E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
422
PENGARUH EFIKASI DIRI, BUDAYA ORGANISASI DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI
SIPIL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GAYO LUES
1Nurbaya, 2Muhammad Basyir
1)Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
2) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 1e-mail: [email protected]
Abstract: This study aims to determine and explain the effect of self-efficacy on employee
performance in Gayo Lues Regency. The variables used in this study are self-efficacy,
organizational culture and job satisfaction on employee performance. The population in this study
is the gayo lues district secretariat. The sample was taken as many as 111 respondents. Hypothesis
testing uses multiple regression analysis with the help of SPSS 22 for Windows. The results showed
that self-efficacy, and job satisfaction had a significant effect both simultaneously and partially on
employee performance. This study has limitations including the limited object of research and is
expected in future studies to test different research objects. Therefore stakeholders in the Regional
Secretariat of Gayo Lues Regency are expected to pay more attention to Employees through
increasing attraction activities or Performance capabilities to attract Employees' interest to give
the impression of pleasure in work, increase the development of gayo lues district secretariat
creativity both facilities and infrastructure that must be held by stakeholders Secretariat Derah
Gayo Lues Regency
Keywords: Self-efficacy, Organizational Culture, Job Satisfaction, and Employee Performance
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh Efikasi diri
terhadap kinerja pegawai di Kabupaten Gayo Lues. Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah Efikasi diri,budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Populasi pada
penelitian ini adalah sekretariat daerah kabupaten gayo lues. Sampel diambil sebanyak 111
responden. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi beganda dengan bantuan spss 22 for
windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efikasi diri, dan kepuasan kerja berpengaruh
signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai. Studi ini memiliki
keterbatasan meliputi terbatasnya obyek penelitian dan diharapkan pada penelitian selanjutnya
dapat menguji obyek penelitian yang berbeda. Oleh karena itu stakeholders Sekretariat Derah
Kabupaten Gayo Lues diharapkan lebih memperhatikan Pegawai melalui peningkatan aktivitas
atraksi atau kemampuan Kinerja untuk menarik minat para Pegawai demi memberikan kesan
kesenangan dalam Pekerjaan, peningkatan pembangunan kreativitas sekretariat daerah kabupaten
gayo lues baik sarana maupun prasarana yang harus adakan oleh stakeholders Sekretariat Derah
Kabupaten Gayo Lues
Kata Kunci: Efikasi diri, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja,dan Kinerja pegawai
PENDAHULUAN
Persaingan saat ini makin tinggi
serta makin ketat maka organisasi
diminta untuk melakukan perbaikan
akan terbentuk dalam setiap organisasi
serta semakin merespon untuk selalu
terus meningkat, hal yang harus di
perbaiki ialah seluruh asfek khusus pada
sumber daya manusia. maka sumber daya
manusia dalam organisasi mampu
melihat semua sumber daya manusia
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
423
didalam organisasi agar dapat dijaga,
baik kepuasan kerja, kinerja pegawai,
budaya organisasi dan kepribadian
karyawan yang ada didalam organisasi
tersbut.
Kinerja termasuk dimana sebuah
seseorang didalam organisasi terhadap
semuanya, dan hasil pekerjaan dapat
ditunjukan hasilnya yang nyata sehingga
dapat diketahui. (dibandikan terhadap
suatu hasil yang ditentukan). Sehigga
dapat dikatakan bahwa Pegawai
memegang peran dalam menjalankan
segala aktivitas perubahan agar dapat
tumbuh dan berkembang
mempertahankan kelangsungan hidup
suatu organisasi. Kinerja sumber daya
manusia atau Pegawai dalam suatu
organisasi dapat dipengaruhi oleh faktor
kepuasan kerja juga berhubungan dengan
outcumes seperti kinerja, sehingga
apabiala kepusan kerja semakin tinggi,
maka akan meningkatnya suatu kinerja
Pegawai dalam suatu organisasi
Setiap kepribadian, penelitian
terhadap penyebab kepuasan pegawai
dapat menimbulkan keinginan untuk
mendapatkan tarap hidup mereka.
setiap industry, peneliti dapat mengenai
kepuasan kerja pegawai suatu keinginan
untuk mengembangkan wawasan
terhadap sikap sopan santun
Pegawainya. kemudian pegawai selalu
merasakan hasil dari industy dengan
meningkatnya nilai seseorang didalam
hubungan pekerjaan.belajar
observasional, pengalaman social, dan
determinisme timbalbalik dalam
pengembangan keperibadian. Pegawai
memenuhi suatu pekerjaan dapat
memberikan kebaikan terhadap
perilakunya, contohnya ketauladanan
dalam pekerjaan sangat menigkat.
memenuhi kerja pegawai terdapat suatu
organisasi yang dipengaruhi dalam
berbagai faktor yang diantaranya Efikasi
diri bersama dengan budaya organisasi
kedua factor tersebut dapat
mempengaruhi perilaku–perilaku
karyawan dalam suatu organisasi.
penelitian mengenai kepuasan
kerja dilakukan dalam usaha peningkatan
produksi dan pengaruh biaya melalui
perbaikan sikap dan tingkah laku
Pegawainya. Selanjutnya masyarakat
tentu akan menikmati hasil kapasitas
maksimum dari industri serta naiknya
nilai manusia didalam konteks pekerjaan.
Upaya–upaya dalam meningkatkan
kinerja Pegawai selalu mengendalikan
internal efikasi diri juga perlu
diperhatikan. Seseorang harus memiliki
efikasi diri yang ideal. efikasi diri
sebenarnya inti dari teori social cognitive
yang ditemukan oleh Albert Bandura
yang menekankan peran belajar
observasional, pengalaman social, dan
determinisme timbalbalik dalam
pengembangan keperibadian.
Menurut Bandura (2010:212)
efikasi diri adalah keyakinan seseorang
dalam kemampuannya untuk melakukan
suatu bentuk control terhadap pungsi
orang itu sendiri dan kejadian dalam
lingkungan.
Selain efikasi diri, keberhasilan
suatu organisasi atau perusahaan dalam
mencapai tujuan dapat dipengaruhi juga
oleh buadaya organisasi. Dimana budaya
organisasi merupakan pola norma,
keyakinan, dan nilai-nilain yang dapat
mempengaruhi tindakan atau perilaku
sumber daya manusia atau Pegawai
dalam suatu organisasi sehingga
berimplikasi terhadap kinerja yang ada
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
424
dalam suatu organisasi.
Menurut Umar (2010:207),
Budaya organisasi adalah suatau sistem
nilai dan keyakinan bersama yang
diambil dari pola kebiasaan dan falsafah
dasar pendirinya yang kemudian
berintraksi menjadi norma-norma dimana
norma tersebut dipakai sebagai pedoman
cara berpikir dan bertindak dalam upaya
mencapai tujuan bersama.
Pegawai yang telah memahami
nlai- nilai dalam suatu organisasi akan
menjadikan nilai tersebut sebagai
keperibadian organisasi. Nilai dan
keyakinan tersebut akan diwujudkan
menjadi perilaku keseharian mereka
dalam bekerja, sehingga akan menjadi
kinerja individu dan masing-masing
kinerja individu yang baik akan
menimbulkan kinerja organisasi atau
Pegawai yang baik. Hasil penelitian awal
terhadap kinerja Pegawai dan kepuasan
kerja yang melibatkan 30 responden
sebagaimana dijelaskan bahwa diperoleh
nilai rata-rerata sebesar 2.30 terhadap
semua variabel penelitian. Kondisi ini
bermakna bahwa semua variabel yang
akan diteliti masih dipersepsikan secara
kurang baik, artinya masih banyak
pegawai Sekretariat daerah Kabupaten
Gayo Lues yang belum memiliki kinerja
yang baik, begitu juga dengan efikasi diri
dan budaya organisasi yang masih
dianggap kurang baik serta kepuasan
kerja yang masih relatif rendah.
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada
Pegawai Sekretariat daerah Kabupaten
Gayo Lues berkaitan dengan efikasi diri
dan budaya organisasi terhadap kinerja
Pegawai serta dampaknya terhadap
kepuasan kerja, maka penulis merasa
tertarik untuk meneliti lebih jauh dan
mendalam tentang hal tersebut, yang
akan dijadikan dalam bentuk karya akhir
dengan judul penelitian. Oleh karna itu
tujuan penelitan sebagai berikut: Untuk
menganalisis pengaruh Efikasi diri
terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Gayo Lues, untuk
menganalisis pengaruh budaya organisasi
terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Gayo Lues, untuk
menganalisis pengaruh kepuasan kerja
terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat
Daerah Kabupaten Gayo Lues.
TELAAH PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
Kinerja Pegawai
Menurut Mangkunegara
(2016:67) kinerja pegawai merupakan
keberhasilan bekerja secara posistif akan
mencapai suatu kinerja pegawai untuk
melaksanakan kegiatannya serta taggung
jawab yang diarahkan kepadanya kinerja
adalah hasil dari suatu proses yang
mengacu dan diukur selama periode
waktu tertentu berdasarkan ketentuan
atau kesepakatan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Secara umum kinerja dapat
diartikan sebagai keseluruhan proses
bekerja dari individu yang hasilnya dapat
digunakan landasan untuk menentukan
apakah pekerjaan individu itu baik atau
sebaliknya. Indikator yang terdiri dari: 1.
Kualitas kerja, 2. Kuantitas, 3. Ketepatan
waktu, 4. Evektifitas, 5. Kemandirian, 6.
Komitmen kerja.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja menurut Dadang
(2013:15) adalah sikap pribadi seseorang
terhadap pekerjaannya yang timbul dari
lingkungan kerjanya berdasarkan persepsi
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
425
tehadap pekerjaanya dan aspek yang terlibat
dalam pekerjaan tersebut. Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan Pegawai terhadap
pekerjaannya, hal ini nampak dari sikap
positif pegawai terhadap pekerjaan dan
segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan
kerja, kepuasan kerja pegawai memiliki
dampak yang penting dalam meningkatkan
motivasi kerja dapat terlihat nyata dalam
kesesuaian antara harapan seseorang
terhadap pekerjaannya dengan apa yang di
dapatkan dari pekerjaan itu sendiri. Yang
memiliki indikator terdiri dari: 1.
Kesetiaan, 2. Kemampuan, 3. Kejujuran,
4. Kreatifitas, 5. Kepemimpinan, 6.
Tingkat Gaji, 7. Kompensasi tidak
langsung
Budaya Organisasi
Menurut Dadang (2013: 15)
Budaya Organisasi mendefinisikan sesuai
sarana dalam makna, nilai-nilai serta
kepercayaan yang dilakukan bersama-
sama. Sebuah organisasi akan terjadi
penggulangan serta dapat membedakan
suatu organisasi dengan organisasi
lainnya. Budaya organisasi seterusnya
akan menjadi tanda atau karakter dalam
sebuah organisasi yang dilaksanakan dan
dipertahankan setiap waktunya. Yang
memiliki indikator terdiri dari: 1.
Profesionalisme pegawai, 2. Jarak dari
manajemen, 3. Sikap terbuka, 4.
Keteraturan pegawai, 5. Rasa tidak
curiga, 6. Integrasi pegawai.
Efikasi diri
Menurut Bandura (2010:75)
mendefinisikan bahwa efikasi diri pada
dasarnya adalah hasil dari proses kognitif
berupa keputusan, keyakinan, atau
pengharapan tentang sejauh mana
individu memperkirakan kemampuan
dirinya dalam melaksanakan tugas atau
tindakan tertentu, yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Yang
memiliki indikator terdiri dari: 1. Yakin
dapat menyelesaikan tugas tertentu, 2.
Yakin dapat memotifasi diri untuk
melakukan tindakan yang diperlukan
dalam menyelesaikan tugas, 3. Yakin
bahwa diri mampu berusaha dengan
keras, gigih dan tekun, 4. keyakinan
bahwa diri mampu bertahan menghadapi
hambatan dan kesulitan, 5. yakin dapat
menyelesaikan tugas yang memiliki
range yang luas ataupun sempit (spesifik)
Pengaruh Efikasi diri serta kinerja
pegawai, keyakinan terhadap kemampuan
pribadi, kesetiaan dalam kesuksesannya serta
selalu dicapai membuat seseorang bekerja
lebih giat dan selalu berpendapatan yang
terbaik. Serta dikatakan bahwa efikasi diri
dapat meningkatkan kinerja perorangan.
Judge dan Bono (2001) mendapatkan adanya
hubungan baik akan kepribadian terhadap
kinerja pegawai.
H1 : Terdapat pengaruh Efikasi diri
terhadap kinerja Pegawai
Sekretariat daerah Kabupaten
Gayo Lues
Menurut Robbins (2010), Sebuah
organisasi dalam pekerjakan
kepribadian serta nilai
Dapat membentuk kepuasan kinerja
pegawai, sebaiknya kemudian ketiadaan
penyesuaian terhadap karakteristik pegawai
serta budaya organisasi yang membentuk
pegawai serta kurang motivasi dalam
kependirian kerjanya rendah dan tidak
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
426
terciptanya kepuasan kinerja pegawai.
Akibat tingkat pergantian pegawai sangat
jauh karena pegawai lebih memilih
berpindah keorganisasi lain. Hasil
penelitian Kirik L. Soedjono, (2015)
menyatakan bahwa organisasi dapat
meningkatkan kepuasan kinerja pegawainya
H2: Terdapat pengaruh Budaya Organisasi
terhadap kinerja sPegawai
Sekretariat daerah Kabupaten Gayo
Lues
Kepuasan kerja adalah bagian dari
kemampuan serta kuantitas kehidupan
serta organisasi lebih menjadi prediksi
serta negatif ketika kepuasan kerja tidak
menimbulkan peningkatan pengetahuan
kinerja pegawai. Kepuasan kerja,
seharusnya dilibatkan atas level
kehadiran, dimana hal tersebut dapat
menimbulkan asuransi yang tinggi dalam
organisasi, sehingga perusahaan sangat
beralasan secara ekonomi dan dapat
memberiakn perhatian kepada kepuasan
kerja agar dapat dipengaruhi kinerja
karyawan serta kemampuan organisasi
(Lawler III, 1998).
H3 : Terdapat pengaruh Kepuasan
kerja terhadap Kinerja Pegawai
Sekretariat daerah Kabupaten
Gayo Lues.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam peneliti itu yaitu
para kinerja pegawai negeri sipil
Sekretariat daerah Kabupaten Gayo Lues
111 orang. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik sensus terhadap
semua pegawai pada para kinerja
pegawai negeri sipil Sekretariat daerah
Kabupaten Gayo Lues. Hal ini
disebabkan karena jumlah populasi dalam
penelitian tidak terlalu banyak, sehingga
sangat memungkinkan untuk dapat
diwawancarai seluruhnya. Dari jumlah
111 orang pegawai baik pekerja di dalam
ruangan maupun diluar ruangan, maka
jumlah yang mampu merespon dengan
baik terhadap keseluruhan kuesioner
yang telah disebarkan dalam waktu satu
bulan adalah sebanyak 111 responden.
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Efikasi diri
Budaya Organisasi
Kepuasan Kerja
Kinerja Pegawai
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
427
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan kuisioner yang
terdiri dari indikator/item-item
pertanyaan sesuai dengan variabel yang
telah tersusun dan kemudian dibagikan
kepada seluruh pegawai para kinerja
pegawai negeri sipil Sekretariat daerah
Kabupaten Gayo Lues.
Operasional Variabel
Operasional variabel dalam
penelitian ini, terdiri dari variabel
independen yaitu Efikasi diri (X1),
budaya organisasi (X2), kepuasan
kerja(X3) kemudian variabel dependen
yaitu kinerja pegawai (Y).
Peralatan Analisis Data
Peralatan menganalisa data akan
peneliti ini merupakan Analisis Regresi
Linier Berganda dapat dipakai dengan
menggunakan skala likert serta menguji
pengaruh diantara variabel independen
dengan variabel dependen. Dengan
software SPSS FOR WINDOWS 22.
Langkah-langkah Analisis Regresi Linier
Berganda dapat diketahui pengaruh
antara variabel.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Diketahui bahwa dari peneliti
terhadap 111 responden menunjukan
bahwa jenis kelamin Berdasarkan
responden laki- laki sebanyak 54 orang
atau 54,0% terdiri dari responden
perempuan dan sebanyak 57 orang atau
57,0% terdiri dari responden perempuan.
Berdasarkan usia responden dapat
dijelaskan bahwa sebanyak 12 orang atau
12,0% responden yang berusia 18 s/d 23
tahun, kemudian responden dengan
tingkat usia 24 s/d 29 tahun sebanyak 28
orang atau 28,0% responden, yang
berusia 30 s/d 35 tahun sebanyak 28
orang atau 28,0%, responden, dan tingkat
usia 36 s/d 41 tahun sebanyak 26 orang
atau 26,0% responden, kemudian tingkat
usia 42 s/d 47 tahun sebanyak 16 orang
atau 16,0% responden, dari total
responden, responden yang berusi 48 s/d
53 tahun sebanyak 1 orang atau 1,0%,
responden kemudian responden dengan
tingakat usia >59 tahun dengan tingkat
usia di atas 59 tahun sebanyak 0 orang
atau 0,0%.
Karakteristik responden
berdasarkan status perkawinan dapat
dijelaskan bahwa sebanyak 31 orang atau
31,0% berstatus belum menikah,
sebanyak 78 orang atau 78,0% berstatus
sudah menikah. Dengan demikian
responden yang berstatus telah menikah
lebih banyak jika dibandingkan dengan
responden yang berstatus belum menikah
atau berstatus duda/janda sebanyak 2
orang atau 2,0% Kemudian karakteristik
responden selanjutnya adalah mengenai
tingkat pendidikan responden, dapat
dijelaskan bahwa Sarjana S1 sebanyak 70
orang atau 70,0% berpendidikan terakhir
Diploma (D-II), sebanyak 16 orang atau
16,0% berpendidikan terakhir
Pascasarjana atau S2 Sebanyak 15 orang
atau 15,0% dan yang terakhir pendidikan
SMA atau sederajat sebanyak 10 orang
atau 10,0% Doktoral atau S3 sebanyak 0
orang atau 0,0% dari total responden
dalam penelitian ini.
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
428
Berdasarkan jenis pekerjaan,
jumlah responden yang Pegawai Negeri
Sipil sebanyak 76 orang atau 76,0%,
Pekerjaan responden sebagai Kontrak
sebanyak 28 orang atau 28,0%, yang
berprofesi sebagai Honorer sebanyak 7
orang atau 7,0%,. Mengenai pendapatan
responden dalam penelitian ini dapat
dijelaskan bahwa responden mempunyai
pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000,-
sebanyak 15 orang atau 15,0%
berpendapatan Rp. 1.000.000 - 3.900,000
sebanyak 74 orang atau 74,0%
berpendapatan Rp. 4.000.000 -
7.900,000,- sebanyak 16 orang atau
16,0% berpendapatan Rp. 8.000.000 -
10.900,000,- sebanyak 6 orang atau 6,0%
berpendapatan lebih dari Rp.
10.000.000,- sebanyak 0 orang atau
0,0%.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Berdasarkan tabel tersebut dapat
diketahui bahwa seluruh variabel akan
dipakai pada penelitian ini semuanya
dinyatakan valid, karena memiliki
koefisien korelasi tersebut dari hasil kritis
korelasi product moment yaitu sebesar
0,148 sehingga seluruh pertanyaan akan
terkandung tehadap kuesioner penelitian
ini dinyatakan valid akan melanjutkan
peneliti yang lebih meluas.
Tabel 1 Hasil Uji Validitas
No. Pernyataan Variabel/Dimensi Koefisien
Korelasi
Nilai Kritis5%
(N=30) Ket
1. SE1
Efikasi diri
(X1)
0,655
0,301 Valid
2. SE2 0,712
3. SE3 0,319
4. SE4 0,559
5. SE5 0,545
11. BO1
Budaya Organisasi
(X2)
0,366
0,301 Valid
12. BO2 0,534
13. BO3 0,574
14. BO4 0,629
15. BO5 0,608
16. BO6 0,669
17. KK1
Kepuasan Kerja
(X3)
0,607
0,301 Valid
18. KK2 0,585
19. KK3 0,320
20. KK4 0,616
21. KK5 0,571
22. KK6 0,548
23. KK7 0,442
24. KP1
Kinerja Pegawai
(Y)
0,364
0,301 Valid
25. KP2 0,429
26. KP3 0,401
27. KP4 0,663
28. KP5 0,596
29. KP6 0,496
Sumber: Data Primer 2019(diolah).
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
429
Tabel 2 Uji realibilitas
No. Variabel Item
Variabel
Cronbach’s Alpha Kehandalan
Hitung Standar
1. Efikasi diri (X1) 5 0,778 0,60 Handal
2
Budaya Organisasi (X2)
6 0,796
0,60
Handal
3. Kepuasan Kerja (X3) 7 0,781 0,60 Handal
4. Kinerja Pegawai (Y) 6 0,746 0,60 Handal
Sumber: Data Primer 2019(diolah).
Berdasarkan analisis reliabilitas,
untuk variabel Efikasi diri (X1)
memperoleh hasil alpha sebesar 0,778,
Budaya organisasi (X2) memperoleh
hasil alpha sebesar 0,796, kepuasan kerja
(X3) memperoleh hasil alpha sebesar
0,781, kemudian kinerja pegawai (Y)
memperoleh hasil alpha sebesar 0,746.
Dengan ini pengukuran reliabilitas
terhadap variabel penelitian
menunjukkan kehandalan yang
memenuhi kriteria Cronbach Alpha
dimana hasil alphanya lebih tinggi dari
0,60
Berdasarkan tabel diatas bisa
dijelaskan semua variabel yang dipakai
penelitian ini semuanya dinyatakan valid,
karena memilikikoefisien korelasi diatas
dari nilai kritis korelasi product moment
yakni sebesar 0,301 sehingga semua
pertanyaan yang terkandung dalam
kuesioner penelitian dinyatakan valid
untuk dilanjutkan penelitian yang lebih
mendalam. Berdasarkan analisis
reliabilitas dapat diketahui bahwa alpha
untuk variabel Efikasi diri (X1) diperoleh
nilai alpha sebesar 0,778, Budaya
organisasi (X2) diperoleh nilai alpha
sebesar 0,796, kepuasan kerja (X3)
diperoleh nilai alpha sebesar 0,781, dan
kinerja pegawai (Y) diperoleh nilai alpha
sebesar 0,746. Dengan demikian
pengukuran reliabilitas terhadap variabel
penelitian menunjukkan kehandalan yang
memenuhi kriteria Cronbach Alpha
dimana nilai alphanya lebih besar dari
0,60.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini hanya dilakukan dengan
pengujian secara parsial. Dalam
penelitian ini, peneliti hanya
memfokuskan untuk mengetahui
pengaruh dari tiap-tiap variabel
independen terhadap variabel dependen
secara individual saja, yaitu untuk
menguji apakah terdapat pengaruh antara
Efikasi diri terhadap kinerja pegawai,
apakah terdapat pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai,
apakah terdapat pengaruh Efikasi diri
terhadap kepuasan kerja, apakah terdapat
pengaruh budaya organisasi terhadap
kepuasan kerja dan apakah terdapat
pengaruh kinerja pegawai terhadap
kepuasan kerja. Karena dalam kantor
yang diteliti oleh peneliti ada variabel
yang harus diprioritaskan terlebih dahulu
dan variabel-variabel tersebut tidak
diteliti secara bersamaan
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
430
Tabel 3. Hasil Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 60.727 3 20.242 8.287 .000b
Residual 261.381 107 2.443
Total 322.108 110
a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai
b. Predictors: (Constant), Kepuasan_Kerja, Efikasi diri, Budaya_Organisasi
Tabel 4 Hasil Uji t
Berdasarkan tabel dan persamaan
regresi di atas menunjukkan bahwa
terdapat hubungan secara partial, positif
dan signifikan antara variabel Efikasi diri
terhadap kinerja pegawai sebesar 0.222.
Selanjutnya, tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara variabel budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai
sebesar 0,060. Selanjutnya, terdapat
hubungan yang signifikan antara variabel
Kepuasan Kerja terhadap kinerja pegawai
sebesar 0,063.Gambaran hasil di atas
menunjukkan bahwa Hipotesis (H1) yang
menyatakan Efikasi diri berpengaruh
terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten
Gayo tidak ditolak. Selanjutnya,
Hipotesis (H2) yang menyatakan Budaya
Organisasai berpengaruh terhadap kinerja
Pegawai Negeri Sipil di Kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Gayo juga
tidak ditolak dan Hipotesis (H3) yang
menyatakan kepuasan kerja berpengaruh
terhadap keputusan berwisata di
Kabupaten Gayo Lues tidak diterima
Berdasarkan hasil analisis regresi,
variabel Efikasi diri terbukti memiliki
hubungan yang positif dan signifikan
dengan kinerja pegawai (H1). Kondisi ini
mengartikan bahwa semakin baik Efikasi
diri pegawai maka akan berpengaruh
kepada semakin meningkatnya Kinerja
Pegawai Negeri Sipil di Kantor
Sekretariat Kabupaten Gayo Lues.
Berdasarkan hasil analisis regresi,
variabel budaya organisasi tidak terbukti
memiliki hubungan yang positif dan
budaya organisasi tidak signifikan
dengan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di
Kantor Sekretariat Kabupaten Gayo Lues
(H2). Kondisi ini mengartikan bahwa
Semakin lemah budaya organisasi maka
tidak akan berpengaruh kepada Kinerja
Pegawai Negeri Sipil di Kantor
Sekretariat Kabupaten Gayo Lues.
Selanjutnya, bila dikaitkan
dengan kepuasan kerja, hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara
kepuasan kerja dengan kinerja pegawai
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 14.835 1.820 8.150 .000
Kepuasan_Kerja .177 .063 .278 2.783 .006 .759 1.317
Self_Eficacy .197 .082 .222 2.407 .018 .892 1.121
Budaya_Organisasi .033 .054 .060 .603 .548 .767 1.304
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
431
.
β1= 0.222
β2= 0.060*
β3 = 0,278
Gambar 2 Kondisi Signifikansi Hubungan antar Variabel dalam Model
(H3). Hal ini bermakna bahwa
meningkatkan harga akan membawa
dampak positif dan signifikan kepada
semakin meningkatnya Kinerja Negawai
Sipil di Kantor Sekretariat Kabupaten
Gayo Lues. Berdasarkan gambaran di
atas, maka dapat diinterprestasikan
bahwa terdapat peranan dari variabel
Efikasi diri, dan kepuasan kerja dalam
model penelitian ini di secretariat daerah
Kabupaten Gayo Lues dalam hal
meningkatkan kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil analisis regresi,
variabel budaya organisasi tidak terbukti
memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dengan kinerja pegawai (H2).
Kondisi ini mengartikan bahwa baik
ataupun tidak budaya organisasi tidak
akan berpengaruh kepada semakin
meningkatnya kinerja pegawai di Kantor
secretariat Kabupaten Gayo Lues.
Berdasarkan hasil regresi linear
berganda, menggambarkan bahwa
variable dependen kinerja pegaawai dapat
dipengaruhi oleh dua variable
independen, yaitu Efikasi diri dan
kepuasan kerja. Artinya, bila kinerja
pegawai dapat mengembangkan dan
meningkatkan kreativitas sendiri dan
berkembangnya inovasi, keahlian dan
kemampuan bekerja dengan baik
sehingga produktifitas dapat tercapai.
Efikasi diri dan kepuasan kerja dapat
berpengaruh positip terhadap kinerja
pegawai.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisa
terhadap kesimpilan terhadap bab
sebelumnya, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Persepsi Pegawai Kabupaten Gayo
Lues terhadap komponen (Efikasi
diri, Budaya Organisasi, Kepuasan
Kerja dan Kinerja Pegawai) di
Kabupaten Gayo Lues cukup baik.
2. Dari tiga komponen yang terdiri dari
Efikasi diri serta kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai
negeri sipil sekretariat daerah di
Kabupaten Gayo Lues, artinya kondisi
Pegawai Negeri Sipil Sekretariat
Budaya
Orgaisasi
Efikasi diri
Kepuasan Kerja
Kinerja Pegawai
R2=0.189
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
432
Daerah Kabupaten Gayo Lues
mempunyai peranan penting bagi
masyarakat dan pegawai untuk
meningkatkan kreativitas kinerja atau
tidak meningkatkan di Kabupaten
Gayo Lues. Namun, Budaya
Organisasi atau tarif yang dikenakan
tidak memiliki pengaruh yang penting
bagi Pegawai Negeri Sipil Sekretariat
Daerah Kbupaten Gayo Lues terhadap
Kinerja Pegawai di Kabupaten Gayo
Lues.
3. Oleh karena itu stakeholders
Sekretariat Derah Kabupaten Gayo
Lues diharapkan lebih memperhatikan
Pegawai melalui peningkatan aktivitas
atraksi atau kemampuan Kinerja untuk
menarik minat para Pegawai demi
memberikan kesan kesenangan dalam
Pekerjaan, peningkatan pembangunan
kreativitas sekretariat daerah
kabupaten gayo lues baik sarana
maupun prasarana yang harus adakan
oleh stakeholders Sekretariat Derah
Kabupaten Gayo Lues. Kepada
stakeholders Sekretariat Derah
Kabupaten Gayo Lues juga
diharapkan dapat lebih memperhatikan
faktor tiga melaui peningkatan kinerja
dengan pengembangan kreativitas
pegawai yang ada di Kabupaten Gayo
Lues karena apabila suatu kreativitas
pegawai yang mudah dijangkau,
kondisi kinerja menuju kemudahan,
dan waktu yang di tempuh melakukan
pekerjaan tidak terlalu lama akan
sangat mempengaruhi kinerja Pegawai
untuk bekerja di Kabupaten Gayo
Lues, Karena faktor Kepuasan Kerja
berpengaruh terhadap Kinerja
Pegawai, kepada stakeholders
Sekretariat Derah Kabupaten Gayo
Lues diharapkan dapat lebih
memperhatikan Kepuasan Kerja
melalui pengembangan jangkauan
Kepuasan Pegawai, sehingga
informasi tentang Kepuasan kinerja
pegawai bisa menuju kepada sasaran
dengan tepat dan kreativitasnya
terhadap kepuasan kinerjanya lebih
ditingkatkan lagi sehingga keputusan
keraja pegawai lebih baik dan
berkembang di Kabupaten Gayo Lues
lebih meningkat. Untuk kepentingan
lebih lanjut, ada beberapa saran yang
dapat diajukan oleh penulis yang bisa
dijadikan bahan pertimbangan oleh
peneliti selanjutnya, yaitu sebagai
berikut:
4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
lebih banyak menyusuri penelitian-
penelitian yang relevan dengan
penelitian ini guna mendapatkan
perbandingan-perbandingan yang
menyeluruh dan lengkap sehingga
penelitian selanjutnya dapat
menghasilkan hasil yang lebih baik
dan akurat.
Penulis menyarankan kepada peneliti
selanjutnya untuk melakukan penelitian
yang lebih mendalam lagi mengenai
pengaruh Efikasi diri, Budaya organisasi,
Kepuasan Keja, yaitu dengan
memasukkan faktor/variabel lain yang
tidak diteliti pada penelitian ini yang
dapat mempengaruhi variabel Kinerja
pegawai.
REFERENSI.
Albert Bandura. ( 2010). Efikasi diri.
New York: Academic Press
Alwisol. (2010). Psikologi Kepribadian
Edisi Revisi. Malang: UMM Press
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 422-433
433
Anwar Prabu Mangkunegara. (2015).
Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Cetakan kedua belas.
Bandung: Remaja Rosdakary.
Arikunto(2002). Prosedur Penelitian,
Suatu Pendekatan Pratik : Jakarta
Bandura, A. (2011). Article of guide for
Contructing self efficacy Scales. by
Information Age Publishing
Dadang, (2013) E-Business & E-
Commerce, Yogyakarta:Salemba.
Edison, Emron, Anwar, Yohny dan
Komariyah, Imas. (2016).
Manajemen Sumber Daya
Manusia. cetakan ke-1.
Bandung:Alfabeta
Feist, Jess dan Feist, Gregory. (2010).
Teori Kepribadian. Buku 2.
Jakarta: Salemba
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Ghufron, N. M. dan Risnawita, R. (2010).
Teori-teori Psikologi. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media
Hair J.F. et.al (1995). “Multivariate Data
Analysis With Reading”, Fourth
Edition. New Jersey
Husein, Umar. (2010). Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Muhamad Zainur Roziqin, (2010).
Kepuasan Kerja, Malang:
Averroes Press.
Rahmawanti, Nela Pima, Bambang
Swasto & Arik Prasetya.”Pengaruh
Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan”.jurnal
Brawijaya Malang. Vol. 8 (2)
Richard L. Hughes, Robert C. Ginnett,
and Gordon J. Curphy. (2012).
Leadership, Enhancing the Lessons
of Experience, Alih Bahasa: Putri
Izzati. Jakarta: Salemba Humanika
Santoso, Singgih. (2006). Buku Latihan
SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:
PT Elex
Sedarmayanti. (2011). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Reformasi
Birokrasi dan Manajemen Pegawai
Negeri Sipil. Cetakan Kelima:
Bandung. PT Refika Aditama.
Sekaran, U.(2006). Metode Penelitian
Untuk Bisnis 1. (4th ed).Jakarta:
Salemba Empat.
Sondang Siagian, ( 2013), Manajemen
Sumber Daya Manusia, Bumi
Aksara, Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Strauss, George dan Leonardo Sayles,
(1996) Manajemen Personalia,
Jakarata: Taruna Grafica.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:
Yono. (2006). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan & D.
Bandung:Alfabeta