industrial tycoon 2015 - 5th ed

42
COMMUNITY EMPOWERMENT TYCOON Majalah Keprofesian Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri oleh MTI ITB | Edisi Kelima - 2015 INDUSTRIAL

Upload: mti-itb

Post on 25-Jul-2016

229 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Majalah Keprofesian Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ITB oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Industri ITB (MTI ITB) - Edisi Kelima - 2015

TRANSCRIPT

Page 1: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

COMMUNITYEMPOWERMENT

TYCOON

Majalah Keprofesian Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri oleh MTI ITB | Edisi Kelima - 2015

INDUSTRIAL

Page 2: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed
Page 3: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

“Give a man a fish and you feed him for a day.Teach a man how to fish and you feed him for a lifetime.” -Chinese Proverb

Art by Febriana Wisnuwardani

Page 4: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

1

halo TYCS,

THE TYCS

Puji syukur kepada Allah SWT rasanya menjadi hal yang paling pertama diucapkan atas terbitnya majalah ini. Dalam menyusun majalah ini, tim redaksi tentunya mengalami berbagai macam kendala, namun ketika ambisi, doa, dan usaha kami dalam membuat majalah ini bertemu dengan ridha-Nya, majalah ini dapat terbit seperti yang diharapkan. Semakin berkembangnya gerakan-gerakan community empowerment dan social entrepreneurship di Indone-sia, majalah tahunan Keluarga Maha-siswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ITB kali ini hadir dengan tema Community Empower-ment. Kali ini, aspek yang kami soroti adalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah dan pengembangan corpo-rate social responsibility. Harapannya, dengan lebih memahami perkem-bangan community empowerment, gerakan sejenis akan dapat semakin berkembang lagi di kalangan maha-siswa dan alumni.

Majalah ini merupakan sarana kami, mahasiswa Teknik Industri dan Mana-jemen Rekayasa Industri, untuk berkarya dan mengembangkan diri. Jika diibaratkan sebuah karya, dihara-pkan majalah ini dapat memberikan inspirasi kepada pembaca. Sedangkan jika diibaratkan sebuah sarana dalam mengembangkan diri, diharapkan majalah ini dapat dijadikan suatu pembelajaran yang bersifat dua arah antara pembaca dan tim redaksi.

Ucapan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya diberikan kepada segenap tim redaksi Industrial Tycoon. Terima kasih atas ide, waktu, dan tenaga yang telah kalian berikan untuk pembuatan majalah ini. Terima kasih juga kepada para narasumber, bapak/ibu dosen, orangtua, serta sosok-sosok di balik hidup kami yang senantiasa mendukung dan menyem-angati dalam proses pembuatan majalah ini.

Semoga ulasan yang kami sajikan dapat menambah wawasan pembaca dalam community empowerment dan social entrepreneurship.

Selamat membaca!!!

Page 5: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

Raihan Wisaksono R. // MRI ‘13EX@ehanehaneh

Marsya Chairuna // MRI ‘13X@marsyachairuna

Tisya Putri M. // MRI ‘13X@tisyapm

THE TYCSTHE TYCS

Rizkiandri Nursamsina // TI ‘11@rizkiandriroezirwan Nevi Ayu Envirani // MRI ‘11

Ichiara Disa Putri // MRI ‘11@ichiaradp

Febriana Wisnuwardani // TI ‘11@febyfw

Bill Raziq Wadana // TI ‘11EX@billraziq Indita Ramasaphira // TI ‘11

EX@inditasaphira

Aini Khoirunnissa // TI ‘11X@ainikhoirunnissa

Fatha Ichsan // TI ‘12E@fataichsan

Naufal Muhammad // TI ‘11E@naufalm15

Biyan Belinda // MRI ‘11X@biyanbelinda

Kurnia Sandi G. // TI ‘13E@ksandig

Ahmad Habib // TI ‘13E@bisa_syarofi

Nadifa Puteri // TI ‘13X@nadifaputeri

M. Restu Iwari // TI ‘12E@restuiwari

Gung Nugra K. // MRI ‘13E@franzkinaptyan

Much. Arya Zamal // TI ‘12E@aryazamal

Maria Regina // TI ‘12E@reginamariaa

Evita Vidyamoura // TI ‘13EX@evitavn

Karina Ayu Trijana // TI ‘12E@karinaat

Silmi Kaffah // TI ‘12E@silmikaf

Page 6: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

THE TYCS15 TYCLINE

Apa Sih, People Empowerment?

Halo, Tycs!

8 TYCLINE

Empowerment: SelangkahMenuju Semesta Kolaboratif

TYCVOICES

Apa Itu People Empowerment?11TYCTALK

ICDC: Riset untukCommunity Development14TYCTALK

Lecturer Talk: Urgensi EmpoweringPeople untuk Insan Akademis15TYCTOCS

Changemakers.com19

Page 7: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

TYCSTORY

Catering, Menambah PenghasilanSekaligus Memberdayakan Masyarakat21TYCSTORY

Sehat dengan Sampah25TYCHOME

Empowering People di Mata Kahim28TYCHOME

Pemberdayaan UKM a laMahasiswa TI & MRI30TYCHOME

INDEED 201536

Page 8: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

APA SIH

People Empowerment?

Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar istilah

People Empowerment?

Istilah People Empowerment dalam Bahasa Indonesia seringkali dikenal sebagai suatu konsep “pemberdayaan masyarakat”. Secara bahasa, pember-dayaan berasal dari kata dasar daya yang artinya kemampuan melakukan sesuatu, sehingga pemberdayaan masyarakat memiliki arti yakni suatu proses, cara, serta perbuatan untuk menciptakan masyarakat yang mampu untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Istilah pemberdayaan masyarakat sering dikaitkan dengan pembangunan nasional, dan sebagai negara yang memiliki status negara berkembang pada saat ini, Indonesia dituntut untuk mulai menciptakan suasana pembangunan yang digerak-

kan dari lingkup masyarakatnya terlebih dahulu atau biasa dikenal dengan konsep pembangunan yang berakar pada masyarakat. Sudah ada banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai istilah pem-berdayaan masyarakat, namun pada dasarnya pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses di mana masyarakat diberi dorongan, kesem-patan, atau fasilitas untuk mengem-bangkan potensi yang ada di dalam dirinya dengan tujuan meningkatkan kemampuan dalam mencapai masyarakat yang mandiri.

Konsep pembangunan nasional men-gajarkan kita untuk dapat meningkat-kan kesejahteraan masyarakat, yang dapat terukur dari pertumbuhan ekonomi yang baik. Secara tidak langsung, hal ini berarti kemandirian

Oleh Indita Ramasaphira

TYCline

5

Page 9: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

yang ingin diwujudkan (tujuan pem-berdayaan masyarakat-red) adalah masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan yang melakukan aktivi-tas sesuai dengan potensinya. Kini muncul pertanyaan, lantas siapakah yang bertanggung jawab terhadap keberjalanan proses pemberdayaan masyarakat? Mengacu pada konsep “Manyalamat Petak Danum” yang memiliki arti “Menyelamatkan Tanah Air”, kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan dengan adanya kolaborasi pemikiran, sikap, dan tindakan dari seluruh pelaku pembangunan. Pelaku pembangunan kemudian dapat menu-angkannya ke dalam kegiatan tang-gung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dapat ditempuh untuk mengem-bangkan potensi sumber daya manu-sia di luar perusahaan, memperkuat

ekonomi masyarakat sekitar, dan menjaga relasi antara perusahaan dengan lingkungan sosial. Menurut ahli sosial Sunyoto Usman (2003), terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam proses pember-dayaan masyarakat. Pertama, perlu-nya diciptakan suasana yang memungkinkan masyarakat untuk berkembang. Pada tahap ini, masyarakat diingatkan kembali bahwa setiap manusia memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan. Kedua, kemampuan tersebut dapat ditingkat-kan dengan meningkatkan taraf pendidikan, derajat kesehatan, serta akses menuju sumber kemajuan ekonomi, yaitu modal, lapangan kerja, dan pasar. Ketiga, dalam proses pemberdayaan ini, kita harus turut melindungi masyarakat agar tidak semakin lemah.

TYCline

6

Page 10: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

Dari penjabaran di atas, dapat disim-pulkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat bukanlah suatu proses yang dapat dihentikan di suatu waktu tertentu, melainkan merupakan suatu proses yang harus dijalankan secara kontinu. Sudah saatnya suasana pembangunan yang berfokus pada masyarakat semakin ditanamkan kepada para pelaku pembangunan atau pelaku usaha. Tidak terbatas pada usaha yang sudah besar dan maju saja, tetapi proses ini dapat dimulai pada usaha yang baru berja-lan sekalipun. Terlebih lagi, di tahun 2015 kita akan menghadapi era ASEAN Economic Community (AEC) di mana produk dan informasi antar negara-negara anggota ASEAN dapat mengalir dengan lebih mudah. Oleh karena itu, pengembangan kompe-tensi masyarakat dibutuhkan agar nantinya masyarakat mampu mengha-dapi persaingan dalam era AEC secara mandiri. Pada edisi kali ini, Tycoon akan mengantarkan pembaca ke dalam kisah-kisah seputar People Empowerment di kalangan industri dan setelah selesai membaca nanti diharapkan konsep People Empower-ment akan dapat tertanam di hati masing-masing pembaca.

7

Pemberdayaan masyarakat merupa-kan suatu proses di mana masyarakat diberi dorongan, kes-empatan, atau fasili-tas untuk mengem-bangkan potensi yang ada di dalam dirinya dengan tujuan meningkatkan ke-mampuan dalam mencapai masyarakat yang mandiri.

TYCline

Page 11: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

8

TYCline

Oleh Maulanna Maryunani-EnochKetua Divisi Kajian StrategisMTI ITB 2014/2015

EMPOWERMENT:

Ternyata, “Bersama Kita

Bisa” itu bukan hanya sebuah slogan

politik yang sudah sepuluh tahun kadaluarsa. Itu juga

sudah menjadi paradigma bisnis yang terbukti efektif dalam

rangka maksimisasi keuntungan.

Mungkin terasa kontradiktif, apalagi jika didengar sekitar tiga puluh tahun yang lalu, dimana paradigma pelaku industri untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya adalah untuk mengek-spansi proses-proses bisnisnya seluas mungkin. Pada masa terse-

but, konglomerasi merajalela. Sebut saja Mitsubishi, yang tidak

hanya memproduksi barang kon-sumen (kendaraan bermotor, alat-alat

berat) namun juga memiliki usaha di pengolahan material mentah (Mitsubishi Steel)

bahkan hingga ke perbankan (Mitsubishi Financial Group).

Tentu saja, kita bisa melihat ketangguhan dari Mitsubishi yang hingga sekarang masih berdiri kokoh. Namun beberapa paragraf

di bawah akan menjelaskan mengapa kebertahanan dari Mitsubishi ini bukanlah sebuah tren namun sebuah kasus spesial.

Selangkah MenujuSemesta Kolaboratif

Page 12: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

Kolaborasi Menjadi KunciSebenarnya, untuk membuktikan kebenaran dari tren kolaboratif yang dikemukakan di atas, cukup dengan membaca halaman Wikipedia tentang iPhone 5S, smartphone keluaran Apple yang dirilis tahun 2013. Mungkin cukup banyak yang telah sadar bahwa Apple menggunakan prosesor Apple A7 di smartphone tersebut. Namun, mungkin tidak banyak yang sadar bahwa perusahaan yang menjalankan proses manufaktur dari prosesor tersebut adalah Samsung Electronics. Ya, Samsung yang juga menjadi rival “terpanas” Apple di kancah penjualan gadget.

Tentunya sebuah fakta yang cender-ung mengejutkan. “Bukankah mereka seharusnya saling membenci?” mung-kin menjadi pertanyaan yang ada di benak kita yang terbingungkan. Benak tersebut mungkin akan makin terbin-gungkan jika mendengar jawaban “Ya, mereka memang tidak terlalu akur satu sama lain”. Karena memang, rivalitas bukan menjadi sebuah alasan, di masa kini, untuk tidak melakukan kerjasama.

Pada dunia industri hari ini, kolaborasi menjadi kunci untuk mendapatkan keuntungan kompetitif.

Perusahaan-perusahaan besar di masa kini sudah sadar bahwa cara terbaik untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dengan situasi persaingan ketat bukan hanya dengan menawar-kan kualitas tinggi, namun dengan menawarkan kualitas tinggi di aspek-aspek kritis sambil menurunkan biaya-biaya overhead secara signifi-kan. Untuk Apple, biaya overhead ini adalah biaya manufaktur prosesor iPhone. Untuk Nike, misalkan, biaya overhead adalah biaya manufaktur produknya secara keseluruhan karena Nike adalah perusahaan yang berbasis

desain yang tidak memanufaktur sendiri produknya.

Kedua perusahaan ini mendapatkan keuntungan kompetitif yang maksi-mum dengan berfokus kepada kompe-tensi utama mereka, dan menyerah-kan aspek-aspek lainnya kepada entitas bisnis lain. Harmonisasi dari proses ini dipastikan dengan manaje-men kontrak dan manajemen kualitas yang baik. Proses spesialisasi ini, dengan manajemen rantai nilai dan logistik yang baik, akan meningkatkan efisiensi dari penyampaian barang dan jasa secara sangat signifikan.

Kolaborasi Menjadi KesempatanDengan setiap perusahaan yang tadinya berlomba untuk menjadi sebesar-besarnya kini berlomba untuk menjadi yang terbaik di satu titik, muncullah kesempatan baru bagi masyarakat akar rumput. Jika tren industri saat ini adalah untuk melaku-kan spesialisasi perusahaan, tentu saja akan ada “lubang-lubang” yang ada di dalam rantai proses produksi barang dan jasa tersebut. Sebuah contoh mengada-ngada, jika Apple sibuk dengan desain dan Samsung pun berfokus kepada kompetensi dasar mereka yang tidak melibatkan memproduksi prosesor smartphone, maka siapa yang akan membuat prosesor tersebut? Jawabannya bukan di ujung langit, tapi sebaliknya.

Jawabannya ada di akar rumput.

Tren downsizing perusahaan dalam rangka kolaborasi ini merupakan kesempatan-kesempatan emas bagi masyarakat akar rumput untuk men-jadi bagian dari rantai ini. Kesempatan emas bagi masyarakat akar rumput yang tadinya tidak terlibat dalam proses penyampaian barang dan jasa tersebut untuk ambil bagian. Tentu saja manajemen kualitas dan kontrak

TYCline

9

Page 13: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

TYCline

telah diatur dengan baik oleh perusahaan-perusahaan yang kompe-ten. Yang tinggal dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah melibat-kan entitas masyarakat untuk melaku-kan prosesnya.

Tentu saja pertanyaan logis berikutnya adalah “Apa mereka bisa?”

Jawaban dari pertanyaan ini tentu bervariasi berdasarkan geografi, demografi, dan seterusnya. Mungkin tenaga ahli operator yang biasa meng-operasikan mesin pembuat semikon-duktor di Cina akan jauh lebih mudah didapat dibandingkan di Indonesia atau di Timor Leste. Dan jika jawa-bannya adalah “Ya, mereka bisa,” maka proses akan berlanjut seperti sebelumnya tanpa diperlukan analisis terlalu dalam.

Namun, jika jawabannya adalah “Mungkin tidak,” sesuatu yang menarik terjadi. Menarik, karena jawaban ini mungkin terlihat sebagai sebuah masalah yang pelik, ketika sebenarnya jawaban inilah yang menjadi kunci penguatan masyarakat oleh industri.

Industrial EmpowermentDisinilah empowerment yang utama dilakukan oleh industri; sebuah kebu-tuhan akan sumber daya yang kompe-ten. Ini memastikan bahwa jika memang telah ada sumber daya yang kompeten, sumber daya tersebut bisa dimanfaatkan dan menjadi mata rantai kolaborasi. Namun, jika memang belum ada sumber daya yang kompeten, maka industri-lah yang menjadi driving force untuk membangun kebutuhan tersebut, yang secara market pull akan menjadi insentif untuk perbaikan infrastruktur pendidikan di wilayah tersebut.

Namun, apakah cukup?

Empowerment yang lebih dalam bagi sebuah industri adalah yang tidak hanya melibatkan pengadaan kebutu-han sumber daya (yang sebenarnya hanya berakibat kepada adanya lapangan kerja) namun melibatkan industri yang perusahaan-perusahaannya secara proaktif mengembangkan kehidupan masyarakat di wilayahnya.

Bukan dalam rangka Corporate Social Responsibility. CSR berbentuk proyek yang walaupun berdampak positif, tidak akan menimbulkan nilai tambah yang terlalu besar bagi pihak mana-pun. Pengembangan ini dilakukan sebagai perwujudan dari komitmen untuk pengembangan industri yang sustainable. Hubungan yang baik di antara perusahaan dan masyarakat sekitarnya selain akan meningkatkan reputasi dan “harum”-nya nama perusahaan tersebut, juga akan mengokohkan fondasi perusahaan tersebut, maka akan meningkatkan kebertahanan perusahaan tersebut.

Sebagai penutup, mari kita renungkan lagi keadaan bangsa kita yang rentan goyah dan cenderung mudah belah. Bukan hanya secara sosial dan kultural, namun juga secara struk-tural. Ingat kembali bagaimana kenai-kan harga BBM mengakibatkan kenai-kan harga pokok yang berkali lipatnya. Ingat kembali bagaimana ibu kota yang dapat seketika lumpuh berbulan-bulan karena fenomena banjir. Ingat kembali bagaimana proses yang berbelit-belit untuk petani menjual hasil taninya membuat keter-gantungan bangsa ini kepada hasil tani negeri tetangga. Ingat kembali.

Apa masih merasa tidak butuh empowerment?

10

Page 14: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

APA ITUEMPOWERING

PEOPLE?Sumber foto: https://www.facebook.com/mti.itb/photos_albums

11

TYCvoices

Page 15: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

1. FARAH S.(GL UNPAD)

2. WIDIARTI A.(MRI ITB)

3. EVARINA E.(TG ITB) 4. AMANDA M.

(SBM ITB)

12

TYCvoices

“Menurut gue, empowering people itu gimana kita bisa memotivasi orang untuk melakukan sesuatu.”

“Empowering people adalah member-dayakan orang-orang dengan men-dorong dan melibatkan mereka untuk lebih berkembang dengan meningkat-kan kualitas dan potensi yang ada pada diri mereka.”

“Empowering people itu adalah mem-berikan otoritas kepada individu untuk turut aktif dalam segala hal untuk men-jadikan pihak yang bersangkutan men-jadi individu yg lebih baik.”

“Empowering people adalah bagaimana memandang potensi seseorang dan menem-patkan orang sesuai bidangnya. Dibutuhkan pada organisasi karena seorang pemimpin harus bisa menggerakkan orang-orang di sampingnya. Untuk bisa menggerakkan orang-orang tersebut, maka pemimpin harus tau potensi apa yang dimiliki orang-orang di sekitarnya agar nantinya dapat mencapai visi bersama”

Page 16: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

5. YOSANDI C.(TK ITB)

6. RYAN M.(FT ITB)

7. ABDUL R.(TI ITB)

8. IQRO D.(SBM ITB)

13

TYCvoices

“Memberdayakan masyarakat artinya memberikan apapun yang kita punya yang bisa membuat masyarakat lebih baik. Memberdayakan masyarakat pada dasarnya adalah membangun hubungan sosial yang produktif. Namun, orang-orang sekarang cenderung mengejar keproduktifannya tanpa membangun hubungan sosialnya dulu.”

“Empowering people itu mengeluarkan seluruh potensi masyarakat yang ada, mulai dari tenaga, pikiran, dan kreativi-tas. Untuk memberdayakan masyarakat, sinergi seluruh komponen masyarakat itu penting.”

“Empowering people adalah ibarat mem-berikan ‘pancingan’, bukan memberi ‘ikan’. Jadi lebih ke memberikan motivasi, insen-tif, dsb agar dapat lebih mengontrol hidup dalam rangka pemenuhan hak-haknya.”

“Empowering people adalah hal yang kita lakukan atau berikan kepada orang atau organisasi agar orang atau organ-isasi itu berkembang.”

Page 17: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

14

TYCTALK

Oleh M. Arya ZamalWawancara Adjie Wicaksana, Founder ICDC (Innovation for Community Development Center)

ICDCRISET UNTUK

COMMUNITY DEVELOPMENT

Dengan semangat inovasi dan transfer teknologi, saya dan beberapa rekan saya menginisiasi pendirian satu lembaga social enterprise yang seka-rang kita kenal dengan Innovation for Community Development Center (ICDC), pada tahun 2012. ICDC adalah lembaga sosial yang menjadi-kan implementasi teknologi dan inovasi menjadi rohnya dan kemandi-rian masyarakat sebagai tujuannya.

ICDC menerapkan konsep pember-dayaan masyarakat secara langsung dengan sasaran desa-desa yang ada di Indonesia. ICDC, yang membawa tema besar community development berbasis riset, memposisikan diri sebagai integrator antara tiga kom-ponen triple helix, yaitu akademisi sebagai pelaksana riset, bisnis sebagai pemilik dana (CSR), dan pemerintah sebagai pemilik program hibah.

Nilai inovasi yang dibawa oleh ICDC pada pengembangan desa adalah pemakaian produk Tugas Akhir maha-siswa dari beberapa perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan desa atau apa yang akan dikembangkan di desa yang bersangkutan. Desa yang dipilih untuk dibina harus memenuhi beberapa indikator, yaitu semangat masyarakat, potensi masyarakat, dan aksesibilitas. Semangat masyarakat menandakan adanya keinginan dari masyarakat untuk berubah, potensi masyarakat sangat penting untuk menjadi modal dasar pengembangan

produk desa, dan aksesibilitas menjadi penting karena diperlukan daerah yang mudah dijangkau untuk pem-bimbingan minimal 2 kali dalam seminggu.

Setelah desa yang akan dikembang-kan terpilih, langkah yang ditempuh ICDC selanjutnya adalah social map-ping, yang meliputi pemetaan kondisi dan demografi masyarakat, analisis kelayakan untuk dikembangkan, hingga analisis konflik apa yang mungkin timbul. Social mapping dilanjutkan dengan pemetaan bisnis, yang meliputi potensi apa yang dimi-liki oleh desa bersangkutan, dan implementasi bisnis yang telah diran-cang dengan melibatkan masyarakat. Keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting untuk memastikan transparansi dan kemandirian dari usaha yang dikembangkan. Hingga saat ini, ICDC telah membina 9 desa, di mana 500 jiwa merasakan dampa-knya, yaitu kenaikan pendapatan hingga 1,7 juta rupiah per bulan.

Meminimalkan gap informasi dan fasilitas di masyarakat merupakan peran lembaga community develop-ment dan lembaga masyarakat lainnya dan proses empowering people adalah bagaimana masyarakat terberdayakan sehingga taraf hidupnya naik dengan integrasi dari beberapa pihak yang mampu memetakan potensi dari setiap elemen masyarakat yang ada.

Page 18: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

EMPOWERING

PEOPLEUNTUK INSAN AKADEMIS

URGENSI

Dr. Ir. Kadarsah

Suryadi, DEA

Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, Rektor ITB periode 2014-2019, mengatakan bahwa empowering people merupakan hal yang fundamental dalam meningkatkan derajat hidup orang banyak. Salah satu yang paling berperan dalam melakukan people empowerment adalah insan akademis. Lalu, seberapa besar ur-gensi insan akademis untuk melakukan people empowerment? Dan bagaimana bentuk empowering people yang tepat menurut Bapak Kadarsah?

LECTURER TALK

TYCTALK

15

Oleh Bill Raziq Wadana dan Indita RamasaphiraWawancara Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, Rektor ITB 2014-2019

Page 19: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

Apakah definisi empowering people menurut Bapak?Empowering people itu sederhananya adalah bagaimana kita dapat mem-berikan “pelajaran” kepada orang-orang di sekitar kita agar mereka mempunyai kemampuan yang kemu-dian dapat berguna demi kepentingan kita bersama. Nah, contoh mudahnya adalah seorang pimpinan perusahaan yang memberikan instruksi dan men-gajari langsung anak buahnya bagaimana cara untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan benar demi mencapai tujuan perusahaan.

Lalu, bagaimana bentuk dari empowerment itu?Banyak sekali, mulai dari hal kecil seperti memberikan instruksi, menga-jari, melatih sampai ke hal-hal besar seperti menyekolahkan dan memberi-kan kursus kepada orang-orang sekitar agar mereka lebih “powerful” dalam rangka mencapai tujuan bersama. Contoh empowerment yang ada di dalam perusahaan itu adalah kegiatan Corporate Social Responsibil-ity (CSR) atau kegiatan magang agar semua dapat memiliki tambahan ilmu dan kemampuan.

Namun yang perlu kalian pahami, bentuk empowering people itu sangat bergantung kepada apa yang menjadi tujuan kita. Misalnya, pada sebuah perusahaan yang ingin menjual produk, kegiatan empowerment yang dilakukan yaitu memberdayakan masyarakat agar mereka paham kebutuhan dan kegunaan dari produk tersebut. Jika tujuannya ingin men-gangkat derajat hidup masyarakat, kegiatan empowerment yang dilaku-kan dapat berbentuk aktivitas sosial seperti CSR.

Apakah seorang insan akademis memiliki fungsi untuk melakukan

empowerment?Ya, tentunya seorang akademisi bukan hanya memiliki fungsi, melainkan sebuah kewajiban untuk dapat mel-akukan empowerment, yaitu dalam ranah pendidikan. Misalnya di ITB, pada saat kalian masuk sebagai siswa SMA, ITB memiliki kewajiban untuk melakukan empowerment pada kalian untuk menjadi seorang sarjana yang memiliki kekuatan atau kemampuan yang dapat digunakan setelah lulus nanti. Bentuk empowerment-nya juga berbeda, untuk hard skill diberikan melalui kuliah di kelas dan juga prak-tikum. Untuk soft skill, ITB menyedia-kan unit kegiatan mahasiswa dan himpunan mahasiswa agar para mahasiswa dapat berorganisasi dan mengasah kemampuan soft skill dan hobi mereka.

Jadi, empowerment yang dilakukan oleh ITB dimulai dari seorang siswa masuk hingga mereka lulus menjadi sarjana dan kemudian dapat menggu-nakan kemampuan mereka untuk meningkatkan derajat hidup orang banyak. Seorang insan akademis itu wajib melakukan people empower-ment karena pendidikan merupakan hak bagi seluruh masyarakat.

Apakah ada sebuah metode tert-entu yang harus dipahami oleh seorang insan akademis dalam melakukan kegiatan people em-powerment?Untuk seorang insan akademis dalam lingkup internal institusi pendidikan, metode yang harus dipahami adalah cara memberikan pemahaman kepada orang lain sebagai bagian dari eksekusi. Untuk bagian perencanaan, metode yang harus dipahami adalah mendesain kurikulum kegiatan prakti-kum.

Untuk lingkup eksternal, insan akad-

TYCTALK

16

Page 20: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

emis memiliki “Tri Dharma Perguruan Tinggi”, yang isinya mencakup kegia-tan penelitian, pendidikan, dan peng-abdian masyarakat. Pendidikan jelas bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada kalian para mahasiswa. Penelitian adalah bentuk akhir dari pendidikan yang merupakan sebuah inovasi dan penambahan nilai suatu produk agar dapat berguna bagi orang banyak. Sedangkan pengabdian masyarakat adalah tahap lanjutan dari penelitian di mana seorang sarjana harus mampu mengaplikasikan dan memanfaatkan bidang disiplin ilmunya untuk dapat membantu masyarakat banyak.

Apakah hambatan yang dirasakan dalam menerapkan metode terse-but?Hambatan untuk lingkup empower-ment eksternal yang ditemui, khu-susnya untuk penelitian dan pengab-dian masyarakat adalah perbedaan cara pandang dan masalah integrasi. Untuk menciptakan sesuatu berbasis teknologi yang dapat membantu kehidupan orang banyak itu diperlu-kan adanya interaksi lintas disiplin. Misalnya, untuk menciptakan alat pemantau gempa, pembuatannya melibatkan berbagai ilmu yang berbeda seperti mahasiswa Teknik Mesin dan Elektro untuk membuat alatnya, mahasiswa jurusan Psikologi untuk membuat Standard Operating Procedure, dan mahasiswa Teknik Industri sebagai integrator. Hambatan pada lingkup internal adalah masalah pribadi masing-masing sebagai insan akademis dalam memaknai kewajibannya untuk melakukan empowering people dengan sepenuh hati.

Bagaimana kemauan, kepedulian, dan pelaksanaan people empow-erment oleh mahasiswa saat ini?

Mahasiswa saat ini memiliki fleksibili-tas tinggi dalam mendapatkan infor-masi, hal ini tentunya didukung oleh adanya perkembangan teknologi yang juga memadai. Menurut saya, saat ini model empowerment yang dilakukan mahasiswa berbeda dengan adanya fleksibilitas dalam memperoleh infro-masi dan perkembangan teknologi. Zaman dulu, mahasiswa turun ke lapangan untuk melihat langsung dan memperoleh informasi, harus blusu-kan. Kalau sekarang, informasi sudah serba cepat. Dengan googling via internet saja, informasi dapat lang-sung diperoleh.

Bagaimana ekspektasi Bapak terhadap mahasiswa saat ini dalam hal empowering people?Saya mengharapkan sekali mahasiswa saat ini tidak hanya berpikir “apa yang akan saya dapatkan dengan melaku-kan empowerment kepada masyarakat”, tetapi juga “apa yang harus saya berikan kepada masyarakat, bangsa, dan negara agar mereka dapat menuju ke arah yang lebih baik”. Dengan adanya pola pikir seperti itu, kita pasti akan mempunyai semangat lebih untuk menjadi lebih baik di antara lingkungan sekitar kita.

Mahasiswa itu mempunyai tanggung jawab untuk mengangkat harkat hidup orang banyak dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. “Lebih baik tangan di atas daripada tangan di bawah”, kan?

Apakah lebih baik jika seorang insan akademis seperti maha-siswa fokus pada empowering people daripada bekerja?Menurut saya, kita tidak perlu memi-sahkan pilihan untuk menjadi aktivis atau entepreneur dalam melakukan empowerment atau pun menjadi seorang profesional yang bekerja

TYCTALK

17

Page 21: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

karena bekerja dan empowering people itu berada dalam satu lingkup tahapan. Tahapannya itu biasanya seseorang akan bekerja terlebih dahulu untuk dapat memenuhi kebu-tuhannya sekaligus mematangkan kemampuan yang telah ia miliki. Nah mengapa orang bekerja dahulu? Tentunya sebelum seseorang dapat membantu kehidupan orang lain, ia harus memastikan ia mampu untuk menjalankan kehidupan pribadinya.

Setelah memiliki pengalaman dan kecukupan dalam hidup, baru lah seseorang bisa terjun untuk mem-bantu orang banyak melalui empower-ment. Bisa dalam bentuk menjadi seorang entepreneur, ataupun men-jadi relawan atau pendidik. Jadi intinya realistis saja, lakukanlah empowerment sesuai dengan kemam-puan. Melakukan empowerment itu tidak instan, perlu ada proses secara bertahap juga.

Bidang apa saja menurut Bapak yang sangat membutuhkan people empowerment pada masyarakat Indonesia?Menurut saya, saat ini bidang yang membutuhkan empowering itu adalah bidang pangan karena dalam waktu 40-50 tahun mendatang, hal yang akan diperebutkan itu tidak lagi masalah energi, namun masalah pangan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah manusia yang diikuti dengan lahan yang semakin sedikit sehingga akan menimbulkan delta di antara keduanya. Kalau sudah terkait pangan, seseorang akan rela saling membunuh demi mendapatkan makanan. Coba kalian bandingkan, jika energi habis manusia masih bisa berjalan kaki untuk transportasi,

masih bisa berbicara dan teriak untuk komunikasi, dan masih ada matahari sebagai sumber penerangan. Tapi kalau tidak ada pangan? Manusia tidak akan bisa bertahan hidup.

Indonesia sebagai salah satu negara tropis dengan bahan pangan yang banyak perlu memerhatikan bidang pangan ini. Perlu adanya empower-ment lebih jauh dalam teknologi bidang pangan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di negara kita terkait dengan teknologi pangan.

Apa harapan Bapak bagi Indone-sia ke depannya dalam hal perkembangan people empower-ment?Harapan saya bagi Indonesia terkait empowerment adalah jangan sampai orang-orang Indonesia itu berjalan sendiri-sendiri, kita harus maju bersama. Jangan sampai ada kesen-jangan kesejahteraan di antara orang-orang Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan empowering people di Indonesia ini perlu terus ditingkatkan demi tercapainya kesamaan derajat dan kesejahteraan di antara rakyat Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan.

18

TYCTALK

Page 22: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

CHANGEMAKERS

.COMChangemakers merupakan sebuah komunitas berskala global yang berperan dalam meningkatkan dampak dari perubahan sosial. Awalnya, komunitas ini hanya mengini

siasi para inovator sosial dan aktivis komunitas perubahan, kemudian berkembang menjadi salah satu dari 500 perusahaan dan yayasan global berpengaruh versi

majalah Fortune.

19

TYCTOCS

Page 23: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

TYCTOCS

20

Page 24: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

TYC STORY

CATERING,MENAMBAH PENGHASILAN

SEKALIGUS MEMBERDAYAKANMASYARAKAT

Catering merupakan salah satu bidang usaha yang berpeluang besar dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam keberjalanannya, usaha ini melibatkan banyak orang dan dapat menghidupi beberapa usaha penun-jang lainnya, mulai dari penyedia bahan baku di pasar dan supermarket, penyedia peralatan pesta, layanan dekorasi, fotografer, salon, pramusaji, cleaning service, dan lain-lain. Usaha catering juga memiliki peluang pasar yang besar karena acara pribadi maupun acara besar yang digelar oleh instansi pemerintah atau perusahaan swasta seringkali membutuhkan jasa catering. Hal tersebutlah yang men-jadi alasan kami membangun usaha di bidang catering yang kami beri nama YANI CATERING.

YANI CATERING bermula dari usaha

berjualan aneka kue di beberapa toko dan membuka Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) di halaman rumah serta di beberapa sekolah dan swa-layan di Bandung. Sejak itu, permintaan penyediaan konsumsi untuk berbagai acara mulai berdata-ngan. Sampai pada tahun 2003, kami akhirnya memilih untuk fokus mem-berikan layanan penyediaan konsumsi sesuai dengan pesanan pelanggan. Layanan yang lengkap, dari catering hingga dekorasi dan hiburan, menjadi kunci usaha kami untuk menjamin kepuasan pelanggan.

Sebagai pelaku usaha rumahan, YANI CATERING tergabung dalam AIKMA (Asosiasi Industri Kecil dan Menengah Agro) di bawah binaan Dinas Perin-dustrian dan Perdagangan setara UKM. Berbagai pelatihan pengem-

21

Sumber foto: Dok. Pribadi

Page 25: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

bangan kompetensi kami dapatkan, seperti pelatihan pengelolaan makanan yang baik dan sehat dari Dinas Kesehatan, pelatihan pemilihan bahan pangan yang halal dari Majelis Ulama Indonesia, pelatihan pengelo-laan keuangan dari Dinas Koperasi, peningkatan kemampuan perempuan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan pelatihan dalam hal ketenagaker-jaan dari Dinas Tenaga Kerja. Selain mendapatkan fasilitas pelatihan dari lembaga pemerintahan, kami juga

Usaha catering yang kami jalankan tak hanya membawa keuntungan kepada pemilik, tetapi juga kepada semua pihak YANI CATERING yang terlibat di dalam semua persiapan dan pelaksanaan sebuah acara. Awalnya, saudara, teman, dan tetangga pemilik YANI CATERING yang tergabung ke dalam kelompok pengajian sering berbincang mengenai masalah ekonomi keluarga masing-masing. Melihat hal tersebut, pemilik YANI CATERING memutuskan untuk menga-

mendapatkan pelatihan mengenai peralatan produksi dan packaging dari para dosen Teknologi Pangan Universi-tas Padjadjaran dan Universitas Pasundan dan pelatihan menjalankan bisnis secara online dan membuat website sendiri dari Lembaga Pendidi-kan Komputer Indonesia-Amerika. Dengan peningkatan kompetensi tersebut, diharapkan usaha kami bisa berjalan dan berkembang lebih baik.

jak orang-orang tersebut untuk berga-bung ke dalam YANI CATERING. Apabila ditilik dari berbagai konsep pemberdayaan, usaha catering yang kami lakukan ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat di mana YANI CATERING tak hanya membantu masyarakat untuk mendapatkan pendapatan yang memadai, tetapi juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai

22

TYC STORY

Sumber foto: Dok. Pribadi

Page 26: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

dengan pekerjaan yang dilakukan di YANI CATERING.

Kami menjalankan usaha ini bukan tanpa kendala. Pada awalnya, tidak semua orang yang tergabung di dalam YANI CATERING terampil, jujur, dan bertanggung jawab, padahal ketiga hal itulah yang wajib dimiliki oleh orang-orang yang kami butuhkan dalam menjalankan usaha ini. Akan tetapi, dengan pembinaan yang kami lakukan terus menerus serta keingi-nan kuat dari para pegawai sendiri, kemajuan kemampuan dari tiap individu mulai terasa. Selain dari sisi pegawai, kami juga sempat terkendala modal untuk pengembangan usaha. Kendala tersebut kami siasati dengan memanfaatkan tempat dan sarana yang sudah ada, selain menyewa pada pihak lain.

Setelah beberapa tahun YANI CATER-ING berjalan, cerita mengenai perjala-nan kami mulai tersebar sampai suatu ketika kami diminta olehtim commu-nity and development sebuah per-usahaan batu bara di Kalimantan Utara untuk membina ibu-ibu transmi-gran dan PKK di beberapa desa di sana. Para ibu transmigran dan PKK tersebut ditugaskan untuk memenuhi kebutuhan catering para pegawai perusahaan tersebut yang tersebar di beberapa titik tambang. Di sana, kami berbagi pengalaman dengan mereka dari mulai pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengelo-laan, penyajian, sampai perhitungan harga. Kami juga membantu mensia-sati kesulitan yang mereka hadapi, misalnya keterbatasan bahan baku, lokasi yang terpencil, dan minimnya pengetahuan mereka tentang variasi

TYC STORY

23

Sumber foto: Dok. Pribadi

Page 27: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

olahan makanan. Semuanya harus berjalan dengan baik dan sesuai dengan kesepakatan bersama antara pengelola catering dan pihak perusa-haan.

Dengan melihat paparan di atas sampailah pada satu kesimpulan bahwa usaha bidang catering menjadi salah satu pilihan yang baik dalam membantu pengembangan dan pem-berdayaan masyarakat di bidang ekonomi. Hal ini selaras dengan program pemerintah untuk mencipta-kan lapangan kerja seluas-luasnya.

TYC STORY

24

Untuk itu, dukungan dari pemerintah juga sangat diharapkan baik dalam bentuk pembinaan maupun bantuan permodalan. Dengan demikian, usaha ini diharapkan dapat terus maju dan berkembang agar bisa memberikan manfaat lebih besar lagi untuk kes-ejahteraan masyarakat.

Page 28: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

TYC STORY

Gamal Albinsaid, dokter muda asal Malang yang juga merupakan founder dari Indonesia Medika ini berhasil menorehkan tinta emas dengan meraih penghargaan Sustainable Living Young Entepreneurs dari Kera-jaan Inggris pada 2014 silam. Peng-hargaan ini berhasil ia raih melalui usaha Klinik Asuransi Sampah yang ia dirikan pada tahun 2010. Klinik Asur-ansi Sampah ini merupakan salah satu dari beberapa program yang dimiliki oleh Indonesia Medika sebagai sebuah organisasi healthpreneur untuk men-ingkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang kurang mampu.

Apakah yang mendasari Mas Gamal untuk mendirikan organ-isasi ini?Ketidaksetaraan dalam hal kesehatan menjadi masalah yang tidak kunjung usai di Indonesia. Kondisi ini muncul karena masalah kesehatan erat kaitannya dengan keadaan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia sebagai negara berkembang. Masalah ini perlu diatasi agar setiap masyarakat memiliki ekualitas dalam kehidupan yang sehat. Indonesia Medika berdiri dengan tujuan mening-katkan dan mengembangkan keseha-tan masyarakat Indonesia berbasis healthpreneur, di mana kami fokus

dalam hal inovasi produk dan program-program kesehatan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini, kami sedang berupaya mengembangkan beberapa produk kesehatan, seperti asuransi sampah, program promosi mentalitas ibu hamil, kesehatan bagi para peternak, dan yang terbaru adalah pengembangan sentral basis data kesehatan di beberapa rumah sakit di Malang.

Apakah visi serta misi yang dimi-liki oleh Indonesia Medika sebagai sebuah organisasi?Sebagai healthpreneur, Indonesia Medika fokus melawan health inequal-ity yang terjadi di Indonesia. Concern utama kami ini dipengaruhi oleh adanya ketidaksetaraan kesehatan di Indonesia. Saat ini, angka kematian anak di Indonesia hampir dua kali lebih besar dari masyarakat dunia. Ini kan sebuah masalah besar yang harus bersama-sama kita cari solusinya. Dari kegelisahan inilah, Indonesia Medika berupaya untuk mewujudkan kesetaraan kesehatan dengan visi “Merawat Indonesia untuk Mencapai Keadilan dan Kesejahteraan dalam Kesehatan Indonesia.” Sedangkan misi dari Indonesia Medika, yaitu memben-tuk sistem perawatan kesehatan dengan prinsip yang kreatif dan

25

sehatSAMPAH

Oleh Ahmad Ibrahim FahmiWawancara Gamal Albinsaid, Founder Indonesia Medika

dengan

Page 29: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

holistik, mengembangkan kesehatan masyarakat dengan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan, dan mel-akukan penelitian dan teknologi berbasis ilmu pengetahuan dalam pengembangan kebutuhan lokal Indonesia.

Sejauh yang kami tahu, Indonesia Medika pernah mendapatkan beberapa penghargaan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Penghargaan apa saja yang pernah Indonesia Medika peroleh?Alhamdulillah, memang sudah banyak beberapa penghargaan yang kami peroleh, antara lain HRH The Prince of Wales Youth Sustainability Living Award 2014 untuk program Garbage Insurance Clinic, Tokoh Transformasi Sosial Anugrah Seputar Indonesia, AusAID Indonesian Social Innovator Award 2013, Ashoka Young Change Maker 2012, dan banyak penghargaan lain. Lengkapnya dapat dilihat saja lewat website indonesiamedika.org.

Gerakan apa saja yang sudah dilakukan oleh Indonesia Medika yang terkait dengan kegiatan empowering people? Pada sektor mana saja?Sudah banyak gerakan yang kami lakukan terkait dengan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada sektor kesehatan masyarakat. Gerakan-gerakan yang pernah kami lakukan antara lain integrasi program

kesehatan BPJS, mediasi pendaftaran BPJS bagi masyarakat kurang mampu, upaya pembiayaan pengobatan kanker, pendirian klinik asuransi sampah, pengumpulan relawan dokter untuk membantu masyarakat, dan informasi portal layanan kesehatan. Gerakan-gerakan ini menjangkau kota-kota seperti Malang, Bandung, Balikpapan, Bandarlampung, Bogor, dan Tasikmalaya.

Berbicara tentang gerakan, kami ingin mengetahui lebih jauh lagi mengenai salah satu gerakan fenomenal dari Indonesia Medika, yaitu Garbage Clinic Insurance. Sebenarnya seperti apakah bentuk dari gerakan ini? Garbage Insurance Clinic (GCI) meru-pakan sebuah program asuransi kesehatan dengan premi sampah sebagai pembiayaan program keseha-tan. Dengan program ini, warga cukup menyerahkan sampahnya kepada klinik kami. Kemudian, warga akan diberikan kartu klinik asuransi sampah untuk dapat memiliki akses pelayanan kesehatan primer dengan berobat maksimal dua kali dalam satu bulan. Jika pun tidak berobat, warga tetap akan mendapatkan fasilitas lain seperti penyuluhan serta rehabilitasi dan jaringan telepon khusus pasien ke dokter untuk konsultasi.

Sampah yang dikumpulkan warga diolah menjadi uang sebagai “Dana Sehat” melalui dua cara, sampah

26

TYC STORY

Page 30: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

“&

organik dijadikan pupuk dengan metode Takakura, sedangkan sampah anorganik dijual ke pengepul. Dana yang terkumpul lalu digunakan untuk pelayanan kesehatan secara holistik, yaitu pengobatan jika pasien sakit (kuratif), melakukan program pening-katan kualitas kesehatan (promotif, contohnya penyuluhan, konsultasi gizi, pembagian buku, dan lain-lain), upaya pencegahan terjadinya sakit (preventif), dan rehabilitatif (home visit, kontrol diabetes, dan lain-lain). Fasilitas yang didapatkan warga mencakup pemeriksaan dokter, pemeriksaan kondisi tubuh, hingga pemberian obat. Melalui upaya program ini, diharapkan masalah kesehatan dan masalah polusi sampah di Indonesia dapat terselesaikan.

Menurut Mas Gamal, apakah arti dari empowering people?Arti empowering people menurut saya adalah di mana kita dapat memfasili-tasi orang lain untuk mengoptimalkan sumber daya, baik itu waktu, uang, atau pun tenaga dan dibutuhkan ide yang kreatif untuk melakukan hal ini.

Asia Tenggara. Oleh karena itu, aspek-aspek fundamental seperti kesehatan ini harus di dorong. Indo-nesia Medika berupaya melakukan pemberdayaan masyarakat lewat pengembangan sektor kesehatan. Bagi saya, pendidikan dan kesehatan itu merupakan aspek fundamental dalam pembangunan masyarakat. Banyak hal yang dapat dilakukan di lingkup ini, terlebih lagi oleh generasi muda Indonesia. Indikatornya apa? HDI meningkat. Dengan mening-katnya HDI, kita dapat berharap bahwa pendidikan dan pendapatan masyarakat Indonesia dapat ikut meningkat. Hal ini tentunya punya efek besar bagi penanggulangan kesenjangan dan mengurangi koe-fisien GINI Indonesia.

Apakah harapan Mas Gamal dalam perkembangan gerakan berbasis people empowerment di Indone-sia?Harapan saya, gerakan berbasis people empowerment ini lebih terfokus pada social engineering. Maksudnya, kita harus dapat fokus pada bagaimana merancang kegiatan dengan usaha minimal tapi menghasil-kan efek optimal. Generasi sekarang harus dapat work smart dan inovatif. Bagaimana caranya? Diawali dengan analisis kondisi yang tepat, diikuti dengan perencanaan yang baik, selanjutnya eksekusi yang matang. Kegiatan yang dilakukan jangan hanya berbasis kegiatan yang sekali jadi, eventual, tetapi upayakan juga fokus pada keberlanjutan kegiatan itu sendiri. Gerakan-gerakan sekarang harus dirancang sedemikian rupa agar dapat sustain dan berdampak luas, sehingga setiap gerakan yang dilaku-kan dapat meraih efek yang optimal di masyarakat luas.

Seberapa penting adanya kegiatan yang menunjang people empower-ment di zaman sekarang ini?Menurut saya sangat penting karena pada saat ini kesenjangan antar masyarakat semakin melebar. Banyak faktor yang memengaruhi semakin besarnya gap antar masyarakat ini. Namun, bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa apa. HDI manusia Indo-nesia salah satu yang paling rendah di

27

TYC STORY

WORK SMART

INOVATIF

GENERASI SEKARANG HARUS DAPAT

Page 31: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

EMPOWERINGDI MATA KAHIMPEOPLE

Sebagai masyarakat sipil terdidik, mahasiswa diharapkan mampu menin-gkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya. Pitra Syahirul Muntaha, mahasiswa Teknik Industri ITB sekali-gus Ketua Himpunan Keluarga Maha-siswa Teknik Industri ITB 2014/2015, memaparkan pendapatnya mengenai people empowerment dan mahasiswa.

Apakah definisi empower- ing people menurut Irul? Empowering people secara singkat dapat diartikan sebagai proses atau tindakan untuk memberi-kan kesempatan yang sama untuk setiap orang, terutama bagi orang yang memiliki kekurangan dari berba-gai aspek. Oleh karena itu, empower-ing people bukan hanya sebatas memberikan lapangan pekerjaan baru dan memberikan kesempatan secara ekonomi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi orang yang men-galami masalah sosial maupun psikologi untuk mendapatkan kesuk-sesan. Dapat dikatakan bahwa empowering people merupakan sebuah tindakan yang secara kompre-hensif dapat meningkatkan peluang orang-orang yang ter-margin-kan kesempatannya.

1

Nama : Pitra Syahirul MuntahaTTL : Cirebon, 27 Maret 1993Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:SD Negeri Kartini Cirebon

Lulus tahun 2004SMP Negeri 1 Cirebon

Lulus tahun 2007Marsh Valley High School ID USA

2010SMA President

Lulus tahun 2011

profil irul

TYC home

28

Page 32: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

TYC home

Apakah mahasiswa perlu belajar atau melakukan people empowerment pada saat masih kuliah?Tentu mahasiswa harus belajar dan melakukan people empowerment pada saat kuliah karena pada masa kuliah, mahasiswa yang masih bebas dalam pandangan, baik politik maupun kepentingan, dapat melakukan people empowerment dari bentuk yang berbeda dari yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak profesional. Selain itu, dengan melakukan people empowerment pada jenjang pendidi-kan, mahasiswa yang menjalankannya akan mendapatkan sebuah tanggung jawab moral yang akan dia emban hingga dewasa nanti.

Bagaimana urgensi seorang mahasiswa dalam melakukan people empow- erment?Urgensi dalam melaksanakan people empowerment bagi mahasiswa sama halnya seperti bagaimana mahasiswa harus dapat melakukan pengabdian untuk negara dan masyarakat karena dengan melakukan people empower-ment, secara langsung mahasiswa mengabdi.

Menurut pandangan Irul, bagaimana kemauan, kepedulian, dan pelaksan- aan mahasiswa di ITB dan pada umumnya sekarang ini terhadap people empowerment?Kemauan dan kepedulian mahasiswa ITB akan people empowerment berada dalam tren yang meningkat, tetapi belum dapat dikatakan bahwa sudah memenuhi standar berdasarkan jumlah. Dalam pelaksanaannya pun mahasiswa masih mencari bentuk

empowerment yang sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki mahasiswa. Dengan hal-hal tersebut, dapat disim-pulkan bahwa mahasiswa ITB masih memiliki ruang untuk berkembang dalam ranah people empowerment ini.

Apakah Irul atau MTI pernah melakukan suatu kegiatan yang mengand- ung unsur people empow-erment? Bagaimana?Menurut saya sendiri, bentuk people empowerment yang pernah saya lakukan baru sebatas empowering anggota-anggota himpunan saya dengan menyediakan fasilitas dan tempat belajar untuk menyamakan kesempatan serta memacu perkem-bangan masing-masing anggota. Ingin rasanya saya melakukan people empowerment di dalam ranah lebih luas lagi, terlebih ke arah masyarakat, tetapi saya masih mencari bentuk dan teknis pelaksanaannya.

Apakah program kerja Irul di MTI mengarah ke upaya empowering people? Kalau ya, bagaimana dan men-gapa?Sudah tentu dalam setiap arahan dan program kerja, saya arahkan untuk melakukan people empowerment dari yang paling sederhana, yaitu member-dayakan anggota di dalamnya. Untuk keluar, dalam artian di luar anggota himpunan, terdapat program MTI-Consulting yang membantu empower-ing people dalam ranah UMKM karena sesuai dengan keilmuan TI-MRI. Selain itu, kami juga sedang meran-cang program community develop-ment yang diarahkan bagi satu komu-nitas masyarakat.

2

3

4

5

6

29

Page 33: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

PEMBERDAYAAN UKM ala

Menurut Kiky, empowering people adalah bagaimana seseorang memberi bantuan kepada orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Yang berbeda adalah bantuan tersebut dapat mem-bantunya tidak hanya sekali itu saja, tetapi untuk seterusnya, seperti pada pepatah give a man a fish and he can eat for a day, but teach a man how to fish and he can eat for a lifetime. Sebagai salah seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Kiky berpendapat bahwa masa-masa kuliah ini adalah saat yang tepat untuk memulai belajar melakukan empower-ing people. Menurutnya, mahasiswa meupakan pemimpin di masa depan dan pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memberikan pembelajaran kepada bawahannya, bukan hanya menyuruh tanpa mem-buat bawahannya belajar apapun.

Saat ditanya mengenai iklim people empowerment di dalam pengabdian masyarakat di ITB, Kiky menilai bahwa kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa ITB belum banyak yang berada di ranah people

Perguruan tinggi, menurut Peraturan Pemerintah No. 60/1999 dibangun untuk menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional … mengupayakan penggu-naannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memper-kaya kebudayaan nasional. Maha-siswa, berdiri sebagai kaum intelek-tual di negeri ini dengan dasar pola pikir Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya adalah pengabdian masyarakat sehingga seorang maha-siswa harus mampu memanfaatkan pendidikan yang didapatkan dan penelitian yang dilakukan untuk give back kepada masyarakat Indonesia. Pengabdian masyarakat hendaknya bersifat kontinual dan jangka panjang karena dalam membangun sebuah masyarakat dibutuhkan proses yang panjang. Seperti pepatah the highest form of giving is empowering people to help themselves, bentuk pengab-dian masyarakat yang tidak langsung “menyuapi” atau hanya memberikan “pancingan” merupakan bentuk peng-abdian masyarakat yang terbaik.

Rizky Setiady, atau yang biasa dipang-gil Kiky, mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Bandung yang saat ini menjabat sebagai Ketua MTI-Consulting 2014/2015, akan membagi pikirannya seputar mahasiswa, pem-berdayaan masyarakat, dan MTI-Consulting.

Mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa IndustriMahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri

TYC home

30

Page 34: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

empowerment. Masih banyak kegiatan pengabdian masyarakat di ITB yang berbentuk pelayanan atau community service di mana saat bantuan yang diberikan habis, masyarakat yang dibantu akan kembali seperti semula tanpa mendapatkan suatu nilai tambah dari bantuan yang diberikan. “Tapi, bukannya kita nggak usah melakukan community service, lho ya”, tambahnya, “takutnya, saat bantuan dari kita sudah habis, masyarakat nggak bisa ngapa-ngapain dan hanya bisa menunggu ‘suapan’ dari universitas lain.”

Keluarga Mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (MTI ITB) sendiri melakukan community service dan community development. Untuk community development, anggota MTI sebelumnya memliki kegiatan Kem-bang Desa, yaitu memberikan modal berupa keterampilan dan peralatan kepada masyarakat Desa Cibuluh agar dapat memproduksi dan menjual sendiri produk olahan khas Desa Cibuluh. Selain community service dan development, MTI ITB memiliki MTI-Consulting atau MTI-C. MTI-C adalah sebuah divisi yang berada di bawah Departemen Development Keluarga Mahasiswa Teknik Industri ITB kepen-gurusan tahun 2014/2015. MTI-C bergerak di bidang pengembangan

RIZKY SETIADY TI 2011Ketua MTI-C 2014-2015

UKM-UKM yang berlokasi di Bandung melalui konsultasi gratis dengan metode pemecahan masalah dengan pendekatan ilmu Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri. Melalui MTI-C, mahasiswa program studi Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ITB memanfaatkan ilmu yang didapatkan dari kuliah untuk memberdayakan beberapa UKM agar dapat survive di dalam persain-gan pasar. Berdasarkan informasi Chandra Muliawan, Koordinator Kon-sultan MTI-C, UKM yang dipegang oleh MTI-C saat ini, antara lain Bubble Laundry, Kedai Kimochi, KJP, dan PD Panjunan. Keempat UKM tersebut berada di daerah Bandung. MTI-C ini dapat dilihat sebagai suatu bentuk people empowerment yang dilakukan oleh MTI ITB kepada UKM-UKM terse-but. Sayangnya, UKM-UKM tersebut masih difokuskan untuk dapat stabil mendapatkan keuntungan dan dapat lebih bersaing di pasar. Harapannya di masa depan, UKM-UKM tersebut dapat pula melakukan people empowerment di dalam keberjalanan bisnisnya.

Mahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa IndustriMahasiswa Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri

“TAKUTNYA, SAAT BANTUAN DARI KITA SUDAH HABIS, MASYARAKAT NGGAK BISA NGAPA-NGAPAIN DAN HANYA BISA MENUNGGU SUAPAN DARI UNIVERSITAS LAIN.”

31

TYC home

Page 35: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

Empowering people merupakan isu yang sedang menjadi tren dalam pengembangan industri maupun komunitas di dunia. Kebutuhan akan adanya masyarakat madani yang mampu berdaya di atas kaki sendiri sangat memengaruhi perkembangan isu ini. Kesadaran akan pentingnya empowering people memunculkan era baru dalam industri, di mana pember-dayaan masyarakat dilakukan dengan penanaman tata nilai dan keper-cayaan.

Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri merupakan lingkup keilmuan yang memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan sosial. Kedua keilmuan ini berhubungan dengan desain, integrasi dan implementasi sebuah sistem, terutama industri, dari hulu hingga hilir. Ryan Dwi Putra, Mahasiswa Teknik Industri ITB 2011 sekaligus Ketua Divisi Keprofesian MTI ITB 2014, akan sedikit bercerita mengenai keilmuan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri dalam upaya empowering people.

Bagi Ryan, empowering people adalah sebuah proses peningkatan kemam-puan individu atau kelompok untuk dapat mencapai kemandirian. Sebuah proses yang mungkin tidak mudah dilakukan, namun sangat penting dalam meningkatkan dan menjaga kualitas hidup masyarakat.

Peranan Keilmuan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa IndustriMenurut Ryan, keprofesian TI dan MRI sangat berperan dalam mendukung pelaksanaan people empowerment. “Poin utama yang disoroti dalam hal ini adalah pengelolaan aspek manusia, dimana lingkup keilmuan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri bergerak”, tuturnya. Secara definisi, keilmuan Teknik Industri mengharuskan lulusannya untuk memiliki kemampuan untuk meran-cang, membangun, dan memperbaiki sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, material, mesin, dan energi. Sedangkan keilmuan Manajemen Rekayasa Industri mengharuskan lulusannya untuk memiliki kemam-puan dalam pengelolaan manusia, teknologi, dan proyek kerekayasaan agar dapat memformulasikan masalah pembaharuan sistem terutama yang berkaitan dengan manajemen produk dan teknologi. Keprofesian TI MRI dan empowering people dapat diibaratkan membentuk sebuah simbiosis mutual-isme, yang saling mendukung antar satu dan lainnya dalam proses pengembangan industri maupun komunitas.

32

TYC home

peopleempowerment

melalui

Page 36: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

Tentang bagaimana aplikasi keprofe-sian Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri, Ryan Dwi Putra mengatakan bahwa terdapat banyak cara yang dapat dilakukan dalam melakukan people empowerment. Dalam hal ini, lingkup Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri memiliki peranan dan pendekatan yang berbeda. Dari segi Teknik Indus-tri, terdapat konsep Kaizen atau perbaikan berkelanjutan dalam sistem manufaktur. Konsep ini membangun sebuah sistem yang mengharuskan seluruh pekerja yang ada diajak untuk mencari perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan pada pekerjaannya untuk kemudian dapat diimplementa-sikan secara konsisten agar terjadi peningkatan produktivitas. Konsep ini akan mendorong pekerja untuk lebih peduli dengan pekerjaannya dengan memberikan perbaikan yang berarti bagi pekerjaan maupun dirinya sendiri sebagai pekerja. Selain itu pada bidang manajemen, seorang sarjana Teknik Industri memiliki pengetahuan mengenai aspek-aspek psikologis manusia dan perilakunya dalam konteks organisasi, hal ini dapat menjadi bekal untuk melakukan pemberdayaan manusia sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing bidang.

Dari segi Manajemen Rekayasa Indus-tri, salah satu ruang lingkupnya adalah memimpin sebuah engineering project individu maupun kelompok dimana didalamnya dibutuhkan pen-gelolaan pembaharuan dalam bentuk inovasi. Kemampuan sarjana Manaje-men Rekayasa Industri mendukung hal ini dengan memberdayakan setiap anggota tim pada proyek untuk dapat mengelola pembaharuan tersebut. Selain itu dalam organisasi seringkali dibutuhkan perubahan proses bisnis untuk mengatasi perubahan lingkun-gan yang berubah sangat cepat, seorang sarjana Manajemen Rekayasa Industri dapat menganalisis, memper-baiki, merancang, dan menentukan proses bisnis yang sejalan dengan strategi bisnis perusahaan atau kebu-tuhan organisasi di masa mendatang dimana didalam bisnis pasti ada tenaga kerja yang harus diberdayakan untuk dapat mendukung perubahan yang terjadi. Pemberdayaan tenaga kerja ini dilakukan tidak hanya untuk kepentingan perubahan proses bisnis perusahaan namun juga untuk kepentingan tenaga kerja tersebut untuk menghadapi dunia kerja yang berkembang dengan pesat.

Empowering People dan AEC 2015Salah satu isu penting yang akan dihadapi sektor industri Indonesia pada 2015 adalah ASEAN Economic Community atau AEC yang akan berjalan aktif per 2015. Untuk itu, sektor industri dan masyarakat harus berbenah dalam menghadapi peruba-han besar dalam perkembangan ekonomi regional pasca integrasi. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi AEC adalah mendorong pemberdayaan masyarakat agar sektor mikro, teru-

33

TYC home

empowering people adalah sebuah proses

peningkatan kemampuan individu atau kelompok untuk dapat mencapai

kemandirian.

Page 37: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

tama usaha kecil dan menengah, dapat terus tumbuh dan membangkit-kan perekonomian komunitas maupun masyarakat sekitarnya.

Empowering people sangat penting dilakukan dalam menghadapi AEC 2015, yang salah satu tujuannya adalah membuat ASEAN menjadi Single Market and Production Base di mana di dalamnya mengizinkan terjadinya aliran bebas tenaga kerja terdidik. Kebijakan ini membuat terjadinya persaingan terbuka antar tenaga kerja di seluruh negara di ASEAN dalam mencari pekerjaan. Indonesia saat ini sedang menghadapi bonus demografi yakni jumlah pen-duduk pada usia produktif jauh lebih besar dibandingkan dengan usia non-produktif. Hal ini dapat menjadi pelu-ang sekaligus ancaman dalam meng-hadapi AEC karena banyak penduduk pada usia produktif tersebut yang tidak memiliki pendidikan yang cukup sehingga tidak memiliki daya saing sebagai tenaga kerja terutama dengan tenaga kerja dari negara lain di ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dll. Untuk itu empowering people sangat penting dilakukan agar bonus demografi ini dapat dimanfaat-kan menjadi peluang dalam mengger-akkan perekonomian di sektor mikro, dalam menghadapi AEC 2015.

Menurut Ryan, pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan berangkat dari kebutuhan pasar, salah satu contohnya adalah melakukan pemberdayaan pada sektor-sektor yang menjadi prioritas untuk dilaku-kan integrasi pada AEC 2015 antara lain sektor agro industri, transportasi udara, otomotif, elektronik, ICT, perikanan, kesehatan, logistik, indus-

tri karet, industri tekstil, pariwisata, dan industri kayu. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan bersertifikasi untuk pekerja yang ada pada bidang tersebut agar dapat bersaing dengan pekerja dari negara ASEAN lainnya. Selain itu dapat juga dilakukan pen-ingkatan mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mendukung kemampuan tenaga kerja dalam memasuki sektor-sektor di atas. Bentuk pemberdayaan manusia lain yang dapat dilakukan adalah pemberian pelatihan serta bimbingan bagi usaha kecil dan menengah. Upaya pemerintah dalam pember-dayaan masyarakat melalui program PNPM Mandiri juga perlu ditingkatkan dan didorong agar lebih memprioritas-kan pemberdayaan sektor riil dalam perekonomian, semacam UKM maupun industri kecil prioritas. Hal ini penting dilakukan karena UKM memegang peran penting dalam pengembangan ekonomi komunitas, dimana sektor ini bersentuhan lang-sung dengan masyarakat kalangan bawah. Kegagalan dukungan terhadap sektor riil perekonomian dapat berim-bas pada kondisi ekonomi mikro yang bisa jadi semakin tercekik. Oleh karena itu, kegiatan people empower-ment dapat dilakukan dari bawah, melalui pemberdayaan komunitas oleh UKM maupun industri kecil yang bersentuhan langsung dengan kegia-tan ekonomi masyarakat.

34

TYC home

Page 38: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

Pada akhirnya, hal terpenting yang harus dilakukan adalah meningkatkan kesadaran dan kebutuhan pelaku pasar maupun industri dalam melaku-kan empowering people. Secara praktik, industri kecil, menengah maupun skala besar tentunya dapat secara bersama-sama menggerakkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses upgrading kemampuan dan skill, sehingga semakin banyak kegiatan pemberdayaan yang dilakukan, akan semakin besar pergerakan yang terjadi dalam ekonomi sektor riil. Tentunya, pergerakan yang diharap-kan adalah gerakan positif yang mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Indonesia. Apabila hal ini berjalan dengan baik, AEC 2015, ASEAN Open Sky dan Free Trade Agreement lainnya bukan sebuah halangan yang nyata bagi industri nasional. Siapa yang harusnya paling berperan dalam upaya ini? Mungkin Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri dapat menjadi jawabannya.

35

TYC home

RYAN DWI PUTRA TI 2011Ketua Divisi Keprofesian MTI ITB 20142015

Pada akhirnya,hal terpenting yang

harus dilakukan adalah meningkatkan

kesadaran dan kebutuhan pelaku

pasar maupun industri dalam

melakukan empowering

people“

Page 39: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

36

TYC home

INDEED2015

Industrial Engineering Week for Development (INDEED) 2015 adalah acara yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung. Acara ini merupakan salah satu realisasi pengaplikasian keilmuan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri dalam pengembangan komunitas. Komunitas yang ditargetkan yaitu Desa Cipacing dan Desa Mekargalih, dua desa yang masih terting-gal di daerah Jatinangor. INDEED merupakan kegiatan yang secara aktif diikuti oleh anggota MTI ITB dan secara aktif pula mengajak pihak-pihak di luar anggota aktif MTI ITB. Salah satu pihak yang paling utama untuk dilibatkan dalam keberjalanan INDEED adalah alumni Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri ITB. Untuk itu, dalam keberjalanannya, INDEED diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempertemukan kembali sekaligus menjaring partisipasi dan kontribusi alumni TI dan MRI ITB.

Page 40: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed

37

TYC home

Bertempat di berbagai venue di kota Bandung dan Jakarta, rangkaian acara INDEED diselenggarakan pada tanggal 23-25 Januari 2015 dan 1 Februari 2015. Rangkaian acara ini terdiri dari Charity, Alumni Sharing Session, Golf Tournament, dan Fun Run. Charity adalah mata acara yang berupa kegiatan donor darah diikuti oleh 120 orang mahasiswa ITB. Char-ity diselenggarakan di Kampus ITB Ganesha pada tanggal 23 Januari 2015. Sementara itu, berkaitan dengan pengembangan bidang keilmuan dan keprofesian, INDEED juga memfasili-tasinya dalam mata acara Alumni Sharing Session. Alumni Sharing Session berguna untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa TI & MRI tentang dunia kerja dan bagaimana pengaplikasian ilmu TI & MRI dalam bidang keprofesian. Bidang-bidang yang terdapat pada Alumni Sharing Session antara lain; Consultant, Logistics, Fast Moving Consumer Goods, Oil & Gas, dan Human Resource. Acara ini diselenggarakan di Hotel Serela Riau, Bandung, pada tanggal 24 Januari 2015. Rangkaian acara INDEED berlanjut dengan fun run bertajuk Nostalgirun

yang merupakan sarana bagi alumni untuk bernostalgia dengan cara berlari keliling kampus. Fun Run diselengga-rakan pada tanggal 25 Januari 2015 di Kampus ITB Ganesha. Acara dilanjut-kan dengan gathering di Aula Timur ITB sebagai wadah beramah tamah antara civitas akademika TI-MRI ITB dengan para alumni.

Puncak acara INDEED merupakan turnamen golf yang diselenggarakan di Senayan Golf Course, Jakarta, pada tanggal 1 Februari 2015. Acara ini terbuka untuk umum dan diikuti oleh 90 peserta. Namun, karena hujan yang tidak kunjung berhenti, pertand-ingan golf terpaksa dihentikan. Acara dilanjutkan dengan sesi pemberian doorprize kepada para peserta. Keuntungan dari acara INDEED akan diberikan pada program community development yang diprakarsai oleh MTI ITB. Pembangunan suatu desa yang bersifat berkelanjutan merupa-kan salah satu kepedulian sosial yang berusaha ditanamkan oleh MTI ITB kepada massa-nya. Industrial Engi-neering Week for Development berhasil mengakomodasi berbagai kebutuhan massa MTI di bidang-bidang seperti social awareness, keprofesian, serta silaturahmi antar alumni.

Page 41: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed
Page 42: INDUSTRIAL TYCOON 2015 - 5th Ed