final jurnal erp rs metode tpb

15
JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR Rumah Sakit sebagai suatu institusi pelayanan umum membutuhkan sistem informasi yang dapat menunjang kecepatan arus informasi data. Kecepatan arus data dalam Rumah Sakit bisa dicapai dengan menerapkan perangkat lunak Enteprise Resource Planning di setiap bagian pada rumah sakit yang bertujuan pengelolaan data yang manual menjadi terkomputerisasi. Karena itulah pada tulisan ini akan membahas analisa rancangan penerapan Enterprise Resource Planning pada Rumah Sakit. Dalam analisa rancangan penerapan Entreprise Resource Planning ada empat tahap yang dilakukan. Pertama membuat pemetaan area fungsionalitas dan fungsi bisnis pada Rumah Sakit. Yang kedua, mendeskripsikan input dan output dari setiap fungsi bisnis. Yang ketiga, menggambarkan pertukaran data antar area fungsional untuk fungsi-fungsi bisnis yang ada. Dan terakhir, menjelaskan permasalahan yang terjadi pada sistem dan menjelaskan bagaimana sistem Enterprise Resource Planning dapat memperbaiki masalah tersebut. Selain itu, untuk menghindari penolakan penggunaan sistem yang baru pada para peegawai, digunakan metode Theory of Planned Behavior. Model Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari model ( Theory of Reasoned Action) TRA dengan cara menggabungkan konstruksi tambahan, yaitu kontrol perilaku yang dirasakan, untuk menjelaskan situasi di mana seorang individu tidak memiliki kontrol yang besar atas perilaku yang ditargetkan Hasil yang dicapai dari analisa rancangan penerapan Enterprise Resource Planning pada Rumah Sakit bisa menjadi pertimbangan untuk menerapkan Enteprise Resource Planning pada Rumah Sakit. Kata Kunci— Area fungsionalitas, Enteprise Resource Planning, , fungsi bisnis, Rumah Sakit. I. PENDAHULUAN Pemanfaatan komputer sebagai teknologi yang menunjang terpenuhinya kebutuhan akan informasi telah memberikan peranan yang sangat penting dalam tercapainya sistem yang efisien. Perkembangan teknologi informasi ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Salah satu instansi yang membutuhkan teknologi informasi adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang membutuhkan pertukaran informasi dengan cepat dan dalam jumlah yang besar. Setiap hari ada banyak orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Setiap orang bisa memiliki banyak informasi tentang kondisi medisnya. Untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit atas kecepatan arus data bisa menggunakan Enteprise Resource Planning. Yaitu suatu perangkat lunak yang menghubungkan berbagai bagian dalam suatu organisasi sehingga data bisa diakses dengan mudah dan cepat. Dalam penerapan Enteprise Resource Planning perlu mengetahui bagian apa saja yang ada di Rumah Sakit dan bagaimana hubungan antar bagian tersebut. Kemudian akan dibahas bagaimana Enteprise Resource Planning dapat mengatasi permasalahan di Rumah Sakit. Dalam pengimplementasian suatu sistem yang baru memungkinkan terjadinya kegagalan yang diakibatkan oleh aspek teknis dan non teknis. Aspek teknis yaitu aplikasi tidak bisa berjalan dengan baik. Sedangkan aspek non teknis adalah penolakan dari pengguna sistem informasi. Dalam tulisan ini akan dibahas juga suatu cara untuk mengetahui indikator tingkat penerimaan sistem oleh pengguna dengan menggunakan metode Theory Analisa Rancangan Penerapan Enterprise Resource Planning Pada Rumah Sakit dengan menggunakan Metode Theory of Planned Behavior (TPB) Faisal Apriyana, Kholifatul Wanda P, Delia Putri F, Andrianto Gusti P dan Indra Kharisma Raharjana, S.Kom,M.T S1-Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Arlangga (UNAIR) Jl. Mulyorejo Kampus C, Surabaya 60111 Indonesia 1

Upload: delia-fardani

Post on 31-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

Rumah Sakit sebagai suatu institusi pelayanan umum membutuhkan sistem informasi yang dapat menunjang kecepatan arus informasi data. Kecepatan arus data dalam Rumah Sakit bisa dicapai dengan menerapkan perangkat lunak Enteprise Resource Planning di setiap bagian pada rumah sakit yang bertujuan pengelolaan data yang manual menjadi terkomputerisasi. Karena itulah pada tulisan ini akan membahas analisa rancangan penerapan Enterprise Resource Planning pada Rumah Sakit.

Dalam analisa rancangan penerapan Entreprise Resource Planning ada empat tahap yang dilakukan. Pertama membuat pemetaan area fungsionalitas dan fungsi bisnis pada Rumah Sakit. Yang kedua, mendeskripsikan input dan output dari setiap fungsi bisnis. Yang ketiga, menggambarkan pertukaran data antar area fungsional untuk fungsi-fungsi bisnis yang ada. Dan terakhir, menjelaskan permasalahan yang terjadi pada sistem dan menjelaskan bagaimana sistem Enterprise Resource Planning dapat memperbaiki masalah tersebut.

Selain itu, untuk menghindari penolakan penggunaan sistem yang baru pada para peegawai, digunakan metode Theory of Planned Behavior. Model Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari model (Theory of Reasoned Action) TRA dengan cara menggabungkan konstruksi tambahan, yaitu kontrol perilaku yang dirasakan, untuk menjelaskan situasi di mana seorang individu tidak memiliki kontrol yang besar atas perilaku yang ditargetkan

Hasil yang dicapai dari analisa rancangan penerapan Enterprise Resource Planning pada Rumah Sakit bisa menjadi pertimbangan untuk menerapkan Enteprise Resource Planning pada Rumah Sakit.

Kata Kunci— Area fungsionalitas, Enteprise Resource Planning, , fungsi bisnis, Rumah Sakit.

I. PENDAHULUANPemanfaatan komputer sebagai teknologi yang

menunjang terpenuhinya kebutuhan akan informasi telah memberikan peranan yang sangat penting dalam tercapainya sistem yang efisien. Perkembangan teknologi informasi ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak.

Salah satu instansi yang membutuhkan teknologi informasi adalah Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang membutuhkan pertukaran informasi dengan cepat dan dalam jumlah yang besar. Setiap hari ada banyak orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Setiap orang bisa memiliki banyak informasi tentang kondisi medisnya.

Untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit atas kecepatan arus data bisa menggunakan Enteprise Resource Planning. Yaitu suatu perangkat lunak yang menghubungkan berbagai bagian dalam suatu organisasi sehingga data bisa

diakses dengan mudah dan cepat.Dalam penerapan Enteprise Resource Planning perlu

mengetahui bagian apa saja yang ada di Rumah Sakit dan bagaimana hubungan antar bagian tersebut. Kemudian akan dibahas bagaimana Enteprise Resource Planning dapat mengatasi permasalahan di Rumah Sakit.

Dalam pengimplementasian suatu sistem yang baru memungkinkan terjadinya kegagalan yang diakibatkan oleh aspek teknis dan non teknis. Aspek teknis yaitu aplikasi tidak bisa berjalan dengan baik. Sedangkan aspek non teknis adalah penolakan dari pengguna sistem informasi. Dalam tulisan ini akan dibahas juga suatu cara untuk mengetahui indikator tingkat penerimaan sistem oleh pengguna dengan menggunakan metode Theory of Planned Behavior sebagai upaya mengurangi dampak kegagalan non teknis.

Setelah sistem diterapkan kuesioner dibagikan kepada para pengguna untuk mengetahui apakah sikap, norma subjektif, kontrol keprilakuan, dan niat saling terkait dan mempengaruhi perilaku penggunaan ERP. Namun dalam tulisan ini hanya akan dibahas kevaliditasan kuesioner yang akan digunakan untuk mengukur ERP di Rumah Sakit.

II.DASAR TEORI

A. Enterprise Resource Planning(ERP)Definisi Enterprise Resource Planning (ERP)

menurut Hossain, Patrick dan Rashid adalah sistem software untuk manajemen bisnis, mencakup modul-modul untuk mendukung area fungsional seperti perencanaan, produksi, penjualan, pemasaran, distribusi, keuangan, finansial, manajemen sumber daya manusia, manajemen proyek, manajemen persediaan, layanan dan pemeliharaan, transportasi dan e-business menurut (Hossain, Patrick dan Rashid, 2002).

Menurut Brady, Monk dan Wagner, Enterprise Resource Planning adalah sebuah sistem yang membantu untuk mengatur proses bisnis seperti pemasaran, produksi, pembelian, dan accounting dalam suatu kesatuan yang terintegrasi. ERP menyimpan semua transaksi dalam suatu database yang digunakan sistem informasi perusahaan dan menyediakan manajemen reporting tools (Brady, Monk dan Wagner, 2001).

Sedangkan menurut O’Brien, Enterprise Resource Planning (ERP) adalah software lintas fungsi terpadu yang merekayasa ulang proses manufaktur, distribusi, keuangan, sumber daya manusia, dan proses bisnis

Analisa Rancangan Penerapan Enterprise Resource Planning Pada Rumah Sakit dengan menggunakan

Metode Theory of Planned Behavior (TPB)

Faisal Apriyana, Kholifatul Wanda P, Delia Putri F, Andrianto Gusti P dan Indra Kharisma Raharjana, S.Kom,M.TS1-Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Arlangga (UNAIR)

Jl. Mulyorejo Kampus C, Surabaya 60111 Indonesiae-mail: [email protected]

1

Page 2: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

dasar lainnya dari suatu perusahaan untuk memperbaiki efisiensi, kelincahan, dan profitabilitasnya (O’Brien,2005),.

B. Area Fungsional dan Fungsi BisnisSetiap perusahaan memiliki beberapa macam area fungsional utama dalam mengoperasikan bisnisnya. Masing-masing area fungsional meliputi berbagai fungsi bisnis dan aktivitas bisnis (O’Brien,2005), Beberapa contoh area fungsional meliputi:

1. Marketing and SalesArea fungsional ini mencakup fungsi bisnis pemasaran, pemrosesan pesanan pelanggan, manajemen hubungan pelanggan, dukungan pelanggan, ramalan penjualan, dan iklan.

2. Production and Material ManagementArea fungsional ini mencakup fungsi bisnis pembelian, penerimaan, transportasi / logistic , penjadwalan produksi, manufaktur, dan pemeliharaan gudang.

3. Accounting and FinanceArea fungsional ini mencakup fungsi bisnis akuntansi keuangan, alokasi biaya dan pengontrolan, perencanaan dan pendanaan, serta manajemen arus kas.

4. Human ResourceArea fungsional ini mencakup fungsi bisnis perekrutan dan penerimaan karyawan, pelatihan karyawan, penggajian dan keuntungan.

Proses bisnis adalah kumpulan aktivitas yang menggunakan satu atau berbagai jenis input dan menciptakan suatu output yang mempunyai nilai bagi pelanggan (Brady, Monk dan Wagner,2001).

Inputs Outputs

Gambar 1 Proses Bisnis Secara Umum

Perbedaan fungsi bisnis dengan proses bisnis :a) Fungsi bisnis merupakan kegiatan masing-masing

divisi dalam perusahaan yang bertugas sesuai dengan fungsinya. Contoh: customer service bertugas untuk melayani pendaftaran pelanggan atau menerima barang yang rusak.- Bisnis sebagai suatu system yang memproduksi

barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society) (Huat, T Chwee,1990).

- Bisnismerupakansuatuorganisasiyang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan (Griffin & Ebert).

b) Proses bisnis melibatkan beberapa area fungsional dan berbagai fungsi dengan berbagai area sehingga menghasilkan suatu output yang memiliki nilai yang lebih.- Proses bisnis merupakan kumpulan aktivitas yang

membawa satu atau lebih bermacam-macam input dan membuat output yang memberi nilai pada pelanggan (brady, Monk, Wagner, 2001)

- Menurut burlton, mendefinisikan proses bisnis sebagai suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk menciptakan nilai akhir pada seseorang yang peduli terhadap hasil akhir tersebut. Bisnis dapat di analogikan sebagai kendaraan menuju transformasi. Dengan kata lain, tujuan utama setiap bisnis yang ada adalah menjadi pelaku dalam sebuah mekanisme transformasi (Burlton, 2001)

C. Manfaat dan Kekurangan Enterprise Resources Planning (ERP)

Teknologi Enterprise Resources Planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah berkembang sebagai alat integrasi, memiliki tujuan untuk mengintegrasikan semua aplikasi perusahaan ke pusat penyimpanan data dengan mudah diakses oleh semua bagian yang membutuhkan.

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam mengendalikan bisnis yang lebih baik karena dapat mengurangi tingkat stok dan inventori, meningkatkan perputaran stok, mengurangi cycle time order, meningkatkan produktivitas, komunikasi lebih baik serta berdampak pada peningkatan benefit (profit) perusahaan (Yusuf, et al,2006). Sedangkan Leon (2005) menyatakan bahwa ERP mempunyai keuntungan dengan pengurangan lead-time, pengiriman tepat waktu, pengurangan dalam waktu siklus, kepuasan pelanggan yang lebih baik, kinerja pemasok yang lebih baik, peningkatan fleksibilitas, pengurangan dalam biaya-biaya kualitas, penggunaan sumber daya yang lebih baik, peningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan.

Teori yang disampaikan (Gargeya dan Brady,2005) menyatakan bahwa ada faktor-faktor keberhasilan dan faktor-faktor kegagalan antara lain: pertama, kemampuan untuk mempersingkat bisnis proses atau operasi sehingga kustomisasi berkurang pada perusahaan; kedua, keberhasilan tim proyek yang didukung oleh manajemen, konsultan dan vendor; ketiga, adanya pelatihan yang berkelanjutan saat implementasi ERP pada perusahaan; keempat, menyesuaikan budaya organisasi yang sama untuk menghindari cara-cara tersendiri dalam mengerjakan hal-hal dan setiap fungsi/departemen beroperasi dengan prosedur berbeda dan ketentuan bisnis berbeda, maka perlu dilakukan wadah untuk sharing knowledge ERP pada perusahaan. Kelima, merencanakan biaya pada saat implementasi dan pengembangan ERP untuk menghindari pemakaian biaya yang melebihi dari kemampuan perusahaan. Keenam, pengujian sistem yang terbukti untuk jadi unsur sukses bagi beberapa perusahaan dan penyebab langsung kegagalan implementasi ERP pada perusahaan.

Disamping banyak keuntungan yang diperoleh dari ERP, beberapa kelemahan ERP juga perlu diperhatikan.

2

Page 3: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) :

1. Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis.

2. Biaya implementasi ERP yang sangat mahal

3. Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah.

4. Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.

D.Komponen pada Enterprise Resource Planning (ERP)Secara modular, sistem ERP terbagi atas modul operasi sebagai modul utama dan modul financial dan akuntansi serta sumber daya manusia sebagai modul pendukung.

1. Financiala)Financial Accounting  ditujukan untuk

menyediakan pengukuran berkelanjutan terhadap keuntungan perusahaan, mengukur kinerja keuangan perusahaan

b) CO-Controlling untuk mendukung kegiatan operasional

c) Investment Management ditujukan untuk menganalisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixed assets dari perusahaan

d) Enterprise Controlling ditujukan untuk memberikan akses bagi Enterprise Controller.

e)Treasury ditujukan untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash forecasting dengan aktivitas logistic dan transaksi keuangan.

2. Operasi (Distribution and Manufacturing)Logistics Execution,  Sales and Distribution, Materials Management, General Logistics, Quality Management, Plant Maintenance, Costumer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management.

3. Human ResourceBerfungsi untuk :a)memudahkan melaksanakan manajemen yang

efektif dan tepat waktu terhadap gaji, benefit dan yang berkaitan dengan SDM perusahaan.

b)Melindungi data personalia dari pihak luarc)Mambangun sistem rekruitmen dan

pembangunan SDM yang efiisen melalui manajemen karir.

E. Theory of Planned Behavior (TPB) Model TPB merupakan pengembangan dari model

(Theory of Reasoned Action) TRA dengan cara menggabungkan konstruksi tambahan, yaitu kontrol perilaku yang dirasakan, untuk menjelaskan situasi di mana seorang individu tidak memiliki kontrol yang besar atas perilaku yang ditargetkan (Ajzen, 1991).

Bahkan orang dalam sebuah organisasi yang sangat termotivasi oleh sikap sendiri dan norma subyektif, mungkin tidak benar-benar melakukan perilaku karena intervensi kondisi organisasi. Kontrol perilaku yang dirasakan mengacu pada persepsi orang tentang kemudahan atau kesulitan melakukan perilakunya (Ajzen, 1991).

Konsep kontrol perilaku yang dirasakan adalah yang paling kompatibel dengan Konsep Bandura (1982) yang dirasakan manfaat nyatanya. Kontrol perilaku yang dirasakan memiliki efek langsung terhadap niat perilaku dan tindakan dalam model TPB. Sedangkan peneliti lainnya yang mencoba memodifikasi model TRA dan TPB dengan pembahasan lebih komprehensif dilakukan oleh Ryu dkk. (2003).

Gambar 2 Model Theory of Planned Behavior

Berdasarkan TPB, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. H1:Sikap terhadap perilaku (attitude) berpengaruh terhadap Norma subyektif (subjective norm) dalam menggunakan sistem ERP.

2. H2:Norma subyektif (subjective norm) berpengaruh terhadap kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived behavioral control) dalam menggunakan sistem ERP.

3. H3: Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) berpengaruh terhadap Kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived behavioral control) terhadap penggunaan sistem ERP.

4. H4:Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) berpengaruh terhadap niat user untuk menggunakan sistem ERP.

5. H5: Norma subyektif (subjective norm) berpengaruh terhadap perilaku (attitude towards behavior) berpengaruh terhadap niat user untuk menggunakan sistem ERP.

6. H6:Kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived behavioral control) berpengaruh terhadap niat user untuk menggunakan sistem ERP.

7. H7: Niat user berpengaruh terhadap perilaku user dalam menggunakan sistem ERP

III. METODE PENELITIAN

Metode dan teknik penelitian yang digunakan adalah penggabungan antara studi literatur dan survey responden, survey responden dilakukan dengan membagikan kuisioner.

Tabel 1 Data dan Sumber Data

3

Page 4: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

A. Metode Pengumpulan Data

Data primer dikumpulkan dengan menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, yaitu dengan mengirim kuesioner melalui jasa pos (mail survey) dan dikirim langsung ke rumah sakit umum/swasta di seluruh kota Surabaya.

B. Definisi Operasional Variabel

Sikap Terhadap Perilaku. Sama dengan penelitian Rusmana (2003) variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen item-item yang dipakai dalam penelitian Tellus institute (1995) dengan menggunakan skala likert (1) setuju, (2) tidak setuju, dan (3) tidak mengertiNorma Subyektif. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument seperti dalam penelitian Bebbington et al (1994), dengan menggunakan skala likert (1) setuju, (2) tidak setuju, dan (3) tidak mengerti. Perceived Behavior Control. Untuk mengukur variable ini digunakan constructing questionnaire dari ajzen (2000). Niat user untuk mengaplikasikan sistem ERP di perusahaan, dengan menggunakan skala likert (1) setuju, (2) tidak setuju, dan (3) tidak mengerti.Niat user untuk mengaplikasikan akuntansi lingkungan ke dalam sistem ERP. Niat dalam ajzen (2000) diasumsikan sebagai perilaku anteseden. Kemauan yang akan dilakukan. Perilaku ini adalah kemauan user untuk mengaplikasikan suatu sistem ke dalam sistem ERP. Niat diukur dengan beberapa pertanyaan yang dibuat sesuai dengan constructing kuesioner dari Ajzen (2000).

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pemetaan Area Fungsional dan Fungsi Bisnis dari Rumah Sakit

Dalam Enterprise Resource Planning (ERP) terdapat area fungsional dan fungsi bisnis, dan masing-masing dari subsistem tersebut, dan untuk pemetaan pada rumah sakit bisa dideskripsikan melalui tabel dibawah ini :

Tabel 2 : Pemetaan Area Fungsional dan Fungsi Bisnis

B. Deskripsi Input dan Output Masing-Masing Fungsi Bisnis

Fungsi bisnis sangat penting dalam ERP Rumah Sakit, karena disetiap fungsi bisnis memiliki fungsi masing-masing atau input dan output yang berbeda sesuai dengan fungsi bisnis masing-masing, dibawah ini akan di bedakan fungsi bisnis pada setiap pemetaan pada ERP: Marketing and Customer Relation

Tabel 3 Deskripsi Input dan Output Marketing and Customer Relation

Supply Chain ManagementTabel 4 : Deskripsi Input dan Output Supply Chain

Management

Accounting and FinanceTabel 5 Deskripsi Input dan Output Accounting and

Finance

Human ResourcesTabel 6 Deskripsi Input dan Output Human Resources

C.Gambaran Pertukaran Data Antar Area Fungsional untuk Fungsi-Fungsi Bisnis

Dibawah ini akan dijelaskan alur pertukaran data antar area fungsional pada masing-masing subsistem ERP Rumah Sakit yang saling terintegrasi satu sama lain.

Marketing and Customer Relation

4

Page 5: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

Supply Chain Management

Accounting and Finance

Human Resources

D.Permasalahan yang Terjadi pada Sistem pada Rumah Sakit Sebelum dan Sesudah Sistem ERP diterapkan

Pada bagian Marketing and Customer Relation ada beberapa masalah yang terjadi. Administrasi masih menggunakan kertas, sehingga dimungkinkan terjadi kehilangan data dan pencarian data menjadi lama. Membutuhkan waktu yang lama dan sulit akan kebutuhan informasi. Sulit memperhitungkan jumlah pasien yang akan datang.

Namun setelah diterapkan ERP masalah ini dapat teratasi karena data yang terkomputerisasi lebih aman. Data yang sudah terintegrasi memungkinkan mudahnya mendapatkan data yang dibutuhkan. Selain itu, bisa melakukan peramalan pasien melalui ERP.

Pada bagian Supply Chain Managemen untuk melakukan pembelian bahan baku (obat dan alat), masih menggunakan pengecekan secara manual terlebih dahulu. Namun setelah ERP diterapkan pengelolaan bisa dilakukan dengan mudah dan dinamis. Maintenance obat dan alat lebih terkontrol dengan baik.

Pada bagian Accounting dan Finance pengelolaan sulit dilakukan karena tidak ada koordinasi antar bagian. Selain itu planning dan Budgeting membutuhkan waktu lama, karena sulitnya melakukan rekap data dan datanya sulit dicari. Namun setelah ERP diterapkan pengelolaan keuangan, planning and Budgeting lebih mudah karena data yang sudah terintegrasi.

Pada bagian human resource, data dari para pegawai masih disimpan secara manual. Penentuan bagian dari tenaga kerja belum tersistem. Absensi masih manual. Setelah diterapkannya ERP semuanya sudah terintegrasi dengan baik, data pegawai dapat di akses secara realtime. Absensi masih manual sistem absensi pegawai sudah terkomputerisasi dengan baik sehingga, prosentasi kehadiran dapat langsung diketahui.

E. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Seluruh pertanyaan pada penelitian ini dinyatakan seluruhnya valid, karena diperoleh dari perhitungan sampel yang berjumlah 20 responden pada penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini nilai relibilitas memiliki nilai yang relatif tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel Reliabilitas dibawah ini, nilai variabel memliki alpha cronbach`s yang > 0.7. Jadi seluruh instrumen penelitian ini dinyatakan valid dan reliabel.

Tabel 4 :

F. Pembahasan

Pembahasan diatas menunjukkan bahwa variabel Attitude, Subjective Norm dan Perceived Behavior Control yang mempengaruhi penerimaan penggunaan sistem ERP. Hal ini berarti harapan dari penggunaan sistem ERP di Rumah Sakit akan peningkatan performa kerja mereka, membentuk sikap penerimaan mereka terhadap sistem ERP. Kemudian pengaruh sosial dalam lingkungan mereka merupakan faktor yang signifikan dalam mendorong penggunaan sistem ERP. Kondisi

5

Page 6: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

lingkungan dengan berbagai fasilitas yang disediakan perusahaan juga berpengaruh membentuk sikap mereka dalam penggunaan sistem ERP. Namun pengaruh pada variabel Perceived Behavior Control tergolong lemah dalam mempengaruhi keinginan seseorang dalam menggunakan sistem ERP karena harapan user untuk kemudahan memahami, mempelajari, mengoperasikan, dan menjadi terampil dalam penggunaan sistem ERP dengan sedikit upaya tidak berpengaruh signifikan dalam membentuk sikap mereka dalam penggunaan sistem ERP. Secara keseluruhan, sistem ERP telah diterima dengan baik oleh user ERP. Setelah masa implementasi ERP di Rumah Sakit telah berhasil membentuk sikap positif terhadap penggunaan sistem ERP.

V. KESIMPULAN/RINGKASAN

Berdasarkan hasil analisis, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Enterprise Resource Planning (ERP) mempunyai fitur-fitur yang mendukung operasional dari Rumah Sakit, sehingga pengelolaan data akan lebih cepat, efisien, dan terpercaya.

2. Untuk mengukur perilaku pengguna akhir dari ERP bisa digunakan model Theory of Planned Behavior.

3. Kuisioner yang ada dalam tulisan ini memiliki tingkat Validitas kesesuaian lebih dari 90 % persen

DAFTAR PUSTAKA[1] Monk, Ellen and Bret Wagner. 2009. Concepts in Enterprise

Resource Planning 3th ed. Course Technology Learning : USA[2] “Enterprise Resources Planning”.

http://sasmoyo.blogstudent.mb.ipb.ac.id/. Diunduh pada tanggal 4 Juni 2013 pada pukul 15.08 WIB

[3] Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis .http://blog.politekniktelkom.ac.id/30311162/2012/09/10/fungsi-bisnis-dan-proses-bisnis/ . Diunduh pada tanggal 4 Juni 2013 pada pukul 15.23 WIB

6

Page 7: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN PENGGUNAAN SISTEM ERP BERDASARKAN PLANNED BEHAVIOUR

THEORY

Petunjuk :

Kuesioner ini bertujuan untuk keperluan ilmiah semata. Centanglah pilihan jawaban pada kolom yang telah tersedia.

Jawablah dengan sebenar-benarnya dan sejujurnya sesuai apa yang anda alami dan rasakan selama ini. Jawaban anda

berdasarkan pendapat sendiri akan menentukan obyektifitas hasil penelitian ini. Kami menjamin rahasia identitas anda.

IDENTITAS RESPONDEN :

No. Responden            :            (Di isi oleh peneliti)

Umur                           :

Jenis Kelamin              :

Jabatan                     :

Pendidikan terakhir     :

NO PERTANYAAN SETUJU TIDAK SETUJU

TIDAK MENGERT

IAttitudes Towards The Behaviour

1 Apakah anda mengetahui tentang sistem ERP?

2 Apakah anda pernah melihat orang menggunakan sistem ERP?

3 Apakah anda senang dengan sistem ERP?

4 Apakah dengan menggunakan sistem ERP bisa membuat orang mempermudah dalam melakukan pekerjaan?

5 Apa sistem ERP lebih baik dari sistem yang lama?

6 Apakah sistem ERP hanya fokus pada pengolahan data saja?

7 Apakah dengan sistem ERP bisa mengintegrasikan sistem lebih baik lagi?

8 Dengan status social apakah system erp bisa dirasakan di dunia kerja atau bisnis?

9 Apakah penggunaan ERP lebih sulit dibandingkan sistem yang lama?

10 Jika harus memilih, apakah anda lebih memilih erp dibandingkan sistem yang lama?

Subjective Norms

1 Apakah semua orang mengerti tentang ERP?

2 Apakah orang yang bekerja dengan anda bisa mengerti tentang ERP?

3 Apakah teman sekerja anda ingin mengerti tentang ERP?

4 Apakah teman sekerja anda tidak ingin mengerti tentang ERP?

5 Apakah orang yang bekerja dengan anda ada yang selalu memotivasi anda untuk memahami ERP?

7

Page 8: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

6 Apakah orang yang bekerja dengan anda ada yang melarang anda untukmemahami ERP?

7 Apakah ada tanggapan bahwa ERP bukan termasuk sistem yang terintegrasi?

8 Apakah adaa turan tertentu d lingkungan rumah sakit yang melarang menggunakan ERP?

9 Apakah ada ajakan dari pemerintah untuk menggunakan system erp pada semua perusahaan?

10 Di lingkungan anda apakah system erp sudah kenal?

Behavioural Control

1 Apakah di rumah sakit terdapat fasilitas IT untuk menerapkan sistem ERP?

2 Apakah setiap orang di rumah sakit memiliki fasilitas IT untuk menerapkan sistem ERP?

3 Apakah saat ini anda menggunakan fasilitas IT?

4 Apakah sejak anda memasuki dunia kerja sudah pernah mengetahui tentang sytem erp?

5 Apakah anda sudah pernah diajak untuk belajar sytem erp?

6 Apakah anda pernah belajar sistem ERP sebelumnya?

7 Apakah anda memiliki pengalaman yang pernah diterapkan ketika belajarERP?

8 Apakah saat ini anda mampu memahami ERP?

9 Apakah anda memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari sistem ERP?

10 Apakah anda memiliki pengalaman yang unik ketika belajar sistem ERP?

Lampiran 2

HASIL REKAP KUESIONERData 1 (Attitudes Towards The Behavior)

No.Respon Nomor butir pertanyaan Jumlah

8

Page 9: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0 2 0 2 0 2 1 1 1 1 102 1 1 1 0 1 2 0 2 1 2 113 1 1 2 2 2 1 2 0 1 0 124 2 1 1 0 2 0 0 1 2 1 105 0 0 0 1 1 2 2 0 2 1 96 0 2 2 2 2 0 1 1 1 2 137 0 1 1 2 1 0 1 0 0 2 88 2 0 0 0 1 2 0 1 0 0 69 1 0 2 1 2 2 1 1 1 1 12

10 2 1 0 0 2 2 0 2 1 1 1111 2 2 0 2 2 1 1 1 1 2 1412 2 1 0 1 0 0 2 0 0 1 713 0 0 2 0 0 0 0 2 1 0 514 0 0 0 1 1 2 2 2 2 2 1215 0 2 1 0 0 1 2 0 2 1 916 0 1 2 2 1 0 0 1 0 1 817 2 1 1 0 2 2 0 1 2 1 1218 2 1 1 0 1 2 0 0 1 0 819 2 1 1 0 0 2 1 1 1 2 1120 0 1 1 2 1 2 0 1 0 0 8

Data 2 (Subjective Norms)No.respon Nomor butir pertanyaan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0 2 0 2 0 2 1 1 1 1 102 1 1 1 0 1 2 0 2 1 2 113 1 1 2 2 2 1 2 0 1 0 124 2 1 1 0 2 0 0 1 2 1 105 0 0 0 1 1 2 2 0 2 1 96 0 2 2 2 2 0 1 1 1 2 137 0 1 1 2 1 0 1 0 0 2 88 2 0 0 0 1 2 0 1 0 0 69 1 0 2 1 2 2 1 1 1 1 12

10 2 1 0 0 2 2 0 2 1 1 1111 2 2 0 2 2 1 1 1 1 2 1412 2 1 0 1 0 0 2 0 0 1 713 0 0 2 0 0 0 0 2 1 0 514 0 0 0 1 1 2 2 2 2 2 1215 0 2 1 0 0 1 2 0 2 1 916 0 1 2 2 1 0 0 1 0 1 817 2 1 1 0 2 2 0 1 2 1 1218 2 1 1 0 1 2 0 0 1 0 819 2 1 1 0 0 2 1 1 1 2 1120 0 1 1 2 1 2 0 1 0 0 8

Data 3 (Perceived Behavioral Control)No.respon Nomor butir pertanyaan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 2 1 0 1 2 1 0 2 1 122 2 0 0 0 1 2 1 1 2 2 11

9

Page 10: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR

3 0 0 2 1 1 1 2 2 2 0 114 0 1 2 0 2 0 1 1 2 2 115 2 1 2 0 2 1 1 0 2 2 136 1 0 1 1 1 0 0 0 2 2 87 1 0 1 0 1 0 2 2 1 2 108 0 1 1 0 1 1 0 0 2 1 79 0 2 2 2 0 2 1 0 1 2 12

10 1 2 0 1 1 2 1 1 0 2 1111 0 0 1 2 0 1 0 2 2 0 812 0 0 0 2 1 0 0 2 2 2 913 2 1 2 1 2 0 2 1 1 0 1214 1 2 1 2 1 0 2 2 0 1 1215 2 0 0 1 2 0 0 0 1 2 816 1 2 0 2 1 1 0 0 0 1 817 2 2 0 2 0 1 1 0 2 2 1218 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 419 1 1 2 0 2 2 2 1 0 0 1120 2 1 0 1 2 0 0 2 0 2 10

10

Page 11: Final Jurnal Erp Rs Metode Tpb

JURNAL SISTEM INFORMASI UNAIR 11