fenomena pengangguran-enterpreneurship
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ENTERPREUNERSHIP
Fenomena Pengangguran
Kelompok 2
Assalamualaikum
Wr.Wb
KelasReguler A
• Ernata M. Paembonan
• Febriyanti• Fitriya Hamid• Hardiyanti• Ihsan Islami
Syam• Indah
Fulgarini. T• Irnayanti
• Irwan Haris• Kristiani• Leni Marlina• Meilatri Riber• Muh.
Syarifurisman• Musfirah• Nur Fauziah
Kasim
Enterpreunership
Enterpreunership (kewirausahaan) adalah usaha untuk menciptakan gagasan baru dengan cara-cara
yang ekstrem dan mau mengubah sesuatu yang tidak bernilai atau bernilai rendah menjadi sesuatu
yang bernilai tinggi.
Enterpreunership
• Kreatif• Inovatif• Originalitas• Berani mengambil
risiko• Berorientasi ke
depan dan mengutamakan prestasi
• Tahan uji
• Tekun• Tidak gampang
patah semangat• Bersemangat tinggi• Berdisiplin baja,
dan• Teguh dalam
pendirian.
Seorang wiraswasta yang unggul memiliki sifat-sifat:
Ada tiga poin penting dalam berwirausaha:1. Keyakinan akan impian besar.2. Keyakinan bisa mencapai impian itu, dan3. Berani berubah serta berani mengambil
resiko.
Hakekat membangun jiwa kewirausahaan meliputi:4. Pembentukan mindset dengan sikap mental.5. Pembekalan pengetahuan & keterampilan
seluk-beluk bisnis, dan6. Pemanfaatan segenap sumberdaya yang
tersedia, serta kebijakan dan lingkungan usahanya yang mendukung.
Penerapan strategi tersebut juga didasarkan pada tiga unsur yang saling berinteraksi, yaitu:
1. Kemauan2. Kemampuan, dan3. Kesempatan dalam
berwirausaha.
Masalah Pengangguran di Indonesia
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Jenis dan Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan
menganggur karena adanya fluktuasi
kegiaan ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan seseorang harus nganggur.
Contohnya seperti petani yang menanti
musim tanam, tukang jualan duren yang
menanti musim durian.
3.Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah
pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik
turun siklus ekonomi sehingga
permintaan tenaga kerja lebih
rendah daripada penawaran
kerja.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Pengangguran di Indonesia kini mencapai 8,59 juta orang atau 7,41 persen dari total angkatan kerja di Nusantara sebanyak 116 juta orang. Dari segi persaingan internasional hasil survei "World Economic Forum 2010" menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 54 dari 133 negara yang disurvei.
Ada tiga faktor mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah;1. Ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan
dengan lapangan kerja.2. Ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply
(penawaran), dan3. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih
rendah.
Lapangan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja umumnya tidak sesuai dengan tingkat pendidikan atau ketrampilan yang dimiliki.
“Umumnya perusahaan atau penyedia lapangan kerja membutuhkan tenaga yang siap pakai, artinya sesuai dengan pendidikan dan ketrampilannya, namun dalam kenyataan tidak banyak tenaga kerja yang siap pakai tersebut. Justru yang banyak adalah tenaga kerja yang tidak sesuai dengan job yang disediakan,”
Dengan munculnya mental berwirausha yang kuat, maka dengan wirausaha :1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga
dapat mengurangi pengangguran.2. Sebagai generator pembangunan lingkungan di
bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.
3. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.
4. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan.
5. Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja keras.
6. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros
Cara Mengatasi Pengangguran StrukturalUntuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga
kerja.2. Segera memindahkan kelebihan tenaga
kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan.
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran FriksionalUntuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara
mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
3. Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home industri.
4. Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya.
Cara Mengatasi Pengangguran MusimanJenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :1. Pemberian informasi yang cepat jika
ada lowongan kerja di sektor lain, dan
2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Jenis-Jenis Pelatihan Kewirausaan untuk Pengangguran :1. Pelatihan budi daya ikan darat (tambak
lele,tambak gurame,dan lain-lain).2. Pelatihan budi daya kambing etawa
(kambing penghasil susu).3. Pelatihan pembuatan kue kecil.4. Pelatihan budidaya ayam negeri dan
ayam petelur.5. Pelatihan tata rias pengantin.6. Pelatihan tata boga.7. Pelatihan bengkel motor.8. Pelatihan sablon dan percetakan
Data Pengangguran di
Indonesia
Sumber: Badan Pusat Statistik
Tahun 2013
Peran Orang Tua untuk Mencegah Pengangguran
Sikap &Pandangan Orang Tua Selama ini:
Anak Harus Fokus dengan Pendidikan
Anak Harus Belajar dan MenghafalMemanjakan Anak dgn
Membebaskan pekerjaan Rumah (konsep salah didik)
Petani,Buruh,Tukang dll bukanlah suatu pekerjaan
Ingin Anaknya menjadi PNS
Anak Terlalu FOKUS PENDIDIKAN
Mengabaikan
Life Skill dr
Keluarga
Gengsi atau
Infenor complex
Untuk Bekerja(bertani)
Life Skill tercabut dr lingkungan
keluarga atau Budaya Anak
Orang TUAAktivitas On JoB Training
Nilai-nilai keterampil
an
Pewarisan Nilai
psikomotorik dan Afektif
Anak
Contoh budaya tionghoa
Tionghoa
Melatih sikap berwiraswasta
& suka bekerja keras
Anak-anak terlatih (life
skill)
Pedagang(pengusaha)
Strategi Orang tua untuk mengatasi pengangguran pada anak-anak
setelah dewasa1. Mewarisi anak-anak yg semangat
kerja (Etos kerja)2. Sunguh-sungguh dan belajar
MANDIRI3. Berhenti memanjakan anak-anak4. Learning by doing5. Akctivity on job training6. Memberikan nilai-nilai
keterampilan (life skill)7. Kepintaran berganda
(berbahasa,berhitung,IT,bergaul,beribadah dll.)
Terima KasihWassalam