etiket preskrip 1

Upload: mysha

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 ETIKET preskrip 1

    1/5

    ETIKET

    Pada umumnya apoteker di apotek telah menyiapkan etiket dalam bentuk

    tercetak dengan rapi. Etiket merupakan salah satu titik tumpu keberhasilan terapi.

    Dengan kata lain, apabila apoteker tidak menyiapkan etiket dengan baik dan tidak

    memberikan informasi dengan jelas, maka tidak mustahil pasien akan salah dalammenggunakan obat. oleh karena itu, estetika dan penampilan etiket harus dijaga

    dengan baik.

    Satu hal yang perlu diingat, bahwa salah satu penilaian pasien terhadap

    pelayanan apoteker adalah melalui etiket yang diterimanya. Apabila penampilannya

    tidak rapi dan tidak indah, pasien akan menyimpulkan bahwa obat yang diterima

    tidak disiapkan dengan baik, yang akhirnya dapat mempengaruhi kepercayaan

    pasien terhadap apoteker yang bersangkutan.

    Mengingat betapa pentingnya sebuah etiket, maka pembuatan etiket pun

    menjadi bahan pertimbangan. ila perlu, etiket ditulis diatas kertas yang berkualitasbaik. !ang penting untuk diperhatikan bahwa ukuran etiket harus sepadan dengan

    ukuran kemasan yang akan digunakan, tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil,

    tetapi dapat mencakup semua informasi yang perlu disampaikan kepada pasien.

    a. Identitas Apotek dan Apotek Pengelola Apotek 

    Pada etiket, identitas apotek termasuk nama, alamat dan nomor telepon

    apotek serta identitas apoteker pengelola apotek meliputi nama dan nomor i"in

    merupakan komponen penting. Pada umumnya informasi tentang kedua identitas

    tersebut sudah tercetak dengan rapi pada lembar etiket. Dengan adanya identitas

    tersebut, pasien dapat dengan mudah mengidenti#kasi apotek yang menyiapkan

    obat tersebut.

    b. Identitas Pasien

    $ama pasien merupakan komponen yang tidak dapat ditinggalkan pada saat

    menyiapkan etiket obat. Dengan menuliskan nama pasien dengan tepat akan dapat

    menghindari kesalahan pemberian obat. %eterangan seperti &ayi', &Anak',

    &$yonya' atau &(uan' seringkali disertakan untuk memperjelas identitas pasien.

    Meskipun tidak la"im, beberapa apoteker menuliskan usia pasien pada etiket obat.

    c. Aturan Penggunaan Obat

    Aturan penggunaan obat yang tertera dalam resep harus ditulis dengan jelas

    pada etiket obat sehingga pasien dapat mengikuti dengan tepat. Ada dua hal yang

    dimaksud dengan jelas pada penulisan etiket. Pertama, tulisan tidak dibuat dalam

    bentuk singkatan atau dalam istilah medis yang mungkin saja tidak mudah

    dipahami oleh pasien. %edua, angka tidak ditulis dalam bentuk angka melainkan

    dieja, seperti &satu', &dua', &tiga', dan seterusnya. Dengan demikian, kesalahan

    pembacaan angka dapat dihindarkan.

  • 8/17/2019 ETIKET preskrip 1

    2/5

    %etentuan lain yang perlu diperhatikan pada penulisan etiket obat ialah

    keterangan tambahan untuk obat dengan cara penggunaan khusus, seperti pada

    mata, telinga, rektal, )agina, dan sebagainya. *al ini penting terutama untuk

    bentuk sediaan yang belum banyak diketahui oleh pasien, seperti bentuk

    supositoria dan o)ula yang tidak ditelan.

    +nformasi mengenai )olume sediaan obat bentuk cair juga membantu pasien

    mendapatkan takaran yang tepat. Dengan menyertakan tulisan &ml' untuk obat

    yang perlu menggunakan sendok teh -th / cochleare teae0 akan mendorong

    pasien tidak menggunakan sendok teh yang tersedia di rumah oleh karena

    )olumenya yang tidak diketahui dengan tepat.

    Aturan penggunaan obat seperti &1unakan bila perlu' perlu dihindari karena

    tidak cukup membuat pasien paham aturan yang sebenarnya. +nformasi semacam

    ini hanya bisa digunakan jika pasien telah mendapatkan informasi lisan baik dari

    dokter maupun apoteker. Meskipun demikian, karena informasi lisan lebih sulit

    diingat dibandingkan informasi tertulis, keterangan yang jelas dan lengkapmengenai aturan penggunaan obat harus dituliskan pada etiket.

    Salah satu cara untuk menghindarkan kesalahan penggunaan obat, terutama

    antara obat pemakaian dalam dan obat pemakaian luar, maka etiket dicetak pada

    kertas dengan warna berbeda. 2bat pemakaian dalam, ialah obat yang ditelan

    untuk masuk saluran cerna, diberikan dengan etiket berwarna putih, sedangkan

    obat pemakaian luar diserahkan dengan etiket warna biru. Pada etiket warna biru

    harus tertulis &2A( 34A5' dibagian bawah etiket.

    1ambar etiket

    d. Tanggal Peracikan Obat

    5esep dibuat untuk tujuan terapi seorang pasien pada waktu tertentu. 2bat yang

    disiapkan berdasarkan permintaan resep tentu saja sesuai dengan kondisi pasien

    pada waktu tertentu. 2leh karena itu, dengan menuliskan tanggal peracikan obat

    pada etiket akan menunjukkan kebutuhan terapi seorang pasien pada waktu

    tersebut.

    e. Nomor Resep

    5esep merupakan dokumen proses terapi pasien pada waktu tertentu. Sebagai

    surat bukti, resep perlu disimpan untuk ukuran waktu tertentu, sesuai ketentuan

    perundang6undangan. 4ntuk kepentingan dokumentasi tersebut, resep yang

    disimpan perlu disertai dengan nomor identitas yang khas di setiap apotek. Pada

  • 8/17/2019 ETIKET preskrip 1

    3/5

    etiket, nomor identitas resep tersebut harus tertera untuk mempermudah

    penelusuran jika diperlukan pada masa yang akan datang.

    f. Identitas Apoteker yang Menyiapkan Obat

    Pada umumnya, sebuah apotek memiliki sejumlah petugas, baik apoteker atau

    tenaga kefarmasian lain yang terlibat dalam penyiapan obat. Meskipun identitas

    apoteker pengelola apotek telah tertera pada lembar etiket, identitas apoteker atau

    petugas yang menyiapkan obat perlu pula disertakan sebagai bentuk

    pertanggungjwaban atas kegiatan preofesional yang dilakukan. +dentitas tersebut

    dapat berupa paraf atau inisial yang dapat membedakan antara satu petugas

    dengan petugas lain.

    g. Nama dan Kekuatan obat

    Saat ini, informasi mengenai nama obat perlu diketahui pasien. Dengan

    mengetahui nama obat yang digunakan, pasien akan dapat mengidenti#kasi

    apabila terjadi efek yang tidak diinginkan daari obat tersebut. 2leh karena itu, obat

    dengan kandungan sejenis tidak akan digunakan di kemudian hari.

    2leh karena banyak nama dagang yang beredar dengan kandungan bahan

    aktif yang sama, apabila dokter menghendaki pasien memperoleh obat dengan

    nama dagang, maka nama generik perlu pula disetakan. 4ntuk obat yang

    mengadung kombinasi bahan aktif, penulisan nama dagang dianggap cukup. Akan

    tetapi, jika apoteker menganggap pasien perlu mengenali bahan aktif, maka

    penulisan lengkap dapat diberikan.

    Sejumlah obat yang tersedia dipasaran memiliki beberapa kekuatan, seperti

    Amo7ycillin 89mg dan 99mg. Apabila kekuatan obat ditulis pada etiket, maka

    akan dapat dengan mudah diketahui dosis obat yang diberikan pada pasien.

    . !atas "aktu Penggunaan Obat

    Saat ini, obat racikan di apotek tidak lagi berasal dari bahan baku obat,

    missal serbuk parasetamol dan serbuk phenobarbital -contoh :0. Sering kali dokter

    menghendaki agar apoteker menyiapkan obat racikan dari obat jadi sebagaimana

    tertulis pada resep, missal tablet parasetamol dan tablet phenobarbital -contoh80

    Apabila apoteker menyiapkan obat racikan dari obat jadi produksi industry

    farmasi, maka batas waktu penggunaan obat tidak lagi dapat mengacu pada

    tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan obat. Setelah obat dikeluarkan dari

    R/ Parasetamol tab 500mg ½ tab

      Phenobarbital tab 10mg ½ tab

      m.f.l.a pulv d.t.d. No.X

    R/ Parasetamol 200mg  Phenobarbital 75mg

      m.f.l.a pulv d.t.d. No. X

  • 8/17/2019 ETIKET preskrip 1

    4/5

    kemasan untuk kemudian diracik, obat tidak lagi terlindung dari kemasan yang

    disiapkan untuk menjaga kondisi obat selama penyimpanan. Dengan demikian, agar

    obat yang digunakan pasien tetap terjaga sesuai dengan ketentuan monogra#

    farmakope, apoteker yang menyiapkan obat racikan perlumenyertakan batas waktu

    penggunaan obat pada etiket obat. atas waktu penggunaan tersebut tentu saja

    lebih pendek daripada tanggal kadaluarsa yang ditetapkan industri farmasi sepertitertera pada kemasan obat -(hompson, 899;0.

     (erdapat beberapa factor yang menentukan batas waktu penggunaan obat.

    factor pertama adalah karakteristik setiap bahan penyusun. Perhatian perlu

    diberikan untuk bahan yang mudah terurai seperti asetosal. %arakteristik kombinasi

    bahan juga berperan dalam menentukan batas waktu penggunaan obat.

    %arena pada umumnya bahan obat tidak stabil jika berada dlaam kondisi

    terlarut -adanya kandungan air, misalnya larutan0 dibandingkan dalam keadaan

    kering seperti serbuk dan kapsul, maka bentuk sediaan yang dikehendaki

    mempengaruhi batasan penggunaan obat. Metode peracikan juga berpengaruh,misal ada atau tidaknya panas saat peracikan.

    Selain faktor bahan dan metode, karakteristik wadah yang digunakan dan

    kondisi penyimpanan obat sangat berpengaruh pada stabilitas obat. beberapa

    bahan membutuhkan kondisi penyimpanan dalam wadah dengan ketentuan khusus.

    Apabila persyaratan ini tidak tercapai, maka obat tidak lagi memiliki akti)itas yang

    terjamin sebagaimana yang ditetapkan dalam monogra# farmakope.

    Meskipun banyak factor yang memengaruhi batas waktu penggunaan obat,

    4SP menetapkan bahwa penentuan waktu dapat didasarkan pada hal berikut

    -(hompson, 899;0.

    4ntuk obat disiapkan dalam bentuk padat dan kering, batas waktu yang

    ditetapkan tidak lebih dari 8< dari tanggal kadaluarsa atau = bulan,

    tergantung periode yang tercapai terlebih dahulu. 4ntuk obat yang disiapkan dalam bentuk padat dan kering tetapi dari

    bahan baku obat, misal serbuk parasetamol, batas waktu penggunaan

    obat = bulan sejak tanggal peracikan obat. jika serbuk bahan obat

    tersebut memiliki batas kadaluarsa lebih pendek dari = bulan, misal ;

    bulan, maka batas penggunaan obat ditetapkan :68bulan. 4ntuk obat yang disiapkan dalam bentuk cairan mengandung air, batas

    waktu penggunaan obat adalah :; hari sejak tanggal peracikan dan obatharus disimpan pada suhu dingin.

    4ntuk obat yang disiapkan alam bentuk yang diasumsikan relati)e stabil

    dalam penyimpanan yang sesuai, batas waktu penggunaan obat dapat

    mencapai >9 hari sejak tanggal peracikan selama obat tersebut disimpan

    pada kondisi yang sesuai.i. Identitas Penulis Resep

  • 8/17/2019 ETIKET preskrip 1

    5/5

    Dengan mencantumkan nama dokter penulis resep pada etiket obat,

    apoteker membantu pasien untuk tetap memiliki informasi tentang dokter yang

    ttelah meresepkan obat tersebut padanya. *al ini penting terutama jika pasien ingin

    melakukan konsultasi lebih lanjuta dengan dokter tersebut terkait dengan terapi

    atau efek samping yang muncul setelah penggunaan obat

    #ara Pengukuran

    eker gelas dan Erlenmeyer adalah alat ukur yang memiliki skala

    pengukuran. Akan tetapi, skala yang tertera tersebut tidak terjamin keakuratannya

    karena hanya merupakan perkiraan.

    *al lain yang perlu diingat berkaitan dengan pengukuran )oume ialah adanya

    fenomena meniskus. ?ika cairan dituang kedalam wadah gelas, maka bagian

    permukaan akan menjadi bentuk konkaf yang terjadi akibat kontak antara cairan

    dengan wadah - 1ambar :0. 2leh karena itu, pada saat mengukur )olume cairan,

    pastikan bahwa mata sejajar dengan meniskus.

    -1ambar :0

    $aktor%$aktor Mempengarui &osis

     (erdapat berbagai faktor yang berpengaruh terhadap dosis obat. @aktor

    utama, yaitu karakteristik #sikokimia obat yang meliputi kelarutan, koe#sien partisi

    -sifat #sika0, p*, p%a, asam, basa, garam -sifat kimia0, +ndeks terapi dan toksisitas.

    5ute pemakaian obat secara peroral, topikal, rektal, parenteral, dan sebagainya

     juga merupakan hal yang berpengaruh pada dosis obat.

    @aktor yang tidak kalah pentingnya adalah faktor penderita seperti umur,

    berat badan, jenis kelamin, obesitas dan kondisi pato#siologis tertentu.