drainase-1-2-perkotaan
TRANSCRIPT
![Page 1: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/1.jpg)
Drainase Perkotaan
Pendahuluan
![Page 2: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/2.jpg)
Banjir (flood)
Kondisi debit pada saluran/sungai
atau genangan yang melebihi
kondisi normal yang umumnya
terjadi.
Luapan air dari sungai/saluran ke
lahan yang biasanya kering.
![Page 3: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/3.jpg)
Menurut Kamus International
Commission on Irrigation and
Drainage (ICID), banjir (flood) adalah:
“A Relatively high flow or stage in a
river , markedly higher than usual;
also the inundation of low land which
may result there from.
A body of water raising, swelling and
overflowing land not usually thus
covered”
![Page 4: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/4.jpg)
DAERAH PENGUASAAN SUNGAI
DATARAN BANJIR
(“FLOOD PLAIN”)DATARAN BANJIR
SUNGAI
Garis Sempadan (GS)GS
GSGS
DATARAN BANJIRDATARAN BANJIR
M.A.N
M.A.B
BANJIR
KONDISI BANJIR
BANJIR
PALUNG SUNGAI
DEBIT/ALIRAN NORMAL
DEBIT > 50 TAHUNAN
SISWOKO
BANJIR DAN MASALAH BANJIR
TRADISIONAL“OK”
NO PROBLEM
MODEREN
![Page 5: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/5.jpg)
DAERAH PENGUASAAN SUNGAI
DATARAN BANJIR
(“FLOOD PLAIN”)DATARAN BANJIR
SUNGAI
GSGS
GSGS
DATARAN BANJIRDATARAN BANJIR
BANTARAN BANTARAN
TANGGUL
MASALAH BANJIR
M.A.N
BANJIR
MASALAH BANJIR
BANJIR YANG LAYAK DIKENDALIKAN
BANJIR TERBESAR (PMF)
BANJIR
PALUNG SUNGAI
MAB
BEBAS BANJIRKAH ??
BANJIR TERBESAR (PMF)
TIDAK DIJAMIN MAS,
MAB
DEBIT/ALIRAN NORMAL
TIDAK LAYAK DAN
LEBIH BERBAHAYA
DEBIT > 50 TAHUNAN
SISWOKO
TANGGUL (STRUKTUR) TIDAK BISA MENJAMIN
DATARAN BANJIR TERBEBAS DARI BANJIR DAN
GENANGAN SECARA MUTLAK. SETUJU??!
![Page 6: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/6.jpg)
DAERAH PENGUASAAN SUNGAI
DATARAN BANJIR
(“FLOOD PLAIN”)DATARAN BANJIRSUNGAI
GSGS
GSGS
DATARAN BANJIRDATARAN BANJIR
BANTARAN BANTARAN
TANGGUL
M.A.N
M.A.B
M.A.B
BANJIR YANG LAYAK DIKENDALIKAN
BANJIR > DARI YANG DIKENDALIKAN
PALUNG SUNGAI
DEBIT/ALIRAN NORMAL
SISWOKO
M.A.N
M.A.B
TANGGUL
BANTARAN BANTARAN
3. KOMBINASI REKAYASA DAN PENYESUAIAN THD.FENOMENA ALAM
RUMAH PANGGUNG
![Page 7: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/7.jpg)
Daerah Urban / Perkotaan
Interaksi aktivitas manusia dengan siklus
hidrologi alamiah
Gangguan :
Pengambilan air wastewater
Penutupan tanah dengan permukaan
yang impermeable stormwater
sistem drainase
![Page 8: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/9.jpg)
Limpasan (runoff)
Surface run off
infiltrasi
Semua air yang mengalir lewat suatu sungai bergerak meninggalkan daerah tangkap sungai (DAS) tersebut tanpa memperhatikan asal/jalan yang ditempuh sebelum mencapai saluran (surface atau subsurface)
Prediksi:
1. Metoda rasional
2. Metoda hidrograf
![Page 10: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/10.jpg)
Pre-Urban
Hujan
Evaporasi
Infiltrasi
Run-off
Hujan
Run-off
Infiltrasi
Evaporasi
Post-Urban
![Page 11: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/11.jpg)
Pengaruh Pembangunan
pada Debit Limpasan
Permukaan
Rural
Developed Rural
Urban
![Page 12: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/12.jpg)
Urban Drainage
![Page 13: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/13.jpg)
Pengertian tentang drainase kota pada
dasarnya telah diatur dalam SK
menteriPU 239 tahun 1987. Menurut
SK tersebut, yang dimaksud drainase kota
adalah:
“Jaringan pembuangan air yang berfungsi
mengeringkan bagian-bagian wilayah
administrasi kota dan daerah urban dari
genangan air, baik dari hujan lokal maupun
luapan sungai yang melintas di dalam kota”.
![Page 14: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/14.jpg)
Drainase adalah
prasarana yang
berfungsi mengalirkan
air permukaan ke badan
air atau ke bangunan
resapan buatan.
![Page 15: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/15.jpg)
Drainase berwawasan
lingkungan adalah:
pengelolaan drainase yang
tidak menimbulkan dampak
yang merugikan bagi
lingkungan.
Terdapat dua pola pengelolaan:
![Page 16: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/16.jpg)
Drainase perkotaan adalah sistem
drainase dalam wilayah administrasi
kota dan daerah perkotaan (urban)
yang berfungsi untuk mengendalikan
atau mengeringkan kelebihan air
permukaan di daerah permukiman
yang berasal dari hujan lokal,
sehingga tidak mengganggu
masyarakat dan dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia.
![Page 17: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/17.jpg)
Pengendali banjir adalah
bangunan untuk mengendalikan
tinggi muka air agar tidak terjadi
limpasan atau genangan yang
menimbulkan kerugian.
Badan penerima air adalah
sungai, danau, atau laut yang
menerima aliran dari sistem
drainase perkotaan.
![Page 18: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/18.jpg)
SISTEM DRAINASE
PERKOTAAN
![Page 19: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/19.jpg)
Fungsi Drainase Perkotaan
Secara Umum
Mengeringkan bagian wilayah
kota dari genangan sehingga
tidak menimbulkan dampak
negatif.
Mengalirkan air permukaan ke
badan air penerima terdekat
secepatnya.
![Page 20: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/20.jpg)
Fungsi Drainase Perkotaan
(lanjutan)
Mengendalikan kelebihan air
permukaan yang dapat dimanfaatkan
untuk persediaan air dan kehidupan
akuatik.
Meresapkan air pemukaan untuk
menjaga kelestarian air tanah
(konservasi air).
Melindungi prasarana dan sarana
yang sudah terbangun.
![Page 21: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/21.jpg)
Berdasarkan fungsi layanan :
a. Sistem Drainase Lokal
Yang termasuk sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu kawasan kota tertentu seperti komplek permukiman, areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial. Sistem ini melayani areal kurang dari 10 ha. Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggung jawab masyarakat, pengembang atau instansi lainnya.
![Page 22: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/22.jpg)
b. Sistem drainase utama :
Yang termasuk dalam sistem drainase
utama adalah saluran drainase primer,
sekunder, tersier beserta bangunan
pelengkapnya yang melayani
kepentingan sebagian besar warga
masyarakat. Pengelolaan sistem
drainase utama merupakan tanggung
jawab pemerintah kota.
![Page 23: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/23.jpg)
c.Pengendalian banjir (flood control)
Sungai yang melalui wilayah kota
yang berfungsi mengendalikan air
sungai, sehingga tidak mengganggu
dan dapat memberi manfaat bagi
kehidupan masyarakat. Pengelolaan
pengendalian menjadi tanggung
jawab Direktorat Jenderal SDA
![Page 24: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/24.jpg)
Berdasarkan fisiknya:
a. Sistem saluran primer :
Adalah saluran utama yang
menerima masukan aliran dari
saluran sekunder. Dimensi saluran
ini relatif besar. Akhir saluran primer
adalah badan penerima air.
![Page 25: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/25.jpg)
b. Sistem saluran sekunder :
Adalah saluran terbuka atau tertutup yang
berfungsi menerima aliran air dari saluran
tersier dan limpasan air dari permukaan
sekitarnya, dan meneruskan air ke saluran
primer. Dimensi saluran tergantung pada
debit yang dialirkan.
c. Sistem saluran tersier :
Adalah saluran drainase yang menerima
air dari saluran drainase lokal.
![Page 26: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/26.jpg)
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
(Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum
Nomor /PRT/M/2006)
![Page 27: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/27.jpg)
Arah Kebijakan
Penyelenggaran/penanganan terpadu dengan sektor terkait terutama pengendalian banjir, air limbah dan sampah).
Mengoptimalkan sistem yang ada, disamping pembangunan baru.
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait, dunia usaha dan masyarakat.
Mendorong Pemkab/Pemkot dalam pembangunan S&P drainase untuk melancarkan perekonomian regional dan nasional serta meningkatkan tenaga kerja.
![Page 28: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/28.jpg)
Kebijakan 1
Penetapan keterpaduan penanganan
pengendalian banjir dan sektor/sub
sektor terkait lainnya berdasarkan
keseimbangan tata air.
Peningkatan aliran permukaan akibat
perubahan tata guna lahan harus
dikendalikan secara terpadu oleh instansi
terkait (Kehutanan,Pertanian,Tata Ruang)
![Page 29: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/29.jpg)
setelah pengembangan
sebelum pengembangan
BEFORE DEVELOPMENT AFTER DEVELOPMENT
![Page 30: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/30.jpg)
Strategi 1.
Penyiapan Rencana Induk Sistem
Drainase yang terpadu antara sistem
Drainase utama, lokal dengan
pengaturan dan pengelolaan sungai.
Strategi 2.
Mengembangkan sitem drainase
yang berwawasan lingkungan
![Page 31: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/31.jpg)
![Page 32: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/32.jpg)
![Page 33: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/33.jpg)
![Page 34: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/34.jpg)
![Page 35: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/35.jpg)
Kebijakan 2
Mengoptimalkan Sistem yang ada,
rehabilitasi/pemeliharaan,
pengembangan dan pembangunan
baru.
Optimalisasi prasarana dan sarana sistem
drainase yang ada perlu mendapat
prioritas dan dukungan dari seluruh
pemangku kepentingan (stake holders),
baru ke tahap berikutnya pengembangan
dan pembangunan baru.
![Page 36: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/36.jpg)
Strategi 1
Pengembangan kapasitas operasi &
pemeliharan sarana & prasarana
Terbangun: Kejelasan tanggung jawab dan
ketersediaan SOP.
Strategi 2
Menyiapkan prioritas optimalisasi system
Prioritas tertinggi: kawasan strategis,
kawasan rawan penyakit dan kawasan rawan
genangan, serta kawasan RSH/TNI/POLRI/PNS
![Page 37: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/37.jpg)
Strategi 3
Mengembangkan kampanye peningkatan
peran masyarakat
Upaya mnyadarkan dan mendorong
masyarakat dalam memelihara dan
membersihkan lingkungan yang meliputi:
operasi dan pemeliharaan saluran drainase
serta konservasi sumber daya air
![Page 38: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/38.jpg)
Kebijakan 3:
Meningkatkan kapasitas kelembagaan
pengelola prasarana dan sarana
drainase, swasta/dunia usaha dan
peran serta masyarakat
Kapasitas kelembagaan meliputi:
- bidang perencanaan dan koordinasi;
operasi dan pemeliharaan, pelaksanaan
dan pengendalian.
![Page 39: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/39.jpg)
Strategi 1:
Peningkatan koordinasi antar instansi
Terkait:
Lemahnya koordinasi antar dinas salah satu
penyebab menurunnya fungsi drainase yang
ada.
Strategi 2:
Pengembangan kapasitas SDM
Peningkatan SDM yang menangani sistem
drainase perkotaan.
![Page 40: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/40.jpg)
Kebijakan 4:
Mendorong dan memfasilitasi
Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
pengembangan sistem drainase yang
efektif, efisien dan berkelanjutan
Meningkatkan pelayanan publik, sosialisasi,
kampanye publik dan pemberdayaan
masyarakat
![Page 41: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/41.jpg)
Strategi 1:
Menyiapkan peraturan perundang
Undangan.
Strategi 2:
Perkuatan institusi
Strategi 3:
Mengembangkan sumber pendanaan
Strategi 4:
Mendorong swasta/masyarakat ikut
berpartisipasi dalam pengelolaan dranase
![Page 42: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/42.jpg)
Sasaran Kebijakan
Terbebasnya saluran drainase dari
sampah (mengembalikan fungsi)
Berkurangnya wilayah genangan
permanen dan temporer hingga 75% dari
kondidi saat ini.
Tercapainya kualitas pelayanan yang
sesuai atau melampaui standar pelayanan
Peningkatan kinerja institusi
![Page 43: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/43.jpg)
PEMBANGUNAN
SISTEM DRAINASE
![Page 44: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/44.jpg)
Prinsip-prinsip Utama
Kapasitas sistem harus mencukupi, baik
untuk melayani pengaliran air ke badan
penerima air, maupun ntuk meresapkan
air ke dalam tanah. Untuk mencapai
kapasitas yang memadai dilakukan
perencanaan berdasarkan prinsip
hidrologi dan hidrolika.
![Page 45: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/45.jpg)
Pembangunan sistem drainase perkotaan perlu
memperhatikan fungsi drainase sebagai
prasarana kota yang didasarkan pada konsep
berwawasan lingkungan.
Konsep ini antara lain berkaitan dengan usaha
konservasi sumber daya air, yang pada
prinsipnya menendalikan air hujan agar lebih
banyak yang diresapkan ke dalam tanah
sehingga mengurangi jumlah limpasan, antara
lain dengan membuat bangunan resapan
buatan, kolam retensi dan penataan lansekap
![Page 46: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/46.jpg)
Sedapat mungkin menggunakan sistem
gravitasi, hanya dalam hal sistem gravitasi
tidak memungkinkan baru digunakan
sistem pompa.
Meminimalisasi pembebasan lahan
Meminimalkan aliran permukaan dan
memaksimalkan resapan
![Page 47: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/47.jpg)
Letak sistem memenuhi kriteria perkotaan
dan memiliki kesempatan untuk perluasan
sistem. Dalam pelaksanaannya harus
mempehatikan segi hydraulik dan tata
letak dalam kaitannya dengan prasarana
lainnya (jalan, dan utilitas kota).
Stabilitas sistem harus terjamin, baik dari
segi struktural, keawetan sistem dan
kemudahan dalam operasi dan
pemeliharaan.
![Page 48: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/48.jpg)
Pembuatan Kolam Retensi dan
Sistem Polder disusun dengan
memperhatikan faktor sosial ekonomi
antara lain perkembangan kota dan
rencana prasarana dan sarana kota.
Kelayakan pelaksanaan Kolam
Retensi dan Sistem Polder harus
berdasarkan tiga faktor antara lain :
biaya konstruksi, biaya operasi dan
biaya pemeliharaan
![Page 49: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/49.jpg)
Parameter penentuan
prioritas penanganan
Meliputi hal sebagi berikut :
a.Parameter genangan, meliputi tinggi genangan, luas genangan, dan lamanya genangan terjadi.
b.Parameter frekuensi terjadinya genangan setiap tahunnya.
![Page 50: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/50.jpg)
Faktor Medan dan
Lingkungan
Topografi: Pembangunan drainase pada
daerah datar harus memperhatikan
sistem pengaliran dan ketersediaan air
penggelontor.
Kestabilan tanah: pembangunan di
daerah lereng pegunungan harus
memperhatikan masalah longsor yang
disebabkan oleh kandungan air tanah.
![Page 51: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/51.jpg)
Rencana Induk
Rencana Induk sistem drainase
perkotaan adalah perencanaan
menyeluruh sistem drainase pada
suatu wilayah perkotaan, untuk
perencanaan 25 tahun. Lingkupnya
adalah sistem drainase utama saja
yang berada dalam suatu daerah
administrasi.
![Page 52: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/52.jpg)
Studi Kelayakan
Perencanaan sistem drainase perkotaan satu
atau lebih daerah pengaliran air untuk waktu 5
atau 10 tahun.
Lingkupnya diarahkan pada daerah prioritas
yang telah ditentukan dalam rencana induk.
Kajian meliputi kelayakan teknik, kelayakan
keuangan/sosial ekonomi, kelayaan
kelembagan serta kelayakan lingkungan.
![Page 53: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/53.jpg)
Perencanaan Teknik
Perencanaan teknis dibuat untuk daerah prioritas yang telah mempunyai studi kelayakan atau rencana kerangka (outline plan). Jangka waktu perencanaan untuk 2 sampai 5 tahun.
Rencana teknis harus membuat persyaratan teknis dan gambar teknis, kriteria perencanaan dan langkah-langkah konstruksi.
![Page 54: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/54.jpg)
KESIMPULAN
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan
perkotaan dan permasalahan banjir
yang makin meningkat pula maka
pengelolaan drainase perkotaan harus
dilaksanakan secara menyelutruh dimulai
dari tahap perencanaan, konstruksi,
operasi dan pemeliharaan yang ditunjang
peningkatan kelembagaan dan
partisipasi masyarakat. perkotaan
![Page 55: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/55.jpg)
Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan
harus memperhatikan fungsi drainase
perkotaan sebagai prasarana kota yang
didasarkan pada konsep berwawasan
lingkungan.
Konsep ini berkaitan dengan upaya
konservasi sumber daya air yang pada
prinsipnya adalah pengendalian air hujan
Dengan memaksimalkan peresapan ke
dalam tanah dan meminimalkan aliran permukaan
(limpasan)
![Page 56: drainase-1-2-perkotaan](https://reader033.vdocument.in/reader033/viewer/2022060114/55721160497959fc0b8ee034/html5/thumbnails/56.jpg)