journal reading dan critical appraisal

14
Journal Reading dan Critical Appraisal Vision-Related Quality of Life in Herpetic Anterior Uveitis Patients Disusun oleh : Tyagita Khrisna Ayuningtias H2A009046 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Upload: marie-obrien

Post on 05-Sep-2015

230 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

Journal Reading dan Critical Appraisal Vision-Related Quality of Life in Herpetic Anterior Uveitis Patients

Journal Reading dan Critical Appraisal

Vision-Related Quality of Life in Herpetic Anterior Uveitis PatientsDisusun oleh :Tyagita Khrisna AyuningtiasH2A009046Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah SemarangAbstrak Kami meneliti visus penderita yang mempengaruhi kualitas hidup (VR-QOL) dan prevalensi serta keparahan depresi pada pasien dengan herpes uveitis anterior (AU). Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012 di departemen oftalmologi Universitas Medical Center of Groningen (pusat rujukan tersier). Kami memilih pasien dari rekam data uveitis yang ada, semua pasien yang memenuhi syarat dimasukkan dalam penelitian. Tiga puluh enam dari 66 (55%) pasien dengan herpes AU (herpes simplex virus atau varicella zoster virus) ikut dalam penelitian, dengan umur pasien 18 tahun atau lebih.Diagnosis dibuat dengan manifestasi klinis atau tyndall efek pada bilik depan mata. Semua pasien menerima surat informasi, dalam bentuk informed consent, kuisioner dari National Eye Institute Visual Functioning (NEI VFQ-25), Beck Depression Inventory (BDI-II), Social Support List-Interactions (SSL-I), Social Support List- Discrepancies (SSL-D) dan kuesioner tambahan untuk mengumpulkan informasi umum. Data penelitian diambil berdasarkan rekam medis. Analisis dilakukan pada berbagai pasien dan berbagai karakteristik bola mata. Kami membandingkan skor NEI VFQ-25 kami dengan penelitian yang sebelumnya ditemukan dalam literatur. Ukuran hasil utama kami adalah VR-QOL, prevalensi dan tingkat keparahan depresi, dukungan sosial dan karakteristik mata berbagai pasien yang dapat mempengaruhi VR-QOL.Kami menemukan bahwa NEI VFQ-25 rata-rata keseluruhan skor komposit (OCS) adalah 88.110.6. Dibandingkan dengan penyakit mata lainnya OCS kami relatif tinggi, tetapi lebih rendah daripada yang ditemukan pada populasi normal usia pekerja (produktif). Rerata skor kesehatan umum adalah 59.019.0, nilai ini lebih rendah dari pada pasien dengan penyakit mata lainnya, kecuali untuk pasien Bechets disease yang tidak diobati. Kejadian depresi langka, hanya satu pasien (2,8%) memiliki depresi sedang (skor BDI-II dari 21). Kami menyimpulkan bahwa herpes AU mempengaruhi VR-QOF secara moderat. Prevalensi depresi pada kelompok pasien herpes AU rendah dan oleh karena itu tampaknya tidak menunjukkan kebutuhan untuk skrining dan intervensi tindakan spesifik pada pasien ini.Pendahuluan Uveitis anterior (AU) adalah bentuk dominan dari uveitis dan herpes AU adalah bentuk yang paling sering diamati dari infeksi AU.Studi sebelumnya menunjukkan bahwa 35% dari pasien uveitis dalam masyarakat Barat secara signifikan menunjukan cacat penglihatan atau buta.Selama uveitis terjadi, peradangan dan pengobatan mungkin sementara waktu dapat mempengaruhi fungsi penglihatan sedemikian rupa sehingga mengganggu membaca, dalam penggunaan komputer, mengemudi, dan lain-lain. Beberapa pasien mungkin kehilangan pekerjaan mereka karena uveitis yang berulang. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup karena pengaruh visus (VR-QOL) dan peningkatan risiko terjadinya depresi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi visus terhadap kualitas hidup (VR-QOL) dan prevalensi serta tingkat/ keparahan depresi pada kelompok pasien dengan jenis uveitis tertentu, yaitu herpes AU (termasuk herpes simpleks virus (HSV) atau varicella zoster virus (VZV) terkait AU).Metode Para pasien yang dilibatkan dalam penelitian ini dipilih dari rekam medis yang sudah ada, yang berisi pasien uveitis yang telah diobati atau sedang dirawat karena uveitis di departemen oftalmologi University Medical Center Groningen, yang merupakan pusat rujukan tersier. Penelitian ini diikuti 66 pasien dengan herpes AU. Semua pasien adalah usia 18 tahun atau lebih. Diagnosis dibuat berdasarkan manifestasi klinis (keratitis - dendritik herpes branch - yang diikuti oleh AU, tekanan intraokular tinggi pada pemeriksaan, atrofi sektor iris yang berkembang dari waktu ke waktu dan / infeksi varicella zoster di wajah (ophthalmic saraf) yang diikuti kerato-uveitis) atau tyndall efek (+) atau ditemukannya virus DNA pada pemeriksaan PCR. Pasien dengan bentuk atau kemungkinan penyebab lain dari uveitis dieksklusi.Data Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari The National Eye Institute Visual Functioning Questionnaire-25 (NEI VFQ-25), The Beck Depression Inventory (BDI-II), Social Support List Interaction (SSL-I), Social Support List Discrepancies (SSL-D) dan kuesioner tambahan untuk mengumpulkan informasi umum.Statistik Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan SPSS 20.0.0.1. Untuk perbandingan variabel kontinyu dari dua kelompok, kami menggunakan uji Mann-Whitney U. Sebagai perbandingan variabel kontinyu yang lebih dari dua kelompok, kami menggunakan uji Kruskal-Wallis satu arah dan uji Mann-Whitney U untuk uji post hoc dengan koreksi Bonferroni, menggunakan p value 0,05 sesuai dengan jumlah tes yang dilakukan . Uji korelasi dinilai dengan uji Spearmans Rank Correlation. Untuk menganalisis, Snellen VA dikonversi menjadi perhitungan resolusi sudut minimum yang setara(logMAR). Tingkat signifikansi statistik yang ditetapkan sebesar 0,05.

Hasil dan Pembahasan 27 HSV dan 9 VZV pasien AU, Pria lebih sedikit dibanding perempuan (58 vs 42%). Rata-rata usia pasien HSV adalah 5517.5 tahun dan pasien VZV adalah 6315.1 tahun (p = 0,201).Komplikasi yang paling sering diamati (dalam% dari pasien) dengan peningkatan TIO (69%), keratitis (64%), dry eye (42%) dan katarak (36%).Kami menemukan bahwa secara umum skor subskala NEI VFQ-25 dan OCS cukup tinggi pada pasien herpes AU. Nilai rata-rata OCS adalah 88,1 yang berarti bahwa mayoritas pasien memiliki nilai yang terbaik (100,0) dan skor terbaik kedua (75,0).Kelemahan utama dari penelitian ini adalah jumlah sampel yang sedikit. Ukuran sampel dianggap memadai untuk analisis secara keseluruhan, tapi mungkin terlalu terbatas untuk menganalisis semua subkelompok, yang mengakibatkan tidak dilaporkan adanya hubungan mungkin relevan. Juga, hanya 55% dari pasien uveitis herpes yang berpartisipasi dalam penelitian ini, yang mungkin telah menghasilkan bias seleksi. Selain itu, penelitian ini dilakukan di pusat rujukan tersier dan oleh karena itu populasi ini mungkin tidak mewakili populasi uveitis umum.Kesimpulannya, herpes AU mempengaruhi VR-kualitas hidup, tetapi hanya pada tingkat moderat. Skor subskala NEI VFQ-25 dan OCS yang cukup baik. Prevalensi depresi pada kelompok kami, pasien herpes AU adalah rendah dan oleh karena itu tampaknya tidak menunjukkan kebutuhan untuk skrining dan intervensi langkah-langkah khusus dalam kelompok ini pasien tertentu.Critical AppraisalTerima kasih