Download - Tutorial 3
-
7/16/2019 Tutorial 3
1/35
TUTORIAL 3
M.FADHLUL AUZAN
DEWI SETIANINGRUM
RITA YUSMIARNI
RANA NURUL ISTIQLAL
CUT RESKY PUTRI AULIA
ABDULLAH AHMAD M
KARTIKA SARI
YURIZA
DEFI YUMISRA
RIZKY KURNIAWAN S
RINI RAHMAYANI
-
7/16/2019 Tutorial 3
2/35
Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi
Geligi
Benih gigi mulai dibentuk sejak janin berusia 6
minggu dan berasal dari lapisan ektodermal
serta mesodermal. Lapisan ektodermal
berfungsi membentuk email dan odontoblast,
sedangkan mesodermal membentuk dentin,
pulpa, sementum, membran periodontal, dan
tulang alveolar
-
7/16/2019 Tutorial 3
3/35
Bud stage
Merupakan permulaan terbentuknya benih
gigi dari epitel mulut.
-
7/16/2019 Tutorial 3
4/35
Cap stage
Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada
lapisan dalam mengalami proliferasi,
memadat, dan bervaskularisasi membentuk
papila gigi yang kemudian membentuk dentin
dan pulpa pada tahap ini. Sel-sel mesenkim
yang berada di sekeliling organ gigi dan papila
gigi memadat dan fibrous, disebut kantonggigi yang akan menjadi sementum, membran
periodontal, dan tulang alveolar.
-
7/16/2019 Tutorial 3
5/35
-
7/16/2019 Tutorial 3
6/35
Bell stage
Terjadi diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-
sel epitel email dalam (inner email epithelium)
menjadi semakin panjang dan silindris,
disebut sebagai ameloblas yang akan
berdiferensiasi menjadi email dan sel-sel
bagian tepi dari papila gigi menjadi
odontoblas yang akan berdiferensiasi menjadidentin.
-
7/16/2019 Tutorial 3
7/35
Histodiferensiasi
-
7/16/2019 Tutorial 3
8/35
Morfodiferensiasi
Sel pembentuk gigi tersusun sedemikian rupa
dan dipersiapkan untuk menghasilkan bentuk
dan ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi
sebelum deposisi matriks dimulai
-
7/16/2019 Tutorial 3
9/35
-
7/16/2019 Tutorial 3
10/35
Aposisi
Terjadi pembentukan matriks keras gigi baik
pada email, dentin, dan sementum. Matriks
email terbentuk dari sel-sel ameloblas yang
bergerak ke arah tepi dan telah terjadi proses
kalsifikasi sekitar 25%-30%.
-
7/16/2019 Tutorial 3
11/35
Tahap Kalsifikasi
Tahap kalsifikasi adalah suatu tahap
pengendapan matriks dan garam-garam
kalsium. Kalsifikasi akan dimulai di dalam
matriks yang sebelumnya telah mengalami
deposisi dengan jalan presipitasi dari satu
bagian ke bagian lainnya dengan penambahan
lapis demi lapis.
-
7/16/2019 Tutorial 3
12/35
Tahap Erupsi
Erupsi aktif
Erupsi pasif
-
7/16/2019 Tutorial 3
13/35
Kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan rahang
1. Torus : pembengkakan pada rahang yang menonjol dari mukosa
mulut yang tidak berbahaya dan disebabkan oleh pembentukantulang normal yang berlebihan.
2. Agnatia : kesalahan pembentukan lengkung mandibula sering
dihubungkan dengan anomali fusi telinagn luar pada daerah garis
tengah yang normalnya ditempati oleh mandibula sehingga telinga
bertemu di garis tengah.
3. Makrognasia : rahang yang membesar, jika terjadi pada rahang
bawah dapat menyebabkan protrosi dengan dagu menonjol
4. Mikrognasia : pengecilan ukuran mandibula dan maksila. Hidung-
hidung bibir atas menjadi menonjol sehingga muka menjadi sepertiburung.
-
7/16/2019 Tutorial 3
14/35
Torus Makrognatia
Mikrognatia
-
7/16/2019 Tutorial 3
15/35
-
7/16/2019 Tutorial 3
16/35
-
7/16/2019 Tutorial 3
17/35
1. Makrodontia Terjadi pada tahap bud stage, yakni
ketidaknormalan ukuran gigi karena lebih besar
dibanding gigi lainnya, biasa nya meliputi gigi insisif
maksila dan molar tiga
2. Mikrodontia Terjadi pada tahap bud stage, yakni
ketidaknormalan ukuran gigi karena lebih kecil dibanding
gigi lainnya, biasa nya meliputi gigi insisif maksila dan
molar tiga
Anomali Pada Gigi
Berdasarkan
Ukuran
-
7/16/2019 Tutorial 3
18/35
1. Supernumerary teeth
merupakan perkembangan tambahan terhadap jumlah /
komplemen normal, gigi bisa abnormal atau normal.
A. Mesiodens
b. Parateethc. Distodens
d. Peridens
2. Missing teeth
ialah hilangnya gigi atau tidak bertumbuhnya seluruh gigisecara normal.
A. Hypodonsia
b. Oligonsia
c. Anadonsia
Berdasarkan
jumlah
-
7/16/2019 Tutorial 3
19/35
Anodontia
Mikrodontia
Supernumerary teeth
Makrodontia
-
7/16/2019 Tutorial 3
20/35
Mesiodens Paramolar
Distomolar Hutchinson Incisor
-
7/16/2019 Tutorial 3
21/35
1. Dens in dente: Berarti Gigi dalam gigi, Terjadi pada tahap cap
stage, yakni invaginasi enamel organ ke dalam dental papila.
2. Dilaserasi: suatu angulasi akar yang abnormal terhadap aksis
memanjang dari mahkota gigi yang terjadi karena trauma
sehingga mahkota tergeser dan akar memutar.
3. Geminasi: Terjadi pada tahap cap stage, yakni benih gigimengalami proses pemisahan yang tidak sempurna pada saat
perkembangannya sehingga mahkota tampak terbelah tetapi
hanya memiliki 1 akar.
4. Fusi: Terjadi pada tahap cap stage, yakni 2 gigi bergabung
menjadi 1, yakni bagian yang bergabung adalah lapisan email
dan dentin.
5. Enamel Pearl: Terjadi pada tahap aposisi dan maturasi, yakni
massa kecil dari enamel yang berlebihan pada permukaan gigi
yang berlokasi dari apikal ke CEJ.
Berdasarkan
Bentuk
-
7/16/2019 Tutorial 3
22/35
Fusi Enamel Pearl
Geminasi Dens in dente
-
7/16/2019 Tutorial 3
23/35
Enamel hypoplasia
Dentinogenesis
Imperfecta
Enamel fluorosis
-
7/16/2019 Tutorial 3
24/35
Perkembangan Oklusi Gigi Bercampur
Periode gigi campuran dimulai kira-kira pada
umur 6 tahun dengan erupsinya gigi M1
permanen. Selama periode gigi campuran, gigi
desidui dan gigi permanen berada di ronggamulut. Periode gigi campuran diklasifikasikan
dalam 3 fase
-
7/16/2019 Tutorial 3
25/35
Periode Transisional Pertama
Periode ini dikarakteristikkan dengan
munculnya M1 permanen dan pergantian gigi
sulung insisiv dengan insisiv permanen
M1 permanen diarahkan ke lengkung gigi oleh
permukaan distal gigi M2 desidui
-
7/16/2019 Tutorial 3
26/35
Flush Terminal Plane
Permukaan distal M2 desidui maksila dan
mandibula berada pada 1 bidang vertical
erupsi gigi M1 permanen juga bisa memiliki
relasi flush terminal plane
-
7/16/2019 Tutorial 3
27/35
Mesial Step Terminal Plane
Pada tipe hubungan ini, permukaan distal M2desidui mandibula lebih mesial daripada M2maksila. Kemudian molar permanen erupsi
secara langsung manjadi oklusi class I Angle Jika pertumbuhan diferensial mandibula tetap
kea rah depan, hal ini bisa menjadikanhubungan molar pada class III Angle. Jikapertumbuhan mandibula minimal, akanmenjadikan hubungan molar class I.
-
7/16/2019 Tutorial 3
28/35
Distal Step Termianl Plane
Permukaan distal M2 desidui mandibula lebih
distal dari M2 desidui maksila. Kemudian
molar permanen yang erupsi berada pada
oklusi Class II Angle.
-
7/16/2019 Tutorial 3
29/35
-
7/16/2019 Tutorial 3
30/35
Periode Inter-Transisional
Di antara insisiv permanen dan M1 permanen
adalah molar desidui dan kaninus. Fase ini
Selama periode gigi-geligi campuran relative
stabil dan tidak terjadi perubahan
-
7/16/2019 Tutorial 3
31/35
Periode Transisional Kedua
Periode ini dikarakteristikkan oleh pergantianmolar desidui dan kaninus oleh premolar dankaninus permanen. Kombinasi kelebaran mesio-distal dari kaninus permanen dan premolarbiasanya kurang daripada kaninus desidui danmolar. Ruang spasi berlebihan ini disebut LeewaySpace of Nance
Ruang spasi yang besar ini ada setelah pertukaran
dari molar desidui dan kaninus dimanfaatkanuntuk pergerakan ke arah mesial pada molarmandibula untuk membentuk hubungan molarclass I.
-
7/16/2019 Tutorial 3
32/35
Tahap Ugly Ducking
Keadaan ini terlihat selama erupsi kaninus
permanen. Saat perkembangan erupsi kaninus
permanen, gigi ini memindahkan akar insisiv
lateral ke mesial, sehingga akar dari insisivsentral juga berpindah ke mesial. Sebuah
perbedaan resultan distal mahkota dua gigi
insisiv sentral menyebabkan midline spacing(adanya spasi diantara kedua insisiv sentral
rahang atas)
-
7/16/2019 Tutorial 3
33/35
-
7/16/2019 Tutorial 3
34/35
Perkembangan Oklusi Gigi Permanen
Tahap 1Pergantian gigi gigi insisivus susu dan
penambahan ke empat molar tetap pada
susunan gigi
geligi (6-8 tahun). Tahap 2
Pergantian molar susu dan kaninus atas oleh
premolar dan kaninus atas tetap, danpenambahan gigi molar kedua (10-13 tahun).
-
7/16/2019 Tutorial 3
35/35
Tahap 3
Erupsi dari molar ketiga (18-25 tahun).