interferensi cahaya

Upload: amalia-putri

Post on 10-Oct-2015

65 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    1/20

    INTERFERENSI CAHAYAInterferensi adalah peristiwa penggabungan dua gelombang cahaya atau lebih akibatdariu adanya sebuah celah ganda yang membuat gelombang bertabrakan. Peristiwa

    interferensi disebut juga peristiwa superposisi gelombang. Pada peristiwa ini jugamenimbulkan pola gelap terang (Monokromatik) dan pelangi (Polikromatik).

    Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru

    yangterbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombangsalingmenghilangkan.

    http://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-10.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi1.gifhttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-10.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi1.gif
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    2/20

    Warna-warni pelangi menunjukkan bahwa sinar matahari adalah gabungan dariberbagai macam warna dari spektrum kasat mata. Dilain fihak, warna pada gelombang sabun, lapisan minyak, warna bulu burung merah,

    dan burung kalibri bukan disebabkan olehpembiasan. Hal ini terjadi karena interferensi konstruktif dan destruktif dari sinar yangdipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanyagejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan bahwa cahaya itu adalahgelombang. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada duaatau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar, makainterferensinya sulit diamati.

    Syarat Interferensi Cahaya :Kedua sumber cahaya harus bersifat kokeren (Kedua sumber cahaya mempunyai bedafase,frekuensi dan amplitude sama)Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber cahaya dari satu sumbercahaya, yang dijatukan pada dua buah celah sempit.

    http://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/img-thing.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/158122970_70edfbcc03.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/img-thing.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/158122970_70edfbcc03.jpg
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    3/20

    Satu sumber cahaya, dilewatkan pada dua celah sempit, sehingga cahaya yang melewatikedua celah itu,merupakan dua sumbeer cahaya baru

    Peristiwa interferensi disebut juga peristiwa superposisi gelombang. Pada peristiwa inijuga menimbulkan pola gelap terang(Monokromatik) dan pelangi (Polikromatik) . Secara matematika rumus untukmendapatkan pola terang dan gelap Sbb:

    http://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-7.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-6.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/thomas-young.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-7.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-6.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/thomas-young.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-7.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-6.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/thomas-young.jpeghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-7.jpeg
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    4/20

    S1 = Sumber cahayaS2 dan S3, dua sumber cahaya baru., d = jarak antar dua sumber c= sudut belok, a=l = jarak antara dua sumber terhadap layar

    Interferensi maksimum/terang/konstruktif, terjadi bila :

    atauKeterangan :

    P=jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter)d=jarak kedua sumber cahaya/celah(meter)l=jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter)m=bilangan (1,2,3dst)l=panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)

    Interferensi Minimum/Gelap/Destrutip,terjadi jika

    atau

    Contoh :Percobaan Thomas Young, celah ganda berjarak 5 mm. Dibelakang celah yang jaraknya

    2 m ditempatkan layar , celah disinaridengan cahaya dengan panjang gelombang 600 nm., maka jarak pola terang ke 3 daripusat terang adalah.Diketahui : d = 5 mm, l = 2 m=2000 mm= 600 nm = 7 x 10-5 mm, m = 3Ditanyakan: p =?

    http://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-12.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-18.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-17.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-151.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-141.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-12.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-18.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-17.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-151.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-141.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-12.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-18.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-17.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-151.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-141.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-12.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-18.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-17.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-151.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-141.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-12.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-18.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-17.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-151.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-141.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-12.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-141.jpghttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-12.jpg
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    5/20

    Jawab :p. 5/200 = (2.3) 1/2 6.10-5

    p = 0,72 mm

    Interferensi celah ganda Young

    Pada eksperimen Young, dua sumber cahaya kohern diperoleh dari cahaya

    monokromatis yang dilewatkan dua celah. Kedua berkas cahaya kohern itu akan

    bergabung membentuk pola-pola interferensi.

    Gambar 9. Skema eksperimen Young

    Inteferensi maksimum (konstruktif) yang ditandai pola terang akan terjadi jika kedua

    berkas gelombang fasenya sama. Ingat kembali bentuk sinusoidal fungsi gelombang

    berjalan pada grafik simpangan (y) versus jarak tempuh (x). Dua gelombang sama

    fasenya jika selisih jarak kedua gelombang adalah nol atau kelipatan bulat dari

    panjang gelombangnya.

    http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture14.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/doubleslit_animation1.gifhttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-151.jpghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture14.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/doubleslit_animation1.gifhttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-151.jpghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture14.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/doubleslit_animation1.gifhttp://blog.uad.ac.id/dianretnowati/files/2011/12/interferensi-151.jpg
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    6/20

    Gambar 10. Selisih lintasan kedua berkas adalah d sin

    Berdasarkan gambar di atas, selisih lintasan antara berkas S1dan dsin ,

    dengan d adalah jarak antara dua celah.

    Jadi interferensi maksimum (garis terang) terjadi jika

    d sin =n, dengann=0, 1, 2, 3,

    Pada perhitungan garis terang menggunakan rumus di atas, nilai n= 0 untuk terang

    pusat, n= 1 untuk terang garis terang pertama, n= 2 untuk garis terang kedua, dan

    seterusnya.

    Interferensi minimum (garis gelap) terjadi jika selisih lintasan kedua sinar

    merupakan kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang. Diperoleh,

    d sin = (n ), dengann=1, 2, 3,

    Pada perhitungan garis gelap menggunakan rumus di atas, n= 1 untuk terang garis

    gelap pertama, n= 2 untuk garis gelap kedua, dan seterusnya. Tidak ada nilai n= 0

    untuk perhitungan garis gelap menggunakan rumus di atas.

    3. Interferensi pada lapisan tipis

    Interferensi dapat terjadi pada lapisan tipis seperti lapisan sabun dan lapisan minyak.Jika seberkas cahaya mengenai lapisan tipis sabun atau minyak, sebagian berkas

    cahaya dipantulkan dan sebagian lagi dibiaskan kemudian dipantulkan lagi.

    Gabungan berkas pantulan langsung dan berkas pantulan setelah dibiaskan ini

    membentul pola interferensi.

    Gambar 11. Interferensi cahaya pada lapisan tipis

    http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture15.png
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    7/20

    Seberkas cahaya jatuh ke permukaan tipis dengan sudut datang i. Sebagian berkas

    langsung dipantulkan oleh permukaan lapisan tipis (sinar a), sedangkan sebagian

    lagi dibiaskan dulu ke dalam lapisan tipis dengan sudut bias rdan selanjutnya

    dipantulkan kembali ke udara (sinar b).

    Sinar pantul yang terjadi akibat seberkas cahaya mengenai medium yang indeks

    biasnya lebih tinggi akan mengalami pembalikan fase (fasenya berubah 180 o),

    sedangkan sinar pantul dari medium yang indeks biasnya lebih kecil tidak

    mengalami perubahan fase. Jadi, sinar a mengalami perubahan fase 180o,

    sedangkan sinar b tidak mengalami perubahan fase. Selisih lintasan antara a dan b

    adalah 2dcos r.

    Oleh karena sinar b mengalami pembalikan fase, interferensi konstruktif akan terjadi

    jika selisih lintasan kedua sinar sama dengan kelipatan bulat dari setengah panjanggelombang (). Panjang gelombang yang dimaksud di sini adalah panjang

    gelombang cahay pada lapisan tipis, bukan panjang gelombang cahaya pada

    lapisan tipis dapat ditentukan dengan rumus:

    = 0/n.

    Jadi, interferensi konstruktif (pola terang) akan terjadi jika

    2d cos r = (m ) ; m = 1, 2, 3,

    dengan m = orde interferensi.

    interferensi destruktif (pola gelap) terjadi jika

    2d cos r = m ; m= 0, 1, 2, 3,

    Untuk mendapatkan dua sumber cahaya koheren, A. J Fresnelldan Thomas Youngmenggunakan

    sebuah lampu sebagai sumber cahaya. Dengan menggunakan sebuah sumber cahaya S, Fresnell

    memperoleh dua sumber cahaya S1dan S2yang kohoren dari hasil pemantulan dua cermin. Sinar

    monokromatis yang dipancarkan oleh sumber S, dipantulkan oleh cermin I dan cermin II yang

    seolah-olah berfungsi sebagai sumber S1dan S2. Sesungguhnya, S1dan S2merupakan bayangan

    oleh cermin I dan Cermin II (Gambar 2.4)

  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    8/20

    Gambar 2.4. Percobaan cermin Fresnell

    Berbeda dengan percobaan yang dilakukan oleh Fresnell, Young menggunakan dua penghalang,

    yang pertama memiliki satu lubang kecil dan yang kedua dilengkapi dengan dua lubang kecil.

    Dengan cara tersebut, Young memperoleh dua sumber cahaya (sekunder) koheren yang

    monokromatis dari sebuah sumber cahaya monokromatis (Gambar 2.5). Pada layar tampak pola

    garis-garis terang dann gelap. Pola garis-garis terang dan gelap inilah bukti bahwa cahaya dapat

    berinterferensi. Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahayadari kedua celah

    tersebut.

    Gambar 2.5. Percobaan dua celah oleh Young

    Pola interferensi yang dihasilkan oleh kedua percobaan tersebut adalah garis-garis terang dan garis-

    garis gelap pada layar yang silih berganti. Garis terang terjadi jika kedua sumber cahaya mengalami

    interferensi yang saling menguatkan atau interferensi maksimum. Adapun garis gelap terjadi jika

    kedua sumber cahaya mengalami interferensi yang saling melemahkan atau interferensi minimum.

    Jika kedua sumber cahaya memiliki amplitudo yang sama, maka pada tempat-tempat terjadinya

    interferensi minimum, akan terbentuk titik gelap sama sekali. Untuk mengetahui lebih rinci tentang

    pola yang terbentuk dari interferensi dua celah, perhatikan penurunan-penurunan interferensi dua

    celah berikut.

    Pada Gambar 2.6, tampak bahwa lensa kolimator menghasilkan berkas sejajar. Kemudian, berkascahaya tersebut melewati penghalang yang memiliki celah ganda sehingga S1dan S2dapat

    dipandang sebagai dua sumber cahaya monokromatis. Setelah keluar dari S1dan S2, kedua cahaya

    digambarkan menuju sebuah titikApada layar. Selisih jarak yang ditempuhnya (S2AS1A) disebut

    beda lintasan.

    ........................................ 2.2

  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    9/20

    Gambar 2.6. Percobaan Interferensi Young

    Jika jarak S1Adan S2Asangat besar dibandingkan jarak S1ke S2, dengan S1S2= d,

    sinar S1Adan S2Adapat dianggap sejajar dan selisih jaraknya S= S2B. Berdasarkan segitiga S1S-

    2B, diperoleh , dengan d adalah jarak antara kedua celah. Selanjutnya,

    pada segitiga COA, .

    Untuk sudut-sudut kecil akan didapatkan . Untuk kecil, berartip/lkecil

    ataup

  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    10/20

    = panjang gelombang cahaya

    m = orde interferensi (0, 1, 2, 3, ...)

    DIFRAKSI

    Difraksi, pembelauanatau lenturanialah penyebarangelombang,contohnyacahaya,

    karena adanya halangan. Semakin kecil halangan, penyebarangelombangsemakin besar.

    Hal ini bisa diterangkan olehprinsip Huygens.Yang berisi : Prinsip

    Huygensmenerangkan bahwa setiapmuka gelombangdapat dianggap memproduksi

    wavelet atau gelombang-gelombang baru dengan panjang gelombang yang sama dengan

    panjang gelombang sebelumnya.

    Difraksi celah tunggal[sunting|sunting sumber]

    Pendekatan numerik dari pola difraksi pada sebuah celah dengan lebar empat kali panjang gelombang

    planarinsidennya.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Huygenshttp://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Huygenshttp://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Huygenshttp://id.wikipedia.org/wiki/Muka_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Muka_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Muka_gelombanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_celah_tunggal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi&veaction=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi&veaction=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi&veaction=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wave_Diffraction_4Lambda_Slit.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wave_Diffraction_4Lambda_Slit.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wave_Diffraction_4Lambda_Slit.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wave_Diffraction_4Lambda_Slit.pnghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi&action=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi&veaction=edit&section=3http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_celah_tunggal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Muka_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Huygenshttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    11/20

    Grafik dan citra dari sebuah difraksi celah tunggal

    Sebuah celah panjang dengan lebar infinitesimalakan mendifraksisinarcahayainsiden

    menjadi deretangelombangcircular, danmuka gelombangyang lepas dari celah tersebut

    akan berupagelombangsilinder denganintensitasyang uniform.

    Secara umum, pada sebuahgelombang planarkompleks yang

    monokromatik denganpanjang gelombang&lambda yang melewati celah tunggal

    dengan lebar dyang terletak pada bidang x-y, difraksi yang terjadi pada arah radialrdapat

    dihitung dengan persamaan:

    dengan asumsi sumbu koordinaat tepat berada di tengah celah, x akan bernilai

    dari hingga , dan y dari 0 hingga .

    Jarak rdari celah berupa:

    Sebuah celah dengan lebar melebihipanjang gelombangakan mempunyai

    banyaksumber titik(en:point source) yang tersebar merata sepanjang lebar

    celah.Cahayadifraksi pada sudut tertentu adalah hasilinterferensidari

    setiapsumber titikdan jikafaserelatif dariinterferensiini bervariasi lebih dari 2,

    maka akan terlihatminimadanmaksimapadacahayadifraksi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sinarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Muka_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Muka_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Muka_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Intensitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Intensitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Fasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Fasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maksima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maksima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maksima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Diffraction1.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maksima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fasehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_planar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Intensitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Muka_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinar
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    12/20

    tersebut.Maksimadanminimaadalah hasilinterferensigelombangkonstruktif

    dan destruktif padainterferensimaksimal.

    Difraksi Fresnel/difraksi jarak pendekyang terjadi pada celah dengan lebar

    empat kalipanjang gelombang,cahayadarisumber titikpada ujung atas celah

    akan berinterferensidestruktif dengansumber titikyang berada di tengah celah.

    Jarak antara duasumber titiktersebut adalah . Deduksi persamaan dari

    pengamatan jarak antara tiapsumber titikdestruktif adalah:

    Minimapertama yang terjadi pada sudut &theta minimum adalah:

    Difraksi jarak jauhuntuk pengamatan ini dapat dihitung berdasarkan

    persamaan integraldifraksi Fraunhofermenjadi:

    dimanafungsi sincberupa sinc(x) = sin(px)/(px) ifx? 0, and sinc(0) =

    1.

    dimana

    d = lebar celah tunggal / celah sempit

    y = jarak pita gelap ke - n dari pusat

    2. Difraksi pada kisiKisi difraksi terdiri atas banyak celah dengan lebar yang sama. Lebar tiap celah

    pada kisi difraksi disebut konstanta kisi dan dilambangkan dengan d. Jika dalam

    sebuah kisi sepanjang 1 cm terdapatNcelah konstanta kisinya adalah:

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maksima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maksima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maksima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_Fresnel&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_jarak_pendek&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_jarak_pendek&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_jarak_pendek&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_jarak_jauh&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_jarak_jauh&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_Fraunhofer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_Fraunhofer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_Fraunhofer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_sinc&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_sinc&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_sinc&action=edit&redlink=1http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture10.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture10.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture10.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture10.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture10.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture10.pnghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsi_sinc&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_Fraunhofer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_jarak_jauh&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_titik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_jarak_pendek&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Difraksi_Fresnel&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Interferensihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minima&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Maksima&action=edit&redlink=1
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    13/20

    Pola terang oleh kisi difraksi diperoleh jika:

    d sin =n, dengann =0, 1, 2, 3,

    dengan dadalah konstanta kisi dan adalah sudut difraksi.

    Interferensi minimum (garis gelap) terjadi jika

    d sin = (n ), dengann=1, 2, 3,

    Gambar 7. Skema difraksi oleh kisi.

    Dalam optika dikenal difraksi Fresnel dan difraksi Fraunhofer. Difraksi Fresnel terjadi

    jika gelombang cahaya melalui celah dan terdifraksi pada daerah yang relatif dekat,

    menyebabkan setiap pola difraksi yang teramati berbeda-beda bentuk danukurannnya, relatif terhadap jarak. Difraksi Fresnel juga disebut difraksi medan

    dekat.

    Difraksi Fraunhofer terjadi jika gelombang medan melalui celah atau kisi,

    menyebabkan perubahan hanya pada ukuran pola yang teramati pada daerah yang

    jauh. Gelombang-gelombang cahaya yang keluar dari celah atau kisi pada difraksi

    Fraunhofer hampir sejajar. Difraksi fraunhofer juga disebut difraksi medan jauh.

    http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture111.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture111.png
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    14/20

    A. Polarisasi CahayaVersi Bahasa Inggris (klik disini)

    Sebagai gelombang transversal, cahaya dapat mengalami polarisasi. Polarisasi

    cahaya dapat disebabkan oleh empat cara, yaitu refleksi (pemantulan), absorbsi

    (penyerapan), pembiasan (refraksi) ganda dan hamburan.

    1. Polarisasi karena refleksiPemantulan akan menghasilkan cahaya terpolarisasi jika sinar pantul dan sinarbiasnya membentuk sudut 90o. Arah getar sinar pantul yang terpolarisasi akan

    sejajar dengan bidang pantul. Oleh karena itu sinar pantul tegak lurus sinar bias,

    berlaku ip + r = 90atau r = 90 ip . Dengan demikian, berlaku pula

    Jadi, diperoleh persamaan

    Dengan n2 adalah indeks bias medium tempat cahaya datang n1adalah medium

    tempat cahaya terbiaskan, sedangkan ipadalah sudut pantul yang merupakan sudut

    terpolarisasi. Persamaan di atas merupakan bentuk matematis dari Hukum Brewster.

    http://physicsforus.wordpress.com/physics-3/physical-optics/a-light-polarization/http://physicsforus.wordpress.com/physics-3/physical-optics/a-light-polarization/http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture3.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture11.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture3.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture11.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture3.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture11.pnghttp://physicsforus.wordpress.com/physics-3/physical-optics/a-light-polarization/
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    15/20

    Gambar 1. Polarisasi karena refleksi

    2. Polarisasi karena absorbsi selektif

    Gambar 2. Skema polarisasi selektif menggunakan filter polaroid. Hanya cahaya

    dengan orientasi sejajar sumbu polarisasi polaroid yang diteruskan.

    Polarisasi jenis ini dapat terjadi dengan bantuan kristal polaroid. Bahan polaroid

    bersifat meneruskan cahaya dengan arah getar tertentu dan menyerap cahaya

    dengan arah getar yang lain. Cahaya yang diteruskan adalah cahaya yang arah

    getarnya sejajar dengan sumbu polarisasi polaroid.

    Gambar 3. Dua buah polaroid, polaroid pertama disebut polarisator dan polaroid

    kedua disebut analisator dengan sumbu transmisi membentuk sudut

    Seberkas cahaya alami menuju ke polarisator. Di sini cahaya dipolarisasi secara

    vertikal yaitu hanya komponen medan listrik E yang sejajar sumbu transmisi.

    Selanjutnya cahaya terpolarisasi menuju analisator. Di analisator, semua komponen

    E yang tegak lurus sumbu transmisi analisator diserap, hanya komponen E yang

    http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture3.jpghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture4.pnghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture3.jpghttp://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/picture4.png
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    16/20

    sejajar sumbu analisator diteruskan. Sehingga kuat medan listrik yang diteruskan

    analisator menjadi:

    E2= E cos

    Jika cahaya alami tidak terpolarisasi yang jatuh pada polaroid pertama (polarisator)memiliki intensitas I0, maka cahaya terpolarisasi yang melewati polarisator adalah:

    I1= I0

    Cahaya dengan intensitas I1ini kemudian menuju analisator dan akan keluar

    dengan intensitas menjadi:

    I2= I1cos2= I0cos2

    3. Polarisasi karena pembiasan ganda

    Jika berkas kaca dilewatkan pada kaca, kelajuan cahaya yang keluar akan sama kesegala arah. Hal ini karena kaca bersifat homogen, indeks biasnya hanya memiliki

    satu nilai. Namun, pada bahan-bahan kristal tertentu misalnya kalsit dan kuarsa,

    kelajuan cahaya di dalamnya tidak seragam karena bahan-bahan itu memiliki dua

    nilai indeks bias (birefringence).

    Cahaya yang melalui bahan dengan indeks bias ganda akan mengalami pembiasan

    dalam dua arah yang berbeda. Sebagian berkas akan memenuhi hukum Snellius

    (disebut berkas sinar biasa), sedangkan sebagian yang lain tidak memenuhi hukum

    Snellius (disebut berkas sinar istimewa).

    http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/1152697animation.gif
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    17/20

    Gambar 4. Skema polarisasi akibat pembiasan ganda.

    4. Polarisasi karena hamburan

    Jika cahaya dilewatkan pada suatu medium, partikel-partikel medium akan

    menyerap dan memancarkan kembali sebagian cahaya itu. Penyerapan dan

    pemancaran kembali cahaya oleh partikel-partikel medium ini dikenal sebagai

    fenomena hamburan.

    Pada peristiwa hamburan, cahaya yang panjang gelombangnya lebih pendek

    cenderung mengalami hamburan dengan intensitas yang besar. Hamburan ini dapat

    diamati pada warna biru yang ada di langit kita.

    Gambar 5. Warna biru langit akibat fenomena polarisasi karena hamburan

    Sebelum sampai ke bumi, cahaya matahari telah melalui partikel-partikel udara di

    atmosfer sehingga mengalami hamburan oleh partikel-partikel di atmosfer itu. Oleh

    karena cahaya biru memiliki panjang gelombang lebih pendek daripada cahaya

    merah, maka cahaya itulah yang lebih banyak dihamburkan dan warna itulah yang

    sampai ke mata kita.

    Polarisasi (Pengkutuban)

    Polarisasi adalah peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya yang acak

    menjadi satu arah getar.

    http://fisikamemangasyik.files.wordpress.com/2011/07/blue-sky-background.jpg
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    18/20

    Polarisasi Gelombang menunjukkan arah medan listrik pada suatu titik yang

    dilewati oleh gelombang tersebut. Jenis polarisasi antena dapat dikategorikan

    berdasarkan polanya pada BIDANGyang TEGAK LURUSatau normal dengan

    sumbu propagasi. Gelombang yang dapat mengalami polarisasi hanyalah gelombang

    tranversal yang mempunyai arah getaran tegak lurus dengan arah

    perambatannya

    Terpolarisasiatau terkutubartinya memiliki satu arah getar tertentu

    saja, seperti pada gambar berikut :

    Simbol Cahaya alami, yang bukan sinar terpolarisasi adalah gambar sbb:

    atau

    Cahaya terpolarisasi didapatkan dengan cara sbb :

    1. Polarisasi Karena Pemantulan

    Berkas sinar alami (sinar yang belum terpolarisasi) dijatuhkan dari medium

    udara, ke medium kaca (cermin datar). Dengan sudut datang i = 57o, maka

    sinar yang dipantulkan sudah terpolarisasi, seperti pada gambar berikut:

    http://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-2.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-1.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-2.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-1.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-2.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-1.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi.jpg
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    19/20

    2. Polarisasi Karena Pemantulan dan

    Pembiasan

    Berkas Sinar alami melalui suatu medium kaca,akan dipantulakna dan dibiaskan.

    Sinar perpolarisasi bila sudut pantuk dan sudut bias membentuk sudut 90,

    seperti pada gambar brikut :

    Dari peristiwa pemantulan dan pembiasan akan diperoleh

    Rumus Brewster,Sbb :

    ip + r = 9o, r = 90 -ip

    n2/n1 = sin ip/sin r = sin ip/sin (90-ip) = sin ip/cos ip = tg ip

    n2/n1 = tg ip

    3.Polarisasi karena penyerapan selektif.

    http://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-4.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-5.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-4.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi-5.jpg
  • 5/20/2018 INTERFERENSI CAHAYA

    20/20

    Polarisasi dengan penyerapan selektif diperoleh dengan memasang dua buah

    polaroid, yaitu

    Polarisator dan Analisator. Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya

    terpolarisasi,sedangkan Analisator untuk mengetahui apakah cahaya sudah terpolarisasi atau

    belum, seperti

    pada gambar berikut

    http://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi1.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi1.jpghttp://tienkartina.files.wordpress.com/2010/09/polarisasi1.jpg