draft tbr 2 nervus cranialis

Upload: annisa-noor-anindyasari

Post on 08-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    1/13

    1. PENDAHULUAN

    Pemeriksaan saraf merupakan salah satu dari rangkaian pemeriksaan neurologis yang terdiri

    dari;

    a. Status mental

     !. "ingkat kesadaran

    #. $ungsi saraf kraniald. $ungsi motorik

    e. %efleks

    f. &oordinasi dan gaya !er'alan dan

    g. $ungsi sensorik 

     Agar pemeriksaan saraf kranial dapat mem!erikan informasi yang diperlukan diusahakan

    ker'asama yang !aik antara pemeriksa dan penderita selama pemeriksaan. Penderita seringkali

    diminta kesediaannya untuk melakukan suatu tindakan yang mungkin oleh penderita dianggap

    tidak masuk akal atau menggelikan. Se!elum mulai diperiksa kegelisahan penderita harus

    dihilangkan dan penderita harus di!eri pen'elasan mengenai pentingnya pemeriksaan untuk

    dapat menegakkan diagnosis.

    (em!erikan pen'elasan mengenai lamanya pemeriksaan #ara yang dilakukan dan nyeri yangmungkin tim!ul dapat mem!antu memupuk keper#ayaan penderita pada pemeriksa. Penderita

    diminta untuk men'a)a! semua pertanyaan se'elas mungkin dan mengikuti semua petun'uk

    se!aik mungkin.

    Suatu anamnesis lengkap dan teliti ditam!ah dengan pemeriksaan fisik akan dapat

    mendiagnosis sekitar *+, kasus. -alaupun terdapat !eragam prosedur diagnostik modern

    tetapi tidak ada yang dapat menggantikan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Sarafsaraf kranial

    langsung !erasal dari otak dan meninggalkan tengkorak melalui lu!anglu!ang pada tulang

     yang dinamakan foramina terdapat 1/ pasang saraf kranial yang dinyatakan dengan nama atau

    dengan angka roma)i.

    Sarafsaraf terse!ut adalah olfaktorius 02 optikus 02 3kulomotorius 02 troklearis 042

    trigeminus 042 a!dusens 042 fasialis 042 5esti!ula koklearis 042 glossofaringeus 062

     5agus 062 asesorius 062 hipoglosus 062. Saraf kranial 4 merupakan saraf sensorik

    murni saraf kranial 4 6 dan 6 merupakan saraf motorik tetapi 'uga mengandung

    sera!ut proprioseptif dari otototot yang dipersarafinya. Saraf kranial 4 4 6 merupakan saraf 

    #ampuran saraf kranial 4 dan 6 'uga mengandung !e!erapa sera!ut saraf dari #a!ang

    parasimpatis sistem saraf otonom.

    /. DE$NS

    Sarafsaraf kranial dalam !ahasa latin adalah Ner5i 7raniales yang !erarti kedua !elas pasangan

    saraf yang !erhu!ungan dengan otak men#akup ner5i olfaktorii 02 optikus 02 okulomotorius

    02 troklearis 042 trigeminus 042 a!dusens 042 fasialis 042 5esti!ulokoklearis 042glosofaringeus 062 5agus 062 asesorius 062 hipoglosus 062.

    8angguan saraf kranialis adalah gangguan yang ter'adi pada sera!ut saraf yang !era)al dari

    otak atau !atang otak dan mengaki!atkan tim!ulnya keluhan ataupun ge'ala pada !er!agai

    organ atau !agian tu!uh yang dipersarafinya.

    9. ANA"3( DAN $S3L38

    a. SA%A$ 3L$A&"3%US 0N.2

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    2/13

    Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius. Sistem ini terdiri

    dari !agian !erikut: mukosa olfaktorius pada !agian atas ka5um nasal fila olfaktoria !ul!us

    su!kalosal pada sisi medial lo!us or!italis.

    Saraf ini merupakan saraf sensorik murni yang sera!utsera!utnya !erasal dari mem!ran

    mukosa hidung dan menem!us area kri!riformis dari tulang etmoidal untuk !ersinaps di

     !ul!us olfaktorius dari sini traktus olfaktorius !er'alan di!a)ah lo!us frontal dan !erakhir dilo!us temporal !agian medial sisi yang sama. Sistem olfaktorius merupakan satusatunya

    sistem sensorik yang impulsnya men#apai korteks tanpa dirilei ditalamus.

    au!auan yang dapat mempro5okasi tim!ulnya nafsu makan dan induksi sali5asi serta !au

     !usuk yang dapat menim!ulkan rasa mual dan muntah menun'ukkan !ah)a sistem ini ada

    kaitannya dengan emosi. Sera!ut utama yang menghu!ungkan sistem pen#iuman dengan area

    otonom adalah medial fore!rain !undle dan stria medularis talamus. Emosi yang menyertai

    rangsangan olfaktorius mungkin !erkaitan ke serat yang !erhu!ungan dengan talamus

    hipotalamus dan sistem lim!ik.

     !. SA%A$ 3P"&US 0N. 2

    Saraf 3ptikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Sera!utsera!ut saraf iniini mele)ati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan !erga!ung dengan saraf dari sisi

    lainnya pada dasar otak untuk mem!entuk kiasma optikum. 3rientasi spasial sera!utsera!ut

    dari !er!agai !agian fundus masih utuh sehingga sera!utsera!ut dari !agian !a)ah retina

    ditemukan pada !agian inferior kiasma optikum dan se!aliknya.

    Sera!utsera!ut dari lapangan 5isual temporal 0separuh !agian nasal retina2 menyilang kiasma

    sedangkan yang !erasal dari lapangan 5isual nasal tidak menyilang. Sera!utsera!ut untuk

    indeks #ahaya yang !erasal dari kiasma optikum !erakhir di kolikulus superior dimana ter'adi

    hu!ungan dengan kedua nuklei saraf okulomotorius. Sisa sera!ut yang meninggalkan kiasma

     !erhu!ungan dengan penglihatan dan !er'alan di dalam traktus optikus menu'u korpus

    genikulatum lateralis. Dari sini sera!utsera!ut yang !erasal dari radiasio optika mele)ati

     !agian posterior kapsula interna dan !erakhir di korteks 5isual lo!us oksipital.

    Dalam per'alanannya sera!utsera!ut terse!ut memisahkan diri sehingga sera!utsera!ut

    untuk kuadran !a)ah melalui lo!us parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui lo!us

    temporal. Aki!at dari dekusasio sera!utsera!ut terse!ut pada kiasma optikum sera!utsera!ut

     yang !erasal dari lapangan penglihatan kiri !erakhir di lo!us oksipital kanan dan se!aliknya.

    #. SA%A$ 3&UL3(3"3%US 0N. 2

    Nukleus saraf okulomotorius terletak se!agian di depan su!stansia grisea periakuaduktal

    0Nukleus motorik2 dan se!agian lagi di dalam su!stansia grisea 0Nukleus otonom2. Nukleus

    motorik !ertanggung 'a)a! untuk persarafan otototot rektus medialis superior dan inferior

    otot o!likus inferior dan otot le5ator palpe!ra superior. Nukleus otonom atau nukleus Edinger )esthpal yang !ermielin sangat sedikit mempersarafi otototot mata inferior yaitu spingter

    pupil dan otot siliaris.

    d. SA%A$ "%3&LEA%S 0N. 42

    Nukleus saraf troklearis terletak setinggi kolikuli inferior di depan su!stansia grisea

    periakuaduktal dan !erada di !a)ah Nukleus okulomotorius. Saraf ini merupakan satusatunya

    saraf kranialis yang keluar dari sisi dorsal !atang otak. Saraf troklearis mempersarafi otot

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    3/13

    o!likus superior untuk menggerakkan mata !a)ah kedalam dan a!duksi dalam dera'at ke#il.

    e. SA%A$ "%8E(NUS 0N. 42

    Saraf trigeminus !ersifat #ampuran terdiri dari sera!utsera!ut motorik dan sera!utsera!ut

    sensorik. Sera!ut motorik mempersarafi otot masseter dan otot temporalis. Sera!utsera!ut

    sensorik saraf trigeminus di!agi men'adi tiga #a!ang utama yatu saraf oftalmikus maksilarisdan mandi!ularis. Daerah sensoriknya men#akup daerah kulit dahi )a'ah mukosa mulut

    hidung sinus. 8igi maksilar dan mandi!ula dura dalam fosa kranii anterior dan tengah !agian

    anterior telinga luar dan kanalis auditorius serta !agian mem!ran timpani.

    f. SA%A$ ADUSENS 0N. 42

    Nukleus saraf a!dusens terletak pada masingmasing sisi pons !agian !a)ah dekat medula

    o!longata dan terletak di!a)ah 5entrikel ke empat saraf a!dusens mempersarafi otot rektus

    lateralis.

    g. SA%A$ $ASALS 0N. 42

    Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik !erasal dariNukleus motorik yang terletak pada !agian 5entrolateral dari tegmentum pontin !a)ah dekat

    medula o!longata. $ungsi sensorik !erasal dari Nukleus sensorik yang mun#ul !ersama nukleus

    motorik dan saraf 5esti!ulokoklearis yang !er'alan ke lateral ke dalam kanalis akustikus interna.

    Sera!ut motorik saraf fasialis mempersarafi otototot ekspresi )a'ah terdiri dari otot or!ikularis

    okuli otot !uksinator otot oksipital otot frontal otot stapedius otot stilohioideus otot

    digastriktus posterior serta otot platisma. Sera!ut sensorik menghantar persepsi penge#apan

     !agian anterior lidah.

    h. SA%A$ 4ES"UL3&3&LEA%S 0N. 42

    Saraf 5esti!ulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu sera!utsera!ut aferen yang

    mengurusi pendengaran dan 5esti!uler yang mengandung sera!utsera!ut aferen yang

    mengurusi keseim!angan. Sera!utsera!ut untuk pendengaran !erasal dari organ #orti dan

     !er'alan menu'u inti koklea di pons dari sini terdapat transmisi !ilateral ke korpus genikulatum

    medial dan kemudian menu'u girus superior lo!us temporalis. Sera!utsera!ut untuk

    keseim!angan mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis dan !erga!ung dengan sera!ut

    sera!ut auditorik di dalam kanalis fasialis. Sera!utsera!ut ini kemudian memasuki pons

    sera!ut 5esti!utor !er'alan menye!ar mele)ati !atang dan sere!elum.

    i. SA%A$ 8L3S3$A%N8EUS 0N. 62

    Saraf 8losofaringeus menerima ga!ungan dari saraf 5agus dan asesorius pada )aktu

    meninggalkan kranium melalui foramen terse!ut saraf glosofaringeus mempunyai duaganglion yaitu ganglion intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah mele)ati

    foramen saraf !erlan'ut antara arteri karotis interna dan 5ena 'ugularis interna ke otot

    stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot stiloglosal saraf !erlan'ut ke !asis lidah dan

    mempersarafi mukosa faring tonsil dan sepertiga posterior lidah.

     '. SA%A$ 4A8US 0N. 62

    Saraf 5agus 'uga mempunyai dua ganglion yaitu ganglion superior atau 'ugulare dan ganglion

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    4/13

    inferior atau nodosum keduanya terletak pada daerah foramen 'ugularis saraf 5agus

    mempersarafi semua 5isera toraks dan a!domen dan menghantarkan impuls dari dinding usus

     'antung dan paruparu.

    k. SA%A$ ASES3%US 0N. 62

    Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis dan kranialis. %adiks kranial adalah akson darineuron dalam nukleus am!igus yang terletak dekat neuron dari saraf 5agus. Saraf aksesoris

    adalah saraf motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan !agian atas otot

    trape+.

    iii. 8erakan tangan

    Normal gerakan tangan !isa dilihat pada 'arak / meter tetapi !isa melihat pada 'arak 1 meter

     !erarti 5isusnya kurang le!ih 1?91+.

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    5/13

    /2 Pemeriksaan Penglihatan Perifer

    Pemeriksaan penglihatan perifer dapat menghasilkan informasi tentang saraf optikus dan

    lintasan penglihatan mulai dair mata hingga korteks oksipitalis.

    Penglihatan perifer diperiksa dengan tes konfrontasi atau dengan perimetri ? kompimetri.

    i. "es &onfrontasi@arak antara pemeriksa pasien : >+ 1++ #m

    3!'ek yang digerakkan harus !erada tepat di tengahtengah 'arak terse!ut. 3!'ek yang

    digunakan 0/ 'ari pemeriksa ? !allpoint2 di gerakan mulai dari lapang pandang kahardan kiri

    0lateral dan medial2 atas dan !a)ah dimana mata lain dalam keadaan tertutup dan mata yang

    diperiksa harus menatap lururs kedepan dan tidak !oleh melirik kearah o!'ek terse!ut.

    Syarat pemeriksaan lapang pandang pemeriksa harus normal.

    ii. Perimetri ? kompimetri

    Le!ih teliti dari tes konfrontasi. Hasil pemeriksaan di proyeksikan dalam !entuk gam!ar di

    se!uah kartu.

    92 %efleks PupilSaraf aferen !erasal dari saraf optikal sedangkan saraf aferennya dari saraf o##ulomotorius.

     Ada dua ma#am refleks pupil.

    i. %espon #ahaya langsung

    Pakailah senter ke#il arahkan sinar dari samping 0sehingga pasien tidak memfokus pada #ahaya

    dan tidak !erakomodasi2 ke arah salah satu pupil untuk melihat reaksinya terhadap #ahaya.

    nspeksi kedua pupil dan ulangi prosedur ini pada sisi lainnya. Pada keadaan normal pupil yang

    disinari akan menge#il.

    ii. %espon #ahaya konsensual

    @ika pada pupil yang satu disinari maka se#ara serentak pupil lainnya menge#il dengan ukuran

     yang sama.

    =2 Pemeriksaan fundus o##uli 0fundus kopi2

    Digunakan alat oftalmoskop. Putar lensa ke arah 3 dioptri maka fokus dapat diarahkan kepada

    fundus kekeruhan lensa 0katarak2 dapat mengganggu pemeriksaan fundus. ila retina sudah

    terfokus #arilah terle!ih dahulu diskus optikus. 7aranya adalah dengan mengikuti per'alanan

     5ena retinalis yang !esar ke arah diskus. Semua 5ena5ena ini keluar dari diskus optikus.

    B2 "es )arna

    Untuk mengetahui adanya polineuropati pada n. optikus.

    #. Saraf okulomotoris 0N. 2Pemeriksaan meliputi ; Ptosis 8erakan !ola mata dan Pupil

    12 Ptosis

    Pada keadaan normal !ila seseorang melihat ke depan maka !atas kelopak mata atas akan

    memotong iris pada titik yang sama se#ara !ilateral. Ptosis di#urigai !ila salah satu kelopak

    mata memotong iris le!ih rendah dari pada mata yang lain atau !ila pasien mendongakkan

    kepal ke !elakang ? ke atas 0untuk kompensasi2 se#ara kronik atau mengangkat alis mata se#ara

    kronik pula.

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    6/13

    /2 8erakan !ola mata.

    Pasien diminta untuk melihat dan mengikuti gerakan 'ari atau !allpoint ke arah medial atas

    dan !a)ah sekligus ditanyakan adanya penglihatan ganda 0diplopia2 dan dilihat ada tidaknya

    nistagmus. Se!elum pemeriksaan gerakan !ola mata 0pada keadaan diam2 sudah dilihat adanya

    stra!ismus 0'uling2 dan de5iasi #on'ugate ke satu sisi.

    92 PupilPemeriksaan pupil meliputi :i. entuk dan ukuran pupil

    ii. Per!andingan pupil kanan dan kiri pupil se!esar 1mm masih dianggap normalCPer!edaan

    iii. %efleks pupil

    (eliputi pemeriksaan :

    %efleks #ahaya langsung 0!ersama N. 2

    %efleks #ahaya tidak alngsung 0!ersama N. 2

    %efleks pupil akomodatif atau kon5ergensi

    ila seseorang melihat !enda didekat mata 0melihat hidungnya sendiri2 kedua otot rektus

    medialis akan !erkontraksi. 8erakan kedua !ola mata ini dise!ut kon5ergensi. ersamaan

    dengan gerakan !ola mata terse!ut maka kedua pupil akan menge#il 0otot siliaris !erkontraksi20"e'u)ono2 atau pasien disuruh memandang 'auh dan disuruh memfokuskan matanya pada 1B

    #m didepan mata pasien dalam suatu o!'ek diletakkan pada 'arak keadaan normal terdapat

    konstriksi pada kedua pupil yang dise!ut reflek akomodasi.

    d. Saraf "roklearis 0N. 42

    Pemeriksaan meliputi

    12 gerak mata ke lateral !a)ah

    /2 stra!ismus kon5ergen

    92 diplopia

    e. Saraf "rigeminus 0N. 42

    Pemeriksaan meliputi; sensi!ilitas motorik dan refleks

    12 Sensi!ilitas

     Ada tiga #a!ang sensorik yaitu oftalmik maksila mandi!ula. Pemeriksaan dilakukan pada

    ketiga #a!ang saraf terse!ut dengan mem!andingkan sisi yang satu dengan sisi yang lain. (ula

    mula tes dengan u'ung yang ta'am dari se!uah 'arum yang !aru. Pasien menutup kedua

    matanya dan 'arum ditusukkan dengan lem!ut pada kulit pasien ditanya apakah terasa ta'am

    atau tumpul. Hilangnya sensasi nyeri akan menye!a!kan tusukan terasa tumpul. Daerah yang

    menun'ukkan sensasi yang tumpul harus digam!ar dan pemeriksaan harus di lakukan dari

    daerah yang terasa tumpul menu'u daerah yang terasa ta'am. @uga dilakukan dari daerah yang

    terasa tumpul menu'u daerah yang terasa ta'am. @uga lakukan tes pada daerah di atas dahimenu'u !elakang mele)ati pun#ak kepala. @ika #a!ang oftalmikus terkena sensasi akan tim!ul

    kem!ali !ila men#apai dermatom 7/. "emperatur tidak diperiksa se#ara rutin ke#uali

    men#urigai siringo!ul!ia karena hilangnya sensasi temperatur ter'adi pada keadaan hilangnya

    sensasi nyeri pasien tetap menutup kedua matanya dan lakukan tes untuk ra!a halus dengan

    kapas yang !aru dengan #ara yang sama. Pasien disuruh mengatakan yaF setiap kali dia

    merasakan sentuhan kapas pada kulitnya.

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    7/13

    /2 (otorik 

    Pemeriksaan dimulai dengan menginspeksi adanya atrofi otototot temporalis dan masseter.

    &emudian pasien disuruh mengatupkan giginya dan lakukan palpasi adanya kontraksi masseter

    diatas mandi!ula. &emudian pasien disuruh mem!uka mulutnya 0otototot pterigoideus2 dan

    pertahankan tetap ter!uka sedangkan pemeriksa !erusaha menutupnya. Lesi unilateral dari

    #a!ang motorik menye!a!kan rahang !erde5iasi kearah sisi yang lemah 0yang terkena2.

    92 %efleks

    Pemeriksaan refleks meliputi

    i. %efleks kornea

    Langsung

    Pasien diminta melirik ke arah laterosuperior kemudian dari arah lain kapas disentuhkan pada

    kornea mata misal pasien diminta melirik kearah kanan atas maka kapas disentuhkan pada

    kornea mata kiri dan lakukan se!aliknya pada mata yang lain. &emudian !andingkan kekuatan

    dan ke#epatan refleks terse!ut kanan dan kiri saraf aferen !erasal dari N. 4 tetapi eferannya

    0!erkedip2 !erasal dari N.4.

    "ak langsung 0konsensual2Sentuhan kapas pada kornea atas akan menim!ulkan refleks menutup mata pada mata kiri dan

    se!aliknya kegunaan pemeriksaan refleks kornea konsensual ini sama dengan refleks #ahaya

    konsensual yaitu untuk melihat lintasan mana yang rusak 0aferen atau eferen2.

    ii. %efleks !ersin 0nasal refleks2

    iii. %efleks masseter

    Untuk melihat adanya lesi U(N 0#erti#o !ultar2 penderita mem!uka mulut se#ukupnya 0'angan

    terlalu le!ar2 kemudian dagu di!eri alas 'ari tangan pemeriksa diketuk mendadak dengan palu

    refleks. %espon normal akan negatif yaitu tidak ada penutupan mulut atau positif lemah yaitu

    penutupan mulut ringan. Se!aliknya pada lesi U(N akan terlihat penutupan mulut yang kuat

    dan #epat.

    f. Saraf a!dusens 0N. 42

    Pemeriksaan meliputi gerakan mata ke lateral stra!ismus kon5ergen dan diplopia tandatanda

    terse!ut maksimal !ila memandang ke sisi yang terkena dan !ayangan yang tim!ul letaknya

    hori

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    8/13

    (enutup mata sekuatnya 0perhatikan asimetri2 kemudioan pemeriksa men#o!a mem!uka

    kedua mata terse!ut !andingkan kekuatan kanan dan kiri.

    (emperlihatkan gigi 0asimetri2

    ersiul dan men#ulu 0asimetri ? de5iasi u'ung !i!ir2

    meniup sekuatnya !andingkan kekuatan uadara dari pipi masingmasing.

    (enarik sudut mulut ke !a)ah.ii. "es sensorik khusus 0penge#apan2 /?9 depan lidah2

    Pemeriksaan dengan rasa manis pahit asam asin yang disentuhkan pada salah satu sisi lidah.

    iii. Hiperakusis

    @ika ada kelumpuhan N. Stapedius yang melayani otot stapedius maka suarasuara yang

    diterima oleh telinga pasien men'adi le!ih keras intensitasnya.

    h. Saraf 4esti!ulokokhlearis 0N. 42

     Ada dua ma#am pemeriksaan yaitu pemeriksaan pendengaran dan pemeriksaan fungsi

     5esti!uler

    12 Pemeriksaan pendengaran

    nspeksi meatus akustikus akternus dari pasien untuk men#ari adanya serumen atau o!struksilainnya dan mem!rana timpani untuk menentukan adanya inflamasi atau perforasi kemudian

    lakukan tes pendengaran dengan menggunakan gesekan 'ari detik arlo'i dan audiogram.

     Audiogram digunakan untuk mem!edakan tuli saraf dengan tuli konduksi dipakai tes %inne dan

    tes -e!er.

    i. "es %inne

    8arpu tala dengan frekuensi /B> H< mulamula dilakukan pada prosesus mastoideus

    di!elakang telinga dan !ila !unyi tidak lagi terdengar letakkan garpu tala terse!ut se'a'ar

    dengan meatus akustikus oksterna. Dalam keadaan norma anda masih terdengar pada meatus

    akustikus eksternus. Pada tuli saraf anda masih terdengar pada meatus akustikus eksternus.

    &eadaan ini dise!ut %inne negatif.

    ii. "es -e!er

    8arpu tala /B> H< diletakkan pada !agian tengah dahi dalam keadaan normal !unyi akan

    terdengar pada !agian tengah dahi pada tuli saraf !unyi dihantarkan ke telinga yang normal

    pada tuli konduktif !unyi tedengar le!ih keras pada telinga yang a!normal.

    /2 Pemeriksaan $ungsi 4esti!uler

    Pemeriksaan fungsi 5esti!uler meliputi : nistagmus tes rom!erg dan !er'alan lurus dengan

    mata tertutup head tilt test 0Nylen aranny diGGon Hallpike2 yaitu tes untuk postural

    nistagmus.

    i. Saraf glosofaringeus 0N. 62 dan saraf 5agus 0N. 62

    Pemeriksaan N. 6 dan N 6. karena se#ara klinis sulit dipisahkan maka !iasanya di!i#arakan

     !ersamasama anamnesis meliputi kesedak ? keselek 0kelumpuhan palatom2 kesulitanmenelan dan disartria 0khas !ernoda hidung ? !indeng2.

    Pasien disuruh mem!uka mulut dan inspeksi palatum dengan senter perhatikan apakah

    terdapat pergeseran u5ula kemudian pasien disuruh menye!ut ahF 'ika u5ula terletak ke satu

    sisi maka ini menun'ukkan adanya kelumpuhan ner5us 6 unilateral perhatikan !ah)a u5ula

    tertarik kearah sisi yang sehat.

    Sekarang lakukan tes refleks muntah dengan lem!ut 0ner5us 6 adalah komponen sensorik dan

    ner5us 6 adalah komponen motorik2. Sentuh !agian !elakang faring pada setiap sisi dengan

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    9/13

    spa#ula 'angan lupa menanyakan kepada pasien apakah ia merasakan sentuhan spatula

    terse!ut 0N. 62 setiap kali dilakukan.

    Dalam keadaaan normal ter'adi kontraksi palatum molle se#ara refleks. @ika konraksinya tidak

    ada dan sensasinya utuh maka ini menun'ukkan kelumpuhan ner5us 6 kemudian pasien

    disuruh !er!i#ara agar dapat menilai adanya suara serak 0lesi ner5us laringeus rekuren

    unilateral2 kemudian disuruh !atuk tes 'uga rasa ke#ap se#ara rutin pada sepertinya posteriorlidah 0N. 62.

     '. Saraf Asesorius 0N. 62

    Pemeriksaan saraf asesorius dengan #ara meminta pasien mengangkat !ahunya dan kemudian

    ra!alah massa otot trape

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    10/13

    Pasien mungkin tidak menyadari !ah)a indera pen#iuman hilang se!aliknya dia mungkin

    mengeluh tentang rasa penge#apan yang hilang karena kemampuannya untuk merasakan

    aroma suatu sarana yang penting untuk penge#apan men'adi hilang.

     !. Saraf 3ptikus 0N.2

    &elainan pada ner5us optikus dapat menye!a!kan gangguan penglihatan. 8angguanpenglihatan dapat di!agi men'adi gangguan 5isus dan gangguan lapangan pandang. &erusakan

    atau terputusnya 'aras penglitan dapat mengaki!atkan gangguan penglihatan kelainan dapat

    ter'adi langsung pada ne5rus optikus itu sendiri atau sepan'ang 'aras penglihatan yaitu kiasma

    optikum traktus optikus radiatio optika kortek penglihatan.

    ila ter'adi kelainan !erat makan dapat !erakhir dengan ke!utaan. 3rang yang !uta kedua sisi

    tidak mempunyai lapang pandang istilah untuk !uta ialah anopia atau anopsia. Apa!ila lapang

    pandang kedua mata hilang sesisi maka !uta sema#am itu dinamakan hemiopropia.

    er!agai ma#am peru!ahan pada !entuk lapang pandang men#erminkan lesi pada susunan

    saraf optikus.

    &elainan atau lesi pada ner5us optikus dapat dise!a!kan oleh:

    12 "rauma &epala/2 "umor sere!ri 0kraniofaringioma tumor hipfise meningioma astrositoma2

    92 &elainan pem!uluh darah

    (isalnya pada trom!osis arteria katotis maka pangkal artera oftalmika dapat ikut tersum!at

     'ug. 8am!aran kliniknya !erupa !uta ipsilateral.

    =2 nfeksi.

    Pada pemeriksaan funduskopi dapat dilihat halhal se!agai !erikut:

    12 Papiledema 0khususnya stadium dini2

    Papiledema ialah sem!a! pupil yang !ersifat noninfeksi dan terkait pada tekanan intrakkranial

     yang meninggi dapat dise!a!kan oleh lesi desak ruang antara lain hidro#efalus hipertensi

    intakranial !enigna hipertensi stadium 4. "rom!osis 5ena sentralis retina.

    /2 Atrofi optik 

    Dapat dise!a!kan oleh papiledema kronik atau papilus glaukoma iskemia famitral misal:

    retinitis pigmentosa penyakit le!er ataksia friedri#h.

    92 Neuritis optik.

    #. Saraf 3kulomotorius 0N.2

    &elainan !erupa paralisis ner5us okulomatorius menye!a!kan !ola mata tidak !isa !ergerak ke

    medial ke atas dan lateral ke!a)ah dan keluar. @uga mengaki!atkan gangguan fungsi

    parasimpatis untuk kontriksi pupil dan akomodasi sehingga reaksi pupil akan !eru!ah. N.

     'uga menpersarafi otot kelopak mata untuk mem!uka mata sehingga kalau lumpuh kelopakmata akan 'atuh 0 ptosis2

    &elumpuhan okulomotorius lengkap mem!erikan sindrom di !a)ah ini:

    12 Ptosis dise!a!kan oleh paralisis otot le5ator palpe!ra dan tidak adanya perla)anan dari ker'a

    otot or!ikularis okuli yang dipersarafi oleh saraf fasialis.

    /2 $iksasi posisi mata dengan pupil ke arah !a)ah dan lateral karena tak adanya perla)anan

    dari ker'a otot rektus lateral dan o!likus superior.

    92 Pupil yang mele!ar tak !ereaksi terhadap #ahaya dan akomodasi.@ika seluruh otot

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    11/13

    mengalami paralisis se#ara akut kerusakan !iasanya ter'adi di perifer paralisis otot tunggal

    menandakan !ah)a kerusakan meli!atkan nukleus okulomotorius.

    Penye!a! kerusakan diperifer meliputi;

    12 Lesi kompresif seperti tumor sere!ri meningitis !asalis karsinoma nasofaring dan lesi

    or!ital./2 nfark seperti pada arteritis dan dia!etes.

    d. Saraf "roklearis 0N. 42

    &elainan !erupa paralisis ner5us troklearis menye!a!kan !ola mata tidak !isa !ergerak

    ke!a)ah dan kemedial.

    &etika pasien melihat lurus kedepan atas sum!u dari mata yang sakit le!ih tinggi daripada

    mata yang lain. @ika pasien melihat ke!a)ah dan ke medial mata !erotasi dipopia ter'adi pada

    setiap arah tatapan ke#uali paralisis yang ter!atas pada saraf troklearis 'arang ter'adi dan sering

    dise!a!kan oleh trauma !iasanya karena 'atuh pada dahi atu 5erteks.

    e. Saraf A!dusens 0N. 42&elainan pada paralisis ner5us a!dusens menye!a!kan !ola mata tidak !isa !ergerak ke lateral

    ketika pasien melihat lurus ke atas mata yang sakit teradduksi dan tidak dapat digerakkan ke

    lateral ketika pasien melihat ke arah nasal mata yang paralisis !ergerak ke medial dan ke atas

    karena predominannya otot o!likus inferior.

    @ika ketiga saraf motorik dari satu mata semuanya terganggu mata tampak melihat lurus keatas

    dan tidak dapat digerakkan kesegala arah dan pupil mele!ar serta tidak !ereaksi terhadap

    #ahaya 0oftalmoplegia totalis2. Paralisis !ilateral dari otototot mata !iasanya aki!at kerusakan

    nuklear. Penye!a! paling sering dari paralisis nukleus adalah ensefelaitis neurosifilis mutiple

    sklerosis perdarahan dan tumor. Penye!a! yang paling sering dari kelumpuhan otototot mata

    perifer adalah meningitis sinusistis trom!osis sinus ka5ernosus ane5risma arteri karotis

    inter5a atau arteri komunikantes posterior fraktur !asis kranialis.

    f. Saraf "rigeminus 0N. 42

    &elainan yang dapat menim!ulkan gangguan pada nerus trigeminus antara lain :

    12 "umor pada !agian fosa posterior dapat menye!a!kan kehilangan reflek kornea dan rasa

     !aal pada )a'ah se!agai tandatanda dini.

    /2 8angguan ner5us trigeminus yang paling nyata adalah neuralgia trigeminal atau ti#

    douloureuG yang menye!a!kan nyeri singkat dan he!at sepan'ang per#a!angan saraf maksilaris

    dan mandi!ularis dari ner5us trigeminus. @aneta 01I*12 menemukan !ah)a penye!a! tersering

    dari neurolgia trigeminal di#etuskan oleh pem!uluh darah. Paling sering oleh arteri sere!elaris

    superior yang melingkari radiks saraf paling proksimal yang masih tak !ermielin.

    92 &elainan !erapa lesi ensefalitis akut di pons dapat menim!ulkan gangguan !erupa trismus yaitu spasme tonik dari otototot pengunyah. &arena tegangan a!normal yang kuat pada otot ini

    mungkin pasien tidak !isa mem!uka mulutnya.

    g. Saraf $asialis 0N. 42

    &elainan yang dapat menye!a!kan paralis ner5us fasialis antara lain:

    12 Lesi U(N 0supranuklear2 : tumor dan lesi 5askuler.

    /2 Lesi L(N :

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    12/13

    92 Penye!a! pada pons meliputi tumor lesi 5askuler dan siringo!ul!ia.Pada fosa posterior

    meliputi neuroma akustik meningioma dan meningitis kronik.

    =2 Pada pars petrosa os temporalis dapat ter'adi ellJs palsy fraktur sindroma %umsay Hunt

    dan otitis media.

    Penye!a! kelumpuhan fasialis !ilateral antara lain Sindrom 8uillain arre mononeuritismultipleks dan keganasan parotis !ilateral. Penye!a! hilangnya rasa ke#ap unilateral tanpa

    kelainan lain dapat ter'adi pada lesi telinga tengah yang meliputi &orda timpani atau ner5us

    lingualis tetapi ini sangat 'arang.

    8angguan ner5us fasialis dapat mengaki!atkan kelumpuhan otototot )a'ah kelopak mata

    tidak !isa ditutup gangguan air mata dan ludah gangguan rasa penge#ap di !agian !elakang

    lidah serta gangguan pendengaran 0hiperakusis2. &elumpuhan fungsi motorik ner5us fasialis

    mengaki!atkan otototot )a'ah satu sisi tidak !erfungsi ditandai dengan hilangnya lipatan

    hidung !i!ir sudut mulut turun !i!ir tertarik kesisi yang sehat. Pasien akan mengalami

    kesulitan mengunyah dan menelan. Air ludah akan keluar dari sudut mulut yang turun. &elopak 

    mata tidak !isa menutup pada sisi yang sakit terdapat kumpulan air mata di kelopak mata

     !a)ah 0epifora2. %efleks kornea pada sisi sakit tidak ada.

    h. Saraf 4esti!ulokoklearis

    &elainan pada ner5us 5esti!ulokoklearis dapat menye!a!kan gangguan pendengaran dan

    keseim!angan 05ertigo2. &elainan yang dapat menim!ulkan gangguan pada ner5us 4 antara

    lain:

    12 8angguan pendengaran !erupa :

    i. "uli saraf dapat dise!a!kan oleh tumor misal neuroma akustik. Degenerasi misal pres!iaksis.

    "rauma misal fraktur pars petrosa os temporalis toksisitas misal aspirin streptomisin atau

    alkohol infeksi misal sind5 ru!ella kongenital dan sifilis kongenital.

    ii. "uli konduktif dapat dise!a!kan oleh serumen otitis media otoskleroris dan penyakit Paget.

    /2 8angguan &eseim!angan dengan penye!a! kelainan 5esti!uler

    i. Pada la!irin meliputi penyakit meniere la!irinitis akut ma!uk kendaraan intoksikasi

    streptomisin.

    ii. Pada 5esti!uler meliputi semua penye!a! tuli saraf ditam!ah neuronitis 5esti!ularis.

    iii. Pada !atang otak meliputi lesi 5askuler tumor sere!elum atau tumor 5entrikel 4

    demielinisasi.

    i5. Pada lo!us temporalis meliputi epilepsi dan iskemia.

    i. Saraf 8losofaringeus 0N. 62 dan Saraf 4agus 0N. 62

    8angguan pada komponen sensorik dan motorik dari N. 6 dan N. 6 dapat mengaki!atkan

    hilangnya refleks menelan yang !erisiko ter'adinya aspirasi paru. &ehilangan refleks ini pada

    pasien akan menye!a!kan pneumonia aspirasi sepsis dan adult respiratory distress syndome0A%DS2 kondisi demikian !isa !eraki!at pada kematian.

    8angguan ner5us 6 dan N. 6 menye!a!kan persarafan otototot menelan men'adi lemah dan

    lumpuh. 7airan atau makanan tidak dapat ditelan ke esofagus melainkan !isa masuk ke tra#hea

    langsung ke paruparu.

    &elainan yang dapat men'adi penye!a! antara lain :

    12 Lesi !atang otak 0Lesi N 6 dan N. 62

    /2 Syringo!ul!ig 0#airan !erkumpul di medulla o!longata2

  • 8/19/2019 Draft Tbr 2 Nervus Cranialis

    13/13

    92 Pas#a operasi trepansi sere!elum

    =2 Pas#a operasi di daerah kranioser5ikal

     '. Saraf Asesorius 0N. 62

    8angguan N. 6 mengaki!atkan kelemahan otot !ahu 0otot trape.

    /. Satyanegara (.D. lmu edah Saraf Ed. 9 P". 8ramediaPustaka Utama @akarta /+++.

    9. @u)ono ". Dr Pemeriksaan &linik Neurologik dalam Praktek E87 @akarta 1II>.

    =. "alley Ni#holas @ 3J7onnor Simon Pemeriksaan &linis. Pedoman Diagnosis $isik inarupa

     Aksara @akarta 1II=.

    B. (ard'ono (ahar Prof. Dr Sidharta Prigura Prof. Dr Neurologi &linis Dasar Dian %akyat

    @akarta /+++.

    >. Delf H. (ohlan (anning ". %o!ert (a'or Diagnosis $isik. Ed. I E87 @akarta 1II>.

    K. Pri#e Syl5ia Anderson. Patofisiologi : &onsep &linis Prosesproses Penyakit ed. = @akarta

    E87 1II=.

    *. http: ?? endea5or. med. nyu. edu ? neuro surgery ? #ranialis. html.

    I. Aman A. %enindra dr. Sp. s 8angguan saraf &ranialis alai Pener!itan $&U /++9.