esai film

Upload: dhedhe-prasetya

Post on 17-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh esai film

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 Esai Film

    1/6

    PESAN TERSELUBUNG ADA APA DENGAN CINTA

    Esai Tentang Film Ada Apa Dengan Cinta

    Disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

    Oleh

    Dhedhe Rodat Budi Prasetya

    XII IPA 3 / 10

    SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PURWOREJO

    2013

  • 5/27/2018 Esai Film

    2/6

    PESAN TERSELUBUNG ADA APA DENGAN CINTA

    Ada Apa Dengan Cinta (film)

    Hampir semua masyarakat Indonesia menyukai film. Mulai dari anak

    kecil, remaja hingga orang dewasa, semua menggemari hiburan yang satu ini.

    Tidak susah untuk menemukan berbagai jenis film Indonesia, apalagi saat ini

    cukup banyak sineas muda yang menghasilkan film dengan kreativitas masing-

    masing.

    Film adalah gambar yang hidup dan bergerak. Film juga bisa disebut

    dengan istilah movie (diambil dari kata move yang dalam bahasa Inggris

    artinya bergerak). Karya seni film dibuat dengan cara merekam seseorang atau

    benda dengan menggunakan kamera. Setelah direkam, film dapat diputar ulang

    dan bisa dinikmati oleh penonton. Gambar film yang dihasilkan oleh para seniman

    pada waktu awal kemunculannya hanya bisa menampilkan gambar saja tanpa

    adanya suara. Jadi dalam film tersebut kita hanya bisa melihat berbagai orang

    melakukan gerakan dan akting saja tanpa adanya suara sama sekali.

    Film sebagai media massa memiliki kapasitas untuk mengkonstruksi, dan

    merekonstruksi pandangan dunia kita tentang realitas (Jalaluddin Rahmat, dkk,

    1997: x). Oleh karena itu, pesan-pesan menyangkut permasalahan kontemporer

    harus diutamakan, dengan film untuk berkompetisi dalam pertarungan sosial yang

    semuanya diartikulasikan lewat suara dan gambar.

    Setiap film yang diproduksi pasti mengandung atau menawarkan suatu

    pesan kepada para penontonnya. Namun dewasa ini malah banyak film yang

    menayangkan adegan-adegan yang tidak mendidik dan bahkan tidak bermoral.

    Film sekarang ini banyak yang dibumbui dengan adegan kekerasan, pornografi,

    dan tindakan-tindakan yang tidak baik. Apakah masih relevan apabila sebuah

    pesan yang ditawarkan harus dihiasi dengan adegan-adegan yang penuh

    kekerasan, pornografi, atau bahkan mistik? yang keseluruhannya itu dapat

  • 5/27/2018 Esai Film

    3/6

    mempengaruhi sikap para penontonnya bahkan menimbulkan dekadensi moral.

    Apakah masih efektif ketika suatu pesan diambil dan diilhami dari adegan-adegan

    yang banyak mengandung kontroversi itu?

    Pada masa sekarang, perfilman Indonesia memang berkembang pesat,

    ditandai oleh banyaknya film Indonesia yang ditampilkan di bioskop Indonesia.

    Dunia perfilman Indonesia dahulu sempat mengalami mati suri. Bioskop-bioskop

    di Indonesia waktu itu lebih banyak memasang film luar negeri karena

    peminatnya memang jauh lebih banyak. Dunia film Indonesia lalu bangkit

    kembali setelah munculnya film Ada Apa Dengan Cinta. Ada Apa Dengan Cinta

    atau lebih dikenal dengan AADC menggebrak dunia perfilman nasional waktu itu.

    Bisa dikatakan AADC adalah pelopor bangkitnya film Indonesia setelah era tahun

    80-an.

    Ada Apa Dengan Cinta adalah sebuah film Indonesia yang telah

    diluncurkan pada tanggal 8 Februari 2002. Film ini adalah film karya Rudy

    Soedjarwo. Film ini dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo sebagai Cinta dan juga

    Nicholas Saputra sebagai Rangga. Film ini bercerita tentang Cinta, gadis SMA

    yang sangatlah tertarik dengan puisi, ia pun sangatlah berbakat untuk membuat

    puisi.

    Cinta adalah gadis remaja dari keluarga yang mampu. Ia sangatlah rajin

    dan anak yang berbahagia. Cinta sangat menyukai membikin puisi-puisi, ia selalu

    menunjukan puisi-puisinya kepada teman baiknya Maura, Alya, Milly dan

    Carmen. Cinta dan teman temannya selalu bersama, ia sangatlah perduli dengan

    mereka, kapanpun mereka membutuhkan seorang sahabat pastinya Cinta akan di

    situ untuknya. Karena hebatnya Cinta dengan membikin puisi, setiap tahun ia

    pasti menang dalam lomba puisi.

    Rangga adalah anak yang pendiam. Di sekolah, ia sangat jarang terlihat, ia

    selalu menyendiri sehinga ia terlihat sangatlah sombong. Rangga adalah anak

    tunggal piatu, terdidik mandiri dan berani membela kebenaraan. Rangga sangat

  • 5/27/2018 Esai Film

    4/6

    rajin dengan pelajaraan sekolah, ia selalu terlihat membaca buku dan juga

    menulis.

    Pertemanan Cinta dan Rangga diawali ketika Rangga menang pada lombapuisi, karena teman-teman Cinta adalah pengurus mading, Cinta harus

    mewawancarakan Rangga sebagai pemenang lomba puisi tahun ini. Ketika Cinta

    menanyakan Rangga, Rangga pun menolak dalam cara yang polos seandainya ia

    tidak perduli, inipun membikin Cinta marah kepadanya. Dari sini Cinta sama

    sekali tidak menyukainya tetapi seiring berjalannya waktu mereka semakin dekat

    di awali dengan topik buku yang Rangga sedang baca. Dengan menghabiskan

    waktu bersama Rangga, Cintapun merasa simpati kepada Rangga, ternyata ia

    adalah orang yang baik dan menarik. Dengan berawalan tidak menyukainya, Cinta

    gengsi untuk mengasih tau teman temannya bahwa ia sering bertemu dengan

    Rangga. Semakin lama semakin Cinta dan Rangga mempunyai perasaan buat

    sesaling, bahkan Cinta pernah mendapatkan telfon dari Alya yang sangat

    membutuhkan teman karena orang tuanya sangatlah berantakan, Ayahnyapun

    terkadang memukulinya. Di telfon itu Cinta baru saja mau pergi berkencan

    dengan Rangga sampai-sampai Cinta berbohong kepadanya bahwa ia sakit dan

    baru saja mau pergi ke Rumah Sakit, ia bilang ia akan segerah menemui Alya

    sehabis ia berpergian ke rumah sakit. Malam itu Cinta dan Rangga keasikan

    berkencan sehingga Cinta lupa total tentang Alya. Keesokan harinya ternyata

    Alya masuk rumah sakit karena ia mencoba membunuh diri pada malam itu. Cinta

    sangat panik dan berasa ini semua salah dia, dia mulai memikir bahwa Rangga

    bukan yang terbaik buatnya karena jika Rangga di situ, Cinta selalu terlupa

    dengan teman temannya. Ke esokan harinya pada saat Rangga menyapa Cinta,

    Cinta menyatakan dengan kesal agar Rangga menjauhinya. Rangga yang saat itu

    sedang berencana besekolah di Amerika, Cintapun tidak tau tentang ini maka

    Rangga terus mencoba menelfonnya untuk berpamit kepadanya. Suatu sore

    Carmen sedang bermain basket di sekolah dan ia melihat Rangga berpamitan ke

    Pak Wardiman ( penjaga sekolah ). Carmen pun langsung tau bahwa Rangga akan

    berpergian maka ia mengasih tau teman temannya. Cinta sangat mendengar itu

  • 5/27/2018 Esai Film

    5/6

    pun merasakan cintanya pada Rangga adalah benar. Ia pun bersama teman

    temannya menuju Airport. Sampai di Airport Cinta pun berlari mengejar Rangga,

    inginnya untuk ia tetap disini bersamanya. Sayangnya, Rangga tidak bisa

    membuang oportunitas ini, maka Rangga tetap berpergian tetapi ia berjanji ia akan

    kembali saat bulan purnama untuknya.

    Film Rudy Soedjaryo dimasanya sangat menggugah para penikmat film

    dan penikmat film merasakan hal yang baru dari dalam negeri sejak vakum

    selama bertahun tahun dan terdominasi film barat. Ada Apa Dengan Cinta atau

    yang di singkat dengan AADC, merupakan film remaja yang penuh dinamika dan

    lebih membumi pada remaja remaja Indonesia, oleh karena itu film ini sangat

    boomingdan teringat sebagai film yang terlaris sepanjang sejarah film Indonesia.

    Latar yang di tampilkan oleh tokoh dan tema bukanlah hal yang terlalu highclass

    tetapi, kehidupan sederhana, tidak terlalu extreme, dalam artian sebanding (

    contohnya sinetron sinetron saat ini ) namun seperti layaknya kalangan orang

    Indonesia sehingga sangat disukai oleh kebanyakan masyarakat.

    Pada dasarnya film ini memiliki alur cerita dan tema yangsangat

    sederhana, kisah cinta siswa-siswi SMU, yang biasa sudah polanya bahkan di

    layar kaca. Namun ada sesuatu yang menggelitik dunia sastra, karena tipologi

    percintaan yang digunakan mengetengahkan sebuah figuran yang vital, yakni

    puisi. Di balik penetrasi pasar yang luar biasa dari sistem pemasarannya, ada

    kesan kerinduan untuk menyeret dunia sastra ke dalam film tersebut.

    Pertama, saat ini, peminat sastra terlihat benar-benar tenggelam dalam

    dunianya, terpisah dari realitas pergaulan anak muda yang hingar-bingar dengan

    musik dan pergaulannya. Ini terlihat dari sosok pemeran utama pria, yang terpisah

    dan terbungkam oleh kehidupan gaul anak muda, tidak menyukai basket, musik

    pop, sifatnya yang pendiam, ketus, dan seterusnya.

    Kedua, saat ini, dunia sastra memang telah benar-benar terpisah dari

    sistem simbol dan pola pikir anak muda zaman sekarang. Hal ini terlihat dari

    adegan dimana pemeran utama wanita saat bercerita tentang kesannya membaca

  • 5/27/2018 Esai Film

    6/6

    sebuah puisi, dan tidak bisa ditanggapi serius oleh teman-teman pergaulannya saat

    mengobrol di kantin sekolah.

    Ketiga, pada dasarnya dunia sastra bisa menarik bagi anakmuda. Hal ini

    terlihat dari pemeran utama wanita yang begitu gaul jatuh cinta pada pemeran pria

    yang gandrung kepada karya-karya sastra.

    Keempat, dunia sastra telah jauh tertinggal dan tertumpuk dibuku-buku

    loak, jauh dari kemegahan toko-toko buku baru saat ini. Jelas terlihat, bahwa

    untuk mengenal sastra nasional, tokoh utama pria harus mencari di toko buku

    loak, Kwitang, Jakarta.

    Kelima, bahwa puisi dapat dipadukan dengan seni musik menjadi harmoni

    yang indah, terlihat saat tokoh utama wanita menjadikan puisi menjadi lirik lagu

    yang merdu.

    Dari sini tentu kita dapat menarik semacam reflektif terhadap dunia sastra

    kita. Khususnya puisi, telah sedemikian terpisah dari kehidupan remaja, buku-

    buku sastra kurang menarik bagi remaja kita, dan akibatnya buku-buku sastra

    cuma jadi pengisi rak-rak buku tukang loak. Jika sastra jadi semacam

    pengisimuseum bahasa nasional, mungkin mata kita bisa terbuka, bahwa pasar

    sastranasional memang sangat memprihatinkan. Film Ada Apa Dengan Cinta

    benar-benar menggambarkan posisi ini. Seni yang penuh semangat telah kandas.