global warming

12
MAKALAH ILMU ALAM DASAR PEMANASAN GLOBAL Disusun oleh : Suprianto Wila 512008016 UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Upload: suprianto-wila

Post on 03-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Ilmu Alam Dasar

TRANSCRIPT

  • MAKALAH ILMU ALAM DASAR

    PEMANASAN GLOBAL

    Disusun oleh :

    Suprianto Wila

    512008016

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    2013

  • 1

    Pendahuluan

    Latar Belakang

    Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam

    mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan

    berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan

    yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Globalisasi

    akan membawa perspektif baru tentang konsep Dunia Tanpa Tapal Batas yang saat ini

    diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya,

    teknologi, dan informasi.

    Informasi dalam globalisasi sangat memungkinkan manusia/orang memperoleh

    informasi secara luas kapanpun dan dari manapun di seluruh dunia. Ketidakbatasan manusia

    inilah yang membuat dirinya sendiri melupakan dampak/efek samping dari globalisasi,

    terutama dari segi informasi.

    Internet merupakan salah satu media yang dapat mengakses informasi dengan mudah

    dan cepat, dengan hanya menggunakan seperangkat komputer dan softeware saja, tapi yang

    tidak dipertimbangkan adalah dampak pemanfaatan internet dalam jangka panjangnya.

    Pada makalah ini, penulis akan mencoba menyoroti dampak negatif internet yang

    lama kelamaan dapat menimbulkan pemanasan global.

    GLOBALISASI

    TEKNOLOGI

    INFORMASI

    BUDAYA

    TERBATAS

    TAK TERBATAS

    INTERNET

    SEPERANGKAT KOMPUTER

    KERTAS LISTRIK

    industri

    Emisi

    gas

    Bukan Emisi

    gas

    Pemanasan Global

  • 2

    Rumusan Masalah

    1. Apakah pemanasan global dan apa penyebabnya?

    2. Apakah hubungan internet dan pemanasan global?

    3. Apakah emisi gas itu?

    4. Dapatkah emisi gas menjadi ramah lingkungan?

    Tujuan

    1. Mengetahui apa itu pemanasan global dan penyebabnya

    2. Mengetahui hubungan internet dan pemanasan global

    3. Mengetahui apa itu emisi gas

    4. Mengetahui cara mengatasi emisi gas menjadi ramah lingkungan

  • 3

    Tinjauan Pustaka

    Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya

    fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah

    curah hujan jauh di bawah normal. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-Nina

    berlangsung.

    Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer,laut

    dan daratan Bumi. Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan,

    seperti yang terjadi di negara kita Republik Indonesia, efek dari pemanasan telah

    menyebakan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadihujan lebat

    yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin ribut, bahkan kekeringan

    yang mengancam jiwa manusia. Keseluruhan ini sebagai akibat berkurangnya hutan (Anonim,

    2013a).

    Karbon dioksida sesunguhnya merupakan salah satu tertuduh dan merupakan salah

    satu emisi gas rumah kaca (GRK) yang tingkat kandungannya memperngaruhi atmosfer

    sehingga menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim (Mangunjaya, 2008).

    Adanya pemanasan global yang berlangsung di bumi diketahui sjak abad ke 19. Sejak

    tahun 1960an, harga rata rata temperature permukaan bumi berhasil menunjukkan adanya

    kecenderungan yang semakin meningkat sampai awal abad ke 21. Pemanasan global

    kemudian menjadi masalah politik dan memberikan dampak yang cukup besar bagi

    kehidupan sosial dan kemasyarakatan manusia. Para ahli sepakat bahwa perubahan iklim

    global desebabkan oleh semakin banyaknya gas gas rumah kaca yang terlepas ke atmosfer

    bumi. Gas gas tersebut adalah karbon dioksida dan gas metana. Gas karbon dioksida mulai

    terdapat di atmosfer sejak revolusi industry, dan gas metana banyak dilepas dari kegiatan

    kegiatan pertanian dan peternakan meskipun tidak sebanyak karban dioksida. (Admiranto,

    2009).

  • 4

    PEMBAHASAN

    1. Deskripsi Pemanasan Global dan Faktor-faktor yang Menyebabkan Pemanasan

    Global

    Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena

    peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca

    yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbon dioksida (CO2),

    metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap

    dalam atmosfer bumi. Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-

    rata permukaan bumi. Pertanyaannya adalah mengapa suhu permukaan bumi bisa

    meningkat?

    Para ilmuwan mulai menyelidiki pemanasan global yang terjadi sejak akhir

    abad 18. Sebagian besar ahli berkesimpulan bahwa kegiatan manusialah yang menjadi

    penyebab utama meningkatnya pemanasan global yang seringkali dikenal dengan efek

    rumahkaca. Efek rumah kaca memanaskan bumi melalui suatu proses yang kompleks

    yang berhubungan dengan sinar matahari, gas, dan partikel-partikel yang ada di

    atmosfer. Gas-gas yang menahan panas di atmosfer disebut gas rumah kaca.

    Kegiatan manusia yang menimbulkan pemanasan global adalah pembakaran

    minyak bumi, batu bara, dan gas alam dan pembukaan lahan. Sebagian besar

    pembakaran berasal dari asap mobil, pabrik, dan pembangkit tenaga listrik.

    Pembakaran minyak fosil ini menghasilkan karbon dioksida (CO2), yakni gas rumah

    kaca yang menghambat radiasi panas ke angkasa ruang. Pohon-pohon dan berbagai

    tanaman menyerap CO2 cari udara selama proses fotosintesis untuk menghasilkan

    makanan. Pembukaan lahan dengan menebangi pohon-pohon ikut meningkatkan

    jumlah CO2 karena menurunkan penyerapan CO2, dan dekomposisi dari tumbuhan

    yang telah mati juga meningkatkan jumlah CO2.

    Gas rumah kaca bisa menetap di atmosfir selama beberapa tahun mulai

    dasawarsa hingga ratusan dan ribuan tahun. Tak penting apa yang kita lakukan,

    pemanasan global tetap mendatangkan dampak bagi Bumi. Berikut adalah 5 dampak

    mematikan pemanasan global.

    1. Ketika negara utara menghangat, serangga yang membawa penyakit bermigrasi ke

    utara, membawa wabah dan penyakit bersama mereka. Sejumlah ilmuwan percaya

  • 5

    bahwa di sejumlah negara berkat pemanasan global, malaria tak bisa dimusnahkan

    selamanya.

    2. Ketika suhu lautan meningkat, lebih banyak badai dan semakin kuat. Kita

    melihatnya pada tahun 2004 dan 2005.

    3. Kenaikan intensitas kekeringan dan gelombang panas. Meskipun sejumlah daerah

    di Bumi akan menjadi lebih basah karena pemanasan global, daerah lain akan

    mengalami kekeringan serius dan gelombang panas. Menurut Intergovernmental

    Panel on Climate Change, pemanasan global akan memperburuk kondisi ini dan

    mengakibatkan konflik dan perang.

    http://www.environmentalgraffiti.com/offbeat-news/malaria-no-longer-eradicated-thanks-to-global-warming/402http://www.environmentalgraffiti.com/offbeat-news/malaria-no-longer-eradicated-thanks-to-global-warming/402
  • 6

    4. Konsekuensi ekonomi pemanasan global manusia tidak berdampak baik. Badai

    menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan penyakit memakan uang untuk

    mengontrolnya serta konflik memperburuk hal ini.

    5. Pencairan es kutub Pencairan es kutub adalah bahaya dengan ebeberapa akibat:

    a. Kenaikan permukaan laut. Menurut National Snow and Ice Data Center,

    bila semua glasier mencair hari ini, laut akan meningkat sekitar 230 kaki

    (70 meter). Untungnya, ini tidak akan terjadi secara langsung,tapi

    permukaan laut akan naik.

    b. Kutub meleleh akan membawa ekosistem global tidak seimbang. Kutub

    merupakan air segar, dan ketika mencair, air tersebut akan menawarkan

    lautan, atau dalam bahasa yang halus membuatnya kurang asin.

    Desalinisasi (menghilangkan kadar garam berlebih dalam air) arus teluk

    akan mengganggu arus laut, yang mengatur suhu.

    c. Kenaikan suhu dan perubahan lanskap(susunan daerah tanah) di lingkaran

    Arktik akan mengancam beberapa spesies hewan. Hanya spesies yang

    mampu beradaptasi yang akan selamat.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sodium_chloride&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Air
  • 7

    d. Pemanasan global akan menghilangkan salju dan es. Es berwarna putih,

    dan memantulkan sinar matahari, yang kebanyakan dikirimkan kembali ke

    luar angkasa, terus mendinginkan bumi. Bila es meleleh, satu-satunya

    pemantul ialah samudera. Samudera yang lebih gelap akan menyerap sinar

    matahari, dan menghangatkan bumi.

    2. Internet dan Pemanasan Global

    Secara sepintas memang tidak ada hubungannya antara internet dan pemanasan

    global, tapi kalau dilihat secara lebih dalam, kita akan menemukan bahwa ini

    merupakan salah satu faktor penyumbang pemanasan global yang sering tidak

    diperhatikan olah manusia.

    Kertas adalah sesuatu yang sangat mudah kita temukan dalam kehidupan sehari

    hari. Dalam dunia perkuliahan tentu kita sangat membutuhan kertas dalam berbagai hal,

    termasuk dalam mencetak informasiinformasi yang kita butuhkan dari internet. Secara

    mudahnya bisa dikatakan hasil luaran/output dari internet adalah kertas.

    Bahan baku kertas sendiri terbuat dari kayu. Indonesia merupakan salah satu

    dari banyak negara yang mengunakan serat kayu (pulp) dalam pembuatan kertas,

    walaupun kenyataannya masih belum bisa memenuhi kebutuhan kertas di dalam negeri

    dan harus mendatangkan bahan baku dari luar negeri. (Muljaningsih, 2002)

    Dalam pemenuhan kebutuhan kertas di indonesia selain mendatangkan bahan

    dasar berupa kayu dari luar negeri, kita juga masih mengunakan kayu produk sendiri.

    Hal ini secara langsung memicu makin kuatnya pemanasan global yang terjadi, karena

    makin banyak kayu yang ditebang. Selain itu industriindustri kertas juga mengunakan

    bahan bakar fosil (bensin, solar, dan sebagainya) untuk menjalankan aktifitas

    industrinya, sehingga CO2 di dalam atmosfer juga makin meningkat.

    Setelah dilihat dari hasil luaran internet yang berupa kertas, listrik sebagai

    sumber energi juga mengambil peranan dalam pemanasan global. Bukan listriknya

    yang menjadi masalah, tapi cara memperoleh listriknya yang perlu kita amati. Dalam

    proses industrialisasi kebutuhan energi Indonesia akan terus meningkat. World Bank

    memproyeksikan bahwa kebutuhan listrik di Indonesia, antara 1993 2015 akan

    meningkat dengan laju 11,4 % setiap tahunnya. Naiknya kebutuhan energi ini

    mempunyai implikasi yang serius bagi lingkungan hidup khususnya bagi pemanasan

    global karena sebagian besar energi (43%) yang ada di Indonesia masih menggunakan

    bahan bakar dari fosil. Terdapat beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah untuk

  • 8

    mengurangi emisi GRK. Salah satu strategi tersebut adalah pengurangan pembangkit

    listrik berbahan bakar minyak digantikan dengan bahan bakar batubara. Emisi GRK

    dapat dikurangi tetapi tingkat polusi yang diakibatkan cukup besar. (UGM, 2013)

    3. Emisi Gas

    Emisi gas adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar mesin pembakaran dalam,

    mesin pembakaran luar yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Sisa

    hasil dari pembakaran berupa air (H2O), gas CO atau disebut juga karbon monooksida

    yang beracun, CO2 atau disebut juga karbon dioksida yang merupakan gas rumah

    kaca, NOx dan HC yang merupakan senyawa hidrat arang sebagai akibat ketidak

    sempurnaan proses pembakaran serta partikel lepas. (Anonim, 2013b)

    4. Emisi Menuju Ramah Lingkungan

    Sebuah teknologi yang dapat didayagunakan adalah penggunaan gas dengan

    menggunakan teknologi Gas Fired Combined Cycle (GFCC). Berdasarkan

    perhitungan biaya pembangkitan listrik dengan teknologi ini termurah dan

    menimbulkan dampak lingkungan yang kecil pula. Selain itu pengkajian sumber

    anergi air dan panas bumi merupakan altrernatif sumber energi bagi Indonesia.

    Alternatif termurah yang dapat dilakukan bersama-sama dalam upaya mengurangi

    emsisi GRK adalah gerakan bersama penghematan energi. Penghematan listrik bukan

    hanya dilakukan masyarakat individu tetapi juga oleh masyarakat pengusaha.

    Penggunaan motor listrik yang lebih efisien di pabrik, penghematan energi di

    perkantoran melalui pengolahan secara berkelanjutan energi, dan perbaikan mesin

    pabrik akan mengurangi pemakaian energi yang tidak perlu.

    Sumber energi

    utama

    Proses produksi

    Panas dari

    cerobong

    Turbin uap

    Sumber energi sampingan

    Proses produksi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_pembakaran_dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pembuanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mesinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_monooksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kacahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gas_rumah_kaca
  • 9

    Saat pembangkit beroperasi dalam combined-cycle mode, gas buang yang

    keluar dari gas turbine tidak langsung dibuang ke udara, tetapi disalurkan ke waste

    heat recovery boiler. Oleh recovery boiler panas dari gas buang tadi dimanfaatkan

    untuk memanaskan air menjadi uap. Uap yang dihasilkan dipakai untuk memutar

    steam turbine. Putaran tersebut diteruskan ke generator untuk menghasilkan energi

    listrik.

    Selain pengolahan energi, penghematan pengunaan kertas/ mengunakan kertas

    daur ulang dapat menekan indutri dalam memproduksi kertas. Penghematan tersebut

    secara tidak langsung akan berpengaruh pada menurunnya pengunaan bahan bakar,

    listrik, dan pengundulan hutan.

  • 10

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Perubahan iklim berdampak merugikan pada lingkungan hidup dan kehidupan

    manusia. Oleh karena itu tingkat konsentrasi gas rumah kaca yang menjadi penyebab

    perubahan iklim harus dikurangi, terutama yang dari emisi gas. Untuk mengurangi

    tingkat konsentrasi GRK diperlukan kesadaran dan komitmen umat manusia secara

    individu dan kelembagaan (negara/organisasi) secara terus menerus bekerjasama

    terlibat di dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

    SARAN

    Berbagai macam tindakan sederhana yang bisa kita lakukan untuk

    mengurangi/menangulangi pemanasan global, diantaranya:

    Hentikan penebangan hutan dan melakukan gerakan penghijauan

    Kurangi konsumsi BBM

    Gunakan produk yang ramah lingkungan

    Kurangi penggunaan/pembelian barang-barang yang terbuat dari plastik karena

    hampir semua sampah plastik akan menghasilkan gas yang berbahaya ketika

    dibakar dan dapat mencemarkan lingkungan.

    Hemat pemakaian energi listrik..

  • 11

    DAFTAR PUSTAKA

    Admiranto, Gunawan. 2009. Menjelajah Tata Surya. Yogyakarta : Kanisius.

    Anonim, 2013a. http://farrasoct.wordpress.com/2009/10/20/5-dampak-negatif-pemanasan-global/

    [Diakses 20 Maret 2013]

    Anonim. 2013b. http://www.physics.ius.indiana.edu.html. [Diakses 20 Maret 2013]

    Effendi. 2001. Pemanasan Global. Erlangga, Jakarta

    Mangunjaya, Fachruddin M. 2008. Bertahan Di Bumi : Gaya Hidup Menghadapi Perubahan

    Iklim. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

    Muljaningsih, Sri. 2002. Membuat Kertas daur Ulang Berwawasan Lingkungan. Jakarta :

    Niaga Swasaya.

    UGM, 2013. http://geo.ugm.ac.id/archives/28. [Diakses 20 Maret 2013]

    http://farrasoct.wordpress.com/2009/10/20/5-dampak-negatif-pemanasan-global/http://www.physics.ius.indiana.edu.html/http://geo.ugm.ac.id/archives/28