isi fix fix

66
BAB 1 PENDAHULUAN %47% Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan aktual atau potensial (Tamsuri, 2006). Untuk mengatasi rasa nyeri dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu metode non-farmakologis yang dapat diberikan adalah teknik distraksi (Suzannec, 2001). Nyeri kronik yaitu nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan, hilang timbul atau terus menerus, tanda respons parasimpatis, penderita depresi sedangkan keluarga lelah. Teknik distraksi adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatian kepada sesuatu yang lain sehingga kesadaran klien terhadap nyerinya berkurang. Salah satu distraksi yang efektif adalah musik karena terbukti menunjukkan efek yaitu mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri, menurunkan tekanan darah dan menurunkan frekuensi denyut jantung (Potter, 2002). Musik yang dipilih pada umumnya musik lembut dan teratur, seperti instrumentalia atau musik klasik Mozart (Erfandi, 2009 dalam Farida, 2010). 1

Upload: toto909

Post on 14-Jul-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas komunitas

TRANSCRIPT

Page 1: ISI FIX FIX

BAB 1

PENDAHULUAN

%47%Latar Belakang

Nyeri adalah pengalaman sensori emosional yang tidak menyenangkan

akibat dari kerusakan jaringan aktual atau potensial (Tamsuri, 2006). Untuk

mengatasi rasa nyeri dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan non-

farmakologi. Salah satu metode non-farmakologis yang dapat diberikan adalah

teknik distraksi (Suzannec, 2001).

Nyeri kronik yaitu nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan, hilang

timbul atau terus menerus, tanda respons parasimpatis, penderita depresi

sedangkan keluarga lelah.

Teknik distraksi adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri dengan

mengalihkan perhatian kepada sesuatu yang lain sehingga kesadaran klien

terhadap nyerinya berkurang. Salah satu distraksi yang efektif adalah musik

karena terbukti menunjukkan efek yaitu mengurangi kecemasan dan depresi,

menghilangkan nyeri, menurunkan tekanan darah dan menurunkan frekuensi

denyut jantung (Potter, 2002). Musik yang dipilih pada umumnya musik

lembut dan teratur, seperti instrumentalia atau musik klasik Mozart (Erfandi,

2009 dalam Farida, 2010).

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa musik klasik Mozart dan

musik kesukaan pilihan klien dapat menurunkan intensitas nyeri. Penelitian

menarik datang dari Mitchell tahun 2006 yang melakukan perbandingan antara

musik relaksasi dengan musik kesukaan terhadap persepsi nyeri pada 20 orang

pria dan 34 wanita yang berusia 18-51 tahun dimana didapatkan hasil bahwa

musik kesukaan merupakan terapi yang efektif untuk mengurangi persepsi

nyeri (Copley,J., 2011).

Kompres hangat menurut menurut Sylvia A price (2005) adalah

memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan

menggunakan cairan yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan

meningkatkan aliran darah lokal.

1

Page 2: ISI FIX FIX

%47%Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah, sebagai berikut:

%47% Bagaimana konsep dasar dari kompres hangat?

%47% Bagaimana konsep dasar dari terapi musik?

%47% Bagaimana konsep dasar dari tidur?

%47% Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah, sebagai berikut:

%47% Mengetahui konsep dasar dari kompres hangat

%47% Mengetahui konsep dasar dari terapi musik

%47% Mengetahui konsep dasar dari tidur

2

Page 3: ISI FIX FIX

BAB 2

TINJAUAN TEORI

%47% Kompres air hangat

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu

dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian

tubuh yang memerlukan. Pemberian kompres dilakukan pada radang

persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan. (Kusyati, 2006).

Beberapa penelitian mengenai manajemen nyeri dengan tindakan

nonfarmakologi salah satunya terapi pemberian kompres hangat. Terapi

dengan kompres hangat dipercaya secara sederhana dapat mengurangi rasa

nyeri pada seseorang yang mengalami kolik renal dan beberapa penyakit nyeri

kronik lainnya. (Judha, Sudarti, & Fauziah, 2012).

Pemberian kompres hangat dapat menimbulkan efek hangat serta efek

stimulasi kutaneus berupa sentuhan yang dapat menyebabkan terlepasnya

endorphin, sehingga memblok transmisi stimulus nyeri (Runiari & Surinati,

2012). Kompres hangat juga akan menghasilkan efek fisiologis untuk tubuh

yaitu efek vasodilatasi, peningkatan metabolisme sel dan merelaksasikan otot

sehingga nyeri yang dirasa berkurang (Potter & Perry, 2006).

Sedangkan kompres hangat menurut menurut Sylvia A price (2005) adalah

memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan

menggunakan cairan yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan

meningkatkan aliran darah lokal. Lebih lanjut dijelaskan oleh Gabriel F.J

(1998) bahwa kompres hangat bertujuan, (1) melebarkan pembuluh darah dan

memperbaiki peredaran daerah di dalam jaringan tersebut; (2) pada otot, panas

memiliki efek menurunkan ketegangan; dan (3) meningkatkan sel darah putih

secara total dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh

darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan

tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 di dalam darah akan meningkat

sedangkan pH darah akan mengalami penurunan.

3

Page 4: ISI FIX FIX

%47% Terapi musik

Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik

oleh seseorang terapis untuk meningkatkan, mempertahankan dan

mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual. Dalam

kedokteran, terapi musik disebut sebagai terapi pelengkap (Complementary

Medicine), Potter juga mendefinisikan terapi musik sebagai teknik yang

digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi

atau irama tertentu. Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat

disesuaikan dengan keinginan, seperti musik klasik, instrumentalia, dan slow

musik (Potter, 2005 dikutip dari Erfandi, 2009).

Terapi musik, yang dapat menurunkan nyeri fisiologis, stres, dan

kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri. Musik

terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan tekanan darah, dan mengubah

persepsi waktu (Guzzetta, 1989 dalam Harefa, dkk, 2010). Perawat dapat

menggunakan musik dengan kreatif diberbagai situasi klinik, pasien umumnya

lebih menyukai melakukan suatu kegiatan memainkan alat musik,

menyanyikan lagu atau mendengarkan musik. Musik yang sejak awal sesuai

dengan suasana hati individu, merupakan pilihan yang paling baik. (Elsevier,

2010).

Musik dan nyeri mempunyai persamaan penting yaitu bahwa keduanya

bisa digolongkan sebagai input sensor dan output. Sensori input berarti bahwa

ketika musik terdengar, sinyal dikirim keotak ketika rasa sakit dirasakan. Jika

getaran musik dapat dibawa kedalam resonansi dekat dengan getaran rasa

sakit, maka persepsi psikologis rasa sakit akan diubah dan dihilangkan

(Journal of the American Association for Musik Therapist, 1999 dalam

Harefa, dkk, 2010).

Secara umum, beberapa jenis musik klasik (Beethoven & Mozart)

dianggap memiliki dampak yang relatif universal oleh sebagian besar orang.

Musik-musik tersebut memiliki kesan dan dampak psikofisik yang relatif

sama, seperti menimbulkan kesan rileks, santai, cenderung membuat detak

nadi bersifat konstan, memberi dampak menenangkan, dan menurunkan stres.

Oleh karena itu, perlu pertimbangan rentang waktu tampilan musik, taraf usia

4

Page 5: ISI FIX FIX

perkembangan, dan latar belakang budaya yang ada. Selain itu, sertai pula

dengan aktivitas motorik yang sesuai dan asosiasikan dengan kasih sayang dan

estetika.

Orang yang pernah mendengar musik Mozart (Klasik) dan

membandingkannya dengan Bach (Barok) akan langsung menyadari

perbedaan ini. Menurut Rachmadi (2007) musik Bach adalah musik yang

sangat kompleks, jika dibahas bisa tidak habis-habis dari segi pengertian

(meaning), teknik musik, atau strukturnya. Sebaliknya, ada suatu lelucon

mengenai musik Mozart, orang awam dapat mengagumi Mozart meskipun

tidak mengetahui alasannya. Hal ini dapat terjadi karena musik klasikal

mendasarkan teknik komposisinya dalam prinsip estetika rasionalis yang

melihat keindahan didalam keseimbangan, kemurnian, dan kesederhanaan.

Jika musik Barok banyak menggunakan lagu tambahan yang mengiringi lagu

lain dan polyphony, musik Klasikal mulai mengarah pada penggunaan teknik

harmoni atau homophony yang lebih mudah dicerna, satu melodi yang diiringi

oleh suara lain.

Menurut Campbell (2000) music Mozart memiliki keungulan akan

kemurnian dan kesederhanaan bunyi-bunyi yang dimunculkannya, irama,

melodi, dan frekuensi tinggi pada music Mozart merangsang dan memberi

daya pada daerah-daerah kreatif dan motivasi dalam otak. Music karya Mozart

memberi rasa nyaman tidak hanya ditelinga tetapi di jiwa juga yang

mendengarkannya. Mendengar music Mozart serasa ada yang menyertainya.

Music Mozart sesuai dengan pola sel otak manusia, karena music Mozart

begitu bervariasi dan kaya akan nada-nada dari lembut hingga keras, dari

lambat sampai cepat (Surilena, 2008).

%47% Tidur

%42% Pengertian tidur

Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia,

karena dalam tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat

mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula, dengan begitu,

tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali.

5

Page 6: ISI FIX FIX

Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak

bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan

cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi. (Ulimudiin, 2011).

Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur buruk dapat

mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak

fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, lemah, daya

tahan tubuh menurun dan ketidakstabilan tanda-tanda vital. Dampak

psikologis meliputi depresi, cemas dan tidak konsentrasi (Potter & Perry,

2010).

%42% Jenis Tidur

Setiap malam seseorang mngalami dua jenis tidur yang berbeda

dan saling bergantian yaitu: tidur (Rapid-Eye Movement) dan non REM

(Non RapidEye Movement). (Rafknowledge, 2004).

%42% Tidur REM

Tidur REM (rapid eye movement) terjadi disaat kita bermimpi hal

tersebut ditandai dengan tingginya aktivitas mental, dan fisik. Ciri-

cirinya antara lain; detak jantung, tekanan darah, dan cara bernapas

sama dengan yang dialami saat kita terbangun. Masa tidur REM kira-

kira dua puluh menit dan terjadi selama empat sampai lima kali dalam

sehari.

%42% Tidur Non-Rem

Tidur non-REM memiliki empat tingkatan. Selama tingkatan

terdalam berlangsung (3 dan 4), orang tersebut akan cukup sulit

dibangunkan. Beranjak lebih malam, status tidur non-REM semakin

ringan.Pada tingkat 4, tidur serasa menyegarkan/meguatkan.Selama

periode ini, tubuh memperbaiki dirinya dengan menggunakan hormon

yang dinamakan somastostatin.Ilmuwan mendefinisikan bahwa tidur

yang terbaik adalah tidur yang mengalami perpaduan tepat antara

mengalami REM dan non-REM.

%42% Posisi tidur yang baik

%42% Tidur Terlentang

6

Page 7: ISI FIX FIX

Posisi tidur terlentang adalah posisi yang memudahkan kepala,

leher serta tulang belakang untuk berada dalam posisi netral. Posisi

dimana Anda bisa mencegah rasa sakit pada leher dan punggung, dapat

serta meminimalkan keriput serta menjaga bentuk payudara tetap

kencang dan baik. Namun, posisi terlentang tidak cocok bagi mereka

yang mempunyai kebiasaan tidur mendengkur.

%42% Tidur Tengkurap

Posisi tidur tengkurap adalah posisi tidur yang memberikan

tekanan pada otot dan sendi sehingga dapat mengakibatkan nyeri serta

kesemutan. Tetapi posisi tidur tengkurap cukup baik bagi Anda yang

memiliki kebiasaan mendengkur, karena saluran udara menjadi lebih

terbuka. Jika Anda salah satu orang yang tidak memiliki riwayat sakit

leher, punggung dan suka mendengkur, maka posisi tidur tengkurap

adalah posisi tidur yang baik dan tepat bagi Anda.

%42% Tidur Meringkuk

Posisi tidur menyamping dimana lutut sejajar dengan pinggang

serta dagu menempel pada dada, dapat membuat sendi-sendi Anda

terasa nyeri saat bangun tidur, terutama bagi Anda yang memiliki

riwayat penyakit rematik. Posisi tidur seperti ini juga dapat membatasi

pernapasan diafragma, sehingga dapat menimbulkan kerutan serta

mengendurnya payudara. Jika Anda memilih posisi tidur yang seperti

ini, sebaiknya posisi meringkuk jangan terlalu ekstrem.

%42% Tidur Menyamping

Posisi tidur yang menyamping sebenarnya merupakan posisi tidur

yang baik untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh karena dapat

mengurangi dengkur dan dapat merenggangkan tulang belakang.

Namun posisi tidur menyamping juga memiliki kekurangan dimana

posisi ini dapat menyebabkan kerutan dan mengendurnya payudara.

Jika Anda sedang hamil, posisi tidur menyamping ke kiri dapat

bermanfaat melancarkan peredaran darah.

7

Page 8: ISI FIX FIX

Uraian diatas merupakan macam-macam posisi tidur yang baik untuk

kesehatan tubuh Anda, dimana posisi tidur yang seperti itu dapat

memberikan kesegaran saat Anda bangun dari tidur. (Artikel, 2013).

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

%47% Pengkajian

Melakukan pengkajian pada hari kamis, tanggal 08 Oktober 2015, jam

16.00 WIB.

%47% Identitas umum

Identitas kepala keluarga

Nama : Tn. Y

Umur : 44 Tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : STM

Pekerjaan : TNI AL

Alamat : Komplek TNI AL Sedati Sidoarjo

Nomor Telepon : 081219091XXX

Bahasa Sehari-hari : Jawa, Indonesia

Jarak yankes terdekat : 3 KM

Alat Transportasi : Mobil atau sepeda motor

Komposisi keluarga

8

Page 9: ISI FIX FIX

No Nama Hub.

dgn

KK

Umur JK Suku Pendidikan

Terakhir

Pekerj

aan

Saat ini

Status

gizi

(TB,BB

)

TTV

(TD,

Nadi, S,

P)

Status

Imunis

asi

Dasar

9

Page 10: ISI FIX FIX

1. Tn. Y Kepala

rumah

44 thn L Jawa STM TNI TB: 168

cm

BB:

TD:

140/100

mmHg.

Lengka

p

tangga 75 kg N: 84

x/menit.

RR: 18

x/menit.

S: 36,7ᵒC.

2. Ny. U Ibu

rumah

tangga

43 thn P Jawa SMA Rumah

tangga

TB: 65

kg.

BB: 160

cm

TD:

140/100

mmHg.

N: 84

x/menit.

RR: 18

x/menit.

S: 36,7ᵒC.

Lengka

p

3. Nn. D Anak 17 thn P Jawa SMP Pelajar TB: 163

cm

BB: 48

kg

TD:

120/70

mmHg.

N: 84

x/menit.

RR: 20

x/menit.

S: 36ᵒC.

Lengka

p

4. An. R Anak 8 thn P Jawa TK Siswi TB: 130

cm

BB: 35

TD:

110/70

mmHg.

N: 110

Lengka

p

10

Page 11: ISI FIX FIX

kg x/menit.

RR: 20

x/menit.

S:

36,5ᵒC.

11

Page 12: ISI FIX FIX

Genogram

Th. 2011 Th. 2003

Faktor Usia Diabetes Mellitus

Keterangan:

= Laki-laki meninggal dunia

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien penderita kista

= Tinggal serumah

Tipe keluarga

12

Page 13: ISI FIX FIX

Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu

rumah terdapat Ayah, Ibu dan 2 Anak, sehingga akan dapat

mempercepat penularan penyakit jika salah satu anggota keluarga

menderita penyakit yang dapat menular.

Suku bangsa (etnis)

Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan

makan tidak makan asal kumpul.

Sebagian besar masyarakat adalah etnis jawa, ada beberapa etnis

Madura, masyarakat di area tempat tinggal keluarga Tn. Y bersifat

homogen.

Ada beberapa kegiatan lingkungan yang masih berhubungan erat

dengan nilai etnis diantaranya selamatan, tingkeban, mitoni, dan lain-

lain.

Tn. Y dan Ny. U masih menggunakan pola busana tradisional yaitu

menggunakan kain, kebaya dan sarung sedangkan anak yang tinggal

satu rumah sudah berbusana modern. Pola diit keluarga masih

menganut nilai tradisional.

Pengambil keputusan adalah kepala keluarga tetapi sebelumnya

melalui proses musyawarah bersama anggota keluarga yang satu

rumah.

Menurut keterangan Ny. U, jika ada anggota keluarga yang sakit

dibawa berobat ke rumah sakit. Menurut anggota keluarga, tidak ada

masalah dalam pemanfaatan layanan kesehatan.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa, kadang-kadang

menggunakan bahasa Indonesia saat berbicara dengan orang asing.

Tidak ada hambatan komunikasi dalam keluarga khusunya

penggunaan bahasa.

Agama dan kepercayaan

Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan memiliki

pandangan yang sama dalam praktik keyakinan beragama.

Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan

seperti tahlilan satu kali seminggu.

13

Page 14: ISI FIX FIX

Menurut Ny. U bahwa penyakit adalah takdir yang digariskan oleh

yang Maha Kuasa dan akan selalu mengupayakan kesembuhan. Tidak

ada nilai-nilai keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan.

Status social ekonomi keluarga

Menurut ibu pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai

kebutuhan sehari-hari. Pendapatan suami Rp. 4.000.000-,/bln.

Kebutuhan yang dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk kebutuhan

hidup sehari-hari, biaya sekolah 2 anak, listrik. Keluarga mempunyai

televisi, kulkas, AC, mobil, sepeda motor.

Aktivitas rekreasi keluarga

Biasanya keluarga melihat TV bersama, kadang-kadang pergi

bersama, kadang-kadang jogging, kadang-kadang bersepeda. Tn.Y

kadang-kadang berolahraga seperti jogging, bersepeda. Nn. D anak ke-

1 jarang main karena sibuk dengan sekolahnya. Anak ke-2 juga sering

keluar pada sore hari bermain bersama anak seumurannya. Pada saat

tertentu keluarga juga mengadakan rekreasi kalau ada waktu luang,

biasanya 1 bulan sekali.

%47% Riwayat dan tahap perkembangan

Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. Y mempunyai 2 orang anak. Anak ke-1 berusia 17

tahun dan anak ke-2 berusia 8 tahun. Maka keluarga Tn. Y berada pada

tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap yang belum ada adalah tahap dengan keluarga usia

pertengahan dan sebentar lagi mungkin terjadi sehingga keluarga

sudah memikirkan kearah sana. Tahap yang belum terpenuhi dalam

keluarga Tn. Y yaitu tahap dan perkembangan perkembangan keluarga

setelah menikah. Ny. U susah beradaptasi pada tahun pertama

pernikahan seperti kurang pandai memasak.

%47% Riwayat kesehatan keluarga

14

Page 15: ISI FIX FIX

Riwayat keluarga sebelumnya

Riwayat keluarga dari pihak suami

Ny. U tidak begitu paham dengan kesehatan keluarga

suaminya karena mereka berjauhan, keluarga suaminya tinggal di

pulau Jawa tepatnya di Yogyakarta Jawa Tengah. Ayah dari bapak

Tn. Y meninggal pada usia tua. Ibu dari Tn. Y masih sehat.

Riwayat keluarga dari pihak istri

Bapak dari Ny. U meninggal karena penyakit diabetes

militus. Ibu dan saudara-saudara yang lain tinggal di Kediri dengan

keadaan yang sehat, tidak ada yang menderita penyakit diabetes

militus.

Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini

Menurut Ny.U riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

sebagai berikut:

Tn. Y: Keadaan sehat, tetapi di 3 tahun yang lalu pernah mengalami

operasi mata (Katarak) sebelah kiri karena mata Tn. Y pernah

kemasukan hewan kecil pada saat keluar malam. Pada awalnya Tn.

Y tidak merasakan tanda-tanda katarak tetapi setelah kurang lebih

2 minggu dari kejadian Tn. Y merasakan sakit mata. Sampai

matanya memerah dan pandangan kabur setelah itu dibawa ke

RSAL untuk memeriksakan keadaan mata Tn. Y. Akhirnya

dilakukan operasi katarak, dan saat ini mata Tn. Y sudah dapat

melihat dengan jelas tanpa bantuan kacamata. Memiliki riwayat

hipertensi.

Ny. U: Ny. U memiliki alergi dingin dan 2 bulan yang lalu melakukan

operasi kista yang ke dua dengan ukuran kista sebesar 8 cm. Yang

pertama dilakukan pada 2 tahun yang lalu. Dan memiliki riwayat

thyphoid dan hipertensi.

15

Page 16: ISI FIX FIX

Ny. U mengatakan 2 bulan yang lalu melakukan operasi

kista yang ke dua dengan ukuran kista sebesar 8 cm. Yang pertama

dilakukan pada 2 tahun yang lalu.

Ny. U mengatakan pada saat menstruasi ketika remaja Ny.

U sering mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri seperti feminax,

asam mefenamat. Menstruasi Ny. U tidak teratur dan dianggap

sepele. Ny. U mengatakan nyeri hebat pada saat menstruasi dengan

skala 7. Pada saat dilakukan pengkajian ketika di palpasi pada

bagian uterus, Ny. U kesakitan.

Nn. D anak pertama: Keadaan sehat, tidak pernah sakit serius.Menurut

Ny. U, anaknya yang nomer 1 dalam 2 bersaudara yaitu Nn. D

merupakan anak yang pemalu dan susah berinteraksi dengan

masyarakat. Dalam kesehariannya Nn. D jarang keluar rumah dan

menutup diri jika ada orang yang datang kerumah. Nn. D tidak

pernah terlihat keluar rumah. Jika ada tamu yang datang Nn. D

lebih memilih di dalam kamar daripada menemui tamu yang

datang. Nn. D menutup diri jika tidak ajak ngobrol duluan.

Menurut Ny, U, Nn. D jarang terlihat bermain atau berkumpul

dengan teman- teman sebayanya. Menurut Ny. U, kadang- kadang

saat teman- temannya bermain kerumah, Nn. D tidak akan

berkomunikasi jika tidak diajak bicara terlebih dulu

An. R anak kedua: Memiliki alergi susu formula sejak bayi. Ny. U

mengeluh anaknya mempunyai kebiasaan sering membeli jajanan

di warung seperti membeli snack. Anaknya juga kurang suka

makan sayuran dan Ny. U berusaha untuk membuat anaknya

menyukai sayuran untuk dikonsumsi. Saat An. R disuapi makanan

dengan sayuran, An. R menolak malah membeli snack.

Tn. Y dan Ny. U mengatakan pusing. Menurut Ny. U, Tn. Y dan Ny.

U meminum obat hipertensinya tidak selalu habis, hanya jika

merasa sakit saja dan jika sudah sembuh, obatnya sudah tidak di

16

Page 17: ISI FIX FIX

minum lagi. Kadang meskipun sakit tidak minum obat tapi minum

jamu.

Ny. U mengatakan Tn. Y dan Ny. U jika tidak terlalu patuh

terhadap resep obat yang di berikan oleh dokter. Menurut Ny. U

obat yang seharusnya di minum sebelum makan tetapi oleh Tn. Y

dan Ny. U di minum setelah makan bersamaan dengan obat yang

lain.

Menurut Ny. U, Tn. Y dan Ny. U juga tidak patuh dalam

meminum obatnya. Yang seharusnya obatnya satu di bagi dua

tetapi Tn. Y dan Ny. U menjadikannya satu. Menurut Ny. U

obatnya terlalu kecil sehingga susah untuk membaginya.

Obat-obatan yang di konsumsi oleh Tn. Y dan Ny. U

kebanyakan belum habis dan masih banyak. Terdapat macam-

macam jamu yang di konsumsi Tn. Y dan Ny. U.

Tn. Y dan Ny. U menunjukkan sebagian obat yang di

konsumsi dengan bentuk obat yang beragam mulai obat yang

paling kecil sampai obat yang bentuknya besar.

Sumber pelayanan kesehatan yang di manfaatkan

Jika sakit ringan keluarga Tn. Y ke Rumkital dr. Soekantyo Jahja,

Juanda Sidoarjo. Jika sakit berat keluarga Tn. Y ke Rumah Sakit

Angkatan Laut (RSAL) Surabaya.

%47% Pengkajian lingkungan

Karakteristik rumah

Luas rumah: Panjang = 14 m, Lebar = 6 m.

Menurut Depkes (2015) rasio untuk satu anggota keluarga adalah 8 m.

Jadi, rumah Tn. Y sesuai dengan rasio menurut Depkes (2015).

Ventilasi: Di ruang tamu ada 2 jendela sebagai ventilasi.

Pencahayaan: Baik.

Lantai: Keramik.

Kebersihan rumah: Baik, disapu setiap hari pagi dan sore.

17

Page 18: ISI FIX FIX

Jenis bangunan: Permanen.

Gambar tipe tempat tinggal

Status rumah yang sedang ditinggali adalah rumah milik

Negara.

18

Page 19: ISI FIX FIX

Denah rumah

U Keterangan: = Pintu

B T Ukuran rumah 6x14 m2

S

19

TV

JALAN

Kamar tidur

Ruang makan

Kamar tidur

Dapur

Tempat jemuran

Toilet

Kamar tidur

Teras

Ruang tamu

Page 20: ISI FIX FIX

Gambarkan kondisi rumah

Rumah terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, kamar

mandi. Dibagian depan depan rumah terdapat teras yang dilengkapi

dengan 2 kursi yang terbuat dari plastic dan garasi mobil, sepeda

motor. Penataan perabotan dalam rumah terkesan rapi tetapi

sempit, ventilasi dirasa kurang dan penerangan cukup, lantai dari

keramik, tembok permanent, kuat dan dapat melindungi suhu

dingin maupun gangguan keamanan yang lain. Semua kamar tidur

kurang ventilasi dan penerangan sudah cukup.

Dapur terkesan bersih namun cukup sempit

Peralatan mandi lengkap dan setiap anggota keluarga memiliki

peralatan mandi tersendiri, bak mandi dikuras 2x dalam

seminggu sekali dan tidak ada jentik-jentik nyamuk.

Hunian tempat tidur untuk satu kamar di huni 3 orang (Tn. Y, Ny.

U, An. R), satu kamar dihuni 1 orang (An. D), sedangkan

kamar satunya biasanya dibuat kamar tidur tamu. Privasi orang

yang ada dikamar terjamin karena memiliki pintu dan kunci.

Tidak ada binatang peliharaan, saat pengkajian tidak ada serangga

yang tampak berkeliaran.

Keluarga mengatakan bahwa mereka aman tinggal dalam rumah

dan dapat melakukan kegiatan dengan leluasa. Keluarga merasa

aman karena sudah ada pagar dan pintu yang kuat.

Anggota keluarga mengatakan bahwa mereka dapat melakukan

aktivitas dengan leluasa dan tidak merasa terganggu orang dari

luar.

Rumah relative aman dari resiko kecelakaan ataupun ancaman

criminal. Rumah dikelilingi pagar permanen, pintu kuat dan

jalan di depan rumah relative sepi jarang dilalui kendaraan

besar sehingga resiko kecelakaan kecil.

Sampah rumah tangga dikelola oleh dinas kebersihan dan setiap

bulan ada uang sampah sebesar 30.000 rupiah. Keluarga

merasa tidak ada masalah dengan pembuangan sampah.

20

Page 21: ISI FIX FIX

Anggota keluarga merasa puas dengan penataan rumah karena

menyadari rumahnya sempit.

Karakteritsik tetangga

Jika ada anggota keluarga yang sakit, tetangga selalu menjenguk

dan kadang-kadang memberikan biaya berobat.

Mobilitas geografis keluarga

Keluarga tinggal sejak tahun 1999.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ibu mengikuti arisan yang diadakan 1 bulan sekali.

Sistem pendukung keluarga

Saat sekarang anggota keluarga dalam keadaan sehat. Jika sakit

dan perlu biaya perawatan rumah sakit keluarga biasanya

memanfaatkan fasilitas yang ada seperti BPJS.

Struktur keluarga

Keluarga Tn. Y merupakan keluarga (Nuclear Family) yang terdiri dari

kepala keluarga, istri dan 2 orang anak.

Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang

dipakai setiap hari adalah bahasa jawa dan kadang-kadang bahasa

Indonesia, keluarga tidak memiliki kesulitan bahasa dalam penerimaan

pesan, frekuensi komunikasi dalam keluarga setiap hari dilakukan dan

selama ini tidak ada masalah dalam keluarga mengenai komunikasi.

Struktur kekuatan keluarga

Pemegang keputusan di keluarga adalah kepala keluarga. Namun,

sebelum mengambil keputusan, Tn. Y terlebih dahulu

mendiskusikannya kepada Ny. U. Bila ada sesuatu yang sangat penting

dan Tn. Y tidak ada di rumah, biasanya Ny. U yang mengambil

keputusan. Setelah Tn. Y pulang, Ny. U baru mengomunikasikan

bersama Ny. U.

Struktur peran

Peran kepala keluarga mencari nafkah. Ibu berperan sebagai

pengatur rumah tangga, seperti memasak, mengurus anak, dan

21

Page 22: ISI FIX FIX

mengatur keuangan keluarga. Anak pertama pelajar kelas 3 SMA.

Anak kedua siswi kelas 3 SD. Ibu juga berperan sebagai perawat

keluarga, dan selama ini tidak terjadi konflik peran di keluarga.

Nilai atau norma keluarga

Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada

keluarga yang sakit, jika tidak terlalu parah ditangani sendiri dengan

membeli obat di warung, tetapi jika tidak sembuh langsung dibawa ke

Rumkital dr. Soekantyo Jahja, Juanda Sidoarjo. Jika penyakitnya ganas

langsung dibawa ke rumah sakit angkatan laut (RSAL).

Fungsi keluarga

Fungsi afektif

Orang tua menyadari adanya kebutuhan pada setiap anggota yaitu

seperti makanan, kasih sayang, perhatian, berkumpul bersama

keluarga, dll. Keluarga tampak senang dan akrab satu sama lain,

sehingga tidak ada salah satu anggota yang dikucilkan atau terjadinya

konflik. Orang tua memantau anak-anaknya untuk bersekolah lebih

tinggi. Orang tua menjaga dan mendidik anak-anaknya dengan baik.

Fungsi sosialisasi

Ny. U selalu memantau kegiatan anaknya seperti belajar dan

bersikap sopan santun kepada sekitar lingkungannya. Jika ada salah

satu anggota yang salah, Ny. U menegur. Jika perlu dia memarahinya,

tetapi tidak berlebihan, terkadang juga Nn. D jarang keluar rumah

sehingga selama berinteraksi dan komunikasinya kurang. Orang tua

tetap selalu memperhatikan sikap anaknya, jika anak sudah mampu

untuk melakukan sendiri maka Ny. U hanya mengingatkatkan saja.

Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga mempunyai kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan

apabila merasa perlu, misalnya bila ada salah satu anggota yang sakit

seperti sakit kepala, panas tinggi, dan batuk biasanya membeli obat di

warung, di kompres agar panas bisa turun jika masih belum kunjung

sembuh keluarga akan pergi ke Rumkital dr. Soekantyo Jahja, Juanda

Sidoarjo.

22

Page 23: ISI FIX FIX

Fungsi reproduksi

Jumlah anak 2 orang, 2 wanita. Jarak anak 1 ke 2 9 tahun, dan ibu

mengikuti KB spiral.

Fungsi ekonomi

Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan Tn.

Y dalam 1 bulan 4 juta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

sisanya di tabung.

Stress dan koping keluarga

Stressor jangka pendek

Ibu mengatakan tidak ada masalah yang berat selama ini.

Stressor jangka panjang

Menurut keluarga, stressor jangka panjang tidak ada. Menurut

keluarga, bila ada masalah, mereka menyelesaikannya dengan pelan-

pelan, tidak usah di buat stress.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor

Jika ada masalah, keluarga menghadapi dengan tenang, mencari

alternatif penyelesaiannya. Dan meyakini setiap masalah ada jalan

keluarnya. Menurut keluarga, masalah yang sangat penting adalah bila

ada salah satu anggota keluarga yang sedang sakit. Karena keluarga

adalah bagian terpenting dalam hidup. Bila ada masalah kesehatan

yang ringan ditangani dahulu, jika tidak sembuh secepatnya dibawa ke

Rumkital dr. Soekantyo Jahja, Juanda Sidoarjo.

Strategi koping yang digunakan

Koping yang digunakan adalah dengan memecahkan masalah

secara bersama-sama. Apabila tidak menemukan pemecahannya atau

mengalami kebuntuan biasanya keluarga saling berdiskusi agar

masalah akan cepat terselesaikan dengan benar.

Strategi adaptasi disfungsional

Tidak terlihat adaptasi yang disfungsional.

23

Page 24: ISI FIX FIX

Pola aktivitas sehari-hari

Tn. Y bekerja sebagai angkatan laut dari jam 07.00-16.00, dan

Sedangkan Ny. U bekerja dirumah mengurus 2 anaknya, seperti:

menyiapkan makan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Tn. Y Ny. U Nn. D An. R

Pola makan 3x sehari 3x sehari 4x sehari 3x sehari

Pola Minum 2 L 3 L 1L 1L + minum

es

Istirahat 6 jam 8 jam 9 jam 14 jam

BAK 1 L 1,5 L 2 L 2,5 L

BAB 1x sehari 1x sehari 1x sehari 1x sehari

Kebersihan

Diri

Mandi 2-3x

sehari (pagi,

sore dan saat

pulang kerja)

Mandi 2x sehari

(pagi dan sore)

Mandi 2x

sehari (pagi dan

sore)

Mandi 2x

sehari (pagi

dan sore)

Olahraga Kadang-

kadang

berolahraga

seperti

jogging,

bersepeda.

Jarang

berolahraga.

Jarang

berolahraga.

Jarang

berolahraga.

Spiritual

Tn. Y dan Ny. U mengatakan jarang beribadah di masjid ketika tidak

hari besar dan tidak pernah tertinggal shalat 5 waktu. Tn. Y beribadah di

masjid jika sholat jumat dan hari besar.

24

Page 25: ISI FIX FIX

Psikososial

Keadaan emosi keluarga saat ini baik. Tidak mengalami konflik dalam

keluarga namun interaksi dengan tetangga sekitar juga sangat baik.

Faktor resiko masalah kesehatan

Pada saat menstruasi ketika remaja Ny. U sering mengkonsumsi

obat-obatan anti nyeri seperti feminax, asam mefenamat. Menstruasi Ny.

U tidak teratur dan dianggap sepeleh. Kista adalah penyakit genetic, yang

dikhawatirkan akan menurun pada anak Ny. U yaitu Nn. D yang berumur

17 tahun sudah menstruasi dan An. R yang berumur 8 tahun belum

menstruasi. Akan tetapi Ny. U telah menghimbau ketika menstruasi tidak

mengkonsumsi obat-obatan, ketika nyeri perut pada saat menstruasi.

Tn. Y dan Ny. U sering mengeluh pusing karena memiliki riwayat

hipertensi. An. R sering jajan sembarangan, yang dikhawatirkan ketika

alerginya kambuh.

Pemeriksaan fisik

No. Komponen Tn. Y Ny. U Nn. D An. R

1. Kepala Rambut hitam,

pendek, bersih,

tidak ada

kelainan

Rambut

hitam,

pendek,

bersih, tidak

ada kelainan

Rambut

hitam,

pendek,

bersih, tidak

ada kelainan

Rambut hitam,

pendek,

bersih, tidak

ada kelainan

25

Page 26: ISI FIX FIX

2. Mata Sklera tidak

ikterus,

Konjungtiva

tidak anemis,

tidak ada

peradangan,

visus normal

Sklera tidak

ikterus,

Konjungtiva

tidak anemis,

tidak ada

peradangan,

visus normal

Sklera tidak

ikterus,

Konjungtiva

tidak anemis,

tidak ada

peradangan,

visus normal

Sklera tidak

ikterus,

Konjungtiva

tidak anemis,

tidak ada

peradangan,

visus normal

3. Telinga Bersih, tidak

ada serumen,

Bersih, tidak

ada

Bersih, tidak

ada

Bersih, tidak

ada

tidak ada luka serumen, tidak

ada luka

serumen, tidak

ada luka

serumen, tidak

ada luka

4. Hidung Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

kelainan

Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

kelainan

Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

kelainan

Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

kelainan

5. Mulut Lidahnya

bersih, tidak

ada stomatitis,

tidak ada

caries.

Lidahnya

bersih, tidak

ada stomatitis,

tidak ada

caries.

Lidah bersih,

tidak ada

stomatitis,

tidak ada

caries.

Lidah bersih,

tidak ada

stomatitis,

tidak ada

caries,

26

Page 27: ISI FIX FIX

6. Leher dan

Tenggorokan

Nyeri tekan

(-),

pembesaran

kelenjar limfe

dan tiroid

tidak ada,

kesulitan

menelan tidak

ada.

Nyeri tekan

(-),

pembesaran

kelenjar limfe

dan tiroid

tidak ada,

kesulitan

menelan tidak

ada.

Nyeri tekan

(-),

pembesaran

kelenjar limfe

dan tiroid

tidak ada,

kesulitan

menelan tidak

ada.

Nyeri tekan

(-),

pembesaran

kelenjar limfe

dan tiroid

tidak ada,

kesulitan

menelan tidak

ada.

7. Dada dan Paru-

Paru

Pergerakan

dada simetris,

tidak ada

kelainan,

lapisan paru,

ronchi (-),

mengi (-),

Pergerakan

dada simetris,

tidak ada

kelainan,

lapisan paru,

ronchi (-),

mengi (-),

Pergerakan

dada simetris,

tidak ada

kelainan,

lapisan paru,

ronchi (-),

mengi (-),

Pergerakan

dada simetris,

tidak ada

kelainan,

lapisan paru,

ronchi (-),

mengi (-),

stridor (-),

tidak ada alat

bantu

pernafasan.

stridor (-),

tidak ada alat

bantu

pernafasan.

stridor (-),

tidak ada alat

bantu

pernafasan.

stridor (-),

tidak ada alat

bantu

pernafasan.

8 Jantung BJ I dan BJ II

murni

BJ I dan BJ II

murni

BJ I dan BJ II

murni

BJ I dan BJ II

murni

9 Abdomen Tidak ada

nyeri tekan,

tidak ada

pergeseran

abdomen

Nyeri tekan

pada abdomen

bagian bawah

Tidak ada

nyeri tekan,

tidak ada

pergeseran

abdomen

Tidak ada

nyeri tekan,

tidak ada

pergeseran

abdomen

27

Page 28: ISI FIX FIX

10 Ekstermitas Tidak ada

kelainan,

pergerakan

separuh bebas,

ada cedera

Tidak ada

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak

ada cedera

Tidak ada

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak

ada cedera

Tidak ada

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak

ada cedera

11 Kulit Bersih, warna

kulit sawo

matang, tidak

ada tanda

infeksi, tidak

ada jamur,

turgor baik

Bersih, warna

kulit sawo

matang, tidak

ada tanda

infeksi, tidak

ada jamur,

turgor baik

Bersih, warna

kulit sawo

matang, tidak

ada bekas

luka, tidak ada

jamur, turgor

baik

Bersih, warna

kulit sawo

matang, tidak

ada jamur,

turgor baik

12 Kuku Panjang,

bersih, tidak

ada sianosis

Pendek,

bersih, tidak

ada sianosis

Pendek, bersih Pendek,

bersih, tidak

ada sianosis,

13 BB 75 kg 65 kg 48 kg 35 kg

14 TB 168 cm 160 cm 163 cm 130 cm

15 Tanda Vital TD :

140/100mmhg

N : 84x/menit

RR :

18x/menit

TD :

140/100mmhg

N : 84x/menit

RR :

18x/menit

TD :

120/ 70 mmhg

N : 84 x/menit

RR :

20x/menit

TD: 110/70

mmHg.

N: 110

x/menit.

RR: 20

x/menit.

S: 36,5ᵒC.

28

Page 29: ISI FIX FIX

16 Kesimpulan Saat di kaji,

Tn. Y dalam

keadaan

pusing.

Saat di kaji,

Ny. U dalam

keadaan

pusing, nyeri

tekan pada

abdomen

bagian bawah

Saat di kaji,

Nn. D dalam

keadaan sehat

Saat di kaji,

An. R dalam

keadaan sehat

Pemeriksaan

Laboratorium

Tgl pemeriksaan Tn. Y Ny. U

Gula darah acak 24-11-2015 208 mg 174 mg

Asam Urat 24-11-2015 6,1 mg/dl 7,9 mg/dl

Cholestrol 24-11-2015 188 mg/dl 176 mg/dl

Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi kesehatan

yang lebih efektif, sehingga anggota keluarga dapat mengerti dan

memelihara kesehatannya dengan baik.

Analisa Data

No Analisa Data Masalah Keperawatan

29

Page 30: ISI FIX FIX

1 DS:

Menurut Ny. U, anaknya yang

nomer 1 dalam 2 bersaudara

yaitu Nn. D merupakan anak

yang pemalu dan susah

berinteraksi dengan

masyarakat.

Menurut Ny. U dalam

kesehariannya Nn. D jarang

keluar rumah dan menutup diri

jika ada orang yang datang

kerumah dikarenakan terlalu

sibuk dengan kegiatan sekolah

sehingga mengalami kelelahan

dan jarang utuk keluar rumah.

Menurut Ny, U, Nn. D jarang

terlihat bermain atau

berkumpul dengan teman-

teman sebayanya.

Menurut Ny. U, kadang-

kadang saat teman- temannya

bermain kerumah, Nn. D tidak

akan berkomunikasi jika tidak

diajak bicara terlebih dulu

DO:

Nn. D tidak pernah terlihat keluar

rumah.

Jika ada tamu yang datang Nn. D

lebih memilih di

Impaired social interaction (Hambatan

interaksi social) pada Nn. D di keluarga

Tn. Y.

Domain 7 (Role

Relationships/Hubungan peran)

Kelas 3 (Role Performance/Kinerja

peran)

Impaired social interaction (Hambatan

interaksi social) -00052 halaman 321.

30

Page 31: ISI FIX FIX

dalam kamar daripada menemui

tamu yang datang.

Nn. D menutup diri jika tidak ajak

ngobrol duluan.

2 DS:

Ny. U mengatakan 2 bulan yang

lalu melakukan operasi kista

yang ke dua dengan ukuran

kista sebesar 8 cm. Yang

pertama dilakukan pada 2 tahun

yang lalu.

Ny. U mengatakan pada saat

menstruasi ketika remaja Ny. U

sering mengkonsumsi obat-

obatan anti nyeri seperti

feminax, asam mefenamat.

Menstruasi Ny. U tidak teratur

dan dianggap sepele.

Ny. U mengatakan nyeri hebat

pada saat menstruasi dengan

skala 7.

DO:

Pada saat dilakukan pengkajian

ketika di palpasi pada bagian

uterus, Ny. U kesakitan.

Chronic pain (Nyeri kronis) pada Ny.

U di keluarga Tn. Y.

Domain 12 (Comfort/Kenyamanan)

Kelas 1 (Physical

Comfort/Kenyamanan fisik)

Chronic pain (Nyeri kronis) - 00133

halaman 471.

3 DS:

Ny. U mengeluh anaknya

mempunyai kebiasaan sering

membeli jajanan di warung seperti

31

Page 32: ISI FIX FIX

membeli snack. Anaknya juga

kurang suka makan sayuran Risk-prone health behavior (Perilaku

kesehatan cenderung berisiko) pada

dan Ny. U berusaha untuk

membuat anaknya menyukai

sayuran untuk dikonsumsi.

DO:

Saat An. R disuapi makanan

dengan sayuran, An. R menolak

malah membeli snack.

An. R di keluarga Tn. Y.

Domain: 1 (Health Promotion/Promosi

Kesehatan)

Kelas 2: Health Management

(Manajemen Kesehatan).

Risk-prone health behavior (Perilaku

kesehatan cenderung berisiko) - 00188

halaman 160.

4 DS:

Tn. Y dan Ny. U mengatakan

pusing.

Menurut Ny. U, Tn. Y dan Ny. U

meminum obat hipertensiny

tidak selalu habis, hanya jika

merasa sakit saja dan jika sudah

sembuh, obatnya sudah tidak di

minum lagi. Kadang meskipun

sakit tidak minum obat tapi

minum jamu.

Ny. U mengatakan Tn. Y dan Ny.

U jika tidak terlalu patuh

terhadap resep obat yang di

berikan oleh dokter. Menurut

Ny. U obat yang seharusnya di

Noncompliance (Ketidakpatuhan) pada

Tn. Y dan Ny. U di keluarga Tn. Y.

Domain: 1 (Health Promotion/Promosi

Kesehatan)

Kelas 2: Health Management

(Manajemen Kesehatan).

Noncompliance (Ketidakpatuhan) -

00079 halaman 165.

32

Page 33: ISI FIX FIX

minum sebelum makan tetapi

oleh Tn. Y dan Ny. U di minum

setelah makan bersamaan

dengan obat yang lain.

Menurut Ny. U, Tn. Y dan Ny. U

juga tidak patuh dalam

meminum obatnya. Yang

seharusnya obatnya satu di bagi

dua tetapi Tn. Y dan Ny. U

menjadikannya satu. Menurut

Ny. U obatnya terlalu kecil

sehingga susah untuk

membaginya.

DO:

Tekanan darah Tn. Y dan Ny. U

(140/100 mmHg).

Obat-obatan yang di konsumsi

oleh Tn. Y dan Ny. U

kebanyakan belum habis dan

masih banyak. Terdapat macam-

macam jamu yang di konsumsi

Tn. Y dan Ny. U.

Tn. Y dan Ny. U menunjukkan

sebagian obat yang di konsumsi

dengan bentuk obat yang

beragam mulai obat yang paling

kecil sampai obat yang

bentuknya besar.

33

Page 34: ISI FIX FIX

Scoring

Impaired social interaction (Hambatan interaksi social) pada Nn. D di

keluarga Tn. Y.

No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah:

ancaman

kesehatan

1 2/3 x 1= 2/3 Nn. D tidak akan mau

berkomunikasi dengan orang

lain tanpa diajak berkomunikasi

terlebih

dahulu sehingga membuat

hubungan silaturahmi dengan

orang disekitarnya sedikit

terhambat.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah: sebagian

2 1/2 x 2= 1 Keluarga bisa berupaya untuk

menganjurkan Nn, D mengikuti

kegiatan karang taruna atau

kegiatan disekolah seperti OSIS

untuk meningkatkan interaksi

dan komunikasi dengan

lingkungan di sekitarnya.

3. Potensial

masalah untuk

dicegah: rendah

1 1/3 x 1= 1/3 Sejak kecil Nn. D tidak terbiasa

untuk berkomunikasi dengan

banyak orang kecuali pada

keluarganya (ayah, ibu dan

adik)

34

Page 35: ISI FIX FIX

4. Menonjolnya

masalah: ada

masalah tapi

tidak perlu segera

ditangani

1 1/2 x1= 1 Semakin bertambahnya usia dan

pergaulan, nantinya Nn. D

diharuskan untuk berkomunikasi

dengan orang-orang

disekitarnya

Jumlah 5 3

Chronic pain (Nyeri kronis) pada Ny. U di keluarga Tn. Y.

No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah:

Tidak sehat

1 3/3 x 1 = 1 Nyeri yang sudah lama diderita

Ny. U dapat menjadi

ketidaknyamanan pada Ny. U,

sehingga merupakan keadaan

yang tidak sehat bagi keluarga.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

Mudah

2 2/2 x 2 = 1 Gejala nyeri dapat segera

ditangani dengan menggunakan

cara tradisional dan sederhana.

3. Potensial

masalah untuk

dicegah:

Tinggi

1 3/3x 1 = 1 Keluarga Tn. Y cukup mampu

untuk melaksanakan.

4. Menonjolnya

masalah:

Masalah berat

harus segera

ditangani

1 2/2x 1 = 1 Keadaan ekonomi keluarga

cukup memadai, sehingga Ny. U

tidak kesulitan untuk pergi ke

pusat kesehatan terdekat. Ny. U

menyadari nyeri dapat menjadi

ketidaknyamanan bagi Ny. U,

35

Page 36: ISI FIX FIX

sehingga Ny. U berusaha

mencari pengobatan.

JUMLAH 5 4

Risk-prone health behavior (perilaku kesehatan cenderung berisiko) pada An.

R di keluarga Tn. Y.

No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah:

ancaman

kesehatan

1 2/3 x 1 = 2/3 Bersifat ancaman kesehatan

karena jika tidak segera

ditangani nutrisi anak tersebut

tidak seimbang dan akan

berisiko terserang penyakit.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

Sebagian

2 1/2 x 2 = 1 Dengan diberikannya edukasi

tentang gizi dan menyiapkan

makanan yang baik untuk

anak, keluarga bisa berupaya

untuk

meningkatkan gizi anaknya

agar bisa seimbang dan

membuat anak mau makan

dirumah.

36

Page 37: ISI FIX FIX

3. Potensial

masalah untuk

dicegah: Cukup

1 2/3 x 1 = 2/3 Setelah diberi saran Tn. Y dan

Ny. U akan melakukan

perubahan dalam pola

penyajian makanan agar

anaknya mau makan dengan

makanan gizi yang seimbang

4. Menonjolnya

masalah:

Masalah berat

harus ditangani

1 2/2 x 1 = 1 Apabila ada salah satu

keluarga yang sakit maka

keluarga langsung

membawanya ke pelayanan

kesehatan terdekat.

JUMLAH 5 2 4/3

Noncompliance (Ketidakpatuhan) pada Tn. Y dan Ny. U di keluarga Tn. Y.

No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah:

Ancaman

kesehatan

1 2/3 x 1 = 2/3 Tn. Y dan Ny. U sering

mengalami pusing sehingga

masalah bersifat ancaman

kesehatan.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

Sebagian

2 1/2 x 2 = 1 Jika Tn. Y dan Ny. U dalam

beraktifitas diimbangi dengan

gizi yang seimbang dan

istirahat yang cukup. Maka

kemungkinan masalah dapat

diubah sebagian.

3. Potensial 1 1/3 x 1 = Setelah diberi saran Tn. Y

37

Page 38: ISI FIX FIX

masalah untuk

dicegah: Rendah

1/3 dan Ny. U akan melakukan

perubahan dalam istirahat yang

cukup.

4. Menonjolnya

masalah:

Ada masalah

tetapi tidak

perlu segera

ditangani.

1 1/2x 1 = ½ Apabila Tn. S merasa

kelelahan, hal yang dilakukan

Tn. S adalah berolah raga

dipagi hari setelah shalat

subuh.

Jumlah 1 8/6

%47% Diagnosa

Chronic pain (Nyeri kronis) pada Ny. U di keluarga Tn. Y.

Impaired social interaction (Hambatan interaksi social) pada Nn. D di

keluarga Tn. Y.

Noncompliance (Ketidakpatuhan) pada Tn. Y dan Ny. U di keluarga Tn. Y.

Risk-prone health behavior (perilaku kesehatan cenderung berisiko) pada An.

R di keluarga Tn. Y.

38

Page 39: ISI FIX FIX

%47% Intervensi

Nama kepala keluarga : Tn. Y

Alamat : Komplek TNI AL Sedati Sidoarjo

No. Diagnosis

Keperawatan

Komunitas

NOC Sasaran NIC

1. Chronic pain

(Nyeri kronis)

pada Ny. U di

keluarga Tn. Y.

NOC: Pain Control

(kontrol nyeri).

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan dalam 1 kali

kunjugan rumah keluarga

dengan waktu kurang lebih

1 jam, maka keluarga

mampu mengenal masalah

kesehatan setiap

anggotanya dengan

indikator :

Mengetahui langkah-

langkah pencegahan

nyeri kronis. (Dari 2 ke

4).

Mengetahui terapi non

analgesic yang

dianjurkan oleh perawat

atau petugas kesehatan.

(Dari 2 ke 3).

Keterangan:

1= tidak pernah

Ny. U NIC = Pain management

(manajemen nyeri)

Kegiatan :

* Mengenal masalah kesehatan

setiap anggotanya.

Ny. U mengetahui tentang faktor

yang meningkatkan atau

memperburuk nyeri.

Ny. U mengetahui penggunaan

teknik non analgesik seperti

kompres air hangat

(Berdasarkan hasil penelitian

Khusniyah (2011) disebabkan

dengan dilakukannya kompres

hangat dapat otot-otot yang

tegang dapat rilek, mengurangi

nyeri hebat pada nyeri

menstruasi. Kemudian dengan

dilakukannya kompres tersebut

selain merelaksasi otot juga

mampu melebarkan pembuluh

darah dan meningkatkan aliran

darah local), terapi music

39

Page 40: ISI FIX FIX

menunjukkan

2= jarang menunjukkan

(untuk mengurangi

40

Page 41: ISI FIX FIX

3= kadang - kadang

menunjukkan

4= sering menunjukkan

5= selalu menunjukkan

Halaman 390.

kecemasan dan depresi,

menghilangkan nyeri,

menurunkan tekanan darah dan

menurunkan frekuensi denyut

jantung (Potter, 2002). Musik

yang dipilih pada umumnya

musik lembut dan teratur,

seperti instrumentalia atau

musik klasik Mozart (Erfandi,

2009 dalam Farida, 2010)).

Ny. U mengetahui cara untuk

mengurangi faktor-faktor yang

memicu/meningkatkan

pengalaman nyeri seperti

kelelahan dan monoton

misalnya, 2 jam duduk terlalu

lama akan menimbulkan rasa

nyeri.

Mengevaluasi Ny. U dengan

mengenal dan mengerti

terhadap tindakan yang akan

dipilih.

Halaman 285.

41

Page 42: ISI FIX FIX

42

Page 43: ISI FIX FIX

D. Implementasi

No. Waktu dan

Tempat

Tindakan

KeperawatanRespon Keluarga

1. Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.00 WIB

Di ruang tamu

keluarga Tn. Y.

Mendatangi rumah

keluarga Tn. S dan

mengucapkan salam

Ny. U dan Nn. R menjawab

salam

Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.05 WIB

Di ruang tamu

keluarga Tn. Y.

Mengingatkan kontrak

dan tujuan

Keluarga kooperatif dan

menyetujui kontrak yang

ditentukan

Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.10 WIB

Di ruang tamu

keluarga Tn. Y.

Menanyakan kepada

keluarga Tn. S tentang

kondisi kesehatan saat

ini

Tn. Y mengatakan

keluarganya dalam kondisi

sehat saat ini tetapi Ny. U

dalam kondisi pusing.

Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.15 WIB

Di ruang tamu

keluarga Tn. Y.

Mengecek kolesterol,

gula darah, asam urat

pada Tn. Y dan Ny. U.

Tn. Y dan Ny. U

kooperatif.

43

Page 44: ISI FIX FIX

Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.30 WIB

Di ruang tamu

Mendiskusikan bersama

Ny. U dalam mengenal

faktor yang

meningkatkan atau

memperburuk nyeri

Ny. U dapat mengerti dan

mengenal semua faktor

yang meningkatkan dan

memperburuk nyeri pada

keluarga Tn. Y. seperti cemas, reaksi

emosi, gelisah, ancaman,

lingkungan, takut

saat kurang tidur dan

cemas.

Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.35 WIB

Di ruang tamu

keluarga Tn. Y.

Mendiskusikan bersama

Ny. U dalam mengenal

penggunaan teknik non

analgesik seperti

kompres air hangat dan

terapi music.

Ny. U mengerti kegunaan

teknik non analgesik seperti

kompres air hangat dan

terapi musik

Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.40 WIB

Di ruang tamu

keluarga Tn. Y.

Mendiskusikan bersama

Ny. U dalam mengenal

cara mengurangi faktor-

faktor yang

memicu/meningkatkan

pengalaman nyeri seperti

kelelahan dan monoton

misalnya, 2 jam duduk

terlalu lama akan

menimbulkan rasa nyeri.

Ny. U mengerti dan dapat

menyebutkan cara

mengurangi factor-faktor

yang dapat memicu nyeri

seperti duduk terlalu lama

dan pada saat aktifitas

berlebih.

44

Page 45: ISI FIX FIX

Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.45 WIB

Di ruang tamu

keluarga Tn. Y.

Mengevaluasi Ny. U

dengan mengenal dan

mengerti terhadap

tindakan yang akan

dipilih.

Ny. U dapat mengenal dan

mengerti kegunaan

tindakan terapi non

analgesik setelah berdiskusi

tentang faktor-faktor yang

memicu atau meningkatkan

pengalaman nyeri seperti

pada saat kurang tidur,

cemas, kompres air hangat

dan terapi music, duduk

terlalu lama dan pada saat

aktifitas berlebih.

Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.50 WIB

Di ruang tamu

keluarga Tn. Y.

Menyimpulkan

pertemuan

Keluarga Tn. Y akan

berusaha menjaga Ny. U

agar nyerinya tidak kambuh

setelah ia mengerti tentang

factor factor yang dapat

meningkatkan nyeri dan

terapi non analgesik yang

dapat dilakukan.

Selasa,

24 November 2015

Pukul 16.55 WIB

Di ruang tamu

keluarga Tn. Y.

Mengakhiri pertemuan

dan mengucapkan terima

kasih.

Keluarga Tn. Y juga

mengucapkan terima kasih

telah mengunjungi rumah

mereka

%47% Evaluasi

45

Page 46: ISI FIX FIX

No. Tanggal/waktu Evaluasi

1. 24 November

2015.

Pukul 17.10.

S: Ny. U mengatakan akan menggunakan langkah-

langkah pencegahan nyeri kronis dengan cara

menggunakan kompres air hangat dan mendegarkan

music agar tidak terjadi nyeri dan nyerinya hilang.

O: Mengentahui langkah-langkah pencegahan nyeri

kronis. (Dari 2 ke 4) dan mengetahui terapi non

analgesic yang dianjurkan oleh perawat atau

petugas kesehatan. (Dari 2 ke 3).

A: Tujuan tercapai.

P: Intervensi dihentikan dan lanjutkan tugas keluarga

untuk mengambil keputusan dalam melakukan

tindakan yang tepat bagi keluarga.

46

Page 47: ISI FIX FIX

BAB 3

PENUTUP

Simpulan

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu

dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian

tubuh yang memerlukan.

Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi

musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran.

Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan

memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi

musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin

kita capai.

Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar dapat mempertahankan status

kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu, proses tidur dapat memperbaiki

berbagai sel - sel dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama

sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat memperbaiki kerusakan

pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energi

yang diharapkan untuk memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan

dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan

juga membutuhkan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.

Saran

Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, disarankan untuk

mampu melakukan pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi yang

tepat untuk memberikan perawatan asuhan keluarga yang tepat sasaran.

47

Page 48: ISI FIX FIX

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, D. 2000. Efek Mozart Untuk Anak-anak. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Judha, M., Sudarti, & Fauziah, A. 2012. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri

Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006. Ketermpilan Dan Prosedur Laboratorium.

Jakarta: EGC.

Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan

praktik vol 2. Jakarta: EGC.

Surilena. 2008. Pengaruh Musik Klasik Pda Kecerdasan Anak. Dipetik November

28, 2015, dari www.pdfqueen.com/pdf/hu/hubungan-memori-dan-visual.

48

Page 49: ISI FIX FIX

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Pengkajian

Hari : Kamis

Tanggal : 08 Oktober 2015

Jam : 16.00

Keperluan : Mengkaji semua anggota keluarga Tn. Y

49

Page 50: ISI FIX FIX

Implementasi dan Evaluasi

Hari : Selasa

Tanggal : 24 November 2015

Jam : 16.00

Keperluan : Melakukan tindakan keperawatan pada Ny. U serta

mengevaluasi hasilnya dan melakukan pengecekan gula darah, kolesterol,

asam urat.

50