jajak pendapat masyarakat terhadap parpol dan calon president pada pemilu 2014

52
HASIL SURVEY JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP KEPEMIMPINAN SBY-BUDIONO DAN PARPOL HASIL PEMILU 2009 DAN JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014 Survey dilakukan pada 3 January 2014 s/d 21 January 2014 1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January 2014

Upload: australia

Post on 29-Nov-2014

2.942 views

Category:

News & Politics


6 download

DESCRIPTION

HASIL SURVEY JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP KEPEMIMPINAN SBY-BUDIONO DAN PARPOL HASIL PEMILU 2009 DAN JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014 Survey dilakukan pada 3 January 2014 s/d 21 January 2014

TRANSCRIPT

Page 1: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

HASIL SURVEY

JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP

KEPEMIMPINAN SBY-BUDIONO DAN PARPOL

HASIL PEMILU 2009

DAN JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP

PARPOL DAN CALON PRESIDENT

PADA PEMILU 2014 Survey dilakukan pada 3 January 2014 s/d 21 January 2014

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 2: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Latar Belakang

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Kepemimpinan nasional di Indonesia yang telah berganti-ganti sebanyak enam kali,

ternyata cukup berpengaruh terhadap kehidupan rakyat Indonesia, sehingga

menimbulkan persepsi dan partisipasi yang berbeda pula pada setiap masa

kepemimpinannya, terutama pada era kepemimpinan saat ini (Susilo Bambang

Yudhoyono – Boediono), dimana keadaan ekonomi yang semakin sulit dengan naiknya

harga BBM dan tarif dasar listrik, ketergantungan import pangan, keadaan keamanan

yang kurang stabil, kebebasan agama yang ternodai, kedaulatan negara dan martabat

negara yang sering dilecehkan oleh luar negeri, perlindungan terhadap TKI yang

bekerja diluar negeri, berkembangnya mafia huku dan peradilan serta berbagai kasus

korupsi yang terungkap, makin banyaknya elit partai politik yang terjerat dalam

berbagai kasus korupsi serta ketidak kompakan kabinet yang dipimpin SBY-Boediono

menjadikan tingkat keyakinan masyarakat terhadap sang pemimpin berkurang dan

bahkan dapat berubah menjadi krisis kepercayaan.

• Melihat fenomena yang terjadi, maka penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana

tingkat penilaian dan persepsi masyarakat terhadap kepemimpinan Susilo Bambang

Yudhoyono – Boediono serta tingkat penilaian dan persepsi masyarakat terhadap

partai politik dan elit politik yang berada di partai politik terutama yang ada di kabinet

Kabinet Sby-Boediono dan DPR terhadap berbagai permasalah ekonomi keamanan,

penegakan hukum dan sosial politik yang dirasa belum menunjukkan hasil-hasil yang

cukup signifikan seperti pada saat janji janji di pemilu 2009.

Soedarsono

Page 3: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Latar Belakang

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Berbicara mengenai kepemimpinan nasional di Indonesia, tentulah bukan hal yang asing lagi, terlebih Republik Indonesia merupakan suatu negara besar dengan sejarah kepemimpinan nasional yang khas pada masanya. Mulai dari masa kepemimpinan Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, dan yang terakhir kini tengah memimpin untuk dua kali priode yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, kesemuanya itu memiliki karakter yang berbeda-beda pula, terutama dalam menentukan dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang menyangkut seluruh rakyat Indonesia demi memperjuangkan kehidupan masyarakat Indonesia.

• Begitu juga berbicara mengenai Parpol pemenang pemilu dimana sejak reformasi tidak ada partai yang berhasil berturut turut menjadi pemenang pemilu pada setiap perhelatan pemilu seperti pemilu tahun 1999 dimana PDIP keluar sebagai pemenangnya, Tahun 2004 Partai Golkar, tahun 2009 dimenangkan oleh partai Demokrat ini bisa diartikan adanya hubungan yang signifikan terhadap pilihan masyarakat kepada parpol terhadap kinerja partai politiik di parlemen serta perilaku kadernya

Soedarsono

Page 4: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Latar Belakang

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Pemilu legislative 2014 kurang dari 3 bulan lagi dan pemilu 2014 akan menjadi suatu hasil ukuran penilaian masyarakat terhadap pemerintahan SBY-Boediono, DPR dan Parpol peserta Pemilu selama menjalankan pemerintahan pada periode 2009-2014.

• Dan jelang pemilu 2014 yang kurang dari 3 bulan lagi, tentu saja melalui penelitian yang cermat akan memotret persepsi dan opini masyarakat, dengan mengunakan survey diharapakan memberikan gambaran yang jelas tentang calon presiden yang diinginkan dan diharapankan masyarakat untuk dapat meyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat akibat dari kinerja pemerintahan SBY-Boediono dan Kinerja DPR –RI periode 2004-2009.

• Dari hasil survey di masyarakat juga diharapkan dapat memberikan gambaran tentang tokoh mana dan parpol mana yang akan dipilih dan di campakan oleh masyarakat pada pemilu 2014.

• Sekarang ini dan ke depan memang Indonesia memerlukan PARPOL dan PEMIMPIN YANG BERSIH serta KEPEMIMPINAN YANG KUAT DAN TEGAS untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa. Soedarsono

Page 5: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Metode Penelitian

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Untuk penarikan sampel, penelitian ini menggunakan metode Multistage random sampling dengan menarik jumlah sampel yang ditentukan dari populasi jumlah daftar pemilih tetap pemilu 2014 yang sudah ditentukan oleh KPU sejumlah yaitu 186.612.255 pemilih.

• Dengan jumlah sample ditetapkan 3274 tetapi yang berhasil dianalisis sebanyak 3256 sampel, dikarenakan jawaban tidak jelas dan tidak kembalinya jawaban responden. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang terdistribusi secara proporsional.

• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Dengan jumlah sampel sebanyak 3256, toleransi kesalahan (margin of error) survei ini adalah sebesar +/- 1,72% pada tingkat kepercayaan 95%.

Soedarsono

Page 6: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Teknik Penarikan sample

Shi : Sample Purposive

pi : Proporsi Penduduk atau Rumah Tangga pada record ke-i

Pn : Proporsi Penduduk atau Rumah Tangga secara nasional

Уq : Quota sampling yang ditentukan

f : Proporsi sample yang ditentukan

xhi :sample terpilih dalam stratum :jumlah sample per kabupaten

mh: jumlah blok sensus = jumlah kabupaten /kota dala setiap provinsi

Shi =рi /Pn x Уqx f

xhi : Shi / mh

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 7: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Teknik Penarikan Sample

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Stratifikasi 1 : Populasi dikelompokkan menurut provinsi kemudian ditentukan Jumlah prosentase perbandingan jumlah setiap DPT Provinsi terhadap DPT Nasional.

• Stratifikasi 2 : Hasil prosentase perbandingan DPT Provinsi dan DPT Nasional ditetapkan secara purposive dengan dikalikan dengan bilangan quota sampling sejumlah 100 dan dikalikan dengan 33 pemilih tetap .

• Stratifikasi 3 : Hasil perkalian 33 pemilih tetap dengan jumlah prosentase DPT setiap provinsi terhadap DPT nasional disebarkan secara merata pada pada setiap kabupaten dengan formulasi berdasarkan prosentase hasil perbandingan DPT Kabupaten/Kota terhadap DPT Provinsi.

• Populasi dikelompokan menurut jenis kelamin: 50% laki-laki, dan 50% perempuan.

• Populasi dikelompokan ke dalam kategori yang tinggal di pedesaan (desa, 51%) dan perkotaan (kelurahan, 49%).

Page 8: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014 Soedarsono

Page 9: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 10: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Kerangka Teori

Persepsi : • merupakan suatu proses perjalanan sejak dikenalnya suatu

objek melalui organ-organ indera sampai diperolehnya gambaran yang jelas dan dapat dimengerti serta diterimanya objek tersebut dalam kesadaran kita. Persepsi sendiri mencakup dua proses kerja yang saling berkaitan, pertama, menerima kesan melalui penglihatan, sentuhan dan inderawi, kedua, penafsiran penetapan arti kesan-kesan inderawi tadi. Tiga syarat yang harus dipenuhi agar individu dapat menyadari persepsi dan mengadakan persepsi, yaitu adanya objek yang dipersepsikan, alat indera/ reseptor, serta perhatian.

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 11: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Kerangka Teori

Masyarakat :

• sebagai komponen interaksi, yaitu interaksi antara pemerintah, DPR, Parpol, Kader Parpol dan masyarakat, diantara lembaga-lembaga pemerintah, serta diantara kelompok dan individu dala masyarakat, dalam rangka proses pembuatan, pelaksanaan, dan penegakan keputusan pada dasarnya merupakan perilaku politik. Masyarakat berhak mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan, karena keputusan pemerintah sangat mempengaruhi kehidupan warga masyarakat.

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 12: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Kerangka Teori

Kepemimpinan nasional : • Bahwa kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih

merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi, pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 13: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Kerangka Teori Partai Politik adalah • suatu kelompok yang teroganisir yang anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai

dan cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya) secara konstitusionil untuk melaksankan kebijaksanan-kebijaksanaan mereka. (menurut Mariam Budiarjo dalam bukunya dasar-dasar Ilmu Politik).

• Partai politik menghimpun berbagai masukan ,ide dari berbagai lapisan masyarakat. Asfirasi ini kemudian digabungkan. Proses penggabungan ini sering disebut sebagai “penggabungan kepentingan” (intres aggregation). Setelah berbegai gagasan, ide, kepentingan tersebut digabungkan , selanjutnya berebagai kepentingan tersebut disusun dan rumuskan secarat sistematik dan teratur, proses ini sering disebut dengan perumusan kepentingan (articulation Intrest). Rumusan tersebut kemudian di jadikan propram partai yang akan di perjuangkan dan disampaikan kepada pemerintah untuk dijadikan suatu kebijakan umum. Selain komunikasi yang demikian, partai politik juga berperan sebagai wadah untuk menyebarluaskan kebijakan pemerintah dan mendiskusikannya. Dengan demikian terjadi dialog baik dari bawah keatas maupun dari atas kebawah. Peran yang demikian, menempatkan partai politik sebagai perantara atau penghubung antara masyarakat dengan pemerintah dalam suatu ide-ide atau gagasan gagasan.

• Partai Politik berusaha untuk memperoleh kekuasaan yang pada giliranya akan dipergunakan untuk mengendalikan/mengontrol jalannya roda pemerintahan dalam usahanya merealisir atau mewujudkan program-program yang telah ditetapkan.

.

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January 2014

Page 14: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Pendapat Publik Tentang Kinerja Pemerintahan SBY –Budiono

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Sari

Page 15: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Persepsi Kognitif Masyarakat Terhadap Performance selama Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 16: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Persepsi Affektif Masyarakat Terhadap Kebijakan Umum yang diterapkan selama Pemerintah SBY –Boediono (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 17: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Persepsi Evaluatif Masyarakat Terhadap Kepemimpinan dan Kebijakan Umum Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 18: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan-kebijakan Pemerintahan SBY-Boediono dalam berbagai bidang (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 19: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Temuan Survey

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Dari responden yang diteliti, tiap-tiap responden memiliki penilaiannya masing-masing mengenai pengenalan/ pengetahuan mereka terhadap SBY–Boediono yang secara umum akan bermuara pada performance sang Kepemimpinan SBY-Boediono tersebut.dari temuan survey didapati bahwa performance SBY –Budiono 70,8% persepsi masyarakat mengatakan performance SBY Boediono buruk dan sangat buruk, hal ini terbukti dengan pemerintahan yang lemah dan ragu ragu, serta sering tersandera oleh partai politik yang berkoalisi dalam pemerintahan SBY-Boediono.

• Sinergi pemimpin dan yang dipimpin serta kerjasama team dalam kabinet SBY–Boediono kadang tidak berlangsung secara kondusif dalam menentukan kebijakan umum serta sering tumpah tindih antar kementerian. Hal ini tercermin dari jawaban responden tentang Persepsi Affektif Masyarakat Terhadap Kebijakan Umum yang diterapkan selama Pemerintah SBY–BOEDIONO yang menilai 53,2% buruk seperti dalam kasus penetapan kenaikan harga elpiji yang tidak terkordinasi dengan baik sedangkan yang menilai baik hanya 37,5%.

• Penilaian akhir masyarakat terhadap kepemimpinan SBY-Boediono melalui kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah selama mereka menjabat sebagai pemimpin suatu bangsa dan negara tidak serta merta menimbulkan kesan baik dan positif dan ini terbukti dari jawaban masyarakat 69,8 % yang mengatakan kebijakan kebijakan SBY–Boediono buruk dan merugikan masyrakat, seperti kebijakan import pangan yang dilakukan disaat panen raya, kebijakan terhadap daftar investasi yang diperbolehkan oleh investor asing yang kurang melindungi ketahanan dan pertahanan nasional

Page 20: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Pendapat Publik Terhadap DPR RI Hasil Pemilu 2009

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014 Sari

Page 21: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Persepsi Kognitif Masyarakat Terhadap Performance Parpol yang terwakili oleh anggotanya atau kadernya di DPR-RI (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 22: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Persepsi Affektif Masyarakat Terhadap Kebijakan Umum yang diambil oleh Parpol yang terwakili di DPR-RI (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 23: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Persepsi Evaluatif Masyarakat Terhadap Parpol yang terwakili di DPR-RI yang paling banyak terlibat tindak pidana korupsi (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 24: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Persepsi Evaluatif Masyarakat Terhadap Parpol yang terwakili di DPR-RI yang sering membantu dan berpihak pada kepentingan masyarakat banyak (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 25: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Temuan Survey

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Penilaian masyarakat terhadap Parpol yang ada di di DPR –RI buruk dan sangat buruk. Hal ini didapati dari temuan survei bahwa masyarakat 87,2% mengenal dan mengetahui Performance Parpol yang ada di DPR –RI Buruk artinya Masyarakat sangat mengetahui sekali tingkah laku para anggota DPR yang sering muncul di media massa tidak mencerminkan harapan masyarakat seperti banyak aanggota DPR yang terlibat korupsi, skandal sex, tidur pada saat sidang, takut dengan pimpinan parpolnya bertengkar dan berbicara tidak sopan. Dari sini dapat disimpulkan Peran media massa sangat efektif dan membantu masyarakat dalam mengenal dan mengetahui tentang performance anggota DPR –RI.

• Sementara dari temuan survei didapati bahwa anggota DPR yang paling banyak melakukan korupsi bertengger pada urutan pertama yaitu Anggota DPR-RI dari partai Demokrat yaitu 34,3% dan disusul oleh PKS dengan 20,2%, Partai Golkar dengan skors 15,9%, temuan ini sangat signifikan dengan terus dideranya anggota DPR RI partai Demokrat yang banyak terlibat korupsi mulai dari Hambalang dan menyusul kasus tertangkap ketua SKK Migas serta kemungkinan putra SBY yang akan di periksa oleh KPK dalam kasus Hambalang.

• PKS yang hanya tertangkap satu kali saja oleh KPK dan salah satu angota DPR nya yang terlibat kredit fiktif bank century (Misbhakum) walau akhirnya divonis bebas, tetapi pemberitaan yang sangat massive dan banyaknya anggota DPR dari PKS yang coba mengelak dari kasus import sapi tidak bisa merubah persepsi masyarakat bahwa PKS adalah partai yang dianggap korup oleh 20,2% masyarakat.

Page 26: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Temuan Survey

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Sementara Partai Golkar dipersepsikan oleh masyarakat dengan 15,9% sebagai partai korup karena ada beberapa anggota DPR nya yang tertangkap tangan oleh KPK seperti dalam kasus gratifikasi ketua MK, kasus Dinasti Ratu Atut dan korupsi pengadaan Al Qur’an, serta dugaan keterlibatan bendahara Golkar Setya novanto dalam proyek multiyears di Riau, juga kasus Gubernur Riau Rusli Zanal dalam Penyelenggaraan PON.

• PDIP dipersepsikan oleh 12,5% masyarakat dari 3256 orang sebagai partai Korup nomor 4 disebabkan mulai diotak atiknya bendahara Partai PDIP yang diduga menerima atau kecipretan dari proyek Hambalang serta satu anggota DPR RI PDIP yang tertangkap KPK dalam kasus proyek PLN hal ini tertolong karena kurangnya pemberitaan oleh Media Massa dibandingkan PKS.

• Gerindra menjadi partai yang bertengger pada urutan terakhir sebagai partai yang paling korup atau menjadi partai yang paling dipersepsikan oleh masyarakat sebagai partai bersih dengan 1,8 % saja, yang mengatakan anggota DPR RI Gerindra dipersepsikan terlibat korupsi hal ini karena sering ada pemberitaan dugaan korupsi pengadaan simulator POLRI yang coba dihubung hubungkan dengan anggota DPR Gerindra , demikian juga HANURA yang menepati kedua terakhir sebagai parati terkorup dengan 2,5%.

Page 27: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Partai GOLKAR sebagai partai anggota DPR RI nya berada pada urutan nomor satu dipersepsikan oleh masyarakat sebagai partai yang dianggap sering membantu dan berpihak pada kepentingan masyarakat banyak hal ini tercermin dari temuan survei yaitu 24,2% dari 3256 orang yang disurvey menjawab Partai GOLKAR sering membantu dan berpihak pada kepentingan masyarakat jika di DPR –RI , seperti dalam hal kenaikan BBM, Mafia Pajak, Kasus Bank Century, kenaikan harga elpiji 12 kg, hingga pembelaan pada masyarakat yang mengadu di DPR RI.

• PDIP dipersepsikan oleh 23,5% dari 3256 orang sebagai partai sering membantu dan berpihak pada kepentingan masyarakat hal ini disebabkan posisi PDIP yang konsisten dengan berposisi sebagai partai oposisi dengan menolak kenaikan BBM, Tarif dasar Listrik dan memperjuangkan nasib buruh/pekerja.

• Gerindra dipersepsikan oleh 22,8 % dari 3256 orang sebagai partai sering membantu dan berpihak pada kepentingan masyarakat hal ini disebabkan posisi Gerindra yang konsisten dengan berposisi sebagai partai oposisi dengan menolak kenaikan BBM, Tarif Dasar Listrik, penolakan pembangunan Gedung DPR serta memperjuangkan nasib buruh/pekerja.

• Partai Demokrat dipersepsikan sebagai partai yang sangat tidak berpihak pada kepentingan masyarakat banyak dan dari temuan survei hanya 2,1% dari 3256 orang saja yang mengatakan Paratai Demokrat sering membantu masyarakat dan berpihak pada kepentingan masyarakat seperti mendukung kenaikan BBM, Kenaikan elpiji , menolak dibukannya kasus korupsi Bank Century dan menaikan tarif dasar listrik dll.

Temuan Survey

Page 28: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Elektabilitas Parpol Pada Pemilu 2014 yang akan datang

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014 Sari

Page 29: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Pengetahuan Masyarakat Terhadap Parpol yang menjadi peserta Pemilu 2104 (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Dalam Temuan Survey didapati 67,2 % masyarakat memliki pengetahuan yang cukup baik terhadap partai politik peserta Pemilu pada tahu 2014, sedangkan yang tidak tahu hanya 33,8 %, artinya selama mendekati pemilu sosialisasi yang dilakukan oleh parpol melalui calegnya dan media massa hanya bisa dikenal dan diketahui oleh masyarakat sebesar 67,2 %

Page 30: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Dasar yang menjadi Pilihan Masyarakat kepada Partai Politik pada pemilu 2014 (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Dalam survey didapati bahwa masyarakat dalam menentukan pilihannya terhadap partai politik peserta pemilu 2014 faktor tokoh dalam parpol yang paling tinggi yang menjadi dasar masyarakat melakukan pilihan yaitu 64,5 % dibandingkan memilih berdasarkan partai politiiknya

Page 31: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Partai Politik yang paling disukai oleh Masyarakat berdasarkan Jenis Kelamin Pemilih (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 32: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Temuan Survey

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

• Dalam temuan survey dari 1.119 masyarakat berjenis kelamin wanita 33,6 % paling meyukai Partai Gerindra sedangkan sedangkan PDIP hanya 20,7 % disukai oleh pemilih wanita, Golkar 15,7%, sedangkan Partai Demokrat hanya disukai oleh pemilih wanita 2,9% dari 1.119 wanita, sedangkan PKS yang paling terkecil disukai oleh wanita yaitu 1,1 % dari 1.119 wanita. Nasdem yang merupakan partai debutan baru ternyata cukup disukai wanita yaitu 8,3%.

• Tingginya kesukaan wanita terhadap Partai Gerindra karena partai Gerindra adalah partai yang paling bersih dari korupsi serta punya program ekonomi yang jelas hal ini mempunyai hubungan yang kuat dengan keadaan ekonomi rumah tangga yang buruk yang dialami masyarakat dimana kaum wanita yang setiap hari merasakan sulitnya keadaaan ekonomi dan kesulitan membagi bagi pos-pos belanja untuk rumahtangga karena tingginya harga haraga kebutuhan hidup yang tidak sebanding dengan pendapatan suaminya dan mempunyai tokoh partai yang menarik setiap wanita-wanita yaitu Prabowo Subianto yang berkarakter tegas dan punya strong leaderships yang kuat serta berintergritas.

• Sedangkan ketertarikan dan kesukaan wanita terhadap partai Golkar dan PDIP dalam survei ditemukan, karena alasan partai yang sudah cukup lama dan wanita yang meyukai, karena sudah terbiasa memilih partai tersebut.

• Partai PKS sangat tidak disukai wanita dan ini tergambar dalam temuan survei hanya 1,1% wanita dari 1.119 wanita yang suka dengan PKS, dalam survei ditemukan PKS dianggap oleh kaum wanita sebagai partai yang kadernya banyak melakukan poligami .

• Lagi lagi Partai Gerindra paling tertinggi sebagai parati yang disukai oleh kaum lelaki dengan 31,7% dari 2.137 laki laki dalam survei ditemukan kesukaan kaum lelaki meyukai GERINDRA karena mengaku tertarik partai tersebut karena tertarik figur Prabowo Subianto.

Page 33: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Hasil survey FSI Pada bulan Juli 2013

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 34: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Parpol yang dipilih Masyarakat pada pemilu 2014 (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 35: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Temuan Survey

• Dalam temuan survei Januari 2014 Partai Gerindra semakin meningkat elektabilitas nya dari 24,2 persen pada survey juli 2013 yaitu 27,34 persen menjadi dikarenakan hal mengindikasikan bahwa konsolidasi dan citra sebagai partai yang menjadi partai yang bersih dari korupsi meningkatkan eletabilitas Gerindra

• Konflik yang bergulir di tubuh internal PDIP dengan muncul faksi PROJO atau Pro Joko Widodo melawan Faksi PROMEGA dalam hal pencalonan president oleh PDIP berdampak pada kebingungan pemilih PDIP yang akhirnya persepsi publik dari temuan survei bahwa PDIP pecah dua kubu yangberakibat pada turunya elektabilitas PDIP menjadi 17,97 persen dibandingkan hasil survei Juli 2013 yaitu 19,7 .jika terus bergulir perpecahan faksi Projo vs ProMega maka elektabilitas PDIP makin menurun

• GOLKAR walaupun banyak kadernya terlibat kasus korupsi namun elektabilitasnya justru mengalami kenaikan menjadi 18,14 persen dibandingkan hasil survey juli 2013 yang 14,1 persen . Hal ini disebabkan oleh kerja kader GOLKAR yang kompak dan iklan yang massive oleh media milik Aburizal Bakrie

• Partai Demokrat makin menurun saja elektabilitasnya dibandingkan survey pada juli 2013 yaitu 9,4 persen menjadi 3,78 persen pada survey Januari 2014 hal ini disebabkan penilaian publik partai Demokrat menjadi partai yang terkorup dan ditambahlagi dengan ditahannya Anas Urbaningrum dan kasus ditahannya kepala SKK Migas akan menarik Kader Demokrat lain sebagai tersangka Korupsi

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 36: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Temuan Survey • Elektabilitas PAN juga mengalami terjun bebas dari hasil survei Juli 2013

yang 10,8 persen menjadi 3,88 persen pada survey Januari 2014 hal ini disebabkan Ketokohan Hatta Rajasa makin diragukan oleh publik yang berimbas pada elektabilitas PAN

• PKS dibandingkan survei Juli 2013 yang hanya 2,9 persen dan tidak lolos electoral threshold mengalami kenaikan menjadi 3,95 menjadi hal ini artinya PKS berhasil sedikit demi sedikit memulihkan kepercayan publik kembali .

• Hanura naik dari 4,9 persen dari survei juli 2013 menjadi 5,39 pada survei Januari 2014

• PPP mengalami kenaikan eletabilitas dari 4,1 persen pada Juli 2013 menjadi 4,99 persen di Januari 2014 dengan masuknya Istri Gusdur dan menjadikan GUSDUR sebagai icon PPP .

• Nasdem dari 4,3 pada survei Juli 2013 menjadi 4,42 persen

• Partai yang tidak lolos electoral threshold yaitu PKB,PBB dan PKPI

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 37: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Elektabilitas Capres Jelang Pilpres 2014

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014 Soedarsono

Page 38: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Perspektif dan Pengukuran

• Seseorang bisa dinilai pantas menjadi pemimpin nasional bila memenuhi kriteria kualitas personal tertentu.

• Kriteria kualitas personal tersebut dalam riset perilaku memilih presiden mencakup integrity, competency, empathy, dan decisiveness (Miller dan Shanks 1996).

• Secara empiris dalam studi pemilihan presiden, integity biasa dikur dari penilaian orang apakah orang itu bisa dipercaya, jujur, satu dalam kata dan perbuatan, lurus, tidak cacat moral dan apa lagi hukum.

• Kompetensi biasa diukur dari penilian pemilih apakah seseorang dinilai pintar, berwawasan luas, dll.

• Empathy biasa diukur dari penilian apakah seseorang bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, peduli atau perhatian pada orang lain atau rakyat, dll.

• Decesiveness biasa difahami sebagai penilaian apakah seseorang punya kemampuan mengambil keputusan dalam keadaan sulit, tegas, berani ambil resiko,

dll.

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 39: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Pengukuran

• Di antara kriteria untuk seorang presiden Indonesia berikut ini mana yang menurut Ibu/Bapak paling penting?

– 1. Pintar, berpengetahuan luas

– 2. Jujur, bisa dipercaya, satu dalam kata dan perbuatan, tidak cacat hukum maupun moral

– 3. Tegas atau mampu memutuskan dalam situasi sulit apapun

– 4. Mendengarkan pendapat orang lain, perhatian pada orang lain

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 40: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Pengetahuan Masyarakat Terhadap Tokoh pada Parpol yang menjadi peserta Pemilu 2104 (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 41: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Tokoh Parpol yang paling berpengaruh pada partainya (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 42: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Kriteria kualitas personal pertama yang harus dimiliki seorang presiden (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 43: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

• Temuan ini juga mengindikaskan bahwa rakyat sedang menunggu tokoh yang dinilai lebih bisa dipercaya, lebih tegas dalam memimpin, lebih punya empati kepada rakyat, dan lebih kompeten untuk memimpin.

• Karena itu kewajiban politik dan moral kelompok yang mengerti dan tahu atau elite untuk memberitahukan kepada rakyat adanya putra atau putri bangsa yang lebih memenuhi kualitas itu. Harus ada pendidikan dan sosialisasi politik untuk orang tersebut agar publik secara luas mengenal dan memahaminya.

• Bila tidak ada upaya tersebut maka rakyat akan dipaksa memilih tokoh-tokoh yang buruk sebab dalam prakteknya pemilihan presiden harus terjadi meskipun calon-calon yang maju dan ditawarkan kepada publik tidak ada yang memnuhi harapan mayoritas publik.

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 44: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Tokoh Parpol yang paling disukai oleh Masyarakat berdasarkan Jenis Kelamin Pemilih (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 45: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Hasil survey FSI Pada bulan Juli 2013

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 46: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Pengetahuan Masyarakat Terhadap Tokoh pada Parpol yang menjadi peserta Pemilu 2104 (%)

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 47: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Temuan survei

• Diatas 90% masyarakat mengetahui dan mengenal SBY dan Megawati

serta Prabowo Subianto sebagai Tokoh dalam masing masing partainya.

• Prabowo Subianto menempati urutan teratas dari tingkat keterpilihan

dengan 33,6% elektabilitas Prabowo Subianto meningkat dibandingkan

survey Juli 2013 yang hanya 27,4 persen .hal ini menunjukan bahwa

sosok dan gaya kepemimpinan seorang Prabowo Subianto lah yang

paling pantas dan dianggap dapat memberikan perubahan yang lebih

baik untuk memimpin pemerintahan yang carut marutnya akibat

korupsi berjemaah, kerusuhan sosial yang menganggu stabilitas

nasional, ketidak harmonisan antar umat beragama, pengangguran yang

sangat tinggi dan penguasaan ekonomi yang begitu besar oleh pihak

asing serta ancaman disintegrasi bangsa yang mulai nyata.

• Ada korelasi yang sangat kuat antara ketokohan seorang Prabowo

Subianto dengan naiknya elektabilitas partai yang dipimpinnya .

1/29/2014

Focus Survey Indonesia /Survei January 2014

Page 48: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Temuan survey

• Megawati memiliki tingkat keterpilihan dengan 18,2% lebih tinggi dari Joko Widodo yang hanya 5,2% elektabilitasnya menurun dibandingkan survei FSI pada bulan Juli 2013 yaitu 11,3 persen

• Megawati SP elektabilitasnya meningkat dibandingkan survei FSI pada bulan Juli yang hanya 12 ,7 persen

• Hasil eletabilitas Mega dan Joko Widodo jika digabung tokoh PDIP hanya mencapai 23,4% dan tidak ada korelasi kuat untuk kenaikan elektibitas partai PDIP yang disebabkan ketokohan seorang Joko Widodo .

• Masyarakat tidak terpengaruh untuk memilih Joko Widodo dengan tebar pesona yang sering dilakukan oleh Joko Widodo dalam survei, alasanya karena masyarakat sudah sangat pandai tidak mau tertipu seperti tebar pesona, yang dulu dilakukan oleh SBY yang mirip saat ini dengan yang dilakukan oleh Joko Widodo yang ternyata pemerintahan SBY tidak terbukti berhasil mesenjahterakan masyarakat.

• Keterpilihan Aburizal bakrie yang 12,3% dalam temuan survei lebih banyak dipilih oleh masyarakat yang berdomisili di luar pulau Jawa dan megalahkan Akbar Tanjung yang hanya punya tingkat keterpilihan 1,4% dan Hatta Rajasa yang hanya 1,7%.

• Amien Rais memiliki ketokohan yang kuat di PAN dibandingkan Hatta Rajasa dan ini berdampak pada tingkat keterpilihan Amien Rais yang 7,1% sebagai capres jauh meninggalkan Hatta Rajasa yang hanya 1,7%. Hal ini menunjukkan bahwa Hatta Rajasa belum menjadi Icon atau brand awarenes Partai Amanah Nasional.

• Iklan oleh perusahaan media massa milik Harry Tanu dan kerja keras Perindo organisasi sayap yang dipimpin Hary Tanu hanya menghasilkan tingkat keterpilihan Wiranto sebesar 8,4% lebih tinggi dari elektibitas Hanura yang hanya 5,39%.

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 49: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

• Sedangkan hanya 14,2 % masyarakat mengetahui dan mengenal Joko widodo sebagai

tokoh dalam partainya tetapi dianggap bukan pengambil keputusan penting dan

strategis sehingga belum tentu didukung oleh partainya dalam proses pencapresan.

Juga dapat diartikan Joko Widodo sudah mempunyai faksi di PDIP sebesar 14,2%.

• Munculnya nama Joko Widodo dalam konfigurasi calon presiden dalam beberapa

hasil survey tidak terkonversi dengan fakta bahwa calon presiden yang lebih didukung

oleh masyarakat adalah calon presiden yang menjadi tokoh sentral dalam sebuah

partai. Dualisme figur dalam sebuah partai politik biasanya hanya akan melahirkan

satu saja nama yang dianggap layak, bukan karena kapasitasnya semata tetapi juga

karena dianggap mampu menyelesaikan keputusan terhadap pencalonan dirinya dari

partai politik dimana tokoh tersebut berasal, untuk hal ini figur Joko Widodo yang

digadang-gadang beberapa lembaga survey adalah figur yang anomali. Apalagi PDIP

dimana Joko Widodo berasal hampir tidak akan menggelar konvensi capres seperti

yang dilakukan oleh Partai Demokrat atau Partai Golkar di pemilu 2004. Konvensi

menjadi tabu dilakukan dalam PDIP terkait adanya keputusan Kongres PDIP 2010 yang

masih mencalonkan nama Megawati Soekarnoputri, sang Ketua Umum sebagai capres

dari PDIP. Berbeda halnya apabila Joko Widodo kemudian mau melirik partai politik

lain sebagai kendaraan politik untuk pencapresannya.

1/29/2014

Focus Survey Indonesia /Survei January 2014

Temuan survey

Page 50: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Temuan survei • Secara internal Joko Widodo belum bisa diterima konstituen (pemilih) PDI-P

dibandingkan sosok Megawati karena dari ada masyarakat menilai Joko Widodo tidak punya pengalaman dalam tekanan politik yang keras dibandingkan Megawati Sukarno Putri yang dianggap sebagai tokoh yang paling berjasa dalam membesarkan PDIP

• Joko Widodo juga dianggap oleh masyarakat sering meremehkan masalah dan menganggap ENTENG masalah dan membuat suatu proyek tetapi tidak jelas pada akhirnya seperti ketika masih menjadi walikota Solo, ketika mengembangkan mobil ESEMKA dan sekarang sudah tidak adalagi kabarnya dan masyarakat menganggap dalam ESEMKA hanya bagian dari pencitraan, selain itu juga menganggap meyelesaikan banjir dan macet di Jakarta sangat mudah saja dengan mengunakan MANAJEMEN ANGGARAN, tetapi realitas yang terjadi jangankan menangani Jakarta agar tidak banjir menangani korban banjir saja Pemda yang dipimipin oleh Joko Widodo sangat carut marut dan kocar kacir, padahal Joko Widodo punya pengalaman ketika baru memimmpin sebagai Gubenur Jakarta sudah banjir, tentu saja ini bukanlah sosok pimpinan yang punya integritas dan kompetensi yang tinggi.

• Berbeda dengan Megawati ketika menjabat sebagi President RI terlihat jiwa kepemimpinannya yang kuat sehingga hanya dalam waktu 3 tahun saja sudah bisa banyak menghasilkan pembangunan infrakstruktur besar seperti jalan TOL Cipularang, Jembatan Suramadu dll.

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Page 51: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

• Ketokohan atau figuritas memiliki kekuatan penting untuk mendongkrak

popularitas partai politik. Semakin besar peran ketokohan dan

popularitas tokoh tersebut maka semakin besar popularitas dan peluang

partai politik dimana tokoh tersebut berasal, begitu juga sebaliknya.

• Tokoh yang sangat berpengaruh di Parpol yang punya tingkat

keterpilihan jika diadakan Pemilihan President adalah Prabowo Subianto

dengan 33,6 %.

• Nama yang disiapkan oleh lembaga survey selayaknya harus juga

memperhatikan kondisi faktual yang terjadi, dikarenakan lembaga

survey juga merupakan sebuah lembaga yang berfungsi menjadi alat

pendidikan politik bagi masyarakat. Dalam konteks ini maka politik harus

disampaikan bukan hanya sebagai persoalan perebutan kekuasaan tetapi

juga harus menjadi sebuah proses dari pengelolaan kekuasaan pasca

kekuasaan tersebut diraih.

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014

Temuan survei

Page 52: JAJAK PENDAPAT MASYARAKAT TERHADAP PARPOL DAN CALON PRESIDENT PADA PEMILU 2014

Terima Kasih

Survei Ini dibiayai oleh sebuah perusahaan konsultan bisnis yaitu Ausesia Consultant Pte. Ltd, yang berkedudukan di Australia.

Direktur FSI

Soedarsono

Koordinator Surveyor

Mohamad Rowi

Koordinator Pengelohan Data

Martopo

Penasehat Politik FSI

DR.Hatta Taliwang

1/29/2014 Focus Survey Indonesia /Survei January

2014