implementasi program corporate social responsibility (csr...

16
Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang Armel Yentifa Desi Handayani Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang Abstract Since UU No. 40 2007 being put into effective all limited companies which undertake exploitation of natural resources are oblige to hold Corporate Social Responsibility (CSR). CSR is form company's sensitivity, interest and social Responsibility to take part in giving benefits against community and environment where the company operates. In this context, the company's mission to achieve profitability and sustainability growth will be place in line with company's Social Responsibility. PT Semen Padang implements CSR in two forms of program: Partnership Program (Program Kemitraan) and environmental Development Program (Program Bina Lingkungan). Partnership Program provides capital or soft loan credit and management empowerment to small and medium companies. It contains the spirit of CSR to give benefits to community by carrying out sustainability community empowerment; the environmental program is more ahead to corporate charity. Key Words : Corporate Social Responsibility, Partnership Program, environmental Development Program, non-fiduciary responsibility, profit-oriented, Community Development 1. Pendahuluan Seiring pemberlakuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, seluruh perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau yang berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk menyelenggara kan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu suatu bentuk kepekaan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial perusahaan untuk ikut memberikan manfaat terhadap masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, misi perusahaan untuk mencapai profitabilitas dan kesinambungan pertumbuhan perlu ditempatkan sejalan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam hal Inl, terjadi keselarasan antara kebutuhan masyarakat dan perusahaan untuk tumbuh bersama. Untuk itu perlu kolaborasi antara seluruh stakeholder guna mendapatkan hasil yang optimal dalam pengembangan ekonomi lokal. PT.Semen Padang adalah salah satu perusahaan BUMN yang berkewajiban menerapkan program CSR di Sumatera Barat. Perusahaan yang berdiri di Indarung sejak tahun 1910 ini tercatat sebagai salah satu perusahaan yang eksis dan terus berkembang di Indonesia, bahkan hampir menuju "The living company", yaitu julukan untuk perusahaan yang berhasil mencapai usia 100 tahun. Julukan the living company ini jarang diraih oleh sebuah perusahaan di Indonesia, bahkan di dunia pun, hal tersebut sangat langka. Dengan menguasai 52% market share di Pulau Sumatera dan 13% market share nasional serta mampu menembus pasar semen di manca negara, perusahaan Inl membukukan keuntungan yang cukup besar dan cenderung terus meningkat tiap tahun. Pad a tahun 2007, PT. Semen Padang meraup laba bersih Rp.358 miliar. Jumlah Inl meningkat 47,72% dibandingkan tahun 2006 yang hanya

Upload: others

Post on 19-Feb-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR)

PT. Semen Padang

Armel Yentifa Desi Handayani

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang

Abstract

Since UU No. 40 2007 being put into effective all limited companies which undertake exploitation of natural resources are oblige to hold Corporate Social Responsibility (CSR). CSR is form company's sensitivity, interest and social Responsibility to take part in giving benefits against community and environment where the company operates. In this context, the company's mission to achieve profitability and sustainability growth will be place in line with company's Social Responsibility. PT Semen Padang implements CSR in two forms of program: Partnership Program (Program Kemitraan) and environmental Development Program (Program Bina Lingkungan). Partnership Program provides capital or soft loan credit and management empowerment to small and medium companies. It contains the spirit of CSR to give benefits to community by carrying out sustainability community empowerment; the environmental program is more ahead to corporate charity.

Key Words : Corporate Social Responsibility, Partnership Program, environmental Development Program, non-fiduciary responsibility, profit-oriented, Community Development

1. Pendahuluan

Seiring pemberlakuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, seluruh perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau yang berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk menyelenggara kan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu suatu bentuk kepekaan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial perusahaan untuk ikut memberikan manfaat terhadap masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, misi perusahaan untuk mencapai profitabilitas dan kesinambungan pertumbuhan perlu ditempatkan sejalan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam hal Inl, terjadi keselarasan antara kebutuhan masyarakat dan perusahaan untuk tumbuh bersama. Untuk itu perlu kolaborasi antara seluruh stakeholder guna mendapatkan hasil yang optimal dalam pengembangan ekonomi lokal.

PT.Semen Padang adalah salah satu perusahaan BUMN yang berkewajiban menerapkan program CSR di Sumatera Barat. Perusahaan yang berdiri di Indarung sejak tahun 1910 ini tercatat sebagai salah satu perusahaan yang eksis dan terus berkembang di Indonesia, bahkan hampir menuju "The living company", yaitu julukan untuk perusahaan yang berhasil mencapai usia 100 tahun. Julukan the living company ini jarang diraih oleh sebuah perusahaan di Indonesia, bahkan di dunia pun, hal tersebut sangat langka.

Dengan menguasai 52% market share di Pulau Sumatera dan 13% market share nasional serta mampu menembus pasar semen di manca negara, perusahaan Inl membukukan keuntungan yang cukup besar dan cenderung terus meningkat tiap tahun. Pad a tahun 2007, PT. Semen Padang meraup laba bersih Rp.358 miliar. Jumlah Inl meningkat 47,72% dibandingkan tahun 2006 yang hanya

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

sebesar Rp 242 miliar. Besarnya laba bersih yang dicapai PT. Semen Padang tentu akan berkorelasi positif terhadap kemajuan ekonomi masyarakat Sumatera Barat jika program CSR berjalan dengan baik.

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

a. Bagaimana pengimplementasian program CSR oleh PT. Semen Padang

b. Bagaimana pengaruh program CSR tersebut terhadap peningkatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat.

c. Bagaimana implementasi program CSR yang bernilai produktif dan bermanfaat jangka panjang bagi perekonomian masyarakat.

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Corporate Social Responsibility (CSR)

Ada banyak ragam penafsiran terhadap CSR. Salah satunya melihat CSR sebagai komitmen yang berkesinam bungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi seraya meningkatkan kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat luas pad a umumnya. (Holme dan Watts CSR : Meeting Changing Expectations, 1999).

Menurut The World Business Council For Sustainable Development (WBCSD) fox,), defenisi CSR adalah

"corporate social responsibility is the continuing comitment by business to be have ethically and contribute to economic

development while improving the quality· of life of the workforce and their families as well as of local community and society at large (WSBC,2002)."

Komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komuniti­komuniti setempat (Iokal), dan masyarakat luas secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya kemampuan manusia sebagai individu anggota masyarakat untuk dapat menanggapi keadaan sosial yang ada dan dapat menikmati serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada sekaligus memelihara.

CSR dalam sebuah definisi yang dijabarkan oleh Schermerhorn dalam Suharto (2006), yaitu suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal. Sedangkan menurut Nuryana dalam Suharto (2006), CSR merupakan sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.

Konsep piramida CSR yang dikembangkan oleh Archie B. Carrol dalam Suharto 2006), CSR adalah puncak piramida yang erat terkait dan bahkan identik dengan tanggung jawab filantropis. Tanggung jawab filantropis bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup semua, artinya selain perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum, dan berperilaku etis (bagian lain dari piramida), perusahaan dituntut agar dapat memberikan kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh

72 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 71-85

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

masyarakat. Pemilik dan pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik, yang dikenal dengan istilah non-fiduciary responsibility.

CSR Juga merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines, yaitu Profit, People dan Planet. (Suharto, 2006). Masing-masing maksudnya adalah

• Profit, perusahaan harus tetap berorientasi untuk terus beroperasi dan berkembang.

• People, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia, dan

• Planet, perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan kelanjutan keragaman hayati.

Dalam beberapa tahun sebelumnya, berkembang paradigma bahwa orientasi dari sebuah usaha adalah untuk mencari keuntungan semata (profit­oriented). Prinsip dasar yang kemudian diterima secara luas dalam dunia usaha adalah business is business. Dengan berpegang pada prinsip ini, sebuah perusahaan bisa menghalalkan segala macam cara untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal Inl seringkali menimbulkan gesekan-gesekan kepentingan baik di internal perusahaan maupun antara perusahaan dengan lingkungan eksternal.

Bersamaan dengan tampilnya etika bisnis, orang mulai menyadari adanya keterkaitan antara nilai-nilai spiritualitas dengan keberlanjutan dan perkembangan sebuah usaha. Dalam konteks spiritual bisnis, bisnis bukan hanya semata-mata persoalan memaksimalkan keuntungan bagi pemilik perusahaan. Namun lebih dari itu, mengupayakan bagaimana bisnis yang dijalankan bisa memberikan

keuntungan dan keberkahan kepada semU3 pihak yang terlibat di dalamnya. Dalam prakteknya, sebuah usaha melakukan langkah-Iangkah yang harmonis dengan seluruh partisipan dan lingkungan tempat perusahaan berada. Setiap insan bisnis menjadi sadar akan nilai-nilai pragmatik (the pragmatic value of values) yang pada masa lalu, nilai-nilai (values) tersebut dianggap sebagai sesuatu yang dikotomis dengan pengelolaan perusahaan.

Dalam konteks ini, bisnis bukan hanya semata-mata persoalan memaksimal kan keuntungan bagi pemilik perusahaan, tapi bagaimana bisnis yang dijalankan bisa mendatangkan keuntungan yang maksimum bagi pemilik perusahaan yang didapatkan dan dicapai dengan cara lebih memanusiakan manusia, dan melakukan langkah-Iangkah yang harmon is dengan seluruh stakeholder. Lebih dari itu, belakangan ini banyak ahli bisnis merasa telah menemukan cukup kasus yang mengungkapkan bukti-bukti bahwa bisnis yang tidak etis pad a jangka panjang menyimpan faktor­faktor yang menghancurkan dirinya sendiri. Adapun perusahaan­perusahaan yang sangat mementingkan etika tetap langgeng dan berkembang hingga kini.

Penerapan CSR dalam organisasi bisnis sesungguhnya bukan hal yang baru, bahkan dalam beberapa kebijakan pemerintah ia sudah merupakan kewajiban yang mempunyai dasar regulasi. Misalnya dalam pelaksanaan UU Pertambangan, telah pula diatur penerapan Community Development dalam hal kaitannya dengan eksploitasi sumber daya alam. Demikian pula dalam PP mengenai transmigrasi, hal yang sama juga sudah diatur. Contoh lain, kewajiban bagi BUMN untuk menyisihkan labanya sebesar 2% untuk pengembangan usaha mikro dan kecil.

Tetapi kita juga punya cukup bukti bahwa ketika CSR tidak diimplementasikan dengan baik,

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 71-85 73

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

kelangsungan hidup perusahaan justru terancam. Perselisihan antara masyarakat dengan PT.lnti Indorayon Utama di Sumatera Utara yang berujung pada rekomendasi ditutupnya pabrik pulp tersebut, walau tidak pernah dieksekusi. Demikian juga kasus PT.Newmont di Sulawesi Utara dan PT.Freeport di Papua. Pangkal dari permasalahan terse but adalah karena perusahaan tidak memenuhi kewajiban sosialnya, khususnya untuk menjaga keseimbangan lingkungan yang muaranya pada kerugian sosial yang harus ditanggung oleh masyarakat sekitar perusahaan itu berada.

Implementasi CSR dapat mengambil beberapa bentuk. Dalam bentuk legal, CSR bisa menjadi corporate responsibility (CR), misalnya penerapan undang-undang pajak lingkungan. Namun juga dapat dalam bentuk lain, yakni komitmen nyata perusahaan untuk pengembangan kualitas hidup masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan. Komitmen nyata ini tentunya mempunyai konsekuensi pengalokasian dana untuk itu, misalnya pengembangan pendidikan, pendampingan manajerial UMK dan masih banyak yang lain. Dari sisi perusahaan, implementasi CSR ini merupakan strategi membangun keterkaitan (linkage) perusahaan dengan stakeholders mereka. Jadi CSR merupakan salah satu bentuk modal sosial (social capital) perusahaan.

Jika perusahaan memandang bahwa CSR adalah bentuk modal sosial, mestinya CSR itu tidak harus diatur, karena ia merupakan kebutuhan perusahaan juga. Tetapi karena belum adanya jaminan bahwa perusahaan mesti melaksanakan CSR dan belum kuatnya kesadaran akan perlunya CSR ini, maka diperlukan aspek legal yang mengaturnya. Kepentingan pemerintah dalam hal ini adalah menjaga agar komitmen tersebut dipenuhi. Dalam pelaksanaannya, pemerintah bersama dunia usaha perlu merumuskan aspek-

aspek yang lebih teknis, di antaranya adalah apa saja outcome, output, dan· indikator-indikator yang harus dipenuhi dalam penerapan CSR tersebut, kemudian juga ketentuan waktu kapan organisasi bisnis harus mulai mengimplementasikannya, berapa alokasi minimal dana yang harus dialokasikan untuk implementasi tersebut.

3. Tujuan dan Kontribusi Penelitian

3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk;

a. Mengungkap bagaimana bentuk pengimplementasian program CSR oleh PT.Semen Padang sehingga nantinya dapat diketahui apakah program CSR yang dilakukan itu didasari oleh perspektif yang sesuai dengan kebutuhan daerah serta berkontribusi positif terhadap kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Sarat atau hanya sekedar suatu program yang bersifat insidentil sebagai lip service semata.

b. Disamping itu, penelitian Inl Juga bertujuan untuk memberikan saran dan rekomendasi bentuk implementasi CSR yang produktif dan bermanfaat jangka panjang jika dilakukan oleh perusahaan.

3.2. Kontribusi Penelitian

Output dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi untuk :

a. Mengevaluasi implementasi program CSR oleh PT.Semen Padang.

74 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 71-85

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

b. Memberikan sumbangan pikiran konsep CSR yang berorientasi penguatan daya saing ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi lintas sektoral stakeholder.

c. Turut mensosialisasikan sehingga terimplementasi dunia usaha.

berpartisipasi program CSR

semakin dalam aktifitas

4. Metode Penelitian

4.1. R ancangan Penelitian

Penelitian tentang implementasi program CSR oleh perusahaan SUMN di Sumatera Sarat dengan mengambil studi kasus PT.Semen Padang, memakai pendekatan kualitatif. Dalam hal ini, pendekatan kualitatif dipandang tepat untuk menjawab permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian.

4.2. Data yang dikumpulkan

Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini antara lain:

a. Program CSR yang diimplementasikan PT.Semen Padang.

telah oleh

b. Strategi dan kebijakan yang diambil PT. Semen Padang dalam mengimplementasikan program CSR.

c. Kontribusi program CSR tersebut terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

d. Pandangan masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah, dan akademisi tentang kontribusi yang diberikan PT. Semen Padang melalui program CSR

4.3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara Mendalam (Indepth interview)

Wawancara dilakukan untuk mengeksplorasi pengimp!emen­tasian program CSR oleh PT. Semen Padang sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat Sumatera Sarat.

b. Observasi

Pada penelitian ini, observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati secara langsung objek fisik guna memperoleh data dan informasi yang lebih jelas tentang permasalahan penelitian. Data yang akan diambil dengan cara observasi ini antara lain kondisi alam dan fasilitas yang ada di lokasi penelitian.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk me ngumpulkan data-data sekunder yang berhubungan dengan penelitian dan memberi manfaat bagi pemecahan permasalahan yang akan dibahas.

d. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak terkait yang terdiri dari 5 (lima) orang atau lebih yang difokuskan untuk membahas secara lebih mendalam objek penelitian.

4.4. Batasan/Ruang lingkup Penelitian

Adapun yang menjadi ruang lingkup penelitian Inl adalah implementasi program CSR oleh PT.Semen Padang

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 71-85 75

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

dan pengaruhnya bagi perekonomian masyarakat Barat.

kemajuan Sumatera

5. Program CSR PT. Semen Padang

Program CSR yang dilakukan PT. Semen Padang, diimplementasikan dalam 2 (dua) bentuk yaitu Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil dan koperasi agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari laba BUMN (dalam hal Inl PT.Semen Padang), sedangkan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN (dalam hal ini PT.Semen Padang) melalui pemanfaatan dana dari Laba perusahaan.

5.1. Implementasi CSR melalui Program Kemitraan

Bentuk-bentuk program CSR melalui Program Kemitraan yang dilakukan PT.Semen Padang antara lain:

a. Pinjaman untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan dengan dikenakan jasa administrasi pinjaman sebesar 6% per tahun dari limit pinjaman.

b. Pinjaman khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha Mitra Binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan yang dikenakan jasa administrasi 12% per tahun dari limit pinjaman maksimal 1 tahun.

c. Pinjaman I pembiayaan diberikan berdasarkan prinsip jual beli maka proyeksi marjin yang dihasilkan disetarakan dengan marjin sebesar 12% (dua belas persen)

d. Pinjaman I pembiayaan diberikan berdasarkan prinsip bagi hasil maka rasio bagi hasilnya untuk BUMN Pembina adalah dari 10% (10:90) sampai dengan maksimal 50% (50:50) atau disetarakan dengan margin 12%.

e. Beban Pembinaan

1. Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan hal­hal lain yang menyangkut peningkatan produktifitas mitra binaan serta untuk pengkajianl penelitian yang berkaitan dengan program kemitraan.

2. Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% (dua puluh persen) dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.

3. Beban pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan mitra binaan.

Adapun sektor usaha yang mendapat pinjaman dan dana hibah program kemitraan ini meliputi sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa, dan koperasi. Berdasarkan keterangan Tim Program Kemitraan PT. Semen Padang, kegiatan pembinaan terhadap Usaha Kecil dan Koperasi (UKK) oleh PT.Semen Padang telah dimulai sejak tahun 1987, dan sampai tahun 2007 telah membina sebanyak 2.554 UKK seSumatera Barat dengan rincian dana sebagai berikut

76 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 71-85

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

• Alokasi Dana

• Dana bergulir

• Dana Hibah

: 11 Milyar

: 19,8 Milyar

: 1,9 Milyar

Sampai akhir Desember 2007, piutang dana bergulir bersaldo Rp 7,2 Milyar yang berarti bahwa sebesar Rp 12,6 Milyar telah dikembalikan (lunas). Rincian saldo piutang Rp 7,2 Milyar tersebut dapat dilihat pad a tabel 1.

Piutang macet pada tabel 1, umumnya terjadi pad a tahun 1987 sid 2002 yang disebabkan karena kurangnya kesadaran UKK untuk membayar hutang disebabkan tidak adanya ikatan jaminan pinjaman. Mulai tahun 2003, diberlakukan ikatan jaminan pinjaman bagi UKK yang meminjam, berupa surat-surat berharga seperti BPKB kendaraan dan sertifikat tanah. Selain itu UKK juga diberi training manajemen usaha selama lebih kurang 2 (dua) hari. Pelatihan ini dilakukan bekerjasama dengan instruktur dari pihak interen dan eksteren.

Tabel 1. Rincian Saldo Piutang Desember 2007

Piutang Jumlah

Piutang Lancar/tepat waktu 2,9 Milyar

Piutang kurang lancar (terlambat 491,2 Juta 1 sId 180 hari)

Piutang diragukan (terlambat 181 108,8 Juta sId 360 hari)

Piutang macet 700 juta

Aktiva lainnya sesuai dengan 3.2 Milyar surat Dekom No. 11IDK/2008

Pad a tahun 2007, telah disalurkan dana kemitraan Rp.2,789 Milyar kepada 195 UKK se-Sumatera Barat. Sedangkan dana Hibah yang disalurkan selama tahun 2007 sebesar Rp.100.292.065,-. Rencana penyaluran dana kemitraan tahun 2008 adalah Rp.3,06 Milyar

kepada 168 UKK Sumatera Barat. Sedangkan dana hibah yang akan disalurkan tahun 2008 direncanakan sebesar Rp.500.000.000,-.

5.2. Implementasi CSR Melalui Program Bina lingkungan

Bentuk-bentuk program CSR yang diterapkan PT.Semen Padang melalui Program Bina Lingkungan antara lain

a. Bantuan bencana alam, berupa bantuan penyediaan makanan pokok, bantuan obat-obatan, tenda sementara, angkutan untuk transportasi dan alat berat

b. Bantuan Pendidikan, berupa penyediaan peralatan sekolah, beasiswa, pelatihan I magang, dan bantuan penyuluhan

c. Bantuan Kesehatan, berupa renovasi balai pengobatan, dan bantuan pelayanan berobat

d. Bantuan sarana umum, seperti rehabilitasi sarana pendidikan, panti asuhan, panti jumpo, mesjid, dan sarana prasarana umum lainnya.

e. Bantuan lainnya, seperti pembagian sembako gratis, hewan qurban, dan lainnya.

Tabel. 2 Penyaluran dana untuk Program Bina Lingkungan 2007

Jenis Bantuan Jumlah (Rupiah)

Bencana alam 599.063.050

Pendidikan 620.669.350

Kesehatan 43.078.793

sarana umum 476.184.241

Lainnya 660.195.607

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 71-85 77

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

Selama tahun 2007, PT. Semen Padang telah menyalurkan dana untuk Program Bina Lingkungan sebesar Rp.2.339.191.041,- dengan rincian pada tabel2.

5.3. Strategi dan Kebijakan PT. Semen Padang dalam Pengimplementasian Program CSR

5.3.1. Strategi

PT. Semen Padang mengalokasikan dana untuk program CSR sebesar 2% dari laba perusahaan per tahun. Sebanyak 25% dari dana yang dialokasikan untuk program CSR tersebut, disalurkan untuk Program Kemitraan dan 75% disalurkan pad a program Bina Lingkungan.

Strategi dan kebijakan yang dilakukan oleh PT. Semen Padang dalam mengimplementasikan program CSR dapat dilihat dari standard operation procedure (SOP) yang telah dibuat oleh perusahaan. Untuk program kemitraan, SOP penyaluran dananya adalah

a. Calon mitra binaan menyampaikan rencana penggunaan dana pinjaman dalam rangka pengembangan usahanya untuk diajukan kepada BUMN data-data sebagai berikut;

1. Nama dan alamat unit usaha

2. Nama dan alamat pemilikl pengurus unit usaha

3.

4.

Bukti identitas diri pemilikl pengurus

Bidang usaha

5. Izin usaha atau surat keterangan usaha dari pihak yang berwenang

6. Perkembangan kinerja usaha

7.

8.

(arus kas, perhitungan pendapatan, dan beban, neraca atau data yang menunjukkan keadaan keuangan serta hasil usaha) dan

Rencana usaha dan kebutuhan dana

Fotokopi rekening listrik, air, telepon (3 bulan terakhir)

9. Fotokopi KTP (suami-istri), Kartu Keluarga

10. Fotokopi buku tabungan

11.

bank (3 bulan terakhir)

Menyerahkan pernyataan bahwa yang tidak sedang BUMN lain

surat bermaterai

bersangkutan dibina oleh

12. Pas toto 3 x 4 (1 lembar) Suami-Istri

13. Stempel usaha/perusahaan

b. BUMN Pembina atau BUMN penyalur atau lembaga penyalur melakukan evaluasi dan seleksi atas permohonan yang diajukan oleh mitra binaan

c. Calon mitra binaan yang layak dibina, akan diproses administrasi pinjaman oleh BUMN pembina atau BUMN penyalur atau lembaga penyalur bersangkutan

d. Pemberian calon mitra dalam surat yang memuat:

pinjaman kepada binaan dituangkan

perjanjian I kontrak sekurang-kurangnya

1. Nama dan alamat BUMN Pembina atau BUMN penyalur atau lembaga penyalur dan mitra binaan.

78 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 71-85

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

2. Hak dan kewajiban BUMN Pembina atau BUMN penyalur atau lembaga penyalur dan mitra binaan.

3. Jumlah pinjaman (jangka waktu plnJaman, jadwal angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman).

e. BUMN Pembina atau BUMN penyalur atau lembaga penyalur dilarang memberikan pinjaman kepada calon mitra binaan yang menjadi mitra binaan BUMN Pembina atau BUMN penyalur atau lembaga penyalur lain.

Penyaluran dana kemitraan merupakan kegiatan penyaluran dana untuk pelaksanaan Program Kemitraan kepada UKM yang dianggap memenuhi syarat untuk mendapatkan binaan. Kriteria UKM yang berhak mendapatkan binaan, adalah

a. Asset maksimum yang dimiliki Rp.200 juta diluar tanah dan bangunan

b. Penjualan maksimum Rp.1 milyarl tahun

c. Usaha sudah berjalan minimum 1 (satu) tahun

d. Usaha punya prospek untuk dikembangkan

e. Mengajukan proposal pinjaman modal ke program kemitraan PT. Semen Padang

f. Masa berlakunya proposal yang diajukan ini selama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal penerimaan, kalau tidak dilakukan survey dalam jangka waktu tersebut, maka proses terhadap proposal tersebut tidak dilanjutkan.

g. Bagi proposal yang memenuhi syarat akan dilakukan survey

lapangan

h. Hasil survey yang memenuhi syarat akan diberikan pinjaman, sesuai dengan kelayakan usaha dan penyerahan ikatan jaminan berupa sertifikat tanah, BPKB kendaraan (mobil atau sepeda motor).

i. Pinjaman ini akan dikenakan jasa administrasi pinjaman 6% I tahun.

j. Bagi yang tidak layak maka akan ada pemberitahuan melalui surat dan proposal pinjaman bantuan modal usaha akan dikembalikan.

5.3.2. Kebijakan Manajemen

a. Penyerahan bantuan pinjaman modal usaha akan diserahkan per-triwulan yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember, secara aktif yang didahului pelatihan tentang dasar-dasar manajemen dan pelaporan keuangan

b. Penyaluran dana plnJaman biasa dilakukan per triwulan

c. Kategori untuk pemberian plnJaman kepada mitra binaan terdiri dari

1. Mitra Binaan Pemula diberikan pinjaman sebesar Rp.10 sId 30 juta.

2. Mitra Binaan Lanjutan diberikan pinjaman sebesar Rp.31 sId 49 juta.

3. Mitra Binaan Lanjutan II diberikan pinjaman sebesar Rp 50 sId 74 juta.

4. Mitra Binaan Lanjutan III diberikan pinjaman sebesar Rp.75 sId 100 jt, dst.

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 71-85 79

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

d. Untuk pinjaman modal kerja, maksimum 75% dari kebutuhan bulan an hasil evaluasi keeuali ada tambahan penilaian, disamping memperhatikan kemampuan pengembalian pinjaman terse but.

e. Untuk pinjaman investasi, maksimum 75% dari harga atau nilai barang yang akan dibeli sesuai dengan hasil evaluasi keeuali ada tambahan penilaian, disamping memperhatikan kemampuan pengembalian pinjaman tersebut.

f. Setiap pemberian pinjaman harus ada ikatan perjanjian berupa sertifikat tanah atau BPKB kendaraan.

5.3.3. Prosedur Detail

Proposal disiapkan oleh pengusaha keeil, kemudian dikirim langsung ke Tim Program Kemitraan PT. Semen Padang. Proposal tersebut diperiksa kelengkapan administrasinya oleh staf administrasi/Tim Program Kemitraan PT. Semen Padang. Jika lengkap maka akan diberikan bukti tanda terima dan kalau ada yang kurang lengkap maka disarankan untuk dilengkapi. Tim dari PT. Semen Padang akan menganalisis dan mengeeek status proposal terse but. Apakah sudah pernah dibina atau belum oleh salah satu BUMN Pembina, serta persyaratan lain tentang legalitas dari UKK tersebut. Kemudian Proposal diteruskan kepada Ketua Tim Program Kemitraan PT. Semen Padang untuk dieek dan didistribusikan kepada Kepala Bidang Pembinaan. Kabid. Pembinaan akan melakukan cek/evaluasi awal tentang kewajaran dari isi proposal terse but dan mendisposisikan ke pembinaan untuk diproses lebih lanjut.

Berdasarkan disposisi ketua Tim Program Kemitraan PT. Semen Padang dan Ka. Bid. Pembinaan, maka proposal

diproses oleh pembinaan sesuai dengan disposisi (ya/tidak). Apabila ya (Iayak untuk dibina), proposal tersebut siap untuk diproses I ditinjau ke lapangan (survey). Apabila tidak layak untuk dibina, diinformasikan dengan surat kepada UKK yang bersangkutan. Oleh karena proposal yang diterima oleh tim PKBL cukup banyak, maka tim membatasi jangka berlakunya selama 2 (dua) bulan terhitung dari tanggal diterimanya proposal tersebut, apabila dalam jangka 2 bulan tidak dilakukan survey, maka proses terhadap proposal tersebut tidak dilanjutkan, dan proposal ini dapat diambil kembali oleh sipemilik.

Survey ke lapangan dilakukan untuk membandingkan proposal yang dikirim oleh UKK dengan kenyataan di lapangan. Hasil survey ya (Iayak) atau tidak (tidak layak) disampaikan kepada Ka. Bid. Pembinaan dan Ketua Tim Program Kemitraan. Untuk hasil survey ya (Iayak) dibuatkan evaluasi rencana bantuan yang akan diberikan dan surat panggilan untuk UKK yang bersangkutan apakah mereka setuju dengan reneana bantuan yang akan diberikan. Untuk hasil survey tidak (tidak layak), proses proposalnya tidak dilanjutkan dan diinformasikan dengan surat kepada yang bersangkutan.

Setelah UKK datang dan setuju dengan rencana bantuan, maka kontrak perjanjian pinjaman disiapkan lengkap dengan jadwal eicilannya serta dilampirkan blangko laporan bulanan tentang kemajuan usaha. Kontrak diperiksa dan diparaf oleh Kabid. Pembinaan. Kontrak ditandatangani oleh Ketua Tim Program Kemitraan PT. Semen Padang. Kemudian, Kontrak diteruskan kepada administrasi untuk diberi nomor dan diteruskan ke kasir untuk dibuatkan cheque dan vouchemya.

Kontrak beserta cheque dan voucher diteruskan ke keuangan untuk diperiksa dan diparaf dan diteruskan ke Kabid. Pembinaan untuk ditandatangani. Setelah diparaf bag ian keuangan dan

80 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 71-85

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

ditandatangani Kabid. Keuangan, Cheque kembali ke kasir untuk ditandatangani oleh ketua tim program kemitraan, dengan ketentuan;

a. Sampai dengan Rp 50 juta oleh Ketua Tim Program Kemitraan dan Kabid. PUK

b. Rp 50 sId 250 juta oleh Ketua Tim Kemitraan dengan Koordinator (penanggung jawab)

Dari Ketua Tim, Cheque yang sudah ditandatangani dikembalikan ke kasir untuk diserahkan ke UKK yang bersangkutan. Sebelum cek diserahkan kepada calon penerima pinjaman, kepada mereka terlebih dahulu diberikan pelatihan tentang dasar-dasar manajemen dan pelaporan keuangan secara ringkas, bekerjasama dengan lembaga Diklat, praktisi, dan lembaga keuangan lainnya tidak menutup kemungkinan team pelaksana untuk memberikan pelatihan.

Bukti pembayaran dan kontrak satu rangkap dipegang oleh UKK (pihak kedua) dan satu rangkap lagi diarsipkan di Akuntansi Siaya, dan difotokopi sebanyak 2 (dua) rangkap. Masing-masing dipegang bag ian hutang piutang, analisis, dan monitoring. Penyerahan pinjaman dilaksanakan per triwulan yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember secara kolektif.

Standar operasi penyaluran dana untuk program bina lingkungan, tidak jauh beda dengan penyaluran dana untuk program mitra binaan, dimana untuk program yang sifatnya bantuan sarana­prasarana maka masyarakat yang menginginkan bantuan sarana­prasarana tersebut terlebih dahulu menyiapkan proposal untuk kemudian di cek oleh tim dari Tim Program Bina Lingkungan PT.Semen Padang. Apabila menurut hasil survey layak untuk dibantu maka proses akan diteruskan sampai dikucurkannya bantuan oleh

PT. Semen Padang sesuai jumlahnya dengan hasil pengkajian dari tim Program Sina Lingkungan PT.Semen Padang.

Untuk bantuan biaya pendidikan, pihak PT. Semen Padang bekerjasama dengan pihak Depdiknas, terutama dalam hal target yang menjadi sasaran penerima bantuan tersebut, karena dalam hal ini pihak Depdiknas tentu lebih tahu tentang pihak yang paling berhak untuk mendapat bantuan. Syarat utama yang menjadi target penerima bantuan adalah siswa dan mahasiswa kurang mampu.

Untuk bantuan bencana alam, PT. Semen Padang terlebih dahulu mengirimkan bantuan tanggap darurat dan kemudian bekerjasama dengan pihak terkait lainnya memberi bantuan dalam mengatasi kerugian akibat bencana alam.

5.4. Kontribusi Program CSR PT. Semen Padang terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan data implementasi program CSR yang telah dilakukan oleh PT. Semen Padang, baik melalui program kemitraan maupun bina lingkungan sebagaimana tertera di atas, banyak sedikitnya akan memberi kontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Untuk tahun 2007 saja sudah 195 UKK yang tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota Sumatera Sarat yang terbantu oleh program kemitraan PT. Semen Padang dengan kucuran dana mencapai Rp.2,789 Milyar. Sedangkan jika dilihat lebih jauh, sejak tahun 1987 sampai tahun 2007, sudah ada sebanyak 2.554 UKK se-Sumatera Sarat yang dibantu lewat program kemitraan dengan kucuran dana bergulir mencapai 19,8 Milyar dan dana

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 71-85 81

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PI. Semen Padang

hibah sebesar Rp.1 ,9. Milyar (PT.Semen Padang, 2007).

Kalau dihitung dari selisih bunga pinjaman antara pinjaman lewat program kemitraan dengan bank konvensional, sudah jelas program kemitraan ini berkontribusi positif bagi perekonomian masyarakat. Masyarakat yang mendapatkan bantuan modal hanya membayar cicilan pinjaman lunak sebesar 6% per tahun. Ini jauh lebih rendah dibandingkan bunga cicilan bank konvensional yaitu ± 10% pertahun.

Sementara dilihat dari tingkat pengembalian ptnJaman oleh penerima dana kemitraan berdasarkan data tahun 2007, ternyata dari total penyaluran dana Rp 2,789 Milyar tidak ditemukan adanya kategori pinjaman macet maupun diragukan. Yang ada hanya sebanyak Rp.149 juta terkategori kurang lancar, dan selebihnya Rp.2.640.500.000,- terkategori lancar. Ini berarti bahwa aktifitas ekonomi UKK penerima bantuan tahun 2007 sebanyak 195 UKK telah berjalan dengan lancar yang tentu saja berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian mereka.

Sama halnya dengan program bantuan kemitraan, program bina lingkungan juga akan berkontribusi positif terhadap perekonomian masyarakat, terutama untuk program bantuan pendidikan dan kesehatan serta sarana prasarana. Bantuan tersebut juga bisa dikatakan sebagai bentuk investasi jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat. Penyaluran dana untuk program bina lingkungan ini pada tahun 2007 mencapai Rp.2.339.191.041,­dengan rincian: untuk bantuan bencana alam Rp.599.063.050,-, bantuan pendidikan Rp.620.669.350,-, bantuan kesehatan Rp.43.078.793,-, sarana umum Rp.476.184.241,-, bantuan lainnya Rp.660.195.607,-.

5.5. Analisis Terhadap Implementasi Program CSR PT. Semen Padang

Berangkat dari pemahaman bagaimana agar program CSR yang dilakukan oleh perusahaan jangan hanya sekedar kewajiban sosial saja tetapi juga dikaitkan dengan konsep pengembangan yang berkelanjutan (sustainable development), maka program kegiatan CSR jangan hanya banyak diimplementasikan pada kegiatan yang sekedar menggugurkan kewajiban sosial saja, sehingga banyak diarahkan untuk sekedar kegiatan pemberian amal perusahaan (corporate charity) yang lazimnya tidak sustainable.

Jika dianalisis alokasi program CSR yang dilakukan PT. Semen Padang, dari 2% laba perusahaan yang dialokasikan untuk program CSR hanya 25% nya yang digunakan untuk Program Kemitraan, sementara 75% nya lagi dialokasikan untuk Program Bina Lingkungan yang dalam aplikasinya ternyata hanya lebih mengarah kepada corporate charity. Pemberian bantuan bencana alam, bantuan pendidikan, bantuan sarana ibadah, sunatan massal, sembako gratis, dan pembagian hewan qurban oleh perusahaan, itu hanya corporate charity yang hanya berhenti sampai pad a tahap philantropis, namun tidak sustainable.

Jika dilihat semangat yang terkandung dalam program CSR, maka sebetulnya Program CSR tidak hanya bergerak dalam aspek philantropy, melainkan harus merambat naik ke tingkat pemberdayaan masyarakat (Community Empowerment) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang merupakan salah satu bag ian policy atau kebijakan dari pihak manajemen perusahaan.

Oleh karena itu, maka sudah selayaknya pihak manajemen PT.Semen Padang mengoptimalkan semangat pemberdayaan yang terdapat dalam program CSR dengan

82 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858·3687 hal 71-85

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

meningkatkan pengalokasian dana untuk program yang bersifat sustainable (berkelanjutan) sehingga betul-betul dapat mencapai keinginan perusahaan untuk membina dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menengah yang ada menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan laba perusahaan. Oalam hal ini program kemitraan yang dilakukan oleh PT. Semen Padang lebih sustainable dan lebih memiliki semangat pemberdayaan dibandingkan dengan program bina lingkungan yang dalam penerapannya hanya bersifat corporate charity saja. Selain itu bentuk dari Program bina lingkungan sebaiknya diarahkan dalam bentuk kegiatan yang melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak negatif yang disebabkan oleh operasi perusahaan seperti lim bah perusahaan.

6. Simpulan dan Saran

6.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Semen Padang telah mengimplementasikan program CSR sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana seluruh perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau yang berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk menyelenggarakan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu suatu bentuk kepekaan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial perusahaan untuk ikut memberikan manfaat terhadap masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi.

Hanya saja dalam pengimplementasiannya, masih ada hal yang perlu disempurnakan. PT.Semen Padang mengimplementasikan program CSR dalam 2 (dua) bentuk program, yaitu Program Kemitraan dengan menyediakan bantuan modal usaha

atau pinjaman lunak untuk pengusaha kecil menengah yang diikuti dengan upaya pembinaannya serta Program Bina Lingkungan dengan memberikan bantuan-bantuan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Implementasi program CSR lewat Program Kemitraan mengandung semangat tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberi manfaat kepada masyarakat sekitar dengan melakukan pemberdayaan (Community Empowerment) dan berkelanjutan (sustainable). Sementara implementasi program CSR lewat program Bina Lingkungan lebih mengarah kepada corporate charity. Sangat disayangkan, ternyata alokasi dana pertahunnya untuk Program Bina lingkungan lebih besar dari pad a Program Kemitraan, dimana alokasi untuk Program Kemitraan yang lebih bersifat pemberdayaan dan berkelanjutan ini hanya seperempat dari total alokasi dana CSR PT.Semen Padang. Tiga perempatnya lagi untuk Program Bina Lingkungan.

6.2. Saran

Agar semangat pemberdayaan masyarakat dan bersifat berkelanjutan menjadi main stream dalam pengimplementasian Program CSR PT.Semen Padang, maka disarankan upaya perbaikan sebagai berikut

a. Alokasi dana untuk Program Kemitraan dari penyisihan laba perusahaan sebaiknya ditingkatkan, untuk program Bina Lingkungan hendaklah untuk kegiatan yang bersifat memberdayakan masyarakat dan bantuan prasarana yang mendukung langsung sosial ekonomi masyarakat serta kegiatan yang melindungi masyarakat dari dampak negatif akibat operasi perusahaan dan konservasi kerusakan lingkungan

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 20081SSN 1858-3687 hal 71-85 83

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

akibat limbah perusahaan

b. Dalam melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat, tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan modal bergulir, tetapi juga harus ada penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat, penguatan sumber daya manusianya, penyediaan prasarana, penguatan POSISI

tawarnya, dan akses terhadap pasar. Untuk itu perlu penguatn kemitraan usaha antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil. Daya saing akan meningkat jika ada keterkaitan antara pengusaha besar dengan yang menengah dan kecil. Sebab dengan keterkaitan produksi yang adil efisiensi akan terbangun. Oleh sebab itu, melalui kemitraan dalam permodalan, kemitraan dalam proses produksi, dan kemitraan dalam distribusi, masing-masing pihak akan diberdayakan.

Daftar Referensi

Carroll, A. and Buchholtz, A. (2003), Business and Society: Ethics and Stakeholder Management. Thomson. Ohio

Carroll, A. (1998), The Four Faces of Corporate Citizenship. Business and Society Review, September, vol. 100, no. 1, pp.1-7

Clarkson, M. (1995), A stakeholder framework for analyzing and evaluating corporate social performance. Academy of Management Review. Vo1.20, pp.92 -117

Davis, K. and Blomstrom, R. (1975), Business and Society: Environment and Responsibility, McGraw - Hill, New York.

Griffin, J. and Mahon, J. (1997), The Corporate Social Performance and Corporate Financial Performance Debate: Twenty five years of incompatible research. Business and Society. Vol. 36. pp.5 -31

Maignan, I., Ferrell, O. and Tomas, G.(1999), Corporate Citizenship: Cultural Antecedents and Business Benefits. Journal of the Academy of Marketing Science. Volume 27, No.4, pages 455-469

Matten, D, Crane, A. and Chapple, W. (2003), Behind the mask: Revealing the true face of corporate citizenship. Journal Business Ethics Vol. 45, Issue1 pp109

Menon, A. and Menon, A. (1997), Enviropreneurial marketing strategy: the emergence of corporate environmentalism as marketing strategy. Journal of Marketing. Vol. 61, pp.51 - 67

Nuryana, Mu'man. 2005, Corporate Social Responsibility dan Kontribusi Bagi Pembangunan Berkelanjutan. Makalah yang disampaikan pada Diklat Pekerjaan Sosial Industri. Bandung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS).

Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial (edisi ke-2). Bandung : Refika Aditama.

Saidi, Zaim dan Hamid Abidin. 2004. Menjadi Bangsa Pemurah Wacana dan Praktik Kedermawanan Sosial di Jakarta, Gramedia

84 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 71-85

Implementasi Program "Corporate Social Responsibility" (CSR) PT. Semen Padang

Waddell, S. (2000), New institutions for the practice of . corporate citizenship; Historical Intersectoral, and Developmental Perspectives'. Business and Society Review, Vol. 105, pp.323 - 345

Wartick, S. and Cochran, P. (1985), The Evolution of the Corporate Social Performance Model. Academy of Management Review, Vol. 1 0, pp.767

WBCSD (2001). The Business Case for Sustainable Development. World Business Council for Sustainable Development. ISBN 2-94-024019-1

WBCSD (2000). Corporate Social Responsibility: Making good business sense. World Business Council for Sustainable Development. ISBN 2-94-024007-8

WBCSD (1999). Corporate Social Responsibility: Meeting changing expectation. World Business Council for Sustainable Development. ISBN 2-94-024007-8.

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol3 No.2 Desember 2008 ISSN 1858-3687 hal 71-85 85