engaruh ekstrak kulit bawang merah (allium … meri yundari.pdf · dengan uji duncan multiple range...
TRANSCRIPT
ENGARUH EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium
ascalonicum L.) TERHADAP ZONA HAMBAT BAKTERI
Escherichia coli SEBAGAI MATERI PENGAYAAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TERAPAN
SKRIPSI
OLEH
Meri Yundari
A1C413032
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
i
PENGARUH EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium
ascalonicum L.) TERHADAP ZONA HAMBAT BAKTERI
Escherichia coli SEBAGAI MATERI PENGAYAAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TERAPAN
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Jambi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
OLEH
Meri Yundari
A1C413032
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Meri, Yundari. 2018. Pengaruh Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Terhadap Zona Hambat Bakteri Escherichia coli Sebagai Materi Pengayaan
Praktikum Mikrobiologi Terapan: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematikan dan
Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Retni S.
Budiarti, S.Pd., M.Si., (II) Dr. Dra. Upik Yelianti, M.S.
Kata Kunci: escherichia coli, kulit bawang merah, zona hambat
Kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) merupakan limbah dari umbi bawang merah
yang tidak terpakai. Di Provinsi Jambi limbah kulit bawang merah dapat dijumpai di
pasar-pasar tradisional dan tempat penampungan bawang merah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi yang optimal dari ekstrak kulit
bawang merah (A. ascalonicum L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli,
serta untuk mengetahui sifat aktivitas senyawa yang terkandung dalam kulit bawang
merah (A. ascalonicum L.). penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan ekstrak kulit
bawang merah. Chloramphenicol 10% sebagai kontrol positif, dan konsentrasi ekstrak
kulit bawang merah adalah 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Diameter zona hambat
terhadap pertumbuhan bakteri E. coli diketahui dengan menganalisis secara statistik
menggunakan sidik ragam (ANOVA), apabila pengaruh perlakuan maka dilanjutkan
dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5 %. Uji fitokimia
berdasarkan pada perubahan warna atau endapan yang terbentuk. Data hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak kulit kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) mampu
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Rata-rata zona hambat bervariasi
yaitu 11,75 mm sampai 25 mm. Perlakuan kontrol positif (Chloramphenicol 10%)
merupakan zona hambat terbesar yaitu 25 mm berbeda nyata dengan perlakuan lainnya
yaitu konsentrasi ekstrak 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Konsentrasi 100% dengan
zona hambat sebesar 20 mm juga berbeda nyata dengan konsentrasi lainnya yaitu
ekstrak 20%, 40%, 60%, dan 80%. Konsentrasi ekstrak 20% menunjukkan diameter
rata-rata 11,75 mm berbeda nyata dengan perlakuan konsentrasi 40%, 60%, dan 80%.
Sedangkan perlakuan konsentrasi 40% tidak berbeda nyata dengan perlakuan
konsentrasi 60% dan 80%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Escherichia coli dan konsentrasi kulit bawang merah yang optimal dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah konsentrasi 20%. Sifat
aktivitas senyawa yang terkandung di dalam kulit bawang merah (A. ascalonicum L.)
dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% termasuk dalam kategori kuat.
Dari hasil penelitian ini disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
menentukan konsentrasi ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) yang optimal
dalam menghambat uji ambang batas E. coli dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
vi
terhadap ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) dalam menghambat
pertumbuhan bakteri lainnya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Zona
Hambat Bakteri Escherichia coli Sebagai Materi Pengayaan Praktikum Mikrobiologi
Terapan” yang dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jambi.
Selama penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,
bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada Ibu Retni S.
Budiarti, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing I, Ibu Dr. Dra. Upik Yelianti, M.S selaku
pembimbing II, Ibu Dra. Hj. Harlis, M.Si selaku penguji I, bapak M. Erick Sanjaya
S.Pd., M.Pd selaku penguji II, dan ibu Dra. Hj. Muswita, M.Si selaku penguji III yang
telah memberikan ilmu, arahan, bimbingan, saran dan masukan dalam penyusunan
skripsi ini. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jambi.
2. Dra. Hj. Sofnidar., M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
vii
3. Retni S. Budiarti, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi.
4. Winda Dwi Kartika, S.Si., M.Si selaku Pembimbing Akademik (PA) yang
telah banyak memberikan arahan, dukungan dan motivasi di Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Jambi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Drs. Gardjito, M.Pd,
Prof. Dr. Aprizal Lukman, M.Pd, Drs. Jodion Siburian, Dr. Agus Subagio,
S.Si., M.Si, Ir. Bambang Hariyadi, M.Si., Ph.D, Dr. Tedjo Sukmono S.Si.,
M.Si, Prof. Hj. Asni Johari, M.Si, Dra. Pinta Murni, M.Si, Dr. Dra. Hj. Evita
Anggereini, M.Si, Mia Aina, S.Pd., M.Pd, Ali Sadikin, S.Pd.I., M.Pd, Nasrul
Hakim, S.Pd., M.Pd, dan Desfaur Natalia, S.Pd., M.Pd yang telah memberikan
ilmu dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kuliah di
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jambi.
6. Teristimewa untuk keluarga tercinta Ayahanda Syahrial dan Ibunda Mawarni
atas kasih sayang sehingga saya terus bersemangat menyelesaikan skripsi ini.
Kakakku Usdi Mansyah dan Fitri Handayani yang telah memberikan ilmu
tentang kehidupan serta kasih sayang dalam hidupku serta semua keluarga
besarku yang telah memberikan dukungan moral maupun materil semoga
Allah SWT membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
7. Teristimewa untuk teman-temanku Rose Septiana Mery, Lisna Asreni Pinem,
Fatonah Tarwiyah, Bella Agnesia, dan Ruzana serta kakak senior Program
Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak membantu dan menemaniku
dengan penuh kesabaran. Rekan-rekan Biologi angkatan 2013, rekan-rekan
viii
Mikrobiologi 2013 yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi
ini.
8. Rekan-rekan Kukerta Posko 23 Desa Limbur Merangin Kabupaten Merangin,
Rekan-rekan PPL SMA Negeri 11 Muaro Jambi terima kasih untuk motivasi
dan semangat yang selalu diberikan.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang namanya tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, doa, dan motivasi
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga semua
bantuan, dukungan, arahan dan motivasi menjadi amal ibadah dan mendapatkan
berkah dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Jambi, 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN ................................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... ... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
1.4 Hipotestis Penelitian .............................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................. 5
1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian.................................................. 6
1.7 Definisi Operasional............................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)............... . 8
2.1.1 Klasifikasi Bawang Merah (A. ascalonicum L.)........................... 8
2.1.2 Morfologi Bawang Merah (A. ascalonicum L.)............................ 8
2.1.3 Kandungan Kimia Bawang Merah (A. ascalonicum L.)............... 16
2.1.4 Manfaat Bawang Merah (A. ascalonicum L.)............................... 18
2.1.5 Varietas Bawang Merah (A. ascalonicum L.)............................... 20
2.2 Penyakit Diare ....................................................................................... 21
2.3 Escherichia coli...................................................................................... 21
2.4 Uji Antimikroba..................................................................................... 22
2.4.1 Metode Uji Antimikroba............................................................... 22
2.4.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Aktivitas Antimikroba............ 23
2.4.3 Kriteria aktivitas antimikroba........................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................ 26
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................... 27
3.3 Prosedur Penelitian................................................................................. 27
3.4 Pengamatan............................................................................................. 32
Analisis Data......................................................................................................... 32
x
3.6 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................. 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian....................................................................................... 34
4.1.1 Diameter Zona Hambat................................................................... 34
4.1.2 Uji Fitokimia................................................................................... 37
4.2 Pembahasan............................................................................................. 38
4.2.1 Diameter Zona Hambat................................................................... 38
4.2.2 Uji Fitokimia................................................................................... 43
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 49
5.2 Saran......................................................................................................... 49
DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................... 50
LAMPIRAN ......................................................................................................... 54
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 74
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur akar bawang merah (Allium ascalonicum L.).................................... 9
2.2 Batang bawang merah (A. ascalonicum L.).................................................... 10
2.3 Daun bawang merah (A. ascalonicum L.)....................................................... 11
2.4 Bunga bawang merah (A. ascalonicum L.)..................................................... 12
2.5 Biji bawang merah (A. ascalonicum L.)......................................................... 14
2.6 Umbi lapis bawang merah (A. ascalonicum L.)............................................. . 15
2.7 Koloni Bakteri Escherichia coli. .................................................................... 22
2.8 Bakteri E. coli................................................................................................. 22
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Denah Percobaan ........................................................................................ 54
2. Diagram Alir Pembuatan Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.) ......................................................................................... 55
3. Diagram Alir Kurva Pertumbuhan Escherichia coli .................................. 56
4. Diagram Alir Uji Ekstrak Kulit Bawang Merah (A. ascalonicum L.)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri E. coli .................................................... 57
5. Kurva Pertumbuhan E. coli ........................................................................ 58
6. Analisis Statistik Diameter Zona Hambat Terhadap Pertumbuhan
E. coli .......................................................................................................... 59
7. Foto Penelitian ........................................................................................... 65
8. Desain Praktikum Mata Kuliah Mikrobiologi............................................ 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu bahan yang tidak
dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia karena bawang merah (A. ascalonicum
L.) telah banyak memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Menurut
Sunarjono (2016:129), bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk
rumput, berbatang pendek, dan berakar serabut. Daunnya panjang serta berongga
seperti pipa. Pangkal daunnya dapat berubah fungsi menjadi umbi lapis. Oleh karena
itu, bawang merah disebut umbi lapis.
Bawang merah berfungsi sebagai obat untuk memudahkan pencernaan,
menghilangkan lendir dalam kerongkongan, serta dapat mendorong nafas panjang.
Selain itu, bawang merah berguna untuk tubuh karena mengandung gizi berupa
vitamin B dan C (Sunarjono, 2016: 135). Umumnya bagian utama bawang merah
yang dimanfaatkan masyarakat adalah umbinya, sehingga penggunaan bawang merah
menyisakan limbah kulit umbi bawang merah yang belum dimanfaatkan secara
optimal.
Kulit bawang merah dianggap sebagai sesuatu yang tidak berguna bagi
masyarakat. Di Provinsi Jambi terdapat cukup banyak limbah kulit bawang merah
yang berasal dari pasar-pasar tradisional, dan tempat-tempat penampungan bawang
merah, dimana sebelum bawang merah dijual dilakukan pengupasan sebagian kulit
bawang merah dari umbinya, limbah kulit bawang merah ini dibuang begitu saja dan
2
tidak dimanfaatkan. Jika dibiarkan terlalu lama maka akan menimbulkan bau yang
tidak sedap dan akan menimbulkan penyakit.
Kulit bawang merah tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, karena keterbatasan
informasi masyarakat mengenai kandungan serta manfaat kulit bawang merah.
Bawang merah yang kulitnya belum dikupas dapat bertahan lebih lama selama
penyimpanan dibandingkan bawang merah yang telah dikupas, hal ini membuktikan
bahwa kulit bawang merah mengandung suatu senyawa aktif yang dapat melindungi
umbinya. Berdasarkan penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa ekstrak kulit
bawang merah dengan pelarut air mengandung senyawa flavonoid, saponin, steroid,
terpenoid polifenol dan alkaloid yang berpotensi sebagai antioksidan (Rahayu, dkk.,
2015:7). Tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat memiliki zat-zat penting yang
sangat berperan dalam menentukan aktivitas kerja tumbuhan obat tersebut, salah
satunya yaitu flavonoid yang umumnya terdapat pada tumbuhan sebagai glikosida.
Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan
(Selawa, dkk., 2013:19). Menurut Misna dan Diana (2016:89), berdasarkan hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwa ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.)
mengandung senyawa flavonoid, tanin dan alkaloid serta mampu menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi optimum 80% dan
zona hambat 14,33 mm.
Flavonoid utama yang ditemukan pada kulit kering bawang mengandung
sejumlah besar kuersetin, kuersetin glikosida, dan produk oksidatifnya, merupakan
antioksidan yang efektif terhadap efek mematikan stres oksidatif. Dalam lapisan tipis
3
kulit luar yang berwarna coklat mengandung serat dan senyawa fenolik seperti
quercetin dan flavonoid (Nugraheni, 2014:144).
Kulit bawang merah kaya quercetin yaitu senyawa flavonol serta kaya serat
yang dapat membantu masalah pencernaan, beberapa jenis kanker dan diabetes tipe 2
(Asila, 2016:2). Masalah pencernaan yang umumnya dialami manusia adalah diare.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya perubahan, bentuk dan
konsentrasi tinja yang melembek sampai dengan cair dengan frekuensi lebih dari lima
kali sehari. Diare bisa menyebabkan seseorang kekurangan cairan. Penyebab diare
diantaranya infeksi (bakteri maupun virus) maupun alergi makanan (khususnya susu
atau laktosa). Bakteri penyebab diare antara lain Shigella, Vibrio cholera,
Salmonelella, Campylobacter jejuni, dan Escherichia coli. Diare akibat infeksi
bakteri biasanya diikuti dengan kejang terdapat darah di tinja, dan demam (Pudiastuti,
2011:49-51).
Escherichia coli merupakan mikroorganisme yang paling umum digunakan
sebagai petunjuk atau indikator adanya pencemaran faeces dalam air. E. coli terdapat
di dalam kotoran manusia, berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora,
dan dapat memfermentasi laktosa dengan memproduksi gas dan asam pada suhu 370C
dalam waktu kurang dari 48 jam (Purnawijayanti, 2001:8).
Pengujian suatu tumbuhan untuk menghambat pertumbuhan bakteri ataupun
jamur telah dipelajari pada praktikum mata kuliah mikrobiologi khususnya pada
pokok bahasan mengenai pengaruh agen kemoterapetik terhadap pertumbuhan
mikroba. Dimana pada praktikum tersebut dilakukan pengujian antimikroba pada
suatu bakteri dengan menggunakan beberapa jenis tanaman yang sering dijumpai
4
pada kehidupan sehari-hari. Pada umumnya bagian tanaman yang sering digunakan
pada praktikum tersebut adalah bagian tanaman yang masih dapat dimanfaatkan oleh
manusia ataupun bagi tumbuhan itu sendiri. Dengan demikian, perlu dilakukan
inovasi untuk memanfaatkan limbah yang sering ditemukan pada kehidupan sehari-
hari, namun tidak dapat dimanfaatkan seperti limbah kulit bawang merah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang
“Pengaruh Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap
Zona Hambat Bakteri Escherichia coli Sebagai Materi Pengayaan Praktikum
Mikrobiologi Terapan”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh pemberian beberapa konsentrasi ekstrak kulit bawang
merah (Allium ascalonicum L.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli?
2. Berapakah konsentrasi ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) yang
optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli?
3. Bagaimana sifat aktivitas senyawa yang terkandung dalam kulit bawang merah
(A. ascalonicum L.)?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengaruh ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) terhadap
pertumbuhan bakteri E. coli.
5
2. Mengetahui konsentrasi ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) yang
optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli.
3. Mengetahui sifat aktivitas senyawa yang terkandung di dalam kulit bawang
merah (A. ascalonicum L.).
1.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Terdapat pengaruh ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) terhadap
pertumbuhan bakteri E. coli.
2. Terdapat konsentrasi ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) yang
optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli.
3. Terdapat beberapa sifat aktivitas senyawa yang terkandung dalam kulit bawang
merah (A. ascalonicum L.).
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat dan instansi-instansi terkait agar
dapat memanfaatkan kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) sebagai obat
tradisional yang efektif dan alami.
2. Memberi informasi ilmiah bagi peneliti selanjutnya terhadap kulit bawang merah
(A. ascalonicum L.) sebagai antimikroba yang bersifat efektif dan alami
berdasarkan senyawa kimia yang dikandungnya.
6
3. Sebagai materi pengajaran pada praktikum untuk mata kuliah Mikrobiologi
Program Studi Pendidikan Biologi
1.6 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
1.6.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium FKIP Universitas Jambi dan
Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi.
1.6.2 Batasan Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah kulit bawang merah yang diperoleh
dari Pasar Angso Duo dan tempat penampungan bawang merah (A. ascalonicum
L.) di kota Jambi.
2. Bakteri E. coli yang digunakan diperoleh dari STIKES Harapan Ibu Jambi.
3. Pengujian ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) dilakukan dengan
cara mengukur daerah hambat menggunakan kertas cakram terhadap bakteri E.
coli.
1.7 Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini antara lain:
1. Pertumbuhan bakteri adalah pertambahan jumlah atau total massa sel maupun
pembentukan koloni-koloni pada mikroba.
7
2. Tanaman bawang merah adalah tanaman berumbi lapis yang tumbuh merumpun,
memiliki sistem perakaran serabut dan dangkal, bercabang dan terpencar, serta
dapat menembus kedalam tanah hingga kedalaman 15-30 cm.
3. Ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) dalam penelitian ini adalah sari
pekat yang diperoleh dengan memaserasi bagian kulit bawang merah dengan
menggunakan pelarut metanol.
4. Pertumbuhan daya hambat E. coli pada penelitian ini adalah pertambahan daerah
luas hambat yang dibentuk oleh ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.)
di dalam media agar yang telah diinkubasi selama 24 jam.
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh ekstrak kulit bawang merah (Allium
ascalonicum L.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dapat disimpulkan
bahwa:
1. Ekstrak kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) berpengaruh terhadap
pertumbuhan bakteri E. coli.
2. Konsentrasi kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) yang optimal dalam
mengambat pertumbuhan bakteri E. coli adalah konsentrasi 20%.
3. Sifat aktivitas senyawa yang terkandung di dalam kulit bawang merah (A.
ascalonicum L.) dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%
termasuk dalam kategori kuat.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan disarankan:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan konsentrasi ekstrak
kulit bawang merah (A. ascalonicum L.) yang optimal dalam menghambat uji
ambang batas E. coli.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap ekstrak kulit bawang merah
(A. ascalonicum L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri lainnya.
50