dr. cornelius rantelangi, se., mm., ak., ca., bkp · pdf filea managerial planing tool ......

102
BAHAN AJAR AKUNTANSI MANAJEMEN Cost Volume Profit Analysis, A Managerial Planning Tool. Tactical Decision Making Capital Investment Decision Inventory Management Quality Cost And Productivity Measurement, Reporting, and Control FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2014 Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP [Type the document subtitle]

Upload: dinhcong

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

BAHAN AJAR

AKUNTANSI MANAJEMEN

Cost Volume Profit Analysis,

A Managerial Planning Tool.

Tactical Decision Making

Capital Investment Decision

Inventory Management

Quality Cost And Productivity

Measurement, Reporting, and Control

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA 2014

Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP [Type the document subtitle]

Page 2: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Cost Volume Profit Analysis

A Managerial Planing Tool

(HUBUNGAN BIAYA - VOLUME – LABA)

TUJUAN MEMPELAJARI

Setelah menyelesaikan bab ini anda akan mampu:

1. Menghitung break even dengan memakai pendekatan persamaan biasa, ratio contribution

margin dan drafik.

2. Menghitung ratio contribution margin dan menggunakannya dalam perhitungan break

even dalam rupiah dan unit.

3. Membuat grafik biaya = volume - laba.

Menggunakan break even untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.

A. PERENCANAAN LABA

Tujuan utama dari suatu perusahaan ialah untuk memperoleh laba. Besarnya laba

dipengaruhi oleh jumlah biaya dan hasil penjualan. Jumlah hasil penjualan dipengaruhi oleh

kuantitas (volume) dan harga barang yang dijual. Karena harga dianggap tetap atau konstan

maka ada hubungan antara biaya - volume terhadap laba. Karena tujuan utama perusahaan

untuk memperoleh laba maka manajemen perusahaan mutlak membuat perencanaan laba baik

dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Manajemen membuat perencanaan laba didasarkan atas analisa hubungan biaya -

volume dan laba. manajemen mengambil keputusan terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi biaya dan volume misalnya kuputusan mengenai jenis produk, pemanfaatkan

kapasitas yang tersedia, strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. Alat manajemen-untuk

merencanakan laba adalah analisa break even dan analisa biaya - volume - laba..

B. PENGERTIAN BREAK EVEN

Break even atau pulang pokok adalah satu keadaan dimana hasil penjualan sama

dengan biaya atau suatu keadaan yang menunjukkan tidak memperoleh laba dan tidak

menderita rugi. Dalam hal pulang pokok berarti hasil penjualan - biaya sama dengan nol atau

hasil penjualan sama dengan biaya. Break even point atau titik pulang pokok adalah suatu

titik yang menunjukkan bahwa jumlah biaya sama dengan hasil penjualan.

Page 3: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

DASAR ANGGAPAN ANALISA PULANG POKOK DAN ANALISA BIAYA-

VOLUME-LABA

Sewaktu menyusun perencanaan laba maka sudah ditetapkan suatu penaksiran terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi analisa pulang pokok dan analisa biaya - volume - laba

artinya sudah ditetapkan suatu anggapan. Adapun dasar anggapan itu adalah sebagai berikut:

1. Harga jual per unit tidak berubah (konstan) pada berbagai volume penjualan.

2. Semua biaya dapat digolongkan menjadi dua elemen yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

3. Harga dari sumber-sumber ekonomi yang dimasukkan (digunakan dalam proses produksi,

pemasaran dan administrasi konstan).

4. Kapasitas produksi yang dimiliki tidak berubah.

5. Tingkat efisiensi dan produktivitas tidak berubah.

6. Apabila barang yang dijual lebih dari satu macam, komposisi volume penjualan tetap.

C. PENDEKATAN BREAK EVEN

Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam analisa break even, yaitu:

Pendekatan persamaan biasa.

Pendekatan persamaan biasa untuk menghitung break even adalah pendekatan yang

sederhana dan mudah dikerjakan dengan pada rumus:

Penjualan = Biaya Tetap + Biaya Variabel + Laba, karena penjualan berak even, laba = 0,

maka:

Hasih Penjualan adalah volume (kuantitas) barang yang dijual dikali dengan harga jual

per satuan.

Contoh:

PT. Sari Rasa memproduksi dan menjual tegel putih dengan harga jual per keping Rp

1.500,- Jumlah biaya tetap Rp 5.000.000 dan biaya variabel per keping Rp 1.000,- Berapa

keping yang harus dijual supaya break even.

Penyelesaian:

Misalkan volume penjualan supaya break even = keping. Masukkan ke dalam rumus:

x 1500 = 5.000.000 + ( x 1000)

1500 = 5.000.000 + 1000

1500 - 1000 = 5.000.000

500 = 5.000.000

HASIL PENJUALAN BREAK EVEN = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL

Page 4: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

= 10.000

Penjualan break even (unit) = 10.000 keping.

Hasil penjualan break even = 10.000 x Rp 1.500

= Rp 15.000.000

Pembuktian :

Hasil penjualan: 10.000 x Rp 1.500 = Rp 15.000.000

Biaya: Tetap = Rp 5.000.000

Variabel: 10.000 x Rp 1.000 = Rp 10.000.000

= Rp 15.000.000

Laba = = Rp 0

Bagaimana dengan pemakaian persamaan biasa untuk perencanaan laba dapat dijelaskan

dengan pemberian contoh:

PT. Taufan merencanakan laba pada periode enam bulan mendatang Rp 8.000.000,-

Data biaya sebagai berikut:

Biaya variabel per kg Rp 5.000,-

Jumlah biaya tetap Rp 10.000.000,-

Harga jual per kg Rp 8.000,-

Berapa hasil penjualan supaya laba yang direncanakan dapat tercapai.

Penyelesaian:

Misalkan volume (kuantitas) penjualan supaya laba yang direncanakan dapat tercapai

adalah kg. Langkah selanjutnya masukkan ke dalam persamaan dengan rumus:

HASIL PENJUALAN = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL + LABA

YANG DIRENCANAKAN

Perhitungan:

x 8.000 = 10.000.000 + ( x x 5.000) + 8.000.000

8.000 = 10.000.000 + 5.000x + 8.000.000

8.000 - 5000 = 18.000.000

3.000 = 18.000.000

= 6.000

Page 5: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Volume penjualan agar laba yang direncanakan dapat tercapai: 6000 kg. Hasil penjualan

agar laba yang direncanakan dapat tercapai adalah sebesar Rp 30.000.000 (6.000 x Rp

5.000,-)

Pembuktian:

Hasil penjualan: 6.000 x Rp 8.000 = Rp 48.000.000

Biaya Tetap = Rp 10.000.000

Variabel: 6.000 x Rp 5.000 = Rp 30.000.000

= Rp 40.000.000

L a b a = Rp 8.000.000

Pendekatan contribution margin (marginal income)

Break even dapat dihitung dengan pendekatan contribution margin (marginal

income).

Contribution margin adalah sumbangan laba yang digunakan untuk menutupi biaya tetap

atau batas pendapatan yang akan digunakan untuk keperluan biaya tetap.

Rumus:

CONTRIBUTION MARGIN = PENJUALAN - BIAYA VARIABEL

Keadaan break even dalam rupiah:

CONTRIBUTION MARGIN = BIAYA TETAP

atau

PENJUALAN - BIAYA VARIABEL = BIAYA TETAP

atau

atau

Page 6: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

atau

Keterangan :

Biaya tetap disingkat BT (total)

Biaya Variabel disingkat BV / unit

Penjualan disingkat P / unit

Maka :

Keadaan BE dalam unit :

Cara lain menghitung B E dalam rupiah

Contribution margin ratio :

B E dalam unit

Page 7: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Untuk dapat memahami analisa break even ini diperlukan memberikan contoh dan

penyelesaian.

Manajemen PT. Kilat menginginkan berapa hasil dan volume penjualan yang harus

dicapai agar dapat mencapai pulang pokok (break even). Data yang diberikan :

Biaya variable per bungkus Rp. 500,-

Jumlah biaya tetap Rp. 21.000.000,-

Harga jual per bungkus Rp. 1.250,-

Perhitungan :

Penjualan per kg Rp. 1.250,-

Biaya variable per kg Rp. 500,-

Contribution margin ratio =

]

B E (Rp) =

=

=

= 21.000.000 x

B E (Rp) = Rp. 35.000.000

B E (Bungkus) =

= 28.000 bungkus

Cara lain menghitung :

B E (Rp) =

= 21.000.000 x

= Rp. 35.000.000

B E (bungkus) =

= 28.000 bungkus

Pembuktian

Penjualan: 28.000 x Rp. 1.250 = Rp 35.000.000,-

Biaya variable : 28.000 x Rp. 500 = Rp 14.000.000,-

Contribution margin = Rp 21.000.000,-

Jumlah biaya tetap = Rp 21.000.000,-

Laba = Rp 0,-

Page 8: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Analisa BE adalah alat bantu manajemen untuk perencanaan laba. Untuk itu perlu

diberikan contoh.

Manajemen PT. Kilat merencanakan laba Rp. 15.000.000. Data lain sama seperti contoh

yang telah disajikan di atas.

Perhitungan

Pakailah rumus ini :

PENJUALAN =

Penjualan =

=

=36.000.000 x

= Rp 60.000.000

B E (bungkus) =

= 48.000 bungkus

Pembuktian:

Penjualan: 48.000 x Rp 1.250 = Rp 60.000.000,-

Biaya Variabel : 48.000 x Rp 500 = Rp 24.000.000,-

Contribution margin = Rp 36.000.000,-

Jumlah biaya tetap = Rp 21.000.000,-

Laba yang direncanakan = Rp 15.000.000,-

D. BREAK EVENT POINT

Pada perusahaan yang menjual barang dengan harga jual relative tinggi dan

persaingan sangat ketat maka analisa break even dalam unit sangat diperlukan.

Contoh :

PT. Timor memproduksi mobil sedan merk Timor. Harga jual per unit Rp. 35.000.000,-.

Biaya variable per unit Rp. 20.000.000,-. Jumlah biaya per tahun Rp.75.000.000.000,-

Kapasitas normal per tahun 10.000 unit.

Page 9: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Penyelesaian

Dengan table berikut dapat diketahui pad volume penjualan, berapa unit dapat diketahui

break even per unit mobil sedan.

Keterangan 1000

(unit)

2000

(unit)

3000

(unit)

4000

(unit)

5000

(unit)

6000

(unit)

7000

(unit)

8000

(unit)

9000

(unit)

10.000

(unit)

Penjualan per unit

Biaya Variabel per unit

35

20

35

20

35

20

35

20

35

20

35

20

35

20

35

20

35

20

35

20

Biaya ter per unit

15

75

15

37,5

15

25

15

18,75

15

15

15

12,5

15

10,71

15

9,38

15

8,32

15

7,5

Lab per unit (60) (22,5) (10) (3,75) 0 2,5 4,29 5,62 6,37 7,5

Pada volume penjualan 5.000 unit maka tercapai break even per unit.

Pembuktian:

Penjualan: 5.000 x Rp 35.000.000 = Rp 175.000.000.000,-

Biaya veriabel: 5.000 x Rp 20.000.000 = Rp 100.000.000.000,-

Contribution margin = Rp 75.000.000.000,-

Jumlah biaya tetap = Rp 75.000.000.000,-

L a b a = Rp 0,-

Pendekatan dengan grafik

Break even dapat dihitung dengan grafik. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Tarik garis mendatar (horizontal) merupakan garis kuantitas (volume) penjualan.

2. Tarik garis tegak (vertikal) yang memotong garis horizontal pada titik 0 dan

membentuk sudut 90 derajat. Garis ini merupakan garis biaya/hasil penjualan.

3. Tarik garis hasil penjualan yang persis ditengah sudut.

4. Tarik garis biaya tetap yang sejajar dengan garis mendatar.

5. Tarik garis jumlah biaya dari titik permulaan garis biaya tetap. Selisih jumlah biaya

dikurangi biaya tetap adalah biaya variabel.

Contoh:

PT. Bali memproduksi dan menjual sepatu olahraga. Harga -jual per pasang Rp 3.000,-

Kapasitas produksi normal 6000 pasang. Jumlah biaya tetap Rp 3.000.000,- Biaya

variabel per pasang Rp 2.000,-

Data tersebut digambarkan ke dalam grafik sebagai berikut:

Page 10: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Biaya/Penjualan

(dalam Rp 000.000)

(dalam

ribuan

pasang)

Model lain dapat digambarkan sebagai berikut :

Biaya/penjualan

(dalam Rp 000.000)

(dalam

ribuan

pasang)

Penjelasan:

Apabila kapasitas normal dapat tercapai dan sepatu tersebut dapat semuanya terjual:

Penjualan maksimum: 6.000 x Rp 3.000 = Rp 18.000.000

Biaya maksimum :

Biaya Tetap = Rp 3.000.000

18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

0 1 2 3 4 5 6

P

TB

TB

V

18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

0 1 2 3 4 5 6

BEP

P

TB

BV

V

Page 11: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Biaya Variabel: 6.000 x Rp 2.000 = Rp 12.000.000

= Rp 15.000.000

Laba maksimum Rp 3.000.000

Pada grafik telah terlihat titik break even 3.000 pasang. Penjualan Rp 9.000.000 dan

jumlah biaya Rp 9.000.000. Benarkah grafik itu?

Pembuktian:

Penjualan 3.000 x Rp 3.000 = Rp 9.000.000

Biaya: Tetap = Rp 3.000.000

Variabel: 3.000 x Rp 2.000 = Rp 6.000.000

Laba =Rp 9.000.000

=Rp 0

E. PERUBAHAN PADA BREAK EVEN

Di muka telah disebutkan dasar anggapan pada perhitungan break even. Namun

kenyataan menunjukkan bahwa segala sesuatu itu tidak selamanya konstan (tetap) ada

kalanya berubah. Perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi break even akan

merubah break even dalam rupiah maupun dalam unit. Faktor-faktor perubahan itu adalah:

Perubahan harga jual per unit.

Faktor-faktor yang lain tetap, yang berubah hanyalah harga jual per unit. Perubahan ini

dapat disebabkan karena persaingan, yang memaksa perusahaan menurunkan hargajual agar

dapat mempertahankan volume penjualan.

Contoh:

PT. Mekar Menyajikan data tahun 1995 sebagai berikut:

Penjualan per unit Rp 5.000.000,-

Biaya variabel per unit Rp 3.000.000,-

Jumlah biaya tetap Rp 400.000.000,-

Manajemen mengadakan survey dan berkesimpulan bahwatahun 1996 harga jual

harus diturunkan dari Rp 5.000.000 menjadi Rp 4.000.000 per unit disebabkan para

saingan yang mulai menUrunkan harga. Penurunan harga jual ini dilakukan agar dapat

mempertahankan langganan atau volume penjualan (2.000 unit).

Page 12: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Penyelesaian:

B E sebelum penurunan harga.

=

=Rp 1.000.000.000

= 200 unit

B E setelah menurunkan harga

=

=Rp 1.600.000.000

= 400 unit

Dengan menurunkan harga jual ini maka break even dalam rupiah dan unit akan naik.

Perubahan Komposisi barang yang dijual

Perubahan ini terjadi karena perubahan selera konsumen PT. Citra Rasa memproduksi

empat jenis produk. Data produk, volume dan harga penjualan, dan biaya tahun 1995.

Jenis Produk Volume Penjualan

(Bungkus)

Harga Jual

Per Bungkus

(Rp)

Biaya Variaberl

Per Bungkus

(Rp)

Roti coklat

Roti keju

Roti manis

Roti tawar

4.000

6.000

3.000

2.000

3.000

2.500

1.500

1.000

1.500

1.250

1.000

500

Menurut pendapat bagian pemasaran akan terjadi perubahan selera konsumen dan

berakibat terhadap komposisi penjualan tahun 1996

Komposisi penjualan yang diperkirakan adalah :

Jenis Produk Volume

Penjualan (bungkus)

Roti coklat

Roti keju

Roti manis

Roti tawar

4.000

6.000

3.000

2.000

Jumlah 15.000

Page 13: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Biaya variabel , harga jual per bungkus setiap jenis roti tidak berubah dan biaya tetap

berjumlah Rp 10.000.000,- juga tidak berubah

Penyelesaian:

Tahun 1995

Jenis Produk

Volume

Penjualan

(Rp)

Jumlah Biaya

Variabel

(Rp)

Contribution

Margin

(Rp) %

Roti coklat

Roti keju

Roti manis

Roti tawar

12.000.000

15.000.000

4.500.000

2.000.000

6.000.000

7.500.000

3.000.000

1.000.000

6.000.000

7.500.000

1.500.000

1.000.000

50

50

33,3

50

Jumlah 33.500.000 17.500.000 16.000.000 47,76

B E =

= Rp 20.938.023,45

Tahun 1996

Jenis Produk

Volume

Penjualan

(Rp)

Jumlah Biaya

Variabel

(Rp)

Contribution

Margin

(Rp) %

Roti coklat

Roti keju

Roti manis

Roti tawar

9.000.000

5.000.000

6.000.000

6.000.000

4.500.000

2.500.000

4.000.000

3.000.000

4.500.000

2.500.000

2.000.000

3.000.000

50

50

33,3

50

Jumlah 26.000.000 14.000.000 12.000.000 46,15

B E =

= Rp 21.668.472,37

Page 14: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Perubahan biaya tetap

Dengan adanya perubahan biaya tetap akan mengakibatkan perubahan break even.

Dapatdirumuskan sebagai berikut :

PERUBAHAN

BREAK EVEN =

Contoh :

PT. Mawar menyajikan data sebagai berikut :

Penjualan per ton Rp 5.000.000,-

Biaya variabel per ton Rp 4.000.000,-

Biaya tetap Rp 100.000.000

Pada tahun yang akan dating biaya tetap akan bertambah menjadi Rp 120.000.000,-

Penyelesaian :

Perubahan biaya tetap Rp 20.000.000,-

Contribution margin ratio =

=

Break even =

= Rp. 100.000.000,-

Pembuktian :

B E sebelum kenaikan biaya tetap :

=

= Rp 500.000.000,-

B E setelah kenaikan biaya tetap :

=

=Rp 600.000.000,-

Rp 100.000.000,-

F. ANALISA BIAYA – VOLUME – LABA

Setelah daripada analisa break even, manajemen dapat memakai analisa biaya-

volume-laba untuk merencanakan laba. Analisa biaya – volume – laba dengan

menggunakan grafik.

Langkah-langkah membuat grafik :

Page 15: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

1. Tariklah garis mendatar dan pada garis itu tentukan volume penjualan mulai dari 0

sampai dengan kapasitas normal.

2. Tariklah garis tegak lurus yang memotong garis mendatar pada titik nol sehingga

membentuk dua sudut masing-masing 90%.

3. Tentukan jumlah kerugian sebesar jumlah biaya tetap pada garis tegak lurus dari

titik nol ke bawah.

4. Tentukan jumlah laba maksimal apabila semua barang terjual (kapasitas) normal

pada garis tegak lurus dari titik nol ke atas.

5. Gambarkan segi empat dengan menghubungkan ujung-ujung garis.

6. Tariklah garis dari ujung kiri (titik maksimal kerugian) ke ujung sebelah kanan

(laba maksimum) yang memotong garis datar (volume) sehingga dapat diketahui

titik break even volume penjualan.

Contoh :

PT. Minahasa memiliki kapasitas normal 100.000 bungkus dengan jumlah

biaya tetap : Rp 5.000.000,- Biaya variabel per bungkus Rp 125,- dan harga per bungkus

Rp 200,-

B E (bungkus) =

= 40.000 bungkus

B E (rupiah) =

= Rp 8.000.000,-

Andaikan perusahaan mengingikan laba Rp 4.000.000,- berapa volume penjualan.

Daerah laba

7,5 7 6

5

4

3

2

1

0

-1

-2

-3

-4

-5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Daerah rugi

Volume (dalam (0000

bungkus)

BEP

Page 16: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Perhitungan

Volume penjualan =

= 72.000 bungkus.

Apabila perusahaan menjual 20.000 bungkus maka kerugian:

= 20.000 x Rp 200 – (Rp 5.000.000 + 20. 000 x Rp 75)

= Rp 4.000.000 – Rp 6.500.000

= Rp 2.500.000,-

G. PENGGUNAAN BREAK EVEN

Analisa break even digunakan manajemen untuk perencanaan dan di terapakan sesuai

dengan keperluan antara lain:

Batas keamanan (margin of safety).

Manajemen perusahaan sangat perlu mengetahui batas keamanan

(margin of safety) dari penjualan. Dengan mengetahui margin of safety merupakan

isyarat bagi manajemen untuk melakukan tindakan-tindakan dalam rangka meningkatkan

penjualan.

Rumus:

RATIO BATAS =

%

KEAMANAN

karenaB E =

Maka:

BUDGET PENJUALAN –

x 100%

RATIO BATAS

KEAMANAN =

Page 17: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Contoh:

PT. berdikari membuat budget penjualan tahun 19xy sebesar 5.000 unit @ Rp

1.00.000,- Biaya tetap berjumlah Rp 120.000.000,- dan biaya variabel per unit Rp

40.00,-

Penyelesaian:

Ratio batas keamanan (margin of safety ratio)

5.000 x 100.000-

=

x 100%

=

x 100%

= 60%

Ratio batas keamanan 60% hal ini berarti paling tinggi 60% dari budget penjualan

tidak tercapai atau realisasi penjualan paling rendah 40% dari budget penjualan sehingga

tidak rugi dan tidak laba.

Bukti:

Realisasi penjualan:

= (100% - 60%) (5.000) (Rp 100.000) =Rp 200.000.000,-

Biaya variabel= 40% x 5.000 x Rp 40.000 =Rp 80.000.000,-

Contribution margin =Rp 120.000.000,-

Biaya Tetap =Rp 120.000.000,-

Laba =Rp 0,-

Dengan demikian maka :

B E (rupiah) = (100% - RATIO BATAS) x BUDGET PENJUALAN

( KEAMANAN)

Apabila dalam contoh tersebut di atas realisasi ratio batas keamanan lebih besar dari 60%

maka pasti perusahaan menderita rugi dan sebaliknya bila realisasi ratio batas keamanan

Page 18: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

lebih kecil dari 60% misalnya 50% maka pasti perusahaan memperoleh laba. Hal ini

dapat dibuktikan sendiri.

Titik terendah menutup perusahan (shut down point).

Dalam keadan perusahaan rugi, manajemen mempertimbangkan untuk menutup atau

meneruskan perusahaan. Masalahnya adalah pada batas penjualan berapa titik terendah

agar perusahaan ditutup.

Untuk dondisi yang demikian maka di kemukakan rumus :

SHUT DOWN POINT =

Maka untuk keperluan analisa, manajemen harus tahu benar mengenai data: harga

jual per unit, biaya variabel per unit, jumlahnya biaya tetap yang terdiri dari biaya tetap

tunai (out of pocket) dan biaya tetap tidak tunai (sunk cost)

Contoh :

Manajemen PT. Mawar mempertimbangkan apakah perusahaan di tutup atau

diteruskan, karena perusahaan menderita kerugian perusahaan menyajikan data sebagai

berikut

Harga per unit Rp 1.000.000,-

Biaya variabel per unit Rp 800.000,-

Biaya tetap : - Tunai Rp 20.000.000,-

- Tidak tunai Rp 40.000.000,-

Realisasi volume penjualan Rp 120 unit

Perhitungan :

Apakah perusahaan rugi dapat diadakan perhitungan sebagai berikut :

Penjualan (120 x Rp 1.000.000) =Rp 120.000.000

Biaya variabel (120 x Rp 800.000) =Rp 96.000.000 –

Contribution margin =Rp 24.000.000

Biaya tetap :

- Tunai Rp 20.000.000

- Tidak tunai Rp 40.000.000

Rugi Rp 60.0000.000

Rp 36.000.0000

Page 19: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Ditinjau dari perhitungan tersebutperusahaan sebaikanya ditutup. Akan tetapi ada

kalahnya manajemen ada pertimbangan lain misalnya tanggung jawab terhadap

karyawan dan prospek yang akan dating, maka dibuatlah perhitungan shut down point

Perhitungan :

Karena biaya yang dikeluarkan perusahaan adalah biaya yang memerlukan uang tunai

yaitu biaya variabel dan biaya tetap tunai, dengan demikian dapat dihitungkan.

Shut down point =

= 100 unit

Maka batas ditutupnya perubahaan, minimal volume penjualan sebesar 100 unit. Karena

volume penjualan (120 unit) masih lebih besar dari batras penutupan perusahaan maka

perusahaan diteuskan walaupun menderita.

Perluasan Pabrik

Dengan mempertimbangkan kenaikan permintaan, manajemen mengadakan

perluasan pabrik. Hal ini berarti menambah kapasitas yang menaikan biaya tetap.

Dengan perluasan pabrik di targetkan pula untuk menambah laba.

Contoh ;

PT.ulin merencanakn perluasan pabrik berhubung jumlah permintaan produk yang

dihasilkan semakin meningkat.

Di sajikan data sebagai berikut :

Penjualan per bulan 500 unit

Harga jual per unit Rp. 500.000,-

Biaya variabel per unit Rp. 300.000,-

Biaya tetap per bulan Rp. 70.000.000,-

Dengan pelaksanaan perluasan pabrik akan terjadi :

Kapasitas per bulan 800 unit

Tambahan biaya per bulan Rp.30.000.000,-

Tambahan laba per bulan Rp.10.000.000,-

Perhitungan :

B E (rupiah) sebelum perluasan

=

= Rp. 175.000.000,-

Page 20: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

B E (rupiah) setelah perluasan

=

= Rp 275.000.000,-

Laba maksimum sebelum perluasan :

Penjualan 500 x Rp 500.000 = Rp. 250.000.000,-

Biaya variabel 500 x Rp.300.000 = Rp. 150.000.00,-

Contribution margin = Rp. 100.000.000,-

Biaya tetap = Rp. 70.000.000,-

Laba = Rp. 30.000.000,-

Laba maksimum sesudah perluasan :

Penjualan 800 x Rp. 500.000 = Rp. 400.000.000,-

Biaya variabel 800 x Rp. 300.000 = Rp. 240.000.000,-

Contribution margin = Rp. 160.000.000,-

Biaya tetap = Rp. 100.000.000,-

Laba = Rp. 60.000.000,-

Memilih produk yang paling menguntungkan.

Manajemen perusahaan terdorong untuk mengambil keputusan memilih yang

menguntungkan apabila permintaan akan produk yang dihasilkan lebih besar dari pada

kapasitas produksi perusahaan dan perusahaan menghasilkan lebih dari satu macam

produk dengan menggunakan fasilitas yang sama.

Contoh :

Manajemen PT. Sentosa terdorong untuk memilih salah satu produk yang dihasilkan,

karena jumlah permintaan setiap jenis produk lebih besar daripada kapasitas yang ada

Produk yang dihasilkan ialah tegel abu-abu dan paping blcck. Perusahaan menyajikan

data sebagai berikut :

Tegel Abu-Abu Papink block

Kapasitas normal pe bulan 30.000 keping 15.000 keping

Biaya variabel per keping Rp 400,- Rp 600,-

Harga jual per keping Rp 1.000,- Rp 1.500,-

Biaya tetap per bulan Rp 9.000.000,-

Page 21: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Keterangan Tegal Abu-abu Paping Black

Penjualan per keeping Rp 1.000 Rp 1.500

Biaya variabel per keeping Rp 400 Rp 600

contribution margin

per keping

Biaya tetap per keeping

Rp

Rp

600

300

Rp

Rp

900

600

Laba per keeping Rp 300 Rp 300

Contribution margin per bulan Rp 18.000.000 Rp 13.500.000

B E (dalam rupiah) =

= Rp 15.000.000 Rp 15.000.000

B E (dalam rupiah) = 15.000 keping 10.000 keping

Dengan memperhatikan perhitungan tersebut di atas hendaknya berhati-hati mengambil

keputusan.

Petunjuk yang dipakai untuk memilih adalah produk yang menghasilkan total

contribution margin yang paling besar yaitu tegel abu-abu. Jadi yang di pilih ialah

memproduksi tegel abu-abu.

Perencanaan laba setelah pajak penghasilan

Pada halaman sebelumnya telah disajikan perencanaan laba, akan tetapi belum

dimasukkan potongan pajak penghasilan. Maka dengan demikian diperlukan suatu

rumus :

Volume penjualan =

Laba setelah Pajak Penghasilan

= Laba Sebelum pajak penghasilan – pajak (%)

Pajak Penghasilan = …..% x laba sebelum pajak penghasilan untuk memudahkan

pembuatan rumus maka diperlukan simbol-simbol. Biaya tetap singkat BT , laba

Page 22: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

sebelum pajak penghasilan disingka dan laba sesudah pajak penghasilan disingkat

dan pajak penghasilan disingkat T, Penjualan per unit disingkat P dan Biaya

Variabel disingkat BV, maka :

= – ( %T)

= (1-%T)

=

Volume penjualan =

VOLUME PENJUALAN

Contoh :

PT. pembangunan merencanakan laba sesudah pajak penghasilan Rp 1.500.000 Data

disajikan sebagai berikut :

Penjualan Per unit Rp 400.000,-

Biaya variabel per unit Rp 300.000,-

Jumlah biaya tetap Rp 8.000.000,-

Jumlah penghasilan 15%

Perhitungan :

Volume penjualan =

=

= 180 unit

Pembuktian :

Penjualan 180 x Rp 400.000 = Rp 72.000.000

Biaya Variabel 180 x Rp 300.000 = Rp 54.000.000

Tetap = Rp 8.000.000

= Rp 62.000.000

Page 23: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Laba ……………… = Rp 10.000.000

Pajak penghasilan 15%x Rp 10.000.000 = Rp 1.500.000

Laba sesudah Pajak penghasilan = Rp 8.500.000

RANGKUMAN

Analisa break even dan analisa hubungan biaya – volume – laba merupakan alat

manajemen untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.

Analisa break even dapat digunakan untuk perencanaan laba, pengambilan keputsan

memilih salah satu produk yang lebih menguntungkan. Dalam analisa break even di

gunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan persamaan biasa contribution margin dan

pendekatan grafik. Break even dapat berubah karena perubahan harga jual per unit,

perubahan komposisi barang yang di jual perubahan biaya tetap.

Analisa biaya – volume – laba dapat di gunakan untuk menghitung break even dengan

membuat grafik. Penggunaan break even lainnya adalah menghitung batas keamanan,

shut down point, perluasan pabrik dan pemilihan produk dan perencanaan laba setelah

di potong pajak penghasilan.

Page 24: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Tactical Decision Making

(Pembuatan Keputusan Taktis)

1. PENGERTIAN PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS

Pembuatan keputusan taktus adalah pembuatan keputusan yang didasarkan pada

pemilihan diantra beberapa alternatif dengan pertimbangan waktu yang segera dan tinjuan

yang terbatas. Pertimbangan ini cenderung bersifat jangka pendek. Sebagai contoh, suatu

perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menghasilkan atau memproduksi suatu

komponen, bukan membeli komponen tersebut dari pemasok luar. Tujuan jangka pendek

pertimbangan tersebut adalah dalam rangka menurunkan biaya pembuatan produk. Keputusan

taktis sering kali disebut tindakan bersekala kecil (small-scale actions) untuk tujuan yang

lebih besar.

Tujuan keseluruhan pembuatan keputusan strategis (strategic decision making) adalah

memilih di antara beberapa alternatif strategi, sehingga keunggulan kompetitif perusahaan

dalam jangka panjang akan dapat dicapai. Pembuatan keputusan taktis seharusnya

mendukung tujuan keseluruhan tersebut, meskipun tujuan langsungnya adalah bersifat jangka

pendek (misalnya menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba) atau berskala

kecil (memproduksi sendiri daripada membeli komponen). Untuk menunjukkan contoh

tentang perusahaan yang membuat keputusan taktis yang sesuai dengan tujuan strategisnya,

misalkan suatu hotel sedang mengalami kesulitan karena harus menanggung beban biaya

yang tinggi.

A. Model Pembuatan Keputusan Taktis

Enam langkah yang menggambarkan tentang proses pembuatan keputusan yang

direkomendasi, yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah;

2. Mengidentifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang tepat atas masalah tersebut;

mengeliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak;

3. Mengidentifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang

layak, relevan, serta mengeliminasi yang tidak relevan dari pertimbangan;

4. Menjumlahkan biaya dan manfaat yang relevan dari masing-masing alternatif;

5. Menilai faktor-faktor kualitatif; dan

6. Memilih alternatif yang memberi manfaat terbesar.

Page 25: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Keenam langkah tersebut menjelaskan mengenai model pembuatan keputusan yang

sederhana.

PERAGA 10.1

Model Pembuatan Keputusan Taktis

Langkah 1 Mengidentifikasi masalah. Kekurangan kapasitas gudang dan

produksi

Langkah 2 Mengidentifikasi alternatif. 1. Membangun fasilitas baru.

2. Menyewa fasilitas lebih besar.

3. Menyewa fasilitas tambahan.

4. Menyewa gudang.

5. Membeli komponen dan

mengosongkan gudang.

Langkah 3 Mengidentifikasi biaya dan

manfaat yang berhubungan

dengan setiap alternatif.

Alternatif 4:

Biaya produksi variabel= Rp345.000.000

Sewa gudang = Rp135.000.000

Alternatif 5:

Harga beli komponen = Rp460.000.000

Langkah 4 Membandingkan biaya dan

manfaat relevan untuk setiap

alternatif.

Alternatif 4 = Rp480.000.000

Alternatif 5 = Rp460.000.000

Biaya diferensial = Rp 20.000.000

Langkah 5 Menilai faktor-faktor kualitatif. 1. Kualitas pemasok eksternal.

2. Reliabilitas pemasok eksternal.

3. Stabilitas harga.

4. Hubungan ketenagakerjaan dan citra

perusahaan.

Langkah 6 Membuat keputusan. Melanjutkan untuk memproduksi

komponen secara internal dan menyewa

gudang

Langkah I: Mengidentifikasi Masalah. Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan

merumuskan masalah yang spesifik. Sebagai contoh, semua anggota tim manajemen

mengakui adanya kebutuhan ruang tambahan untuk pergudangan, perkantoran, dan produksi.

Langkah 2: Mengidentifikasi Alternatif. Langkah kedua adalah membuat daftar dan

mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi yang tepat. Solusi sebagai berikut:

Page 26: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

1. Membangun fasilitas sendiri dengan kapasitas yang cukup untuk mengatasi kebutuhan

saat ini dan yang dapat diperkirakan.

2. Menyewa fasilitas yang lebih besar dan menyewakan fasilitas yang ada saat ini.

3. Menyewa fasilitas tambahan yang mirip dengan fasilitas yang ada saat ini.

4. Menyewa tambahan ruang yang akan dimanfaatkan sebagai gudang, sehingga dapat

menyediakan ruang untuk perluasan produksi.

5. Membeli komponen dari pihak eksternal serta memanfaatkan ruang yang tersedia (yang

sebelumnya digunakan untuk memproduksi komponen tersebut).

Langkah 3: Mengidentifikasi Biaya dan Manfaat yang Berkaitan dengan Setiap Alternatif.

Pada langkah ketiga dilakukan identifikasi terhadap biaya dan manfaat yang berkaitan dengan

setiap alternatif yang layak.

Bahan baku Rp 130.000.000

Tenaga kerja langsung 150.000.000

Overhead variabel 65.000.000

Biaya produksi variabel total Rp 345.000.000

Langkah 4: Membandingkan Biaya dan Manfaat yang Relevan untuk Setiap Alternatif yang

Layak. Biaya diferensial adalah sebesar Rp20.000.000 (Rp480.000.000 - Rp460.000.000)

untuk keunggulan alternatif 5.

Langkah 5: Menilai Faktor-Faktor Kualitatit Pertimbangan terhadap aspek kuantitatif (biaya

dan manfaat) yang berhubungan dengan berbagai alternatif tidak cukup untuk digunakan

sebagai dasar dalam pembuatan keputusan. Faktor-faktor kualitatif dapat secara signifikan

memengaruhi keputusan manajer.

Langkah 6: Membuat Keputusan. Segera setelah semua biaya dan manfaat yang relevan

untuk setiap alternatif selesai dinilai dan faktor-faktor kualitatif dipertimbangkan, maka dapat

segera dibuat keputusan.

B. Definisi Biaya Relevan

Biaya relevan (relevant cost) merupakan biaya masa depan (future cost) yang berbeda di

antara berbagai alternatif (differ across alternatives). Semua keputusan berhubungan dengan

masa depan. Oleh karena itu, hanya biaya masa depan yang relevan dengan pembuatan

Page 27: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

keputusan. Untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak hanya harus merupakan biaya masa

depan, tetapi juga harus berbeda di antara berbagai alternatif. Apabila biaya masa depan

jumlahnya sama untuk berbagai alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki dampak

terhadap pembuatan keputusan.

Ilustrasi Biaya Relevan: contoh alternatif pembuatan keputusan untuk membuat-atau-

membeli (make-or-buy alternatWes) yang terjadi pada PT Sejahtera. Diasumsikan bahwa

biaya tenaga kerja langsung yang digunakan untuk memproduksi suatu komponen adalah

Rp150.000.000 per tahun (berdasarkan volume normal). biaya tenaga kerja langsung adalah

berbeda di antara kedua alternatif (Rp 150.000.000 untuk alternatif memproduksi dan Rp0

untuk alternatif membeli) Biaya tenaga kerja langsung terkini untuk aktivitas normal adalah

sebesar Rp150.000.000. Biaya masa lalu ini digunakan sebagai dasar untuk membuat estimasi

biaya tahun berikutnya.

Ilustrasi Biaya Masa Lalu yang Tidak Relevan. PT Sejahtera menggunakan mesin untuk

memproduksi suatu komponen. Mesin tersebut dibeli 5 tahun yang lalu dan telah didepresiasi

dengan tarif sebesar Rp125.000.000 per tahun. contoh ini, diasumsikan bahwa nilai sisa

mesin adalah nol. Karena Biaya tersebut akan selalu sama pada setiap alternatif dan oleh

karena itu selalu tidak relevan. Dalam pemilihan di antara dua alternatif, biaya perolehan

mesin yang digunakan untuk memproduksi komponen serta depresiasi yang terkait bukan

merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan.

Ilustrasi Biaya Masa Depan yang Tidak Relevan. Biaya sewa seluruh pabrik adalah

sebesar Rp340.000.000, alokasi sebesar Rp12.000.000 dari biaya tersebut. Pembayaran sewa

merupakan biaya masa depan karena sewa harus dibayar setiap tahun selama lima tahun ke

depan Contoh ini menggambarkan tentang pentingnya mengidentifikasi alokasi biaya tetap

bersama. Alokasi biaya tetap bersama dapat secara tepat diklasifikasi sebagai tidak relevan

apabila setiap pilihan tidak memengaruhi besarnya biaya. Satu-satunya yang diperlukan

hanya realokasi biaya tetap bersama tersebut kepada objek biaya atau segmen biaya yang

lebih sedikit. Selanjutnya perlu dicermati tiga contoh biaya produksi komponen untuk

mengetahui hal-hal yang relevan dalam membuat keputusan mempertahankan-atau-

menghentikan (keep-or-drop decision) aktivitas produksi ang terjadi apabila produksi

dilanjutkan, tetapi tidak akan terjadi apabila produksi dihentikan.

Apabila manfaat masa depan berbeda di antara berbagai alternatif, maka manfaat tersebut

merupakan manfaat yang relevan dan harus disertakan dalam analisis.

Page 28: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

C. Etika dalam Pembuatan Keputusan Taktis

Dalam pembuatan keputusan taktis, hal yang berhubungan dengan masalah etika dan

kemungkinan adanya pengorbanan tujuan jangka panjang untuk kepentingan manfaat jangka

pendek perlu mendapat perhatian ketika keputusan akan diimplementasikan. Biaya relevan

berguna dalam pembuatan keputusan taktis-keputusan yang memiliki pertimbangan segera

atau tujuan terbatas. Visi, misi, dan tujuan perusahaan harus selalu dikomunikasikan secara

konsisten kepada seluruh anggota organisasi perusahaan. Pelanggan akan melihat

inkonsistensi tersebut sebagai suatu bentuk pelanggaran etika. Dengan demikian, beberapa

masalah etika dapat dihindari secara sederhana dengan menggunakan akal sehat dan tidak

hanya memfokuskan semata-mata pada pertimbangan jangka pendek dan mengorbankan

pertimbangan jangka panjang.

2. RELEVANSI, PERILAKU BIAYA, DAN MODEL PENGGUNAAN SUMBER

DAYA AKTIVITAS

Bahwa perubahan dalam penawaran dan permintaan sumber daya aktivitas harus

dipertimbangkan ketika menilai suatu relevansi. Apabila perubahan permintaan dan

penawaran sumber daya di antara alternatif mengakibatkan terjadinya perubahan pengeluaran

atau belanja sumber daya, maka perubahan belanja sumber daya merupakan biaya relevan

yang harus dipertimbangkan dalam menilai keunggulan relatif di antara kedua alternatif.

Model penggunaan sumber daya aktivitas memiliki tiga kategori sumber daya: (1) sumber

daya diperoleh karena digunakan dan diperlukan, (2) sumber daya diperoleh di muka sebelum

digunakan (untuk satu periode atau jangka pendek), dan (3) sumber daya diperoleh di muka

(untuk beberapa periode). Setiap kategori tersebut berguna untuk mengidentifikasi biaya

relevan dan oleh karena itu memudahkan analisis biaya relevan.

A. Sumber Daya Diperoleh karena Digunakan dan Diperlukan

Beberapa sumber daya dapat dengan mudah dibeli dalam jumlah seperlunya dan pada saat

digunakan. Sebagai contoh, listrik yang digunakan untuk pemanas yang merebus buah dalam

produksi selai merupakan sumber daya yang diperoleh karena digunakan dan dibutuhkan.

Jenis pengeluaran atau belanja sumber daya ini biasanya disebut sebagai biaya variabel.

Kuncinya adalah bahwa jumlah sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan sama dengan

jumlah sumber daya yang ditawarkan. Model penggunaan sumber daya aktivitas memiliki

tiga kategori sumber daya: (1) sumber daya diperoleh karena digunakan dan diperlukan, (2)

Page 29: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

sumber daya diperoleh di muka sebelum digunakan (untuk satu periode atau jangka pendek),

dan (3) sumber daya diperoleh di muka (untuk beberapa periode)

B. Sumber Daya Diperoleh di Muka-Satu Periode

Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan melalui kontrak biasanya diperoleh

dalam jumlah kasar. Kategori ini sering kali menggambarkan pengeluaran atau belanja

sumber daya yang berkaitan dengan penggajian organisasi dan tenaga kerja kontrak.

Pengertian implisitnya adalah bahwa organisasi akan mempertahankan tingkat tenaga kerja

meskipun mungkin terdapat penurunan sementara atas kuantitas dari aktivitas yang

digunakan. Hal ini berarti bahwa suatu aktivitas memiliki kapasitas tidak terpakai. Perubahan

pengeluaran atau belanja sumber daya dapat terjadi dalam dua cara: (1) permintaan sumber

daya melebihi penawaran (meningkatkan belanja sumber daya), dan (2) permintaan sumber

daya turun secara permanen dan penawaran melebihi permintaan sehingga kapasitas aktivitas

berkurang (penurunan belanja sumber daya).

C. Sumber Daya Diperoleh di Muka-Multiperiode

Sumber daya sering kali diperoleh di muka untuk kebutuhan produksi selama beberapa

periode sebelum tingkat kebutuhan sumber daya diketahui. Contohnya, perusahaan menyewa

atau membeli gedung. Pembelian kapasitas aktivitas multi periode sering kali dilakukan

melalui pembayaran kas di muka. Dalam kasus ini, beban tahunan mungkin diakui, tetapi

tidak ada belanja sumber daya tambahan yang diperlukan. Belanja sumber daya di muka

merupakan biaya terbenam, dengan demikian tidak akan pemah menjadi biaya relevan.

Belanja sumber daya periodik, seperti menyewa, pada dasarnya tidak tergantung pada

penggunaan sumber daya. Bahkan apabila pengurangan permanen atas penggunaan aktivitas

terjadi, akan sulit untuk mengurangi belanja sumber daya karna adanya berbagai komitmen

kontraktual formal

Page 30: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

PERAGA 10.2

Model pengunaan Sumber daya Aktivitas an penilaiaan Relavansi

Kategori Sumber Daya Hubungan permintaan dan

penawaran relavansi

Diperoleh karena

digunakan dan

diperlukan

Penawaran= permintaan

1. Permintaan berubah

2. Permintaan konstan

1. Relavan

2. Tidak relevan

Diperoleh dimuka (satu

periodem atau jangka

pendek)

Penawaran - permintaan = kapiasitas

tidak terpakai

1. Peningkatan permintaan < kapasitas

tidak terpakai

2. Peningkatan permintaan >

kapasitass tidak terpakai

3. Penurunan permintaan (permanen)

a. Penurunan kapasitas aktivitas

b. Tidak ada perubahan kapasitas

aktivitas

1. Tidak relevan

2. Relevan

a. Relevan

b. Tidak relevan

Diperoleh dimuka

(multiperiode)

Penawaran - permintaan = kapasitas

tidak terpakai

1. Peningkatan permintaan < kapasitas

tidak terpakai

2. Penurunan permintaan (pemanen)

3. Peningkatan permintaan > kapasitas

tidak terpakai

1. Tidak relevan

2. Relevan

3. Keputusan

modal

3. APLIKASI BIAYA RELEVAN

Penentuan biaya relevan sangat bermanfaat dalam memecahkan berbagai jenis permasalahan.

Secara tradisional, penerapan biaya relevan meliputi keputusan untuk membuat atau membeli

suatu komponen.

Keputusan Membuat atau Membeli

Manajer seringkali diharapkan dengan keputusan apakah harus membuat atau membeli

komponen-kmponen yang digunakan dalam suatu proses produksi. Manajemen seharusnya

secara periodik perlu mengevaluasi keputusan masa lalu yang berkaitan dengan aktivitas

produksi. Evaluasi secara periodik bukan merupakan satu-satunya sumber dalam pembuatan

keputusan membuat atau membeli (make or-buy decision).

Page 31: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Permasalahan dan alternatif yang layak dipertimbangkan perlu diidentifikasi. Apabila

kisaran waktu untuk pembuatan keputusan hanya satu periode, maka tidak perlu

memperhatikan elemen biaya yang terjadi berulang secara periodik. Penentuan biaya relevan

sangat berguna untuk membuat analisis jangka pendek. Secara sederhana perusahaan hanya

perlu mengidentifikasi biaya- biaya yang relevan saja, kemudian menjumlahkan dan pada

akhrinya menetapkan pilihan (dengan asumsi tidak ada maslah kualitatif) proses

mengindentifikasi biaya.

Keputusan Mempertahankan atau Menghentikan

Seorang manajer seringkali harus membuat keputusan apakah suatu segmen, seperti

produk, harus dipertahanakan atau dihentikan. Laporan segmen yang disusun atas dasar

variabel costing menyediakan informasi yang berharga untuk membuat keputusan

mempertahankan atau mengentikan

Peningkatan profitabilitas lini produk melalui pengematan biaya juga tidak layak dilakukan.

Mempertahnkan atau Menghentikan dengan Berbagai Dampak Komplementer

Mempertahankan Atau Menghentikan Dengan Penggunaan Alternatif Fasilitas

Para manajer sering kali tidak memiliki seluruh informasi yang diperlukan untik

membuat keputusan terbaik. Manajer mendapat manfaat dari pengumpulan seluruh informasi

yang tersedia sebelum membuat keputusan akhir. Manajer dapat mengambil manfaat dari

input- input yang diberikan orang lain yang memahami masalah tersebut. Dengan melukan

hal ini sejumlah informasi dan solusi yang layak dapat dikembangkan. Hasilnya adalah

pembuatan keputusan yang lebih baik.

Keputusan pesanan- khusus

Dibeberapa negara yang telah memiliki undang-undang tetang diskriminasi harga

mensyaratkan bahwa perusahaan harus menjual produk yang identik dengan harga sama

kepada pelanggan yang berbeda dipasar yang sama. Keputusan pesanan memfokuskan pada

pertanyaan apakah pesanan harga khusunya ketika perusahaan harus diterima atau ditolak.

Pesanan seperti ini seringkali menarik, khususnya ketika perusahaan beroprasi dibawah

kapasitass produksi maksimum.

Page 32: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Keptusan untuk Menjual atau Memproses Lebih Lanjut

Produk bersama memiliki proses produksi dan biaya produksi yang sama sampai titik pisah

tersebut, proses produksi dan biaya produksi sudah mulai dapat dibedakan. Produk bersama

seringkali dijual pada titik pisah. Namun kadang kala akan lebih menguntungkan bagi

perusahaan untuk memproses lebih lanjut suatu produk bersama setelah titik pisah.

4. KEPUTUSAN BAURAN PRODUK

Banyak perusahaan memiliki keleluasaan dalam memilih bauran produk mereka karena

keputusan bauran produk dapat berdampak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

setiap alternatif bauran produk menghasilkan bauran tingkat laba yang berbeda. Seorang

manajer harus memilih alternatif yang akan memaksimalkan laba total.

Sumber Daya Dengan Satu Batasan

Sumber Daya dengan Banyak Batasan

Sumber Daya dengan satu batasan adalah tidak realistis. Semua organisasi akan

mengahadapi berbagai batasan. Misalnya: keterbatasan bahan baku, keterbatasan input

tenaga kerja, keterbatasan permintaan setiap produk, dan seterusnya. Solusi terhadap

maslaah produk dengan banyak batasan jauh lebih rumit dan memerlukan penggunaan

teknik matematika khusus yang dikenal sebagai pemograman linier (linier

programming)

Pemrograman linier adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari solusi optimal

diantara berbagai solusi yang layak dipertimbangkan. Teori pemorgaman linier

memungkinkan diabaikan berbagai solusi. Pada kenyataan, meskipun terdapat sejumlah

solusi. Pada kenyataannya meskipun terdapat sejumlah solusi yang akan dieliminasi, akan

tetapi pada akhirnya akan dihasilkan solusi tertentu paling tepat.

5. PENETAPAN HARGA

Salah satu keputusan paling sulit yang dihadapi oleh perusahaan adalah menegenai penetapan

harga. Bagian ini Bagian ini akan menjelaskan dampak biaya terhadap harga dan peran

akuntan dalam pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk penetapan harga.

Page 33: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

penjualanpokokah

operasiLabaistrasiadbiayadanpenjualanbiaya

arg

min

bakubahanbiaya

operasilabaistrasiaddan

penjualanbiayaoverheadBiayalangsungjatenagabiaya

min

ker

Penetapan Harga Berbasis Biaya

Permintaan adalah salah satu sisi dari persamaan penetapan harga, sedangkan penawaran

adalah sisi lainnya. Oleh karena pendapatan harus dapat menutup biaya perusahaan untuk

menghasilkan laba, maka banyak perusahaan menetapkan biaya terlebih dulu dalam

rangka menetapkan harga. Perusahaan menghitung biaya produl dan kemudian

menambah dengan laba yang diinginkan. Pendekatan ini tdak berbelit-belit dan biasanya

terdapat beberapa basis biaya atau dasar biaya (cost base) dan markup. Markup adalah

presentase yang ditambahkan pada basis biaya. Markup tersebut termasuk diantaranya

adalah laba yang diinginkan dan disetiap biaya yang tidak termasuk dalam basis biaya.

Markup harga pokok penjualan=

Markup bahan =

Contoh: PT Revina Raya yang dimiliki dan dikelola oleh elvira merakit dan menyiapkan

komputer sesuai spesifikasi yang diminta oleh pelanggan. Biaya komponen dan bahan

baku langsung lainnya dengan mudah dapat ditelusuri. Biaya tenaga kerja langsung juga

mudah ditelusuri kesetiap pekerjaan secara rata-rata, perakit menerima Rp 12.000 per jam

dan perusahaan membayar tunjangan sekitar 25 persen dari upah tersebut. Pada tahun

lalu, PT Revina Raya mengerjakan 650 pekerjaan yang rata-rata memerlukan 5 jam per

pekerjaan. Biaya overhed yang terjadi atas utilitas, peralatan kecil, penataan ruangan, dan

lain lain-lain mencapai jumlah Rp. 80.000.000. Laporan laba rugi PT Revina Raya untuk

tahun lalu adalah sebagai berikut.

Pendapatan Rp.856.500.000

Harga pokok penjualan:

Bahan langsung Rp.585.000.000

Tenaga kerja langsung 48.750.000

Overhead 80.000.000 Rp.713.000.000

Laba kotor

Rp.142.750.000

Biaya administrasi dan penjualan 25.000.000

Laba operasi Rp.117.750.000

Page 34: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

penjualanpokokah

operasiLabaistrasiadbiayadanpenjualanbiaya

arg

min

Markup harga pokok penjualan=

=00.750.713.

000.750.117000.000.25

Rp

RpRp

= 0,20

Markup berdasarkan harga pokok penjualan adalah sebesar 20 persen.

Perhitungan Biaya Target dan Penetapan Harga

Perhitungan biaya target (target costing) adalah suatu metode penentuan biaya produk

atau jasa berdasarkan harga (harga target) yang pelanggan bersedia membayarnya. Pada

umumnya perusahaan menetapkan suatu harga produk baru sebagai penjumlahan dari

biaya dan laba yang diinginkan. Logikanya adalah bahwa perusahaan harus menghasilkan

pendapatan yang cukup untuk dapat menutup semua biaya dan menghasilkan laba.

Menurut Peter Drucker, “Hal tersebut adalah benar, tetapi tidak relevan. Pelanggan tidak

melihat hal tersebut sebagai pekerjaan mereka untuk menjamin pabrikan mendapat laba.

Satu-satunya cara yang baik untuk menetapkan harga adalah dengan mengetahui berapa

yang ingin dibayar oleh pasar.

Contoh PT Ravina Raya di atas. Elvira menemukan bahwa perusahaan asuransi tidak

akan mempertimbangkan setiap penawaran di atas Rp100.000.000. Sementara itu,

penawaran berbasis biaya adalah sebesar Rp137.280.000. Bahan baku sebesar

Rp100.000.000 dan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp9.000.000. Apabila Elvira

mengurangi kapasitas hard-disk menjadi 1,5 GB dan menggunakan drive yang lebih

lambat, maka ia dapat menghemat biaya sebesar Rp25.000.000. Dengan menggunakan

monitor yang sedikit lebih mahal (kenaikan sebesar Rp20.000) yang tidak membutuhkan

pemasangan screen-saver software akan dapat menghemat sebesar Rp30.000 per software

komputer dan 15 menit jam tenaga kerja langsung (Rp15.000 per jam) untuk memasang

software tersebut. Penurunan bersihnya adalah sebesar Rp13.750 [(Rp30.000 + Rp3.750)

- Rp20.0001 untuk setiap 100 unit komputer. Sejauh ini, Elvira telah melakukan

perhitungan biaya sebagai berikut.

Bahan baku (Rp100.000.000 - Rp25.000.000) Rp.75.000.000 Tenaga

kerja langsung (100 x 5,75 jam x Rp15.000) 8.625.000 Total biaya

utama Rp.83.625.000

Page 35: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Kemungkinan pembebanan overhead untuk pekerjaan ini akan mencapai Rp4.313.000

(50 persen dari biaya tenaga kerja langsung). Dengan demikian, biaya untuk pekerjaan ini

akan menjadi Rp87.938.000 (Rp4.313.000 + Rp83.625.000). Hal ini belum semua biaya

tercakup dan masih terdapat biaya administrasi dan laba yang diinginkan. Apabila

diberlakukan markup standar sebesar 20 persen, maka penawaran tersebut akan menjadi

Rp105.526.000.

Aspek Hukum Penetapan Harga

Prinsip dasar yang melandasi sebagian besar peraturan tentang penetapan harga adalah

bahwa persaingan merupakan hal yang baik dan harus selalu didorong. Penetapan Harga

Predator. Praktik pengaturan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya dengan

tujuan untuk merugikan pesaing dan mengeliminasi persaingan disebut penetapan harga

predator (predatory pricing). Penting untuk diperhatikan bahwa penetapan harga di

bawah biaya tidak selalu merupakan harga predator. Perusahaan sering kali menetapkan

harga suatu barang di bawah biaya-misalnya harga khusus di toko-toko grosir. Harga

predator dalam pasar internasional disebut dumping dan ini terjadi ketika perusahaan

menjual produknya di negara lain dengan harga di bawah biaya.

Hal yang terpenting, Undang-Undang Robinson-Patman memungkinkan diskriminasi

harga pada kondisi-kondisi tertentu, yaitu: (1) apabila kondisi persaingan memang

menuntut demikian, dan (2) apabila biaya memungkinkan harga yang lebih rendah.

Jelaslah bahwa kondisi kedua ini penting bagi para akuntan, karena harga lebih rendah

yang ditawarkan kepada pelanggan harus dijustifikasi melalui penghematan biaya yang

dapat diidentifikasi. Selain itu, besarnya diskon yang diberikan paling sedikit harus sama

dengan jumlah biaya yang dihemat. Oleh karena biaya pengiriman kepada pelanggan

yang jaraknya dekat jauh lebih sedikit dibandingkan dengan biaya pengiriman kepada

pelanggan yang jauh, maka pelanggan yang dekat membayar biaya kirim istimewa

(phantom freight). Alokasi biaya mengakibatkan perhitungan biaya menjadi sulit.

Menjustifikasikan diskon kuantitas.

Dalam perhitungan biaya diferensial, perusahaan harus dapat membuat lclasifikasi

pelanggan berdasarkan biaya rata-rata penjualan kepada pelanggan dan kemudian

mengenakan seluruh pelanggan dalam setiap kelompok dengan suatu harga yang dapat

dijustifikasi dengan biaya.

Page 36: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Keadilan dan Penetapan Harga

Standar masyarakat mengenai keadilan memiliki dampak penting terhadap harga. Sebagai

contoh, apakah toko-toko mainan harus menaikkan harga kereta luncur sehari setelah

hujan salju yang lebat? Mereka dapat melakukannya, tetapi pada umumnya mereka tidak

melakukannya. Para pelanggan percaya bahwa kenaikan harga pada saat seperti itu adalah

tidak adil. Apakah keengganan toko-toko tersebut untuk menaikkan harga dalam situasi

seperti ini karena rasa keadilan atau karena pertimbangan kepentingan jangka panjang,

akibatnya adalah sama. Eksploitasi harga (price gouging) terjadi ketika perusahaan

dengan kekuatan pasar menghargai produknya sangat tinggi.

Mudah untuk melihat bahwa biaya sebagai justifikasi harga menjadi dasar bagi

masyarakat untuk menilai mengenai standar keadilan. Etika dibangun di atas rasa

keadilan. Jadi, perilaku yang tidak etis dalam penetapan harga adalah berkaitan dengan

usaha untuk mendapatkan keuntungan secara tidak adil dari pelanggan. Kenaikan harga

yang berkaitan dengan biaya merupakan alasan terbaik terhadap perlawanan yang akan

dilakukan oleh para pelanggan.

Daftar Istilah

1. Diskriminasi harga (price discrimination) adalah pengenaan harga yang berbeda-beda

kepada beberapa pelanggan atas produk-produk yang pada dasarnya sama.

2. Dumping adalah praktik pengaturan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya

dengan tujuan untuk merugikan pesaing dan mengeliminasi persaingan. Dumping

memiliki pengertian yang sama dengan predatory pricing, tetapi khusus terjadi di pasar

internasional.

3. Eksploitasi harga (price gouging) adalah penetapan harga produk yang sangat tinggi

karena perusahaan memiliki kekuatan pasar.

4. Batasan (constraints) adalah kondisi perusahaan ketika menghadapi keterbatasan sumber

daya dan permintaan dalam suatu pemilihan bauran yang optimal.

5. Batasan nonnegativitas (nonnegativity constraints) adalah kondisi perusahaan ketika

menghadapi keterbatasan sumber daya dan permintaan dalam suatu pemilihan bauran

yang optimal dan secara sederhana mencerminkan bahwa produk dalam jumlah negatif

tidak mungkin diproduksi.

6. Keputusan bauran produk (product mix decision) adalah keputusan yang berhubungan

dengan pemilihan bauran produk dalam suatu suatu proses produksi bersama (joint

production process) atau proses bersama (joint process) yang dapat berdampak

signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

7. Keputusan membuat-atau-membeli (make-or-buy decisions) adalah pembuatan

keputusan yang berhubungan dengan pemilihan di antara alternatif untuk membuat atau

membeli komponen-komponen yang digunakan dalam suatu proses produksi.

8. Keputusan mempertahankan-atau-menghentikan (keep-or-drop decisions) adalah

pembuatan keputusan yang berhubungan dengan pemilihan di antara alternatif untuk

Page 37: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

mempertahankan atau menghentikan suatu segmen, seperti lini produk.

9. Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut (sell or process further decision) adalah

pembuatan keputusan yang berhubungan dengan pemilihan di antara alternatif untuk

menjual atau memproses lebih lanjut produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi

bersama (joint production process) atau proses bersama (joint process).

10. Keputusan pesanan khusus (special-order decisions) adalah pembuatan keputusan yang

berhubungan dengan pemilihan di antara alternatif untuk menerima atau menolak suatu

pesanan dari pelanggan dengan suatu harga khusus (di bawah harga normal).

11. Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah biaya yang terjadi sebagai akibat atas

hilangnya peluang pasar.

12. Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan (future cost) yang berbeda di

antara berbagai alternatif (differ across alternatives).

13. Biaya target (target costing) adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa

berdasarkan harga (harga target) yang pelanggan bersedia untuk membayarnya.

14. Markup adalah persentase yang ditambahkan pada basis biaya pada proses penetapan

harga (pricing).

15. Pembuatan keputusan taktis (tactical decision making) adalah pembuatan keputusan

yang didasarkan atas pemilihan di antara beberapa alternatif dengan pertimbangan waktu

yang segera dan tinjauan yang terbatas.

16. Pembuatan keputusan strategis (strategic decision making) adalah pembuatan keputusan

untuk memilih di antara beberapa alternatif strategi, sehingga keunggulan kompetitif

perusahaan dalam jangka panjang akan dapat dicapai.

17. Pemrograman linear (linear programming) adalah suatu metode pendekatan algoritma

yang digunakan untuk mencari solusi optimal di antara berbagai solusi yang layak

dipertimbangkan.

18. Penentuan biaya berdasarkan harga (price-driven costing) adalah metode penentuan

biaya produk atau jasa berdasarkan harga (price-driven). Dengan kata lain, price-driven

costing memiliki pengertian yang sama dengan target costing.

19. Penetapan harga predator (predatory pricing) adalah praktik pengaturan harga yang lebih

rendah dibandingkan dengan biaya dengan tujuan untuk merugikan pesaing dan

mengeliminasi persaingan.

20. Phantom freight adalah biaya kirim istimewa yang terjadi karena produk dikirim kepada

pelanggan yang jaraknya sangat dekat.

21. Produk bersama (joint product) adalah beberapa jenis produk yang dihasilkan dalam

suatu proses produksi bersama (joint production process) atau proses bersama (joint

process).

22. Seperangkat batasan (constraint set) adalah semua keterbatasan yang dihadapi

perusahaan dalam usahanya untuk memilih bauran yang optimal.

23. Seperangkat solusi yang layak (feasible set of solutions) adalah kumpulan semua solusi

yang layak yang dimiliki perusahaan ketika perusahaan memilih bauran yang optimal.

24. Solusi layak (feasible solution) adalah solusi yang dapat mengatasi keterbatasan yang

terdapat dalam model pemrograman linear.

25. Solusi optimal (optimal solution) adalah pilihan solusi terbaik di antara berbagai

kemungkinan solusi yang tersedia bagi perusahaan karena dapat memaksimalkan

perolehan margin kontribusi total.

26. Tindakan berskala kecil (small-scale actions) adalah istilah lain untuk pembuatan

keputusan taktis yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

27. Titik pisah (split-off point) adalah tahapan dalam suatu proses proses produksi bersama

(joint production process) atau proses bersama (joint process) pada saat beberapa produk

dapat diidentifikasi secara jelas.

Page 38: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

CAPITAL INVESTMENT DECISIONS

(PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENANAMAN MODAL)

A. PENDAHULUAN

Jenis pengambilan keputusan yang penting bagi manajemen, di samping penentuan

harga jual, adalah pengambilan keputusan dalam penanaman modal (investment decision).

Permasalahan yang dijumpai manajemen dalam pengambilan keputusan penanaman modal

adalah menentukan usulan investasi dana atau penanaman modal yang dapat menghasilkan

laba bagi perusahaan pada masa yang akan datang. Masalah penanaman modal erat kaitannya

dengan masalah penyusutan anggaran modal (capital budgeting) karena anggaran modal

disusun berdasarkan pada proyek-proyek penanaman modal yang diputuskan oleh

manajemen untuk dilaksanakan.

Pengambilan keputusan penanaman modal penting bagi manajemen, karena

penanaman modal berkaitan dengan (1) keterikatan sumber dana perusahaan dalam jumlah

relatif besar, (2) jangka waktu investasi relatif lama, (3) masa yang akan datang yang penuh

ketidakpastian. Oleh karena itu, diperlukan kecermatan manajemen dalam mengambil

keputusan penanaman modal.

B. JENIS PENANAMAN MODAL

Ditinjau dari tujuannya, penanaman modal dapat digolongkan menjadi:

1. Penanaman modal yang tidak menghasilkan laba.

2. Penanaman modal yang menghasilkan laba.

Penanaman modal yang tidak menghasilkan laba pada umumnya dilakukan oleh

perusahaan, karena peraturan pemerintah yang menghendaki demikian atau karena

persyaratan kontrak yang telah disepakati. Penanaman modal tersebut harus dilakukan oleh

perusahaan meskipun tidak menghasilkan laba bagi perusahaan. Misalnya karena peraturan

pemerintah, perusahaan harus membuat sarana pengolahan air limbah agar tidak

mengakibatkan pencemaran lingkungan. Contoh lain untuk penanaman modal yang tidak

menghasilkan laba, adalah adanya persyaratan kontrak agar perusahaan „real estate’

menyediakan fasilitas: jalan, tempat ibadah, taman dan yang lain di lokasi perumahan. Jenis

penanaman modal yang demikian tidak perlu dibuat evaluasi mengenai perlu tidaknya

investasi tersebut.

Page 39: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Penanaman modal yang menghasilkan laba dapat dikelompokkan menjadi dua macam,

yaitu (1) labanya sulit diukur, dan (2) labanya dapat diukur. Contoh jenis penanaman modal

yang menghasilkan laba tetapi labanya sulit diukur antara lain: penanaman modal untuk riset

dan pengembangan perusahaan, biaya pendidikan dan latihan karyawan, biaya promosi

produk perusahaan. Sedangkan contoh penanaman modal yang labanya dapat diukur

meliputi: penggantian atau pemilihan peralatan, membeli atau menyewa aktiva yang akan

digunakan dalam usaha, dan penanaman modal dalam ekspansi (perluasan usaha).

Pembahasan di dalam bab ini akan dititikberatkan pada jenis penanaman modal yang

menghasilkan laba, khususnya yang labanya dapat diukur. Masalah pokok dalam

pengambilan keputusan penanaman modal berkaitan dengan penentuan suatu usulan investasi

atau beberapa alternatif usulan investasi untuk dilaksanakan. Sebelum mengambil keputusan,

manajemen harus melakukan penilaian mengenai layak atau tidaknya investasi yang

bersangkutan.

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen utnuk menilai suatu

investasi, antara lain dari aspek ekonomi yang berkaitan dengan pengeluaran (outlay)modal

dan penerimaan (proceed) sebagai hasil dari modal yang diinvestasikan. Di sampint itu,

karena penanaman modal berkaitan dengan penggunaan uang dalam jangka waktu relatif

lama, manajemen harus pula mempertimbangkan nilai waktu uang (time value of money)

dalam menilai investasi.

C. KONSEP NILAI SEKARANG

Nilai waktu uang, seperti yang telah dikemukakan, merupakan salah satu faktor yang

harus dipertimbangkan dalam penilaian investasi. Perusahaan akan lebih senang menerima

sejumlah uang sekarang daripada menerimanya satu atau beberapa tahun kemudian.

Alasannya, penerimaan sejumlah uang sekarang dapat segera diinvestasikan sehingga

menghasilkan laba, daripada jika diterima satu atau beberapa tahun yang akan datang. Di

samping itu, penerimaan uang sekarang sifatnya lebih pasti daripada dimasa yang akan

datang yang penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, sejumlah uang pada waktu sekarang

nilainya berbeda dengan pada waktu yang akan datang. Perbedaan tersebut disebabkan

adanya nilai waktu dari uang.

Pengeluaran uang pada waktu sekarang sebagai penanaman modal, diharapkan akan

menghasilkan penerimaan uang pada waktu-waktu yang akan datang selama masa investasi,

yang nilainya tentu saja berbeda karena adanya nilai waktu uang. Oleh karena itu, agar

penilaian investasi dapat dilakukan dengan cermat, uang yang diterima selama masa investasi

Page 40: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

tersebut harus dihitung berdasarkan nilai sekarang (present value atau PV). Sehingga dalam

hal ini, uang yang diterima selama masa investasi mempunyai dua macam nilai, yaitu nilai

sekarang dan nilai yang akan datang. Nilai yang akan datang adalah yang yang diterima pada

waktu yang akan datang selama masa investasi, yang dihitung berdasarkan nilai pada waktu

uang tersebut diterima.

D. METODE PENILAIAN INVESTASI

Penilaian investasi berkaitan dengan pengambilan keputusan manajemen mengenai

layak tidaknya suatu usulan investasi untuk dilaksanakan. Metode yang dapat diguankan

manajemen untuk menilai usulan investasi adalah sebagai berikut:

1. Payback

2. Average return on investment

3. Net present value

4. Discounted Payback Period

5. Internal rate of return

6. Modifiend internal rate of return

7. Profitability index

8. Economic value added

E. METODE PAYBACK

Metode ini, sering pula disebut metode payout atau payoff, menghitung jangka waktu

yang diperlukan untuk menutup modal yang diinvestasikan. Jangka waktu tersebut dihitung

dengan cara membagi jumlah modal yang diinvestasikan dengan aliran kas yang diperoleh

dari operasi per tahun (annual cash flow form operations). Aliran kas tersebut berupa

penghematan tunai (cash savings) per tahun atau berupa laba tunai (laba bersih setelah pajak

ditambah depresiasi) per tahun. Perhitungan periode payback dapat dinyatakan dengan rumus

sebagai berikut:

Periode Payback =

Contoh 1.

Perusahaan mempertimbangkan untuk memebeli sebuah mesin A seharga

Rp50.000.0000,00. Dari penggunaan mesin tersebut diperkirakan dapat menghasilkan laba

tunai rata-rata per tahun sebesar Rp12.500.000,00. Berdasarkan data tersebut, perhitungan

periode payback adalah sebagai berikut:

Page 41: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Periode Payback =

= 4tahun

Kriteria untuk meniliai layak dilaksanakan atau tidak pembelian mesin A, ditentukan

dengan cara membandingkan antara periode payback hasil perhitungan tersebut di atas,

dengan periode payback yang dikehendaki manajemen. Misalnya periode payback yang

dikehendaki manajemen adalah 5 tahun, maka rencana pembelian mesin tersebut dapat

dilaksanakan.

Contoh 2.

Suatu usulan investasi senilai Rp100.000.000,00 diperkirakan dapat menghasilkan

laba tunai selama enam tahun berturut-turut sebagai berikut: Rp25.000.000,00;

Rp25.000.000,00; Rp20.000.000; Rp20.000,00; Rp15.000.000,00 dan Rp10.000.000,00.

Berdasarkan data tersebut perhitungan periode payback adalah sebagai berikut:

Tahun Laba Tunai Investasi yang

Ditutup Periode Payback

1

2

3

4

5

6

Rp25.000.000,00

25.000.000,00

20.000.000,00

20.000.000,00

15.000.000,00

10.000.000,00

Rp25.000.000,00

25.000.000,00

20.000.000,00

20.000.000,00

10.000.000,00

(a)

1 tahun

1 tahun

1 tahun

1 tahun

8 bulan (b)

Rp100.000.000,00 4 tahun 8 bulan

(a) Rp100.000.000,00 – (Rp25.000.000,00 + Rp25.000.000,00 + Rp20.000.000,00 +

Rp20.000.000,00)

(b)

x 12 bulan

Jika terdapat dua alternatif usulan investasi maka kriteria penilaiannya adalah usulan

investasi yang diterima adalah menghasilkan periode payback yang paling kecil. Artinya,

meskipun kemungkinan usulan investasi yang ditolak mampu menghasilkan keuntungan yang

lebih besar daripada keuntungan yang dihasilkan oleh usulan investasi yang diterima, namun

investasi yang ditolak tersebut memiliki peirode payback yang lebih lama daripada investasi

yang diterima.

Page 42: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Contoh 3.

Perusahaan akan mengambil keputusan terhadap dua rencana investasi yaitu membeli

mesin A atau mesin B. Data mengenai kedua mesin tersebut adalah sebagai berikut:

Mesin A Mesin B

Harga perolehan

Taksiran umur ekonomis

Laba tunai per tahun

Rp50.000.000,00

10 tahun

Rp12.500.000,00

Rp50.000.000,00

20 tahun

Rp8.000.000,00

Periode payback yang dikehendaki manajemen maksimum 5 tahun.

Perhitungan periode payback:

Mesin A =

= 4 tahun

Mesin B =

= 6 tahun 2 bulan

Menurut kriteria yang ditetapkan, maka usulan membeli mesin A diterima. Sebenarnya jika

dilihat dari jumlah laba tunai yang dihasilkan selama umur ekonomis, mesin B menghasilkan

keuntungan lebih besar daripada mesin A. Akan tetapi perlu dikemukakan di sini bahwa

metode ini tidak dimaksudkan untuk mengukur tingkat keuntungan.

Kelebihan metode Payback

1. Metode ini cukup sederhana dan mudah dimengerti.

2. Untuk menilai suatu usulan investasi yang memerlukan modal dalam jumlah relatif

besar, menurut metode ini dapat segera diketahui jangka waktu modal yang

diinvestasikan dapat ditutup.

Kelemahan Metode Payback

1. Tidak mempertimbangkan nilai waktu luang.

2. Mengabaikan aliran kas yang diperoleh setelah periode payback, sehingga usulan

investasi yang ditolak mungkin saja lebih menguntungkan daripada usulan investasi yang

diterima.

Page 43: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

F. METODE AVERAGE RETURN ON INVESTMENT

Metode ini dinamakan pula dengan metode accounting rate of return, karena

perhitungannya menggunakan laba akuntansi. Metode ini mengukur tingkat kemampuan laba

(profitabilitas), yang diabaikan dalam metode payback. Rate of return on investment dihitung

dengan menggunakan rumus sebagia berikut:

Return on investmen =

Laba bersih setelah pajak dalam hal ini adalah laba menurut akuntansi, yaitu laba tunai

dikurangi depresiasi (Earning after tax atau EAT). Sedangkan modal yang diinvestasikan

dapat berupa penanaman modal mula-mula atau berupa rata-rata modal yang diinvestasikan.

Contoh 4.

Perusahaan memepertimbangkan untuk menerima atua menolak usulan pembelian

mesin. Harga perolehan mesin adalah Rp40.000.000,00 dan ditaksir mempunyai umur

ekonomis selama 5 tahun. Mesin tersebut dianggap tidak mempunyai nilai residu dan

didepresiasi dengan menggunakan metode garis lurus. Dari penggunaan mesin tersebut

ditaksir akan menghasilkan laba tunai rata-rata pertahun sebesar Rp14.000.000,00.

Berdasarkan data tersebut di atas, rate of return on investment dapat dihitung sebagai berikut:

Laba menurut akuntansi = Rp14.000.000,00 – (

)

= Rp6.000.000,00

Return on investment (ROI) =

= 15%

Semakin besar rate of ROI tersebtu semakin baik, karena menujukkan semakin besarnya

jumlah pengembalian modal yang diinvestasikan. Kriteria penilaiannya, adalah suatu usulan

investasi dinilai layak, jika rate of return proyek lebih besar dari rate of return yang

dikehendaki manajemen.

Jika modal yang diinvestasikan dihitung berdasarkan investasi rata-rata, maka

perhitungannya menggunakan cara sebagai berikut:

Investasi rata-rata dihitung dan dari jumlah investasi mula-mula ditamban investasi pada

akhir tahun berakhirnya umur ekonomis dibagi dua.

Berdasarkan Contoh 4 tersebut rata-rata investasi adalah:

= Rp20.000.000,00

Page 44: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Dengan demikian rate of return on investmennya adalah:

= 30%

Kelebihan Metode Average Return on Investment

1. Data yang digunakan dapat diambil dari laporan keuangan perusahaan yang sudah

tersedia.

2. Pendapatan selama masa investasi diperhitungkan.

Kelemahan Metode Average Return on Investment

1. Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang.

2. Tidak dapat diterapkan untuk usulan investasi yang dilakukan secara bertahap.

G. METODE NET PRESENT VALUE (NPV)

Berbeda dengan dua metode terdahulu, metode net present value mempertimbangkan

nilai waktu uang. Seperti telah disebutkan di muka, konsep nilai sekarang merupakan salah

satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam penilaian investasi.

Menurut metode ini, penerimaan kas (cash inflows)pada masa yang akan datang

selama investasi berlangsung, dihitung berdasarkan nilai sekarang. Penilaian atas usulan

investasi berdasarkan metodei ini adalah dengan cara membandingkan nilai sekarang atau

nilai tunai dari penerimaan kas (cash inflows) dengan nilai sekarang dari pengeluaran kas

(cash outflows) selama investasi modal berlangsung. Kriteria penilainnya adalah: suatu

usulan investasi akan diterima, jika nilai sekarang dari cash inflows lebih besar dari nilai

sekarang cash outflows-nya. Denagn demikian, suatu usulan investasi dinilai layak untuk

dilaksanakan, jika nilai sekarang aliran kas bersihnya positif.

Nilai sekarang dari cash inflows maupun cash outflows dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai beriktu:

Nilai sekarang = C x

C = Aliran kas (cash flows) masuk atau aliran kas keluar

i = tingkat harga

n = jangka waktu.

Di samping menggunakan rumus perhitungan tersebut di atas, nilai sekarang dapat

pula dihitung dengan menggunakan tabel nilai sekarang (lihat Lampiran 1.1 dan Lampiran

Page 45: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

1.2). Aliran kas yang akan dihitung berdasarkan nilai sekarang, dikalikan dengan faktor yang

terdapat pada tabel nilai sekarang.

Tabel nilai sekarang dari Rp1,00 (Lampiran 1.2), digunakan untuk mencari faktor

nilai sekarang dari aliran kas yang diterima atau dibayarkan pada satu tahun atau selama

beberapa tahun yang jumlahnya berbeda.

Faktor nilai sekarang dicari berdasarkan tingkat bunga tertentu pada kolom horisontal

dan tahun tertentu pada kolom vertikal tabel nilai sekarang. Faktor nilai sekarang tersebut

selanjutnya dikalikan dengan jumlah kas yang diterima atau dibayarkan pada tahun tertentu

atau selama beberapa tahun.

Page 46: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk
Page 47: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk
Page 48: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Seiring perkembangan teknologi informasi, menghitung faktor nilai sekarang dapat

juga menggunakan kalkulator atau beberapa program komputer, seperti MS Excel 2007 atau

MS Excel 2003. Bab ini akan mengedepankan perhitungan melalui bantuan program

komputer MS Excel 2007 atau MS Excel 2003. Kelebihan menggunakan MS Excel adalah

dapat mencari NPV dengan lebih cepat dan akurat, yaitu tidak perlu lagi menghitung nilai

sekarang terlebih dahulu, namun langsung menuliskan rumus mencari NPV dalam MS Excel

serta terhindar dari pembulatan yang terlalu besar. Rumus untuk mencari NPV pada program

MS Excel adalah sebagai berikut:

Ketik fungsi NPV dengan perintah;

“=NPV (discount_rate, value1, value2, … value_n)”

Keterangan:

discount_rate : tingkat diskonto untuk periode tersebut.

value_n : pembayaran masa depan dan pendapatan investasi (yaitu: arus kas) atau laba tunai

Atau, apabila tetap menghendaki untuk mencari nilai sekarang, maka dapat juag dicari

dengan menggunakan program MS Excel. Rumus untuk fungsi nilai sekarnag dalam program

MS Excel dapat diketik sebagai berikut:

Ketik fungsi NPV dengan perintah;

“=PV(interest_rate, number_payments, payment)”

Keterangan:

interest_rate : suku bunga untuk investasi.

number_payments : berapa kali laba tunai yang akan diperoleh

(misal, tahun, bulan, minggu, dan lain-lain).

payment : jumlah laba tunai yang diperoleh setiap periode.

Contoh 5.

Perusahaan mempertimbangkan untuk menanamkan modalnya untuk membeli mesin

seharga Rp5.000.000,00. Mesin tersebut ditaksir mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun,

tanpa nilai residu dan didepresiasi dengan metode garis lurus. Selama penggunaan mesin

tersebut, diperkirakan perusahaan akan memperoleh laba bersih sebelum pajak, berturut-turut

Page 49: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

sebagai berikut : Rp2.000.000,00; Rp3.000.000; Rp2.500.000,00; Rp1.500.000;

Rp1.000.000,00. Jika pajak penghasilan sebesar 40% dan tingkat bunga 20% per tahun, maka

perhitungan NPV dari rencana investasi tersebut adalah sebagai berikut:

Ketik: = NPV(20%, ,3800000,2500000,1900000,1600000)

Dihasilkan nilai NPV sebesar 7478266,46 atau jika dibulatkan menjadi sebesar Rp7.478.266,

46.

diperoleh dari kolom “Laba Tunai” dari tabel di bawah.

Page 50: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Tahun Laba Bersih

Sebelum Pajak

Laba bersih

Setelah Pajak Laba Tunai

Nilai Sekarang

Kas Masuk

Bersih

1

2

3

4

5

Rp2.000.000,00

3.000.000,00

2.500.000,00

1.500.000,00

1.000.000,00

Rp 800.000,00

1.200.000,00

1.000.000,00

600.000,00

400.000,00

Rp1.200.000,00

2.800.000,00

1.500.000,00

900.000,00

600.000,00

Rp1.000.000,00

1.000.000,00

1.000.000,00

1.000.000,00

1.000.000,00

Rp2.200.000,00

3.800.000,00

2.500.000,00

1.900.000,00

1.600.000,00

1.446.759,26

916.280,86

643.004,12

Jumlah nilai sekarang kas masuk bersih Rp7.478.266,46

____________

1) 40% x Laba bersih sebelum pajak

2) (Rp5.000.000,00 – 0) : 5

3) Nilai tahun ke-1 diperoleh dari fungsi PV: “=PV(20%,1,2200000)”

4) Nilai tahun ke-n diperoleh dari rumus : “=PV(20%,n=1, Laba Tunai)-PV(20%,n-(n-1),Laba Tunai)”

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai sekarang dari kas masuk bersIh berjumlah Rp7.476.266,46. Nilai tersebut sama dengan hasil perhitungan

NPV di atas. Jumlah tersebut lebih besar dari jumlah nilai sekarang dari investasi sebesar RP5.000.000,00. Dengan demikian rencana investasi tersebut dapat

diterima, karen amempunyai nilai sekarang bersih (net present value) sebesar Rp2.478.266,46 (Rp7.476.266,46 – Rp5.000.000.000,00).

Page 51: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Contoh 6.

Jika laba tunai setiap tahun jumlahnya sama, misalnya sebesar Rp2.400.000,00 maka

perhitungan nilai sekarang dari rencana investasi tersebut dalam Contoh 7.5 adalah sebagai berikut:

Nilai sekarang kas masuk bersih

“=PV(20%,5,2400000)” = Rp7.177.469,14

Nilai sekarang dari investasi modal = 5.000.000,00

Nilai sekarang bersih = Rp2.177. 469.14

Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, maka rencana investasi tersebut dapat diterima.

Contoh 7.

Perusahaan merencanakan akan mengganti mesin yang telah dipakai selama 1 tahun dengan

meisn yang baru. Berikut ini adalah data yang berkaitan dengan mesin lama dan mesin baru:

Mesin lama Mesin Baru

Harga perolehan

Taksiran umur ekonomis

Taksiran nilai residu

Biaya operasi tunai per tahun

Metode penyusutan

Rp4.625.000,00

5 tahun .

625.000,00

19.000.000,00

Garis lurus

Rp6.000.000,00

5 tahun .

1.000.000,00

15.000.000,00

Garis lurus

Mesin lama jika dijual sekarang diperkirakan laku Rp2.625.000.,00. Pajak penghasilan per tahun

sebesar 40%, dan rate of return setelah pajak dikehendaki sebesar 20%. Untuk menilai apakah rencana

investasi penggantian mesin lama dengan mesin yang baru tersebut dapat diterima, berikut ini adalah

perhitungan nilai sekarang dari pemilihan alternatif tetap menggunakan mesin lama atau menggantinya

dengan mesin yang baru (Tabel 1).

Berdasarkan hasil perhitungan dalam Tabel 1 tersebut, perusahaan lebih menguntungkan mengganti

mesin lama dengan mesin yang baru daripada tetap menggunakan mesin yang lama. Sebagai tambahan

penjelasan untuk perhitungan dalam Tabel 1 bahwa:

1. Aliran kas masuk maupun kas keluar yang dihitung berdasarkan nilai sekarang tersebut adalah

aliran kas setelah diperhitungkan adanya penghematan atau tambahan pajak penghasilan.

Page 52: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Penghematan atau tambahan pajak penghasilan. Penghematan pajak diperhitungkan untuk aliran

kas keluar, sedangkan tambahan pajak diperhitungkan untuk aliran kas masuk.

2. Perhitungan depresiasi per tahun adalah sebagai berikut:

- Mesin lama =

= Rp800.000,00

- Mesin baru =

= 1.000.000,00

3. Faktor nilai sekarang untuk aliran kas biaya operasi tunai per tahun dan depresiasi per tahun

dengan tingkat bunga 20% selama: 4 tahun untuk mesin lama dan 5 tahun untuk mesin baru.

4. Perhitungan rugi penjualan mesin lama adalah sebagai berikut:

- Hasil penjualan Rp2.625.000,00

- Nilai buku:

Rp4.625.000,00 – (1 x Rp800.000,00) 3.825.000,00

Rugi penjualan Rp1.200.000,00

Faktor nilai sekarang untuk aliran kas nilai residu dengan tingkat bunga 20% pada tahun: ke-4

untuk mesin lama dan ke-5 untuk mesin baru.

Tabel 1

Perhitugnan Nilai Sekarang Rencana Penggantian Mesin

Rumus Menghitung PV Jummlah Nilai Sekarang

Alternatif I:

Tetap menggunakan mesin lama

1. Biaya operasi tunai per tahun:

- Pengeluaran biaya tunai

- Penghematan pajak (40%)

2. Penghematan pajak dari

depresiasi per tahun 40% x

Rp800.000,00

3. Nilai residu:

- Nilai residu akhir tahun ke-4

- Tambahan pajak (40%)

(Rp19.000.000,00)

7.600.000,00

Rp11. 400.000,00

Rp320.000,00

625.000,00

(250.000,00)

Rp 375.000,00

=PV(20%,4,11400000)

=PV(20%,4,32000)

=PV(20%,4,37500)-

PV(20%,(4-1),375000)

(Rp29.511.574,07)

Rp 828.395,06

Rp 180.844.91

Jumlah nilai sekarang tetap menggunakan mesin lama (Rp28.502.334,10)

Alternatif II:

Mengganti dengan mesin baru

1. Pengeluaran untuk investasi

Page 53: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

- Harga perolehan mesin baru

- Harga penjualan mesin lama

- Penghematan pajak dari rugi

penjualan mesin lama

(40%xRp.1.200.000,00)

2. Biaya operasi tunai per tahun:

- Pengeluaran biaya tunai

- Penghematan pajak (40%)

3. Penghematan pajak dari

depresiasi per tahun 40% x

Rp1.000.000,00

4. Nilai residu:

- Nilai residu akhir tahun ke-5

- Tambahan pajak (40%)

(Rp 6.000.000)

2.625.000,00

480.000,00

(Rp 2.895.000,00)

(Rp15.000.000)

6.000.000,00

(Rp 9.000.000,00)

Rp 400.000,00

1.000.000,00

(400.000,00)

Rp 600.000,00

1,0

=PV(20%,5,90000000)

=PV(20%,5,400000)

=PV(20%,5,600000)-

PV20%,(5-10),600000)

(Rp 2.895.000,00)

(Rp26.915.509,26)

Rp 1.196.244,86

Rp241.126,54

Jumlah nilai sekarang mengganti dengan mesin baru (Rp28.373.137,86)

- Hasil penjualan Rp2.625.000,00

- Nilai buku:

Rp4.625.000,00 – (1xRp800.000,00) 3.825.000,00

Rugi penjualan Rp1.200.000,00

Faktor nilai sekarang untuk aliran kas nilai residu dengan tingkat bunga 20% pada tahun: ke-4 untuk

meisn lama dan ke-5 untuk mesin baru.

Kelebihan Metode Net Present Value

1. Mempertimbangkan nilai waktu uang.

2. Memperhitungkan aliran kas selama masa investasi.

Kelemahan Metode Net Present Value

1. Penentuan tingkat bunga memerlukan perhitungan yang teliti.

2. Jumlah nilai sekarang bersih dari suatu rencana investasi, secara langsung tidak dapat

dibandingkan dengan jumlah nilai sekarang dari rencana investasi yang lain yang jumlah

investasinya tidak sama.

H. METODE DISCOUNTED PAYBACK PERIOD (DPP)

Dalam metode payback sebelumnya, arus kas bersih atau laba tunai yang akan diterima dalam

beberapa tahun mendatang dianggap sama dengan arus kas bersih yang diterima sekarang. Metode

DPP lebih baik daripada metode payback karena arus kas berish yang akan diterima beberapa tahun

mendatang dinilai dengan menggunakan nilai sekarang (PV) sebagai dampak adanya pengaruh konsep

Page 54: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

nilai waktu uang (time value of money). Akan tetapi, sama halnya dengan metode payback, metode

DPP ini tetap tidak mempertimbangkan arus kas bersih yang akan diterima setelah periode payback

(cutoff).

DPP dapat dicari dengan cara menghitung berapa tahun yang diperlukan agar jumlah nilai

sekarang arus kas bersih sama dengan jumlah modal yang diinvestasikan. Kriteria pengambilan

keputusan apakah suatu usulan investasi dapat diterima atau ditolak adalah:

1. Suatu usulan investasi layak diterima apabila usulan investasi tersebut menghasilkan DPP lebih

kecil atau sama dengan periode yang ditetapkan oleh manajemen untuk pengembalian jumlah

modal yang diinvestasikan (periode cutoff).

2. Sebaliknya, suatu usulan dinyatakan ditolak atau tidak layak apabila usulan investasi

menghasilkan DPP lebih besar dari periode cutoff.

3. Apabila usulan investasi lebih dari satu usulan dan semuanya menguntungkan bagi perusahaan,

maka usulan yang diterima adalah usulan investasi yang menghasilkan DPP yang paling kecil.

Contoh 8.

Dengan menggunakan Contoh 1, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 12% per tahun,

maka sebelum menghitung DPP perlu mencari terlebih dahulu jumlah nilai sekarang laba tunai sebagai

berikut:

Tahun

(n)

Laba Tunai

(Rp)

Rumus Menghitung PV Kumulatif

(Rp)

1 12.500.000 =PV(12%,1,12500000) 11.160.714,29

2 12.500.000 =PV(12%,1,12500000)- PV

(12%,(2-1),12500000)

9.964.923,47

3 12.500.000 =PV(12%,3,12500000)-

PV(12%,2,12500000)

8.897.253,10

4 12.500.000 =PV(12%,4,12500000)-

PV(12%,3,12500000)

7.943.975,98

5 12.500.000 =PV(12%,5,12500000)-

PV(12%,4,12500000)

7.092.835,70

Jumlah sampai dengan tahun ke-5 45.059.702,53

Harga perolehan mesin A Rp50.000.000,00

Kumulatif PV tahun ke-5 45.059.702,53

Sisa yang belum tertutupi Rp 4.940.297, 47

Page 55: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Pada tahun ke-6 nilai sekarang (PV) laba tunai sebesar Rp6.332.889,01, sedangkan sisa pengeluaran

modal yang belum tertutupi sampai akhir tahun ke-5 sebesar Rp4.940.297,47. Untuk dapat

menutupinya hanya diperlukan waktu sekitar kurang dari 10 bulan (tepatnya 9,36 bulan). Jadi,

pengeluaran dana (modal) untuk melakukan pembelian mesin A akan kembali dalam waktu 5 tahun

10bulan.

Kriteria untuk menilai layak dilaksanakan atau tidak pembelian mesin A, ditentukan dengan

cara membandingkan antara DPP hasil perhitungan tersebut di atas, dengan periode cutoff yang

dikehendaki oleh manajemen. Misalnya periode cutoff yang dikehendaki manajemen adalah 6 tahun,

maka rencana pembelian mesin tersebut dapat dilaksanakan. Apabila kurang dari 6 tahun, maka

rencana pembelian mesin tersebut tidak dapat dilaksanakan.

Jika laba tunai setiap tahun jumlahnya berbeda-beda, maka penentuan periode payback dapat

dilakukan sebagai berikut:

Contoh 9.

Suatu usulan investasi senilai Rp8.000.000,00 diperkirakan laba tunai yang dapat dihasilkan

selama enam tahun berturut-turut sebagai berikut: Rp25.000.000; Rp25.000.000,00; Rp20.000.000,00;

Rp20.000.000,00; Rp15.000.000,00 dan Rp10.000.000,00. Diketahui suku bunga tetap sebesar 12%

per tahun, maka berdasarkan data tersebut perhitungan DPP adalah sebagai berikut:

Tahun Laba Tunai

(Rp)

Rumus Perhitungan PV PV Investasi

yang Ditutup

(Rp)

Periode

Payback

1 25.000.000 =PV(12%,1,25000000) 22.321.428,57 1 tahun

2 25.000.000 =PV(12%,2,25000000)-

PV(12%,1,250000000)

19.929.846,94 1 tahun

3 20.000.000 =PV(12%,3,20000000)-

PV(12%,2,200000000)

14.235.604,96 1 tahun

4 20.000.000 =PV(12%,4,25000000)-

PV(12%,3,200000000)

12.710.361,57 1 tahun

5 15.000.000 =PV(12%,5,15000000)-

PV(12%,4,150000000)

8.511.402,84 1 tahun

Jumlah 77.708.644,87 4 tahun

Nilai Investasi Rp 80.000.000,00

Page 56: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

PV Investasi yang dapat ditutup 77.708.644,87

Sisa investasi yang belum ditutup Rp 2.291.355,13

Pada tahun ke-6 nilai PV laba tunai yang dihasilkan diperkirakan sebesar Rp5.066.311,21, sementara

nilai sisa investasi yang belum tertutupi sampai tahun ke-5 adalah sebesar Rp2.291.355,13. Untuk

dapat menutupinya diperkirakan memerlukan waktu sekitar kurang dari 6 bulan atau tepatnya 5 bulan

13 hari (5,43 bulan). Jadi, nilai investasi dapat kembali dalam waktu kurang lebih dari 5,5 tahun.

METODE INTERNAL RATE OF RETURN

Metode ini, sering disebut pula denagn metode time-adjusted rate of return, menghitung tingkat bunga

yang sesungguhnya dari suatu rencana investasi, agar nilai sekarang dari aliran kas bersih dapat

menutup jumlah modal yang diinvestasikan. Dengan perkataan lain, metode ini menghitung tingkat

bunga yang dapat menyamakan nilai sekarang dari investasi (cash outflows) dengan nilai sekarang dari

hasil investasi tersebut, atau tingkat bunga yang akan menyebabkan nilai sekarang bersih sama dengan

nol.

Contoh 10.

Suatu rencana investasi senilar Rp5.019.000,00 ditaksir mempunyai umur ekonomis selama

10 tahun, menghasilkan aliran kas bersih rata-rata per tahun Rp1.000.000,00.

Untuk memperoleh internal rate of return dari rencana investasi tersebut, cara yang paling

sederhana adalah dengan membagi nilai investasi dengan taksiran aliran kas bersih rata-rata per tahun

untuk mendapatkan faktor nilai sekarang, sebagai berikut:

= 5,019

Selanjutnya faktor nilai sekarang hasil perhitungan tersebut, dicari pada Lampiran 2 (nilai

sekarang dari Rp1,00 untuk menentukan internal rate of return-nya. Berdasarkan data pada lampiran 2

tersebut, faktor nilai sekarang 5,019 terletak pada tingkat bunga 15%.

Apabila menggunakan program MS Excel dapat menuliskan rumus fungsi IRR sebagai berikut:

Ketik: “=IRR(range)”

Page 57: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Keterangan:

range adalah kisaran data yang akan dihitung IRR-nya yang ada pada cell di MS Excel dengna

menuliskan “cellawal:cellakhir”

Terkait dengan contoh di atas, ketik terlebih dahulu data nilai investasi dan laba tunai per tahun selama

umur ekonomis investasi ke dalam cell B2 sampai dengan cell B12.

Tahun Data investasi

0 -5.019.000

1 1.000.000

2 1.000.000

3 1.000.000

4 1.000.000

5 1.000.000

6 1.000.000

7 1.000.000

8 1.000.000

9 1.000.000

10 1.000.000

Selanjutnya, ketik: =IRR(B2:B12) dan tekan enter. Maka akan menghasilkan angka 15%, sama

dengan hasil perhitungan di atas.

Kriteria untuk menilai suatu usulan investasi berdasarkan metode internal rate of return,

bahwa suatu usulan investasi dapat diterima jika internal rate of return hasil perhitungan lebih besar

daripada rate of return yang dikehendaki oleh perusahaan.

Contoh 11.

Misalkan, suatu rencana investasi bernilai Rp12.000.000,00 taksiran umur ekonomis 10 tahun

taksiran laba tunai rata-rata per tahun Rp3.000.000,00.

Berdasarkan data tersebut di atas, faktor nilai sekarang dari usulan investasi tersebut dapat dihitung

sebagai berikut:

Page 58: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Tahun Data investasi

1 -12.000.000

2 3.000.000

3 3.000.000

4 3.000.000

5 3.000.000

6 3.000.000

7 3.000.000

8 3.000.000

9 3.000.000

10 3.000.000

Selanjutnya, ketik: =IRR(B2:B12) dan tekan enter. Maka akan menghasilkan angka 21,41%.

Kelebihan menggunakan program MS Excel tidak perlu melakukan interpolasi, sebagaimana

menggunakan tabel bunga PV, apabila diketahui hasil IRR menujukkan angka yang tidak bulat atau

tidak terdapat pada tabel bunga.

Jika aliran kas bersih per tahun jumlahnya tidak sama, dalam hal ini sebelum proses

interpolasi dilakukan, terlebih dahulu dibuat perhitungan nilai sekarang dari aliran kas bersihh dengan

teknik coba-coba (trial and error), yang jumlahnya diperkirakan mendekati jumlah nilai sekarang dari

pengeluaran investasi.

Berdasarkan teknik coba-coba tersebut, tingkat bunga ditentukan secara sembarang, yang

diperkirakan akan menghasilkan jumlah nilai sekarang dari proceeds mendekati jummlah nilai

sekarang dari outlaysnya. Selanjutnya dilakukan proses interpolasi untuk menentukan internal rate of

return.

Jika menggunakan program MS Excel tidak perlu melakukan teknik coba-coba (trial dan

error) seperti di atas. Data yang ada langsung dimasukkan ke dalam cell MS Excel seperti halnya pada

contoh 10 dan contoh 11 di atas, dan kemudian diketik fungsi IRR seperti di atas. Contoh 12 berikuti

ni akan diilustrasikan menghitung IRR dengan aliran kas bersih per tahun tidak sama jumlahnya

dengan membandingkan perhitungan menggunakan tabel bunga dengan menggunakan program MS

Excel.

Page 59: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Contoh 12.

Data diambil dari Contoh 5 sebagai berikut:

- Rencana investasi sebesar Rp5.000.000,00

- Taksiran umur ekonomis 5 tahun

- Taksiran laba tunai selama 5 tahun berturut-turut sebagai berikut: Rp2.200.000,00;

Rp3.800.000,00; Rp2.500.000,00; Rp1.900.000,00; dan Rp1.600.000,00.

Berdasarkan data tersebut di atas, penentuan internal rate of return rencana investasi tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan tingkat bunga yang menghasilkan jumlah nilai sekarang laba tunai mendekati jumlah

rencana investasi sebesar Rp5.000.000,00 dengan teknik coba-coba, sebagai berikut:

a. Tentukan tingkat bunga secara sembarang.

b. Hitung nilai sekarang dari laba tunai setiap tahun dengan faktor nilai sekarang yang diambil

dari tabel nilai sekarang dari Rp1,00 (Tabel 2), pada tingkat bunga yang dipilih.

c. Jumlahkan nilai sekarang dari laba tunai selama 5 tahun (umur proyek).

d. Jika jumlah nilai sekarang dari laba tunai:

(1) Lebih besar dari Rp5.000.000,00 (rencana investasi), kemudian tentukan tingkat bunga

yang lebih besar dari pilihan yang pertama, sehingga menghasilkan jumlah nilai sekarang

dari laba tunai yang sama atau lebih dari Rp5.000.000,00.

(2) Lebih besar dari Rp5.000.000,00 selanjutnya pilih tingkat bunga yang lebih kecil dari

pilihan yang pertama, sehingga menghasilkan jumlah nilai sekarang dari laba tunai yang

sama atau lebih besar dari Rp5.000.000,00.

Berdasarkan teknik coba-coba, seperti yang telah diuraikan tersebut di atas, tingkat bunga yang

dipilih adalah 20% dan 45%. Perhitungan nilai sekarang dari laba tunai pada tingkat bunga yang

dipilih tersebut adalah sebagai berikut:

Tahun Laba Tunai FNS

20%

Nilai Sekarang

Laba Tunai

20%

FNS

45%

Nilai sekarang

Laba Tunai

20%

1

2

3

4

5

Rp2.200.000,00

3.800.000.00

2.500.000,00

1.900.000,00

1.600.000,00

0,833

0,694

0,579

0,482

0,402

Rp1.832.600,00

2.637.200,00

1.447.500,00

915.800,00

643.200,00

0,690

0,476

0,328

0,226

0,156

Rp1.518.000,00

1.808.800,00

820.000,00

429.400,00

249.600,00

Jumlah nilai sekarang Rp7.476.300,00 Rp4.825.800,00

Page 60: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

2. Melakukan proses interpolasi (jika tingkat bunga yang dipilih menghasilkan nilai sekarang dari

laba tunai yang jumlahnya sama denagn Rp5.000.000,00 maka proses interpolasi tidak perlu

dilakukan) sebagai berikut:

Nilai sekarang laba tunai

pada tingkat bunga 20%

selama 5 tahun Rp7.476.300,00 selisih

Rencana investasi 5.000.000,00 Rp2.472.300,00

Selisih

Rp2.650.000,00

Nilai sekarang laba tunai

pada tingkat bunga 45%

selama 5 tahun Rp4.825.800,00

Selisih nilai sekarang dari laba tunai Rp2.650.000,000 (Rp7.476.300,00 - Rp4.825.000,00)

disebabkan oleh selisih tingkat bunga sebesar Rp2.476.300,00 (Rp7.476.300 – Rp5.000.000,00)

disebabkan oleh selisih tingkat bunga sebesar:

23%(

)

Jadi internal rate of return dari rencana investasi tersebut = 20% + 23% = 43%.

Jika menggunakan program MS Excel sebagai berikut:

Tahun Data investasi

0 -5.000.000

1 2.200.000

2 3.800.000

3 2.500.000

4 1.900.000

5 1.600.000

Selanjutnya, ketik: =IRR(B2:B6) dan tekan enter. Maka akan menghasilkan angka 43%, hasilnya

sama dengan perhitungan di atas. Selain itu juga dengan menggunakan bantuan program MS

Excel dapat menghemat waktu perhitungan.

Page 61: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Kriteria penilaian investasi menurut metode internal rate of return adalah bahwa suatu

rencana dinilai layak, jika tingkat bunga hasil perhitungan lebih besar dari pada tnigkat bunga

yang dikehendaki manajemen.

Tingkat bunga yang dikehendaki oleh manajemen minimal sebesar biaya modal (cost of

capital). Uraian lebih lanju mengenai cost of capital dapat dilihat pada buku-buku manajemen

keuangan.

Kelebihan Metode Internal Rate of Return

1. Mempertimbangkan nilai waktu uang.

2. Memperhitungkan semua aliran kas selama masa investasi.

3. Penentuan tingkat bunga dilakukan secara teliti

4. Internal rate of return dapat digunakan sebagai pedoman untuk membandingkan beberapa

rencana investasi. Semakin tinggi internal rate of return suatu rencana investasi, maka proyek

tersebut dinilai semakin menguntungkan.

Kelemaham Metode Internal Rate of Return

1. Penentuan internal rate of return melalui proses interpolasi yang pada umumnya memerlukan

waktu relatif lama. Namun, kelemahan ini dapat diatasi dengan menggunakan bantuan

program komputer

2. Jika terjadi kenaikan tingkat bunga selama masa investasi, internal rate of return yang telah

ditentukan sebelumnya, tidak dapat disesuaikan.

I. METODE MODIFIED INTERNAL RATE OF RETURN (MIRR)

Metode ini merupakan modifikasi dari tingkat pengambilan internal (IRR). Metode IRR

mengasumsikan arus kas yang dihasilkan oleh suatu investasi (proyek) akan diinvestasikan kembali

pada tingkat IRR yang sama. Hal ini yang menjadi kelemahan dari IRR sebagaimana disebutkan di

atas. IRR tidak dapat disesuaikan jika terjadi perbedaan tingkat suku bunga selama investasi. IRR yang

dimodifikasi (MIRR) mengasumikan bahwa arus kas positif akan diinvestasikan kembali dengan

menggunakan tingkat bunga pada biaya modal perusahaan, sedangkan pengeluaran dana awal

menggunakan tingkat bunga pada biaya pembiayaan perusahaan.Artinya, MIRR dihitung dengan

menggunakan biaya investasi dan bunga yang diterima dengan menginvestasikan kembali kas yang

diperoleh. Oleh karena itu, MIRR lebih akurat mencerminkan biaya dan profitabilitas suatu investasi.

Rumus untuk menghitung MIRR:

Page 62: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

MIRR = √ ( )

( )

Keterangan:

n : jumlah periode yang sama pada arus kas yang terjadi

PV : nilai sekarang

FV : nilai masa depan.

Jika menggunakan program komputer seperti MS Excel, dapat menuliskan perintah

menghitung MIRR sebagai berikut:

“=MIRR(range, tingkat bunga pembiayaan, tingkat bungai nvestasi kembali)”

Keterangan:

Range: data yang akan dihitung MIRR-nya dengan menuliskan “cellawal:cellakhir”

Contoh 13.

Seseorang memulai bisnis waralaba dengan biaya sebesari Rp7.500.000,00 yang diperoleh

dari pinjaman dengan tingkat bunga 5%. Dari bisnis tersebut didapatkan laba tunai selama empat

tahun berturut-turut sebagai berikut: Rp3.000.000,00; Rp5.000.000,00; Rp1.200.000,00;

Rp4.000.000,00. Laba tunai tersebut diinvestakan kembali dengan tingkat bunga 8%. MIRR dapat

dihitung dengan cara sebagai berikut:

1. Ketika data biaya dan laba tunai bisnis mulai cell A1 sampai dengan cell A5

2. Ketik perintah: “=MIRR(A1:A5,5%,8%) dan enter.

Maka didapatkan nilai MIRR sebesari 19%.

IRR memberikan gambaran terlalu optimis dari potensi suatu investasi, sementara MIRR

memberikan evaluasi yang lebih realistis dari investasi tersebut. Bandingkan dengan menghitung nilai

IRR sebagai berikut:

Dengan menggunakan data biaya dan arus kas di atas, ketik perintah: “=IRR(A1:A5)

Maka akan didapat hasil IRR sebesari 28%. Hasil ini membuktikan bahwa metode MIRR

secara material lebih rendah daripada nilai IRR. Oleh karena itu, contoh 15 di atas membuktikan

Page 63: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

bahwa MIRR memberikan gambaran tentang suatu investasi lebih realistis dan akurat daripada metode

IRR.

J. METODE PROFITABILITY INDEX

Metode ini merupakan variasi dari metode net present value yang telah diuraikan sebelumnya.

Oleh karena itu, profitability index dihitung berdasarkan data hasil perhitungan metode net present

value.

Profitability index dihitung dengan cara membagi nilai sekarang dari aliran kas bersih dengan

jumlah rencana investasi. Atau dinyatakan dengan rumus perhitungan sebagai berikut:

Profitability index =

Profitabilitas index bermanfaat untuk memilih dua rencana investasi yang berisfat meniadakan

(mutually exclusive projects). Dalam hal ini, proyek yang dipilih adalah proyek yang mempunyai

profitability index lebih besar.

Metode ini sekaligus juga mengatasi salah satu kelemahan dari metode net present value

dalam membandingkan beberapa rencana investasi yang jumlah modalnya berbeda.

Contoh 14.

Perusahaan dihadapkan pada pemilihan alternatif dua rencana investasi yang bersifat saling

meniadakan. Berikut ini adalah data mengenai kedua proyek tersebut.

Proyek A Proyek B

Jumlah investasi

Nilai sekarang aliran kas bersih

Rp50.000.000,00

60.000.000,00

Rp25.000.000,00

35.000.000,00

Jika dilihat dari nilai sekarang aliran kas bersih tersebut di atas, proyek A lebih menguntungkan

daripada proyek B. Akan tetapi, karena jumlah investasi masing-masing proyek berbeda, angka nilai

sekarang tersebut tidak dapat dipakai sebagai pedoman.

Untuk menilai kedua proyek tersebut, digunakan profitability index masing-masing proyek

sebagai ukuran. Ternyata proyek B lebih menguntungkan daripada proyek A, karena Proyek B

mempunayi profitabilitiy index (1,4 = Rp35.000.000,00 : Rp25.000.000,00) lebih besar daripada

profitability index proyek A (1,20=Rp60.000.000,00 : Rp50.000.000,00).

Page 64: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

K. METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

EVA merupakan sebuah metode untuk menghitung laba ekonomi sesungguhnya (the true

economic profit) dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu, seringkali EVA disebut dengan laba

ekonomi. EVA didasarkan pada sebuah ide bahwa sebuah bisnis harus mampu menutupi biaya operasi

dan biaya modalnya. Dalam studi investasi, eva adalah sebuah teknik baru untuk mengevaluasi saham.

Eva merupakan selisih antara laba operasi dan biaya modal (ekuitas dan utang) perusahaan yang

sesungguhnya dan menekankan pada pengembalian modal. EVA dapat dihitung dengan cara laba

operasi setelah pajak (net operating profit after tax atau NOPAT) dikurangi dengan biaya kesempatan

(opportunity cost) dari modal yang diinvestaiskan, atau dapat diformulasikan sebagai berikut:

EVA = NOPAT – capital charge; atau

EVA = NOPAT – (cost of capital)(modal yang diinvestasikan); atau

EVA = (Penjualan bersih – beban operasi)*(1 – pajak) – (cost of capital)*(modal yang diinvestasikan)

Biaya modal merupakan pengembalian yang diharapkan oleh investor suatu perusahaan apabila

mereka berinvestasi pada sekuritas yang memiliki tingkat resiko sebanding. Biaya modal seringkali

dinyatakan dengan weighted average cost of capital (WACC). WACC merupakan rata-rata tertimbang

dari semua komponen modal. Komponen modal yang dimaksud adalah saham biasa, saham preferen,

hutang, dan laba ditahan.

Contoh 15.

Suatu perusahaan diketahui memiliki nilai modal yang diinvestasikan sebesar Rp3.904 juta,

pendapatan bersih sebesar Rp878 juta, dan beban operasi Rp300juta. Pajak penghasilan sebesari 40%

dan biaya modal 8%. Dengan demikian EVA dapat dihitung sebagai berikut:

Penjualan bersih Rp 878.000.000,00

Beban operasi 300.000.000,00 -

Laba operasi Rp 578.000.000,00

Pajak (40%) 231.200.000,00 -

Laba operasi setelah pajak RP 346.800.000,00

Capital charge

(8% x Rp3.904.000.000) 311.200.000,00 -

EVA Rp 35.600.000,00

Page 65: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Perhitungan EVA dapat dikembangkan dengan membandingkan EVA setiap pilihan investasi

dari tahun ke tahun. Investasi yang dapat menghasilkan EVA kumulatif yang lebih besar yang akan

dipilih.

RANGKUMAN

Pengambilan keputusan penanaman modal merupakans alah satu jenis pengambilan keputusan

yang penting bagi manajemen. Penanaman modal berkaitan dengan (1) keterikatan sumber dana

perusahaan dalam jumlah relatif besar, (2) jangka waktu investasi yang relatif lama, dan (3) masa yang

akan datang yang penuh ketidakpastian.

Ditinjau dari tujuannya penanaman modal diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu: (1)

penanaman modal yang tidak menghasilkan laba, dan (2) penanaman modal yang menghasilkan laba.

Pembahasan dalam bab ini lebih ditekankan pada jenis penanaman modal yang menghasilkan laba.

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen untuk menilai suatu

rencana penanaman modal. Salah satunya dari aspek ekonomi, terutama yang berkaitan dengan

pengeluaran modal yang diinvestasikan dan hasil dari investasi modal.

Metode yang dapat digunaakan oleh manajemen untuk menilai suatu rencana penanaman

modal, pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu: metode penialain yang tidak

mempertimbangkan nilai waktu uang dan metode penilaian yang mempertimbangkan nilai waktu

uang. Metode payback (payout atau pay-off), metode average return on investment (accounting rate of

return) dan metode economic value added (EVA) adalah metode penilaian investasi yang tidak

mempertimbangkan nilai waktu uang. Sedangkan, metode penilaian investasi yang

mempertimbangkan nilai waktu uang adalah: metode net present value, metode discounted payback

period, metode internal rate of return (time-adjusted rate of return), metode modified internal rate of

return, dan metode profitability index.

Konsep nilai sekarang merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh manajemen

dalam penilai investasi. Uang yang diterima atau yang dibayarkan mempunyai nilai waktu yang

berbeda. Uang yang diterima atau dibayarkan pada waktu sekarang, akan berbeda nilainya dengan

yang yang diterima atau dibayarkan pada waktu yang akan datang.

Page 66: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

INVENTORY MANAGEMENT

(MANAJEMEN PERSEDIAAN)

Bagian awal bab ini membahas manajemen persediaan tradisional yang meliputi biaya

persediaan, alasan tradisional pengadaan persediaan, dan EOQ (economic order quantity).

Bagian berikutnya membahas tentang manajemen persediaan JIT (just-in-time) yang meliputi

sistem pull, pendekatan JIT terhadap biaya setup dan biaya penyimpanan, solusi JIT untuk

kinerja due-date, penghindaran shutdown dan reliabilitas proses, diskon dan kenaikan harga,

dan keterbatasan JIT. Bagian akhir bab ini membahas mengenai teori constraint yang meliputi

konsep dasar dan tahapan dalam teori constraint.

A. MANAJEMEN PERSEDIAAN JUST-IN-CASE

Manajemen persediaan penting untuk membentuk keunggulan kompetitif jangka

panjang. Tingkat persediaan memengaruhi harga jual, kualitas, perekayasaan produk,

kapasitas menganggur, waktu lembur, kemampuan merespons permintaan pelanggan, waktu

tunggu, dan profitabilitas secara keseluruhan. Umumnya, perusahaan yang mempunyai

tingkat persediaan lebih tinggi daripada para pesaingnya cenderung mempunyai posisi

kompetitif yang lebih buruk. Manajemen persediaan berhubungan kuat dengan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan kas sekarang dan masa mendatang. Kebijakan manajemen

persediaan telah menjadi suatu alat untuk bersaing.

Biaya Persediaan

Apabila permintaan terhadap persediaan yang diperoleh dad pemasok dapat diketahui

dengan pasti untuk suatu periode tertentu, maka terdapat dua macam biaya yang berhubungan

dengan persediaan, yaitu biaya pemesanan (ordering costs), dan biaya penyimpanan (carrying

costs). Jika persediaan diproduksi secara internal, maka terdapat dua biaya, yaitu biaya setup

dan biaya penyimpanan.

Biaya pemesanan adalah biaya untuk memesan dan menerima pesanan. Misalnya,

biaya pemrosesan suatu pesanan bahan, biaya asuransi pengiriman bahan yang dipesan, dan

biaya pembongkaran. Biaya setup (setup costs) adalah biaya untuk penyiapan peralatan dan

fasilitas agar dapat digunakan memproduksi suatu produk atau komponen tertentu. Misalnya,

upah karyawan produksi menganggur, biaya fasilitas produksi menganggur, dan biaya

Page 67: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

pengujian. Biaya penyimpanan adalah biaya yang timbul karena menyimpan persediaan.

Misalnya, biaya asuransi persediaan, biaya karena barang ketinggalan jaman, biaya

kesempatan karena modal tertanam dalam persediaan, biaya penanganan bahan, dan biaya

ruang penyimpanan.

Terdapat kemiripan antara biaya pemesanan dengan biaya setup, yaitu keduanya

merupakan biaya yang harus terjadi untuk memperoleh persediaan. Perbedaannya hanya pada

sifat aktivitas sebelumnya, yaitu pengisian dan pemesanan persediaan pada biaya pemesanan,

sedangkan aktivitas penyusunan peralatan dan fasilitas pada biaya setup.

Jika permintaan tidak diketahui dengan pasti, jenis biaya yang ketiga muncul yaitu

biaya stockout. Biaya kehabisan sediaan (stockout costs) adalah biaya yang terjadi karena

tidak tersedianya produk yang dipesan oleh pelanggan. Misalnya, hilangnya penjualan

sekarang dan masa yang akan datang, biaya penghentian produksi, dan biaya mempercepat

aktivitas untuk memenuhi pesanan (expediting costs) yang meliputi biaya pengiriman yang

meningkat dan biaya lembur.

Alasan Tradisional untuk Memiliki Persediaan

Biaya persediaan harus diminimalkan untuk tujuan pemerolehan laba maksimal.

Namun, minimalisasi biaya penyimpanan menyebabkan peningkatan frekuensi pemesanan

dan berproduksi dalam jumlah yang kecil, sedangkan minimalisasi biaya pemesanan

menyebabkan pemesanan dalam jumlah besar dengan frekuensi pemesanan yang lebih sedikit,

atau minimalisasi biaya setup mengakibatkan periode produksi yang lebih lama dengan

frekuensi order produksi yang lebih sedikit. Jadi, minimalisasi biaya penyimpanan mendorong

jumlah unit persediaan nol atau kecil, dan minimalisasi biaya pemesanan atau setup

mendorong jumlah unit persediaan yang lebih besar. Oleh karena itu, kedua macam biaya

tersebut harus diseimbangkan agar biaya persediaan total dapat diminimalkan. Hal ini

merupakan salah satu alas an mengapa perusahaan mengadakan persediaan.

Alas an lain pemilikan persedian adalah adanya ketidakpastian permintaan. Antai kata

biaya pemesanan atau setup dapat dihindari, perusahaan masih mengadakan persediaan untuk

menghindari biaya stockout. Jika permintaan produk lebih besar daripada yang diharapkan,

persediaan dapat berfungsi sebagai cadangan yang memungkinkan perusahaan mampu

mengirim pesanan kepada pelanggan secara tepat waktu sehingga pelanggan akan puas.

Page 68: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Persediaan bahan baku atau suku cadang sering dipandang perlu karena adanya

ketidakpastian penawaran. Persediaan bahan baku atau suku cadang diperlukan untuk

memelihara kelancaran arus produksi apabila terjadi keterlambatan atau kegagalan

pengiriman yang dapat terjadi karena adanya pemogokan, cuaca buruk, atau kebangkrutan

pemasok.

Proses produksi yang belum andal dapat menimbulkan permintaan untuk berproduksi

lebih banyak untuk keperluan persediaan tambahan. Misalnya, perusahaan memutuskan untuk

memproduksi lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan

karena proses produksi biasanya menghasilkan sejumlah besar unit produk yang tidak sesuai

dengan standar atau spesifikasi. Persediaan juga diperlukan untuk mengantisipasi

kemungkinan kegagalan mesin produksi sehingga perusahaan mampu memelihara kontinuitas

pengiriman produk kepada pelanggan. Perusahaan dapat menyiapkan jumlah unit persediaan

di atas normal untuk memperoleh manfaat berupa diskon karena pembelian bahan yang lebih

banyak atau untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga bahan. Berikut ini adalah

alasan-alasan mengapa perusahaan mengadakan persediaan.

1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau setup dengan biaya penyimpanan.

2. Untuk memuaskan permintaan pelanggan, misalnya pengiriman yang tepat waktu.

3. Untuk menghindari kemungkinan kegagalan produksi karena:

a. kegagalan mesin;

b. suku cadang atau bahan yang tidak memenuhi spesifikasi;

c. ketidaksediaan bahan atau suku cadang;

d. keterlambatan pengiriman bahan atau suku cadang oleh pemasok.

4. Sebagai cadangan terhadap proses produksi yang tidak andal.

5. Untuk memperoleh keuntungan berupa diskon karena membeli dalam kuantitas yang

lebih banyak.

6. Untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga bahan atau suku cadang.

Economic Order Quantity: Model Persediaan Tradisional

Dalam pengembangan kebijakan yang berhubungan dengan persediaan, perusahaan

harus mampu menjawab dua pertanyaan berikut ini.

1. Berapa banyak jumlah unit bahan atau suku cadang yang harus dipesan atau

diproduksi?

Page 69: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

2. Kapan suatu pesanan atau aktivitas setup dilakukan?

Kuantitas Dipesan dan Total Biaya Pemesanan dan Penyimpanan. Apabila

permintaan diketahui dalam pemilihan kuantitas unit dipesan atau ukuran lot produksi,

manajer harus memerhatikan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan atau pengesetan.

Biaya pemesanan atau pengesetan dan penyimpanan total dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut.

TC = P(D/Q) + C(Q/2)

Keterangan:

TC = Biaya pemesanan atau pengesetan dan biaya penyimpanan total

P = Biaya memesan dan menerima pesanan atau biaya pengesetan suatu production run

D = Jumlah yang diminta tahunan

Q = Jumlah unit dipesan setiap kali suatu pesanan dipesan atau ukuran lot produksi

C = Biaya penyimpanan suatu unit persediaan selama satu tahun

Biaya penyimpanan persediaan dapat dihitung bagi organisasi yang mempunyai

persediaan, misalnya perusahaan eceran, jasa, dan manufaktur. Model biaya persediaan yang

menggunakan biaya pengesetan (setup) dan ukuran lot produksi sebagai masukan hanya

terjadi pada perusahaan yang memproduksi sendiri persediaannya, misalnya suku cadang atau

barang jadi.

Sebagai ilustrasi berikut ini data yang relevan untuk penentuan biaya persediaan pada

suatu perusahaan reparasi barang-barang elektronik. Suku cadang yang dibutuhkan dibeli dari

luar perusahaan. Data yang diperoleh disajikan berikut ini.

D = 20.000 unit

Q = 2.000 unit

P = Rp1.000 per pesanan

C = Rp40 per unit

Perhitungan:

1. Banyaknya pemesanan per tahun = D/Q = 20.000 unit/2.000 unit = 10 kali pemesanan.

2. Biaya pemesanan total = (D/Q) x P = 10 x Rp1.000 = Rp10.000.

3. Persediaan rata-rata = Q/2 = 2.000 unit/2 = 1.000 unit.

4. Biaya penyimpanan total = (Q/2) x C = 1.000 unit x Rp40 = Rp40.000.

Page 70: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

5. Biaya persediaan total = Rp10.000 + Rp40.000 = Rp50.000.

Pemilihan jumlah unit dipesan sebanyak 2.000 unit yang menimbulkan biaya

persediaan Rp90.000 belum tentu merupakan pilihan yang terbaik, karena belum tentu

merupakan jumlah unit dipesan yang menimbulkan biaya persediaan yang terendah. Oleh

karena tujuan manajemen persediaan adalah meminimalkan biaya persediaan, maka model

EOQ diperlukan. Model EOQ merupakan suatu contoh push system. Dalam push system,

pemerolehan persediaan dipicu oleh antisipasi terhadap jumlah yang diminta pelanggan pada

masa mendatang, bukan reaksi terhadap jumlah yang diminta pelanggan sekarang. Dengan

demikian, prediksi terhadap jumlah unit diminta (D) menjadi sangat penting dalam analisis

ini.

Perhitungan EOQ. Rumus perhitungan EOQ adalah:

Q = EOQ = √

Q = EOQ =√

Q = EOQ = 1.000

Apabila jumlah yang dipesan = Q = 1.000 unit maka:

1. banyaknya pemesanan per tahun = D/Q = 20.000 unit/1.000 unit = 20 kali

pemesanan.

2. biaya pemesanan total = (D/Q) x P= 20 x Rp1.000 = Rp20.000.

3. persediaan rata-rata = Q/2 = 1.000 unit/2 = 500 unit.

4. biaya penyimpanan total = (Q/2) x C = 500 unit x Rp40 = Rp20.000.

5. biaya persediaan total = Rp20.000 + Rp20.000 = Rp40.000.

Jika jumlah unit dipesan sebanyak 1.000 unit, maka total biaya persediaan adalah

minimal yang ditandai dengan besaran biaya pemesanan (Rp20.000), atau sama dengan biaya

penyimpanan (Rp20.000).

Page 71: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Reorder Point

Titik pemesanan kembali (reorder point) adalah tingkat persediaan yang sebaiknya

pemesanan kembali dilakukan oleh perusahaan. Reorder point dipengaruhi oleh tingkat

persediaan minimal, EOQ, dan waktu tunggu (lead time). Waktu tunggu adalah jangka waktu

yang diperlukan untuk menunggu datangnya EOQ sejak pemesanan dilakukan. Berikut ini

penentuan reorder point jika perusahaan menetapkan persediaan minimal.

Reorder point = Persediaan minimal + (Tingkat penggunaan bahan rata-rata per hari

x Waktu tungggu dalam hari).

Persediaan minimal diperlukan untuk mengantisipasi fluktuasi jumlah yang diminta

oleh pelanggan. Persediaan minimal dapat ditentukan dengan mengalikan kelebihan tingkat

penggunaan maksimum di atas tingkat penggunaan rata-rata dengan waktu tunggu.

Persediaan minimal = (Tingkat penggunaan bahan maksimal per hari-Tingkat

penggunaan bahan rata-rata per hari) x Waktu tunggu dalam

hari

Penentuan reorder point jika perusahaan tidak menetapkan persediaan minimal adalah

sebagai berikut.

Reorder point = Tingkat penggunaan bahan per hari x Waktu tunggu dalam hari

Contoh:

Jika diketahui bahwa tingkat penggunaan maksimum bahan baku adalah 125 kg per hari,

sedangkan tingkat penggunaan bahan baku rata-rata adalah 100 kg per hari. Waktu tunggu

adalah 4 hari.

(EOQ) 1.100

Persediaan Minimal

(ROP) 500

100

6 10 Hari

Page 72: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Persediaan minimal = (125 kg - 100 kg) x 4 hari = 100 kg.

Reorder point = 100 kg + (100 kg x 4 hari) = 500 kg.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pemesanan kembali dilakukan ketika tingkat

persediaan bahan baku sebanyak 450 kg. Peraga 12.1 menyajikan reorder point (ROP)

dengan EOQ sebesar 1.000 kg, ROP sebesar 500 kg, persediaan minimal sebesar 100 kg, dan

waktu tunggu 4 hari.

EOQ dan Manajemen Persediaan

Pendekatan tradisional untuk mengelola persediaan disebut just-in-case system. Dalam

beberapa situasi, just-in-case system sesuai kebutuhan, misalnya rumah sakit membutuhkan

obat-obatan dan perlengkapan medis yang harus tersedia sepanjang waktu untuk

mengendalikan situasi-situasi darurat. Penggunaan EOQ dan persediaan minimal akan sangat

masuk akal dalam lingkungan semacam itu. Penerimaan obat yang penting untuk menolong

korban serangan jantung secara just-in-time adalah tidak praktis. Umumnya, toko-toko

pengecer, perusahaan manufaktur maupun jasa yang berukuran kecil tidak mempuyai buying

power yang cukup untuk meminta kepada pemasok menerapkan pembelian secara just-in-

time.

B. MANAJEMEN PERSEDIAAN JUST-IN-TIME

Lingkungan manufaktur telah berubah secara cepat dalam dua dasawarsa terakhir.

Pasar kompetitif tidak memiliki batasan antarnegara. Komunikasi dan transportasi maju telah

berkontribusi secara signifikan terhadap penciptaan kompetisi global. Kemajuan teknologi

telah berkontribusi terhadap semakin pendeknya siklus kehidupan produk dan semakin

bervariasinya produk di pasar. Perusahaan luar negeri mampu menghasilkan produk

berkualitas tinggi dan fitur-fitur spesifik dengan biaya rendah. Tekanan kompetitif ini

mendorong perusahaan untuk meninggalkan EOQ dan mulai menggunakan pendekatan JIT.

JIT mempunyai dua tujuan strategis, yaitu meningkatkan laba dan memperbaiki posisi

kompetitif perusahaan. Kedua tujuan ini dicapai melalui pengendalian biaya, memperbaiki

kinerja pengiriman, dan memperbaiki kualitas. JIT menawarkan efisiensi biaya dan juga

fleksibilitas dalam merespons permintaan pelanggan terhadap kualitas produk yang lebih baik

Page 73: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

dan variasi produk yang lebih banyak. Kualitas, fleksibilitas, dan efisiensi biaya adalah

prinsip-prinsip dasar untuk persaingan tingkat dunia.

Produksi dan pembelian secara JIT merepresentasi peningkatan produktivitas secara

berkelanjutan melalui penghilangan pemborosan. Aktivitas tidak bernilai tambah adalah

sumber utama pemborosan. Aktivitas bernilai tambah penting bagi perusahaan karena

menciptakan nilai bagi pelanggan. Penghilangan aktivitas tidak bernilai tambah selain

merupakan tujuan utama JIT, juga merupakan tujuan dasar perusahaan yang melakukan

perbaikan secara berkesinambungan. JIT tidak hanya sekadar manajemen persediaan.

Persediaan dipandang merepresentasi pemborosan karena di dalam persediaan terikat kas,

ruang, dan tenaga kerja. Persediaan juga menyembunyikan ketidakefisienan produksi dan

meningkatkan kerumitan sistem informasi perusahaan. Jadi, walaupun JIT lebih berfokus

pada manajemen persediaan, tetapi pengendalian persediaan memberikan manfaat tambahan

penting.

Pull System

JIT adalah pendekatan manufaktur yang memproduksi barang berdasarkan permintaan

yang sesungguhnya ada, bukannya berproduksi dengan jadwal tetap berdasarkan pada

proyeksi permintaan. Dalam pull system, permintaan pelanggan menarik bahan baku untuk

masuk proses produksi. Prinsip yang sama digunakan dalam proses produksi. Setiap aktivitas

produksi hanya dilakukan jika diperlukan untuk memenuhi permintaan aktivitas berikutnya.

Bahan baku atau suku cadang tersedia hanya pada waktu dibutuhkan untuk aktivitas produksi

sehingga permintaan tetap dapat dipenuhi.

Salah satu akibat JIT adalah pengurangan persediaan pada tingkat yang sangat rendah.

Pencapaian tingkat persediaan yang rendah penting untuk keberhasilan JIT. Namun, ide

pencapaian tingkat persediaan rendah bertentangan dengan alasan-alasan tradisional untuk

mengadakan persediaan. Alasan-alasan tradisional tersebut dipandang tidak relevan lagi.

Menurut pandangan tradisional, pengadaan persediaan akan memecahkan beberapa

masalah. Misalnya, penyelesaian masalah antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan

dilakukan dengan pemilihan tingkat persediaan yang meminimalkan jumlah kedua biaya

tersebut. Jika permintaan lebih besar daripada yang diharapkan atau jika produksi berkurang

karena kerusakan mesin dan ketidakefisienan produksi, maka persediaan berfungsi sebagai

cadangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Persediaan bahan dapat mencegah

Page 74: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

penghentian produksi karena keterlambatan pengiriman bahan, terjadinya produk rusak, dan

kegagalan mesin Akhirnya, persediaan sering menjadi solusi untuk masalah pembelian bahan

baku terbaik dengan biaya lebih kecil melalui pemanfaatan diskon.

JIT menolak penggunaan persediaan sebagai solusi masalah-masalah tersebut di atas.

Pada kenyataannya, persediaan tidak hanya dipandang sebagai pemborosan, tetapi juga

dipandang berhubungan langsung dengan kemampuan berkompetisi perusahaan. Persediaan

tinggi merupakan sinyal keberadaan masalah kualitas buruk, waktu tunggu yang lama, dan

kinerja tenggat (due-date performance) yang buruk. Manajemen persediaan JIT menawarkan

solusi alternatif yang tidak membutuhkan persediaan tinggi.

Biaya Pemesanan dan Penyimpanan: Pendekatan JIT

JIT menggunakan pendekatan yang berbeda untuk meminimalkan biaya pemesanan

dan penyimpanan total. Pendekatan tradisional memandang keberadaan biaya pemesanan dan

biaya penyimpanan sebagai biaya yang seharusnya terjadi, dan kemudian berusaha

menemukan kuantitas pemesanan yang menyeimbangkan terbaik kedua macam biaya

tersebut. Di pihak lain, JIT tidak memandang biaya pemesanan sebagai suatu yang diberikan

(given), tetapi JIT berusaha untuk mengurangi biaya-biaya tersebut menjadi nol. Jika biaya

pemesanan menjadi tidak signifikan, maka tinggal meminimalkan biaya penyimpanan yang

dapat dilakukan dengan mengurangi persediaan sampai tingkat yang sangat rendah.

Pendekatan ini menjelaskan pengurangan persediaan sampai dengan nol dalam sistem JIT.

Kontrak Jangka Panjang, Pengisian Kembali Berkelanjutan, dan Electronic Data

Interchange. Biaya pemesanan dapat dikurangi dengan mengembangkan hubungan yang

dekat dengan pemasok. Negosiasi kontrak jangka panjang untuk penyediaan bahan dari

pemasok luar akan mengurangi frekuensi pemesanan yang kemudian mengurangi biaya

pemesanan. Para pengecer telah menemukan cara untuk mengurangi biaya pemesanan dengan

menggunakan teknik pengisian kembali berkelanjutan (continuous replenishment). Dengan

persetujuan pengisian kembali, produsen menerapkan finigsi manajemen persediaan untuk

pengecer. Produsen memberitahu dan mengusulkan kepada pengecer mengenai kapan dan

banyaknya unit untuk dipesan kembali. Pengecer menelaah rekomendasi dan menyetujui

pesanan jika usulan yang diajukan masuk akal.

Page 75: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Proses pengisian kembali berkelanjutan dipermudah dengan EDI (electronic data

interchange). EDI memungkinkan pemasok mengakses database pembeli secara online.

Dengan mengetahui jadwal produksi pembeli, pemasok dapat mengirim suku cadang yang

dibutuhkan pada saat akan digunakan untuk produksi. EDI tidak menggunakan kertas, tidak

menggunakan faktur penjualan dan pesanan pembelian. Pemasok menggunakan jadwal

produksi yang ada dalam database untuk menentukan jadwal produksi dan pengiriman kepada

pembeli. Ketika suku cadang dikirim, suatu pesan elektronik dikirim oleh pemasok kepada

pembeli yang memberitahu bahwa barang dalam proses pengiriman. Ketika suku cadang

diterima, bar code dipindai dengan peralatan elektronik dan memulai proses pembayaran

barang kepada pemasok. Pada dasarnya, EDI merupakan perjanjian kerja tertutup antara

pemasok dengan pembeli.

Pengurangan Jangka Waktu Pemesanan. Pengurangan jangka waktu pemesanan

meminta perusahaan untuk mencari cara-cara yang lebih efisien dalam melakukan pemesanan.

Pengalaman menunjukkan bahwa pengurangan secara dramatis jangka waktu pemesanan

dapat dicapai. Dengan mengadopsi sistem JIT, jangka waktu pemesanan dapat dikurangi.

Keberhasilan pengurangan jangka waktu pemesanan dapat berbeda di antara perusahaan.

Kinerja Tenggat (Due-Date): Solusi JIT

Kinerja tenggat (due-date performance) adalah suatu ukuran kemampuan perusahaan

untuk merespons kebutuhan pelanggan. Pada masa lalu, persediaan barang jadi telah

digunakan untuk menjamin bahwa perusahaan mampu memenuhi tanggal pengiriman yang

diminta pelanggan. JIT menyelesaikan masalah kinerja tenggat tidak dengan membentuk

persediaan, tetapi dengan pengurangan waktu tunggu secara dramatis. Waktu tunggu yang

lebih pendek akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tanggal-tanggal

pengiriman, dan merespons dengan cepat permintaan pasar sehingga kemampuan kompetitif

perusahaan meningkat. JIT memotong waktu tunggu dengan mengurangi waktu pemesanan,

memperbaiki kualitas, dan menggunakan pemanufakturan sistem sel.

Sel-sel pemanufakturan mengurangi jarak tempuh antara mesin dengan persediaan,

dan mengurangi waktu tunggu secara dramatis. Misalnya, pada suatu sistem pemanufakturan

tradisional, suatu perusahaan memerlukan waktu dua bulan untuk memproduksi suatu katup.

Dengan mengelompokkan mesin bubut dan mesin pengeboran yang digunakan untuk

Page 76: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

membuat katup ke dalam sel-sel berbentuk U, waktu tunggu dapat dikurangi menjadi dua atau

tiga hari.

Penghindaran Shutdown dan Reliabilitas Proses: Pendekatan JIT

Kebanyakan shutdown (penutupan bisnis) terjadi karena tiga alasan, yaitu: kegagalan

mesin, bahan atau suku cadang yang buruk, dan ketidaktersediaan bahan atau suku cadang.

Pengadaan persediaan merupakan solusi tradisional untuk ketiga masalah tersebut.

Pendukung pendekatan JIT berpendapat bahwa persediaan tidak menyelesaikan

masalah tersebut, tetapi menutupi atau menyembunyikannya. JIT menyelesaikan ketiga

masalah tersebut dengan menekankan pada pemeliharaan preventif, pengendalian kualitas,

dan membangun hubungan baik dengan pemasok.

Pemeliharaan Preventif Total. Kegagalan mesin nol adalah tujuan pemeliharaan

preventif total. Dengan memberikan perhatian yang lebih banyak pada aktivitas pemeliharaan,

kerusakan mesin dapat dihindari. Tujuan ini lebih mudah dicapai dalam lingkungan JIT

karena tenaga kerja dilatih untuk mampu melakukan beberapa pekerjaan. Umumnya,

karyawan pada suatu sel manufaktur juga dilatih untuk mampu memelihara mesin yang

dioperasikannya. Oleh karena sifat pull-through JIT, tidak akan ada waktu produksi

menganggur bagi seorang karyawan pada suatu sel manufaktur. Sebagian waktu yang tersedia

digunakan untuk melakukan aktivitas pemeliharaan mesin oleh karyawan sel manufaktur yang

terlibat dalam aktivitas pemeliharaan preventif.

Pengendalian Kualitas Total. Masalah suku cadang atau bahan baku yang cacat dapat

diselesaikan dengan pencapaian zero-defect. Oleh karena produksi berdasar JIT tidak

menggunakan persediaan untuk menggantikan suku cadang atau bahan yang cacat, penekanan

pada kualitas untuk produksi bahan secara internal maupun pembelian bahan secara eksternal

akan meningkat secara signifikan. Pengurangan suku cadang atau bahan yang cacat juga

mengurangi justifikasi pengadaan persediaan yang diperlukan karena proses produksi yang

tidak andal.

Sistem Kanban. Sistem kanban adalah suatu sistem yang menjamin bahwa suku cadang atau

bahan tersedia ketika dibutuhkan. Sistem kanban adalah suatu sistem informasi yang

mengendalikan produksi melalui penggunaan kartu atau marker. Sistem kanban berfungsi

Page 77: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

untuk menjamin bahwa produk atau suku cadang diproduksi dalam kuantitas yang diperlukan

pada waktu yang tepat. Hal ini adalah inti sistem manajemen persediaan JIT.

Sistem kanban menggunakan tiga macam kartu, yaitu: kartu kanban penarikan

(withdrawal), kartu kanban produksi, dan kartu kanban pemasok. Kartu kanban penarikan

menspesifikasi kuantitas yang oleh proses berikutnya seharusnya ditarik dari proses

sebelumnya. Kartu kanban produksi menspesifikasi kuantitas yang seharusnya diproduksi

oleh proses sebelumnya. Kartu kanban pemasokdigunakan untuk memberitahu pemasok

untuk mengirim lebih banyak suku cadang dan menentukan kapan suku cadang diperlukan.

Diskon dan Peningkatan Harga: Pembelian JIT versus

Penyelenggaraan Persediaan

Secara tradisional, persediaan diselenggarakan agar perusahaan dapat memperoleh

keuntungan dari diskon kuantitas dan berjaga-jaga terhadap kemungkinan kenaikan harga

barang yang dibeli pada masa mendatang. Tujuannya adalah untuk menekan biaya persediaan.

JIT mencapai tujuan yang sama tanpa dengan menyimpan persediaan. Solusi JIT adalah

bernegosiasi untuk kontrak jangka panjang dengan beberapa pemasok pilihan yang berlokasi

dekat dengan fasilitas produksi perusahaan dan membangun keterlibatan pemasok secara

intensif. Pemasok tidak dipilih berdasarkan harga raja. Kinerja berupa kualitas suku cadang

atau bahan, dan kemampuan mengirim sesuai dengan kebutuhan dan komitmen pada

pembelian JIT merupakan pertimbangan utama. Manfaat lain kontrak jangka panjang adalah

penetapan harga dan kualitas suku cadang atau bahan yang dapat diterima. Kontrak jangka

panjang juga mengurangi secara dramatis frekuensi pesanan sehingga mengurangi biaya

pemesanan.

Keterbatasan JIT

JIT bukanlah pendekatan yang dapat dengan mudah diterapkan dengan hasil yang

cepat diperoleh. Implementasi JIT lebih merupakan suatu proses evolusi, bukannya suatu

proses revolusi. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran. JIT sering disebut sebagai suatu

program penyederhanaan, walaupun JIT tidak sederhana dan tidak mudah dilaksanakan.

Penerapan JIT membutuhkan waktu, misalnya untuk membangun hubungan baik dengan

pemasok. Pemaksaan untuk suatu perubahaan segera dalam kualitas dan waktu pengiriman

mungkin tidak realistis dan dapat menyebabkan konfrontasi yang sulit di antara perusahaan

dengan pemasok. Kemitraan, bukannya pemaksaan, seharusnya menjadi dasar hubungan

Page 78: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

dengan pemasok Untuk memperoleh manfaat pembelian secara JIT, perusahaan perlu

meredefinisi hubungan dengan pemasok. Pemaksaan konsesi dan mendiktekan termin

pembelian dapat menyebabkan pemasok melakukan pembalasan dengan mengenakan harga

jual yang tinggi dalam jangka panjang, atau tidak bersedia menjual kepada perusahaan.

Pemaksaan dan mendiktekan terhadap pemasok dapat menghilangkan manfaat pendekatan

JIT.

Karyawan juga dipengaruhi oleh JIT. Pengurangan persediaan yang dramatis akan

menyebabkan suatu aliran besar pekerjaan dan menimbulkan tekanan bagi karyawan

produksi. Pengurangan persediaan secara dramatis mungkin menyebabkan hilangnya

penjualan sebagai pangsa pasar dan menimbulkan tekanan bagi karyawan pemasaran.

Pengurangan persediaan dalam implementasi JIT sebaiknya mengikuti proses perbaikan yang

dilakukan oleh JIT, bukan semata-mata pengurangan persediaan secara dramatis.

Implementasi JIT adalah tidak mudah, membutuhkan kehati-hatian serta persiapan dan

perencanaan yang teliti.

Kelemahan JIT yang mencolok adalah ketiadaan persediaan untuk mengantisipasi

interupsi produksi. Kelangsungan penjualan diganggu oleh interupsi produksi yang tidak

terduga. Jika masalah ini terjadi, pendekatan JIT berusaha untuk menemukan dan

memecahkan masalah sebelum aktivitas produksi berikutnya terjadi. Pengecer yang juga

menggunakan JIT akan menghadapi masalah kekurangan barang. Jika permintaan meningkat

melebihi persediaan yang dimiliki pengecer, pengecer mungkin tidak mampu untuk

melakukan penyesuaian pesanan pembelian dan pemasoknya secara cepat untuk menghindari

hilangnya penjualan dan kemarahan pelanggan. Jadi, hilangnya penjualan merupakan biaya

yang nyata penerapan sistem JIT.

Sebagai alternatif, pendekatan pelengkap JIT adalah teori constraint. Pada dasamya,

teori constraint dapat digunakan dalam lingkungan manufaktur JIT yang juga mempunyai

batasan-batasan. Pendekatan teori constraint memberi tekanan kuat pada kualitas untuk

melindungi volume penjualan yang telah dicapai dan berusaha meningkatkan volume

penjualan pada masa mendatang dengan meningkatkan kualitas, mempercepat waktu respons,

dan juga mengurangi biaya operasi.

Page 79: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

C. TEORI CONSTRAINT

Setiap perusahaan bisnis menghadapi masalah batasan sumber ekonomi yang dimiliki

dan permintaan pasar terhadap setiap produk yang dihasilkan. Batasan-batasan ini disebut

constraint. Teori kendala (theory of constraint) mengakui bahwa setiap organisasi dibatasi

oleh batasan-batasan. Teori constraint mengembangkan suatu pendekatan untuk mengelola

batasan-batasan untuk mendukung pencapaian tujuan perbaikan secara berkelanjutan. Teori

constraint menyatakan bahwa jika kinerja diperbaiki, suatu perusahaan harus

mengidentifikasi batasan-batasan, mengeksploitasi batasan-batasan dalam jangka pendek

maupun jangka panjang, dan menemukan cara-cara untuk mengatasi batasan-batasan yang

dihadapi.

Konsep Dasar Teori Constraint

Teori constraint berfokus pada tiga ukuran kinerja pengorganisasian, yaitu:

throughput, persediaan, dan biaya operasi.

1. Throughput adalah laba yang dihasilkan melalui penjualan. Secara operasional,

throughput adalah perbedaan antara penjualan dengan biaya variabel level unit (unit-

level variable costs), seperti bahan baku dan tenaga listrik. Tenaga kerja langsung

dipandang sebagai biaya level unit tetap (fixed unit-level expenses) dan biasanya tidak

dimasukkan dalam definisi throughput. Berdasarkan pemahaman ini throughput

berhubungan dengan margin kontribusi.

2. Persediaan adalah semua uang yang dibelanjakan organisasi untuk mengubah bahan

baku menjadi throughput.

3. Biaya operasional didefinisi sebagai semua uang yang dibelanjakan organisasi untuk

mengubah persediaan menjadi throughput.

Berdasarkan pada ketiga ukuran tersebut, tujuan manajemen adalah meningkatkan

throughput, meminimalkan persediaan, dan mengurangi biaya operasi.

Peningkatan throughput, minimalisasi persediaan, dan pengurangan biaya operasi

akan memengaruhi tiga ukuran kinerja keuangan yaitu peningkatan laba bersih, return on

investment, dan arus kas. Peningkatan throughput dan pengurangan biaya operasi biasanya

lebih ditekankan sebagai elemen-elemen kunci dalam memperbaiki ketiga ukuran keuangan

Page 80: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

tersebut. Namun, peran minimalisasi persediaan dalam mencapai perbaikan kinerja secara

tradisional dianggap kurang penting daripada throughput dan biaya operasi.

Teori constraint menyatakan bahwa manajemen persediaan mempunyai peranan yang

lebih besar daripada yang diasunisikan dalam sudut pandang tradisional. Teori constraint

mengakui bahwa penurunan persediaan akan menurunkan biaya penyimpanan, yang

kemudian menurunkan biaya operasi, dan meningkatkan laba bersih. Teori constraint

berpendapat bahwa penurunan persediaan akan menimbulkan keunggulan kompetitif dengan

mempunyai produk yang lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat dalam merespons kebutuhan

pelanggan.

Produk yang Lebih Baik. Produk yang lebih baik berarti produk yang memiliki

kualitas lebih tinggi. Hal ini berarti perusahaan mampu memperbaiki produk dan

menyediakan produk yang lebih baik secara lebih cepat ke pasar. Pada dasarnya, persediaan

yang rendah akan memungkinkan ketidaksempurnaan produk dapat dideteksi secara lebih

cepat dan penyebab masalah tersebut dapat diidentifikasi. Perbaikan produk juga merupakan

suatu elemen kompetitif kunci. Produk baru atau yang telah diperbaiki harus mencapai pasar

dengan cepat sebelum pesaing mampu memproduksi produk dengan fitur yang sama. Tujuan

ini dipermudah pencapaiannya dengan persediaan produk yang rendah. Persediaan yang

rendah memungkinkan perubahan produk dikenalkan lebih cepat karena perusahaan

mempunyai produk lama dalam jumlah sedikit dalam bentuk barang jadi maupun barang

dalam proses yang mungkin harus segera dijual atau dibuang sebelum produk baru dikenalkan

Harga Jual yang Lebih Rendah. Persediaan yang tinggi membutuhkan kapasitas

produktif dan investasi yang lebih banyak dalam peralatan dan ruang. Oleh karena waktu

tunggu dan persediaan barang dalam proses biasanya berhubungan, persediaan yang tinggi

mungkin sering menyebabkan waktu lembur. Waktu lembur akan meningkatkan biaya operasi

dan merendahkan profitabilitas. Persediaan yang rendah akan mengurangi biaya

penyimpanan, biaya investasi per unit dalam persediaan, dan biaya operasi lain, seperti waktu

lembur dan biaya pengiriman khusus. Investasi dan biaya operasi yang lebih rendah

menyebabkan margin per unit setiap produk akan meningkat, dan memberi fleksibilitas yang

lebih dalam keputusan penentuan harga jual. Oleh karena itu, harga jual yang lebih rendah

dapat dilakukan apabila perusahaan menghadapi tingkat persaingan tinggi atau laba produk

Page 81: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

yang lebih tinggi dapat dicapai jika kondisi kompetitif tidak mengharuskan harga jual yang

lebih rendah.

Daya Tanggap. Pengiriman barang yang tepat waktu dan produksi dengan waktu

tunggu yang lebih cepat daripada yang diinginkan oleh pasar merupakan alat-alat kompetitif

penting. Pengiriman yang tepat waktu dihubungkan dengan kemampuan perusahaan dalam

memprediksi kapan memproduksi dan mengirimkan produk kepada pelanggan. Jika

perusahaan mempuanyai persediaan yang lebih tinggi daripada pesaingnya, hal ini berarti

bahwa waktu tunggu produksi perusahaan tersebut lebih lama daripada waktu tunggu industri.

Persediaan tinggi dapat mengaburkan waktu sesungguhnya yang diperlukan untuk

memproduksi dan memenuhi suatu pesanan. Persediaan rendah memungkinkan waktu tunggu

yang sesungguhnya dapat diamati lebih teliti dan tanggal-tanggal pengiriman barang dapat

lebih akurat ditentukan. Pernyingkatan waktu tunggu adalah penting. Penyingkatan waktu

tunggu ekuivalen dengan penurunan persediaan barang dalam proses. Suatu perusahaan yang

mempunyai waktu 10 hari untuk persediaan barang dalam proses mempunyai waktu tunggu

produksi rata-rata 10 hari. Jika perusahaan mampu mengurangi waktu tunggu 10 hari menjadi

5 hari, maka perusahaan hanya mempunyai waktu 50 hari untuk persediaan barang dalam

proses.

Apabila waktun tunggu dapat dikurangi, maka pengurangan waktu untuk persediaan

barang jadi mungkin juga dikurangi. Misalnya, jika waktu tunggu untuk suatu produk adalah

10 hari dan pasar meminta pengiriman berdasarkan permintaan, maka perusahaan harus

menyimpan barang jadi secara rata-rata selama 10 hari. Jika perusahaan mampu mengurangi

waktu tunggu produksi menjadi 5 hari, maka waktu untuk persediaan barang jadi juga dapat

dikurangi menjadi 5 hari. Jadi, tingkat persediaan memberi sinyal mengenai kemampuan

perusahaan dalam merespons permintaan. Persediaan yang relative lebih tinggi daripada

pesaing menunjukkan kegagalan kompetitif. Oleh karena itu, teori constraint menekankan

pengurangan persediaan dengan mengurangi waktu tunggu.

Tahap-Tahap Teori Constraint

Teori constraint mempunya lima tahap untuk mencapai tujuan perbaikan kinerja

pengorganisasian.

1. Mengidentifikasi batasan-batasan organisasi.

Page 82: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

2. Mengeksplorasi batasan-batasan yang meningkat.

3. Mengesampingkan hal lain untuk keputusan-keputusan yang dibuat dalam tahap

kedua.

4. Mengurangi batasan-batasan yang meningkat.

5. Mengulang proses.

Tahap I: Indentifikasi Batasan Organisasi.

Batas-batasan yang dapat diklasifikasi menjadi:

1. Batasan eksternal adalah faktor-faktor yang membatasi perusahaan yang bersumber

dari luar perusahaan, misalnya permintaan pasar terhadap produk perusahaan, dan

2. Batasan internal adalah faktor-faktor yang membatasi perusahaan yang berasal dari

dalam perusahaan, misalnya keterbatasan kapasitas mesin.

Walaupun sumber ekonomi dan permintaan mungkin terbatas, bauran produk tertentu

mungkin tidak memenuhi semua permintaan atau menggunakan semua sumber ekonomi yang

tersedia. Batasan yang mempunyai sumber ekonomi yang tidak sepenuhnya digunakan oleh

suatu bauran produk disebut batasan langgar (loose constraint). Batasan mengikat (binding

constraint) adalah batasan yang mempunyai semua sumber ekonomi dimanfaatkan secara

penuh. Batasan-batasn eksternal maupun internal seharusnya diidentifikasi. Bauran produk

optimal diidentifikasi sebagai bauran produk perusahaan. Bauran produk optimal

menunjukkan banyaknya sumber ekonomi pada setiap batasan yang digunakan dan batasan-

batasan yang mengikat organisasi.

Keputusan bauran produk dapat mempunyai pengaruh signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan. Setiap bauran produk merupakan suatu alternatif yang mempunyai

laba tertentu. Serorang manajer harus memilih bauran produk yang memaksimalkan laba total.

Pendekatan yang biasanya digunakan adalah dengan mengasumsikan bahwa hanya biaya

variabel berdasarkan unit yang relevan untuk pembuatan keputusan bauran produk. Jadi,

pendekatan ini mengasumsikan bahwa level nonunit adalah sama di antara bauran produk

yang berbeda. Bauran produk yang optimal adalah bauran produk yang memaksimalkan

margin kontribusi total.

Seseorang manajer harus memilih bauran produk optimal dengan batasa-batasan

tertentu yang dihadapi perusahaan. Misalnya, perusahaan memproduksi suku cadang X dan Y,

Page 83: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

dengan margin kontribusi per unit masing-masing adalah Rp900 dan Rp1.800. Jika

perusahaan mampu menjual semua suku cadang tersebut, seseorang mungkin berpendapat

bahwa hanya suku cadang Y yang seharusnya diproduksi dan dijual karena mempunyai

margin kontribusi terbesar. Namun, solusi ini belum tentu solusi terbaik. Pemilihan bauran

optimal dapat secara signifikan dipengaruhi oleh hubungan antara sumber-sumber ekonomi

yang terbatas dengan masing-masing produk secara individual. Hubungan ini akan

mempengaruhi kuantitas setiap produk yang dapat diproduksi, dan kemudian akan

mempengaruhi margin kontribusi margin kontribusi total yang dapat dihasilkan.

Satu batasan Internal Mangikat. Apabila diasumsikan bahwa setiap suku cadang harus

dibor dengan menggunakan suatu mesin khusus. Perusahaan mempunyai 3 mesin bor dengan

waktu pengeboran total per minggu selama 120 jam pengeboran untuk ketiga mesin. Suku

cadang X per unit membutuhkan 1 jam pengeboran, dan suku cadang Y per unit

membutuhkan 3 jam pengeboran. Tidak ada batasan lain selain mesin pengeboran tersebut.

Oleh karena setiap unit X membutuhkan 1 jam pengeboran, maka 120 unit X dapat dihasilkan

per minggu. Jika margin kontribusi X per unit adalah Rp900, maka suku cadang X akan

menghasilkan margin kontribusi total Rp180.000 (Rp900 x 120 unit) per minggu. Di pihak

lain, suku cadang Y per unit membutuhkan 3 jam pengeboran, maka 40 unit Y dapat

dihasilkan per minggu. Apabila margin kontribusi Y per unit Rp1.800, maka margin

kontribusi total yang dihasilkan adalah Rp72.000 (Rp1.800 x 40 unit) per minggu. Jika

perusahaan memproduksi suku cadang X akan menghasilkan margin kontribusi total lebih

tinggi dari pada jika perusahaan hanya memproduksi suku cadang Y, walaupun margin

kontribusi per unit suku cadang Y dua kali lipat suku cadang X.

Margin kontribusi per unit untuk setiap produk tidak penting. Margin kontribusi per

unit sumber ekonomi merupakan faktor penentu. Produk yang menghasilkan margin

kontribusi per unit jam pengeboran yang tertinggi seharusnya dipilih. Suku cadang X

menghasilkan margin kontribusi per jam pengeboran Rp900 (Rp900/1 jam pengeboran),

sedangkan suku cadang Y hanya menghasilkan margin kontribusi Rp600 per jam pengeboran

(Rp1.800/3 jam pengeboran). Jadi bauran optimal adalah 120 unit suku cadang X dan tidak

memproduksi suku cadang Y akan menghasilkan margin kontribusi total Rp108.000 per

minggu. Perhatikan bahwa bauran produk ini menggunakan seluruh kapasitas 120 jam

pengeboran sehingga batasan jam pengeboran ini merupakan batasan yang mengikat.

Page 84: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Batasan Mengikat Internal dan Batasan Mengikat Eksternal. Margin kontribusi per unit

sumber ekonomi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi bauran produk optimal ketika

terdapat batasan mengikat eksternal. Misalnya, diasumsikan dengan batasan internal yang

sama yaitu 120 jam pengeboran, tetapi perusahaan juga menghadapi batasan eksternal yaitu

hanya dapat menjual 30 unit suku cadang X dan 100 unit suku cadang Y. batasan internal

memungkinkan perusahaan memproduksi 120 suku cadang X, tetapi hal ini bukan lagi pilihan

yang menguntungkan karena perusahaan memproduksi 120 unit suku cadang X, tetapi hal inio

bukan lagi pilihan yang menguntungkan karena perusahaan hanya dapat menjual suku cadang

X ke luar sebanyak 30 unit. Jadi perusahaan menghadapi suatu batasan eksternal mengikat

yang memengaruhi keputusan sebelumnya yaitu hanya memproduksi dan menjual suku

cadang X. Oleh karena margin kontribusi per unit sumber ekonomi yaitu Rp900 untuk suku

cadang X dan Rp600 untuk suku cadang Y, maka masih masuk akal untuk memproduksi dan

menjual suku cadang Y. perusahaan seharusnya memproduksi lebih dulu 30 unit suku cadang

X dengan menggunakan 30 jam pengeboran dan sisanya 90 jam pengeboran digunakan untuk

memproduksi 30 unit suku cadang Y (1 Unit Y membutuhkan 3 jam pengeboran). Jadi,

bauran produk optimal adalah 30 unit suku cadang X dan 30 unit suku cadang Y yang

menghasilkan margin kontribusi total Rp81.000 per minggu ((Rp900 x 30 unit X) + (Rp1.800

x 30 unit Y)).

Tahap II: Eksploitasi Batasan Mengikat

Salah satu cara penggunaan terbaik batasan mengikat adalah untuk menjamin bahwa bauran

produk optimal diproduksi. Namun, pemanfaatan terbaik batasan mengikat lebih ekstensif

daripada hanya menjamin memproduksi bauran produk yang optimal. Tahap ini adalah inti

filosofi teori constraint pada manajemen batasan jangka pendek dan secara langsung

berhubungan dengan tujuan teori constraint untuk mengurangi persediaan dan memperbaiki

kinerja.

Dalam kebanyakan organisasi hanya terdapat beberapa batasan sumber ekonomi yang

mengikat. Batasan mengikat utama didefinisi sebagai drummer (penabuh genderang). Apabila

hanya terdapat satu batasan mengikat internal dalam perusahaan maka batasan ini menjadi

drummer. Tingkat produksi batasan drummer akan menentukan tingkat produksi seluruh

pabrik. Proses produksi hilir akan mengikuti batasan drummer. Penjadwalan untuk proses

produksi hilir adalah mudah. Ketika suatu suku cadang diselesaikan dalam proses drummer,

Page 85: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

maka proses produksi berikutnya dimulai. Demikian juga, setiap operasi berikutnya dimulai

ketika operasi sebelumnya telah selesai. Proses produksi hulu yang memberikan masukan

bagi batasan drummer dijadwal untuk memproduksi dalam tingkat yang sama dengan batasan

drummer. Penjadwalan pada tingkat drummer mencegah proses produksi hulu mempunyai

persediaan barang dalam proses yang berlebihan.

Penjadwalan proses produksi hulu terdapat dua fitur tambahan yang digunakan teori

constraint dalam mengatur batasan untuk merendahkan jumlah persediaan dan memperbaiki

kinerja organisasi yaitu buffer (cadangan) dan ropes (pengikat). Pertama, suatu buffer

persediaan ditentukan di muka untuk batasan mengikat utama. Buffer persediaan disebut

sebagai time buffer. Time buffer adalah persediaan yang dibutuhkan untuk memelihara

batasan sumber ekonomi digunakan selama interval waktu tertentu. Tujuan suatu time buffer

adalah untuk melindungi throughput organisasi dari gangguan yang dapat diatasi dalam

interval waktu tertentu. Misalnya, jika memerlukan waktu satu hari untuk mengatasi

kebanyakan interupsi yang terjadi di proses hulu sebelum batasan drummer, maka buffer dua

hari adalah waktu yang seharusnya cukup untuk melindungi throughput dari interupsi macam

apa pun. Jadi, dalam penjadwalan, operasi sebelum batasan drummer seharusnya

memproduksi suku cadang yang dibutuhkan batasan drummer untuk dua hari di muka dari

penggunaan yang dijadwalkan. Setiap operasi yang mendahului dijadwal lebih awal sehingga

suku cadang tiba pada waktu dibutuhkan oleh operasi berikutnya.

Ropes adalah tindakan yang dilakukan untuk mengikatkan tingkat bahan baku yang

dimasukkan ke operasi pertama di pabrik dengan tingkat produksi pada batasan drummer.

Tujuan suatu rope adalah untuk menjamin bahwa persediaan barang dalam proses tidak

melebihi yang dibutuhkan untuk time buffer. Jadi, tingkat (rate) pada batasan drummer

digunakan untuk membatasi tingkat bahan baku yang masuk proses pertama dan

mengendalikan secara efektif tingkat pada proses produksi pertama. Tingkat pada proses

pertama kemudian mengendalikan tingkat pada proses berikutnya. Sistem persediaan pada

teori constraint sering disebut drum-buffer-rope (DBR) system.

Berikut ini contoh lanjutan yang mengilustrasikan drum-buffer-rope (DBR) system.

Misalnya, perusahaan mempunyai tiga proses produksi yang berurutan yaitu penggerindaan,

pengeboran, dan pengkilapan. Setiap proses tersebut mempunyai batasan sumber. Permintaan

untuk suku cadang juga terbatas, yaitu suku cadang X sebanyak 30 unit dan suku cadang Y

sebanyak 100 unit. Kemudian, diasumsikan bahwa hanya ada satu batasan mengikat internal

Page 86: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

yaitu pengeboran sehingga bauran optimal adalah 30 unit suku cadang X dan 30 unit suku

cadang Y untuk per minggu. Dua proses lain yaitu penggerindaan dan pengkilapan merupakan

batasan longgar karena mampu memproduksi suku cadang lebih banyak daripada bauran

optimal tersebut. Oleh karena proses pengeboran memberikan masukan kepada proses

pengkilapan, maka proses pengeboran dapat didefinisi sebagai batasan drummer untuk

seluruh pabrik. Diasumsikan bahwa permintaan harian dalam minggu adalah sama yaitu 6 unit

untuk setiap suku cadang (satu minggu terdiri atas 5 hari keija). Time buffer selama 2 hari

akan memerlukan 24 unit suku cadang lengkap dari proses penggerindaan, yaitu 12 unit suku

cadang X dan 12 unit suku cadang Y. Untuk menjamin bahwa time buffer tidak melebihi

tingkat 6 unit per hari untuk setiap suku cadang, bahan baku yang dimasukkan ke proses

penggerindaan seharusnya hanya sebanyak kebutuhan untuk memproduksi 6 unit untuk setiap

suku cadang per hari. Inilah rope pada proses produksi tersebut yaitu mengikatkan bahan

baku yang dimasukkan ke proses pertama ke tingkat pada batasan drummer.

Tahap III: Mengesampingkan Hal Lain untuk Pembuatan

Keputusan pada Tahap II

Batasan drummer pada dasarnya menentukan kapasitas untuk keseluruhan pabrik. Semua

departemen lainnya seharusnya diatur untuk kebutuhan batasan drummer. Cara ini meminta

perusahaan untuk mengubah cara pandang mereka. Misalnya, penggunaan ukuran efisiensi

pada tingkat departemen mungkin tidak lagi sesuai. Sebagai kelanjutan dari contoh

berikutnya, usaha untuk memaksimalkan efisiensi produktif pada departemen penggerindaan

dapat mengakibatkan persediaan barang dalam proses yang berlebihan. Apabila kapasitas

departemen penggerindaan adalah 80 unit suku cadang per minggu, maka departemen

penggerindaan akan menambah produksi 20 unit suku cadang per minggu, di atas bauran

optimal 60 unit suku cadang yaitu 30 unit suku cadang X dan 30 unit suku cadang Y berdasar

batasan drummer yaitu departemen pengeboran. Oleh karena itu, dalam periode satu tahun

kelebihan persediaan barang dalam proses adalah 1.000 unit (20 unit x 50 minggu kerja).

Departemen pengkilapan harus berproduksi mengikuti departemen sebelumnya yaitu

departemen penggerindaan yang merupakan batasan drummer. Oleh karena itu, produksi di

departemen pengkilapan dapat dikendalikan berdasarkan output departemen pengeboran.

Page 87: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Tahap IV: Mengurangi Batasan Mengikat

Setelah tindakan-tindakan dilakukan untuk penggunaan terbaik batasan yang ada, langkah

berikutnya adalah memulai suatu program perbaikan berkelanjutan untuk mengurangi

batasan-batasan mengikat yang dimiliki. Misalnya, apabila perusahaan menambah setengah

shift kerja pada departemen pengeboran, maka kapasitas akan meningkat dari 120 jam

pengeboran menjadi 180 jam pengeboran per minggu. Adanya tambahan 60 jam pengeboran,

perusahaan dapat meningkatkan produksi suku cadang Y dari 30 unit menjadi 50 unit atau

terdapat produksi tambahan 20 unit suku cadang Y (1 unit Y membutuhkan 3 jam

pengeboran). Oleh karena suku cadang Y mempunyai margin kontribusi per unit Rp1.800,

maka throughput akan meningkat Rp36.000 per minggu (Rp1.800 x 20 unit), dengan asumsi

bahwa departemen penggerindaan dan pengkilapan dapat menghasilkan 20 unit suku cadang

Y per minggu. Departemen penggerindaan mempunyai kapasitas 80 unit dan setiap unit suku

cadang X dan Y masing-masing membutuhkan 1 jam penggerindaan, sehingga digunakan 60

jam penggerindaan. Jadi, produksi tambahan 20 unit masih dapat dikerjakan dalam kapasitas

yang tersedia.

Jika departemen pengkilapan mempunyai kapasitas 160 jam dan suku cadang X per

unit menggunakan 2 jam dan suku cadang Y menggunakan 1 jam. Apabila bauran optimal

sebelumnya, yaitu 30 unit suku cadang X dan 30 unit suku cadang Y, maka 90 jam

pengkilapan digunakan. Penambahan produksi sebanyak 20 unit suku cadang Y, perusahaan

membutuhkan 20 jam pengkilapan tambahan. Kebutuhan ini dapat terpenuhi karena terdapat

kapasitas menganggur 70 jam pengkilapan (160 jam - 90 jam). Jadi, perubahan dari bauran

produk terdiri atas 30 unit suku cadang X dan 30 unit suku cadang Y menjadi bauran produk

30 unit suku cadang X dan 50 unit suku cadang Y, adalah mungkin dilakukan. Pertanyaannya

adalah apakah penambahan setengah shift kerja akan lebih menguntungkan. Pertanyaan ini

dapat dijawab dengan membandingkan biaya tambahan kebijakan penambahan setengah shift

kerja dengan penambahan throughput Rp36.000 per minggu. Jika biaya tambahan untuk

setengah shift kerja adalah Rp 150 per jam, maka biaya tambahan total adalah Rp9.000 per

minggu (Rp150 x 60 jam), dan keputusan penambahan setengah shift kerja adalah

menguntungkan.

Page 88: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Tahap V: Pengulangan Proses

Akhirnya, batasan sumber berupa aktivitas pengeboran akan ditinggalkan pada suatu titik

yang batasan tersebut tidak mengikat lagi. Misalnya, jika perusahaan menambah satu shift

kerja penuh untuk operasi pengeboran, maka kapasitas yang tersedia menjadi 240 jam

pengeboran. Batasan pengeboran dan pengkilapan mampu memproduksi lebih banyak suku

cadang Y, tetapi proses penggerindaan tidak dapat menambah produksi karena departemen

penggerindaan mempunyai kapasitas maksimum 80 unit per minggu untuk kombinasi suku

cadang X dan Y. Jadi, batasan drummer yang baru adalah penggerindaan. Ketika batasan

drummer baru diidentifikasi, maka proses teori constraint diulang. Tujuannya adalah untuk

melakukan perbaikan kinerja secara berkelanjutan dengau mengelola batasan.

DAFTAR ISI

1. Batasan drummer adalah batasan mengikat yang utama dalam proses produksi suatu

perusahaan.

2. Batasan longgar (loose constraint) adalah batasan yang mempunyai sumber ekonomi

yang tidak sepenuhnya digunakan oleh suatu bauran produk.

3. Batasan mengikat (binding constraint) adalah batasan-batasan yang semua sumber

ekonominya dimanfaatkan secara penuh.

4. Biaya pemesanan (ordering costs) adalah biaya untuk menempatkan atau menerima

pesanan.

5. Biaya penyimpanan (carrying costs) adalah biaya yang timbul untuk menyimpan

persediaan, misalnya, biaya asuransi persediaan, biaya karena ketinggalan jaman,

biaya kesempatan karena modal tertanam dalam persediaan, biaya penanganan bahan,

dan biaya ruang penyimpanan.

6. Biaya setup adalah biaya untuk penyiapan peralatan dan fasilitas untuk dapat

digunakan memproduksi suatu produk atau komponen tertentu.

7. Biaya kehabisan sediaan (stockout costs) adalah biaya yang terjadi karena tidak

tersedianya produk yang dipesan oleh pelanggan.

8. Electronic data interchange (EDI) adalah suatu sistem komputerisasi yang

menghubungkan database pemasok dengan database pembeli secara online.

Page 89: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

9. Kinerja tenggat (due-date performance) adalah suatu ukuran kemampuan perusahaan

untuk merespons kebutuhan pelanggan.

10. Model economic order quantity (EOQ) adalah suatu model untuk meminimumkan

biaya persediaan dengan menentukan kuantitas pemesanan yang ekonomis.

11. Persediaan minimal adalah kuantitas persediaan yang harus selalu tersedia untuk

mengantisipasi fluktuasi jumlah yang diminta oleh pelanggan.

12. Ropes adalah tindakan yang dilakukan untuk mengikatkan tingkat bahan baku yang

dimasukkan ke operasi pertama di pabrik dengan tingkat produksi pada batasan

drummer.

13. Sistem kanban adalah suatu sistem yang menjamin bahwa suku cadang atau bahan

tersedia ketika dibutuhkan.

14. Sistem just-in-case adalah suatu pendekatan tradisional untuk pengelolaan persediaan.

15. Sistem pull adalah suatu sistem pengendalian produksi berdasarkan permintaan pasar.

16. Teori constraint adalah suatu teori yang mengembangkan suatu pendekatan yang

mengelola batasan-batasan untuk mendukung pencapaian tujuan perbaikan secara

berkelanjutan.

17. Throughput adalah perbedaan antara penjualan dengan biaya variabel level unit (unit-

level variable costs), seperti bahan baku dan tenaga listrik.

18. Time buffer adalah persediaan yang dibutuhkan untuk memelihara batasan sumber

ekonomi digunakan selama interval waktu tertentu.

Page 90: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Quality Cost And Productivity :

Measurement, Reporting, and Control

(Biaya Kualitas dan Produktivitas)

Kualitas yang rendah dapat menjadikan produk sangat mahal bagi produsen dan

konsumennya. Konsekuensi rendahnya kualitas adalah tingginya biaya produk. Solusi

terhadap permasalahan ini adalah penerapan manajemen kualitas. Manajemen kualitas

menekankan perhatiannya pada bagaimana menghasilkan produk yang tepat waktu, tepat

tempat, tepat barang, tepat layanan, dan tepat harga. Salah satu isi utama yang akan dibahas

pada bab ini adalah bagaimana menyediakan produk berkualitas dan tepat harga.

A. KUALITAS

Kualitas (quality) dapat diartikan berbeda antara satu orang dan orang lain. Biasanya

kualitas dapat dilihat dari dua faktor utama berikut ini.

1. Memuaskan harapan konsumen yang berkaitan dengan atribut-atribut harapan

konsumen.

2. Memastikan seberapa baik produk dapat memenuhi aspek-aspek teknis dari desain

produk tersebut, kesesuaian kinerja dengan standar yang diharapkan, dan

kesesuaian dengan standar pembuatannya.

Harapan konsumen atas produk atau jasa tentu saja berbeda antara satu konsumen dan

konsumen lainnya. Harapan konsumen ini dapat dilihat dari beberapa dimensi yang

mewakili kualitas seperti berikut ini.

1. Kinerja (performance) adalah tingkat konsistensi dan seberapa baik produk dapat

berfungsi. Kinerja jasa berarti tingkat keberadaan layanan pada saat diminta

konsumen.

2. Estetika (aesthetic) adalah tingkat keindahan penampilan produk (seperti

kecantikan dan gaya) dan penampilan dari fasilitas, perlengkapan, personel, dan

materi komunikasi untuk jasa.

3. Kemampuan servis (serviceability) adalah ukuran yang menunjukkan mudah

tidaknya suatu produk dirawat atau diperbaiki setelah di tangan konsumen.

4. Fitur (features) adalah karakteristik produk yang membedakan secara fungsional

dengan produk yang mirip atau sejenis.

Page 91: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

5. Keandalan (reliability) adalah kemungkinan atau peluang produk atau jasa dapat

bekerja sesuai yang di spesifikasikan dalam jangka waktu yang ditentukan.

6. Keawetan (durability) adalah lama produk dapat berfungsi atau digunakan.

7. Kualitas kesesuaian (quality of conformance) adalah tingkat kesesuaian produk

dengan spesifikasi kualitas yang ditentukan pada desainnya.

8. Kesesuaian dalam penggunaan (fitness of use) adalah kecocokan produk untuk

menghadirkan fungsi seperti yang diiklankan.

Pada industry jasa, kinerja diatributkan dengan ukuran daya tanggap

(responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (emphaty). Dayatanggap adalah

kemampuan dalam melayani konsumen, menyediakan petunjuk, serta memberikan

layanan yang konsisten. Sedangkan empati berarti kepedualian dan perhatian

individual yang diberikan kepada konsumen.

Kualitas merupakan harapan konsumen sehingga upaya meningkatkan kualitas

(improving quality) merupakan kewajiban produsen. Oleh karena itu, peningkatan

salah satu atau lebih dari dimensi kualitas merupakan upaya peningkatan kualitas.

Dimensi kualitas yang dipilih kemudian dimasukkan dalam spesifikasi desai produk.

Selanjutnya, produksi dilakukan untuk memenuhi spesifikasi yang ditentukan.

Pendekatan Kualitas

Jika ada produk berkualitas maka lawannya adalah produk tidak berkualitas

atau produk cacat (defective product). Produk cacat berarti produk yang tidak

memenuhi spesifikasi. Pendekatan strategis yang digunakan untuk dapat memenuhi

spesifikasi dapat dipilih satu dari dua pendekatan, yaitu pendekatan tradisional atau

dikenal sebagai pendekatan nilai target (target value) dan pendekatan kontemporer

yang disebut pendekatan kualitas optimal (robust quality).

Pendekatan Nilai Target

Dalam pendekatan inin, kesesuaian kualitas diartikan sebagai suatu rentang

nilai untuk setiap spesifikasi atau karakteristik kualitas. Sebuah nilai target

dengan batasan nilai tertinggi dan terendah ditentukan sebagai rentang variasi

produk yang dapat diterima. Nilai Target adalah semua unit yang berada dalam

Page 92: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

nilai rentang tersebut dikategorikan sebagai produk yang tidak cacat atau

berkualitas.

Pendekatan Kualitas Optimal

Dalam pendekatan ini, kesesuaian kualitas ditekankan pada dimensi kesesuaian

untuk digunakan (fitness for use). Spesifikasi kualitas ditentukan dalam nilai

tertentu yang sudah teruji tanpa ada toleransi sedikitpun terhadap

penyimpangan (tidak diperbolehkan adanya rentang nilai).

B. PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA KUALITAS

Perusahaan harus melakukan pengukuran dan pelaporan terhadap biaya

kualitas agar dapat menjaga produk yang dihasilkan tetap berkualitas tinggi. Dengan

adanya pelaporan biaya kualitas yang terukur secara akurat maka akan diketahui

apakah upaya-upaya peningkatan kualitas yang telah dijalankan sudah sesuai dengan

tujuan perusahaan, yaitu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan pengurangan

biaya produksi.

Biaya Kualitas

Biaya kualitas (cost of quality) merupakan biaya yang terjadi atau mungkin

akan terjadi karena adanya kualitas yang rendah. Berdasarkan definisi tersebut maka

biaya kualitas dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu biaya kualitas yang

berkaitan dengan aktivitas pengendalian (control activity) dan biaya yang berkaitan

dengan aktivitas kegagalan (failure activity). Aktivitas pengendalian dilaksanakan

dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. Sedangkan aktivitas kegagalan terjadi

karena adanya kegagalan dalam menjalankan aktivitas atau adanya produk yang

berkualitas rendah.

Ada dua kelompok biaya kualitas yaitu biaya pengendalian dan biaya

kegagalan. Kedua kelompok tersebut dapat dipecah lagi dalam empat subkelompok

biaya, yaitu biaya pencegahan (prevention cost), biaya penilaian (appraisal cost),

biaya kegagalan internal ( internal failure cost), serta biaya kegagalan eksternal

(external failure cost). Definisi masing-masing biaya tersebut adalah sebagai berikut.

1. Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi karena adanya usaha untuk

mencegah terjadinya kegagalan dalam menjalankan aktivitas jasa dan/atau produk

Page 93: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

yang berkualitas rendah. Pada umumnya, peningkatan biaya pencegahan

diharapkan akan menghasilkan penurunan biaya kegagalan.

2. Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi karena dilakukannya penentuan apakah

produk dan/atau jasa yang dihasilkan telah sesuai dengan permintaan atau

kebutuhan konsumen.

3. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi pada saat produk dan/atau

jasa jasa dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan atau kebutuhan konsumen.

Ketidaksesuaian ini terdeteksi pada saat produk masih berada di pihak perusahaan

atau sebelum dikirimkan ke pihak luar perusahaan.

4. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yangterjadi padaa saat produk dan/atau

jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan atau kebutuhan konsumen

dan diketahui setelah produk berada di luar perusahaan atau sudah di tangan

konsumen.

Pengukuran Biaya Kualitas

Biaya kualitas dapat juga di klasifikasikan menjadi dua menurut kemudahan

dalam pengamatannya. Pertama adalah biaya kualitas yang dapat diamati

(observable qualitycost) dan kedua biaya kualitas yang tersembunyi (hidden

quality). Biaya kualitas yang dapat diamati merupakan biaya kualitas yang secara

langsung dapat diukur dan biasanya datanya tersedia dalam laporan perusahaan.

Termasuk dalam kelompok ini adalah biaya pencegahan, penilaian, kegagalan internal,

serta beberapa biaya yang termasuk dalam subkelompok kegagalan\eksternal,

misalnya biaya garansi dan penggantian produk. Sedangkan biaya kualitas

tersembunyi merupakan biaya atas hilangnya kesempatan yang diakibatkan oleh

rendahnya kualitas. Biaya ini biasanya tidak terdapat dalam laporan akuntansi. Tentu

tidak mudah dalam mengukur jumlah biaya-biaya tersebut. Namun, biaya kualitas

tersembunyi bisa jadi jumlahnya signifikan dan menjadi penting dalam proses

penentuan kebijaksanaan perusahaan. Oleh karena itu, penentuan biaya ini menjadi hal

penting.

Page 94: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Metode Multiplier

Berdasarkan metode ini dasumsikan bahwa total biaya kualitas merupakan

multiplikasi dari beberapa ukuran biaya kegagalan sehingga untuk mengestimasikan

biaya kegagalan total dapat dilakukan dengan mengalikan dengan menggunakan suatu

angka pengali yang ditentukan dengan biaya kegagalan total terobservasi. Hal ini

dapat diformulasikan sebagai berikut.

Biaya kegagalan eksternal total = k x biaya kegagalan eksternal terobservasi

Simbol k merupakan angka pengali yang merefleksikan efek multiplier.

Perusahaan menentukan k berdasarkan data-data di masa lalu atau pengalaman

perusahaan. Misalnya di perusahaan Trigold berhasil menghitung biaya kegagalan

eksternal terobservasi tahun 2012 sebesar Rp2.000.000. Bedasarkan data tahun-tahun

sebelumnya k ditentukan sebesar 4, maka tahun 2012 biaya kegagalan eksternal total

ditentukan sebesar Rp8.000.000 (4 x Rp2.000.000)

Metode Taguchi Quality Loss Function

Pandangan dalam metode taguchi ini berbeda dengan pandangan tradisional

yang mengizinkan adanya penyimpangan selama masih dalam rentang target.

Perhitungan biaya kegagalan eksternal total dengan metode taguchi dapat

diformulasikan sebagai berikut.

L(y) = k(y – T)2

Keterangan:

k = Konstanta proposional yang tergantung pada struktur biaya kegagalan

eksternal perusahaan. Simbol k merupakan nilai yang diestimasi dan dihitung

dengan membagi nilai biaya dengan cara : k = c ÷ d2

c = Kerugian pada limit terendah atau tertinggi

d = Jarak limit dari nilai target

y = Nilai actual karakteristik kualitas

T = Nilai target karekteristik kualitas

L = Kerugian akibat kualitas (biaya kegagalan eksternal total)

Page 95: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Contoh perhitungan Biaya Kegagalan Eksternal

Unit Diameter

Sesungguhnya (y) y - t (y-t)2 k (y – t )2

Ke - 1 19,80 -0,20 0,0400 Rp800

Ke - 2 20,00 0 0 0

Ke - 3 20,10 0,10 0,0100 200

Ke - 4 20,15 0,15 0,0225 450

Ke - 5 19,90 0,10 0,0100 200

Total Rp1.650

Rata – rata Rp330

Pelaporan Biaya Kualitas

Pelaporan biaya kualitas dapat menjadi sumber informasi terpenting dalam

pembuatan keputusan perbaikan kualitas dan penurunan biaya kualitas. Langkah

pertama dalam membuat pelaporan biaya kualitas adalah menentukan baiaya kualitas

sesungguhnya untuk setiap komponen kualitas. Langkah berikutnya adalah

mengelompokkan komponen-komponen biaya kualitas tersebut dalam kelompok-

kelompok biaya kualitas. Supaya penyusunan laporan biaya kualitas mudah dilakukan

dan dipahami lazimnya dalam bentuk presentase dari penjualan sesungguhnya.

Terdapat dua pandangan terkait biaya kualitas optimal, yaitu dalam pandangan

tradisional disebut dengan tingkat kualitas dapat diterima (acceptable quality level),

sedangkan pandangan kontemporer disebut pengendalian kualitas total (total quality

control/zero defect). Setiap pandangan memilki cara yang berbeda dalam pengelolaan

biaya kualitas.

C. Pengelolaan Biaya Kualitas

PandanganTradisional

Pandangan ini pertama kali dikemukakan oleh J.M. Juran yang mengemukakan

model biaya kualitas optimal. Dalam model ini, kualitas dibagi dalam tiga zona relatif

terhadap titik total biaya kualitas minimum. Aktivitas peningkatan kualitas dipilih

pada daerah di bawah zona tingkat kualitas optimal, zona kesempurnaan berada

diatasnya, dan di antara keduanya terdapat zona tidak berbeda (indifference). Pada

Page 96: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

zona kesempurnaan terdapat banyak permasalah untuk mencapai cacat nol (zero

difect) produk.

Pandangan Kontemporer

Inti dari pandangan ini adalah untuk mendapatkan manfaat biaya maka tidak

diperbolehkan adanya produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi target akan

menghasilkan peningkatan biaya kualitas. Perusahaan yang tidak menghasilkan

produk tidak sesuai spesifikasi paling sedikit yang akan unggul. Oleh karena itu,

dalam pandangan ini, tingkat optimal dari kualitas akan terjadi pada kondisi cacat nol

(zero defect) yang berarti total biaya kualitas terendah dicapai pada saat tidak cacat.

Activity Based Management dan Biaya Kualitas Optimal

ABM membedakan biaya kualitas menjadi dua kelompok, yaitu biaya bernilai

tambah dan biaya tidak bernilai tambah. Dengan menggunakan kriteria penentuan

biaya bernilai tambah maka biaya kualitas kelompok penilain serta kegagalan internal

dan eksternal adalah biaya tidak bernilai tambah. Apabila aktivitas pencegahan tidak

dilakukan secara efisien dengan pemilihan, pengurangan, atau bahkan berbagai

aktivitas (sharing of activity) dapat dimanfaatkan untuk menjadikan aktivitas

pencegahan menjadi bernilai tambah.

Analisis Trend

Perbandingan dilakukan untuk semua komponen biaya kualitas, baik secara

total maupun secara komponen. Dengan menggunakan grafik trend akan diketahui

perkembangan total dan per komponen dari periode ke periode. Kemudian, dengan

melakukan perbandingan antar komponen kualitas akan diketahui hubungan dan

pengaruh antar komponen. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki data biaya kualitas

sebagai berikut.

Page 97: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Tahun Biaya Kualitas Penjualan

sesungguhnya % Biaya dari Penjualan

2007 Rp1.800.000.000 Rp9.000.000.000 20%

2008 1.650.000.000 9.167.000.000 18%

2009 1.400.000.000 9.333.000.000 15%

2010 1.325.000.000 11.041.700.000 12%

2011 1.200.000.000 12.000.000.000 10%

2012 1.000.000.000 12,500.000.000 8%

D. PENGIDENTIFIKASIAN PERMASALAHAN PENGENDALIAN KUALITAS

Program manajemen kualitasyang efektif termasuk didalamnya adalah

identifikasi permasalahan-permasalahan pengendalian kualitas. Salah satu metode

yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan permasalahan tersebut adalah

metode diagram sebab-akibat atau fishbone diagram (karena bentuknya mirip tulang

ikan). Diagram kausal (casual diagram) yang penyebab atau alasan adanya

ketidaksempurnaan adalah sumber dari penyimpangan. Penyebab penyimpangan

kualitas biasanya dikelompokkan sebagai berikut.

1. Manusia adalah semua orang yang terlibat dalam proses.

2. Metode adalah cara bagaimana proses dilakukan dan setiap permintaan spesifik

untuk dapat melakukannya, seperti kebijakan, aturan-aturan, dan hukum.

3. Mesin adalah semua peralatan, computer, atau perlengkapan lain yang dibutuhkan

untuk melaksanakan pekerjaan.

4. Bahan adalah bahan baku ataupun bahan penolong untuk menghasilkan produk

akhir.

5. Pengukuran adalah data yang diperoleh dari proses yang digunakan untuk

mengukur kualitas.

6. Lingkungan merupakan suatu kondisi, seperti wakil di lokasi, suhu, cuaca, budaya,

dan lainnya.

E. PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI

Efisiensi proses adalah kemampuan untuk mengubah input menjadi output

antara (throughtput) pada biaya terendah. Output antara merupakan jumlah barang

atau jasa yang dihasilkan dan disampaikan pada konsumen pada suatu periode waktu

Page 98: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

pengukuran yang diukur dalam ukuran keuangan atau ukuran fisik. Manajer

membutuhkannya untuk mengetahui seberapa baik mereka mengelola proses dan

aktivitas dalam organisasi.

Organisasi mengelola dua tipe proses, yaitu proses produksi dan proses bisnis.

Proses produksi secara langsung menghasilkan produk atau jasa. Contoh proses

produksi perusahaan roti membuat roti tawar untuk konsumen , dan perusahaan hard

disk memproduksi hard disk mini untuk pemutar MP3. Sebagai contoh, proses

pemesanan tepung di perusahaan roti dan proses pengelolaan persediaan bahan baku

hard disk di perusahaan hard disk.

Ukuran-ukuran yang biasa digunakan untuk efisiensi proses produksi dan

bisnis diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Produktivitas

2. Waktu Siklus (cycle time)

3. Rasio Waktu

Hubungan antara Ukuran-Ukuran Efisiensi Proses

F. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

Produktivitas (productivity) menekankan pada bagaimana menghasilkan output

secara efisien, dan secara khusus ditunjukkan pada hubungan antara output dan input

untuk menghasilkan output. Efisiensi produktivitas total terjadi saat dua kondisi

terpenuhi, yaitu: (1) untuk semua perpaduan input yang akan menghasilkan output

pada tingkat ditentukan, tidak ada satu komponen input-pun yang digunakan

melebihi yang ditentukan untuk menghasilkan output tertentu, (2) pada berbagai

Kualitas tinggi

KeluaranKelua

ran tinggi

Produktivitas

tinggi

Page 99: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

perpaduan untuk memenuhi nkondisi pertama yang dipilih adalahperpaduan dengan

tingkat biaya terendah.

Kondisi pertama disebut efisiensi teknis (technical efficiency) karena dipicu

oleh hubungan teknis, sedangkan kondisi kedua disebut efisiensi pertukaran (trade-

off efficiency). Kondisi kedua dipicu oleh hubungan harga input secararelatif. Pada

kondisi kedua, harga input ditentukan oleh proporsi relative dari setiap komponen

input yang digunakan untuk menghasilkan output.

EfisiensiTeknis

Upaya peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui tiga cara berikut ini

1. Menghasilkan output yang sama dengan input lebih sedikit.

2. Menghasilkan output yang lebih banyak dengan input yang sama.

3. Menghasilkan output lebih banyak dengan input yang lebih sedikit.

Efisiensi Pertukaran

Peningkatan efisiensi juga dapat dicapai dengan melakukan pertukaran antara

input yang lebih mahal dengan inputyang lebih murah. Sebagai contoh, diasumsikan

bahwa input tenaga kerja langsung lebih mahal daripada input peralatan (modal)

sehingga mengurangi input peralatan untuk menghasilkan output yang sama dapat

meningkatkan efisiensi.

Pengukuran Produktivitas Parsial

Pengukuran produktivitas berarti mengkuantitatifkan perubahan produktivitas.

Tujuannya adalah untuk memudahkan manajemen dalam memonitor naik turunnya

produktivitas. Pengukuran aktual dipergunakan oleh manajer untuk mengetahui

perkembangan program peningkatan produktivitas, menentukan perbaikan yang

diperlukan, dan mengendalikan perubahan.

Pengukuran produktivitas input demi input satu persatu disebut dengan

pengukuran produktivitas parsial (partial productivity measurement). Pengukuran

dilakukan dengan membandingkan banyaknya output tunggal yang dihasilkan

dengan input yang digunakan . Formulasi pengukuran produktivitas parsial sebagai

berikut.

Page 100: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Rasio produktivitas = Output ÷ Input

Kelebihan Pengukuran Produktivitas Parsial. Pengukuran produktivitas parsial

akan mengarahkan manajemen lebih fokus pada input tertentu. Selain itu, hasil

pengukuran operasional cepat diketahui. Contohnya, tenaga kerja langsung dapat

dikaitkan dengan berapa banyak unit yang dihasilkan untuk setiap satu unit bahan

digunakan. Apabila menggunakan suatu standar produktivitas tertentu maka trend

produktivitas akan dapat direkam perkembangannya.

Kelemahan Pengukuran Produktivitas Parsial. Pengukuran parsial yang

dilakukan dengan cara satu per satu input diukur secara terpisah dapat memberikan

suatu gambaran yang salah tentang produktivitas. Hal tersebut disebabkan karena

input dalam menghasilkan output tidak semuanya independen terhadap input lain.

Kinerja suatu input bisa jadi dipengaruhi oleh kinerja input yang lain. Sebagai

contoh, mengubah spesifikasi bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan

output yang sama bias jadi akan mengakibatkan peningkatan limbah dan bahan sisa,

sedangkan jam tenaga kerja tetap berkurang. Akibatnya kinerja produktivitas tenaga

kerja meningkat sedangkan kinerja produktivitas bahan baku menurun.

Pengukuran Produktivitas Total

Produktivitas total didapatkan dengan cara mengukur produktivitas semua

input yang digunakan untuk menghasilkan output. Pengukuranb Profil dilakukan

dengan cara mengukur beberapa input utama yang dipergunakan untuk menghasilkan

output yang hasilnya berupa ukuran operasional. Sebagai contoh, perusahaan Enola

menerapkan proses produksi baru tahun 2012. Diasumsikan proses baru hanya

mempengaruhi dua input yaitu tenaga kerja dan bahan baku. Berikut ini disajikan

data produksi tahun 2011 dan 2012.

Page 101: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

2011 2012

Jumlah televisi LCD dihasilkan 10.000 12.000

Tenaga kerja dipergunakan 5.000 4.000

Bahan baku dipergunakan 100.000 150.000

Walaupun begitu, perbandingan profit produktivitas antar tahun setidaknya

mampu memberikan pandangan bagi manajer untuk mengetahui sifat perubahan

produktivitas. Namun dalam beberapa kasus, sulit untuk mengetahui apakah

perubahan tersebut baik atau buruk.

Pengukuran Profit-linked Productivity. Profi-linked productivity mengukur jumlah

perubahan laba yang diakibatkan oleh perubahan produktivitas. Penentuan pengaruh

perubahan produktivitas terhadap laba merupakan salah satu cara untuk melihat bilai

perubahan produktivitas. Sebagian perubahan laba tersebut merupakan hasil

perubhan produktivitas. Dengan mengetahui dampak perubahan laba yang

diakibatkan perubahan produktivitas, manajer akan terbantu dalam memahami arti

penting perubahan produktivitas secara ekonomis. Dampak profit-linked productivity

dapat dihitung dengan rumus berikut.

Dampak profit-linked = Biaya PQ total – Biaya periode amatan total

Keterangan :

PQ adalah jumlah input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output pada waktu

yang diamati jika produktivitas sama dengan tahun dasar yang dihitung dengan cara

berikut.

PQ = Output periode amatan ÷ Rasio produktivitas tahun dasar

Komponen Pemulihan Harga. Komponen pemulihan harga adalah kemampuan

perubahan pendapatan dalam mengimbangi pengaruh perubahan harga input.

Pengukuran pemulihan harga dilakukan dengan cara perubahan pendapatan

dikurangi perubahan biaya input dengan asumsi tidak ada perubahan produktivitas.

Page 102: Dr. Cornelius Rantelangi, SE., MM., Ak., CA., BKP · PDF fileA Managerial Planing Tool ... strategi pemasaran harga jual dan sebagainya. ... Citra Rasa memproduksi empat jenis produk

Untuk mengetahui besaran harga harus dihitung terlebih dahulu perubahan laba pada

setiap periodenya.

Pemulihan harga = Perubahan laba – Dampak profit-linked

Pengukuran Waktu Siklus

Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu produk

atau jasa. Pada jasa waktu siklus dihitung sejak konsumen mengajukan permintaan

layanan sampai selesai. Waktu siklus rata-rata setara dengan total waktu proses untuk

semua unit. Agar lebih bermanfaat, waktu siklus rata-rata harus dimasukkan rata-rata

waktu yang dibutuhkan untuk mengirim semua unit produk dan pengerjaan ulang

atau waktu pembuangan jika terdapat produk cacat atau sisa bahan dan limbah (yang

merupakan aktivitas tidak bernilai tambah).