farmaset terapan
DESCRIPTION
ppt farmasetika terapanTRANSCRIPT
![Page 1: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/1.jpg)
Pharmacodynamic and Pharmacokinetic Interactions ofPropranolol with Garlic (Allium
sativum) in Rats
Disusun oleh :1. Hemma Kusumaningrum 10409110652. Ira Persiana Susanti 10409110733. Naila Nur Hanifah 10409111034. Nadya Priskawati 10409111015. Okti Liftyaningsih 1040911119
![Page 2: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/2.jpg)
TUJUANmengevaluasi interaksi bawang putih dengan Propanolol (PRO) melalui parameter farmakokinetik dan farmakodinamik menggunakan model eksperimental pada tikus
![Page 3: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/3.jpg)
PENDAHULUAN
• PROPANOLOLPropranolol (PRO) adalah beta-blocker non-selektif, yang memblok aksi epinefrin pada kedua reseptor adrenergik β1 dan β2. PRO memiliki BA yang buruk karena mengalami first-pass metabolisme. Tetapi kerusakan Hati dan interaksi dengan makanan dapat meningkatkan BA-nya.
![Page 4: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/4.jpg)
• BAWANG PUTIH (Allium sativum)bawang putih (Allium sativum, keluarga: Lilliaceae) banyak digunakan sebagai terapi efektif untuk penyakit kardiovaskular dan lainnya seperti aterosklerosis, aritmia, hiperlipidemia, trombosis,hipertensi dan diabetes. Kegunaan lainnya kardioprotektif , antioksidan , sifat antineoplastik dan antimikroba Konsumsi bawang putih dan penyakit kardiovaskular memiliki progres kolerasi yang berbanding terbalik.
![Page 5: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/5.jpg)
METODE72 tikus albino betina galur wistar
Kelompok 1 : kontrol diberi Aqua ad libitum selama perlakuan
Kelompok lainnya diberi larutan fruktosa 10%. 3 minggu kemudian, hewan uji tsb diberi regimen perlakuan
Kel.2 : larutan fruktosa
Kel.3 :fruktosa ditambah PRO (10 mg kg-1, p.o) pada minggu ke-6
Kel. 4,5,6 : Fruktosa dan suspensi bawang putih 125, 250 dan 500 mg kg-1 p.o selama 3 minggu.Kel. 7,8,9 : Fruktosa dan suspensi bawang putih 125, 250 and 500 mg kg−1 p.o selama 3 minggu
serta propanolol (10mgkg-1, p.o) pada minggu ke-6Cairan / asupan makanan, berat badan, denyut jantung dan
tekanan sistolik darah diukur setiap minggu
Konsentrasi glukosa, kolesterol dan trigliserida dalam sampel plasma diukur pada akhir minggu ke-6
![Page 6: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/6.jpg)
LANJUTAN...•Induksi IsoproterenolPada akhir perlakuan, semua kelompok hewan kecuali kelompok I diberikan isoproterenol (ISO) (175 mg kg-1 s.c) selama 2 hari berturut-turut. • Pengukuran Tekanan Darah dan Electrocardiogram• Analisis StatistikSignifikansi statistik ditentukan dengan menggunakan Analisis Varians satu arah (ANOVA) dilanjutkan dengan uji Bonferroni. Hasilnya dianggap signifikan secara statistik bila P <.05.
![Page 7: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/7.jpg)
• Interaksi farmakokinetikDibagi dua kelompok yang masing-masing
terdiri dari delapan hewan uji
Kelompok IPRO 10 mg kg-1
p.o. (Dosis tunggal)
kelompok IIGH 250 mg kg-1 selama 30 hari
(po) + PRO (dosis tunggal)
Hipovolemia dicegah dengan pemberian 0,5 ml saline normal i.p
segera setelah setiap pengambilan cuplikan darah
![Page 8: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/8.jpg)
Pengolahan Data• Penentuan farmakokinetikUntuk data yang dihasilkan pada interaksi PRO dan bawang putih yang dianalisis, kita mengasumsikan bahwa kinetika eliminasi PRO adalah linier. Data yang didapat dihitung (AUC) menggunakan aturan Trapezoid. Konsentrasi maksimum (Cmax) dan waktu maksimum (Tmax)Konstanta laju eliminasi (Ke) dan waktu paruh (T 1 / 2) ditentukan dengan plot semi-log dari data.Klirens (CL) dan Volum distribusi (Vd) obat pada hewan dihitung dari persamaan, CL = Vd × Ke. Dan kemudian dilakukan Uji T
![Page 9: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/9.jpg)
HASIL DAN PEMBAHASAN
![Page 10: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/10.jpg)
Tmax terjadi pada saat yang sama pada kedua kelompok. Pada perlakuan bawang putih ada peningkatan Cmax, perpanjangan T1 /2, peningkatan CL, penurunan Ka,dan penurunan Ke yang signifikan dibanding PRO tunggal.
![Page 11: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/11.jpg)
KESIMPULAN
• Bawang putih dapat menyebabkan peningkatan BA dan T 1/2 bersama dengan penurunan tingkat CL dan KePRO bila diberi secara oral.
• Mungkin menimbulkan implikasi negatif dalam praktek klinis terhadap toksisitas PRO yang dapat dengan mudah meningkat terutama saat pemberian dosis ganda akibat akumulasi obat.
• Bawang putih dalam dosis sedang mengakibatkan efek yang menguntungkan bagi perlakuan terhadap hewan uji yang hipertensi dengan stres miokard
![Page 12: farmaset terapan](https://reader036.vdocument.in/reader036/viewer/2022081504/55cf9dcf550346d033af4c5f/html5/thumbnails/12.jpg)
TERIMA KASIHSemoga bermanfaat