implementasi · 2020-02-24 · psak 24 (r 2013) par. 51, ^jika pekerja telah memberikan jasa kepada...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI PSAK 24, “IMBALAN KERJA”(Bagian-2)
Fasilitator:
Marisi P. Purba, S.E., M.H., Ak, CA, ASEAN CPA
(Praktisi, Akademisi dan Penulis)
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
PENGUNGKAPAN
PENGGUNAAN JASA AKTUARIS
Program Pensiun,
Asuransi
dan
Lain-Lain
Karyawan
KARYAWAN
PremiManfaat
Pengusaha
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Manfaat Pasti Iuran Pasti
Imbalan Pasca Kerja
Kewajiban konstruktifperusahaan
menyediakan imbalanyang dijanjikan
(defined benefit)
Kewajiban konstruktifperusahaan terbatas pada
jumlah yang disepakatisebagai iuran pada entitas
terpisah(defined contribution)
Risiko aktuaria (imbalan lebih kecildari seharusnya) ditanggung oleh
Perusahaan
Risiko aktuaria (imbalan lebih kecildari seharusnya) ditanggung oleh
Pekerja
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Single Employer Multi Employer
Program ImbalanPasca Kerja
Entitas yang berpartisipasi hanya satu
entitas.
Entitas yang berpartisipasi lebih dari
satu entitas.
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Multi Employer
PSAK 24 (R 2013) par. 33,
“Jika entitas berpartisipasi dalam program imbal pastimulti pemberi kerja, kecuali paragraf 34 diterapkan, makaentitas:a) melaporkan bagian proporsionalnya atas kewajiban
imbalan pasti, aset program, dan biaya terkait denganprogram tersebut dengan cara yang sama dengan program imbalan pasti lain; dan
b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan olehparagraf 135-148 (kecuali paragraf 148(d)).”
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
PSAK 24 (R 2013) par. 34,
“Jika informasi memadai tidak tersedia dalam menerapkanakuntansi imbalan pasti untuk program imbalan pastimultipemberi kerja, maka entitas:a) melaporkan program sesuai dengan pengaturan di
paragraf 51 dan 52 seolah-olah sebagai program iuranpasti; dan
b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan olehparagraf 148.”
Multi Employer
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Multi Employer
PSAK 24 (R 2013) par. 51,
“Jika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatuperiode, maka entitas mengakui iuran terutang kepada program iuran pasti atas jasa pekerja:a) sebagai liabilitas (beban terakru), setelah dikurangi dengan
iuran yang telah dibayar. Jika iuran tersebut melebihi iuranterutang untuk jasa sebelum akhir periode pelaporan, makaentitas mengakui kelebihan tersebut sebagai aset (bebandibayar dimuka) sepanjang kelebihan tersebut akanmengurangi pembayaran iuran masa depan atau dikembalikan;
b) sebagai beban, kecuali jika SAK lain mensyaratkan ataumengizinkan iuran tersebut termasuk dalam biaya perolehanaset (misalnya, lihat PSAK 4: Persediaan dan PSAK 16: AsetTetap.”
PSAK 24 (R 2013) par. 08,
“Polis asuransi yang memenuhi syarat adalah polis asuransi yang dikeluarkan oleh asuradur yang bukan merupakan pihak berelasi(seperti yang dijelaskan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihakBerelasi) dengan entitas pelapor, jika hasil polis tersebut:a) digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan
kerja dalam program imbalan pasti; danb) tidak dapat digunakan untuk membayar utang entitas pelapor
(walaupun dalam keadaan bangkrut), dan tidak dapatdikembalikan kepada entitas pelapor, kecuali dalam keadaan:i. hasil polis mencerminkan surplus aset yang tidak
digunakan untuk memenuhi seluruh kewajiban imbalankerja; atau
ii. hasil polis dikembalikan ke entitas untuk menggantiimbalan kerja yang telah dibayarkan oleh entitas.”
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Pendanaan melalui Asuransi:
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
PSAK 24 (R 2013) par. 40,
“Program imbalan pasti yang membagi risiko antaraentitas sepengendali, sebagai contoh, entitas induk danentitas anak, bukan merupakan program multipemberikerja.”
Bagaimana dengan program multi pemberikerja yang merupakan BUMN denganentitas peserta BUMN juga?
Pendanaan melalui Asuransi: (lanjutan)
Polis asuransi diakui sebagai asetprogram, jika:1. Asuradur bukan pihak berelasi,2. Manfaat asuransi hanya digunakan
untuk membayar imbalan pasca kerja,3. Manfaat asuransi dapat dikembalikan
kepada entitas pelapor untukmenggantikan imbalan pasca kerjayang dibayar entitas pelapor,
4. Hanya kelebihan manfaat asuransiyang dapat dikembalikan kepadaentitas pelapor.
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Pendanaan melalui Asuransi: (lanjutan)
1. Asuradur harus mampumenyediakan informasi terkait asetprogram (isu multi employer plan).
2. Informasi dari asuradur harusauditable dan diberikan tepatwaktu untuk mendukungpenyajian laporan keuanganentitas pelapor.
3. Polis asuransi harus dapat dinilaiberdasarkan nilai wajar.
4. Terdapat isu Pasal 167 ayat 2 UU K.
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Pendanaan melalui Asuransi: (lanjutan)
Menggunakan metodePUC untuk menghitungjumlah Imbalan tahunberjalan dan yang terutang (PSAK 24.57.a.i)
Mendiskontokanimbalan untukmenentukan nilai kinikewajiban imbalanpasti dan biaya jasakini (PSAK 24.57.a.ii).
Mengurangi nilaiwajar aset program dari nilai kinikewajiban imbalanpasti (PSAK 24.57.a.iii)
Menentukan jumlahliabilitas (aset) imbalan pasti netosebagai jumlah defisit(surplus) (PSAK 24.57.b).
Menentukan jumlah:(a) Biasa jasa kini(b) Biaya jasa lalu(c) Keuntungan dan
kerugianpenyelesaian
(d) Biaya bunga neto(PSAK 24.57.c)
Menentukan pengukurankembali atas kewajiban(aset) imbalan pasti netoyang diakui sebagai OCI (keuntungan atau kerugianaktuarial, imbal hasil atasaset program dan perubahandampak batas atas) (PSAK 24.57.d, PSAK 24.120).
Program Pensiun Manfaat Pasti:
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Ilustrasi 1:
TAHUN 20x3
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja
per 1 Januari 20x3 Rp 66.368.743
Biaya jasa kini 4.745.614
Biaya bunga 7.111.436
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja
per 31 Desember 20x3 Rp 78.225.793
Nilai wajar aset Dana Pensiun
per 1 Januari 20x3 Rp 50.000.000
Hasil aset Dana Pensiun 5.000.000
Iuran Dana Pensiun yang disetor 15.000.000
Laba aktuaria (selisih) 2.000.000
Nilai wajar aset Dana Pensiun
per 31 Desember 20x3 Rp 72.000.000
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
LaporanAktuaria
LaporanInvestasi
Portofolio
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Ilustrasi 1-(lanjutan):
TAHUN 20x4
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja
per 1 Januari 20x4 Rp 78.225.793
Biaya jasa kini 6.805.257
Biaya bunga 8.514.806
Pembayaran pensiun (nilai kewajiban kini
kepada Tuan A ( 46.656.556)
Rugi aktuaria (selisih) 25.733.474
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja
per 31 Desember 20x4 Rp 72.623.330
Nilai wajar aset Dana Pensiun
per 1 Januari 20x4 Rp 72.000.000
Hasil aset Dana Pensiun 15.000.000
Iuran Dana Pensiun yang disetor 5.000.000
Manfaat yang dibayar ( 46.656.000)
Rugi aktuaria (selisih) ( 5.344.000)
Nilai wajar aset Dana Pensiun
per 31 Desember 20x4 Rp 40.000.000
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
LaporanAktuaria
LaporanInvestasi
Portofolio
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
PSAK 24 (R 2013) par. 64,
“Ketika entitas memiliki surplus dalamprogram imbalan pasti, maka entitasmengukur aset imbalan pasti padajumlah yang lebih rendah antara:a) surplus program imbalan pasti; danb) batas atas aset, yang ditentukan
dengan menggunakan tingkatdiskonto yang dijelaskan dalamparagraf 83.”
Program imbalan pasti (asset ceiling):
PSAK 24 (R 2013) par.08,
“Batas atas aset adalah nilai kini dari manfaat ekonomik yang tersediadalam bentuk pengembalian dana dari program atau penguranganiuran masa depan untuk program tersebut”.
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
PSAK 24 (R 2013) par. 65,
“Aset imbalan pasti neto dapat timbul ketika program imbalan pastitelah kelebihan didanai atau ketika keuntungan aktuarial telahmuncul. Entitas mengakui aset imbalan pasti neto dalam kasustersebut karena:a) entitas mengendalikan sumber daya, yang merupakan
kemampuan menggunakan surplus untuk menghasilkan manfaatdi masa depan;
b) pengendalian tersebut merupakan akibat peristiwa masa lalu(iuran yang dibayarkan oleh entitas dan jasa yang diberikan olehpekerja); dan
c) manfaat ekonomi masa depan tersedia untuk entitas dalambentuk pengurangan iuran di masa depan atau pengembalian kas, baik secara langsung kepada entitas atau tidak langsung kepadaprogram lain yang defisit. Batas atas aset adalah nilai kini darimanfaat masa depan tersebut.”
Program imbalan pasti (asset ceiling): (lanjutan)
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
ISAK 15, “Batas Aset Imbalan Pasti, PersyaratanPendaan Minimum dan Interaksinya” par.16 (yang baru),
“Jika tidak ada persyaratan pendanaan minimum untukiuran yang terkait dengan jasa masa depan, makamanfaat ekonomik yang tersedia sebagai pengurangiuran masa depan adalah biaya jasa masa depan bagientitas untuk setiap periode yang lebih pendek antaraperkiraan umur program dan umur entitas. Biaya jasamasa depan bagi entitas tidak termasuk jumlah yang akan ditanggung oleh pekerja”.
Program imbalan pasti (asset ceiling): (lanjutan)
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
ISAK 15 par.20 (yang baru),
“Jika terdapat persyaratan pendanaan minimum untuk iuran yang terkait dengan jasa masa depan, maka manfaat ekonomik yang tersedia sebagai pengurang iuran masa depan adalah sebesarjumlah dari:
a) setiap jumlah yang mengurangi iuran persyaratan pendanaanminimum masa depan untuk jasa masa depan karena entitasmelakukan pembayaran dimuka (yaitu membayar jumlahtersebut sebelum diwajibkan melakukannya); dan
b) estimasi biaya jasa masa depan dalam setiap periode sesuaiparagraf 16 dan 17, dikurangi estimasi iuran persyaratanpendanaan minimum yang diisyaratkan untuk jasa masadepan dalam periode tersebut jika tidak ada pembayarandimuka seperti yang dijelaskan dalam (a).”
Program imbalan pasti (asset ceiling): (lanjutan)
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
PV of Economic Benefit = Fair Value of Plant Assets – (120% x PVDBO)
“Dalam hal Surplus melebihi jumlah yang lebih besar di antara:a. 20% (dua puluh perseratus) dari Kewajiban Aktuaria; danb. bagian Iuran Normal Pemberi Kerja ditambah 10% (sepuluh
perseratus) dari Kewajiban Aktuaria;
maka kelebihan Surplus dimaksud wajib diperhitungkan sebagaiIuran Normal Pemberi Kerja”.
PMK No.113/PMK.05/2005 pasal 17 ayat 3:
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Program imbalan pasti (asset ceiling): (lanjutan)
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Ilustrasi Asset Ceiling:
IMBALAN PASCA KERJA DENGAN PENDANAAN
Ilustrasi Asset Ceiling: (lanjutan)
Contoh pengungkapan program imbalan pasti:
PENGUNGKAPAN
Contoh pengungkapan program imbalan pasti: (lanjutan)
PENGUNGKAPAN
Contoh pengungkapan program imbalan pasti: (lanjutan)
PENGUNGKAPAN
Contoh pengungkapan program imbalan pasti: (lanjutan)
PENGUNGKAPAN
Contoh pengungkapan program imbalan pasti: (lanjutan)
PENGUNGKAPAN
Contoh pengungkapan program imbalan pasti: (lanjutan)
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan tambahan(PSAK 24 (R 2013) par.145:
a. Analisis sensitivitas.b. Metode dan asumsi.c. Perubahan terkait metode
dan asumsi yang digunakandalam menyusun analisissensitivitas.
Contoh pengungkapan program imbalan pasti: (lanjutan)
PENGUNGKAPAN
Contoh pengungkapan program imbalan pasti: (lanjutan)
PENGUNGKAPAN
PENGGUNAAN JASA AKTUARIS
Pakar Manajemen
Karyawan entitas
Profesional eksternal
Pakar Auditor
Karyawan KAP
Profesional eksternal
PENGGUNAAN JASA AKTUARISPSAK 24 (R 2013) par. 59,
“Pernyataan ini menganjurkan, tetapi tidak mensyaratkan, entitasuntuk menggunakan aktuaris berkualifikasi dalam mengukur seluruhkewajiban imbalan pasti pasca kerja…………………”
Standar Auditing Nomor 500, “Bukti Audit” (SA 500) par.8,
“Jika informasi yang digunakan sebagai bukti audit telah disusundengan menggunakan pekerjaan pakar manajemen, auditor sejauhdiperlukan, harus mempertimbangkan signifikansi pekerjaan pakartersebut untuk tujuan auditor, dengan: (Ref: Para. A34-A36)a) Mengevaluasi kompetensi, kapabilitas dan objektivitas pakar
tersebut; (Ref: Para.A37-A43),b) Memperoleh pemahaman atas pekerjaan pakar; dan (Ref: Para.
A44-A47).c) Mengevaluasi kesesuaian pekerjaan pakar tersebut sebagai
bukti audit untuk asersi yang relevan. (Ref: Para. A48).”
PENGGUNAAN JASA AKTUARIS
Sifat, saat, dan luasprosedur
audit
Sifat dankompleksitas
Risiko kesalahanpenyajianmaterial
Ketersediaanbukti audit alternatif
Sifat, ruanglingkup dantujuan pekerjaanpakar
Karyawan ataupihak luar?
Apakahmanajemen dapatmengendalikanpekerjaan pakar?
Apakah pakardiatur oleh suatustandar pekerjaanteknis/profesi?
Pengetahuanauditor terkaitbidang yang dikerjakan pakar
Profesi aktuaris dan hasil kerjanya:
PENGGUNAAN JASA AKTUARISProfesi aktuaris dan hasil kerjanya:
AkuntanPublik
Relevansi dan kewajaran temuanatau kesimpulan pakar tersebut(konsistensinya dengan bukti audit lain dan apakah telah tercerminpada laporan keuangan).
Relevansi dan kewajaran metodedan asumsi yang digunakan.
Relevansi, kelengkapan dan akurasisumber data.