fatty liver.docx
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hati merupakan organ yang paling penting di tubuh kita karena
memproduksi enzim dan hormon. Hati merupakan organ tubuh yang paling besar
dan berat pula tugasnya. Setiapsaat hati harus menyaring racun-racun yang masuk
ke tubuh melalui konsumsi makanan. Didalam hati terjadi proses-proses penting
bagi kehidupan manusia yaitu proses penyimpananenergi, pembentukan protein
dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun atau
obat yang masuk dalam tubuh.
Perlemakan hati nonalkoholik atau nonalcoholic steatohepatitis (NSH!
adalah penyakit hati yang semakin disadari dapat berkembang menjadi penyakit
hati lanjut. Spektrum penyakit perlemakan hati ini dimulai dari timbunan lemak
hati sederhana ( simple steatosis! sampai pada steatohepatitis nonalkoholik,
"ibrosis, dan sirosis hati. #eskipun ri$ayat NSH belum sepenuhnya dipahami,
namun berdasarkan data yang saat ini tersedia menunjukkan bah$a NSHmemiliki potensi untuk menjadi sirosis hepatis pada %&' pasien, hepatocellular
carcinoma (H!, end-stage liver disease, liver-related death pada )*' kasus
kematian yang berhubungan dengan kerusakan hati, dan kekambuhan setelah
transplantasi.
+erbagai terminologi telah diberikan untuk menjelaskan penyakit ini,
seperti hepatitis perlemakan, penyakit aennec nonalkoholik, hepatitis diabetes,
penyakit hati mirip alkohol, dan steatohepatitis nonalkoholik. ud$ig pertama
kali memperkenalkan istilah nonalcoholic steatohepatitis (NSH! pada tahun
)*. /stilah yang kini digunakan secara luas tersebut muncul setelah ud$ig dan
ka$an-ka$an melaporkan sekelompok pasien yang tidak mengonsumsi alkohol
tetapi menunjukkan gambaran biopsi hati yang sulit dibedakan dengan hepatitis
akibat alkohol.
1
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
2/20
Dari banyak penelitian terbukti bah$a abnormalitas tes "ungsi hati akibat
perlemakan hati maupun steatohepatitis non alkoholik merupakan kelainan yang
sangat sering ditemukan di masyarakat. ngka yang dilaporkan sangat ber0ariasi
karena metodologi sur0ei yang berbeda-beda (Hasan, %**1!.
Pre0alensi perlemakan hati non alkoholik berkisar antara )&-%* ' pada
populasi de$asa di merika Serikat, 2epang dan /talia. Diperkirakan %*-3* '
diantaranya berada dalam "ase yang lebih berat (steatohepatitis non alkoholik!.
Sebuah penelitian terhadap populasi dengan obesitas di Negara maju mendapatkan
1*' perlemakan hati sederhana, %*-%& ' steatohepatitis non alkoholik dan %-3 '
sirosis. Dalam laporan yang sama disebutkan pula bah$a 4* ' pasien diabetes
mellitus tipe % mengalami perlemakan hati, sedangkan pada pasien dislipidemia
angkanya sekitar 1* ' (Hasan, %**1!. Di /ndonesia penelitian mengenai
perlemakan hati non alkoholik masih belum banyak. esmana melaporkan )4
pasien steatohepatitis non alkoholik, rata-rata berumur 53 tahun dengan % '
gambaran histologi hati menunjukkan steatohepatitis disertai "ibrosis. Sebuah
studi populasi dengan sampel cukup besar oleh Hasan dkk mendapatkan
pre0alensi perlemakan hati non alkoholik sebesar 3*,1 '. 6aktor resiko penting
yang dilaporkan adalah obesitas, diabetes mellitus (D#! dan hipertrigliseridemia
(Hasan, %**1!. Steatohepatitis non alkoholik dapat terjadi pada semua usia,
termasuk anak-anak, $alaupun penyakit ini dikatakan paling banyak pada dekade
keempat dan kelima kehidupan. 2enis kelamin yang dominant berbeda-beda dalam
berbagai penelitian, namun umumnya menunjukkan adanya predileksi perempuan.
7besitas, D# tpe %, dan dislipidemia juga merupakan kondisi yang sering
berkaitan dengan perlemakan hati non alkoholik. 8alaupun demikian,
steatohepatitis nonalkoholik dapat terjadi pada indi0idu yang tidak gemuk tanpa
"actor risiko seperti di atas (Hasan, %**1!.
9ambaran umum NSH adalah perlemakan pada hati yang diikuti dengan
in"lamasi dan kerusakan hati. Pada gambaran histopatologi menunjukkan adanya
kerusakan hati yang diinduksi oleh alkohol tetapi terjadi pada orang yang tidak
mengonsumsi alkohol.
2
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
3/20
Sebagian besar penderita NSH tidak merasa gejala apapun dan tidak
menyadari bah$a mereka mempunyai masalah pada hati. NSH dapat menjadi
parah dan berkembang menjadi sirosis hepatis, di mana hati mengalami kerusakan
yang permanen, mengecil, dan tidak dapat ber"ungsi sebagaimana mestinya.
Penyakit perlemakan hati nonalkoholik sebaiknya dibedakan dengan steatosis
dengan atau tanpa hepatitis yang berasal dari penyebab sekuder karena
mempunyai patogenesis dan hasil yang berbeda.
+iopsi hati merupakan baku emas ( gold standard ! pemeriksaan penunjang
untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan laboratorium tidak dapat secara akurat
membedakan steatosis dengan steatohepatitis atau perlemakan hati nonalkoholik
dengan perlemakan hati alkoholik. Pencitraan dengan ultrasonogra"i dapat juga
dijadikan pilihan untuk mendeteksi perlemakan hati.
Sampai sekarang ini, terapi spesi"ik untuk NSH masih terbatas. +elum
ada terapi yang secara uni0ersal dapat dikatakan e"ekti". Strategi pengobatan
cenderung dilakukan dengan pendekatan empiris karena patogenesis penyakit juga
belum begitu jelas diketahui. #odi"ikasi gaya hidup, seperti pengontrolan berat
badan, diet yang seimbang, olah raga yang cukup, dan menghindari konsumsi
alkohol menjadi rekomendasi pengobatan yang sangat penting.
#engingat penelitian dan pembahasan NSH yang masih sedikit, maka
dipilihlah tinjauan pustaka mengenai NSH. Diharapkan hasil dari pembahasan
ini dapat memberikan man"aat berupa $a$asan pengetahuan mengenai
nonalkoholik steatohepatitis.
1.2 Tujuana. :ujuan ;mum
;ntuk memenuhi tugas ilmu kesehatan anak.
b. :ujuan
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
4/20
1.3 Manfaat
a. +agi #ahasis$a
#ahasis$a dapat menggunakan ini sebagai bahan acuan dalam memahami
dan mempelajari mengenai perlemakan hati
b. +agi #asyarakat
+agi masyarakat terutama yang mengalami perlemakan hati akan
menambah pengetahuan mengenai penyakit ini beserta pengobatannya.
Dengan demikian penderita dapat mengetahui bagaimana tindakan
selanjutnya apabila mengalami gejala-gejala yang mengarah pada penyakit
tersebut.
4
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
5/20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defen!
Penyakit perlemakan hati non alkoholik adalah diagnosis klinik-opatologis
yang ditandai secara histologis dengan adanya penumpukan lemak terutama
trigliserida di hepatosit dimana penyebab lain dari penyakit hati telah disingkirkan
(termasuk penggunaan alcohol secara kronik, hepatitis +, hepatitis dan
de"esiensi =) antitripsin!. kibat penumpukan lemak tersebut, berat hati
bertambah mencapai &' dari berat a$alnya.
Sampai saat ini masih terdapat beberapa ketidaksepahaman dalam
terminology penyakit perlemakan hati, misalnya mengenai pemilihan istilah
perlemakan hati non alkoholik (nonalcoholic "atty li0er > N6! atau penyakit
perlemakan hati non alkoholik (nonalcoholic "atty li0er disease > N6D!. Pada
umumnya disepakati bah$a steatohepatitis non alkoholik (nonalcoholic
steatohepatitis > NSH ! merupakan perlemakan hati pada tingkat yang lebih
berat.5
"a#$ar 1. Perbedaan hati normal dan perlemakan hati
5
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
6/20
Sementara itu pada kasus orang de$asa, kriteria lain yang juga sangat
penting adalah pengertian non alkoholik. +atas untuk menyatakan seseorang
minum alcohol yang tidak bermakna sempat menjadi perdebatan, tetapi lebih
banyak ahli yang menyepakati bah$a konsumsi alcohol sampai %* g per hari
masih bisa digolongkan sebagai non alkoholik.5
2.2 E%&e#'l'g
:ominaga < dkk pada tahun )& (dikutip oleh Nobili ? dkk pada tahun
%**! melaporkan pre0alensi N6D sebesar %,1-,' pada anak dan remaja
serta meningkat menjadi 44' pada anak yang obes. +erdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Sch$immer 2+ dkk pada tahun %**1 didapatkan pre0alensi
N6D sebesar 3' pada anak yang obesitas. Selain itu juga didapatkan adanya
peningkatan pre0alensi sesuai dengan bertambahnya umur, yaitu *,4' pada umur
%-5 tahun dan )4,3' pada umur )&-) tahun. Pre0alensi perlemakan hati juga
berbeda berdasarkan ras dan etnis dimana pada ras hispanik ditemukan sebesar
)),', ras sia )*,%', ras kulit putih ,1' dan ras kulit hitam ),&'.%
2.3 (akt'r )e!k'
7besitas, hiperglikemia dan hipertrigliseridemia merupakan "aktor risiko
yang berhubungan dengan N6D pada penderita de$asa dan anak.(1,)&!
8alaupun sebagian besar kasus terjadi pada penderita yang berusia &*-1* tahun,
namun saat ini ditemukan kecendrungan peningkatan kasus pada anak.3
+erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh @l-
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
7/20
). Primer, yaitu sindrom metabolic
%. Sekunder A
a. Nutrisional, seperti total parenteral nutrition, kehilangan berat badan
yang cepat, kelaparan, pembedahan bypass pada saluran cerna.
b. 7bat-obatan, seperti glukokortikoid, estrogen, tamoBi"en, metotreksat,
zido0udin, amiodaron, tetrasiklin intra0ena, didadosin, kokain,
perheBilen, hiper0itaminosis , diltiazem.
c. :oksin, seperti toksin jamur ( Amanita phalloides, lepiota), bahan
petrokimia, "os"or, toksin Bacillus cereus.
d. #etabolik, seperti lipodistro"i, disbetalipoproteinemia, penyakit
8eber-hristian, penyakit 8olman dan sindrom Ceye.
e. ain-lain, seperti inflammatory bowel disease, H/?, di0ertikulosis usus
halus dengan pertumbuhan bakteri
2.* Pat'gene!!
Secara teoritis lemak dapat mengalami akumulasi di hati melalui beberapa
mekanisme yaitu A
a. Peningkatan transpor lemak atau asam lemak dari usus ke hati, makanan
berlemak dikirim melalui sirkulasi terutama dalam bentuk kilomikron.
ipolisis pada jaringan adipose melepaskan asam lemak kemudian
bergabung dengan trigliserida didalam adiposity, tetapi beberapa asam
lemak dilepaskan ke dalam sirkulasi dan diambil oleh hati, sisa kilo
micron juga dikirim ke hati.
b. Peningkatan sistesis asam lemak atau pengurangan oksidasi di
mitokondria, keduanya akan meningkatkan sintesis trigliserida melalui
proses esteri"ikasi.
c. 9angguan pengeluaran trigliserida keluar dari sel hati. Pengeluaran
trigliserida dari sel hati tergantung ikatannya dengan appoprotein,
"os"olipid dan kolesterol untuk membentuk ?D.
7
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
8/20
d.
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
9/20
"a#$ar 3. Dis"ungsi mitokondria pada Hepatosit
Dis"ungsi mitokondria juga memegang perananan terhadap kerusakan hati
(secong hit!. #itokondria pada penyakit perlemakan hati non alcohol mengalami
penurunan kecepatan resintesis :P setelah pertukaran "ruktosa, yang
menurunkan :P hati sementara. #itokondria pada penyakit perlemakan hati nonalcohol mengalami lesi structural dengan adanya benda inklusi parakristalin
didalam megamitokondria. #itokondria ini mengalami penurunan kadar mtDN.
Pada penyakit perlemakan hati menyebabkan adiposity, sel
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
10/20
membentuk supero"ide anion radical, hydrogen pero"ide, hydro"yl radical dan
pero"ynitrite (!#!!) dengan adanya kadar inducible nitric o"ide synthase
(i#!$) tereduksi. Species-species reakti" ini dapat menyebabkan lesi oksidati"
pada mtDN yang dapat menurunkan sintesis polipeptida rantai respirasi yang
dikodekan mtDN sehingga selanjutnya memblokade aliran electron didalam
rantai respirasi dan selanjutnya meningkatkan pembetukan C7S mitokondria.
C7S mitokondria dapat merusak cardiolipin mitokondria dan dapat melepaskan
produk reacti0e lipidperoBidation yang bereaksi dengan mtDN dan cytochrome
c oBydase untuk selanjutnya meningkatkan pembentukan C7S mitokondria.
7besitas menyebabkan resistensi insulin, meskipun a$alnya masih dapat
dikompensasi oleh sel F pancreas.
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
11/20
ginekomastia dan berkurangnya jumlah platelet menggambarkan penyakit
yang sudah berlanjut menjadi sirosis.
2.+.2 Pe#erk!aan La$'rat'ru#
Peningkatan ringan sampai sedang dari kadar S97:, S9P: atau keduanya
merupakan abnormalitas pemeriksaan laboratorium yang banyak ditemukan
dan sering merupakan satusatunya abnormalitas yang ada pada penderita
N6D. lkali "os"atase, I glutamil trans"erase (99:! serum atau keduanya
mengalami peningkatan pada sebagian besar penderita $alaupun peningkatan
tersebut tidak sebesar pada hepatitis alkoholik. Selain itu juga dapat
ditemukan hipoalbuminemia, hiperbilirubi-nemia dan pemanjangan $aktu
protrombin pada penderita N6D yang sudah mencapai tahap sirosis.
/ndeks resistensi insulin diukur dengan menggunakan metoda homeostasis
model assessment for %& (H7#-/C! yang ditentukan dengan menggunakan
rumus A
H7#-/C J 3 dinyatakan resistensi insulin.
2.+.3 Pe#erk!aan )a&'l'g
Pemeriksaan ;S9 abdomen merupakan baku emas dalam menegakkan
diagnosis N6D, namun jarang dilakukan pada anak.) Dari pemeriksaan ini
dapat ditemukan adanya peningkatan ekogenisitas jaringan hati.()4,%%!
Pemeriksaan ini memiliki sensiti0itas ' dan spesi"isitas 3' dalammenentukan adanya steatosis, serta sensiti0itas dan spesi"isitas masing-masing
44' dan ' dalam menentukan adanya "ibrosis.) 9ambar ) berikut
memperlihatkan hasil pemeriksaan ;S9 abdomen pada penderita N6D.
11
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
12/20
"a#$ar 1. Pemeriksaan ;S9 abdomen pada N6D
Pada pemeriksaan computed tomography scanning (: scan! abdomen
akan terlihat densitas parenkim hati yang lebih rendah. Hal ini merupakan
tanda adanya in"iltrasi lemak ke dalam hati. Sebagian besar penderita
memperlihatkan gambaran steatosis yang di"us, namun dapat juga "okal pada
sebagian kecil penderita. 7leh karena itu dapat terjadi salah interpretasi pada
hasil pemeriksaan ;S9 dan : scan abdomen antara N6D dengan
keganasan pada hati. Pada keadaan ini dibutuhkan pemeriksaan magneticresonance imaging (#C/! yang dapat membedakan antara space occupying
lesions (S7! dengan in"iltrasi lemak "okal (ditandai dengan adanya in"iltrasi
lemak pada daerah tertentu!. )
2.+.* Pe#erk!aan Mkr'!k'%!
+iopsi hati merupakan pemeriksaan baku emas dalam menegakkan
diagnosis dan menentukan prognosis penyakit, namun hanya sedikit yang
merekomendasi-kannya pada penderita N6D. Hal ini disebabkan karena
biayanya mahal dan dapat menimbulkan komplikasi akibat dari prosedurnya
ataupun sedasi yang digunakan.
Peranan biopsi hati pada N6D A
). #enyingkirkan penyebab penyakit hati yang lain
%. #embedakan steatosis dengan NSH
3. #emperkirakan prognosis berdasarkan derajat "ibrosis yang ditemukan
12
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
13/20
5. #enentukan progresi0itas "ibrosis dari $aktu ke $aktu
9ambaran histologis NSH adalah A
). Steatosis. :erdapat % jenis steatosis (gambar %!, yaitu mikro0esikuler
(sitoplasma hepatosit diisi oleh lemak namun tidak merubah letak inti
sel dan tetap berada di tengah sel! dan makro0esikuler (sitoplasma diisi
oleh lemak dan inti sel telah bergeser ke pinggir!.
9ambar %. Steatosis
%. Steatohepatitis, ditandai dengan adanya steatosis makro0esikuler,
ballooning hepatosit, dan in"lamasi merata pada lobus (gambar 3!.
Selain itu juga dapat ditemukan badan #allory di dalam ballooning
hepatosit (gambar 3+!.
9ambar 3. Steatohepatitis
13
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
14/20
3. Steatohepatitis dengan "ibrosis, dia$ali di periseluler dan selanjutnya
membentuk jembatan jaringan "ibrosis (gambar 5!
5. Sirosis, ditandai dengan terbentuknya nodul pada jaringan hati yang
dikelilingi oleh jaringan parut (gambar 5+!
9ambar 5. 6ibrosis Periseluler (! dan Sirosis (+!
9ambaran histologis dari biopsy hati berbeda antara penderita de$asa dan
anak. Pada de$asa, gambaran histologisnya menyerupai hepatitis akibat
pemakaian alkohol, yaitu degenerasi berbentuk balon, destruksi hepatosit
"okal, badan #allory dan in"iltrat in"lamasi yang terdiri dari leukosit
polimor"onuklir. /n"lamasi di daerah peri0enula dan "ibrosis periseluler
menggambarkan suatu keadaan yang lebih berat. Pada anak tidak ditemukan
degenerasi balon hepatosit dan badan #allory. /n"iltrat in"lamasinya
ditemukan di daerah portal serta "ibrosis periselulernya sedikit, terutama
terjadi di daerah portal.
N6D pada anak dan remaja dikelompokkan atas % tipe, yaitu A). :ipe ), ditandai dengan adanya degenerasi balon hepatosit, "ibrosis
perisinusoid dan steatosis, sedangkan in"lamasi dan "ibrosis di daerah
portal tidak ditemukan.
%. :ipe %, ditandai dengan adanya steatosis, in"lamasi dan "ibrosis di daerah
portal, sedangkan degenerasi balon dan "ibrosis persinusoid tidak
ditemukan.
14
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
15/20
lgoritme dalam menegakkan diagnosis N6D dapat dilihat pada
gambar & berikut A
"a#$ar +. logaritma dalam diagnosis N6DNSH
2., Penatalak!anaan
Sampai saat ini belum ada suatu konsensus mengenai tatalaksana N6D
pada anak. Prinsip utamanya adalah menurunkan berat badan dan melindungi
hepatosit. 7leh karena itu terdapat & hal yang direkomendasikan kepada penderita,
yaitu A
).
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
16/20
a. Pengaturan Det
Sampai saat ini penurunan berat badan melalui peningkatan akti0itas "isik
merupakan satu-satunya terapi yang terbukti berman"aat pada anak. Penelitian
yang dilakukan oleh 8ang dkk pada tahun %** terhadap penderita anak
mendapatkan bah$a penurunan berat badan dapat menurunkan kadar :,
mengurangi in"iltrasi lemak dan nekroin"lamasi di hati, $alaupun tidak
ditemukan perubahan pada derajat "ibrosis yang terjadi. 8ang juga
menganjurkan penurunan berat badan tidak melebihi ) kgminggu pada anak
yang obesitas. Penurunan berat badan melebihi &' berhubungan dengan
perbaikan yang signi"ikan pada gambaran histologis hati. Program olahraga
yang dianjurkan adalah yang bersi"at aerobik selama 5& menithari.
+erdasarkan pathogenesis N6D, maka diet yang diberikan sebaiknya
yang bersi"at low glycemic inde" karena dapat menurunkan kadar : serum
dan mencegah terjadinya steatosis. Nobili ? dkk pada tahun %**
merekomendasikan pemberian diet hipokalorik sebesar %&-3* kalkghari pada
anak yang menderita overweight dan obesitas serta diet isokalorik (5*-5&
kalkghari! pada anak dengan berat badan normal.
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
17/20
enzim ini juga akan mengurangi sintesis lipid dan meningkatkan oksidasi
lemak. #anco # pada tahun %*)* menyatakan bah$a pemberian met"ormin
dengan dosis ),& ghari selama )% bulan dapat memperbaiki kadar : serum
pada remaja obesitas.
&. A!a# ur!'&e'k!k'lat
sam ursodeoksikolat dapat ber"ungsi sebagai sitoprotektor dan
antioksidan. Pemberian dengan dosis )*-)%,& mgkghari selama )% bulan
pada anak yang menderita NSH dapat mengurangi kadar enzim hati serta
memperbaiki derajat steatosis. +erdasarkan penelitian lain didapatkan bah$a
pemberian asam ursodeoksikolat yang dikombinasikan dengan 0itamin @
dapat memperbaiki kadar : serum dan gambaran histologis hati.
e. Tn&akan %e#$e&a-an
:indakan pembedahan Bariatric dapat memperbaiki N6D pada
sebagian besar kasus. Selain itu Sil0erman @# dkk pada tahun )& (dikutip
oleh Das S< pada tahun %**1! melaporkan bah$a tindakan gastric bypass
atau gastroplasti yang dilakukan pada penderita obes secara signi"ikan dapat
mengurangi steatosis. Nadler @P dkk pada tahun %** (dikutip oleh Paci"ico
dkk pada tahun %*))! melaporkan adanya perbaikan "ungsi hati )-% tahun
setelah pembedahan. :ransplantasi hati merupakan terapi pilihan apabila telah
terjadi sirosis yang disertai dengan komplikasi seperti gagal hati. Hasil
transplantasi hati pada penderita ini biasanya cukup baik $alaupun ada
laporan mengenai timbulnya kembali NSH pada penderita tersebut.
17
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
18/20
2. Pr'gn'!!
+eberapa penelitian melaporkan adanya penyakit yang berlanjut menjadi
sirosis pada anak dan beberapa penelitian lain melaporkan kasus N6D pada
anak yang berlanjut menjadi sirosis pada masa remaja muda. Namun demikian,
perjalanan alami dan prognosis tersebut masih belum diketahui pada penderita
anak sehingga diperlukan pemantauan jangka panjang. +erdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh 6eldstein dkk pada tahun %** didapatkan bah$a anak
dengan N6D berisiko untuk mengalami penyakit hati stadium akhir sehingga
membutuhkan tindakan transplantasi hati.
18
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
19/20
BAB III
KESIMPULAN
Penyakit perlemakan hati non alkoholik adalah diagnosis klinikopatologis
yang ditandai secara histologist dengan adanya penumpukan lemak di hepatosit
dimana penyebab lain dari penyakit hati telah disingkirkan. 7besitas, D# tipe %,
jenis kelamin perempuan dan hiperlipidemia merupakan "aktor risiko yang
berhubungan dengan N6D.
Diagnosis N6D ditegakkan berdasarkan mani"estasi klinis,
pemeriksaan "isik dan pemeriksaan penunjang, berupa laboratorium, radiologi dan
biopsi hati. +iopsi hati merupakan pemeriksaan baku emas namun jarang
dilakukan karena biayanya mahal dan dapat menimbulkan komplikasi. Prinsip
utama dalam tatalaksana adalah menurunkan berat badan dan melindungi
hepatosit. :atalaksana yang diberikan adalah pengaturan diet dan olahraga,
pemberian antioksidan, insulin sensitisi'ers, asam ursodeoksikolat dan tindakan
pembedahan.
19
-
8/16/2019 Fatty Liver.docx
20/20
DA(TA) PUSTAKA
). 8ang , iang , 6u 26, Kou , Hong 6, Lue 2K, u 2C, 8u L#. @""ect o"
li"estyle inter0ention on non-alcoholic "atty li0er disease in hinese obese
children. 8orld 2 9astroenterol %**M)5()*!A )&-1*%.
%. Sch$immer 2+, Deutsch C,