PENGARUH IMPLEMENTASI CORPOTARE SOCIAL RESPONSIBILITY
TERHADAP KESEJAHTERAAN HIDUP MASYARAKAT
(Studi Kasus pada PT. APAC INTI CORPORA, Bawen)
Dyah Ayu Setyaningrum
Andri Prastiwi, SE, M.Si, Akt
Universitas Diponegoro Semarang
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of implementation
of Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Apac Inti Corpora to social live
welfare. This research is replication from previous research. . Independent
variables used in this research was the CSR variabel which are Corporate Social
Responsibility Goal, Corporate Social Issue, and Corporate Relation Program.
The dependent variable used is Social Live Welfare.
This research is a kind of case study at a textile firm is PT. Apac Inti
Corpora, Bawen. Sample of this research were employee of PT. Apac Inti
Corpora and human around it. The used data is the questionnaires which are
delivered to 100 respondents by using Likert scale. The metodology of collecting
data is purposive sampling method. The analysis methode used in this research is
linier regresion analysis.
The research result shows that the variables used which are Corporate
Social Responsibility Goal, Corporate Social Issue, and Corporate Relation
Program have positive influence to the improvement of social live welfare
significantly.
Keywords : CSR, Corporate Social Responsibility Goal, Corporate Social
Issue, Corporate Relation Program, Social Live Welfare
1. PENDAHULUAN
Ide Corporate Social Responsibility (CSR) mulai digunakan sejak tahun
1970-an, namun hingga saat ini masih menjadi tema hangat untuk di bahas. The
World Bussiness Council for Sustainable Development (WBCSD) mendefinisikan
CSR sebagai komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga
karyawan, komunitas lokal dan komunitas secara keseluruhan dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan. Sanka dan Clement (2002) dalam Rudito dan
Famiola (2007) mendefinisikan CSR sebagai komitmen usaha untuk bertindak etis,
beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan
dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal
dan masyarakat secara lebih luas.
Di Indonesia, penerapan CSR telah ada sejak tahun 1990-an. Namun
hingga saat ini perkembangan CSR masih membutuhkan banyak perhatian semua
pihak, baik pemerintah, masyarakat luas maupun perusahaan. CSR di Indonesia
telah diatur dalam UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam UU
No. 40 Tahun 2007, pasal 74 ayat (1) menyatakan perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Keputusan Menteri BUMN
Nomor : Kep-236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik
Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL).
Dalam lingkungan perusahaan, masyarakat di sekitar perusahaan
merupakan pihak yang terpenting untuk memperoleh apresiasi. Apresiasi itu
sendiri dapat berbentuk peningkatan kesejahteraan hidup melalui kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan melalui kegiatan CSR.
Dalam penerapannya, umumnya perusahaan akan melibatkan partisipasi
masyarakat, baik sebagai objek maupun sebagai subjek program CSR. Hal ini
dikarenakan masyarakat adalah salah satu pihak yang cukup berpengaruh dalam
menjaga eksistensi suatu perusahaan. Masyarakat adalah pihak yang paling
merasakan dampak dari kegiatan produksi suatu perusahaan, baik itu dampak
positif ataupun negatif. Dampak ini dapat terjadi dalam bidang sosial, ekonomi,
politik maupun lingkungan.
Kesejahteraan masyarakat akan mendorong peningkatan daya beli, sehigga
memperkuat daya serap pasar terhadap output perusahaan. Sedangkan kelestarian
faktor-faktor produksi serta kelancaran proses produksi yang terjaga akan
meningkatkan efisiensi proses produksi. Dua faktor tersebut akan meningkatkan
potensi peningkatan laba perusahaan, dan dengan sendirinya meningkatkan
kemampuan perusahaan mengalokasikan sebagian dari keuntungan untuk
membiayai berbagai aktivitas CSR di tahun-tahun berikutnya (Hertanto, 2008 ).
2. TELAAH PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Stakeholder
Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang
hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun memberikan manfaat bagi
stakeholder (Chariri, 2007:409). Di dalam perusahaan adanya pihak yang
diutamakan adalah stakeholder. Terdapat sejumlah stakeholder yang ada di
masyarakat, dengan adanya pengungkapan CSR merupakan cara untuk mengelola
hubungan organisasi dengan kelompok stakeholders yang berbeda. Tujuan utama
dari perusahaan adalah menyeimbangkan konflik antara stakeholder. Menurut
Gray, Kouhy, dan Adam (1994, p.53) dalam Chariri dan Ghozali (2007)
mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan
dari stakeholder sehingga aktivitas perusahaan adalah mencari dukungan tersebut.
2.1.2 Teori Legitimasi
Teori legitimasi menjelaskan perusahaan melakukan kegiatan usaha
dengan batasan-batasan yang ditentukan oleh norma-norma, nilai-nilai sosial dan
reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya perilaku organisasi
dengan memperhatikan lingkungan (Chariri,2007:411).
Teori legitimasi memfokuskan pada interaksi antara perusahaan dengan
masyarakat. Dowling dan Pfefeer (19975,p.122) dalam Chariri dan Ghozali
(2007) berpendapat bahwa organisasi berusaha menciptakan keselarasan antara
nilai-nilai sosial yang melekat pada kegiatannya dengan norma-norma perilaku
yang ada dalam sistem sosial masyarakat dimana organisasi adalah bagian dari
sistem tersebut. Selama kedua sistem nilai tersebut selaras, kita dapat melihat hal
tersebut sebagai legitimasi perusahaan. Ketika ketidakselarasan aktual atau
potensial terjadi antara kedua sistem nilai tersebut, maka akan ada ancaman
terhadap legitimasi perusahaan.
Ini berarti bahwa keberadaan perusahaan dalam masyarakat akan tetap
berlanjut jika tindakan perusahaan sejalan dengan nilai-nilai masyarakat dimana
perusahaan beroperasi. Gray et al. (1995) menyatakan bahwa perusahaan yang
melaporkan kinerjanya berpengaruh terhadap nilai sosial dimana perusahaan
tersebut beroperasi. Hal ini disebabkan karena legitimasi dipengaruhi oleh kultur,
interpretasi masyarakat yang berbeda, sistem politik dan ideologi pemerintah.
2.2 Corporate Social Responsibility
2.2.1 Definisi Corporate Social Responsibility
CSR merupakan sebuah kesepakatan dari The World Bussiness Council for
Sustainable Development (WBCSD) di Johannesburg Afrika Selatan pada tahun
2002 yang ditujukan untuk mendorong seluruh perusahaan dunia dalam rangka
terciptanya suatu pembangunan berkelanjutan (sustainable development), bekerja
dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, komunitas lokal dan
komunitas secara keseluruhan dalam peningkatan kualitas hidup.
2.2.2 Corporate Social Responsibility Goal
Implementasi CSR dilakukan sedemikian rupa secara sistematis,
terstruktur dan periodik. Tujuan CSR senantiasa mengedepankan persoalan-
persoalan vital yang dihadapi masyarakat dalam peningkatan kesejahteraannya,
antara lain bidang agama, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Tujuan tersebut
dapat dilaksanakan berdasarkan visi dan misi perusahaan. Berdasarkan tujuan-
tujuan CSR tersebut, implementasi CSR perusahaan akan mengikuti arah dari
kepentingan perusahaan di tengah-tengah komunitas lingkungan hidup
masyarakat. Tujuan-tujuan CSR tersebut seperti tujuan dalam kerangka tanggung
jawab pendidikan, ekonomi, moral, filantropi (kedermawanan) dan tujuan dalam
tanggung jawab hukum.
2.2.3 Corporate Social Issue
Isu-isu sosial akan terus berkembang seiring dengan dinamika yang terjadi
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Isu-isu sosial tersebut berkembang
sebagai wujud dari adanya perubahan dalam cara pandang hidup masyarakat yang
harus segera direspon oleh perusahaan. Ketidakmampuan perusahaan dalam
menangkap isu sosial yang berkembang di masyarakat akan berdampak pada
bentrokan yang terjadi di tengah-tengah komunitas kehidupan sosial masyarakat.
Apalagi dalam suasana krisis ekonomi dunia yang sedang terjadi, persoalan
perburuhan, komunikasi pemerintah dan perusahaan, bahkan hubungan pekerja di
dalam perusahaan sendiri akan dapat terganggu dari mencuatnya isu sosial dalam
masyarakat.
2.2.4 Corporate Relation Program
Program CSR merupakan realisasi dan aktualisasi dari upaya perusahaan
untuk selalu dekat dengan masyarakat. Menurut Budimanta et al. (dikutip oleh
Mapisangka, 2009) CSR pada dasarnya merupakan suatu elemen yang penting
dalam kerangka sustainability yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan dan
sosial budaya yang merupakan proses penting dalam pengelolaan biaya dan
keuntungan bisnis dengan stakeholder baik secara internal maupun eksternal.
2.3 Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan Masyarakat adalah salah satu pendekatan yang harus
menjadi prinsip utama bagi seluruh unit-unit kepemerintahan maupun pihak
korporasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan
sosial (Ambaddar, 2008 dalam Maulana, 2009). Kesejahteraan Masyarakat
menurut Giarci (2001) dalam Subejo dan Supriyanto (2004) adalah suatu hal yang
memiliki pusat perhatian dalam membantu masyarakat pada berbagai tingkatan
umur untuk tumbuh dan berkembang melalui berbagai fasilitas dan dukungan agar
mereka mampu memutuskan, merencanakan dan mengambil tindakan untuk
mengelola dan mengembangkan lingkungan fisiknya serta kesejahteraan sosial.
2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Hubungan Corporate Social Responsibility Goal dengan Kesejahteraan
Masyarakat
Menurut Gray, Kouhy dan Adam (1994, p.35) dalam Chariri dan Ghozali
(2007) mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada
dukungan dari stakeholder sehingga aktivitas perusahaan adalah mencari
dukungan tersebut.
Cara perusahaan dalam mencari dukungan adalah dengan melakukan
program CSR. Program CSR sudah diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan
sosial perusahaan yang telah terungkap pada visi dan misi perusahaan dalam
melakukan CSR. Tujuan tersebut seperti tujuan dalam tanggung jawab pendidikan,
ekonomi, moral, filantropi, dan tujuan dalam tanggung jawab hukum.
H1 : Corporate Social Responsibility Goal berpengaruh terhadap kesejahteraan
hidup masyarakat.
2.4.2 Hubungan Corporate Social Issue dengan Kesejahteraan Masyarakat
Isu-isu sosial akan terus berkembang seiring dengan dinamika yang terjadi
dalam kehidupan kemayarakatan. Isu-isu sosial tersebut berkembang sebagai
wujud dari adanaya perubahan dalam cara pandang hidup masyakat yang harus
segera direspon oleh perusahaan.
Setelah masyarakat menerima info tentang kegiatan CSR, masyarakat
memberikan umpan balik berupa kritik, saran, dan tanggapan.Umpan balik dari
masyarakat memberikan indikasi bagi perusahaan apakah aktivitas perusahaan
sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
H2 : Corporate Social issue berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat.
2.4.3 Hubungan Corporate Relation Program dengan Kesejahteraan
Masyarakat
Implementasi program CSR merupakan realisasi dan aktualisasi dari upaya
perusahaan untuk terus dekat dengan perusahaan. Program CSR yang berlangsung
secara rutin dan terjadwal diharapkan dapat memberikan respon positif dan
perusahaan memperoleh pengakuan bahwa perusahaan memiliki nilai sosial yang
berkontribusi positif bagi masayarakat dan stakeholder.
H3 : Corporate relation Program berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup
masyarakat.
2.5 Kerangka Pemikiran
Implementasi CSR
CSR Goal (X1)
Corporate Social Issues (X2)
Corporate Relation program (X3)
3. METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
3.1.1 Variabel Dependen
Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini adalah kesejahteraan
masyarakat. Kesejahteraan masyarakat merupakan peningkatan taraf hidup
masyarakat menjadi lebih baik. Skala pengukuran variabel kesejahteraan
masyarakat adalah skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial ( Sugiono,
2004:74) . Pengukuran skala Likert dimulai dari skala 1 menunjukkan sangat tidak
setuju, skala 2 menunjukkan tidak setuju, , skala 3 menunjukkan tidak tahu, skala
4 menunjukkan setuju, sampai dengan skala 5 menunjukkan sangat setuju.
3.1.2 Variabel Inependen
a. Corporate Social Responsibility Goal (X1)
Corporate Social Responsibility Goal merupakan tujuan perusahaan
melakukan program CSR untuk meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Skala pengukuran variabel Corporate Social Responsibility Goal adalah skala
Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial ( Sugiono, 2004:74) .
Kesejahteraan Hidup
Masyarakat
b. Corporate Social Issues (X2)
Corporate Social Issues merupakan permasalahan suatu perusahaan yang
berkaitan dengan lingkungan sekitarnya (tanggung jawab sosial) yang
berpengaruh baik terhadap perusahaan maupun masyarakat. Isu-isu sosial akan
terus berkembang seiring dengan perkembangan jaman sebagai wujud dari adanya
perubahan dalam cara pandang masyarakat yang harus di respon perusahaan.
Skala pengukuran variabel Corporate Social Issues adalah skala Likert
c. Corporate Relation Program (X3).
Corporate Relation Program yaitu, bentuk realisasi dan aktualisasi dari
upaya perusahaan untuk terus dekat dengan masyarakat. Program CSR merupakan
respon dari kebutuhan riil masyarakat atas pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat. Skala pengukuran variabel Corporate Relation Program adalah skala
Likert.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Apac Inti Corpora yang berlokasi di Jalan
Raya Soekarno-Hatta Km. 32 Desa Rejosari Bawen Semarang dan di daerah
sekitar PT. Apac Inti Corpora yaitu desa Harjosari, Bawen Semarang. Waktu
penelitian mulai 8 Agustus 2011 sampai dengan 10 September 2011
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Bawen, Semarang dan
karyawan PT. Apac Inti Corpora. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode penentuan sample yang
sesuai dengan karakteristik yang ditentukan ( Suharyadi dan Purwanto, 2004).
Adapun kriteria yang ditetapkan untuk sample adalah :
- Masyarakat yang telah tinggal dilokasi penelitian dan karyawan yang lama
kerjanya minimal 3 tahun. kriteria ini diambil karena maslah penelitian
adalah tentang kesejahteraan masyarakat, berarti harus berkelanjutan agar
dapat dinilai tingkat kepuasannya apakah tiap tahun naik atau cenderung
menurun.
- Masyarat dan karyawan dengan usia dewasa (produktif) sehingga alasan
yang dikemukakan diharapkan lebih berbobot.
Pada penelitian ini peneliti menetapkan kuota sample sebanyak 100
responden. Jumlah ini sudah dianggap dapat mewakili hasil penelitian karena
telah memenuhi syarat sebagai sample besar. Sample besar adalah sample yang
berukuran 30 atau lebih ( Suharyadi dan Purwanto, 2004).
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) tentang
adanya pengaruh implementasi CSR PT. APAC INTI CORPORA terhadap
kesejahteraan masyarakat.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Peneliti melakukan magang penelitian dan di tempatkan di bagian unit
kerja Public Relation (PR) PT. APAC INTI CIRPORA terhitung dari tanggal 8
Agustus 2011 sampai dengan 10 September 2011.
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diisi atau dijawab
oleh responden. Kuesioner yang digunakan diadopsi dari penelitian sebelumnya,
yaitu penelitian Mapisangka (2009) di Batam. Kuesioner tersebut terdiri dari dua
bagian, bagian pertama berisi tentang data diri responden dan bagian kedua berisi
pertanyaan yang berkaitan dengan implementasi CSR PT. Apac Inti Corpora
terhadap kesejahteraan hidup masyarakat. Kuesioner diberikan secara langsung
kepada responden dengan waktu pengembalian 2-3 hari setelah kuesioner disebar.
3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel
untuk degree of freedom (df) = n-2 dimana n adalah jumlah sample. Apabila r
hitung lebih besar dari pada r tabel maka data dikatakan valid (Ghozali, 2006).
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis butir.
Suatu kuesioner dikatakan reliabilitas jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan menghasilkan jawaban yang sama dari waktu ke waktu. Uji
Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan nilai Cronbach alpha. Suatu
konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60
(Ghozali, 2006).
3.7 Metode Analisis
3.7.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai data
yang diperoleh yang dapat dilihat melalui rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali,2006).
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari suatu model
regresi. Sebelum melakukan analisis regresi dilakukan uji asumsi klasik terlebih
dahulu. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan antara lain uji
Multikolonieritas, uji Heteroskedastisitas dan uji Normalitas.
3.7.2.1 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi, variable bebas saling berkorelasi. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10
dan nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2006)
3.7.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual 1 pengamat ke pengamat
yang lain (Ghozali, 2006).
3.7.2.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel
residual mempunyai distribusi normal.
3.7.3 Metode Analisis regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua
atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Social Responsibility Goal, Corporate Social Issue, dan
Corporate Responsibility Program. Sedangkan variabel terikatnya adalah
kesejahteraan masyarakat. Metode analisis ini menggunakan program SPSS
(Statistic Product and Service Solution).
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y = Variabel Kesejahteraan Masyarakat
a = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien regresi
X1 = Variabel Social Responsibility Goal
X2 = Variabel Corporate Social Issue
X3 = Variabel Corporate Responsibility Program
e = Standart error
Penelitian ini mempunyai beberapa pengujian, antara lain:
1) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Jika
R2
semakin besar (mendekati satu) maka pengaruh variabel bebas adalah
besar terhadap variabel terikat. Sedangkan, jika R2 kecil maka pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat sangat kecil (Ghozali, 2006).
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Menurut Ghozali (2006) uji signifikansi simultan digunakan untuk
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
3) Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Menurut Ghozali (2006) uji signifikan parameter individual digunakan
untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara
individual dalam menerangkan variabel terikat.
4. HASIL DAN ANALISIS
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
PT. Apac Inti Corpora ( Apacinti ) merupakan produsen yarn dan tekstil
terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini mengoperasikan pemintalan benang dan
pertenunan kain terbesar di dunia dalam satu lokasi, di Bawen, Semarang, Jawa
Tengah. Fasilitas yang tersedia merupakan infrastruktur terbesar, terintegrasi serta
dilengkapi dengan mesin pertenunan dan pemintalan tercanggih di Indonesia.
PT Apac Inti Corpora dibawah brand “APACINTI” memproduksi empat
kelompok produk yaitu Yarn, kain Greige, kain Finished dan Denim.
Dengan berfokus pada kualitas dan layanan, PT Apac Inti Corpora mengekspor
produknya ke lebih dari 70 negara di lima benua ke seluruh dunia. Pemasaran
produk 70 % di tujukan ke pasar ekspor di Amerika Utara & Selatan, Eropa, Asia,
Afrika dan Australia. Sedangkan 30 % - nya ke pasar Indonesia.
4.2 Demografi Responden
Kuesioner yang di sebar sebanyak 100 responden dengan pembagian
masing-masing sebanyak 50 responden bagi responden internal maupun eksternal.
Pemberian kuesioner dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2011 sampai dengan 26
Agustus 2011. Sebanyak 49 kuesioner dari responden eksternal yang kembali dan
44 kuesioner yang kembali dari responden internal. Akan tetapi, dari kuesioner
yang kembali terdapat 2 kuesioner eksternal dan 8 kuesioner internal yang tidak
lengkap karena tidak mengisi daftar identitas. Sehingga tidak di ketahui apakah
responden sesuai dengan kriteria. Sehingga jumlah jawaban kuesioner yang layak
untuk dianalisis adalah sebanyak 83 kuesioner.
Internal Eksternal
Kuesioner yang dibagikan 50 50
Kuesioner yang kembali 44 49
Kuesioner yang tidak lengkap 8 2
Kuesioner yang layak dianalisis 36 47
Total 83
4.2.1 Karakteristik Responden
a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jumlah Persentase
Laki-laki 71 orang 85,5 %
Perempuan 12 orang 14,5 %
Total 83 orang 100 %
b. Karakteristik responden berdasarkan lama tinggal atau lama kerja
Jumlah Persentase
3 – 10 tahun 13 orang 15,7 %
11 – 20 tahun 39 orang 47,0 %
21 – 30 tahun 23 orang 27,7 %
31 – 40 tahun 4 orang 4,8 %
41 – 50 tahun 3 orang 3,6 %
> 50 tahun 1 orang 1,2 %
Total 83 orang 100 %
c. Karakteristik responden berdasarkan usia
Jumlah Persentase
< 31 tahun 12 orang 14,5 %
31 – 40 tahun 24 orang 28,9 %
41 – 50 tahun 41 orang 49,4 %
51 – 60 tahun 5 orang 6,0 %
> 60 tahun 1 orang 1,2 %
Total 83 orang 100 %
4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
4.3.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner
Dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari variabel
penelitian dengan nilai rtabel pada α 0,05 dengan derajat bebas df = n – 2 = 83 – 2 =
81, maka rtabel (0,05;81) adalah 0,216.
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 CSR
1
2
0,819
0,934
0,216
0,216
Valid
Valid
2 CSR Goal
1
2
3
4
5
0,581
0,661
0,643
0,702
0,611
0,216
0,216
0,216
0,216
0,216
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
3 Corporate Social Issue
1
2
3
4
5
0,665
0,695
0,635
0,770
0,515
0,216
0,216
0,216
0,216
0,216
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
4 Corporate Responsibility Program
1
2
3
4
5
0,383
0,832
0,836
0,577
0,732
0,216
0,216
0,216
0,216
0,226
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
5 Kesejahteraan Masyarakat
1
2
0,464
0,805
0,216
0,216
Valid
Valid
3
4
5
0,809
0,670
0,692
0,216
0,216
0,216
Valid
Valid
Valid
4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel menunjukkan hasil reliabilitas pada kuesioner dengan nilai
Cronbach alpha > 0,60. Hal ini membuktikan bahwa semua variabel adalah
reliabel.
Variabel Cronbach alpha Keterangan
CSR 0,669 Reliabel
CSR Goal 0,633 Reliabel
Corporate Sosial Issue 0,657 Reliabel
Corporate Relation Program 0,722 Reliabel
Kesejahteraan Masyarakat 0,727 Reliabel
4.4 Hasil Statistik Deskriptif
Tabel menunjukkan bahwa jumlah sample penelitian (N) adalah 83
responden. Nilai terkecil CSR adalah 5 dan nilai tertinggi adalah 10. Rata-rata dari
CSR adalah 7,98 dengan standart deviasi sebesar 1,070. Pada variabel SRG nilai
yang terkecil adalah 12 dan nilai tertinggi 25 Nilai rata-rata (mean) sebesar 18,69
dengan standart deviasi sebesar 2,815. Pada variabel CSI nilai terkecil adalah 15
dan nilai tertinggi adalah 25. Nilai rata-rata (mean) dari variabel CSI adalah 20,24
dengan standart deviasi sebesar 2,298. Nilai terkecil pada variabel CRP adalah 14
dan nilai yang tertinggi adalah 25. Nilai rata-rata (mean) dari variabel CRP adalah
18,96 dengan standart deviasi sebesar 2,689. Sedangkan pada variabel
Kesejahteraan Masyarakat, nilai terkecil dan tertinggi adalah 14 dan 25. Nilai rata-
rata (mean) dari variabel Kesejahteraan Masyarakat 19,46 dengan standart deviasi
sebesar 2,456.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 83 5 10 7.98 1.070
SRG 83 12 25 18.69 2.815
CSI 83 15 25 20.24 2.298
CRP 83 14 25 18.96 2.689
Kesejahteraan masyarakat 83 14 25 19.46 2.456
Valid N (listwise) 83
4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.5.1 Hasil Uji Multikolonieritas
Dari hasil pada tabel menunjukkan bahwa semua variabel bebas
mempunyai nilai tolerance di atas 0,10 dan VIF yang berada jauh di bawah angka
10 sehingga dapat dikatakan semua variabel tidak terjadi multikolonieritas
Variabel Uji Multikolonieritas
Tolerance VIF
SRG
CSI
CRP
0,702
0,580
0,569
1,425
1,724
1,757
4.5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot.
Dari gambar terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y namun membentuk pola
tertentu. Dari hal tersebut diperkirakan data mengandung gejala
heteroskedastisitas. Oleh karena itu dilakukan uji Glejser. Dari hasil uji Glejser
diperoleh hasil sebagai berikut :
Variabel T Sig.
SRG
CSI
CRP
- 1,117
1,208
- 0,853
0,267
0,231
0,396
Dari hasil uji Glejser diketahui bahwa tidak ada hubungan antara variabel
bebas dengan nilai mutlak residual (nilai signifikansi diatas 0,05) sehingga
menunjukkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.
4.5.3 Hasil Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik yaitu dengan
menggunakan grafik normal plot yang menunjukkan bahwa grafik memberikan
pola distribusi normal yang mendekati normal, terlihat titik-titik menyebar di
sekitar garis diagonal. Nilai uji Kolmogorov – Smirnov menunjukkan tingkat
signifikansi 0,337 berada di atas 0,05. Maka data memiliki distribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 83
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.65942364
Most Extreme Differences Absolute .103
Positive .059
Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .942
Asymp. Sig. (2-tailed) .337
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat,maka
dilakukan uji analisis regresi linier berganda. Analisis dilakukan dengan bantuan
program SPSS versi 17.0.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.198 1.749 1.829 .071
SRG .137 .079 .157 1.727 .088
CSI .344 .107 .322 3.223 .002
CRP .356 .092 .390 3.866 .000
a. Dependent Variable: Kesejahteraan masyarakat
Data hasil regresi yang ditunjukkan maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = 3,198 + 0,137X1 + 0,344X2 + 0,356X3 + e
4.6.1 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 268.800 3 89.600 31.348 .000a
Residual 225.802 79 2.858
Total 494.602 82
a. Predictors: (Constant), CRP, SRG, CSI
b. Dependent Variable: Kesejahteraan masyarakat
Berdasarkan tabel di atas, nilai Fhitung sebesar 31,348 dan nilai Ftabel 2,72
sehingga Fhitung > Ftabel (31,348 > 2,72) pada α = 5%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel Corporate Social Responsibility Goal (X1), Corporate Social
Issue (X2), Corporate Relation Program (X3) secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar PT. Apac Inti Corpora.
4.6.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi (R2) adalah untuk melihat besarnya pengaruh
variabel bebas yaitu Corporate Social Responsibility Goal (X1), Corporate Social
Issue (X2), Corporate Relation Program (X3) terhadap variabel terikat yaitu
kesejahteraan hidup masyarakat (Y).
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .737a .543 .526 1.691
a. Predictors: (Constant), CRP, SRG, CSI
b. Dependent Variable: Kesejahteraan masyarakat
Tabel menunjukkan angka koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar
0,526 yang berarti variabel terikat yaitu kesejahteraan hidup masyarakat dapat
dijelaskan oleh variabel bebas yaitu Corporate Social Responsibility Goal (X1),
Corporate Social Issue (X2), Corporate Relation Program (X3) sebesar 52,6 %.
Sedangkan sisanya sebesar 47,4 % (100 % - 52,6 %) dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain.
4.6.3 Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah apakah Corporate Social
Responsibility Goal berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat di
sekitar PT. Apac Inti Corpora. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.12
menunjukkan bahwa thitung sebesar 1,727 > ttabel 1,989 sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel Corporate Social Responsibility Goal tidak berpengaruh terhadap
kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar PT. Apac Inti Corpora. Dengan
demikian hipotesis pertama (H1) ditolak.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah apakah Corporate Social
Issue berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar PT. Apac
Inti Corpora. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa thitung
sebesar 3,223 > ttabel 1,989, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Corporate
Social Issue berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar PT.
Apac Inti Corpora. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) diterima.
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah apakah Corporate Relation
Program berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar PT.
Apac Inti Corpora. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa
thitung sebesar 3,866 > ttabel 1,994, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Corporate Relation Program berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup
masyarakat di sekitar PT. Apac Inti Corpora. Dengan demikian hipotesis ketiga
(H3) diterima.
4.7 Interpretasi Hasil Pengujian Hipotesis
Dari penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa semua variabel
independen berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
4.7.1 Pengaruh Corporate Social Responsibility Goal Terhadap
Kesejahteraan Hidup Masyarakat
Berdasarkan pada hasil analisis data diperoleh bahwa Corporate Social
Responsibility Goal pada PT. Apac Inti Corpora tidak memberikan pengaruh
terhadap kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan dari CSR belum mampu meningkatkan kesejahteraan
hidup masyarakat. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Mapisangka (2009)
yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility Goal berpengaruh
terhadap kesejahteraan hidup masyarakat.
Tidak adanya pengaruh Corporate Social Responsibility Goal terhadap
kesejahteraan hidup masyarakat di karenakan menurut Bank Dunia, masyarakat
dapat di katakan sejahtera apabila berada di atas garis kemiskinan dengan
memiliki pendapatan sendiri yang mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Mulai
dari sandang, pangan, papan maupun pendidikan. Dapat hidup mandiri tanpa
begantung pada bantuan dari pihak manapun.
4.7.2 Pengaruh Corporate Social Issue Terhadap Kesejahteraan Hidup
Masyarakat
Isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat sebagai wujud dari adanya
perubahan dalam cara pandang masyarakat yang harus segera direspon oleh
perusahaan. Apabila perusahaan tidak mampu dalam menangkap isu sosial yang
berkembang di masyarakat maka akan berdampak terhadap perusahaan di
lingkungan sosial masyarakat. Karena perusahaan tidak lagi dipandang sebagai
bagian luar dari masyarakat, akan tetapi sudah menjadi bagian dari masyarakat itu
sendiri.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa Corporate Social
Issue PT. Apac Inti Corpora mampu meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat. Dikarenakan dalam penyusunan program CSR, perusahaan
memperhatikan isu-isu sosial yang sedang berkembang sesuai dengan nilai-nilai
yang ada di masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari respon dengan jelas
kebijakan perusahaan menerapkan CSR sebagai instrumen investasi sosial
perusahaan dengan tujuan menciptakan hubungan bisnis yang baik dengan
stakeholdernya, yaitu karyawan, masyarakat, maupun pemerintah.
Prinsip yang menjadi dasar pelaksanaan CSR adalah keberlanjutan dari
setiap program baik sosial maupun ekonomi sehingga tumbuh modal sosial untuk
mencapai masyarakat mandiri. Serta prinsip pengembangan sosial masyarakat
baik bersifat penyiapan infrastruktur sarana dan prasarana maupun dukungan
kegiatan. Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip tersebut, PT. Apac Inti
Corpora dapat memposisikan perusahaan sebagai sebuah korporat yang peduli
terhadap kondisi lingkungan sosialnya. Hal ini dapat dilihat dari persepsi
masyarakat yang memberikan sikap positif mengenai program CSR yang
dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Mapisangka
(2009) bahwa Corporate Social Issue mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.
4.7.3 Pengaruh Corporate Relation Program Terhadap Kesejahteraan
Hidup Masyarakat
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa Corporate Social
Program PT. Apac Inti Corpora mempengaruhi kesejahteraan hidup masyarakat
sekitar. Hal ini dapat dijelaskan karena strategi dalam implementasi CSR
perusahaan merupakan respon dari isu-isu yang berkembang di masyarakat atas
pemenuhan kebutuhan hidup. Menurut sudut pandang menunjukkan bahwa apa
yang telah dilakukan PT. Apac Inti Corpora telah menggambarkan keberhasilan
dalam pelaksanaan CSR. Hal ini dilihat dari berbagai program CSR yang telah
dilaksanakan secara periode dan continue. Pendidikan, fasilitas usaha ekonomi
masyarakat, kualitas lingkungan dan kesehatan, serta kegiatan sosbudag (sosial,
budaya dan agama) merupakan program CSR perusahaan yang memberikan
dampak positif terhadap masyarakat. Sehingga dengan adanya program CSR
perusahaan dapat diakui keberadaannya dengan memberikan keuntungan tidak
hanya bagi perusahaan namun juga kepada masyarakat. Hasil penelitian ini serupa
dengan penelitian Mapisangka (2009).
5. Kesimpulan, Keterbatasan, & Saran
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh implementasi CSR
yang meliputi Corporate Social Responsibility Goal, dan Corporate Social issue,
Corporate Relation Program terhadap kesejahteraan hidup masyarakat. Penelitian
ini merupakan penelitian study kasus pada perusahaan tekstil yaitu PT. Apac Inti
Corpora. Data yang digunakan adalah kuesioner yang disebar pada 100 responden
menggunakan pengukuran skala Likert.
Masyarakat sekitar perusahaan menyetujui adanya program CSR yang
dilakukan secara rutin dan terjadwal. Program-program CSR PT. Apac Inti
Corpora terdiri atas pendidikan, lingkungan dan kesehatan, dan sosekbudag
(sosial, ekonomi, budaya dan agama).
Variabel Corporate Social Responsibility Goal tidak berpengaruh terhadap
kesejahteraan hidup masyarakat, sedangkan variabel Corporate Social Issue,dan
Corporate Relation Program secara signifikan memiliki pengaruh terhadap
peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar perusahaan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah jumlah responden yang tergolong
sedikit dan jumlah variabel yang digunakan hanya CSR saja.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil analisis, kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian
ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian mendatang untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Menambah jumlah responden agar tingkat pengembalian kuesioner
lebih meningkat.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menggunakan pengukuran lain
dalam mengukur variabel yang ada, atau menambahkan variabel
baru dalam penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abid. 2011. Masyarakat dan Pola Hidup Masyarakat.
Anggraini, Shandy. 2008. “ Pengaruh Penerpan Corporate Social Responsibility
(CSR) pada PT. Inalum Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kuala
Tanjung, Kec. Sei Suka, Kab. Batu Bara Sumatera Utara”. Universitas
Sumatera Utara.
Astuti, Mety Dwi. 2008. “PENGARUH KEGIATAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY PROGRAM BINA LINGKUNGAN PT. TELKOM
DIVRE II JAKARTA TERHADAP CITRA INSTITUSI Studi Pada
Masyarakat di Perumahan Harapan Baru RW 11, Kelurahan KotaBaru
Bekasi”.
Daan, Aster akut. 2010. Implementation of Corporate Social Responsibility in
Selected Manufacturing Companies.
Elkington, John. 1998. Cannibals With Fork : Triple Bottom Line in 21st Century
Business, Gabriola Island, BC : New Society Publishers.
Fauziyah, Khusnul. 2008. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility
(CSR) PT.Ledo Lestari Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sekitar
( Studi pada masyarakat Desa Sinar Baru, Kab. Bengkayang Kalimantan
Timur.
Ghozali, I. dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
Undip.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang : BP Undip
Gray, R, Owen, D. and Maunders, K. 1987. Corporate Social Reporting:
Accounting and Accountability, Practice-Hall, London.
Hariyani, Reni. 2010. Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi kasus PT.
Unilever Indonesia Tbk).
Hertanto, Heka. 2008. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Mewujudkan
Kesejahteraan Ekonomi Rakyat. Jurnal Elcendikia Edisi 7 Vol.III No.1
Juni 2008.
Inawesnia, Kania. 2008. “Motif Dibalik Praktik dan Pengungkapan Corporate
Social Responsibility : Dari Stakeholder ke Award Studi Kasus Pada PT.
Holcim Indonesia, TBK”.
Mapisangka, Andi. 2009. “Implementasi CSR Terhadap Kesejahteraan Hidup
Masyarakat”.
Madura, Jeff. 2001. “Pengantar Bisnis edisi 2”. Salemba Empat : Jakarta
Maulana, M.Reza. 2009. “Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) PT.
Rekayasa Industri Terhadap Pengembangan Masyarakat”.
Mudzamir dan Norfaiezah. 2003. “Corporate Social Responsibility (CSR)
Activities In Mobile Telecommunication Industry : Case Study of
Malaysia”.
Pribadi, Arina Alammaya. 2009. “Pengaruh karaktek Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility ( studi komparatif
perusahaan sektor Food & Beverage dan perusahaan sektor Real Estate &
property yang Go Public)”.
Rudito, B., Famiola, M. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan di Indonesia. Edisi 1. Penerbit Rekayasa Bisnis.
Sharma, Suparn., joity dan Arti Devi. 2009. Corporate Social Responsibility : The
Key Role of Human Resource Management.
Suharyandi dan Purwanto. 2004. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Jakarta : PT. Salemba Empat
Syahputra, Edi. 2008. “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Masyarakat Lingkungan PTPN IV (Studi Pada Unit Kebun
Dolok Ilir Kabupaten Simalungun”. Universitas Sumatera Utara
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social
Responsibility). Gresik:Fascho Publishing.
Wikipedia. 2008. Corporate Social Responsibility. http://en.wikipedia.org/wiki/
Corporate Social_Responsibility.
Wikipeda. 2007. Kemiskinan. http://id.m.wikipeda.org/wiki/kemiskinan
http://www.apacinti.com
Yanto, Yuvie Dwi Arie. 2007. “Hubungan antara Corporate Social Responsibility
“Lifebuoy Berbagi Sehat” Tahap 3 yang dilaksanakan PT. Unilever
Indonesia Tbk terhadap citra perusahaan”.Universitas Kristen Petra.