embedded system final report - dra-le tech
DESCRIPTION
Laporan Tugas Akhir Mata Kuliah Embedded System, Information and Multimedia Technology, Tahun 2015/2016 Universitas Ciputra Surabaya.TRANSCRIPT
“DRA-LE SECURITY v1.0”
BY “DRA-LE ® TECH”
FINAL REPORT EMBEDDED SYSTEM
OLEH
FRANSISCA ANGGRAINI - 20412018
ANTHONY ANCI - 20413009
KEVIN JOSAL - 20413011
MAHENDRA SUARDANA P. O. W - 20413020
UNIVERSITAS CIPUTRA
SURABAYA
2015
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 3
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 4
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
BAB II Dasar Teori ................................................................................................. 5
2.1. Arduino ..................................................................................................... 5
2.2. Sensor Cahaya .......................................................................................... 6
2.3. Perangkat Lunak (Arduino IDE) .............................................................. 6
2.4. Otomatis Software Reset .......................................................................... 6
2.5. Sensor Infra Red (Infra Merah) ................................................................ 7
2.6. Resistor ..................................................................................................... 8
2.7. Teori Konsep Penggabungan Sensor dan Pembuat Program ................... 8
2.8. Buzzer ....................................................................................................... 9
BAB III Perancangan ............................................................................................ 10
3.1. Diagram Alur Sistem Kerja Alat ............................................................ 10
BAB IV Pengujian ................................................................................................ 12
BAB V Penutup ..................................................................................................... 13
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 13
5.2. Saran ....................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan kehidupan dan teknologi dirasakan semakin
cepat dan menuntut adanya perubahan di berbagai sektor. Penguasaan IPTEK
mutlak dibutuhkan guna menunjang perubahan dan pengembangan teknologi
tersebut. Dampak tersebut secara otomatis berimbas kepada dunia usaha maupun
dunia industri. Penguasaan teknologi industri yang lebih maju dibutuhkan agar
dapat menciptakan produk dan kualitas yang lebih baik. Sumber daya manusia
(SDM) sebagai tenaga yang menguasai peralatan teknologi juga dituntut untuk
semakin handal dalam menjalankan segala macam teknologi yang lebih maju.
Dunia elektronika saat ini diramaikan dengan proyek-proyek membuat
robot mulai dari robot mainan, sampai pada robot yang serius seperti robot
pemadam api, robot produksi, robot keamanan, dan sebagainya. Seorang
penggemar elektronika yang berangkat dari mengoprek radio dan amplifier, besar
kemungkinan akan merasa repot kalau ingin mengembangkan hobby ke arah
robotika atau peralatan elektronika yang dapat berhubungan dengan komputer
misalnya karena dunia elektronik sekarang sudah sangat jarang menggunakan
komponen linear seperti dulu, tetapi sudah menggunakan mikrokontroler. Arduino
merupakan program mikrokontroler yang sedang naik daun dalam dunia
pemrograman elektro. Arduino lebih mudah diterima karena kesederhanaan
tampilan program dan penulisan source code yang sederhana sehingga
pemograman dengan Arduino sangat mudah dipelajari oleh pemula. Kegunaan
Arduino sangat beragam yaitu dapat digunakan untuk mengembangkan obyek
interaktif, mengambil masukan dari berbagai switch atau sensor, dan
mengendalikan berbagai lampu, motor, dan output fisik lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin membuat suatu alat sensor
keamanan menggunakan kombinasi antara mikrokontroler dan bahan lainnya. Dan
sensor keamanan tersebut akan di presentasikan dalam bentuk yang menarik
4
dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno dipadukan dengan mainan
anak-anak yaitu Lego yang sangat populer sejak beberapa tahun lalu karena
bentuknya yang unik dan dapat dibuat custom sesuai dengan keinginan kita dan
bahan kita yang ada.
1.2.Tujuan
Tujuan pembuatan proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai alat atau perangkat sistem keamanan untuk menjaga, atau
mengamankan barang, benda, ataupun tempat.
1.3.Rumusan Masalah
Rumusan masalah proyek ini adalah sebagai berikut :
Bagaimana cara efektif untuk meningkatkan sistem keamanan untuk menjaga,
mengamankan barang, benda, ataupun tempat?
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1.Arduino
Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328
.Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan
sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack
listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung
mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber
tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya.
Board Arduino Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut :
● 1,0 pinout: tambah SDA dan SCL pin yang dekat ke pin aref dan dua pin
baru lainnya ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan IO REF yang
memungkinkan sebagai buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang
disediakan dari board sistem. Pengembangannya, sistem akan lebih
kompatibel dengan Prosesor yang menggunakan AVR, yang beroperasi
dengan 5V dan dengan Arduino Karena yang beroperasi dengan 3.3V.
Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan
pengembangannya.
Deskripsi Arduino UNO:
Mikrokontroller Atmega328
Operasi Voltage 5V
Input Voltage 7-12V (Rekomendasi)
Input Voltage 6-20 (limits)
I/O 14 pin (6 pin untuk PWM)
Arus 50 mA
Flash Memory 32KB
Bootloader SRAM 2 KB
6
EEPROM 1 KB
Kecepatan 16 Mhz
2.2.Sensor Cahaya
Rangkaian LDR atau Light Dependent Resistor adalah salah satu
komponen elektronika yang masih bisa di bilang sebagai resistor yang besar
resistasi nilai tahanannya bergantung pada intensitas cahaya yang menutupi
permukaan,dimana LDR yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah
yang memiliki nilai rsesistansi sebesar 100 ohm dari pengukuran menggunakan
perangkat Avo Meter.
Rangkaian LDR biasanya di kenal dengan nama foto resistor, foto
konduktor, sel foto konduktif atau komponen lain yang sering di gunakan dalam
literatur suatu rangkaian.
Itu sebabnya makin kuat intensitas cahaya maka makin kecil nilai
tahanannya dan makin lemah intensitas cahaya maka makin besar nilai
tahanannya. Komponen LDR di buat dari Cadmium Sulphide (CdS). Pada
umumnya, Rangkaian LDR di gunakan sebagai sensor cahaya. Cara kerjanya
adalah LDR akan padam pada saat LDR mendapat cahaya cukup terang, apabila
LDR tidak mendapat cahaya makan komponen ini akan menyala.
2.3.Perangkat Lunak (Arduino IDE)
Lingkungan open-source Arduino memudahkan untuk menulis kode dan
meng-upload ke board Arduino. Ini berjalan pada Windows, Mac OS X, dan
Linux. Berdasarkan Pengolahan, avr-gcc, dan perangkat lunak sumber terbuka
lainnya.
2.4.Otomatis Software Reset
Tombol reset Arduino Uno dirancang untuk menjalankan program yang
tersimpan didalam mikrokontroller dari awal. Tombol reset terhubung ke
Atmega328 melalui kapasitor 100nf. Setelah tombol reset ditekan cukup lama
7
untuk me-reset chip, software IDE Arduino dapat juga berfungsi untuk meng-
upload program dengan hanya menekan tombol upload di software IDE Arduino.
2.5.Sensor Infra Red (Infra Merah)
Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat
dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan terlihat pada
spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang
cahaya merah. Radiasi inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm
sampai 1 mm dan berada pada spektrum berwarna merah. Dengan panjang
gelombang ini maka cahaya infra merah tidak akan terlihat oleh mata namun
radiasi panas yang ditimbulkannya masih dapat dirasakan/dideteksi.
Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan
radiasi infra merah termasuk tubuh manusia maupun tubuh binatang. Cahaya infra
merah, walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetap tidak
dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak
sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya
yang nampak oleh mata.
Pada pembuatan komponen yang dikhususkan untuk penerima infra
merah, lubang untuk menerima cahaya (window) sudah dibuat khusus sehingga
dapat Universitas Sumatera Utara mengurangi interferensi dari cahaya non-infra
merah. Oleh sebab itu sensor infra merah yang baik biasanya memiliki jendela
(pelapis yang terbuat dari silikon) berwarna biru tua keungu-unguan. Sensor ini
biasanya digunakan untuk aplikasi infra merah yang digunakan diluar rumah
(outdoor).
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya
mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima dengan baik
pada penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah maupun penerima
infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam mentransmisikan (bagian
pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian mendekodekannya kembali
menjadi data biner (bagian penerima). Komponen yang dapat menerima infra
merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda
(photodioda) atau transistor (phototransistor). Komponen ini akan merubah energi
8
cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal
listrik. Komponen ini harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak
mungkin sehingga pulsa-pulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup
baik.
2.6.Resistor
Sebuah resistor sering disebut werstan, tahanan atau penghambat, adalah
suatu komponen elektronik yang dapat menghambat gerak lajunya arus listrik.
Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm,
yang menemukan adalah George Ohm (1787-1854), seorang ahli Fisika bangsa
Jerman. Tahanan bagian dalam ini dinamai Konduktansi. Satuan konduktansi
ditulis dengan kebalikan dari Ohm yaitu mho.
Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau
hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor
dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda
tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut
adalah sebesar 1 ampere, atau sama dengan sebanyak 6.241506 × 1018 elektron 1
per detik mengalir menghadap arah yang berlawanan dari arus.
2.7.Teori Konsep Penggabungan Sensor dan Pembuat Program
Pada tahapan ini teori mengacu kepada pembelajaran untuk mencari solusi
untuk menggabungkan dan menyatukan kumpulan komponenkomponen tersebut
agar dapat bekerja bersamaan/parallel, dimana perancng menemukan solusi dan
mencoba memecahkan masalah ini dengan konsep kerja yang menggunakan
sistem penyatuan rangkaian dengan menggunakan konsep ”Multi-channel Data
Logger”, yang dihubungkan ke arduino uno yang merupakan pusat pengolahan
data analog sebagai masukan (Input) yang akan diproses melalui proses konversi
data menjadi data digital dengan menggunakan ADC (Analog to Digital
Converter) yang merupakan hasil untuk (Output) yang ditampilkan pada display
yaitu LCD 16x2, Output serial pada program arduino v1.0.4 dan program
9
multichannel data logger yang dibuat oleh perancang dengan menggunakan
program Visual basic/vbnet.
2.8.Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara.
10
BAB III
PERANCANGAN
3.1.Diagram Alur Sistem Kerja Alat
Pointer/ laser ditembakkan ke arah sensor cahaya
Jika pembacaan
sensor cahaya
berkurang / lebih kecil
dari batasan
ya
Buzzer dinyalakan dengan frekuensi yang telah ditentukan (alarm berbunyi)
Lampu led juga dinyalakan
tidak
mulai
sensor cahaya membaca input
11
Aktivitas percobaan membunyikan buzzer dengan menggunakan Arduino IDE.
Aktifitas percobaan membaca
input sensor cahaya terhadap
laser/pointer (1)
Aktifitas percobaan membaca
input sensor cahaya terhadap
laser/pointer (2)
12
BAB IV
PENGUJIAN
Ket: Aktivitas pengujian finalisasi (normal state - keadaan Awal)
Ket: Aktivitas pengujian finalisasi (ketika sensor disentuh maka alarm akan
berbunyi dan lampu led merah akan kedap-kedip menandakan adanya ancaman
atau orang yang melanggar
13
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Jadi, setelah mengerjakan projek “DRA-LE SECURITY v1.0” ini maka
kami dapat belajar lebih jauh dan lebih dalam lagi mengenai Arduino Uno serta
bagaimana cara melakukan programming Arduino Uno dan juga belajar mengenai
rancangan untuk alat atau perangkat yang menggunakan Arduino Uno sebagai
mikrokontrolernya. Selain itu, kami belajar juga mengenai komponen-komponen
lainnya seperti sensor cahaya, buzzer, led, motor, breadboard dan komponen-
komponen pendukung lainnya seperti resistor dan jumper yang dapat mendukung
rancangan sederhana yang kami buat sebagai proyek Ujian Akhir Semester kami
ini.
Selain manfaat bagi kami setelah mengerjakan proyek ini terkandung pula
manfaat yang dihasilkan dari proyek kami yaitu sistem keamanan yang istilahnya
“keren” bagi orang awam ini dapat dibuat dengan rancangan yang cukup
sederhana dan juga bisa dibuat dengan harga yang tidak terlalu mahal, cukup
memiliki beberapa komponen yang dibutuhkan saja maka sistem keamanan ini
sudah dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi tertentu.
5.2. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjutnya maka kami sebagai pengembang
proyek menyarankan yaitu:
● Perlunya penambahan atau pemutakhiran (upgrade) komponen untuk
mendukung kinerja dan sistem keamanan dari DRA-LE SECURITY v1.0
ini misalnya saja dengan mengganti buzzer dengan buzzer yang ukurannya
lebih besar sehingga suaranya bisa lebih nyaring terdengar.
● Susunan rancangan kabel dan resistor pada breadboard dapat lebih
dirapikan lagi untuk kerapian dan tampilan yang lebih baik.
● Pointer Infra Merahnya juga dapat diganti dengan sensor infra merah yang
sebenarnya dan ini perlu penambahan pada biaya.