efek androgenik ektrak etanol cabe jawa
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 EFEK ANDROGENIK Ektrak Etanol Cabe Jawa
1/4
Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855 Vol. 3, No. 2, Juli 2004
201
EFEK ANDROGENIK
EKSTRAK ETANOL CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.)
PADA ANAK AYAM
Bambang Wahjoedi, Pudjiastuti, Adjirni, Budi Nuratmi, dan Yun AstutiPuslitbang Farmasi dan Obat Tradisional
Badan Litbangkes Depkes R.I.
AbstractA study has been carried out to know the androgenic effect ofPiper retrofractum Vahl.(Cabe jawa)
leaves extract on the White Leghorn DOC. The effect was evaluated using the growth of chicken
comb. The test material an ethanolic extract ofPiper retrofractum Vahl. leaves and testosterone
undekanoat (Andriol) as standard. Androgenic effect was expressed by a percentage response
ratio between chickens comb weight (mg) and body weight (g).
The result showed that the response between extract of 3.75 mg/100 g body weight and Andriol 500
mg/100 g body weight were not significantly different (P=5%).
Keywords: Piper retrofractum Vahl., medicinal plant, androgenic effect.
PENDAHULUANIstilah androgen digunakan secara kolektif
untuk senyawa-senyawa yang kerja bilogiknya sama
dengan testosteron. Fungsi utama kelompok hormon
ini adalah merangsang perkembangan dan aktivitas
organ-organ reproduksi dan sifat-sifat seks sekender,
sedang keja kombinasinya disebut kerja androgenik.
Androgen utama pada seorang laki-laki adalah
testosteron yang dihasilkan oleh sel Leydig atau
interstitiel di dalam testes (1,2,3).
Berbagai faktor dapat menyebabkan
meningkatnya kekuatan fisik seseorang antara lain
oleh pengaruh hormon andogen di dalam tubuh (4).Bagaimanapun juga dianggap bahwa sindrom yang
analog dengan menopause pada wanita akan terjadi
pada laki-laki. Keadaan ini dengan pemberian
androgen akan menjadi lebih baik (6). Dan androgen
juga diperkirakan bertanggungjawab terhadap
keagresifan dan tingkah laku seksuel pria (5).
Berbagai sumber androgen di alam antara
lain terdapat dalam tanaman obat dan salah satu
tanaman obat yang diduga mempunyai kandungan
androgen adalah buah Cabe jawa (Piper retrofractum
Vahl.). Secara empirik buah cabe jawa digunakan
sebagai obat lemah syahwat, lambung lemah dan
peluruh keringat (7,8)Beberapa penelitian pendahuluan dari buah
cabe jawa, antara lain: dalam bentuk infus, LD-50
nya termasuk bahan yang tidak toksik (9), infus pada
dosis 2,1 mg/10 g berat badan pada tikus putih
mempunyai efek androgenik dan anabolik (10) dan
pada penelitian efek mutagen, ekstrak etanol cabe
jawa tidak menyebabkan mutasi gen (11). Kemudian
dalam bentuk suspensi sampai dengan dosis 1400
mg/10 g berat badan mencit atau ekivalen dengan 100
x dosis manusia, pada mencit betina pada waktu
periode organogenesis, secara oral tidak
menimbulkan efek teratogenik (12). Kandungan
kimia cabe jawa antara lain piperin, piperatin, beta-
sitosterol, senyawa asam amino bebas, minyak atsiri,
dammar dll. (7,8,11)
Mengingat hal-hal tersebut diatas akan
dikembangkan manfaat cabe jawa menjadi
fitofarmaka sebagai androgenik melalui berbagai
aspek penelitian antara lain akan mengetahui daya
racun akut atau LD-50 maupun efek androgen pada
anak ayam dari ekstrak etanol cabe jawa.yang sudah
diketahui karakter atau spesifikasinya menurut buku
standar Materia Medika Indonesia (13) danParameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat
(14).
METODE
Bahan PercobaanBahan percobaan buah cabe jawa diperoleh dari
daerah Kabupaten Wonogiri, dengan karakterisasi:
a. Letak daerah : 250 DPL
b. Susunan tanah :
- latosol, warna merah kekuningan
- tekstur : liat
- pH : asam
- bahan organik : sedangc. Suhu rata-rata : maksimum 40
oC dan minimum
24oC
d. Curah hujan : 2500 mm/tahun
Hewan uji mencit putih galur DDY
diperoleh dari Puslitbang Pemberantasan Penyakit
Menular, Badan Litbangkes.,Jakarta
Anak ayam DOC jenis White Leghorn diperoleh dari
pemasok ayam dari peternakan ayam di daerah
Bogor.
-
7/22/2019 EFEK ANDROGENIK Ektrak Etanol Cabe Jawa
2/4
Efek Androgenik (Bambang Wahjoedi dkk.)
202
Karakterisasi simplisiaKarakterisasi simplisia dilakukan dengan
cara analisis makroskopik, mikroskopik dan fisiko
kimia.
Pembuatan ekstrakSebanyak 15 kg serbuk simplisia cabe jawa
ditaruh dalam maserator stainlees steel, ditambah
etanol 95% dengan perbandingan 1:2, diaduk dengan
pengaduk elektrik selama 15 menit. Kemudian
diperas dengan tekanan tertentu, filtrate ditampung.
Dengan cara yang sama, ampas diperlakukan seperti
semula, diulang 2 kali sehingga diperoleh filtrate
jernih. Semua filtrate dicampur, diuapkan
menggunakan evaporator sampai etanolnya habis.
Lanjutkan penguapan dalam panic stainlees steel pada
suhu sekitar 40 derajat Celcius hingga diperooleh
ekstrak kental.
Percobaan Toksisitas AkutMenurut cara Carol S. Weil (15), menggunakan
hewan percobaan mencit putih, galur DDY, 2 jenis
jenis kelamin, berat sekitar 20-25 g. Sebelumpercobaan semua tikus dilakukan aklimatisasi selama
seminggu. Hewan uji dikelompokkan menjadi 5
secara acak, masing-masing terdiri atas 5 ekor jantan
dan 5 ekor betina. Setiap kelompok diberi bahan uji
dengan variasi dosis tunggal berbeda secara oral,
yaitu berturut-turut 0,37 mg/10 g; 1,11 mg/10 g; 3,7
mg/10 g; 11,1 mg/10 g dan 37 mg/10 g berat badan.
Selama percobaan mencit diberi makan dan minum
secukupnya, kecuali sekitar (17-20) jam sebelum
pemeriksaan, dipuasakan hanya diberi minum saja.
Selama 24 jam kematian hewan uji dihitung. Lama
observasi 14 hari dan selama observasi diamati
kesehatan dan tingkah laku hewan uji. Apabila adahewan uji mati selama observasi, dilakukan
pemeriksaan gros patologi, untuk memastikan
penyebab kematian.
Harga LD-50 ditentukan dengan
menggunakan rumus yang telah disusun oleh Carol S,
Weils (1952).
Percobaan efek androgenik
Menurut metodeDorfman (3 )Hewan uji adalah anak ayam DOC jenis
White Leghorn. Pemberian bahan uji per oral selama
10 hari dengan dosis percobaan bertingkat, berturut-
turut 0,625 mg/100 g; 1,875 mg/100 g dan 6,25
mg/100 g. Kelompok kontrol negatif menerima
akuades sedang kelompok kontrol positif menerima
testosteron undekanoat (Andriol) . Masing-masing
kelompok terdiri dari 10 ekor. Untuk menentukan
besaran dosis metiltestosteron, sebelumnya dilakukan
percobaan pendahuluan sebagai tahap awal. Pada hari
ke-11 berat badan ayam ditimbang, lalu dikorbankan
dan diambil jenggernya.
Harga respon ditentukan dengan rumus (1)
dan Analisis data menggunakan Anova dan LSD.
Berat jengger (mg)
-------------------------------- x 100 % .(1)
Berat badan (g)
HASIL PERCOBAAN
Karakteristik makroskopik ekstrak etanol 70%
daun joharBentuk : berupa bulir, bulat panjang sampai
silindris, panjang sekitar 5 cm
Warna : kelabu sampai coklat tua agak
kehitam-hitaman.
Bau : aromatic
Rasa : pedas
Warna serbuk : kelabu kecoklatan
Toksisitas akut (LD-50)Berdasarkan jumlah kematian hewan uji
dalam setiap kelompok selama 24 jam, dan setelah
dihitung menggunakan rumus Weil, diperoleh harga
LD-50 masing-masing jenis kelamin adalah 3,32
mg/10 g berat badan mencit, per oral. atau sekitar
2324 mg/kg berat badan tikus, per oralOtopsi terhadap semua hewan uji yang
masih hidup selama 14 hari, terhadap organ tubuhnya,
antara lain hati, jantung, paru, ginjal, usus, lambung,
testes maupun ovarium, tidak ditemukan kelainan
yang spesifikdan gejala-gejala lain yang mengarah
ke hal-hal yang patut dicurigai sebagai akibat
pemberian bahan uji.
Percobaan androgenikHasil percobaan androgenik pada anak ayam
dapat dilihat dalam Tabel 1 dan 2.
PEMBAHASAN
Berdasarkan pemeriksaan karakterisasisimplisia cabe jawa yang digunakan sebagai bahan
penelitian, memenuhi persyaratan sebagai simplisia
sesuai buku Materia Medika Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian toksisitas akut
ekstrak etanol cabe jawa diperoleh harga LD-50
sebesar 3,32 mg/10 g berat badan mencit, per oral.
Apabila hasil tersebut diekstrapolasikan ke hewan
tikus, per oral (cara Paget dan Barnes)(16) diperoleh
harga sebesar 2324 mg/kg berat badan dan
berdasarkan kriteria Gleason, MN (17), ekstrak etanol
cabe jawa termasuk bahan yang Moderately Toxic.
Hal ini sesuai dengan pemakaian empirik buah cabe
jawa adalah sebesar lebih kurang 2,5 g untuk orang
dengan berat badan sekitar 50 Kg (18). Oleh karena
itu pemakaiannya harus dalam takaran kecil.
Percobaan efek androgenik dengan cara
mengukur pertumbuhan cengger anak ayam jantan
dapat dilakukan pada anak ayam jenis White Leghorn,
Rhode Island RedatauBarred Rock, namun demikian
jenis White Leghorn adalah paling sensitif
dibandingkan lainnya. Dari percobaan pendahuluan
untuk mengetahui respon bahan standar testosteron
undekanoat (Andriol) , diperoleh nilai bahwa dosis
-
7/22/2019 EFEK ANDROGENIK Ektrak Etanol Cabe Jawa
3/4
Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855 Vol. 3, No. 2, Juli 2004
203
250 mg/100 g berat badan anak ayam, merupakan
dosis yang paling baik diantara sejumlah dosis yang
dilakukan. Pada percobaan sebenarnya penentuan
besarnya dosis percobaan ditentukan oleh hasil nilai
LD-50 nya.
Dari hasil penelitian efek androgenik,
terlihat bahwa antara ekstrak etanol 70% cabe jawa
pada dosis 3,75 mg/100 g berat badan dan Andriol
500 mg/100 g berat badan mempunyai respon tidak
beda nyata pada P=5%.
Tabel 1. Respon efek androgenik beberapa dosis andriol-----------------------------------------------------------------------------------------------------
No. Perlakuan Jumlah hewan Respon androgenik
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Andriol 0 mg/100 g 3 7,51 %
2. Andriol 125 mg/100 g 3 9,42 %
3. Andriol 250 mg/100 g 3 13,80 %
4. Andriol 250 mg/100 g 3 22,72 %
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Tabel 2. Respon efek androgenik ekstrak cabe jawa------------------------------------------------------------------------------------------------------
No. Perlakuan Jumlah hewan Rata-rata respon SD
------------------------------------------------------------------------------------------------------1. Akuades 6 15,56 % 3,188
2. Andrioal 500 mg/100 g 7 37,20 % 16,152
3. Ekst. cabe 0,625 mg/100 g 9 18,09 % 3,594
4. Ekst. cabe 1,875 mg/100 g 9 30,41 % 21,535
5. Ekst. cabe 6,25 mg/100 g 9 21,79 % 4,571
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keterangan:
a. Kelompok akuades dan andriol, beda nyata pada P=5%
b. Kelompok andriol dan cabe dois 1,875 mg/100 g, tidak beda nyata pada P=5%
c. Kelompok andriol dan cabe dosis 0,625 dan 6,25 mg/100 g, beda nyata pada P=5%
KESIMPULANEkstrak etanol 70% buah cabe jawa (Piper
retrofractum Vahl.) yang diteliti efek androgeniknya
pada anak ayam jantan, pada dosis 3,75 mg/100 g
mempunyai respon tidak beda nyata pada P=5%
dengan bahan standar metiltestosteron (Andriol) dosis
500 mg/100 g.
UCAPAN TERIMA KASIHDitujukan kepada Badan POM yang telah
mendanai penelitian ini
DAFTAR RUJUKAN
1. William, RH. Textbook of Endocrinology,
fifth ed., WB Saunders Co., Philadelphia,
1974, 327-1066.
2. Burrows, Harold. Biological Action of Sex
Hormone, 2nd
ed., Cambridge University
Press, 1949: 176-293.
3. Dorfman, Ralph I. Method in Hormone
Research, Vol. II, Bioassay, Academic
Press, New York and London, 1962: 286-
299.
4. Burk, IF. Drugs use in Athletic. Fed.Proc.
1981: 2680.5. Hanley,DF. Drugs use and abuse. Strauss
RH ed. Sports Medicine and Physiology.
Philadelphia, WB Saunders, 1979: 396-404.
6. Sulistia Gan et al. Farmakologi dan Terapi,
ed.2, Bagian Farmakologi FKUI Jakarta,
1980 : 339-344.
7. ------ Depkes RI, Inventaris Tanaman Obat
Indonesia, Jilid I, Jakarta, 1985.
8. Mardisiswojo, Radjakmangunsudarso, H.
Cabe Puyang warisan nenek moyang. PT.
Karya Wreda, Jakarta, 1975.
9. Dzulkarnain, B. et al. LD-50 beberapa
tanaman obat. Bull. ISFI Jatim VIII (3),
1975 : 59-64.
10. Saroni et al. Penelitian efek androgenic dan
anabolic buah Cabe jawa (Piper
retrofractum Vahl.) pada tikus putih. Cermin
Dunia Kedokteran No.59, 1989 : 22-24.
11. Isnawati,A et al. Uji mutagenisitas ekstrak
etanol buah Cabe jawa (Piper retrofractum
Vahl.). Jurnal Bahan Alam Indonesia, Vo;.
1, No.2, Juli 2002 : 63-67.
-
7/22/2019 EFEK ANDROGENIK Ektrak Etanol Cabe Jawa
4/4
Efek Androgenik (Bambang Wahjoedi dkk.)
204
12. Wahjoedi, B. et al. Pengaruh Piper
retrofractum Vahl. (Cabe jawa) terhadap
perkembangan janin mencit putih. Cermin
Dunia Farmasi No.13, 1992; 21-23.
13. ------ Depkes RI.Materia Medika Indonesia,
jilid I, 1978.
14. ------ Depkes RI. Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat, 2000.
15. Weil, CS. Table of convenient calculation of
median effective dose (ED-50 or LD-50) and
instruction in their use,Biometrics 8, 1952.
16. Paget, GE and Barnes, JM dalam: Laurance,
DR & Bacharach, AL. Evaluation ofDrug
Activities. Pharmacometrics, Vol.1,
Academic Press, London, New York, 1964 :
161-162.
17. Gleason, MN et al. Clinical Toxicology of
Commercial Products. William & Wilkins
Co, Baltimore, 1961 : 3-4.
18. Wijayakusuma, HMH et al. Tanaman
Berkhasiat Obat Di Indonesia, jilid 2,
Pustaka Kartini, 1995, 42-44.