intervensi rasional nanda

3
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual yang dirasakan oleh pasien. Tujuan : Nutrisi pasien terpenuhi secara adekuat Kriteria hasil : (1) Pasien mengatakan tidak mual (2) Pasien menghabiskan porsi makan (3) Pasien tidak lemas Rencana Asuha Keperawatan : (1) Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering R/ Makan sedikit – sedikit memberikan kesempatan pada lambung utuk mengosongkan sehingga tidak terjadi perasaan penuh pada lambung. (2) Jauhkan benda – benda berbau yang dapat merusak selera makan pasien R/ Benda yang berbau menyengat bisa mempengaruhi selera makan pasien yang berakibat pasien malas untuk makan. (3) Berikan penjelasan pada pasien tentang pentingnya nutrisi bagi kesembuhan R/ Pasien dapat lebih termotivasi untuk segera sembuh seingga pasien akan kooperatif dalam perawatan (4) Libatkan pasien dalam menentukan makanan yang disenangi yang sesuai dengan diet R/ Memilih makanan yang disenangi membuat pasien merasa memiliki semangat untuk makan tetapi dalam batas diet yang ditentukan (5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti mual R/ Obat anti mual bekerja di hipotalamus yang akan menahan keluarnya faktor mual. 2) Resiko cidera berhubungan dengan kelemahan otot. Tujuan : Tidak terjadi cidera selama dalam proses perawatan Kriteria hasil : (1) Pasien dapat sembuh tepat waktu (2) Pasien tidak mengalami cidera selama dalam proses perawatan Rencana Asuhan Keperawatan (1) Berikan batas penghalang pada tempat tidur pasien R/ Batas penghalang akan menghalalangi pasien ketika pasien tidak sadar dari kecelakaan, misl terjatuh dari tempat tidur (2) Anjurkan keluarga untuk selalu menmai pasien R/ Keluarga adalah orang yang dicintai pasein sehingga pasien akan merasa aman dan tidak akan mendapat cidera (3) Berikan semua pemenuhan ADL pasien R/ Pemenuhan semua kebutuhan pasien akan membuat pasien merasa diperhatikan dan tidak akan mecoba untuk melakukan tindakan sendiri. (4) Observasi tingkat kesadaran pasien R/ Observasi berguna dalam memberi penilaian terhadap respon pasien sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Upload: donis-de-babycarzy

Post on 26-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

intervensi

TRANSCRIPT

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual yang dirasakan oleh pasien.

Tujuan : Nutrisi pasien terpenuhi secara adekuat

Kriteria hasil :

(1)Pasien mengatakan tidak mual

(2)Pasien menghabiskan porsi makan

(3)Pasien tidak lemas

Rencana Asuha Keperawatan :

(1)Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering

R/ Makan sedikit sedikit memberikan kesempatan pada lambung utuk mengosongkan sehingga tidak terjadi perasaan penuh pada lambung.

(2)Jauhkan benda benda berbau yang dapat merusak selera makan pasien

R/ Benda yang berbau menyengat bisa mempengaruhi selera makan pasien yang berakibat pasien malas untuk makan.

(3)Berikan penjelasan pada pasien tentang pentingnya nutrisi bagi kesembuhan

R/ Pasien dapat lebih termotivasi untuk segera sembuh seingga pasien akan kooperatif dalam perawatan

(4)Libatkan pasien dalam menentukan makanan yang disenangi yang sesuai dengan diet

R/ Memilih makanan yang disenangi membuat pasien merasa memiliki semangat untuk makan tetapi dalam batas diet yang ditentukan

(5)Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti mual

R/ Obat anti mual bekerja di hipotalamus yang akan menahan keluarnya faktor mual.

2)Resiko cidera berhubungan dengan kelemahan otot.

Tujuan :

Tidak terjadi cidera selama dalam proses perawatan

Kriteria hasil :

(1)Pasien dapat sembuh tepat waktu

(2)Pasien tidak mengalami cidera selama dalam proses perawatan

Rencana Asuhan Keperawatan

(1)Berikan batas penghalang pada tempat tidur pasien

R/ Batas penghalang akan menghalalangi pasien ketika pasien tidak sadar dari kecelakaan, misl terjatuh dari tempat tidur

(2)Anjurkan keluarga untuk selalu menmai pasien

R/ Keluarga adalah orang yang dicintai pasein sehingga pasien akan merasa aman dan tidak akan mendapat cidera

(3)Berikan semua pemenuhan ADL pasien

R/ Pemenuhan semua kebutuhan pasien akan membuat pasien merasa diperhatikan dan tidak akan mecoba untuk melakukan tindakan sendiri.

(4)Observasi tingkat kesadaran pasien

R/ Observasi berguna dalam memberi penilaian terhadap respon pasien sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

3)Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan beban jantung

Tujuan

Pasien tidak merasa sesak

Kriteria Hasil

(1)Pasien mengungkapkan rasa tidak sesak

(2)Tidak terjadi pernafasan cuping hidung

(3)Pasien dapat bernafas tanpa dibatu oksigen

Recana Asuhan Keperawatan

(1)Bantu / latih pasien dalam menggunakan latihan nafas dalam

R/ Menggunakan teknik nafas dalam dapat membuat pasien merasa rilek dan dapat bernafas dengan efektif dan tenang

(2)Berikan oksigen selama pasien tidak bisa bernafas mandiri, kurangi secara perlahan

R/ Oksigen bantuan akan dapat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen sehingga mencegah terjadinya syok

(3)Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat pelega pernafasan

R/ Obat pengencer dahak dapat berguna untuk melancarkan jalan nafas karena adanya akumulasi cairan pada tenggorokan

(4)Berikan pasien posisi semi fowler

R/ Posisi semifowler meningkatkan ekspansi dada sehingga pengembangan paru dalam mengambil oksigen tidak terlalu berat

(5)Jauhkan dari bau yang menyengat

R/ Bau yang menyengat akan dapat mengganggu pernafasan pasien karena mengganggu pusat cemas yang akan meningkatkan kerja jantung dan beban paru

(6)Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian diuretik

R/ Obat diuretik akan bekerja dengan jala meningkatkan sekresi air untuk dibuang keluar sehingga menurunkan kerja jantung.

(7)Batasi minum pasien

R/ Kondisi oedema akan dapat lebih parah jika intake cairan pasien tidak sembang dengan output pasien terutama pasien dalam kondisi oedema

4)Risiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan tekanan osmotik plasma

Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan volume cairan stabil

Kriteria hasil :

1)tidak ada odema

2)tidak sesak

3)intake output seimbang

4)nilai pemeriksaan darah dalam batas normal

Intervensi keperawatan

1.Kolaborasi dalam pemasangan catheter

R : pemasangan cateter yang menetap memudahkan dalam melakukan pengukuran intake output secara tepat

2.Ukur intake dan output

R : Mengetahui status sirkulasi cairan secara adekuat dan mengidentifikasi balance cairan di dalam tubuh

3.Observasi tekanan darah tiap 4 jam sekali

R : tekanan darah yang meningkat berhubungan dengan kelebihan cairan dan berguna untuk mengontrol pemberian anti diuretik

4.Pantau derajat oedema

R : Perpindahan cairan pada jaringan akibat dari retensi natrium dan air

5.Anjurkan pasien untuk membatasi intake cairan

R : Meminimalkan retensi cairan dalam area ekstravaskular. Pembatasan cairan untuk memperbaiki pengenceran hiponatremia

6.Kolaborasi dalam terapi diuretik

R : diuretik dapat mengontrol odema / megeluarkan cairan dari dalam tubuh sehingga mengurangi sesak akibat kelebihan cairan

5)Konstipasi berhubungan dengan perubahan motilitas usus.

Tujuan

Pasien dapat melakukan defekasi secara adekuat

Kriteria Hasil

(1)Pasien mengungkapkan BAB lancar

(2)Pasien tidak merasa nyeri perut

Rencana Asuhan Keperawatan

(1)Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

R/Obat yang diberikan bekerja dengan menghancurkan pengerasan feses dan peningkatan motilitas usus

(2)Lakukan enema bila memungkinkan

R/ Enema dapat melunakan feses sehingga mudah untuk keluar

(3)Anjurkan pasien untuk makan makanan tinggi serat

R/ makan makanan yang berserat meningkatkan motilitas usus

(4)Anjurkan pasien untuk makan makanan dengan sayur

R/ Makanan kering hanya akan menambah penumpukan feses karena kurangnya cairan yang melunakan feses

1.2.3Evaluasi

1)Nutrisi pasien terpenuhi secara adekuat

2)Pasien tidak mengalami cidera selama proses perawatan

3)Pasien dapat melakukan aktifitas tanpa sesak

4)setelah diberikan tindakan keperawatan volume cairan stabil

5)Pasien dapat melakukan aktivitas BAB dengan lancar