor keamanan yang bekerja pada beban luar yang bekerja pada struktur, disebut faktorbeban.
2. Faktor keamanan yang berkaitan dengan kekuatan struktur (gaya dalam), disebut faktorreduksi kekuatan.
Faktor beban luar/faktor beban
Besar faktor beban yang diberikan untuk masing-masing beban yang bekerja pada suatupenampang struktur akan berbeda-beda tergantung dari kombinasi beban yang bersangkutan.Menurut pasal 11.2 SNI 03-2847-2002, agar supaya struktur dan komponen struktur memenuhi
syarat dan layak pakai terhadap bermacam-macam kombinasi beban, maka harus dipenuhi
ketentuan kombinasi-kombinasi beban berfaktor sbb :
1. Jika struktur atau komponen hanya menahan beban mati D (dead) saja maka dirumuskan: U = 1,4*D
2. Jika berupa kombinasi beban mati D dan beban hidup L (live), maka dirumuskan : U =1,2*D + 1,6*L + 0,5 ( A atau R )
3. Jika berupa kombinasi beban mati D,beban hidup L, dan beban angin W, maka diambilpengaruh yang besar dari 2 macam rumus berikut : U = 1,2*D + 1,0*L + 1,6*W + 0,5 ( Aatau R ) dan rumus satunya : U = 0,9*D + 1,6*W
4. Jika pengaruh beban gempa E diperhitungkan, maka diambil yang besar dari dua macamrumus berikut : U = 0,9*D + 1*E
Keterangan :
U = Kombinasi beban terfaktor, kN, kN/m atau kNm
D = Beban mati (Dead load), kN, kN/m atau kNm
L = Beban hidup (Life load), kN, kN/m atau kNm
A = Beban hidup atap kN, kN/m atau kNm
R = Beban air hujan, kN, kN/m atau kNm
W = Beban angin (Wind load) ,kN, kN/m atau kNm
-
7/27/2019 Materi Beton 1
44/50
E = Beban gempa (Earth quake load), kN, kN/m atau kNm, ditetapkan berdasarkan ketentuanSNI 03-1726-1989-F, Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung, atau
penggantinya.
Untuk kombinasi beban terfaktor lainnya pada pasal berikut :
1. Pasal 11.2.4 SNI 03-2847-2002, untuk kombinasi dengan tanah lateral2. Pasal 11.2.5 SNI 03-2847-2002, untuk kombinasi dengan tekanan hidraulik3. Pasal 11.2.6 SNI 03-2847-2002, untuk pengaruh beban kejut4. Pasal 11.2.7 SNI 03-2847-2002, untuk pengaruh suhu (Delta T), rangkak, susut,
settlement.
Faktor reduksi kekuatan
Ketidakpastian kekuatan bahan terhadap pembebanan pada komponen struktur dianggap sebagaifaktor reduksi kekuatan, yang nilainya ditentukan menurut pasal 11.3 SNI 03-2847-2002 sebagai
berikut :
1. Struktur lentur tanpa beban aksial (misalnya : balok), faktor reduksi = 0,82. Beban aksial dan beban aksial lentur aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur : 0,8 aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur
1. komponen struktur dengan tulangan spiral atau sengkang ikat : 0,72. Komponen struktur dengan tulangan sengkang biasa : 0,65
3. Geser dan torsi : 0,75
4. Tumpuan pada beton, : 0,65
akhirnya selesai juga, males betul nulis yang begituan tapi aku gak papa untuk kalian semua.ntar
malah gak tau dasarnya malah repot. . .wkwkwkwk. Lanjut . . . . .
Kekuatan beton bertulang
1.
Jenis kekuatan
Menurut SNI 03-2847-2002, pada perhitungan struktur beton bertulang, ada beberapa istilah
untuk menyatakan kekuatan suatu penampang sebagai berikut
1. Kuat nominal (pasal 3.28)2. Kuat rencana (pasal 3.30)3. Kuat perlu (pasal 3.29)
-
7/27/2019 Materi Beton 1
45/50
Kuat nominal (Rn) diartikan sebagai kekuatan suatu komponen struktur penampang yang
dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai
faktor reduksi kekuatan yang sesuai.Pada penampang beton bertulang , nilai kuat nominalbergantung pada:
dimensi penampang,
jumlah dan letak tulangan letak tulangan mutu beton dan baja tulangan
Jadi pada dasarnya kuat nominal ini adalah hasil hitungan kekuatan yang sebenarnya dari
keadaan struktur beton bertulang pada keadaan normal.Kuat nominal ini biasanya ditulis dengansimbol-simbol Mn, Vn, Tn, dan Pn dengansubscriptn menunjukkan bahwa nilai-nilai
M = Momen
V = Gaya geser
T = Torsi (momen puntir)
P = Gaya aksial (diperoleh dari beban nominal suatu struktur atau komponen struktur)
Kuat rencana (Rr), diartikan sebagai kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yangdiperoleh dari hasil perkalian antara kuat nominal Rn dan faktor reduksi kekuatan.Kuat rencana
ini juga dapat ditulis dengan simbol Mr, Vr, Tr, dan Pr( keterangan sama seperti diatas kecuali P= diperoleh dari beban rencana yang boleh bekerja pada suatu struktur atau komponen struktur.
Kuat perlu (Ru), diartikan sebagai kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yangdiperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen dan gaya dalam yang berkaitan denganbeban tersebut dalam kombinasi beban U.Kuat perlu juga bisa ditulis dengan simbol-simbol Mu,
Vu, Tu, dan Pu.
Karena pada dasarnya kuat rencana Rr, merupakan kekuatan gaya dalam (berada di dalam
struktur), sedangkan kuat perlu Ru merupakan kekuatan gaya luar (di luar struktur) yang bekerja
pada struktur, maka agar perencanaan struktur dapat dijamin keamanannya harus dipenuhi syaratberikut :
Kuat rencanaRr harus > kuat perlu Ru
Prinsip hitungan beton bertulang
Hitungan struktur beton bertulang pada dasarnya meliputi 2 buah hitungan, yaitu hitungan yang
berkaitan dengan gaya luar dan hitungan yang berkaitan dengan gaya dalam.
Pada hitungan dari gaya luar, maka harus disertai dengan faktor keamanan yang disebut faktor
beban sehingga diperoleh kuat perlu Ru.Sedangkan pada hitungan dari gaya dalam, maka disertai
-
7/27/2019 Materi Beton 1
46/50
dengan faktor aman yang disebut faktor reduksi kekuatan sehingga diperoleh kuat rencana Rr =
Rn * faktor reduksi, selanjutnya agar struktur dapat memikul beban dari luar yang bekerja pada
struktur tersebut, maka harus dipenuhi syarat bahwa kuat rencana Rr minimal harus sama dengankuat perlu Ru.
Prinsip hitungan struktur beton bertulang yang menyangkut gaya luar dan gaya dalam tersebutsecara jelas dapat dilukiskan dalam bentuk skematis, seperti gambar berikut :
Ditulis dalampelat lantai,perhitungan balok
42 Komentar
Segala puja puji bagi
http://sanggapramana.wordpress.com/category/pelat-lantai/http://sanggapramana.wordpress.com/category/pelat-lantai/http://sanggapramana.wordpress.com/category/pelat-lantai/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/#commentshttp://cooltext.com/http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/kolo.pnghttp://cooltext.com/http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/07/kolo.pnghttp://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/30/belajar-tentang-balok-dan-pelat-beton-bertulang-untuk-pemula/#commentshttp://sanggapramana.wordpress.com/category/perhitungan-balok/http://sanggapramana.wordpress.com/category/pelat-lantai/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
47/50
dan Rasul-Nya
Sangga PW
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (NabiMuhammad Saw.,diriwayatkan Tirmidzi).
Kumulatif Kunjungan
o 439,000 ppl (since July 2010) Tulis apa yang kamu cari !
Pencarian untuk:
Panduan
http://en.gravatar.com/sanggapramanahttp://cooltext.com/http://en.gravatar.com/sanggapramanahttp://cooltext.com/http://en.gravatar.com/sanggapramanahttp://cooltext.com/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
48/50
-
7/27/2019 Materi Beton 1
49/50
o Jual Rumah 400/700 dekat bandara Ahmad Yani Semarango Mengenal program 3D modelling untuk gedungo Gravity Wallo Mendisain Struktur Beton
Tsalatsatul UshulDengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semoga Allahsenantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda. Ketahuilah bahwa wajib bagi kita
untuk mendalami 4 (empat) masalah, yaitu
1) ILMU, ialah mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama ISLAMberdasarkan dalil-dalil.
2) AMAL, ialah menerapkan ilmu ini.
3) DAKWAH, ialah mengajak orang lain kepada ilmu ini.
4) SABAR, ialah tabah dan tangguh menghadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu,mengamalkannya dan berda'wah kepadanya.
Dan Imam AL-Bukhari Rahimahullah Ta'ala, mengatakan : "Bab ilmu didahulukansebelum perkataan dan perbuatan".
secuplik renungan, dikutip dari oleh Imam :Muhammad bin Abdul Wahab Rahimahulah
Join me !Masukkan alamat surel Anda untuk gabung dengan blog ini dan menerima
pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email.
Bergabunglah dengan 152 pengikut lainnya.
http://sanggapramana.wordpress.com/2012/12/22/jual-rumah-400700-dekat-bandara-ahmad-yani-semarang/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/12/22/jual-rumah-400700-dekat-bandara-ahmad-yani-semarang/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/11/07/mengenal-program-3d-modelling-untuk-gedung/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/11/07/mengenal-program-3d-modelling-untuk-gedung/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/07/09/gravity-wall/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/07/09/gravity-wall/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/07/08/mendisain-struktur-beton/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/07/08/mendisain-struktur-beton/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/07/08/mendisain-struktur-beton/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/07/09/gravity-wall/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/11/07/mengenal-program-3d-modelling-untuk-gedung/http://sanggapramana.wordpress.com/2012/12/22/jual-rumah-400700-dekat-bandara-ahmad-yani-semarang/ -
7/27/2019 Materi Beton 1
50/50