hubungan antara tipe kepribadian introvert – …

171
HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – EKSTRAVERT DAN KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI SAAT SIARAN PADA PENYIAR RADIO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Marina Octhalina NIM : 039114084 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN

INTROVERT – EKSTRAVERT DAN KETRAMPILAN

BERKOMUNIKASI SAAT SIARAN PADA PENYIAR RADIO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Marina Octhalina

NIM : 039114084

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

iv

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

v

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

vi

Another chapter has finished,

Another weight finally released…

Now, it’s time to prepare my soul,

To walk through a new world…

Thanks for the smile that strengthen,

I might need one…

When my days are darken.

Jogja,

may 21th, 2008

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

vii

MOTTO

”Segala perkara dapat kutanggung di dalam

Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13)

”Be the best of what i am”

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juni 2008

Penulis,

Marina Octalina

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

ix

ABSTRAK

Marina Octalina (2008). Hubungan Antara Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert dan Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran Pada Penyiar Radio: Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara tipe kepribadian introvert-ekstravert dan ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio. Dalam penelitian ini terdapat hipotesis yang berbunyi: Ada hubungan positif antara tipe kepribadian introvert-ekstravert dan ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio. Subjek dalam penelitian ini adalah penyiar radio dengan karakteristik lama bersiaran minimal 6 bulan dan pendidikan formal terakhir adalah SMA. Adapun jumlah subjek dalam penelitian adalah sejumlah 80 orang dengan teknik incidental sampling dari 7 radio baik di Yogyakarta maupun luar Yogyakarta.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua skala pengukuran model Likert, yaitu skala tipe kepribadian introvert-ekstravert dan skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran. Kedua skala ini dibuat sendiri oleh peneliti menggunakan dasar teori Eysenck (untuk skala tipe kepribadian introvert-ekstravert) dan teori Joseph De Vito (untuk skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran). Uji coba skala dilakukan pada 66 penyiar radio di 6 radio yang berbeda dengan penelitian. Hasilnya koefisien reliabilitas pada skala tipe kepribadian introvert-ekstravert sebesar 0,872 dan skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran sebesar 0,938. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Kendall’s Tau-b dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tipe kepribadian introvert-ekstravert dan skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio. Hal ini dapat terlihat dari koefisien korelasi yang bernilai 0,124 dengan taraf signifikansi 0,59 (dengan probabilitas 1% (p<0,01)). Kata kunci : tipe kepribadian introvert-ekstravert, ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

x

ABSTRACT

Marina Octalina (2008). The Correlation between Introvert -Ekstravert Personality Types and On Air Communication Skills for Radio Broadcast : Psychology Study Program, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research objective was to find out the positive correlation between introvert-ekstravert personality types and on air communication skills for radio broadcast. The hyphothesis proposed in this research was a positive correlation between introvert-ekstravert personality types and on air communication skills for radio broadcast. The subjects in this research were radio broadcasters with 2 characteristics. Radio broadcasters had to announce in the radio at minimum 6 months and last formal education was high school.

The method of data collection in this research used two of Likert rating scales, were introvert-ekstravert personality types scale and on air communication skills for radio broadcast scale. Both of the rating scales are made by researcher using Eysenck’s theory (for introvert-ekstravert personality types scale) and Joseph De Vito’s theory (for on air communication skills for radio broadcast scale). Scale try out had been done to 66 radio broadcaster at 6 different radio with radio for the experiment. The result was reliability coefficient to the amount of 0,872 on introvert-ekstravert personality types scale and 0,938 on on-air communication skills for radio broadcast scale. The data of research result analyzed by correlation Kendall’s Tau-b technique and the result showed that there was not significant correlation between introvert-ekstravert personality type and on air communication skills for radio broadcast. This result could be see from correlation coefficient to the amount of 0,124 with significant level 0,59 (with probability 1% (p<0,01)). Key words: introvert-ekstravert personality types, on air communication skills for radio broadcaster

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Marina Octhalina

Nomor Mahasiswa : 039114084

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Uni-

versitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – EKSTRAVERT DAN KETRAMPILAN BERKOMUNIKASI SAAT SIARAN PADA PENYIAR RADIO

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 27 Agustus 2008

Yang menyatakan

(Marina Octhalina)

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xi

KATA PENGANTAR

Terimakasih pada Bapa Surgawi, akhirnya saya diperkenankan

menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Hubungan antara Tipe Kepribadian

Introvert-Ekstravert dan Ketrampilan Komunikasi Saat Siaran pada

Penyiar Radio” ini.

Dalam proses penyelesaiannya, tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan banyak pihak karena keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Oleh

sebab itu, perkenankanlah saya sebagai penulis skripsi mengucapkan terima kasih

dengan segala kerendahan hati kepada:

1. Jesus Christ, atas semua berkat, kasih setia, juga kebaikan-Nya saya boleh

melalui setiap tahapan penulisan skripsi ini. Melalui setiap tahap ini pula,

saya boleh bertumbuh baik dalam kedewasaan hati, cara berpikir, bersikap,

juga dalam memandang dunia ini. Deep ini love to You, God...

2. Ibu ML.Anantasari, S.Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi.

Terima kasih sekali bu untuk bimbingannya selama hampir 3 semester ini.

Terima kasih untuk kesabaran dan bantuannya. Ibu bukan hanya sebagai

dosen pembimbing namun juga partner sharing yang hebat.

3. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak

masukan, saran, dan dukungan dalam proses penyelesaian karya tulis.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xii

4. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik

dan Ibu Agnes Indar Etikawati S.Psi., Psi. selaku dosen pembimbing

akademik pengganti.

5. Bapak Y. Agung Santoso, S.Psi., Ibu Sylvia Carolina M. Y. M, S.Psi.,

M.Si., V. Didik Suryo Hartoko, S.Psi., M.Si., Ibu Henrietta P.D.A.D.S.,

S.Psi. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk berdiskusi dan

memberikan banyak saran bagi penyelesaian tugas akhir peneliti.

6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi, baik dosen-dosen biasa maupun dosen-

dosen luar biasa yang pernah memberikan ilmu, wawasan, pengetahuan,

dan membuat pola pikir peneliti lebih bijaksana agar dapat berusaha dan

berbuat yang terbaik.

7. Pak Giyanto, mas Gandung, dan mba Nanik atas semua bantuan,

kesabaran dan keramahan sikap dalam melayani kepentingan akademik.

8. Rekan-rekan radio seperti : Radio Petra FM (Bapak Santo & Bapak

Petrus), Radio Ur Channel (Mbak Arin & Kinanthi), I Radio (Michael

Husein), Radio Masdha FM (Rere & Deo), Radio Channel 5 (Mas

Advi), Radio Impact (Mbak Lisa & Githa), Radio OZ Bali (Bee, Helmy,

Lia, & Dicca), Radio Geronimo (Thomas Andesta & Ibu Irma), Radio

Prambors Yogyakarta (DJ. Felix Tirtonugroho), Radio Unisi (Bapak Ari

& Ibu Niken), Radio Megaswara (Tomy, Jonathan, Mas Reza, & Mas

Teguh), Radio Ista Calissa (Ibu Ami), dan Radio Eltira (Alfa Aresta),

Terimakasih atas bantuannya dalam menyebarkan angket penelitian saya

di radionya masing-masing, juga dalam mengurus administrasi. Tidak lupa

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xiii

kepada semua penyiar radio yang telah bersedia mengisi angket penelitian

saya. Terimakasih.

9. Mama, Bapak, Bang Simon, Ka Maria, dan Iyo sayang. Keluarga besar

tercinta. Terimakasih untuk kesabaran, doa, bimbingan, dan segala fasilitas

yang diberikan untuk saya. Nothing can say, but deep thank you for them.

10. Sahabat terbaikku MIA. Mi’ akhirnya.....akhirnya.....aku wisuda! Akhirnya

aku bisa menyusulmu. Makasih banyak ya mi’ buat bantuan, gemblengan,

masukan, juga setiap penghiburan yang selalu kamu kasih selama kita

kuliah. Finally, i get my own life!! I’m gonna miss you, my lovely friend.

11. Sahabat-sahabat ku “Gratisons Famz” : Yayac, Flora, Vera, Qnan,

Rangga, Dithe, Andra, Ipunk, Hana, Dedeq. Tanpa kalian aku tidak akan

pernah mengenal apa arti cinta, hidup, sedih, dan kebahagiaan yang

sebenarnya. Kalian memang teman-teman terbaikku. Jangan pernah

terpisah ya.

12. Teman-teman ? yang sudah membantu saya menyelesaikan skripsi ini.

Tanti & Joe (makasih banyak lho....), Risa, Melinda, Melan, Nanang,

Suster Hedwig, Galih, Dhani, Monic, dan Krista. Terima kasih sudah

menjadi teman bertukar pikiran dan bersedia meluangkan waktu juga

memberi masukan untuk skripsi saya ini.

13. Teman-teman ? semuanya, yang tidak bisa saya jabarkan satu persatu.

Terima kasih sudah berbagi pengalaman, pengetahuan dan wawasan

selama di Fakultas Psikologi.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xiv

14. Kepada semua pihak, teman, dan kerabat lainnya yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa, bantuan, dukungan,

nasehat, saran dan masukannya dalam proses penyelesaian karya tulis.

Hormat Penulis,

Marina Octalina

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

C. Tujuan ............................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis ........................................................................ 6

2. Manfaat Praktis ......................................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran

1. Ketrampilan Penyiar Radio ...................................................... 8

2. Pengertian Siaran ..................................................................... 8

3. Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran

a. Pengertian Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran ......... 10

b. Aspek-aspek Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran ...... 12

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketrampilan Berkomu-

nikasi saat Siaran ............................................................... 17

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xvi

B. Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

1. Pengertian Kepribadian ........................................................... 21

2. Dasar Tipe Kepribadian .......................................................... 21

3. Karakteristik Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert .............. 25

4. Aspek-aspek Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert .............. 28

C. Hubungan antara Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert dengan

Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran ...................................... 31

D. Skema Dinamika .......................................................................... 34

E. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 35

B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................... 35

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Tipe kepribadian introvert-ekstravert .................................... 36

2. Ketrampilan berkomunikasi saat siaran ................................ 39

D. Subyek Penelitian ....................................................................... 42

E. Prosedur Penelitian ..................................................................... 44

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data .......................................... 45

G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 49

H. Uji Coba Alat Ukur .................................................................... 55

I. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas ............................................................................... 56

2. Seleksi Item ........................................................................ 58

3. Reliabilitas ........................................................................... 69

J. Metode Analisis Data ................................................................ 70

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 71

B. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 72

C. Deskripsi Subyek Penelitian ..................................................... 74

D. Uji Asumsi Hasil Penelitian

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xvii

1. Uji Normalitas ..................................................................... 77

2. Uji Linearitas ....................................................................... 79

E. Uji Hipotesis .............................................................................. 79

F. Pembahasan ............................................................................... 82

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KELEMAHAN PENELITIAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 84

B. Keterbatasan penelitian .............................................................. 84

C. Saran

1. Bagi Penyiar Radio .............................................................. 85

2. Bagi Stasiun Radio .............................................................. 86

3. Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 88

LAMPIRAN ......................................................................................... 92

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Skor Penilaian Skala Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert ......... 46

Tabel 3.2 : Skor Penilaian Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran ..... 47

Tabel 3.3 : Spesifikasi Skala Pengukuran Tipe Kepribadian Introvert-Ekstra-

vert (sebelum diuji kesahihan item-itemnya) ................................. 50

Tabel 3.4 : Spesifikasi Skala Pengukuran Ketrampilan Berkomunikasi Saat

Siaran (sebelum diuji kesahihan item-itemnya) ............................. 51

Tabel 3.5 : Sebaran Item Skala Pengukuran Ketrampilan Berkomunikasi Saat

Siaran (sebelum diuji kesahihan item-itemnya) ............................. 53

Tabel 3.6 : Sebaran Item Skala Pengukuran Ketrampilan Berkomunikasi Saat

Siaran (sebelum diuji kesahihan item-itemnya).............................. 54

Tabel 3.7 : Hasil Korelasi Item Total Skala Tipe Kepribadian Introvert-Eks-

travert .............................................................................................. 60

Tabel 3.8 : Item yang Sahih dan Gugur Pada Skala Tipe Kepribadian Intro-

vert-Ekstravert ................................................................................ 61

Tabel 3.9 : Distribusi Item Skala Tipe Kepribadian Introvert - Ekstravert

(setelah uji coba) ............................................................................ 62

Tabel 3.10 : Hasil Korelasi Item Total Skala Tipe Kepribadian Introvert-Eks-

travert .............................................................................................. 63

Tabel 3.11 : Distribusi Item Skala Tipe Kepribadian Introvert - Ekstravert

(setelah uji coba) ............................................................................ 63

Tabel 3.12 : Item yang Sahih dan Gugur Pada Skala Ketrampilan Berkomu-

kasi Saat Siaran .............................................................................. 65

Tabel 3.13 : Distribusi Item Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

(setelah uji coba) ............................................................................ 66

Tabel 3.14 : Hasil Korelasi Item Total Skala Ketrampilan Berkomunikasi

Saat Siaran .................................................................................... 67

Tabel 3.15 : Distribusi Item Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

(setelah uji coba) ............................................................................ 68

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xix

Tabel 4.1 : Data Hasil Penelitian .................................................................... 73

Tabel 4.2 : Hasil Korelasi Kendall’s Tau-b ..................................................... 81

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Aspek-aspek Kepribadian Menurut Eysenck ............................. 24

Gambar 2.2 : Skema Dinamika ....................................................................... 34

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Surat Keterangan

1. Surat Ijin Penelitian ………………………………… 92

2. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ………….. 93

Lampiran B : Analisis Reliabilitas dan Validitas

1. Skala Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

(seleksi item pertama) ……………………………… 105

2. Skala Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

(seleksi item kedua) ……………………………….. 107

3. Skor Skala Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert … 109

4. Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

(seleksi item pertama) ……………………………… 115

5. Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

(seleksi item kedua) ……………………………….. 117

6. Skor Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran . 120

Lampiran D : Analisis Data

1. Analisis Korelasi Non-Parametik : Kendall’s Tau-b.. 130

2. Uji Homogenitas One Sample Kolmogorov - Smirnov

Test ............................................................................. 131

2. Uji Linearitas ............................................................. 132

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

xxii

Lampiran E : Analisis Data Demografi Independent Sample T-test

1. T-test berdasarkan Lamanya Siaran ……………….. 134

2. T-test berdasarkan Pendidikan Formal Terakhir ……… 137

Lampiran F : Angket Penelitian

1. Angket Penelitian Try Out

2. Angket Penelitian

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyiar radio adalah orang yang menyajikan materi siaran kepada

para pendengar. Kontak langsung dengan para pendengar inilah yang

kemudian menjadikan penyiar sebagai ujung tombak suatu stasiun radio.

Keberhasilan atau kegagalan suatu program sangat tergantung pada

penyiar dalam membawakan program tersebut (Effendy, 1990).

Seorang penyiar sebagai ujung tombak suatu stasiun radio dituntut

mempunyai kualitas suara dan artikulasi yang baik (Pane, 2004 ; Bari,

1995). Suara yang menjadi modal utama seorang penyiar tidak akan berarti

jika tidak diikuti dengan kualitas isi siaran yang juga baik. Hal ini

disebabkan karena pada dasarnya medium radio adalah medium dialog

(Ishadi, 1999). Program apapun intinya merupakan proses dialog antara

stasiun radio dengan pendengarnya. Program hiburan baik yang

menampilkan penyiar itu sendiri maupun yang mengundang bintang tamu

terkenal, tidak akan lengkap tanpa adanya dialog. Oleh sebab itu seorang

penyiar dituntut untuk menguasai ketrampilan bersiaran atau announcing

skill (Masduki, 2004 : 119). Ketrampilan bersiaran adalah kemampuan

penyiar untuk mengkomunikasikan segala macam informasi kepada

pendengar agar dapat diterima dengan baik dan positif. Informasi yang

biasa disampaikan oleh penyiar saat siaran adalah segala sesuatu

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

2

menyangkut musik, kata, berita, produk iklan, maupun wawancara.

Respon baik dan positif yang diterima penyiar radio dapat menandakan

bahwa penyiar tersebut telah mampu berkomunikasi secara efektif.

Komunikasi dalam dunia kepenyiaran disebut efektif apabila

pendengar mau mendengarkan, mengerti, merasa tertarik, lalu melakukan

apa yang ia dengar (Henneke, 1954, dalam Effendy, 1990). Berdasarkan

definisi tersebut, seorang penyiar harus mampu membuat pendengar

bersedia mendengarkan, mengerti, merasa tertarik, lalu melakukan sesuai

dengan yang telah disampaikan penyiar. Komunikasi semacam ini dengan

kata lain disebut sebagai komunikasi yang efektif (Rakhmat, 1986).

Penyiar radio dituntut untuk selalu membangun suatu komunikasi

yang efektif. Komunikasi yang efektif akan menyebabkan adanya

kesesuaian pesan antara yang dikirim oleh penyiar radio sebagai sender

dengan yang diterima pendengar sebagai receiver. Komunikasi

interpersonal dinyatakan efektif apabila pertemuan komunikasi merupakan

hal yang menyenangkan bagi komunikan. Keadaan seperti ini dapat

diperluas pada situasi komunikasi lain sehingga mencakup efektivitas

komunikasi dalam siaran radio (Wolosin, 1975 dalam Rakhmat, 2004 :

118).

Salah satu persyaratan untuk menjadi penyiar radio yang baik

adalah memiliki kepribadian ekstravert, luwes, dan mudah bergaul (Ishadi,

1999). Dengan memiliki kecenderungan kepribadian ekstravert, penyiar

akan mampu memperoleh lebih banyak informasi mengenai diri sendiri

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

3

maupun orang lain sehingga dapat menerima pesan komunikasi dengan

lebih baik. Penerimaan pesan yang lebih baik ini dapat mengakibatkan

penyiar semakin mampu berkomunikasi efektif, sehingga pada akhirnya

ketrampilan berkomunikasi saat siaran yang dimiliki semakin baik pula.

Eysenck (1969, dalam Pervin & John 1997) membedakan

kepribadian ke dalam dua tipe, yaitu introvert dan ekstravert untuk

menyatakan adanya perbedaan dalam reaksi-reaksi terhadap lingkungan

sosial dan dalam tingkah laku sosial. Eysenck (1972) juga mengemukakan

bahwa tipe kepribadian introvert-ekstravert menggambarkan keunikan

individu dalam bertingkah laku terhadap suatu stimulus sebagai

perwujudan karakter, temperamen, fisik, dan intelektual individu dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Eysenck mempercayai bahwa

setiap individu pasti berada di antara kedua kontinum tersebut (Corsini &

Marsella, 1983).

Eysenck (1969, dalam Pervin & John, 1997 : 232) menyatakan

individu dengan tipe kepribadian introvert memperlihatkan kecenderungan

tenang, menilik ke diri sendiri, memendam atau menyimpan,

merefleksikan ke dalam dirinya, penuh prasangka terhadap dorongan

untuk mengambil keputusan, dan lebih memilih sebuah derajat kehidupan

yang diisi dengan kesempatan dan resiko. Kontras dengan karakteristik

sebelumnya, tipe kepribadian ekstravert adalah orang yang sosial, suka

keramaian, mempunyai banyak teman, mencari rangsangan kegembiraan,

bertingkah semangat pada satu saat tertentu, dan impulsif.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

4

Individu yang terlalu ekstravert akan kehilangan subyektifitas

dirinya. Ia menyangkutkan segala tingkah lakunya dengan lingkungannya

sehingga ia dapat berinteraksi dengan baik di lingkungannya tersebut.

Individu yang terlalu introvert akan kehilangan obyektifitas. Segala

tingkah lakunya hanya berhubungan dengan dirinya sendiri, relasi dengan

orang lain sangat kurang sehingga ketrampilan komunikasi yang

dimilikinya menjadi kurang baik (Fritz Kunkel, 1950 dalam Suryabrata,

2003 : 194).

Penyiar radio sebelum terjun langsung untuk siaran umumnya akan

diberi berbagai macam pelatihan guna melatih ketrampilan komunikasinya

saat siaran. Seorang penyiar dalam bekerja juga dibantu oleh naskah yang

akan menjadi panduan pada saat siaran. Hal ini tentu akan memudahkan

kelompok penyiar radio yang tidak memiliki kecenderungan kepribadian

ekstravert untuk tampil menjadi penyiar radio (Stokkink, 1997).

Komunikasi yang terjadi dalam radio tergolong komunikasi massa.

Hal ini ditandai dengan proses komunikasi yang berlangsung sifatnya satu

arah (Effendy, 1990:18), atau sering disebut dengan profesi ”di balik

layar” (Stokkink, 1997). Penyiar sebagai komunikator cenderung lebih

bebas dalam berkomunikasi saat siaran karena penyiar tidak berhadapan

langsung dengan pihak yang diajak komunikasi (pendengar) serta respon

atau umpan balik yang ia terima sifatnya tidak langsung. Umpan balik ini

biasa dipakai sebuah radio untuk mengetahui berapa banyak pendengar

ataupun bentuk respon pendengar terhadap satu program acara.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

5

Kenyataannya banyak acara yang telah disiarkan namun respon

yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan. Suatu program acara

dapat terwujud adalah berkat kesatuan dari berbagai divisi, mulai dari

pimpinan, program director, operator, marketing, sampai dengan penyiar

itu sendiri. Masing-masing mempunyai tanggung jawab dalam

mensukseskan suatu program acara. Salah satu kemungkinan program

tidak digemari pendengar adalah karena faktor dari penyiar itu sendiri.

Penyiar dianggap kurang mampu mengkomunikasikan isi pesan kepada

pendengarnya. Komunikasi menjadi tidak berjalan dengan baik atau

dengan kata lain tidak efektif.

Melalui penelitian ini, peneliti ingin meneliti secara empiris apakah

kecenderungan tipe kepribadian introvert dan ekstravert penyiar radio

berhubungan dengan ketrampilan berkomunikasi saat siaran, atau faktor-

faktor lain seperti profesi ”di balik layar”, adanya pelatihan sebelum

siaran, dan naskah yang akan membantu penyiar berbicara selama siaran

(Stokkink, 1997), serta tim lingkungan kerja dan faktor latar belakang

pendidikan akan mampu menjadikan penyiar yang tidak memiliki

kecenderungan tipe kepribadian ekstravert mempunyai ketrampilan

berkomunikasi saat siaran yang sama baik dengan penyiar dengan

kecenderungan tipe kepribadian ekstravert.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan

pertanyaan sebagai berikut : “Apakah ada hubungan positif antara tipe

kepribadian introvert-ekstravert dengan ketrampilan berkomunikasi saat

siaran pada penyiar radio?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui ada

atau tidak ada hubungan positif antara tipe kepribadian introvert-ekstravert

dengan ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio.

D. Manfaat Teoritis dan Praktis

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi

dunia kepenyiaran (broadcast) pada umumnya serta memperkaya

kekhasan khasanah teoritis pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma dalam ilmu psikologi sosial khususnya dalam konteks

psikologi komunikasi mengenai hubungan antara tipe kepribadian

introvert-ekstravert dengan ketrampilan berkomunikasi saat siaran

pada penyiar radio.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penyiar radio

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada penyia r radio guna sarana refleksi diri dalam rangka

meningkatkan ketrampilan berkomunikasi saat siaran.

b. Bagi stasiun radio

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana

pada stasiun radio dalam memilih penyiar radio yang dapat

menyampaikan informasi atau berita saat siaran secara terampil,

sehingga dapat menunjang kesuksesan stasiun radio tersebut.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran

1. Ketrampilan Penyiar Radio

Secara umum ada tiga ketrampilan yang harus dikuasai

penyiar radio (Masduki, 2004:119) yaitu :

a. Announcing skill, yaitu ketrampilan berkomunikasi atau

menuturkan segala sesuatu baik menyangkut informasi,

berita, musik, atau lirik lagu yang disampaikan.

b. Operating skill, yaitu ketrampilan mengoperasikan segala

peralatan siaran

c. Musical touch, yaitu ketrampilan merangkai musik dalam

tatanan yang menyentuh emosi pendengar.

2. Pengertian Siaran

Penyiaran menurut Chester, Garrison, dan Willis dalam

Prayudha (2004:2) adalah pancaran melalui ruang angkasa oleh

sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu diterima di telinga atau

didengar oleh publik. Ia menambahkan ada dua tipe penyiaran yaitu

penyiaran bunyi standar atau AM (Amplitudo Modulation) dan

penyiaran dengan ketepatan tinggi dari bunyi pancaran atau FM

(Frequency Modulation).

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

9

Penyiaran menurut ahli radio siaran Ben H. Henneke (dalam

Effendy, 1990:126) adalah tak lain hanya suatu usaha untuk

mengkomunikasikan informasi, untuk memberitahukan sesuatu.

Meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun

ditujukannya kepada pendengar secara perorangan dan komunikasi

tersebut akan sempurna apabila si pendengar mendengar, mengerti,

merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar itu.

Penyiaran adalah bentuk pengiriman pesan melalui media radio

ataupun televisi dengan tidak dikontrol secara teknik oleh penerima

(Sullivan dalam Prayudha, 2004:3).

Siaran haruslah disajikan semenarik mungkin, caranya dengan

memadukan wawasan, kreativitas, dan kemampuan mengoperasikan

peralatan. Kreativitas siaran berarti kemampuan merancang dan

mengelola acara siaran yang inovatif, kaya improvisasi kata saat

siaran, serta kemampuan bekerja sama dalam tim kerja berdasarkan

intelektualitas dan profesionalitas (Masduki, 2004:89).

Jadi, melalui uraian di atas maka peneliti menyimpulkan

pengertian siaran adalah bentuk pengiriman pesan melalui media radio

yang dipancarkan melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi

dengan sinyal yang mampu diterima di telinga atau didengar oleh

publik. Dalam penelitian ini tipe penyiaran yang dipakai adalah FM

(Frequency Modulation) sebab informasi suara yang dibawa oleh

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

10

getaran frekuensi FM lebih harmonis dibandingkan tipe penyiaran AM

(Amplitudo Modulation).

3. Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran

a. Pengertian Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran

Radio adalah media komunikasi lisan (oral

communication). Seorang penyiar radio profesional dituntut

mampu menyampaikan pesan atau berita lebih efektif daripada

dikomunikasikan melalui kata-kata yang tertulis. Penyiar juga

diharapkan mampu memindahkan emosi yang sesuai dengan

naskah dan dengan cara ini penyiar akan mampu memberikan

variasi serta interpretasi kepada pendengar (Pane, 2004 : 3).

Naskah dalam radio adalah proyeksi ide penulis yang

kemudian akan dikomunikasikan penyiar kepada pendengarnya.

Keahlian memilih kata-kata yang paling efektif dan segar serta

mengkomunikasikannya kepada pendengar dengan cara yang

efektif juga disebut seni menyiar (the art of announcing).

Siaran dianggap tidak baik apabila penyiar radio gagal

menyampaikan materi dengan jelas serta meyakinkan. Penyiar

harus mampu menyampaikan sebuah ide secara efektif melalui

kata-kata lisan dengan interpretasinya sendiri sehingga pendengar

dapat terpengaruh dan mengerti terhadap ide yang disampaikan

oleh penyiar.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

11

Ketrampilan komunikasi adalah kemampuan untuk

berkomunikasi secara efektif, mencakup pengetahuan tentang

peran lingkungan, isi komunikasi, dan bentuk komunikasi

(Spitzberg dan Cupach dalam De Vito, 1996 : 27). Komunikasi

yang efektif adalah komunikasi dimana pesan yang diterima sama

dengan pesan yang dimaksudkan atau dikehendaki oleh pengirim

pesan (Hybels, 2004:24).

Secara khusus, ketrampilan berkomunikasi pada saat siaran

terjadi apabila seorang penyiar mampu mengkomunikasikan secara

efektif buah pikiran dan pendapat kepada orang lain (Pane,

2004:19). Efektivitas penyiar dalam mengkomunikasikan buah

pikiran dan pendapatnya dapat terlihat dari respon pendengar. Hal

ini mengacu pada tugas utama seorang penyiar yaitu mampu

membuat pendengarnya mendengar, mengerti, merasa tertarik, lalu

melakukan apa yang ia dengar.

Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Tubbs dan Moss

(1999:9) yang menyatakan efektivitas komunikasi pada saat siaran

siaran akan tercipta jika terjadi adanya pengertian, kesenangan,

hubungan sosial yang makin baik, pengaruh pada sikap dan

tindakan antara komunikator dan komunikan. Pengertian berarti

penerimaan komunikan yang cermat atas isi pesan seperti yang

dimaksud oleh komunikator. Kesenangan merupakan aspek

komunikasi yang menjadikan hubungan sosial antar pelaku

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

12

komunikasi menjadi hangat, akrab, dan menyenangkan, sedangkan

pengaruh pada sikap timbul dari persuasi sebagai komunikasi

untuk mempengaruhi sikap komunikan.

Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan pengertian

ketrampilan berkomunikasi pada saat siaran adalah kemampuan

penyiar untuk mengkomunikasikan buah pikiran dan pendapat

secara efektif agar pendengarnya mendengar, mengerti, merasa

tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar.

b. Aspek-aspek Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran

Ketrampilan berkomunikasi pada saat siaran adalah

kemampuan penyiar untuk mengkomunikasikan buah pikiran dan

pendapat secara efektif agar pendengarnya mendengar, mengerti,

merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar.

Joseph de Vito (1986 : 68) mengindikasikan efektivitas

komunikasi menjadi dua perspektif yaitu perspektif humanistik dan

perspektif pragmatis. Gabungan kedua perspektif ini sebenarnya

menunjukkan karakteristik komunikasi interpersonal yang efektif.

Keadaan seperti ini dapat diperluas pada situasi komunikasi lain

sehingga mencakup efektivitas komunikasi dalam siaran radio

(Wolosin, 1975 dalam Rakhmat, 2004 : 118).

Pendekatan melalui perspektif humanistik berawal dari

jenis-jenis kualitas komunikasi yang masih umum yang kemudian

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

13

dideduksikan menjadi perilaku spesifik yang dapat dijadikan

karakteristik komunikasi yang efektif. Sebaliknya perspektif

pragmatis mengawali pendekatannya melalui ketrampilan yang

spesifik menuju perilaku-perilaku yang umum (De Vito, 1986:69).

Berdasarkan alasan inilah peneliti akan melihat ketrampilan

komunikasi saat siaran hanya melalui pendekatan perspektif

humanistik.

Perspektif humanistik adalah perspektif yang menekankan

pentingnya hubungan antar manusia. Terdapat lima hal yang dapat

mengindikasikan efektivitas komunikasi menurut Joseph De Vito

berdasarkan perspektif humanistik.

1. Openness (keterbukaan) adalah kemampuan keterbukaan dari

individu. Kualitas dari openness tergantung pada tiga aspek

dari komunikasi berikut :

a. Keinginan untuk terbuka atau mengungkapkan diri.

Menyatakan informasi mengenai diri yang mungkin secara

normal sering dibiarkan tersembunyi.

b. Keinginan untuk bereaksi jujur terhadap stimulus yang

datang. Openness di sini ditunjukkan dengan merespon

secara spontan dan tanpa dalih atau alasan saat

berkomunikasi atau saat memberikan umpan balik.

c. Rasa memiliki serta bertanggung jawab atas perasaan dan

pemikiran yang disampaikan. Untuk menjadi open dalam

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

14

pengertian ini, individu diharapkan mengakui dan

menghargai perasaan serta pemikiran yang ia ekspresikan

sebagai miliknya dan mampu menanggung semua tanggung

jawab atasnya. Tidak mencoba mengalihkan semua

tanggung jawab ke orang lain.

2. Empathy. Menuntut individu mampu memahami posisi dan

kondisi orang lain sesuai dengan realitasnya bukan berdasarkan

gambaran mengenai orang tersebut. Dapat dilakukan melalui :

a. Tidak mengevaluasi orang yang diajak berbicara. Mencoba

memahami bukan sebagai kesalahan dalam mengambil

keputusan, namun alasan dalam mengambil keputusan

tersebut.

b. Mencoba mengenal lebih jauh orang yang diajak

berbicara seperti alasan dan motivasi yang melatar

belakangi perasaan dan pemikirannya.

c. Mencoba mengalami perasaan orang lain, melalui sudut

pandangnya.

3. Supportiveness yaitu kemampuan individu dalam memberi

dukungan kepada pihak lainnya ketika keduanya terlibat dalam

komunikasi. Sikap ini diwujudkan melalui suasana :

a. Deskriptif : suasana komunikasi yang berisi informasi atau

deskripsi kejadian, bukan komunikasi evaluatif yang akan

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

15

menjadikan pihak lain menjadi tertutup dalam

mengekspresikan diri karena takut dikritik.

b. Spontan : respon yang langsung dan terbuka atas ide pihak

lain. Individu terkadang menyembunyikan perasaan mereka

yang sebenarnya, serta memberikan pendapat hanya agar

orang yang diajak berbicara mempunyai mood

menerima/mendengarkan yang baik.

c. Provisional : perilaku yang terbuka (open-minded) dan mau

mendengarkan pandangan orang yang berbeda dengannya,

serta mau mengubah beberapa hal jika ada pembenaran

yang tepat.

4. Positiveness adalah ekspresi positif atas diri sendiri, orang lain,

dan situasi sekitar. Sikap ini terwujud dalam upaya pemenuhan

kebutuhan atas penghargaan baik pada diri sendiri maupun

orang lain. Komunikasi possitiveness dapat berlangsung dalam

dua cara :

a. Perilaku positif, mengacu pada 2 aspek yaitu :

1. Penghormatan yang positif untuk diri sendiri. Individu

yang telah mampu menerima dirinya sendiri secara

positif, pada gilirannya juga akan mampu melakukan

hal yang sama terhadap orang lain.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

16

2. Perasaan positif terhadap situasi komunikasi itu sendiri,

dapat ditunjukkan dengan memberikan respon

mendukung pada situasi atau konteks komunikasi.

b. Memberikan ungkapan verbal ataupun non-verbal sebagai

bentuk pengakuan dari keberadaan serta menganggap

penting orang yang diajak berkomunikasi. Ungkapan verbal

berupa kata-kata, sedang ungkapan non-verbal dalam

komunikasi saat siaran bisa terungkap dalam :

1. Kunci nada termasuk daerah tangga nada (pitch range)

2. Volume atau tingkat kerasnya suara

3. Tempo atau irama dan tingkat kecepatan dari

pengucapan

4. Vitalitas dan semangat

5. Cara pengucapan

6. Kualitas suara, meliputi warna suara dan nada suara

7. Bunyi yang diucapkan atau gerakan dari alat-alat

berbicara yang mengeluarkan suara (artikulasi).

5. Suasana equality, merupakan kondisi kesetaraan posisi antara

komunikator dan komunikan yang mencegah terjadi monopoli

atau intimidasi.

Gabungan kelima karakteristik komunikasi efektif tersebut

menjadi indikator ketrampilan berkomunikasi saat siaran. Ind ikator

merupakan sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

17

atau keterangan (KBBI, 1997:376). Penyiar yang terampil

berkomunikasi saat siaran akan mampu mengkomunikasikan buah

pikiran dan pendapatnya secara efektif sehingga pendengar mau

mendengar, mengerti, merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia

dengar.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketrampilan

Berkomunikasi saat Siaran

Penyiar mempunyai tugas penting untuk menyampaikan

informasi kepada masyarakat luas dengan tujuan pendengarnya

mau mendengar, mengerti, merasa tertarik, lalu melakukan apa

yang disampaikan oleh penyiar. Agar pesan yang diterima oleh

pendengar dapat sesuai dengan yang dimaksudkan penyiar maka

seorang penyiar harus mempunyai ketrampilan berkomunikasi

yang baik saat siaran.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi ketrampilan

berkomunikasi penyiar saat siaran, antara lain :

1. Bakat asli

Radio adalah media suara, oleh sebab itu seorang

penyiar diharapkan mempunyai suara yang enak didengar,

jelas, menawan, menggugah, serta memotivasi. Hal ini

memang dapat dilatih, namun tak disangkal juga dibutuhkan

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

18

bakat awal untuk dapat mencapai bentuk suara seperti tersebut

di atas.

Bakat lain yang juga dibutuhkan untuk menjadi penyiar

yang terampil adalah kecakapan serta kemampuan

berkomunikasi secara efektif. Sama seperti suara, kemampuan

berkomunikasi ini juga dapat dilatih, namun akan lebih mudah

seorang penyiar dengan kemampuan komunikasi yang baik

untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaannya sebagai penyiar

dibandingkan dengan penyiar yang kurang dalam kemampuan

berkomunikasi (Pane, 2004:20).

2. Latihan- latihan intensif

Setiap penyiar pasti menginginkan kualitas siaran yang

baik. Pencapaian semacam itu membutuhkan waktu dan latihan

yang terus menerus. Kemahiran utama seorang penyiar radio

bertumpu pada bagaimana mengolah suara dan seni berbicara,

sehingga latihan yang dibutuhkan berupa latihan vokal atau

suara serta latihan berbicara.

Latihan vokal dan suara dimaksudkan agar penyiar

mampu memberi makna yang tepat dalam setiap kata yang

terucap melalui tekanan, pengucapan, tempo, serta intonasi.

Vokal dan suara yang telah terasah dengan baik akan menjadi

lebih bermakna jika penyiar mampu mengkomunikasikan

setiap kata secara efektif. Hal ini membutuhkan feeling dan

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

19

emosi yang kuat serta terkontrol agar penyiar dapat menghayati

setiap sasaran, isi, dan tujuan acara (Bari, 1995:70).

Latihan intensif untuk meningkatkan ketrampilan

berkomunikasi saat siaran dapat diperoleh penyiar dari

pengalaman siaran yang dilalui (Pane, 2004:41). Semakin

banyak waktu siaran seorang penyiar maka semakin terasah

ketrampilan berkomunikasinya saat siaran.

3. Latar belakang pendidikan atau wawasan yang luas

Seorang penyiar boleh berceloteh menurut yang

dikehendakinya, tetapi bila sampai pada informasi yang

sifatnya prinsip, penyiar harus benar-benar menyampaikan

informasinya dengan tepat, kena, dan benar. Hal ini berkaitan

dengan penyiar sebagai nara sumber dan sumber informasi

tidak boleh salah (Effendy, 1990:141). Untuk mencapai hal

tersebut, seorang penyiar dituntut mempunyai pendidikan yang

tinggi serta wawasan yang luas. Seorang penyiar juga harus

mampu berpikir cepat dan memiliki pengetahuan luas, menaruh

perhatian pada permasalahan manusia, ahli dalam masalah-

masalah aktual, dan cakap atau cerdik.

4. Tim dan lingkungan kerja

Suatu stasiun radio pastilah mempunyai struktur

organisasi dimana setiap jenis pekerjaan yang ada akan saling

memberi pengaruh. Tim kerja ini pada dasarnya mempunyai

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

20

tujuan yang sama yaitu memberikan output yang terbaik.

Output atau hasil kerja tim radio ini adalah berupa siaran yang

baik. Salah satu syarat program siaran dapat dikatakan berhasil

adalah jika penyiar mampu berkomunikasi secara efektif saat

siaran. Hal ini membutuhkan ketrampilan khusus yakni

ketrampilan berkomunikasi. Seorang penyiar akan mampu

berkomunikasi secara terampil jika didukung oleh tim kerja

serta lingkungan yang mendukung (Prayudha, 2004:77).

5. Kepribadian Penyiar

Seorang penyiar diharapkan mempunyai beberapa tipe

kepribadian yang dapat mendukung suksesnya suatu program

acara. Kepribadian seorang penyiar merupakan kualitas khusus

dan abstrak yang membuat pendengar lebih tertarik kepada satu

orang penyiar daripada yang lain. Kualitas semacam ini sangat

menentukan dalam stasiun radio. Setidaknya seseorang yang

berkepribadian dewasa biasanya memiliki karakteristik suara

yang baik untuk radio (Stokkink, 1997). Keberhasilan dan

kegagalan suatu program sangat tergantung pada kepribadian

penyiar (Stokkink, 1997). Kepribadian yang sesuai dengan

radio dapat menarik dan menyentuh pendengar.

Ishadi SK (1999) menyatakan ada 10 syarat untuk

menjadi seorang penyiar yang baik, salah satunya adalah

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

21

memiliki kepribadian ekstravert, luwes, dan mudah bergaul,

serta memiliki dasar berbicara di depan umum.

B. Tipe Kepribadian Introvert -Ekstravert

1. Pengertian Kepribadian

Berdasarkan arti katanya, kepribadian berasal dari bahasa

Yunani ”persona”, yang berarti topeng (mask), karena pengertian

kepribadian secara umum dianggap berkaitan dengan penampilan

(Purwanto, 2000). Adler (dalam Hall&Lindzey, 1993:248) menyatakan

kepribadian sebagai gaya hidup individu atau cara serta karakteristik

seseorang untuk bereaksi termasuk masalah-masalah hidup serta tujuan

hidup.

2. Dasar Tipe Kepribadian

Berbagai pendekatan dapat digunakan dalam menelaah

kepribadian. Salah satunya adalah pendekatan faktor yang

dikemukakan oleh Eysenck. Pendekatan faktor memandang bahwa

kepribadian terdiri atas kumpulan trait dan ”tipe” (Eysenck dalam

Marsella&Corsini, 1983:384). Pendekatan tipe kepribadian yang

dikemukakan Eysenck ini, dilandasi oleh penelitian ilmiah sehingga

hasilnya lebih dapat dipertanggungjawabkan dibandingkan pendekatan

yang hanya menggunakan spekulasi atau intuisi klinis untuk mengasah

asumsinya.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

22

Eysenck (Hall & Lindzey, 1985:437) mendefinisikan

kepribadian sebagai jumlah total dari pola perilaku yang aktual atau

potensial yang ditentukan oleh hereditas dan lingkungan; yang berasal

dan berkembang melalui interaksi fungsional dari empat sektor faktor

utama yaitu kognitif (intelektual), afektif (temperamen), konatif

(karakter), dan somatis (konstitusi).

Eysenck meyakini bahwa dasar dari kepribadian melibatkan

faktor genetis, fisiologis, dan lingkungan. Pandangannya ini didukung

dengan penelitian-penelitian tentang faktor genetis dimana faktor

keturunan juga bisa mempengaruhi kepribadian seseorang. Ada tiga

ide utama dalam pemikiran Eysenck (Monte, 1995), yaitu :

a. Sistem saraf pusat merupakan dasar dari fungsi kepribadian

b. Banyak penelitian laboratorium tentang proses pembelajaran

conditioning, persepsi, dan efek obat-obatan menunjukkan

bahwa seseorang dibedakan menjadi dua kelompok introvert

dan ekstravert. Kelompok introvert mempunyai kecenderungan

”malu terhadap stimulus” karena sensitif pada rangsangan dari

luar akibat tingkat arousal di otaknya tinggi. Berbeda dengan

kelompok sebelumnya, kelompok ekstravert adalah kelompok

orang yang ”haus stimulus” karena mereka mencari dan dapat

dengan mudah mengolah rangsangan yang intense karena

tingkat arousal yang rendah atau inhibited.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

23

c. Kelompok introvert rentan terhadap gangguan kecemasan

seperti fobia dan gangguan obsesi, sedang kelompok ekstravert

lebih rentan pada gangguan acting-out, seperti gangguan

histeria dan gangguan kepribadian antisosial.

Menurut Eysenck, kepribadian terdiri dari tindakan dan

disposisi yang terorganisasi dalam suatu hirarki tertentu. Respon

spesifik terjadi pada saat tertentu. Misal A membeli makan. Tahap

berikutnya adalah respon habitual yang merupakan suatu tindakan

yang terdiri dari beberapa respon spesifik, yang mungkin terjadi saat-

saat yang serupa. Misal A suka pesta. Tiap akan mengadakan pesta, A

membeli banyak makanan, telpon semua teman, dsb (lihat gambar 2.1).

Selanjutnya adalah trait berupa kumpulan respon habitual yang saling

berkaitan. Misal A yang suka pesta juga kerja sebagai salesperson

sebuah koran serta merencanakan karier di bidang humas. Dalam hal

ini, dapat diasumsikan bahwa orang tersebut memiliki trait sociability,

sehingga ia cenderung memiliki aktivitas yang melibatkan dirinya

dengan orang lain. Di atas trait ada tipe yakni sekumpulan trait yang

saling berkaitan, yang merupakan tahap paling umum. Eysenck

menggunakan istilah ”tipe” yang berarti dimensi luas dari kepribadian,

bukan jenis seseorang. Sebagai contoh bila seseorang memiliki tingkat

sociability tinggi, kecenderungan berani mengambil resiko, perasaan

yang ”hidup”, dll, maka dapat diduga bahwa ia mempunyai

Page 45: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

24

kecenderungan tipe kepribadian ekstravert dalam dimensi introvert-

ekstravert.

TIPE Ekstravert

TRAIT Sociability Boldness Liveliness

RESPON Senang mengadakan kerja sebagai merencanakan karir

HABITUAL pesta salesperson di bidang humas

RESPON membeli makanan telpon teman memindahkan

SPESIFIK perabot rumah

Gambar 2.1 Contoh Aspek-aspek Kepribadian Menurut Eysenck

Karakteristik mendasar dari kepribadian terletak pada dimensi

extroversion-introversion (dimensi E) dan dimensi neurotic-stable

(dimensi N). Eysenck meyakini bahwa setiap orang pasti terletak pada

suatu posisi dalam kontinum kedua dimensi tersebut

(Corsini&Marsella, 1983:384). Dimensi ketiga yang dikemukakan

Eysenck adalah dimensi psychoticism (dimensi P) yang berbeda secara

mendasar dari kedua dimensi yang dikemukakan sebelumnya. Menurut

Eysenck, dimensi E merujuk pada kecenderungan kepribadian

Page 46: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

25

seseorang dalam menghadapi situasi sosial dan dimensi N merujuk

pada kadar dan kemampuan pengendalian kestabilan emosi seseorang

dalam kepribadiannya, sedang dimensi P merujuk pada kecenderungan

orang berpikir, berperasaan, dan bertindak tanpa orientasi. Dimensi P

ini pada kenyataannya jarang ditemui pada populasi normal, karena

telaah Eysenck mengenai dimensi P lebih didasarkan pada kepribadian

abnormal.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membahas

kepribadian introvert dan ekstravert. Eysenck (dalam Wallace, 1993)

mengatakan bahwa dimensi ekstravert dan introvert merupakan

dimensi yang paling penting dibandingkan dimensi tipe kepribadian

lainnya. Selain itu, Jung dalam Purwanto (2000) mengatakan

kepribadian manusia pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam dua

bagian yaitu introvert dan ekstravert.

3. Karakteristik Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

Eysenck (dalam Eysenck, 1969:118) mengatakan bahwa orang

dengan tipe kepribadian introvert adalah orang yang cenderung diam,

suka menjauhkan diri dari orang lain, segan dan jarang memberi

kecuali pada teman akrab. Dia cenderung untuk ”melihat sebelum

terjun langsung”. Orang introvert tidak percaya pada kejadian yang

didasari pada impuls atau dorongan sehingga ia mampu menyimpan

perasaannya dalam kontrol yang tersembunyi, jarang bersikap agresif,

Page 47: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

26

dan tidak mudah kehilangan temperamentalnya. Dia dapat dipercaya

karena pandai menyimpan rahasia, kadang pesimis, dan orang dengan

standar nilai etika yang tinggi.

Sikap introversi akan membuat individu mempunyai

kecenderungan mengarahkan energi psikis yang ia miliki ke dalam

dirinya atau ke dalam dunia subyektif (O’Connor, 1985:52). Hal ini

menyebabkan sikap introvert menjadi tertutup serta lebih menyukai

sendiri dibandingkan bergaul dengan orang lain. Mereka adalah orang

yang tidak suka keramaian, cenderung malu-malu, serta mawas diri.

Selain itu, orang introvert selalu membuat rencana dan tidak percaya

pada faktor kebetulan sehingga orang introvert menyukai keteraturan

untuk hidupnya (Pervin, Cervone, & John, 2005:235).

Orang introvert merasa kesulitan dalam menjalin hubungan

serta menyesuaikan diri dengan dunia luar. Ia kurang percaya pada

kemampuannya sendiri, sehingga sering menghindari komunikasi

dengan orang lain dengan cara menjaga jarak terutama dengan orang

yang belum dikenal baik. Selain itu, tipe ini juga cenderung sukar

bergaul karena merasa kurang dapat menarik hati orang lain

(Suryabrata, 1982:194). Orang dengan tipe kepribadian introvert akan

mengalami gangguan atau hambatan dalam berkomunikasi.

Sedangkan orang dengan tipe kepribadian ekstravert menurut

Eysenck (dalam Eysenck, 1969:118) mempunyai karakteristik ramah,

suka bergaul, menyukai pesta, memiliki banyak teman, menyukai

Page 48: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

27

rangsangan, serta berperilaku dengan mengacu pada gerakan. Orang

ekstravert selalu membutuhkan orang lain untuk diajak berbicara serta

kurang suka melakukan kegiatan sendirian. Tipe ini menyukai

keramaian, suka menonjolkan diri, serta menyukai lelucon (Pervin,

Cervone, & John, 2005:235). Orang ekstravert cenderung menjadi

agresif dan mudah kehilangan temperamental dengan cepat karena

pada umumnya ia spontan dan kurang mampu menyimpan

perasaannya dalam kontrol yang kuat.

Ekstraversi berpegang pada suatu matra, bergerak dari perilaku

diam, pasif, dan terintroversi ke perilaku sosial, keluar atau

terekstraversi (Berry, Poortinga, Segal, dan Dasen, 1999:151). Sikap

ekstravert mengarahkan seseorang pada dunia luar obyektif, yaitu

dunia di luar dirinya (O’Connor, 1985:52). Pikiran, perasaan, dan

tindakannya ditentukan oleh lingkungan sosial dan non-sosial. Sikap

ekstravert mendorong orang untuk bersikap positif terhadap

lingkungannya.

Orang yang memiliki tipe kepribadian ekstravert biasanya

tertarik dan antusias terhadap segala hal. Individu ekstravert dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya tidak didominasi oleh

norma yang berlaku di masyarakat. Ia adalah individu yang mandiri

dan memiliki perasaan penting dalam lingkungan sosial maupun

hidupnya (O’Connor, 1985:52).

Page 49: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

28

Introversi dan ekstraversi berada dalam satu garis kontinum

(Monte, 1995:787). Kedua tipe kepribadian ini mempunyai

karakteristik yang saling berlawanan tetapi biasanya salah satu

diantaranya dominan dan disadari, sedangkan yang lain kurang

dominan dan tidak disadari. Jung menegaskan bahwa tidak ada

individu yang murni ekstravert atau murni introvert. Setiap individu

memiliki dua kecenderungan ini dalam dirinya. Kedua sifat ini

bervariasi secara kompleks. Seperangkat karakteristik dalam tipe

kepribadian ini selalu dominan (sadar) dan yang lain terepresikan

(tidak sadar). Sebagai contoh, apabila ego bersifat ekstravert dalam

berelasi dengan dunia maka ketidaksadaran pribadinya akan memiliki

karakteristik introvert (Hall dan Lindzey, 1993:192).

4. Aspek-aspek Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

Tipe atau dimensi utama kepribadian menurut Eysenck adalah

introversi dan ekstraversi. Indikator- indikator variabel tipe kepribadian

introvert-ekstravert menurut Eysenck dalam Eysenck Personality

Inventory (EPI) adalah sebagai berikut (Eysenck, 1969:162) :

a. Sociability adalah ciri sifat khas individu yang terlihat pada

keramahan dalam bergaul, kecenderungan mencari orang lain, serta

suka memiliki banyak teman (Pervin, Cervone, John, 2005:235).

Individu dengan tipe kepribadian ekstravert cenderung

memiliki Sociability yang baik. Tipe ini ingin selalu dapat

Page 50: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

29

berhubungan dengan dunia luar atau sosialnya. Sikap ekstravert

mengarahkan individu pada dunia luar obyektif, yaitu dunia di luar

dirinya. Pikiran, perasaan, dan tindakannya ditentukan oleh

lingkungan sosial dan non-sosial.

Sebaliknya individu dengan tipe kepribadian introvert

cenderung memiliki Sociability yang buruk. Orang introvert

merasa kesulitan dalam menjalin hubungan dan sering menghindari

komunikasi dengan orang lain dengan cara menjaga jarak terutama

dengan orang yang belum dikenal baik. Selain itu, tipe ini juga

cenderung sukar bergaul karena merasa kurang dapat menarik hati

orang lain.

b. Liveliness adalah ciri sifat khas individu yang terlihat dalam sikap

selalu riang, sangat ramai, serta bersukacita.

Individu dengan tipe kepribadian ekstravert adalah orang

yang selalu riang, sangat ramai, serta bersukacita. Dengan begitu

mereka menjadi mampu untuk menghidupkan suasana atau

membuat suasana menjadi hangat dan akrab.

Sedang individu introvert bukan orang yang riang, ramai,

dan selalu bersukacita, sehingga kurang mampu menghidupkan

suasana atau menjadikan suasana menjadi hangat dan akrab.

c. Jocularity adalah ciri sifat khas individu yang terlihat dalam

kecederungan untuk mengungkapkan kata-kata atau komentar lucu.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

30

Aktivitas dikarakteristikkan dengan humor yang baik, senda-gurau,

lelucon, ataupun olok-olok.

Individu dengan tipe kepribadian ekstravert cenderung

Jocularity karena pada dasarnya ia adalah orang yang spontan dan

sehari-hari orang ekstravert adalah orang yang ceria, jarang

berpikir negatif bahkan mampu mengubahnya menjadi sesuatu

yang positif.

Sebaliknya individu dengan tipe kepribadian introvert

sangat mengontrol segala tindakannya atau menahan diri, kaku,

serta tidak ada inisiatif untuk terlibat secara mendalam dengan

kehidupan sosialnya. Kecenderungan inilah yang menyebabkan

individu introvert kurang mampu mengeluarkan kata-kata ataupun

komentar lucu.

d. Impulsiveness adalah ciri sifat khas individu yang terlihat dalam

perilaku sesuai dengan dorongan dari dalam diri. Umumnya

individu ini kurang mempunyai penghambat internal dalam

mengungkapkan dorongan.

Dorongan yang muncul dalam diri individu ekstravert

dengan segera ia keluarkan sehingga terkesan agresif, mudah

berubah, tidak teliti, serta bertindak tanpa berpikir.

Sebaliknya dorongan dalam diri individu introvert, akan

diinstropeksi terlebih dahulu sehingga butuh waktu bagi introvert

untuk mengungkapkan dorongan dari dalam dirinya. Hal ini

Page 52: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

31

menyebabkan individu introvert pandai menyimpan rahasia serta

lebih memilih hidup teratur dan pasti daripada hidup yang penuh

resiko.

C. Hubungan antara Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert dengan

Ketrampilan Berkomunikasi saat Siaran pada Penyiar Radio

Manusia dalam kodratnya sebagai makhluk sosial akan selalu

berhubungan dengan manusia lain dalam situasi yang berbeda-beda, oleh

sebab itu manusia diberi kemampuan mengintegrasikan kondisinya,

keunikan yang dimiliki, serta kemampuan menyesuaikan diri. Fungsi

integratif manusia tersebut akan melahirkan keunikan yakni hal yang khas,

berbeda antara manusia satu dengan yang la in, yang kemudian disebut

sebagai kepribadian. Kepribadian inilah yang akan mendasari perilaku

manusia sehari-hari.

Karakteristik atau orientasi utama kepribadian menurut Eysenck

adalah ekstraversi dan introversi. Tidak ada individu yang murni ekstravert

atau murni introvert. Setiap individu memiliki dua kecenderungan ini

dalam dirinya. Individu yang introvert mempunyai kecenderungan

mengarahkan energi psikisnya ke dalam diri atau ke dalam dunia

subyektif, sedang individu yang ekstravert akan cenderung mengarahkan

energi psikisnya pada obyek eksternal di luar dirinya atau pada lingkungan

sosial.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

32

Dalam kehidupan nyata, orang dengan tipe kepribadian introvert

cenderung menarik diri dan tertutup sehingga mengakibatkan komunikasi

yang dilakukan terhambat. Individu yang dikatakan bersikap defensif atau

tertutup (introvert) adalah individu yang tidak dapat menerima orang lain,

tidak jujur dan terbuka, serta tidak menerima fakta. Orang defensif akan

lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang terjadi dalam komunikasi

daripada memahami pesan yang ingin disampaikan komunikator. Hal ini

yang dapat menyebabkan kegagalan dalam berkomunikasi (Rakhmat,

1986:109).

Berbeda dengan tipe kepribadian introvert, tipe kepribadian

ekstravert dalam kehidupan sehari-hari adalah sosok yang ramah, mudah

bergaul, mau membuka diri, serta mempunyai hubungan interpersonal

yang positif sehingga menyebabkan individu mampu berkomunikasi

secara efektif.

Sosialisasi yang dilakukan individu ekstravert merupakan modal

penting bagi penyiar radio dalam mengasah ketrampilan berkomunikasi

saat siaran. Seorang penyiar radio dikatakan terampil berkomunikasi jika

ia mampu mengkomunikasikan buah pikiran dan pendapatnya secara

efektif sehingga pendengar mau mendengar, mengerti, merasa tertarik, lalu

melakukan apa yang dikatakan oleh penyiar. Ketrampilan komunikasi

seorang penyiar dikatakan baik jika ia mampu menerima dan mengirimkan

pesan dengan baik. Ketrampilan komunikasi tergantung pada sikap. Sikap

Page 54: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

33

jujur, mau membuka diri, dan saling percaya sangat menentukan dalam

proses komunikasi.

Tipe kepribadian seorang penyiar radio sangat berpengaruh

terhadap ketrampilan berkomunikasinya pada saat siaran. Penyiar radio

yang cenderung mempunyai tipe kepribadian ekstravert akan cenderung

melakukan pembukaan diri dan berorientasi ke luar dirinya akan menjadi

pribadi yang cenderung ramah, menarik, mudah bergaul, mempunyai

hubungan interpersonal yang baik, dan mampu memberikan penilaian

positif terhadap orang lain, dengan begitu ketrampilan berkomunikasi pada

saat siaran akan cenderung lebih baik dibandingkan penyiar yang

cenderung bertipe kepribadian introvert. Penyiar radio tipe ini mengalami

kesulitan dalam menerima kehadiran orang lain, sulit untuk jujur, serta

dalam menerima fakta.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

34

D. Skema Dinamika

Gambar 2.2 Skema Dinamika

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ada

hubungan positif antara tipe kepribadian introvert dan ekstravert dengan

ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio.

Tipe Kepribadian

Introvert

Kurang terampil dalam

berkomunikasi saat siaran

• Ramah • Mudah bergaul • Mau membuka

diri • Mempunyai

hubungan interpersonal yang positif

• Merasa sendiri • Sukar bergaul • Tertutup • Penyesuaian diri

dengan dunia luar kurang

• Kurang dapat menarik hati orang lain

Terampil dalam berkomunikasi

saat siaran

PENYIAR RADIO

Tipe Kepribadian Ekstrovert

Faktor lain yang

mempengaruhi: 1.Bakat asli 2.Latihan intensif 3.Pendidikan 4.Lingkungan kerja

Page 56: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional dengan

pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian korelasi adalah penelitian

yang bertujuan menentukan ada tidaknya hubungan serta melihat seberapa

jauh hubungan ada antara dua variabel atau lebih (Sumanto, 1990:7).

Melalui metode penelitian korelasional ini, dapat terungkap apakah ada

hubungan positif antara tipe kepribadian introvert-ekstravert dan

ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio serta seberapa

besar hubungan antara kedua variabel tersebut.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Sugiyono (1999:2) menyatakan bahwa variabel merupakan gejala

yang menjadi fokus bagi peneliti untuk diteliti. Variabel penelitian dalam

penelitian ini, terdiri dari :

1. Variabel independen atau disebut juga variabel bebas (X)

Merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel tergantung. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah tipe kepribadian introvert-ekstravert.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

36

2. Variabel dependen atau disebut juga variabel tergantung (Y)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah ketrampilan berkomunikasi saat siaran.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah penegasan arti dari konstruk atau

variabel yang digunakan dengan cara tertentu untuk mengukurnya.

Definisi operasional dibuat untuk menghindari salah pengertian dan

penafsiran yang berbeda dalam penelitian ini. Definisi-definisi operasional

dalam penelitian ini, adalah :

1. Tipe kepribadian introvert-ekstravert

Kepribadian merupakan sifat khas yang dimiliki oleh manusia

yang membedakannya dengan orang lain. Dalam penelitian ini,

kepribadian dibedakan dalam dua tipe yaitu tipe kepribadian introvert

dan tipe kepribadian ekstravert, yang meliputi beberapa indikator

sebagai berikut:

a. Sociability adalah ciri sifat khas individu yang terlihat pada

keramahan dalam bergaul, kecenderungan mencari orang lain,

serta suka memiliki banyak teman. Individu dengan tipe

kepribadian ekstravert tampak dalam kecenderungan ingin

selalu dapat berhubungan dengan dunia luar atau sosialnya.

Sebaliknya individu dengan tipe kepribadian introvert tampak

Page 58: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

37

dalam kecenderungan kesulitan dalam menjalin hubungan dan

sering menghindari komunikasi dengan orang lain dengan cara

menjaga jarak.

b. Liveliness adalah ciri sifat khas individu yang terlihat dalam

sikap yang selalu riang, ramai, serta bersukacita, sehingga

mampu menghidupkan suasana atau membuat suasana menjadi

hangat dan akrab. Individu dengan tipe kepribadian ekstravert

adalah orang yang selalu riang, sangat ramai, serta bersukacita.

Sedang individu introvert bukan orang yang riang, ramai, dan

selalu bersukacita, sehingga kurang mampu menghidupkan

atau menjadikan suasana menjadi hangat dan akrab.

c. Jocularity adalah ciri sifat khas individu yang terlihat dalam

kecenderungan untuk mengungkapkan kata-kata atau komentar

lucu. Ciri sifat khas ini dikarakteristikkan dengan aktivitas

senda-gurau, humor yang baik, lelucon, ataupun olok-olok.

Individu dengan tipe kepribadian ekstravert mempunyai

Jocularity yang baik karena pada dasarnya ia adalah orang

yang spontan dan sehari-hari individu ekstravert adalah orang

yang ceria, jarang berpikir negatif bahkan mampu

mengubahnya menjadi sesuatu yang positif. Sebaliknya

individu dengan tipe kepribadian introvert sangat mengontrol

Page 59: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

38

segala tindakannya atau menahan diri, kaku, serta tidak ada

inisiatif untuk terlibat secara mendalam dengan kehidupan

sosialnya. Kecenderungan inilah yang menyebabkan individu

introvert kurang mampu mengeluarkan kata-kata ataupun

komentar lucu.

d. Impulsiveness adalah ciri sifat khas individu untuk berperilaku

sesuai dengan dorongan dari dalam diri. Individu dengan

kecenderungan Impulsiveness adalah orang yang kekurangan

penghambat internal. Umumnya terkait dengan kesadaran

mengenai benar-salahnya suatu perilaku. Dorongan yang

muncul dalam diri individu ekstravert dengan segera

dikeluarkan sehingga terkesan agresif, mudah berubah, tidak

teliti, serta bertindak tanpa berpikir. Sebaliknya dorongan

dalam diri individu introvert, akan diinstropeksi terlebih dahulu

sehingga butuh waktu untuk mengungkapkan dorongan dari

dalam dirinya. Hal ini menyebabkan individu introvert lebih

memilih hidup teratur dan pasti daripada hidup yang penuh

resiko.

Keempat indikator akan diungkap melalui skala tipe

kepribadian introvert-ekstravert (TKIE). Skala ini menggunakan

indikator variabel tipe kepribadian introvert-ekstravert pada skala yang

telah disusun oleh Hans Eysenck (dalam Eysenck, 1969:162) yang

Page 60: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

39

kemudian divariasikan oleh peneliti. Semakin tinggi nilai pada skala

tipe kepribadian introvert-ekstravert maka individu memiliki

kecenderungan tipe kepribadian ekstravert, sebaliknya semakin rendah

nilai pada skala ini, kecenderungan individu adalah pada tipe

kepribadian introvert.

2. Ketrampilan berkomunikasi saat siaran

Ketrampilan berkomunikasi pada saat siaran merupakan

kemampuan penyiar dalam mengkomunikasikan buah pikiran dan

pendapatnya secara efektif agar para pendengar mau mendengar,

mengerti, merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar.

Ketrampilan berkomunikasi saat siaran meliputi beberapa indikator

yaitu :

1. Openness : kemampuan keterbukaan dari penyiar. Kualitas dari

openness meliputi tiga aspek utama :

1) Keinginan untuk terbuka atau mengungkapkan diri.

2) Keinginan untuk bereaksi jujur terhadap stimulus yang

datang.

3) Rasa memiliki serta bertanggung jawab atas perasaan dan

pemikiran yang disampaikan.

2. Empathy : kemampuan penyiar untuk dapat memahami posisi

dan kondisi pendengar, sesuai dengan realitasnya bukan

Page 61: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

40

berdasarkan gambaran penyiar mengenai pendengarnya.

Merasakan seperti yang pendengarnya rasakan, mengerti

motivasi dan pengalaman masa lalu, perasaannya yang

sekarang dan perilaku, harapan, dan keinginan untuk masa

depan.

3. Supportiveness yaitu kemampuan penyiar untuk memberi

dukungan kepada pendengarnya ketika keduanya terlibat dalam

komunikasi saat siaran. Terwujud dalam suasana :

1) Deskriptif : penyiar mampu menghadirkan sebuah

komunikasi yang berisi informasi atau deskripsi kejadian,

bukan komunikasi evaluatif yang akan menjadikan

pendengar tertutup dalam mengekspresikan diri karena

takut dikritik.

2) Spontan : kemampuan untuk menyampaikan apa yang

dipikirkan secara langsung dan terbuka. Penyiar tidak

menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, serta

memberikan pendapat hanya agar pendengar mempunyai

mood menerima/mendengarkan yang baik

3) Provisional : artinya mau mencoba, perilaku yang terbuka

(open-minded) terhadap pandangan dan keinginan

pendengar meski yang berbeda dengannya serta mau

mengubah beberapa hal jika ada pembenaran yang tepat.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

41

4. Positiveness yakni kemampuan penyiar memberikan ekspresi

positif atas dirinya, pendengar, maupun situasi sekitar.

Komunikasi positiveness dapat berlangsung dalam dua cara :

1) Kemampuan dalam menunjukkan perilaku positif, mengacu

pada dua aspek atau elemen yaitu :

a) Penghormatan yang positif untuk diri sendiri.

b) Perasaan positif terhadap situasi komunikasi itu sendiri.

Pendengar akan merasa sangat tidak merespon dengan

positif jika penyiar sendiri tidak menikmati komunikasi

itu sendiri.

2) Kemampuan dalam memberikan ungkapan verbal ataupun

non-verbal sebagai bentuk pengakuan dari keberadaan serta

menganggap penting pendengar. Ungkapan verbal berupa

kata-kata, sedang ungkapan non-verbal dalam komunikasi

saat siaran bisa terungkap dalam :

8. Kunci nada termasuk daerah tangga nada (pitch range)

9. Volume atau tingkat kerasnya suara

10. Tempo atau irama dan tingkat kecepatan dari

pengucapan

11. Vitalitas dan semangat

12. Cara pengucapan

13. Kualitas suara, meliputi warna suara dan nada suara

Page 63: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

42

14. Bunyi yang diucapkan atau gerakan dari alat-alat

berbicara yang mengeluarkan suara (artikulasi).

5. Equality, kecenderungan penyiar untuk mau menyamakan

posisinya dengan pendengar ataupun dengan partner siaran

sehingga dapat mencegah terjadinya monopoli atau intimidasi

(sederajat dalam on-air). Dalam karakteristik equality,

ketidaksetujuan dan konflik dilihat sebagai usaha untuk

memahami perbedaan yang memang tak bisa dielakkan, bukan

sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.

Kelima indikator ketrampilan berkomunikasi saat siaran dapat

diungkap dengan menggunakan Skala Pengukuran Ketrampilan

Berkomunikasi Saat Siaran (Skala KBSS). Semakin tinggi skor skala

maka ketrampilan berkomunikasi saat siaran yang dimiliki penyiar

semakin baik, sebaliknya semakin rendah skor skala maka ketrampilan

berkomunikasi saat siaran yang dimiliki penyiar semakin buruk.

D. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah penyiar radio. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

incidental sampling, yaitu bentuk pengambilan sampel dimana subyek

dipilih karena paling banyak ditemui atau tersedia sumber penyiar radio

(Sugiyono, 2006:60). Metode ini dipilih karena merupakan metode yang

Page 64: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

43

paling mudah sehingga mempercepat proses pengumpulan data. Teknik ini

termasuk dalam teknik nonprobability sampling dimana tidak semua

individu berpeluang sama untuk menjadi sampel.

1. Usia 20 – 40 tahun. Alasan pemilihan ini didasari oleh kenyataan

rentang usia tersebut merupakan masa produktif dari individu, dimana

banyak terdapat peran baru yang dijalani oleh individu, misal dalam

pekerjaan, pernikahan, dan menjadi orang tua (Papalia & Olds, 1995).

Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti, umumnya penyiar radio

yang masih aktif bekerja berada pada rentang usia ini.

2. Pendidikan dan wawasan yang luas. Peneliti membatasi subyek

penelitian adalah penyiar dengan latar pendidikan formal yang terakhir

ditempuh adalah SMA dengan asumsi tingkat pendidikan SMA telah

mampu memberikan banyak bekal pendidikan formal kepada

seseorang. Beberapa radio jaringan bahkan telah memberlakukan

standart perguruan tinggi strata satu untuk dapat bekerja sebagai

penyiar radio.

3. Telah mengikuti training atau latihan intensif kepenyiaran. Rata-rata

training atau latihan intensif kepenyiaran dilaksanakan selama enam

bulan. Waktu ini adalah rata-rata waktu latihan intensif yang

diberlakukan oleh sebuah radio.

4. Jenis kelamin tidak dibatasi. Menurut jurnal The style split : Good

communication has no gender (Angela Beasley, 2005), baik pria

maupun wanita dapat memiliki ketrampilan komunikasi yang baik.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

44

Kedua jenis kelamin ini mempunyai gaya komunikasi yang khas,

namun tidak menjadikan ketrampilan serta efektivitas komunikasi

yang dimiliki menjadi buruk.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah dalam penelitian ini adalah :

1. Membuat skala pengukuran yaitu tentang kecenderungan tipe

kepribadian introvert-ekstravert dan skala pengukuran ketrampilan

berkomunikasi saat siaran. Kesemuanya digunakan dalam uji coba (try

out) pada kelompok uji coba yang memiliki karakteristik serupa

dengan kelompok subyek yang sebenarnya. Melalui data yang

diperoleh kemudian akan dilakukan uji validitas item.

2. Melakukan uji kesahihan butir dan reliabilitas skala untuk

mendapatkan item yang valid dan skala yang reliabel.

3. Menentukan subyek penelitian sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan. Melalui pengisian skala yang sudah diuji kesahihannya

oleh subyek maka akan dibuat pengukuran pada skala tersebut.

4. Menganalisa data yang masuk dengan uji statistik korelasi guna

melihat ada tidaknya hubungan antara tipe kepribadian introvert –

ekstravert dengan ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar

radio.

5. Membuat kesimpulan berdasarkan pada analisis yang telah dilakukan.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

45

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

metode survey yang berupa skala pengukuran. Skala tersebut akan

dibagikan kepada subyek selaku responden untuk diisi sehingga akan

menghasilkan atau memberikan respon jawaban tertulis terhadap sejumlah

pernyataan yang telah disusun sebelumnya. Skala terdiri dari tiga bagian.

Bagian pertama mengenai identitas responden yang berisi usia, jenis

kelamin, radio tempat responden siaran, lama siaran, dan pendidikan

formal terakhir. Bagian kedua adalah skala yang mengukur kecenderungan

tipe kepribadian dan bagian ketiga berupa skala untuk mengungkap

ketrampilan berkomunikasi saat siaran.

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa skala

pengukuran yang terdiri dari dua buah yaitu :

1. Skala Pengukuran Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

Data mengenai kecenderungan tipe kepribadian introvert-

ekstravert diperoleh melalui skala Tipe Kepribadian Introvert-

Ekstravert. Dasar penyusunan skala ini adalah skala EPI format A

(Eysenck Personality Inventory format A) yang disusun oleh Hans

Eysenck, yang kemudian didesign ulang oleh peneliti. Skala ini

bertujuan untuk mengungkap kecenderungan tipe kepribadian

introvert atau tipe kepribadian ekstravert pada penyiar radio.

Metode yang digunakan dalam menyusun skala ini adalah

dikotomi kategori respon, artinya menjadikan kategori respon

Page 67: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

46

terdiri hanya dari dua macam saja, yaitu “Ya” (Y) dan “Tidak” (T)

(Azwar, 1995:128).

Item-item dalam skala tipe kepribadian, terdiri dari

pernyataan-pernyataan favorabel dan unfavorabel. Alternatif

jawaban beserta nilai atau skor dalam pernyataan favorabel dan

unfavorabel dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1

Skor Penilaian Skala Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

Nilai / Skor Alternatif

Jawaban Favorabel Unfavorabel

“Ya” (Y) 1 0

“Tidak” (T) 0 1

Jawaban pada tiap item diskor berdasarkan nilai kategori

jawaban yang telah ditetapkan dalam tabel di atas, kemudian

seluruh skor tersebut dijumlahkan sehingga didapat nilai skor total

subyek pada skala ini.

Subyek yang memberikan jawaban favorabel pada setengah

atau lebih dari jumlah item yang ada maka dapat diindikasikan

mempunyai sikap yang semakin ekstravert. Begitu pula sebaliknya,

subyek yang memberikan jawaban favorabel kurang dari setengah

jumlah item yang ada maka dapat diindikasikan mempunyai sikap

yang semakin introvert.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

47

2. Skala Pengukuran Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran (Skala

KBSS).

Skala kedua ini disusun oleh peneliti berdasarkan indikator-

indikator pada ketrampilan berkomunikasi saat siaran. Skala ini

bertujuan untuk mengungkap ketrampilan berkomunikasi saat

siaran pada penyiar radio. Metode yang digunakan dalam

menyusun skala ini adalah metode rating yang dijumlahkan

(summated rating method) dengan empat kategori jawaban, yaitu

”Sangat Sesuai” (SS), ”Sesuai” (S), ”Kurang Sesuai” (KS), ”Tidak

Sesuai” (TS).

Item-item dalam skala ketrampilan berkomunikasi saat

siaran, terdiri dari pernyataan-pernyataan favorabel dan

unfavorabel. Alternatif jawaban beserta nilai atau skor dalam

pernyataan favorabel dan unfavorabel dapat dilihat dalam tabel 3.2

berikut ini :

Tabel 3.2

Skor Penilaian Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

Nilai / Skor Alternatif

Jawaban Favorabel Unfavorabel

”Sangat Sesuai” (SS) 4 1

”Sesuai” (S) 3 2

”Kurang Sesuai” (KS) 2 3

”Tidak Sesuai” (TS) 1 4

Page 69: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

48

Jawaban pada tiap item diskor berdasarkan nilai kategori

jawaban yang telah ditetapkan dalam tabel di atas, kemudian

seluruh skor tersebut dijumlahkan sehingga didapat nilai skor total

subyek pada skala ini.

Semakin tinggi skor total subyek, semakin tinggi pula

ketrampilan berkomunikasi saat siarannya. Begitu pula sebaliknya,

semakin rendah skor total subyek, semakin rendah pula

ketrampilan berkomunikasi saat siarannya.

Dalam skala ini tidak disediakan alterna tif jawaban tengah

atau netral dengan tujuan yaitu (Azwar, 2000) :

a. Untuk menghindari adanya responden yang ragu-ragu dalam

menjawab, sebab ada kemungkinan terjadi bahwa responden

belum dapat memutuskan jawaban, sehingga untuk

mendapatkan posisi yang aman kemudian memilih jawaban

tengah atau netral.

Keadaan ragu-ragu (undecided) itu memiliki arti adanya

jawaban ganda, yaitu bisa diartikan belum memutuskan atau

memberi jawaban yang sesuai dengan kondisi yang dirasakan

atau dapat juga diartikan memihak pada kondisi netral, yaitu

tidak mampu membedakan munculnya kondisi-kondisi yang

tertulis dalam masing-masing butir pernyataan, sehingga

memberikan jawaban ke arah ragu-ragu. Alternatif jawaban

Page 70: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

49

ganda-arti (multi-interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan

dalam suatu instrumen.

b. Agar responden lebih tegas dalam memilih dan menentukan

jawaban. Hal tersebut dimaksudkan karena tersedianya

alternatif jawaban tengah dapat menggiring kebebasan subyek

dalam menjawab kecenderungan ke arah jawaban tengah

(central tendency effect), terutama bagi subyek yang ragu-ragu

untuk menentukan arah kecenderungan jawabannya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Skala Pengukuran Tipe Kepribadian Introvert -Ekstravert

Subyek diminta untuk merespon pernyataan-pernyataan yang

dirumuskan secara favorabel maupun unfavorabel tentang suatu obyek.

Obyek dalam skala ini adalah tipe kepribadian introvert-ekstravert.

Jawaban dinyatakan dalam dua kategori (force choice), yaitu ”Ya” dan

”Tidak”.

a. Indikator-indikator Skala

Indikator untuk menyusun skala ini dibuat berdasarkan

inventori yang dibuat oleh Hanz Eysenck pada tahun 1964 yaitu

EPI format A (Eysenck Personality Inventory format A). Alat ukur

ini kemudian didesign ulang serta dilakukan beberapa

pengembangan oleh peneliti.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

50

Indikator-indikator beserta nomor item dan jumlahnya

dapat dilihat dalam tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3

Spesifikasi Skala Pengukuran

Tipe Kepribadian Introvert -Ekstravert

(sebelum diuji kesahihan item-itemnya)

Nomor Item No Indikator

Favorabel Unfavorabel

Jumlah

1. Sociability

Keramahan individu

dalam bergaul

9

6

15

2. Liveliness

Mencirikan seseorang

yang selalu riang, sangat

ramai, serta bersukacita

7

5

12

3. Jocularity

Karakteristik jenaka

dengan mengeluarkan

kata atau komentar lucu

6

5

11

4. Impulsiveness

Berperilaku sesuai

dengan dorongan dari

dalam hati

5

5

10

Total 27 21 48

b. Sebaran Item

Skala pengukuran tipe kepribadian introvert-ekstravert ini

terdiri dari 48 item, favorabel dan unfavorabel. Item-item favorabel

adalah item-item yang bersifat positif atau mendukung indikator-

indikator dari variabel tipe kepribadian introvert-ekstravert. Item-

Page 72: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

51

item unfavorabel adalah item-item yang bersifat negatif atau tidak

mendukung indikator-indikator dari variabel tipe kepribadian

introvert-ekstravert.

Sebaran nomor item dan jumlahnya dapat dilihat dalam

tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4

Sebaran Item Skala Pengukuran

Tipe Kepribadian Introvert -Ekstravert

(sebelum diuji kesahihan item-itemnya)

Nomor Item No Indikator

Favorabel Unfavorabel

Jumlah

1. Sociability

Keramahan individu

dalam bergaul

4, 13, 17,

21, 26, 33,

38, 42, 48

7, 19, 24,

36, 40, 44

15

2. Liveliness

Mencirikan seseorang

yang selalu riang, sangat

ramai, serta bersukacita

5, 12, 18,

28, 39, 45,

47

8, 14, 22,

27, 37

12

3. Jocularity

Karakteristik jenaka

dengan mengeluarkan

kata atau komentar lucu

1, 6, 20, 29,

34, 41

3, 9, 15, 31,

43

11

4. Impulsiveness

Berperilaku sesuai

dengan dorongan dari

dalam hati

10, 16, 23,

30, 35

2, 11, 25,

32, 46

10

Total 27 21 48

Page 73: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

52

c. Nilai Skala

Dalam menentukan nilai skala masing-masing item digunakan cara

yang sederhana. Pernyataan-pernyataan yang bersifat favorabel

untuk jawaban ”Ya”(Y) diberi nilai 1 dan ”Tidak”(T) diberi nilai 0.

Pernyataan-pernyataan yang bersifat unfavorabel untuk jawaban

”Ya”(Y) diberi nilai 0 dan ”Tidak”(T) diberi nilai 1.

2. Skala Pengukuran Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

Subyek diminta untuk merespon pernyataan-pernyataan yang

dirumuskan secara favorabel maupun unfavorabel tentang suatu

onbyek. Obyek dalam skala ini adalah ketrampilan berkomunikasi saat

siaran. Jawaban dinyatakan dalam empat kategori, yaitu ”Sangat

Sesuai” (SS), ”Sesuai” (S), ”Kurang Sesuai” (KS), ”Tidak Sesuai”

(TS).

a. Indikator-indikator Skala

Indikator untuk menyusun skala ini dibuat berdasarkan

definisi ketrampilan berkomunikasi saat siaran.

Indikator-indikator beserta nomor item dan jumlahnya dapat dilihat

dalam tabel 3.5 berikut ini.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

53

Tabel 3.5

Spesifikasi Skala Pengukuran

Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

(sebelum diuji kesahihan item-itemnya)

Nomor Item No Indikator Favorabel Unfavorabel

Jum lah

1. Openness 1. Keinginan untuk terbuka 5 5 10 2. Keinginan untuk bereaksi

jujur 3 3 6

3.1.Rasa memiliki 3 3 6 3.2.Rasa tanggung jawab 3 3 6

2. Empathy 5 4 9 3. Supportivemess 1. Deskriptif 5 3 8 2. Spontan 2 3 5 3. Provisional 3 5 8

4. Positiveness 1. Menunjukkan perilaku

positif

a. Penerimaan positif terhadap diri sendiri

2 2 4

b. Perasaan positif terhadap situasi komunikasi

4 3 7

2. Ungkapan keberadaan serta menganggap penting

a. Ungkapan verbal 3 3 6 b. Ungkapan non-verbal 3 3 6

5. Equality 4 3 7 TOTAL 45 43 88

b. Sebaran Item

Skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran terdiri dari 88

item, favorabel dan unfavorabel. Item-item favorabel adalah item-

item yang bersifat positif atau mendukung indikator- indikator dari

variabel ketrampilan berkomunikasi saat siaran. item-item

unfavorabel adalah item-item yang bersifat negatif atau tidak

Page 75: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

54

mendukung indikator- indikator dari variabel ketrampilan

berkomunikasi saat siaran.

Sebaran nomor item dan jumlahnya dapat dilihat dalam

tabel 3.6 berikut ini :

Tabel 3.6

Sebaran Item

Skala Pengukuran Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

(sebelum diuji kesahihan item-itemnya)

Nomor Item No Indikator Favorabel Unfavorabel

Jum lah

1. Openness 1. Keinginan untuk terbuka 4, 15, 20, 36,

59 13, 40, 61, 88,

79 10

2. Keinginan untuk bereaksi jujur

22, 43, 81 16, 69, 85 6

3.1.Rasa memiliki 31, 62, 80 34, 42, 84 6 3.2.Rasa tanggung jawab 14, 57, 83 2, 48, 87 6

2. Empathy 3, 27, 60, 63, 77

21, 29, 38, 65 9

3. Supportivemess 1. Deskriptif 26, 33, 41,

78, 82 12, 30, 58 8

2. Spontan 32, 47 5, 52, 70 5 3. Provisional 11, 28, 64 19, 37, 56, 76,

86 8

4. Positiveness 2. Menunjukkan perilaku

positif

a. Penerimaan positif terhadap diri sendiri

25, 53 7, 45 4

b. Perasaan positif terhadap situasi komunikasi

6, 49, 68, 75 10, 39, 71 7

3. Ungkapan keberadaan serta menganggap penting

a. Ungkapan verbal 9, 50, 74 23, 54, 67 6 b. Ungkapan non-verbal 17, 55, 73 8, 35, 46 6

5. Equality 1, 24, 44, 66 18, 51, 72 7 TOTAL 45 43 88

Page 76: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

55

c. Nilai Skala

Dalam menentukan nilai skala masing-masing item

digunakan cara yang sederhana. Pernyataan-pernyataan yang

bersifat favorabel untuk jawaban ”SS” diberi nilai 4, ”S” diberi

nilai 3, ”KS” diberi nilai 2, ”TS” diberi nilai 1. Pernyataan-

pernyataan yang bersifat unfavorabel untuk jawaban ”SS” diberi

nilai 1, ”S” diberi nilai 2, ”KS” diberi nilai 3, ”TS” diberi nilai 4.

H. Uji Coba Alat Ukur

Sebelum melaksanakan pengambilan data, peneliti melaksanakan

proses try out skala penelitian dengan tujuan agar skala yang digunakan

untuk pengambilan data merupakan skala yang sungguh-sungguh

mewakili variabel-variabel yang akan diukur.

Uji coba (try out) dilaksanakan di 6 radio berbeda dari radio tempat

dimana peneliti akan mengambil data penelitian. Jumlah penyiar radio

pada uji coba penelitian ini adalah 66 orang.

Skala uji coba dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2008 sampai

dengan 19 Maret 2008, bertempat di beberapa radio yaitu :

a. Radio Petra

Alamat : Jl. Pusung II no.8, Banteng, Sinduharjo, Ngaglik,

Sleman, Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 8 penyiar

Page 77: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

56

b. Radio Masdha

Alamat : Lantai 4, Kampus III Universitas Sanata

Dharma, Paingan, Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 15 penyiar

c. I Radio

Alamat : Jalan Wates, Ringroad Barat.

Jumlah Penyiar : 10 penyiar

d. Radio Ur Channel

Alamat : Kampus Universitas Teknologi Yogyakarta

(UTY) Jombor Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 14 penyiar

e. Radio Channel 5

Alamat : Jl. Garuda No.120 Condong catur, Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 8 penyiar

f. Radio Impact

Alamat : Ruko Casa Grande Regency, Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 11 penyiar

I. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas suatu alat pengukur adalah sejauh mana alat pengukur

tersebut memenuhi fungsinya sebagai alat pengukur (Suryabrata,

1983:38). Alat pengukur yang baik harus tinggi validitasnya, sehingga

Page 78: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

57

alat ukur tersebut akan mampu menjalankan fungsi ukurnya atau

memberikan hasil yang sesuai dengan maksud diadakan pengukuran

tersebut (Azwar, 1997).

Alat ukur dalam penelitian ini berbentuk skala yang berjumlah

dua buah, sedangkan validitas skala dalam penelitian ini diperoleh

melalui validitas isi atau content validity (I).

Validitas isi adalah validitas yang dipandang dari segi isi skala,

yaitu sejauh mana skala tersebut isinya telah dianggap dapat mengukur

hal-hal yang mewakili keseluruhan tentang hal-hal yang hendak

diukur. Validitas isi diukur melalui estimasi dari pengujian terhadap isi

tes dengan analisis rasional atau professional judgement yang bersifat

subyektif dan validitas ini disebut validitas non-empirik (Supratiknya,

2000:48). Pengujian validitas isi bertujuan hendak melihat sejauh

mana pernyataan dalam skala telah mewakili komponen variabel yang

hendak diukur (Azwar, 1997). Jenis validitas yang dikenakan dalam

validitas isi, yaitu :

a. Validitas tampang atau kondisi penampilan skala

Validitas tampang diselidiki dengan cara satu orang atau

lebih, baik pakar maupun subyek yang hendak dites diminta

memeriksa alat ukur tersebut dan menyimpulkan apakah tes

tersebut memberi kesan mengukur sifat yang mau diukur

(Supratiknya, 1998:48). Validitas tampang hendak melihat segi

Page 79: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

58

penampilan skala itu sendiri sehingga mampu menimbulkan respek

atau apresiasi dari responden atau subyeknya (Azwar, 1997).

Skala pengukuran yang dibuat oleh peneliti dikemas

dengan tampilan sederhana. Walaupun demikian dari segi format

penampilan diupayakan dengan pengemasan secara rapi dan

pengetikan serta tata letak yang jelas. Hal ini bertujuan untuk

meyakinkan sekaligus memberi motivasi pada responden atau

subyek agar dapat memberikan jawaban dengan serius sehingga

diharapkan data yang diperoleh merupakan data yang valid.

b. Validas logis

Peneliti dalam membuat alat ukur sebelumnya telah

menyusun blue print (kisi-kisi atau tabel spesifikasi) sehingga

menjadi acuan dalam membuat pernyataan-pernyataan untuk

dijadikan item pada alat ukur. Blue-print yang dibuat telah sesuai

dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan dan

mengandung aspek-aspek dan komponen-komponen dari variabel

psikologis yang ingin diukur. Selain itu, agar tidak terjadi bias

subyektivitas dalam analisis rasional, maka analisis rasional juga

dilakukan oleh penilai lainnya yaitu Dosen Pembimbing.

2. Seleksi Item

Seleksi item dilakukan untuk memilih item-item yang

berkualitas, sehingga sungguh-sungguh mampu mengukur apa yang

Page 80: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

59

ingin diukur dalam penelitian. Seleksi item dilakukan dengan

melaksanakan uji coba terhadap item-item yang telah dibua t sesuai

dengan blue-print.

Seleksi item pada skala yang akan digunakan dalam penelitian

ini dilakukan dengan memakai koefisien korelasi item total (rix), yang

nantinya dari korelasi item total akan dihasilkan indeks daya beda

item. Indeks daya beda item ditunjukkan oleh statistik rix yang

diperoleh dengan teknik komputasi Product Moment Pearson dari

program SPSS for Windows versi 12. Perhitungan dilakukan dengan

cara mengkorelasikan skor subyek pada item yang bersangkutan

dengan skor total. Indeks daya beda item bergerak dari 0 sampai 1,00

dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya beda item, maka

indeksnya akan semakin mendekati 1,00. Kriteria item dinyatakan

dapat diterima jika koefisien korelasinya positif dan sama dengan atau

lebih besar dari 0,30 (Azwar, 1996). Jika dengan batasan tersebut

jumlah item belum mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat

mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria sehingga

jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 1999).

Hasil pengolahan data pada seleksi item pada skala ketrampilan

berkomunikasi saat siaran mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar

minimal 0,30 dan pada skala tipe kepribadian introvert-ekstravert

mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar 0,275. Item-item yang

mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memiliki daya

Page 81: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

60

beda yang memuaskan, sedangkan item yang bernilai kurang dari 0,30

dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya pembeda

rendah dan dapat digugurkan. Namun untuk skala tipe kepribadian

introvert-ekstravert, peneliti menurunkan batas kriteria sampai dengan

0,275 agar jumlah item yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 1999).

Berikut ini disajikan tabel perhitungan korelasi item total pada

skala tipe kepribadian introvert-ekstravert.

Tabel 3.7

Hasil Korelasi Item Total Skala Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

r ix Item Total

= 0,30 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 28,

29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40,

41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48

32

0,275 – 0,299 7, 15, 18, 30, 46 5

< 0,274 1, 6, 17, 26, 31, 38 6

- (negatif) 23 1

Total 48

Berdasarkan hasil seleksi item, diperoleh 12 item yang gugur

dan 36 item sahih. Namun supaya jumlah item yang diinginkan dapat

tercapai maka peneliti menurunkan batas kriteria rix = 0,275. Maka

diperoleh 7 item yang gugur dan 41 item yang sahih. Dari keempat

komponen tipe kepribadian, tidak ada aspek yang hilang. Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 82: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

61

Tabel 3.8

Item yang Sahih dan Gugur

Pada Skala Tipe Kepribadian Introvert -Ekstravert

No.Item Gugur No.Item Sahih

No Aspek Fav Unfav Fav Unfav

Jumlah

Item

Sahih

1 Sociability 17, 26,

38

- 4, 13, 21,

33, 42, 48

7, 19, 24,

36, 40, 44

12

2 Liveliness

-

-

5, 12, 18,

28, 39, 45,

47

8, 14, 22,

27, 37

12

3 Jocularity 1, 6 31 20, 29, 34,

41

3, 9, 15,

43

8

4 Impulsiveness 23 - 10, 16, 30,

35

2, 11, 25,

32, 46

9

Total 6 1 21 20 41

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah

penyelarasan jumlah item. Langkah ini dilakukan agar tiap aspek

mempunyai jumlah item yang seimbang. Asumsinya adalah tiap aspek

mempunyai kontribusi yang sama dalam mengindikasikan tipe

kepribadian introvert-ekstravert, sehingga jumlah itemnya harus sama

banyak.

Peneliti memilih jumlah item terkecil di antara keempat aspek,

sehingga aspek-aspek lain dapat mengikuti jumlah tersebut.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

62

Pada tabel berikut ini akan dipaparkan penyebaran item-item

pada skala tipe kepribadian introvert-ekstravert.

Tabel 3.9

Distribusi Item Skala Tipe Kepribadian Introvert -Ekstravert

(Setelah Uji Coba)

No.Item Sahih Jumlah No Aspek

Fav Unfav Item %

1 Sociability 1 (48), 13, 21,

26 (42)

4 (44), 17 (40),

24, 31 (36)

8 25 %

2 Liveliness 5, 12, 23 (47), 28 8 (37), 14, 22, 27 8 25 %

3 Jocularity 6 (41), 18 (34),

20, 29

3, 9, 15, 32 (43) 8 25 %

4 Impulsiveness 7 (35), 10, 16, 30 2, 11, 19 (32), 25 8 25 %

Total 16 16 32 100 %

Keterangan : ( ) adalah no item di skala try out

Dari hasil penyelarasan item tersebut, didapat 32 item yang

akan dipakai untuk penelitian. Peneliti kemudian mengolah lagi 32

item yang sahih untuk melihat koefisien korelasi apakah telah di atas

0,275. Hasil dari seleksi item yang kedua ini terdapat 6 item yang

mempunyai koefisien korelasi di bawah 0,275. Berikut ini disajikan

tabel perhitungan yang kedua korelasi item total pada skala tipe

kepribadian introvert-ekstravert.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

63

Tabel 3.10

Hasil Korelasi Item Total Skala Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

r ix Item Total

= 0,275 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17,

18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29,

30, 31, 32

26

< 0,275 1, 7, 15, 16, 19, 26 6

Total 32

Berdasarkan hasil seleksi item ini, diperoleh 6 item yang gugur

dan 26 item sahih. Peneliti menghitung ulang korelasi total item dari

26 item sahih. Hasilnya adalah 26 item ini mempunyai korelasi dengan

total item di atas 0,275. Artinya 26 item ini yang akan dipakai untuk

skala penelitian.

Berikut disajikan penyebaran item-item pada skala tipe

kepribadian introvert-ekstravert.

Tabel 3.11

Distribusi Item Skala Tipe Kepribadian Introvert -Ekstravert

Untuk Skala Penelitian

No.Item Sahih No Aspek

Fav Unfav

Jumlah

Item

1 Sociability 3, 21 4, 17, 24, 31 6

2 Liveliness 5, 12, 23, 28 8, 14, 22, 27 8

3 Jocularity 6, 18, 20, 29 3, 9, 32 7

4 Impulsiveness 10, 30 2, 11, 25 5

Total 12 14 26

Page 85: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

64

Keterangan : ( ) adalah no item di skala try out

Skala yang kedua adalah skala ketrampilan berkomunikasi saat

siaran. Berdasarkan hasil seleksi item, maka diperoleh 22 item yang

gugur dan 66 item sahih pada skala ketrampilan berkomunikasi saat

siaran. Namun karena jumlah item per aspek cukup jauh berbeda satu

sama lain, maka peneliti menyelaraskan jumlah item dengan jalan

mencari score per aspek subyek. Caranya adalah membagi score total

per aspek subyek dengan jumlah item per aspeknya. Hal ini bertujuan

agar aspek yang satu dengan yang lain mempunyai bobot yang sama,

walaupun jumlah item per aspeknya berbeda cukup jauh.

Peneliti tidak menyelaraskan jumlah item per aspek dengan

cara membuang item seperti pada skala tipe kepribadian introvert-

ekstravert. Hal ini disebabkan pada skala ini ada beberapa aspek yang

mempunyai sub aspek sehingga membutuhkan jumlah item yang lebih

banyak dibandingkan aspek yang tidak mempunyai sub aspek. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 86: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

65

Tabel 3.12

Item yang Sahih dan Gugur

Pada Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

No.Item Gugur No.Item Sahih No Aspek

Fav Unfav Fav Unfav

Jumlah Item Sahih

1 Openness a. Keinginan untuk

terbuka 36 13 4, 15,

20, 59 40, 61, 88, 79

b. Keinginan untuk bereaksi jujur

81 85 22, 43 16, 69

c. Rasa memiliki 31, 80 34 62 42, 84 Bertanggung-jawab 57 2 14, 83 48, 87

19

2 Emphaty 60 - 3, 27, 63, 77

21, 29, 38, 65

8

3 Supportiveness a. Deskriptif 78 - 26, 33,

41, 82 12, 30,

58 b. Spontan 47 - 32 5, 52, 70 c. Provisional 11, 64 - 28 19, 37,

56, 76, 86

17

4 Possitiveness a. Perilaku positif a.1. penerimaan

positif terhadap diri

- - 25, 53 7, 45

a.2. penerimaan positif terhadap situasikomunikasi

49, 68 - 6, 75 10, 39, 71

b. Keberadaan penting b.1. verbal - 67 9, 50,

74 23, 54

b.2. non-verbal 17, 73 - 55 8, 35, 46

18

5 Equality 44, 66 72 1, 24 18, 51 4 Total 16 6 29 37 66

Page 87: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

66

Pada tabel selanjutnya akan dipaparkan tabel yang

menunjukkan penyebaran item-item pada skala ketrampilan

berkomunikasi saat siaran setelah uji coba.

Tabel 3.13

Distribusi Item Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

(Setelah Uji Coba)

No.Item Sahih No Aspek

Fav Unfav

Jumlah

Item 1 Openness

a. Keinginan untuk terbuka 4, 15, 20, 59 31 (88), 44 (79), 40, 61

b. Keinginan untuk bereaksi jujur 22, 43

16, 60 (69)

c. Rasa memiliki 62 13 (84), 42

Bertanggung-jawab 34 (83), 14 2 (87), 48

19

2 Emphaty 3, 27, 63, 17 (65)

21, 29, 38, 65 (77)

8

3 Supportiveness a. Deskriptif 26, 33, 41, 64,

(82) 12, 30, 58

b. Spontan 32 5, 52, 49 (70) c. Provisional 28 11 (86), 19, 36

(76), 37, 56

17

4 Possitiveness

a. Perilaku positif

a.1. penerimaan positif terhadap diri

25, 53 7, 45

a.2. penerimaan positif thd situasi komunikasi

6, 47 (75) 10, 39, 57 (71)

b. Keberadaan penting

b.1. verbal 9, 50, 66 (74) 23, 54 b.2. non-verbal 55 8, 35, 46

18

5 Equality 1, 24 18, 51 4

Total 29 37 66 Keterangan : ( ) adalah no item di skala try out

Page 88: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

67

Langkah selanjutnya peneliti menghitung ulang korelasi skor

total 66 item yang untuk melihat koefisien korelasi apakah telah di atas

0,30. Berdasarkan perhitungan ini, maka diperoleh 18 item yang gugur

dan 48 item sahih.

Berikut ini disajikan tabel perhitungan yang kedua korelasi

item total pada skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran.

Tabel 3.14

Hasil Korelasi Item Total Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

r ix Item Total

= 0,30 1, 2, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 17, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 32,

33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 45,

46, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 58,

60, 61, 63, 64, 65, 66

48

< 0,30 3, 4, 6, 12, 14, 15, 16, 18, 25, 26, 42,

43, 44, 47, 48, 56, 59, 62

18

Total 66

Berikut disajikan tabel sebaran item yang sahih pada skala

penelitian ketrampilan berkomunikasi saat siaran.

Page 89: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

68

Tabel 3.15

Distribusi Item Skala Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

(Setelah Uji Coba)

No.Item Sahih No Aspek

Fav Unfav

Jumlah

Item 1 Openness

a. Keinginan untuk terbuka 20 31, 40, 61 b. Keinginan untuk bereaksi jujur

22 60

c. Rasa memiliki - 13

Bertanggung-jawab 34 2

9

2 Emphaty 27, 63, 17 21, 29, 38, 65 7

3 Supportiveness a. Deskriptif 33, 41, 64 30, 58

b. Spontan 32 5, 52, 49 c. Provisional 28 11, 19, 36, 37

14

4 Possitiveness

a. Perilaku positif

a.1. penerimaan positif terhadap diri

53 7, 45

a.2. penerimaan positif thd situasi komunikasi

- 10, 39, 57

b. Keberadaan penting

b.1. verbal 9, 50, 66 23, 54 b.2. non-verbal 55 8, 35, 46

15

5 Equality 1, 24 51 3

Total 18 30 48

Peneliti kemudian mengukur ulang koefisien korelasi dari 48

item sahih. Hasil dari seleksi item ini, semua item telah mempunyai

koefisien korelasi di atas 0,30. Item-item yang sahih ini yang

kemudian akan menjadi skala penelitian.

Page 90: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

69

3. Reliabilitas

Reliabilitas biasa disebut dengan keterpercayaan, keterandalan,

keajegan, konsistensi, atau kestabilan. Pada prinsipnya reliabilitas

hendak menunjukkan seberapa hasil pengukuran dari alat ukur tersebut

relatif konsisten. Suatu hasil penelitian hanya dapat dipercaya bila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap suatu kelompok

subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek

yang diukur dalam diri subyek belum berubah (Azwar, 1995:177).

Tinggi rendahnya reliabilitas dalam penelitian ini akan diukur

menggunakan pendekatan konsistensi internal, yaitu dengan

melakukan satu kali pengujian alat ukur pada sejumlah subyek.

Pengukuran reliabilitas dilakukan terhadap item yang telah lolos

seleksi berdasarkan perhitungan koefisiensi korelasi item total (rix).

Teknik estimasi yang digunakan adalah Alfa Cronbach. (Sugiyono,

2006:278). Alat tes dinyatakan reliabel apabila nilai r yang diperoleh

paling tidak mendekati 0.90.

Berdasarkan perhitungan Alfa Cronbach, diperoleh reliabilitas

item valid dari skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran sebesar

0,938. Sedang realiabilitas item valid dari skala tipe kepribadian

introvert-ekstravert sebesar 0,872. Perolehan hasil Alpha pada skala

motif berafiliasi dapat dilihat pada lampiran halaman .

Page 91: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

70

J. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data statistik kuantitatif. Metode analisis data yang dipakai adalah metode

statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif korelasi

untuk data ordinal, dengan bantuan SPSS for Windows versi 12.0 yang

bertujuan untuk mengungkap hubungan antara variabel bebas dengan

variabel tergantung. Koefisien korelasi antara variabel bebas (Tipe

Kepribadian Introvert-Ekstravert) dengan variabel tergantung

(Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran) (rxy) akan berkisar pada kisaran

angka -1,00 sampai dengan +1,00 (Hadi, 1996). Koefisien korelasi yang

bertanda positif menunjukkan arah korelasi yang positif, sedangkan

koefisien korelasi yang bertanda negatif menunjukkan arah korelasi

negatif. Kemudian, korelasi yang bernilai 0,00 menunjukkan tidak adanya

korelasi.

Page 92: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

71

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Setelah melaksanakan uji coba alat penelitian dan melihat hasil dari

analisis validitas dan reliabilitas alat ukur, maka penelitian yang

sesungguhnya pada tanggal 17 Maret 2008 sampai 31 Maret 2008 di tujuh

radio di Yogyakarta dan luar Yogyakarta. Penelitian yang berlangsung

mengambil subyek penelitian dengan total 80 orang penyiar radio yang

telah disesuaikan dengan karakteristik subyek penelitian. Skala yang

kembali dan memenuhi syarat untuk dianalisis sebanyak 80 eksemplar dari

100 angket penelitian yang dibagikan. Berikut daftar radio tempat peneliti

menyebarkan angket penelitian:

1. Radio OZ Bali

Alamat : Discovery Shopping Mall Unit D 35, Jln Kartika

Plaza, Kuta, Bali

Jumlah Penyiar : 10 penyiar

2. Radio Geronimo Yogyakarta

Alamat : Jl. Bung Tardjo (Gayam) no.24 Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 11 penyiar

3. Radio Prambors Yogyakarta

Alamat : Jl. Letjen Suprapto no.42 Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 8 penyiar

Page 93: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

72

4. Radio Unisi Yogyakarta

Alamat : Jl. Demangan Baru no.24 Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 13 penyiar

5. Radio Megaswara

Alamat : Kompleks Kampus STIENUS Jl. AM Sangaji No.49

– 51 Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 10 penyiar

6. Radio Ista Calisa

Alamat : Jl. Kalisahak no.28 Komplek Balapan Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 15 penyiar

7. Radio Eltira

Alamat : Jl. Sabirin 6 Yogyakarta

Jumlah Penyiar : 13 penyiar

Peneliti tidak menyebarkan angket secara langsung ke masing-

masing subyek penelitian, melainkan meminta bantuan kepada koordinator

penyiar masing-masing radio. Hal ini disebabkan waktu penyiar yang

datang ke radio, berbeda satu sama lain sehingga peneliti tidak dapat

bertemu setiap penyiar secara langsung.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di tujuh radio seperti

tersebut di atas, peneliti memperoleh data hasil penelitian yang

membandingkan antara data empirik dengan data teoritis. Adapun

Page 94: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

73

perolehan data empirik yaitu berasal dari oleh data yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 12, sedangkan perolehan data teoritis berasal

dari perhitungan dengan menggunakan rumus statistik. Perbandingan

antara mean empiris dengan mean teoritis dilakukan untuk mengetahui tipe

kepribadian introvert-ekstravert dengan ketrampilan berkomunikasi saat

siaran pada penyiar radio. Berikut ini disajikan tabel yang berisi data

empiris dan data teoritis :

Tabel 4.1

Data Hasil Penelitian

Variabel Ketrampilan

Berkomunikasi Saat Siaran

Variabel Tipe Kepribadian

Introvert-Ekstravert

Statistik Empiris Teoritis Empiris Teoritis

Mean 146,23 120 25,27 16

X Maks 249 192 32 32

X Min 130 48 7 0

SD 18,285 28,8 5,774 8

Pada skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran, terdapat item

sejumlah 48 dengan rentang skor 1 sampai dengan 4. Oleh karena itu, skor

terkecil yang diperoleh untuk skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran

adalah 48 x 1 = 48, dan skor terbesar adalah 48 x 4 = 192. Dengan

demikian, rentang skor skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran adalah

48 sampai dengan 192, atau besar jaraknya adalah 192 – 48 = 144. Satuan

Page 95: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

74

deviasi standar populasi adalah 144 : 5 = 28,8. Mean teoritis (?) yaitu (48

+ 192) : 2 = 120.

Pada skala tipe kepribadian introvert-ekstravert, terdapat item

sejumlah 32 dengan rentang skor 0 dan 1. Oleh karena itu, skor terkecil

yang diperoleh untuk skala tipe kepribadian introvert-ekstravert adalah 32

x 0 = 0, dan skor terbesar adalah 32 x 1 = 32. Dengan demikian, rentang

skor skala ketrampilan berkomunikasi saat siaran adalah 0 sampai dengan

32, atau besar jaraknya adalah 32 – 0 = 32. Satuan deviasi standar populasi

adalah 32 : 4 = 8. Mean teoritis (?) yaitu (0 + 32) : 2 = 16.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh data hasil perbandingan antara

mean empiris dan mean teoritis pada masing-masing variabel. Pada

variabel ketrampilan berkomunikasi saat siaran, diperoleh mean empiris

yang lebih tinggi daripada mean teoritisnya. Demikian pula pada variabel

tipe kepribadian introvert-ekstravert memiliki mean empiris lebih tinggi

dibandingkan mean teoritisnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketrampilan

berkomunikasi saat siaran dan tipe kepribadian introvert-ekstravert

cenderung tinggi.

C. Deskripsi Subyek Penelitian

Peneliti melakukan analisis tambahan terhadap hasil penelitian.

Analisis tambahan ini berupa data demografi penyiar radio. Data

demografi yang dapat dianalisis lebih lanjut adalah data mengenai lama

siaran dan pendidikan formal terakhir. Kedua data tersebut kemudian

Page 96: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

75

dihubungkan dengan ketrampilan berkomunikasi saat siaran sesuai dengan

kategorisasinya sehingga dapat dibandingkan antara satu kategori dengan

kategori yang lainnya. Berikut adalah hasil analisis data demografi subyek

penelitian.

Data demografi yang dianalisis adalah mengenai lamanya penyiar

bersiaran. Peneliti memberikan batas minimum 6 bulan berdasarkan rata-

rata lamanya masa pelatihan atau training pada sebuah stasiun radio,

sedang batas maksimum tidak ada. Guna membandingkan ketrampilan

berkomunikasi saat siaran antara penyiar yang sudah lama bersiaran dan

belum lama, peneliti menetapkan batasan 2 tahun. Masa siaran 2 tahun ini

peneliti asumsikan sebagai waktu yang sesuai untuk seseorang untuk

beradaptasi pada suatu jenis pekerjaan serta lingkungan kerjanya. Selain

itu, sebagian besar stasiun radio menetapkan masa kontrak kerja seorang

penyiar selama 2 tahun sudah termasuk masa pelatihan dan seleksi.

Hasil dari analisis data demografi berdasarkan lamanya bersiaran

adalah kedua rata-rata populasi tidak sama. Hal tersebut terlihat dari hasil

uji signifikansi perbedaan rata-rata pada Independent Sample T-Test.

Terlihat p (sig. (1-tailed)) adalah 0,049. Nilai 0,049 adalah di bawah 0,05

atau p < 0,05. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara ketrampilan

berkomunikasi saat siaran pada kelompok penyiar dengan lama siaran di

bawah 2 tahun dan di atas 2 tahun.

Analisis tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan ketrampilan

berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio dapat dipengaruhi oleh

Page 97: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

76

faktor latihan dan pengalaman. Seorang penyiar membutuhkan latihan

vokal atau suara serta latihan berbicara atau ketrampilan berkomunikasi.

Kedua latihan ini dapat diperoleh penyiar pada saat siaran, sehingga

semakin banyak waktu siaran seorang penyiar maka akan semakin baik

vokal atau suara serta ketrampilan berkomunikasi saat siaran yang dimiliki

(Bari, 1995:70).

Data demografi lainnya yang dapat digali dari penelitian ini adalah

ketrampilan berkomunikasi saat siaran dilihat dari pendidikan formal

terakhir penyiar. Peneliti memberikan batasan pendidikan SMA sebagai

subyek penelitian dengan asumsi tingkat pendidikan SMA telah mampu

membekali seseorang dalam dunia kerja khususnya dunia siaran yang

menuntut seorang penyiar mampu mengikuti perkembangan berita serta

menuntut penyiar mempunyai ketrampilan yang baik saat siaran. Peneliti

membuat kategorisasi pendidikan formal ini menjadi 2 yaitu SMA dan

Perguruan Tinggi sebab pada kenyataannya sudah banyak stasiun radio

yang menuntut penyiarnya mempunyai pendidikan formal terakhir di

perguruan tinggi.

Hasil analisis pada data pendidikan formal terakhir ini adalah tidak

ada perbedaan yang signifikan antara ketrampilan berkomunikasi saat

siaran pada penyiar dengan pendidikan formal terakhir SMA dan

Perguruan Tinggi. Pernyataan ini dilihat dari hasil uji signifikansi

perbedaan rata-rata pada Independent Sample T-Test. Terlihat p (sig. (1-

Page 98: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

77

tailed)) adalah 0,59. Nilai 0,59 adalah di atas 0,05 atau p > 0,05. Artinya

Ho diterima atau kedua rata-rata populasi sama.

Analisis tersebut tidak sesuai dengan dasar teori pada penelitian ini

yang mengatakan ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar

radio dapat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan wawasan yang

luas. Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan karena pengetahuan ataupun

wawasan yang luas dapat diperoleh seorang penyiar tidak hanya dari

bangku sekolah. Effendy (1990:142) mengatakan seorang penyiar sebagai

nara sumber dan sumber informasi dituntut mempunyai pengetahuan dan

wawasan yang luas. Selain dari bangku pendidikan yang tinggi,

pengetahuan dan wawasan dapat juga diperoleh dari koran, internet, atau

tukar pendapat dari orang yang ahli.

D. Uji Asumsi Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Dalam sebuah penelitian yang menggunakan uji statistik

parametis diasumsikan setiap variabel yang akan dianalisis membentuk

distribusi normal, bila data tidak normal maka dapat digunakan

statistik nonparametis, dengan beberapa pertimbangan dan alasan

mengapa sebaran variabel bebas dan variabel tergantung berdistribusi

tidak normal (Sugiyono, 2006:73).

Page 99: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

78

a. Sebaran Data Variabel Ketrampilan Berkomunikasi Saat Siaran

Uji normalitas data variabel Ketrampilan Berkomunikasi Saat

Siaran melalui One Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada program

SPSS for Windows versi 12 menunjukkan bahwa sebaran data normal.

Normalnya distribusi tersebut dapat ditunjukkan dengan angka Asymp.

Sig. (p) sebesar 0,293. Perolehan angka tersebut adalah lebih besar dari

0,05 atau p > 0.05. Hal ini sesuai dengan pernyataan Santoso (2001)

yang mengatakan bahwa Asymp. Sig. (p) yang lebih besar dari 0,05

berarti distribusi datanya normal.

b. Sebaran Data Variabel Tipe Kepribadian Introvert-Ekstravert

Uji normalitas data variabel Tipe Kepribadian Introvert-

Ekstravert melalui One Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada

program SPSS for Windows versi 12 menunjukkan bahwa sebaran data

tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan angka Asymp. Sig. (p)

sebesar 0,017. Perolehan angka 0,017 adalah di bawah 0,05 atau p <

0,5. Hal ini sesuai dengan pernyataan Santoso (2001) yang

mengatakan bahwa angka Asymp. Sig. (p) yang lebih kecil dari 0,05

berarti bahwa distribusi datanya tidak normal.

Distribusi data tidak normal ini disebabkan oleh kecenderungan

sebagian besar subyek penelitian untuk memilih jawaban tertentu,

sedang sebaran jawaban yang lain tidak banyak yang memilih.

Page 100: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

79

2. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah untuk mengetahui apakah kedua variabel

bersifat linear atau tidak. Dengan kata lain, ingin mengetahui apakah

hubungan antara skor ketrampilan berkomunikasi saat siaran dengan

tipe kepribadian introvert-ekstravert merupakan garis lurus atau tidak.

Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa hubungan antara

variabel tipe kepribadian introvert-ekstravert dengan variabel

ketrampilan berkomunikasi saat siaran adalah linear. Hal ini berarti,

setiap kenaikan pada variabel tipe kepribadian introvert-ekstravert juga

diikuti oleh kenaikan pada variabel ketrampilan berkomunikasi saat

siaran, sehingga di antara kedua variabel tersebut membentuk garis

lurus. Perolehan uji linear dapat dilihat pada taraf signifikansi dari

Deviation from Linearity sebesar 1,592. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa 1,592 > 0,05 atau p > 0,05 yang berarti bahwa 0,95

atau 95% tidak terjadi penyimpangan terhadap garis lurus.

E. Uji Hipotesis

Setelah melakukan dua uji asumsi sebagai persyaratan yang harus

dilakukan sebelum melakukan analisis data, maka peneliti dapat

melanjutkan proses analisis data.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan korelasi Kendall’s

Tau-b melalui program SPSS for Windows versi 12. Analisis data ini

dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah ditentukan

Page 101: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

80

sebelumnya, yaitu ada hubungan positif antara tipe kepribadian introvert-

ekstravert dengan ketrampilan berkomunikasi saat siaran. Penggunaan

korelasi Kendall’s Tau-b disebabkan oleh beberapa alasan berikut :

1. Pada uji normalitas salah satu sebaran data tidak normal yaitu data

tipe kepribadian introvert-ekstravert. Menurut Sugiyono (2003:73)

bila data tidak normal, maka statistik parametis tidak dapat

digunakan.

2. Statistik Non-parametis yang dapat digunakan untuk menguji

hipotesis antara dua variabel atau lebih bila datanya berbentuk

ordinal adalah korelasi Kendall Tau-b. Korelasi ini baik juga

digunakan untuk menganalisis sampel subyek lebih dari 10 orang

(Sugiyono, 2003:237). Dalam penelitian ini sampel subyek adalah

80 orang penyiar radio.

3. Hasil korelasi Kendall Tau-b lebih akurat bila data yang akan

dianalisis mendekati distribusi normal (Triton, 2006:108). Dalam

uji normalitas data tipe kepribadian introvert-ekstravert hasil yang

diperoleh adalah 0,039 dengan asumsi peneliti adalah telah

mendekati 0,05 atau mendekati distribusi normal.

4. Dalam Triton (2006:108) juga dijelaskan korelasi Kendall Tau-b

dapat juga digunakan apabila faktor pendugaan parameter populasi

menjadi perhatian penting.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji One-tailed (satu

ekor) untuk menguji taraf signifikansi penelitian. Hal ini dilakukan sebab

Page 102: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

81

hipotesis dalam penelitian ini berupa hipotesis searah atau hipotesis yang

sudah mengarah, yaitu berarah positif. Santoso (2001) mengatakan bahwa

hipotesis yang sudah menunjukkan arah tertentu dilakukan dengan uji satu

arah atau satu ekor.

Berikut tabel hasil korelasi Kendall’s Tau-b :

Tabel 4.2

Hasil Korelasi Kendall’s Tau-b

Tipe Kepribadian

Introvert-Ekstravert

Ketrampilan

Berkomunikasi Saat

Siaran

Correlation

Coefficient 1.000 0,124

Significant (1-tailed) 0,59

N 80 80

Keterangan : korelasi signifikan pada level 0,01 (1-tailed)

Pada tabel di atas terlihat hasil uji hipotesis yakni koefisien

korelasi antara variabel tipe kepribadian introvert-ekstravert dengan

variabel ketrampilan berkomunikasi saat siaran sebesar 0,124 dengan

tingkat signifikansi 0,59. Taraf signifikansi 0,59 ini di atas 0,05 artinya

hasil penelitian tidak signifikan pada taraf kepercayaan 99%.

Berdasarkan hasil uji hipotesis Kendall’s Tau-b di atas, dapat

disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang mengatakan ada hubungan

positif antara tipe kepribadian introvert-ekstravert dan ketrampilan

berkomunikasi saat siaran, tidak dapat diterima. Hal ini disebabkan karena

Page 103: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

82

hasil penelitian tidak signifikan pada taraf kepercayaan 99%, atau dengan

kata lain peneliti telah membuat keputusan atau kesimpulan yang tidak

benar pada tara kepercayaan 99% (Boediono, 2001:437).

F. Pembahasan

Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi

Kendall’s Tau-b, maka hipotesis penelitian yang berbunyi ada hubungan

positif antara tipe kepribadian introvert-ekstravert dengan ketrampilan

berkomunikasi saat siaran, tidak dapat diterima, disebabkan karena hasil

penelitian tidak signifikan pada taraf kepercayaan 99%. Hal ini

menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian

introvert-ekstravert dan ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada

penyiar radio. Pembuktian hipotesis dapat dilihat dari koefisien korelasi

yang bernilai 0,124 dengan taraf signifikansi 0,59.

Dengan melihat hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa tipe kepribadian introvert-ekstravert memang ada

hubungan dengan ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar

radio namun hubungannya sangat lemah sehingga tidak siginifikan pada

taraf kepercayaan 99%. Hal ini dimungkinkan disebabkan oleh faktor-

faktor lain yang juga mempengaruhi ketrampilan berkomunikasi saat

siaran seorang penyiar. Stokkink (1997) berpendapat bahwa suatu program

radio memang sangat tergantung pada kepribadian penyiar, namun ada

faktor- faktor lain yang ikut mempengaruhi terjadinya suatu program acara

Page 104: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

83

radio antara lain bakat asli (Pane, 2004:20), latihan efektif (Bari, 1995:70),

latar belakang pendidikan dan wawasan yang luas (Effendy, 1990:141),

serta tim dan lingkungan kerja (Prayudha, 2004:77). Jadi kepribadian

seorang penyiar terutama tipe kepribadian yang introvert dan ekstravert

mempunyai hubungan yang sangat lemah dengan ketrampilan

berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio, sehingga menjadi tidak

signifikan pada taraf kepercayaan 99%.

Dengan demikian, setelah melalui prosedur penelitian dan analisis

data yang sesuai, penelitian ini telah mencapai tujuannya yaitu mengetahui

ada tidaknya hubungan positif antara tipe kepribadian introvert-ekstravert

dan ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio.

Page 105: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

84

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN KELEMAHAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap data-data yang

diperoleh, ditemukan tidak ada hubungan antara tipe kepribadian introvert-

ekstravert dengan ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar

radio dengan koefisien korelasi sebesar 0,124 dengan taraf signifikansi

0,59. Hal ini menunjukkan bahwa tipe kepribadian introvert-ekstravert

tidak turut berperan dalam menentukan ketrampilan berkomunikasi saat

siaran pada penyiar radio.

B. Keterbatasan penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan yang sekiranya

dapat memberikan masukan bagi peneliti lainnya ketika akan melakukan

penelitian selanjutnya. Kelemahan tersebut di antaranya adalah dalam

menyebarkan angket penelitian, peneliti tidak secara langsung menunggui

subyek dalam proses pengisiannya. Hal ini dapat saja menyebabkan

terjadinya ketidakseriusan dalam mengisi setiap pernyataan pada angket.

Peneliti mencoba mengurangi resiko tersebut dengan cara bekerja sama

dengan koordinator penyiar setiap radio agar bersedia mengawasi

pengisian angket penelitian. Peneliti juga menjelaskan setiap detail yang

ada pada angket penelitian kepada koordinator penyiar setiap radio

Page 106: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

85

sehingga koordinator penyiar dapat menjelaskan dengan tepat kepada

penyiar yang mengisi angket.

Kelemahan lain adalah pada faktor-faktor lain yang ikut

mempengaruhi ketrampilan komunikasi saat siaran yaitu bakat asli, latihan

intensif dan pengalaman, pendidikan dan wawasan yang luas, serta tim

atau lingkungan kerja. Untuk penelitian kali ini, peneliti hanya mampu

mengontrol faktor pendidikan dan wawasan yang luas serta latihan intensif

atau pengalaman. Faktor lain berupa bakat asli dan tim atau lingkungan

kerja masih belum mampu dikontrol oleh peneliti.

C. Saran

1. Bagi Penyiar Radio

Berdasarkan hasil penelitian secara umum, peneliti dapat

menyarankan pada penyiar radio untuk dapat mengupayakan diri

seturut dengan ciri khas dalam tipe kepribadian ekstravert. Ekstraversi

akan membuat seorang penyiar lebih membuka diri ke luar dirinya.

Melalui pembukaan diri, penyiar akan lebih mudah bergaul serta

menjalin hubungan interpersonal yang lebih positif. Selain itu perilaku

yang ditampilkan akan selalu riang, bersukacita, serta mampu

mengeluarkan humor-humor segar. Semua hal tersebut sangat

membantu seorang penyiar untuk dapat menghidupkan suasana dalam

program acara yang dibawakan, sehingga acara menjadi lebih hidup

dan menarik.

Page 107: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

86

Saran lain untuk penyiar yang hendak meningkatkan

ketrampilan berkomunikasi saat siaran adalah dengan membiasakan

diri jujur dengan setiap dorongan dari dalam dirinya baik yang

dipikirkan maupun yang dirasakan. Dorongan semacam ini menjadikan

penyiar mampu spontan dan cepat dalam memberi respon baik verbal

maupun non-verbal. Namun perlu diingat untuk tetap mampu

mengontrolnya pada batas-batas tertentu agar tidak menyebabkan suatu

kesalahan dalam berkomunikasi.

2. Bagi Stasiun Radio

Adanya beberapa faktor yang mempengaruhi ketrampilan

berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio, dapat dijadikan acuan

bagi stasiun radio untuk dapat memaksimalkannya agar menghasilkan

outcome berupa hasil siaran yang maksimal. Faktor yang

mempengaruhi tersebut adalah bakat asli, latihan efektif, latar belakang

pendidikan dan wawasan yang luas, tim dan lingkungan kerja, serta

kepribadian penyiar itu sendiri.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, maka penelitian

selanjutnya dapat memperhatikan kelemahan-kelemahan yang terdapat

pada penelitian ini, seperti melakukan kontrol pada setiap subyek

penelitian dalam melakukan pengisian angket. Selain untuk mencegah

Page 108: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

87

ketidakseriusan dalam mengerjakan, peneliti juga dapat langsung

memberi keterangan terhadap ketidakjelasan subyek dalam proses

mengisi angket.

Penelitian yang serupa dapat dilakukan dengan pengembangan-

pengembangan seperti mengontrol karakteristik subyek penelitian.

Karakteristik subyek penelitian ini dapat mempengaruhi ketrampilan

berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio. Untuk penelitian

selanjutnya diharapkan dapat mengontrol semua faktor pengaruh

tersebut, sehingga dapat lebih tajam dalam menganalisis hubungan

ataupun pengaruh tipe kepribadian introvert-ekstravert pada

ketrampilan berkomunikasi saat siaran pada penyiar radio.

Page 109: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

88

Daftar Pustaka Angela Beasley. (2005). Style Split : Good Communication Has No Gender.

Journal of Communications. Azwar, Saifuddin. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Belajar. Azwar, Saifuddin. (1996). Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka

Belajar. Azwar, Saifuddin. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka

Belajar. Azwar, Saifuddin. (1999). Penyusunan Skala Manusia. Yogyakarta: Pustaka

Belajar. Bakhtiar, Saiful. (2006). Cara Gampang Jadi Penyiar Radio. Yogyakarta: Galang

Press. Bari, Habib. (1995). Teknik dan komunikasi Penyiar Televisi-Radio-MC : Sebuah

pengetahuan praktis. Jakarta: Gramedia pustaka Utama. Berry, John. W., Poortinga Ype. H., Segall, Marshall. H., dan Dasen, Piere. R.

(1999). Psikologi Lintas Budaya Riset dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Boediono., Koster, Wayan. (2001). Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Desy. (1999). Korelasi Karakteristik Introvert-Ekstravert dengan Ketrampilan

Komunikasi Interpersonal. Skripsi. Fakultas Psikologi. USD. Yogyakarta. De Vito, Joseph A. (1996). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional

Books.

Page 110: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

89

De Vito, Joseph A. (1986). The Interpersonal Communication Book, 4th ed. New York: Harper and Row Publishers.

Effendy, Onong. (1990). Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar

Maju. Eysenck, Hans., Sybil. E. (1969). Personality Structure and Measurement.

London: Western Printing Services Ltd. Fransiska. (2005). Penerapan Animasi – Partisipatif untuk Mencapai Efektivitas

Komunikasi dalam Public Speaking. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. UGM. Yogyakarta.

Ghautami, Devina Alfarani. (2003). Gambaran Tipe Kepribadian Penyiar Radio

Berdasarkan Eysenck’s Personality Inventory (EPI) Format -A. Thesis. Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia. Depok.

Hadi, Sutrisno. (1996). Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset. Hall, Calvin S., Lindzey, Gardner. (1985). Introduction to Theories of

Personality. New York: John Wiley and Sons. Hybels, Sandra. Weaver II, Richard L. Communicating Effectively 7th ed. New

York: McGraw-Hill. Ishadi, S.K,. (1999). Dunia Penyiaran : Prospek dan tantangannya. Jakarta : Gramedia Putaka Utama. Masduki. (2004). Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer

LKis. Marsella, Anthony. Corsini, J. (1983). Cross-cultural Counseling and

Psychotherapy. New York: Pegamon Press.

Page 111: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

90

Monte, Christoper F. (1995). Beneath the Mask: An Introduction to Theories of Personality (5th ed). Florida: Harcourt Brace College Publishers.

Mulyana, Deddy. (2000). Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya. O’Connor, Peter. (1985). Understanding Jung: Understanding Yourself. New

York: Paulist Press. Pane, Teddy. (2004). Speak Out. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkos. (1995). Human Development 10th ed.

New York : McGraw-Hill. Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Sanata Dharma. (2004). Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma. Pervin, Lawrence., Cervone, Daniel., John, Oliver. (2005) Personality Theory and

Research 9th ed. New York: McGraw-Hill. Prayudha, Harley. (2004). Radio: Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik

Penyiaran. Malang: Bayumedia. Rakhmat, Jalaluddin. (1986). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Severin, Werner. J., James. W.T. (2001). Teori Komunikasi : Sejarah, Metode,

dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana. S.K. Ishadi., Drs. (1999). Dunia Penyiaran : Prospek dan Tantangannya. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. (2006). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Page 112: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

91

Sumanto. (1990). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta. Andi Offset.

Supratiknya. A. (1995). Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Supratiknya. A. (2000). Statistik Psikologi. Jakarta: PT.Grasindo. Suryabrata, Sumadi. (1983). Metodologi Peneletian. Jakarta: Rajawali. Suryabrata, Sumadi. (2003). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. Stokkink, Theo. (1997). Penyiar Radio Profesional. Yogyakarta: Kanisius. Triton, PB. (2006). SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametik. Yogyakarta:

Andi Offset. Tubbs, Steward. Moss, Sylvia. (1992). Human Communication, Konteks-konteks

komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Wallace, Walter. (1993). Metoda Logika Ilmu Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 113: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 114: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 115: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 116: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 117: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 118: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 119: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 120: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 121: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 122: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 123: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 124: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 125: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 126: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.

Case Processing Summary

80 100.00 .0

80 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.

Reliability Statistics

.858 32

Cronbach'sAlpha N of Items

Page 1

Page 127: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Item-Total Statistics

22.70 28.896 .239 .857

23.36 28.183 .289 .85622.69 28.724 .322 .85522.74 28.095 .426 .85322.83 27.691 .427 .852

22.69 28.445 .422 .85322.90 29.357 .029 .86422.79 27.385 .544 .84922.85 27.319 .493 .850

23.18 27.817 .312 .85623.41 27.891 .389 .85322.84 27.150 .544 .84922.70 28.441 .391 .854

22.94 26.819 .546 .84822.70 28.997 .206 .85722.96 29.252 .044 .86422.99 26.671 .557 .848

22.84 27.859 .377 .85323.41 28.802 .172 .85922.75 27.532 .566 .84922.76 27.399 .580 .849

22.84 27.606 .436 .85222.75 28.392 .324 .85522.91 27.549 .402 .85322.86 27.386 .468 .85122.79 28.448 .273 .856

22.81 27.749 .424 .85222.76 27.728 .489 .85122.71 28.638 .303 .85522.88 28.187 .282 .856

22.84 28.214 .295 .85622.83 27.665 .433 .852

item1item2item3item4item5

item6item7item8item9

item10item11item12item13

item14item15item16item17

item18item19item20item21

item22item23item24item25

item26item27item28item29item30

item31item32

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Scale Statistics

23.61 29.709 5.451 32Mean Variance Std. Deviation N of Items

Page 2

Page 128: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.

Case Processing Summary

80 100.00 .0

80 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.

Reliability Statistics

.872 26

Cronbach'sAlpha N of Items

Page 1

Page 129: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Item-Total Statistics

19.15 24.028 .284 .871

18.48 24.556 .307 .87018.53 23.999 .406 .86818.61 23.582 .421 .86718.48 24.253 .425 .868

18.58 23.184 .571 .86318.64 23.044 .536 .86418.96 23.733 .298 .87219.20 23.934 .339 .870

18.63 22.997 .561 .86318.49 24.228 .402 .86818.73 22.683 .563 .86318.78 22.531 .576 .862

18.63 23.554 .417 .86718.54 23.442 .558 .86418.55 23.137 .627 .86218.63 23.326 .476 .866

18.54 24.226 .318 .87018.70 23.377 .413 .86818.65 23.420 .432 .86718.60 23.585 .431 .867

18.55 23.643 .475 .86618.50 24.481 .288 .87018.66 23.999 .285 .87118.63 24.060 .290 .87118.61 23.506 .440 .867

item2item3item4item5item6

item8item9item10item11

item12item13item14item17

item18item20item21item22

item23item24item25item27

item28item29item30item31

item32

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Scale Statistics

19.40 25.433 5.043 26Mean Variance Std. Deviation N of Items

Page 2

Page 130: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

0 1 0 1 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 0 1 0 00 1 1 0 1 1 1 0 0 00 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 0 0 0 01 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 1 1 0 0 01 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 0 1 1 0 0 0 0 00 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 11 1 1 1 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 0 1 1 0 1 0 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 1 10 1 1 0 1 1 1 0 0 00 1 0 1 1 0 1 0 0 10 1 1 0 1 1 1 1 0 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 0 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 0 0 1 0 1 0 0 00 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 0 1 1 0 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 0 1 1 10 1 1 0 1 0 0 1 0 00 1 1 0 0 0 1 0 0 00 1 1 1 0 0 0 1 1 00 0 0 0 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 0 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 0 0 0 10 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 0 0 1 0 1 0 0 00 1 1 0 1 1 0 0 0 10 1 1 0 1 1 0 0 0 10 1 1 0 1 1 0 0 0 10 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 0 0 1

Page 131: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 1 1 1 0 0 0 0 01 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 0 1 1 1 1 0 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 1 1 1 0 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 0 1 1 0 10 1 1 1 1 1 0 0 0 10 1 1 1 1 1 1 1 0 10 0 0 1 0 1 0 1 0 01 0 1 1 0 0 0 1 0 00 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 0 0 1 0 0 0 0 0 00 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 0 1 1 1 0 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 0 0 0 0 00 1 1 1 1 1 0 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 10 1 1 0 1 1 0 0 0 10 1 1 1 1 1 1 0 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 132: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

1 1 1 1 1 1 1 1 0 01 1 0 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 0 0 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 0 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 0 01 1 1 0 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 0 0 0 0 0 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 0 11 1 0 1 1 1 0 1 1 10 0 0 1 1 0 0 1 1 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 0 1 1 1 1 01 1 0 0 1 1 1 1 1 11 0 1 0 0 1 1 1 1 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 0 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0 1 1 1 1 1 1 1 11 0 0 1 1 0 0 1 0 01 0 0 0 0 0 0 0 0 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 0 1 1 1 1 1 1 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 0 0 1 0 0 0 1 11 1 1 1 1 1 0 1 0 00 0 1 1 1 1 1 0 1 10 0 0 0 0 0 0 1 1 11 0 0 0 0 1 1 1 1 11 1 0 1 1 1 1 0 1 11 0 1 1 1 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 0 1 1 1 1 1 1 11 1 0 1 1 1 0 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0 1 0 0 1 1 1 0 11 0 0 1 1 1 1 1 0 01 0 0 1 1 1 0 1 0 01 0 0 0 1 1 0 0 1 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 0 1 1 1 1 1 0 1

Page 133: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0 0 0 1 0 0 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 1 1 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 0 1 1 0 1 0 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0 1 0 1 1 1 0 1 01 1 0 1 1 1 0 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 0 1 0 0 1 1 0 01 0 0 1 0 0 1 1 0 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0 0 1 1 1 1 1 1 11 0 0 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 0 0 1 0 0 01 0 0 1 1 1 0 1 0 01 1 1 0 1 1 1 0 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 1 11 0 0 0 1 0 0 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1 1 11 0 1 1 1 1 1 1 1 11 0 1 1 1 1 1 1 1 11 0 0 1 1 1 0 1 0 01 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Page 134: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

1 1 1 1 1 1 211 1 1 1 1 1 221 0 1 1 1 1 181 1 1 1 1 1 241 1 1 1 1 1 180 1 1 1 0 1 211 1 1 1 1 1 211 1 1 1 1 1 250 1 1 0 1 1 91 1 1 1 1 1 231 1 1 1 1 1 221 1 1 1 1 0 240 1 1 1 0 1 211 1 1 1 1 1 211 0 0 1 0 1 111 1 1 1 1 1 241 0 0 0 1 1 151 0 1 0 1 0 161 1 1 0 0 0 151 1 1 1 1 1 261 1 1 1 1 1 261 1 1 0 1 1 201 1 1 1 1 1 231 1 1 1 0 1 220 1 1 1 1 1 170 0 0 1 0 0 51 1 1 0 1 1 220 1 1 1 1 1 191 1 1 1 1 1 260 1 1 1 1 1 221 1 1 0 1 1 241 0 1 1 0 0 160 1 1 1 1 1 161 1 0 0 1 1 140 1 0 1 1 1 120 1 1 0 1 1 141 1 1 1 0 1 201 1 1 1 0 1 191 1 1 1 1 1 241 1 1 1 1 0 211 1 1 1 1 1 191 1 1 1 1 1 241 1 1 1 1 1 251 1 1 1 1 1 241 0 1 0 0 1 120 1 1 0 0 0 130 1 1 1 0 0 131 0 1 0 1 0 121 1 1 1 1 1 251 1 1 1 0 1 21

Page 135: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

1 1 1 1 1 1 261 1 1 0 1 1 221 1 1 0 1 1 231 1 1 0 0 0 111 1 1 0 1 1 251 1 0 0 1 1 171 1 1 1 1 1 261 1 1 1 0 0 231 0 1 0 1 1 151 1 1 1 1 1 230 1 1 1 1 1 181 1 1 1 1 1 191 1 1 1 1 1 240 0 1 1 1 0 111 1 1 0 1 0 121 1 1 0 0 1 211 1 0 1 1 1 201 1 0 1 1 1 200 0 1 1 1 0 71 1 1 1 1 1 181 0 1 1 1 1 191 1 1 1 1 1 261 1 1 1 1 1 221 1 1 0 0 0 111 1 1 1 1 1 221 1 1 1 1 1 221 1 1 1 1 1 220 1 1 1 0 0 131 1 1 1 1 1 231 1 1 1 1 0 24

Page 136: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.

Case Processing Summary

80 100.00 .0

80 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.

Reliability Statistics

.921 66

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

196.15 407.673 .419 .920

197.00 404.152 .411 .920196.30 411.554 .190 .921196.22 407.696 .273 .921196.74 403.082 .488 .920

196.16 411.682 .201 .921196.86 394.373 .533 .919196.50 394.937 .585 .918196.22 406.911 .311 .921

196.75 402.241 .454 .920196.56 405.110 .303 .921197.31 415.888 .019 .923196.87 397.630 .595 .919

196.31 411.104 .201 .921196.60 410.268 .174 .922197.07 409.513 .189 .922196.57 403.285 .442 .920

197.14 405.943 .251 .922196.50 397.620 .590 .919196.31 402.926 .542 .919196.39 403.025 .539 .919

197.36 406.487 .300 .921197.15 404.154 .367 .920

item1item2item3item4item5

item6item7item8item9

item10item11item12item13

item14item15item16item17

item18item19item20item21

item22item23

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 1

Page 137: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Item-Total Statistics

196.49 403.291 .447 .920

196.37 408.491 .277 .921196.71 412.714 .143 .922196.37 407.073 .390 .920196.35 409.446 .341 .921

196.46 395.214 .668 .918196.76 397.804 .618 .918196.70 401.200 .547 .919196.19 405.977 .440 .920

196.71 407.575 .335 .921196.41 402.195 .489 .919196.32 396.146 .708 .918196.21 405.435 .433 .920

196.94 399.730 .524 .919196.86 394.981 .657 .918196.69 401.990 .540 .919196.86 405.234 .356 .920

196.34 404.682 .448 .920196.62 411.453 .175 .922196.47 411.417 .189 .921197.19 421.521 -.138 .924

196.90 404.597 .347 .920196.54 393.214 .731 .918196.29 410.942 .205 .921196.85 424.003 -.218 .925197.24 406.133 .373 .920

196.27 409.291 .369 .920196.85 398.965 .506 .919196.97 403.240 .482 .920196.39 404.519 .386 .920

196.82 396.501 .609 .918196.47 402.278 .584 .919197.07 412.956 .110 .922196.84 403.885 .414 .920

196.81 401.673 .506 .919196.84 413.226 .092 .923197.09 397.575 .504 .919196.79 400.195 .477 .919

197.15 416.787 -.005 .923196.46 404.024 .462 .920196.44 408.528 .393 .920196.39 406.721 .369 .920

196.27 404.835 .534 .919

item24itm25item26item27item28

item29item30item31item32

item33item34item35item36

item37item38item39item40

item41item42item43item44

item45item46item47item48

item49item50item51item52item53

item54item55item56item57

item58item59item60item61

item62item63item64item65

item66

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 2

Page 138: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Scale Statistics

199.67 417.285 20.428 66Mean Variance Std. Deviation N of Items

Page 3

Page 139: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.

Case Processing Summary

80 100.00 .0

80 100.0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.

Reliability Statistics

.938 48

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

142.70 325.605 .425 .938

143.55 322.327 .420 .938143.29 321.853 .478 .937143.41 313.992 .527 .937143.05 313.643 .606 .936

142.78 324.784 .320 .938143.30 320.415 .469 .937143.11 324.734 .262 .939143.43 315.766 .630 .936

143.13 320.642 .485 .937143.05 316.327 .605 .936142.86 321.892 .524 .937142.94 321.907 .524 .937

143.91 324.385 .308 .939143.70 322.314 .375 .938143.04 322.188 .432 .938142.93 324.956 .400 .938

142.90 327.003 .357 .938143.01 314.569 .669 .936143.31 316.699 .626 .936143.25 319.633 .559 .937

142.74 324.981 .405 .938143.26 325.183 .353 .938

item1item2item5item7item8

item9item10item11item13

item17item19item20item21

item22item23item24item27

item28item29item30item31

item32item33

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 1

Page 140: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Item-Total Statistics

142.96 320.821 .488 .937

142.88 315.655 .699 .936142.76 323.373 .448 .937143.49 318.304 .535 .937143.41 315.207 .628 .936

143.24 320.437 .549 .937143.41 324.650 .316 .938142.89 323.114 .445 .937143.45 323.516 .328 .938

143.09 312.714 .735 .935143.79 323.537 .405 .938142.83 327.058 .375 .938143.40 317.180 .531 .937

143.53 321.772 .481 .937142.94 322.490 .400 .938143.38 315.351 .623 .936143.03 321.164 .572 .937

143.39 322.418 .410 .938143.36 319.854 .526 .937143.64 316.563 .507 .937143.34 319.923 .447 .938

143.01 322.367 .466 .937142.99 325.911 .423 .938142.94 324.743 .374 .938142.83 323.463 .520 .937

item34item35item36item37item38

item39item40item41item45

item46item49item50item51

item52item53item54item55

item57item58item60item61

item63item64item65item66

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Scale Statistics

146.23 334.354 18.285 48Mean Variance Std. Deviation N of Items

Page 2

Page 141: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

3 2 2 1 3 4 2 4 2 34 2 3 2 3 4 3 3 3 33 3 3 2 4 3 3 4 2 24 2 2 4 1 4 4 3 3 34 3 3 2 4 4 4 4 3 44 2 3 3 4 4 4 3 3 34 4 4 2 3 4 2 4 4 33 2 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 2 3 4 1 4 1 34 3 3 4 3 4 3 3 3 34 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 1 2 1 4 3 2 2 34 3 3 1 4 4 4 4 2 33 2 3 3 3 4 3 4 3 33 3 2 2 3 3 2 3 3 34 2 4 3 4 1 3 3 3 34 3 3 1 3 4 3 3 3 44 3 2 4 2 4 3 4 3 33 2 2 4 4 1 3 2 2 14 3 4 3 3 4 2 4 2 43 3 3 4 4 3 3 3 3 24 2 3 3 4 3 2 4 3 34 3 3 3 3 4 3 2 3 34 3 3 3 3 2 3 4 3 13 2 2 3 3 3 3 3 2 33 2 3 3 3 4 2 4 3 43 3 3 3 4 3 3 4 3 34 3 2 1 2 3 2 1 2 43 3 3 4 3 4 3 3 3 33 2 2 2 4 3 3 3 2 44 3 2 2 3 4 4 2 1 33 3 4 2 4 1 2 4 3 33 4 3 2 4 4 3 4 3 44 2 4 4 4 3 4 4 3 44 2 3 4 4 2 3 3 3 43 3 2 4 4 3 2 3 4 44 4 3 3 4 3 2 3 3 43 3 4 3 3 4 3 3 3 34 2 3 1 3 4 3 3 3 34 3 4 4 4 4 3 4 2 44 3 4 4 3 4 2 4 2 33 2 3 4 4 4 4 3 4 44 2 3 2 3 3 3 3 3 43 3 3 3 3 4 2 3 3 33 2 3 4 3 4 3 3 1 33 2 3 2 1 3 2 4 2 23 2 3 2 1 3 2 4 2 23 2 3 2 4 3 2 4 2 24 3 3 3 3 4 3 3 3 33 2 2 2 3 3 3 3 3 3

Page 142: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

4 2 3 2 4 4 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 43 2 3 4 3 4 3 3 2 33 3 2 3 3 3 3 3 2 34 2 2 3 3 4 3 3 3 34 2 4 4 4 3 4 4 3 44 2 2 4 4 4 4 1 4 34 1 4 4 2 4 4 2 4 44 2 3 3 3 4 3 3 3 34 4 3 4 4 4 4 1 4 43 3 3 4 4 4 3 3 3 34 3 4 4 3 4 2 4 2 34 2 3 1 3 4 3 3 3 32 2 2 1 1 2 2 1 1 24 3 2 1 1 2 2 1 3 24 4 4 4 4 4 2 4 4 44 3 3 2 4 4 4 4 4 34 3 3 2 4 4 4 4 4 32 2 2 1 1 2 2 1 1 23 2 2 3 4 4 1 4 2 23 4 4 3 3 3 4 3 3 14 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 4 3 4 4 4 4 43 3 2 3 3 3 3 3 2 33 3 3 2 4 3 3 3 3 34 4 3 4 4 4 4 1 4 44 4 3 4 4 4 4 1 4 43 2 3 2 1 3 2 4 2 23 4 3 3 4 4 4 3 3 43 1 4 1 2 3 2 2 3 3

Page 143: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

2 3 3 2 2 4 3 3 2 33 4 4 2 2 2 3 3 3 33 3 3 3 3 4 2 2 4 33 4 4 2 2 4 4 4 4 24 4 4 1 4 3 4 3 4 43 4 3 3 1 3 3 3 4 44 4 4 4 4 4 3 3 4 23 3 3 2 3 3 2 3 3 33 4 3 2 3 4 4 4 3 23 3 3 3 2 4 4 4 4 34 3 3 3 1 3 3 3 3 32 3 3 1 2 4 3 3 3 34 4 2 2 3 4 3 3 3 32 4 3 2 2 4 3 3 3 33 3 2 2 2 2 3 3 3 33 3 3 2 3 2 3 3 3 33 4 3 2 3 4 4 4 3 33 3 2 3 3 4 3 3 3 34 3 4 1 4 3 3 3 1 24 4 4 3 3 3 3 3 4 34 3 3 2 3 4 3 3 3 44 3 4 2 3 3 3 3 4 32 3 3 3 2 3 4 3 3 34 3 3 3 3 4 3 3 3 23 3 2 2 2 3 3 4 3 32 4 3 2 3 2 3 3 3 34 4 4 3 3 3 3 3 4 42 2 2 4 2 4 3 4 2 14 4 4 2 2 3 3 2 4 32 4 3 2 1 4 3 4 3 33 4 2 2 2 2 3 4 3 24 4 3 1 2 3 3 3 4 33 3 4 3 4 3 3 4 1 34 3 4 2 4 4 4 4 4 44 4 4 3 2 4 4 4 3 34 2 3 2 4 3 3 3 3 34 4 3 4 1 4 4 3 4 43 3 3 3 2 3 3 3 3 32 4 3 2 3 2 4 4 2 34 3 4 3 2 3 4 4 4 22 3 4 2 2 2 4 3 3 23 4 4 2 1 2 4 4 4 43 3 3 2 2 3 4 3 3 33 4 4 2 2 3 3 3 3 34 3 3 2 1 4 3 3 3 32 4 3 1 2 3 2 3 3 32 3 3 1 2 3 2 3 3 33 3 3 1 2 3 2 3 3 13 4 4 3 3 3 4 3 4 33 2 3 1 4 3 3 3 3 3

Page 144: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

3 4 3 2 2 4 4 4 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 3 2 2 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 21 4 4 2 2 2 3 3 4 34 3 4 2 4 4 4 4 4 44 3 2 2 3 2 2 3 3 34 4 3 4 1 4 4 4 4 43 3 3 2 2 3 3 3 3 34 4 4 4 3 4 4 4 4 34 3 3 3 3 4 4 3 3 32 3 4 2 2 2 4 3 3 22 4 3 2 3 2 4 4 2 32 2 3 2 2 2 3 4 1 12 2 3 2 2 2 4 3 1 13 4 4 1 3 4 4 4 4 44 3 4 2 3 3 3 3 4 34 3 4 2 3 3 3 3 4 32 2 3 2 2 2 3 2 1 13 4 4 3 2 4 3 4 4 23 4 2 2 2 3 4 4 4 34 4 4 1 4 4 4 4 4 44 4 4 3 3 4 4 4 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 24 2 3 2 2 2 4 3 3 44 4 4 4 3 4 4 4 4 34 4 4 4 3 4 4 4 4 32 3 3 1 2 3 2 3 3 34 3 4 3 4 3 3 3 4 43 3 3 2 2 3 3 4 3 3

Page 145: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

4 3 2 3 3 3 2 3 2 33 4 4 4 4 3 1 4 3 43 4 2 3 4 4 3 3 3 33 4 3 4 4 4 3 3 3 33 3 4 4 4 4 2 3 4 34 4 3 4 4 3 2 4 2 44 4 2 3 4 4 4 4 3 43 3 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 4 3 4 3 3 1 32 2 3 4 3 4 4 3 3 33 3 4 3 3 3 3 3 2 42 4 3 2 3 1 2 3 2 23 3 3 3 3 3 4 2 2 33 3 3 3 3 4 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 2 2 23 3 3 3 4 3 2 3 3 23 4 4 4 3 3 3 3 3 32 4 3 3 3 3 2 2 3 22 4 3 3 4 4 4 2 4 44 3 4 3 4 4 2 3 3 33 4 3 4 3 3 3 3 3 32 3 3 3 4 4 3 2 2 23 3 3 3 3 3 2 3 3 33 4 2 3 4 4 2 2 2 33 4 2 3 3 4 3 3 3 33 4 3 3 4 4 3 3 3 34 4 3 4 4 4 3 4 4 43 3 3 4 1 2 2 1 2 12 3 4 3 3 3 3 3 2 33 3 3 4 3 3 2 2 3 21 2 4 3 4 1 1 3 4 33 3 3 4 4 4 3 3 3 34 4 3 3 3 3 3 4 4 44 4 3 4 4 4 4 4 4 43 4 3 3 4 4 3 3 3 33 3 3 3 3 4 4 3 2 44 4 3 4 4 3 3 3 4 23 3 3 3 3 3 2 3 3 23 4 4 2 3 3 1 3 3 13 4 2 4 4 3 3 4 3 31 4 2 1 2 3 3 3 3 34 4 3 3 4 4 2 4 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 4 3 3 3 3 33 3 3 3 4 4 3 3 2 13 4 4 4 2 4 2 2 3 33 4 2 4 2 4 2 2 3 33 4 2 4 2 4 2 2 3 33 3 3 4 3 4 3 3 3 33 3 3 3 3 4 2 2 3 2

Page 146: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

3 4 3 2 4 4 3 2 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 43 3 2 4 3 4 3 2 3 32 3 2 3 3 3 2 3 3 33 4 3 3 4 4 2 4 3 34 4 3 4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 3 4 2 1 4 14 4 4 4 4 4 2 1 4 43 3 3 3 3 4 3 3 3 33 4 3 4 4 4 4 3 4 33 4 3 3 4 3 3 4 3 31 4 2 1 2 3 3 3 3 33 4 4 2 3 3 1 3 3 12 3 3 2 2 3 2 1 2 22 4 2 3 2 3 2 1 2 24 4 4 3 4 4 2 4 3 13 3 3 3 4 3 3 2 3 33 3 3 3 4 3 3 2 3 32 1 1 1 2 3 2 1 2 23 4 2 3 4 4 3 3 2 33 3 3 4 4 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 2 3 3 3 2 3 3 32 3 4 3 3 3 3 2 3 33 4 3 4 4 4 4 3 4 33 4 3 4 4 4 4 3 4 33 4 2 4 2 4 2 2 3 33 4 3 4 4 4 4 3 3 34 3 3 4 3 3 3 3 3 3

Page 147: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

4 2 3 2 4 2 2 3 4 34 4 4 2 4 2 3 3 3 42 3 4 2 3 3 3 3 3 43 3 3 3 4 3 3 4 2 44 4 4 3 4 3 3 4 3 44 3 4 3 4 2 3 3 2 44 4 4 3 4 1 3 4 4 43 3 3 3 3 2 3 3 3 34 1 3 3 4 3 2 4 2 44 2 4 2 4 4 3 3 3 43 4 4 3 4 3 3 4 3 33 1 2 2 4 2 2 2 1 33 3 4 2 3 3 2 4 2 23 2 3 2 3 3 3 4 3 33 3 3 2 3 3 3 3 3 23 3 3 3 3 2 3 3 3 34 3 3 1 3 2 3 4 3 43 2 3 2 3 3 2 3 4 33 4 4 4 3 4 4 3 4 34 3 3 3 4 3 2 4 4 33 3 3 2 2 2 3 3 3 33 2 2 2 4 4 2 4 3 33 3 3 3 3 2 2 3 3 33 3 3 2 3 4 3 4 3 34 2 3 2 3 3 3 3 2 34 2 3 2 3 3 3 4 2 34 3 4 3 3 4 2 4 3 33 1 2 2 3 1 1 4 2 44 3 3 2 4 2 3 4 3 34 2 3 2 4 3 3 4 3 34 2 4 2 3 1 1 4 2 23 2 2 3 3 4 2 3 3 33 4 3 4 4 4 4 3 3 24 3 4 3 3 4 3 4 3 33 2 3 2 4 3 4 3 2 33 2 2 4 3 4 2 3 3 34 2 3 2 4 3 3 3 3 33 3 3 2 3 2 3 3 3 34 3 3 2 4 2 3 4 1 33 3 4 3 4 3 3 4 3 42 2 2 1 4 1 1 1 3 34 4 4 3 4 3 4 3 3 43 3 3 2 3 3 2 3 3 43 4 4 2 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 4 3 24 3 2 2 3 2 2 3 2 34 3 2 2 3 2 3 2 2 34 3 2 2 3 2 3 2 2 33 3 3 2 3 2 3 3 3 33 4 3 2 3 2 2 3 3 3

Page 148: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

4 2 2 3 3 4 2 4 3 34 4 4 1 4 4 4 4 4 43 2 4 3 4 3 3 3 3 33 2 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 2 3 3 3 3 3 34 3 4 3 3 4 3 4 3 33 4 4 3 3 4 2 4 3 21 1 4 2 4 3 2 4 1 43 3 3 2 3 3 3 3 3 34 4 4 3 4 4 3 4 4 43 2 3 2 3 3 3 3 3 42 2 2 1 4 1 1 1 3 34 3 3 2 4 2 3 4 1 32 2 1 2 3 2 2 2 1 22 2 1 2 3 2 2 2 1 24 4 4 4 4 4 3 4 4 43 3 3 2 3 3 2 3 4 33 3 3 2 3 3 2 3 4 32 2 1 2 3 2 2 2 1 23 4 3 2 4 3 3 4 3 44 4 4 3 3 3 3 3 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 44 1 4 4 4 2 4 1 4 43 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 3 3 3 3 4 3 34 2 4 3 4 4 3 4 4 44 2 4 3 4 4 3 4 4 44 3 2 2 3 2 3 2 2 33 4 4 2 3 4 2 4 3 43 3 3 3 3 3 3 4 3 3

Page 149: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

2 2 4 4 3 3 4 3 1352 2 2 4 4 3 4 4 1512 3 2 4 4 3 4 4 1472 2 2 2 4 4 3 4 1523 2 3 3 4 4 4 4 1673 2 3 4 4 4 4 3 1574 4 4 4 3 3 4 4 1713 3 2 3 3 3 3 3 1383 3 3 2 4 3 3 4 1443 3 2 3 3 4 4 4 1563 3 3 3 3 3 3 3 1481 2 3 3 4 3 3 3 1193 3 1 3 3 3 3 4 1433 2 3 3 2 3 3 3 1423 3 3 2 2 3 3 3 1302 2 2 3 3 3 3 3 1373 1 1 3 4 4 3 4 1503 3 3 3 3 3 3 4 1422 4 4 4 3 3 4 3 1494 3 3 4 3 3 4 3 1603 2 3 3 3 3 3 3 1454 3 2 2 3 3 4 3 1443 3 3 3 3 3 2 3 1403 2 3 3 3 3 4 3 1443 3 2 3 3 3 3 3 1372 3 3 3 3 3 3 3 1443 3 3 4 3 3 4 4 1651 2 2 1 3 4 2 3 1133 2 1 3 3 3 3 3 1443 3 2 3 3 3 3 3 1391 1 1 2 3 4 1 4 1232 3 2 4 3 3 4 3 1444 2 3 3 3 2 4 3 1584 4 3 3 4 4 3 4 1753 3 4 4 3 3 3 4 1564 4 3 2 3 3 3 3 1484 3 4 2 4 3 3 3 1582 2 3 3 3 3 3 3 1393 2 1 1 4 4 4 4 1373 4 2 3 3 3 3 4 1614 3 4 4 1 2 4 3 1302 3 2 4 4 4 3 4 1643 3 2 2 3 3 3 3 1393 3 2 3 3 3 3 3 1452 3 2 2 3 3 3 3 1372 3 2 2 3 3 3 4 1292 3 2 2 3 3 4 4 1272 3 2 3 3 3 4 4 1302 2 2 3 3 3 4 4 1493 3 3 2 3 3 3 3 134

Page 150: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

3 3 2 3 3 3 3 3 1474 4 4 4 4 4 4 4 1893 4 3 2 4 3 3 4 1462 3 3 3 3 3 3 3 1362 2 2 3 4 3 3 3 1434 4 3 3 4 4 3 4 1753 3 3 2 3 4 3 3 1423 2 1 3 3 4 2 3 1513 3 2 3 3 3 3 3 1423 4 4 4 4 4 4 4 179

? 3 2 2 2 3 3 3 1464 3 4 4 1 2 4 3 1303 2 1 1 4 4 4 4 1373 2 1 1 4 3 3 3 993 2 1 3 3 4 4 3 1084 4 4 3 4 4 4 4 1763 3 3 3 3 3 3 3 1503 3 3 3 3 3 3 3 1503 2 1 1 1 2 1 1 841 3 3 3 4 3 3 4 1483 4 2 4 4 4 4 4 1584 4 4 1 4 4 4 4 1834 4 4 4 4 4 4 4 1792 3 3 3 3 3 3 3 1363 3 2 3 3 3 3 3 1433 4 4 4 4 4 4 4 1773 4 4 4 4 4 4 4 1772 3 2 2 3 3 4 4 1273 3 4 3 3 3 2 3 1623 3 2 3 3 3 3 3 139

Page 151: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Nonparametric Correlations

Correlations

1.000 .124. .059

80 80.124 1.000

.059 .80 80

Correlation CoefficientSig. (1-tailed)N

Correlation CoefficientSig. (1-tailed)N

kbss

tkie

Kendall's tau_bkbss tkie

Page 1

Page 152: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

80 8023.61 199.685.451 20.428

.157 .104

.075 .104-.157 -.0741.403 .927

.039 .356

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

TKIE KBSS

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 1

Page 153: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

Means

Case Processing Summary

80 100.0% 0 .0% 80 100.0%kbbs * tkieN Percent N Percent N Percent

Included Excluded TotalCases

Report

kbbs

195.00 1 .130.00 1 .188.50 2 17.678

147.00 1 .182.67 3 22.189182.00 6 2.757216.33 3 16.623

197.67 3 4.619212.00 1 .210.75 4 21.125194.50 6 10.597

189.50 4 20.421213.33 3 2.517236.33 3 11.015204.27 11 16.560

210.14 7 14.100203.67 6 22.411189.00 5 9.950201.00 4 9.764

204.20 5 18.780204.00 1 .199.68 80 20.428

tkie78

1415161718

19202122

23242526

27282930

3132Total

Mean N Std. Deviation

ANOVA Table

19089.294 20 954.4654303.051 1 4303.051

14786.243 19 778.22313876.256 59 235.19132965.550 79

(Combined)Linearity

Deviation from Linearity

BetweenGroups

Within GroupsTotal

kbbs * tkie

Sum ofSquares df Mean Square

Page 1

Page 154: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

ANOVA Table

4.058 .00018.296 .000

3.309 .000

(Combined)Linearity

Deviation from Linearity

BetweenGroups

Within GroupsTotal

kbbs * tkieF Sig.

Measures of Association

.361 .131 .761 .579kbbs * tkieR R Squared Eta Eta Squared

Page 2

Page 155: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 156: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 157: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 158: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 159: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 160: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …
Page 161: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

1

Yogyakarta, Januari 2008

Kepada : Teman-teman Penyiar Radio

Di tempat

Dengan hormat,

Dengan segala kerendahan hati, saya memohon kepada teman-teman

penyiar radio untuk berkenan mengisi setiap pernyataan pada angket

penelitian ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk penulisan skripsi saya mengenai

dunia penyiar radio. Keberhasilan penelitian ini sangat tergantung pada

kesungguhan dan kerjasama Anda dalam mengisi setiap jawaban yang ada.

Oleh karena itu, sudilah teman-teman penyiar radio mengisinya sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Setiap jawaban Anda akan dijamin

kerahasiaannya.

Akhirnya atas segala bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan

terimakasih.

Hormat saya,

Marina Octalina (mahasiswa Fakultas Psikologi angkt. 2003

Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta)

Bagian i

Identitas diri Responden

Nama :

Jenis kelamin : perempuan / laki- laki (coret yang tidak perlu)

Usia : ________ tahun

Radio tempat Anda Siaran :

Lama menjadi penyiar radio :

Pendidikan formal terakhir :

Page 162: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

2

Bagian ii

Jawablah setiap pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya. Caranya dengan memberi tanda silang (X) pada kolom :

Ya = jika pernyataan mencerminkan keadaan Anda yang sesungguhnya

Tidak = jika pernyataan tidak / kurang sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya.

No Pernyataan Ya Tidak 1 Saya menyukai gurauan spontan 2 Saya akan berhenti dan berpikir terlebih dahulu sebelum

melakukan segala sesuatu

3 Saya tidak terlalu nyaman berkumpul bersama orang-orang sedang guyon / becanda

4 Saya suka sekali berpergian 5 Orang lain berpikir saya adalah orang yang periang 6 Saya suka memperagakan gerak orang lain sebagai bahan

lelucon

7 Saya lebih suka beraktivitas sendirian, misal membaca 8 Saya bukan orang yang periang 9 Saya lebih banyak diam ketika orang-orang di sekitar saya

bersenda-gurau

10 Secara umum, saya berperilaku dan berbicara secara spontan, tanpa pikir panjang

11 Sebelum melakukan sesuatu, saya akan merencanakannya dengan hati-hati

12 Saya dapat membuat suasana pertemuan yang sepi menjadi agak ramai

13 Saya sering berkumpul bersama teman-teman 14 Saya tidak menyukai keramaian 15 Saya tidak suka berseda-gurau 16 Terkadang saya menjadi kesusahan karena melakukan

sesuatu tanpa dipikir dahulu sebelumnya

17 Saya menikmati saat berkumpul dengan teman-teman 18 Saya dapat dengan mudah menikmati sebuah pesta yang

sebenarnya membosankan

19 Biasanya saat pesta atau pertemuan, saya memilih sendiri saja atau hanya berinteraksi dengan orang yang saya kenal

20 Saya suka mengeluarkan gurauan atau menceritakan cerita lucu ke teman-teman saya

21 Saya suka berbaur dengan orang lain 22 Saya lebih sering berdiam diri jika sedang bersama orang

banyak

23 Saya melakukan segala sesuatu secara tiba-tiba dan saat itu juga

24 Saya jarang memulai pembicaraan dengan orang yang tidak saya kenal.

25 Saya butuh waktu lama untuk dapat bersemangat terhadap satu hal

26 Saya jarang merasa kesepian 27 Saya cenderung menjadi pendengar saja saat saya dan teman-

teman sedang berkumpul

28 Sehari-hari saya adalah orang yang bersemangat dan riang 29 Saya senang becanda 30 Saya spontan mengatakan hal pertama yang keluar dari

pikiran saya

31 Saya lebih menikmati situasi yang serius / formal 32 Saya akan menimbang benar-benar setiap tantangan yang

Page 163: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

3

ditujukan pada saya 33 Saya suka jika dikelilingi banyak kesibukan dan semangat 34 Banyak orang menganggap saya humoris 35 Saya segera menerima tantangan yang ditujukan pada saya 36 Saya sering menghindari pembicaraan dengan orang yang

belum akrab dengan saya

37 Sehari-hari saya tidak banyak bicara 38 Saya mempunyai kepercayaan diri yang baik 39 Saya termasuk orang yang banyak bicara 40 Saat pesta atau pertemuan, saya lebih memilih untuk duduk

dan melihat-lihat

41 Saya suka situasi yang penuh gurauan atau humor 42 Saya lebih memilih aktivitas yang menuntut interaksi dengan

orang lain

43 Saya susah menimpali gurauan teman-teman saya 44 Saya cenderung tidak suka mencoba hal baru dan asing 45 Saya menyukai keramaian 46 Saya berpikir dahulu sebelum mengeluarkan suatu

pernyataan

47 Saya lebih sering terlihat bergembira 48 Saya suka mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah

saya kunjungi sebelumnya.

Bagian iii

Jawablah setiap pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya. Caranya dengan memberi tanda silang (X) pada kolom :

SS = Sangat sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya

S = Sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya

KS = Kurang sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya

TS = Tidak sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya

No Pernyataan SS S KS TS 1 Saya tetap menghormati pendengar meski ia adalah

anak-anak.

2 Saya akan mencari-cari alasan saat salah menyatakan isi perasaan saya terhadap suatu hal.

3 Saat ada pendengar yang cerita bahagia, smiling voices saya menjadi ikut ceria dengan nada suara yang meninggi.

4 Saya mau mengakui mempunyai kenangan tertentu atas sebuah lagu.

5 Saya sulit untuk mengatakan bahwa pendapat yang diutarakan pendengar, sebenarnya kurang tepat.

6 Saya sangat menikmati siaran saya. 7 Saya menutupi kekurangan diri saya dengan

mengarang cerita tertentu mengenai kehidupan atau pengalaman hidup saya.

8 Saat pendengar curhat mengenai masalahnya, saya susah untuk menurunkan volume suara dan tempo siaran.

Page 164: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

4

9 Saya tidak pernah lupa menyapa pendengar setiap kali open-mic.

10 Terkadang saya merasa tidak mampu membangun komunikasi yang baik dengan pendengar.

11 Saya menerima kritikan bila saya salah. 12 Saya memberi komentar bagus tidaknya pendapat

yang disampaikan pendengar.

13 Saya tidak mau mengakui status berpacaran saya saat siaran on-air.

14 Saat pendengar tidak sependapat dengan saya, saya akan mencoba menjelaskannya dengan tidak merendahkan pendapat lain yang masuk.

15 Saya mau mengakui status saya, sedang jomblo atau bila sedang mempunyai pacar.

16 Saya kadang memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan saat ditanya mengenai masalah pribadi saya.

17 Saya menganggap siaran pagi hari yang penuh semangat, akan dapat menularkan semangat yang sama kepada para pendengar.

18 Sebagai penyiar, saya merasa pengetahuan saya menjadi lebih luas dibandingkan pendengar saya.

19 Terkadang saya malas membaca sms yang berisi kritikan hasil siaran saya.

20 Saya tidak keberatan menceritakan pengalaman-pengalaman saya saat diperlukan dalam bersiaran.

21 Perasaan saya datar-datar saja ketika pendengar bercerita sedih ataupun senang.

22 Saya mau jujur saat pendengar bertanya mengenai hal pribadi.

23 Saya hanya mau memberi tanggapan atas pendapat pendengar yang menurut saya menarik untuk dibahas.

24 Saya tidak pernah merasa jauh lebih pintar dibandingkan pendengar-pendengar saya.

25 Saya percaya bahwa saya punya keunikan yang membedakan saya dengan penyiar lain.

26 Saat bercerita mengenai suatu kejadian, saya akan menceritakannya persis dengan kenyataan yang ada.

27 Saat membacakan berita mengenai gempa, saya akan membacakannya dengan nada yang empatik.

28 Saya menerima pendapat lain dari pendengar ketika membahas topik siaran.

29 Saya tidak terlalu memperhatikan perasaan pendengar yang curhat pada saat on-air.

30 Saya kurang mampu menceritakan suatu kejadian secara detail.

31 Saya selalu bangga akan ide-ide saya, walau orang menganggapnya kurang bagus.

32 Saya akan langsung memuji pendapat pendengar jika memang pendapat tersebut baik adanya.

33 Saya mampu menceritakan suatu kejadian secara mendetail.

34 Saya lebih suka berkata ”Pagi ini sangat menyenangkan.” ketimbang ”Saya senang menyambut pagi ini.”

35 Volume suara dan irama siaran saya tetap sama ketika membacakan berita bencana dan berita gembira.

36 Saya mau mengungkapkan pandangan pribadi saya mengenai berita yang sedang saya bawakan.

37 Meski ada pendapat pendengar, namun jika saya sudah punya suatu opini tertentu, saya akan tetap pada opini awal saya.

38 Saya membatasi diri untuk tidak ikut merasakan apa

Page 165: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

5

yang sedang pendengar rasakan. 39 Saya kadang merasa kurang mampu mengimbangi

pendengar saya yang berasal dari latar belakang pendidikan yang lebih tinggi dari saya.

40 Saya tidak mau berbagai hal-hal yang sifatnya pribadi meski relevan dengan topik siaran.

41 Saya suka memancing pendapat pendengar dengan cara mengutarakan terlebih dahulu gambaran menyeluruh mengenai topik yang diangkat.

42 Saya tidak bangga akan hasil pemikiran saya sendiri. 43 Saya tidak segan untuk memuji pendengar yang asyik

diajak ngobrol.

44 Saya akan tetap menghormati pendengar saya walau tampaknya pendidikannya di bawah saya.

45 Kadang saya merasa diri saya sama saja dengan orang kebanyakan, tidak ada yang unik pada diri saya.

46 Terkadang saat sedang membacakan berita gembira, tempo dan volume suara saya tetap datar.

47 Saya secara spontan akan mengatakan tidak setuju dengan pendapat pendengar yang memang kurang tepat dengan kenyataan.

48 Saat salah berpendapat, saya berdalih bahwa itu bukan pendapat saya.

49 Saya menghormati pendengar dengan tidak lupa mengucapkan terimakasih sebelum menutup siaran.

50 Jika sedang sepi sms/telpon, saya tidak segan meminta pendengar agar mau berpartisipasi dalam siaran saya.

51 Terhadap pendengar yang sok tahu, saya tertantang untuk mendebatnya, agar terbukti mana yang lebih benar.

52 Saya tidak mengatakan salah pada pendapat pendengar yang memang salah, karena takut pendengar berpandangan tidak baik pada saya.

53 Saya bangga dengan kelebihan dan kekurangan saya. 54 Saya lebih memilih langsung memberikan info atau

membaca sms daripada memberi kata-kata sapaan saat open-mic.

55 Bentuk penghormatan saya terhadap pendengar yang sedang curhat, terdengar dari volume dan tempo suara saya yang langsung menurun, menyesuaikan suasana hati pendengar.

56 Sebenarnya saya kurang menikmati debat pendapat dengan pendengar saat siaran.

57 Saya tidak mencoba mencari-cari alasan saat salah memberikan pendapat atas suatu topik siaran.

58 Saya akan menyanggah pendapat pendengar yang tidak sesuai dengan pandangan saya.

59 Saya mau membagi pengalaman cinta pertama saya, saat topik siaran terkait dengan hal tersebut.

60 Saya akan berkata, ”Saya turut prihatin” saat membacakan info bencana.

61 Saya tidak mau berbagi perasaan saya kepada pendengar.

62 Saya mengakui setiap perasaan yang muncul saat siaran sebagai perasaan pribadi saya.

63 Saya refleks menurunkan volume suara saat pendengar menelpon on-air dan bercerita mengenai musibah yang baru saja ia alami.

64 Jika ada pendengar yang membenarkan pendapat saya yang salah, saya mau menarik lagi kata-kata saya dan memperbaikinya.

65 Intonasi siaran saya datar-datar saja, ketika

Page 166: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

6

pendengar sharing pengalaman sedihnya. 66 Saya tidak minder jika pembicara dalam siaran saya

adalah seorang pakar/profesor.

67 Jika sedang sepi sms/telpon, saya akan lebih banyak memutarkan lagu.

68 Saya menerima dengan baik setiap pendengar yang ingin ikut berinteraksi dalam siaran saya.

69 Saat tidak sengaja menghapus sms yang belum dibacakan, saya akan mencari alasan tertentu untuk menutupi kesalahan itu.

70 Saya berpikir ulang untuk membenarkan setiap pendapat pendengar yang salah.

71 Saya menjadi tidak bersemangat menanggapi proses interaktif dengan pendengar yang tidak sesuai dengan target pendengar radio saya.

72 Saya kadang merasa canggung jika partner siaran saya adalah senior saya atau lebih bagus siarannya daripada saya.

73 Saya menerima telpon dari pendengar dengan bersemangat, sebagai tanda sapaan hangat saya.

74 Saya tidak segan memohon partisipasi pendengar dalam suatu diskusi on-air yang saya adakan.

75 Saya minta maaf jika melakukan kesalahan dengan maksud agar tetap terjalin hubungan yang harmonis dengan setiap pendengar.

76 Tidak ada yang perlu diperbaiki dari hasil siaran saya. 77 Saya mengatakan dapat merasakan hawa dingin di

jalanan, saat hujan deras sedang mengguyur kota.

78 Saat pendengar memberikan pendapatnya, saya tidak menilai baik/buruk, benar/salah.

79 Saya tidak akan mengungkapkan pandangan pribadi saya mengenai berita yang sedang saya bawakan.

80 Menurut saya, ide saya unik. 81 Saya akan mengatakan salah jika memang pendapat

yang dikemukakan pendengar saya adalah salah.

82 Saya memberikan waktu untuk pendengar mengutarakan pendapatnya.

83 Saya akan mengklarifikasi kesalahan saya dalam menyampaikan informasi atau berita.

84 Saya menjadi malu akan ide-ide saya, jika ada orang menganggapnya kurang bagus.

85 Saya kadang tidak langsung mengatakan kesalahan pendengar dalam menyampaikan pendapatnya.

86 Saya merasa sudah cukup dengan kemampuan siaran saya selama ini.

87 Kesalahan dalam berucap sering saya alihkan menjadi kesalahan teknis atau sekedar ’slip of the tongue’.

88 Saya kurang suka menyatakan pendapat saya atas suatu topik pembicaraan.

NB : mohon untuk diperiksa ulang, apakah semua pernyataan sudah terisi

dengan benar.

Atas bantuan & kerjasamanya

Tuhan Memberkati

Page 167: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

1

Yogyakarta, Maret 2008

Kepada : Teman-teman Penyiar Radio

Di tempat

Dengan hormat,

Dengan segala kerendahan hati, saya memohon kepada teman-teman

penyiar radio untuk berkenan mengisi setiap pernyataan pada angket

penelitian ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk penulisan skripsi saya mengenai

dunia penyiar radio. Keberhasilan penelitian ini sangat tergantung pada

kesungguhan dan kerjasama Anda dalam mengisi setiap jawaban yang ada.

Oleh karena itu, sudilah teman-teman penyiar radio mengisinya sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Setiap jawaban Anda akan dijamin

kerahasiaannya.

Akhirnya atas segala bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan

terimakasih.

Hormat saya,

Marina Octalina (mahasiswa Fakultas Psikologi angkt. 2003

Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta)

Bagian i

Identitas diri Responden

Nama :

Jenis kelamin : perempuan / laki- laki (coret yang tidak perlu)

Usia : ________ tahun

Radio tempat Anda Siaran :

Lama menjadi penyiar radio :

Pendidikan formal terakhir :

Page 168: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

2

Bagian ii

Jawablah setiap pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya.Caranya dengan memberi tanda silang(X) pada kolom :

Ya = jika pernyataan mencerminkan keadaan Anda yang sesungguhnya

Tidak = jika pernyataan tidak / kurang sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya.

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya suka mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya.

2 Saya akan berhenti dan berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan segala sesuatu

3 Saya tidak terlalu nyaman berkumpul bersama orang-orang sedang guyon / becanda

4 Saya cenderung tidak suka mencoba hal baru dan asing 5 Orang lain berpikir saya adalah orang yang periang 6 Saya suka situasi yang penuh gurauan atau humor 7 Saya segera menerima tantangan yang ditujukan pada saya 8 Sehari-hari saya tidak banyak bicara 9 Saya lebih banyak diam ketika orang-orang di sekitar saya

bersenda-gurau

10 Secara umum, saya berperilaku dan berbicara secara spontan, tanpa pikir panjang

11 Sebelum melakukan sesuatu, saya akan merencanakannya dengan hati-hati

12 Saya dapat membuat suasana pertemuan yang sepi menjadi agak ramai

No Pernyataan Ya Tidak

13 Saya sering berkumpul bersama teman-teman 14 Saya tidak menyukai keramaian 15 Saya tidak suka berseda-gurau 16 Terkadang saya menjadi kesusahan karena melakukan

sesuatu tanpa dipikir dahulu sebelumnya

17 Saat pesta atau pertemuan, saya lebih memilih untuk duduk dan melihat-lihat

18 Banyak orang menganggap saya humoris 19 Saya akan menimbang benar-benar setiap tantangan yang

ditujukan pada saya

20 Saya suka mengeluarkan gurauan atau menceritakan cerita lucu ke teman-teman saya

21 Saya suka berbaur dengan orang lain 22 Saya lebih sering berdiam diri jika sedang bersama orang

banyak

23 Saya lebih sering terlihat bergembira 24 Saya jarang memulai pembicaraan dengan orang yang tidak

saya kenal.

25 Saya butuh waktu lama untuk dapat bersemangat terhadap satu hal

26 Saya lebih memilih aktivitas yang menuntut interaksi dengan orang lain

27 Saya cenderung menjadi pendengar saja saat saya dan teman-teman sedang berkumpul

28 Sehari-hari saya adalah orang yang bersemangat dan riang 29 Saya senang becanda 30 Saya spontan mengatakan hal pertama yang keluar dari

pikiran saya

31 Saya sering menghindari pembicaraan dengan orang yang belum akrab dengan saya

32 Saya susah menimpali gurauan teman-teman saya

Page 169: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

3

Bagian iii

Jawablah setiap pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan Anda yang

sesungguhnya. Caranya dengan memberi tanda silang (X) pada kolom :

SS = Sangat sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya

S = Sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya

KS = Kurang sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya

TS = Tidak sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya

No Pernyataan SS

Sangat Setuju

S Setuju

KS Kurang Setuju

TS Tidak Setuju

1 Saya tetap menghormati pendengar meski ia adalah anak-anak.

2 Saya akan mencari-cari alasan saat salah menyatakan isi perasaan saya terhadap suatu hal.

3 Saat ada pendengar yang cerita bahagia, smiling voices saya menjadi ikut ceria dengan nada suara yang meninggi.

4 Saya mau mengakui mempunyai kenangan tertentu atas sebuah lagu.

5 Saya sulit untuk mengatakan bahwa pendapat yang diutarakan pendengar, sebenarnya kurang tepat.

6 Saya sangat menikmati siaran saya. 7 Saya menutupi kekurangan diri saya dengan

mengarang cerita tertentu mengenai kehidupan atau pengalaman hidup saya.

8 Saat pendengar curhat mengenai masalahnya, saya susah untuk menurunkan volume suara dan tempo siaran.

No Pernyataan SS Sangat Setuju

S Setuju

KS Kurang Setuju

TS Tidak Setuju

9 Saya tidak pernah lupa menyapa pendengar setiap kali open-mic.

10 Terkadang saya merasa tidak mampu membangun komunikasi yang baik dengan pendengar.

11 Saya merasa sudah cukup dengan kemampuan siaran saya selama ini.

12 Saya memberi komentar bagus tidaknya pendapat yang disampaikan pendengar.

13 Saya menjadi malu akan ide-ide saya, jika ada orang menganggapnya kurang bagus.

14 Saat pendengar tidak sependapat dengan saya, saya akan mencoba menjelaskannya dengan tidak merendahkan pendapat lain yang masuk.

15 Saya mau mengakui status saya, sedang jomblo atau bila sedang mempunyai pacar.

16 Saya kadang memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan saat ditanya mengenai masalah pribadi saya.

17 Intonasi siaran saya datar-datar saja, ketika pendengar sharing pengalaman sedihnya.

18 Sebagai penyiar, saya merasa pengetahuan saya menjadi lebih luas dibandingkan pendengar saya.

19 Terkadang saya malas membaca sms yang berisi kritikan hasil siaran saya.

20 Saya tidak keberatan menceritakan pengalaman-pengalaman saya saat diperlukan dalam bersiaran.

21 Perasaan saya datar-datar saja ketika pendengar bercerita sedih ataupun senang.

Page 170: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

4

No Pernyataan SS Sangat Setuju

S Setuju

KS Kurang Setuju

TS Tidak Setuju

22 Saya mau jujur saat pendengar bertanya mengenai hal pribadi.

23 Saya hanya mau memberi tanggapan atas pendapat pendengar yang menurut saya menarik untuk dibahas.

24 Saya tidak pernah merasa jauh lebih pintar dibandingkan pendengar-pendengar saya.

25 Saya percaya bahwa saya punya keunikan yang membedakan saya dengan penyiar lain.

26 Saat bercerita mengenai suatu kejadian, saya akan menceritakannya persis dengan kenyataan yang ada.

27 Saat membacakan berita mengenai gempa, saya akan membacakannya dengan nada yang empatik.

28 Saya menerima pendapat lain dari pendengar ketika membahas topik siaran.

29 Saya tidak terlalu memperhatikan perasaan pendengar yang curhat pada saat on-air.

30 Saya kurang mampu menceritakan suatu kejadian secara detail.

31 Saya kurang suka menyatakan pendapat saya atas suatu topik pembicaraan.

32 Saya akan langsung memuji pendapat pendengar jika memang pendapat tersebut baik adanya.

33 Saya mampu menceritakan suatu kejadian secara mendetail.

34 Saya akan mengklarifikasi kesalahan saya dalam menyampaikan informasi atau berita.

35 Volume suara dan irama siaran saya tetap sama ketika membacakan berita bencana dan berita gembira.

No Pernyataan SS Sangat Setuju

S Setuju

KS Kurang Setuju

TS Tidak Setuju

36 Tidak ada yang perlu diperbaiki dari hasil siaran saya.

37 Meski ada pendapat pendengar, namun jika saya sudah punya suatu opini tertentu, saya akan tetap pada opini awal saya.

38 Saya membatasi diri untuk tidak ikut merasakan apa yang sedang pendengar rasakan.

39 Saya kadang merasa kurang mampu mengimbangi pendengar saya yang berasal dari latar belakang pendidikan yang lebih tinggi dari saya.

40 Saya tidak mau berbagai hal-hal yang sifatnya pribadi meski relevan dengan topik siaran.

41 Saya suka memancing pendapat pendengar dengan cara mengutarakan terlebih dahulu gambaran menyeluruh mengenai topik yang diangkat.

42 Saya tidak bangga akan hasil pemikiran saya sendiri.

43 Saya tidak segan untuk memuji pendengar yang asyik diajak ngobrol.

44 Saya tidak akan mengungkapkan pandangan pribadi saya mengenai berita yang sedang saya bawakan.

45 Kadang saya merasa diri saya sama saja dengan orang kebanyakan, tidak ada yang unik pada diri saya.

46 Terkadang saat sedang membacakan berita gembira, tempo dan volume suara saya tetap datar.

47 Saya minta maaf jika melakukan kesalahan dengan maksud agar tetap terjalin hubungan yang harmonis dengan setiap pendengar.

Page 171: HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT – …

5

No Pernyataan SS Sangat Setuju

S Setuju

KS Kurang Setuju

TS Tidak Setuju

49 Saya berpikir ulang untuk membenarkan setiap pendapat pendengar yang salah.

50 Jika sedang sepi sms/telpon, saya tidak segan meminta pendengar agar mau berpartisipasi dalam siaran saya.

51 Terhadap pendengar yang sok tahu, saya tertantang untuk mendebatnya, agar terbukti mana yang lebih benar.

52 Saya tidak mengatakan salah pada pendapat pendengar yang memang salah, karena takut pendengar berpandangan tidak baik pada saya.

53 Saya bangga dengan kelebihan dan kekurangan saya.

54 Saya lebih memilih langsung memberikan info atau membaca sms daripada memberi kata-kata sapaan saat open-mic.

55 Bentuk penghormatan saya terhadap pendengar yang sedang curhat, terdengar dari volume dan tempo suara saya yang langsung menurun, menyesuaikan suasana hati pendengar.

56 Sebenarnya saya kurang menikmati debat pendapat dengan pendengar saat siaran.

57 Saya menjadi tidak bersemangat menanggapi proses interaktif dengan pendengar yang tidak sesuai dengan target pendengar radio saya.

58 Saya akan menyanggah pendapat pendengar yang tidak sesuai dengan pandangan saya.

59 Saya mau membagi pengalaman cinta pertama saya, saat topik siaran terkait dengan hal tersebut.

60 Saat tidak sengaja menghapus sms yang belum dibacakan, saya akan mencari alasan tertentu untuk menutupi kesalahan itu.

No Pernyataan SS Sangat Setuju

S Setuju

KS Kurang Setuju

TS Tidak Setuju

64 Saya memberikan waktu untuk pendengar mengutarakan pendapatnya.

65 Saya mengatakan dapat merasakan hawa dingin di jalanan, saat hujan deras sedang mengguyur kota.

66 Saya tidak segan memohon partisipasi pendengar dalam suatu diskusi on-air yang saya adakan.

NB : mohon untuk diperiksa ulang, apakah semua pernyataan sudah terisi

dengan benar.

Atas bantuan & kerjasamanya

Tuhan Memberkati