info warnux

Upload: ardhika-dhennis-putra-ananda

Post on 08-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Info Warnux

    1/2

    www.infolinux.web.id48 INFOLINUX  MEI 2004

    FEATURE Ulasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial 

    Warnet menggunakan server

    Linux itu sudah biasa. Ini karena

    kemampuan Linux untuk

    internet sharing dan Linux sebagai server 

     proxy sudah tidak diragukan lagi. Hampir

    semua distro Linux dapat digunakan

    sebagai internet sharing atau gateway dan

    web proxy . Bahkan dengan Linux yang

    hanya satu disket, Anda sudah bisa

    mengakses ke Internet dan membagi akses

    itu untuk komputer-komputer lain dalam jaringan. Demikian pula sebagai server

    game, misalnya untuk Counter Strike, Linux

    sudah sejak lama dapat berfungsi baik,

    bahkan lebih cepat dan stabil daripada

    server Windows dengan spesifikasi

    komputer yang sama.

    Server dan workstationFungsi Linux sebagai server warnet dan

    wargame ini kurang atau tidak dirasakan

    oleh pengguna warnet dan wargame yang

    masih menggunakan workstation Win-

    dows. Demikian pula pengguna Internet

    umumnya, sangat mungkin banyak yang

    tidak mengetahui bahwa server-server

    Internet yang mereka akses, misalnya

    Google.com, sebenarnya menggunakan

    Linux.

    Bagaimana dengan warnet yang semua

    komputernya, server dan workstation,

    menggunakan Linux? Apakah tidak dijauhi

    pelanggan? Atau sebaliknya, menjadi

    dibanjiri pelanggan karena biayanya murah,

    misalnya?

    Setya Rahardjo, salah seorang pemilik

    warnet dan wargame yang menggunakan

    Linux untuk server dan workstation,

    mengatakan bahwa banyak pelanggannya

    yang masih menanyakan program-programWindows saat mereka bekerja di worksta-

    tion Linux. Warnet dan wargame Setya

    yang berada di kawasan perumahan Bumi

    Serpong Damai Jakarta itu terpaksa masih

    menggunakan Windows pada beberapa

    workstation untuk melayani pelanggan

    yang tidak mau menggunakan Linux.

    Menurut Setya, kalau untuk warnet

    sudah tidak banyak masalah memakai

    Linux. “Warnet saya sejak awal 2001

    sudah menggunakan Linux sebagai server.

    Sekitar Oktober 2003, seluruh workstation

    warnet saya ganti menjadi Linux dengan

    sistem diskless dari Knoppix. Sayangnya,

    masih ada pelanggan yang maunya pakai

    Internet Explorer,” ungkap Setya.

    Salah satu sumber InfoLINUX di sebuah

    warnet lain di Jakarta juga belum merasa

    tenang menjalankan bisnis warnet yang

    sepenuhnya Linux, sehingga masih ada

    beberapa komputer menggunakan

    Windows. Salah satu kendala yang

    dihadapi warnet-warnet Linux adalah

    kurangnya tenaga teknis, yaitu operator

    yang menguasai Linux dan administrator

    sistem Linux. Ada seorang operator warnet

    yang hampir semua komputer

    menggunakan Linux, masih kesulitan dalam

    mengakses floppy drive atau disket.Padahal warnet tersebut tidak

    menggunakan diskless. Artinya semua

    komputer diinstalasi Linux secara penuh

    dengan harddisk dan floppy drive.

    Menurut Setya, jika pebisnis komputer

    taat hukum, peluang warnet yang

    sepenuhnya Linux sangat besar. Itu

    disebabkan paling tidak oleh tiga alasan.

    Pertama, Linux tidak memerlukan biaya

    lisensi. Kedua, dengan sistem diskless,

    Linux lebih hemat biaya pengadaan

    hardware. Ketiga, Linux lebih mudah

    dirawat, terutama tidak terganggu oleh

    virus-virus Windows. Dengan total biaya

    yang rendah ini, harusnya biaya sewa juga

    lebih rendah dibanding warnet yang

    menggunakan Windows. “Sayangnya,”

    kata Setya, “penghargaan masyarakat kita

    Banyak komputer di warnet (warung Internet) tidak hanya berfungsi untuk mengakses Internet, tapi juga untuk bermain game , sehingga warnet biasanya juga menjadi wargame (warung game). Bagaimana manfaat Linux untuk warnet dan wargame? Ikuti laporan singkat berikut. ini.

    Warnet dan Wargame Linux

    Distro Linux ROSe untuk game dan Internet.      Suasana di sebuah warnet dan wargame.     

         R    u    s    m    a    n     t    o

    Warnet dan Wargame Linux

  • 8/19/2019 Info Warnux

    2/2

    49INFOLINUX  MEI 2004www.infolinux.web.id

    FEATUREUlasan CD | Klinik | Ulasan | Linux Ready | Utama | Bisnis | Feature | Tutorial 

    terhadap HaKI masih lemah, sehingga

    banyak warnet yang menggunakan

    software bajakan. Tentu saja, total biaya

     jadi tidak berbeda jauh dengan Linux.”

    Untuk itulah, Setya berkeinginan

    membangun warnet dan game center-nya

     juga berfungsi sebagai pusat pelatihan dan

    perpustakaan Linux, agar masyarakat lebih

    terbiasa dengan Linux dan menghargai hak

    cipta.

    Game centerWargame atau game center biasanya baru

    sebatas menggunakan Linux sebagai

    server. Belum banyak pengelola wargame

    yang memberanikan diri sepenuhnya pakai

    Linux. Setya Rahardjo dengan warnet dan

    game center NETTER-nya bertekad untuk

    membangun wargame yang sepenuhnyaLinux. Sayangnya, workstation Linux itu

    tetap menjalankan game Windows dengan

    emulator. “Game-game di Linux belum

    sebanyak dan semenarik game-game di

    Windows,” jelas Setya memberikan alasan

    mengapa masih menggunakan Windows

    sebagai workstation game.

    “Saya sudah mencoba game-game di

    Windows seperti Nexia, Ragnarok, dan

    Counter Strike di Linux dengan emulator.

    Saya menggunakan CD ROSe Knoppix

    seperti yang disertakan dalam buku Game

    InfoLINUX . Tapi hanya Nexia yang bagus,

    bahkan lebih bagus daripada dijalankan di

    Windows. Sedangkan Ragnarok dan

    Counter Strike masih belum stabil,” ungkap

    Setya lebih jauh.

    Billing SystemSoal billing system untuk warnet dan

    wargame ini masih sering menjadi bahan

    diskusi di milis-milis. Meskipun telah

    tersedia beberapa free software, seperti di

    www.rab.co.id , banyak pengguna awam

    masih kesulitan mengaplikasikannya. Untuk

    itulah, Setya sebagai pengguna biasa

    bekerja sama dengan developer RAB Linux,

    Owo Sugiana, mengembangkan billing

    system untuk warnet dan game center ini

    dalam satu CD Linux ROSe yang berbasis

    Knoppix.

    Menurut Setya, billing system yang ada

    di ROSe ini sangat cocok untuk warnet dan

    game center yang semua komputernya

    Linux. “Untuk warnet, billing system itu

    berjalan baik di workstation Linux dan

    Windows, tapi masih belum sempurna

    untuk game center dengan workstation

    Windows,” ujar Setya.

    Linux router atau gatewayIstilah router ini dulu lebih sering dikaitkan

    dengan peralatan jaringan yang mahal. Saat

    ini banyak modem kabel dan modem ADSL

    yang telah dilengkapi fasilitas router.

    Umumnya warnet, sebenarnya hanya

    merupakan sebuah jaringan lokal (LAN)

    yang terhubung ke Internet melalui sebuah

     gateway . Gateway ini bisa dikatakan

    sebagai router sederhana. Dengan kata lain,

    router yang ada di modem itu hanya

    difungsikan sebagai gateway.

    Warnet dapat menggunakan router atau

    gateway yang berupa sebuah komputer. Inipasti dibutuhkan bila modem yang ada

    tidak memiliki fungsi sebagai router atau

    gateway. Jika menggunakan sistem operasi

    Linux, router dapat berbentuk salah satu

    dari beberapa pilihan ini:

    1. Komputer dengan disket, tanpa CD dan

    harddisk.

    Router ini dapat dibangun dengan komputer

    kuno, misalnya Pentium I atau bahkan 486,

    sehingga sangat menghemat biaya

    pengadaan hardware. Paket Linux yang

    digunakan bisa berupa disket LRP (Linux

    Router Project), Freesco, dan lain-lain.

    Fungsi utama hanya sebagai Internet

    sharing, misalnya dengan iptables.

    Kekurangan sistem ini, tidak dapat

    berfungsi sebagai web proxy , sehingga

    akses Internet jadi lebih lambat untuk

    mengakses web-web populer.

    2. Komputer dengan CD, tanpa harddisk

    dan disket.

    Jika spesifikasi komputer lebih besar dan

    memiliki drive CD, router, atau gateway

    dapat dibangun dengan Live-CD Linux,

    misalnya Knoppix. Kelebihannya, aplikasi

    yang dapat dijalankan bisa lebih banyak dari

    disket. Kekurangannya mirip dengan yang

    pertama, tidak memiliki harddisk sehingga

    meskipun dapat menjalankan web proxy,

    kemampuannya tidak secepat mengguna-

    kan harddisk. Kecuali jika komputer

    memiliki RAM besar, yang dapat berfungsi

    sebagai ramdisk atau harddisk virtual.

    3. Komputer dengan harddisk, bisa tanpa

    CD dan disket.

    Ini adalah Linux yang sepenuhnya

    diinstalasi ke harddisk, seperti umumnya

    distro Linux. CD hanya diperlukan untuk

    instalasi dan update. Kelebihannya adalah

    dapat berfungsi dengan baik sebagai proxy.

    Bahkan dapat menyediakan server mail dan

    web, di samping sebagai router atau

    gateway. Konfigurasi ini yang paling umum

    digunakan oleh warnet-warnet dan intranet

    atau ekstranet di kantor dan lembaga

    pendidikan.

    Jika spesifikasi komputer sangat baik,

    misalnya sekelas Pentium IV dengan RAM

    minimal 512 MB, akan dapat melayani

    workstation tanpa harddisk (diskless). Dua

    contoh sistem diskless adalah berbasis

    LTSP (Linux Terminal Server Project) dan

    KTS (Knoppix Terminal Server).

    Model jaringan diskless KTS dipilih Setya

    untuk warnet dan game center-nya.

    Beberapa lembaga pendidikan di Jakarta,

    Yogyakarta, Denpasar, dan beberapa kota

    lain, menggunakan sistem diskless dengan

    model LTSP. Alasan mereka memilih sistem

    diskless ini seperti yang diungkap Setya

    antara lain adalah penghematan biaya

    pengadaan hardware, kemudahan

    perawatan, aman terhadap virus Windows,

    dan kemerdekaan karena menggunakan

    free software. 

    Rusmanto  ([email protected])

    Setya Rahardjo.     

         R    u    s    m    a    n     t    o

    Warnet dan Wargame Linux