eksplorasi emas epitermal

Upload: harisnugraha

Post on 02-Jun-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    1/23

    EKSPLORASI EMASEPITERMAL

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    2/23

    EMAS

    Emas adalah sebuah logam transisi yang lembek,mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile".

    Ciri ciri:

    Tidak bereaksi dengan zat kimia lain Banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di

    bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu

    logam coinage

    Melebur dalam bentuk cair pada suhu 1000 oC

    Kekerasannya antara 2,5 3 (skala Mohs)

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    3/23

    Mineral Pembawa Emas

    Mineral pembawa emas biasanya berasosiasidengan mineral ikutan (gangue minerals), yaitukuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlahkecil mineral non logam. Mineral pembawa emas

    juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telahteroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emasnativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dansenyawa emas dengan unsur-unsur belerang,

    antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenislain dari emas nativ, hanya kandungan perak didalamnya >20% (Sutarto, 2004).

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    4/23

    ENDAPAN EPITERMAL

    Endapan epitermal adalah endapan dari sistem hidrotermalyang terbentuk pada kedalaman dangkal yang umumnyapada busur vulkanik yang dekat dengan permukaan

    Endapan epitermal terbentuk pada kedalaman dangkalhingga 1000 meter dibawah permukaan dengan temperatur

    relatif rendah (50-200)0

    C dan tekanan tidak lebih dari 100atm dari cairan meteorik dominan yang agak asin.

    Tekstur yang banyak dijumpai adalah berlapis (banded) atauberupa fissure vein. Sedangkan struktur khasnya adalahberupa struktur pembungkusan (cockade structure)

    Asosiasi pada endapan ini berupa mineral emas (Au) danperak (Ag) dengan mineral penyertanya berupa mineralkalsit, mineral zeolit dan mineral kwarsa.

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    5/23

    Tipe Endapan Epithermal

    Low

    Sulphidation

    High

    Epithermal

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    6/23

    Tinjauan Umum

    Genesa dan Karakteristik

    Interaksi Fluida

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    7/23

    Tinjauan Umum

    Endapan epitermal sulfidasi rendah dicirikan oleh larutanhidrotermal yang bersifat netral dan mengisi celah-celahbatuan. Tipe ini berasosiasi dengan alterasi kuarsa-adularia, karbonat, serisit pada lingkungan sulfur rendahdan biasanya perbandingan perak dan emas relatif tinggi.

    Mineral bijih dicirikan oleh terbentuknya elektrum, peraksulfida, garam sulfat, dan logam dasar sulfida. Batuaninduk pada deposit logam mulia sulfidasi rendah adalahandesit alkali, dasit, riodasit atau riolit. Secara genesasistem epitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan

    vulkanisme riolitik. Tipe ini dikontrol oleh struktur-struktur pergeseran (dilatational jog).

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    8/23

    Genesa dan Karakteristik

    Endapan ini terbentuk jauh dari tubuh intrusi danterbentuk melalui larutan sisa magma yang berpindah jauhdari sumbernya kemudian bercampur dengan air meteorik didekat permukaan dan membentuk jebakan tipe sulfidasirendah, dipengaruhi oleh sistem boiling sebagai mekanismepengendapan mineral-mineral bijih. Proses boiling disertaipelepasan unsur gas merupakan proses utama untukpengendapan emas sebagai respon atas turunnya tekanan.Perulangan proses boiling akan tercermin dari teksturcrusstiform banding dari silika dalam urat kuarsa.Pembentukan jebakan urat kuarsa berkadar tinggi

    mensyaratkan pelepasan tekanan secara tiba-tiba dari cairanhidrotermal untuk memungkinkan proses boiling. Sistem initerbentuk pada tektonik lempeng subduksi, kolisi danpemekaran.

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    9/23

    Tipe endapan Sinter breccia, stockwork

    Posisi tektonik Subduction, collision, dan rift

    Tekstur Colloform atau crusstiform

    Asosiasi mineral Stibnit, sinnabar, adularia, metal

    sulfida

    Mineral bijih Pirit, elektrum, emas, sfalerit,

    arsenopirit

    Contoh endapan Pongkor, Hishikari dan Golden Cross

    Karakteristik endapan epitermal sulfidasi rendah

    (Corbett dan Leach, 1996)

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    10/23

    Interaksi Fluida

    Epithermal Low Sulphidation terbentuk dalam suatusistem geotermal yang didominasi oleh air klorit

    dengan pH netral dan terdapat kontribusi dominan

    dari sirkulasi air meteorik yang dalam dan

    mengandung CO2, NaCl, and H2S.

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    11/23

    Model endapan emas epitermal sulfidasi rendah (Hedenquist dkk., 1996 dalam Nagel, 2008)

    Endapan ephitermal

    sulfidasi rendahberasosiasi dengan

    lingkungan volkanik,

    tempat pembentukan

    yang relatif dekat

    permukaan serta

    larutan yang berperan

    dalam proses

    pembentukannya

    berasal dari campuran

    air magmatik dengan

    air meteorit.

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    12/23

    Tinjauan Umum

    Genesa dan Karakteristik

    Interaksi Fluida

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    13/23

    Tinjauan Umum

    Endapan epitermal high sulfidationdicirikan dengan host rock berupabatuan vulkanik bersifat asam hinggaintermediet dengan kontrol strukturberupa sesar secara regional atau intrusisubvulkanik, kedalaman formasi batuansekitar 500-2000 meter dan temperatur

    1000C-3200C. Endapan Epitermal HighSulfidation terbentuk oleh sistem darifluida hidrotermal yang berasal dariintrusi magmatik yang cukup dalam,fluida ini bergerak secara vertikal danhorizontal menembus rekahan-rekahan

    pada batuan dengan suhu yang relatiftinggi (200-3000C), fluida inididominasi oleh fluida magmatik dengankandungan acidic yang tinggi yaituberupa HCl, SO2, H2S (Pirajno, 1992).

    Keberadaan sistem sulfidasi tinggi

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    14/23

    Penampang Ideal Endapan Epitermal

    Menurut Buchanan (1981)

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    15/23

    Genesa dan Karakteristik

    Endapan epitermal high sulfidation terbentuk dari reaksibatuan induk dengan fluida magma asam yang panas, yangmenghasilkan suatu karakteristik zona alterasi (ubahan) yangakhirnya membentuk endapan Au+Cu+Ag. Sistem bijih

    menunjukkan kontrol permeabilitas yang tergantung olehfaktor litologi, struktur, alterasi di batuan samping, mineralogibijih dan kedalaman formasi. High sulphidation berhubungandengan pH asam, timbul dari bercampurnya fluida yangmendekati pH asam dengan larutan sisa magma yang bersifat

    encer sebagai hasil dari diferensiasi magma, di kedalaman yangdekat dengan tipe endapan porfiri dan dicirikan oleh jenissulfur yang dioksidasi menjadi SO.

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    16/23

    Interaksi Fluida

    Epithermal High Sulphidation terbentuk dalam

    sistem magmatic-hydrothermal yangg didominasi

    oleh fluida hidrothermal yang asam, dimana terdapat

    fluks larutan magmatik dan vapor yang mengandung

    H2O, CO2, HCl, H2S, and SO2, dengan variabel input

    dari air meteorik lokal.

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    17/23

    TeknikEksplorasi

    Emas Epitermal

    EksplorasiGeofisika

    EksplorasiGeokimia

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    18/23

    Eksplorasi Geokimia

    Pengambilan contoh geokimia untuk eksplorasi emasadalah sama dengan eksplorasi untuk tipe-tipe lainnyadari endapan bijih. Akan tetapi, contoh-contoh anomalimungkin mempunyai kandungan emas agak rendah

    (umumnya kurang dari 0,2 ppm), dengan hasil pentingdari jumlah contoh yang dianalisis agar supaya minimumbersatu partikel-partikel emasnya.

    Praktek yang umum dalam eksplorasi emasmelibatkan pengumpulan contoh sebangak 500 gr danrecoverynya dengan pengayakan ukuran -80 mesh 177lJm) (Zegers dan Leduc, 1991).

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    19/23

    Eksplorasi Geofisika

    Teknik-teknik geofisika sangat penting pada tahap pendahuluan,regional dan rinci dalam eksplorasi endapan emas

    Penyelidikan Pendahuluan

    Penyelidikan Regional

    Penyelidikan Rinci

    Pengindraan Jauh

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    20/23

    PENYELIDIKAN PENDAHULUAN

    Bila eksplorasi untuk emas dimulai di suatu fisiografi,metalogenik atau lingkungan tektonik yang baru, mungkin terlalu

    dini untuk memulai suatu penyelidikan yang sistimatik, akan tetapipenyelidikan dalam scope regional, tanpa memperoleh beberapapengetahuan dasar dari respon geofisika didaerah ini.

    Fase ini disebut "orientasi" dan akan termasuk penentuan nilai-nilai (signatures) geofisikanya dari satuan litostratigrafi yangsignifikan dan struktur daerahnya dan sifat-sifat fisiknya (contohnya

    suceptibilitas magnetik, densitas, konduktivitas listrik dari litologi-litologi yang mewakilinya dan bila tersedia bijihnya.

    PENYELIDIKAN REGIONAL

    Penyelidikan regional adalah secara biasa yang telah direncanakan

    untuk melokalisasi lingkungan-lingkungan yang bersekala regional seperti:jalur-jalur greenstone, intracratonic basin margin, zona-zona rift, plate

    boundaries dan pola-pola sesar regional (Paterson dan Hallof, 1991 ).

    Magnetik dan penyelidikan gaya berat udara (airborne) adalah yang

    paling membantu pada tahap ini.

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    21/23

    PENYELIDIKAN RINCIEksplorasi rinci berbeda dari regional terutama dalam skala penelitian,

    program-program yang khusus yang berada pada kualitas ukurannya. Penyelidikanmungkin airborne (udara) atau darat.

    Program-program penyelidikan udara yang khusus adalah kombinasi magnetikudara helikopter, penyelidikan EM dan VLF dari 300-1000 line km didarat,penyelidikan IP, gaya berat dan CSAMT dengan order 200-200 line km adalah umum.Fase terakhir adalah penyelidikan geofisika darat yang rinci, diikuti oleh trenching(pembuatan parit) atau pengeboran.

    PENGINDRAAN JAUH

    Teknik pengindraan jauh semakin canggih, foto geologi altitude rendah dantinggi membantu memetakan struktur dan tipe batuan, juga tipe ubahan. Dalamspectra batuan, dan pengaruhnya terhadap mineral ubahan, menunjukan padametode baru dalam eksplorasi.

    Tanda-tanda yang dapat dikenali dari spectra ini, antara lain: Sedimen karbonat sebagai batuan induk Hadirnya organic matter didalam batuan induknya Ubahan hidroterrnal oleh silifikasi dengan beberapa argilitisasi A spatial association dengan suatu intrusi batuan beku Adanya retas-retas yang saling memotong Asosiasi dengan sesar yang dippingnya sangat curam A spatial association dengan endapan-endapan mata airpanas Ubahan pada beberapa kasus terhadap Calc-silika.

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    22/23

    Contoh endapan epithermal di Indonesia adalahendapan emas di Gunung Pongkor. Pongkor terletak dibusur magmatis Sunda-Banda yang terbentuk akibatpenunjaman lempeng Samudra Indo-Australia ke bawahlempeng Eurasia. Mineralisasi primer di Pongkor dikontrol

    oleh struktur dan muncul berupa sistem urat yangditemukan dalam aglomerat, tufa breksi, dan lava andesit.

    Endapan epitermal Pongkor merupakan endapanepitermal low sulfidation dengan tipe adularia-serisitberumur 2,05 0,05 Ma yang dicirikan oleh kandungan

    sulfida rendah, mineral karbonat dalam jumlah besar, danmemiliki mineralogi bijih lebih sederhana. Endapan tipePongkor menunjukkan struktur banded yang simetris,dengan breksiasi yang membatasi kontak dengan batuansamping.

  • 8/10/2019 Eksplorasi Emas Epitermal

    23/23