evprog

Upload: alexandrina-everdine

Post on 07-Jul-2015

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS KECAMATAN TELUKNAGA DENGAN PENDEKATAN SISTEM, KABUPATEN TANGERANG, PROPINSI BANTEN PERIODE JANUARI DESEMBER 2009

Pendahuluan Latar Belakang Kesehatan lingkungan hingga saat ini masih merupakan masalah yang cukup rumit yang dihadapi bangsa Indonesia Akses air bersih dan sanitasi dasar cermin kondisi lingkungan. Indonesia tahun 2008 : 87,37% air bersih dan 82,18% JAGA yang memenuhi syarat. Dinkes Tangerang 2007 : 72,35% air bersih & 68,34% rumah sehat. Puskesmas Teluknaga belum tercapai target pada program kesehatan lingkungan periode Januari Desember 2008 Perumahan, TTU, penyehatan makanan dan minuman dan sanitasi dasar

Pernyataan Masalah Masih belum tercapainya cakupan program kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Teluknaga tahun 2008. Pertanyaan Masalah Sejauh mana cakupan hasil program kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Teluknaga pada tahun 2009? Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya peningkatan atau penurunan cakupan program kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Teluknaga pada tahun 2009? Alternatif jalan keluar apa saja yang ditempuh bila terjadi penurunan hasil cakupan program kesehatan lingkungan tersebut?

Perumusan Masalah

Tujuan Tujuan Umum Tercapainya cakupan program kesehatan lingkungan sehingga terwujudnya lingkungan sehat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Teluknaga dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan Khusus Diketahuinya sejauh mana hasil cakupan program kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Teluknaga pada tahun 2009. Diketahuinya faktor-faktor penyebab peningkatan atau penurunan hasil cakupan program kesehatan lingkungan pada tahun 2009. Diketahuinya alternatif jalan keluar apa saja yang akan ditempuh bila terjadi penurunan hasil cakupan program tersebut.

Tinjauan PustakaIlmu Kesehatan LingkunganBag dari ilmu IKM yang menitikberatkan perhatiannya pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan lingkungan fisik manusia yang berhubungan dengan perkembangan fisik atau kelangsungan hidup manusia sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan.

Ruang lingkup kesling di Teluknaga : Penyehatan perumahan Penyehatan makanan dan minuman Pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar Penyehatan TTU Pengembangan dan pemberdayaan klinik sanitasi

Tinjauan Pustaka1. Penyehatan Lingkungan Pemukiman Rumah adalah tempat untuk tumbuh dan berkembang baik secara baik secara jasmani, rohani, dan sosial (WHO) Syarat-syarat rumah sehat antara lain : Tersedia air bersih, ada kakus, ada saluran air limbah/air hujan, ada tempat pembuangan sampah, tidak padat , ada lubang angin (ventilasi), ada lubang asap dari dapur, tidak lembab, tidak berlantai tanah,tidak terdapat jentik nyamuk, kecoa, dan tikus, Target pencapaian Program Penyehatan Perumahan pada tahun 2009 adalah 53,39%.Jumlah Rumah yang memenuhi syarat Rumah Sehat = Jumlah Rumah yang diperiksa x 100 %

Tinjauan Pustaka2. Pemenuhan Kebutuhan Sarana Sanitasi Dasar. -Untuk pengendalian penyakit berbasis lingkungan tersedia: JAGA SAB SPAL Ketiga program memenuhi syarat kesehatan

Tinjauan Pustakaa. Penyehatan Jamban Keluarga Jenis kakus/jamban yang sehat : a. Kakus dengan leher angsa. b. Kakus cemplung. Jamban yang memenuhi syarat adalah jamban yang diperiksa yang tidak mencemari SAB (minimal 10 meter), tidak bau, tidak menjadi sarang vektor, mudah dibersihkan, aman digunakan, tersedia air yang cukup Target pencapaian Porgram Penyehatan Jamban keluarga pada tahun 2009 adalah 71,83%.Jumlah JAGA yang memenuhi syarat JAGA memenuhi syarat kesehatan = Jumlah JAGA yang diperiksa x 100 %

Tinjauan Pustakab. Pemantauan Kualitas Air Bersih. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak terlebih dahulu. Persyaratan air bersih : a. Syarat fisik : Tidak berwarna (jernih), tidak berbau dan tidak berasa (tawar) b. Syarat kimia : Tidak mengandung zat-zat yang mengganggu kesehatan. c. Syarat bakteriologi :Tidak mengandung kuman-kuman yang berbahaya yang menggangu kesehatan. Target pencapaian Program SAB memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2009 adalah 35,68%.Jumlah SAB yang memenuhi syarat SAB memenuhi syarat kesehatan = Jumlah SAB yang diperiksa x 100 %

Tinjauan Pustakac. Program SPAL Air limbah adalah air bekas dari kamar mandi, dapur atau cucian yang dapat mengotori sumur, sungai/danau yang selanjutnya dapat mengganggu kesehatan dan keindahan. pembuangan air limbah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, yaitu : tidak mengotori sumber air, tidak menjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit, tidak menyebabkan kecelakaan, tidak mengganggu pemandangan Target pencapaian Porgram SPAL memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2009 adalah 53,95%.Jumlah SPAL yang memenuhi syarat SPAL memenuhi syarat kesehatan = Jumlah SPAL yang diperiksa x 100 %

Tinjauan Pustaka3. Penyehatan Tempat-tempat Umum Tempat-tempat Umum adalah tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan-badan pemerintah, swasta, perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat, mempunyai tempat dan tetap serta memiliki fasilitas. Unsur-unsur yang diperiksa meliputi sarana penyediaan dan mutu air bersih, pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah, kepadatan vektor, ventilasi, pencahayaan, kebisingan dan kepadatan vektor, ventilasi, pencahayaan, kebisingan dan kebersihan umum. Target Pencapaian Program Penyehatan tempat-tempat umum pada tahun 2009 adalah 64,81%.umlah TTU yang memenuhi syarat TTU yang memenuhi syarat kesehatan = umlah TTU yang diperiksa x 100 %

Tinjauan Pustaka4. Penyehatan Makanan dan Minuman Unsur-unsur yang diperiksa : a. Makanan dan minuman b.Karyawan penjamah makanan c. Lingkungan dan fasilitas sanitasi d. Perlengkapan dan Peralatan Target Pencapaian Program Penyehatan makanan dan minuman pada tahun 2009 adalah 61,76%

Tinjauan Pustaka5. Pengembangan dan Pemberdayaan Klinik Sanitasi. Klinik sanitasi merupakan suatu wahana untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui upaya terintegrasi antara kesehatan lingkungan pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Ruang lingkup : Penyediaan dan penyehatan air bersih/jamban Penyehatan perumahan/lingkungan dalam rangka pencegahan penyakit ISPA/TB-Paru/Demam Berdarah/malaria. Penyehatan lingkungan dalam rangka pencegahan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaaan atau akibat kerja. Penyehatan makanan/minuman Pengamanan pestisida Penyakit atau gangguan kesehatanlainnya yang berhubungan dengan lingkungan.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Tujuan Tujuan secara umum, antara lain: Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia. Melakukan kerjasama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

tujuan secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang berupa: Penyediaan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan.

Sasaran Penyehatan perumahan dan lingkungan Perumahan Asrama Pondok pesantren Penyehatan sanitasi dasar Air sumur, air ledeng Air kali, rawa, sungai Limbah dan sampah rumah tangga Limbah pertanian, perternakan, dan rumah sakit Limbah perusahaan: hotel, restoran, rumah makan, Indutri/pabrik Daerah endemis penyakit perut dan penyakit-penyakit bersumber sampah Penyehatan makanan dan minuman Ibu rumah tangga Tempat pengolahan makanan (pembuat dan penjual) Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum Tempat umum: penginapan, pasar, terminal, bandar udara Lingkungan kerja: perkantoran, kawasan industri Angkutan umum Sarana pelayanan umum : samsat, kantor pos, tempat ibadah Sarana kesehatan : rumah sakit, puskesmas, laboratorium, apotik Sekolah Pengamanan peredaran dan penggunaan pestisida Unit usaha pengedar pestisida Pengguna pestisida

Pelaksana Tenaga sanitarian, yaitu tenaga pelaksana langsung dilapangan dengan tingkat pendidikan dasar SD ataupun SLTP. Ahli sanitarian, yaitu mereka yang setaraf dengan sarjana muda. Insinyur ataupun sarjana sanitasi, yaitu para sarjana yang mengkhususkan diri pada soal higiene dan sanitasi di tanah air.

Indikator(Sumber: Dinkes Kabupaten Tangerang,2009) No Indikator kinerja sasaran Tahun 2008 rencana 1PROSENTASE PEMUKIMAN SEHAT 80 %

Tahun 2009 real73,93 %

capaian Rencana real88,85 % 85 % 73,61 %

capaian86,60 %

2

SAB MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

85 %

76,73 %

90,26 %

90 %

78,64 %

87,37 %

3

JAGA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

80 %

72,17 %

84,90 %

90 %

73,97 %

82,18 %

4

TTU MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

85 %

59,18 %

69,62 %

85 %

55,71 %

65,54 %

EVALUASI PROGRAMGambar II.2. Skema Ruang Lingkup Penilaian

Evaluasi program kesehatan merupakan bagian dari proses manajerial pembangunan kesehatan yang lebih luas.PENILAIAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN MASUKAN PROSES KELUARAN DAMPAK

UMPAN BALIK

PENDEKATAN SISTEMBagan Unsur SistemLingkungan

Masukan

Proses

Keluaran

Dampak

Umpan Balik

Gambaran Umum Wilayah luas wilayah : 1.710,98 Ha (17.109 KM) Batas-batas wilayah Utara : wilayah Puskesmas Tegal Angus Barat : Kecamatan Sepatan/Pakuhaji Selatan : Kecamatan Neglasari Timur : Kecamatan Kosambi Wilayah kerja Puskesmas Teluknaga mencakup 7 desa, 99 RW, dan 264 RT

Gambaran Umum Wilayah

= Puskesmas Kecamatan Teluknaga

Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Teluknaga tahun 2009KELOMPOK UMUR NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 (TAHUN) 04 59 10 14 15 19 20 24 25 29 30 34 35 39 40 44 45 49 50 54 55 59 60 64 PRIA 4059 4343 4304 3761 3586 4079 3791 3302 2664 2002 1439 923 626 JUMLAH PENDUDUK WANITA 3922 4198 4160 3634 3465 3942 3664 3192 2575 1935 1390 892 605 TOTAL 7.981 8.541 8.464 7.395 7.051 8.021 7.455 6.494 5.239 3.937 2.829 1.815 1.231

Piramida Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Teluknaga tahun 2009

Angka Beban KetergantunganJuml ABK = penduduk usi non-produktif _______________________________ X 100% Juml penduduk usi produktif

ABK =

10494 51.467

X 100% = 20,39%

Angka Sex Ratio = Laki-laki > Perempuan

40156 38810

= 1,03

Data Sosial EkonomiPekerjaan Petani pemilik Petani penggarap Buruh tani Nelayan Pedagang Industri rakyat Buruh industri Pekerjaan Pertukangan PNS/TNI/POLRI Pensiunan Pengangguran tidak kentara Perangkat desa Total Jumlah (Jiwa) 807 3.675 2.784 234 3.863 8.205 8.339 Jumlah (Jiwa) 2.491 174 53 2.622 86 33.333 Persentase (%) 2,42 11,03 8,35 0,70 11,59 24,62 25,02 Persentase (%) 7,47 0,52 0,06 7,86 0,26 100

Data PendidikanNo. Pendidikan Jumlah Persentase (%)No. Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Sekolah Guru UKS

1

Belum pernah sekolah

3340

5,351. SD/MI 10.687

2

Tidak/ Belum Tamat SD

3199

5,12

28

28

2

SD/ MI

33693

53,96

2.

SLTP/MTs

5.161

10

3

3

SLTP/ MTs

14643

23,45

3.

SLTA/MA

8.876

9

2

4

SLTA/ MA

7278

11,66

5

AK/ Diploma

166

0,27

6

Universitas

122

0,19

Total

62.441

100

Kegiatan Puskesmas Teluknaga Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas

Upaya promosi kesehatan Upaya kesehatan lingkungan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Upaya perbaikan gizi Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Upaya pengobatan dan kesehatan rujukan.

Upaya Pengembangan Puskesmas Upaya pengembangan wajib puskesmas yang terdiri dari : program kesehatan usia lanjut dan remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), program penanggulangan NAPZA. Upaya pengembangan puskesmas pilihan Kecamatan Teluknaga yang terdiri dari : upaya kesehatan mata dan upaya pencegahan serta penanggulangan penyakit gigi dan mulut pada masyarakat.

METODOLOGI EVALUASI Evaluasi program ini dilaksanakan dengan pendekatan sistem Pengumpulan data Sumber data : primer dan sekunder. Pengolahan data Data tersebut dibandibngkan dengan tolok ukur dan hasil wawancara. Masalah sesungguhnya kesenjangan antara hasil dan tolok ukur pada keluaran. Masalah penyebab kesenjangan pada unsur lain setelah keluaran.

Penyajian Data Tekstular: penyajian dalam bentuk uraian katakata Tabular : penyajian dalam bantuk tabel-tabel Grafikal : penyajian dalam bentuk grafik

METODOLOGI EVALUASI Penentuan Prioritas Masalah Jika > 2 masalah 2 prioritas masalah. Jika 2 masalah 1 prioritas masalah 4 parameter penentuan prioritas masalah dengan Scoring Technique Bryant: Community Concern Prevalence Seriousness Manageability Penentuan alternatif jalan keluar Menetapkan masalah penyebab yaitu kesenjangan pada unsur masukan, proses, umpan balik, dan lingkungan.

HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN Masalah Sesungguhnya a. Masih belum tercapainya program penyehatan tempat-tempat umum sebesar 37,61% b. Masih belum tercapainya program penyehatan makanan dan minuman sebesar 46,04% c. Masih belum tercapainya program penyehatan lingkungan pemukiman sebesar 36,52% d. Masih belum tercapainya program pemenuhan sanitasi dasar sebesar 25,43%

HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN Prioritas MasalahNo. ParameterMasih belum Masih

Masalahbelum Masih belum Masih belum

tercapainya program tercapainya program tercapainya penyehatan tempat- penyehatan tempat umum makanan minuman penyehatan dan lingkungan pemukiman

program tercapainya program pemenuhan sanitasi dasar

1 2 3 4

Community concern Prevalence Seriousness Manageability Jumlah

1 4 2 4 11

4 5 4 5 18

2 3 3 3 11

5 2 5 2 14

Ditemukan 4 masalah 2 prioritas masalah I. Masih belum tercapainya program penyehatan makanan dan minuman II. Masih belum tercapainya program pemenuhan sanitasi dasar

HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN Masalah Penyebab I. Masalah I : Masih belum tercapainya program penyehatan makanan dan minuman Input Tenaga yang tersedia dipuskesmas kecamatan Teluknaga untuk menangani masalah kesehatan lingkungan terutama tenaga dokter umum dan petugas kesehatan lingkungan masih kurang. Kurangnya dana yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan. Proses Tidak dilaksanakannya persiapan sarana dan instrument pengukuran lapangan. Pelaporan hasil pendataan tidak dilakukan setiap bulan. Lingkungan Kurangnya kesadaran masyarakat karena disebabkan tingkat pendidikan yang masih rendah tentang pentingnya program penyehatan makanan dan minuman bagi kesehatan. Pendapatan sebagian besar masyarakat masih dibawah UMR. Kurangnya dukungan dan peran serta masyarakat.

HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN Masalah Penyebab I. Masalah I : Masih belum tercapainya program pemenuhan sanitasi dasar. Input Tenaga yang tersedia dipuskesmas kecamatan Teluknaga untuk menangani masalah kesehatan lingkungan terutama tenaga dokter umum dan petugas kesehatan lingkungan masih kurang. Kurangnya dana yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan. Proses Tidak dilaksanakannya persiapan sarana dan instrument pengukuran lapangan. Pelaporan hasil pendataan tidak dilakukan setiap bulan. Tidak adanya evaluasi SPM Depkes. Lingkungan Kurangnya kesadaran masyarakat karena disebabkan tingkat pendidikan yang masih rendah tentang pentingnya program penyehatan makanan dan minuman bagi kesehatan. Pendapatan sebagian besar masyarakat masih dibawah UMR. Kurangnya dukungan dan peran serta masyarakat.

Alternatif Pemecahan Masalah 1. a. Mengatasi tenaga kesehatan lingkungan yang masih kurang Menambah jumlah tenaga (dokter, petugas kesehatan lingkungan, perawat, bidan) yang mempunyai motivasi untuk perbaikan lingkungan. Mendayagunakan kader kesehatan yang ada. b. Mengatasi kurangnya dana untuk melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan. Mengusahakan dana tambahan dari Dinas Kesehatan Tangerang. Mengadakan penggalangan dana masyarakat, misal melalui arisan rumah tangga. Mencari sponsor dari perusahaan bangunan dan produk sanitasi dasar. 2. a. Mengatasi tidak adanya persiapan sarana dan instrumen investigasi Menyediakan sarana dan instrumen investigasi atau pengukuran di lapangan, seperti water test kit, lux meter, sound level meter. b. Mengatasi tidak adanya pelaporan hasil pendataan dan tidak adanya konseling klinik sanitasi tiap bulan Memberikan penjelasan tentang tata cara pelaporan yang baik kepada para kader/ petugas kesehatan lingkungan. Menetapkan tanggal pengumpulan data tiap bulannya supaya data dapat terkumpul dengan baik.

3. a. Mengatasi rendahnya tingkat pendidikan Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat dengan penambahan subsidi pendidikan. Memberikan penyuluhan yang sederhana, menarik dan menanamkan pengertian yang mudah dimengerti kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan terutama mengenai sanitasi dasar dan penyehatan makanan dan minuman. b. Mengatasi pendapatan masyarakat yang masih di bawah UMR. Memberdayakan sumber daya yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Memberikan kursus untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, misalnya kursus menjahit. c. Mengatasi kurangnya dukungan dan peran serta masyarakat Memberikan penyuluhan kepada tokoh masyarakat dan pemuka agama tentang pentingnya kesehatan lingkungan serta pentingnya peran serta mereka dalam melaksanakan program kesehatan lingkungan. Mengadakan lomba kader kesehatan teladan untuk memotivasi para kader kesehatan sehingga lebih aktif dalam usaha kesehatan lingkungan.

DISKUSI Hasil Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan Ditinjau dari Tolok Ukur yang Diharapkan Pada Tahun 2008Kegiatan Tolok Ukur 2008 Penyajian Data Tolok Ukur 2009 Penyajian Data

Penyehatan makanan dan minuman

70%

39,23%

85%

45,87%

Pemenuhan sanitasi dasar 70% y y SAB SPAL 65% 65% 50,10% 46,48% 73,40% 90% 90% 90% 59,25% 70,35% 71,73%

DISKUSI Berdasarkan perbandingan data tahun 2008 dengan data tahun 2009, didapatkan adanya peningkatan sebesar 1,17 % pada program penyehatan lingkungan makanan dan minuman, peningkatan sebesar 1,19 % pada pemenuhan SAB, peningkatan sebesar 1,51 % pada pemenuhan SPAL dan peningkatan sebesar 0,98 % pada pemenuhan JAGA dalam program pemenuhan sanitasi dasar, namun peningkatan tersebut tidak signifikan karena masih jauh dari tolok ukur Dari tabel diatas dapat dilihat telah terjadi peningkatan cakupan dan pencapaian hasil program meskipun belum mencapai target yang telah di tentukan sebelumnya. Penyebab rendahnya peningkatan pada program penyehatan makanan dan minuman terutama karena terbatasnya tenaga, dana, dan kurangnya dukungan dan peran serta masyarakat. Sedangkan penyebab kenaikan pada program pemenuhan sanitasi dasar adalah karena lebih ditingkatkannya kinerja petugas kesling pada program tersebut.

KesimpulanMasalah yang dihadapi adalah : Masih belum tercapainya program penyehatan makanan dan minuman sebesar 46.04%. Jumlah tempat penyehatan makanan dan minuman yang memenuhi syarat yaitu 45,87%, sedangkan target yang harus dicapai 85%. Masih belum tercapainya program pemenuhan sanitasi dasar sebesar 25,43%. Jumlah pemenuhan sanitasi dasar SAB yang memenuhi syarat kesehatan 59,25%, JAGA yang memenuhi syarat kesehatan 71,73%, dan SPAL yang memenuhi syarat kesehatan 70,35%, sedangkan target yang harus dicapai 90%.

alternatif jalan keluar, yaitu : Menambah jumlah tenaga (dokter ataupun petugas kesehatan lingkungan) yang mempunyai motivasi untuk perbaikan lingkungan. Mendayagunakan kader kesehatan yang ada. Mengusahakan dana tambahan dari Dinkes Tangerang, mengadakan pengalangan dana masyarakat, mencari sponsor dari perusahaan bangunan dan produk sanitasi. Menyediakan sarana dan instrumen investigasi atau pengukuran di lapangan, seperti water test kit, lux meter, sound level meter. Memberikan penjelasan tentang cara pelaporan data yang baik kepada para kader atau petugas kesehatan lingkungan serta menetapkan pengumpulan data tiap bulannya. Meningkatkan pendidikan masyarakat dengan penambahan subsidi pendidikan Memberikan penyuluhan yang sederhana, menarik, dan menanamkan pengertian yang mudah dimengerti kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan, terutama mengenai sanitasi dasar dan penyehatan makanan dan minuman Memberdayakan sumber daya yang ada, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia serta memberikan kursus untuk meningkatkan keterampilan masyarakat. Memberikan penyuluhan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan pemuka agama tentang pentingnya kesehatan lingkungan serta pentingnya peran serta mereka dalam melaksanakan program kesehatan lingkungan. Mengadakan lomba kader teladan untuk memotivasi para kader kesehatan sehingga lebih aktif dalam usaha kesehatan lingkungan.

Faktor faktor yang mungkin menjadi penyebab masalah tersebut adalah : Kurangnya tenaga untuk menangani kesehatan lingkungan seperti petugas kesling, dokter umum, kader kesehatan lingkungan. Kurangnya dana untuk melaksanakan program kesehatan lingkungan. Tidak dilaksanakannya persiapan sarana dan instrumen investigasi atau pengukuran lapangan. Tidak dilaksanakannya pelaporan hasil pendataan dan konseling klinik sanitasi setiap bulan. Rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat. Kurangnya dukungan dan peran serta masyarakat.

Saran Perlunya penambahan tenaga pelaksana program kegiatan ini baik tenaga dari puskesmas maupun tenaga kader. Perlunya penambahan dana untuk kegiatan kesehatan lingkungan. Melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang lebih baik, mulai dari menyediakan sarana dan instrumen sampai pencatatan dan pelaporan. Melibatkan peran serta pemuka agama dan tokoh masyarakat agar mereka mau berperan lebih aktif dalam memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.

Dampak Positif Dengan melihat permasalahan penyebab yang ada, maka bila alternatif jalan keluar atau saran yang diberikan tersebut dilaksanakan, diharapkan akan dihasilkan keluaran atau output yang mencapai atau setidaknya mendekati target yang ditentukan pada Program Kesehatan Lingkungan tahun berikutnya, sehingga didapatkan dampak atau impact positif berupa meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga terjadinya derajat kesehatan yang optimal.

TERIMA KASIH