175
Jurnal Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0832 (Online)
Volume. 6 Nomor. 2 September 2019 : 175-190
Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jat.v6i2.5475
PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN
PENGETAHUAN TERHADAP PERTIMBANGAN AUDIT
Mega Ayu Lestari1
Hasnawati2*
12 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti
*Korespondensi: [email protected]
Abstract
This research aims to examine and analyze the influence of work incentives,
task complexity, and knowledge of auditors to audit judgment. This research is a
qualitative research using primary data from the questionnaire. The sampling method
used is convenience sampling, obtained with a sample of 144 auditor respondents
from 21 Public Accountants Firm in DKI Jakarta Region registered in Directorate of
Indonesian Institute of Certified Public Accountants. The data analysis technique is
Structural Equation Model (SEM) based on Analysis of Moment Structure (AMOS)
with AMOS analysis tool 24.
This research showed that work incentive and auditor's knowledge have positive
and significant influence to audit judgment, while for task complexity has a negative
and significant effect on audit judgment.
Keywords: Work Incentives, Task Complexity, Knowledge Auditors, Audit Judgment
Submission date: 2019-09-10 Accepted date: 2019-09-29
PENDAHULUAN
Profesi auditor saat ini adalah profesi yang menjadi sorotan masyarakat dunia,
karena pekerjaan auditor dapat mempengaruhi jalannya perekonomian dunia dan bisnis
melalui pengaruh kualitas pemeriksaan auditor terhadap harga saham sebuah
perusahaan. Pada banyak kasus, seperti kasus Enron.com, World.com, hasil kualitas
audit yang tidak benar telah berakibat fatal terhadap perekonomian dunia dan profesi
auditor. Oleh karena itu pertimbangan audit (audit judgment) harus dilakukan dengan
berhati-hati karena akan mempengaruhi kualitas audit dari auditor yang bersangkutan.
Pertimbangan audit akan menjadi sulit manakala tugas yang diberikan sangat
kompleks, terdapat keterbatasan informasi, tugas yang tidak terstruktur dan ambigu.
Oleh karena itu seorang auditor perlu memiliki pengetahuan yang memadai agar
mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi selama melakukan pemeriksaan
176 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________
sehingga pertimbangan yang dilakukan juga menjadi cukup objektif dan kualitas
auditpun dapat dipertanggungjawabakan.
Cara pandang seorang auditor dalam menanggapi suatu informasi yang terdapat
dalam dokumentasi bukti-bukti audit dan cara pengambilan keputusan oleh auditor atas
suatu objek suatu entitas adalah pengertian dari audit judgment. Judgment mengacu
pada aspek kognitif. Pada saat pengambilan keputusan, auditor mencerminkan
perubahan dalam sikap, opini dan evaluasi (Putri, 2017). Insentif kerja yang diberikan
kepada auditor merupakan salah satu faktor penting untuk dapat meningkatkan kualitas
audit judgment. Insentif kerja ini akan mempengaruhi motivasi auditor terutama jika
penugasan yang ditetapkan juga cukup kompleks.
Siti Amelia et al (2015) menemukan bahwa insentif kerja yang diberikan kepada
seorang auditor merupakan bentuk suatu kompensasi yang berkaitan langsung dengan
motivasi. Semakin tinggi insentif kerja yang diberikan kepada seorang auditor akan
semakin baik pertimbangan audit yang diberikan. Pertimbangan audit tidak hanya
dipengaruhi oleh banyaknya jumlah insentif yang ditawarkan, melainkan juga
dipengaruhi dengan tingkat kompleksitas tugas dan pengetahuan dari auditor itu
sendiri. Dalam membuat keputusan auditor seringkali dihadapkan pada situasi dimana
informasi yang diperoleh tidak memadai dan ketidakjelasan prosedur yang berlaku di
perusahaan klien. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki auditor tersebut akan
membantu dalam membuat pertimbangan audit dan mengambil keputusan dalam situasi
seperti itu.
Kompleksitas tugas merupakan persepsi masing-masing individu tentang
kesulitan suatu tugas yang disebabkan karena terbatasnya kapabilitas atau informasi
dan daya ingat serta kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah yang dimiliki
individu oleh pembuat keputusan (Siagian et al 2014). Adanya suatu tugas yang
kompleks dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi akan dapat memungkinkan
terjadinya kesalahan dalam mendapatkan, memproses serta mengevaluasi informasi
selama tugas pemeriksaan (Sari, 2016). Judgment yang dilakukan oleh seorang auditor
dipengaruhi situasi seperti tingkat kesulitan tugas. Riset Sari (2016) menyatakan bahwa
tugas dengan tingkat kompleksitas yang tinggi memerlukan suatu inovasi dan audit
judgment yang relatif banyak, sedangkan tugas dengan tingkat kompleksitas yang lebih
rendah tidak memerlukan inovasi dan audit judgment yang banyak tetapi sebaliknya.
Sari (2016) menyatakan bahwa seorang auditor yang memiliki pengetahuan, baik
melalui pendidikan formal, kegiatan seminar, pengalaman, atau arahan dari senior
auditor dapat membantu seorang auditor dalam menghasilkan pertimbangan audit yang
baik. Studi Mursalim et al (2016) menyatakan bahwa semakin luas pengetahuan
seorang auditor, kemungkinan judgment yang akan diberikan oleh auditor akan lebih
tepat. Studi tersebut menyimpulkan bahwa audit judgment sangat dipengaruhi oleh
tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki auditor untuk menghadapi
permasalahan. Perbedaan tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap saran yang
diberikan, dan pengetahuan auditor tidak hanya didapat melalui seminar dan pelatihan
formal tetapi juga bisa dapat dari jejaring rekan kerja atau tim audit lainnya. Dengan
demikian, auditor juga harus memiliki pengetahuan serta memahami cara menguasai
pengetahuan sesuai dengan tugas yang akan diselesaikannya. Jika seorang auditor akan
memberikan suatu pertimbangan yang lebih baik, maka seorang auditor harus memiliki
pengetahuan yang luas dibandingkan dengan auditor yang tidak memiliki pengetahuan
yang luas akan memberikan judgment yang tidak baik.
__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 177
Penelitian ini masih relevan untuk dilakukan dalam kasus Indonesia, karena
ternyata masih banyak auditor yang bermasalah di negeri ini seperti kasus kelalaian
auditor Garuda Indonesia pada tahun 2019 dan kasus SNP finance pada tahun 2018.
Berdasarkan uraian latar belakang, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh: 1) besaran insentif terhadap audit judgment 2) kompleksitas tugas terhadap
audit judgment 3) pengetahuan auditor terhadap audit judgment.
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Teori Agensi
Hubungan keagenan adalah suatu kontrak dimana satu atau lebih orang yaitu
(prinsipal) yang memerintahkan orang lain yaitu (agen) untuk menampilkan jasa atas
nama prinsipal serta juga memberikan wewenang kepada agen untuk membuat suatu
keputusan yang baik bagi prinsipal. Agen secara normal bertanggungjawab untuk
mengoptimalkan keuntungan prinsipal. Namun, agen juga mempunyai kepentingan
atau kehendak untuk memaksimumkan kesejahteraan pribadi mereka. Sehingga adanya
kemungkinan yang besar bahwa seorang agen tidak akan selalu bertindak sesuai dengan
kepentingan principals (Jensen dan Meckling, 1976).
Bentuk pertanggungjawaban agen terhadap prinsipal dituangkan dalam laporan
keuangan. Disatu sisi, prinsipal memiliki keterbatasan untuk mengakses informasi dan
memahami kompleksitas laporan keuangan jika dibandingkan dengan agen. Oleh
karena itu prinsipal memiliki insentif untuk memperkerjakan auditor untuk menilai
kewajaran informasi yang tertulis di dalam laporan keuangan yang disiapkan oleh agen
(Moroney, 2014)
Teori Motivasi
Motivasi adalah suatu kerelaan untuk berusaha semaksimal mungkin dalam
tercapainya tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk
memuaskan beberapa kebutuhan individu. (Robbins & Coulter, 2016). Secara umum
motivasi mengarah terhadap upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaran, yaitu
sasaran organisasi. Dilihat dari perilaku auditor, hal ini terkait dengan tugas auditor
untuk melakukan hal yang terbaik bagi KAP dimana dia bekerja. Motivasi merupakan
faktor pendorong yang berasal dari dalam diri manusia dan akan mempengaruhi cara
bertindak, seperti motivasi pada kinerja auditor yang berpengaruh terhadap hasil
kerjanya. Demikian juga dengan pertimbangan audit yang dilakukan oleh auditor, dapat
ditingkatkan dengan besaran insentif yang diberikan. Insentif ini bisa menjadi faktor
pendorong atau memotivasi auditor dalam melaksanakan tugas tersebut.
Menurut teori motivasi, apabila seorang karyawan diberikan insentif, baik
insentif material berupa upah atau gaji maupun insentif non material yang berupa
hadiah atau pujian dari atasan atau partner KAP akan mendorong karyawan dan dapat
meningkatkan kinerjanya. Pengetahuan auditor akan terus bertambah apabila auditor
memiliki motivasi yang kuat untuk berusaha memperolehnya dari pendidikan formal,
kursus, dan pelatihan untuk mendukung kinerjanya.
Pengaruh Insentif Kerja terhadap Audit Judgment
Insentif memiliki hubungan yang erat dengan kompensasi, dimana komponen
dari kompensasi adalah insentif yang keduanya menentukan pencapaian tujuan dan
178 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________
sasaran suatu organisasi secara menyeluruh. Insentif dapat diartikan sebagai balasan
jasa kepada karyawan dengan prestasi yang melebihi standar yang ditetapkan. Riset Heranawati dan Bada (2015) menyatakan bahwa dalam menetapkan suatu pertimbangan
audit, Insentif yang diberikan kepada auditor dapat meningkatkan kinerja dan mampu memotivasi pekerja untuk mencapai ujian. Studi Zaputri (2013) menyatakan bahwa
peningkatan audit judgment yang dihasilkan dan diputuskan oleh auditor dipengaruhi dengan
banyaknya jumlah insentif yang diterima oleh auditor. Insentif material dan non material yang
telah diberikan partner kepada auditor dipercaya mampu meningkatkan hasil audit judgment,
sehingga dalam menjalankan tugas auditnya auditor akan lebih bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini
adalah: H1: Insentif Kerja berpengaruh positif terhaadap kualitas Audit JudgmenT
Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment
Kompleksitas tugas merupakan suatu tugas yang tidak terstruktur, sulit untuk
dipahami, ambigu dan terkait satu sama lain dan merupakan sebuah persepsi individu
tentang kesulitan atas tugas yang disebabkan karena terbatasnya kapabilitas dan daya
ingat. Putri (2017) menemukan bahwa bahwa kompleksitas tugas yang tinggi akan
berpengaruh terhadap judgment yang diambil oleh auditor. Jika auditor merasa bahwa
tugas yang sedang dikerjakannya itu sulit, sehingga auditor tidak dapat memberikan
judgment yang professional. Studi Putri (2017), Hernawati dan Bada (2015), Hernawati
dan Komalasari (2015) Ariyanti et al (2014) menemukan bahwa kompleksitas tugas
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap audit judgment adalah. Berdasarkan
uraian tersebut maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
H2: Kompeksitas Tugas berpengaruh negatif terhadap kualitas Audit Judgment
Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kualitas Audit
Pengetahuan auditor dapat diartikan dengan tingginya pemahaman seorang
auditor terhadap pekerjaan secara teoritis dan konseptual. Cara penyelesaian suatu
pekerjaan auditor akan berbeda-beda tergantung pengetahuan yang mereka miliki.
Auditor akan menyelesaikan tugasnya secara efektif apabila didukung oleh
pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Jika setiap auditor pada KAP memiliki
pengetahuan dalam mendeteksi suatu kekeliruan akan lebih mudah untuk melakukan
audit judgment, karena dengan pengetahuan dan pengalaman dalam mengaudit suatu
laporan keuangan akan membuat auditor lebih ahli dalam menyelesaikan tugasnya
terutama dalam pengungkapan kekeliuran. Penelitian Putri (2017), Sari (2016),
Mursalim et al (2016) dan Siagian et al (2014) membuktikan bahwa pengetahuan
auditor memiliki pengaruh positif signifikan terhadap audit judgment. Berdasarkan
uraian tersebut maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
H3: Pengetahuan Auditor berpengaruh positif terhadap kualitas Audit Judgment
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif. Peneliti melakukan uji
hipotesa untuk mengetahui pengaruh besaran insentif, kompleksitas tugas, dan
pengetahuan auditor terhadap audit judgment. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara menyebar kuesioner
langsung kepada responden. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di
__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 179
Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta dan menggunakan penyebaran
kuesioner dengan google document. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik Convenience Sampling dimana peneliti tidak memiliki kriteria dalam
responden.
Variabel dan Pengukuran
Tabel berikut menyajikan variable-variabel yang digunakan beserta indicator
pertanyaan. Seluruh pertanyaan menggunakan 5 skala Likert.
Tabel 1
Variabel dan Pengukuran
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM) atau
model persamaan struktural dengan software Analysis of Momen Structure (AMOS).
Sebelum melakukan pengujian hipotesa dengan analisis SEM yaitu melakukan uji
kualitas data terlebih dahulu, uji kualitas data dibagi menjadi 2 (dua) yaitu uji validitas
dan uji reliabilitas. Setelah semua pernyataan dalam variabel valid dan reliabilitas maka
dilanjutkan dengan uji pemenuhan asumsi SEM, yaitu uji asumsi normalitas, uji kriteria
goodness of fit dan analisis struktural SEM. Setelah semua pengujian terpenuhi maka
dapat dilakukan pengujian hipotesa yaitu uji signifikansi dalam 3 hipotesa dari
penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah auditor yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik (KAP) yaitu badan usaha yang telah mendapatkan ijin dari
NO Variabel
Penelitian
Indikator Pertanyaan Sumber
1. Audit Judgment
(Dependent)
1. Pemberian Judgment yang Materialitas
2. Resiko Pemberian Judgment
3. Pemberian Judgment untuk Kelangsungan
Hidup Suatu Entitas (Going concern)
Jenkins & Haynes
(2003)
2. Insentif Kerja
(Independent)
1. Besarnya Pemberian Bonus sesuai Kinerja
2. Besarnya Pemberian Bonus yang Tepat
Waktu
3. Besarnya Pemberian Bonus secara Adil
4. Pemberian Penghargaan secara Objektif
5. Pemberian Penghargaan berupa Pujian
6. Pemberian Penghargaan secara Terus
Menurus
Rivai (2009)
3. Kompleksitas
Tugas
(Independent)
1. Kejelasan Tugas yang Dikerjakan
2. Kejelasan Tugas yang Diselesaikan
3. Kejelasan suatu Tugas Khusus
4. Kejelasan Cara Mengerjakan Tugas
Jamilah (2007)
4. Pengetahuan
Auditor
(Independent)
1. Perlunya Memahami Proses Pemeriksaan
2. Pengetahuan yang Diperoleh dari
Pendidikan Formal maupun NonFormal
3. Pengetahuan yang Diperoleh dari
Pendidikan S1 Akuntansi
4. Keahlian Khusus dalam Mendukung
Pemeriksaan Auditing
Purwati et al (2007)
180 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________
menteri keuangan atau pejabat berwenang sebagai wadah bagi akuntan publik atau
auditor dalam memberikan jasanya. Penelitian ini dilakukan terhadap kantor akuntan
publik yang berada di wilayah DKI Jakarta baik yang berskala kecil maupun berskala
besar yang sudah terdaftar di dalam Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada
tahun 2017. Berikut merupakan distribusi data sampel tentang penyebaran kuesioner
yang dilakukan di Kantor Akuntan Publik di Wilayah DKI Jakarta yang dapat dilihat
pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
Distribusi data sampel penelitian dengan penyebaran kuesioner No Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner
Disebar
Kuesioner
kembali
1. KAP BDO Indonesia 15 9
2. KAP Bharata, Arifin, Mumajad & Sayuti 10 7
3. KAP Yonathan & Rekan 25 15
4. KAP Mirawati Sensi Idris 10 8
5. KAP Moore Stephens 10 7
6. KAP Leonard Mulia dan Richard 10 8
7. KAP Drs. Bambang Sudaryono dan Rekan 15 10
8. KAP Weddie Andriyanto dan Muhaemin 10 8
9. KAP Justinus Aditya Sidharta 10 7
10 KAP Jhin Tjap Lung dan Rekan 10 8
11 KAP Drs. Tasnim Ali Widjanarko dan Rekan 15 9
12 KAP Ishak Saleh Soewondo dan Rekan 10 7
13 KAP Amachi Arifin Mardani dan Muliadi 10 7
14 KAP PwC 10 4
15 KAP Agus 10 10
Tabel 3
Distribusi Data Sampel Melalui Google Form No Nama Kantor Akuntan Publik (KAP) Kuesioner yang diisi
1. KAP BDO Indonesia 5
2. KAP Yonathan & Rekan 1
3. KAP Abdul Hamid dan Rekan 5
4. KAP Abdul Kahim 2
5. KAP Deloitte 1
6. KAP EY 2
7. KAP KPMG 2
8. KAP RSM 1
9. KAP PwC 1
__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 181
Tabel 4
Karateristik Responden
Deskripsi Frequency Percent
Jenis Kelamin :
Pria
Wanita
75
69
52.1
47.9
Usia :
< 25 thn
25.1 - 30 thn
30.1 - 35 thn
35.1 - 40 thn
> 40 thn
65
45
11
13
10
45.1
31.3
7.6
9.0
6.9
Lama Bekerja :
< 5 thn
5.1 - 10 thn
10.1 - 15 thn
15.1 - 20 thn
> 20 thn
93
30
5
11
5
64.6
20.8
3.5
7.6
3.5
Pendidikan Terakhir :
D3
S1
S2
6
114
24
4.2
79.2
16.7
Jabatan :
Junior Auditor
Senior Auditor
Manager
Partner
68
53
14
9
47.2
36.8
9.7
6.3
Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran dan menjelaskan
karakteristik data berupa nilai minimum dan maksimum mengenai suatu data, modus
dan standar deviasi. Nilai minimum dan maksimum digunakan untuk mengetahui nilai
terkecil dan terbesar dari data yang diteliti. Modus digunakan untuk melihat nilai mana
yang sering dipilih oleh responden dan standar deviasi untuk melihat data apakah data
bersifat homogen atau heterogen. Hasil pengujian statistik deskriptif digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 5
Statistik Deskriptif
No Variabel N Minimum Maximum Modus Std.
Deviasi
1 Insentif
kerja 144 1 5 4 1.0911
2 Kompleksitas
Tugas 144 1 5 2 1.3339
3 Pengetahuan
Auditor 144 1 5 4 1.1203
182 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________
No Variabel N Minimum Maximum Modus Std.
Deviasi
4 Audit
Judgment 144 1 5 4 1.1153
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 5 menjelaskan tentang hasil uji statistik deskriptif pada jawaban
variabel-variabel yang didapat pada variabel insentif kerja, kompleksitas tugas,
pengetahuan auditor, dan audit judgment pada bagian hasil minimum skala likert yang
dipilih adalah 1 atau sangat tidak setuju. Dan pada variabel insentif kerja, kompleksitas
tugas, pengetahuan auditor, dan audit judgment bagian hasil maximum skala likert yang
dipilih adalah 5 atau sangat setuju. Pada bagian hasil modus pada variabel insentif kerja
yang paling sering dipilih adalah pada skala likert ke 4 yaitu setuju dengan standar
deviasi 1.0911, pada variabel kompleksitas tugas skala likert yang paling sering dipilih
adalah 2 yaitu tidak setuju dengan standar deviasi 1.3339, pada variabel pengetahuan
auditor skala likert yang paling sering dipilih adalah 4 yaitu tidak setuju dengan standar
deviasi 1.1203, dan pada variabel audit judgment skala likert yang sering dipilih adalah
4 yaitu tidak setuju dengan standar deviasi 1.1153.
Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Berdasarkan tabel 6 diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa seluruh butir
pernyataan untuk mencari informasi mengenai variabel insentif kerja, kompleksitas
tugas, pengetahuan auditor, dan audit judgment dinyatakan valid. Hal ini terlihat bahwa
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (< 0,05), sehingga variabel insentif kerja,
kopmpleksitas tugas, pengetahuan auditor, dan audit judgment dinyatakan valid.
Tabel 6
Hasil Uji Validitas
Sumber: Data primer yang diolah
Uji Reliabilitas
Tabel 7
Hasil Uji Reliabilitas Data
No. Variabel Cronbach’s
Alpha
Standar
Reliabillitas Keterangan
1 Insentif Kerja (X1) 0.961 0.70 Reliabel 2 KompleksitasTugas (X2) 0.964 0.70 Reliabel
No Variabel Jumlah
Butir Korelasi
Sig
(2-Tailed) Keterangan
1. Insentif Kerja 6 0.898 s/d
0.936 0.000 Valid
2. Kompleksitas
Tugas 4
0.918 s/d
0.969 0.000 Valid
3. Pengetahuan
Auditor 4
0.916 s/d
0.953 0.000 Valid
4. Audit
Judgment 5
0.888 s/d
0.931 0.000 Valid
__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 183
No. Variabel Cronbach’s
Alpha
Standar
Reliabillitas Keterangan
3 Pengetahuan Auditor 0.947 0.70 Reliabel 4 Audit Judgment 0.951 0.70 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 7 dapat terlihat bahwa seluruh instrument atau butir
pernyataan dalam variabel penelitian ini adalah reliable. Hal ini terlihat dari seluruh
cronbach’s alpha dari masing-masing variabel lainnya melebihi kriteria yang
disyaratkan yaitu 0,70
Asumsi Normalitas
Tabel 8
Hasil Uji Normalitas Variable min Max skew c.r. Kurtosis c.r.
AJ5 1,000 5,000 -,720 -3,525 -,334 -,817
AJ4 1,000 5,000 -,716 -3,507 -,298 -,730
AJ3 1,000 5,000 -,695 -3,403 -,293 -,719
AJ2 1,000 5,000 -,490 -2,400 -,537 -1,316
AJ1 1,000 5,000 -,637 -3,123 -,281 -,688
PA1 1,000 5,000 -,529 -2,590 -,562 -1,377
PA2 1,000 5,000 -,643 -3,148 -,203 -,496
PA3 1,000 5,000 -,517 -2,531 -,340 -,834
PA4 1,000 5,000 -,532 -2,607 -,228 -,558
KT1 1,000 5,000 ,638 3,126 -,856 -2,096
KT2 1,000 5,000 ,771 3,776 -,574 -1,406
KT3 1,000 5,000 ,741 3,630 -,615 -1,507
KT4 1,000 5,000 ,798 3,907 -,649 -1,590
IK6 1,000 5,000 -,683 -3,346 -,097 -,239
IK5 1,000 5,000 -,612 -2,998 -,293 -,717
IK4 1,000 5,000 -,627 -3,073 -,310 -,760
IK3 1,000 5,000 -,718 -3,517 -,156 -,383
IK2 1,000 5,000 -,484 -2,370 -,651 -1,594
IK1 1,000 5,000 -,794 -3,890 -,016 -,040
Multivariate -7,122 -1,513
Tabel 8 menunjukkan bahwa data penelitian telah terdistribusinormal karena
nilai c.r multivariatnya yaitu sebesar -1,513 yang berarti telah berada dalam interval -
2,58< z < 2,58 , sehingga analisis SEM dapat dilanjutkan tanpa deteksi dan eliminasi
outlier.
184 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________
Uji Kecocokan Model Struktural
Gambar 1
Hasil Estimasi Model Pengukuran
Hasil uji Goodness of fit modelpada gambar 1 diatas dapat diringkas dalam
struktural pada tabel 9 yang menunjukkan bahwa setelah model pengukuran
dispesifikasi menjadi model struktural, model tersebut tetap memenuhi kriteria
Goodness of fit model yang baik, sehingga hasil uji signifikansi dalam model struktural
ini layak digunakan untuk pengujian setelahnya yaitu pengujian hipotesis penelitian.
Hasil uji kecocokan model struktural selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 9
Hasil Uji Kecocokan Model Struktural
No Goodness of Fit
Index
Nilai pada
Model Cut off Value Kesimpulan
1. Signifance
probability 0,000 ≥ 0.05 Tidak Goodness of Fit
2 RMSEA 0,081 ≤ 0,08 Marginal
3. GFI 0,827 ≥ 0,90 Marginal
4. CMIN/DF 1,935 ≤ 3.00 Goodness of Fit
5. TLI 0,955 ≥ 0.90 Goodness of Fit
6. CFI 0,962 ≥ 0.90 Goodness of Fit
7. NFI 0,925 ≥ 0.90 Goodness of Fit
Uji Signifikansi
Uji signifikansi dapat dilakukan apabila hasil dari uji kecocokan model
struktural tersebut terdapat satu hasil yang menyatakan goodness of fit. Hasil uji
kecocokan model struktural diatas terdapat empat (4) index yang menyatakan godness
of fit maka dapat dilakukan uji signifikansi. Berikut hasil uji signifikansi dalam tiga (3)
hipotesa penelitian ini yaitu:
__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 185
Tabel 10
Hasil Uji Signifikansi Estimate S.E. C.R. P
IK --> AJ ,305 ,058 5,227 0.00
KT --> AJ -,105 ,042 -2,507 ,012
AJ --> AJ ,522 ,066 7,872 0.00
Sumbe : Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji signifikansi pada tabel 10, diperoleh bebrapa hasil
sebagai berikut :
Nilai signifikan pengaruh variabel insentif kerja (IK) terhadap audit judgment
(AJ) yaitu sangat signifikan dengan nilai p sebesar 0,00 dengan c.r bertanda positif
sebesar 5,227. Oleh karena nilai signifikan yang diperoleh< 0,05 dan c.r bertanda
positif dan > 1,96 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa Insentif kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Audit Judgment, yaitu semakin besar pemberian insentif kerja di
Kantor Akuntan Publik (KAP) maka audit judgment yang akandibuat akan semakin
baik, begitu sebaliknya. Maka pengaruh hubungan insentif terhadap audit judgment
dapat didasarkan pada teori motivasi, karena ketika seorang auditor diberi insentif pada
atasan mereka seperti berupa bonus, promosi jabatan atau hal sebagainya akan
memotivasi auditor dalam memberikan judgment yang baik dan profesional dalam
tugas auditnya. Dalam menetapkan suatu pertimbangan audit atau audit judgment,
seorang auditor yang diberikan insentif maka produktivitas kinerjanya secara tidak
langsung akan mendorong kinerjanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam
menetapkan suatu pertimbangan audit atau audit judgment, seorang auditor yang
diberikan insentif maka produktivitas kinerjanya secara tidak langsung akan
mendorong kinerjanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya seperti
seorang auditor yang menerima bonus tepat waktu, komisi, atau seperti pemberian
pujian atau terimakasih secara formal maupun informal oleh partner akan
meningkatkan hasil judgment yang dihasilkan, karena seorang auditor akan lebih
bertanggungjawab akan menjalankan tugas auditnya yang sedang dikerjakan. Hasil
riset ini sejalan dengan riset Zaputri (2013), Bada dan Hernawati (2015) dan Amelia et
al (2015).
Nilai signifikan pengaruh variabel kompleksitas tugas (KT) terhadap
auditjudgment (AJ) adalah dengan nilai p sebesar 0,012 dengan c.r bertanda negatif
sebesar -2,507. Oleh karena nilai signifikan yang diperoleh < 0,05 serta c.r bertanda
negatif dan > 1,96 maka Ho ditolak dan H2 diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa kompleksitas tugas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Audit Judgment, yaitu semakin kompleks suatu tugas audit di
Kantor Akuntan Publik (KAP) maka akan semakin sulit bagi seorang auditor untuk
membuat suatu audit judgment, begitu sebaliknya. Hasil studi ini membuktikan bahwa
persepsi individu tentang kesulitan atas tugas yang dibebankan kepada dirinya
mempengaruhi kualitas pertimbangan untuk keputusan yang akan diambilnya. Hal bisa
terjadi karena informasi yang diperoleh tidak relevan, tidak konsisen atau terdapat
ambiguitas penugasan. Hasil studi ini sejalan dengan studi Putri (2017), Hernawati dan
Bada (2015), Hernawati dan Komalasari (2015) Ariyanti et al (2014) menemukan
bahwa kompleksitas tugas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap audit
judgment.
186 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________
Nilai signifikan pengaruh variabel pengetahuan auditor (PA) terhadap
audit judgment (AJ) sangat signifikan yaitu dengan nilai p sebesar 0,00 dengan c.r
bertanda positif sebesar 7,872. Oleh karena nilai signifikan yang diperoleh sangat
signifikan0,00< 0,05 dan c.r bertanda positif dan >1,96 maka Ho ditolak dan H3
diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan auditor berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Audit Judgment, yaitu semakin tingginya suatu pengetahuan
auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) maka audit judgmentyang dibuat oleh seorang
auditor akan semakin baik , begitu sebaliknya. Maka pengaruh hubungan Pengetahuan
Auditor terhadap Audit Judgment dapat didasarkan pada teori motivasi, karena ketika
seorang auditor sedang melaksanakan tugasnya dan ia merasa tidak mengerti akan
tugas tersebut maka auditor akan termotivasi berkeinginan untuk selalu mencari
pengetahuan tentang audit dari mana saja agar bisa memberikan judgment yang baik
dan profesional.
Pengetahuan auditor yang dimiliki baik melalui pendidikan formal, kegiatan
seminar, arahan dari auditor senior maupun dari frekuensi seorang auditor dalam
melaksanakan pekerjaannya dapat membantu auditor dalam menghasilkan suatu
judgment yang professional.pengetahuan auditor berpengaruh positif signifikan
terhadap audit judgment, yaitu Setiap auditor di KAP yang mempunyai pengetahuan
yang tinggi mengenai penguasaan akuntansi dan auditing, objektivitas, atau
perkembangan peraturan itu akan lebih dapat memahami dan melaksanakan tugas
secara baik termasuk dalam membuat suatu keputusan atau audit judgmentsecara
profesional. Karena dengan pengetahuannya serta pengalamannya dalam mengaudit
suatu laporan keuangan akan membuat auditor lebih ahli dalam melaksanakan tugasnya
terutama dalam hal pengungkapan kekeliuran. Studi ini mendukung studi Fitriani
(2012), Sari (2016) dan Putri (2017)
Berdasarkan hasil analisis SEM diatas, makadapat disimpulkan pada tabel 11
dibawah ini yaitu tabel mengenai ringkasan hasil pengujian signifikansidari hipotesis
yang terdiri dari 3 hipotesa, dan semua hipotesa diterima dan semua signifikan.
Tabel 11
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
No Hipotesis c.r P Kesimpulan
1 Insentif kerja berpengaruh
positif terhadap audit
judgment
5,227 0.000 H1 diterima
2 Kompleksitas Tugas
berpengaruh negatif
terhadap audit judgment
-2,507 ,012 H2 diterima
3 Pengetahuan Auditor
berpengaruh positif
terhadap audit judgment
7,872 0.000 H3 diterima
__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 187
Uji Kontribusi Variabel Independen terhadap Dependen
Tabel 12
Kontribusi Variabel
Estimate
AJ ,872 Sumber: Data primer yang diolah
Hasil analisis SEM pada tabel 12 menunjukkan bahwa besar Square Multiple
Correlation variabel audit judgment (AJ) adalah sebesar 0,872. Hal ini menunjukkan
bahwa besar kontribusi yang diberikan variabel insentif kerja, kompleksitas tugas, dan
pengetahuan auditor terhadap audit judgment adalah sebesar 87,2%. Hasil tersebut
sekaligus menunjukkan bahwa masih sebanyak 12,8% variansi audit judgment
dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel insentif, kerja, kompleksitas tugas, dan
pengetahuan auditor.
SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN DAN IMPLIKASI
Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antarainsentif kerja,
kompleksitas tugas, dan pengetahuan auditor terhadap audit judgment. Subjek
penelitian adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di
wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang telah diuraikan
diatas, maka kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Besaran insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap Audit Judgment,
yaitu semakin besar pemberian insentif di Kantor Akuntan Publik (KAP) maka
audit judgment yang diberikan akan semakin baik, begitu pula sebaliknya.
2. Kompleksitas Tugas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Audit Judgment,
yaitu semakin kompleksnya tugas audit di dalam Kantor Akuntan Publik (KAP)
maka akan semakin sulit bagi seorang auditor untuk membuat audit judgment,
begitu pula sebaliknya.
3. Pengetahuan Auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap Audit
Judgment, yaitu semakin tingginya pengetahuan seorang auditor di Kantor
Akuntan Publik (KAP) maka akan semakin baik untuk membuat audit judgment.
Keterbatasan
Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan data sehingga
akan terdapat subyektifitas responden dalam menafsirkan pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan. Selain itu data dikumpulkan pada saat responden sedang sibuk
menyelesaikan laporan audit, sehingga ada kemungkinan responden tidak terlalu fokus
dan teliti sewaktu menjawab kuesioner. Oleh karena itu disarankan untuk penelitian
berikutnya sewaktu pengisian kuesioner didampingi oleh peneliti dan ditambahkan
wawancara untuk memperkuat hasil penelitian.
Saran
Hasil penelitian ini memberikan saran bahwa penting bagi KAP untuk selalu
meningkatkan pengetahuan para auditor serta memperhatikan besaran insentif agar para
188 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________
auditor dapat memberikan pertimbangan audit yang berkualitas. Peningkatan
pengetahuan bagi auditor mampu mengatasi penugasan yang cukup kompleks. Jadi
walaupun tugas yang dibebankan kepada auditor cukup rumit, dengan adanya
pengetahuan yang dimiliki, maka tidak akan mempengaruhi kualitas pertimbangan
audit yang dilakukan. Bagi asosiasi akuntan public, perlu untuk selalu mengadakan
seminar untuk menambah pengetahuan para auditor dan selalu menjaga standar mutu
untuk kualifikasi profesi auditor.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Anas Aullia. (2016). Hubungan Lingkungan Kerja dan Pemberian Insentif
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Back Office Hotel Pasific Balikpapan.
eJournal Psikologi,Vol 4, Nomor 2, 177-188.
Alamri, Fitria; Nangoi, Grace B.; Tinangon, Jantje. (2017). Pengaruh Keahlian
Pegalaman , Kompleksitas Tugas dan Independensi Terhadap Audit Judgment
Auditor Internal Pada Inspektorat Provinsi Gorontalo. Jurnal EMBA, Vol.2,
No.5, 593 - 601.
Arens, Alvin A.; Randl J., Elder; Mark S., Beasley;. (2016). Auditing and Assurance
Services (Global Edition ed., Vol. Sixteen). Englang: Pearson Education
Lmited.
Departemen Pendidikan Nasional. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
Kelima). Jakarta: Balai Pustaka.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Mutivariate Dengan Program IBM SPSS 23 (Vol.
Vlll). Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Ghozali, P. (2017). Model PersamaanStruktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program
AMOS 24 Update Bayesian SEM (Vol. Edisi Vll). Indonesia: Badan Penerbit
Universitas Diponogoro.
Hasibuan, M. S. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta:
Bumi Aksara.
Institut Akuntan Publik Indoneia (IAPI). (2016). SPAP Standar Audit ("SA") 200
Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan
Standar Audit. Jakarta: Salemba Empat, para :A23-A27.
Institut Akuntan Publik Indoneia (IAPI). (2016). Standar Profesional Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba Empat.
James A.Hall, Singleton Tommie . Audit Teknologi Informasi dan Assurance (ed .1).
Salemba Empat .Jakarta.
Jensen, M., & Cliffort, S. (1984). "Stockholder, Manager and Credit Interest :
Aplications of Agency Theory, " in Altman and Subrahmanyam (Recent
Advances in Corporate Finane ed.). Homeword : Richard Irwin.
Jensen, Michael C; William H., Meckling. (1976). "Theory ofThe Firm : Managerial
Behaviour, Agency Costs, and Ownership Structure". Journal of Financial
Economics,, Vol. 3 No.4, 305-360.
Komlasari, Rossa; Erna, Hernawati. (2015). Pengaruh Independensi, Kompleksitas
Tugas, Dan Gender Terhadap Audit Judgment. Jurnal Neo-bis, vol.9, No.2, 66-
86.
Moroney, R. (2014). Auditing a Practical Approach (2 ed.). Australia: John Wiley &
Sons Australia, Ltd.
__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 189
Mulyadi. (2014). Auditing, Buku 1 (6 ed., Vol. Cetakan 9). Indonesia: Salemba Empat.
Operasianti, Siti Amelia; Hendra, Gunawan; Mey, Maemunah. (2015). Pengaruh
Insentif Kerja, Persepsi Etis, dan Skeptisme Profesional terhadap Audit
Judgment ( Survey pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung). Prosiding
Akuntansi , 43-50.
Putri, A. R. (2017). Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kompleksitas Tugas,
Pengetahuan Auditor Dan Pengalaman Audit Judgment(Studi Kasus Pada KAP
di Pekanbaru, Batam, dan Padang). JOM Fekon, Vol.4 No.1, 1282-1294.
Putri, F. P. (2015). Pengaruh Pengetahuan Auditor, Pengalaman Auditor, Kompleksitas
Tugas, Locus Of Control, Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment
(Studi Kasus Pada Perwakilan BPKP Provinsi Riau). Jom FEKON, Vol. 2 No.1-
15.
Rizkiyana, D. E. (2013). Pengaruh Pengalaman Audit dan Preferensi Klien Terhadap
Audit Judgment Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating.
Robbins, Stephen P.; Mary, Coulter. (2016). Manajemen (13 ed.). Erlangga.
Sanusi, Z. M., & Takiah Mohd, I. (2007). Audit judgment performance:assessing the
effect of performance incentives, effort and task complexity. Managerial
Auditing Journal, Vol. 22 No. 1, 35.
Sari, I. P. (2016). Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas,
Pengalaman Auditor, Pengetahuan Auditor Dan Kompleksitas Dokumen Audit
Terhadap Audit Judgement (Studi Empiris Pada Badan Pemeriksa Keuangan RI
Pusat). (Studi Empiris Pada Badan Pemeriksa Keuangan RI Pusat), Vol. 3 No.
1, 2008-2022.
Siagian, Rida MM; H., Hardi; Al Azhar, L. (2014). Faktor- faktor yang berpengaruh
terhadap audit judgment (studi empiris pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
RI perwakilan provinsi Riau). JOM FEKON, Vol.1 No. 2, 1-15.
Siegel, G; H.R., Marconi. (1989). Behavioral Accounting. South Western Publishing,
Co. Cincinnati, OH.
Sila, M., Bambang, S., Zaki, B., & Aulia Fuad, R. (2016). The Effect of Knowledge
and Experience on Professional Auditor’s Judgment: Study on State Auditor in
Indonesia. International Journal of Management and Administrative Sciences
(IJMAS), vol.3, No. 10, 98-106.
Supriyono, R. (2016). Akuntansi Keperilakuan ( Volume Edisi Pertama). Indonesia:
Gajah Mada University Press.
Zaputri, A.R., Rahardjo, K., & Utami, H.N. (2013). Pengaruh Insentif Material dan
Non Material Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan. Student
Journal .
190 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________