global warming and.kuliah upn

32
GLOBAL WARMING AND INCIDENCE OF TROPICAL INFECTIOUS DISEASE Sub SMF Penyakit Tropik dan Infeksi Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto

Upload: pinta-anastasia

Post on 17-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

GLOBAL WARMING AND INCIDENCE OF TROPICAL INFECTIOUS DISEASE

Sub SMF Penyakit Tropik dan InfeksiDepartemen Penyakit DalamRSPAD Gatot Soebroto

1

PendahuluanBerbagai faktor dapat berpengaruh terhadapkontribusi timbulnya penyakit infeksi :1.Kejadian sosial - Keadaan ekonomi yang membuat masyarakat menjadi miskin- Kejadian perang atau konflik antar penduduk- Pertambahan penduduk yang begitu eksplosif- Migrasi2. Masalah kesehatan Obat-obatan yang justru memberikan penekanan imunitas , penggunaan antibiotika yang begitu luas sehingga tidak memperhatikan rasionalisasi dan efek samping yang begitu besar

2

3. Masalah produksi makanan- Perubahan prosesing makanan- penyiapan- packing4. Perubahan perilaku - Perilaku seksualitas- Penggunaan narkotika- Perilaku travelling- Rekreasi di luar rumah5. Perubahan lingkungan- Penggundulan hutan- Perubahan ekosisitem- Banjir- Kekeringan- global warming (pemanasan global)

3

6. Masalah infrastruktur kesehatan masyarakat.- Program pengendalian penyakit infeksi yang terbatas- Tidak adekuatnya surveillans penyakit menular- Kurangnya ahli-ahli laboratorium- Kurangnya tenaga-tenaga yang profesional seperti epidemiologist, mikrobiologis.

7. Perubahan mikrobial, termasuk didalamnya perubahan virulensi kuman, produksi toksin, perkembangan resistensi obat, mutasi kuman

4

Global Warming (GW) merupakan isu penting belakangan ini, mengingat dampaknya yang begitu besar terhadap kehidupan manusia, termasuk dampak terhadap kesehatan.Batasan GW adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi / perubahan suhu rata-rata harian yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan suhu sebelumnya.GW pada prinsipnya merupakan bagian dari perubahan iklim secara global, dimana iklim merupakan rata-rata cuaca harian dalam jangka waktu tertentu

5

Mengapa suhu permukaan bumi meningkat ?Berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli yang tergabung dalam International Panel on Climate Change (IPCC) dari PBB selama beberapa dekade belakangan, menunjukkan bahwa makin panasnya planet bumi terkait dengan peningkatan gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.Mereka menyimpulkan laporanlaporan penemuan baru yang terkait dengan pemanasan global menunjukkan bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan dan manusialah sebagai kontributor pertama terciptanya gas rumah kaca tersebut Gas-gas tersebut dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan dan pembangkit listrik.

6

Globalisasi telah meningkatkan perdagangan dunia, yang berarti mobilitas penduduk dan kegiatan industri bertambah banyak diperkirakan menimbulkan dampak perubahan lingkungan secara global dan lokal, yang pada gilirannya akan mendorong perubahan perilaku manusia kearah penggunaan enersi tinggi, yang pada akhirnya emisi gas CO2 makin meningkat.Atmosfer bumi terdiri dari berbagai macam gas dengan fungsi yang berbeda ; kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah gas rumah kaca.Disebut gas rumah kaca mengingat sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat.

7

Planet bumi pada prinsipnya membutuhkan gas-gas tersebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi dingin untuk ditempati, mengingat tak ada lapisan yang mengisolasi panas matahari.Kontributor paling tinggi pemanasan global adalahGas karbon dioksida (CO2), Metana (CH4) sebagai hasil agrikultur dan peternakan, Nitrogen oksida (NO) yang berasal dari pupuk Gas-gas lain untuk kulkas dan pendingin yaitu chlorofluorocarbons (CPC)

8

Gas rumah kaca mempunyai kapasitas terhadap efek pemanasan yang berbeda, seperti Molekul metan ,memberikan efek pemanasan 23 kali lebih tinggi dibandingkan molekul CO2.NO menghasilkan 300 kaliCPC, menghasilkan efek pemanasan ribuan kaliPerbaikan sosial ekonomi dunia yang semakin baik, dengan menggunakan teknologi modern justru memberikan efek yang kurang dipandang dari efek rumah kaca, mengingat pola konsumsi enersi akan meningkatkan produksi gas buang carbon dioksida (CO2). Secara alamiah seharusnya CO2 dikonversi atau diubah menjadi ikatan carbon yang lain.Peningkatan intensitas kegiatan umat manusia yang dapat menghasilkan cemaran udara seperti karbonmonoksida (CO), ozone (O3), H2S, NO,CH4

9

EARTHSUNThe Greenhouse EffectMost radiation is absorbed by the Earths surface and warms itInfrared radiation is emitted from the Earths surfaceSolar radiation passed through the clear atmosphereSome solar radiation is reflected by the Earth and the atmosphereSome of the infrared radiation passes through the atmosphere,and some is absorbed and re-emitted in all directions by greenhouse gas molecules. The effect of this is to warm the Earths surface and the lower atmosphereATMOSPHERE

10

Dampak Global WarmingPemanasan global dapat mengancam kehidupan di planet bumi, faktanya seperti :Mencairnya es di kutub utara dan selatanMeningkatnya ketinggian permukaan lautPerubahan iklim cuaca yang semakin mencolokGelombang panas menjadi makin ganasSumber air bersih dunia makin menipis

11

Para ahli memberikan peringatan beberapa hal yang akan terjadi, seperti :Meningkatnya permukaan air laut, sehingga akan menenggelamkan pulau-pulau di dataran rendahMeningginya suhu di laut ,sehingga mengakibatkan banyak kehidupan ikan terancamMeningkatnya suhu udara, sehingga populasi nyamuk meningkatMeningkatnya curah hujan, sehingga banyak terjadi banjir di mana-manaMeningkatnya penguapan yang mengakibatkan kekeringanMeningkatnya badai tropik yang dapat mengganggu transportasi,kurangnya air dan makanan dll

12

GW mempunyai dampak langsung terhadap mencairnya es dikutub utara dan selatan.Es di Greenland telah mencair hampir 19 juta ton, sedangkan volume es di Artik pada musim panas tahun 2007 hanya separo dari yang ada 4 tahun sebelumnya.Dr. HJ Zwally membuat prediksi baru yang menyebutkan bahwa hampir semua es di kutub utara akan mencair pada akhir musim panas tahun 2012.Fakta lain menunjukkan tanggal 6 maret 2008, gumpalan es seluas 414 kilometer persegi mencair di Antartica

13

Para ahli memperkirakan bahwa bila seluruh Greenland mencair, maka level permukaan laut akan meningkat sampai dengan 7 meter menenggelamkan seluruh pantai di berbagai pelabuhan dan dataran rendah di seluruh dunia.

Dampak pemanasan global lain adalah perubahan cuaca dan iklim di bumi yang ekstrim yang mengakibatkan curah hujan selalu berubah tanpa dapat diramalkan, sehingga menyebabkan banjir disuatu tempat, sedangkan di tempat lain kekeringan.

14

Tahun 2007 merupakan rekor baru untuk suhu panas yang melanda Amerika serikat, dimana wilayah St George memegang rekor tertinggi dengan suhu mencapai 48o c, disusul wilayah Las Vegas dan Nevada (47o c), wilayah Death Valley di California sempat mencatat suhu mencapai 53o c.

Dampak lain pemanasan global terhadap kesehatan maupun sektor-sektor lain memerlukan agenda riset multisektor, termasuk di dalamnya riset perubahan cuaca regional, kontaminasi mikrobial dan dampak terhadap kesehatan.

15

POTENTIAL HEALTH IMPACTS OF CLIMATE VARIABILITY AND CHANGEHealth effects

Temperature related illness and death

Extreme weather related health effects

Air pollution related health effects

Water/foodborne diseases

Vector-borne and rodent-borne diseases

Effects on food and water shortage

Mental,nutritional,infectious and other health effecsModulating InfluenceGreenhouse Gases (GHG) emissionsMitigation measuresMitigative capacityAdaptive capacityMicrobial contamination pathways

Transmission dynamicsAgro ecosystems, hydrologySocioeconomic demographicHealth specific adaption measuresEvaluation of adaptationRegional weather changes

Heatwaves Extreme weather Temperature Precipitation

Research needsCLIMATE CHANGENatural causeDriving forces

Population dynamic

Unsustainable economic development

16

Dampak Peningkatan Suhu Bumi Terhadap Kesehatana.Dampak langsung- Perubahan cuaca- Gelombang panas (heat waves)- Musim dingin sangat mencolok- Mencairnya es di kutub utara dan selatan- Meningkatnya level permukaan lautGelombang panas dapat menyebabkan takikardia yang mungkin dapat menyebabkan heat exhaustion.Gelombang panas si Eropa Selatan tahun 2003 mengakibatkan sekitar 35.000 orang meninggal dunia, dimana korban terbanyak berasal dari penduduk Perancis, yaitu sekitar 14.800 jiwa.Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan luas dan kegagalan panen yang merata di daratan Eropa

17

The Health Impacts of Fossil FuelsBurning Fossil FuelsAsthma AttacksOther Respiratory IllnessesPremature Death from Lung and Heart DiseasesAir PollutionGreenhouse Gas EmissionsClimate ChangeHeat-Related DeathsInfectious DiseasesInjuries from Extreme Weater EventsAllergies

18

b. Dampak tidak langsungSuhu yang meningkat selain dapat menyebabkan kematian, juga meningkatnya jumlah penyakit infeksi yang ditularkan oleh vektor seperti malaria, demam dengue, demam berdarah dengue, japanese ensefalitis.Vektor nyamuk mengalami perubahan bionomik, misalnya nyamuk anopeles hanya bisa hidup pada suhu > 15oc, dengan suhu yang meningkat dan kelembaban tertentu nyamuk tersebut akan lebih aktif melakukan perkawinan, dengan siklus hidup lebih pendek, sehingga hasil akhirnya densitas nyamuk akan meningkat.

19

Disamping itu nyamuk juga dapat memperluas daerah operasinya tidak hanya di dataran rendah, tetapi juga dapat di daerah pegunungan, mengingat suhu ideal bagi kehidupan nyamuk yaitu variasi antara 20-30o c dengan kelembaban 60%.Diperkirakan tahun 2100 suhu bumi akan meningkat 3o c yang berdampak pada proses penularan oleh nyamuk 2x lipat, mengingat faktor-faktor pendukung potensial yaitu perkembangbiakan makin cepat, kematangan parasit makin pendek, angka gigitan meningkat sehingga kegiatan reproduksi nyamuk akan meningkat.

20

Di Indonesia wilayah pegunungan yang dulunya tidak dijangkau oleh nyamuk Aedes sekarang ini sudah dapat dijangkau sehingga wilayah kerja nyamuk Aedes makin meluas, tidak hanya di daerah perkotaan saja, tetapi didaerah semi urban bahkan didaerah rural baik didataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan laut.Permukaan air laut yang meningkat juga diperkirakan akan membawa dampak yang kurang menguntungkan, terutama pembuangan limbah terganggu.Banjir akibat dari pencairan es juga dapat menimbulkan gangguan sekunder berupa penyakit yang disebabkan oleh air dan makanan (water and food borne disease).

21

Direct stresses/exposures e.g. Heatwaves, floods, firesHealth impactsSocial,economic,and demographic disruptionsChanges to ecosystem structure and function e.g. Fisheries (composition,productivity); natural constraints on microbes ; nutrint cycles ; forest productivityChanges to biological proceses,timingChanges to physical system/processes e.g. Urban-n industrial air pollution ; freshwater supplyMediating processes (indirect)Climate Change132e.g. Mosquito numbers,range; photosynthesis crop yields

22

Dampak yang ditimbulkan secara indirek yaitu :Perubahan fisik secara sistem atau proses seperti polusi udara, penyediaan air minum kurangPerubahan proses biologik seperti populasi nyamuk penular penyakitPerubahan struktur dan fungsi ekosistem seperti produktivitas perikanan yang menurun, produktivitas hutan dll.Badan WHO yang membidangi lingkungan kesehatan memprediksi bahwa dunia akan mengalami gangguan kesehatan yaitu malaria akan menginfeksi 40% penduduk dunia, demam dengue 3 milyard penduduk, penyakit diare 1 milyard penduduk, malnutrisi/kelaparan sekitar 8-40 juta penduduk, disamping konsekuensi kesehatan yang lain.

23

Prediksi resiko kesehatan akibat global warmingCategory of health riskSize/proportion of population at riskTypes of GECs involvedMalaria40 % of world populationClimate change and land use changeDengue fever3 billionClimate change,urbanisation,world tradeDiarrhoeal disease (associates with water quality/quantity1 billion peopleClimate change,land cover change,pullution,irrigation and freshwater shortage,urbanisationMalnutrion (especially food shortage)840 millionClimate change,land use,freshwater shortage,biodiversity changeHealth consequences of disertification :malnutrition;respiratory disease;impacts of population displacement250 million peopleClimate change,land use,land cover changeSkin cancer,eye disorders,immune system depressionMid-high latitude population (1-2 billion)Stratospheric ozone depletion

24

Pemanasan Global dan Dampak Kesehatan di IndonesiaIndonesia adalah negara tropis yang terletak di 23o LU dan LS, suhu rata-rata 24-28oc,perbedan suhu siang dan malam hari berkisar 3-10oc.Karekteristik tersebut memberi peluang untuk hidup suburnya vektor nyamuk sebagai penular beberapa penyakit tertentu.Suhu yang meningkat sangat berpengaruh terhadap kehidupan vektor antara lain berkembang biak makin cepat, kematangan pendek, bittingrate lebih banyak,dan kegiatan reproduksi bertambah, yang hasil akhirnya populasi nyamuk akan meningkat tajam.

25

Penyakit Infeksi di Indonesia dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu:New Infectious Disease : Cholera O 39, infeksi HIV/AIDS, Avian Flue, Infeksi Virus Hanta, Severe Respiratory Sindrome, Flue Babi, Hand Foot and Mouth Disease (HFMD) dllEmerging Infectious Disease, yaitu penyakit yang timbul di Indonesia yang selalu ada walaupun telah dilakukan upaya pengendalian secara intensif,seperti : penyakit malaria, demam berdarah dengue, filariasis, Japanese encephalitis ,leptospirosis, tuberculosisRe-emerging Infectious Disease, yaitu penyakit yang sudah mencapai angka morbiditas tetapi akhir-akhir ini muncul kembali seperti penyakit pes, polio, antrax,dll

26

Penyakit yang mempunyai potensi tinggi yang dipengaruhi oleh kenaikan suhu global adalah

Vector borne diseases, seperti malaria, demam berdarah dengue, chikungunya, filariasis, Japanese encephalitisWater borne disease,-Penyakit yang ditularkan melalui air,misalnya terkait dengan air pasang laut (rob),seperti : leptospirosis, infeksi Virus Hanta,-Penyakit berkaitan dengan banjir ataupun cuaca extrim,seperti cholera, diare, demam tifoid,- Penyakit akibat kemarau panjang,kekeringan penyebaran tifus,seperti pes dllc. Penyakit berkaitan dengan perubahan lingkungan dan pencemaran lingkungan,bahaya toksik yang menyebabkan tingginya penyakit tidak menular,termasuk kesehatan mental

27

Penyakit di Indonesia yang secara langsung menunjukan insidensi meningkat yang dipengaruhi oleh global warming adalah :Demam berdarah dengueDemam dengueChikungunyaMalariaFilariasisJapanese encephalitisLeptospirosisInfeksi virus hantaDiareDemam tifoidPenyakit lain yang mungkin dapat terjadi adalah malnutrisi, kanker kulit, serangan asma bronkial, gangguan mata, depresi sistem imun

28

Konklusi 1.Global warming berpengaruh pada perubahan iklim dan suhu udara yang meningkat,yang dampaknya terhadap perubahan pada kesehatan masyarakat.

2.Pengaruh langsung adalah perubahan suhu ekstrim (dingin/panas) serangan asma bronkial meningkat, keganasan kulit meningkat, terjadinya gelombang panas, jantung kerja keras dan angka kematian tinggi.

29

3. Pengaruh tidak langsung yaitu perubahan morbiditas penyakit yang ditularkan oleh vektor, akibat kelembaban tertentu, bionomki nyamuk berubah, perilaku perkawinan lebih produktif,mencari makan lebih aktif,produksi telur lebih banyak,wilayah serangan lebih luas,densitas vektor meningkat.Kejadian penyakit akibat penularan melalui vektor meningkat tajam, seperti malaria, demam berdarah dengue, demam dengue, chikungunya, Japanese encephalitis, infeksi virus hanta dan juga penyakit yang ditularkan melalui binatang seperti leptospirosis.

30

4. Upaya yang perlu dilakukana. Management lingkungan - Upaya pengendalian air dan pencemaran udara -Menjaga keutuhan hutanb. Program penyehatan lingkungan - Pengendalian kualitas udara,kualitas air dan kualitas panganc. Program Kesehatan Masyarakat : deteksi dini penyakit menular dan terapi cepat, adekuat untuk menghindari penyebaran lebih lanjut.Kepustakaan :Suharyo Hadisaputro. Global Warming and Incidence Of Tropical Infectious. Disease. Buku Prosiding Petri-ITD-PKWI. Konas Petri 2009. h. 30-40

31