epidemiologi avian influenza

18
 EPIDEMIOLOGI AVIAN INFLUENZA

Upload: visalini

Post on 14-Jul-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 1/18

EPIDEMIOLOGI AVIAN INFLUENZA

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 2/18

EPIDEMIOLOGI

Flu burung atau avian influenza adalah infeksi pada manusia

yang disebabkan oleh virus influenza yang disebarkan melalui

unggas (burung).

Ada banyak subtipe virus flu burung, tetapi hanya beberapastrain dari empat subtipe yang telah sangat patogen pada

manusia. Jenis tersebut adalah H5N1, H7N3, H7N7 dan H9N2.

Virus Influenza A subtipe H5N1 tidak pernah terbukti menular

dari manusia ke manusia, namun ada kekhawatiran virus

tersebut dapat bermutasi yang mengarah ke pandemi global.1

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 3/18

Avian influenza yaitu H5N1 influenza terjadi dari hasilmutasi antigenic yang membentuk variasi virus yang

berpatogenitas tinggi. Kasus yang pertama diketemukan di China pada burung

dan pada tahun 1997- terjadi infeksi pada manusia yagmendapat perhatian secara umum bila menyebabkan 6kasus kematian.

Virus ini telah dikonfirmasikan di Hong Kong, China dantelah dikonfirmasi bahwa berpotensial untuk menjadipandemic.

Tahun 2003, Avian influenza muncul kembali, WHOmelaporkan 526 kasus infeksi manusia dengan fluburung tipe A (H5N1), dimana 311 kasus adalahfatal, dari Asia Tengah, negara-negara EropadanAfrika [4].

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 4/18

Kasus di indonesia:

Indonesia memiliki jumlah terbesar kasus manusia H5N1. Hal ini dapatmenyebabkan negara menjadi episentrum pandemi H5N1.

Maret 2011, 2 kasus baru -dikonfirmasi terkait infeksi manusia denganvirus influenza burung tipe A (H5N1). Kasus dari Kota Depok, PropinsiJawa Barat. Kasus kedua dari Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.Penyelidikan awal menunjukkan kasus mengunjungi pasar tradisional dimana unggas hidup yang dijual.

Dari 30 November 2010 dan 1 April 2011, ada 6 kasus dilaporkan di

dengan 4 kematian. Dari jumlah tersebut, lima kasus terjadi pada tahun2011 dan empat bersifat fatal. Sebagian besar kasus yang terletak diProvinsi Jawa Barat (termasuk Bandung, Depok dan Bekasi kota, danKabupaten Karawang). Kasus paling baru dilaporkan dari Gunung Kidulkabupaten di Provinsi Yogyakarta.

Penyelidikan epidemiologi ke sumber infeksi menunjukkan bahwa kasus-

kasus yang paling banyak mengunjungi pasar tradisional di mana unggashidup dijual, atau tinggal di daerah di mana ayam-ayam itu disimpan dantempat kotoran burung[13-17].

Sejak tahun 2005, total 175 kasus flu burung pada manusia telahdikonfirmasi di Indonesia

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 5/18

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 6/18

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 7/18

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 8/18

 DEFINISI

Flu burung atau avian influenza adalah infeksi

pada manusia yang disebabkan oleh virus

influenza yang disebarkan melalui unggas

(burung).

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 9/18

ETIOLOGI

Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A.

Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae

merupakan nama generik dalam keluargaOrthomyxoviridae dan diklasifikasikan kepadatipe A, B atau C berdasarkan perbedaan sifatantigenik dari nucleopotin dan matrix protein.

Berdasarkan sifat antigenisitas dari glikoprotein-glikoprotein tersebut, saat ini virus influenzadikelompokkan ke dalam enam belas subtipe H(H1-H16) dan sembilan N (N1-N9).

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 10/18

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 11/18

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 12/18

PATOGENESIS

dibagi kepada 2:

patogenisitas rendah(LPAI)

patogenesitas tinggi(HPAI)

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 13/18

 GAMBARAN KLINIS

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 14/18

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 15/18

vaksin - tersedia sekarang belum mencukupi

untuk mengatasi serangan H5N1 jika terjadipandemi.

Beberapa jenis vaksin yang tersedia sekarangadalah ACAM-FLU-A, fluzone, influvac live

attenuated (flumist), dan optaflu memasak daging unggas sampai matang

(<80°C)

virus avian influenza (H5N1) akan menjaditidak aktif jika terkena agen kimia sepertisabun, deterjen, alcohol, dan klorinasi.

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 16/18

PENGOBATAN

berdasar penelitian pada binatang danlaboraturium didapat rekomendasi obat lagi yaituRelenza (zanamivir) yang dimungkinkan juga

efektif untuk melawan H5N1. Penelitian padatikus putih menunjukkan bahwa zanamivir yangdikombinasikan penggunaannya dengancelecoxib dan masalazine mampu menunjukkan

50% angka harapan hidup. Rekomendasi keduaini muncul didasarkan pada kasus resistensi H5N1terhadap tamiflu di EU.

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 17/18

PROGNOSIS

menurut WHO sampai sekarang pun perkiraan case

mortality rate untuk kasus ini masih tinggi, yaitusebesar 60%.

Kematian rata-rata terjadi anatara 9-10 hari setelahpenyakit muncul (rentan 6-30 hari) dan kebanyakanpasien meninggal karena kegagalan sistem pernafasan.

WHO mengatakan prognosis dari kasus infeksi H5N1tergolong buruk, angka kematian akibat infeksi H5N1adalah sebesar 63,27%. yaitu angka kematian yangcukup tinggi untuk sebuah penyakit infeksi.

5/12/2018 Epidemiologi Avian Influenza - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/epidemiologi-avian-influenza 18/18